fraktur_antebrachii

31
FRAKTUR ANTE BRACHII KUSMEDI PRIHARTO MD SpOT FICS FAPOA MKes

Upload: bam2s

Post on 19-Jan-2016

77 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FRAKTUR_ANTEBRACHII

TRANSCRIPT

Page 1: FRAKTUR_ANTEBRACHII

FRAKTUR ANTE BRACHII KUSMEDI PRIHARTO MD SpOT FICS FAPOA MKes

Page 2: FRAKTUR_ANTEBRACHII

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II FRAKTUR ANTEBRACHII

Definisi 2

Anatomi dan Kinesiologi 2

Etiologi 3

Klasifikasi 3

Antebrachii Proksimal

a. Fraktur Kaput Radius 4

b. Fraktur Leher Radius 6

c. Fraktur Olekranon 7

d. Fraktur Monteggia 9

e. Dislokasi pada Siku 12

f. Dislokasi Kaput Radius 14

Antebrachii Media

a. Fraktur Radius dan Ulna 14

b. Fraktur satu tulang lengan bawah 16

Antebrachii Distal

a. Fraktur Radius Distal 18

b. Fraktur Galeazzi 21

c. Fraktur Colles 22

d. Fraktur Smith 24

e. Fraktur Radiokarpal

1. Fraktur Stiloid Radius 27

2. Fraktur Kominutif 27

3. Fraktur Barton 28

4. Fraktur Barton Dorsal 28

DAFTAR PUSTAKA 29

Page 3: FRAKTUR_ANTEBRACHII

BAB I PENDAHULUAN

Fraktur antebrachii sering dijumpai, terutama pada trauma langsung. Fraktur

antebrachii diklasifikasikan dalam fraktur antebrachii proksimal, medial dan distal.

Dalam hal ini fraktur antebrachii distal lebih sering terjadi daripada fraktur antebrachii

yang lain. Fraktur radius dan ulna biasanya berhubungan dengan siku dan

pergelangan tangan.

Walaupun siku merupakan salah satu persendian yang stabil pada tubuh,

sering juga terjadi dislokasi pada siku dan fraktur. Dislokasi pada siku diklasifikasikan

menjadi dislokasi sederhana yang terdiri dari displacement dari radius atau ulna

secara langsung dalam hubungannya dengan bagian distal dari humerus. Fraktur

pada siku diklasifikasikan menjadi fraktur radius dan ulna. Fraktur terjadi tergantung

dari mekanisme cedera dan umur pesien. Fraktur radius lebih sering terjadi daripada

fraktur ulna.

Fraktur pada sepertiga tengah sering terjadi pada trauma langsung ataupun

kecelakaan lalu lintas. Tetapi sangat jarang terjadi fraktur pada satu tulang saja

karena adanya membrana interosea yang menghubungkan radius dan ulna. Fraktur

radius lebih sering terjadi daripada fraktur ulna, tetapi lebih sering terjadi fraktur

kedua tulang radius dan ulna.

Fraktur antebrachii distal lebih sering terjadi daripada fraktur antebrachii

proksimal dan media. Dengan memahami biomekanik dan penatalaksanaan

daripada fraktur antebrachii distal adalah penting, karena cedera ini tidak terbatas

pada populasi orang tua. Trauma dengan energi tinggi pada distal radius pada

dewasa muda menjadi lebih sering terjadi dan hasil fungsional jangka panjang tidak

jelas. Dengan pertambahan umur pasien yang meningkat aktif, cedera pada fraktur

antebrachii harus dievaluasi menyeluruh dan diterapi dengan adekuat.

Page 4: FRAKTUR_ANTEBRACHII

BAB II FRAKTUR ANTEBRACHII

Definisi Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Patahan tadi

mungkin tak lebih dari suatu retakan, pengisutan, atau perimpitan korteks, biasanya

patahan itu lengkap dan fragmen tulang bergeser. Bila patah tulang terjadi pada

tulang lengan bawah disebut fraktur antebrachii.

Anatomi dan Kinesiologi

Gamb. Radius Gamb. Ulna

Page 5: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Kedua tulang lengan bawah dihubungkan oleh sendi radioulnar yang

diperkuat oleh ligamentum anulare yang melingkari kapitulum radius dan di distal

oleh sendi radioulnar yang diperkuat oleh ligamen radioulnar, yang mengandung

fibrokartilago triangularis. Membrana interosea memperkuat hubungan ini sehingga

radius dan ulna merupakan satu kesatuan yang kuat.

