format resume
DESCRIPTION
Format Resume Asuhan KeperawatanTRANSCRIPT
ANALISIS DATANo Data fokus Problem Etiologi1 DS= Bayi Ny.W lahir tanggal 7
November 2012 jam 08.24WIB masa gestasi 37 minggu status gestasi G3P2A0 bayi dilahirkan secara spontan dibantu oleh dokter tempat melahirkan di RSUD SRAGENDO=keadaaan compos mentisTTV=TD=- S=37 CR=44x/menit N=144x/menitUK=37 minggu,penurunan lemak subcutan dalam kulit
Resiko Perubahan suhu tubuh: hipotermi/hypertermi
BBL perbedaan suhu tubuh dalam perut ibu dan lingkungan luaradanya factor kondisi,radiasi dan evaporasi Resiko terjadi perubahan suhutubuh
2 Ds= Bayi Ny.W lahir tanggal 7 November 2012 jam 08.24WIB masa gestasi 37 minggu status gestasi G3P2A0 bayi dilahirkan secara spontan dibantu oleh dokter tempat melahirkan di RSUD SRAGENDo=kesadaran compos mentisBB=2850gramPB=45cm LK=32cmLD=31cm APGAR score7-9-10Reflek hisap belum kuat dan belum terlatih,Ibu belum menyusui
Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
BBL refleks menghisap (+) belum terlatih dan imaturitas saluran cernaintake dan output nutrisi Resiko terjadinya pemenuhan gangguan nutrisi
3 Ds= Bayi Ny.W lahir tanggal 7 November 2012 jam 08.24WIB masa gestasi 37 minggu status gestasi G3P2A0 bayi dilahirkan secara spontan dibantu oleh dokter tempat melahirkan di RSUD SRAGENDo= tali pusat masih basah dan rapuh TTV= TD=- S=37CR=44x/menitN=144x/menit
Resiko infeksi Faktor lingkungan dan Tali pusat basah bakteri mudah menempel dan berkembang biak Resiko terjadinya infeksi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSINo Diagnosa
KeperawatanTujuan dan KH Intervensi
1 Resiko Perubahan suhu tubuh: hipotermi/hypertermi yang berhubungan dengan lingkungan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X 24 jam diharapkan klien terhindar dari ketidak-
Mengatur temperature :1.Monitor temperatur klien sampai stabil2.Monitor nadi, pernafasan3. Monitor warna kult
yang baru (udara luar) dan penurunan jumlah lemak subcutan.
seimbangan suhu tubuh dengan KH :Termoregulasi Neonatus- Suhu 36,5-37,5˚ C- RR : 30-60 X/menit- HR 120-140 X/menit- Warna kulit merah muda- Tidak ada distress respirasi- Hidrasi adekuat- Tidak menggigil- Bayi tidak letargi
4. Monitor tanda dan gejala hipotermi / hipertermi5. Perhatikan keadekuatan intake cairan6. Pertahankan panas suhu tubuh bayi (missal : segera ganti pakaian jika basah)7. Bungkus bayi dengan segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas8. Jelaskan kepada keluarga tanda dan gejala hipotermi / hipertermi9 Letakkan bayi setelah lahir di bawah lampu sorot / sumber panas10. Jelaskan kepada keluarga cara untuk mencegah kehilangan panas / mencegah panas bayi berlebih11 Tempatkan bayi di atas kasur dan berikan selimut dan ganti popok bila basah
2 Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh dalam mencerna nutrisi (imaturitas saluran cerna).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X 24 jam diharapkan pemenuhan nutrisi bayi dapat terpenuhiDengan KH:-Reflek hisap dan menelan baik-Muntah (-)-Kembung (-)-BAB lancar-Berat badan meningkat 15 gr/hr-Turgor elastis.
Pemenuhan Nutrisi Bayi1.Kaji kebutuhan nutrisi Bayi2.Observasi intake dan output.3.Observasi reflek hisap dan menelan.4.Beri minum sesuai program5.Monitor tanda-tanda intoleransi terhadap nutrisi parenteral.6.Kaji kesiapan ibu untuk menyusui.7.Timbang BB setiap hari.
3 Resiko infeksib/d kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat masih basah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X 24 jam, pasien diharapkan terhindar dari tanda dan gejala infeksi dengan KH :Status Imun :
Mengontrol Infeksi :1. Bersihkan box / incubator setelah dipakai bayi lain2 Pertahankan teknik isolasi bagi bayi ber-penyakit menular3.Batasi pengunjung4. Instruksikan pada pengunjung untuk cuci tangan sebelum dan sesudah
- RR : 30-60X/menit- Irama napas teratur-Suhu 36-37˚ C- Integritas kulit baik- Integritas nukosa baik Leukosit dalam batas normal
berkunjung5.lakukan perawatan tali pusat secara rutin dgn prinsip asertif6. Cuci tangan sebelum dan sesudah mela-kukan tindakan keperawatan7 Pakai sarung tangan dan baju sebagai pelindung8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat9. mengukur TTV10. Tingkatkan intake nutrisi11.Kolaborasi: Beri antibiotik.
Mencegah Infeksi1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal2 Batasi pengunjung3 Pertahankan teknik aseptik pada bayi beresiko4.Bila perlu pertahankan teknik isolas5. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, dan drainase,perawtan tali pusat secara berkala6. Dorong masukan nutrisi yang cukup7 Kolaborasi:Berikan antibiotik sesuai program
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN