granit

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahan galian merupakan mineral asli dalam bentuk aslinya, yang dapat ditambang untuk keperluan manusia. Mineral-mineral dapat terbentuk menurut berbagai macam proses, seperti kristalisasi magma, pengendapan dari gas dan uap, pengendapan kimiawi dan organik dari larutan pelapukan, metamorfisme, presipitasi dan evaporasi, dan sebagainya (Katili, R.J. 1966). Ada berbagai macam golongan bahan galian industri, salah contohnya adalah golongan bahan galian industri yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam dan ultra basa. Salah satu contoh dari bahan galian golongan tersebut adalah granit. Granit merupakan batuan fanertik, kristalin yang komposisi fase (mineral) paling banyak adalah kuarsa dan K-feldspar. istilah granitik dipakai oleh geologis maupun non geologis untuk menunjukan berbagai jenis batuan fanertitik, granular yang mengandung banyak feldspar atau kursa. sementara granitoid merupakan istilah untuk batuan plutonik, bertekstur granular (butirnya kasar kasar) dengan komposisi utama berupa kuarsa- feldspar dan komposisi lain yang lebih bervariasi tempat batuan granit berada di dalamnya. dari batasan ini kita tahu granit atau granitoid itu pluton teksturnya faneritik dan kuarsa+feldspar merupakan komposisi yang paling banyak. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana genesa terbentuknya batu Granit? 2. Potensi keterdapatan batu Granit di Karimun?

Upload: rasyid-verdianto

Post on 06-Aug-2015

375 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: GRANIT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Bahan galian merupakan mineral asli dalam bentuk aslinya, yang dapat ditambang untuk keperluan manusia. Mineral-mineral dapat terbentuk menurut berbagai macam proses, seperti kristalisasi magma, pengendapan dari gas dan uap, pengendapan kimiawi dan organik dari larutan pelapukan, metamorfisme, presipitasi dan evaporasi, dan sebagainya (Katili, R.J. 1966). Ada berbagai macam golongan bahan galian industri, salah contohnya adalah golongan bahan galian industri yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam dan ultra basa. Salah satu contoh dari bahan galian golongan tersebut adalah granit. Granit merupakan batuan fanertik, kristalin yang komposisi fase (mineral) paling banyak adalah kuarsa dan K-feldspar. istilah granitik dipakai oleh geologis maupun non geologis untuk menunjukan berbagai jenis batuan fanertitik, granular yang mengandung banyak feldspar atau kursa. sementara granitoid merupakan istilah untuk batuan plutonik, bertekstur granular (butirnya kasar kasar) dengan komposisi utama berupa kuarsa-feldspar dan komposisi lain yang lebih bervariasi tempat batuan granit berada di dalamnya. dari batasan ini kita tahu granit atau granitoid itu pluton teksturnya faneritik dan kuarsa+feldspar merupakan komposisi yang paling banyak.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana genesa terbentuknya batu Granit?2. Potensi keterdapatan batu Granit di Karimun?3. Dampak dari eksploitasi batu Granit di Karimun?

1.3 TUJUAN MAKALAH

Page 2: GRANIT

Setelah mengemukakan perumusan masalah yang berkaitan dengan judul POTENSI KETERDAPATAN GRANIT DI DAERAH KARIMUN maka tujuan penulisannya adalah sebagai berikut:

1. Membuka wawasan mahasiswa agar lebih mengenal potensi Granit di daerah Karimun.

2. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di perkuliahan.

1.4 MANFAAT MAKALAH

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis secara tertulis makalah ini berguna sebagai pengetahuan mengenai potensi Granit di Karimun.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 GENESA TERBENTUKNYA GRANIT