Oleh karena itu patah yang hanya mengenai satu tulang agak jarang terjadi

atau bila patahnya hanya mengenai satu tulang, hampir selalu disertai dislokasi

sendi radioulnar yang dekat dengan patah tersebut.

Di samping itu radius dan ulna dihubungkan oleh otot antar tulang, yaitu M.

supinator, M pronator teres, m pronator kuadratus yang membuat gerakan pronasi –

supinasi. Ketiga otot itu bersma dengan otot lain yang berinsersi pada radius dan

ulna menyebabkan patah tulang lengan bawah disertai dislokasi angulasi dan rotasi,

terutama pada radius.

Etiologi Fraktur dapat terjadi akibat :

1. Trauma tunggal

2. Tekanan yang berulang-ulang

3. Kelemahan abnormal pada tulang ( fraktur patologik )

Klasifikasi 1. Antebrachii Proksimal

a. Fraktur Kaput Radius

b. Fraktur Kollum Radius

c. Fraktur Olekranon

d. Fraktur Monteggia

e. Dislokasi pada siku

f. Dislokasi Kaput Radius

2. Antebrachii Media

a. Fraktur Radius dan Ulna

b. Fraktur Satu Tulang Lengan Bawah

Page 6: FRAKTUR_ANTEBRACHII

3. Antebrachii Distal

a. Fraktur Radius Distal

b. Fraktur Galeazzi

c. Fraktur Colles

d. Fraktur Smith

e. Fraktur Radiokarpal

1. Fraktur Styloid Radius ( fraktur Supir )

2. Fraktur – subluksasi volar ( fraktur Barton )

3. Fraktur – subluksasi dorsal

1. Antebrachii Proksimal a. Fraktur Kaput Radius

Fraktur caput radius sering ditemukan pada orang dewasa, tetapi

hampir tidak pernah ditemukan pada anak-anak ( mungkin karena radius

proksimal terutama tulang rawan ). Biomekanik

Jatuh pada tangan yang terentang dapat memaksa siku ke dalam

valgus dan menekan kaput radius pada kapitulum. Kaput radius dapat retak

atau pecah. Selain itu rawan sendi pada kapitulum mungkin memar atau

pecah, yang merupakan komplikasi yang penting.

Terdapat tiga jenis fraktur kaput radius menurut Mason’s, yaitu:

• Type I : fragmen patahannya tidak terdislokasi

• Type II : fragmen patahannya terdislokasi ke distal

• Type III : kaput radius remuk menjadi patah tulang kominutif

Page 7: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Gamb. Fraktur Kaput Radius berdasarkan Mason’s type I,II,III

Gambaran klinik Fraktur ini kadang-kadang terlewatkan, tetapi rotasi lengan bawah

dengan pembengkakan yang sering terbatas di lateral siku, nyeri tekan, nyeri

sumbu dan nyeri pada pergerakan memberi petunjuk diagnosisnya.

Gambaran Radiologi 1. Pecah vertikal pada caput radius

2. Satu fragmen di lateral kaput terpecah, dan bergeser ke distal

3. Kaput radius pecah menjadi beberapa fragmen ( kominutif )

Pergelangan tangan juga harus difoto dengan sinar X, untuk

menyingkirkan cedera yang bersamaan pada sendi radioulnaris distal.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan fraktur tergantung dari jenis fraktur dan usia pasien.

1. Pada retakan yang tak bergeser

Lengan dipertahankan dalam collar dan manset selama 3 minggu, fleksi

dan ekstensi aktif dapat dilakukan, tetapi rotasi harus dibiarkan pulih

sendiri.

2. Fragmen tunggal yang besar

Direkatkan kembali dengan kawat Kirschner.

Page 8: FRAKTUR_ANTEBRACHII

3. Fraktur kominutif

Eksisi kaput radius. Bila disertai cedera lengan bawah atau gangguan

pada sendi radioulnaris distal, banyak terdapat migrasi radius ke

proksimal, pada kasus ini bila dieksisi kaput perlu diganti dengan prostesis

Silastik. Setelah operasi dianjurkan melakukan gerakan lebih awal.

Komplikasi

• Kekakuan sendi, dapat melibatkan siku dan sendi-sendi radioulnaris.

• Miositis osifikans.

b. Fraktur Leher Radius

Fraktur leher radius lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang

dewasa

Biomekanik Jatuh pada tangan yang terentang, memaksa siku ke dalam valgus dan

mendorong kaput radius pada kapitulum.

