gangguan skizotipal
DESCRIPTION
gangguan kepribadian skizotipalTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan kepribadian merupakan suatu ciri kepribadian yang menetap,
kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan, menyimpang secara jelas dari
norma-norma budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang
buruk. Sifat-sifat yang sudah menetap lama ini dirasakan sebagai suatu kondisi yang
‘alamiah’, walaupun akibat perilakunya ini mengganggu orang lain.1
Sebagian besar gangguan kepribadian mulai tampak pada masa kanak and
menetap pada awal usia 20-an, beberapa diantaranya terjadi setelah mengalami
gangguan organic pada otak. Beberapa jenis kepribadian mempunyai komponen
biologic, bahkan komponen genetik.1
Gangguan kepribadian dikelompokkan ke dalam 3 kelompok dalam
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV (DSM-IV):
Kelompok A Kelompok B Kelompok C
Gangguan kepribadian
paranoid
Gangguan kepribadian
antisocial
Gangguan kepribadian
menghindar
Gangguan kepribadian
skizoid
Gangguan kepribadian
ambang
Gangguan kepribadian
dependen
Gangguan kepribadian
skizotypal
Gangguan kepribadian
histrionik
Gangguan kepribadian
obsesif-kompulsif
Gangguan kepribadian
narsistik
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian adalah cirri kepribadian yang bermakna sifat tidak
fleksibel dan maladaptif yang menyebabkan disfungsi yang bermakna atau
penderitaan subjektif.3
Pada seorang individu dengan gangguan kepribadian, terjadi disfungsi dalam
hubungan keluarga, pekerjaan, fungsi social. Dapat pula berkaitan dengan tindakan
criminal, penyalahgunaan zat, pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan, perceraian,
problem pemeliharaan anak, sering datang ke klinik gawat darurat. Terkadang
gangguan kepribadian berkaitan dengan gangguan jiwa yang lain antara lain depresi,
gangguan panic, dll. 3
Pedoman diagnostik gangguan kepribadian
Sikap dan perilaku yang amat tak serasi dalam beberapa fungsi(afek,
kesadaran, pengendalian impuls, persepsi dan cara berpikir, hubungan dengan
orang lain)
Pola perilaku itu berlangsung lama, berjangka panjang, tidak terbatas pada
episode gangguan jiwa
Bersifat pervasif, maladaptive terhadap keadaan pribadi dan hubungan social
yang luas
Menyebabkan penderitaan pribadi yang berarti
Biasanya berhubungan dengan masalah pekerjaan dan kinerja sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian merupakan hasil interaksi dari faktor-faktor:
Konstitusi(genetik, temperamen)
Perkembangan
2
Pengalaman hidup(lingkungan keluarga, lingkungan budaya)
Jenis terapi gangguan kepribadian
Psikoterapi :
Prinsipnya:
o menyadarkan pasien bahwa dampak dari gangguan kepribadiannya
menyebabkan disfungsi diri, hubungan interpersonal dan hubungan
sosialnya, jadi bukan dengan cara menghakimi atau menyalahkan
pasien.
o Membantu agar sifat egosintoniknya menjadi egodistonik
Jenis psikoterapi: terapi kognitif, terapi keluarga
Psikofarma: diberikan bila individu datang dengan keluhan tertentu dengan
target pengobatan menghilangkan gejala yang dialami pasien, misalnya
depresi, ansietas,dll.3
Gangguan Kepribadian Skizotipal
3
Definisi
Pola defisit dalam hubungan social dan interpersonal: merasa tidak nyaman
dan kurang mampu untuk membina hubungan akrab, disertai distorsi kognitif atau
persepsi dan perilaku yang eksentrik, bersifat pervasive, awitannya dewasa muda dan
nyata dalam pelbagai konteks atau situasi kehidupan.3
Orang dengan gangguan ini adalah ‘aneh’. Mereka menghubung-hubungkan
pengalaman intrapsikik yang tidak umum/asing, menunjukkan kepercayaan yang
aneh dan magis serta pembicaraan yang asing, alasan yang aneh (misal, ide-ide
rujukan), sering kali cemas dan sulit untuk memahami, tetapi tidak satupun dari
gejala-gejala ini yang mencapai proporsi psikotik.1
Epidemiologi
Keadaan ini terjadi pada kira-kira 3% populasi. Rasio jenis kelamin tidak
diketahui. Terdapat hubungan kasus yang lebih besar antara sanak saudara biologis
pasien skizofrenik dibandingkan control dan insidensi yang lebih besar di antara
kembar monozigotik dibandingkan kembar dizigotik.2
Diagnosis
Gangguan kepribadian skizotipal didiagnosis berdasarkan keanehan pikiran,
perilaku dan penampilan pasien. Penggalian riwayat penyakit mungkin sukar karena
cara berkomunikasi pasien yang tidak lazim.
