fitnah pengeboman dan pembunuhan
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
1/104
Muqaddimah Cetakan Kedua
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang sempurna dan salam
semoga tercurahkan kepada hambaNya yang terpilih. Amma Badu :Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memberikan kemudahan dengan
menuntaskan cetakan pertama dari kitabku Fitnatut Tafjirat wal Igtiyalat, yakni cetakan
Darul Fadhilah Riyadh, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan balasan kepada
setiap orang yang berperan di dalamnya dan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
kami meminta semoga kitab ini dapat menjadi amal shalih guna mendapatkan
keridhaanNya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan manfaat kepada
penulisnya ataskitab yang telah ditulisnya ini, para pembaca, penerbit, dan kepada siapa
saja yang terlibat dalam penyebaran kitab ini untuk dapat diambil manfaatnya.
Diantara kabar gembira atas hadirnya kitab ini adalah bahwa Kementerian
Waqaf, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi, semoga Allah Subhanahu Wa
Ta'ala menjaganya dan menjaga seluruh negeri kaum muslimin, telah mencetak kembali
kitab ini, demikian pula Darul Fadhilah di Riyadh. Kemudian orang-orang yang
memiliki wewenang di kementerian tersebut ingin mencetak kembali bahkan
diterjemahkan ke dalam ragam bahasa, kemudian membagikannya ke masyarakat luas
melalui media yang dimiliki kementerian tersebut. Maka saya pun memberikan izin
kepada mereka dengan harapan semoga kemanfaatan kitab ini semakin meluas, bahkan
melalui lembaga kementerian tersebut dapat mencapai penjuru dunia dari timur sampai
barat, yang pada akhirnya dapat mengikis habis segala syubhat (kerancuan) yang
menjadikan gelap hati kaum muslimin, menjadikan orang yang berpijak di atas kebenaran
semakin yakin dengan kebenarannya dan menyelamatkan masyarakat Islam dari fitnah
yang bermuara dari buih dalam dada, juga asal pemikiran yang telah nampak
penyimpangannya sejak masa yang lama. Ketika cetakan lembaga kementrian merupakan proyek sosial yang dibagikan di sebagian tempat, juga ketika ada permintaan dari
sebagian saudara kami agar ada penerbit yang memperbanyak dan membagi-bagikannya
di perpustakaan sehingga mudah di dapatkan, maka saya izinkan untuk saudara-saudara
kami di Darul Kayan Riyadh, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjaga mereka
semua, untuk mencetak kitab ini. Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kami
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
2/104
memohon semoga Dia menjadikan kami dan mereka sebagai orang yang senantiasa saling
membantu dalam kebaikan dan ketakwaan.
Saya telah merevisi kembali kitab ini dengan menambah sekitar lima belas
syubhat dan bantahannya. Saya pun mengulang kembali susunan sebagian tema dan
memasukan ke dalamnya beberapa nukilan ilmiyah dan atsar dari kaum Salaf, juga
meletakan semua itu pada tempatnya yang sesuai dengan pemahaman saya, walaupun
masih tersisa beberapa tema dari cetakan pertama yang perlu penyusunan kembali, akan
tetapi saya belum dapat menuntaskannya. Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
kami berharap semoga kitab ini diliputi dengan cahaya dan keindahan, juga bertambah
kuat dan sempurna dalam pembahasannya.
Saya sangat berterima kasih kepada para penanggung jawab di lembaga
kementerian yang dimuliakan, karena mereka telah memberikan kepercayaan yang besar
terhadap kitab ini dan penulisnya dalam masalah yang sangat besar ini, seraya memohon
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semoga Dia memberikan keberkahan atas jerih payahyang mereka lakukan. Saya juga memohon semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjaga
mereka, negeri mereka dan negeri kaum muslimin dari segala mara bahaya, dan
menjadikan amalan ini ikhlas hanya kepada Allah, serta membalas orang yang telah
membantu saya dalam menuntaskan buku ini tanpa melihat besar atau kecil bantuan yang
mereka berikan. Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Memberi, Maha Mulia lagi
penuh dengan kasih sayang.Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita
semua Muhammad, keluarganya juga kepada para shahabatnya.
Ditulis oleh
Abul Hasan Mushthafa bin Ismail as-Sulaimani
Darul Hadits Marib Yaman 5 / Rabiul Awwal / 1426 H
Diroh Aal Hadi bin Wuhaith rahimahullah
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
3/104
Muqaddimah Cetakan Pertama
, ,
.
) ( )
* ) (
)
:
.
Tidak diragukan lagi bahwa para ulama senantiasa merasa resah dan sedih karena
sikap berpaling dari ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dilakukan oleh
banyak orang, juga tenggelamnya mereka dalam kemaksiatan, kefasikan dan bidah.
Bahkan sekelompok di antara mereka bergelimang dalam kesyirikan. Hanya kepada
Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita berlindung dari fitnah kehidupan dan kematian.
Hal itu dikarenakan para ulama mengetahui bahwa sikap yang demikian itu dapat
menyebabkan kerusakan di muka bumi juga siksa yang pedih di akhirat. Allah Subhanahu
Wa Ta'ala berfirman :
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatantangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Ruum [30] :
41).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
4/104
Juga karena mereka mengetahui bahwa kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan
merupakan sebab dihapusnya kebaikan dan turunnya bencana, demikian pula dicabutnya
kesehatan dan kenikmatan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih". (QS. Ibrahim [14]: 7).
Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang
dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap
tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allahmerasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang
selalu mereka perbuat. (QS. An-Nahl [16]: 112).
Adapun nikmat jika disyukuri maka akan senantiasa abadi, jika dikufuri
(diingkari) maka akan sirna. Dan mensyukuri nikmat hanya terwujud dengan ketaatan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam menjalankan perintahNya dan membenarkan
apa yang disampaikanNya.
Orang-orang yang beriman khususnya para dai yang ikhlas, mereka bahagia
dengan banyaknya kaum muslimin khususnya kaum muda yang kembali pada keteguhan
dalam Islam, kembali semangat dalam menuntut ilmu, berdakwah, juga kembali
menghidupkan apa yang telah sirna dari Sunnah-Sunnah dan keutamaannya, yang pada
akhirnya masjid menjadi makmur, majelis ilmu pun menjadi penuh dan perpustakaan
menjadi padat dengan karya-karya ilmiyah mereka baik dalam bidang aqidah, hadits dan
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
5/104
ilmunya, fiqih dan ushulnya maupun dalam bidang bidang lainnya yang semisal, dari
berbagai disipilin ilmu yang bermanfaat.
