gangguan skizotipal

14
BAB I PENDAHULUAN Gangguan kepribadian merupakan suatu ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma- norma budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk. Sifat-sifat yang sudah menetap lama ini dirasakan sebagai suatu kondisi yang ‘alamiah’, walaupun akibat perilakunya ini mengganggu orang lain. 1 Sebagian besar gangguan kepribadian mulai tampak pada masa kanak and menetap pada awal usia 20-an, beberapa diantaranya terjadi setelah mengalami gangguan organic pada otak. Beberapa jenis kepribadian mempunyai komponen biologic, bahkan komponen genetik. 1 Gangguan kepribadian dikelompokkan ke dalam 3 kelompok dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV (DSM-IV): Kelompok A Kelompok B Kelompok C Gangguan kepribadian paranoid Gangguan kepribadian antisocial Gangguan kepribadian menghindar Gangguan kepribadian Gangguan kepribadian ambang Gangguan kepribadian 1

Upload: desriani-anisa-yakub

Post on 29-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

gangguan kepribadian skizotipal

TRANSCRIPT

Page 1: gangguan skizotipal

BAB I

PENDAHULUAN

Gangguan kepribadian merupakan suatu ciri kepribadian yang menetap,

kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan, menyimpang secara jelas dari

norma-norma budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang

buruk. Sifat-sifat yang sudah menetap lama ini dirasakan sebagai suatu kondisi yang

‘alamiah’, walaupun akibat perilakunya ini mengganggu orang lain.1

Sebagian besar gangguan kepribadian mulai tampak pada masa kanak and

menetap pada awal usia 20-an, beberapa diantaranya terjadi setelah mengalami

gangguan organic pada otak. Beberapa jenis kepribadian mempunyai komponen

biologic, bahkan komponen genetik.1

Gangguan kepribadian dikelompokkan ke dalam 3 kelompok dalam

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV (DSM-IV):

Kelompok A Kelompok B Kelompok C

Gangguan kepribadian

paranoid

Gangguan kepribadian

antisocial

Gangguan kepribadian

menghindar

Gangguan kepribadian

skizoid

Gangguan kepribadian

ambang

Gangguan kepribadian

dependen

Gangguan kepribadian

skizotypal

Gangguan kepribadian

histrionik

Gangguan kepribadian

obsesif-kompulsif

Gangguan kepribadian

narsistik

1

Page 2: gangguan skizotipal

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan kepribadian

Gangguan kepribadian adalah cirri kepribadian yang bermakna sifat tidak

fleksibel dan maladaptif yang menyebabkan disfungsi yang bermakna atau

penderitaan subjektif.3

Pada seorang individu dengan gangguan kepribadian, terjadi disfungsi dalam

hubungan keluarga, pekerjaan, fungsi social. Dapat pula berkaitan dengan tindakan

criminal, penyalahgunaan zat, pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan, perceraian,

problem pemeliharaan anak, sering datang ke klinik gawat darurat. Terkadang

gangguan kepribadian berkaitan dengan gangguan jiwa yang lain antara lain depresi,

gangguan panic, dll. 3

Pedoman diagnostik gangguan kepribadian

Sikap dan perilaku yang amat tak serasi dalam beberapa fungsi(afek,

kesadaran, pengendalian impuls, persepsi dan cara berpikir, hubungan dengan

orang lain)

Pola perilaku itu berlangsung lama, berjangka panjang, tidak terbatas pada

episode gangguan jiwa

Bersifat pervasif, maladaptive terhadap keadaan pribadi dan hubungan social

yang luas

Menyebabkan penderitaan pribadi yang berarti

Biasanya berhubungan dengan masalah pekerjaan dan kinerja sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian

Perkembangan kepribadian merupakan hasil interaksi dari faktor-faktor:

Konstitusi(genetik, temperamen)

Perkembangan

2

Page 3: gangguan skizotipal

Pengalaman hidup(lingkungan keluarga, lingkungan budaya)

Jenis terapi gangguan kepribadian

Psikoterapi :

Prinsipnya:

o menyadarkan pasien bahwa dampak dari gangguan kepribadiannya

menyebabkan disfungsi diri, hubungan interpersonal dan hubungan

sosialnya, jadi bukan dengan cara menghakimi atau menyalahkan

pasien.