Ada beberapa cara untuk menegakkan diagnosis. Pedoman untuk menegakkan
diagnosis adalah DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
IV) dan PPDGJ-III. Dalam PPDGJ-III, Gangguan Skizotipal dikategorikan dalam
blok F21 yaitu dalam kelompok skizofrenia karena ada hubungan dengan skizofrenia,
sedangkan dalam DSM-IV, dikategorikan dalam gangguan kepribadian.3
Kriteria diagnostik PPDGJ III untuk Gangguan Kepribadian Skizotipal5
4
a) Afek yang tidak wajar atau yang menyempit/constricted (individu tampak
dingin dan acuh tak acuh)
b) Perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau ganjil
c) Hubungan social yang buruk dengan orang lain dan tendensi menarik diri dari
pergaulan social
d) Kepercayaan yang aneh atau pikiran bersifat magik, yang mempengaruhi
perilaku dan tidak serasi dengan norma-norma budaya setempat
e) Kecurigaan atau ide-ide paranoid
f) Pikiran obsesif berulang-ulang yang tak terkendali, sering dengan isi bersifat
‘dysmorphophobic’
g) Persepsi-persepsi pancaindera yang tidak lazim termasuk mengenai tubuh atau
ilusi-ilusi lain, depersonalisasi atau derealisasi
h) Pikiran yang bersifat samar-samar(vague), berputar-putar(circumstantial),
penuh kiasan(metaphorical), sangat terinci dan ruwet (overelaborate) atau
stereotipik, yang bermanifestasi dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain,
tanpa inkoherensi yg jelas dan nyata
i) Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yg bersifat
sementara dengan ilusi, halusinasi auditorik atau lainnya yg bertubi-tubi dan
gagasan yg mirip waham, biasanya terjadi tanpa provokasi dari luar.
Individu harus tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium
manapun
Suatu riwayat skizofrenia pada salah seorang anggota keluarga terdekat
memberikan bobot tambahan untuk diagnosis, tetapi bukan merupakan suatu
prasyarat.5
Menurut criteria DSM-VI dikatakan gangguan kepribadian skizotipal jika:2
A. Pola pervasif defisit sosial & interpersonal yg ditandai oleh ketidaksenangan
akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk hubungan erat dan juga oleh
penyimpangan kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada
5
masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yg
ditunjukkan oleh 5 (atau lebih) berikut:
1) Ideas of reference
2) Keyakinan aneh atau pemikiran magis yang mempengaruhi tingkah laku, dan
tidak konsisten dengan norma kultural.
3) Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh.
4) Pikiran dan bicara yang aneh
5) Kecurigaan atau ide paranoid.
6) Afek yang tidak sesuai atau terbatas
7) Perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik, atau janggal
8) Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dipercaya selain sanak saudara
9) Kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban
& cenderung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan
negatif tentang diri sendiri
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan Skizofrenia, suatu gangguan
mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain, atau
gangguan perkembangan pervasif.