Demikian pula semakin semaraknya aktifitas di bidang sosial dalam lingkup yang
luas seperti pembangunan masjid, pondok pesantren, dakwah kepada orang kafir agar
masuk Islam, mencetak kitab-kitab Sunnah dan menyebarkannya ke penjuru dunia,
sehingga meratanya aktifitas di bidang sosial di seluruh penjuru demikian juga amal
kebaikan lain yang hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengetahuinya.
Sungguh, kalian akan merasakan kebaikan yang menyeluruh dan harapan besar
bagi umat ini ketika kalian melihat bahwa kebanyakan orang yang memakmurkan masjid
adalah kaum muda, padahal sebelumnya mereka hilang entah kemana!
Di antara mereka ada yang menjadi imam dan khatib, ada yang menjadi muadzin,
demikian pula perguruan-perguruan tinggi Islam dan lembaga dakwah yang dipenuhi
oleh kaum muda dan di tulisnya karya-karya ilmiah perguruan tinggi yang menunjukan
kemahiran dan kecerdasaran yang gemilang. Bahkan jilbab syar'i sudah tidak tabu laginampak di masjid dan di jalan-jalan. Pasar pun dipenuhi dengan kitab dan kaset-kaset
tentang nasihat atau ilmu agama. Dan semakin banyaknya para ahli ibadah sehingga
semakin tersebarnya kebaikan dan berkurangnya kemaksiatan. Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman :
Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahuinya. (QS. Yusuf [12]: 21)
Sayangnya itu semua tidak berlangsung lama, begitu cepatmasa itu berlalu, yaitu
ketika benih-benih tahazzub bertebaran di antara berbagai kelompok, juga terjadinya
perselisihan yang tercela di antara mereka, dan adanya ghuluw, sehingga orang-orang
yang memiliki pemahaman yang demikian ini mengaku bahwa hanya mereka saja yang
termasuk ahlus Sunnah, adapun yang lainnya hanya pengakuan dan perkataan semata.
Sebagaimana diketahui, bahwa ghuluw dapat menghalangi seseorang dari jalan
Allah Subhanahu wa ta'ala, sikap tersebut dapat juga membutakan orang yang sedang
berjalan di atas jalanNya, kecuali mereka yang dirahmati oleh Allah.
Syaikhul IslamRahimahullah berkata :...Maka seharusnya seseorang itu memiliki
ilmu tentang kebenaran, keinginan dan kemampuan untuk menunaikannya. Adapun fitnah
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
6/104
bertentangan dengannya, karena sesungguhnya fitnah itu senantiasa menghalangi akan
kebenaran, keinginan dan kemampuan untuk menempuhnya, sehingga di dalam fitnah
tersebut ada sebagian syubhat yang menutupi kebenaran dengan kebathilan, sehingga
kebanyakan manusia tidak mampu membedakan keduanya. Di dalamnya pun ada hawa
nafsu dan syahwat yang menghalangi seseorang untuk mewujudkan keinginan dan
kemauan yang benar, yang mana sangat nampak kekuatan buruk yang dapat melemahkan
keinginan untuk berbuat baik1.
Sikap ghuluw tersebut yang menyelusup di barisan ahlul haq menjelma menjadi
dua bentuk yang saling menjauhi, walaupun ada titik kesamaan antara keduanya, seperti
dijelaskan berikut ini:
Bentuk Pertama : Sikap berlebihan yang dilakukan oleh berbagai kelompok
gerakan bawah tanah dan berbagai kelompok ahlu bidah dalam memprovokasi orang-
orang bodoh dan awam untuk memberontak kepada penguasa. Mereka sibuk dengan
menyebarluaskan kejelekan pemimpin di atas mimbar maupun media lainnya apalagi dimajelis-majelis khusus mereka. Tentunya tingkatan mereka beragam dalam hal
penyebaran pemahamannya : ada yang semangat adapula yang sekedarnya, ada yang
terang-terangan ada juga yang tersembunyi, lalu mereka memprovokasi orang awam
untuk melawan dan memberontak kepada pemerintah, mereka pun menjatuhkan
kehormatan para pemimpin di hadapan orang awam, bahkan menggambarkan pemerintah
seperti serigala yang senantiasa menggerogoti jasad Islam. Pada akhirnya mereka pun
merusak pondasi ketaatan kepada pemimpin dalam kebenaran, menebarkan fitnah dan
menggoncangkan keamanan, tanpa kita menutup mata dari kelalaian dan penyimpangan
yang ada dalam masyarakat Islam dan pemimpinnya. Terlebih lagi mereka mengkafirkan
para pemimpin, dahsyatnya lagi, mereka mengkafirkan para pegawai negeri, tentara dan
para siswa yang bersekolah di sekolah-sekolah pemerintah dengan alasan karena mereka
ada dalam lingkaran peraturan thagutatau agama para pemimpin.
Masalahnya tidak sampai di situ, mereka juga meremehkan para ulama yang
menentang mereka, minimal mereka menuduh para ulama sebagai orang yang dangkal,
menuduh para ulama sebagai orang yang bodoh akan kenyataan di lapangan. Bahkan
sebagian di antara mereka mengatakan bahwa mereka adalah ulama pemerintah yang
menjual agama dengan perhiasan dunia, dan sebagian di antara mereka berkata, "Para
ulama itu adalah budaknya budak, mereka adalah ekor keledai pemerintah, bahkan ada
juga di antara mereka yang mengkafirkan ulama-ulama itu, dan sebutan lainnya yang
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
7/104
tidak semestinya ditujukan kepada para ulama kita yang berilmu dan bijaksana dari
kalangan ahlus Sunnah wal jamaah.
Minhaj AsSunnah (4/547-548)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka.
(QS. Al-Kahfi [18]: 5).
Ketahuilah bahwa hal itu bertolak belakang dengan manhaj
Ahlus Sunnah, bahkan sebaliknya, sesuai dengan manhaj ahli bidah.
Insya Allah hal ini akan dibahas secara rinci.
