fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/atun-jantung... · web viewpsikososial,...

42
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 2013 13 Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang Diana Zahrawardani 1 , Kuntio Sri Herlambang 2 , Hema Dewi Anggraheny 3 1 Mahasiswa Program pendidikan S - 1, Fakultas kedokteran, Universitas Muhammadiyah, Semarang 2 Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah, Semarang 3 Staf Pengajar Fakultas, kedokteran Universitas Muhammadiyah, Semarang. ABSTRAK Latar belakang : Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan laporan dari Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2006, kasus Penyakit jantung Koroner sebesar 26,38 per 1000 penduduk. Penyakit J antung Koroner me mpunyai faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dislipidemia, hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososia l, inaktivitas fisik. Sedangkan faktor risiko yang bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat penyakit jantung dalam keluar ga. Tujuan : Untuk menganalisis faktor risiko dengan kejadian penyakit jantung koroner di RSUP DR Kariadi Semarang.

Upload: vunga

Post on 31-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201313

Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP DrKariadi Semarang

Diana Zahrawardani1

, Kuntio Sri Herlambang2

, Hema Dewi Anggraheny31

Mahasiswa Program pendidikan S-

1, Fakultaskedokteran, Universitas Muhammadiyah, Semarang

2Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas kedokteran Universitas

Muhammadiyah, Semarang3

Staf Pengajar Fakultas, kedokteran Universitas Muhammadiyah, Semarang.ABSTRAK

Latar belakang :Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Di Provinsi Jawa Tengah berdasarkanlaporan dari Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2006, kasus Penyakit jantung Koroner sebesar 26,38 per 1000 penduduk. Penyakit JantungKoroner mempunyai faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dislipidemia, hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial,inaktivitas fisik. Sedangkan faktor risiko yang bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat penyakit jantung dalam keluarga.Tujuan :Untuk menganalisis faktor risiko dengan kejadian penyakit jantung koroner di RSUP DR Kariadi Semarang.Metode :Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakandi RSUPDr Kariadi Semarang. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, dimana didapatkan sebanyak 128 sampel. Seluruhproses pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS 17.0.Hasil :Berdasarkan 128 sampel yang di teliti, yang memiliki usia risiko tinggi (≥45 tahun) sebanyak 107 (83,60%) pasien, berjenis kelaminlaki-

Page 2: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

laki 88 (68,80%) pasien, kolesterol total≥ 200 mg/dl 59 (46,10%) pasien, kadar trigliserida ≥ 150 mg/dl 37 (28,90%) pasien ,hipertensi89 (69,5%) pasien, diabetes melitus 82(64,10%) pasien, penderita Penyakit Jantung Koroner 103 (80,50%) pasien. Hasil uji statistikmenggunakan uji chi square dengan α = 0,05 diketahui yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian penyakit jantung antaralain usia(p=0,019), kolesterol total(p=0,004), kadar trigliserida (p=0,019), hipertensi (p=0,002), dan diabetes melitus (p=0,020). Hasil multivariatmenggunakan regresi logistik diketahui yang paling berpengaruh terhadap kejadian Penyakit jantung Koroner yaitu kolesterol total dengannilai (p=0,002,OR=5,127).Kesimpulan :Usia, kolesterol total, kadar trigliserida, hipertensi, dan diabetes melitus merupakan faktor risiko kejadian penyakit jantungkoroner. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung koroner yaitu kolesterol total.Kata kunci :Penyakit Jantung Koroner, faktor risiko.TheAnalysisofRisk Factors of The Case of Coronary Heart Disease atRSUP Dr Kariadi SemarangAbstractBackground :Coronary heart disease has been the major cause of death inIndonesia. Based on the hospital and public health care’s reportin 2006, the case of this disease was 26,38 of 1000 population in Central Java. Coronary heart disease is caused by varying risk factor suchas dislipidemia, hypertension, smoking, diabetes melitus, obesity, psychosocial stress, and phisical inactivity. The non varying risk factorsare age, sex, and the history of heart disease in a family.Objective :To analyze the risk factors of the case of coronary heart disease at RSUP Dr Kariadi Semarang.Methods :This study is an analitical survey research with a cross sectional approach. The study was carried out in the cardiology roomatRSUP Dr Kariadi Semarang. The sampling was taken by simple random sampling which involved 128 samples. All datais processed and

Page 3: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

analysed by SPSS 17.0 program.Results :107 (83,60%) out of 128 patients were in high risk age (≥ 45 years), 88 (68,80%) were men, 59 (46,10%) had total cholesterol≥200 mg/dl, 37 (28,90%) had amount of triglyceride≥ 150 mg/dl, the patients with hypertension were 89 (69,50%), those with diabetesmelitus were 82 (64,10%) and 103 (80,50%) were patients with coronary heart disease. The statistical test using the chi square test with α =0,05 resulted in the significant correlation betweenthe risk factors and the case of coronary heart disease. Those factors are age (p=0,019),total cholesterol, (p=0,004), triglyceride level (p=0,019), hypertension (p=0,002), and diabetes mellitus (p=0,020). By usingthe logisticregression, the multivariatresult shows that the total cholesterol (p=0,002,OR=5,127) is the most influential on the case of coronary heartdisease.Conclusion :Age, total cholesterol, triglyceridelevel, hypertension, diabetes mellitus are the risk factors of the case of coronaryheartdisease. The total cholesterol has the most effect on the case of coronary heart disease.Keywords :Coronary heart disease, Risk factors.Korespondensi :Diana, Zahrawardani, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Wonodri No.2A. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, telepon/faks (024) 8415764.Email : [email protected] Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201314PENDAHULUANPenyakitjantung koroner telah menjadipenyebab kematian utama di Indonesia. Banyakorang terkena serangan jantung tanpa ada gejalaapapun sebelumnya. Selama 50 tahun terakhir,semakin banyak orang terkena penyakit jantungkoroner, dan beberapa faktor penyebab utamanyatelah diketahui.1,2Penyakit jantung koroner diperkirakan30% menjadi penyebab kematian di seluruh dunia.

