gambaran karakteristik ibu hamil dengan …repository.unjaya.ac.id/2393/2/nurchasanah...
TRANSCRIPT
i
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA
DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh:
NURCHASANAH RETNO PANGESTI
1114038
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklamsia di
RS PKU Muhammadiyah Bantul Tahun 2016”.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kuswanto Hardjo, dr,. M.Kes selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Kepala Program Studi Kebidanan STIKES
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Budi Rahayu, M.Keb, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan
bimbingan.
4. Lily Yulaikhah, M.Keb, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
pengarahan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
5. RS PKU Muhammadiyah Bantul yang telah bersedia dijadikan tempat
penelitian.
6. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan
dorongan yang berupa finansial, moril maupun spiritual dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Teman-teman Mahasiswi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta yang telah banyak membantu dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita
semua, atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan
penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.
Yogyakarta, Juni 2017
Penulis
v
vi
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 Definisi Operasional ............................................................................ 20
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia
RS PKU Muhammadiyah Bantul Tahun 2016.................................... 29
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia
Berdasarkan Paritas ............................................................................. 29
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia
Berdasarkan Umur .............................................................................. 29
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia
Berdasarkan Umur Kehamilan ............................................................ 29
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia
Berdasarkan Riwayat Penyakit ........................................................... 29
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia
Berdasarkan Riwayat Pre Eklamsia Sebelumnya ............................... 29
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia
Berdasarkan Riwayat Kehamilan Ganda ............................................ 30
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia
Berdasarkan Riwayat Penyakit Keluarga ............................................ 30
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.2 Kerangka Teori .............................................................................. 16
Gambar 2.2 Kerangka Konsep .......................................................................... 17
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2. Check List
Lampiran 3. Tabulasi Data
Lampiran 4. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6. Lembar Konsultasi
x
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA
DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2016
Nurchasanah Retno Pangesti1 Lily Yulaikhah
2
INTISARI
Latar Belakang: penyebab tertinggi kematian ibu di kabupaten Bantul pada
tahun 2015 adalah pre eklamsia berat (PEB) sebanyak 36% (4 kasus), dan
perdarahan sebanyak 36% (4 kasus). Berdasarkan studi pendahuluan di RS PKU
Muhammadiyah Bantul tahun 2015 didapatkan ibu hamil yang mengalami pre
eklamsia sebanyak 21 kasus. Pre eklamsia adalah keadaan dimana tekanan darah
lebih dari 140/90 mmHg disertai dengan protein dalam urin pada usia kehamilan
diatas 20 minggu.
Tujuan: Mengetahui karakteristik ibu hamil dengan pre eklamsia di RS PKU
Muhammadiyah Bantul tahun 2016.
Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah retrospektif. Pengambilan
sampel dengan menggunakan total sampling berjumlah 20 responden. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat dengan diagnosa pre
eklamsia. Data yang digunakan adalah data sekunder, dan alat pengumpulan data
adalah rekam medis, dengan analisa menggunakan analisis univariate.
Hasil: Kejadian pre eklamsia pada ibu hamil di RS PKU Muhammadiyah Bantul
yaitu sebanyak 20 kasus. Pre eklamsia banyak terjadi pada primipara sebanyak 9
responden (40%), sebagian besar terjadi pada ibu hamil yang berumur 20-35
tahun sebanyak 17 responden (85%), sebagian besar terjadi pada umur kehamilan
37-42 minggu sebanyak 18 responden (90%), sebagian besar terjadi pada ibu
hamil yang tidak memiliki riwayat penyakit sebanyak 17 responden (85%),
sebagian besar terjadi pada pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat pre
eklamsia sebanyak 20 responden (100%), sebagian besar terjadi pada ibu hamil
yang tidak memiliki riwayat kehamilan ganda sebanyak 17 responden (85%),
sebangian besar terjadi pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat penyakit pada
keluarga sebanyak 8 responden (40%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian pada ibu hamil di RS PKU
Muhammadiyah Bantul, karakteristik yang paling memengaruhi kejadian pre
eklamsia adalah paritas ibu yaitu pada ibu primipara sebanyak 9 responden (40%).
Kata Kunci : Karakteristik, Pre eklamsia
Kepustakaan : 28 buku, 4 jurnal, 2 Skripsi, 1 situs internet.
