gulma

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kompetisi Gulma Dengan Tanaman Kompetisi diartikan sebagai perjuangan dua organisme atau lebih untuk memperebutkan objek yang sama. Baik gulma maupun tanaman mempunyai keperluan dasar yang sama untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal, yaitu unsure hara, air, cahaya, bahan ruang tumbuh dan CO2. persaingan terjadi bila unsur- unsur penunjang pertumbuhan tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang cukup bagi keduanya. Persaingan antara gulma dengan tanaman adalah persaingan interspesifik karena terjadi antar spesies tumbuhan yang berbeda, sedangkan persaingan yang terjadi antar spesies tumbuhan yang sama merupakan persaingan intra spesifik. Kemampuan tanaman bersaing dengan gulma ditentukan oleh spesies gulma, kepadatan gulma, saat dan lama persaingan, cara budidaya dan varietas yang ditanam, serta tingkat kesuburan tanah. Perbedaan spesies akan menentukan kemampuan bersaingkarena perbedaan system fotosintesis, kondisi perakaran dan morfologinya. Spesies gulma yang tumbuh cepat, berhabitat luas, dan memiliki metabolisme yang efisien adalah yang tergolong tumbuhan berjalur fotosintesis C4. tumbuhan yang tergolong C4adalah famili Gramineae (sebagian gulma tropik seperti alang-alang), Cyperaceae (teki), dan Amaranthaceae (bayam duri). Kelembaban atau kerapatan populasi gulma menentukan persaingan dan makin besar pula penurunan produksi tanaman. Gulma yang muncul atau berkecambah lebih dulu atau bersamaan dengan tanaman yang dikelola berakibat besar terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman tersebut. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan akan mengurangi kuantitas hasil, sedangkan persaingan dan gangguan gulma menjelang panen berpengaruh besar terhadap kualitas hasil. Perbedaan cara penanaman, laju pertumbuhan, umur varietas yang ditanam dan

Upload: hendry-soesilo-wibowoe

Post on 17-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Kompetisi Gulma Dengan Tanaman

Kompetisi diartikan sebagai perjuangan dua organisme atau lebih untuk memperebutkan objek yang sama. Baik gulma maupun tanaman mempunyai keperluan dasar yang sama untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal, yaitu unsure hara, air, cahaya, bahan ruang tumbuh dan CO2. persaingan terjadi bila unsur-unsur penunjang pertumbuhan tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang cukup bagi keduanya. Persaingan antara gulma dengan tanaman adalah persaingan interspesifik karena terjadi antar spesies tumbuhan yang berbeda, sedangkan persaingan yang terjadi antar spesies tumbuhan yang sama merupakan persaingan intra spesifik.

Kemampuan tanaman bersaing dengan gulma ditentukan oleh spesies gulma, kepadatan gulma, saat dan lama persaingan, cara budidaya dan varietas yang ditanam, serta tingkat kesuburan tanah.Perbedaan spesies akan menentukan kemampuan bersaingkarena perbedaan system fotosintesis, kondisi perakaran dan morfologinya. Spesies gulma yang tumbuh cepat, berhabitat luas, dan memiliki metabolisme yang efisien adalah yang tergolong tumbuhan berjalur fotosintesis C4. tumbuhan yang tergolong C4adalah familiGramineae(sebagian gulma tropik seperti alang-alang),Cyperaceae(teki), danAmaranthaceae(bayam duri).Kelembaban atau kerapatan populasi gulma menentukan persaingan dan makin besar pula penurunan produksi tanaman. Gulma yang muncul atau berkecambah lebih dulu atau bersamaan dengan tanaman yang dikelola berakibat besar terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman tersebut. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan akan mengurangi kuantitas hasil, sedangkan persaingan dan gangguan gulma menjelang panen berpengaruh besar terhadap kualitas hasil. Perbedaan cara penanaman, laju pertumbuhan, umur varietas yang ditanam dan tingkat ketersediaan unsure hara juga akan menentukan besarnya persaingan gulma dengan tanaman.

a. Persaingan memperebutkan airGulma sama halnya dengan tumbuhan lain, yang banyak membutuhkan air untuk hidupnya . air diserap dari dalam tanah dan sebagian besar diuapkan (transpirasi) dan hanya sekitar 1% saja yang digunakan untuk proses fotosintesis. Untuk tiap kilogram bahan organic gulma membutuhkan 330-1900 liter air. Kebutuhan yang besar tersebut hampir dua kali kebutuhan pertanaman. Contoh gulmaHelianthus annusmembutuhkan air sebesar dua kali tanaman jagung. Persaingan memperebutkan air terutama terjadi pada pertanian lahan kering atau tegalan.