Page 4: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

Menurut WHOtahun 2005, jumlah kematianpenyakit kardiovaskular (terutama penyakit jantungkoroner, stroke, dan penyakit jantung rematik)meningkat secara global menjadi 17,5 juta dari 14,4juta pada tahun 1990. Berdasarkan jumlah tersebut,7,6 juta dikaitkan denganpenyakit jantung koroner.American Heart Association(AHA) pada tahun2004 memperkirakan prevalensi penyakit jantungkoroner di Amerika Serikat sekitar 13.200.000.3,4HasilRiskesdas tahun 2007 menunjukkanPJK menempati peringkat ke-3 penyebab kematiansetelah stroke dan hipertensi. Angka kejadianpenyakit jantung koroner berdasarkan data Risetkesehatan dasar(Riskesdas) KementerianKesehatan 2007, ada sebanyak 7,2%. Di ProvinsiJawa Tengah berdasarkan laporan dari rumah sakitdan puskesmas tahun 2006, kasus Penyakit JantungKoroner sebesar 26,38 per 1.000 penduduk. Meskimenjadi pembunuh utama, tetapi masih sedikitsekali orang yang tahu tentang PJKdan faktorrisikonya. Dalam ilmu epidemiologi, jika faktorrisiko suatu penyakit telah diketahui maka akanlebih mudah untukmelakukan tindakanpencegahan. Karena bagaimanapun mencegah lebihbaik dari pada mengobati.5,6,7Penderita PJK banyak didapatkan adanyafaktor–faktor risiko.Faktor risiko utama ataufundamental yaitu faktor risiko lipida yang meliputikadar kolesterol dan trigliserida, karena pentingnyasifat–sifat substansi ini dalam mendorongtimbulnya plak di arteri koroner.

Page 5: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

Negara Amerikapada saat ini50% orang dewasa didapatkan kadarkolesterolnya > 200 mg/dl dan ± 25% dari orangdewasa umur > 20tahun dengan kadar kolesterol >240 mg/dl, sehingga risiko terhadap penyakitjantung koroner akan meningkat. Penderitapenyakit jantung koroner akan mengalamihipertensi 2,25 kali dibanding dengan yang bukanpenderita penyakit jantung koroner.Berbagaipenelitian epidemiologi menunjukkan adanyakeadaan-keadaan sifat dan kelainan yang dapatmempercepat terjadinya penyakit jantung koroner.Memiliki faktor risiko lebih dari satu sepertihipertensi, diabetes melitus, dan obesitas, makaakan mempunyai 2 atau 3 kali berpeluang terkenapenyakit jantung koroner dibandingkan 70 orangyang tidak.1,8,9,10Berdasarkan uraian diatas penyakit jantungkoroner masih menjadi penyebab utama kematian.Faktor risiko tersebut berperan penting untukterjadinya penyakit jantung koroner, Apabila faktorrisiko dapat diketahui maka akan lebih mudahuntuk dilakukannya tindakan pencegahan.Jumlahpenderita penyakit jantung koroner di Rumah SakitUmum Pusat DR Kariadi didapatkan 129 pasienpada bulan April-Juni tahun 2011 dan memilikifaktor risiko yang berbeda-beda. Berdasarkan haldiatas maka diperlukanpenelitian untukmengetahui faktor risiko apa sajakah yangmenyebabkan kejadian penyakit jantung koronermasih memiliki prevalensi yang cukup tinggi.Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan dan menganalisisfaktor risiko

Page 6: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

usia, jenis kelamin, kolesterol total, kadartrigliserida, hipertensi, dan diabetes melitusdengankejadian penyakit jantung koroner, sertauntuk mengetahui faktor risiko yang palingberhubungan dengan kejadian penyakit jantungkoroner.Manfaat dari penelitian ini adalahdiharapkan dapat memberikan informasi danmenambah wawasan ilmu pengetahuan, untukmasyarakat atau peneliti selanjutnya tentang faktorrisiko kejadian Penyakit Jantung Koroner, sertadapat dijadikansebagai acuan dilakukannyatindakan pencegahan terjadinya Penyakit JantungKoroner.METODE PENELITIANPenelitian ini dilaksanakan RSUP DRKariadi Semarang mulai bulan Oktober–Desembertahun 2011.Jenis penelitian ini adalah penelitiansurvey analitik. Dengan desain penelitiancrosssectional.11Populasi penelitian ini adalah seluruhpasien rawat inap bagian kardiologi di RSUP DrKariadi Semarang periode April-Juni tahun 2011sebanyak 182 pasien. Besar sampel dalampenelitian ini adalah 128 orang. Teknikpengambilan sampel dengan tekniksimple randomsamplingdengan menggunakantabel randomnumber.12Kriteria inklusi dari penelitian adalahSeluruh pasien rawat inap bagian kardiologi diRSUP Dr Kariadi Semarang periode April-Juni

