gangguan kepribadian dwaddwadwdwadwa

7
GANGGUAN KEPRIBADIAN 1. Definisi Gangguan kepribadian (Aksis II pada DSM-IV) merupakan suatu ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan,menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk, tidak fleksibel dan biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Hal ini disebabkan pada usia ini masalah-masalah kepribadian sering bermunculan begitu luas dan komplek. Orang yang menderita gangguan kepribadian mempunyai sifat-sifatkepribadian yang sangat kaku dan sulit menyesuaikan diri denganlingkungan sekitarnya. Akibatnya. dia akan mengalami “kerusakan” berat dalam hubungan sosialnya atau dalam bidang pekerjaannnya atau dirinya terasa sangat menderita.Gejala-gejala dari orang dengan gangguan kepribadian biasanya alloplastik. Artinya, orang dengan gangguan kepribadian akan berusaha merubah lingkungan untuk disesuaikan dengan keinginannya. Selain itu,gejala-gejalanya juga egosintonik. Artinya, orang dengan gangguankepribadian dapat menerima dengan baik gejala-gejalanya. Umumnya orangdengarn gangguan kepribadian menolak bantuan secara psikiatrik. Etiologi 2.1 Faktor Genetik Salah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik. Selain itu menurut suatu penelitian, tentang penilaian multiple kepribadian dan temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan sikap social, kembar monozigotik yang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan kembar monozigotik yang dibesarkan bersama-sama. Faktor Temperamental

Upload: felix-santoso

Post on 18-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dwadwdwadawdwadawdwdawwdawdwadwadawdwadwadwadawdawdwadwadd

TRANSCRIPT

GANGGUAN KEPRIBADIAN1.DefinisiGangguan kepribadian (Aksis II pada DSM-IV) merupakan suatu ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan,menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk, tidak fleksibel dan biasanya terjadipada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Hal ini disebabkan pada usia ini masalah-masalah kepribadian sering bermunculan begitu luas dan komplek.Orang yang menderita gangguan kepribadian mempunyai sifat-sifatkepribadian yang sangat kaku dan sulit menyesuaikan diri denganlingkungan sekitarnya. Akibatnya. dia akan mengalami kerusakan berat dalam hubungan sosialnya atau dalam bidang pekerjaannnya atau dirinya terasa sangat menderita.Gejala-gejala dari orang dengan gangguan kepribadian biasanya alloplastik. Artinya, orang dengan gangguan kepribadian akan berusaha merubah lingkungan untuk disesuaikan dengan keinginannya. Selain itu,gejala-gejalanya juga egosintonik. Artinya, orang dengan gangguankepribadian dapat menerima dengan baikgejala-gejalanya. Umumnya orangdengarn gangguan kepribadian menolak bantuan secara psikiatrik.

