gdlhub-gdl-s1-2013-hayyunoves-26696-13.bab-4

Upload: beta-krisnanovita

Post on 05-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hkug

TRANSCRIPT

  • Ekstrak kulit buah manggis dapat menghambat jumlah sel hidup fibroblas pada

    kultur sel fibroblas gingiva manusia.

    BAB 4

    METODOLOGI PENELITIAN

    4.1 Jenis penelitian

    Penelitian merupakan penelitian semi-experimental laboratories..

    Rancangan penelitian post test only controle group.

    4.2 Sampel dan Besar Sampel

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • Sampel penelitian berupa kultur sel fibroblas gingiva berdasarkan rumus

    Lemeshow (Soekidjo, 2010):

    n = 22(z1-/2+z1-)2

    (1-2)2

    n = 7

    Keterangan :

    n = jumlah sampel

    = standar deviasi

    z1-/2 = harga standar normal pada =0,05

    z1- = power test

    1-2 = beda rata-rata masing-masing kelompok

    4.3 Variable Penelitian

    Variabel bebas

    Ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 200 g/ml, 300 g/ml, 400

    g/ml, 500 g/ml, 600 g/ml, 700 g/ml, 800 g/ml

    Variabel tergantung

    Presentase jumlah sel fibroblas gingiva

    4.4 Definisi Oprasional Penelitian

    a. Ekstrak kulit buah manggis : ekstrak kulit buah manggis jenis Garcinia

    mangostana dari daerah lombok yang di keringkan kemudian diekstrak

    menggunakan evaporator.

    b. Pengukuran jumlah sel fibroblas yang hidup menggunakan metode MTT

    (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)2,5-diphenyl tetrazolium bromide) assay,

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • merupakan uji enzimatik yang mengukur kemampuan sel hidup

    berdasarkan aktivitas mitokondria dari kultur sel. Pengukuran

    menggunakan alat spektofotometer yang menghasilkan data berupa angka

    angka optical density. Angka optical density tersebut merupakan nilai dari

    kepekatan warna pada kultur sel tersebut. Semakin pekat warna yang

    dihasilkan, maka makin tinggi angka optical density.

    c. Presentase jumlah sel fibroblas gingiva manusia yang hidup setelah

    pengujian adalah presentase jumlah sel fibroblas gingiva yang hidup

    setelah penetesan ekstrak kulit buah manggis yang dihitung dengan rumus.

    Presentase sel hidup (Freshney, 2010)

    % sel hidup = OD perlakuan-OD media x100%

    OD control sel -OD media

    Keterangan :

    % sel hidup :persentase jumlah sel hisup setelah pengujian

    OD perlakuan :nilai optical density fibroblas pada setiap sampel setelah

    pengujian hasil pembacaan dengan Elisa Reader

    OD media : nilai optical density fibroblas pada media control

    OD Kontrol sel : nilai optical density fibroblas pada sel control

    Hasil perhitungan dikatakan tidak toksik bila 60% sel hidup.

    4.5 Waktu dan Lokasi Penelitian

    a. Pembuatan Ekstrak kulit buah manggis dilakukan di Laboratorium

    Farmasi Universitas Widya Mandala Surabaya

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • b. Pengujian ekstrak dengan MTT assay dengan menggunakan kultur sel

    fibroblas manusia di lakukan di Tropical Disease Diagnostic Center

    Kampus C Universitas Airlangga Surabaya pada tanggal 18-20 Juni 2012.

    4.6 Alat dan Bahan

    4.6.1 Alat Penelitian

    Alat yang digunakan dalam melakukan pembuatan Ekstrak kulit buah

    manggis,yaitu:

    a. Saringan

    b. Labu glass

    c. Timbangan

    d. Rotary evaporation

    e. Ayakan

    f. Timbangan analitik

    g. Bejana tertutup

    h. Blender

    i. Perkolator

    j. Tabung Reaksi dan Rak

    Alat yang digunakan dalam melakukan pengujian dengan MTT Assay,yaitu:

    a. Centrifuge

    b. Laminar flow

    c. electrical balance

    d. Microplate 96 sumuran

    e. Botol ukur Roux

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • f. Inkubator 37C

    g. 5% CO2

    h. Multichannel pipet 25L

    i. Ujung pipet steril

    j. Vial 2 mL

    k. Pipet steril 5 mL dan 10 Ml

    l. Mikroskop mikro

    m. Shaker

    n. Elisa Reader

    4.6.2 Bahan Penelitian

    a. Kulit buah manggis

    b. Ekstrak kulit buah manggis

    c. Etanol 70%

    d. Kultur sel : fibroblas gingiva manusia

    e. MTT (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)2,5-diphenyl tetrazolium bromide)