Jumlah halaman : xi, 39 halaman, 6 lampiran
1Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES Jend. Achmad Yani Yogyakarta
2Dosen Pembimbing STIKES Jend. Achmad Yani Yogyakarta
xi
CHARACTERISTICS OVERVIEW OF PREGNANT WOMEN WITH
PREECLAMPSIA IN PKU MUHAMMADYAH HOSPITAL BANTUL 2016
Nurchasanah Retno Pangesti1 Lily Yulaikhah
2
ABSTRACT
Background: the most common causes of death on women (mothers) at Bantul
district in 2015 was severe preeclampsia (Preeklampsia berat/PEB) by 36% (4
cases), and haemorraghe by 36% (4 cases). According to the previous studies at
PKU Muhammadyah hospital Bantul in 2015, there were 21 cases of pregnant
women who had preeclampsia. Preeclampsia is a condition wherein the blood
pressure goes above 140/90 mmHg, along with protein contained in the urine
during the 20th
week of pregnancy period.
Research Objective: to acknowledge the characteristics of pregnant women with
preeclampsia at PKU Muhammadyah hospital Bantul in 2016.
Research Methods: the retrospective method is used in this research. The sample
was taken using total sampling from 20 respondents. The population is all the
pregnant women that is hospitalized and diagnosed having preeclampsia. The data
used in this research is secondary data using medical record, and analyzed through
univariate analysis.
Findings: there were 20 cases of preeclampsia on pregnant women at PKU
Muhammadyah hospital Bantul. Preeclampsia often happened to primipara as
many as 9 respondents (40%), mostly happened to pregnant women age 20-35
years old as many as 17 respondents (85), mostly happened during 37th
-42th
week
of pregnancy period as many as 18 respondents (90%), mostly happened to
pregnant women who do not have history of decease as many as 17 respondents
(85%), mostly happened to pregnant women who does not have medical record on
preeclampsia as many as 20 respondents (100%), mostly happened to prenant
women who do not have medical record on multiple gestation as many as 17
respondents (85%), mostly happened to pregnant women who do not have family
decease history as many as 8 respondents (40%).
Conclusion: based on the findings of the research on pregnant women at PKU
Muhammadyah hospital Bantul, the characteristics that most affect the incidence
of preeclampsia is the parity of the mother that is priipara women as many as 9
respondents (40%).
Keywords : Characteristics, Preeclampsia
Bibliography : 28 books, 4 journals, 2 thesis, 1 website
Number of Pages : xi, 39 pages, 6 appendices
1student of Midwifery Diploma III Program STIKES Jend. Achmad Yani Yogyakarta
2supervisor at STIKES Jend. Achmad Yani Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Indikator ini tidak hanya mampu menilai
program kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan
masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik
dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak
tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. SDKI tahun 2012
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 per 100.000
kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 per 100.000
kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015
(Kemenkes, 2015). Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, AKI menurun secara bertahap dari 390 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1991, menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007
pada tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2012 dan menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Pre eklamsia merupakan keadaan dimana tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg disertai dengan protein dalam urine pada usia kehamilan diatas 20 minggu,
pada wanita yang tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya. Tidak semua
kasus pre eklamsia ditemukan bersamaan dengan gejala edema, sehingga diagnosa
pre eklamsia ditentukan dari peningkatan tekanan darah dan hasil pemeriksaan
protein urine (Alladin, 2012).
Angka Kematian Ibu di Provinsi DIY terkait kehamilan dan persalinan
disebabkan karena Perdarahan 31%, Pre Eklamsia berat (PEB) 17%, Eklamsia
10%, Sepsis dan Infeksi 7%, dan lain-lain 35%. Angka kematian ibu di Provinsi
DIY pada tahun 2015 sebanyak 29/100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian
ibu paling banyak ditemukan di DIY adalah karena Jantung (1 kasus), TB (5
kasus), Emboli (1 kasus), Tiroid (1 kasus), dan Strok (1 kasus) (Dinkes DIY,
2016).
2
2
Kabupaten Bantul merupakan kabupaten dengan tingkat Angka Kematian
Ibu yang cukup tinggi. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bantul dari
tahun 2013-2015 terjadi kenaikan dari tahun 2013 sebesar 96,83 per 100.000
kelahiran hidup, di tahun 2014 meningkat menjadi 104,7 per 100.000 kelahiran
hidup, dan mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 87,5 per 100.000
kelahiran hidup. Hasil Audit Maternal Perinatal (AMP) menyimpulkan bahwa
penyebab kematian ibu pada tahun 2015 adalah Pre Eklamsia Berat (PEB)
sebanyak 36% (4 kasus), Perdarahan sebesar 36% (4 kasus), TB Paru sebesar 18%
(2 kasus) dan Emboli Air Ketuban sebesar 9% (1 kasus) (Dinkes Kab. Bantul,
2015).
