gi2
TRANSCRIPT
-
183
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR K3 MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X SMK PANCASILA 1 KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Pujiyono, Widiyatmoko
Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas MuhammadiyahPurworejo. e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran group investigation, dan (2) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode oembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas X SMK Pancasila 1 Kutoarjo. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang berusaha meningkatkan hasil belajar dan keaktivan belajar, suatu rencana pembelajaran terhadap kinerja guru serta interaksi antara siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru, adapun jumlah subyek adalah 28 siswa dengan tingkat kemampuan belajar K3 yang bervariasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan soal yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif.Hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Pancasila kutoarjo menggunakan metode Group Investigation memperoleh nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 63,03 termasuk kategori cukup baik, sedangkan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 73,75 dan termasuk dalam kategori cukup baik. Pada siklus II, nilai rata-rata yang dicapai adalah 78,75. Peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 10,72. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 5. Dengan demikian dapat dibuktikan ada peningkatan dalam pembelajaran pada mata diklat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menggunakan metode Group Investigation pada siswa kelas X TKR SMK Pancasila kutoarjo. Kata kunci: hasil belajar, metode group investigation.
PENDAHULUAN
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baik secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Sedangkan prestasi belajar merupakan taraf
keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dan dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Prestasi yang baik akan sulit dicapai bila guru tidak memiliki kompetensi dalam
pembelajaran. Hal yang terjadi materi yang disampaikan guru sulit diterima oleh siswa.
Berdasarkan data hasil prasurvei nilai rata-rata hasil belajar K3 siswa kelas X TKR
adalah 63,03 dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan di SMK Pancasila 1 Kutoarjo yaitu 75, ada sebanyak 11 siswa atau 39,29% dari
28 siswa, Sedangkan target yang diinginkan oleh sekolah untuk mata pelajaran K3, siswa
-
184
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
yang tuntas mencapai 75%, maka ketuntasan belajar siswa tersebut belum mencapai
standar yang diharapkan sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa yang bermasalah, didapat keterangan
bahwa mereka kurang mengerti materi pelajaran K3 yang disampaikan guru. Guru yang
bersangkutan juga memberikan keterangan bahwa aktifitas siswa rata-rata 55%, dan
dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ekspositori, yaitu
pembelajaran yang dilakukan dengan guru menyampaikan materi pelajaran kemudian
memberikan beberapa contoh soal dan latihan.
Dalam pelaksanaannya guru kurang melibatkan siswa, seperti ketika guru
memberikan contoh soal guru langsung memberikan jawaban, dan waktu siswa selesai
mengerjakan latihan guru jarang membahas bersama siswa. Pembelajaran seperti ini
menjadikan siswa kurang aktif dan siswa cenderung menerima materi pelajaran hanya
dari guru saja. Ketika peneliti mencoba melihat langsung proses pembelajaran pada kelas
yang bersangkutan, ternyata didapat kebanyakan siswa berbicara sendiri dan mengantuk.
Metode Group Investigation adalah metode yang berorientasi pada siswa untuk
berperan aktif serta menumbuhkan aktivitas siswa, baik secara individual maupun secara
kelompok. Sedangkan peranan guru selain menyampaikan informasi mengenai pokok
bahasan dan topik yang akan dibahas, juga lebih banyak memberikan stimulasi pada
siswa, menentukan arah apa yang harus dilakukan siswa. Penerapan metode ini dapat
menciptakan kondisi belajar siswa yang aktif, sehingga prestasi belajar siswa dapat
meningkat. Penggunaan metode Group Investigation dalam proses pembelajaran
diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif dan hasil belajar K3 mereka akan meningkat.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
kelas (PTK), yaitu penelitian yang berusaha meningkatkan hasil belajar dan keaktivan
belajar, suatu rencana pembelajaran terhadap kinerja guru serta interaksi antara siswa
dengan siswa, dan siswa dengan guru. Prosedur Penelitian menggunakan model PTK
menurut Arikunto yang dikutip Wiyono (2007: 9) terdiri dari 4 tahap yaitu: 1)
Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Refleksi.