Bentuk Kedua : Sikap berlebihan pada barisan ahlul haq,
mereka adalah orang yang menyibukan diri dengan kritikan dan
mencari-cari kesalahan ahlus Sunnah dan menyebarkannya di
kalangan kaum muslimin dengan cara yang sangat buruk, bahkan
terkadang mereka menamakan perkara yang sama sekali bukan suatu
bentuk kesalahan sebagai bidah dan keluar dari Salafiyah, dan
memerintahkan untuk memboikot orang yang menyelisihi mereka
walaupun perkataan dan jalan orang yang diboikot tersebut lebih
benar. Selain itu mereka pun memerintahkan untuk memboikot orangyang tidak ikut memboikot, juga memboikot orang yang tidak ikut
memboikot orang tersebut dan seterusnya !! Sehingga mereka
menjadikan orang yang diboikot pertama kalinya, terlepas sikapnya itu
benar atau tidak, bagaikan aliran listrik, barang siapa yang
menyentuhnya niscaya dia akan tersengat, demikian pula barang siapa
menyentuh orang yang tersengat tersebut niscaya dia pun akan ikut
tersengat aliran itu, dan seterusnya !!Dan jika mereka berbicara tentang orang yang menyelisihi
mereka dari kalangan ahlu bidah dan para pengekor hawa nafsu,
maka mereka tidak berbicara dengan inshaf (sikap objektif) atau
dengan sikap adilnya ahlus Sunnah, akan tetapi mereka berbicara
melampaui batas sehingga perkataan mereka tidak dapat diterima
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
8/104
bagi kebanyakan orang yang berakal lagi bersikap secara objektif,
padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, karena adil
itu lebih dekat kepada takwa. (QS. Al-Maidah [5]: 8).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku
adil. (QS. Al-Anam [6]: 152).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan. (QS. An-Nahl [16]: 90).
Bentuk kelompok pertama (sebagaimana yang telah di paparkan
di atas) dengan pemahamannya yang menyimpang berusaha
menampakan dirinya sebagai orang yang dizhalimi di hadapan orang
yang simpati kepada kelompok mereka.
Ya Allah, berapa banyak orang yang mengikuti kelompok mereka
karena menduga bahwa kelompok tersebut seakan-akan sebagai
penolong kebenaran dan menolak kezhaliman, hal itu hanya karena
sikap berlebihan yang dilakukan mereka.Kelompok ini meremehkan dalam masalah berinteraksi dengan
ahlu bidah kubro, dan mereka meremehkan kebidahan yang
dilakukan ahlu bidah kubro tersebut bahkan mempopularitaskan para
dainya. Sementara di sisi lain, kalian dapat melihat kebanyakan dari
mereka melampaui batas ketika berbicara masalah pemerintah yang
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
9/104
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
10/104
pemerintah tidak mengizinkan untuk memperingatkan masalah bank
dari atas mimbar, lalu beliau menjawab :
Hal ini tidak masalah, karena itu tidak ada kaitannya dengan
pemerintah, dan tidak didapatkan adanya pemerintah yang melarang
pengingkaran terhadap bank, maka berikanlah peringatan di atas
mimbar, mihrab, caf dan di setiap tempat bahwa riba itu adalah
haram. Adapun urusan yang berkaitan dengan pemerintah maka
cukuplah antara kalian dengan pemerintah (tidak mengingkarinya di
atas mimbar), dan urusan yang berkaitan dengan kebanyakan manusia
maka hal itu mesti diingkari. Misalnya, tidaklah mengapa ketika
seseorang berkata Lagu-lagu itu haram demikian pula musik itu
haram.
Kemudian beliau ditanya tentang kemungkaran yang dilakukan
oleh pemerintah dan rakyatnya. Ketika seorang khatib mengingkarinya
di atas mimbar dan menjelaskan hubungannya dengan rakyat, yang
berkaitan tentang haramnya ketaatan kepada pemerintah di dalam
kemungkaran, apakah hal itu termasuk memberontak?
Beliau menjawab : Tidak, masalah ini (pemberontakan) jauhilah
dari kalian, karena berbicara masalah ini tidaklah bijaksana, perkara
yang berkaitan dengan pemerintah dan rakyat kebanyakan manusia
memperingatkannya, misalnya; memperingatkan manusia dariberbagai macam media masa seperti tayangan haram di televisi,
mendengarkan lagu-lagu, membeli majalah porno dan yang lainnya.
Akan tetapi perkara yang berkaitan dengan pemerintah telah
dijelaskan dalam banyak dalil, bahwa kewajiban yang mesti ditegakan
adalah menasihati mereka dan kalian tidak boleh menasihatinya
dengan terang-terangan, akan tetapi hendaklah kalian menuntun dan
menasehatinya secara tersembunyi1
Saya katakan (penulis), inilah dasar dalam mengingkari
kemungkaran, wallahu alam.
Walhasil, terjadi sikap berlebihan dan meremehkan dalam
masalah ini; di antara mereka ada yang menyebarkan aib pemerintah
dan memprovokasi orang-orang terpelajar juga awam. Ada pula yang
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
11/104
mendengar ketika seseorang berkata : Riba itu haram, tidak boleh
bekerja sama dengan bank ribawi, dan hendaklah kita takut atas
turunya adzab karena merajalelanya kemungkaran maka bertakwalah
kalian wahai kaum muslimin dan bersihkanlah rumah juga majlis kalian
darinya, dan kemungkaran lainnya, maka apa bila mendengar
orang yang menasihati manusia dengan ini (dia menyeru untuk
mentaati pemerintah di dalam perkara kebaikan). Kemudian dia (orang
yang mendengar) pun memfitnah dengan mengatakan : Dia telah
memprovokasi untuk melawan pemerintah, dan ini adalah termasuk
Khawarij, kemudian dia posisikan di dalam dalil dan atsar dengan apa-
apa yang berkaitan dengan celaan terhadap Khawarij.
Renungkanlah apa yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin
Bazz, juga yang dikatakan oleh Syaikh Utsaimin Rahmatullah
'alaihimaa : "Maka sesungguhnya apa yang di katakaannya merupakan
sikap 'adlun (adil) dan wasath (pertengahan)." Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman:
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),
umat yang adil dan pilihan.(QS. Al-Baqarah [2]: 143).
Akan tetapi apabila yang mengingkari mengetahui, jika manusia
mendengar mereka, maka ketika itu tidak boleh diingkari secara
terang-terangan, hal ini sebagaimana telah dikenal dalam ushul
(pondasi) Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Dua kelompok di atas sungguh memiliki beberapa kesamaan
dalam banyaknya perkara, baik mereka sadari atau tidak. Walaupun
banyak perbedaan di antara keduanya, dan adanya kejujuran juga
keikhasan dari kebanyakan para pengikutya, di antara kesamaanya :
1. Terjatuhnya mereka pada sikap ghuluw (berlebihan), sedangkan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya sangat mencela sikap
tersebut, sebagaimana akan dijelaskan secara rinci, Insyaallah.
