green office, green hospital dan kaitannya dengan perubahan iklim
DESCRIPTION
Green Office, Green Hospital dan Kaitannya Dengan Perubahan Iklim - Indra Sari Wardhani - Energy Officer, WWF-IndonesiaTRANSCRIPT
GREEN OFFICE, GREEN HOSPITAL DAN KAITANNYA DENGAN PERUBAHAN IKLIM
Indra Sari WardhaniEnergy Officer, WWF-Indonesia
WORKSHOP GREEN HOSPITAL IN RSKD ACTION PLAN
11 November 2009
FENOMENA
PEMANASAN GLOBAL
Gas Rumah Kaca (GRK): CO2 (energi), CO2 (LULUCF/perubahan
lahan dan kehutanan), CH4, N2O, PFCs, HFCs, SF6
Dampak Peningkatan Suhu Bumi terhadap Perubahan Iklim
1 C 2 C 5 C4 C3 C
Kenaikan muka air
laut di kota utama
(Indonesia)
Gagal panen di banyak daerah, terutama di
kawasan yang baru berproduksi
Pangan
Air
Ekosistem
Resiko dari
perubahan
mendadak & besar
0 C
Gagal panen di daerah
biasa berproduksi
Kenaikan jumlah spesies yang punah
Naiknya resiko dari perubahan
mendadak dari iklim global
Berkurangnya
ketersediaan air di banyak
daerah, terutama di
Mediterrania dan Afsel
Glasier menghilang
– ketersediaan air
terancam
Kerusakan
menyeluruh pada
terumbu karang
Kejadian
cuaca ekstrimNaiknya intensitas badai, kebakaran hutan,
kekeringan, banjir dan gelombang panas
Kemungkinan naiknya panen
di daerah lintang tinggi
Sumber: Stern’s Slide
Dampak yang dirasakan Indonesia
• 1993-2002: jumlah bencana ↑ (lingkungan- iklim)
• 2003-2005: 53,3% bencana di Indonesia terkait dengan lingkungan, iklim-hidrologi (banjir, longsor, kekeringan dan angin topan; Bakornas PB, 2006)
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Tahun
Ju
mla
h B
en
ca
na
Lain-lain
Suhu
Ekstrim
Keba-
karan
Hutan &
LahanLongsor
Kekeringan
Angin Topan
Banjir
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Pers
en
tase
total jumlah bencana
= 2,654
Sumber: Presentasi Rizaldi Boer
Perubahan Pola Hujan (Jawa)
Agt Des Mei
Resiko banjir meningkat
Resiko kekeringan meningkat
Sumber: Batisti et al (2006), presentasi R. Boer
• Hilangnya berbagai jenis flora & fauna, terutama di Indonesia, karena tidak dapat beradaptasi dengan kenaikan suhu bumi.
• Matinya terumbu karang akibat pemutihan karang (coral bleaching).
Pada El Nino 1998, pemutihan karang massal
terjadi di Australia, Thailand, Filipina, Indonesia, Jamaica, Bahama, dll.
Di Indonesia, pemutihan karang terjadi seluas 30%. Di Kep.Seribu, 90-95% karang mengalami kematian.
Kita bagian dari masalah, dan bisa menjadi bagian dari solusi !!!
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
1. Seberapa besar
kebutuhan listrik untuk
menunjang aktivitas di
rumah sakit ?
2. Tahukah anda
darimana listrik tersebut
berasal ?
3. Berapa banyak setiap
harinya sampah yang
diproduksi dari aktivitas di
rumah sakit?
4. Tahukah anda kemana
sampah-sampah tersebut
berakhir ?
5. Berapa banyak SDA
maupun hasil
olahannya seperti air,
kertas, tissue, obat-
obatan, dll yang
digunakan dalam
kegiatan rumah sakit ?
6. Bagaimana daya
dukung lingkungan
dapat menjamin
kelangsungan aktivitas
penyelamatan dan
pengobatan manusia di
rumah sakit ?
