GAMBARAN UMUM MASYARAKATDesa Sidomulyo merupakan salah satu daerah kurang berkembang di Kabupaten Jember. Desa Sidomulyo terletak di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Jumlah kepala keluarga secara keseluruhan sebanyak 3.307 KK terdiri dari 36 RT dan 26 RW dan memiliki 6 Dusun. Mata pencaharian utama masyarakat sebagian besar petani dan buruh tani. Potensi sumber daya alam yang ada di desa tersebut cukup besar diantaranya terdapat lahan perkebunan dan pertanian yang komoditas utamanya adalah kopi,apokat dan petai, namun pemanfaatannya masih kurang. Permasalahan lain yang dijumpai dari Desa Sidomulyo adalah masalah pendidikan dan kesehatan.1) PendidikanTingkat pendidikan di Desa Sidomulyo tergolong rendah menurut data dari Bapennas Kabupaten Jember sebanyak 1255 masih bersekolah SD/TK, 104 tidak pernah sekolah, 664 buta aksara, 2075 pernah tetapi tidak tamat SD, 507 tamat SD, dan sisanya adalah tamat atau tidak tamat SLTP dan SMA dari total penduduk 6207. Di Dusun Lengkong khususnya terdapat dua sekolah diantaranya adalah SD dan MI. Keadaan sekolah cukup memadai, namun keinginan untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi masih kurang. Hal ini terlihat dari tingkat pendidikan rata-rata masyarakat adalah tidak tamat atau tamat SD.

2) Potensi Sumber dayaDesa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember merupakan salah satu produsen biji kopi di Kabupaten Jember (BPS Jember, 2008). Berdasarkan data profi l Desa Sidomulyo (Bapemas, 2006), sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani (88,01 %), mayoritas sebagai petani kopi Robusta. Pendapatan dari kopi mencapai 75 % dari total pemenuhan kebutuhan hidup petani. Kondisi ini menunjukkan bahwa penduduk Desa Sidomulyo menggantungkan kehidupan ekonominya pada potensi geografis dan sumberdaya alam yang dimiliki. Produksi kopi rakyat terutama untuk Kelompok Tani Sidomulyo 1 diusahakan di atas lahan dengan luas 309,87 hektar.

3) KesehatanPrasarana dan sarana kesehatan di Desa Sidomulyo cukup memadai yaitu terdiri dari 8 buah posyandu, 1 rumah bersalin, 1 Polindes, dan 2 orang tenaga kesehatan sebagai bidan. Program bina nutrisi secara runtin dilaksanakan di balai desa setiap satu bulan sekali yang meliputi penyuluhan dan pemberian makan sehat secara gratis kepada masyarakat. Namun berdasarkan hasil wawancara masih bayak masyrakat yang menalami muntaber ataupun diare. Hal ini dipicu oleh adanya sanitasi yang kurang baik. Hal ini disesbabkan oleh masih banyaknya masyarakat yang memusatkan kegiatan MCK di sungai