globalisasi dan pt._freeport_indonesia

15
Globalisasi dan PT. Freeport Indonesia A. Pendahuluan Indonesia merupakan negara yang sangat luas yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dimana Indonesia memiliki wilayah laut yang luas dan terdiri dari 17. 508 pulau, jumlah pulau inilah yang membuat Indonesia menjadi Negara kepulauan terbesar di dunia. 1 Besarnya wilayah Indonesia mengakibatkan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas dan perak yang tersebar di beberapa wilayah. 2 Kondisi Indonesia yang memiliki Kekayaan alam yang begitu besar ini mengakibatkan perusahaan asing untuk menanamkan modalnya dan menjalin kerjasamanya dengan Indonesia. Di sektor pertambangan, salah satu perusahaan asing yang telah menjalin dengan Indonesia adalah PT. Freeport Indonesia, perusahaan tambang yang berasal dari Amerika Serikat yang melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak yang terletak di Kabupaten Mimika Provinsi Papua Barat, Indonesia. Praktek eksploitasi tambang secara besar-besaran ini ternyata tidak sejalan dengan pertumbuhan kesejahteraan masyarakat Papua Barat, hal ini tampak dari perkembangan kesejahteraan masyarakat Papua Barat yang masih banyak hidup 1 Situs resmi Negara di Indonesia,http://www.indonesia.go.id/in/sekilas- indonesia/geografi-indonesia diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.00 wib 2 Indonesia-The World Factbook dalam id.Wikipedia.org diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.015 wib

Upload: hidayat-muhtar

Post on 07-Jan-2017

88 views

Category:

Economy & Finance


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

Globalisasi dan PT. Freeport Indonesia

A. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang sangat luas yang terbentang dari Sabang sampai

Merauke dimana Indonesia memiliki wilayah laut yang luas dan terdiri dari 17. 508 pulau,

jumlah pulau inilah yang membuat Indonesia menjadi Negara kepulauan terbesar di dunia.1

Besarnya wilayah Indonesia mengakibatkan Indonesia memiliki sumber daya alam yang

melimpah berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara,

emas dan perak yang tersebar di beberapa wilayah.2 Kondisi Indonesia yang memiliki

Kekayaan alam yang begitu besar ini mengakibatkan perusahaan asing untuk menanamkan

modalnya dan menjalin kerjasamanya dengan Indonesia. Di sektor pertambangan, salah satu

perusahaan asing yang telah menjalin dengan Indonesia adalah PT. Freeport Indonesia,

perusahaan tambang yang berasal dari Amerika Serikat yang melakukan eksplorasi terhadap

bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak yang terletak di Kabupaten Mimika

Provinsi Papua Barat, Indonesia.

Praktek eksploitasi tambang secara besar-besaran ini ternyata tidak sejalan dengan

pertumbuhan kesejahteraan masyarakat Papua Barat, hal ini tampak dari perkembangan

kesejahteraan masyarakat Papua Barat yang masih banyak hidup dalam garis kemiskinan. Hal

ini tampak dari tabel angka kemiskinan di bawah ini :

1 Situs resmi Negara di Indonesia,http://www.indonesia.go.id/in/sekilas-indonesia/geografi-indonesia diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.00 wib

2 Indonesia-The World Factbook dalam id.Wikipedia.org diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.015 wib

Page 2: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

Dapat kita lihat dari tabel diatas bahwa daerah yang angka kemiskinan di Indonesia justru

berasal dari daerah yang memiliki kekayaan yang melimpah dimana PT Freeport telah

melakukan usaha tambang kurang lebih dari 45 tahun namun tidak dapat mengangkat

kesejahteraan masyarakat Papua. Berikutnya banyaknya kabar dari media massa dimana

demo yang dilakukan buruh PT. Freeport Indonesia akibat pembayaran upah yang rendah

yang dilakukan PT Freeport Indonesia, karena salama ini menurut Virgo Salossa, Ketua