7. Apakah kesadaran
akan pentingnya
lingkungan bagi
kehidupan manusia
sudah terbangun
dengan baik ?
8. Upaya apa yang
dilakukan untuk
meningkatkan
kesadaran akan
lingkungan bagi
seluruh staf karyawan
maupun pasien
dirumah sakit ?
Green Health Care
PROVIDE
SUSTAINABLE
MEDICAL CARE
BECOME AN
ENVIRONMENTAL
HEALTH
ADVOCATE
GREEN THE
WORKPLACE
HUMAN HEALTH
ENVIRONMENT
Sumber: The Teleosis Institute
Become an Environmental Health Advocate
• EHA educate patients and their communities about
environmental health issues – providing leadership
while protecting the health of people and the
environment
• Action Steps– Assess your knowledge and commitment to environmental health with the
Environmental Health Advocate Workbook.
– Develop an Environmental Health Advocate Action Plan to affirm your
goals and commitments.
– Implement the Action Plan. Engage staff, patients and community.
– Evaluate your commitments and create new goals annually.
Provide Sustainable Medical Care
• Ecologically Sustainable Medicine (ESM) advances medicine with environmental integrity by offering affordable and renewable medical choices—saving resources and money—while preserving the health of the environment.
• EMS is an approach to health and wellness that focuses on sustainable, cost-effective health care and preventative self-care education. Medical practices that meet these criteria include a range of effective preventative and complementary therapies.
• ESM Practices are:
– Renewable and non-toxic
– Affordable and accessible
– Adaptable and Flexible
– Protective of human and environmental health
Green The Workplace
• Goals
– Reduce the environmental impact of the health care workplace.
– Conserve resources, reduce waste, and monitor ongoing environmental performance.
– Explore the personal benefits of shifting to more sustainable practices.
• Action Steps:
– Use the Green Workplace Checklist to better understand the impact of the workplace and its day-to-day operational practices on occupants’ health and the environment. Areas reviewed:
• Energy efficiency
• Water conservation
• Solid waste and recycling
• Pollution prevention
– Create a Green Workplace Action Plan to define short-term tasks and longer-term improvements.
– Implement the Action Plan. Engage all staff members to ensure success.
– Reassess the office annually and plan for ongoing improvements.
PROGRAM GREEN OFFICE WWF
Photo: © WWF-Canon / Michéle Dépraz
• Sistem Manajemen Lingkungan (EMS)
yang praktis dan sederhana yang
dikembangkan oleh WWF-Finland khusus
untuk kondisi perkantoran.
• Upaya WWF untuk membantu dan
mendukung para manajer lingkungan.
• Sebuah program pendidikan untuk
menginspirasi karyawan dalam menerapkan
kebiasan ramah lingkungan.
Tentang Green Office WWF
Afrika
•WWF Kenya
Asia
•WWF China
•WWF India
•WWF Indonesia
•WWF Pakistan
•WWF Vietnam
Eropa
•WWF Finlandia
•WWF Italia (hanya di kantor WWF)
•WWF Turki
Photo: © WWF-Canon / Mauri Rautkari
Jaringan dan Keanggotaan
Target Green Office
• Mengurangi konsumsi sumber
daya alam melalui perbaikan
sistem manajemen lingkungan di
kantor
• Mempromosikan praktek lestari
melalui peningkatan kesadartahuan
karyawan
• Mempromosikan cara-cara mitigasi
perubahan iklim melalui
penghematan energi dan
pemakaian energi terbarukan
Photo: WWF-Canon / Mauri Rautkari
Indikator Green Office
• Indikator digunakan untuk mengukur keberhasilan target yang ingin dicapai dalam program Green Office
• Indikator yang sering digunakan:
– Konsumsi/kapita
– Konsumsi/pendapatan
• Setiap Green Office harus memiliki minimal 3 (tiga) indikator, misalnya:
– Konsumsi listrik (kWh)
– Konsumsi kertas (Kg, Rim, dll)
– Konsumsi air (Liter), dll
• Penetapan indikator disepakati secara bersama dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di kantor (berdasarkan konsumsi terbesar yang ingin dikurangi).
