fluorensensi dan fosforesensi.docx
TRANSCRIPT
8/19/2019 FLUORENSENSI DAN FOSFORESENSI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fluorensensi-dan-fosforesensidocx 1/5
FLUORESENSI DAN FOSFORESENSI
Banyak sistem kimia bersifat fotoluminisensi.
Fotoluminisensi : penghamburan energi berlangsung dimana terjadi pemancaran kembali radiasi dengan
arah acak .
Sifat fotolumininse : sistem kimia dapat dieksitasi oleh sinar elektromagnetik dan kemudian memancarkan
kembali sinar yang panjang gelombangnya sama atau berbeda dengan panjang gelombang sinar semulayang diserapnya dan yang mengeksitasikannya itu.
Dua peristiwa fotoluminisensi :
1. Fluoresensi
2. Fosforesensi
Fluoresensi adalah peristiwa pemancaran kembali sinar oleh molekul yang telah menyerap energi sinar
dalam waktu yang singkat ( 10 -8 10 -! det ".
Fluoresensi merupakan perpindahan atau transisi tingkat-tingkat energi elektron singlet-singlet.
Fosforesensi adalah peristiwa pemancaran kembali sinar oleh struktur molekul yang telah menyerap energi
dalam waktu yang lama (10 -! 10 det ".
Fosforesensi berasal dari perpindahan atau transisi tingkat-tingkat energi elektron triplet-triplet.
#ntensitas sinar fluoresensi berbanding lurus dengan konsentrasi$ dimana konsentrasinya tidak besar.
%engukuran intensitas sinar fluoresensi dapat digunakan menentukan konsentrasi senyawa-senyawa organik
maupun senyawa anorganik yang jumlah renik.
&euntungan analisis fluoresensi terletak pada kepekaan yaitu konsentrasinya 10 lebih kecil batas
konsentrasi spektrofotometri serapan atom ( 0$001 0$1 ppm ". 'isamping itu juga keselektifan lebih baik
dari yang lain.
Peristiwa fluoresensi ada dua spektrum :
1. Spektrum eksitasi
2. Spetrum fluoresensi
uatu molekul akan memancarkan spektrum fluoresensi khas$ setelah molekul tersebut menyerap energi
sinar yang terdapat di salah satu bagian dari spektrum eksitasinya. Bisa sama bisa tidak$ tergantung pada
alat.
%eristiwa terjadinya fluoresensi
1. )luoresensi resonansi ( sinar resonansi "
'imana panjang gelombang sinar fluoresensi yang dipancarkan sama dengan panjang gelombang sinar yang
diserap dan sinar yang tidak mengalami perubahan fluoresensi itu adalah sinar resonansi.
Contoh : *a+s kulit terluar dapat dieksitasi +p bila menyerap sinar ,8, o dan ,80 o.
'alam waktu yang singkat maka elektron yang tereksitasi itu akan kembali lagi ke keadaan a/as dengan
memancarkan kembali panjang gelombang yang sama yaitu ,8, o dan ,80 o.
8/19/2019 FLUORENSENSI DAN FOSFORESENSI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fluorensensi-dan-fosforesensidocx 2/5
)luoresensi juga dapat memancarkan kembali sinar dengan panjang gelombang lebih besar dari pada
panjang gelombang semula disebut pergeseran stokes.
elain itu proses penyerapan cahaya yang menghasilkan pemancaran sinar fluoresensi yang intensitasnya
paling besar adalah proses penyerapan dimana terjadi perpindahan -
Bila dua buah atom saling mengikat menjadi suatu molekul$ maka pasangan elektron yang membentuk
ikatan antara kedua atom ini menempati suatu orbital molekul yang terbentuk dari tumpang tindih orbital
atom.'engan berkombinasinya 2 buah orbital itu akan menghasilkan 2 macam orbital molekul :
1. Orbital ikatan
2. Orbital anti ikatan
Orbital ikatan : energi yang lebih rendah oleh sebab itu akan ditempati oleh elektron-elektron ikatan
dalam keadaan a/as.
%ada tingkat energi elektron maka kedua macam orbital molekul itu ditempatkan sederetan dengan tingkat-
tingkat energi 3ibrasi.
4ingkat energi electron di dalam molekul$ dimana semua spin elektronnya berpasangan disebut tingkat
energi keadaan singlet dan tidak dapat dipecah menjadi dua tingkat energi (suatu molekul bersifat
dimagnetik".
ebaliknya tingkat energi yang mengandung elektron tunggal double menimbulkan pemecahan tingkat
energi.
Bila salah satu elektron dari suatu molekul dieksitasikan ketingkat energi yang lebih tinggi$ maka elektron
tersebut dapat berpindah ke tingkat energi elektron singlet atau ke tingkat energi triplet.