Gambaran Klinik

• Nyeri pada siku

• Nyeri tekan pada kaput radius

• Nyeri bila tangan berotasi

Gambaran Radiologi Garis fraktur tampak melintang. Garis ini terletak tepat di bagian distal

diskus pertumbuhan atau pada pemisahan epifisis dengan fragmen batang

yang berbentuk segitiga. Fragmen proksimal miring ke distal, ke depan, dan

ke luar. Kadang-kadang ujung ulna mengalami fraktur.

Penatalaksanaan 1. Pada kemiringan kaput radius sampai 20 0

Lengan diistirahatkan dengan collar dan manset

Page 9: FRAKTUR_ANTEBRACHII

2. Kemiringan kaput radius > 20 0

- Reduksi tertutup dengan lengan ditarik ke dalam ekstensi dan sedikit

varus.

- Reduksi terbuka, kemiringan kaput radius dikoreksi tetapi fiksasi

internal akan mengganggu.

Pada anak-anak caput radius jangan dieksisi, karena akan

mengganggu keselarasan pertumbuhan radius dan ulna.

Setelah operasi siku dibebat dalam fleksi 90 0 selama 1-2 minggu,

kemudian dilanjutkan dengan latihan gerak.

c. Fraktur Olekranon Biomekanik Dua jenis cedera yang ditemukan, menurut Colton :

1. Fraktur kominutif akibat pukulan langsung atau jatuh pada siku

2. Fraktur oblik, akibat traksi ketika pasien jatuh pada tangan saat otot

triseps berkontraksi.

Fraktur memasuki sendi siku, akan merusak kartilago artikular. Pada

fraktur melintang, aponeurosis triseps dapat tetap utuh, dalam hal ini fragmen-

fragmen fraktur tetap bersama-sama.

Gamb. Fraktur Olekranon ( Colton )

Page 10: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Klasifikasi menurut Horne and Tenzer : 1. Type I fraktur intraartikular yang transversal, atau ekstraartikular yang

oblik.

2. Type II fraktur oblik ataupun transversal yang meliputi sepertiga atau

lebih celah sigmoid.

3. Type III fraktur terutama pada seertiga distal dari celah sigmoid, yang

mungkin melibatkan prosesus coronoid.

Gambaran klinik Memar atau lecet pada siku menunjukkan fraktur kominutif, triseps utuh

dan siku dapat diekstensikan melawan gaya gravitasi. Pada fraktur melintang

mungkin terdapat celah antara dua fragmen proksimal dan distal olekranon

yang dapat diraba dan siku pasien tidak dapat berekstensi melawan tahanan.

Gambaran Radiologi Foto lateral yang diarahkan sebagaimana mestinya penting untuk

memperlihatkan fraktur secara terinci, disamping kerusakan sendi yang

berkaitan. Posisi kaput radius harus diperiksa, mungkin terdapat dislokasi

kaput radius.

Penatalaksanaan 1. Fraktur kominutif dengan triseps utuh harus diterapi sebagai memar.

Page 11: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Banyak dari penderita berusia tua dan mengalami osteoporosis, dan

imobilisasi siku akan mengakibatkan kekakuan. Lengan diistirahatkan

dalam kain gendongan selama 1 minggu.

2. Fraktur melintang tidak bergeser

Siku diimobilisasi dengan gips pada posisi fleksi sekitar 60 0 selama 2 –

3 minggu.

3. Fraktur melintang dengan pergeseran

Membebat lengan pada posisi yang lurus. Mekanisme ekstensor harus

diperbaiki dengan operasi. Fraktur direduksi dan ditahan dengan

sekrup panjang atau pemasangan kawat dengan tegangan ( tension

band wiring ). Bila fragmen sangat kecil, fragmen dpat dieksisi dan

triseps ditempelkan kembali pada ulna. Collar dapat dipakai selama 3

minggu.

Komplikasi

• Kekakuan sendi

• Non union

• Osteoartritis post traumatika

d. Fraktur Monteggia

Definisi Fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi sendi radius ulna

proksimal.

Page 12: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Biomekanik

• Jatuh pada tangan, tubuh memuntir sehingga daya gerak mempronasi

lengan bawah

• Kaput radius dislokasi ke depan, 1/3 proksimal ulna patah dan melengkung

ke depan

• Hiperekstensi

Klasifikasi menurut Bado 1. Type I Angulasi ke anterior dari fraktur ulna dan dislokasi ke anterior

dari kaput radial

2. Type II Angulasi ke posterior dari fraktur ulna dan dislokasi ke posterior

dari kaput radial

3. Type III Fraktur metafisis proksimal ulna dan dislokasi ke lateral dari

kaput radial

4. Type IV Dislokasi ke anterior dari kaput radial dan fraktur kedua radius

dan ulna

Gamb. Fraktur Montegia ( Bado )

Gambaran Klinik 2 tipe :

1. Ekstensi

Gaya yang terjadi mendorong ulna ke arah hiperekstensi dan pronasi.