Page 7: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

tahun 2011 dan datarekam medik lengkap; meliputinomor register pasien, usia, jenis kelamin,kolesterol total, kadar trigliserida, hipertensi(tekanan darah sistole dan diastole), diabetesmelitus (kadar gula darah puasa), diagnosis PJKdan tidak PJK.Kriteria eksklusinya adalah datarekam medik tidak jelas. Variabel bebas penelitianini, meliputi : usia, jenis kelamin, kolesterol total,kadar trigliserida, hipertensi, dan diabetes melitus.Variabel terikatnya adalah Kejadian PenyakitJantung Koroner. Data yang dikumpulkan meliputidata sekunder yang diambil dari data rekam medik.Analisis yang digunakan adalah Analisis univariat,analisis bivariat dengan uji statistikChi Squaredananalisis multivariat denganmenggunakanregresi logistik.Seluruh prosesJurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201315pengolahan dan analisisdata menggunakanprogram SPSS 17.0.Alur penelitian ini dimulai dariperizinanke dekan FK Unimus, kemudian melakukanpengisian formulir ke bagian diklat danmenyerahkan proposal penelitian yang sudah disetujui oleh pembimbing dan penguji serta suratpersetujuan penelitian dari FK unimus. Setelahmendapat persetujuan dari pihak rumah sakit,melakukan pencatatan nomor rekam medik dandiserahkan kepada staf bagian rekam medik.Pengumpulan data sesuai populasi yang akanditeliti, seluruh data yang memenuhi kriteria inklusidi random sampai sampel terpenuhi. Data diolahdan di analisis menggunakan komputer denganprogram SPSS 17.0, kemudian setelah selesaidilakukan laporan hasil penelitian kepadapembimbing dan penguji.Kelemahan dan keterbatasan dalampenelitian ini adalah faktor risiko lain sepertimerokok, obesitas, inaktivitas fisik, stres

Page 8: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

psikososial, dan riwayat penyakit jantung keluargatidak dapat diteliti maupun dilakukan analisiskarena adanya keterbatasan data.HASILDAN PEMBAHASANAnalisisPenelitianPenelitian ini dilaksanakan di bagianrekam medik Rumah Sakit Umum Pusat Dr KariadiSemarang mulai bulan Oktober sampai Desember2011. Berdasarkan data rekam medik secararetrospektif diperoleh sebanyak 182 pasien,meliputi 129 penderita penyakit jantung koronerdan 53 penderita penyakit jantung lainnya. Datayang tidak memenuhi kriteria inklusi ada 16 pasien,sehingga di drop out dari penelitian. Data yangdigunakan sebanyak 166 pasien dan dirandomsampai sampel terpenuhi yaitu sebanyak 128pasien.Hasil PenelitianAnalisis UnivariatGambaran UsiaGambar1. Distribusi Sampel Berdasarkan UsiaBerdasarkan Gambar 1 dapat diketahuidari 128 sampel penelitian, pasien yang berusia≥45 tahun sebanyak 107 pasien (83,60%) dan pasienyang berusia < 45tahun sebanyak 21 pasien(16,40%).Gambaran Jenis KelaminGambar2. Distribusi Sampel Berdasarkan JenisKelaminBerdasarkan Gambar 2 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 40 pasienberjenis kelamin perempuan (31,30%) dan 88pasien berjenis kelamin laki-laki (68,80%).Gambaran Kadar Kolesterol TotalGambar3. Distribusi Sampel BerdasarkanKadarKolesterol TotalBerdasarkan gambar 3 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 59 pasienmemiliki kadar kolesterol total≥ 200

Page 9: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

mg/dl(46,10%) dan 69 pasien memiliki kadar kolesteroltotal< 200 mg/dl (53,90%).Gambaran Kadar Trigliserida16.40%83.60%Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201315pengolahan dan analisisdata menggunakanprogram SPSS 17.0.Alur penelitian ini dimulai dariperizinanke dekan FK Unimus, kemudian melakukanpengisian formulir ke bagian diklat danmenyerahkan proposal penelitian yang sudah disetujui oleh pembimbing dan penguji serta suratpersetujuan penelitian dari FK unimus. Setelahmendapat persetujuan dari pihak rumah sakit,melakukan pencatatan nomor rekam medik dandiserahkan kepada staf bagian rekam medik.Pengumpulan data sesuai populasi yang akanditeliti, seluruh data yang memenuhi kriteria inklusidi random sampai sampel terpenuhi. Data diolahdan di analisis menggunakan komputer denganprogram SPSS 17.0, kemudian setelah selesaidilakukan laporan hasil penelitian kepadapembimbing dan penguji.Kelemahan dan keterbatasan dalampenelitian ini adalah faktor risiko lain sepertimerokok, obesitas, inaktivitas fisik, strespsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluargatidak dapat diteliti maupun dilakukan analisiskarena adanya keterbatasan data.HASILDAN PEMBAHASANAnalisisPenelitianPenelitian ini dilaksanakan di bagianrekam medik Rumah Sakit Umum Pusat Dr KariadiSemarang mulai bulan Oktober sampai Desember2011. Berdasarkan data rekam medik secararetrospektif diperoleh sebanyak 182 pasien,meliputi 129 penderita penyakit jantung koronerdan 53 penderita penyakit jantung lainnya. Datayang tidak memenuhi kriteria inklusi ada 16 pasien,

Page 10: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

sehingga di drop out dari penelitian. Data yangdigunakan sebanyak 166 pasien dan dirandomsampai sampel terpenuhi yaitu sebanyak 128pasien.Hasil PenelitianAnalisis UnivariatGambaran UsiaGambar1. Distribusi Sampel Berdasarkan UsiaBerdasarkan Gambar 1 dapat diketahuidari 128 sampel penelitian, pasien yang berusia≥45 tahun sebanyak 107 pasien (83,60%) dan pasienyang berusia < 45tahun sebanyak 21 pasien(16,40%).Gambaran Jenis KelaminGambar2. Distribusi Sampel Berdasarkan JenisKelaminBerdasarkan Gambar 2 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 40 pasienberjenis kelamin perempuan (31,30%) dan 88pasien berjenis kelamin laki-laki (68,80%).Gambaran Kadar Kolesterol TotalGambar3. Distribusi Sampel BerdasarkanKadarKolesterol TotalBerdasarkan gambar 3 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 59 pasienmemiliki kadar kolesterol total≥ 200mg/dl(46,10%) dan 69 pasien memiliki kadar kolesteroltotal< 200 mg/dl (53,90%).Gambaran Kadar Trigliserida< 45 tahun≥ 45 tahun0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%PerempuanLaki

