gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tablet fe di desa gunung jaya
DESCRIPTION
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE DI DESA GUNUNG JAYATRANSCRIPT
1
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE DI DESA GUNUNG JAYA
KEC. CISAAT KAB. SUKABUMI TAHUN 2010
KARYA TULIS ILMIAHDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
Diploma III Kebidanan
OLEH :
Uun Sumiati
0290106A07042
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN YAPKESBI
SUKABUMI 2010
2
KARYA TULIS ILMIAHGAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
TABLET FE DI DESA GUNUNG JAYA KEC. CISAAT KAB. SUKABUMI
TAHUN 2010
OLEH :
Uun Sumiati
0290106A07042
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN YAPKESBI
SUKABUMI 2010
3
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi D III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Yapkesbi Sukabumi
Pembimbing I
(Ani Andriyani, S.ST)
Sukabumi, Agustus 2010
Menyetujui,
Pembimbing II
(Dadang Sucipta, SKM,CQM,MM)
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Kebidanan
Poltekes Yapkesbi Sukabumi
(Wiwin Winarti, SKM, M.Kes)
LEMBAR PENGESAHAN
4
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diperiksa dan disahkan oleh Dewan Penguji KTI
Program Studi Diploma III Kebidanan Poltekes Yapkesbi Sukabumi guna memenuhi
Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar D III Kebidanan
Pada Tanggal Agustus 2010.
Mengesahkan
Program Studi Diploma III
Politeknik Kesehatan YAPKESBI Sukabumi
Ketua Penguji
( Ani Andriyani, S.ST)
Penguji I
( Dewi Erna Marisa, S.Kep.,Ners )
Penguji II
(Imas Rahayu, SST)
LEMBAR PERSEMBAHAN
5
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani
dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam
mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil
Karya Tulis Ilmiah Ini
ku persembahkan, Kepada Tuhan Yang Maha ESA
karena dengan rahmat dan hidayahnya lah aku
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini.
Orangtua ku tersayang yang selalu memberikan
Do’a kepada ku setiap waktu sampai hari ini
Suamiku dan anakku tercinta yang selalu
memberikan senyuman sehingga aku semangat
untuk menjalani hari-hariku .
6
THANK ALL
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Uun Sumiati
Tempat tanggal lahir : Ketapang, 25 Maret 1987
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Taman Bahagia No. 08
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK Kuntum Karya : Lulus tahun 1993
2. SD Negeri 03 Tb. Titi : Lulus tahun 1999
3. SLTP Negeri 1 Tb. Titi : Lulus tahun 2002
4. SMA Muhammadiyah 01 Pontianak : Lulus tahun 2005
7
5. Program Studi Diploma III Kebidanan Poltekes Yapkesbi Sukabumi, mulai
Tahun 2007 sampai sekarang.
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI
TAHUN 2010
ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE DI DESA SELAJAMBE KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2010
Nama : Uun SumiatiNim : 0290106A07042
xiv + 5 bab = 63 halaman + 7 tabel + 1 Bagan +11 lampiranAnemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Tablet Fe adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama kehamilan,bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil.bayi akan menyerap dan manggunakan fe dengan cepat sehingga jika ibu kekurangan masukan fe selama hamil,bayi akan mengmbil kebutuhan nya dari tubuh ibu sehingga ibu mengalami animia dan merasa lelah.
Setelah melakukan studi pendahuluan terhadap 22 ibu hamil di Desa Selajambe didapatkan hasil 14 orang ibu hamil tahu tentang tablet Fe, dan 8 orang mengatakan kurang mengetaui tentang tablet Fe pada ibu hamil.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun 2010.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berjumlah 22 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dan analisis menggunakan analisa univariat. Dari hasil penelitian menunjukan hasil hampir sebagian responden dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe adalah berpengetahuan baik yaitu sebanyak 41%, berpengetahuan cukup yaitu 31,8% dan berpengetahuan kurang sebanyak 27,2%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan pada petugas kesehatan untuk
8
lebih banyak memberikan penyuluhan khususnya tentang manfaat tablat Fe kepada ibu hamil.
Kata kunci : Pengetahuan Tentang Tablet FeDaftar pustaka : 19 Referensi (1998 – 2008)
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas berkat dan rahmatnya
sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam tak lupa peneliti limpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW beserta sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai akhir
zaman.
Sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Di Desa Selajambe
Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun 2010”.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan pada program studi Diploma III Kebidanan. Dalam
menyusun Karya Tulis Ilmiah ini peneliti mendapatkan bimbingan dari berbagai
pihak, untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Djumhana Cholil, SE,M.M. Ketua Yayasan Poltekes Yapkesbi Sukabumi.
2. Rijar Riyanto, SKM. MM.Kes. Direktur Poltekes Yapkesbi Sukabumi.
3. Wiwin Winarti, SKM. M.Kes. Ketua Program study Diploma III Kebidanan
Poltekes Yapkesbi Sukabumi.
9
4. Ani Andriani, S.ST. dosen pembimbing I yang selalu memberikan saran serta
arahan sehingga peneliti mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Dadang Sucipta SKM,CQM,MM. dosen Pembimbing II yang selalu memberikan
saran kritik dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Orang tua, Suami dan anaku tercinta yang senantiasa memberikan dukungan
baik secara moril maupun materil selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Rekan-rekan seperjuangan di Poltekes Yapkesbi Kota Sukabumi Program
Diploma III Kebidanan yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan semuanya, penulis menyadari
bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat harapkan dari pembaca demi
kesempurnaan karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata, berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi peneliti khususnya
dan pembaca umumnya. Amin.
Sukabumi, Agustus 2010
Peneliti
10
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................i
LEMBAR PERSTUJUAN ............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................iii
LEMBAR PERSEMBAHAN.........................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................v
ABSTRAK ......................................................................................................vi
KATA PENGANTAR....................................................................................vii
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...........................................................................................xii
DAFTAR BAGAN..........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................4
C. Tujuan Penelitian...........................................................................4
D. Manfaat Penelitian.........................................................................5
E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................6
BAB II TINJAUAN TEORIA. Pengetahuan...................................................................................7
1. Pengertian Pengetahuan..........................................................7
2. Tingkat Pengetahuan..............................................................8
3. Cara Mengukur Pengetahuan..................................................10
B. Kehamilan......................................................................................10
C. Manfaat Fe Dalam Upaya Mencegah Anemia...............................11
1. Definisi Tablet Fe...................................................................11
11
2. Manfaat Tablet Fe Bagi Ibu Hamil.........................................11
3. Akibat Kekurangan Zat Besi Selama Hamil...........................12
4. Kebutuhan Zat Besi Pada Wanita Hamil................................13
5. Nutrisi Penting Selama Kehamilan.........................................14
D. Anemia Pada Kehamilan...............................................................15
1. Penyebab Anemia Pada Kehamilan........................................15
2. Gejala-Gejala Yang Muncul Pada Anemia.............................16
3. Derajat Anemia.......................................................................17
4. Macam-Macam Anemia Selama Kehamilan..........................18
E. Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi.........................23
F. Kerangka Konsep Penelitian..........................................................30
1. Kerangka Konsep....................................................................30
2. Definisi Operasional...............................................................32
BAB III METODE PENELITIANA. Desain Penelitian...........................................................................33
B. Populasi dan Sampel......................................................................33
C. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................35
D. Alat Pengumpulan Data.................................................................35
E. Pengolahan Data............................................................................38
F. Analisa Data...................................................................................39
G. Etika Penelitian..............................................................................41
12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian..............................................................................42
B. Pembahasan...................................................................................50
BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan....................................................................................57
B. Saran..............................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
13
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
Tabel 2.1 Definisi Operasional 32
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang manfaat
Tablet Fe
45
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Pentingnya
Kebutuhan Zat Besi
46
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Akibat
Kekurangan Zat Besi
47
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Pentingnya
Nutrisi Selama Kehamilan
48
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Bahaya
Anemia Pada Kehamilan
49
Tabel 4.6 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Zat Besi 50
DAFTAR BAGAN
14
Nomor Judul Bagan Halaman
2.1 Kerangka Konsep 31
DAFTAR LAMPIRAN
15
Nomor Judul Lampiran
Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Pemberian Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian
Lampiran 4 Surat Balasan Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampiran 5 Informed Concent
Lampiran 6 Informasi Penelitian
Lampiran 7 Kuesioner Penelitian
Lampiran 8 Lembar Jawaban Kuesioner
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas
Lampiran 10 Master Tabel Data
Lampiran 11 Lembar Konsul
BAB I
PENDAHULUAN
16
A. Latar Belakang Masalah
Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut
”Potensial danger of mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak),
karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait
dalam pelayanan kesehatan pada hari terdepan, ( Manuaba, 2001 ).