Bidang Organisasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Freeport, mengatakan bahwa

“Sekarang ini rata-rata Freeport meraup keuntungan Rp74 triliun per tahun dan 23 ribu

karyawan Freeport cuma dapat sekitar Rp1,3 triliun”3. Telah jelas bahwa Perusahaan asing

hanya ingin mengambil kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia tanpa memperhatikan

kesejahteraan kehidupan masyarakat disekitar daerah Tambang. Hal ini merupakan efek dari

hubungan global, dimana terbentuknya hubungan internasional membuat keleluasaan dan

kedalaman hubungan-hubungan antar negara bangsa dengan intensitas yang meningkat

sehingga hubungan tersebut membuat negara dapat terpengaruh dengan isu-isu yang

berkembang secara global.4

Ada beberapa poin yang akan disampaikan pada penulisan ini, yang pertama adalah

apa itu globalisasi dan Perusahaan Tambang PT. Freeport Indonesia dan Kedua, bagaimana

globalisasi dan PT. Freeport Indonesia bisa memasuki Indonesia dan Ketiga, ada apa dengan

globalisasi dan PT. Freeport Indonesia.

Globalisasi

Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya ilmu pendidikan dan

teknologi mengakibatkan perubahan kehidupan manusia dimana IPTEK berkembang seiring

untuk memenuhi kebutuhan manusia, IPTEK juga membuat manusia untuk

bersosial/berhubungan dengan tanpa batas sejak ditemukannya alat komunikasi yang

mutakhir seperti telepon, handphone, internet, email dll. Hal tersebut adalah salah satu

dampak globalisasi yang kita rasakan pada kehidupan sekitar kita.

Menurut Merry Linch dalam salah satu surat kabar Amerika pada tanggal 11 Oktober

1998 (Thomas . L Friedman, 2002:18a) bahwa Globalisasi dimulai pada saat runtuhnya

tembok Berlin, tembok yang memisahkan antara Jerman Barat dan Jerman Timur pada tahun

3 Okezone. com tanggal 07 September 2012.http://economy.okezone.com/read/2011/09/07/320/499625/inilah-alasan-karyawan-freeport-gelar-demo-lagi diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.30 wib

4 Held David, 2004, Demokrasi & Tatanan Global Dari Modern Hingga Pemerintahan Kosmopolitan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Page 3: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

1989, selanjutnya beliau mengatakan bahwa runtuhnya tembok berlin diibaratkan sebagai

mengizinkan banyak orang untuk di mana saja untuk merubah aspirasinya menjadi suatu

pencapaian prestasi. Selanjutnya Thomas L Friedman mengatakan bahwa globalisasi adalah

terintegrasinya hubungan antara pasar, negara dan teknologi untuk memungkinkan setiap

individu, perusahaan dan bangsa negara untuk mencapai seluruh dunia dengan efektif dan

efisien.5 Era globalisasi menjadi era dimana setiap negara bebas untuk menjalin kerjasasama

dengan negara lain dengan tujuan untuk terciptanya kesejahteraan bersama diseluruh negara

yang ada dunia karena menurut Jong S. Jun dan Deil S. Wright mengatakan bahwa hubungan

global diperlukan oleh antar negara untuk menangani isu-isu regional dan internasional pada

saat ini dan yang akan datang seperti multilateral, aturan investasi asing langsung, perjanjian

perdagangan, transfer teknologi, perlindungan kekayaan intelektual, pertukaran sosial

budaya, pemanasan global, migrasi dan politik asosialisasi regional.6

Mengutip dari Jan Aart Scholtc (Amien Rais,13-14) beliau menggambarkan secara

garis besar ada 5 definisi luas tentang globalisasi yaitu sebagai berikut :

1. Internasionalisasi yakni dilihat sebagai kegiatan antar negara yang melampaui

batas wilayah masing-masing sehingga terjadi saling tukar dan saling

ketergantungan internasional, terutama menyangkut modal dan perdagangan.