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
12/104
2. Kebanyakan di antara mereka tidak mengetahui terhadap maqashid
syariah (tujuan syari'at) dan kaidah-kaidah umum atau tidak sesuai
dalam menggunakannya, yang menjadikan mereka tidak peduli
terhadap akibat perkataan dan perbuatan yang mereka lakukan.
Sebagai mana kebanyakan di antara mereka tidak memahami
perkataan para ulama tentang takfir (pengkafiraan), tafsiq
(menghukumi fasik), tabdi' (menghukumi bid'ah), hajr (memboikot)
dan yang lainnya, mereka keliru di dalam menghukumi individu
bahkan mereka menykalianrkan pendapat mereka kepada para
ulama.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata ketika membantah
orang yang menggunakan hajr (memboikot) secara mutlakan atau
meniadakannya :Dan jawaban imam Ahmad serta para ulama
lainnya kebanyakan menjawab sebuah pertanyaan yang telah di
ketahui keadaan orang yang bertanya, atau ditujukan kepada
seseorang yang telah diketahui keadaannya, maka kedudukan
kasus-kasus individual yang dihukumi oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wassalaam memiliki hukum yang sama bagi kasus yang
semisalnya sedangkan kebanyakan orang menerapkan hukum itu
secara umum1
3. Kurangnya memahami manhaj ahlus Sunnah di dalam sosialisasi
dengan individu yang menyelisihinya, sedangkan manhajahlusSunnah di bangun di atas al ilmu (ilmu) dan al 'adlu (keadilan),
hal ini menyebabkan mereka menghukumi orang yang
menyelisihinya dengan kesesatan dan kebidahan, dan
melemparkan tuduhan sebagai orang yang lebih mementingkan
dunia, walaupun terkadang perbedaan itu terjadi dalam masalah
ijtihadiyyah yang dibenarkan untuk berbeda pendapat, sedangkan
orang yang menyelisihi dalam masalah ini akan mendapatkan satu
atau dua pahala dan kesalahannya diampuni.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah ketika menjelaskan
sebagian kaidah Ahli bidah2, beliau berkata : Ini adalah dasar
kaidah ahli bidah yang telah ditetapkan kebidahannya secara tegas
1 Dari Majmuul Fatawa (28/ 213)2 Sebagaimana diungkapkan dalam Majmuul Fatawa (19/ 73-74).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
13/104
dalam Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi was salaam dan ijma' para
Salaf, yaitu menjadikan sesuatu yang dapat dimaafkan sebagai
suatu kesalahan dan menjadikan kesalahan sebagai kekufuran,
maka seorang muslim hendaknya menjauhi dua kaidah yang sangat
buruk ini, dan dampak yang akan muncul dari keduanya dengan
bentuk kebencian terhadap kaum muslimin, mencela, melaknat dan
menghalalkan darah dan harta mereka.
Berapa banyak kita menyaksikan para pemuda yang menjadikan
masalah ijtihdiyyah sebagai ushul (pokok), yang dibangun di atas al-
Wala (loyalitas) dan al-Bara (berlepas diri), berapa banyak kita
menyaksikan orang yang menghukumi kufur karena kemaksiatan
tanpa rasa malu dan ragu, demikian pula yang mengkafirkan dengan
kaidah-kaidah baru dan kriteria-kriteria buatan yang tidak jauh dari
madzhab para pendahulunya dari kalangan ahlu bid'ah, hal ini insya
Allah akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
Berapa banyak kita menyaksikan akibat buruk dari penyimpangan
tersebut, misalnya sikap melaknati, menganggap sesat,
membidahkan dan mengkafirkan juga hajrdan beragam keburukan,
demikian pula sikap menghalakan darah, harta dan kehormatan,
memisahkan antara seorang suami dengan istrinya tanpa alasan
yang dibenarkan, hal itu sebagaimana yang dilakukan oleh syaithondari kalangan manusia dan jin, hanya kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala kita memohon pertolongan.
4. Mencurahkan tenaga, harta dan kedudukan untuk merendahkan
orang yang menyelisihinya, juga berusaha untuk menjatuhkannya
dengan berbagai macam cara, yang mana pada awalnya perbedaan
itu dibangun atas dasar mencari keridhaan Allah Subhanahu Wa
Ta'ala dan untuk menolong agamaNya, berubah menjadi sikap
membela hawa nafsu dan individualisme. Tentunya ini merupakan
fitnah dalam masalah agama, dan tidak dibenarkan menyerupai
musuh-musuh Allah dalam menginfakan harta dan tenaga untuk
membela hawa nafsu. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghukumi
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
14/104
bahwa orang seperti itu akan binasa pada akhirnya, sebagaimana
berfirmanNya :
Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan
bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. (QS. Al-Anfal [8] : 36).
Dan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon
pertolonganNya.
5. Dua kelompok tersebut di atas telah membuat satu atau beberapa
masalah baru, dan menjadikannya sebagai pondasi al-wala dan al-
bara di antara mereka dengan yang lainnya; barang siapa yang
menyelisihi mereka dalam masalah itu maka tidak sedikit keadilan
pun diterima dari mereka, tidak bermanfaat baginya syafaat orang
yang memberikan syafaat. Adapun orang yang setuju dengan
mereka dalam masalah tersebut, maka dia telah mendapatkan hak
dan kewajibannya dan tidak ada masalah setelah itu baginya
walaupun dia menyelisihi dalam masalah yang lebih besar !! ini
adalah kenyataan yang terjadi, bukankah itu hakikat Hizbiyyah yang
tercela ?? Maha Benar Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berfirman :
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik
pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik,
(sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? maka
sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan
menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. (QS. Fathir [35]: 8).
Juga Dialah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berfirman :
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
15/104
Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yangdatang dari Rabbnya sama dengan orang yang (syaitan) menjadikan
dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti
hawa nafsunya?. (QS. Muhammad [47]: 14).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu
lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan
tegap di atas jalan yang lurus?(QS. Al-Mulk [67]: 22).
Diantara apa yang dilakukan oleh kelompok pertama, dalam
masalah yang disebut dengan al-Hakimiyyah, dan kelompok inimenghukumi kafir kepada orang yang tidak berhukum dengan
hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala tanpa menjelaskannya secara
rinci, walaupun sebagian dari mereka memberikan penjelasannya
dengan secara rinci, hanya saja mereka tidak mengingkari sebagian
lainya yang tidak memberikan perincian, dan menjadikan orang
yang menyelisihi mereka walaupun itu ulama, sebagai orang yang
rusak aqidah dan niatnya, mengikuti syahwatnya dengan
mengutamakan dunia dan meninggalkan akhiratnya !!
