format raster vektor.doc
DESCRIPTION
format data raster dan vektorTRANSCRIPT
TUGAS
SIG TERAPANFormat Data Vektor dan Raster
I Made Dwiva Satya Nugraha | 3510100054
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA2013
FORMAT DATA VEKTOR DAN RASTER
DATA VEKTOR
Data vektor merupakan gambar digital berbasiskan persamaan matematis yang
terbentuk dari tiga jenis geometri yakni titik (point), garis (line), dan area (polygon), yang
disimpan dalam bentuk koordinat x dan y. Data vektor terbentuk dari besar dan arah,
sehingga apabila gambar diperbesar berkali-kali, tampilan data vektor akan senantiasa utuh
(tidak pecah).
DWG
Pada awalnya format file *.dwg dikembangkan oleh Mike Riddle pada akhir tahun
1970 kemudian digunakan sebagai lisensi Autodesk pada tahun 1982 sebagai file gambar
Autocad. Format file *.dwg telah menjadi format file gambar CAD yang banyak digunakan
dengan perkiraan total yang telah dibuat sebanyak lebih dari dua milyar pada tahun 1998.
sampai dengan tahun 2013 sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah file yang telah dibuat
dalam bentuk *.dwg karena hampir setiap perusahaan kontraktor atau konsultan perencana di
Indonesia sampai seluruh dunia telah menggunakan format file ini untuk pekerjaan
menggambar dengan software di komputer.
File *.dwg adalah gambar yang dibuat dengan software CAD seperti AutoCAD,
FreeCAD, NanoCAD, ZWCAD dan berbagai macam software gambar teknik lainnya. Tentu
saja data yang disimpan adalah berupa koordinat-kordinat dengan jenis geometri titik, garis,
dan luasan.
Gambar 1. Contoh Tampilan File DWG di AutoCAD(Sumber: ilmudrafter.blogspot.com)
DXF
AutoCAD DXF (Drawing Interchange Format atau Drawing Exchange Format)
adalah format file data CAD yang dikembangkan oleh Autodesk untuk memungkinkan
interoperabilitas data antara AutoCAD dan program lain. DXF diperkenalkan pada Desember
1982 sebagai bagian dari AutoCAD 1.0. Struktur dasar dari DXF adalah sebagai berikut:
HEADER – informasi umung tentang gambar. Masing-masing parameter memiliki nama
variabel dan nilai yang terkait.
CLASSES – Menyimpan informasi untuk kelas yang didefinisikan oleh software,
contohnya BLOCKS, ENTITIES, dan OBJECTS database. Umumnya tidak memberikan
informasi yang cukup untuk memungkinkan interoperabilitas dengan program lainnya.
TABLES – bagian ini berisi definisi dari item.
Tabel Application ID (APPID)
Tabel Block Record (BLOCK_RECORD)
Tabel Dimension Style (DIMSTYPE)
Tabel Layer (LAYER)
Tabel Line Type (LTYPE)
Tabel Text Style (STYLE)
Tabel User Coordinate System (UCS)
Tabel View (VIEW)
Tabel Viewport Configuration (VPORT)
BLOCKS – bagian ini berisi entitas Block Definition yang mendeskripsikan entitas yang
terdiri dari setiap Block pada gambar.
ENTITIES – berisi entitas gambar, termasuk Block References.
OBJECTS – berisi data yang diaplikasikan pada obyek nongrafis, digunakan oleh aplikasi
AutoLISP dan ObjectARX.
THUMBNAIL IMAGE – berisi gambar preview dari file DXF.
END OF FILE
Format data dari DXF disebut format tagged data yang berarti bahwa setiap elemen
data dalam file didahului dengan nomor integer yang disebut group code. Group code ini
menunjukkan jenis data yang diikuti elemen. Nilai ini juga menunjukkan arti dari sebuah
elemen data untuk jenis obyek tertentu. Semua informasi yang ditentukan pengguna dalam
sebuah file gambar dapat diwakili dalam format DXF.
SHP (Shapefile)
Shapefile ESRI atau biasa disebut shapefile adalah format data geospasial yang umum
untuk perangkat lunak Sistem Informasi Geografis. Dikembangkan dan diatur oleh ESRI
sebagai spesifikasi (hampir) terbuka untuk interoperabilitas data antara ESRI dan produk
perangkat lunak lainnya.
Sebuah "shapefile" biasanya terdiri dari kumpulan file yang berekstensi *.shp, *.shx,
*.dbf, dan ekstensi lainnya pada sebuah nama yang sama (contohnya “jalan.*”). Saat
penggunaan, shapefile sebenarnya merujuk pada yang berekstensi *.shp, namun file ini tidak
lengkap dan membutuhkan file lainnya.