b. Persaingan memperebutkan hara

Setiap lahan berkapasitas tertentu dalam mendukung pertumbuhan berbagaipertanaman dan pertumbuhan yang tumbuh di permukaannya. Jumlah bahan organic yang dapat dihasilkan pada lahan itu tetap walaupun komposisi tumbuhannya berbeda. Karena itu bila gulma tidak dikendalikan, sebagian hasil bahan organic pada lahan ituberupa gulma. Hal ini berarti bahwa pemupukan akan menaikan daya dukung lahan, tetapi tidak akan mengurangi komposisi hasil tumbuhan atau gangguan gulma tetap ada dan merugikan walaupun tanah dipupuk.Nitrogen merupakan unsur yang paling banyak diperebutkan antara pertananaman dengan gulma oleh karena itu unsur ini lebih cepat habis terpakai. Gulma lebih banyak menyerap unsur hara daripada pertanaman. Pada bobot kering yang sama, gulma mengandung kadar nitrogen dua kali lebih banyak daripada jagung.Fosfat 1,5 kali lebih banyak, 3,5 kali lebih banyak kalium, 7,5 kali lebih banyak kalsium dan lebih dari 3 kali lebih banyak magnesium. Dari kenyataan tadi ternyata gulma membutuhkan unsur hara lebih banyak daripada tanaman budidaya. Hal ini sesuai dengan sifat dari gulma yaitu rakus.

c. Persaingan memperebutkan cahayaDalam keadaan air dan hara telah cukup untuk pertumbuhan maka factor pembatas berikutnya adalah cahaya matahari. Bila musim hujan maka berbagai pertanaman akan berebut untuk memperoleh cahaya matahari.Tumbuhan yang cepat tumbuh (lebih tinggi) dan tajuknya lebih rimbun akan memperoleh cahaya lebih banyak. Sedangkan tumbuhan lain yang lebih pendek, muda dan kurang tajuknya akan ternaungi oleh tumbuhan yang terdahulu sehingga pertumbuhannya akan terhambat.Tumbuhan yang berjalur C4lebih efisien menggunakan air, suhu dan sinar matahari sehingga lebih kuat bersaing berebut cahaya pada keadaan cuaca mendung. Oleh karena itu penting untuk mengendalikan gulma dari famili Cyperaceae dan Gramineae di sekitar rumpun-rumpun padi yang berjalur C3..

d. Pengeluaran senyawa beracunTumbuhan juga dapat bersaing antara sesamanya secara interaksi biokimia, yaitu salah satu tumbuhan mengeluarkan senyawa beracun ke sekitarnya dan dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan tumbuhan lainnya. Interaksi biokimia antara gulma dan pertanaman antara lain menyebabkan gangguan perkecambahan biji, kecambah jadi abnormal, pertumbuhan memanjang akar terhambat, perubahan susunan sel-sel akar dan lain sebagainya. Persaingan yang timbul akibat di keluarkannya zat yang meracuni tumbuhan lain disebut allelopathySenyawa-senyawa kimia yang mempunyai potensi allelopathy dapat ditemukan disetiap organ tumbuhan, antara lain terdapat pada daun, batang, akar, rhizoma, buah, biji, dan umbi serta bagian-bagian tumbuhan yang membusuk. Umumnya senyawa yang dikeluarkan adalah dari golongan fenol. Spesies gulma yang diketahui mengeluarkan senyawa-senyawa beracun adalah alang-alang (Imperata cylindrica), teki (Cyperus rotundus),Agropyronintermedium, Salvia lencophyella, Cynodon dactylon, Cyperus esculentusdan lainnya. Persaingan menimbulkan akibat negatif berupa penurunan aktivitas pertumbuhan. respon nyata sebagai manifestasi persaingan adalah kerdilnya pertumbuhan tanaman, terjadinya klorosis atau kondisi kekurangan makan. Disamping itu juga terjadi pengurangan jumlah dan atau ukuran organ tanaman yang ditinggalkan. Persaingan juga mengakibatkan penurunan rasio aliran energi populasi karena untuk menahan aksi persaingan tersebut.Gulma yang menimbulkan persaingan berat terhadap tanaman adalah yang memiliki tajuk dan perakaran yang luas dan banyak, pertumbuhan yang cepat, waktu berkecambah dan pemunculan yang lebih awal dari tanaman, kerapatan yang cepat meninggi dan berjalur fotosintesis C4. Disamping itu pada setiap penanaman terdapat asosiasi spesies gulma yang khas dan gulma yang mempunyai habitat vegetatif, metode reproduksi, sifat dan kebutuhan factor lingkungan mirip tanaman akan menimbulkan persaingan berat.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Biologi Tanaman Kacang Tanah2.1.1 Taksonomi tanaman kacang tanah :Tanaman kacang tanah termasuk suku (famili) Papilionacaea. Kedudukan tanaman kacang tanah dalam sitematika (taksonomi) tumbuh diklasifikasikan sebagai berikut.Kingdom: Plante (tumbuh-tumbuhan)Divisi: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)Subdivisi: Angiospermae (berbiji tertutup)Kelas: Dicotyledonae (biji berkeping dua)Ordo: LeguminalesFamili: PapilionaceaeGenus: ArachisSpesies: Arachis hypogeae L.Kacang tanah banyak mempunyai banyak nama daerah, seperti kacang una suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, dan kacang banggala. Nama internasional kacang tanah disebut peanut atau groundnut.