o Membantu agar sifat egosintoniknya menjadi egodistonik

Jenis psikoterapi: terapi kognitif, terapi keluarga

Psikofarma: diberikan bila individu datang dengan keluhan tertentu dengan

target pengobatan menghilangkan gejala yang dialami pasien, misalnya

depresi, ansietas,dll.3

Gangguan Kepribadian Skizotipal

3

Page 4: gangguan skizotipal

Definisi

Pola defisit dalam hubungan social dan interpersonal: merasa tidak nyaman

dan kurang mampu untuk membina hubungan akrab, disertai distorsi kognitif atau

persepsi dan perilaku yang eksentrik, bersifat pervasive, awitannya dewasa muda dan

nyata dalam pelbagai konteks atau situasi kehidupan.3

Orang dengan gangguan ini adalah ‘aneh’. Mereka menghubung-hubungkan

pengalaman intrapsikik yang tidak umum/asing, menunjukkan kepercayaan yang

aneh dan magis serta pembicaraan yang asing, alasan yang aneh (misal, ide-ide

rujukan), sering kali cemas dan sulit untuk memahami, tetapi tidak satupun dari

gejala-gejala ini yang mencapai proporsi psikotik.1

Epidemiologi

Keadaan ini terjadi pada kira-kira 3% populasi. Rasio jenis kelamin tidak

diketahui. Terdapat hubungan kasus yang lebih besar antara sanak saudara biologis

pasien skizofrenik dibandingkan control dan insidensi yang lebih besar di antara

kembar monozigotik dibandingkan kembar dizigotik.2

Diagnosis

Gangguan kepribadian skizotipal didiagnosis berdasarkan keanehan pikiran,

perilaku dan penampilan pasien. Penggalian riwayat penyakit mungkin sukar karena

cara berkomunikasi pasien yang tidak lazim.

Ada beberapa cara untuk menegakkan diagnosis. Pedoman untuk menegakkan

diagnosis adalah DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders

IV) dan PPDGJ-III. Dalam PPDGJ-III, Gangguan Skizotipal dikategorikan dalam

blok F21 yaitu dalam kelompok skizofrenia karena ada hubungan dengan skizofrenia,

sedangkan dalam DSM-IV, dikategorikan dalam gangguan kepribadian.3

Kriteria diagnostik PPDGJ III untuk Gangguan Kepribadian Skizotipal5

4

Page 5: gangguan skizotipal

a) Afek yang tidak wajar atau yang menyempit/constricted (individu tampak

dingin dan acuh tak acuh)

b) Perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau ganjil

c) Hubungan social yang buruk dengan orang lain dan tendensi menarik diri dari

pergaulan social

d) Kepercayaan yang aneh atau pikiran bersifat magik, yang mempengaruhi

perilaku dan tidak serasi dengan norma-norma budaya setempat

e) Kecurigaan atau ide-ide paranoid

f) Pikiran obsesif berulang-ulang yang tak terkendali, sering dengan isi bersifat

‘dysmorphophobic’

g) Persepsi-persepsi pancaindera yang tidak lazim termasuk mengenai tubuh atau

ilusi-ilusi lain, depersonalisasi atau derealisasi

h) Pikiran yang bersifat samar-samar(vague), berputar-putar(circumstantial),

penuh kiasan(metaphorical), sangat terinci dan ruwet (overelaborate) atau

stereotipik, yang bermanifestasi dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain,

tanpa inkoherensi yg jelas dan nyata

i) Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yg bersifat

sementara dengan ilusi, halusinasi auditorik atau lainnya yg bertubi-tubi dan

gagasan yg mirip waham, biasanya terjadi tanpa provokasi dari luar.

Individu harus tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium

manapun

Suatu riwayat skizofrenia pada salah seorang anggota keluarga terdekat

memberikan bobot tambahan untuk diagnosis, tetapi bukan merupakan suatu

prasyarat.5

Menurut criteria DSM-VI dikatakan gangguan kepribadian skizotipal jika:2

A. Pola pervasif defisit sosial & interpersonal yg ditandai oleh ketidaksenangan

akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk hubungan erat dan juga oleh

penyimpangan kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada

5

Page 6: gangguan skizotipal

masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yg

ditunjukkan oleh 5 (atau lebih) berikut:

1)  Ideas of reference

2) Keyakinan aneh atau pemikiran magis yang mempengaruhi tingkah laku, dan

tidak konsisten dengan norma kultural.

3) Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh.

4) Pikiran dan bicara yang aneh

5) Kecurigaan atau ide paranoid.

6) Afek yang tidak sesuai atau terbatas

7) Perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik, atau janggal

8) Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dipercaya selain sanak saudara

9) Kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban

& cenderung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan

negatif tentang diri sendiri

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan Skizofrenia, suatu gangguan

mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain, atau

gangguan perkembangan pervasif.