Shapefile keruangan digambarkan dengan geometri : titik, garis, dan luasan. Geometri
tersebut, sebagai contoh, dapat mewakili pancuran, sungai, dan danau. Tiap bagian memiliki
atribut yang menjelaskan atribut tersebut, seperti nama sungai atau temperatur. Di mana file
*.shp adalah file yang menyimpan data keruangan yang biasa di sebut obyek (data spasial),
*.dbf adalah file yang menyimpan data tabular yang biasa disebut atribut. Sedangkan *.shx
menyimpan data indeks yang digunakan oleh shapefile tersebut. Contoh software yang
memakai format ini adalah ArcGIS dan Quantum GIS.
Gambar 2. Contoh Tampilan File SHP di ArcGIS(Sumber: Final Project SIG Kota Pasuruan Tahun 2013)
DATA RASTER
Data raster tersusun dalam bentuk matriks atau pixel dan membentuk grid. Tingkat
akurasi data ini sangat tergantung pada ukuran pixel atau biasa disebut dengan resolusi.
Umumnya, data ini dihasilkan melalui pemotretan, foto udara, penginderaan jauh, citra
satelit, hasil scanning dokumen, Digital Elevation Model (DEM), dan sebagainya.
TIFF (Tagged Image File Format)
Pada dasarnya, dalam proses data gambar digital, semua file TIFF adalah hasil proses
dari file RAW. Kemungkinan TIFF tersebut diproses prosesor kamera atau melalui post-
processing RAW di komputer. File TIFF dapat disimpan dalam format kedalaman 16 bit
(selain juga bisa 8 bit) dan hampir semua software grafis dapat membacanya. Bahkan format
ini dapat menyimpan data gambar yang terdiri dari lebih dari satu layer, contohnya
penggunaan alpha channel. Oleh karena itu, ini adalah format yang sangat jamak dipakai
dalam dunia printing.
Salah satu keunggulan TIFF di sini adalah kemampuannya untuk menyimpan hasil
kompresi lossless, yaitu memperkecil ukuran data gambar, tanpa kehilangan sedikitpun
konten dari data gambar tersebut. Diibaratkan pada file RAW terdapat sepotong data dengan
string seperti berikut ini:
>17698388883940000091255555542<
Mungkinkah mengkompresi data ini tanpa menghilangkan kontennya sedikitpun? Ternyata
bisa dengan cara menyimpannya dalam format sebagai berikut:
>1769838(4)3940(5)9125(6)42<
Dalam hal ini, data 555555 disingkat menjadi 5(6) yang dibaca 6 buah data berupa angka 5,
sehingga datanya mengambil space lebih sedikit.
Keunggulan format TIFF adalah mampu menyeimbangkan antara kualitas gambar dan
ukuran file dan dapat diterima oleh berbagai aplikasi grafis. Oleh karena itu, format ini jamak
dipakai dalam transfer data gambar yang masih menuntut kualitas data gambar yang prima
seperti gambar hasil desain grafis atau untuk keperluan printing. Sedangkan kekurangannya
tentunya adalah ukuran filenya yang masih terlalu besar untuk sekedar keperluan sharing dan
preview gambar. Oleh karena itulah diciptakan format JPEG.
Contoh software yang dapat membaca file TIFF misalnya Adobe Photoshop, GIMP,
AutoCAD, Global Mapper, ER Mapper, dan ArcGIS.
JPEG
Dikembangkan awal tahun 1980 oleh Joint Photographic Experts Group (JPEG). JPEG
merupakan format paling sering digunakan di internet. Implementasi format JPEG terbaru
dimulai sejak tahun 1996 dan semakin berkembang dengan inovasi format baru yang
menyertai perkembangan teknologi yang memanfaatkan format JPEG lebih luas.
Standar kompresi file gambar yang dibuat oleh kelompok Joint Photographic Experts
Group ini menghasilkan kompresi yang sangat besar, tetapi dengan akibat berupa adanya
distorsi pada gambar yang hampir selalu tidak terlihat. JPEG adalah sebuah format gambar,
sangat berguna untuk membuat gambar jenis fotografi berkualitas tinggi dalam ukuran file
yang sangat kecil. Format file grafis ini telah diterima oleh Telecommunication
Standardization Sector atau ITU-T dan Organisasi Internasional untuk Standardisasi atau
ISO.
Meskipun kompresi gambar JPEG sangatlah efisien dan selalu menyimpan gambar
dalam kategori warna true color (24 bit), format ini bersifat lossy, yang berarti bahwa kualitas
gambar dikorbankan bila tingkat kompresi yang dipilih semakin tinggi.
Bersama dengan GIF, JPEG adalah salah satu dari dua standar format file gambar yang
digunakan dalam halaman-halaman web, dan memang tepat digunakan untuk gambar-gambar
yang melibatkan representasi gambar berkualitas fotografi. Keuntungan lain format JPEG
adalah dapat diterima pada hampir semua program-program komputer, baik yang berbasis
Windows maupun Apple Macintosh. Format JPEG tentu saja dapat diterima pada perangkat
lunak Powerpoint, Word, Excel, dan sebagainya. Untuk kepentingan Sistem Informasi
Geografis, JPEG juga dapat diterima pada software AutoCAD, ArcGIS, dan sejenisnya.