2.1.2 Morfologi tanaman kacang tanah :1. AkarPerakaran tanaman kacanh tanah terdiri atas akar lembaga (radicula), akar tunggang (radix primaria), dan akar cabang (radix lateralis). Akar berfungsi sebagi organ penghisap unsur hara dan air untuk pertumbuhan tanaman. Namun, fungsi tersebut dapat terganggu bila tanah beraerasi jelek, kadar airnya kurang, kandungan senyawa Al dan Mn tinggi, serta derajat keasaman (pH) tanah tinggi.Akar tanaman kacang tanah bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium radicicola. Bakteri ini terdapat pada bintil-bintil (nodula-nodula) akar tanaman kacang tanah dan hidup bersimbiosis saling menguntungkan. Tanaman kacang tanah tidak dapat menambat (mengambil) nitrogen bebas (N2) dari udara tanpa bakteri rhizobium. Sebaliknya, bakteri rhizobium tidak dapat mengikat nitrogen tanpa bantuan tanaman kacang tanah. Pada bintil-bintil akar terdapat unsur nitrogen yang berguna untuk pertumbuhan tanaman dan ketersediaan unsur N dalam tanah.

2. BatangBatang tanaman kacang tanah pendek, berbuku-buku, denga tipe pertumbuhan tegak atau mendatar. Pada mulannya batangn tumbuh tunggal. Namun, lambat-laun bercabang banyak seolah-olah merumpun. Panjang batang berkisar antara 30 50 cm atau lebih, tergantung jenis atau varietas kacang tanah dan kesuburan tanah.Buku-buku (ruas-ruas) batang terletak di dalam tanah merupakan tempat melekat akar, bunga, dan buah. Ruas-ruas batang yang berada di atas permukaan tanah merupakan tempat tumbuh tangkai daun.3. DaunDaun berbentuk lonjong, terletak berpasangan (majemuk), dan bersirip genap. Tiaptangaki daun teratas empat helai anak daun. Daun muda berwarna hijau kekuning-kuningan, setelah tua menjadi hijau tua.Helaian daun bersifat nititropic, yakni mampu menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Permuakaan daunnya memiliki bulu yang berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu.4. BungaBunga tanaman kacang tanah berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning dan bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya berlangsung setelah tanaman berumur 4 6 minggu.Bunga kacang tanah menyerbuk sendiri (self pollination) pada malam hari. Dari bunga yang tumbuh, hanya 70 75% yang membentuk bakal polong (ginofora). Bunga mekar selama sekitar 24 jam, kemudian layu dan gugur. Ujung tangkai bunga akan berubah menjadi bakal polong, tumbuh membengkok ke bawah, memanjang, dan masuk ke dalam tanah.5. Buah Buah kacang tanah berbentuk polong dan dibentuk di dalam tanah. Polong kacang tanah berkulit keras, dan berwarna putih kecoklat-coklatan. Tiap polong berisi satu sampai tiga biji atau lebih.Ukuran polong bervariasi, tergantung jenis atau varietasnya dan tingkat kesuburan tanah. Polong berukuran besar biasanya mencapai panjang dengan diameter 1,5 cm.6. BijiBiji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit biji itpis berwarna putih, merah, atau ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas lembaga (embrio), dan putih telur (albumen). Biji kacang tanah yang berkeping dua (dicotyledonae), juga merupakan alat perbanyakan tanaman dan bahan makanan.Ukuran biji kacang tanah bervariasi, mulai dari kecil sampai besar. Biji kecil beratnya antara 250 g 400 g per 1.000 butir, sedangkan biji beasr lebih kurang 500 g per 1.000 butir.2.2 Budidaya tanaman kacang tanah :1 Keadaan IklimDi Indonesia, tanaman kacang tanah cocok ditanaman di dataran rendah yang berketinggian di bawah 500 meter di atas permukaan laut. Iklim yang dibutuhkan tanaman kacang tanah adalah bersuhu tinggi (panas) antara 280 C 320 C, sedikit lembap (rH 65% - 75%), curah hujan 800 mm 1.300 mm per tahun, tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh), dan musim kering.2 Keadaan TanahTanaman kacang tanah membutuhkan tanah yang bertekstur ringan, seperti tanah regosol, andosol, latosol dan aluvial.Kacang tanah dapat dibididayakan dilahan sawah berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan dan lahan bukaan baru. Hal yang penting diperhatikan dalam pemilihan (penentuan) lahan untuk tanaman kacang tanah adalah sebagai berikut.a Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur ringan.b Tanah berdrainase dan beraerasi baik.c Reaksi tanah berkisar antar pH 6,0 6,5.