Page 13: FRAKTUR_ANTEBRACHII

2. Fleksi

Gaya yang mendorong dari depan ke arah fleksi sehingga fragmen ulna

angulasi ke posterior

Deformitas ulna jelas, tetapi dislokasi kaput radius kadang tertutup akibat

pembengkakan. Suatu petunjuk yang berguna adalah nyeri dan nyeri tekan

pada sisi lateral siku.

Pergelangan tangan dan tangan harus diperiksa untuk mencari ada

tidaknya tanda-tanda cedera pada N. Radialis.

Gambaran Radiologi

• Fraktur 1/3 proksimal ulna dengan angulasi ke anterior, disertai dislokasi

anterior sendi radius ulna proksimal

• Fraktur 1/3 proksimal ulna dengan angulasi ke posterior, disertai dislokasi

posterior sendi radius ulna proksimal

• Dislokasi kaput radius bias disertai fraktur olekranon

Penatalaksanaan Petunjuk untuk keberhasilan terapi adalah memulihkan panjang ulna

yang mengalami fraktur, hanya setelah itu sendi yang berdislokasi dapat

sepenuhnya direduksi.

Page 14: FRAKTUR_ANTEBRACHII

1. Reposisi tertutup

Tarikan lengan bawah ke distal, putar ke arah supinasi penuh, reduksi

kaput radius

2. Imobilisasi

Gips sirkuler di atas siku dengan posisi siku fleksi 900 dan posisi lengan

bawah supinasi penuh selama 6 minggu

3. Reposisi terbuka

Pemasangan fiksasi interna ( plate-screw )

Komplikasi

• Malunion

• Non union

• Sinostosis atau jembatan kalus, yaitu kalus antara radius dan ulna

sehingga kemungkinan supinasi dan pronasi.

• Cedera N. Radialis

e. Dislokasi Pada Siku Dislokasi pada siku agak lebih sering ditemukan pada orang dewasa

daripada anak-anak. Cedera biasanya digolongkan berdasarkan arah

pergeserannya. Tetapi, pada 90 % dislokasi siku, kompleks radioulna

bergeser ke posterior atau ke posterolateral, sering bersama-sama dengan

fraktur pada prosessus tulang yang menahan.

Biomekanik Dislokasi sendi siku merupakan dislokasi sendi humeroulnar dan

humeroradial. Biasanya terjadi dislokasi fragmen distal ke posterior dan lateral

terhadap fragmen proksimal. Dislokasi ini terjadi oleh karena trauma tidak

langsung, benturan pada tangan dan lengan bawah dengan siku dalam posisi

ekstensi disertai sedikit fleksi dan lengan atas terdorong ke arah volar dan

medial.

Page 15: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Gambaran Klinik Pasien menyangga lengan bawahnya dengan siku yang sedikit

berfleksi, nyeri spontan, nyeri sumbu. Kalau pembengkakan tidak hebat,

deformitas jelas terlihat. Pertanda tulang ( olekranon dan epikondilus ) bersifat

abnormal pada posisi ± 30 0.

Gambaran Radiologi 1. Dislokasi jelas terlihat

2. Mengetahui setiap fraktur yang menyertai

3. Memastikan bahwa sendi telah tereduksi pada koreksi dislokasi

Penatalaksanaan 1. Koreksi dislokasi

Siku difleksikan lebih jauh sementara itu prosesus olekranon didorong ke

depan dengan jempol. Kalau fleksi yang hamper penuh belum dapat

diperoleh, olekranon belum berada pada alur trokhlea.

2. lengan dipertahankan dalam collar dan manset dengan posisi siku fleksi >

90 0 selama 1-2 minggu. Kemudian dilanjutkan dengan latihan gerak.

Komplikasi 1. Dini

a. Cedera A. Brachialis

b. Cedera N. Medianus atau N. Ulnaris

c. Fraktur yang berkaitan dengan dislokasi

1. Serpihan kecil koronoid.

2. Epikondilus medial yang mengalami avulsi dapat terjepit pada

sendi.

3. Kaput radius.

4. Prosesus olekranon.

5. Fraktur – dislokasi karena hantaman sisi

2. Lanjut a. Miositis osifikans

b. Perkapuran pada kapsul atau ligament

Page 16: FRAKTUR_ANTEBRACHII

c. Dislokasi yang tidak direduksi

d. Dislokasi berulang

f. Dislokasi Kaput Radius Dislokasi kaput radius yang terisolasi jarang terjadi pada orang

dewasa. Bila ditemukan, harus curiga adanya fraktur ulna.