Hasil Audit Maternal Perinatal menyimpulkan bahwa penyebab kematian
ibu pada tahun 2015 di RS PKU Muhammadiyah Bantul adalah karena
Perdarahan (1 kasus) dan TB (1 kasus). Dampak yang ditimbulkan dari pre
eklamsia pada ibu di RS PKU Muhammadiyah Bantul yaitu kelahiran prematur
(11 kasus). Sedangkan dampak pada bayi yaitu pertumbuhan janin terhambat (6
kasus), berat badan lahir rendah (2 kasus), oligohidramnion (1 kasus). Beberapa
faktor yang memengaruhi kejadian ibu hamil pre eklamsia di RS PKU
Muhammadiyah Bantul adalah adanya riwayat penyakit terdahulu seperti
hipertensi (3 kasus), riwayat pre eklamsia pada kehamilan sebelumnya (2 kasus),
riwayat penyakit keluarga seperti hipertensi (14 kasus), diabetes millitus (6
kasus), gemeli (1 kasus), usia lebih dari 35 tahun (7 kasus), usia kehamilan kurang
dari 37 minggu (11 kasus) (RS PKU Muhammadiyah Bantul, 2015). Data
kejadian pre eklamsia di RS PKU Muhammadiyah Bantul menunjukkan bahwa
kejadiaan pre eklamsia cenderung fluktuatif dari tahun 2015 berjumlah 21
responden. Penulis meneliti tentang faktor risiko pre eklamsia yang berkaitan
dengan karakteristik ibu, karena angka kejadian pre eklamsia di RS PKU
Muhammadiyah Bantul belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
3
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana Karakteristik Ibu Hamil dengan Pre
Eklamsia di RS PKU Muhammadiyah Bantul?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia di RS PKU
Muhammadiyah Bantul.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan paritas
b. Mengetahui karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan usia
c. Mengetahui karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan usia
kehamilan
d. Mengetahui karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan riwayat
penyakit
e. Mengetahui karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan riwayat pre
eklamsia pada kehamilan sebelumnya
f. Mengetahui karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan riwayat
penyakit pada keluarga
g. Mengetahui karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan kehamilan
ganda.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah sumber informasi pengetahuan
khususnya ilmu kebidanan dalam mengetahui gambaran karakteristik ibu
hamil pre eklamsia.
4
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perpustakaan STIKES Jend. Achmad Yani Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan sarana pembelajaran
dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang bagaimana gambaran
karakteristik ibu hamil pre eklamsia
b. Bagi RS PKU Muhammadiyah Bantul
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi tenaga kesehatan
RS PKU Muhammadiyah Bantul sehingga mutu pelayanan kesehatan yang
berkaitan dengan kejadian pre eklamsia ibu hamil dapat ditingkatkan lagi.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan wawasan bagi
peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terutama tentang
gambaran karakteristik ibu hamil pre eklamsia
E. Keaslian Penelitian
1. Pratiwi, Ika, (2014), Hubungan Paritas dengan Kejadian Pre Eklamsia pada Ibu
Hamil di RSUD Wonosari. Menggunakan variabel bebas: Paritas. Metode
penelitian menggunakan desain penelitian dengan deskriptif korelasional.
Metode pendekatan dengan case control. Teknik pengambilan sample secara
Random Sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil
Paritas ibu yang tidak berisiko sebanyak 33 responden, paritas berisiko 27
responden. Yang mengalami preeklamsia sebanyak 30 responden, tidak
preeklamsia 30 responden. Hasil uji Chi-Square sebesar 8,148 dan nilai p value
(0,004<0,005) confident interval 1,584 s/d 14,245. Nilai OR didapatkan 4,750.
2. Yogi, ED, dkk, (2011). Hubungan Antara Usia Dengan Pre Eklamsia Pada Ibu
Hamil di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara.
Menggunakan variabel dependen: pre eklamsia dan variable independen: umur.
Metode penelitian dengan menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan
retropektif. Hasilnya sebagian besar ibu berumur > 35 tahun (63,0%), sebagian
menderita pre eklamsia (83,0%), analisa data penelitian dengan menggunakan
uji probabilitas Contingency Coefficient (p)=0,039 ≤ α (0,05), yang berarti ada
5
5
hubungan antara usia dan pre eklamsia pada wanita hamil di Poli KIA RSUD
Kefemenanu Kabupaten Timor Tengah Utara dengan rendahnya tingkat
kedekatan (koefisien kontingensi = 0,330.
3. Warouw, PC, dkk, (2014). Karakteristik Pre Eklamsia di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Menggunakan Variabel Bebas: mengetahui karakteristik
penderita pre eklamsia. Metode penelitian dengan menggunakan deskriptif
retrospektif. Hasil jumlah ibu hamil dengan pre eklamsia 201 orang. PER dan
PEB terbanyak ditemukan pada kelompok usia 20-35 tahun (70% dan 61,46%)
sedangkan superimposed Pre eklamsia pada kelompok usia >35 tahun
(78,13%). Pre eklamsia terbanyak pada paritas multigravida. Superimpofed Pre
eklamsia berjumlah 32 kasus. Ibu hamil dengan pre eklamsia terbanyak
memiliki IMT > 30.00.
