geodesi lingkungan

Upload: genrha

Post on 08-Jul-2018

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangHutan mempunyai jasa yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk hidup

    terutama manusia. Salah satu jasa hutan adalah mengambil karbon dioksida dari udaradan menggantimya dengan oksigen yang diperlukan makhluk lain. Oleh karena itu hutan

    disebut paru-paru dunia. Pentingnya peran hutan dalam kelangsungan hidup maka hutan

     perlu dijaga.

    Kebakaran hutan merupakan bencana yang bisa terjadi secara alami karena terlalu

     panasnya kondisi di suatu hutan atau bisa juga terjadi karena akibat perbuatan manusia

    yang ingin membuka lahan baru dengan cara membakar hutan. Hal tersebut akan

    membahayakan bagi manusia. Apabila hal ini dibiarkan saja maka hutan akan semakin

    habis dan oksigen pun akan semakin menipis.

    Diperlukan suatu langkah untuk mengatasi hal tersebut, melalui disiplin ilmu

    geomatika bisa dilakukan pemetaan keberadaan titik hotspot yang mungkin bisa memicuterjadinya kebakaran hutan, membuat peta raan bencana kebakaran, peta mitigasi saat

    kebakaran. Diharapkan dengan disiplin ilmu tersebut bisa membantu dalam

    menyelesaikan permasalahn kebakaran hutan.

    1.2 Tujuan

    !. Agar mahasisa mengetahui peran geomatika dalam kebakaran hutan.

    ". Agar mahasisa memahami pentingnya hutan bagi kehidupan.

    #. Agar mahasisa bisa tanggap apabila terjadi kebakaran hutan.

    $. %ntuk mengetahui langkah untuk melakukan e&akuasi.

    1.3 Manfaat

    !. 'ahasia dapat mengatahui peran geomatika dalam kebakaran hutan dan bisamengaplikasikannya.

    ". 'ahasisa bisa memahami pentingnya hutan bagi kehidupan.

    #. 'ahasisa tanggap saat terjadi kebakaran hutan.

    $. 'engetahui langkah untu melakukan e&akuasi.

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    1

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    2/16

    2.1 Hutan

    (ahun !))) tentang Kehutanan mengatakan baha hutan adalah suatu kesatuan

    ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis

     pepohonan dalam persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan yang lain tidak dapat

    dipisahkan. Dalam Pasal ! angka *$ s+d !! %% o. $! (ahun !))), hutan dibagi kepada *delapan jenis, yaitu/

    a. Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah.

     b. Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah.

    c. Hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam ilayah masyarakat hukum adat.

    d. Hutan produksi adalah kaasan hutan yang mempunyai 0ungsi pokok memproduksi hasil

    hutan.

    e. Hutan lindung adalah kaasan hutan yang mempunyai 0ungsi pokok sebagai perlindungan

    sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan

    erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

    0. Hutan konser&asi adalah kaasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai 0ungsi

     pokok pengaetan keanekaragaman tumbuhan dan sata serta ekosistemnya.

    g. Kaasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai 0ungsi

     pokok sebagai kaasan pengaetan keanekaragaman tumbuhan dan sata serta

    ekosistemnya, yang juga ber0ungsi sebagai ilayah sistem penyangga kehidupan.

    h. Kaasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai

    0ungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengaetan keanekaragaman

     jenis tumbuhan dan sata, serta peman0aatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan

    ekosistemnya.

    2.2 Hotspot

    (itik panas *hotspot merupakan suatu istilah yang digunakan untuk 

    mengindikasikan lokasi terjadinya &egetation 0ire pada suatu daerah tertentu yang dinyatakan

    dalam titik koordinat. Pada kenyataannya, tidak semua hotspot mengindikasikan terjadinya

    kebakaran. %ntuk itulah diperkenalkan istilah 0irespot yang secara khusus digunakan untuk 

    mengindikasikan titik terjadinya kebakaran. amun istilah hotspot lebih umum digunakan.

    1stilah ini muncul bersamaan dengan mulai beroperasinya satelit meteorologi OAA yang

    menghasilkan citra untuk mengindikasikan terjadinya &egetation 0ire *22P'P", "334.