-
185
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
Tempat pelaksanaan penelitian adalah di SMK Pancasila 1 Kutoarjo, yang
beralamatkan di Jalan. Mayjend. S. Parman Kutoarjo Purworejo, RT: 002, RW: 004, Desa:
Bandung, Kecamatan: Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Sedangkan waktu penelitian
dilaksanakan dari mulai bulan desember 2013 sampai bulan agustus 2014.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X TKR SMK Pancasila 1 Kutoarjo Tahun
Pelajaran 2013/2014. Adapun jumlah subyek adalah 28 siswa dengan tingkat kemampuan
belajar K3 yang bervariasi. Hasil belajar K3 siswa diperoleh dari nilai tes formatif yang
diberikan selama penelitian pada setiap akhir siklus. Aktivitas siswa yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam interaksinya dalam pembelajaran selama
penelitian berlangsung yang diukur dengan menggunakan lembar observasi. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah perangkat tes dan lembar
observasi aktivitas siswa. Sedangkan data-data hasil penelitian tindakan kelas
dikumpulkan melalui observasi dan tes.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan
metode Group Investigation diambil data dari tes formatif pada setiap akhir siklus. Uji
hipotesis pada penelitian ini mengunakan analisis univariant menurut Budiyono (2003:
164) analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan
variabel independen, perhitungan analisis univariant dibantu dengan spss 16.0, Adapun
penetapan indikator aktivitas belajar dan penetapan indikator keberhasilan hasil belajar
pada penelitian ini Lebih dari atau sama dengan 75% siswa melakukan lebih dari atau
sama dengan 65 % aktivitas-aktivitas yang diteliti dan 75 % siswa memperoleh nilai hasil
belajar lebih dari atau sama dengan 75.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Data Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh,
meliputi hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dua
tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi hasil tes dan
nontes. Hasil tes mengacu pada nilai hasil tugas yang dicapai siswa. Untuk hasil nontes
diperoleh dari hasil observasi, jurnal, dan dokumentasi. Hasil belajar siswa pada mata
-
186
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
diklat K3 melalui metode Group Investigation meliputi tiga tahapan yaitu prasiklus, siklus
I, dan siklus II.
a. Prasiklus
Hasil tes prasiklus adalah hasil belajar siswa pada mata diklat K3 sebelum
dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes prasiklus dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Pancasila 1
Kutoarjo tahun pelajaran 2013/2014. Tes prasiklus yang dilakukan adalah
memberikan tugas kepada siswa. Dari jumlah keseluruhan 28 siswa, 10 di
antaranya atau sebesar 36,67% termasuk kategori cukup dengan nilai antara
62-72. Sedangkan, kategori kurang dengan nilai 51- 61 dicapai oleh 18 siswa
atau sebesar 63,33%. Sementara itu, tidak ada siswa yang berhasil mendapat
nilai dalam kategori sangat baik. Prestasi belajar siswa pada mata diklat K3
masih kurang, sehingga perlu peningkatan lagi agar hasil yang dicapai siswa
lebih maksimal.
b. Siklus I
Hasil belajar siswa pada siklus I ini merupakan data awal setelah
diterapkannya tindakan pembelajaran melalui metode Group Investigation.
Adapun kriteria penilaian pada siklus I ini meliputi skor soal prestasi siswa
secara klasikal mencapai nilai rata-rata 73,75. Rata-rata skor pada siklus I ini
menunjukkan peningkatan sebesar 11,3 dibandingkan dengan rata-rata pada
prasiklus. Dari 28 siswa, 1 siswa atau sebesar 3,33% yang berhasil meraih
predikat sangat baik. Sementara itu, siswa yang meraih predikat baik sejumlah
12 siswa atau sebesar 43,34% yaitu dengan nilai antara 73-83. Selanjutnya,
sebanyak 15 siswa atau 53,33% berada pada kategori cukup.
c. Siklus II
Peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa setelah digunakan metode
Group Investigation. Rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus II ini
sebesar 78,75 dan masuk kategori baik. Rata rata prestasi belajar siswa pada
siklus II ini menunjukkan peningkatan sebesar 4,7 dibandingkan dengan rata-
-
187
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
rata prestasi belajar siswa pada siklus I dan 16,0 dibandingkan dengan rata-rata
hasil belajar siswa pada prasiklus.
Pada siklus II ini, siswa yang mengikuti proses pembelajaran pada mata
diklat K3 sebanyak 28 dan tidak ada siswa yang absen. Nilai dengan kategori
sangat baik dicapai oleh 6 siswa atau sebesar 23,33%. Kategori baik sebanyak
17 siswa atau sebesar 60,00%. Kategori cukup sebanyak 4 siswa atau sebesar
16,67% dan untuk kategori kurang dan sangat kurang tidak ada satu siswa pun
yang mendapatkannya.