Menurut WHO 4% kematian para ibu di negara yang sedang berkembang
berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling
berinteraksi.
(Sarwono, 2000).
Dari hasil pemeriksaan 640 ibu hamil terdapat 500 ibu hamil yang
mengatakan tidak rutin meminum tablet Fe, anemia dalam kehamilan
memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan,
persalinan, maupun dalam nifas. Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia
seperti abortus, partus prematur, partus lama, akibat inertia uteri, perdarahan post
partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum
(Manuaba, 2001).
Diseluruh dunia frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, berkisar
antara 10% dan 20% karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat
1
17
penting dalam timbulnya anemia maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu lebih
tinggi lagi di negara-negara yang sedang maju.
Tingginya angka anemia pada ibu hamil ini mempunyai kontribusi terhadap
tingginya angka BBLR di Indonesia yang diperkirakan mencapai 350.000 bayi
dan angka resiko kematian bayi mencapai 32,5% setiap tahun nya.
(Depkes, 2004).
Dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil dinas kesehatan propinsi
Jawa Barat mempunyai program suplementasi tablet tambah darah (Fe) yang bisa
didapatkan di Puskesmas daerah. Tablet tambah darah dapat menghindari anemia
besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi
tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Pada beberapa ibu hamil, zat besi
yang terkandung dalam vitamin kehamilan bisa menyebabkan sembelit atau
diare.
Berdasarkan data yang didapat dari Dinkes Kabupaten Sukabumi ada sekitar
30% ibu hamil yang mengalami anemia, berdasarkan data dari Desa Selajambe
pada bulan Juni-Juli tahun 2010, ada sekitar 26 orang ibu hamil yang
mengalami anemia dari 40 orang ibu hamil yang diperiksa kehamilan nya di Desa
Selajambe.
Di Desa Selajambe, ibu hamil selalu diberikan tablet Fe secara rutin setiap
ANC, namun sebagian besar dari mereka belum mengetahui pentingnya
mengkonsumsi tablet Fe sehingga terjadi ketidakpatuhan ibu hamil untuk
meminum tablet Fe.
18
Kebutuhan zat besi ibu selama kehamilan adalah 800 mg besi diantaranya
300 mg untuk janin plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu, untuk
itulah ibu hamil membutuhkan 2-3 mg zat besi tiap hari.
(Manuaba, 2001).
Secara umum, ketidak patuhan dapat menyebabkan meningkatnya resiko
berkembangnya masalah kesehatan atau memperpanjang atau memperburuk
kesakitan yang sedang diderita. Perkiraan yang ada menyatakan bahwa 20%
opname di Rumah Sakit merupakan akibat dari ketidakpatuhan pasien terhadap
aturan pengobatan. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat
mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia. Pemberian
informasi tentang anemia akan menambah pengetahuan mereka tentang anemia,
karena pengetahuan memegang peranan yang sangat penting sehingga ibu hamil
dapat patuh meminum tablet Fe.
Akhir akhir ini menunjukan dengan jelas bahwa bayi yang lahir dari ibu ibu
yang mengalami anemia mengalami kenaikan yaitu mencapai 24,9%, sampai
dengan saat ini prevalensi Ibu hamil anemia masih cukup tinggi yaitu 16,7%
(Depkes,2007).
Pada bulan Agustus 2010 penulis telah melakukan studi pendahuluan
terhadap 22 orang ibu hamil di Desa Gunung jaya didapatkan hasil 14 orang ibu
hamil mengatakan kurang mengetahui tentang tablet Fe, dan 8 orang mengatakan
mengetahui tentang tablet Fe pada ibu hamil.
Berdasarkan hasil study pendahuluan tersebut diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang ” Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
19
Tablet Fe di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun
2010”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dibuat suatu rumusan
permasalahan sebagai berikut ”Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang
tablet Fe di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun
2010”.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe di Desa
Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun 2010”.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Manfaat
tablet fe di Desa Selajambe.
b. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang Kebutuhan Zat Besi
pada Ibu Hamil Di Desa Selajambe.
c. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang akibat
kekurangan Zat Besi di Desa Selajambe.
d. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Nutrisi
penting yang menunjang atau mengandung Zat Besi di Desa Selajambe.
20
e. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya
Anemia pada bu Hamil di Desa Selajambe.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang metode penelitian yang telah diperoleh
selama perkuliahan. Untuk menambah wawasan terutama tentang manfaat
mengkonsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Untuk menambah khasanah bacaan atau kepustakaan diplomaIII
kebidanan Poltekes Yapkesbi Sukabumi serta dapat dikembangkan melalui
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Petugas / Tenaga kesehatan
Sebagai bahan masukan untuk perencanaan interpensi asuhan kebidanan
pada ibu hamil, khususnya mengenai pemberian tablet Fe dalam upaya
mencegah anemia.
4. Bagi Ibu Hamil
Menambah informasi dan pengetahuan kepada ibu hamil tentang Manfaat
mengkonsumsi Tablet Fe dalam upaya mencegah resiko anemia, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para ibu hamil untuk
mengkonsumsi tablet zat besi sesuai anjuran tenaga kesehatan, yaitu
minimal dapat mencegah terjadinya kekurangan zat besi.
21
E. Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian ini membahas tentang gambaran pengetahuan ibu hamil
tentang tablet Fe sebanyak 22 orang dari ibu hamil sebanyak 221 orang di Desa
Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun 2010.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari ”tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan
terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia, yakni: penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
(Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui
tentang suatu obyek tertentu termasuk ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan yang diketahui oleh manusia, (Suriasumantri, 2000).
Pengetahuan dikumpulkan dengan tujuan untuk menjawab semua
permasalahan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh manusia dan untuk
digunakan dalam menawarkan berbagai kemudahan padanya.
Pengetahuan itu sendiri banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain: adalah pendidikan formal. Jadi pengetahuan sangat erat hubungannya
dengan pendidikan, di mana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang
tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan
tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah,
mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa, peningkatan
7
8
pengetahuan tidak mutlak di peroleh dari pendidikan non formal.
Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek mengandung dua aspek yaitu
positif dan negatif, kedua aspek ilmiah yang pada akhirnya akan menentukan
sikap seseorang tentang suatu obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif
dan obyek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif
terhadap obyek tertentu.
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang tercakup dalam domain
kognitive mempunyai 6 tingkatan.
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada suatu situasi atau kondisi sebenarnya (real).
9
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain. Misalnya penggunaan rumus static dalam perhitungan hasil
penelitian.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
metode kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat
menyusun, merencanakan, menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu
teori atau rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justification
atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian
tersebut didasarkan pada suatu kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya:
dapat menafsirkan sebab-sebab mengapa ibu-ibu tidak mau ikut ber-KB,
tidak mau memeriksakan kehamilan dan sebagainya.
10
3. Cara Mengukur Pengetahuan
Pengukuran dikemukakan Bloom dan Skiner (2007) adalah dengan cara
orang bersangkuta mengungkapkan kata-kata yang diketahuinya dalam
bentuk bukti atau jawaban baik lisan maupun tulisan. Bukti atau jawaban
tersebut merupakan reaksi dari suatu rangsangan yang berupa pertanyaan baik
lisan maupun tulisan. Pertanyaan yang dapat dipergunakan untuk mengukur
pengetahuan umum dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu :
a. Pertanyaan subjektif berupa jenis pertanyaan essay, disebut pertanyaan
subjektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dari penilai 1
dengan yang lain dari waktu kewaktu yang lainya.
b. Pertanyaan objektif berupa pertanyaan pilihan ganda, salah betul dan
menjodohkanya, penilaian dari bentuk pertanyaan ini bersifat pasti tanpa
menggunakan subjektifitas dari perilaku.
