gejala ptsd

Upload: divaviya

Post on 21-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Gejala PTSD

    1/5

    Gejala PTSD

    Pertama, mengalami kembali kejadian traumatic (re-eksperience). Seseorang kerap teringat

    akan kejadian tersebut dan mengalami mimpi buruk tentang hal itu. Gejala flashback (merasa

    seolah-olah peristiwa tersebut terulang kembali), nightmares (mimpi buruk tentang kejadian-

    kejadian yang membuatnya sedih), reaksi emosional dan fisik yang berlebihan karena dipicuoleh kenangan akan peristiwa yang menyedihkan.

    edua, penghindaran (a!oidance) stimulus yang diasosiasikan dengan kejadian terkait atau

    mati rasa dalam responsi!itas. "rang yang bersangkutan berusaha menghindari untuk

    berpikir tentang trauma atau menghadapi stimulus yang akan mengingatkan akan kejadian

    tersebut, dapat terjadi amnesia terhadap kejadian tersebut. #ati rasa adalah menurunnya

    ketertarikan pada orang lain, suatu rasa keterpisahan dan ketidak mampuan untuk merasakan

    berbagai emosi positif. Gejala ini menunjukkan adanya penghindaran akti!itas, tempat,

    berpikir, merasakan, atau percakapan yang berhubungan dengan trauma. Selain itu, juga

    kehilangan minat terhadaps emua hal, perasaan terasing dari orang lain, dan emosi yang

    dangkal.

    etiga, gejala ketegangan (hyperarousal). Gejala ini meliputi sulit tidur atau

    mempertahankannya, sulit berkonsentrasi, wasapada berlebihan, respon terkejut yang

    berlebihan, termasuk meningkatnya reakti!itas fisiologis

    Fase-fase PTSD

    $ase-fase keadaan mental pasca bencana%

    a. $ase kritis

    $ase dimana terjadi gangguan stres pasca akut (dini&cepat) yangmana terjadi selama kira-kira

    kurang dari sebulan setelah menghadap bencana. Pada fase ini kebanyakan orang akan

    mengalami gejala-gejala depresi seperti keinginan bunuh diri, perasaan sedih mendalam,

    susah tidur,dan dapat juga menimbulkan berbagai gejala psikotik.b. $ase setelah kritis

    $ase dimana telah terjadi penerimaan akan keadaan yang dialami dan penstabilan kejiwaan,

    umumnya terjadi setelah ' bulan hingga tahunan setelah bencana, pada fase ini telah tertanam

    suatu mindsetyang menjadi suatu phobia&trauma akan suatu bencana tersebut (PS)

    sehingga bila bencana tersebut terulang lagi, orang akan memasuki fase ini dengan cepat

    dibandingkan pengalaman terdahulunya.

    c. $ase stressor

    $ase dimana terjadi perubahan kepribadian yang berkepanjangan (dapat berlangsung seumur

    hidup) akibat dari suatu bencana dimana terdapat dogma *semua telah berubah+.

    Periode bencana menurut ice (')%a. Periode impak hanya berlangsung selama kejadian bencana. Pada periode ini, korban

    selalu diliputi perasaan tidak percaya dengan apa yang dialami. Periode ini selalu

    berlangsung singkat.

    b. Periode penyejukan suasana (ecoil period)berlangsung beberapa hari selepas kejadian.

    Pada periode ini, tampak bahwa para korban mulai merasakan diri mereka lapar dan mencari

    bekal makanan untuk dimakan. #ereka tidak memahami bagaimana mereka harus

    memulihkan keadaan dan mengganti harta benda mereka yang hilang.

    c. Periode post traumatic (eco!ery period)berlangsung lama, bahkan sepanjang hayat.

    Periode ini berlangsung tatkala korban bencana berjuan untuk melupakan pengalaman yang

    terjadi berupa tekanan, gangguan fisiologi, dan psikologi akibat bencana yang mereka alami.

