goiter endemik non-toksik

Upload: belafawzia

Post on 02-Jun-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Goiter Endemik Non-Toksik

    1/5

    Goiter Endemik (Goiter Non-Toxic)

    Goiter endemik adalah salah satu jenis dari goiter non toxic yang sering terjadi. Penyakit ini

    ditandai dengan adanya goiter/struma/perbesaran kelenjar thyroid secara diffuse yang disebabkan

    kurangnya asupan iodium. Juga disebut sebagai GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium)

    atau IDD (Iodine Deficiency Disorders).

    EPIDEMIOLOGI

    Kejadian GAKI sangat beragam dalam usia, yaitu bisa terjadi baik pada fetus hingga orang

    dewasa. Dari laporan MDIS Working papers, kejadian GAKI banyak ditemukan pada daerah

    pegunungan seperti Alpen, Himalaya, dan Bukit Barisan. Meski begitu, tidak menutup

    kemungkinan GAKI juga ditemukan didaerah daratan rendah, bahkan tepi pantai sepertiBelanda, Yunani, Jepang, Kebumen (Jawa Tengah), dan Maluku.Untuk menentukan suatu

    daerah merupakan endemi GAKI atau tidak, digunakan beberapa kriteria yaitu dengan kriteria

    prevalensi kejadian atau dengan pemeriksaan iodium urine.

    Bedasarkan jenis kelamin, penyakit ini lebih sering terjadi pada jenis kelamin perempuan

    dibandingkan dengan laki-laki, Menurut data yang dikeluarkan WHO, secara global terdapat

    lebih dari 200 juta penduduk terkena Goiter non-toksik. Di Indonesia sendiri didapatkan data

  • 8/10/2019 Goiter Endemik Non-Toksik

    2/5

    insidensi goiter non-toksik sebanyak kurang lebih 12 juta penduduk yang tersebar di seluruh

    Indonesia.

    ETIOLOGI

    Etiologi goiter endemik adalah:

    Defisiensi iodium akibat menurunnya konsumsi iodium eksternal. Faktor goitrogen, yaitu suatu

    senyawa yang bekerja mengganggu hormonogenesis thyroid, antara lain pada proses iodide

    transport (NIS), Tg synthesis, organification and coupling (TPO), dan the regeneration of iodide

    (dehalogenase). Adapun goitrogens ini dapat ditemukan pada singkong (yang mengandung

    thiocynate), sayuran dari family cruciferae (rebung, tauge, kubis dan kol) dan pada susu hewan

    ternak dimana goitrogens dapat ditemukan pada rumput didaerah tersebut. Meskipun berperan

    dalam kejadian GAKI, etiologi akibat goitrogen ini jarang ditemukan. Pasien dengan goiter

    endemik akibat goitrogens dapat diketahui bila setelah dilakukan terapi yang tepat dengan

    pemberian iodium, tetapi tidak menunjukkan perbaikan.

    PATOFISIOLOGI

    Defisiensi iodium, goiter atau perbesaran kelenjar thyroid terjadi akibat kompensasi

    tubuh/kelenjar guna memerangkap iodine lebih banyak sehingga kelenjar tetap mampu

    menghasilkan hormone yang adekuat meski dalam keadaan terganggu. Dalam kondisi ini, kadar

    THS umumnya normal atau hanya meningkat sedikit. Perbesaran kelenjar tidak terkait efek TSH,

    tapi lebih disebabkan efek langsung dari iodium pada thyroid vasculature dan secara tidak

    langsung mempengaruhi pertumbuhan kelenjar melalui substansi vasoaktif seperti endothelin

    dan NO (nitric oxide). Tipe perbesaran kelenjar thyroid akibat defisiensi iodium adalah diffuse

    nontoxic atau disebut pula simple goiter. Simple goiter artinya perbesaran merata disemua

    bagian kelenjar dan tidak membentuk nodul, selain itu ditemukan pula peningkatan jumlah

    koloid pada folikel sehingga sering disebut colloid goiter.

    Selain itu, perbesaran kelenjar thyroid juga terkait substansi goitrogens. Substansi ini

    mengganggu proses sintesis dari hormone thyroid yang meliputi gangguan pada transport iodine,

    sintesis thyroglobin, penggabungan dan coupling dan dehalogenase (regenerasi iodine). Adapun

    mekanisme gangguan yang terjadi belum ada penjelasan yang jelas.

