“gambaran karakteristik keberhasilan program asi …

31
“GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS TURI SLEMAN” KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun Oleh : SEPTIYANI ISTINGANAH 1114043 PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

“GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM

ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI

PUSKESMAS TURI SLEMAN”

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya

Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

SEPTIYANI ISTINGANAH

1114043

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2017

Page 2: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …
Page 3: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …
Page 4: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

taufik, dah hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul: “Gambaran Karakteristik Keberhasilan Program ASI

Eksklusif pada Ibu Menyusui di Puskesmas Turi Sleman” yang disusun untuk

memenuhi salah satu tugas akhir Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal

Achmad Yani Yogyakarta.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak mungkin terselesaikan tanpa ada bantuan dari

berbagai pihak berupa bimbingan, pengarahan, maupun pemberian kemudahan

dalam pengumpulan data serta dukungan moril. Oleh karena itu penulis

sampaikan rasa terimaksih kepada:

1. Bapak Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad

Yani Yogyakarta.

2. Ibu Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan

(D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Ibu Elvika Fit Ari Shanti, S.ST., M.Kes selaku dosen penguji Karya Tulis

Ilmiah yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi,

dan memberikan masukan, serta saran terhadap Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Nendhi Wahyunia Utami, M.Keb selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

5. Seluruh staf pengajar Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal

Achmad Yani Yogyakarta.

6. Bapak, Ibu tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan

materil selama penulis menyelesaikan pendidikan serta memberikan teladan

dalam segi kehidupan.

7. Semua responden yang bersedia membantu dalam jalannya penelitian ini.

8. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah

ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan sebagai perbaikan penulis dan modal di

masa yang akan datang.

Semoga Allah SWT senantiasa memberi perlindungan dan limpahan karunia

kepada kita sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya

besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat

dan berguna bagi semua.

Yogyakarta, Mei 2017

Penulis

Page 5: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

PERNYATAAN ................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii

INTISARI .......................................................................................................... ix

ABSTRACT .......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................................ 6

B. Kerangka Teori ..................................................................................... 25

C. Kerangka Konsep ................................................................................. 26

D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 28

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 28

D. Variabel Penelitian ............................................................................... 31

E. Definisi Operasional ............................................................................. 31

F. Alat dan Pengumpulan Data ................................................................ 33

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 34

H. Etika Penelitian .................................................................................... 36

I. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 40

B. Pembahasan .......................................................................................... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 48

B. Saran ..................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 6: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

vi

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ................................................................... 5

Tabel 2.1 Komposisi Kandungan ASI ...................................................... 24

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Berdasarkan Kelurahan ................................... 31

Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 32

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibudalam

Keberhasilan ASI Eksklusif di Puskesmas Turi Sleman ........... 42

Page 7: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Kerangka Teori Karakteristik Keberhasilan Program ASI

Eksklusi (Priyoto, 2014) ........................................................... 25

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Gambaran Karakteristik

Keberhasilan Program ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di

Puskesmas Turi Sleman ............................................................. 26

Page 8: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Lembar Check List

Lampiran 4 Lembar Rekap Check List

Lampiran 5 Surat Izin Studi Pendahuluan Stikes Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

Lampiran 6 Surat Izin Studi Pendahuluan BAPPEDA

Lampiran 7 Surat Izin Studi Pendahuluan Puskesmas Turi Sleman

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Lampiran 9 Surat Izin Penelitian BAPPEDA

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian Puskesmas Turi

Lampiran 11 Lembar Konsultasi

Lampiran 12 Hasil Olah Data

Page 9: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

ix

GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM

ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI

PUSKESMAS TURI SLEMAN

Septiyani Istinganah1, Nendhi Wahyunia Utami2

INTISARI

Latar Belakang: Pemberian ASI eksklusif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

masih di bawah rata-rata nasional sebesar 71,6%, sedangkan cakupan nasional

menargetkan sebesar 80% (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). Cakupan

pemberian ASI eksklusif berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY pada tahun 2015

tertinggi di Kabupaten Sleman sebesar 81,6%. Puskesmas daerah Sleman dengan

persentase tertinggi yaitu berada di wilayah kerja Puskesmas Turi sebesar 93,3%.

Hasil wawancara dengan bidan desa mengenai keberhasilan pemberian ASI

eksklusif rata-rata ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif karena tidak

bekerja atau bekerja di rumah sehingga tidak meninggalkan bayinya dalam waktu

yang lama.

Tujuan: Diketahui gambaran karakteristik keberhasilan ASI eksklusif pada ibu

menyusui di Puskesmas Turi Sleman.

Metode Penelitian: Jenis penelitian survey deskriptif. Cara pengambilan sampel

menggunakan probability sampling dengan teknik sampling stratified random

sampling dengan jumlah responden sebanyak 68 ibu menyusui secara eksklusif

yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan analisis

univariat.

Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu sebagian besar adalah

SMA/Sederajat sebanyak 53 responden (77,9%), umur ibu sebagian besar umur

20-35 tahun sebanyak 53 responden (77,9%), paritas ibu sebagian besar yang

mempunyai 2-4 anak sebanyak 49 responden (72,1%), pekerjaan ibu sebagian

besar IRT tanpa bekerja sambilan sebanyak 59 responden (86,8%), pendapatan

keluarga sebagian besar adalah <Rp. 1.449.000,00 sebanyak 59 responden

(86,8%).

Kesimpulan: Karakteristik ibu menyusui yang paling memengaruuhi pemberian

ASI eksklusif adalah IRT tanpa bekera sambilan 86,8%.

Kata Kunci: Keberhasilan, Ibu Menyusui, ASI eksklusif

1Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Dosen Pembimbing Jurusan Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 10: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

x

THE CHARACTERISTICS OVERVIEW THE SUCCESS OF EXCLUSIVE

BREASTFEEDING PROGRAM ON BREASTFEEDING MOTHERS

IN COMMUNITY HEALTH CENTER OF TURI SLEMAN

Septiyani Istinganah1, Nendhi Wahyunia Utami2

ABSTRACT

Background: The exclusive breastfeeding in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

is currently below the national rate, that is 71.6%, while in the national scale it is

targetted for 80% (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). The highest rate of

exclusive breastfeeding according to the data of Health Office of DIY in 2015

goes to Sleman District by 81.6%. The Community Health Center of Sleman with

the highest percentage is located in the working area of Community Health Center

of Turi with 93.3%. The result of the interview with the village midwife regarding

the success of exclusive breastfeeding is that on average, mothers succeeded in

exclusive breastfeeding due to the fact that they do not work or just work at home

therefore they stay with the baby most of the time.

Objective: To acknowledge the characteristics overview of the success of

exclusive breastfeeding program on breastfeeding mother in Community Health

Center of Turi Sleman.

Research Methods: The research is a descriptive survey research. The method of

collecting data used in this research is probability sampling with sampling

approach of stratified random sampling with 68 exclusive breastfeeding mothers

who are matched with the criteria of inclusion and exclusion, as the respondents.

The method of data analysis used in this research is univariate analysis.

Findings: This research shows that education background of the mothers are high

school graduates as many as 53 respondents (77.9%), the mothers are in age of

20-35 years old as many as 53 respondents (77.9%), the parity of the mothers

have 2-4 children as many as 49 respondents (72.1%), the mothers’ occupation

mostly is housewife without any side job as many as 59 respondents (86.8%), the

family income mostly is <Rp. 1,449,999.00 as many as 59 respondents (86.8%).

Conclusion: The characteristics of breastfeeding mothers that influence the

exclusive breastfeeding program the most is the housewives who do not have side

job 86.8%.

Keywords: Success, Breastfeeding Mother, Exclusive Breastfeeding

1Student of Midwifery Study Program (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Advisor/Lecturer of the Midwifery Department (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

Page 11: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian air susu ibu (ASI) saja

pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain

kecuali obat. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman

internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi

bayi, ibu, keluarga, maupun negara (Dewi dan Sunarsih, 2011).

Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan cenderung fluktuatif

setiap tahunnya. Secara nasional rata-rata cakupan pemberian ASI eksklusif 0-6

bulan yang telah tercapai di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 55,7%.

Persentase pemberian ASI eksklusif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih

di bawah rata-rata nasional sebesar 71,6%, sedangkan cakupan nasional

menargetkan sebesar 80% (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).

Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan

yang berakhir pada tahun 2015 yaitu menurunkan angka kematian bayi, saat ini

dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target 25 per

1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2015). Pemberian ASI Eksklusif dapat

mengurangi tingkat kematian bayi di Indonesia (Prasetyono, 2012). Indonesia

sudah memiliki komitmen untuk melaksanakan “Deklarasi Innocent” tahun 1990

dalam rangka meningkatkan pemberian ASI, serta Konverensi ILO No. 183 tahun

2000 tentang perlindungan maternitas di tempat kerja, yang menyatakan bahwa

setiap negara diharuskan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya (Dewi

dan Sunarsih, 2011).

Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional) menyebutkan sasaran program Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015-2019 yaitu terbentuknya masyarakat

yang mampu meningkatkan derajat kesehatan, status gizi serta mendapatkan ASI

eksklusif dari 41,5% menjadi 60% (Bappenas, 2016).

Page 12: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

2

Pemerintah kota Yogyakarta telah meresmikan Peraturan Daerah No 1 tahun

2014 tentang pemberian air susu ibu eksklusif yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas kesehatan ibu dan anak di kota Yogyakarta melalui program ASI

eksklusif. Kajian global “The Lancet Breastfeeding Series 2016” telah

membuktikan: 1) Menyusui eksklusif menurunkan angka kematian akibat infeksi

sebanyak 88% pada bayi usia kurang dari 3 bulan. 2) Sebanyak 31,36% (82%)

dari 37,94% anak sakit karena tidak menerima ASI eksklusif (Pedoman PAS,

2016).