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah sakit umum PKU Muhammadiyah Bantul berlokasi di Jl. Jendral
Sudirman 124 bantul Yogyakarta. Motto RSU PKU Muhammadiyah Bantul
yaitu; “Layananku Ibadahku.” RSU PKU Muhammadiyah Bantul memiliki
14 unit klinik rawat jalan, 7 ruang rawat inap.
Dalam memberikan pelayanan terbaik terdapat instalasi pendukung yaitu
instalasi rekam medis yang terletak di lantai 3 RSU PKU Muhammadiyah
Bantul, instalasi tersebut berguna untuk mempermudah mencari data pasien
rawat jalan maupun rawat inap karena semua data rekam medis tertata rapi
dalam satu ruangan, selain itu semua data rekam medis dijaga kerahasiaannya
karena hanya petugas rekam medis yang dapat mencari untuk digunakan
sebagai keperluan rumah sakit maupun penelitian.
2. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan
jumlah persalinan, umur ibu, umur kehamilan, riwayat penyakit, riwayat pre
eklamsia, riwayat kehamilan ganda, dan riwayat penyakit pada keluarga.
29
29
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Pre Eklamsia di RS PKU
Muhammadiyah Bantul Tahun 2016
Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan paritas
Paritas Jumlah
f %
Primipara
Multipara
Grandemultipara
9
3
0
45%
15%
0
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan umur
Umur Jumlah
f %
< 20 tahun
20-35 tahun
>35 tahun
0
17
3
0
85%
15%
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan
Umur Kehamilan Jumlah
f %
20-36 minggu
37-42 minggu
>42 minggu
19
1
0
95%
5%
0
Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan riwayat penyakit
Riwayat Penyakit Jumlah
f %
Tidak ada
HT
Asma
Ginjal
DM
17
1
1
0
1
85%
5%
5%
0
5%
Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan riwayat pre eklamsia
Riwayat Pre Eklamsia Jumlah
f %
Tidak
Ya
20
0
100%
0
30
30
Tabel 8. Karakteristik responden berdasarkan riwayat kehamilan ganda
Riwayat Kehamilan
Ganda
Jumlah
f %
Tidak
Ya
17
3
85%
15%
Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan riwayat penyakit keluarga
Riwayat Penyakit
Keluarga
Jumlah
f %
Tidak
Ya
6
14
30%
70%
Sumber: Data sekunder 2016
Berdasarkan tabel di atas karakteristik responden berdasarkan paritas
menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan status primipara
sebanyak 9 responden dengan persentase 45%, dan sebagian kecil responden
dengan status multipara sebanyak 3 responden dengan persentase 15%.
Karakteristik berdasarkan umur menunjukkan bahwa sebagian besar
responden yang mengalami pre eklamsia berumur antara 20-35 tahun
sebanyak 17 responden dengan persentase 85%, dan sebagian kecil berusia >
35 tahun sebanyak 3 responden dengan persentase 15%. Karakteristik
berdasarkan umur kehamilan menunjukkan bahwa sebagian besar responden
yang mengalami pre eklamsia pada umur kehamilan 20-36 minggu sebanyak
19 responden dengan persentase 95%, dan sebagian kecil tidak ada kejadian
pre eklamsia pada umur kehamilan >42 minggu. Karakteristik berdasarkan
riwayat penyakit sebagian besar menunjukkan responden yang tidak memiliki
riwayat penyakit sebanyak 17 responden dengan persentase 85%, sebagian
kecil responden dengan riwayat penyakit hipertensi sebanyak 1 responden
dengan persentase 5%, asma sebanyak 1 responden dengan persentase 5%,
dan diabetes millitus sebanyak 1 responden dengan persentase 5%.
Karakteristik berdasarkan riwayat pre eklamsia pada kehamilan sebelumnya
sebagian besar menunjukkan responden yang tidak memiliki riwayat pre
eklamsia sebanyak 20 responden dengan persentase 100%. Karakteristik
berdasarkan riwayat kehamilan ganda sebagian besar menunjukkan responden
yang tidak memiliki riwayat kehamilan ganda sebanyak 17 responden dengan
31
31
persentase 85%, dan sebagian kecil responden dengan memiliki riwayat
kehamilan ganda sebanyak 3 responden dengan persentase 15%. Karakteristik
berdasarkan riwayat penyakit pada keluarga sebagian besar menunjukkan
bahwa ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit pada keluarga sebanyak 14
responden dengan persentase 70%, dan yang terkecil adalah pada ibu hamil
yang tidak memiliki riwayat penyakit keluarga sebanyak 6 responden dengan
persentase 30%.