2. Liberalisasim yakni merujuk pada proses pemusnahan berbagai restriksi politik

sehingga ekonomin dunia menjadi lebih terbuka dan tanpa batas

3. Universal Informasi, komunikasi dan transportasi berbagai kegiatan masyarakat

dunia lainnya.

4. Westernisasi atau modernisasi, yakni merebaknya ke seluruh dunia struktur

modernitas barat yang menyangkut, kapitalisme, rasionalisme, industrialisme,

birokratisme dan lain sebagainya yang cenderung merusak budaya lokal yang

sudah ada lebih dulu.

5. Deteritirialisasi dimana terjadi rekonfigurasi geografi, sehingga ruang sosial tidak

lagi dipetakan berdasarkan peta teritorial, jarak dan batas teritorial.7

PT. Freeport Indonesia

PT. Freeport Indonesia pertama kali beroperasi pada tahun 1967 di Indonesia yang

berlokasi Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Barat. Pada tahun 1967 PT. Freeport Indonesia

5 L. Friedman Thomas,2002, Memahami Globalisasi Lexus dan Pohon Zaitun, ITB, Bandung.6 S, Jun Jong dan Deil S. Wright, 1996, Globalization & Decentralization, Georgetown University Press,

Washington, DC.7 Rais, M. Amien. 2008. Selamatkan Indonesia. Yogyakarta, PPSK

Page 4: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

berhasil membangun tambang Erstberg, seiring perkembangannya PT. Freeport Indonesia

berhasil membangun tambang keduanya pada tahun 1998 yang dinamakan tambang Grasberg

dikawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika.

PT. Freeport Indonesia merupakan perusahaan Afiliasi dari Freeport- McMoran

Cooper & Gold, perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia yang berpusat

di Phienix, Arizona, Amerika Serikat. PT. Freeport Indonesia melakukan usaha tambangya

dengan memproses dan melakukakan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga,

emas dan perak dan memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke

seluruh penjuru dunia.8

B. Pembahasan

Dibalik Globalisasi dan Kejahatan Freeport

Fakih Mansour menganggap bahwa proses globalisasi tersebut ditandai dengan paham

kapitalisme, dimana terbukanya peran pasar secara global, investasi serta proses produksi dari

perusahaan-perusahaan negara luar sehingga terciptanya peraturan baru yang ditetapkan oleh

organisasi perdagangan secara global9, oleh karena itu pada tahun 1995 terbentuklah

organisasi yang bertujuan untuk membantu kelancaran perdagangan global tersebut yang

bertugas dalam mengawasi kegiatan perdaganagn baik individu, perusahaan dan pemerintah

dalam melaksanakan perdagangan dunia yang dikenal dengan World Trade Organization

(WTO).10Kemudian menurut International Monetary Fund (IMF) bahwa efek globalisasi

telah membawa manfaat yang besar bagi negara-negara diseluruh dunia melalui perluasan

perdagangan dunia, bahkan pendukung dari globalisasi menganggap bahwa manfaat dari

globalisasi bukan tanpa resiko dari pergerakan modal yang mudah menguap, sehingga IMF

terbentuk untuk bekerja sebagai nasihat bagi negara yang mengalami dampak globalisasi

tersebut.11 Selanjutnya WorldBank mengangap globalisasi adalah sebuah proses masa depan

kehidupan manusia yang tak terelakkan karena globalisasi telah membawa dunia lebih dekat

melalui pertukaran barang dan produk, informasi, pengetahuan dan budaya. Tapi selama

beberapa dekade terakhir, laju ini integrasi global telah menjadi jauh lebih cepat dan lebih

8 PT. Freeport Indonesia. http://www.ptfi.com/about/default.asp diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.30 wib9 Fakih Mansour, 2002, Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi, Insist Press, Yogyakarta.10 World Trade Organization. http://www.wto.org/english/thewto_e/whatis_e/who_we_are_e.htm 26