Granit ini asal muasalnya adalah batuan yang terjadi dari proses pembekuan magma yang bersifat asam, terbentuk jauh didalam kulit bumi, sehingga disebut sebagai batuan dalam. Terbentuknya sekitar 3-4 km di bawah permukaan bumi. Bentuk intrusi dapat berupa batholit, lakolit, maupun phacolit. Karena membekunya jauh didalam kulit bumi, bentuk dan ukuran mineral pembentukanya besar-besar dan dan mudah dibedakan antara mineral yang satu dengan mineral yang lain. Kenampakan demikian dikenal dengan istilah holokristalin, porfiritik,. Penyusunya antara lain merah, coklat, abu-abu atau kombinasi diantaranya. Dan sifat yang paling dasar yang membedakan batuan granidiorit dengan batuan granit adalah ukuran butir kristal granodiorit yang relatif kecil dibanding dengan granit. Granit mempunyai sumber cadangan yang potensial, namun sampai saai ini belum banyak yang ditambang. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Granit mempunyai komposisi utama kuarsa, potash feldspar (khususnya ortoklas dan microlin), plagioklas (terutama albite-oligoklas), biotit dan mika, mineral penyertanya antara lain magnetit, ilmenit, zirkon,

Page 3: GRANIT

allanit, turmalin, kadang-kadang didapatkan muskovit, hornblende, piroksen, dan garnet. Garanit mempunyai kekuatan tekan 1000-2500 kg/cm², dengan berat jenis 2,6-2,7. Diorit mempunyai komposisi mineral mendekati granit dengan ukuran butir yang relatif lebih kecil. Transisi antara granit dan diorit disebut sebagai granodiorit yang mempunyai warna relatif lebih gelap, kekuatan tekan 10002500kg/cm², dengan berat jenis 2.6-2,9.

2.2 POTENSI KETERDAPATAN BATU GRANIT DI KARIMUN

Granit ini mempunyai sumber cadangan yang potensial, namun sampai saai ini belum banyak yang ditambang. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Konsultan Rycef Subarmaga pada 2008 mencatat total cadangan granit PT Karimun Granite di tiga blok (A, B dan C) adalah sebanyak 3,2 miliar MT diatas lahan seluas 2.761 hektar.

Lokasi kegiatan penambangan terletak di bagian Timur Pulau Karimun Besar, dimana secara administratif termasuk dalam wilayah Dusun Teluk Lekup, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan Riau. Dan secara geografis berada dalam rentang koordinat 1˚3’39”-1˚ 4’12” Lintang Utara dan 103˚22’53”-103˚23’22” Bujur Timur. 

Teknik penembangan granit atau granodiorit dilakukan seperti pada penambangan andesit, yaitu Teknik penambangan Granit menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode kuari side hill type. Mempertimbangkan warna dan tekstur granit atau granodiorit lebih indah dibanding dengan andesit, penambangan dalam bentuk balok untuk selanjutnya dipotong atau digrenda dengan ukuran tertentu, kemuduan dipoles sangat dianjurkan. Sisa hasil pemotongan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan teraso.

Manfaat dan kegunaan Granit dalam bidang industri, biasanya digunakan untuk dalam bidang industri dan rekayasa, granit juga banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat, selain itu bisa untuk pembuatan kaca. Selain daripada itu kegunaan Granit sebagai bahan Bangunan rumah dan gedung, untuk bangunan Monumen, jalan dan jembatan, sebagai batu hias (dekorasi)., sebagai bahan baku industri poles

Page 4: GRANIT

(tegel, ornamen, dll) dan bahan bangunan (gedung, jalan , jembatan, dll), selain itu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan aksesoris rumah seperti lantai,wastafel dan meja serta di bidang konstruksi.

2.3 DAMPAK DARI EKSPLOITASI GRANIT DI DAERAH KARIMUN

Kegiatan penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara.

  Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003).

Page 5: GRANIT

BAB III

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN

Batuan granit atau granodiorit adalah salah satu batuan beku yang terbentuk dari pendinginan atau pembekuan magma. Magma merupakan larutan yang kompleks. Karena terjadi penurunan temperatur, perubahan tekanan dan perubahan dalam komposisi, larutan magma ini mengalami kristalisasi. Perbedaan kombinasi hal-hal tersebut pada saatpembekuan magma mengakibatkan terbentuknya batuan yang memilki teksturyang berbeda. Ketika batuan beku membeku pada keadaan temperatur dan tekanan yang tinggi di bawah permukaan dengan waktu pembekuan cukup lama maka mineral-mineral penyusunnya memiliki waktu untuk membentuk sistem kristal tertentu dengan ukuran mineral yang relatif besar.