Cakupan pemberian ASI eksklusif berdasarkan data Dinas Kesehatan

(Dinkes) DIY pada tahun 2015 dari 4 Kabupaten dan 1 Kotamadya menunjukkan

angka tertinggi di Kabupaten Sleman sebesar 81,6% dan sudah mencapai target

nasional. Puskesmas daerah Sleman dengan persentase tertinggi yaitu berada di

wilayah kerja Puskesmas Turi sebesar 93,3% dan terendah yaitu Puskesmas

Prambanan dengan persentase 68,7%. Cakupan DIY terendah di Kabupaten

Gunung Kidul sebesar 58,5%, sedangkan di 3 daerah lainnya yaitu Kulon Progo

(75%), Bantul (74,7%) menunjukkan persentase yang belum mencapai target

nasional.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 22 April 2017 terdapat

4 desa dalam wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman yaitu Donokerto,

Bangunkerto, Wonokerto, dan Girikerto. Di wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman

berdasarkan data balita terdapat 91 ibu menyusui 6-12 bulan. Cakupan pemberian

ASI eksklusif bayi (6-12 bulan) pada bulan Februari 2017 dari jumlah 23 bayi

yang diberikan ASI eksklusif sebanyak 21 bayi (91,30%) dan yang tidak diberikan

ASI sebanyak 2 bayi. Hasil wawancara dengan bidan desa mengenai keberhasilan

pemberian ASI eksklusif rata-rata ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif

karena tidak bekerja atau bekerja di rumah sehingga tidak meninggalkan bayinya

dalam waktu yang lama. Hasil wawancara dengan 2 ibu yang memiliki balita usia

6-12 bulan serta menyusui secara eksklusif mereka tidak bekerja. Berdasarkan

data dan studi pendahuluan di Puskesmas Turi Sleman, maka penulis tertarik

untuk mengetahui gambaran karakteristik program ASI eksklusif pada ibu

menyusui di Puskesmas Turi Sleman. Penulis ingin mengetahui bagaimana

Page 13: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

3

karakteristik ibu menyusui yang memengaruhi keberhasilan program ASI

eksklusif di Puskesmas Turi Sleman sehingga cakupan di Puskesmas Turi Sleman

paling tinggi diantara daerah lainnya.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran karakteristik keberhasilan program ASI eksklusif

pada ibu menyusui di Puskesmas Turi Sleman?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran karakteristik keberhasilan ASI eksklusif pada ibu

menyusui di Puskesmas Turi Sleman.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pendidikan ibu yang

memengaruhi keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi

Sleman.

b. Untuk mengetahui gambaran karakteristik umur ibu yang memengaruhi

keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi Sleman.

c. Untuk mengetahui gambaran karakteristik paritas ibu yang memengaruhi

keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi Sleman.

d. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pekerjaan ibu yang

memengaruhi keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi

Sleman.

e. Untuk mengetahui gambaran karakteristik sosial ekonomi ibu yang

memengaruhi keberhasilan program ASI eksklusif di Puskesmas Turi

Sleman.

Page 14: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini untuk menambah referensi teori tentang gambaran

karakteristik keberhasilan program ASI eksklusif pada ibu menyusui di

Puskesmas Turi Sleman.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Puskesmas Turi Sleman

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi Puskesmas Turi Sleman

untuk mempertahankan keberhasilan program ASI eksklusif ditinjau dari

karakteristiknya dan lebih menggiatkan kegiatan yang dapat menunjang

keberhasilan program ASI eksklusif.

b. Bagi Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber

bacaan/referensi untuk peningkatan kegiatan mahasiswa dan kegiatan

pengabdian masyarakat.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi

untuk penelitan selanjutnya.

Page 15: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

5

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Nama, Tahun dan

Judul

Metode Hasil Perbedaan dan

Persamaan

1 Nugraheni, Enny, dkk

(2012) dengan judul

Pengaruh

Karakteristik Ibu dan

Sosial Budaya

terhadap Pemberian

ASI Eksklusif pada

Bayi Usia 0-6 Bulan

Di Desa Pekik

Nyaring Kecamatan

Pondok Kelapa

Kabupaten Bengkulu

Tengah.

Studi

observasional

analitik

dengan

rancangan

cross sectional

menggunakan

uji Chi

Square.

Diantara beberapa

karakteristik responden

yang menunjukkan

hubungan adalah

karakteristik responden

bekerja atau tidak

bekerja terhadap

pemberian ASI

eksklusfif (p<0,05)

sedangkan untuk

karakteristik demografi

yang lain tidak terdapat

pengaruh karakteristik

responden (p>0,05).

