grading dan staging pada neoplasma

7
GRADING DAN STAGING PADA NEOPLASMA Alya fonanda 1410211082

Upload: gandri-ali-masum

Post on 16-Nov-2015

117 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Grading dan Staging pada Neoplasma

Grading dan Staging pada NeoplasmaAlya fonanda1410211082

Penentuan derajat dan tingkat keganasan tumor sangat penting karena berguna untuk :Perencanaan pengobatanPtunjuk prognosisPertukaran informasi antar berbagai pusat pengobatan kanker

Penentuan derajat (grading) suatu kankerMerupakan upaya untuk memperkirakan agresivitas atau tingkat keganasan berdasarkan diferensiasi sitologik sel tumor dan jumlah mitosis di dalam tumor, yaitu parameter yang dianggap sebagai cerminan tingkat agresivitas neoplasma.Oleh karena itu kanker dapat diklasifikasikan sebagai derajat I, II, III atau IV berdasarkan peningkatan anaplasia.Kriteria untuk tiap-tipa derajat bervariasi sesuai bentuk neoplasma.

Penentuan stadium (staging) kankerDidasarkan pada :Ukuran lesi primerLuas penyebaran ke kelenjar getah bening regionalAda tidaknya metastasis

Saat ini digunakan 2 metode penentuan stadium:Sistem TNMMetode AJC

Sistem TNMT untuk tumor primerN untuk kelenjar limfe regionalM untuk metastasisPenentuan stadium TNM bervariasi utnuk masing-masing jenis kanker, tetapi terdapat prinsip-prinsip umum T1, T2, T3 dan T4 menjelaskan ukuran lesi primer yang semakin membesarN0 menjelaskan tidak ada keterlibatan kelenjar limfeN1, N2 dan N3 menunjukkan keterlibatan limfe dengan jumlah dan rentang yang meningkatM0 menyatakan tidak ada metastasis jauhM1 atau kadang-kadang M2 menunjukkan adanya metastasis hematogen dan juga menunjukkan jumlahnya

Metode AJCPada metode AJC :Kanker dibagi menjadi stadium 0 sampai IVMenggabungkan ukuran lesi primerAdanya penyebaran kelenjar dan metastasis jauh.

Penentuan stadium penyakit neoplastic sangat penting pada pemilihan bentuk terapi terbaik bagi pasien.Penentuan stadium terbukti lebih bermanfaat secara klinis dibandingkan dengan penentuan derajat.Pada beberapa kasus, misalnya kankek paru, penentuan stadium sangat dibantu oleh teknik-teknik pencitraan seperti positron emission tomography.