    2.3 Penginderaan Jau

    Penginderaan jauh *atau disingkat inderaja adalah pengukuran atau akuisisi data dari

    sebuah objek atau 0enomena oleh sebuah alat yang tidak secara 0isik melakukan kontak 

    dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau 0enomena

    oleh sebuah alat dari jarak jauh.

    2.! Siste" Infor"asi #eografis

    2

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    3/16

    Sistem 1n0ormasi 5eogra0i *S15 adalah sistem berbasis komputer yang digunakan

    untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis in0ormasi geogra0i. 6ang semula

    in0ormasi permukaan bumi disajikan dalam bentuk peta yang dibuat secara manual, maka

    dengan hadirnya Sistem 1n0ormasi 5eogra0i *S15 in0ormasi-in0ormasi itu diolah oleh

    komputer, dan hasilnya berupa peta digital. Sistem 1n0ormasi 5eoga0i *S15 mampumenyajikan keaslian dan kelengkapan sebuah in0ormasi dibandingkan cara-cara yang

    digunakan sebelumnya. Sistem in0ormasi geogra0i menyimpan data sesuai dengan data

    aslinya. 7alaupun demikian, agar data yang disimpan itu akurat, maka data yang dimasukkan

    haruslah data yang akurat.

    2.$ #PS

    Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan 5PS adalah alat

    na&igasi elektronik yang menerima in0ormasi dari $ - !" satelit sehingga 5PS bisa

    memperhitungkan posisi di mana kita berada di 8umi. Satelit 5PS tidak mentransmisikan

    in0ormasi posisi kita, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima 5PS

    kita dari satelit. 1n0ormasi ini diolah alat penerima 5PS kita dan hasilnya ditampilkan kepada

    kita. Dengan kata lain Global Positioning System *5PS adalah sistem untuk menentukan

    letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan * synchronization sinyal satelit. Sinyal

    ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan

    letak, kecepatan, arah, dan aktu.

    BAB III

    3

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    4/16

    P%MBAHASAN

    3.1 Ke&a'aran Hutan

    Kebakaran merupakan bencana yang paling sering dihadapi dan

    bisa digolongkan sebagai bencana alam atau bencana yang disebabkan

    oleh manusia.Bahaya kebakaran dapat terjadi setiap saat, karenabanyak peluang yang dapat memicu terjadinya kebakaran.  Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman

    potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi

    kebakaran hingga penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan. (SNI 03

    – 1736 – 2000)Denisi berdasarkan !eraturan Kepala Badan "asional !enanggulangan

    Bencana "omor # $ahun 2%12 $entang !edoman !engelolaan Data dan

    &n'ormasi Bencana &ndonesia, kebakaran adalah situasi dimana bangunanpada

    suatu tempat dilanda api, sehingga menimbulkan korban danatau kerugian.

    Bangunan tersebut antara lain rumahpemukiman, pabrik, pasar, gedung, danlain)lain. *edangkan kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan dimana

    hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan

    lahan yang menimbulkan kerugian dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan

    seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu akti+itas dan

    kesehatan masyarakat sekitar.

    !ada dasarnya api sendiri terdiri dari 3 unsur dasar yang saling

    terikat satu dengan yang lain yang disebut sebagai segitiga api atau re

    triangle, yaitu panas, oksigen, bahan bakar. Dengan ditambahnya reaksi

    kimia berantai yang terjadi antara ketiga unsur tersebut, maka

    terjadilah api yang menyala.Kelas)kelas Kebakaran

    "!- membagi kebakaran menjadi beberapa jenis, sesuai dengan

    bahan yang terbakar. Bahan pemadam untuk masing)masing kelas

    tersebut pun berbeda)beda

    1. Kelas - $ermasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan yang

    mudah terbakar biasa contohnya kertas, kayu, karet, maupun

    plastik. /ara mengatasinya bisa dengan menggunakan air untuk

    menurunkan suhunya sampai di bawah titik penyulutan, serbukkimia kering untuk mematikan proses pembakaran, atau

    menggunakan bahan halogen untuk memutus reaksi berantai

    pembakaran.2. Kelas B

    Kebakaran pada kelas ini adalah yang melibatkan bahan seperti

    pada cairan combustible dan cairan 0ammable, contohnya bensin,

    minyak tanah, gemuk, oli,dan bahan serupa. /ara mengatasinya

    dengan menggunakan bahan seperti 'oam lebih disarankan.3. Kelas /

     ang termasuk dalam kebakaran ini adalah alat)alat yangdijalankan oleh listrik. ntuk mengatasi kebakaran dengan