November 2012 pukul 20.30 wib11 International Monetary Fund. http://www.imf.org/external/np/exr/key/global.htm, diunduh pada tanggal

26 November 2012 pukul 20.30 wib

Page 5: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

dramatis karena kemajuan belum pernah terjadi sebelumnya dalam teknologi, komunikasi,

ilmu pengetahuan, transportasi dan industri kemudian worldbank mengganggap dirinya

sebagai organisasi internasional untuk mempersiapkan negara berkembang dalam

menghadapi integrasi global.12 Berdasarkan pemaparan diatas maka WTO, IMF dan

Worldbank adalah 3 aktor organisasi intenasional yang menjalankan euphoria globalisasi

bahkan ada yang mengatakan mereka adalah arsitek ekonomi dunia. Ideologi yang dipakai 3

aktor tersebut dikenal dengan Winston Consenssus sebagaimana diteliti oleh John

Williamson seorang ekonom, bahwa adanya kesamaan antara IMF, Worldbank dan US

Tresury Department mengenai rekomendasi dalam langkah-langkah mengatasi krisis

perekonomian bagi negara berkembang adapun rekomendasi Winston Consensuss adalah

sebagai berikut :13

1. Perdagangan Bebas.

2. Liberalisasi pasar modal.

3. Nilai tukar mengambang.

4. Angka Bunga ditentukan pasar.

5. Deregulasi pasar.

6. Transfer aset daru sektor publik ke sektor swasta.

7. Fokus Ketat dalam pengeluaran publik pada berbagai target pembangunan sosial.

8. Anggran berimbang.

9. Reformasi Pajak.

10. Perlindungan atas hak milik dan hak cipta.

Rekomendasi yang ditawarkan oleh 3 aktor tersebut ternyata telah berhasil masuk ke

euphoria dari globalisasi sehingga globalisasi dapat dianggap menjanjikan masa depan yang

lebih indah. Namun seiring perkembangan zaman impian globalisasi itu tidak terbukti,

menurut Kenichi Ohmae dan Robert Reich yang menulis tentang Borderless World dimana

globalisasi merupakan bentuk imperalisme ekonomi sebuah ungkapan bahwa adanya

kepentingan suatu negara dalam menguasai negara lain.14

Euphoria globalisasi pun tak terelakkan bagi negara berkembang seperti Indonesia.

Indonesia telah membuka pintu globalisasi ketika Presiden Soeharto menduduki kursi

12 Worldbank.http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/EXTABOUTUS/0,,contentMDK:23272496~pagePK:51123644~piPK:329829~theSitePK:29708,00.html diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.30 wib

13 Rais, M. Amien. 2008. Selamatkan Indonesia. Yogyakarta, PPSK14 ibid

Page 6: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

jabatannya sebagai Presiden pada saat itu, terbitnya UU Nomor 1 Tahun 1967 Tentang

Penanaman Modal Asing menagakibatkan PT. Freeport Indonesia segera menandatangani

Kontrak Karya I untuk 30 tahun untuk kerjasama dalam bidang pertambangan yang akan

dilakukan di Kabupaten Mimika. Namun kejanggalan yang terjadi adalah posisi Wilayah

Papua yang belum memiliki status hukum yang kuat dalam wilayah Indonesia karena pada

saat itu Papua masih dibawah naungan PBB, barulah Papua bergabung pada tahun 1969

melalui Pepera yaitu Penentuan Pendapat Rakyat.15 Tindakan yang dilakukan oleh

Pemerintahan Soeharto pada saat itu dianggap tidak adil karena Papua baru bergabung ke

Indonesia pada tahun 1969. Hal itu membuat kecurigaan terhadap dibentuknya UU Nomor 1

Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing dimana UU tersebut dianggap sebagai jalan

perusahaan Freeport untuk menambang di Papua, yang memang telah lama keinginan

Freeport sejak ditemukan oleh Forbes Wilson, seorang geolog asal Freeport Sulphur