'alam tingkat elektron tereksitasi singlet ( 1 " maka spin dari elektron yang tereksitasi itu masih dalam
keadaan berpasangan dengan spin elektron yang masih tinggal dalam tingkat energi a/as.
'alam tingkat elektron tereksitasi triplet$ maka spin kedua elektron itu ( yang tereksitasi dan yang masih
tinggal dalam keadaan a/as tidak lagi berpasangan sejajar"
Sifat-sifat suatu molekul yang ada dalam keadaan triplet sangat berbeda dengan singlet.
- Dalam keadaan triplet maka bersifat paramagnetik
- Dalam keadaan singlet-singlet maka bersifat dimagnetik
Keadaan
azas singlet
Keadaan
tereksitasi
singlet (Sn)
Keadaan
tereksitasi
triplet (Tn)
8/19/2019 FLUORENSENSI DAN FOSFORESENSI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fluorensensi-dan-fosforesensidocx 3/5
4ransisi singlet-singlet atau sebaliknya yang disertai perubahan tingkat energi elektron$ kebolehkejadiannya
jauh lebih kecil dari pada transisi singlet-singlet.
ebagai akibatnya maka usia rata-rata keadaan tereksitasi triplet dapat selama satu detik atau lebih$ jauh
lebih lama dibandingkan dengan usia rata-rata keadaan tereksitasi singlet$ yaitu kira-kira 10 -8 det.
'alam jenis molekul-molekul tertentu$ keadaan tereksitasi triplet dapat diisi dari keadaan tereksitasi singlet (
proses lintasan antar system$ 5intersystem crossing6".
%roses inilah yang mendasari terjadinya peristiwa )osforesensi.
Proses Deaktivasi
Kembalinya suatu molekul yang tereksitasi ke keadaan azas So, ada dua cara :
1. Dengan pemancaran sinar fluoresensi
bila pemancaran sinar fluoresensi lebih cepat.
!. "anpa pemancaran sinar disebut pemandaman #$uenching% dimana &enis-&enisnya : %engendoran 3ibrasi
&on3ersi di dalam yang dapat menimbulkan 5%ra disosiasi dan 'isosiasi6
&on3ersi keluar
%eristiwa lintasan antar system yang dapat menimbulkan fosforesensi.
%ersamaan 4eller
F = K Io (1- 0 –abc) = K Io (1 – 10 -∑bc )
= K Io (2!0! ∑bc – (-2!0! ∑bc) 2 " ( -2!0! ∑ bc) ! – dst# 2 !
K$r%a
& 00'
& 00' ada geala sis lain
* esiensi 0001 – 01 pp+
Pengendoran Vibrasi
7olekul (o" deakti3asi (1 atau 2"
7olekul terdapat dalam larutan mempunyai kelebihan energi 3ibrasi akan segera dilepaskan kembali
sebagai akibat tabrakan-tabrakan antar molekul-molekul dengan molekul-molekul pelarut.
8/19/2019 FLUORENSENSI DAN FOSFORESENSI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fluorensensi-dan-fosforesensidocx 4/5
,onoko+ator
.ta$
Filter
.+plier
/an
,eter
,onoko+ator
.ta$
Filter
detektorSel c$plikan
/
kibatnya terjadi pemindahan energi 3ibrasi kepada molekul-molekul pelarut dan terjadi kenaikan suhu
yang kecil dari pelarut (ini berlangsung cepat$ tetapan & 101+ det-1" akibatnya panjang gelombang
fluoresensi yang dihasilkan oleh perpindahan tingkat energi elektron lebih besar panjang gelombang sinar
yang diserap.
Konversi dari dalam :
%roses perpindahan tingkat energi dalam suatu molekul (pindah dari tingkat energi yang lebih tinggi
ketingkat energi yang lebih rendah" tanpa memancarkan sinar.
4erjadinya o3erlap tingkat-tingkat energi 3ibrasi.
Konversi dari luar :
%roses interaksi dan perpindahan energi dengan molekul-molekul lain.
Lintasan system :
pin dari elektron tereksitasi mengalami pembalikan arah$ sehingga molekul yang bersangkutan berubahdari keadaan singlet ke keadaan triplet dan sebaliknya.
Skema Susunan Alat Fluorometer
. = / proses langs$ng ke baa
( tanpa ta+baan dst# Tereksitasi )
. ( absorpsi )
ada Fosoresensi 3 4+isi Sparta
S$$ F 5
S$# .bsorpsi 6
/a+bert – 7eer 6 3 liat /eret Teller
F ( K Io 81 – e -abc ) =
8/19/2019 FLUORENSENSI DAN FOSFORESENSI.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fluorensensi-dan-fosforesensidocx 5/5
K Io ( 81 " e –abc – e (abc)2
1 2