Persamaannya

adalah pada

variabel

karakteristik ibu

dalam pemberian

ASI eksklusif.

Perbedaannya

adalah metode judul

dan tempat

penelitian.

2 Gunasegaran,

Jeevrita, dkk(2015)

dengan judul

Karakteristik Sosio-

Demografi Ibu

terhadap Proporsi

Pemberian ASI

Eksklusif pada Balita

Usia Diatas 6 Bulan

hingga 24 Bulan Di

Desa Pekutatan,

Kecamatan

Pekutatan, Kabupaten

Jembrana Bali Tahun

2015.

Metode cross

sectional

deskriptif.

Proporsi pemberian

ASI eksklusif sebesar

30,8%. Proporsi

pemberian ASI

eksklusif pada balita

usia 6-24 bulan di

berdasarkan tingkat

pengetahuan yaitu

sebesar 80,2%

termasuk kategori baik,

umur terbanyak

pemberian ASI

eksklusif yaitu diatas

18-30 tahun (76,9%),

paritas terbanyak yaitu

kategori kurang dari 2

(63,5%), dukungan

suami terbanyak yaitu

kategori baik (53,8%),

dan dukungan petugas

kesehatan terbanyak

yaitu kategori baik

(78,8%).

Persamaannya yaitu

variabel

karakteristik.

Perbedaannya yaitu

metode, judul dan

tempat penelitian.

3 Zakiah, dkk(2015)

dengan judul

Hubungan antara

Tingkat Pendidikan

dan Pengetahuan Ibu

tentang ASI Eksklusif

dengan Pemberian

MP-ASI pada Bayi 0-

6Bulan Di Wilayah

Kerja Puskesmas

Cukir.

Penelitian

analitik

dengan

metodecross-

sectional.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

didapatkan p-value

0,577 dan p>α (0,577 >

0,05), artinya tidak ada

hubungan antara

frekuensi mendapat

informasi tentang ASI

eksklusif dengan

pemberian MP-ASI

pada bayi 0-6 bulan.

Persamaanya

variabel

karakteristik

pendidikan.

Perbedaannya

metode, judul,

tempat penelitian.

Page 16: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Turi yang merupakan salah 1 dari 25

Puskesmas yang terletak di Kabupaten Sleman dengan luas bangunan

880 m2. Puskesmas Turi terletak di jalan Pakem-Turi, Randusongo,

Donokerto, Turi, Sleman. Puskesmas Turi secara geografis berada di

Kecamatan Turi, bagian paling utara Kabupaten Sleman, dengan luas

wilayah 4.309 ha dan berada di ketinggian 500-600 meter di atas

permukaan air laut dengan suhu udara maksimum/minimum 24 ° C s /

21.80 °C. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Turi:

a. Utara : Hutan Gunung Merapi

b. Timur : Kecamatan Pakem

c. Selatan : Kecamatan Sleman

d. Barat : Kecamatan Tempel

Tempat pendaftaran berada dekat pintu masuk utama Puskesmas dan

merupakan tempat pertama yang dituju oleh pasien. Pasien yang datang

mengambil nomor antrian pendaftaran yang disediakan di pendaftaran

untuk dipanggil dan diganti dengan nomor pelayanan. Untuk pasien yang

sudah pernah memeriksakan diri ke Puskesmas Turi akan langsung

mengumpulkan kartu tanda pasien (KTP)atau kartu jaminan yang

dimiliki.

Kartu tandapasien Turi berisi nomor rekam medis (RM), nama KK,

dan alamat. Jika pasien belum pernah memeriksakan diri ke Puskesmas

Turi maka akan diminta mengisi blangko untuk pasien baru.Data yang

terdapat pada blangko kemudian dicatat dalam aplikasi Sistem Informasi

Manajemen Puskesmas TURI (SISFOMAS Turi),blangko yang berisi

nama pasien, umur pasien, nama KK, alamat, poli yang dituju, serta cara

Page 17: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

41

pembayaran. Informasi yang diperlukan untuk mengisi blangko kecil

tersebut diperoleh dengan cara menanyakan langsung kepada pasien yang

bersangkutan.Selanjutnya nama pasien dan poli yang dituju ditulis pada

tracer, kemudian tracer digunakan untuk mengambil RM. Setelah itu

petugas menanyakan kepada pasien pelayanan yang dituju dan memberi

cap tanggal pada lembaryang sesuai dengan bagian pelayanan yang dituju

dalam RM.

Lembar tindakan tiap bagian pelayanan berbeda, Balai Pengobatan

(BP) Umum berwarna merah muda, BP Gigi berwarna hijau, KIA-KB

berwarna putih. Dalam pencatatan rekam medis mengenai karakteristik

pasien kurang lengkap, tidak semua karakeristik tercantum dalam rekam

medis.