Gambaran Radiologi Kalau memperlihatkan radius proksimal berbentuk kubah, bukan datar,

dislokasinya telah berlangsung lama. Dislokasi ini dapat bersifat bawaan atau

berkaitan dengan ulna pendek.

Penatalaksanaan 1. Kalau keadaan ini ditemukan pasca trauma dan ulna normal, dislokasi

dapat direduksi dengan tekanan langsung pada kaput radius sementara

lengan bawah disupinasikan. Lengan dipertahankan dalam posisi supinasi

dalam gips selama 6 minggu.

2. Kalau bersamaan dengan perpendekan ulna, reduksi tidak dapat

dilakukan.

2. Antebrachii Media a. Fraktur Radius dan Ulna

Biomekanik Fraktur pada kedua batang tulang lengan bawah sering terjadi dalam

kecelakaan lalu lintas. Daya pemuntir ( biasanya jatuh pada tangan )

menimbulkan fraktur spiral dengan kedua tulang patah pada tingkat yang

berbeda. Pukulan langsung atau daya tekukan menyebabkan fraktur

melintang kedua tulang pada tingkat yang sama.

Deformitas rotasi tambahan dapat ditimbulkan oleh tarikan otot-otot

yang melekat pada radius. Perdarahan dan pembengkakan kompartemen otot

pada lengan bawah dapat menyebabkan gangguan peredaran darah.

Page 17: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Gambaran Klinik Sakit pada lengan bawahnya sehingga tidak mau menggerakkan

tangannya. Fraktur biasanya terlihat jelas, adanya deformitas di daerah yang

patah, tetapi nadi harus diraba dan tangan diperiksa untuk mencari ada

tidaknya defisit peredaran darah atau saraf.

Gambaran Radiologi Kedua tulang patah, baik secara melintang pada tingkat yang sama

atau secara oblik dengan fraktur radius biasanya pada tingkat yang lebih

tinggi.

Pada anak-anak, fraktur sering tidak lengkap ( greenstick ) dan hanya

berangulasi. Pada orang dewasa, pergeseran dapat terjadi pada setiap arah,

tumpang tindih, miring atau memuntir.

Penatalaksanaan 1. Pada anak – anak

Reduksi tertutup, fragmen dapat dipertahankan dalam gips dari aksila

sampai batang metacarpal, dengan posisi siku 90 0 dan lengan bawah

pada posisi netral selama 6 – 8 minggu.

2. Pada orang dewasa

Reduksi terbuka dan fiksasi internal, fragmen dipertahankn dengan plat

dan sekrup atau pen intramedula. Dilanjutkan dengan pemasangan gips

Page 18: FRAKTUR_ANTEBRACHII

dari siku sampai batang metacarpal dengan siku fleksi 90 0 selama 6 - 8

minggu.

Komplikasi 1. Dini

a. Cedera saraf

b. Cedera A. Radialis atau A. Ulnaris

c. Sindroma kompartemen

2. Lanjut a. Delayed union dan non union

b. Malunion

c. Iatrogenik

b. Fraktur Satu Tulang Lengan Bawah

Fraktur pada radius saja atau ulna saja tidak biasa terjadi dan biasanya

disebabkan oleh pukulan langsung. Hal ini penting karena dua alasan :

1. Dislokasi yang menyertai mungkin tidak terdiagnosis, kalau hanya satu

tulang lengan bawah yang patah dan terdapat pergeseran, salah satu atau

sendi radioulnar pasti berdislokasi.

2. Non union cenderung untuk terjadi kecuali kalau disadari bahwa satu

tulang memerlukan waktu konsolidasi seperti yang diperlukan dua tulang.

Gambaran klinik Fraktur ulna mudah terlewatkan sekalipun dengan pemeriksaan

radiologi.

Gambaran Radiologi Fraktur mungkin terdapat di suatu tempat pada radius atau ulna. Garis

fraktur melintang dan pergeseran sedikit. Pada anak-anak, tulang yang utuh

kadang – kadang bengkok tanpa benar-benar patah ( Borden, 1975 ).

Page 19: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Penatalaksanaan 1. Fraktur radius dengan pergeseran berputar

Untuk mencapai reduksi lengan bawah biasanya perlu :

- Supinasi untuk fraktur 1/3 bagian atas

- Netral untuk fraktur 1/3 bagian tengah

- Pronasi untuk fraktur 1/3 bagian bawah

2. Fraktur radius yang terisolasi

Gips lengkap, mencakup siku dan sendi pergelangan tangan selama 8 –

12 minggu.