Adapun yang dilakukan oleh kelompok kedua, adalah apa yang
mereka namakan sebagai masalah manhaj, para dai kelompok ini
membidahkan banyak orang di kalangan ahlus Sunnah walaupun
mereka itu adalah ulama dan orang yang bertakwa, dengan
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
16/104
menyatakan bahwa manhaj mereka rusak. Menghalalkan dengan
membicarakan kehormatan mereka dengan alasan menghidupkan
ilmu al-Jarhu wat Tadil.
Maka kami berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semoga
kami tidak termasuk orang memkalianng keburukan amal perbuatan
sebagai amal kebaikan.
Walhasil, kedua kelompok di atas terjerumus dalam perkara yang
sama sekali tidak terpuji, yakni al-Hizbiyyah dan hanya kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon perlindungan.
Dan aku telah membantah sebagaimana yang dilakukan oleh
kebanyakan para penuntut ilmu kepada orang yang ghuluw dengan
apa yang mereka sebut sebagai manhaj, sehingga alhamdulillah
dengan bantahan ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala membukakan
kebenaran dan akan nampak kurangnya ilmu mereka terhadap
pemahaman para Salaf dihadapan para penuntut ilmu, dan Allah
Subhanahu wa Ta'ala akan meyelamatkan kebanyakan para
penuntut ilmu dari sikap ghuluw ini, dan semua keutamaan dan
kenikmatan itu hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
sebagaimana berfirmanNya :
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah
(datangnya). (QS. An-Nahl [16]: 53).
Maka hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saya memohon,
semoga Dia menjadikan semua karya dan amalan saya ini hanya
untuk mengharapkan wajah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mulia,
yang akan melahirkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat bagisaya sendiri, keluarga dan saudara-saudara saya.
Sebagaimana saya telah membantah orang yang ghuluw dalam
masalah al-Hakimiyyah juga kepada para provokator pengeboman
dengan beragam bantahan, bahkan kitab yang ada di hadapan
kalian ini adalah khusus untuk membantah pemikiran ini insya Allah.
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
17/104
Hanya kepada Allah Ta'ala semata saya memohon semoga diberikan
taufik dan kebenaran, juga tidak menjadikan kelalaian dan
kelemahan yang ada dalam diri saya sebagai penghalang untuk
mendapatkan petunjukNya. Semoga Allah Ta'ala menjadikan kitab
ini bermanfaat di dunia maupun di akhirat.
6. Di dalam dua kelompok ini ada yang mengambil fatwa para ulama
besar untuk mendukung pendapat mereka walaupun hanya secara
zhahir dan untuk sementara waktu, untuk tujuan itu mereka
menggunakan cara yang menimbulkan kebimbangan dan cara-cara
yang tidak lumrah. Seperti cara mereka di dalam menyampaikan
pertanyaan (meminta fatwa) kepada para ulama, demikian pula
mereka menerapkan fatwa-fatwa umum kepada orang yang mereka
kehendaki sebagai langkah untuk membela pendapatnya dan
menghancurkan orang yang menyelisihi mereka. Apabila para ulama
tersebut menyelisihi mereka, maka mereka akan merendahkannya
dengan cara terang-terangan. Padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman :
Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada
dalam hatimu. (QS. Al-Baqarah [2]: 235).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun berfirman :
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang
merencanakannya sendiri. (QS. Fathir [35]: 43).Nabi shallallahu 'alaihi was salaam bersabda :
Sungguh setiap amalan tergantung niatnya, dan setiap orang
mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya.
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
18/104
7. Kedua kelompok di atas senantiasa menguji manusia dengan
perkataan yang tidak ada dasarnya, dengan ijtihad yang keliru, juga
dengan guru dan pemimpin mereka yang terkadang benar
terkadang salah. Barang siapa yang mengatakan apa yang mereka
katakan atau memuji orang yang mereka puji, maka mereka akan
mengangkatnya dengan berlebihan. Dan barang siapa yang
menyelisihi mereka atau mencela orang yang mereka puji dengan
bathil, maka orang tersebut menjadi rendah di hadapan mereka, dan
akan disalahkan, terkadang disebut sebagai mata-mata, atau orang
yang tidak mengetahui apa yang ada di sekitar mereka. Terkadang
pula disebut sebagai tukang makar terhadap agama, atau hizby
yang paling buruk di muka bumi. Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman :
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti
binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya.
(QS. Al-Mukminun [23]: 71).
Dan sesuatu yang sudah jelasa, bahwa menguji manusia dengan
perkara-perkara di atas termasuk amalan ahli bidah, bukan amalan
ahlus Sunnah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah membantah orang yang menguji
manusia dengan masalah Yazid bin Muawiyah, beliau berkata :
.Maka wajib untuk mencukupkan dengan yang demikian, dan
meninggalkan dari penyebutan Yazid bin Muawiyah dan menguji
kaum muslimin dengannya, karena sesungguhnya hal ini termasuk
perkara bidah yang bertentangan dengan Ahlus Sunnah wal
Jamaah.
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
19/104
Beliau pun berkata : Demikian pula memecah belah umat dan
menguji mereka dengan perkara yang tidak diperintahkan oleh Allah
Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya.
Kemudian beliau menuturkan nama-nama yang dapat dijadikan
simbol, seperti menisbatkan diri kepada seorang imam, misalnya
Hanafy, Syafii atau Hambalyatau seperti menisbatkan diri kepada
suku, misalnya al-Qoisy dan al-Yamany, juga menisbatkan kepada
negri, misalnya asy-Syamy, al-Iraqy, dan al-Mishry. Kemudian beliau
berkata: Tidak dibenarkan bagi seseorang untuk menguji manusia
dengannya, tidak pula menjadikan masalah wala dan baro di atas
penamaan ini, akan tetapi orang yang paling mulia di sisi Allah
adalah orang yang bertakwa dari golongan manapun.3
Beliau pun berkata: Tidak dibenarkan untuk menjadikan seseorang
dari kalangan umat ini yang harus di ikuti jalannya, dan membangun
al wala dan al baro di atasnya selain kepada Nabi shallallahu 'alaihi
was salaam, demikian pula tidak menjadikan suatu perkataan
sebagai stkalianr al-Wala dan al-Bara kecuali kepada firman Allah
Ta'ala, sunnnah Rosul dan ijma'nya umat. Bahkan, ini merupakan
perbuatan ahli bidah yang mengangkat seseorang atau perkataan,
kemudian memecah belah umat dengannya, dan menjadikan
loyalitas di atas perkataan atau penisbatan tersebut dan melakukanpermusuhan Maka barang siapa yang mengucapkan perkataan
yang tidak ada dasarnya sama sekali dalam al-Quran, lalu
menjadikan orang yang menyelisihinya sebagai orang kafir, maka
perkataanya itu lebih jelek daripada perkataan Khawarij.4
8. Sebagian dari kedua kelompok di atas ada yang mencela para
ulama besar yang menyelisihi mereka dan melontarkan perkataan
buruk terhadap para ulama, padahal merekalah sebagi panutan di
kalangan umat ini.