• Indikator harus relevan dan comparable
Layanan Green Office WWF yang dapat diberikan
• Konsultasi penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS)
• Audit regular EMS dan kunjungan evaluasi
• Opsi pemberian materi praktek-praktek eco-efficient bagi karyawan
• Green Office seminar dan workshops
• Eco-tip e-mail mailing list bagi karyawan
• Gonet (extranet service): berisi informasi dan perangkat (tools) untuk koordinator Green Office
• Publikasi:
– Dijadikan contoh dalam terbitan-terbitan bahan pendidikan lingkungan.
– Tergabung dalam link website WWF
Tahapan Pelaksanaan Green Office
No Kegiatan Waktu*)
1 Inisiasi Program dan Penandatanganan MoU 1 – 2 minggu
2 Pembentukan Koordinator dan Tim GO 1 minggu
3 Initial survey dan identifikasi peluang peningkatan efisiensi 3 minggu
4Penyusunan Sistem Manajemen Lingkungan (penetapan target
efisiensi yang ingin dicapai)1 – 2 minggu
5 Pelaporan pencapaian target secara berkala Setiap bulan
6 Pemberian Diploma WWF Green Office Akhir tahun
7 Audit oleh WWF 3 tahun sekali
*) Disesuaikan dengan kondisi kantor yang bersangkutan
Program Green Office WWF di Finland
• Logo GO sudah diberikan kepada lebih dari 135 organisasi baik itu perusahaan, NGO, maupun pemerintah.
• Pengurangan biaya bukan menjadi tujuan utama bagi organisasi tersebut tetapi lebih karena adanya aturan dari Uni Eropa untuk mengurangi emisi GHG.
• Implementasi program GO dapat menjadi salah satu bagian dari program CSR perusahaan
• Program GO lebih ditekankan pada proses dan progress pencapaian perbaikan
• Program GO tidak hanya dilakukan melalui proses Top-Bottom tetapi dapat juga melalui proses Bottom-Up
Photo: © WWF-Canon / Michel Gunther
Contoh Implementasi GO WWF-Finland: Hansel
• Hansel adalah badan usaha milik pemerintah Finland (non-profit) yang bergerak dalam bidang jasa pengadaan barang (Budget perusahaan dari fee-tender)
• Mengetahui program GO WWF dari website (2007), implementasi (2008)
• Tujuan utama Hansel mengikuti program GO adalah mengurangi emisi GHG
– Mengurangi penggunaan energi dari sumber-sumber yang tidak terbarukan
– Mengurangi konsumsi energi
– Mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan
– Mendorong perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan
• Target Pengelolaan Lingkungan yang ingin dicapai:
Tujuan 2008 Target (2009)
Mengurangi konsumsi kertas 20% 695 rim 550 rim
Mengurangi konsumsi listrik Tidak diketahuiPasang meteran
sendiri
Mengurangi penggunaan taksi 10%; mengadakan
kursus eco-driving bagi karyawan11.500 km
10.350 km
Kursus eco-driving
Training program lingkungan secara rutin untuk
karyawan Tidak ada 2 – 4 kali
Perkembangan Program Green Office di WWF-Indonesia
Tahun Kegiatan
2007 - 2008• Inisiatif awal
• Pengenalan program
2009 - 2010
• Pelatihan staf WWF-Indonesia di Finland
• Pengembangan konsep dan program GO di WWF-Indonesia
• Implementasi GO di kantor WWF-Indonesia (Jakarta dan Papua)
Rekomendasi Kegiatan menuju Green Office
• Pengelolaan listrik yang lebih efisien
– Menggunakan lampu dan peralatan listrik hemat energi
– Memanfaatkan sinar matahari untuk penerangan
– Pengaturan jadwal penggunaan lampu dan peralatan listrik
– Perawatan pada lampu dan peralatan listrik secara berkala
• Penggunaan listrik dari sumber energi terbarukan