3. Fraktur ulna yang terisolasi

Penahan lengan bawah yang memungkinkan siku bebas biasanya

mencukupi ( Pollock, 1983 ).

Karena satu tulang utuh, ujung-ujung tulang yang patah mungkin sedikit

terpisah dan penyatuan cenderung berjalan lambat. Karena alas an ini banyak

ahli bedah lebih menyukai fiksasi internal untuk fraktur satu tulang. Meskipun

demikian tidak aman untuk mulai lagi kerja manual tanpa perlindungan bebat

di atas siku yang mencegah rotasi.

Page 20: FRAKTUR_ANTEBRACHII

3. Antebrachii Distal a. Fraktur Radius Distal

Biomekanik Jatuh secara kompresi dengan posisi pergelangan tangan dorsofleksi.

Derajat kominutif adalah proporsional dengan energi yang diteruskan pada

tulang, dengan cedera energi tinggi menyebabkan lebih kominutif dan

meningkatkan kejadian fraktur yang kompleks.

Klasifikasi

• Umum 1. Fraktur Colles

2. Fraktur Smith

3. Fraktur Barton

• Modern ( terbaru ) 1. Klasifikasi Frykman

Type I Tidak memiliki asosiasi dengan fraktur styloid ulna

Type II Fraktur distal radius dengan disertai fraktur styloid ulna

Type III Intrartikular fraktur, meliputi sendi radiokarpal, tidak

memiliki asosiasi dengan fraktur styloid ulna

Type IV Intraartikular fraktur, meliputi sendi radiokarpal, disertai

fraktur styloid ulna

Type V Fraktur distal radius , meliputi sendi radioulnar, tidak

memiliki asosiasi dengan fraktur styloid ulna

Type VI Fraktur distal radius, meliputi sendi radioulnar, disertai

fraktur styloid ulna

Type VII Frraktur distal radius, meliputi kedua sendi radiokarpal

dan radioulnar, tidak memiliki asosiasi dengan fraktur

styloid ulna

Type VIII Fraktur distal radius, meliputi kedua sendi radiokarpal dan

radioulnar, disertai dengan fraktur styloid ulna

2. Klasifikasi Melone

Terdiri dari subtype 4 bagian intraartikular fraktur

Page 21: FRAKTUR_ANTEBRACHII

3. Klasifikasi AO /ASIF

Berdasarkan system ABC

Type A Ekstraartikular metafisis fraktur

A1 Isolated fraktur dari distal ulna

A2 Fraktur radius distal sederhana

A3 fraktur radius dengan impaksi metafisis

Type B Intraartikular rim fraktur

B1 Fraktur styloid radius

B2 Fraktur Barton dorsal

B3 Fraktur Barton Volar ( mirip dengan fraktur Smith type II )

Type C Intraartikular fraktur kompleks

C1 Fraktur metafisis dengan sendi radiokarpal

C2 Fraktur metafisis dengan artikular displacemen

C3 Fraktur metafisis dengan pergeseran diafisis – metafisis

Gamb. Fraktur radius distal ( Frykman )

Page 22: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Gamb. Fraktur radius distal ( AO / ASIF )

Gamb. Fraktur radius distal ( Melone’s )

b. Fraktur Galeazzi

Definisi Fraktur sepertiga bagian distal radius yang disertai dengan dislokasi

sendi radius ulna distal.

Page 23: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Biomekanik

• Jatuh dengan tangan terbuka, menahan badan

• Rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan barat badan

yang memberi gaya supinasi.

Gambaran Klinik

• Tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal

• Pergelangan tangan teraba tonjolan ujung distal ulna

• Pemeriksaan lesi N.ulnaris ( sering terjadi )

• Bila derajat dislokasi fragmen fraktur ringan, nyeri dan tegang pada daerah

fraktur saja, bila berat biasanya terjadi pemendekan lengan bawah.

Gambaran Radiologi Fraktur 1/3 distal radius, melintang atau oblik yang pendek, dengan

angulasi atau tumpang tindih, dan disertai dengan dislokasi sendi radius ulna

distal.

Gamb. Fraktur Galeazzi

Penatalaksanaan Petunjuk penting adalah memulihkan panjang tulang yang mengalami

fraktur.