Page 18: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

42

2. Analisa Hasil Penelitian

Karakteristik ibu meliputi pendidikan, umur, paritas, pekerjaan dan

pendapatan keluarga dalam keberhasilan ASI eksklusif di Puskesmas Turi,

Sleman.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu dalam Keberhasilan

ASI Eksklusif di Puskesmas Turi Sleman

Karakteristik Jumlah

F %

Pendidikan

Tidak sekolah 0 0

SD 2 2,9

SMP/Sederajat 5 7,4

SMA/Sederajat 53 77,9

Perguruan Tinggi 8 11,8

Total 68 100

Umur

<20 tahun 3 4,4

20-35 tahun 53 77,9

>35 tahun 12 17,6

Total 68 100

Paritas

1 anak 18 26,5

2-4 anak 49 72,1

>5 anak 1 1,5

Total 68 100

Pekerjaan

IRT tanpa bekerja sambilan 59 86,8

IRT dengan bekerja sambilan 1 1,5

PNS 3 4,4

Swasta 0 0

Pedagang 0 0

Petani 2 2,9

Lain-lain 3 4,4

Total 68 100

Pendapatan keluarga

< Rp. 1.449.000,00 59 86,8

Rp. 1.449.000,00 – Rp. 2.500.000,00 6 8,8

>Rp. 2.500.000,00 3 4,4

Total 68 100

Sumber: Data Primer diolah 2017

Page 19: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

43

Berdasarkan hasil diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

pendidikan ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di

wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah SMA/Sederajat sebanyak

53 responden (77,9%). Sebagian besar umur ibu yang memengaruhi

keberhasilan ASI eksklusif adalah umur 20-35 tahun sebanyak 53

responden (77,9%). Sebagian besar paritas ibu yang memengaruhi

keberhasilan ASI eksklusif adalah yang mempunyai 2-4 anak sebanyak

49 responden (72,1%). Sebagian besar pekerjaan ibu yang memengaruhi

keberhasilan ASI eksklusif adalah IRT tanpa bekerja sambilan sebanyak

59 responden (86,8%). Sebagian besar pendapatan keluarga yang

memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif adalah <Rp. 1.449.000,00

sebanyak 59 responden (86,8%).

B. Pembahasan

1. Karakteristik pendidikan ibu dalam keberhasilan ASI eksklusif di

Puskesmas Turi, Sleman.

Hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikanibu sebagian besar

adalah SMA/Sederajat sebanyak 53 responden dari 68 ibu (77,9%).

Penelitian ini sejalan dengan teori Priyoto (2014) bahwa semakin tinggi

pendidikan seseorang, maka makin mudah untuk menerima informasi

sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya

pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang

terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan.

Penelitian ini sejalan dengan teori Roesli (2009) bahwa pendidikan

membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari pengalaman

sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. Dengan

pendidikan yang tinggi, maka seseorang cenderung mendapatkan informasi

yang baik dari orang lain maupun media massa. Tingkat pendidikan ibu

berpengaruh terhadap praktik menyusui, semakin tinggi tingkat pendidikan

ibu, pengetahuan semakin baik dan lebih mudah menerima suatu ide baru.

Page 20: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

44

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Susilaningsih (2013) yaitu

mayoritas ibu bayi telah tamat pendidikan SMA (66,7%), sedangkan yang

lainnya telah menyelesaikan pendidikan 9 tahun atau SMP (25%) dan hanya

sebagian kecil yang masih tamat SD (8,3%). Hal ini dapat dijelaskan bahwa

ibu dengan tingkat pendidikan tinggi terpapar berbagai sumber informasi

dan pengetahuan yang lebih baik tentang pola makan bayi. Sedangkan ibu

dengan pendidikan yang lebih rendah memungkinkan ia lambat dalam

mengadopsi pengetahuan baru, khususnya tentang hal-hal yang

berhubungan dengan pola pemberian ASI.

2. Karakteristik umuribu dalam keberhasilan ASI eksklusif di Puskesmas

Turi, Sleman.

Hasil penelitian berdasarkan umur ibu sebagian besar adalah 20-35

tahun sebanyak 53 responden dari 68 ibu (77,9%). Ibu dalam umur 20-35

tahun dengan pendidikan yang tinggi akan memengaruhi keberhasilan

pemberian ASI eksklusif, selain itu ibu berada dalam masa reproduksi sehat

yaitu umur terbaik wanita untuk hamil dan melahirkan.

Penelitian ini sejalan dengan teori Notoatmodjo (2007) yang

menjelaskan umur merupakan lama hidup seseorang yang dihitung dari

jumlah ulang tahun mulai saat dilahirkan sampai saat dilakukan penelitian.