Page 11: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

-laki31.30%68.80%53.90%46.10%42.00%44.00%46.00%48.00%50.00%52.00%54.00%56.00%< 200 mg/dl≥ 200 mg/dl71.10%28.90%0.00%20.00%40.00%60.00%80.00%< 150 mg/dl≥ 150 mg/dlJurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201315pengolahan dan analisisdata menggunakanprogram SPSS 17.0.Alur penelitian ini dimulai dariperizinanke dekan FK Unimus, kemudian melakukanpengisian formulir ke bagian diklat danmenyerahkan proposal penelitian yang sudah disetujui oleh pembimbing dan penguji serta suratpersetujuan penelitian dari FK unimus. Setelahmendapat persetujuan dari pihak rumah sakit,melakukan pencatatan nomor rekam medik dandiserahkan kepada staf bagian rekam medik.Pengumpulan data sesuai populasi yang akanditeliti, seluruh data yang memenuhi kriteria inklusidi random sampai sampel terpenuhi. Data diolahdan di analisis menggunakan komputer denganprogram SPSS 17.0, kemudian setelah selesaidilakukan laporan hasil penelitian kepadapembimbing dan penguji.Kelemahan dan keterbatasan dalam

Page 12: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

penelitian ini adalah faktor risiko lain sepertimerokok, obesitas, inaktivitas fisik, strespsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluargatidak dapat diteliti maupun dilakukan analisiskarena adanya keterbatasan data.HASILDAN PEMBAHASANAnalisisPenelitianPenelitian ini dilaksanakan di bagianrekam medik Rumah Sakit Umum Pusat Dr KariadiSemarang mulai bulan Oktober sampai Desember2011. Berdasarkan data rekam medik secararetrospektif diperoleh sebanyak 182 pasien,meliputi 129 penderita penyakit jantung koronerdan 53 penderita penyakit jantung lainnya. Datayang tidak memenuhi kriteria inklusi ada 16 pasien,sehingga di drop out dari penelitian. Data yangdigunakan sebanyak 166 pasien dan dirandomsampai sampel terpenuhi yaitu sebanyak 128pasien.Hasil PenelitianAnalisis UnivariatGambaran UsiaGambar1. Distribusi Sampel Berdasarkan UsiaBerdasarkan Gambar 1 dapat diketahuidari 128 sampel penelitian, pasien yang berusia≥45 tahun sebanyak 107 pasien (83,60%) dan pasienyang berusia < 45tahun sebanyak 21 pasien(16,40%).Gambaran Jenis KelaminGambar2. Distribusi Sampel Berdasarkan JenisKelaminBerdasarkan Gambar 2 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 40 pasienberjenis kelamin perempuan (31,30%) dan 88pasien berjenis kelamin laki-laki (68,80%).Gambaran Kadar Kolesterol TotalGambar3. Distribusi Sampel BerdasarkanKadarKolesterol TotalBerdasarkan gambar 3 dapat diketahui

Page 13: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

bahwa dari 128 sampel penelitian, ada 59 pasienmemiliki kadar kolesterol total≥ 200mg/dl(46,10%) dan 69 pasien memiliki kadar kolesteroltotal< 200 mg/dl (53,90%).Gambaran Kadar TrigliseridaLaki-laki68.80%PerempuanLaki-laki46.10%≥ 200 mg/dl< 200 mg/dl≥ 200 mg/dl28.90%≥ 150 mg/dl< 150 mg/dl≥ 150 mg/dlJurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201316Gambar 4. Distribusi Sampel Berdasarkan KadarTrigliseridaBerdasarkan gambar 4 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 37 pasienmemiliki kadar trigliserida≥ 150 mg/dl (28,90%)dan 91 pasien memiliki kadar trigliserida < 150mg/dl (71,10%).Gambaran HipertensiGambar 5. Distribusi Sampel BerdasarkanHipertensi.Berdasarkan gambar 5 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 89 pasienmenderita hipertensi (69,50%) dan 39 pasien tidakmenderita hipertensi (30,50%).Gambaran Diabetes MelitusGambar 6. Distribusi Sampel Berdasarkan DiabetesMelitusBerdasarkan gambar 6 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 82 pasienmenderita diabetes melitus (64,10%) dan 46 pasientidak menderita diabetes melitus (35,90%).

Page 14: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

Gambaran Penyakit Jantung KoronerGambar 7. Distribusi Sampel Berdasarkan KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan gambar 7 dapatdiketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 103 pasienyang menderita Penyakit Jantung Koroner (80,50%)dan 25 orang yang tidak menderita PenyakitJantung Koroner (19,50%).Analisis BivariatHubungan Usia dengan Kejadian PenyakitJantung Koroner.Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwadari 21 pasien yang berusia < 45 tahun ada 8 pasien(38,1%) tidak menderita PJK dan 13 pasien(61,9%) menderita PJK, kemudian dari 107 pasienyang berusia≥ 45 tahun ada 17 pasien (15,9%)tidak menderita PJK dan 90 pasien (84,1%)menderita PJK.Hasil uji statistik diperoleh nilaip= 0,019(p< 0,05) artinya ada hubungan yang bermaknaantara usia dengan kejadian PJK.Tabel 8. Hubungan Usia dengan Kejadian PenyakitJantung KoronerUsiaKejadian Penyakit Jantung KoronerPTidakPJKPJKTotalN%N%N%RisikoRendah(< 45 tahun)838,1

Page 15: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

1361,9211000,019RisikoTinggi(≥ 45 tahun)1715,99084,1107100Jumlah2519,510380,5128100Hubungan Jenis Kelamin dengan KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwadari 40 pasien yang berjenis kelamin perempuanada 10 (25,0%) tidak menderita PJK dan 30(75,0%) menderita PJK. Dari 88 pasien yangberjenis kelamin laki-laki ada 15 (17,0%) tidakmenderita PJK dan 73 (83,0%) menderita PJK.30.50%69.50%0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%TidakHipertensiHipertensi35.90%64.10%0.00%

Page 16: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%TidakDiabetesMelitusDiabetesMelitusJurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201316Gambar 4. Distribusi Sampel Berdasarkan KadarTrigliseridaBerdasarkan gambar 4 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 37 pasienmemiliki kadar trigliserida≥ 150 mg/dl (28,90%)dan 91 pasien memiliki kadar trigliserida < 150mg/dl (71,10%).Gambaran HipertensiGambar 5. Distribusi Sampel BerdasarkanHipertensi.Berdasarkan gambar 5 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 89 pasienmenderita hipertensi (69,50%) dan 39 pasien tidakmenderita hipertensi (30,50%).Gambaran Diabetes MelitusGambar 6. Distribusi Sampel Berdasarkan DiabetesMelitusBerdasarkan gambar 6 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 82 pasienmenderita diabetes melitus (64,10%) dan 46 pasientidak menderita diabetes melitus (35,90%).Gambaran Penyakit Jantung KoronerGambar 7. Distribusi Sampel Berdasarkan KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan gambar 7 dapatdiketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 103 pasienyang menderita Penyakit Jantung Koroner (80,50%)dan 25 orang yang tidak menderita PenyakitJantung Koroner (19,50%).Analisis Bivariat

Page 17: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

Hubungan Usia dengan Kejadian PenyakitJantung Koroner.Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwadari 21 pasien yang berusia < 45 tahun ada 8 pasien(38,1%) tidak menderita PJK dan 13 pasien(61,9%) menderita PJK, kemudian dari 107 pasienyang berusia≥ 45 tahun ada 17 pasien (15,9%)tidak menderita PJK dan 90 pasien (84,1%)menderita PJK.Hasil uji statistik diperoleh nilaip= 0,019(p< 0,05) artinya ada hubungan yang bermaknaantara usia dengan kejadian PJK.Tabel 8. Hubungan Usia dengan Kejadian PenyakitJantung KoronerUsiaKejadian Penyakit Jantung KoronerPTidakPJKPJKTotalN%N%N%RisikoRendah(< 45 tahun)838,11361,9211000,019RisikoTinggi(≥ 45 tahun)1715,9

Page 18: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

9084,1107100Jumlah2519,510380,5128100Hubungan Jenis Kelamin dengan KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwadari 40 pasien yang berjenis kelamin perempuanada 10 (25,0%) tidak menderita PJK dan 30(75,0%) menderita PJK. Dari 88 pasien yangberjenis kelamin laki-laki ada 15 (17,0%) tidakmenderita PJK dan 73 (83,0%) menderita PJK.Tidak HipertensiHipertensiTidak DiabetesMelitusDiabetes Melitus19.50%80.50%Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201316Gambar 4. Distribusi Sampel Berdasarkan KadarTrigliseridaBerdasarkan gambar 4 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 37 pasienmemiliki kadar trigliserida≥ 150 mg/dl (28,90%)dan 91 pasien memiliki kadar trigliserida < 150mg/dl (71,10%).Gambaran HipertensiGambar 5. Distribusi Sampel BerdasarkanHipertensi.Berdasarkan gambar 5 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 89 pasienmenderita hipertensi (69,50%) dan 39 pasien tidakmenderita hipertensi (30,50%).Gambaran Diabetes MelitusGambar 6. Distribusi Sampel Berdasarkan Diabetes

Page 19: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

MelitusBerdasarkan gambar 6 dapat diketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 82 pasienmenderita diabetes melitus (64,10%) dan 46 pasientidak menderita diabetes melitus (35,90%).Gambaran Penyakit Jantung KoronerGambar 7. Distribusi Sampel Berdasarkan KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan gambar 7 dapatdiketahuibahwa dari 128 sampel penelitian, ada 103 pasienyang menderita Penyakit Jantung Koroner (80,50%)dan 25 orang yang tidak menderita PenyakitJantung Koroner (19,50%).Analisis BivariatHubungan Usia dengan Kejadian PenyakitJantung Koroner.Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwadari 21 pasien yang berusia < 45 tahun ada 8 pasien(38,1%) tidak menderita PJK dan 13 pasien(61,9%) menderita PJK, kemudian dari 107 pasienyang berusia≥ 45 tahun ada 17 pasien (15,9%)tidak menderita PJK dan 90 pasien (84,1%)menderita PJK.Hasil uji statistik diperoleh nilaip= 0,019(p< 0,05) artinya ada hubungan yang bermaknaantara usia dengan kejadian PJK.Tabel 8. Hubungan Usia dengan Kejadian PenyakitJantung KoronerUsiaKejadian Penyakit Jantung KoronerPTidakPJKPJKTotalN%N%N

Page 20: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

%RisikoRendah(< 45 tahun)838,11361,9211000,019RisikoTinggi(≥ 45 tahun)1715,99084,1107100Jumlah2519,510380,5128100Hubungan Jenis Kelamin dengan KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwadari 40 pasien yang berjenis kelamin perempuanada 10 (25,0%) tidak menderita PJK dan 30(75,0%) menderita PJK. Dari 88 pasien yangberjenis kelamin laki-laki ada 15 (17,0%) tidakmenderita PJK dan 73 (83,0%) menderita PJK.19.50%Tidak PJKPJKJurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201317Hasil uji statistik diperoleh nilaip= 0,293 (p> 0,05)