Salah satu kelompok di antara mereka berkata : "Para ulama itu
pekerja, penakut, lemah, mereka terfitnah dengan istana, mobil-
33Majmuul Fatawa (3/ 413-416).4 Majmuul Fatawa (20/ 164).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
20/104
mobil mewah, mereka adalah pengekor pemerintah, dan mereka
adalah budaknya budak". Celaan yang paling ringan terhadap para
ulama, dari apa yang mereka katakan : "Mereka orang yang
dangkal, tidak memahami fiqihul waqi' (realita umat) walaupun
mereka adalah orang yang ikhlas lagi jujur."
Kelompok lain berkata tentang ulama besar yang menyelisihi
mereka : "Para ulama tidak memahami masalah manhaj dan al-Jarhu
wat Tadil, sedangkan kami merupakan orang yang spesialis di
dalam memahami manhaj Ahlus Sunnah dan Ahli bidah, kami
adalah orang yang paling tahu tentang hizbiyyah dan manhaj
mereka, adapun para ulama itu adalah orang yang terperdaya dan
Salafi kami lebih kuat daripada Salafi mereka." Celaan yang paling
ringan yang mereka lontarkan kepada para ulama yaitu: "Disekitar
mereka ada orang hizby, sementara para ulama berbaik sangka
kepada orang hizby, lalu orang-orang hizby itu menipu, bahkan di
antara para ulama besar adalah termasuk tokoh kebidahan dan
kesesatan, dia adalah seorang quthby, dia seorang ikhwany
pengikut Hasan al-Banna, atau dia seorang pengekor ikhwani. Dan
masih banyak istilah-istilah lain di kalangan mereka maupun di
kalangan pengikutnya yang sering mereka lontarkan.
Walhasil, dua kelompok yang melontarkan makar telahmeruntuhkan kehormatan dan wibawa para ulama, dan sungguh
mereka telah mendoktrin kaum muslimin dengan memasukan
pemahaman mereka, sehingga para pemuda tidak lagi menjadikan
para ulama besar sebagai rujukannya, walaupun kedua kelompok
tersebut masih memegang teguh sedikit dari perkataan para ulama
itu untuk tujuan-tujuan tertentu.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Pada hari dinampakkan segala rahasia. (QS. Ath-Thariq [86]: 9).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun berfirman :
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
21/104
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang
disembunyikan oleh hati. (QS. Al Mu'min [40]: 19).
Demikian pula firmanNya :
Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam
hatimu; maka takutlah kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah [2]: 235).
9. Bahwasanya kedua kelompok di atas mengaku bahwa mereka
menghidupkan kewajiban yang telah dilupakan, sungguh bagus jika
benar apa yang telah mereka ucapkan, kalaupun mereka
memberikan manfaat pada satu sisi, maka sebenarnya mereka telah
menghancurkan banyak perkara yang dianggap telah mereka
hidupkan.
Salah satu kelompok mengaku bahwa mereka menghidupkan
ilmu aqidah, dan mewujudkan kalimat La Ilaha Illa Allah dalam jiwa danhati setelah menetapkan masalah al-Hakimiyyah, dan mereka mengira
bahwa mengibarkan bendera jihad telah dilakukan, dengan aksi
pengeboman dan pembunuhan, sungguh perbuatan mereka telah
menghancurkan banyak kebaikan yang ada dan insya Allah masalah ini
akan dijelasakan.
Adapun, pembicaraan di dalam masalah hukum selain hukum
Allah Subhanahu Wa Ta'ala merupakan bagian dari ilmu syar'i, akan
tetapi tidak diperbolehkan membicarakan hal itu secara mendalam
kecuali bagi mereka yang ahli dalam masalah tersebut, dengan
menggunakan kaidah-kaidah syar'i dan mempertimbangkan akibat
yang akan timbul karenanya tanpa berlebihan atau meremehkan. Dan
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
22/104
masalah ini sama seperti masalah-masalah ilmiah lainnya. Wallahu
alam.
Kelompok yang lainnya mengaku, bahwa mereka telah
menghidupkan apa yang mereka namakan sebagai manhaj dan ilmu
al-Jarhu wat Tadil, tapi kenyataanya mereka telah membuka pintu
fanatisme kepada pendapat dan guru mereka, panah-panah mereka
pun meluncur merobek kehormatan dan aqidah ahlul haq, walaupun
mereka mengarahkan satu busur panah kepada ahli bathil dengan
sikap berlebihan dan melampaui batas tapi mereka telah melemparkan
meriam kepada ahlul haq, tidaklah Islam yang mereka tolong dan
tidaklah musuh yang mereka hancurkan. Dan hanya kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon pertolongan.
Sungguh benar apa yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala firmankan :
Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah
bahwa sesung- guhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu
mereka (belaka). dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang
mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah
sedikitpun. sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang zalim. (QS. Al-Qashash [28]: 50).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun berfirman :
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
23/104
Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-
bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun untuk (menyembah) nya. mereka tidak lain hanyalah
mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu
mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari
Tuhan mereka. (QS. An-Najm [53]: 23).
10. Sesungguhnya kebanyakan dari dua kelompok di atas
terjatuh dalam fitnah kaidah bathil (beri'tiqad sebelum berdalil). Dan
hal ini bertentangan dengan jalan yang ditempuh oleh ahlul haq, kalian
dapat melihat sebagian dari mereka menampakan keyakinannya
terhadap suatu perkara ketika diminta dalil tentang apa yang mereka
katakan maka mereka menggunakan dalil dengan apa yang
didapatkannya walaupun lemah, inilah buruknya kaidah "beri'tiqad
sebelum berdalil".