    f. Akuades steril

    g. Media Eagles (DMEM / Dulbecco-Modified Eagle Medium)

    h. Fetal bovine serum 10%

    i. Phospat Buffer Saline (PBS)

    j. Versene trypsine

    k. DMSO (dimethyl sulfoxide) 50L

    4.7 Prosedur Penelitian

    4.7.1 Tahap Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Manggis

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • 1. Bahan kulit manggis (bagian dalam dan luar) dicuci bersih dan

    dikeringkan selama beberapa hari tanpa terkena sinar matahari

    2. Kulit manggis yang sudah kering dihaluskan dengan blender dan diayak

    sehingga didapatkan serbuk

    Gambar 4.1: Kulit manggis kering (kiri); kulit manggis yang telah diblender dan diayak

    menjadi serbuk (kanan)

    3. Serbuk dibasahi dengan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan penyari (etanol

    70%)

    4. Masa dipindahkan ke dalam perkolator sambil ditekan-tekan perlahan,

    kemudian dituangi dengan cairan penyari sampai cairan mulai menetes

    hingga di atas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari.

    5. Perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam.

    6. Setelah 24 jam, keran perkolator dibuka dan cairan dibiarkan menetes

    dengan kecepatan 1 ml/menit.

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • Gambar 4.2: Keran perkolator dibuka dan cairan menetes

    7. Kemudian ditambahkan cairan penyari berulang-ulang hingga didapatkan

    200 mg perkolat.

    8. Perkolat disuling/diuapkan hingga tidak meninggalkan sisa dengan

    tekanan rendah pada suhu tidak lebih 50oC sampai mencapai konstan yang

    dikehendaki.

    Gambar 4.3: Perkolat disuling/diuapkan

    9. Kemudian, 0,8 bagian perkolat dipisahkan dari perkolat I, kemudian

    diuapkan hingga diperoleh 0,2 bagian

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • 10. Setelah itu dicampur dengan perkolat I.

    4.7.2 Tahap perlakuan pada ekstrak kulit buah manggis

    1. Centrifuge ekstrak (yang dibutuhkan supernatan)

    2. Ekstrak di larutkan dengan PBS, dan kemudian di sterilkan

    Gambar 4.4: alat filter ekstrak

    3. Ektrak kulit buah manggis ditaruh dalam sampel cup (wadah tertutup ),

    kemudian timbang beratnya dengan electrical balance (1,5 gr estrak).

    4. Menghitung kadar ekstrak dalam media eagles dan FBS (250 g/ml). Di

    dapatkan dari 1,5 gr ekstrak dalam 6 ml media eagles dan FBS (1,5 gr/ 6

    ml = 1500 mg/ 6000 l = 0,25 mg/ l= 250 g/ l ).

    5. Microplate 24 well kapasitas ekstrak 1 ml dan 96 well kapasitas

    ekstraknya hanya 200 l. Jadi setiap konsentrasikan di konversikan

    terlebih dahulu

    a. 1ml = 1000 l, 1000 l/ 200 l= 5. Masing-masing konsentrasi di bagi

    5. Konsentrasi 200 g/ml menjadi 40 g/ well; 300 g/ml menjadi 60

    g/ well; 400 g/ml menjadi 80 g/ well; 500 g/ml menjadi 100 g/

    well; 600 g/ml menjadi 120 g/ well; 700 g/ml menjadi 140 g/

    well; 800 g/ml menjadi 160 g/ well.

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • b. Setelah itu setiap konsentarsi di kalikan tujuh (karena jumlah sampel

    ada 7) 40 g/ well menjadi 280 g/well; 60 g/ well menjadi 460 g/

    well; 80 g/ well menjadi 560 g/ well; 100 g/ well menjadi 700

    g/ well; 120 g/ well menjadi 840 g/ well; 140 g/ well menjadi

    980 g/ well; 160 g/ well menjadi 1120 g/ well.

    c. Masing-masing ekstrak kemudian di bagi dengan kadar ekstrak supaya

    bisa dimasukkan dalam satuan l . 280 g menjadi 1,12 l; 460 g

    menjadi 1,84 l; 560 g menjadi 2,24 l; 700 g menjadi 2,8 l; 840

    g menjadi 3,36 l; 980 g menjadi 3,92 l; 1120 g menjadi 4,48 l.

    d. Tambahkan masing-masing ekstrak dengan medium 1225 l (media

    eagles dan FBS ) per well =175 l/ well x 7 sampel = 1225 l). 1,12 l

    menjadi 1226,12 l; 1,84g menjadi 1226,84 l; 2,24 g menjadi

    1227,24 l; 2,8 g menjadi 1227,8 l; 3,36 g menjadi 1228,36 l;

    3,92 g/ml menjadi 1228,92 l; 4,48 l menjadi 1229,48 l.