Page 21: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

artinya tidak ada hubungan yang bermakna antarajenis kelamin dengan kejadian PJKTabel 9. Hubungan Jenis Kelamin dengan KejadianPenyakit Jantung KoronerJeniskelaminKejadian PenyakitJantung KoronerpTidak PJKPJKTotalN%N%N%Perempuan1025,03075,0401000,293Laki-laki1517,07383,088100Jumlah2519,510380,5128100Hubungan Kolesterol Total dengan KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan tabel10 dapat dilihat bahwadari 69 pasien yang memiliki kadar kolesterol total< 200 mg/dl ada 7 pasien (10,1%) tidak menderitaPJK dan 62 pasien (89,9%) menderita PJK,kemudian dari 59 pasien yang memiliki kadar

Page 22: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

kolesterol total≥ 200 mg/dl ada 18 pasien (30,5%)tidak menderita PJK dan 41 pasien (69,5%)menderita PJK.\Hasil uji statistik diperoleh nilaip= 0,004(p< 0,05) artinya ada hubungan yang bermaknaantara kadar kolesterol total dengan kejadian PJK.Tabel 10. Hubungan Kolesterol Total denganKejadian Penyakit Jantung Koroner.KadarkolesteroltotalKejadian Penyakit Jantung KoronerpTidak PJKPJKTotalN%N%N%RisikoRendah(< 200 mg/dl)710,16289,9691000,004Risiko Tinggi(≥ 200 mg/dl)1830,54169,559100

Page 23: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

Jumlah2519,510380,5128100Hubungan Kadar Trigliserida dengan KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwadari 91 pasien yang memiliki kadar trigliserida <150 mg/dl ada 13 pasien (14,3%) tidak menderitaPJK dan 78 pasien (85,7%) menderita PJK,kemudian dari 37 pasien yang memiliki kadartrigliserida≥ 150 mg/dl ada 12pasien (32,4%) tidakmenderita PJK dan 25 pasien (67,6%) menderitaPJK.Hasil uji statistik diperoleh nilaip= 0,019(p< 0,05) artinya ada hubungan yang bermaknaantara kadar trigliserida dengan kejadian PenyakitJantung Koroner.Tabel 11 Hubungan Kadar Trigliserida denganKejadian Penyakit Jantung KoronerKadarTrigliseridaKejadianPenyakit Jantung KoronerpTidak PJKPJKTotalN%N%N%RisikoRendah(<150 mg/dl)1314,378

Page 24: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

85,7911000,019RisikoTinggi(≥150 mg/dl)1232,42567,637100Jumlah2519,510380,5128100Hubungan Hipertensi dengan Kejadian PenyakitJantung Koroner.Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwadari 39 pasien yang tidak Hipertensi ada 14 pasien(35,9%) tidak menderita PJK dan 25 pasien(64,1%) menderita PJK, kemudian dari 89 pasienyang Hipertensi ada 11 pasien (12,4%) tidakmenderita PJK dan 78 pasien (87,6%) menderitaPJK.Hasil uji statistik diperoleh nilaip= 0,002(p< 0,05) artinya ada hubungan yang bermaknaantara Hipertensi dengan kejadian Penyakit JantungKoroner.Tabel 12. Hubungan Hipertensi dengan KejadianPenyakit JantungKoronerHipertensiKejadian Penyakit Jantung KoronerpTidak PJKPJKTotalN

Page 25: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

%N%N%TidakHipertensi1435,92564,1391000,002Hipertensi1112,47887,689100Jumlah2519,510380,5128100Hubungan Diabetes Melitus dengan KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwadari 46 pasien yang tidak Diabetes Melitus ada 14pasien (30,4%) tidak menderita PJK dan 32 pasien(69,6%) menderita PJK, kemudian dari 82 pasienyang Diabetes Melitus ada 11 pasien (13,4%)tidakmenderita PJK dan 71 pasien (86,6%) menderitaPJK.Hasil uji statistik diperoleh nilaip= 0,020(p< 0,05) artinya ada hubungan yang bermaknaantara Diabetes Melitus dengan kejadian PenyakitJantung Koroner.Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201318Tabel 13. Hubungan Diabetes Melitus

Page 26: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

denganKejadian Penyakit Jantung Koroner.DiabetesMelitusKejadian Penyakit Jantung KoronerpTidak PJKPJKTotalN%N%N%Tidak DM1430,43269,6461000,020DM1113,47186,682100Jumlah2519,510380,5128100AnalisisMultivariatSeleksi Variabel IndependenTabel 14. Hasil Seleksi Variabel Independen yangdapat masuk kedalam Model MultivariatBerdasarkan tabel 14 hasil seleksi variabelindependen dari enam variabel ada satu variabelyangp> 0,25 yaitu variabel jenis kelamin (p=0,293), secara statistik tidak dapat masuk dalam

Page 27: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

model multivariat.Pemodelan MultivariatTahap PertamaTabel 15. Hasil Pemodelan Pertama SemuaVariabel dimasukkan ke dalam ModelVariabelIndependenP valueORUsia0,0760,338Kolesterol total0,0095,424Kadar trigliserida0,6051,359Hipertensi0,0210,277Diabetes Melitus0,0790,401Berdasarkantabel 15. di atas,menunjukkan bahwa variabel yang paling tidaksignifikan adalah variabel Kadar Trigliserida. Makavariabel tersebut dikeluarkan dari modelmultivariat.Tahap KeduaTabel 16. Hasil Analisis Multivariat Tahap KeduaSetelah Variabel KadarTrigliserida dikeluarkandari Analisis.VariabelIndependenP valueORUsia0,0810,348Kolesterol total0,0016,329Diabetes melitus0,0120,259Hipertensi0,075