Setelah dipaparkan dua gambaran ghuluw (sikap berlebihan) dariberagam ghuluw yang ada pada masa sekarang ini dan setelah
menyebutkan sisi kesamaan di antara kedua kelompok di atas tanpa
saya (penulis) bermaksud untuk menjelaskannya secara detail dan
memiliki keinginan untuk mengikuti salah satunya. Setelah
memberikan isyarat bahwa hal itu tidak berarti menolak keikhlasan
yang ada pada kedua kelompok tersebut, hanya saja keikhlasan
tidaklah cukup akan tetapi harus berittiba' (mengikuti Sunnah), juga
tanpa menolak adanya jerih payah lain yang bermanfaat, akan tetapi
tidak berarti kita harus diam dari berbagai kesalahan yang mereka
lakukan, sampai menimbulkan keburukan dan kerusakan yang sangat
besar.
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
24/104
Peringatan saya terhadap kesalahan mereka tidaklah
membenarkan untuk mengatakan sesuatu yang tidak ada pada
mereka, dengan membalikan kebenaran mereka menjadi kebathilan,
kebaikan mereka menjadi kejelekan, maka sesungguhnya sikap seperti
ini bertolak belakang dengan keadilan yang diperintahkan kepada kita.
Demikian pula kebenaran yang ada pada mereka tidak membolehkan
kita untuk meremehkan bahaya manhaj yang mereka jalankan, karena
inshaf(sikap menengah dan adil) adalah mulia, sementara orang yang
melakukan jumlahnya sangat sedikit. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
Rahimahullah berkata: Sikap adil adalah kewajiban bagi setiap orang
dalam segala perkara.5
Beliau pun berkata: Di antara perbuatan ahli surga, adalah adil
dalam segala perkara, dan terhadap setiap mahluk, bahkan kepada
orang kafir sekali pun.6
Beliau pun berkata: Sesungguhnya keadilan adalah kewajiban
untuk semua orang dan atas setiap orang dalam segala keadaan.
adapun kezhaliman diharamkan secara mutlak dan tidak dibenarkan
sedikit pun dalam keadaan apapun kemudian beliau mengatakan:
Maksudnya, bahwa menghukumi dengan adil merupakan kewajiban
secara mutlak di setiap tempat dan masa, atas setiap orang, dan untuk
setiap orang.7
Beliau pun berkata : Keadilan adalah kewajiban untuk setiap
orang, atas setiap orang, dalam segala keadaan.8
Dan ketahuilah, bahwa keadilan tidak mengharuskan untuk
menghukumi orang yang menyimpang dalam masalah takfir
(menghukumi kafir) dan pengeboman dalam satu derajat hukum yang
sama pada setiap masalah yang akan saya sebutkan, tidak diragukan
lagi bahwa setiap keadaan memiliki hukumnya masing-masing, di
antaranya ada keadaan yang menjadikan mereka sebagai ahlul bid'ah
dan ada juga yang menjadikan mereka sebagai orang yang keliru
5 Majmuul Fatawa (28/ 573).6 Majmuul Fatawa (10/ 523).
7 Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah (1/ 126-131).8 Ash-Shadafiyyah (2/ 327).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
25/104
dalam berpendapat tetapi dikhawatirkan jika mereka tetap dalangm
keadaan seperti itu akan dimasukan kedalam golongan ahlul bid'ah.
Ketika pembahasan ini dipaparkan dalam rangka membantah
pemikiran yang bertentangan dengan Sunnah dengan bobot
penyimpangannya yang beragam, maka saya menyebutkan banyak
perkataan mereka tanpa menuturkan siapa yang mengatakannya,
pembahasan ini bukanlah dalam rangka menetapkan perkataan itu
kepada seseorang atau menolaknya. Sesungguhnya maksud dari
pembahasan ini dalam rangka menjelaskan perkataan-perkataan yang
menyimpang dan memaparkan bahaya yang diakibatkan darinya, oleh
karena itu saya menggabungkan banyak dari perkataan mereka
walaupun orang yang mengatakan saling berseberangan di antara
mereka. Sebagian mengingkari bahwa itu bukan perkataan mereka,
maka saya katakan bahwa itu pengingkaran sebatas keilmuan mereka,
dan orang yang mengetahui merupakan hujjah bagi yang tidak
mengetahui. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi
yang Maha Mengetahui. (QS. Yusuf [12] : 76).
Setelah ini semua, ada beberapa hal yang akan saya paparkan
sebagai pendahuluan untuk kitab ini insya Allah, di antaranya :
Pertama: Sikap ghuluw dengan segala bentuknya merupakan
perkara terlarang yaitu sikap yang melampaui batas syar'i, karena hal
itu merupakan sikap mendahului Allah Ta'ala dan RasulNya, dan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala telah melarangnya di dalam firmanNya :
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
26/104
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului
Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Hujurat [49]: 1).
Sikap ghuluw tidaklah dicela kecuali karena sikap tersebut
menyebabkan kezhaliman seorang hamba kepada dirinya sendiri dan
orang lain, mengabaikan apa yang Allah Ta'ala wajibkan atas dirinya,
bahkan terkadang perkara yang diabaikannya itu lebih wajib daripada
perkara yang ia lakukan secara berlebihan. Sikap ghuluw
menyebabkan seseorang putus dari beramal dan menutup jalan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala, sikap ghuluw pun menjadikan manusia lari dari
agama dan mengotori keindahan Islam juga mempersempit cakupan
agama yang begitu luas.
Banyak dalil yang menjelaskan tercelanya sikap ghuluw, di
antaranya :
a. Dalil yang melarang sikap ghuluw secara tegas, seperti dalam
firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
Katakanlah : "Hai ahli kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan
(melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat
dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah
menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan
yang lurus". (QS. Al-Maaidah [5]: 77).
Dalam ayat lain Allah Ta'ala berfirman :
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
27/104
Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam
agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali
yang benar. (QS. An-Nisaa' [4]: 171).
Allah Ta'ala pun berfirman :
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta
kamu. (QS. Hud [11]: 112).
Demikian pula sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :
Jauhilah oleh kalian sikap ghuluw (berlebihan) dalam masalah
agama.9
Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :
Celakalah orang yang melampaui batas, celakalah orang yang
melampaui batas, celakalah orang yang melampaui batas.10
Inilah nash-nash yang secara tegas mencela sikap ghuluw.
b. Di antaranya terdapat anjuran untuk bersikap memudahkan
sesuatu dan larangan untuk munyulitkan sesuatu, anjuran untuk
9 Diriwayatkan oleh an-Nasai no (3057).10 Diriwayatkan oleh Muslim (2670).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
28/104
berlemah lembut dan celaan terhadap kekerasan. Dan disinilah
tercelaanya sikap ghuluw dan melampaui batas sebagaimana firman
Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
Dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan. (QS. Al-Hajj [22]: 78).