Dari kedua bentuk pertanyaan diatas, pertanyaan objektif khususnya pilihan
ganda lebih disukai sebagai alat ukur karena cepat dinilai.
B. Kehamilan
Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama
kehamilan normal yaitu 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ), di hitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam 3 triwulan,yaitu triwulan
pertama dimulai konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan ke
empat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai 9
bulan. ( Prawirohardjo,2002 ).
11
Setiap bulan wanita melepas satu atau dua sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi). Kemudian pada tempat yang paling mudah masuklah sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur (konsepsi). Ovum yang telah dibuahi segera
membelah diri sambil bergerak menuju ruang rahim kemudian melekat pada
mokosan rahim untuk selanjutnya bersarang diruang rahim (nidasi).Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai
darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta).
Jadi untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = pertilisasi), nidasi, dan plasentasi.
( Rustam Muhctar,2000 )
C. Manfaat Fe Dalam Upaya Mencegah Anemia
1. Definisi Tablet Fe
Tablet Fe adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama
kehamilan,bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil.bayi akan
menyerap dan manggunakan fe dengan cepat sehingga jika ibu kekurangan
masukan fe selama hamil,bayi akan mengmbil kebutuhan nya dari tubuh ibu
sehingga ibu mengalami animia dan merasa lelah. (Sunrinah,2008).
2. Manfaat Tablet Fe Bagi Ibu Hamil
Tablet Fe berfungsi untuk membentuk sel darah merah,sementara sel
darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat-zat makanan keseluruh
tubuh serta membantu proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi,
jika asupan Fe kedalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah merah
12
juga akan berkurang, tubuhpun akan kekurangan oksigen akibatnya timbullah
gejala anemia. (Samuel 2006)
3. Akibat Kekurangan Tablet Fe Selama Hamil
Kekurangan tablet Fe pada seseorang akan diambilkan dari zat besi
cadangan yang ada dalam tubuh, namun jika cadangan ini terus menurun
maka tubuh akan mengalami kekurangan zat besi yang berlarut-larut dan
perlu penanganan segera, karena kekurangan zat besi menyebabkan keletihan,
lemah badan, terdebar, sakit dada, kesukaran bernafas dan anemia. Sehingga
kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat
mengakibatkan ibu hamil menderita anemia, kondisi ini meningkatkan resiko
kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi. Selain itu juga zat besi sangat
dibutuhkan perkembangan otak bayi di awal kelahiranya. (Junita 2006)
Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak daripada kebutuhan
wanita tidak hamil, oleh karena itu pemenuhan kebutuhan tablet Fe selama
masa kehamilan sangatlah penting,adapun kegunaan tablet Fe tersebut adalah:
a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b. Untuk mempermudahkan proses persalinan
c. Untuk memperkecil resiko BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
d. Untuk menambah berat badan ibu secara normal selama masa kehamilan
e. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
f. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang rapuh
g. Untuk mencegah anemia pada masa kehamilan
13
h. Agar supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
i. Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi
(www.makanan ibu hamil.co.id)
4. Kebutuhan Tablet Fe Pada Wanita Hamil
Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan, kebutuhan zat besi pada
kehamilan dengan janin tunggal adalah : 200 – 600 mg untuk memenuhi
peningkatan masa sel darah merah, 200 – 370 mg untuk janin yang
bergantung pada berat lahirnya, 150 – 200 mg untuk kehamilan eksternal,
30 – 170 mg untuk tali pusat dan plasenta, 90 – 310 mg untuk menggantikan
darah yang hilang saat melahirkan.
Dengan demikian kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar
antara 580 – 1340 mg, dan 440 – 1050 mg diantaranya akan hilang dalam
tubuh saat melahirkan. Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil
memerlukan rata-rata 3,5 – 4 mg Zat Besi perhari, (Soe Jordan : 2004).
Sebagai gambaran banyak kebutuhan zat besi pada kehamilan adalah
:
Meningkatkan sel darah ibu 500 mgr Fe
Terdapat dalam plasenta 300 mgr Fe
Untuk darah janin 100 mgr Fe
Jumlah 900 mgr Fe
Jika persalinan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan
menguras persediaan Fe dalam tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia
pada kehamilan berikutnya, (Zulhaida, 2007).
14
5. Nutrisi Penting Selama Kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan
yang mendasar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
dan persiapan memberikan ASI diantaranya :
Perubahan metabolisme adalah
a. Metabolisme basal naik sebesar 15 % - 20 % dari semula, terutama
trimester ke III
b. Keseimbangan Asam basa mengalami penurunan dari 155 menjadi 145
perliter disebabkan hemodulasi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin.
c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg berat
badan atau sebutir telur ayam sehari.
d. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
e. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
1) Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30 – 40 gram untuk pembentukan janin.
2) Fospor, rata-rata 2 gram dalam sehari
3) Zat besi, 800 mg atau 30 – 50 mg sehari
4) Air, ibu hamil memerlukan cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
15
f. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg rata-rata 12,5
kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg perminggu.
(Wiknjosastro, 2005)
D. Anemia Pada Kehamilan
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah merah
kurang dari normal, dan biasanya yang digunakan sebagai dasar adalah kadar
Hemoglobin (Hb Normal 12 grm). Anemia kehamilan adalah anemia karena
kekurangan zat besi. Anemia pada kehmailan merupakan masalah nasional
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya
sangat besar terhadap sumber daya manusia.
Anemia hamil disebut “potensial danger to mother and child’anemia
(potensial membahayakan ibu dan anak). Kerena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dan semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada
masa yang akan datang.
(Manuaba, 2001).
1. Penyebab Anemia Pada Kehamilan
a. Kurangnya mengkonsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang
berasal dari sumber hewani yang mudah diserap.
b. Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada
kehamialan
c. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk haid
yang berlebihan, sering melahirkan dengan jarak yang dekat.
d. Pemecahan eritrosit terlalu cepat (hemolisis) (Gultom, 2005).
16
2. Gejala-gejala yang Muncul pada Anemia
Menurut Indoglobal, (2007) gejala-gejala yang sering muncul pada
anemia :
a. 5 L (letih, lelah, lemah, lesu dan lunglai)
b. Nafsu makan menurun atau anoreksia
c. Sakit kepala
d. Konsentrasi menurun
e. Pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk
f. Nafas pendek (pada anemia yang parah)
Pada pemeriksaan didapat gejala anemia,seperti:
a. Kulit pucat
b. Kuku-kuku jari pucat
c. Rambut rapuh (pada anemia yang parah)
Menurut Sarwono, (2005). Pengaruh Anemia terhadap kehamilan
a. Pengaruh yang timbul akibat anemia pada ibu hamil:
1) Abortus
2) Partus prematurus
3) Partus lama karena inerlia uteri
4) Perdarahan post partum karena atonia uteri
5) Syok
17
6) Infeksi baik intra partum maupun post partum
7) Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 gr/100ml dapat
menyebabkan dekompensasi kordis.
b. Pengaruh anemia pada janin:
1) Kematian mudigah
2) Kematian perinatal
3) Prematuritas
4) Dapat terjadi cacat bawan
5) Cadangan besi kurang
Menurut Herlina, (2007) Cara mencegah anemia adalah:
a. Meningkatkan konsumsi zat besi terutama dari sumber hewani yang
mudah diserap.
b. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari bagi ibu hamil minimal 90
tablet selama kehamilan.
c. Mengatur jarak kelahiran dengan menjadi peserta keluarga berencana
(KB)
3. Derajat Anemia
Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu
hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3
kategori, yaitu normal (≥11 gr%), anemia ringan (9-10 gr%), anemia sedang
(7-8gr%) dan anemia berat (kurang dari 7 gr%). Berdasarkan hasil
pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil adalah
18
sebesar 11.28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi
14.00 mg/dl.
Klasifikasi anemia yang lain adalah :
a. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
b. Hb 7 – 8 gr% : Anemia sedang
c. Hb < 7 gr% : Anemia berat.