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    5/16

    penyebab ini harus menggunakan bahan pemadam kebakaran

    yang non kondukti' agar terhindar dari sengatan listrik. ang

    terbaik adalah menggunakan /42 atau 5alon, namun karena si'at

    dari 5alon yang merusak lingkungan maka pemadam dengan

    bahan 5alon sudah tidak lagi di produksi. *ebagai catatankebakaran kelas / bisa dipadamkan oleh bahan pemadam

    kebakaran kelas - dan B asalkan listrik terlebih dahulu dimatikan.

    6

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    6/16

    . Kelas D $ermasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan logam

    yang mudah terbakar (contohnya magnesium, titanium, 7irconium,

    sodium dan potasium8. Bahan pemadamnya adalah powder khusus

    kelas D.6. Kelas K 

     ang termasuk dalam kebakaran kelas ini adalah yang melibatkan

    media memasak misalnya minyak goreng (baik yang berbahan

    dasar tumbuhan atau hewan8. ntuk mengatasinya bisa

    menggunakan serbuk kimia basah yang khusus untuk kebakaran

    kelas ini.

    3.2 Faktor e!akaranaktor)'aktor penyebab terjadinya kebakaran diantaranya ialah

    1. aktor terjadinya kebakaran karena alam !etir (misal sambaran petir pada bahan mudah

    terbakar8. 9empa bumi (misal gempa bumi yang mengakibatkan

    terputusnya jalur gas bahan bakar8 9unung meletus (dikarenakan la+a pijar yang panas

    membakar tumbuhan kering disekitarnya8. !anas matahari (misal panas matahari yang memantul

    dari kaca cembung ke dedaunan kering di sekitarnya8.2. aktor terjadinya kebakaran karena manusia

    Disengaja (pembalakan liar, balas dendam, dsj8.

    Kelalaian (lupa mematikan tungku pembakaran saat akan

    meninggalkan rumah, dsb8. Kurang pengertian (membuang rokok sembarangan,

    merokok di dekat tempat pengisian bahan bakar, dsb8.3. aktor penyebab kebakaran karena binatang

    tikus, kucing dan binatang peliharaaan

    lainnya yang berpotensi menimbulkan

    kebakaran akibat terdapat sumber api di

    sekitar rumah tanpa pengawasan.

    4leh karena si'at kebakaran dimana mengakibatkan banyak

    kerugian, maka untuk mencegah terjadinya kebakaran dapat

    diupayakan langkah)langkah sebagai berikut

    1. :engadakan penyuluhan

    mengenai bahaya

    kebakaran dari pemerintah

    kepada masyarakat.2. !engawasan bersama

    terhadap segala potensi)potensi kebakaran secara

    ;

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    7/16

    bersama)sama saling

    mengingatkan.3. :enyediakan sarana

    pemadam kebakaran akti' 

    maupun pasi' di area yang

    berpotensi tinggi terjadi

    kebakaran.

    Dengan demikian dapat di upayakan pencegahan kebakaran

    secara dini.

    3.3 Peranan Il"# $eo%e&' %ala" e!akaran18 *istem in'ormasi geograsDengan *&9 banyak man'aat yang didapat baik dalam tindakan

    pre+enti' maupun pasca kebakaran. -plikasi *&9 untuk tindakan

    pre+enti' adalah menyajikan di lokasi mana saja lokasi kebakaranhutan atau titik)titik hot spot ditemukan serta in'ormasi)in'ormasi

    terkait. :etode 9&* (Geographic Information System8 dapat

    melakukan +isualisasi secara e'ekti' mengenai kondisi geogras yang

    akurat, kejadian bencana kebakaran, ataupun perkiraan ancaman

    kebakaran yang akan terjadi.*&9 digunakan untuk pembuatan !eta

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    8/16

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    9/16

     Administration8 melalui sensor -5

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    10/16

    titik api di lapangan, petugas pengendalian kebakaran hutan selain mengamati posisi

    hotspot pada peta kerja, dapat pula mencari titik api di lapangan dengan

    meman0aatkan 5PS. 8erikut ini tutorial cara memasukkan titik hotspot ke dalam

    5PS *Perangkat so0tare yang diperlukan / Arc51S dan D;5PS.