Page 28: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

0,398Berdasarkan tabel 16 di atas, menunjukkanbahwa variabel yang paling tidaksignifikan adalahvariabel usia. Maka variabel tersebut dikeluarkandari model multivariat.Tahap KetigaTabel 17. Hasil Analisis Multivariat Tahap KetigaSetelah Variabel Usia dikeluarkan dari Analisis.VariabelIndependenP valueORKolesterol total0,0025,346Hipertensi0,0040,224Diabetes Melitus0,0590,384Berdasarkan tabel 17. di atas,menunjukkan bahwa variabel yang tidak signifikanadalah variabel Diabetes Melitus. Maka variabeltersebut dikeluarkan dari model multivariat.Tahap AkhirTabel 18. Hasil Analisis Multivariat Tahap AkhirSetelah Variabel Diabetes Melitus dikeluarkan dariAnalisis.Variabel IndependenP valueORKolesterol total0,0025,127Hipertensi0,0010,190Berdasarkan tabel 18 di atas, didapatkanhasil bahwavariabel independen yang palingdominan mempengaruhi kejadian Penyakit JantungKoroner adalah variabel kolesterol total, karenamempunyai nilai OR paling tinggi (OR = 5,127).PEMBAHASANHubungan Usia terhadap Kejadian PenyakitJantung Koroner.Hasil observasi terhadap 128 sampel

Page 29: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

penelitian, sebagian besar berusia≥ 45 tahun yaitusebanyak 107 pasien (83,60%). Hasil uji statistikdiperoleh nilaip= 0,019 (p< 0,05) artinya adahubungan yang bermakna antara usia dengankejadian PJK di RSUP Dr Kariadi Semarang.Umur merupakan faktor risiko PJK dimanapenambahan usia akan meningkatkan risikoterjadinya PJK. Semakin tua umur maka semakinbesar kemungkinan timbulnya karat yangmenempel di dinding dan menyebabkanmengganggu aliran air yang melewatinya.Berdasarkan penelitian Donald Nababan di RSUDr. Pirngadi Medan penderita PJK didapatkan lebihbanyak pada kelompok usia≥ 40 tahun. Hasil ujistatistik penelitian ini sesuai dengan penelitian yangdilakukan Wulandari Dyah (2009) yangmenunjukkan adanyahubungan antara usia dengankejadian PJK (p= 0,003) di poli jantung RSMuhammadiyah Palembang.Berbeda denganpanelitian yang dilakukan Fazidah A. Siregar et alVariabel IndependenP valueUsia0,019Kolesterol total0,004Kadar trigliserida0,019HipertensiDiabetes Melitus0,0020,020Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201319(2005) di RS Dr Pirngadi Medan, sebagian besarberusia≥55 tahun (69%) dan usia tidakmenunjuk

Page 30: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

kan adanya hubungan dengan kejadianPJK (p= 0,1864). Hal ini kemungkinan karenaproporsi penderita PJK dan non PJK lebih banyakpada usia≥55 tahun.8,9Hubungan Jenis Kelamin terhadap KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan hasil analisis dari 128 sampelpenelitian,mayoritas berjenis kelamin laki-laki yaitusebanyak 88 pasien (68,80%).Studi observasi diFramingham dilihat dari segi jenis kelamin,kebanyakan PJK terjadi pada laki-laki (60%)dibandingkan wanita (40%).Penyakit jantungkoroner merupakan penyebab 40% kematian laki-laki pada usia 55-65 tahun. Berbeda denganpenelitian Donald Nababan di RSU Dr. PirngadiMedan (2008), dari 70 orang ada 47 (67,1%)perempuan dan 23 (32,9%) laki-laki, dimanaperempuan lebih banyak daripada laki-laki.8,9Hasiluji statistik diperoleh nilaip= 0,293(p> 0,05) artinya tidak ada hubungan yangbermakna antara jenis kelamin dengan kejadianPJK di RSUP Dr Kariadi Semarang. Hasilpenelitian ini sesuai dengan peneliti TommyWowor (2009) di Klinik Kardiovaskuler Hospi

Page 31: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

talCinere dengan nilaip= 0,820. Berbeda denganpeneliti Wulandari Dyah (2009), yang menyebutkanterdapat hubungan antara jenis kelamin dengankejadian PJK (p= 0,008). Hal ini mungkin terjadikarena sekitar 50 tahun keatas, wanita dan priamemiliki tingkat risiko yang samadan padapenelitian ini mayoritas pasien berusia≥ 45 tahun.Secara medis juga dapat menyerang siapa saja baiklaki-laki maupun perempuan.Hubungan Kolesterol Total terhadap KejadianPenyakit Jantung Koroner.Berdasarkan hasil analisisdari 128 sampelpenelitian, ada 59 pasien memiliki kadar kolesteroltotal≥ 200 mg/dl (46,10%) dan 69 pasien memilikikadar kolesterol total < 200 mg/dl (53,90%). Hasiluji statistik diperoleh nilaip= 0,004 (p< 0,05)artinya ada hubungan yang bermaknaantara kadarkolesterol total dengan kejadian PJK di RSUP DrKariadi Semarang. Penelitian ini sesuai denganpenelitiMamat Supriyono (2008) didapatkan nilaip= 0,029 dan Fajri Azizah Raudlatul Jannah (2011)dengan nilaip= 0,027. Penelitian dari MamatSupriyono membuktikan bahwa kenaikan kolesterolplasma merupakan faktor risiko penting untukberkembangnya PJK. Kadar kolesterol total dapatmeningkatkan risiko empat kali lipat.Kadar kolesterol yang tinggi dapatmengendap di dalam pembuluh arteri yangmenyebabkan penyempitan dan pengerasan yang

