gravii

3
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstannya). Bagian terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap (stabil), sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa serta berat atom penyusunnya. Pada percobaan ini yang digunakan sebagai sampel adalah kobalt klorida sebenarnya jumlah mol air dalam kobalt klorida telah diketahui yaitu sebanyak 6 mol. Akan tetapi perlu dilakukan pengujian ulang pada sampel tersebut apakah berkurang atau berlebih dikarenakan faktor lingkungan yang mungkin saja mempengaruhi jumlah mol air dalam sampel tersebut. Cawan porselin yang akan digunakan sebagai wadah sampel pertama dipanaskan terlebih dahulu di dalam oven pada suhu 125 o C selama 10 menit. Hal ini dilakukan untuk menguapkan molekul air yang terdapat pada cawan tersebut. Setelah pemanasan, cawan porselin tersebut kemudian didinginkan.

Upload: dita-fitriani

Post on 16-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gravimetri

TRANSCRIPT

Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstannya). Bagian terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap (stabil), sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa serta berat atom penyusunnya. Pada percobaan ini yang digunakan sebagai sampel adalah kobalt klorida sebenarnya jumlah mol air dalam kobalt klorida telah diketahui yaitu sebanyak 6 mol. Akan tetapi perlu dilakukan pengujian ulang pada sampel tersebut apakah berkurang atau berlebih dikarenakan faktor lingkungan yang mungkin saja mempengaruhi jumlah mol air dalam sampel tersebut. Cawan porselin yang akan digunakan sebagai wadah sampel pertama dipanaskan terlebih dahulu di dalam oven pada suhu 125oC selama 10 menit. Hal ini dilakukan untuk menguapkan molekul air yang terdapat pada cawan tersebut. Setelah pemanasan, cawan porselin tersebut kemudian didinginkan. Pada dasarnya, pendinginan cawan semestinya dilakukan di dalam eksikator. Eksikator merupakan sebuah tempat yang didalamnya terdapat silika gel yang dapat menyerap molekul air sehingga sampel dapat terbebas dari udara. Silika gel bersifat sebagai higroskopis, sehingga fungsinya adalah untuk menyerap molekul-molekul air yang ada pada ruang tersebut. Jadi molekul air yang dari sampel akan diambil oleh silika gel tersebut. Percobaan ini dilakukan sebanyak 3 kali yang bertujuan untuk mengetahui berat konstan dari cawan tersebut. Setelah didinginkan kemudian sampel dimasukkan kedalam cawan lalu dipanaskan pada suhu dan waktu yang sama saat cawan porselin dipanaskan. Setelah itu sampel yang sudah dipanaskan didinginkan kembali. Ternyata berat dari sampel tersebut berkurang. Hal ini dikarenakan berkurangnya berat sampel setelah pemanasan setara dengan jumlah molekul air yang menguap. Kemudian hal diatas diulangi sebanyak 3 kali untuk mendapatkan berat sampel yang konstan pula. Setelah didapatkan berat sampel dan cawan porselin maka dapat ditentukan berapa jumlah mol air yang terikat pada senyawa kobalt klorida tersebut. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diketahui jumlah mol air yang terikat pada sampel sebanyak 0,5 mol. Hasil ini berbeda dengan hasil yang semestinya yaitu sebanyak 6 mol. Hal ini mungkin dikarenakan semestinya saat pemanasan harus menggunakan tanur dengan suhu 700 sampai 900oC tetapi yang digunakan hanya suhu 125oC, dan yang seharusnya menggunakan eksikator tetapi dalam percobaan ini tidak digunakan, sehingga dapat disimpulkan bahwa masih ada sisa molekul air pada cawan yang tidak bias diuapkan oleh oven pada suhu tersebut dan juga karena sampel yang sifatnya higroskopis sehingga mudah menyerap air yang ada pada udara bebas.Setelah dipanaskan masih ada air yang bersisa, karena air dalam sampel merupakan air yang terikat. Kutub positif dan negatif air dan sampel saling berinteraksi, dimana kutub positif dalam sampel berinteraksi dengan kutub negative dalam air dan kutub negative dalam sampel berinteraksi dengan kutub positif air. Sehingga disebut sebagai air yang terikat karena susah untuk dipisahkan makanya harus diuapkan pada suhu 700 sampai 900oC dan didinginkan pada eksikator