Catatan : jika kriteria terpenuhi sebelum onset Skizofrenia, ditambahkan ‘Pramorbid’

contoh ‘Gangguan Kepribadian Skizotipal (pramorbid)’.2

Terapi

a) Farmakoterapi

Medikasi terhadap gangguan kepribadian berguna untuk mengatasi gejala

sasaran bukan untuk gangguan kepribadian sendiri. Gangguan kepribadian

6

Page 7: gangguan skizotipal

skizotipal dapat diobati secara efektif dengan risperidone, olanzapine, dan

sertindole untuk kedua gejala positif dan negatif.6

Medikasi antipsikotik berguna untuk mengatasi gagasan mengenai diri sendiri,

waham, dan gejala lain dari gangguan dan dapat digunakan bersama-sama

dengan psikoterapi. Hasil yang positif telah dilaporkan dengan haloperidol.

Antidepresan digunakan jika ditemukan suatu komponen depresif dari

kepribadian.2

b) Psikoterapi

Pikiran yang aneh dan ganjil dari pasien gangguan kepribadian skizotipal

harus ditangani dengan berhati-hati. Beberapa pasien terlibat dalam pemujaan,

praktek religius yang aneh, dan okulitis. Ahli terapi tidak boleh menertawakan

aktivitas tersebut atau mengadili kepercayaan atau aktivitas mereka.2

Prognosa

Menurut penelitian Thomas McGlashan melaporkan bahwa 10% orang

dengan gangguan kepribadian skizotipal akhirnya melakukan bunuh diri. Banyak

pasien yang diperkirakan menderita skizofrenia sebenarnya menderita gangguan

kepribadian skizotipal dan pemikiran klinis sekarang ini adalah bahwa skizotipal

merupakan kepribadian premorbid dari pasien skizofrenik.2

Tetapi, banyak pasien yang mempertahankan kepribadian skizotipalnya

seumur hidup, menikah dan bekerja dengan tetap mempertahankan keanehannya.2

7

Page 8: gangguan skizotipal

8

Page 9: gangguan skizotipal

REFERENSI

1. Tomb, David A. Buku Saku Psikiatri. Terjemahan oleh dr. Martina Wiwie N.,

SpKJ. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2003; 232-234.

2. Kaplan, Harold I., M.D.,Sadock, Benjamin J., M.D., Grebb, Jack A., M.D.

Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Terjemahan oleh Dr. Widjaja Kusuma. Edisi 7.

Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; 242-247, 251-253.

3. Elvira, Sylvia D., Hadisukanto, Gitayanti. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Badan

Penerbit FKUI, 2010;331.

4. Hawari, Prof. Dr. dr. H. Dadang. Pendekatan holistik pada gangguan jiwa.

Jakarta: Gaya Baru, 2001; 55-57.

5. Maslim, Dr. Rusdi SpKJ. Diagnosis gangguan jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-

III. Jakarta: PT Nuh Jaya, 2001; 51-52.

6. Ekleberry, Sharon C. Dual Diagnosis and The Schizotypal Personality

Disorder(online). 2000 Maret [diakses pada 14 August 2013]; Diambil dari

http://schizotypaldisorder.webs.com/Dual%20Diagnosis%20and%20the

%20Schi.pdf

7. Pridmore, S. Chapter 10 Personality disorder(online), (University of

Tasmania. Available from:

http://eprints.utas.edu.au/287/11/Chapter_10._Personality_disorder.pdf),

2013.

9

Page 10: gangguan skizotipal

KESIMPULAN

1. Gangguan kepribadian skizotipal adalah pola defisit dalam hubungan social

dan interpersonal: merasa tidak nyaman dan kurang mampu untuk membina

hubungan akrab, disertai distorsi kognitif atau persepsi dan perilaku yang

eksentrik, bersifat pervasive, awitannya dewasa muda dan nyata dalam

pelbagai konteks atau situasi kehidupan.

2. Pikiran magis, gagasan aneh, gagasan menyangkut diri sendiri, waham, dan

derealisasi adalah bagian dari dunia orang skizotipal setiap harinya.

3. Gangguan kepribadian skizotipal lebih banyak muncul pada keluarga yang

memiliki penderita skizofrenia.

4. Medikasi terhadap gangguan kepribadian berguna untuk mengatasi gejala

sasaran bukan untuk gangguan kepribadian sendiri.

10