2.3 Gulma penting pada tanamanGulma-gulma yang sering ditemui di areal kacang kedelai

2.1 Gulma Rumput-rumputan(Leguminosae)Rumput kacang kacangan (Leguminosae) merambat berbunga kuning yang merupakan saudara dari tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea) ini memang sedang trend sebagai tanaman penutup tanah (cover crop). Gulma ini tidak asing dan sering kita jumpai pada areal tanaman kacang kedelai, Jenis gulma ini biasanya digunakan sebagai makan sapi.

2.2 Gulma teki-tekianGulma ini sangant menghambat pertumbuhan tanaman kacang tanah karna gulma ini banyak mengambil unsur hara dalam tanah. Kacang tanah biasa nya sangat cendrung terhadap gulma dan itu akan menghambat pertumbuhan tanaman kacang tanah untuk melakukan pembungaan dan bisa menurunkan produksi pada tanaman kacang tanah.

2.3Gulmapadi-padianJenis gulma ini tidak asing lagi bagi kita karna setiap lahan kosong atau areal yang sedilit subur makan gulma ini sangat suka sekali, apa lagi pada areal tanaman kacang tanah gulma ini mampucepat bersaing terhadap tanaman untuk pertumbuhan seperti perebutan unsur hara, cahaya matahari air dan lain-lain. Gulma ini sangat susah mati nya jika tidak dicabut maka gulma ini akan tumbuh lagi dengan umbi yang tertinggal.Kacang tanah biasanya sangat anti dengan adanya pertumbuhan gulma disekitar areal tanam apa lagi untuk memperebutkan makanan dengan gulma-gulma tanaman tidak mampu bersain dengan cepat, jika tanaman lambat bersaing dengan gulama maka tanaman akan mengalami penurunan produksi.BAB IIIPENGELOLAAN GULMA PADA TANAMAN KACANG TANAH

Pengendalian GulmaSecara umum gulma dapat dikendalikan dengan beberapa cara, antara lain:a. Preventif (pencegahan)b. Secara Mekanisc. Secara Kultur Teknisd. Secara Biologise. Secara Kimiawi

a. Preventif (pencegahan)Cara ini teruatama ditujukan terhadap species-species gulma yang sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh di lingkungan kita. Species gulma asing yang cocok tumbuh di tempat-tempat baru dapat menjadi pengganggu yang dahsyat (eksplosif).Cara-cara pencegahan masuk dan menyebarkan gulma baru antara lain adalah :1. Dengan pembersihan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma2. Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang3. Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak4. Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan5. Pembersihan ternak yang akan diangkut6. Pencegahan pengangkutan tanaman berikut tanahnya dan lain sebagainya.Apabila hal-hal tersebut di atas tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus dicegah pula agar jangan sampai gulma berbuah dan berbunga. Di samping itu juga mencegah gulma tahunan (perennial weeds) jangan sampai berbiak terutama dengan cara vegetatif.