    3.( e*eren&' $eo%e&' +ang %'g#nakan %ala" ,'t'ga&' Ben-ana

    e!akaran1. !enanggulangan bencana diatur dalam ndang)ndang

    "omor $ahun 2%11$entang &n'ormasi 9eospasial, di

    dalamnya dijelaskan bahwa &n'ormasi 9eospasial $ematik

    (!eta Kebencanaan8 harus mengacu pada &n'ormasi

    9eospasial Dasar. &n'ormasi 9eospasial Dasar yang

    dimaksud adalah 1. !eta Dasar yang berupa !eta

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    11/16

    6. ndang)ndang "omor 32 $ahun 2%%E tentang !erlindungan dan!engelolaan ingkungan 5idup (embaran "egara

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    12/16

    !.1 Kesi"pu(an

    Dari laporan ini bisa kami simpulkan baha peran bidang ilmu geomatika dalam

    kebakaran hutan sangatlah besar. 8eberapa disiplin ilmu yang digunakan seperti penginderaan

     jauh, sistem in0ormasi geogra0is, dan 5PS dapat digunakan untuk mengantisipasi saat terjadi

    kebakaran hutan. Selain itu juga bisa untuk membuat rute e&akuasi, pembuatan peta raan

     bencana kebakaran dan melakukan pengecekan di daerah < daerah yang dicurigai dapat

    menimbulkan kebakaran.

    !.2 Saran

    Saran dari kelompok = adalah sebagai berikut/

    !. >&akuasi kebakaran adalah/

    a Penyelamatan korban yang masih selamat secepatnya ke daerah yang lebih

    aman.

     b 'enge&akuasi anak-anak dan anita ke tempat pengungsian.

    c Pembagian masker dan oksigen untuk mencegah bertambahnya korban akibat

    asap dampak kebakaran.

    d Koordinasi dengan aparat dan tim SA; secepatnya.

    e Penyelamatan harta benda yang mungkin masih dapat di selamatkan,

    0 'enyiapkan tempat-tempat penampungan sementara bagi para pengungsi.

     Pasca penanganan ilayah terdampak 

    Pasca penanganan ilayah terdampak yaitu mitigasi bencana. 'itigasi kebakaran

     pada prinsipnya bertujuan untuk meminimumkan dampak korban dan kerugian 0isik dari

     bencana tersebut.

    8erdasarkan Peraturan 'enteri Kehutanan omor P.!"+'enhut-11+"33) (entang

    Pengendalian Kebakaran Hutan, penanganan pasca kebakaran adalah semua usaha,

    tindakan atau kegiatan yang meliputi in&entarisasi, monitoring dan e&aluasi, serta

    koordinasi dalam rangka menangani suatu areal setelah terbakar.

    ! Pengumpulan bahan keterangan *Pulbaket

    'enyajikan in0ormasi &isual tentang tingkat keraanan bencana kebakaran di

    suatu ilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah

    kabupaten+kota dan pro&insi sebagai data dasar untuk melakukan tindakan

     pre&enti0 terhindar dari bencana.

    " 1denti0ikasi

    'engidenti0ikasi penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat

    digunakan dalam perencanaan penanggulangan bencana dan rencana

     pengembangan ilayah.

    # 'onitoring dan >&aluasi'elakukan monitoring sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana,

    sehingga dapat diketahui penyebab dan cara penaggulangannya. Sehingga

    selanjutnya dapat dilakukan e&aluasi dari monitoring yang tela dilakukan.