(http://www.grahapermataibu.com/index.php?option=com_)
Macam-macam Anemia Selama Kehamilan
a. Anemia Defisiensi Besi
Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah
defisiensi besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling
berkaitan erat, karena pengeluaran darah yang berlebihan disertai
hilangnya besi hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada suatu
kehamilan dapat menjadi penyebab penting anemia defisiensi besi pada
kehamilan berikutnya.
Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi
besi (Scholl, 2000). Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu
akan besi yang dipicu oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg;
sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu
sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total
ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada sebagian besar wanita.
Kecuali apabila perbedaan antara jumlah cadangan besi ibu dan
kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas
19
dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi
anemia defisiensi besi.
20
Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama
trimester kedua, maka kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai
penurunan tajam konsentrasi hemoglobin. Walaupun pada trimester
ketiga laju peningkatan volume darah tidak terlalu besar, kebutuhan akan
besi tetap meningkat karena peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut
dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada janin. Karena jumlah
besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal dialihkan,
neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia defisiensi
besi. ( Arisman, 2007 ).
b. Anemia akibat perdarahan akut
Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa
dapat menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah
pelahiran. Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi
pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa.
Perdarahan masih membutuhkan terapi segera untuk memulihkan dan
mempertahankan perfusi di organ-organ vital walaupun jumlah darah
yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin akibat
perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang
berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa
seyogyanya diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang
yang hemoglobinnya lebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi
menghadapi kemungkinan perdarahan serius, dapat berobat jalan tanpa
21
memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi selama setidaknya
3 bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan transfusi darah.
( Sarwono, 2005 ).
c. Anemia pada penyakit kronik
Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah
sejak jaman dulu dikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit
terutama infeksi kronik dan neoplasma menyebabkan anemia derajat
sedang dan kadang-kadang berat, biasanya dengan eritrosit yan sedikit
hipokromik dan mikrositik. Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis,
endokarditis, atau esteomielitis sering menjadi penyebab, tetapi terapi
antimikroba telah secara bermakna menurunkan insiden penyakit-
penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dan kemoterapi,
infeksi Human Imunologi Virus (HIV), dan peradangan kronik
merupakan penyebab tersering anemia bentuk ini.
Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan
anemia. Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi,
penyakit peradangan usus (inflammatory bowel disease), lupus
eritematosus sistemetik, infeksi granulomatosa, keganasan, dan arthritis
remotoid. Anemia biasanya semakin berat seiring dengan meningkatnya
volume plasma melebihi ekspansi massa sel darah merah. Wanita dengan
pielonfritis akut berat sering mengalami anemia nyata. Hal ini tampaknya
22
terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan produksi
eritropoietin normal.
(Cavenee dkk,2000).
d. Defisiensi Vitamin B12/Definisi Megaloblastik
Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12
selama kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh
menyerap vitamin B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah
suatu penyakit autoimun yang sangat jarang pada wanita dengan kelainan
ini. Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumapai
pada mereka yang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa
lain adalah penyakit Crohn, reseksi ileum, dan pertumbuhan bakteri
berlebihan di usus halus.
Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama
kehamilan, kadar nonhamil karena berkurangnya konsentrasi protein
pengangkut B12 transkobalamin (zamorano dkk, 2000). Wanita yang telah
menjalani gastrektomi total harus diberi 1000 mg sianokobalamin
(vitamin B12) intramuscular setiap bulan. Mereka yang menjalani
gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan terapi ini, tetapi selama
kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk
menunda pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena
kekhawatiran bahwa akan terjadi gangguan integritas saraf pada wanita
23
yang mungkin hamil dan secara bersamaan mengidap anemia pernisiosa
Addisonian yang tidak terdeteksi (sehingga tidak diobati).
e. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :
1) Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer,
talasemia, anemia sel sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan
paraksismal nokturnal hemoglobinuria
2) Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat
logam, dan dapat beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin
dan lain-lain.
Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran
darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan
pada organ-organ vital
Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta
penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya di berantas
dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada beberapa jenis
obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka transfusi darah yang
berulang dapat membantu penderita ini.
24
f. Anemia Aplastik dan Hipoplastik
Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia aplastik adalah
suatu penyulit yang parah. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai
anemia, biasanya disertai trombositopenia, leucopenia, dan sumsum
tulang yang sangat hiposeluler (Marsh dll, 2001). Pada sekitar sepertiga
kasus, anemua dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasim,
leukemia, dan gangguan imunologis.
Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah penurunan
mencolok sel induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang
menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis
(Young dan Maciejewski, 2000). Pada penyakit yang parah, yang
didefinisikan sebagai hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25
persen, angka kelangsungan hidup 1 tahun hanya 20 persen.
(Suhemi, 2007).
E. Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat. Kepatuhan adalah
tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan prilaku yang disarankan dokter
atau oleh orang lain. (Arisman, 2004).
Menurut Sudarwati (2001) tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan
kegiatan, yang sesuai dengan langkah-langklah yang telah ditetapkan, perhitungan
25
tingkat kepatuhan dapat di kontrol bahwa pelaksana program telah melaksanakan
kegiatan sesuai standar.
Kepatuhan pasien yang berdasarkan rasa terpaksa atau ketidak pahaman
tentang pentingnya perilaku tersebut dapat disusul dengan kepatuhan yang
berbeda jenisnya, yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan baik dengan petugas
kesehatan atau dengan tokoh yang menganjurkannya.
Motivasi ini belum dapat dijadikan jaminan bahwa pasien akan mematuhi
seterusnya karena jika pasien sudah merasa jenuh atau bosan maka dia tidak perlu
lagi melanjutkan perilaku tersebut. (Sarwono2000).
Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tablet, dan bermanfaat bila diminum
secara teratur, tablet setiap hari selama kehamilan, Tablet tambah darah diminum
dengan air putih jamgam diminum dengan air teh, susu atau kopi
karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga
manfaatnya menjadi berkurang (Dep kes, 2002).
Kadang-kadang tablet tambah darah menimbulkan perasaan tidak enak seperti
sakit perut, mual, susah buang air besar, tinja berwarna hitam, ini karena
kandungan zat besinya tinggi yaitu 200 mg atau 60 mg besi elemental dan 0,25
mg asam folat untuk mengurangi sebaiknya tablet tambah darah di minum setelah
makan malam atau menjelang tidur, Akan tetapi lebih baik bila setelah minum
tablet tambah darah disertai makan buah-buahan seperti pisang ambon (Nuri,
2005).
26
Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa indikator-indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap
kesehatan, dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit.
b. pengetahuan tentang cara pemeliharaan tentang kesehatan dan cara hidup
sehat.
c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan.
Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa keilmuan tentang pengetahuan dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Pengetahuan secara formal
Pengetahuan yang didasarkan pada jenjang pendidikan rendah ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan didapat dari ilmu pengetahuan melalui
tingkat pembelajaran tersebut terdiri dari TK, SD, SMP, SMU dan Perguruan
Tinggi.
b. Pengetahuan secara informal
Pengetahuan informal adalah pengetahuan yang didapat dari luar lingkup
pendidikan. Pengetahuan informal didapat melalui media elektronik (TV,
radio atau alat elektronik lainnya) dan media masa (koran, majalah atau buku-
buku pelajaran) maupun dari orang lain yang memberikan informasi tentang
pengetahuan.
27
Menurut Notoatmodjo (2003) faktor-faktor yang mempengaruhan
pengetahuan :
1. Tingkat Pendidikan
Adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi
perubahan prilaku positif yang meningkat.
2. Informasi
Seseorang mendapatkan informasi yang lebih banyak akan menambah
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal.
3. Pengalaman
Sesuatu yang pernah dilakukan seseorang dapat menambah
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal.
4. Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi
kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan
5. Sosial Ekonomi
Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan Pada
kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet zat besi
meminumnya secara rutin, hal ini dapat disebabkan karena faktor
ketidaktahuan pentingnya tablet zat besi untuk kehamilannya. Dampak
yang diakibatkan minum tablet zat besi dan penyerapan atau respon tubuh
terhadap tablet zat besi kurang baik sehingga tidak terjadi peningkatan
hemoglobin sesuai dengan yang diharapkan. Faktor lain yang
28
berhubungan dengan anemia adalah adanya penyakit infeksi bakteri,
parasit usus seperti cacing tambang malaria. Faktor sosial ekonomi yang
rendah juga memegang peran penting kaitannya dengan asupan gizi ibu
selama hamil (Herlina, 2007).
Menurut Depkes RI (2002) dalam Niver (2002) faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi yaitu :
1. Pengetahuan
Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan kegunaan dari zat besi
didapat dari penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu ibu hamil
tersebut melakukan pemeriksaan ANC.
Tingkat pengetahuan ibu juga mempengaruhi ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet zat besi (Depkes, 2002).
2. Tingkat Pendidikan
Latar belakang pendidikan ibu hamil juga sangat berpengaruh terhadap
kepatuhan ibu meminum tablet besi (Depkes, 2001).
3. Pemeriksaan ANC
Pemeriksaan ANC selama hamil sedikitnya 4 x pelayanan antenatal
yaitu satu kali untuk trimester I, 1 kali untuk trimester II, dan dua kali
untuk trimester III, pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan
ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risiko
tinggi khususnya anemia kurang gizi, hipertensi. Bidan juga
29
memberikan nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait
lainnya. Dalam setiap kinjungan ANC bidan menonjolkan kepada ibu
hamil apakah persediaannya cukup (Depkes, 2001).
Menurut WHO (2000) manfaat dan kepatuhan ibu hamil meminum
tablet zat besi yaitu :
a. Bisa mencegah anemia defesiensi besi.
Karena pada wanita hamil cenderung mengalami defesiensi baik
zat besi maupun folat. Oleh karena itu penting sekali bagi ibu
hamil untuk meminum tablet zat besi setiap hari.
b. Bahaya selama kehamilan, persalinan dan nifas dapat dihindari.
Menurut Smet (2001), beberapa sebab rendahnya kepatuhan ibu
hamil meminum tablet zat besi antara lain karena faktor program
dan faktor individu yang meliputi :
1) Individu tidak merasa dirinya sakit.
2) Ketidaktahuan akan gejala atau tanda-tanda dan dampak yang
ditimbulkan.
3) Kelainan ibu hamil atau rendahnya motivasi ibu hamil dalam
tablet zat besi setiap hari sampai waktu yang cukup lama.
4) Adanya efek samping gastrointestinal seperti mual, rasa nyeri
lambung.
5) Kurang diterimanya warna, rasa dan beberapa karateristik lain
dari suplemen besi.
30
6) Rasa takut terhadap suplemen besi dapat memperbesar janin
dan akan menyulitkan dalam persalinan.
Menurut WHO (2001) dampak dari ketidakpatuhan ibu hamil
meminum tablet Fe yaitu :
a. Bisa terjadi anemia defisiensi besi.
b. Meningkatkan bahaya kehamilan, persalinandan nifas.
Menurut Never, (2002) cara-cara untuk meningkatkan kepatuhan
ibu hamil untuk meminum tablet zat besi yaitu :
a. Memberikan informasi tujuan dari pemberian tablet zat besi
seorang ibu hamil akan dengan senang hati meminum tablet zat
besi setiap hari apabila dia tahu manfaat dan tujuan dari tablet zat
besi.
b. Perilaku sehat ibu hamil yang menyadari pentingnya untuk
mengkonsumsi tablet zat besi setiap hari.
c. Tenaga kesehatan memberikan petunjuk cara meminum tablet zat
besi.
d. Motivasi dari keluarga ibu hamil agar patuh meminum tablet zat
besi setiap hari.
e. Dukungan dari tenaga kesehatan dengan menjalin komunikasi
yang baik dan memberikan penghargaan yang positif bagi ibu
hamil yang telah mampu meminum tablet zat besi setiap hari.
31
F. Kerangka Konsep Penelitian
1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diteliti atau diukur melalui penelitian-penlitian yang
dilakukan. (Notoatmodjo, 2002).
Kerangka konsep penelitian yang dilakukan penulis terlihat pada bagan di
bawah ini.
32
Bagan I : Kerangka Konsep Penelitian
Sumber: Notoatmodjo (2002:69)
Ibu hamil
Pengetahuan Ibu hamil tentang :1. Manfaat Tablet fe Bagi Ibu
Hamil2. Kebutuhan tablet Fe pada Ibu
Hamil3. Akibat Kekurangan Tablet Fe
selama hamil4. Nutrisi Penting Selama
Kehamilan5. Bahaya Anemia Pada
Kehamilan
Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang manfaat Tablet Fe di Desa Selajambe,dengan criteria:- Baik = 76-100%- Cukup = 56-75%- Kurang = < 50%
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak Diteliti
Variabel Hasil
SIKAP
PRILAKU
33
2. Definisi Operasional
Tabel 2.2 Definisi Operasional
Variabel Sub VariabelDefinisi
OperasionalAlat Ukur
Hasilnya Skala UkurKriteria Nilai
Gambaran Pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe
1. Pengetahuan ibu hamil tentang Manfaat tablet Fe
Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang fungsi tablet Fe
kuesioner 1. Baik. 2. Cukup 3. Kurang
= 76-100 %
= 56-75 %
= ≤ 55 %
Ordinal
2. Pengetahuan ibu hamil tentang Pentingya Kebutuhan zat tablet Fe selama kehamilan
Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang pentingnya tablet fe selama kehamilan
kuesioner 1. baik
2. cukup
3. kurang
= 76-100 %
= 56-75 %
= ≤ 55 %
Ordinal
3. Pengetahuan Ibu hamil tentang Akibat kekurangan tablet Fe Selama Kehamilan
kemampuan ibu untuk menjawab pertanyaan tentang akibat kekurangan tablet Fe pada ibu hamil
kuesioner 1. baik
2. cukup
3. kurang
= 76-100 %
= 56-75 %
= ≤ 55 %
Ordinal
4. Pengetahuan Ibu Hamil tentang pentingnya nutrisi Selama kehamilan
Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan
kuesioner 1. baik
2. cukup
3. kurang
= 76-100 %
= 56-75 %
= ≤ 55 %
Ordinal
5. Pengetahuan ibu hamil tentang bahaya Anemia pada kehamilan
Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang Bahaya anemia pada kehamilan
kuesioner 1. baik
2. cukup
3. kurang
= 76-100 %
= 56-75 %
= ≤ 55 %
Ordinal
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan tujuan utama
memberikan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan crossectional yaitu suatu
penelitian dimana variabel yang termasuk kedalam kriteria responden dilakukan
pengukuran dan pengamatan pada waktu yang bersamaan. (Hidayat, 2007).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiono (2004) dalam (Hidayat 2007) populasi adalah wilayah
generalisasi yang berdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan
kemudian ditarik suatu kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah ibu
hamil yang ada di Desa Selajambe dengan jumlah populasi 221 orang ibu
hamil.
33
35
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karateristik yang dimiliki oleh populasi. (Hidayat, 2007).
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan rumus proposi menurut
Arikunto yaitu “Bilamana populasi homogen sekedar encer-encer maka
apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga
penelitianya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subyeknya lebih
dari 100 maka jumlah dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%. Pada
penelitian ini di dapat jumlah populasi sebanyak 221, jadi besarnya sampel
yang diambil pada penelitian ini yaitu:
n= N100
X 10 % n=221100
X 10 % = 22
Keterangan : n : Sampel Penelitian
N : Populasi
Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah 22 orang ibu hamil.
Berdasarkan hal tersebut maka sample dalam penelitian ini adalah ibu
hamil. Kriterianya adalah ibu hamil yang bersedia menjadi responden.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik Random
Sampling yaitu pengambilan sampel sebagian responden dalam populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel.
(Notoatmodjo,2005: 85).
36
Pengambilan sampel ini di ambil secara acak tetapi setiap responden
punya kesempatan yang sama dengan responden yang lainnya.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi Tahun 2010.
2. Waktu Penelitian
Pengambilan data ini dilakukan pada bulan Agustus 2010.
D. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner adalah suatu alat pengumpulan data mengenai suatu
masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum atau orang
banyak (Notoatmodjo, 2002). Kuesioner yang sudah disusun secara terstruktur
dan dibuat sendiri oleh penelitian berdasarkan konsep teoritisnya dengan jumlah
setiap sub variabel 4 pertanyaan dengan pembobotan nilai setiap jawaban
responden yang benar diberi bobot nilai 1 sedangkan apabila salah diberi bobot
nilai 0.
37
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji validitas dan uji
reliabilitas.
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
Keshahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan
valid jika instrumen itu benar-benar dapat dijadikan alat untuk mengukur
sesuatu yang akan diukur (Darwis, 2003).
Uji validitas dengan menggunakan tehnik korelasi product moment
dengan rumus sebagai berikut.
r :
N (∑ x∑ y )−(∑ xx )
√ {(N ∑ x2)−(∑ x2)} {( N∑ y2−(∑ y2 ))}
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
N : Jumlah sample
X : Variable bebas
Y : Variable terikat
Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel (Sugiono, 2005).
Setelah diujikan kepada 20 responden (r tabel = 0,444) didapatkan semua item
pertanyaan dalam variabel pengetahuan dan tindakan stimulasi dini telah
valid.
38
Dalam penelitian ini, uji validitasnya dilakukan di Desa Selajambe
kabupaten Sukabumi sebanyak 22 orang. Alasan dilakukannya uji validitas di
Desa tersebut karena mengingat salah satu syarat di lakukannya uji validitas
yaitu ditempat yang berbeda dengan tempat yang kita gunakan untuk uji
validitas yaitu harus homogen. Adapun item pertanyaan yang digunakan yaitu
sebanyak 20 soal. Dan instrumen tersebut dikatakan valid jika lebih atau sama
dengan r tabel 0,444.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Nototatmodjo, 2005).
Bisa menggunakan rumus Spearman Brown.
r11=2 . rb1+rb
Keterangan:
r11 : koefisien reliabilitas internal seluruh item.
rb : korelasi product moment antara belahan.
39
E. Pengolahan Data
Dalam pengolahan data dan langkah-langkah yang akan dilakukan
diantaranya.
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan
cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari
setiap jawaban dan pertanyaan (Hidayat, 2007).
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang
terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses
pembacaan yaitu : Kode o jawaban salah, kode 1 jawaban benar (Hidayat,
2007).
3. Scoring
Setelah kuesioner dikumpulkan kemudian pengolahan data dilakukan
dengan penberian skor, dimana setiap jawaban diberi bobot,jawaban
”benar” = 1 dan jawaban ”salah” = 0. Hasil dari jumlah yang benar
diperoleh skor total.
Kemudian diklasifikasikan selanjutnya hasil perhitungan presentase
pengetahuan ibu hamil di Desa Selajambe tentang tablet Fe, sebagai
berikut:
40
Baik = 76-100%
Cukup = 56-75%
Kurang = < 55%
(Arikunto,2006)
4. Entry
Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master tabel atau data base komputer.
5. Tabulating
Tabulating adalah pemindahan data dari master tabel kedalam table
distribusi frekuensi.
6. Cleansing (Pembersihan data)
Penelitian melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukan
kedalam komputer untuk melihat apakah langkah langkah sebelumnya
diselesaikan tanpa ada kesalahan yang serius.
F. Analisis Data
1. Univariat
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan interprestasikan dengan menggunakan statistik,
kemudian diberikan interprestasi dan membandingkan hasil penelitian dengan
teori yang ada.(Notoadmojo,2005).
41
Analisis data yang digunakan adalah data univariat, dimana hanya
menyajikan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di Desa
Selajambe.
Rumus yang yang digunakan adalah :
P = F/N x 100%
Keterangan :
P = Jumlah presentase
F = Frekuensi jumlah jawaban benar
N = Jumlah sampel keseluruhan
Untuk mempresentasekan tingkat pengetahuan maka digunakan
standar kriteria.
1. Tingkat pengetahuan baik, jika responden dapat menjawab 76-100%
pertanyaan dengan baik.
2. Tingkat pengetahuan cukup, jika responden dapat menjawab 51-75%
pertanyaan yang benar.
3. Tingkat pengetahuan kurang, jika responden dapat menjawab < 50%
pertanyaan dengan benar. ( Arikunto,2006: )
42
G. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini mendapat rekomendasi dari pihak Prodi D III Kebidanan
Poltekes YAPKESBI Sukabumi setelah disetujui oleh pembimbing I dan
pembimbing II selaku pembimbing penelitian. Kemudian permintaan secara
tertulis ke Puskesmas.
Kemudian penelitian akan dilakukan dengan memperhatikan masalah etika
antara lain sebagai berikut :
1. Lembar Persetujuan.
Lembar persetujuan menjadi responden ini diberikan kepada responden
sebelum diberikan kuisoner. Jika responden bersedia diteliti maka di minta
tanda tangan dilembar persetujuan berikut, tetapi jika tidak bersedia maka
peneliti menghormati hak-hak responden.
2. Tanpa Nama
Pada lembar persetujuan maupun lembar pertanyaan wawancara tidak akan
menuliskan nama responden tetapi hanya dengan memberi simbol saja.
3. Kerahasiaan
Pembenaran informasi oleh responden dan semua data yang terkumpul akan
menjadi koleksi pribadi tidak akan disebarluaskan kepada orang lain tanpa
seizin responden.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian terhadap 22 responden
untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang tablet Fe pada ibu hamil di
Desa SelaJambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun 2010.
Data penelitian yang telah terkumpul kemudian di olah dan di analisis
secara deskriptif. Dari data hasil penelitian tersebut dilakukan pengkategorian
pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di Desa Selajambe. Untuk penyajian
data hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk table distribusi frekuensi,
dimana di dalamnya memuat frekuensi dari responden yang termasuk kategori
tertentu dari kelompok data berdasarkan variable penelitian.
Untuk memudahkan penulisan dalam menginterfretasikan hasil penelitian
dalam table maka penulis mengacu penafsiran sebagai berikut:
0% : Tidak seorangpun responden
1-29 % : Sebagian kecil dari responden
30-49 % : Hampir sebagian responden
50% : Sebagian responden
51-59 % : Sebagian besar responden
70-99 % : Hampir seluruh responden
100 : Seluruh responden
42
44
1. Hasil Analisa Univariat
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 hari pada
tanggal 20 – 21 Agustus 2010 di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi mengenai Gambaran pengetahuan ibu hamil
tentang tablet fe meliputi manfaat, kebutuhan zat besi, kekurangan zat
besi, nutrisi dan anemia pada kehamilan.
Peneliti mengambil sampel sebanyak 22 responden dengan
menyebarkan kuesioner secara langsung, dan kemudian disajikan dalam
bentuk tabel dan penjelasan-penjelasanya. Adapun hasil penelitian dari
data yang didapatkan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Tablet Fe Selama
Kehamilan Di Desa Selajambe Tahun 2010
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 22 orang ibu
hamil yang mempunyai pengeatahuan baik, cukup, dan kurang
tentang manfaat tablet Fe dapat terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Tablet Fe Selama Kehamilan
No. Tingkat Pengetahuan Frekwensi. %
1. Baik 6 27,2%2. Cukup 7 31,8%3. Kurang 9 41%
JUMLAH 22 100 %
45
Dari Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 22
responden, hampir sebagian responden yaitu 9 orang responden
(41%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang manfaat
tablet Fe, dan sebagian kecil responden yaitu 7 orang responden
(31,8%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang tablet
Fe, dan 6 orang responden (27,2%) memiliki tingkat pengetahuan
yang baik tentang manfaat tablet Fe.
b. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Kebutuhan Tablet
Fe Selama Kehamilan di Desa Selajambe Tahun 2010
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 22 orang
ibu hamil yang mempunyai pengeatahuan baik, cukup, dan kurang
tentang pentingnya kebutuhan tablet Fe selama kehamilan dapat
terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Kebutuhan Tablet Fe Selama Kehamilan
No. Tingkat Pengetahuan Frekwensi. %
1. Baik 4 18,22. Cukup 8 36,43. Kurang 10 45,4
JUMLAH 22 100 %
46
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 22 responden,
hampir sebagian responden yaitu 10 orang responden (45,4%)
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang pentingnya
kebutuhan tablet Fe selama kehamilan, dan sebagian kecil
responden yaitu 8 orang responden (36,4%) memiliki tingkat
pengetahuan yang cukup tentang pentingnya kebutuhan tablet Fe
selama kehamilan dan 4 orang responden (18,2%) memiliki tingkat
pengetahuan yang baik tentang pentingnya tablet Fe selama
kehamilan.
c. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Akibat Kekurangan Tablet Fe
Selama Kehamilan di Desa Selajambe.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 22 orang
ibu hamil yang mempunyai pengeatahuan baik, cukup, dan kurang
tentang akibat kekurangan tablet Fe selama kehamilan dapat terlihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Disribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang AkibatKekurangan Tablet Fe Selama Kehamilan
NO. Tingkat Pengetahuan Frekwensi. %
1. Baik 7 31,82. Cukup 9 40.93. Kurang 6 27.3
JUMLAH 22 100%
47
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 22 responden,
hampir sebagian responden yaitu 9 orang responden (40,9%)
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang akibat
kekurangan zat besi selama kehamilan, sebagian kecil responden
yaitu 6 orang responden (27,3%) memiliki tingkat pengetahuan
yang kurang tentang akibat kekurangan zat besi selama kehamilan,
dan hampir sebagian responden yaitu 7 orang (31,8%) memiliki
tingkat pengetahuan yang baik tentang akibat kekurangan zat besi
selama kehamilan.
d. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Nutrisi Selama
Kehamilan di Desa Selajambe.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 22 orang
ibu hamil yang mempunyai pengeatahuan baik, cukup, dan kurang
tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan dapat terlihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.4
Disribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil TentangPentingnya Nutrisi Selama Kehamilan
NO. Tingkat Pengetahuan Frekwensi. %
1. Baik 5 22,7%2. Cukup 10 45,5%3. Kurang 7 31,8%
JUMLAH 22 100%
48
Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa dari 22
responden, hampir sebagian responden yaitu 10 orang responden
(45,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang
pentingnya nutrisi selama kehamilan, Sebagian kecil responden
yaitu 7 orang responden (31,8%) memiliki tingkat pengetahuan
yang kurang tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan, dan 5
orang responden (22,7%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik
tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan.
e. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Anemia Pada
Kehamilan di Desa Selajambe.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 22 orang
ibu hamil yang mempunyai pengeatahuan baik, cukup, dan kurang
tentang bahaya anemia pada kehamilan dapat terlihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.5
Disribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil TentangBahaya Anemia Pada Kehamilan
NO. Tingkat Pengetahuan Frekwensi. %
1. Baik 4 18%2. Cukup 9 41%3. Kurang 9 41%
JUMLAH 22 100%
49
Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa dari 22 responden,
hampir sebagian responden yaitu 9 orang responden (41%)
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang bahaya anemia
pada kehamilan, dan 9 orang responden (41%) memiliki tingkat
pengetahuan yang cukup tentang bahaya anemia pada kehamilan
dan sangat sedikit responden yaitu 4 orang responden (18%)
memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang bahaya anemia
pada kehamilan.
f. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe di Desa Selajambe
Dibuat suatu kesimpulan bahwa berdasarkan distribusi
frekuensi dari 5 variabel diatas yaitu tentang: manfaat tablet Fe,
kebutuhan zat besi, akibat kekurangan zat besi, nutrsi dan tentang
bahaya anemia pada kehamilan.
Maka didapatkan hasil baik, cukup, dan kurang dengan titik
permasalahan pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe yaitu dari 22
orang ibu hamil hanya 9 orang responden yang memiliki kriteria
tingkat pengetahuan baik dalam hal pengetahuan ibu hamil tentang
tablet Fe, sehingga hasilnya sangat berpengaruh sekali terhadap
hasil variable yang lain, karena dalam hal menggali tingkat
pengetahuan tentang tablet Fe mempunyai bobot nilai yang cukup
besar dengan alat ukur kuesioner. Dapat terlihat pada tabel dibawah
ini
50
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 22 orang
ibu hamil yang mempunyai pengeatahuan baik, cukup, dan kurang
tentang tablet Fe dapat terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6
Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe di Desa Selajambe.
No. Tingkat Pengetahuan Frekwensi. %
1. Baik 9 23,58 %2. Cukup 7 39.12 %3. Kurang 6 37.3 %
JUMLAH 22 100%
Dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui hasil bahwa dari 22
responden, sebagian kecil responden yaitu 9 orang respoden
(23.58%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang tablet Fe,
hampir sebagian responden yaitu 7 orang responden (39,12%)
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang tablet Fe dan 6
orang responden yaitu (37,3%) memiliki tingkat pengetahuan yang
kurang tentang tablet Fe.
51
B. PEMBAHASAN
Penulis akan menggambarkan hasil penelitian dengan membahas jawaban
dari kuesioner terhadap ibu hamil (reponden) tentang manfaat tablet Fe,
pentingnya kebutuhan zat besi, akibat kekurangan zat besi, petingnya nutrisi dan
tentang bahaya anemia pada kehamilan di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi Tahun 2010.
1. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Tablet Fe Selama Kehamilan
Di Desa Selajambe Tahun 2010
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis variable pengetahuan tentang
manfaat tablet Fe pada ibu hamil di Desa Selajambe diketahui dari 22
responden, sebagian responden yaitu 9 orang responden (41%) memiliki
tingkat pengetahuan yang kurang tentang manfaat tablet Fe, dan sebagian
kecil responden yaitu 7 orang responden (31,8%) memiliki tingkat
pengetahuan yang cukup tentang tablet Fe, karena mereka belum memahami
tentang arti dan manfaat tablet Fe dan 6 orang responden (27,2%) memiliki
tingkat pengetahan yang baik tentang manfaat tablet Fe, mereka tahu tentang
manfaat tablet Fe dari membaca buku.
Tujuan utama zat besi adalah untuk membentuk sel darah merah,
sementara sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat-zat makanan
keseluruh tubuh serta membantu proses metabolisme tubuh untuk
mengahasilkan energi, jika asupan zat besi kedalam tubuh berkurang dengan
52
sendirinya sel darah merah juga akan berkurang, tubuhpun akan kekurangan
oksigen akibatnya timbullah gejala-gejala anemia (Samuel, 2006).
2. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Kebutuhan Tablet Fe
Selama Kehamilan di Desa Selajambe.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis variable pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya kebutuhan zat besi dapat diketahui bahwa dari 22
responden, sebagian responden yaitu 10 orang responden (45,4%) memiliki
tingkat pengetahuan yang kurang karena mereka tidak memahami tentang
pentingnya kebutuhan zat besi yang berakibat ibu tidak mau mengkonsumsi
tablet Fe, dan sebagian kecil responden yaitu 8 orang responden (36,4%)
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang pentingnya kebutuhan zat
besi selama kehamilan dan sangat sedikit responden yaitu 4 orang responden
(18,2%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang pentingnya zat besi
selama kehamilan.
Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan, kebutuhan zat besi pada
kehamilan dengan janin tunggal adalah : 200 – 600 mg untuk memenuhi
peningkatan masa sel darah merah, 200 – 370 mg untuk janin yang
bergantung pada berat lahirnya, 150 – 200 mg untuk kehamilan eksternal, 30 –
170 mg untuk tali pusat dan plasenta 90 – 310 mg untuk menggantikan darah
yang hilang saat melahirkan dengan demikian kebutuhan total zat besi pada
kehamilan berkisar antara 580 – 1340 mg, dan 440 – 1050 mg diantaranya
53
akan hilang dalam tubuh saat melahirkan. Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu
hamil memerlukan rata-rata 3,5 – 4 mg Zat Besi perhari. (Soe Jordan : 2004)
3. Pengetahuan ibu hamil tentang akibat kekurangan Tablet Fe selama
kehamilan di Desa Selajambe.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis variable tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang akibat kekurangan zat besi yaitu dapat diketahui bahwa dari 22
responden, hampir sebagian responden yaitu 9 orang respoden (40,9%)
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang akibat kekurangan tablet Fe
selama kehamilan, sebagian kecil responden yaitu 6 orang responden (27,3%)
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang karena kurangnya informasi atau
penyuluhan tentang tablet Fe, dan hampir sebagian responden yaitu 7 orang
responden (31,8%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang akibat
kekurangan zat besi selama kehamilan.