Semakin tua umur seseorang, maka pengalaman akan bertambah sehingga

akan meningkatkan pengetahuannya akan suatu objek. Seseorang yang

berumur 20-35 tahun memiliki masa reproduksi sehat yaitu umur terbaik

wanita untuk hamil dan melahirkan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sulistiyowati dan Siswatara

(2014) yaitu berdasarkan hasil penelitiandidapatkan golongan umur

respondensebagian besar adalah umur 20-35 tahun.Umur dapat melatar

belakangi penentuan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi.

Setiap kelompok usiaakan mempunyai pandangan dan sikapyang berbeda

dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi.

Page 21: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

45

3. Karakteristik paritasibu dalam keberhasilan ASI eksklusif di

Puskesmas Turi, Sleman.

Hasil penelitian berdasarkan paritas ibusebagian besar adalah yang

mempunyai 2-4 anak sebanyak 49 responden dari 68 ibu (72,1%). Ibu yang

pertama kali menyusui belum memiliki pengalaman dibandingkan dengan

ibu yang sudah memiliki pengalaman menyusui anak sebelumnya sehingga

ibu dengan lebih dari 1 anak akan memiliki pengalaman dalam pemberian

ASI dari anak yang sebelumnya. Penelitian ini sejalan dengan teori Roesli

(2009) yaitu semakin banyak anak yang dilahirkan akan memengaruhi

produktivitas ASI karena hubungan dengan status kesehatan ibu dan

kelelahan ibu. Pikiran, perasaan, dan sensasi seorang ibu memengaruhi

peningkatan atau menghambat pengeluaran oksitosin yang sangat berperan

dalam pengeluaran ASI. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Hidajati

(2012) mengatakan bahwa seorang ibu dengan anak pertamanya mungkin

akan mengalami masalah saat menyusui hanya kurangnya pengetahuan cara

menyusui yang benar. Hal ini dapat menyebabkan ibu ragu untuk

memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Penelitianini sesuai dengan yang dijelaskan Arintasari (2015), ibu

multipara mempunyai proporsi 45.3% melakukan pemberian ASI eksklusif,

sedangkan ibu primipara mempunyai proporsi 36.6% melakukan pemberian

ASI eksklusif. Dalam pemberian ASI eksklusif, ibu yang pertama kali

menyusui belum memiliki pengalaman dibandingkan dengan ibu yang

sudah memiliki pengalaman menyusui anak sebelumnya. Pengalaman ibu

dapat dilihat dari jumlah anak yang dilahirkan. Ibu yang melahirkan anak

lebih dari satu kali (multipara) cenderung untuk memberikan ASI pada

bayinya.

Page 22: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

46

4. Karakteristik pekerjaanibu dalam keberhasilan ASI eksklusif di

Puskesmas Turi, Sleman.

Hasil penelitian berdasarkan pekerjaan ibu sebagian besar adalah IRT

tanpa bekerja sambilan sebanyak 59 responden dari 68 ibu (86,8%). IRT

tanpa bekerja sambilan akan mempunyai waktu lebih banyak di rumah

sehingga ibu dapat lebih fokus dalam merawat bayinya, selain itu waktu ibu

dalam memberikan ASI tidak terganggu pekerjaan ibu yang menyita

waktu.Penelitian ini sesuai dengan penelitian Anggraeni (2016), hasil

penelitian menunjukkan 27 (62,8%) ibu tidak bekerja.Pekerjaan seseorang

akan memengaruhi perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada

bayinya. Semakin padat kegiatan ibu maka semakin kecil kemungkinan

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Seseorang yang bekerja

mempunya aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang

tidak bekerja dan pekerjaan seseoran dapat menjadi penggambaran

kedudukan sosial dan kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh seseorang.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Arintasari (2015) yaitu hasil

penelitian diketahui bahwa sebagian besar ibu 57,1% tidak bekerja. Ibu

yang tidak bekerja berpeluang 2 kali lebih tinggi melakukan pemberian ASI

eksklusif dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Aktifitas ibu selama

menyusui berpengaruh terhadap intensitas pertemuan ibu dan bayinya. Ibu

yang bekerja cenderung memiliki waktu yang sedikit untuk menyusui

bayinya akibat kesibukan kerja, keadaan ini menyebabkan ibu

menghentikan pemberian ASI. sedangkan ibu yang tidak bekerja memiliki

waktu yang banyak untuk menyusui anaknya.

Page 23: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

47

5. Karakteristik pendapatan keluarga dalam keberhasilan ASI eksklusif

di Puskesmas Turi, Sleman.