Company ketika membaca hasil laporan dari geolog Belanda Jean-Jacques Dozy yang

menemukan gunung Ertsberg atau Gunung Bijih di Papua.16

Seiring perkembangannya PT. Freeport Indonesia yang menjanjikan keuntungan

ekonomi ternyata tidak seiring dengan kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar lokasi

pertambangan yang terus memburuk dan menuai protes sebagaimana di laporkan oleh

Wahana Lingkungan Indonesia (WALHI) didalam situsnya bahwa PT. Freeport Indonesia

telah melakukan kerusakan ekosistem hal ini tampak dari matinya sungai Aijkwa,

Aghawagon dan Otomona, tumpukan bantuan limbah tambang dan tailing yang mencapai

840.000 ton.17 Kemudian pada tahun 1995 sebuah badan Amerika yaitu Overseas Private

Investment Corporation (OPIC) mencabut asuransi Freeport mencabut asuransi Freeport

dikarenakan kejahatan lingkungan yang telah dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia begitu

juga yang dilakukan oleh Yayasan Pensiunan di Norwegia juga menarik sahamnya dari

Freeport.18

Selain melakukan kejahatan di bidang lingkungan ada beberapa kejahatan lainnya

yang dilakukan oleh PT. Freeport yaitu, pertama, kejahatan yang dilakukan adalah kejahatan

etika dan moral dimana PT. Freeport memberi uang sogokan kepada oknum-oknum polisi

dan militer sebagaimana dituliskan di Harian New York Times pada tanggal 27 Desember

15 Amiruddin & Aderito Jesus de Soares, 2003, Perjuangan Amungme: Antara Freeport dan Militer, Elsam, 200316 ibid17 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia. http://walhi.or.id/id/home/48-publikasi/1613-laporan-dampak-

operasi-pt-freeport-rio-tinto-publikasi-ulang-riset-walhi-2006.html diunduh pada tanggal 27 November 2012 pukul 14.00 wib.

18 Rais, M. Amien. 2008. Selamatkan Indonesia. Yogyakarta, PPSK

Page 7: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

2005 yang menulis tentang aksi PT. Freeport Indonesia yang memberi kucuran uang tersebut

kepada perwira menengah TNI dan Polri. Kedua, Kejahatan manusia, 7 suku Papua digusur

dari tanah warisan turun-temurun mereka, bahkan Chris Ballart, anthropolog Australia yang

pernah bekerja di Freeport dan Abigail Abrash mengatakan ada sekitar 160 orang terbunuh

antara tahun 1975-1997. Dan yang ke tiga adalah kejahatan dalam menguras kekayaan yang

di miliki Indonesias, dimana Freeport berhasil mengakuisisi Philip Dodge Corp dengan

membayar tunai 70% dari 25,6 milyar dolar, tentu kekayaannya jauh lebih besar daripada apa

yang dilaporkan ke Indonesia.19 Hasil pengamatan Tempo pada tahun 1993, mengatakan

bahwa hasil tambang emas yang telah dilakukan oleh Freeport yang kemudian di jual di bursa

Logam London meraup keuntungan sekitar 53, 5 juta dolar AS, sementara Indonesia hanya

mendapat 5,3 juta dolar AS saja, dapat diperkirakan berapa kekayaan yang dimiliki Freeport

pada saay ini.20

Beberapa organisasi telah melakukan aksi simpati terhadap lingkungan dan

masyarakat di Papua seperti OPIC dan Yayasan Pensiunan di Norwegia yang memutuskan

hubungan dengan Freeport. Namun bagaimana dengan Indonesia? Indonesia sepertinya

terlarut dengan euphoria globalisasi dimana untuk memajukan negara berkembang maka

diperlukan pasar bebas secara global yang telah diresepkan oleh IMF, Indonesia sepertinya

mentah-mentah menelan doktrin dari IMF. Bahkan salah seorang petinggi Indonesia pernah

mengatakan bahwa Indonesia mustahil untuk mengkaji atas kontrak karya pertambangan

yang sudah ditandatangani dengan beralasan bahwa takut dikucilkan oleh para Investor