RAW
Format data RAW biasanya banyak digunakan dalam foto udara. RAW adalah data
mentah yang langsung ditangkap sensor sedangkan JPEG adalah data matang yang sudah
diolah oleh software kamera. Jika kita memutuskan untuk memilih format RAW, berarti kita
memerintahkan kamera untuk langsung mengirim data mentah dari sensor ke memory card.
Kalau kita memilih format JPEG, berarti kita memerintahkan kamera untuk memproses data
dari sensor terlebih dahulu sebelum mengirim ke memory card.
Memang banyak sekali jenis-jenis ekstensi foto mulai dari *.jpg, *.jpeg, *.tiff, *.png,
*.bmp, dan lain sebagainya, tetapi RAW bukanlah sebuah ekstensi. RAW adalah jenis file
yang memiliki kelebihan memberikan pengguna data yang lengkap bagi penggunanya.
Kelebihan data yang lengkap tentunya mendukung proses editing dan hasil yang lebih bagus.
RAW ini ekstensinya sangat banyak karena RAW memang bisa dikatakan sebagai
“pandangan subyektif” produsen kamera. Jadi, misal kamera bermerek Canon dan Nikon.
mereka masing-masing mampu membuat kamera yang menghasilkan gambar berjenis RAW,
tetapi dengan ekstensi dan karakter yang berbeda. File RAW milik Canon biasanya
berekstensi *.crw atau *.cr2, Nikon memiliki *.nef, dan Olympus memiliki *.orf.
Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian menggunakan format file RAW.
Keuntungan:
Dapat mengontrol White Balance, pengaturan warna dan koreksi gamma setelah proses
pengambilan gambar sehingga opsi untuk pengolahan gambar lebih banyak.
File RAW tidak mengalami kompresi sehingga tidak ada data gambar yang hilang dan
kualitas gambar lebih bagus.
File RAW dapat mengontrol pengurangan noise dan mengontrol ketajaman setelah
pengambilan gambar sedangkan untuk file JPEG pengurangan noise dan ketajaman
gambar sudah permanen tergantung dari setting kamera pada saat mengambil gambar.
Format RAW diibaratkan sebagai negative film yang digital sehingga memungkin untuk
berkreasi lebih besar dalam pengaturan gambar yang diinginkan.
Kerugian:
Karena filenya tidak mengalami kompresi maka ukurannya lebih besar sehingga
membutuhkan kapasitas memory card yang lebih besar, biasanya ukuran file RAW lebih
dari dua kali ukuran file JPEG.
Banyak memakan waktu selama pemotretan (mengurangi kecepatan kamera).
Butuh kerja tambahan dan waktu tambahan untuk pengolahan gambar karena pengolahan
gambar tidak dilakukan oleh kamera.
Butuh software khusus agar file bisa dibaca.
Namun saat ini telah ada beberapa software yang dapat membaca dan mengolah file
RAW, seperti Adobe Photoshop, Adobe Lightroom, GIMP, dan ACDSee. Di bawah ini contoh
perbandingan hasil pengambilan gambar dengan format RAW dan JPEG.
Gambar 3. Contoh Format RAW(Sumber: prophotoshow.net)
Gambar 4. Contoh Format JPEG(Sumber: prophotoshow.net)
CONTOH PROSES KONVERSI DATA
Konversi Data dari Data Raster (*.jpg) ke Data Vektor (*.dwg)
Diagram Alir Konversi Data
Gambar 5. Diagram Alir Konversi Data
Tahap-Tahap Konversi Data
1. Buka AutoCad Land Desktop 2009. Insert peta dengan cara klik Map Image
Insert.... File raster yang digunakan di sini adalah Peta RBI Kota Pasuruan yang telah di-
scan dan menjadi format *.jpg.
Gambar 6. Memasukkan Data Raster ke AutoCAD
2. Lakukan rubber sheet agar koordinat di AutoCAD sama dengan koordinat di peta. Dengan
cara klik Map Tools Rubber Sheet. Masukkan nilai koordinat pada base point yang
diinginkan.
Gambar 7. Georeferensi Data Raster
3. Setelah dilakukan rubber sheet, buat layer baru dan mulai lakukan digitasi dengan
menggunakan polyline. Lakukan digitasi dengan layer yang berbeda sesuai dengan jumlah
obyek yang didigit. Berikut ini adalah hasil digitan dari layer jalan, batas kecamatan, batas
kabupaten, batas desa, dan sungai.
Gambar 8. Proses Digitasi
Gambar 9. Hasil Digitasi
4. Simpan file vektor ini dengan cara File Save atau Ctrl+S. Maka konversi data dari
raster ke vektor pun telah selesai.