Hasil penelitian berdasarkan pendapatan keluarga sebagian besar

adalah yang berpenghasilan <Rp. 1.449.000,00 sebanyak 59 responden dari

68 ibu (86,8%). Ibu dengan penghasilan rendah akan lebih berhemat dalam

pembelian susu formula sehingga ibu akan memberikan ASI eksklusif yang

secara gratis. Penelitian ini sesuai denga teori Pitriyani dan Andriyani

(2014) yaitu salah satu manfaat ASI sebagai penghematan karena tidak

perlu membeli susu formula.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Gunasegaran, dkk (2015)

bahwa dari seluruh ibu yang keluarganya memiliki penghasilan rendah yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 66,7%, sedangkan pada ibu yang

penghasilan keluarganya tinggi hanya 28,5% yang memberikan ASI

eksklusif. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa proporsi pemberian ASI

eksklusif lebih besar pada ibu-ibu yang memiliki penghasilan keluarga yang

rendah.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Data dalam rekam medis mengenai karakteristik tidak lengkap sehingga

harus menemui responden untuk mengetahui karakteristik responden

secara lengkap.

2. Suasana saat dilakukan penelitian tidak kondusif dikarenakan ramai dan

anak yang cenderung rewel. Peneliti sudah mengajak anak responden

untuk bermain sehingga responden tetap fokus dalam mengisi kuisioner

yang diberikan.

Page 24: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran

karakteristik ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas

Turi, Kabupaten Sleman dapat disimpulkan:

1. Karakteristik pendidikan ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di

wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah SMA/Sederajat sebanyak 53

responden (77,9%).

2. Karakteristik umur ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di

wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah umur 20-35 tahun sebanyak 53

responden (77,9%).

3. Karakteristik paritas ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di

wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah yang mempunyai 2-4 anak

sebanyak 49 responden (72,1%).

4. Karakteristik pekerjaan ibu yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif di

wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah IRT tanpa bekerja sambilan

sebanyak 59 responden (86,8%).

5. Karakteristik pendapatan keluarga yang memengaruhi keberhasilan ASI

eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Turi Sleman adalah <Rp. 1.449.000,00

sebanyak 59 responden (86,8%).

Page 25: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

49

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran karakteristik ibu dalam

pemberian ASI ekskulisif di Wilayah Kerja Puskesmas Turi, Kabupaten Sleman,

maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah:

1. Bagi Puskesmas Turi Sleman

Penelitian ini dapat dijadikan masukan Puskesmas Turi Sleman untuk

lebih menggiatkan kegiatan yang dapat menunjang keberhasilan program

ASI eksklusif sehingga ibu yang bekerja, ibu dengan pendidikan rendah

tetap memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Bidan dapat meminta

bantuan kader dan memberikan penyuluhan tentang cara penyimpanan ASI

kepada ibu bekerja sehingga pengetahuan ibu lebih meningkat.

2. Bagi ibu menyusui

Hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan kader-kader untuk

menyampaikan informasi kepada ibu menyusui agar menyusui eksklusif

untuk kehamilan berikutnya atau bisa memberikan informasi kepada ibu

yang baru pertama kali hamil dan belum mengetahui tentang pentingnya

pemberian ASI secara eksklusif.

3. Bagi Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai menambah bahan

bacaan dan referensi perpustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan

dan dapat dijadikan penduan bagi mahasiswa yang melakukan penelitian.

Mahasiswa dapat berkolaborasi dengan petugas puskesmas untuk ikut terjun

ke masyarakat dan memotivasi ibu menyusui untuk memberikan ASI

eksklusif kepada bayinya.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian hendaknya dapat dijadikan bahan masukan bagi proses

penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan perbandingan keaslian. Peneliti

selanjutnya dapat memasukkan alasan-alasan ibu tidak memberikan ASI

secara eksklusif untuk di teliti lebih lanjut. Peneliti selanjutnya dapat

meneliti variabel lain, menentukan jumlah sampel sesuai dengan variabel

yang diteliti dan mengunakan metode atau analisis yang berbeda.

Page 26: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Titik. 2016. Hubungan Pengetahuan dan Pekerjaan Ibu dengan

Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Lestari Handayani Desa Jembungan

Kabupaten Boyolali. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika

Kesehatan No 1 (6): Juli 2016.

http://www.apikescm.ac.id/ejurnalinfokes/index.php/infokes/article/downlo

ad/104/100. (Diakses tanggal 13 Januari 2017)

Arif, Nurhaeni. 2009. Panduan Ibu Cerdas (ASI dan Tumbuh Kembang Bayi).

Yogyakarta: MedPress (Anggota IKAPI)

Arintasari, Farida. 2015.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI

Eksklusif di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta Tahun 2015. Jurnal Medika

Respati, No 2 (IX): April 2016.

http://journal.respati.ac.id/index.php/medika/article/download/491/422.

(Diakses tanggal 11 November 2016).

Astuti, Sri, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Jakarta: Erlangga

Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu

Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Dinas Kesehatan Yogyakarta. 2016. Profil Kesehatan Dinkes Yogyakarta (Data

2015). Dinkes Yogyakarta

Dinas Kesehatan Sleman. 2016. Profil Kesehatan Dinkes Sleman (Data 2015).