Catatan : jika kriteria terpenuhi sebelum onset Skizofrenia, ditambahkan ‘Pramorbid’
contoh ‘Gangguan Kepribadian Skizotipal (pramorbid)’.2
Terapi
a) Farmakoterapi
Medikasi terhadap gangguan kepribadian berguna untuk mengatasi gejala
sasaran bukan untuk gangguan kepribadian sendiri. Gangguan kepribadian
6
skizotipal dapat diobati secara efektif dengan risperidone, olanzapine, dan
sertindole untuk kedua gejala positif dan negatif.6
Medikasi antipsikotik berguna untuk mengatasi gagasan mengenai diri sendiri,
waham, dan gejala lain dari gangguan dan dapat digunakan bersama-sama
dengan psikoterapi. Hasil yang positif telah dilaporkan dengan haloperidol.
Antidepresan digunakan jika ditemukan suatu komponen depresif dari
kepribadian.2
b) Psikoterapi
Pikiran yang aneh dan ganjil dari pasien gangguan kepribadian skizotipal
harus ditangani dengan berhati-hati. Beberapa pasien terlibat dalam pemujaan,
praktek religius yang aneh, dan okulitis. Ahli terapi tidak boleh menertawakan
aktivitas tersebut atau mengadili kepercayaan atau aktivitas mereka.2
Prognosa
Menurut penelitian Thomas McGlashan melaporkan bahwa 10% orang
dengan gangguan kepribadian skizotipal akhirnya melakukan bunuh diri. Banyak
pasien yang diperkirakan menderita skizofrenia sebenarnya menderita gangguan
kepribadian skizotipal dan pemikiran klinis sekarang ini adalah bahwa skizotipal
merupakan kepribadian premorbid dari pasien skizofrenik.2
Tetapi, banyak pasien yang mempertahankan kepribadian skizotipalnya
seumur hidup, menikah dan bekerja dengan tetap mempertahankan keanehannya.2
7
8
REFERENSI
1. Tomb, David A. Buku Saku Psikiatri. Terjemahan oleh dr. Martina Wiwie N.,
SpKJ. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2003; 232-234.
2. Kaplan, Harold I., M.D.,Sadock, Benjamin J., M.D., Grebb, Jack A., M.D.
Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Terjemahan oleh Dr. Widjaja Kusuma. Edisi 7.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; 242-247, 251-253.
3. Elvira, Sylvia D., Hadisukanto, Gitayanti. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI, 2010;331.
4. Hawari, Prof. Dr. dr. H. Dadang. Pendekatan holistik pada gangguan jiwa.
Jakarta: Gaya Baru, 2001; 55-57.
5. Maslim, Dr. Rusdi SpKJ. Diagnosis gangguan jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-
III. Jakarta: PT Nuh Jaya, 2001; 51-52.
6. Ekleberry, Sharon C. Dual Diagnosis and The Schizotypal Personality
Disorder(online). 2000 Maret [diakses pada 14 August 2013]; Diambil dari
http://schizotypaldisorder.webs.com/Dual%20Diagnosis%20and%20the
%20Schi.pdf
7. Pridmore, S. Chapter 10 Personality disorder(online), (University of
Tasmania. Available from:
http://eprints.utas.edu.au/287/11/Chapter_10._Personality_disorder.pdf),
2013.
9
KESIMPULAN
1. Gangguan kepribadian skizotipal adalah pola defisit dalam hubungan social
dan interpersonal: merasa tidak nyaman dan kurang mampu untuk membina
hubungan akrab, disertai distorsi kognitif atau persepsi dan perilaku yang
eksentrik, bersifat pervasive, awitannya dewasa muda dan nyata dalam
pelbagai konteks atau situasi kehidupan.
2. Pikiran magis, gagasan aneh, gagasan menyangkut diri sendiri, waham, dan
derealisasi adalah bagian dari dunia orang skizotipal setiap harinya.
3. Gangguan kepribadian skizotipal lebih banyak muncul pada keluarga yang
memiliki penderita skizofrenia.
4. Medikasi terhadap gangguan kepribadian berguna untuk mengatasi gejala
sasaran bukan untuk gangguan kepribadian sendiri.
10