B. Pembahasan
1. Karakteristik ibu hamil dengan pre eklamsia berdasarkan paritas
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari data yang diambil di sub
bagian Rekam Medis RS PKU Muhammadiyah Bantul pada bulan Januari-
Desember 2016 sampel yang diperoleh sebanyak 20 responden. Berdasarkan
tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 20 responden, yang mengalami pre eklamsia
tertinggi yaitu primipara sebanyak 9 responden (45%), sedangkan yang
terendah yang tidak mengalami pre eklamsia terjadi pada ibu grandemultipara.
Hal ini disebabkan karena primigravida/primipara merupakan faktor risiko
terjadinya komplikasi selama kehamilan maupun saat persalinan karena terjadi
pembentukan blocking antibodies terhadap antigen tidak sempurna. Hal ini
dapat menghambat invasi arteri spiralis ibu oleh trofoblas sampai batas tertentu
sehingga mengganggu fungsi plasenta (Prawirohardjo, 2010).
2. Karakteristik ibu hamil dengan pre eklamsia berdasarkan umur
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 20 responden mayoritas
mengalami pre eklamsia adalah pada ibu hamil dengan usia antara 20-35 tahun
sebanyak 17 responden (85%), sedangkan terendah tidak terjadi pre eklamsia
usia < 20 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
termasuk dalam usia reproduktif sehat. Menurut Gunawan S. (2010), bahwa
usia yang baik untuk hamil maupun bersalin adalah antara 20-35 tahun, pada
usia tersebut alat reproduksi wanita telah berkembang dan berfungsi secara
maksimal. Sebaliknya pada wanita dengan usia < 20 tahun atau > 35 tahun
32
32
kurang baik untuk hamil maupun bersalin karena kehamilan pada usia ini
memiliki risiko tinggi terjadinya komplikasi baik pada masa kehamilan
maupun bersalin, bahkan bisa menyebabkan kematian. Pada wanita dengan
usia < 20 tahun perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologisnya
belum maksimal serta belum tercapainya tingkat emosional yang matang
sehingga dapat memengaruhi terhadap janin, hal ini akan meningkatkan
terjadinya gangguan kehamilan dalam bentuk pre eklamsia dan eklamsia akibat
adanya gangguan sel endotel, selain itu pre eklamsia dapat juga terjadi pada
wanita dengan usia > 35 tahun disebabkan karena terjadinya perubahan pada
jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi, selain itu juga
diakibatkan karena tekanan darah yang meningkat seiring dengan pertumbuhan
usia, sehingga pada usia > 35 tahun lebih rentan terjadinya berbagai komplikasi
salah satunya pre eklamsia dan eklamsia. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2016) yang menyebutkan bahwa
sebagian besar usia yang mengalami pre eklamsia adalah usia 20-35 tahun
yaitu sebanyak 71 responden (74,7%), dibandingkan usia <20/>35 tahun yaitu
sebanyak 24 responden (25,3%).
3. Karakteristik ibu hamil dengan pre eklamsia berdasarkan umur kehamilan
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa dari 20 responden, sebagian
besar ibu hamil yang mengalami pre eklamsia terjadi pada usia kehamilan
antara 20-36 minggu sebanyak 19 responden (95%), dan sebagian kecil tidak
terjadi pre eklamsia pada ibu hamil dengan usia kehamilan >42 minggu. Hal ini
disebabkan karena terjadinya peningkatan volume darah dan volume plasma
seiring dengan bertambahnya usia kehamilan normal. Namun pada kejadian pre
eklamsia semakin tua usia kehamilan justru menyebabkan volume darah dan
volume plasma menurun oleh sebab yang belum jelas. Selain itu kadar
elektrolit total menurun seiring dengan bertambahnya umur kehamilan pada
kehamilan normal, namun pada pre eklamsia kadar elektrolit tetap sama. Pada
hamil normal pembuluh darah refrakter terhadap bahan-bahan vasopresor, pada
pre eklamsia kehilangan daya refrakter terhadap bahan-bahan vasokonstriktor,
33
33
dan ternyata terjadi peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan vasopresor.
Peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan vasopresor pada hipertensi dalam
kehamilan sudah terjadi pada trimester pertama (Prawiroharjdo, 2009). Pada
kehamilan normal, arteria spiralis yang terdapat pada desidua mengalami
pergantian sel dengan trofoblas endovaskuler yang akan menjamin lumennya
tetap terbuka untuk memberikan aliran darah tetap, nutrisi cukup dan oksigen
seimbang. Destruksi pergantian ini seharusnya pada trimester pertama, minggu
ke 16 dengan perkiraan pembentukan plasenta telah berakhir. Invasi
endovaskuler trofoblas terus berlangsung pada trimester kedua dan masuk ke
dalam arteria miometrium. Hal ini menyebabkan pelebaran dan tetap
terbukanya arteri sehingga kelangsungan aliran darah, nutrisi dan oksigen tetap
terjamin. Hal tersebut dibutuhkan janin dalam rahim. Invasi trimester kedua
pada pre eklamsia dan eklamsia tidak terjadi sehingga terjadi hambatan pada
saat memerlukan tambahan aliran darah untuk memberikan nutrisi dan oksigen
dan menimbulkan situasi iskemia regio uteroplasenter pada sekitar minggu ke
20. Keadaan ini dapat menunjukkan bahwa pre eklamsia dan eklamsia akan
muncul pada minggu ke 20 kehamilan (Manuaba, dkk. 2007).
4. Karakteristik ibu hamil dengan pre eklamsia berdasarkan riwayat penyakit
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil
yang mengalami pre eklamsia sebagian besar terjadi pada ibu hamil yang tidak
memiliki riwayat penyakit sebanyak 17 responden (85%), sedangkan yang
terkecil tidak terjadi pre eklamsia dengan riwayat penyakit ginjal. Dengan
demikian, bukan berarti dalam kehamilan ibu tidak dapat terjadi pre eklamsia,
karena menurut Irianti, dkk (2014) yang menyatakan bahwa riwayat penyakit
pada pre eklamsia merupakan salah satu dari faktor penyebab terjadinya pre
eklamsia. Pre eklamsia pada hipertensi kronik yaitu pre eklamsia yang terjadi
pada perempuan hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil. Selain
itu, selain diabetes, penyakit ginjal dan obesitas juga dapat menyebabkan pre
eklamsia. Ibu hamil dengan riwayat hipertensi akan mempunyai risiko yang
lebih besar untuk mengalami super imposed pre eklamsia. Hal ini karena
34
34
hipertensi yang diderita sejak sebelum hamil sudah mengakibatkan gangguan
atau kerusakan pada organ penting tubuh ditambah lagi dengan adanya
kehamilan maka kerja tubuh akan bertambah berat sehingga dapat
mengakibatkan gangguan atau kerusakan yang lebih berat lagi dengan
timbulnya odem dan proteinuria. Keadaan inilah yang disebut dengan super
imposed pre eklamsia (Wiknjosastro, 2006). Pre eklamsia cenderung terjadi
pada wanita yang menderita diabetes millitus karena diabetes merupakan
penyakit yang dapat menjadi faktor pencetus terjadinya pre eklamsia. Hal ini
terjadi karena saat hamil, plasenta berperan untuk memenuhi semua kebutuhan
janin. Pertumbuhan janin dibantu oleh hormon dari plasenta, namun hormon-
hormon ini juga mencegah kerja insulin dalam tubuh ibu hamil. Resistensi
insulin membuat tubuh ibu hamil sulit untuk mengatur kadar gula darah
sehingga glukosa tidak dapat diubah menjadi energi dan menumpuk di dalam
darah, keadaan ini menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Pada
kehamilan normal, ginjal bekerja keras untuk melayani sirkulasi cairan dan
darah yang jumlahnya sangat besar. Pada wanita hamil, ginjal dipaksa untuk
bekerja keras sampai ke titik dimana ginjal tak mampu lagi memenuhi
kebutuhan yang semakin meningkat. Wanita hamil dengan gagal ginjal kronik
akan memiliki ginjal yang semakin memburuk status dan fungsinya. Ibu hamil
yang menderita sakit ginjal dalam jangka waktu lama biasanya juga menderita
tekanan darah tinggi. Ibu hamil dengan riwayat ginjal atau tekanan darah tinggi
kronik memiliki risiko lebih besar mengalami pre eklamsia (Trijatmo, 2007).
5. Karakteristik ibu hamil dengan pre eklamsia berdasarkan riwayat pre eklamsia
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil
yang mengalami pre eklamsia sebagian besar tidak memiliki riwayat pre
eklamsia pada kehamilan sebelumnya sebanyak 20 responden (100%) dan
tidak ada ibu hamil yang memiliki riwayat pre eklamsia pada kehamilan
sebelumnya. Dengan demikian, bukan berarti dalam kehamilan ibu tidak dapat
terjadi komplikasi selama masa kehamilan seperti pre eklamisa. Karena riwayat
pre eklamsia merupakan salah satu dari faktor pencetus terjadinya pre
35
35
eklamsia. Riwayat pre eklamsia adalah faktor keturunan dan familial dengan
gen tunggal. Genotip ibu lebih menentukan terjadinya hipertensi pada
kehamilan secara familial jika dibandingkan dengan genotip janin. Telah
terbukti bahwa ibu yang mengalami pre eklamsia 26% anak perempuan akan
mengalami pre eklamsia pula (Prawirohardjo, 2010). Perempuan mempunyai
risiko lebih besar mengalami pre eklamsia pada ibu yang pernah mengalami
pre eklamsia pada kehamilan sebelumnya atau telah mengidap hipertensi
kurang lebih 4 tahun (Cunningham, 2006). Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2016) didapatkan hasil bahwa dari
95 responden ibu hamil yang mengalami pre eklamsia, hanya 4 (10,5%)
responden ibu hamil yang memiliki riwayat pre eklamsia.