Etiologi2.1 Faktor GenetikSalah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000pasangan kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik. Selain itu menurut suatu penelitian, tentangpenilaian multiple kepribadian dan temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan sikap social, kembar monozigotik yang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan kembar monozigotik yang dibesarkan bersama-sama.FaktorTemperamentalFaktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkinberhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Contohnya,anak-anak yang secara temperamental ketakutan mungkin mengalami kepribadian menghindar.Faktor BiologisHormon Orang yang menunjukkan sifat impulsive seringkali juga menunukkan peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan estrone.Neurotransmitter. Penilaian sifat kepribadian dan system dopaminergik dan serotonergik, menyatakaan suatu fungsi mengaktivasi kesadaran dari neurotransmitter tersebut. Meningkatkan kadar serotonin dengan obat seretonergik tertentu seperti fluoxetine dapat menghasilkan perubahandramatik pada beberapa karakteristik kepribadian. Serotonin menurunkan depresi, impulsivitas. Elektrofisiologi. Perubahan konduktansi elektrik pada elektro ensefalogram telah ditemukan pada beberaapa pasien dengan gangguan kepribadian, paling sering pada tipe antisocial dan ambang, dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat.Faktor PsikoanalitikSigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan denganfiksasi pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal, yaitu anak yang berlebihan atau kurang pada pemuasan anal dapat menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti.3.KlasifikasiDalam Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorders edisikeempat (DSMI-IV), gangguan kepribadian dikelompokkan ke dalam 3 kelompok,yaitu:Kelompok A, terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, skizoid danskizotipal. Orang dengan gangguan seperti ini sering kali tampak aneh dan eksentrik. Kelompok B, terdiri dari gangguan kepribadian antisosial, ambang,histrionik dan narsistik. Orang dengan gangguan ini sering tampakdramatik, emosional, dan tidak menentu.Kelompok C, terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif-kompulsif, dan satu kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak ditentukan (contohnya adalah gangguan kepribadianpasif-agresif dan gangguan kepribadian depresif). Orang dengan gangguan ini sering tampak cemas atau ketakutan.Menurut PPDGJ, klasifikasi gangguan kepribadian sebagai berikut:3.1 Gangguan kepribadian khas3.1.1 gangguan kepribadian paranoid3.1.2 gangguan kepribadian skizoid3.1.3 gangguan kepribadian dissosial3.1.4 gangguan kepribadian emosional tak stabil3.1.5 gangguan kepribadian histrionik3.1.6 gangguan kepribadian anankastik3.1.7 gangguan kepribadian cemas3.1.8 gangguan kepribadian dependen3.1.9 gangguan kepribadian khas lainnya3.1.10 gangguan kepribadian YTT3.2 Gangguan kepribadian campuran dan lainnya3.2.1 gangguan kepribadian campuran3.2.2 gangguan kepribadian yang bermasalahBerikut akan dijelaskan satu persatu beberapa tipe gangguan kepribadian yangtelah disebutkan di atas:Gangguan Kepribadian ParanoidOrang dengan gangguan kepribadian paranoid ditandai dengan adanya perasaan curiga yang berlebihan pada orang lain. Mereka menolak tanggung jawab atas perasaan mereka sendiri dan melemparkan tanggung jawab pada orang lain. Mereka seringkalibersikap bermusuhan, mudah tersinggung dan marah termasuk pasangan yang cemburu secara patologis. Mereka seringkali bertanya tanpa pertimbangan, tentang loyalitas dan kejujuran teman atau teman kerjanya atau cemburu dengan bertanya-tanya tanpapertimbangan tentang kesetiaan pasangan atau mitra seksualnya. Gangguan ini lebih sering terdapat pada laki-laki dibandingkan wanita. Berdasarkan suatu penelitian menunjukkanbahwa paranoid personality disorder banyak terdapat pada pasien dengan skizofrenia dan gangguan delusi (Nida UI Hasanat, 2004 : 11). Menurut teori psikodinamika, gangguan ini merupakan mekanisme pertahanan egoproyeksi, orang tersebut melihat orang lain mempunyai motif merusak dan negatif, bukan dirinya. Ada kecenderungan untuk membanggakan dirinya sendiri karena menganggap dirinya mampu berfikir secara rasional dan objektif, padahal sebenarnya tidak. Dalam situasi sosial, orang dengan kepribadian paranoid mungkin tampak sibuk dan efisisen, tetapi mereka seringkali menciptakan ketakutan dan konflik bagi orang lain. Dan berdasarkan teori kognitif-behavioral, orang dengan gangguan ini akan selalu dalam keadaan waspada, karena tidakmampu membedakan antara orang yang membahayakan dan yang tidak (Martaniah, 1999 :74).EpidemiologiPrevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 sampai 2,5%. Orang dengan gangguan kepribadian jarang mencari pengobatan sendiri. Gangguan adalah lebih sering pada laki-laki dibandingkan wanita.Gejala KlinisCiri penting dari gangguan kepribadian paranoid adalah kecendrungan yang pervasif dan tidak diinginkan untuk menginterpretasikan tindakan orang lain sebagai merendahkan atau mengancam secara disengaja. Pasien mengeksternalisasikan emosinya sendiri dan menggunakan pertahanan proyeksi yaitu mereka menghubungkan kepada orang lain impuls dan pikiran yang tidak dapat diterimanya sendiri. Pasien dengan gangguan adalah terbatas secara afektif dan tampak tidak memiliki emosi. Mereka membanggakan dirinya sendiri karena mampu rasional dan objektif, tetapi sebenarnya tidak. Dalam situasi sosial, orangdengan gangguan kepribadian paranoid mungkin tampak seperti sibuk dan efisien, tetapi mereka seringkali menciptakan ketakutan atau konflik bagi orang lain.

KriteriaDiagnostikGangguan Paranoid :A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motifmereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampakdalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :1.Menduga, tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan, membabayakan,atau menghianati dirinya.2.Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas ataukejujuran teman atau rekan kerja.3.Enggan untuk menceritakan rahasianya kepada orang lain karena rasa takut yang tidakperlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya.4.Membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan ataukejadian yang biasa.5.Secara persisten menanggung dendam, yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera, atau kelalaian.6.Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi oranglain dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang.7.Memiliki kecurigaan yang berlulang, tanpa pertimbangan, tentang kesetiaan pasanganatau mitra seksual.B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.Diagnosa BandingGangguan delusional : karena waham yang terpaku tidak ditemukan pada gangguan kepribadian paranoidSkizofrenia paranoid : karena halusinasi dan fikiran formal tidak ditemukan padagangguan kepribadian paranoid.Gangguan kepribadian ambang : karena pasien paranoid jarang mampu terlibatsecara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain seperti pasienambang. Pasien paranoid tidak memiliki karakter antisosial sepanjang riwayatperilaku antisosial.Gangguan schizoid : adalah menarik dan menjauhkan diri tetapi tidak memilik igagasan paranoid.

Perjalanan penyakit dan prognosisTidak ada penelitian jangka panjang yang adekuat terhadap pasien gangguan kepribadian paranoid yang telah dilakukan. Pada beberapa orang gangguan kepribadianparanoid adalah terjadi seumur hidup. Pada orang lain, gangguan ini adalah tanda dari skizofrenia. Pada orang lain lagi, saat mereka menjadi semakin matang dan stres menghilang, sifat paranoid memberikan jalan untuk pembentukan reaksi, perhatian yang tepat terhadap moralitas dan perhatian altruistik.Tetapi, pada umumnya, pasien dengangangguan kepribadian paranoid memiliki masalah seumur hidupnya dan tinggal bersamaorang lain. Masalah pekerjaan dan perkawinan adalah sering ditemukan.Terapi :Psikoterapi. Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi kelompok, karena ituahli terapi harus berhadapan langsung dalam menghadapi pasien, dan harus diingatbahwa kejujuran merupakan hal yang sangat penting bagi pasien. Ahli terapi yangterlalu banyak menggunakan interpretasi mengenai perasaan ketergantungan yang