• Penggunaan produk yang lebih ramah lingkungan
• Pengaturan penggunaan kertas
– Mencatat tingkat kebutuhan kertas di kantor
– Reduce, Re-use, Recycle
– Menggunakan kertas produksi dalam negeri
Rekomendasi Kegiatan menuju Green Office
• Pengaturan penggunaan air
– Mencatat tingkat kebutuhan air di kantor
– Memastikan kran air dalam keadaan baik (tidak bocor)
– Mengatur volume air pembilas
– Mengganti bak/ember dengan shower
• Strategi pengelolaan sampah
– Menggunakan material kantor secara efisien sehingga
mengurangi produksi sampah di kantor
– Memilah dan memisahkan sampah-sampah yang mudah
didaur ulang dan yang tidak
– Mendaur ulang sampah ataupun menyalurkannya ke
tempat-tempat daur ulang
Rekomendasi Kegiatan menuju Green Office
• Pengaturan pengelolaan gedung
– Pemilihan material untuk dinding dan lantai dengan warna terang
– Melakukan perawatan gedung secara berkala dan pengecekkan terhadap seluruh fasilitas kantor
– Menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kantor
• Peningkatan kesadartahuan karyawan untuk bergaya hidup hemat dan peduli lingkungan (Green Lifestyle)
– Sosialisasi program lingkungan kepada seluruh karyawan
– Training program lingkungan kepada karyawan
Tip!
Gunakan latar/wallpaper hitam, dan hilangkan screen
saver!
Latar putih mengkonsumsi listrik 74 watt, layar hitam
hanya 59 watt.
Gunakan search engine www.blackle.com (dari google) menghemat 750
watt/jam
Kantor Taman A9/Unit A1
Jl. Mega Kuningan, Jakarta 12950
INDONESIA
(Ph): +62-21-576 10 70
(Fax): +62-21-576 10 80
www.wwf.or.id dan www.panda.org
Ilustrasi Perhitungan Penghematan Listrik
Kategori UnitEnergi
BAU Efisien
AC 1 PK watt 975 975
Waktu pemakaian per hari Jam 12 11
Konsumsi listrik per tahun KWh 4271 3915
Potential Saving per Year KWh 356
Mengurangi waktu pemakaian AC selama 1 jam :
Category UnitEnergy
BAU Efficient
TV LCD (37" - 42") watt 250 250
Working Time per day Hour 10 9
Electricity consumption per year KWh 913 821
Potential Saving per Year KWh 91
Mengurangi waktu pemakaian TV selama 1 jam:
Ilustrasi Perhitungan Penghematan Listrik
Unit Lampu Pijar CFL
Energi Watt 60 13
Harga IDR 5,000 25,000
Waktu pemakaian per hari Jam 12 12
Daya tahan lampu Jam 750 10,000
Kebutuhan lampu per tahun Lamp 6 1
Konsumsi listrik per tahun KWh 263 57
Potensi penghematan per tahun KWh 206
Tarif listrik per KWh *) IDR/KWh 650 650
Biaya listrik per bulan IDR/Bulan 14,235 3,084
Biaya listrik per tahun IDR/Tahun 170,820 37,011
Biaya investasi pembelian lampu per
tahunIDR/Tahun 30,000 25,000
Total biaya per tahun IDR/Tahun 200,820 62,011
Potensi penghematan biaya per tahun IDR/Tahun 138,809
Potensi pengurangan emisi CO2 **) Ton CO2/Tahun 56,178
*) Tarif listrik rata-rata PLN untuk rumah tangga di Jakarta dan Tangerang 2007
**) Asumsi 10% RT di Jakarta & Tangerang mengganti 1 buah lampu pijar biasa dengan lampu hemat energi (LHE)
Konsumsi Energi Final (Termasuk Biomassa)
Sumber: Handbook Statistik Ekonomi Energi 2006 & 2007
-
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006
Ju
ta S
BM
Lainnya
Transportasi
Komersial
Rumah Tangga
Industri
Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Final
-
50
100
150
200
250
300
350
1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006
Ju
ta T
on
CO
2
Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Final