ggggggggggggggggg

11
MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA) MENINGITIS TUBERKULOSA MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA) (MENINGITIS SEROSA) PENDAHULUAN Biarpun kuman Mikobakterium tuberkulosa paling sering menyebabkan infeksi pada paru-paru, tetapi infeksi pada susunan saraf pusat adalah yang paling berbahaya. Kekerapan meningitis tuberkulosa sebanding dengan prevalensi infeksi dengan mikobakterium tuberkulosa pada umumnya, jadi bergantung pada keadaan sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat. Penyakit ini dapat terjadi pada segala umur, tetapi jarang dibawah usia 6 bulan, yang tersering adalah pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun. Pada anak, meningitis tuberkulosa biasanya merupakan komplikasi infeksi primer dengan atau tanpa penyebaran milier. Walaupun pengobatan saat ini telah maju, gejala sisa dari meningitis tuberkulosa masih sering di temukan, dan mortalitasnya masih cukup tinggi dan juga dapat menyebabkan kecacatan bila pengobatannya terlambat. (1,4) KKS ILMU KESEHATAN ANAK RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 1

Upload: rudy-amoyee

Post on 13-Apr-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nnnnnnnnnnnnnn

TRANSCRIPT

Page 1: ggggggggggggggggg

MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA)

MENINGITIS TUBERKULOSAMENINGITIS TUBERKULOSA(MENINGITIS SEROSA)(MENINGITIS SEROSA)

PENDAHULUAN

Biarpun kuman Mikobakterium tuberkulosa paling sering menyebabkan

infeksi pada paru-paru, tetapi infeksi pada susunan saraf pusat adalah yang

paling berbahaya. Kekerapan meningitis tuberkulosa sebanding dengan

prevalensi infeksi dengan mikobakterium tuberkulosa pada umumnya, jadi

bergantung pada keadaan sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Penyakit ini dapat terjadi pada segala umur, tetapi jarang dibawah usia 6

bulan, yang tersering adalah pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun.

Pada anak, meningitis tuberkulosa biasanya merupakan komplikasi

infeksi primer dengan atau tanpa penyebaran milier. Walaupun pengobatan

saat ini telah maju, gejala sisa dari meningitis tuberkulosa masih sering di

temukan, dan mortalitasnya masih cukup tinggi dan juga dapat menyebabkan

kecacatan bila pengobatannya terlambat.(1,4)

DEFINISI

Meningitis tuberkulosa adalah radang pada selaput otak akibat

komplikasi dari tuberkulosis primer bakteri mikobakterium tuberkulosa.(2,3)

EPIDEMIOLOGIInsiden meningitis tuberkulosa sangat bervariasi dan bergantung pula

pada tingkat sosio ekonomi dan kesehatan masyarakat, umur, status gizi serta

faktor genetik yang menentukan respon imun seseorang.

KKS ILMU KESEHATAN ANAK RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 1

Page 2: ggggggggggggggggg

MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA)

Di Indonesia, meningitis tuberkulosa masih banyak dijumpai, angka

kejadian tertinggi dijumpai pada anak terutama bayi dan anak kecil dengan

kekebalan alamiah yang masih rendah.(1)

ETIOLOGI

Penyebab meningitis tuberkulosa adalah kuman mikobakterium

tuberkulosa varian hominis.(4)

PATOFISIOLOGI

Meningitis tuberkulosa pada umumnya merupakan penyebaran

tuberkulosis primer,dengan fokus infeksi ditempat lain(1,6). Dari fokus infeksi

primer, kuman masuk ke sirkulasi darah melalui duktus torasikus dan kelenjar

limfe regional dan dapat menimbulkan infeksi berat berupa tuberkulosis milier

atau hanya menimbulkan beberapa fokus metastasis yang biasanya tenang.

Mula-mula terbentuk tuberkel di otak, selaput otak atau medulla spinalis,

akibat penyebaran kuman secara hematogen selama infeksi primer atau

selama perjalanan tuberkulosis kronik. Kemudian timbul meningitis akibat

terlepasnya basil dan antigennya dari tuberkel yang pecah karena rangsangan

mungkin berupa trauma atau faktor imunologis.(1,2,3)

Kuman kemudian langsung masuk ke ruang subaraknoid atau ventrikel.