Internasional.21 Statement tersebut menunjukkan bahwa Indonesia selama ini menjadi negara

yang lemah karena Indonesia tidak dapat mengambil kebijakan yang tegas, akhirnya

lingkungan dan masyarakat dipaksa untuk mengorbankan yang dimilikinya akibat sikap

Indonesia yang lemah terhadap dunia Internasional. Bahkan pada zaman Orde Baru

pemerintah Indonesia dengan terang-terangan membela PT. Freeport Indonesia untuk

melakukan aktifitas eksploitasi alam di Papua, salah satunya pada tahun 1996 terjadi ketika

sejumlah masyarakat warga suku Amugme melakukan aksi protes terhadap sungai yang telah

dicemarkan oleh PT. Freeport Indonesia, kemudian Dirjen Pertambangan pada saat itu

Kuntoro Mangunsubroto mengangap bahwa hal itu bukan dikarenakan persoalan kerusakan

19 Ibid.20 Amiruddin, dan Aderito Jesus de Soarez, 2003, Perjuangan Amungme: Antara Freeport dan Militer, Jakarta,

ELSAM21 Ibid

Page 8: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

lingkungan bahkan Pemerintah dengan kekuatan militernya malah melindungi PT. Freeport

Indonesia.22

Joseph E, Stiglitz, seorang ahli ekonomi mengatakan bahwa liberalisasi modal, pasar

keuangan tidak menjadi sumber pertumbuhan ekonomi akan tetapi menjadi sumber masalah

bagi negara-negara berkembang, beliau juga mengatakan “Mereka (para perusahaan

tambang) tahu kok bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-negara

berkembang”. 23 Oleh karena itu Indonesia harus keluar dari kesalahpahaman atas globalisasi

dan pemerintah seharusnya menganalisis kembali rekomendasi-rekomendasi yang diberikan

oleh 3 arsitek dunia (IMF,WorldBank, WTO) karena selama ini Indonesia sepertinya pasrah

dalam pemberian saran-saran yang berbau Winston Konsensus. Kembali kepada Stiglitz,

beliau mengatakan bahwa “ Sebaiknya eksplorasi migas di Indonesia di Nasionalisasi”.

Statement tersebut mengisyaratkan bahwa Indonesia harus mengambil langkah besar dimana

Migas dikelola dan dilaksanakan oleh Perusahaan-perusahaan nasional agar SDA yang

dimiliki Indonesia tidak dimanfaatkan oleh perusahaan Internasional.

C. Kesimpulan

Tidak dapat dielakkan lagi bahwa euphoria globalisasi telah melanda di seluruh dunia

bahkan Indonesia termasuk dalam euphoria tersebut. Menurut 3 aktor globalisasi yaitu IMF,

Worldbank dan WTO bersepakat bahwa globalisasi adalah era dimana negara berkembang

dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian sehingga akan meningkatkan pembangunan,

akan tetapi beberapa para ekonom mengatakan bahwa globalisasi adalah permasalahan yang

melanda pada negara berkembang, hal ini pun tampak ketika masuknya PT. Freeport

Indonesia pada tahun 1967 dimana terganggunya ekosistem yang semakin tereksploitasi,

pencemaran di sekitar lingkungan tambang. Keuntungan yang didapat dari PT. Freeport

Indonesia bukan semata-mata untuk kemakmuran rakyat Indonesia tetapi kekayaan tersebut

untuk negara luar. Indonesia hanya menikmati sedikit dari keuntungan yang di dapat dari

hasil SDA milik Indonesia hal ini tampak peringkat Papua Barat yang masih menduduki

peringkat yang paling buncit di antara Propinsi di Indonesia. Dengan kata lain daerah yang

memiliki keayaan alam melimpah malah menjadi bencana bagi daerah itu sendiri.

