global phenomenon

18
Program Studi Magister Manajemen PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TADULAKO Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Global Semester II Tahun 2016 Direview Oleh Kelompok 1 Tugas 1 : Review Jurnal Judul : The Born-Global Phenomenon: A Comparative Case Study Research Penulis : Alex Rialp; Josep Rialp; David Urbano; and Yancy Vaillant Autonomous University of Barcelona, Business Dimuat di : Journal of International Entrepreneurship 3, 133–171, 2005 Fenomena Global

Upload: gusstiawan-raimanu

Post on 13-Feb-2017

98 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Global Phenomenon

Program Studi Magister ManajemenPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS TADULAKO

Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis GlobalSemester II Tahun 2016

Direview Oleh Kelompok 1

Tugas 1 : Review Jurnal

Judul : The Born-Global Phenomenon: A Comparative Case Study Research

Penulis : Alex Rialp; Josep Rialp; David Urbano; and Yancy Vaillant Autonomous University of Barcelona, Business

Dimuat di : Journal of International Entrepreneurship 3, 133–171, 2005

Fenomena Global

Page 2: Global Phenomenon

Poin-poin Utama• Research ini menginvestigasi karakter UKM yang didirikan dengan

target pasar global dan membandingkannya dengan perusahaan tradisionil di Spanyol.

• Research difokuskan pada faktor-faktor kemunculan dan ekspansi dari “born-global SMEs” dibanding UKM tradisionil yang tidak menikmati keuntungan globalisasi.

• Hasil research menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai pola pengembangan yang berbeda.

• Born globals SMEs lebih entrepreneurial dibanding yang tradisionil. Karenanya UKM tradisionil akan tersingkirkan.

Page 3: Global Phenomenon

Tujuan Penelitian• Tujuan research ini adalah mengkaji perbedaan

paling kritis antara UKM yang lahir setelah era globalisasi (yang segera eksis di pasar global setelah didirikan) dan UKM tradisionil (yang perkembangannya lambat dan tergolong sulit bersaing di pasar global).

Page 4: Global Phenomenon

Metoda Penelitian• Metoda studi yang dilakukan adalah studi kasus pada UKM

terkait yang berada di Spanyol. UKM dipilih berdasarkan dua kategori, yaitu; a born-global versus an incremental or stages pattern. Penulis mengidentifikasi dan membandingkan faktor-faktor yang paling relevan yang mencirikan kedua kelompok UKM itu.

• Istilah born-global diperkenalkan oleh beberapa penulis, diantaranya Rennie (1993), yang menggambarkan UKM yang didirikan di era global dan langsung bisa masuk ke pasar global. Istilah lain bagi UKM semacam ini adalah international new ventures (INVs).

Page 5: Global Phenomenon

Alasan Teoritis Lahirnya born-global SMEs

• Penulis merujuk teori yang dikembangkan oleh Oviatt and McDougall (1994) dalam menjelaskan alasan teoritis munculnya born-global SMEs:

1. Pembentukan organisasi melalui internasionalisasi, 2. Adanya kepercayaan kuat dari pemerintah untuk

mendapatkan akses pada resources, 3. Adanya hubungan dengan perusahaan asing, dan 4. Adanya control atas sumber-sumber yang unik.

Page 6: Global Phenomenon

LanjutanPeneliti lain yang dikutip oleh penulis adalah Knight and Cavusgil, 1996; Madsen and Servais, 1997; Servais and Rasmussen, 2000; Moen, 2002.