Hal ini mungkin terjadi segera sesudah terbentuknya lesi atau setelah periode

laten beberapa bulan atau tahun.

Bila hal ini terjadi pada pasien yang sudah tersensitisasi, maka

masuknya kuman ke dalam ruang subarakonoid menimbulkan reaksi

peradangan yang menyebabkan perubahan dalam cairan serebrospinal. Reaksi

KKS ILMU KESEHATAN ANAK RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 2

Page 3: ggggggggggggggggg

MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA)

peradangan ini mula-mula timbul di sekitar tuberkel yang pecah, tetapi

kemudian tampak jelas di selaput otak pada dasar otak dan ependim.(1,3,6)

PATOLOGI

Gambaran patologi pada meningitis tuberkulosa ada 4 tipe, yaitu :

1. Disseminated milliary tubercles, seperti pada tuberculosis milier

2. Focal casseous plaques, contohnya tuberkuloma yang sering

menyebabkan meningitis yang difus

3. Acute inflamtory caseous meningitis

- terlokalisasi, disertai perkijuan dari tubekel, biasanya di korteks

- Difus, dengan eksudat gelatinosa di ruang suaraknoid

4. Meningitis proliferatif

- Terlokalisasi, pada selaput otak

- Difus dengan gambaran tak jelas. (1)

GAMBARAN KLINIS

Secara klinis kadang-kadang belum terdapat gejala meningitis yang

nyata walaupun selaput otak sudah terkena.

Gejala biasanya didahului oleh :

I. Stadium prodromal berlangsung ± 2 minggu

- Demam dengan kenaikan suhu yang ringan

- Anak mudah terangsang

- Anoreksia, obstipasi

- Tidak mau bermain-main

KKS ILMU KESEHATAN ANAK RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 3

Page 4: ggggggggggggggggg

MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA)

- Tidur sering terganggu

- Mual dan muntah

- Sakit kepala

- Apatis

II. Stadium Transisi berlangsung 1 – 3 minggu

- Kejang

- Rangsangan meningeal mulai nyata, kaku kuduk, seluruh tubuh menjadi

kaku dan timbul opistotonus

- Refleks tendon menjadi lebih tinggi

- Ubun-ubun menonjol

- Kelumpuhan otak saraf mata sehingga timbul gejal strabismus dan

nistagmus

- Suhu tubuh menjadi lebih tinggi

- Kesadarn lebih menurun hingga timbul stupor

III. Stadium Terminal

- Kelumpuhan

- Koma menjadi lebih dalam

- Pupil melebar dan tidak bereaksi sama sekali

- Nadi dan pernapasan menjadi tidak teratur, kadang-kadang terjadi

pernapsan Cheyne Stokes

- Timbul hiperpireksia

- Anak meninggal tanpa kesadarannya pulih kembali

KKS ILMU KESEHATAN ANAK RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 4

Page 5: ggggggggggggggggg

MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA)

Tiga stadium ini biasanya tidak mempunyai batasan yang jelas antara satu

dengan yang lainnya, namun jika tidak diobati umumnya berlangsung tiga

minggu sebelum anak meninggal.(2,3)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lumbal punksi / pemeriksaan cairan otak :

Tekanan : Meningkat

Warna : Jernih atau santokrom

Jumlah sel : Meningkat (200 – 500 / mm3), MN > PMN

Protein : Meningkat

Glukosa : Menurun, antara 20 – 40 %

Klorida : Menurun (< 600 mg %)

Kultur : Mikobakterium tuberkulosa

Bila didiamkan beberapa jam akan terbentuk pelikula yang berbentuk

sarang laba-laba, pada pengecatan Ziehl Neelsen dan biakan akan di

temukan kuman mikobakterium tuberkulosa.