Resep-resep dari 3 aktor globalisasi yang berupa wujud Winston Konsensus,

diantaranya liberalisasi, privatisasi dan deregulasi telah merasuk ke Indonesia, pemerintah 22 Amiruddin, dan Aderito Jesus de Soarez, 2003, Perjuangan Amungme: Antara Freeport dan Militer, Jakarta,

ELSAM23 Rais, M. Amien. 2008. Selamatkan Indonesia. Yogyakarta, PPSK

Page 9: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

seakan-akan tidak berkutik dan menerimanya secara tangan terbuka. Padahal resep tersebut

merupakan resep yang bertujuan untuk memakmurkan negara-negara Barat yang telah maju

melalui globalisasi. Pemerintah Indonesia yang telah berumur 67 tahun seharusnya telah

belajar dari fenomena-fenomena yang terjadi di negaranya, akan tetapi Indonesia sendiri

seperti tutup mata dan telinga, mengacuhkan apa yang telah dilakukan oleh Investor-investor

asing terhadap alam dan rakyat bumi pertiwi ini. Mungkin dapat belajat kembali dari sejarah

kemerdekaan Indonesia dimana pada saat itu Presiden Soekarno pernah mengucapkan “Go to

hell with your Aid” kepada negara-negara luar, statement tersebut menandakan bahwa

Presiden Soekarno tidak menginginkan Indonesia dapat diintervensi atau di doktrin oleh

negara-negara luar. Hal ini seharusnya dapat dipelajari oleh pemimpin-pemimpin bangsa ini

bahwa jiwa nasionalisasi harus ditanamkan kembali untuk melindungi bangsa ini dari

investor-investor asing yang tidak bertanggung jawab yang mencoba mengambil kekayaan di

negara ini kemudian ruh dari ekonomi yaitu berazaskan kerakyatan harus di hidupkan

kembali, bukan ekonomi liberal yang efeknya memberikan kesejahteraan bagi negara-negara

luar.

Page 10: Globalisasi dan pt._freeport_indonesia

Daftar Pustaka/ Sumber Bacaan :

- Amiruddin & Aderito Jesus de Soares, 2003, Perjuangan Amungme: Antara Freeport dan Militer, Elsam.

- Fakih Mansour, 2002, Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi, Insist Press, Yogyakarta

- Held David, 2004, Demokrasi & Tatanan Global Dari Modern Hingga Pemerintahan Kosmopolitan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

- L. Friedman Thomas,2002, Memahami Globalisasi Lexus dan Pohon Zaitun, ITB, Bandung

- Rais, M. Amien. 2008. Selamatkan Indonesia. Yogyakarta, PPSK- S, Jun Jong dan Deil S. Wright, 1996, Globalization & Decentralization, Georgetown

University Press, Washington, DC.

Situs- Situs resmi Negara di

Indonesia,http://www.indonesia.go.id/in/sekilas-indonesia/geografi-indonesia diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.00 wib

- Indonesia-The World Factbook dalam id.Wikipedia.org diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.015 wib

- Okezone. com tanggal 07 September 2012. http://economy.okezone.com/read/2011/09/07/320/499625/inilah-alasan-karyawan-freeport-gelar-demo-lagi diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.30 wib

- PT. Freeport Indonesia. http://www.ptfi.com/about/default.asp diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.30 wib

- World Trade Organization. http://www.wto.org/english/thewto_e/whatis_e/who_we_are_e.htm 26 November 2012 pukul 20.30 wib

- International Monetary Fund. http://www.imf.org/external/np/exr/key/global.htm, diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.30 wib

- Worldbank.http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/EXTABOUTUS/0,,contentMDK:23272496~pagePK:51123644~piPK:329829~theSitePK:29708,00.html diunduh pada tanggal 26 November 2012 pukul 20.30 wib

- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia. http://walhi.or.id/id/home/48-publikasi/1613-laporan-dampak-operasi-pt-freeport-rio-tinto-publikasi-ulang-riset-walhi-2006.html diunduh pada tanggal 27 November 2012 pukul 14.00 wib.