b. Pengendalian gulma secara mekanisPengendalian gulma secara fisik ini dapat dilakukan dengan jalan :1. Pengolahan tanahPengolahan tanah dengan menggunakan alat-alat seperti cangkul, garu, bajak, traktor dan sebagainya pada umumnya juga berfungsi untuk memberantas gulma. Efektifitas alat-alat pengolah tanah di dalam memberantas gulma tergantung beberapa faktor seperti siklus hidup dari gulma atau kropnya, dalam dan penyebaran akar, umur dan ukuran infestasi, macamnya krop yang ditanaman, jenis dan topografi tanah dan iklim.2. Pembabatan (pemangkasan, mowing)Pembabatan umumnya hanya efektif untuk mematikan gulma setahun dan relatif kurang efektif untuk gulma tahunan. Efektivitas cara ini tergantung pada waktu pemangkasan, interval (ulangan) dan sebagainya. Pembabatan biasanya dilakukan di perkebunan yang mempunyai krop berupa pohon, pada halaman-halaman, tepi jalan umum, jalan kereeta pai, padang rumput dan sebagainya. Pembabatan sebaiknya dilakukan pada waktu gulma menjelang berbunga atau pada waktu daunnya sedang tumbuh dengan hebat.

3. PembakaranSuhu kritis yang menyebabkan kematian pada kebanyakan sel adalah 45 550 C, tetapi biji-biji yang kering lebih tahan daripada tumbuhannya yang hidup. Kematian dari sel-sel yang hidup pada suhu di atas disebabkan oleh koagulasi pada protoplasmanya.Keuntungan pembakaran untuk pemberantasan gulma dibanding dengan pemberantasan secara kimiawi adalah pada pembakaran tidak terdapat efek residu pada tanah dan tanaman. Keuntungan lain dari pembakaran ialah insekta-insekta dan hama-hama lain serta penyakit seperti cendawan-cendawan ikut dimatikan.Kejelekannya ialah bahaya kebakaran bagi sekelilingnya, mengurangi kandungan humus atau mikroorganisme tanah, dapat memperbesar erosi, biji-biji gulma tertentu tidak mati, asapnya dapat menimbulkan alergi dan sebagainya.4. Mulsa (mulching, penutup seresah)Penggunaan mulsa dimaksudkan untuk mencegah agar cahaya matahari tidak sampai ke gulma, sehingga gulma tidak dapat melakukan fotosintesis, akhirnya akan mati dan pertumbuhan yang baru (perkecambahan) dapat dicegah. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mulsa antara lain jerami, pupuk hijau, sekam, serbuk gergaji, kertas dan plastik.

c. Pengendalian gulma secara kultur teknisCara pengendalian ini jiga disebut pengendalian secara ekologis, oleh karena menggunakan prinsip-prinsip ekologi yaitu mengelola lingkungan sedemikian rupa sehingga mendukung dan menguntungkan pertanaman tetapi merugikan bagi gulmanya. Di dalam pengendalian gulma dengan sistem budidaya ini terdapat beberapa cara yaitu :a. Pergiliran TanamanPergiliran tanaman bertujuan untuk mengatur dan menekan populasi gulma dalam ambang yang tidak membahayakan. Contoh : padi tebu kedelai, padi tembakau padi. Tanaman tertentu biasanya mempunyai jenis gulma tertentu pula, karena biasanya jenis gulma itu dapat hidup dengan leluasa pada kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya. Sebagai contoh gulma teki (Cyperus rotundus) sering berada dengan baik dan mengganggu pertanaman tanah kering yang berumur setahun (misalnya pada tanaman cabe, tomat, dan sebagainya). Demikian pula dengan wewehan (Monochoria vaginalis) di sawah-sawah. Dengan pergiliran tanaman, kondisi mikroklimat akan dapat berubah-ubah, sehingga gulma hidupnya tidak senyaman sebelumnya.b. Budidaya pertanamanPenggunaan varietas tanaman yang cocok untuk suatu daerah merupakan tindakan yang sangat membantu mengatasi masalah gulma. Penanaman rapat agar tajuk tanaman segera menutupi ruang-ruang kosong merupakan cara yang efektif untuk menekan gulma. Pemupukan yang tepat merupakan cara untuk mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga mempertinggi daya saing pertanaman terhadap gulma.\Waktu tanaman lambat, dengan membiarkan gulma tumbuh lebih dulu lalu diberantas dengan pengolahan tanah atau herbisida. Baru kemudian tanaman ditanam pada tanah yang sebagian besar gulmanya telah mati terberantas.