Pemeriksaan darah :

LED : Umumnya meninggi

Leukosit : Meningkat sampai 20.000 / mm3

Pemeriksaan tuberculin :

Mantoux test (+) diameter > 10 mm

Pemeriksaan foto toraks :

Biasanya normal, bisa terdapat gambaran milier dan kalsifikasi.(1,2,3,4,5,6)

KKS ILMU KESEHATAN ANAK RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 5

Page 6: ggggggggggggggggg

MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA)

DIAGNOSIS

Diagnosis meningitis tuberkulosa di tegakkan berdasarkan gambaran

klinis, riwayat adanya kontak dengan pasien TBC, uji tuberkulin positif, dan

adanya kelainan cairan serebrospinal, serta kelainan radiologis yang tampak

pada foto toraks.(1)

DIAGNOSIS BANDING

- Meningitis serosa

- Meningitis purulenta

- Ensefalitis

- Meningoensefalitis

DIAGNOSIS KERJA

Meningitis serosa / meningitis tuberkulosa

KOMPLIKASI

Dapat terjadi akibat pengobatan yang tidak sempurna atau pengobatan

yang terlamabat. Dapat terjadi cacat neurologis berupa paresis, paralysis

sampai dserebrasi, hidrosefalus akibat sumbatan, resorpsi berkurang atau

produksi berlebihan dari liquor cerebrospinalis. Anak juga dapat menjadi buta

atau tuli dan kadang-kadang timbul retardasi mental.(1,2,3,4,5)

PENATALAKSANAAN

- Bed rest

KKS ILMU KESEHATAN ANAK RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 6

Page 7: ggggggggggggggggg

MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA)

- IVFD, dosis sesuai umur dan berat badan

- Oksigen 1 – 2 lt/mnt bila dijumpai sesak napas

- Obat Anti Tuberkulosis

- INH 10 – 20 mg/kgBB/hari maksimum 300 mg/hari (oral)

- Rifampisin 10 – 20 mg/kgBB/hari (oral)

- Pirazinamid 20 – 40 mg/kgBB/hari atau 50 – 70 mg/kgBB 2 kali

seminggu dibagi dalam 2 – 3 dosis (oral)

- Etambutol 15 – 25 mg/kgBB/atau 50 mg/kgBB dua kali seminggu

(oral) diberikan pada anak diatas 5 tahun

- Streptomisin 20 mg/kgBB/hari (oral)

- Kortikosteroid : Prednison 1 – 2 mg/kgBB/hari

- Anti konvulsan : Diazepam 0,3 – 0,5 mg/kgBB/hari, Phenobarbital 8 –10

mg/kgBB/hari

- Diet : Tinggi Kalori : 150 – 200 mg/kgBB/hari

: Tinggi Protein : 3 – 4 mg/kgBB/hari.(2)

PROGNOSIS

Pada pasien meningitis tuberkulosa yang tidak diobati biasanya

meninggal dunia. Prognosis tergantung kepada faktor stadium penyakit saat

pengobatan dimulai dari umur pasien. Pasien yang berumur lebih muda dari 3

tahun mempunyai prognosis lebih buruk dari pada yang lebih tua. Gejala sisa

masih tinggi pada anak yang dapat mengatasi penyakit ini, terutama bila datang

berobat dalam stadium yang lanjut.(2)

KKS ILMU KESEHATAN ANAK RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 7

Page 8: ggggggggggggggggg

MENINGITIS TUBERKULOSA (MENINGITIS SEROSA)

DAFTAR PUSTAKA

1. Soetomenggolo TS, Ismael S : Buku Ajar Neurologi Anak, Cetakan ke

– 2, IDAI, Jakarta, 1999, hal ; 363 – 371

2. Hassan K, Alatas K, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2, Bagian

Ilmu Kesehatan Anak, FK – UI, Jakarta, 1995, hal ; 562 – 564

3. Rohim A, dkk. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosis dan

Penatalaksanaannya, editor : Soegianto S, Edisi I, Salemba Medika,

Jakarta, 2002, hal ; 118 –120

4. Harsono, Kapita Selekta Neurologi, Edisi ke dua, FK – UGM,

Yogyakarta, 2000, hal ; 152 – 168

5. Junadi P, dkk. Kapita Selekta Kedokteran, edisi II, Penerbit Media

Aesculapius FK – UI, Jakarta, 1997, hal ; 320 – 321

6. Markum S, Penuntun Neurologis, Edisi II, Binarupa Aksara, Jakarta,

1992, hal ; 233 - 236

7. http : //www. google.com/mediastore/meningitis tuberkulosa.htm

KKS ILMU KESEHATAN ANAK RSU Dr. PIRNGADI MEDAN 8