1. Reposisi dan imobilisasi

Gips di atas siku selama 6 minggu

Page 24: FRAKTUR_ANTEBRACHII

2. Posisi netral untuk dislokasi sendi radius ulna distal, deviasi ulnar, fleksi

3. Reposisi terbuka

Pemasangan fiksasi interna ( plate-screw )

Komplikasi

• Sinostosis atau jembatan kalus, yaitu kalus antara radius dan ulna

sehingga kemungkinan supinasi dan pronasi hilang.

• Delayed union dan non union

• Malunion

b. Fraktur Colles

Definisi = dinner fork deformity

= Fraktur melintang pada radius tepat di atas pergelangan tangan,

dengan pergeseran dorsal fragmen distal.

Gamb. Fraktur Colles

A. Patah tulang ekstensi ( Colles )

B. Fraktur radius distal umumnya juga menunjukkan disloksai ke radial

dan patah tulang prosessus stiloideus ulna

C. Reposisi fraktur Colles

Page 25: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Biomekanik

• Jatuh dengan tangan terbuka dan pronasi, sedangkan tubuh dan lengan

endorotasi

• Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah eksorotasi atau supinasi

• Jatuh pada permukaan tangan sebelah volar menyebabkan dislokasi

fragmen fraktur sebelah distal ke arah dorsal.

Fraktur Colles sering digolongkan berdasarkan apakah prosessus

stiloideus ulna juga mengalami fraktur, apakah sendi radioulnar terlibat dan

apakah sendi radiokarpal terlibat ( Frykmann, 1967 ).

Gambaran Klinik

• Fraktur metafisis distal radius dengan jarak ± 2,5 cm dari permukaan sendi

distal radius

• Dislokasi fragmen distalnya ke arah posterior atau dorsal

• Subluksasi sendi radioulnar distal

• Avulsi prossesus stiloideus ulna

• Penonjolan punggung pergelangan tangan dan depresi ke depan

• Nyeri tekan lokal dan nyeri bila pergelangan tangan digerakkan

Gambaran Radiologi

• Fraktur melintang pada sambungan kortikokanselosa dan prosessus

stiloideus ulnar sering putus.

• Fragmen radius :

1. Bergeser dan miring ke belakang

2. Bergeser dan miring ke radial

3. Terimpaksi

• Fragmen distal kadang remuk dan kominutif

Penatalaksanaan 1. Tanpa dislokasi

- Imobilisasi : gips sirkular di bawah siku ± 4 minggu

Page 26: FRAKTUR_ANTEBRACHII

2. Dengan dislokasi

- Reposisi tertutup, pada dorsofleksi fragmen distal, traksi, posisi tangan:

• Volar fleksi, deviasi ulna ( mengkoreksi deviasi radial )

• Diputar ke arah pronasio ( mengkoreksi supinasi )

• Imobilisasi ± 4-6 minggu

3. Fraktur kominutif berat dan tidak stabil

Fiksasi eksternal dengan pen proksimal yang menfiksasi radius dan pen

distal, sebaiknya menfiksasi dasar-dasar metacarpal kedua dan sepertiga.

Komplikasi 1. Dini

a. Sirkulasi darah pada jari harus diperiksa

b. Cedera saraf

c. Distrofi refleks simpatetik

2. Lanjut a. malunion

b. Delayed union dan non union

c. Kekakuan pada bahu

d. Atrofi Sudeck

e. Ruptur tendon ( pada ekstensor polisis longus )

c. Fraktur Smith

Definisi = Reverse fraktur Colles

= Garden spade deformity

= Fraktur dislokasi ke arah anterior atau volar

Page 27: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Gamb. Atas : Fraktur Smith Gamb. A : Fraktur Smith

Gamb. Bawah : Fraktur Colles Gamb. B : Fraktur Barton

Biomekanik

• Jatuh dengan tangan menahan badan, posisi tangan volar fleksi pada

pergelangan tangan dan pronasi ( jatuh pada punggung tangan )

• Jatuh pada permukaan tangan sebelah dorsal menyebabkan dislokasi

fragmen distal ke arah volar

• Garis patah transversal, kadang-kadang intraartikular

Klasifikasi Thomas 1. Type I Ekstraartikular fraktur dengan sudut volar dan displacement dari

fragmen distal

2. Type II Intraartikular fraktur dengan volar dan displacement ke proksimal

dari fragmen distal bersamaan dengan karpal ( mirip fraktur

Barton )

3. Type III Ekstraartikular fraktur dengan volar displacement dari fragmen

distal dan karpal ( garis fraktur lebih oblik daripada type I )