2. Analisis Data
a. Siklus 1
Analisi data pada siklus I diambil setelah dilakukan penerapan metode
pembelajaran Group Investigation. Data yang didapat berupa data hasil belajar
K3 dan data hasil observasi keaktivan belajar siswa. Data tersebut dihitung
menggunakan SPSS 16.0 dengan rumus Univariat. Data menunjukan Fhitung
sebesar 377.253 dengan Sig. 0,000. Karena probabilitas telah ditentukan
sebesar 5%, maka p < 0,05 atau dapat disebut data tersebut signifikan. Dan
disimpulkan bahwa keaktivan belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
b. Siklus II
Analisi data pada siklus II diambil setelah dilakukan Siklus I yang telah
direfleksi dan dilakukan perbaikan-perbaikan pada kesalahan yang terjadi di
Siklus I. Data yang didapat berupa data hasil belajar K3 dan data hasil observasi
keaktivan belajar siswa Siklus I. Data tersebut dihitung menggunakan SPSS 16.0
dengan rumus Univariat. Data menunjukan Fhitung sebesar 695,412 dengan Sig.
0,000. Karena probabilitas telah ditentukan sebesar 5%, maka p < 0,05 atau
dapat disebut data tersebut signifikan. Dan disimpulkan bahwa keaktivan
belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
-
188
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
3. Pembahasan
Berdasarkan rekapitulasi data tes hasil belajar siswa pada mata diklat K3 dari
prasiklus, siklus I, dan siklus II, dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada setiap
penilaian mata diklat K3 ada yang meningkat dan ada yang tetap. Hasil prasiklus
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa sebesar 63,03 dari rata-rata tersebut
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada diklat K3 dalam kategori cukup karena
berada pada rentang nilai 62 - 72. Rata-rata tersebut berasal dari jumlah skor rata-rata
masing-masing soal. Hasil belajar siswa pada mata diklat K3 berada pada kategori cukup.
Namun, perlu ditingkatkan lagi pada siklus I peneliti menerapkan metode Group
Investigation pada mata diklat K3 agar hasil belajar yang dicapai siswa dapat meningkat
dan mencapai ketuntasan.
Hasil tes siklus I dengan hasil belajar rata-rata klasikal mencapai 73,75. Rata-rata
tersebut diperoleh dari skor rata-rata tiap soal pada hasil belajar mata diklat K3. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada setiap soal pada mata diklat
K3 sudah banyak mengalami peningkatan sebesar 10,72 dari rata-rata hasil belajar
prasiklus.Hasil belajar siswa pada siklus II didapat rata-rata sebesar 78,75. Pencapaian
hasil belajar tersebut berarti sudah memenuhi target yang ditentukan oleh penulis.
Gambar 1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Diklat K3
Keterangan :
1 : Prasiklus
2 : Siklus I
3 : Siklus II
63.03571429 73.75 78.75
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rerata Hasil Belajar
Rerata Hasil Belajar
-
189
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
Diterapkannya metode pembelajaran Group Investigation pada mata diklat K3
kelas X TKR SMK Pancasila 1 Kutoarjo terbukti mampu meningkatkan efektivitas, dan
efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Adanya penerapan metode Group
Investigation ini dengan tujuan agar siswa mengalami proses pembelajaran yang tidak
menjenuhkan. Penulis dalam hal ini hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator
dalam proses belajar-mengajar siswanya. Data peningkatan keaktivan belajar siswa dapat
dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 2. Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Pada Mata Diklat K3
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata diklat K3 ini diikuti pula dengan adanya
perubahan perilaku siswa dari prasiklus sampai siklus II. Berdasarkan hasil nontes yaitu
observasi, jurnal, dan dokumentasi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa kesiapan siswa
dalam mengikuti mata diklat K3 melalui metode Group Investigation kurang begitu
memuaskan. Sebagian siswa masih menunjukkan perilaku yang negatif dalam mengikuti
seluruh rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan
beberapa siswa yang terlihat ramai dan berbicara sendiri dengan teman sebangkunya.