    $ ;ehabilitasi

    'elakukan rehabilitasi pada area terdampak kebakaran untuk memulihkan

     pada 0ungsi asli dari ilayah tersebut. Selain itu rehabilitasi penting untuk 

    memulihkan dan meningkatkan 0ungsi dan produkti&itas hutan dan lahan dengan

    melibatkan berbagai pihak secara terpadu dan transparan, sehingga terujudnya

    kelestarian sumberdaya hutan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang

     bermukim didalam dan di sekitar hutan yang kehidupannya tergantung pada

    kegiatan kehutanan.? Penegakan Hukum

    12

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    13/16

    'emberikan pemahaman kepada Pemerintah Pro&insi+Kabupaten+Kota atau

    masyarakat umum, tentang %% Pembakaran hutan. Sosialisasi dilakukan dengan

     berbagai cara antara lain, berita, poster, booklet, dan lea0let atau dapat juga secara

    langsung kepada aparat pemerintah. @ika ternyata kebakaran hutan disengaja oleh

     pihak tertentu maka akan dilakukan penegakkan hukum sesuai dengan undang-

    undang yang berlaku.Selain itu, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah

     bencana kebakaran hutan terjadi kembali /

    !. 'apping / pembuatan peta keraanan hutan di ilayah teritorialnya masing-

    masing. 2ungsi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun yang laim

    digunakan adalah # cara berikut /

    Pemetaan daerah raan yang dibuat berdasarkan hasil olah data dari masa

    lalu maupun hasil prediksi

    Pemetaan daerah raan yang dibuat seiring dengan adanya sur&ai desa

    * Partisipatory ;ural Appraisal

    Pemetaan daerah raan dengan menggunakan 5lobal Positioning Systematau citra satelit *Groundcheck Hotspot 

    ". 1n0ormasi / penyediaan sistem in0ormasi kebakaran hutan. Hal ini bisa

    dilakukan dengan pembuatan sistem deteksi dini *early arning system di

    setiap tingkat. Deteksi dini dapat dilaksanakan dengan " cara berikut /

    • Analisis kondisi ekologis, sosial, dan ekonomi suatu ilayah

    •  pengolahan data hasil sur&ei lapangan oleh petugas

    #. Sosialisasi / pengadaan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kepada

    masyarakat.

    Penyuluhan dimaksudkan agar mengin0ormasikan kepada masyarakat di setiap

    ilayah mengenai bahaya dan dampak, serta peran akti&itas manusia yang seringkali

    memicu dan menyebabkan kebakaran hutan. Penyuluhan juga bisa

    mengin0ormasikan kepada masayarakat mengenai daerah mana saja yang raan

    terhadap kebakaran dan upaya pencegahannya. Pembinaan merupakan kegiatan yang

    mengajak masyarakat untuk dapat meminimalkan intensitas terjadinya kebakaran

    hutan. Sementara, pelatihan bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat, khususnya

    yang tinggal di sekitar ilayah raan kebakaran hutan,untuk melakukan tindakan

    aal dalam merespon kebakaran hutan.

    $. Standardisasi / pembuatan dan penggunaan SOP * Standard Operating

    Procedure %ntuk memudahkan tercapainya pelaksanaan program pencegahan kebakaran

    hutan maupun e0ekti&itas dalam penanganan kebakaran hutan, diperlukan standar 

    yang baku dalam berbagai hal berikut /

    'etode pelaporan

    %ntuk menjamin adanya konsistensi dan keberlanjutan data yang masuk,

    khususnya data yang berkaitan dengan kebakaran hutan, harus diterapkan sistem

     pelaporan yang sederhana dan mudah dimengerti masyarakat. Ketika data yang

    masuk sudah lancar, diperlukan analisis yang tepat sehingga bisa dijadikan

    sebuah dasar untuk kebijakan yang tepat.

    Peralatan

    13

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    14/16

    Standar minimal peralatan yang harus dimiliki oleh setiap daerah harus bisa

    diterapkan oleh pemerintah, meskipun standar ini bisa disesuaikan kembali

    sehubungan dengan potensi terjadinya kebakaran hutan, 0asilitas pendukung, dan

    sumber daya manusia yang tersedia di daerah. Peningkatan keamanan sistem

    in0rastruktur dan utilitas, misal penyediaan sumur kebakaran atau reser&oir air disekitar titik hotspot, serta pemasangan dan pemeliharaan alat sistem peringatan

    dini.