6. Karakteristik ibu hamil dengan pre eklamsia berdasarkan kehamilan ganda
Tabel 8 dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil yang mengalami
pre eklamisa sebagian besar tidak mempunyai riwayat kehamilan ganda
sebanyak 17 responden (85%), dan sebagian kecil ibu hamil dengan riwayat
kehamilan ganda sebanyak 3 responden (15%). Dengan demikian bukan berarti
dalam kehamilan ibu tidak dapat terjadi komplikasi kehamilan seperti pre
eklamsia karena riwayat kehamilan ganda merupakan salah satu dari faktor
pencetus terjadinya pre eklamsia. Kehamilan ganda atau hamil kembar adalah
kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kejadian kehamilan ganda dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor genetik atau keturunan, paritas,
dan umur (Prawirohardjo, 2010). Mengacu pada hasil penelitian yang telah
dilakukan berbeda dengan teori yang ada dimana wanita dengan kehamilan
kembar berisiko tinggi mengalami pre eklamsia hal ini biasanya disebabkan
karena adanya peningkatan massa plasenta dan produksi hormon (Varney, dkk.
2006). Kehamilan ganda merupakan salah satu faktor yang melatarbelakangi
kejadian pre eklamsia, tetapi dari hasil penelitian di RS PKU Muhammadiyah
Bantul didapatkan data yaitu sebagian besar ibu hamil dengan pre eklamsia
adalah ibu dengan kehamilan tunggal. Dikarenakan ibu dengan kehamilan
tunggal tersebut memiliki faktor lain yang mendukung kuat untuk terjadinya
36
36
pre eklamsia, seperti kehamilan yang disertai dengan hipertensi, odema, dan
lain sebagainya. Jadi tidak selalu ibu hamil dengan kehamilan ganda yang
dapat mengalami pre eklamsia saja, tetapi ibu hamil dengan kehamilan tunggal
dapat mengalami pre eklamsia ringan maupun berat. Hal ini diperkuat dengan
adanya penelitian terdahulu yaitu penelitian dari Wahyuni, dkk (2014) yang
menyebutkan bahwa sebagian besar ibu hamil dengan pre eklamsia tidak
mempunyai riwayat kehamilan ganda sebanyak 31 responden (49,2%).
7. Karakteristik ibu hamil dengan pre eklamsia berdasarkan riwayat penyakit
keluarga
Tabel 9 dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil yang mengalami
pre eklamsia sebagian besar mempunyai riwayat penyakit keluarga sebanyak
14 responden (70%), sedangkan yang terendah adalah adalah ibu hamil yang
tidak mempunyai riwayat penyakit pada keluarganya sebesar 6 responden
(30%). Namun bukan berarti bahwa ibu hamil yang tidak memiliki riwayat
penyakit pada keluarganya tidak bisa terkena pre eklamsia, karena riwayat
penyakit keluarga merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya pre
eklamsia. Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan
keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan
dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara
potasium terhadap sodium. Seorang yang kedua orang tuanya dengan
hipertensi memiliki risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi
dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki riwayat hipertensi pada
orang tuanya. Sekitar 70-80% pasien hipertensi memiliki riwayat faktor
hipertensi dalam keluarganya (Marliani, 2007).
37
37
Keterbatasan Penelitian
Kendala dalam penelitian ini yaitu dalam pengumpulan data dari rekam
medis memerlukan waktu yang lama, data yang diminta tidak bisa diambil
sekaligus, dan harus datang berulang kali ke RS PKU Muhammadiyah Bantul
untuk melengkapi data yang akan diteliti.
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran
karakteristik ibu hamil pre eklamsia di RS PKU Muhammadiyah Bantul tahun
2016, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan paritas sebagian besar
adalah primipara sebanyak 9 responden (45%).
2. Karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan umur sebagian besar
berumur 20-35 tahun sebanyak 17 responden (85%).
3. Karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan umur kehamilan sebagian
besar terjadi pada umur kehamilan 37-42 minggu sebanyak 18 responden
(90%).
4. Karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan riwayat penyakit sebagian
besar terjadi pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat penyakit sebanyak
17 responden (85%).
5. Karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan riwayat pre eklamsia
sebagian besar terjadi pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat pre
eklamsia sebanyak 20 responden (100%).
6. Karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan riwayat kehamilan ganda
sebagian besar terjadi pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat kehamilan
ganda sebanyak 17 responden (85%).
7. Karakteristik ibu hamil pre eklamsia berdasarkan riwayat penyakit keluarga
sebagian besar terjadi pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat penyakit
pada keluarganya sebanyak 8 responden (40%).
39
39
B. Saran
1. Bagi perpustakaan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Diharapkan perpustakaan dapat memperbaharui sumber bacaan atau bahan
referensi tentang pre eklamsia yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya. Dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber
pustaka serta dapat menambah pengetahuan bagi pembaca khususnya tentang
pre eklamsia.
2. Bagi Tenaga Kesehatan Bidan di RS PKU Muhammadiyah Bantul
Diharapkan bidan dapat melakukan pemeriksaan dan perawatan yang intensif
terhadap ibu hamil dengan pre eklamsia agar tidak terjadi komplikasi.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti
selanjutnya dan dapat dianalisis lebih lanjut mengenai hubungan karakteristik
ibu hamil dengan kejadian pre eklamsia.
40
40
DAFTAR PUSTAKA
Alam, D. 2012. Warning Ibu Hamil Kenali Penyakit & Gangguan yang Biasa
Terjadi pada Ibu Hamil. Surakarta: Ziyad Visi Media
Cunningham, F.G, dkk. 2006. Obstetri William. Edisi 21. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Dewi, Vivian & Sunarsih T. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika
Dinkes Kabupaten Bantul. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul
____________. 2015. Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
Dinkes Provinsi DIY. 2015. Profil Kesehatan Provinsi DIY
Gunawan, S. 2010. Reproduksi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: CV Graha
Hidayat, dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan Plus Contoh Asuhan Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Hidayat, A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika`
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39621/4/Chapter%20II.pdf
Irianti, B, dkk. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti Edisi: 1. Jakarta: CV
Segung Seto
Kriebs, J & Gegor C. 2009. Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney Edisi 2.
Jakarta: EGC
Lenevo, KJ, dkk. 2009. Obstetri Williams Edisi: 21. Jakarta: EGC
Manuaba, I.B.G. 2007. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Kebidanan
untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta
41
41
Marliani, L, dkk. 2007. 100 Question & Answers Hipertensi. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Myles. 2009. Buku Ajar Bidan Edisi: 14. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pantiawati, I & Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Yogyakarta:
Nuha Medika
Pratiwi, I. 2014. Hubungan Paritas dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu
Hamil di RSUD Wonosari: Skripsi D IV Bidan Pendidik Stikes
Aisyiyah Yogyakarta
Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
____________. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
____________. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Pudiastuti, R. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan Patologi.
Yogyakarta: Nuha Medika
Rahmawati. 2016. Hubungan Riwayat Penyakit Dengan Kejadian Pre Eklamsia
Pada Ibu Hamil Di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta 2016: Skripsi D IV Bidan Pendidik Fakultas
Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
Romauli, S. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika
Setiadi. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Sopiyudin, M. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta:
Salemba Medika
Sugiono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
_______ . 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
42
42
Trijatmo, R. 2007. Preeklamsia dan Eklamsia. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Utama, S. 2007. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklamsia
Berat Pada Ibu Hamil di RSD Raden Mattaher Jambi Tahun 2007:
Staf Pengajar Jurusan Keperawatan Poltekes Jambi. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi Vol. 8 No.2 Juli 2008.
Varney, H, dkk. 2006. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC
Wahyuni, dkk. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit Roemani
Muhammadiyah
Semarang.(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=31
4030&val=422&title=FAKTOR-
FAKTOR%20YANG%20BERHUBUNGAN%20DENGAN%20K
EJADIAN%20PREEKLAMSIA%20PADA%20IBU%20HAMIL%
20DI%20RUMAH%20SAKIT%20ROEMANI%20MUHAMMAD
IYAH%20SEMARANG: diakses tanggal 27 April 2017
Warouw, PC, dkk. 2014. Karakteristik Preeklamsia di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Vol.4 No. 1, Januari-Juni 2016.
Widoyoko, EP. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Yogi, ED, dkk. 2011. Hubungan Antara Usia dengan Preeklamsia pada Ibu
Hamil di Poli KIA RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah
Utara. Vol. 3 No.2, Agustus-Januari 2014
Yulaikhah, L. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: EGC
43
43
L
A
M
P
I
R
A
N
54
54
56
56
57
57
58
58