formulasi+dan+evaluasi+lipstik
TRANSCRIPT
Formulasi dan Evaluasi Lipstik
Definisi• Lipstik adalah pewarna bibir yang dikemas
dalam bentuk batang padat (roll up) yang dibentuk dari minyak, lilin, dan lemak.
• Lipstik biasanya menggunakan lebih banyak lilin dan terasa lebih padat dan kompak.
• Pada umumnya basis ini adalah minyak-minyak lemak.
Sejarah
• Lipstik telah ditemukan sejak masa kuno ketika batu
permata semimulia dihancurkan dan dioleskan ke bibir
dan kadang-kadang ke mata.
• Selama Zaman Keemasan Islam, kosmetolog Al-
Andalus terkenal Abul Qasim az-Zahrawi menemukan
lipstik padat, yang merupakan batangan wangi yang
digiling dan ditekan dalam cetakan khusus, dan ia
menjelaskannya dalam bukunya At-Tashrif.
• Lipstik mulai populer pada masa Ratu Elizabeth I dari
Inggris
Syarat lipstik
• Harus tidak toksik dan tidak berbahaya secara dermatologis.
• Membuat bibir lembut.
• Harus melekat kuat pada bibir dan tidak kering.
• Tidak mengiritasi pada kulit di bibir
• Kelihatan berkilau dan lembut.
• Stabil secara kimia dan fisika.
• Mudah digunakan dan dihilangkan.
• Harus cukup keras untuk dibentuk ke dalam bentuk batangan,cukup
lembut untuk meleleh dengan cepat jika bersentuhan dengan bibir dan
harus memiliki bentuk yang tidak menetes/ keluar ke dalam tas tangan di
bawah berbagai kondisi yang biasa ditemukan
Komponen LipstikKomponen Fungsi
Waxes berfungsi untuk memberikan struktur pada stik dan menjaga agar tetap padat meskipun dalam kondisi hangat
Minyak •memperoleh paduan yang tepat dengan wax agar lebih sesuai saat diaplikasikan pada bibir•sebagai pelarut dan pendispersi zat-zat yang bersifat tidak larut
Pewarna memberi warna pada lipstik
Pengawet agar lipstick tidak ditumbuhi oleh bakteri dan jamur yang dapat merusak kualitas lipstick itu sendiri
Antioksidan lipstik terdiri atas minyak dan lemak yang mudah teroksidasi sehingga mudah rusak dan menimbulkan bau tengik. Untuk mengatasinya diperlukan antioksidan .
Parfum berfungsi untuk menutup bau yang tidak sedap dari lilin serta member rasa pada lipstick
Zat tambahan lain •UV Protection, berfungsi untuk melindungi bibir dari pengaruh sinar matahari termasuk radiasi UV•PVP (0,5-1%), membentuk selaput pada bibir dan memeberikan proteksi terhadap reaksi alergi dari bahan-bahan yang lain•Isopropyl linoleat, berfungsi untuk melindungi dari efek kekeringan.
Kerusakan pada lipstik
• Sweating, merupakan keluarnya cairan dari permukaan lipstick yang disebabkan
Karena kadar minyak yang tinggi atau rendahnya kualitas campuran minyak dan
lilin dalam formula.
• Bleeding, terjadi pemisahan antara zat warna dengan basis lilin, sehingga
menyebabkan zat warna tidak merata
• Blooming, disebut juga pemekaran pada ujung lipstick yaitu permukaan lipstick
menjadi lebih tumpul dari yang diharapkan. Hal ini terjadi karena tingginya
konsentrasi cetyl alcohol (>5%).
• Streaking, terbentuknya sebuah garis tipis atau pita yang berbeda warna, atau
substansi yang nampak di permukaan pada produk jadi. Hal ini terjadi karena
terjadi pemisahan partikel yang tersuspensi.
• Seams, ditandai dengan keretakan lipstick pada saat digunakan. Hal ini terjadi
karena massa yang rapuh atau terjadi kesalahan pada saat teknik pendinginan
• Laddering, produk nampak berjenjang, tidak lembut dan tiak
homogeny setelah dibekukan, nampak adanya lapisan ganda.
Kerusakan ini terjadi karena pada saat proses pencetakan
dilakukan pada temperature rendah, atau sebagian formulasi tidak
cukup panas, atau bisa juga terjadi karena proses pengisian pada
cetakan terlalu lambat.
• Deformation, lipstick terlihat rusak dengan sangat jelas, kerusakan
juga terlihat jika dilihat dari salah satu sisi maupun kedua sisi
• Catering, stick membentuk lubang dimana penyebab utamanya
adalah jumlah minyak silicon atau minyak lubrikasi yang terlalu
sedikit.
• Mushy failure, inti pusat stick tidak memiliki struktur dan patah.