    'etode Pelatihan untuk Penanganan Kebakaran Hutan

    Standardisasi ini perlu dilakukan untuk membentuk petugas penanganan

    kebakaran yang e0isien dan e0ekti0 dalam mencegah maupun menangani

    kebakaran hutan yang terjadi. Adanya standardisasi ini akan memudahkan

     petugas penanganan bencana kebakaran untuk segera mengambil inisiati0 yang

    tepat dan jelas ketika terjadi kasus kebakaran hutan dan lahan.

    ?. Super&isi / pemantauan dan pengaasan kepada pihak-pihak yang berkaitan

    langsung dengan hutan. Pemantauan adalah kegiatan untuk mendeteksikemungkinan terjadinya perusakan lingkungan, sedangkan pengaasan adalah

    tindak lanjut dari hasil analisis pemantauan. @adi, pemantauan berkaitan

    langsung dengan penyediaan data,kemudian pengaasan merupakan respon

    dari hasil olah data tersebut. Pemantauan, menurut kementerian lingkungan

    hidup dibagi menjadi empat, yaitu /

    Pemantauan terbuka /

    Pemantauan dengan cara mengamati langsung objek yang diamati. Bontoh /

     patroli hutan

    Pemantauan tertutup * intelejen /

    Pemantauan yang dilakukan dengan cara penyelidikan yang hanya diketahui oleh

    aparat tertentu.

    Pemantauan pasi0 /

    Pemantauan yang dilakukan berdasarkan dokumen, laporan, dan keterangan dari

    data-data sekunder, termasuk laporan pemantauan tertutup.

    Pemantauan akti0 

    Pemantauan dengan cara memeriksa langsung dan menghimpun data di lapangan

    secara primer. Bontohnya / melakukan sur&ei ke daerah-daerah raan kebakaran

    hutan. Sedangkan, pengaasan dapat dilihat melalui " pendekatan, yaitu /

    !. Pre&enti0 / kegiatan pengaasan untuk pencegahan

    sebelum terjadinya perusakan lingkungan * pembakaran

    hutan . Bontohnya / pengaasan untuk menentukan

    status ketika akan terjadi kebakaran hutan.

    ". ;epresi0 / kegiatan pengaasan yang bertujuan untuk 

    menanggulangi perusakan yang sedang terjadi atau telah

    terjadi serta akibat-akibatnya sesudah terjadinya

    kerusakan lingkungan.

    %ntuk mendukung keberhasilan upaya pencegahan yang sudah dikemukakan

    diatas, diperlukan berbagai pengembangan 0asilitas pendukung yang meliputi /

    !. Pengembangan dan sosialisasi hasil pemetaan kaasan raan kebakaran hutan

    1

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    15/16

    Hasil pemetaan sebisa mungkin dibuat sampai sedetail mungkin dan disebarkan pada

     berbagai instansi terkait sehingga bisa digunakan sebagai pedoman kegiatan institusi

    yang berkepentingan di setiap unit kaasan atau daerah.

    ". Pengembangan organisasi penyelenggara Pencegahan Kebakaran Hutan

    Pencegahan Kebakaran Hutan perlu dilakukan secara terpadu antar sektor, tingkatan

    dan daerah. Peran serta masyarakat menjadi kunci dari keberhasilan upaya

     pencegahan ini. Sementara itu, aparatur pemerintah, militer dan kepolisian, serta

    kalangan sasta perlu menyediakan 0asilitas yang memadai untuk memungkinkan

    terselenggaranya Pencegahan Kebakaran Hutan secara e0isien dan e0ekti0.

    #. Pengembangan sistem komunikasi

    Sistem komunikasi perlu dikembangkan seoptimal mungkin sehingga koordinasi

    antar tingkatan * daerah sampai pusat maupun antar daerah bisa berjalan cepat. Hal

    ini akan mendukung kelancaran early arning system, trans0er data, dan sosialisasi

    kebijakan yangberkaitan dengan kebakaran hutan.

    16

  • 8/19/2019 Geodesi lingkungan

    16/16

    DAF/A PUS/AA

    !eraturan Kepala Badan "asional !enanggulangan Bencana "omor # $ahun 2%12

     $entang !edoman !engelolaan Data dan &n'ormasi Bencana &ndonesia

    !eraturan :enteri Kehutanan "omor !.12:enhut)&&2%%E $entang!engendalian Kebakaran 5utan

    !usat !engendalian Kebakaran dan