Page 32: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

dikenal sebagai atherosklerosis atau plak. Akibatmeningginya beban kerja jantung dan hipertrofi,maka kebutuhan jantung akan darah (oksigen)meningkat dan menyebabkan terjadinya PJK13,14.Hubungan Kadar Trigliserida terhadapKejadian Penyakit Jantung Koroner.Berdasarkan hasil analisis dari 128 sampelpenelitian, ada 37 pasien memiliki kadar trigliserida≥ 150 mg/dl (28,90%) dan 91 pasien memilikikadar trigliserida < 150 mg/dl (71,10%).Hasil ujistatistik diperoleh nilaip= 0,019 (p< 0,05) artinyaada hubungan yang bermakna antara kadartrigliserida dengan kejadian Penyakit JantungKoroner. Menurut Penelitian oleh MamatSupriyono (2008), pada analisis bivariatmenunjukkan adanya hubungan antara Trigliseridadengan kejadian PJK, nilaip =0,003 dan OR = 2,8(95%CI=1,5-5,4).Peneliti Yanti (2008) juga sesuaidengan penelitian ini, bahwa uji statistiknyamenunjukkan ada hubungan bermakna dengan nilaip =0,001.Trigliserida dapat mempengaruhi kadarkolesterol dalamdarah. Jika kolesterol dalam darahtinggi dapat menyebabkan terjadinyaatherosklerosis. Penelitian para ahli menegaskanbahwa peningkatan kadar trigliserida dalam darahmerupakan salah satu faktor risiko dari PJK.8,9Hubungan Hipertensi terhadap KejadianPenyakit Jantung Koroner.

Page 33: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

Berdasarkan hasil penelitian dari 128sampel, Sebagian besar pasien menderita hipertensiyaitu sebanyak 89 pasien (69,50%). Hasil ujistatistik diperoleh nilaip= 0,002 (p< 0,05) artinyaada hubungan yang bermakna antara Hipertensidengan kejadian Penyakit Jantung Koroner diRSUP Dr Kariadi Semarang. Penelitian ini sesuaidengan peneliti sebelumnya Donald Nababan(2008) menghasilkanp= 0,045 dan OR = 2,25.Penelitian yang di jalankan oleh Fazidah A. Siregaret al, (2005) melalui analisis regresi logistik jugadidapatkan ada hubungan antara penderitahipertensi dengan kejadian PJK dengan tingkatkemaknaanp= 0,0005.Tekanan darah yangtinggi secara terusmenerus menyebabkan kerusakan sistem pembuluhdarah arteri dengan perlahan-lahan. Arteri tersebutmengalami pengerasan yang disebabkan olehendapan lemak pada dinding, sehinggamenyempitkan lumen yang terdapat di dalampembuluh darah yang akan membuat aliran darahmenjadi terhalang. Jika pembuluh arteri koronerterkena maka menyebabkan terjadinya penyakitjantung koroner.13,15Hubungan Diabetes Melitus terhadap KejadianPenyakit Jantung Koroner.Hasil penelitian dari 128 sampel, Sebagianbesar pasien menderita diabetes melitus yaitusebanyak 82 pasien (64,10%). Hasil uji statistikdiperoleh nilaip= 0,020 (p< 0,05) artinya adaJurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 201320

Page 34: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

hubungan yang bermakna antara Diabetes Melitusdengan kejadian Penyakit Jantung Koroner diRSUP Dr Kariadi Semarang. Hasil penelitian inisesuai dengan peneliti Mamat Supriyono (2008)dengan nilaip= 0,026 dan Harris Hasan (2011)dengan nilaip= 0,01.Diabetes yang tidak terkontrol dengankadar glukosa yang tinggi di dalam darahcenderung menaikkan kadar kolesterol dantrigliserida. Peningkatan risiko diabetes disebabkankelainan lipid. Mekanisme belum jelas,akan tetapiterjadi peningkatan tipe IV hiperlipidemi danhipertrigliserid, pembentukan platelet yangabnormal danDM yang disertai obesitas danhipertensi. Mungkin juga banyak faktor-faktor lainyang mempengaruhinya.13,15Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapatmeneliti faktor risiko kejadian penyakit jantungkoroner yang belum diteliti dengan teknik dantempat penelitian yang berbeda.SIMPULANDapat disimpulkan bahwa, mayoritas usiapasien≥ 45 tahun yaitu sebanyak 107pasien.Mayoritas jenis kelamin pasien laki-lakisebanyak 88 pasien.Pasien yang memiliki kadarkolesterol total≥ 200 mg/dl sebanyak 59pasien.Pasien yang memiliki kadar trigliserida≥150 mg/dl sebanyak 37 pasien.Pasien yangmenderita hipertensi sebanyak 89 pasien.Pasienyang menderita diabetes melitus sebanyak 82pasien.Pasien yang menderita Penyakit Jantung

Page 35: fmipa.umri.ac.idfmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Atun-jantung... · Web viewpsikososial, dan riwayat penyakit jantung keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan analisis

Koroner sebanyak 103 pasien.Usia, kolesterol total,kadar trigliserida,hipertensi, dan diabetes melitus merupakan faktorrisiko kejadian penyakit jantung koroner. Faktoryang paling berpengaruh terhadap kejadianpenyakit jantung koroner adalah kolesterol total,dimana diperoleh nilaip= 0,002dan OR = 5,127.UCAPAN TERIMA KASIHDengan mengucapkan puji syukur kepadaTuhan Yang Maha Kuasa, terima kasih kepadaDirektur Rumah Sakit Umum Pusat Dr. KariadiSemarang yang telah memberikan ijin penelitiandan para staf pegawai data rekam medik yang telahmembantu dalam penelitian ini.DAFTAR PUSTAKA1.Soeharto, I. 2001. Pencegahan danPenyembuhan Penyakit Jantung Koroner. PTGramedia Pustaka Utama, Jakarta.2.Davidson, C. 2002. Penyakit Jantung Koroner.PT Dian Rakyat, Jakarta.3.World Health Organization. 2006. Deathsfrom coronary heart disease. Diakses 25 juli2011