Kondisi yang tergambar pada siklus I tersebut merupakan permasalahan yang
harus dipecahkan untuk upaya perbaikan pada siklus II. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) harus lebih matang dan diperbaharui lagi dari siklus I. Pada
pembelajaran siklus II juga merupakan pertimbangan pendapat dari siswa yang tercantum
pada jurnal, dan pengamatan guru. Dengan demikian, pembaharuan yang dilakukan
diantaranya : penulis memberikan motivasi kepada siswa, yaitu dengan membuat suasana
pembelajaran menjadi lebih santai sehingga siswa merasa senang untuk mengikuti
-
190
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
pembelajaran; penulis memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan tugas
yang diberikan; penulis memberikan perpanjangan waktu dalam mengerjakan tugas, agar
hasil yang diperoleh siswa lebih baik.
Hasil dari penerapan perbaikan-perbaikan pada siklus II ini ternyata berdampak
positif dan cukup memuaskan. Berdasarkan hasil observasi siklus II tergambar suasana
kelas yang lebih kondusif. Siswa tampak lebih siap dalam mengikuti pembelajaran dengan
segala tugas yang diberikan penulis. Siswa terlihat lebih senang dan menikmati pelajaran
yang disampaikan penulis. Selain.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pembelajaran mata diklat K3 melalui metode Group Investigation mempengaruhi
perilaku belajar siswa dan siswa sangat antusias dan bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran mata diklat K3. Hal ini dapat dilihat dari data siklus I
dalam aspek positif diperoleh 20 siswa atau sebesar 73,3% yang memperhatikan
dan merespon dengan antusias. Pada aspek negatif diperoleh 6 siswa atau sebesar
26,7% yang pasif mengikuti pembelajaran. Hasil observasi pada siklus II dalam
aspek positif diperoleh 28 siswa atau sebesar 100% yang memperhatikan dan
merespon dengan antusias. Pada aspek negatif tidak ada siswa yang pasif
mengikuti pembelajaran.
2. Hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Pancasila 1 Kutoarjo menggunakan metode
Group Investigation memperoleh nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 63,03
termasuk kategori cukup, sedangkan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 73,75,
dan termasuk dalam kategorikan baik. Pada siklus II, nilai rata-rata yang dicapai
adalah 78,75. Peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 10,72. Peningkatan dari
siklus I ke siklus II sebesar 5. Dengan demikian dapat dibuktikan ada peningkatan
dalam pembelajaran pada mata diklat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
menggunakan metode Group Investigation pada siswa kelas X TKR SMK Pancasila 1
Kutoarjo.
-
191
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
Saran
1. Metode Group Investigation hendaknya dijadikan salah satu alternatif dalam
pembelajaran teori kejuruan karena penggunaan metode ini dapat menjadikan
siswa mandiri, dan menjadikan siswa untuk belajar bertanggung jawab.
2. Penggunaan metode Group Investigation berpeluang menjadikan suasana kelas
menjadi gaduh dan ribut, hal ini disebabkan karena ego dari setiap siswa yang
ingin mempertahankan hasil kerjanya dari siswa lain, jika hal ini terjadi dalam kelas
maka tanamkan kepada siswa rasa percaya diri dan yakin terhadap hasil kerjanya
sendiri. Berilah pengertian kepada siswa bahwa setiap tugas adalah tanggung
jawab setiap siswa. Hal ini sangat penting dikarenakan untuk menghindari adanya
perbedaan yang semakin jauh antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang
pandai ataupun malas, karena biasanya siswa yang malas hanya akan
mengandalkan hasil kerja dari siswa yang pandai.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono, 2009.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta
: Pustaka Pelajar
Ahmadi, Abu Dan Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Kepala Sekolah,
Pengawas, dan Penilai. Universitas Negeri Yogyakarta. (Online). 2 Januari 2009.
(Www.Geocities.Com/Zai_Abidin69/Mypage.Html).
Budiyono, 2003. Statika Penelitian Pendidikan. Solo: Sebelas Maret University press
Dimyati, Mujdiono, 2009. Belajar dan Aktivitas Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Rochiati Rochiati, 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sapriya, dkk, 2006. Pembelajaran Dan Evaluasi Hasil Belajar, Bandung: Upi Press
Slameto, 2010.Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
-
192
Vol.05/No.02/Januari 2015
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
ISSN: 2303-3738
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA
Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta : Kencana
http://karwono.wordpress.com/2008/02/27/artikel-penelitian-tindakan-kelas-classroom-
action-research/ - _ftn1