Dinkes Sleman

Estuti, Any. 2012. Karakteristik Ibu Yang Berhubungan dengan Pemberian Air

Susu Ibu (ASI) Eksklusif pada Anak Usia 7-24 Bulan di Wilayah Kerja

Puskesmas Liwa Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun

2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2012.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354731-S-Any%20Estuti.pdf. (Diakses

tanggal 31 Januari 2017)

Gunasegaran, Jeevrita, dkk. 2015. Karakteristik Sosio-Demografi Ibu terhadap

Proporsi Pemberian ASI Eksklusif pada Balita Usia Diatas 6 Bulan hingga

24 Bulan Di Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana

Bali Tahun 2015. Jurnal ISM, No 1 (5): Januari-

April.https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002006189-1-

Jurnal%20Yantra%20.pdf. (Diakses tanggal 05 Januari 2017 pukul 20.00

WIB).

Page 27: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

Hidajati, A. 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui. Yogyakarta:

Flashbook

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis

Data: Contoh Aplikasi Studi Kasus. Jakarta: Salemba Medika

Kodrat, Ny. Laksono. 2010. Dahsyatnya ASI & Laktasi Untuk Kecerdasan Buah

Hati Anda. Yogyakarta: Media Baca

Kristiyanasari, Weni. 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika

Kusumawardhani. 2010. ASI Bikin Anak Cerdas. Jakarta: Djambatan

Nugraheni, Enny, dkk. 2012. Pengaruh Karakteristik Ibu dan Sosial Budaya

terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pekik

Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Jurnal

Universitas Bengkulu. http://repository.unib.ac.id/pdf. (Diakses tanggal 31

Januari 2017 pukul 17.00 WIB)

Nugroho, Taufan. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika

Noor, Juliansyah. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Kencana

Noorkasiani, dkk. 2009. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Oktavia, Nova. 2015. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta:

Deepublish

Pitriyani, Risa dan Andriyani, Rika. 2014. Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan

Ibu Nifas Normal (Askeb III). Yogyakarta: Deepublish

Prasetyono, Dwi Sunar. 2012. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakata: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

Priyoto. 2014. Teori Sikap dan Perilaku Dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika

Pusdatin Kemenkes RI. 2014. Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Jakarta:

Kemenkes RI

Page 28: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat

Roesli, Utami. 2009. Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya

Rumiasari, Yuyum. 2012. Gambaran Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Jati

Rahayu Bekasi. Skripsi Fakultas Imlu Keperawatan Universitas Indonesia

2012. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123429-S-5452-

Hubungan%20karakteristik-Analisis.pdf. (Diakses tanggal 31 Januari 2017)

Salam, dkk. 2013. Hubungan antara Karakteristik Ibu, Peran Petugas Kesehatan

dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja

Puskesmas Bonto Cani Kabupaten Bone. Jurnal Ilmu Gizi Fakultas

Kesehatan Masyarakat. http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-

Undergraduate-7618-JURNAL%20PENELITIAN.pdf. (Diakses tanggal 13

Februari 2017)

Sani K, Fathnur. 2016. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan

Eksperimental. Yogyakarta: Deepublish

Simamora, Roymond H. 2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan.

Jakarta: EGC

Sopiyudin, M. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta:

Salemba Medika

Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Sulistiyowati, Tutuk dan Siswantara, Pulung. 2014. Perilaku Ibu Bekerja dalam

Memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Japanan Wilayah Kerja Puskesmas

Kemlagimojokerto. Jurnal Promkes No 1 (2): Juli 2014 hal 89-100.

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-

jupromkesd6de2ea109full.pdf. (Diakses tanggal 7 November 2016)

Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Susilaningsih, Tunik Inayah. 2013. Gambaran Pemberian ASI Eksklusif Bayi 0-6

Bulan di Wilayah Puskesmas Samigaluh II Tahun 2013. Jurnal Kesehatan

Reproduksi, No 2 (4): Agustus 2013 hal 81-89.

http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/37147448/jurnal_ASI_E

ksklusif.pdf. (Diakses tanggal 7 November 2016)

Swarjana, I Ketut. 2016. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi Offset

Page 29: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …

WHO. 2016. Infant and Young Child Feeding. Jurnal WHO. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs342/en/. (Diakses tanggal 20

Desember 2016 pukul 13.00 WIB)

Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan,

Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: Andi Offset

Zakiah, dkk. 2015. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu

Tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian MP-ASI pada Bayi 0-6Bulan Di

Wilayah Kerja Puskesmas Cukir. Jurnal Edu Health, No 1 (5): 7-65.

http://journal.unipdu.ac.id/index.php/eduhealth/article/download/490/437.

(Diakses tanggal 05 Januari 2017 pukul 19.00 WIB)

Page 30: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …
Page 31: “GAMBARAN KARAKTERISTIK KEBERHASILAN PROGRAM ASI …