Mereka mengemukakan bahwa faktor paling umum yang memicu muncul dan berkembangnya fenomena ini adalah:

1. Adanya pasar baru di beberapa sektor ekonomi,

2. Perkembangan teknologi pada produksi, transportasi dan komunikasi,

3. Semakin pentingnya jaringan global dan aliansi, dan

4. Kemampuan/skill entrepreneurship yang makin canggih dari para pebisnis.

Page 7: Global Phenomenon

Lanjutan

• Sebaliknya dengan UKM tradisionil cendrung memprioritaskan pasar domestik. Setelah pasar domestik dirasa sudah cukup dikuasai, barulah secara perlahan menjejaki pasar global. • Inilah alasan teoritis mengapa UKM tradisionil

cendrung lambat masuk ke pasar global. Tradisionalis perlu berhati-hati dalam melakukan ekspansi secara global untuk menghindari resiko sebisa mungkin (Johanson and Vahlne, 1977).

Page 8: Global Phenomenon

Research Modeling• Kedua kelompok UKM dibandingkan berdasarkan

kriteria berikut: 1. Karakteristik pendiri perusahaan2. Kemampuan organisasional3. Sasaran strategis perusahaan. • Berikut adalah rangkuman teoritis perbandingan

pola perilaku dari kedua kelompok berdasarkan tiga kriteria di atas.

Page 9: Global Phenomenon

Lanjutan

Atribute Born-global TradisionalisVisi manajerial Global sejak didirikan Pasar global dikembangkan

secara berangsur setelah pasar domestik mapan.

Pengalaman internasional

Pendirinya mempunyai pengalaman internasional yang baik

Tidak punya atau sangat kurang pengalaman internasional

Komitmen manajerial

Sangat komitmen Komitmen dengan tujuan dan tugas

Jaringan Lebih kuat menggunakan jaringan baik secara personal maupun dalam hubungannya dengan perusahaan pada tingkal lokan dan internasional

Jalinan jaringan yang tidak kuat atau biasa saja, baik secara personal maupun bisnis.

Kritertia 1: Karakteristik Pendiri Perusahaan

Page 10: Global Phenomenon

Atribute Born-global TradisionalisPengetahuan dan komitmen tentang pasar

Sangat tinggi sejak awal Berkembang secara berangsur dan lambat

Aset-asset intangible

Mempunyai asset intangible seperti pengetahuan tentang pasar global.

Asset intangible dipandang kurang penting.

Sumber-sumber penciptaan nilai

Penciptaan ninali yang tinggi melalui product differenciation, penguasaan teknologi serta kepemimpinan.

Kurang inovatif

LanjutanKritertia 2: Kemampuan Organisasional

Page 11: Global Phenomenon

Atribute Born-global Tradisionalis

Tingkat dan skop strategi internasional

Strategi sangat focus dan sangat proaktif

Lebih reaktif dan kurang fokus

Pilihan, orientasi dan hubungan dengan konsumen global

Lebih spesifik dalam mendefinisikan grup konsumen, menjalin hubungan dekat atau langsung dengan konsumen

Menggunakan perantara

Fleksibilitas strategi

Sangat fleksible dan adaptif terhadap perubahan

Kurang fleksible dan kurang adaptif

LanjutanKritertia 3: Sasaran Strategis Perusahaan

Page 12: Global Phenomenon

Hasil dan Analisis pada 4 Studi Kasus

• Empat studi kasus dilakukan untuk melihat apakah kerangka teoritis di atas terjadi pada empat UKM yang dijadikan sampel.

Case 1. IT Wholesale company (tradisionalis)Sebuah perusahaan IT wholesale, didirikan tahun 1996 dan mulai eksport tahun 2001. Saat ini total ekpornya sekitar 25% dari total penjualannya. Perusahaan ini didirikan awalnya dengan fokus pada pasar domestik. Case 2. Gourmet Food Company (born-global)Sebuah perusahaan gourmet food, didirikan tahun 1997 dan langsung ekspor sejak itu dengan total penjualan 70% untuk pasar global.

Page 13: Global Phenomenon

Case 3. Palm Decoration Company (tradisionalis)

Didirikan tahun 1998 dengan focus hampir sepenuhnya untuk pasar domestic. Inisiatif ekspor dilakukan tahun 2001 dengan hanya 5% dari total produksinya.