  • 8/10/2019 Goiter Endemik Non-Toksik

    3/5

    MANIFESTASI KLINIS

    Bila tubuh masih mampu mengkompensasi/mempertahankan fungsi hormon thyroid, umumnya

    pasien asymptomatik. Bila telah ditemukan perbesaran pada kelenjar thyroid, sifat benjolan

    adalah diffuse, simetris, tanpa nyeri dan konsistensi kenyal tanpa teraba adanya nodule. Goitersubsternal dapat menyebabkan obstruksi pada thoracic inlet. Dapat pula ditemukan pembertons

    sign, yaitu gejala berupa rasa pusing dengan tanda/bukti bendungan pada vena jugular eksterna

    saat melakukan manuver mengangkat tangan diatas kepala manuver ini menyebabkan thyroid

    bergerak menuju thoracic inlet). Selain itu, kemungkinan akan ditemukan gejala-gejala gangguan

    fungsi hormon thyroid. Gangguan dapat berupa hipothyroidisme atau thyrotoksikosis. Adapun

    gejala yang paling sering ditemukan pada pasien defisiensi thyroid adalah gejala

    hypothyroidisme, antara lain: Kretinisme, sering ditemukan kretinisme endemik pada daerah

    dengan endemi defisiensi iodium berat.

    Klasifikasi Perez :

    Grade Klinis

    0 Tidak teraba struma (Normal)

    IA Struma teraba namun tidak terlihat

    IB Struma teraba dan terlihat jika kepala ditengadahkan

    II Struma teraba dan terlihat dengan posisi biasa

    III Struma teraba dan terlihat dari jarak yang agak jauh ( 6 meter)

    IV Struma besar dan terlihat sekali

    DIAGNOSIS

    1. Anamnesis

    Menanyakan tentang faktor genetic dan lingkungannya yang mungkin menjadi penyebab

    Diet dan obat-obatan sumber asupan iodin berlebihan Obat antitiroid Atau berada pada daerah defisiensi iodin atau secara natural muncul goiter diet

  • 8/10/2019 Goiter Endemik Non-Toksik

    4/5

    2. Pemeriksaan fisik Ada suatu massa pada lehernya (ukuran, konsistensi, ada tidaknya nodular, bruit,

    batasnya)

    Mungkin ada penekanan pada trakea (stridor atau distress respirasi) Perpindahan esofagus (disfagia) Peninggian substernal pada nontoksis goiter bisa menimbulkan penekanan nervus

    laryngeal berulang

    3. Pemeriksaan Penunjang Hal utama dalam evaluasi diagnosis pasien dengan goiter nontoksik adalah

    Konfirmasi dari eumetabolisme Penegakan dari penyebabnya

    Penentuan pengaruh dari lesi pada struktur nontiroid penting di leher atau

    mediastinum superior

    Pemeriksaan Laboratorium Serum FT4 dan total nilai T3 biasanya rendah, namun tidak terlalu menekan

    level serum TSH

    Pemeriksaan serum titer antibody antitiroid. Peningkatan titer antibody

    (antitiroglobulin dan antibody anti tiroid peroksidase) menunjukkan fakta

    terdapat autoimun dalam pembentukan goiter Level serum tiroglobulin meningkat pada sepertiga pasien Level plasma kalsitonin normal pada nontoksik goiter benigna

    Pemeriksaan radiologi Melakukan pemasukan tiroid radioiodid dan scintigrafi untuk menunjukkan

    perluasan retrosternal dengan menggunakan iodine-131.

    Ultrasonografi dari tiroid bisa menentukan kista dari nodul padat pada

    nontoksik goiter. Pemeriksaan radiologi rutin dada untuk menentukan massa paratrakeal dan

    deviasi trakea (posteroanterior) dan hilangnya ruang retrosternal superior

    (penampakan lateral).

    Pemeriksaan flow-loop dan barium faringoesofagografi dapat mendeteksi

    obstruksi trakea dan esofagus

  • 8/10/2019 Goiter Endemik Non-Toksik

    5/5

    Pemeriksaan histopatology

    Biopsy dan aspirasi sitology dari glandula tiroid bisa menentukan status patologi pada

    glandula tiroid

    TERAPI

    Suplementasi iodin dalam beberapa bentuk

    Garam diperkaya iodine Injeksi dari minyak diodisasi Memperkenalkan minum air mengandung iodine Suplementasi sekitar 200 mug iodine per hari

    Suplementasi iodine dapat menginduksi tirotoksikosis

    Pembedahan dilakukan apabila terjadi gejala obstruksi yang nyata dan ukuran goiter tidak dapat

    dikurangi dengan terapi tioksin. Setelah tiroidektomi parsial diberikan terapi tiroksin 1,6

    mug/kg/hari diberikan untuk mencegah hyperplasia regeneratif. Terapi RAI untuk goiter yang

    besar telah dicoba dan banyak berhasil.

    KOMPLIKASI

    Kretinisme pada bayi baru lahir, gangguan pertumbuhan, IQ rendah yang diakibatkanoleh terganggunya pertumbuhan sel saraf.

    Kerusakan system saraf pusat (SSP) yang menyebabkan terjadinya kelainan seperti

    retardasi mental dan gangguan pendengaran

    Miksedema generalisata (edema non-pitting) Penekanan struma pada trakea (indikasi bedah)