c. Penaungan dengan tumbuhan penutup (cover crops)Mencegah perkecambahan dan pertumbuhan gulma, sambil membantu pertanaman pokoknya dengan pupuk nitrogen yang kadang-kadang dapat dihasilkan sendiri.

d. Pengendalian gulma secara biologisPengendalian gulma secara biologis (hayati) ialah pengendalian gulma dengan menggunakan organisme lain, seperti insekta, fungi, ternak, ikan dan sebagainya. Pengendalian biologis yang intensif dengan insekta atau fungi biasanya hanya ditujukan terhadap suatu species gulma asing yang telah menyebar secara luas dan ini harus melalui proses penelitian yang lama serta membutuhkan ketelitian. Juga harus yakin apabila species gulma yang akan dikendalikan itu habis, insekta atau fungi tersebut tidak menyerang tanaman atau tumbuhan lain yang mempunyai arti ekonomis. Sebagai contoh : eceng gondok (Eichhornia crassipes) dapat dikendalikan secara biologis dengan kumbang penggerek Neochetina bruchi dan Neochetina eichhorniae. Sedangkan jamur atau fungi yang berpotensi dapat mengendalikan gulma secara biologis ialah Uredo eichhorniae untuk eceng gondok.

e. Pengendalian gulma secara kimiawiPengendalian gulma secara kimiawi adalah pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida. Yang dimaksud dengan herbisida adalah senyawa kimia yang dapat digunakan untuk mematikan atau menekan pertumbuhan gulma, baik secara selektif maupun non selektif. Macam herbisida yang dipilih bisa kontak maupun sistemik, dan penggunaannya bisa pada saat pratanam, pratumbuh atau pasca tumbuh. Keuntungan pengendalian gulma secara kimiawi adalah cepat dan efektif, terutama untuk areal yang luas. Beberapa segi negatifnya ialah bahaya keracunan tanaman, mempunyai efek residu terhadap alam sekitar dan sebagainya. Sehubungan dengan sifatnya ini maka pengendalian gulma secara kimiawi harus merupakan pilihan terakhir apabila cara-cara pengendalian gulma lainnya tidak berhasil.

BAB IVPEMBAHASAN

Pengendalian yang umum dilakukan pada lahan pertanaman kacang tanah umumnya merupakan pengendalian secara manual, baik pencegahan maupun pengendalian. Pengendalian secara manual dapat dikatakan menjadi pengendalian yang tepat akan tetapi tergantung pada luas lahan. Untuk lahan yang berskala luas sebaiknya dilakukan pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan jenis herbisida pre-plant dan pre-emergence. Namun, terkadang petani juga menggunakan teknik budidaya tumpang sari untuk menghambat pertumbuhan gulma.Kelebihan pengendalian gulma secara manual pada tanaman kacang tanah diantaranya ialah (1) dapat memperbaiki struktur tanah karena biasanya dibarengi dengan dilakukannya pembumbunan, (2) tidak selektif terhadap spesies/kelompok jenis gulma, (3) tidak mencemari lingkungan, dan (4) dapat dilakukan oleh tenaga kerja keluarga. Kekurangan dari pengendalian secara manual diantaranya yaitu (1) dapat merusak akar tanaman bila peralatan kontak dengan akar, (2) membutuhkan waktu yang banyak, dan (3) tidak efektif untuk lahan berskala luas.Kelebihan penegndalian gulma secara kimiawi pada tanaman kacang tanah diantaranya ialah (1) relatif ekonomis untuk penggunaan tenaga kerja, waktu dan modal, (2) kerusakan akar lebih sedikit dibandingkan dengan cara mekanis, (3) cocok untuk lahan yang luas. Kekurangan dari pengendalian secara kimiawi diantaranya yaitu (1) dapat merusak struktur tanah bila penggunaan dilakukan terus menerus tanpa dilaukan pemupukan, (2) tidak efektif untuk lahan berskala sempit, (3) diperlukan pengetahuan yang tepat tentang jenis, dosis, waktu, mutu dan keamanan aplikator serta lingkungan.

MAKALAHPENGENDALIAN GULMASEMESTER GENAP TAHUN 2013JUDUL:PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN KACANG TANAH

Oleh :Nama: Taufik RamadhanNPM:E1J011044Kelas:APembimbing: Prof. Ir . Nanik Setyowati ,M.Sc, Ph.D :Dr .Ir. Bilman Wilman S ,M.S

PROGRAM STUDI AGROEKOEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS BENGKULU2013