Kekurangan tablet Fe pada seseorang akan diambil dari tablet Fe cadangan
yang ada dalam tubuh, namun jika cadangan ini terus menurun maka tubuh
akan mengalami kekurangan tablet Fe yang berlarut-larut dan perlu penangan
segera, karena kekurangan tablet fe bisa menyebabkan keletihan, lemah
badan, berdebar, sakit dada, kesukaran bernafas dan anemia.
Sehingga kekurangan tablet Fe sejak sebelum hamil, bila tidak diatasi
dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia, meningkatkan resiko
pendarahan pada saat melahirkan, bayi dengan berat badan bayi rendah, janin
54
dan ibu mudah terkena infeksi dan keguguran, selain itu juga zat besi
dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi diawal kelahiranya. (Junita 2006)
4. Pengetahuan ibu hamil tentang Pentingnya Nutrisi selama kehamilan di
Desa Selajambe.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis variable Pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya nutrisi dapat diketahui bahwa dari 22 responden, sebagian
responden yaitu 10 orang responden (45,5%) memiliki tingkat pengetahuan
yang cukup tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan, sebagian kecil
responden yaitu 7 orang responden (31,8%) memiliki tingkat pengetahuan
yang kurang tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan, karena mereka
belum memahami nutrisi apa saja yang dibutuhkan selama kehamilan dan 5
orang responden (22,7%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang
pentingnya nutrisi selama kehamilan.
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan
yang mendasar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
dan persiapan memberikan ASI diantaranya : karbohidrat, protein, mineral,
vitamn B komplek, vitamin D, Asam folat, Zat besi, dan kalsium.
5. Pengetahuan ibu hamil tentang Bahaya Anemia Pada kehamilan di Desa
Selajambe.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis variable tingkat pengetahuan
ibu tentang bahaya anemia dapat diketahui bahwa dari 22 responden, sebagian
responden yaitu 9 orang responden (41%) memiliki tingkat pengetahuan yang
55
kurang tentang bahaya anemia pada kehamilan, dan 9 orang responden (41%)
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang bahaya anemia pada
kehamilan dan sangat sedikit responden yaitu 4 orang responden (18%)
memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang bahaya anemia pada
kehamilan.
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah
merah kurang dari normal, dan biasanya yang digunakan sebagai dasar adalah
kadar Hemoglobin (Hb). Anemia kehamilan adalah anemia karena
kekurangan zat besi. Anemia pada kehmilan merupakan masalah nasional
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan
pengaruhnya sangat besar terhadap sumber daya manusia.
Anemia hamil disebut “potensial danger to mother and child’anemia
(potensial membahayakan ibu dan anak). Kerena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan
pada masa yang akan datang. (Manuaba, 2001).
6. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe di Desa Selajambe.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis variabel pengetahuan tentang
pengetahuan tablet Fe pada ibu hamil dapat diketahui bahwa dari 22
responden, sebagian kecil responden yaitu 9 orang responden (23.58%)
memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang tablet Fe, hampir sebagian
responden yaitu 7 orang responden (39,12%) memiliki tingkat pengetahuan
56
yang cukup tentang tablet Fe dan 6 orang responden (37,3%) memiliki
tingkat pengetahuan yang kurang tentang tablet Fe.
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari ”tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan
terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia, yakni: penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.
(Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan ibu hamil yang mempunyai katagori cukup dan baik
dikarenakan tingkat pendidikan formal yang mempengaruhi pengetahuan,
sehingga ibu hamil lebih mudah mendapat informasi.
Pengetahuan ibu hamil juga diperoleh dari seringnya dilakukan
penyuluhan kesehatan tentang pentingnya zat besi bagi ibu hamil selama
kehamilannya, baik secara langsung petugas kesehatan maupun melalui media
masa.
Zat besi adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama
kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil (Sunririnah,
2008).
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek materi harus
dapat menjelaskan. (Notoatmodjo,2003)
57
Dalam teori adopsi penelitian Rogers (1968) yang dikutip dari
Notoatmodjo (2003) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses
yang berurutan, yakni:
a. Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu,
b. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus,
c. Esvaluation, hal ini berarti sikap responden lebih baik lagi,
d. Trial, orang tersebut mulai mencoba perilaku baru,
e. Adoption, subjek telah berperilaku sesuai dengan pengalaman,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Seperti yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) pengetahuan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Pengalaman, pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri
maupun orang lain.
b. Tingkat Pendidikan, pendidikan dapat menambah wawasan atau
pengetahuan seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai
pengetahuan luas dibandingkan tingkat pendidikan lebih rendah.
c. Keyakinan, Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu.
d. Fasilitas, fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang misalnya, televisi, radio, majalah dan buku.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 22 orang ibu hamil yang dilakukan
di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun 2010 tentang
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat tablet menunjukan
hampir sebagian responden yaitu 41% memiliki tingkat pengetahuan
yang kurang, sebagian kecil responden yaitu 31,8% memiliki tingkat
pengetahuan yang cukup, dan 27,2% memiliki tingkat pengetahan yang
baik.
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kebutuhan tablet Fe
menunjukan bahwa hampir sebagian responden yaitu 45,4% memiliki
tingkat pengetahuan yang kurang, sebagian kecil responden yaitu 36,4%
memiliki pengetahuan yang cukup, dan sangat sedikit responden yaitu
18,2% memiliki pengetahuan yang baik.
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang akibat kekurangan zat besi
selama kehamilan menunjukan bahwa dari 22 responden, hampir
sebagian responden yaitu 40,9% memiliki tingkat pengetahuan yang
cukup, sebagian kecil responden yaitu 31,8% memiliki tingkat
57
59
pengetahuan yang kurang, dan 27,3% memiliki tingkat pengetahuan
yang baik.
4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya nutrisi selama
kehamilan menunjukan bahwa dari 22 responden, hampir sebagian
responden yaitu 45,5% memiliki tingkat pengetahuan yang cukup,
Sebagian kecil responden yaitu 31,8% memiliki tingkat pengetahuan
yang kurang, dan 22,7% memiliki tingkat pengetahuan yang baik.
5. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia pada kehamilan
menunjukan bahwa dari 22 responden, hampir sebagian responden
yaitu 41% memiliki tingkat pengetahuan yang kurang, dan 41%
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup, dan sangat sedikit responden
yaitu 4 orang (18%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik.
6. Tingkat pengetahuan tentang tablet Fe pada ibu hamil dapat diketahui
bahwa dari 22 responden, sebagian kecil responden yaitu (23.58%)
memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang tablet Fe, hampir
sebagian responden yaitu (39,12%) memiliki tingkat pengetahuan yang
cukup tentang tablet Fe dan (37,3%) memiliki tingkat pengetahuan
yang kurang tentang tablet Fe.
60
B. Saran
1. Bagi Instansi Pendidikan
Diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu atau dapat menambah
reperensi sebagai sumber informasi diperpustakaan khususnya oleh
mahasiswa Diploma III Kebidanan mengenai penelitian.
Dan diharapkan pihak akademikdapat lebih membekali mahasiswa dan
mahsiswi dengan ilmu khususnya tantang penelitian dan metode
penelitian yang lebih akurat dan lebih aftudet.
2. Bagi Puskesmas Selajambe
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe cukup baik namun berdasarkan hasil
penelitian tersebut dianjurkan petugas kesehatan untuk lebih
meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya
mengkonsumsi tablet Fe.
3. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu hamil untuk lebih memperhatikan tentang pentingnya
mengkonsumsi tablet Fe untuk kesehatan ibu dan janin, dan berperan
aktif dalam kegiatan penyuluhan yang diadakan di Posyandu terdekat.