    Gambar 4.5: Simpel cup diisi dengan medium dan FBS sebelum diisi ekstrak

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • Gambar 4.6: Simpel cup diisi dengan ekstrak

    e. Kemudian dibagi 7, untuk membagi ektrak yang diberikan pada

    masing-masing well. Konsentrasi 200 g/ml masing-masing well diisi

    175 l; konsentrasi 300 g/ml masing-masing well diisi 175,26 l;

    konsentrasi 400 g/ml masing-masing well diisi 175,32 l; konsentrasi

    500 g/ml masing-masing well diisi 175,4 l; konsentrasi 600 g/ml

    masing-masing well diisi 175,5 l; konsentrasi 700 g/ml masing-

    masing well diisi 175,6 l; konsentrasi 800 g/ml masing-masing well

    diisi 175,64 l .

    4.7.3 Tahap persiapan pada kultur sel fibroblas gingiva manusia (hari

    ke-1) :

    1. Mengambil sel kultur gingiva fibroblas manusia, di dalam incubator CO2

    370C

    Gambar 4.7: Inkubator CO2 5%, 370C

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • 2. Melihat keadaan sel fibroblas dalam keadaan log phase (sel fibroblas

    terlihat padat)

    Gambar 4.8: Melihat keadaan sel fibroblast menggunakan mikroskop mikro inferted

    3. Dilakukan splinting sel

    a. Medium dibuang, dicuci dengan PBS

    b. Pemeberian versene trypsine

    c. Pemberian media eagles dan FBS

    4. Centrifuge 2000 RPM selama 5 menit

    Gambar 4.9: Electric Centrifuge

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • 5. Medium dibuang, kemudian masukkan sel kedalam microplate 96 well

    dengan kepadatan 5x104 per well

    Gambar 4.10: Microplate 96 well

    6. Diberi media eagles dan FBS 175g/ml per well

    7. Inkubasi C02 selama 24 jam suhu 370C

    4.7.4 Tahap perlakuan pada kultur sel fibroblas gingiva manusia ( hari

    ke-2 ) :

    1. Pengambilan kultur sel line fibroblas gingiva manusia dari incubator C02

    370C

    2. Media eagles dan FBS dibuang, kultur sel line dicuci dengan PBS 3-5x

    3. Masukkan ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 200 g/ml, 300

    g/ml, 400 g/ml, 500 g/ml, 600 g/ml, 700 g/ml, 800 g/ml. Pada

    perlakuan kontrol tidak ditetesi. ekstrak sebelumnya telah di filter dan

    diencerkan dengan media eagles dan FBS. Inkubasi selama 20 jam.

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • Gambar 4.11: Pengisian ekstrak ke dalam microplate 96 well

    4.7.5 Tahap Pengamatan dan Pembacaan Hasil Perlakuan ( hari ke-3 )

    1. Pembacaan dengan menggunakan Elisa Reader, sebelum dilakukan

    pembacaan, media dibuang, lalu menetesi setiap well dengan MTT

    sebanyak 25l. Kemudian melakukan inkubasi lagi selama 4 jam.

    Gambar 4.12: Menetesi setiap well dengan MTT assay

    2. Menetesi setiap well dengan 200 l DMSO dan menggoyangnya

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu

  • Gambar 4.13: Pemberian DMSO

    3. Menyiapkan microplate, kemudian dilakukan pembacaan dengan

    memasukkan microplate tersebut ke dalam Elisa Reader dan mengukur

    absorbansinya .

    Gambar 4.14: Pembacaan menggunakan ELISA Reader

    4.8 Analisis Data

    Data yang diperoleh diuji statistik menggunakan One-way analysis of

    variance (ANOVA) untuk mengetahui perbandingan antara kelompok perlakuan

    maupun kontrol. Dilanjutkan dengan Least Significant Difference (LSD).

    ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SKRIPSI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT ... Nove Surya Hayyu