  • 7/24/2019 Gejala PTSD

    2/5

    Patofisiologi PTSD

    eberapa penelitian menunjukan bahwa bagian otak amigdala adalah kunci dari PS,

    ditunjukan bahwa pengalaman yang traumatik dapat merangsang bagian tersebut untuk

    menimbulkan rasa takut yang dalam terhadap kondisi-kondisi yangmungkin menyebabkan

    kembalinya pengalaman traumatic tersebut. /migdala dan berbagai struktur lainnya seperti

    hipotalamus, bagian abu-abu otak dan nucleus,mengaktifkan neurotransmitter dan endokrinuntuk menghasilkan hormone-hormon yang berperan dari berbagai gejala PS. agian otak

    depan (frontal) sebenarnya berfungsi untuk menghambat akti!asi rangkaian ini, walaupun

    begitu pada penelitianterhadap orang-orang yang mengalami PS, bagian ini mengalami

    kesulitan untuk menghambat akti!asi system amigdala.

    /migdala menerima informasi berupa rangsangan eksternal. 0al ini kemudian memicu

    respon emosional termasuk *fight, flight, or free1ing2 dan perubahan dalam hormon stress

    dan katekolamin. 0ipokampus dan korteks prefrontal medial mempengaruhi respon amigdala

    dalam menentukan respon ketakutan akhir. etika kita dalam keadaan takut dan terancam,

    tubuh kita mengaktifkan respon fight or flight . alam reaksi ini tubuh mengeluarkan

    adrenalin yang menyebabkan peningkatan tekanan darah,denyut jantung, glikogenolisis.

    Setelah ancaman bahaya itu mulai hilang maka tubuh akan memulai proses inakti!asi responstress dan proses ini menyebabkan pelepasan hormon kortisol. 3ika tubuh tidak melepaskan

    kortisol yang cukup untuk menginakti!asi reaksi stress maka kemungkinan kita masih akan

    merasakan efek stress dari adrenalin.

    Pada korban trauma yang berkembang menjadi PS seringkali memiliki hormon

    stimulasi (katekolamin) yang lebih tinggi bahkan pada saat kondisi normal. 0al ini

    mengakibatkan tubuh terus berespon seakan bahaya itu masih ada. Setelah sebulan dalam

    kondisi ini, di mana hormon stres meningkat pada akhirnya menyebabkan terjadinya

    perubahan fisik. eberapa studi telah menemukan konsentrasi kortisol rendah orang dengan

    post-traumatic stress disorder dan berlawanan menanggapi penindasan deksametason tes

    daripada yang terlihat dengan depresi berat.

    Kriteria diagnosis untuk PTSD

    #enurut International Classification of Diseases 10 ICD-!"kriteria diagnosis PS

    sebagai berikut%

    /. Pasien harus pernah terpapar pada suatu peristiwa atau situasiyang menimbulkan stress

    (sebentar&lama) yang sifatnya malapetak aatau sangat mengancam sehingga mungkin akan

    menyebabkan stres pada hampir semua orang.

    . erus menerus mengingat atau menghayati lagi penyebab stress dalam bentuk kilas balik

    yang mengganggu, kenangan yang jelas sekali atau mimpi yang berulang, atau mengalami

    keemasan ketika menghadapi keadaan yang mirip atau berkaitan dengan penyebab stress4. Pasien harus memperlihatkan suatu penghindaran nyata darikeadaan yang mirip atau

    berhubugan dengan penyebab stress yangtidak ada sebelumnya

    . Salah satu dari hal berikut harus terjadi%

    tidak mampu mengingat sebagian atau seluruhnya dari beberapaaspek penting selama masa

    terpapar pada penyebab stres

    gejala yang terus menerus dari adanya peningkatan kepekaaan psikologis dan sensasi (tidak

    ada sebelum terpapar dengan penyebab stres), ditunjukkan oleh dua dari berikut ini% (')

    sulituntuk memulai tidur dan mempertahankannya, (5) mudah marahatau amarah yang

    meledak-ledak, (6) sulit berkonsentrasi, (7)kewaspadaan yang sangat tinggi, dan (8) reaksi

    kaget yag berlebiha

    9. riteria , 4, dan semuanya terjadi dalam kurun waktu enam bulan setelah peristiwatraumatik terjadi.

  • 7/24/2019 Gejala PTSD

    3/5

    Pedoman diagnostik gangguan stress pasca trauma menurut PPDG# IIIF $%.1"yaitu%

    /. iagnosis baru ditegakkan bilamana gannguan ini timbul dalam kurunwaktu enam bulan

    setelah kejadiian traumatik berat (masa laten yang berkisar antara beberapa minggu sampai

    beberapa bulan, jarang sampaimelampaui enam bulan). emungkinan diagnosis masih dapat

    ditegakkanapabila tertundanya waktu mulai saat kejadian dan onset gangguanmelebihi waktu

    enam bulan, asal saja manifestasi klinisnya adalah khasdan tidak didapat alternatif kategoriganngguan lainnya.

    . Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayangatau mimpi-mimpi

    dari kejadian traumatik tersebut secara berulang-ulang kembali (flashbacks)

    4. Gangguan otonomik, gangguan afek, dan kelainan tingkah laku semuanyadapat mewarnai

    diagnosis tetapi tidak khas

    . Suatu * se:uelae+ menahun yang terjadi lambat setelah stress yang luar biasa, misalnya saja

    beberapa puluh tahun setelah trauma, diklasifikasidalam kategori $;5.< (perubahan

    kepribadian yang berlangsung lamasetelah mengalami katastrofa).

    riteria diagnosis PS dibuat untuk orang dewasa dan tidak sepenuhnya semua kriteria

    di atas dapat dipergunakan bagi anak-anak. /nak-anak memilki keterbatasan dalam

    kemampuan !erbalnya dan memiliki cara yang berbeda dalam bereaksi terhadap stress. 0alini menunjukkan bahwa anak-anak mungkin tidak memenuhi kriteria S#-=>- secara

    penuh meskipun secara jelas anak tersebut memilki gangguan psikiatri yang analog dengan

    PS pada dewasa. iasanaya anak seringkali tidak memilki tiga tanda dari mati rasa dan

    menarik diri seperti pada orang dewasa karena kemampuan !erbal untuk mengekspresikan

    perasaannya masih kurang.

    Scheeringa et al ('8) merekomendasikan perubahan kriteria PS bagi young children.

    Perubahan kriteria ini tidak mengharuskan anak dapat melaporkan ketakutannya sebagai

    respon terhadap trauma. riteria diagnosis yang digunakan bagi young child yaitu%

    a. /nak tersebut setidaknya harus mengalami kembali salah satu tipe pengulangan ingatan

    kejadian traumatik di bawah ini%

    #enunjukkan perilaku yang mencontoh trauma yang terjadi seperti, bermain tembak-

    tembakan atau mengulang adegan kekerasan sendiriatau bersama teman. Perilaku ini diulang-

    ulang tanpa !ariasi yang berarti

    eringat kembali akan peristiwa trauma ( bisa secara tiba-tiba)

    #engalami mimpi buruk& mengerikan tanpa dapat mendeskripsikan isi mimpi tersebut

    #engalami stres saat terpapar dengan kejadian yang mengingatkanakan trauma yang dialami

    b. Perubahan kriteria ini juga hanya memerlukan satu dari gejala mati rasasecara emosional dan

    perilaku menghindar di bawah ini (dewasa perlutiga)%

    #enarik diri dari pergaulan sosial

    3arang mau bermain

    #engalami kemunduran perkembangan terutama perkembangan bahasa dan toilet training

    entang afek yang terbatas (perasaan dan pikiran jadi datar, tumpul)

    c. #emerlukan satu dari gejala hiperarousal di bawah ini%

    Sulit memulai tidur (tidak berhubungan dengan takut mimpi buruk ataupun kegelapan)

    erbangun waktu tidur malam hari (bukan karena mimpi buruk)

    Penurunan konsentrasi

    espon terkejut yang berlebihan

    Sangat sensitif dan memiliki reaksi intens terhadap rangsangan yangmengingatkannya pada

    peristiwa traumatik

    d. itandai oleh salah satu dari gejala ketakutan dan sikap bermusuhan di bawah ini% akut gelap

  • 7/24/2019 Gejala PTSD

    4/5

    akut pergi ke toilet sendirian

    akut terhadap suatu hal baru yang tidak secara jelas berkaitandengan trauma

    akut terpisah dan takut ditinggal sendirian

    Kriteria &asien 'ang (engala(i PTSD dan )arus di)os&italisasi

    etika gejala PS sudah mengganggu /?

    Penghayatan yang berulang dari trauma

    urang sosialisasi

    Penatalaksanaan untuk PTSD

    $armakologi

    /. Selecti!e seotonin reuptak inhibitors (SS=s)

    "bat golongan SS=s antara lain%

    $luo@etine (Pro1ac)5

  • 7/24/2019 Gejala PTSD

    5/5

    yang dipimpin oleh bidan. 4ochrane didalam systematic re!iews-nya merekomendasi-kan

    perlu untuk melakukan debriefing pada kasus korban -korban trauma (ose et al, 5