Page 28: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Gambaran Klinik

• Penonjolan dorsal fragmen proksimal

• Fragmen distal di sisi volar pergelangan

• Deviasi tangan ke radial

Gambaran Radiologi

• Fraktur metafisis radius distal

• Rö Lat : fragmen distal bergeser dan miring ke anterior

Penatalaksanaan 1. Reposisi dengan posisi tangan dorsofleksi ringan, deviasi ulnar, supinasi

maksimal (kebalikan posisi Colles)

2. Imobilisasi : gips di atas siku selama ± 4-6 minggu

d. Fraktur Radiokarpal Fraktur pada radius distal dapat memasuki sendi pergelangan tangan,

menyebabkan:

1. Fraktur osteoartikular yang sederhana

2. Fraktur osteoartikular kominutif

3. Fraktur subluksasi pada pergelangan tangan

Page 29: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Fraktur Stiloid Radius

Biomekanik Cedera ini disebabkan oleh deviasi radius secara paksa pada

pergelangan tangan dan dapat terjadi setelah jatuh, atau bila pegangan starter

menendang balik.

Gambaran Klinik Nyeri pada pergelangan tangan

Gambaran Radiologi Garis fraktur bersifat melintang, meluas ke lateral dari permukaan sendi

radius. Fragmen jauh lebih besar daripada stiloid radius, sering tidak

bergeser.

Penatalaksanaan 1. Kalau terdapat pergeseran

Fraktur perlu direduksi dan pergelangan tangan dipertahankan dalam

deviasi ulnar dengan slab gips yang mengelilingi bagian luar lengan bawah

yang membentang dari bawah siku sampai leher metacarpal.

2. Reduksi terbuka dengan fiksasi internal dengan kawat Kirschner.

Fraktur Kominutif

Biomekanik Jika radius bagian bawah tidak patah secara melintang di atas

pergelangan tangan seperti pada fraktur Colles, mungkin terdapat fraktur yang

berbentuk T pada sendi atau radius bagian bawah mungkin kominutif.

Penatalaksanaan

• Reduksi tertutup

Harus dilakukan upaya untuk memulihkan panjang dan penjajaran

( alignment ) lengan bawah. Reduksi ini terbaik dicapai dengan

ligamentotaksis ( traksi pada ligament 0 dengan fiksator luar selama 6 – 8

minggu.

Page 30: FRAKTUR_ANTEBRACHII

Fraktur Subluksasi Volar ( Fraktur Barton )

Biomekanik Cedera ini yang kadang-kadang dikira fraktur Smith, berbeda dari

fraktur Smith dalam hal garis frakturnya. Karena fragmen kecil dan tidak

berpenyangga, fraktur bersifat tidak stabil.

Gambaran Radiologi

Garis fraktur bersifat oblik dari bibir volar radius sampai ke dalam sendi

pergelangan tangan, fragmen distal bergeser ke anterior, membawa serta

karpal ke anterior.

Penatalaksanaan

• Reduksi dengan fiksasi internal, dengan plat dinding penopang anterior

yang kecil.

Fraktur Subluksasi Dorsal

= Farktur Barton dorsal

Gambaran Radiologi Garis fraktur bersifat oblik pada bibir dorsal radius dan karpal terbawa

ke posterior.

Penatalaksanaan 1. Reduksi tertutup dan imobilisasi lengan bawah dengan gips selama 6

minggu.

2. Reduksi terbuka dan pemasangan plat bila fraktur bergeser lagi.

Komplikasi 1. Dini

a. Cedera yang berkaitan pada karpal

b. Pergeseran tulang

2. Lanjut a. Osteoartritis sekunder

Page 31: FRAKTUR_ANTEBRACHII

DAFTAR PUSTAKA

1. Apley, A. Graham ; Solomon, Louis. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem

Apley ( Apley’s System of Orthopaedics and Fractures ), edisi 7. hal.303 –

317. Widya Medika. Jakarta.

2. Brinker, Mark R., M. D. Review of Orthopaedic Trauma. p. 261 – 300. W. B

saunders Company. Philadelphia.

3. Hansen, Sigvard T., Jr., M. D ; Swiontkoski, Marc F., M. D. Orthopaedic

Trauma Protocols. p. 107 – 142. Raven Press. New York.

4. Salter, Robert Bruce. Textbook of Disorders and Injuries of the

Muskuloskeletal System, 3rd edition. p. 513 – 579. Williams & Wilkins.

Philadelphia.

5. de Jong, Wim ; Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi revisi. Hal 1169

– 1175. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1997.

6. Reksoprodjo, Soelarto. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Hal.519 – 526. Penerbit

Binarupa Aksara. Jakarta. 1995.

7. Forearms Fracture. http:// www.emedicine.com 2004