Gb. Lipstik mengalami kerusakan sweating dan seams
Formula I
Bees Wax 10%
Carnauba Wax 8%
Honey 5%
Cetyl Alkohol 5%
Castor Oil 65%
Isopropyl Myristate 5%
Cara pembuatan formula I1. Lelehkan bees wax dan carnauba wax di atas waterbath.
2. Setelah meleleh, tambahkan castor oil, aduk homogen.
3. Tambahkan cetyl alkohol, dan isopropyl myristate
4. Terakhir, tambahkan Honey setelah agak dingin
5. Tuang ke dalam cetakan, kemudian masukkan ke dalam almari
pendingin.
Setelah padat, lipstick dikeluarkan dari cetakan.
6. Lipstick siap dikemas sesuai dengan kemasan yang diinginkan.
7. Lakukan uji sifat fisik lipstick.
Form
ula
II
(Perd
anaku
sum
a d
an W
ula
ndari
[2012])
Malam lebah putih 25%Lanolin 10%Sophim MC 30 5%Olive cerester 1%Paraffin 10%Carnauba wax 3%Phytowax olive 10 L40 3%Phytowax olive 12 L44 3%Phytowax olive 16 L55 4%Propil paraben
0,10%Lanol 99 3%Techpolymer MB 8C 1%Lemak tengkawang 3%DL-α-Tocopherol acetate 0,20%Parfum
0,50%Titanium dioksida 1%Pigmen (Drug and Cosmetic) 2%
Cara pembuatan formula II
Campuran minyak (lanolin, Sophim MC 30, olive cerester,
lanol 99), lemak (lemak tengkawang) dan malam (malam
lebah, phytowax, parafin, carnauba wax) dipanaskan sambil
diaduk sampai terbentuk suatu massa cair. Pada suhu 85˚C
diturunkan menjadi suhu 70˚C kemudian ditambahkan
parfum dan dituang ke cetakan yang berukuran 40 x 8 mm
dan didinginkan sampai 40˚C. Setelah dingin, cetakan
dimasukkan ke dalam freezer (-23˚C). Setelah 30 menit
lipstik batang dimasukkan ke casing
Uji sifat fisik lipstik• Melting point
50 mg sampel lipstik dimasukkan ke dalam pipa kapiler,
dinginkan dalam es selama dua jam dan pasang termometer. Masukkan
dalam beker glass yang berisi air lalu panaskan sambil diaduk dengan
stirrer. Amati gerakan sampel yang terjadi, kemudian catat pada suhu
berapa sampel mulai meleleh dan ini dikatakan sebagai titik leleh.
• Uji lakes dan pengisi
Timbang 0,2-0,3 g sampel,panaskan dengan trikloretilen dalam
beker ditutup gelas arloji. Saring dengan Krus Gooch (tertara), cuci
dengan trikloretilen, keringkan endapan pada suhu 105 oC ad bobot
konstan.
• Softening point
Masukkan sampel lipstik dalam cincin alumunium. Pereskan masa
berlebih pada bagian atas dan bawah dengan pisau yang tajam, sehingga
diperoleh lipstik berbentuk tablet. Pindahkan dalam pendingin (6°C)
selama 10 menit. Keluarkan sampel dari pendingin lalu pasangkan pada
bola baja secara perlahan-lahan. Masukkan dalam beker glass yang berisi
air, panaskan sambil dilakukan pengadukan. Kontrol suhu dengan
termometer. Ketika sampel lepas dari bola baja dan jatuh kedasar beker
maka itu dicatat sebagai drajat kelembutan.
• Stabilitas
Lipstik ditempatkan pada suhu 4°C untuk diuji kestabililannya,
20-25°C, 30-40°C dan diamati pengaruhnya seperti kelelehan, daya
lekatnya,
• Permeasi
Membran bibir sapi segar dicuci untuk menghilangkan material
dan jaringan yang melekat, difusi sel pada tempat yang sama, dan 50
mg masa lipstik diterapkan pada membran. Stirrer magnetik ini (600
rpm), fase yang didapatkan dibuat isotonik dengan dapat fosfat pH 6,4.
Suhu eksperimen dijaga 32°C dengan suhu sirkulasi air di dalam sel.
Sampling dilakukan dengan interval 1 jam dan dianalisis di bawah UV
220 nm selama 8 jam.
• Standarisasi
Kurva kalibrasi obat dibuat dengan menggunakan
spektrofotometri UV pada dapat fosfat pH 6,4; 500 µg/ml larutan stok
allantoin dibuat pada dapar fosfat Ph 6,8. Absorbansi terekanm pada λ
maks 220 nm.
• Zat warna : fluoresein biasanya 2-3% (pewarna utama) dan
“lakes” biasanya 10% (penguat warna,brightening)
Tabel. Zat warna terdapat dalam lipstik
Packaging
Alumunium
Plastik