Case 4. Computer Vision Company (born-global)Didirikan tahun 2002 dan mulai ekpor tahun berikutnya dengan total 50% dari produksinya. 80% bahan bakunya diimpor dari dua benua. Perusahaan ini menjalin kerjasama yang baik dengan peneliti dari perguruan tinggi di Catalan University.

Lanjutan

Page 14: Global Phenomenon

Dari studi kasus keempat perusahaan di atas ditemukan bahwa:1. Untuk kriteria karakter pendiri perusahaan,

Semua case yang diteliti menunjukan pola yang sama dengan teori yang disajikan sebelumnya, yaitu bahwa pendiri UKM yang masuk kategori born-global, cendrung sangat fokus dan komitment terhadap pasar global, punya pengalaman dan komitmen internasional, serta menjalin network dengan baik secara global.

Sebaliknya untuk pendiri UKM yang tergolong tradisionalis, mereka memang kurang pengalaman internasional dan cendrung berorientasi domestik, dan hubungan yang tidak spesifik dengan pihak luar. Kecuali untuk satu aspek pada perusahaan computer vision-based company, di mana pendirinya sebenarnya tidak punya pengalaman internasional.

Page 15: Global Phenomenon

2. Untuk kriteria Kemampuan organisasional, Juga ditemukan dua perbedaan yang menonjol dari dua kelompok UKM. UKM yang didirikan oleh mereka yang pengalaman internasionalnya baik, mampu masuk dan bersaing dengan pasar global. Mereka diuntungkan dengan kemampuan pendirinya menjalin jaringan global. Dan hal ini dirasa sangat sulit bagi UKM tradisonalis. Mereka hampir bisa dikatakan tidak punya kemampuan organisasi yang baik dalam memasuki pasar global.

3. Berkenaan dengan sasaran strategis perusahaan, UKM yang tergolong ke dalam born-global mengalami perkembangan yang jauh lebih cepat dalam penetrasi pasar ketimbang tradisionalis. Hal ini sangat mudah difahami karena UKM yang born-global memang focus pada pasar global sehingga jaringan dengan pasar global dilakukan secara langsung. Setiap perubahan juga bisa diikuti dengan fleksibilitas yang tinggi.

Lanjutan

Page 16: Global Phenomenon

Catatan dari reviewer• Analisis di atas membandingkan antara

sesama UKM dari dua kelompok; born-global dan tradisionalis. Kedua kelompok UKM ini akan timpang dalam persaingan pasar sebab kemampuan yang memang timpang. UKM yang born-global bila masuk ke pasar Indonesia, misalnya, juga akan cendrung mengalahkan UKM lokal dengan alasan-alasan yang dikemukakan di atas. Oleh karena itu, untuk melindungi UKM lokal, pemerintah dipandang perlu untuk memberdayakan mereka sehingga mempunyai kemampuan setara global. Dalam tingkatan tertentu, proteksi dari pemerintah perlu dilakukan.

• Dalam kenyataannya, pasar tidak lagi mempertandingkan antara UKM dengan sesamanya UKM, tapi semua perusahaan bisa masuk ke pasar yang sama. Perusahaan perusahaan raksasa dunia sangat bisa masuk dengan mudah ke pelosok negri. Hal ini bisa mematikan usaha local yang dikelola secara tradisional. Giant, Carrefour dan lain lain dengan mudah bisa mematikan kios kios lokal. Atau KFC, McDonald akan segera mematikan warung-warung makan setempat. Bila hal ini tidak ditangani dengan serius oleh pemerintah, maka globalisasi pada akhirnya akan mematikan ekonomi kecil dari rakyat. Maka; proteksi dan pemberdayaan terhadap usaha lokal perlu dilakukan oleh pemerintah setempat.

Page 17: Global Phenomenon

Terima Kasih

Page 18: Global Phenomenon

• Apakah peran dan keterbatasan perintah dalam suatu demokrasi pasar liberal?