Juga firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Dan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu. (QS. An-
Nisaa' [4]: 28).
Semua bentuk ghuluw tidak disukai oleh Allah Subhanahu Wa
Ta'ala, karena sesungguhnya hal itu merupakan suatu perkara yang
menyulitkan dan bukan perkara yang memudahkan ataupun yang
meringankan.
Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :
Aku diutus dengan agama yang lurus dan penuh dengan
kemudahan.11
Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :
...
11 Diriwayatkan oleh imam Ahmad (5/ 266) dengan sanad yang shahih.
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
29/104
Sungguh agama ini mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini
kecuali dia akan di kalahkannya, maka mohonlah kebenaran dan dekatkanlah dirimu
kepadanya12
Demikian pula sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :
Sungguh Allah Ta'ala Maha Lembut dan mencintai kelembutan, Allah
memberikan kepada kelembutan sesuatu yang tidak diberikan kepada kekerasan.13
Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :
Sesungguhnya kelembutan itu, tidaklah ia ada pada sesuatu kecuali akan
menghiasinya, dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu kecuali akan memperburuknya.14
Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :
Barang siapa yang tidak diberikan kelembutan, maka ia tidak akan diberikan
kebaikan.15
Dan sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :
Jika Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki kebaikan untuk satu penghuni
rumah, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memasukan kelembutan kepada
mereka.16
c. Demikian pula perintah untuk bersikap pertengahan yaitu tidak meremehkan
dan tidak berlebihan, pemeluk agama Islam adalah pertengahan di antara agama-agama
lainnya, dan Ahlus Sunnah berada dipertengahan antara berbagai kelompok dalam Islam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
12 Diriwayatkan oleh al-Bukhari (39), an-Nasai (5049) dari Abu Hurairah.13 Diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah (6544).14 Diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah (6545).15 Diriwayatkan oleh Muslim dari Jarir (6543).16 Diriwayatkan oleh Ahmad (6/ 71), dan lihat ash-Shahihah no (1219).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
30/104
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu. (QS. Al-Baqarah [2]: 143).
Maka tidaklah diterima kecuali persaksiannya orang yang
berbuat adil dan pertengahan, dan inilah merupakan sifat umat Islam.
Maka barang siapa yang bersikap ghuluw ia telah menyerupai orang
yahudi dan barang siapa yang bersikap meremehkan maka ia telah
menyerupai kaum nashrani. Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
kita memohon perlindungan dari jalan orang-orang yang dimurkai dan
jalan orang-orang yang tersesat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala melarang kita menyimpang dari jalan
yang lurus dalam segala keadaan bahkan dalam hal makan dan minum
sekali pun. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. (QS. Al-
Araaf [7]: 31).
Demikian pula firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala tentang nafkah
:
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka
tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu)
di tengah-tengah antara yang demikian. (QS. Al-Furqan [25]: 67).
Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
31/104
Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada
lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu
menjadi tercela dan menyesal. (QS. Al-Israa' [17]: 29).
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata : Dan kaidah ini
semuanya adalah al adlu (bersikap adil) yaitu menjadikan sebuah
perkara pertengahan antara meremehkan dan berlebihan, di atasnya
dibangun kemaslahatan dunia dan akhirat, bahkan jasad itu sendiri
tidak akan sehat kecuali dengannya, karena kapan saja ia keluar dari
sikap menengah dan melampaui batas atau menguranginya maka
akan hilang kesehatan dan kekuatannya sesuai dengan
penyimpangannya, demikian pula perbuatan-perbuatan yang bersifat
alamiyah, seperti tidur, bergadang, makan, minum, bersenggama,
bergerak, olahraga, menyendiri, bergaul dan yang lainnya jika
dilakukan secara seimbang maka itulah keadilan, jika lebih condong
kepada salah satu di antara dua sisinya maka akan menjadi kurang
dan akan membuahkan sesuatu yang kurang.
Sampai beliau berkata :
Maka manusia yang paling adil adalah orang yang berdiri tegak
di atas aturan-aturan akhlak, perbuatan juga apa saja yang
disyari'atkan dalam bentuk pengetahuan maupun perbuatan.17
Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam tidak memberikankeringanan melempar jumrah menggunakan batu-batu besar, beliau
menganggapnya sebagai ghuluw, demikian pula beliau tidak
mengizinkan Abdullah bin Amr ketika dia menyibukan dalam beribadah
sampai meningggalkan keluarganya dirinya dan Rasulullah shallallahu
'alaihi was salaam memerintahkan kepada mereka yang berpuasa
selamanya, meninggalkan tidur dan tidak menikah agar mereka
bersikap adil dalam semua perkara itu, kemudian Rasul bersabda :
Barang siapa yang membenci Sunnahku, maka ia tidak termasuk
golonganku.18 Nabi shallallahu 'alaihi was salaam tidak mengizinkan
sikap melampaui batas dalam ibadah maupun kezuhudan, lalu
bagaimana halnya dengan orang yang melampaui batas sehingga dia
17 Al-Fawaid (hal 318-319) cetakan Dar Ibnu Khuzaimah dengan tahqiq Amir bin Ali Yasin.18 Diriwayatkan oleh Muslim dari Anas (3389)
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
32/104
menghalalkan darah kaum muslimin, harta dan kehormatan mereka,
sampai mengakibatkan dampak yang sangat buruk dalam dakwah.
Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
secara keseluruhan(QS. Al-Baqarah [2]: 208).
Demikian pula firmanNya :
"Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu. (QS. Al-
Baqarah [2]: 63).
Kedua: Sungguh sikap ghuluw dan kezholiman pada masa
sekarang ini dilakukan oleh sebagian pemeluk dari seluruh agama,
sebagaimana hal itu pun dilakukan oleh orang-orang yang tidak
beragama, maka usaha mengaitkan sifat ghuluw dan kezholiman
hanya kepada Islam saja adalah perbuatan makar juga siasat yang
licik, sedangkan kenyataan dilapangan secara global pun menolak hal
itu. Dan apa-apa yang menimpa kaum muslimin di Palestina berupa
penghancuran, pengrusakan, pembakaran, pengusiran, pembunuhan
dan lain sebagainya, bukankan itu semuanya merupakan permusuhan
dan kezholiman yang terjadi di atas bumi tanpa alasan yang benar ?!
Demikian pula yang dilakukan oleh orang-orang Serbia, nasrani
di Filipina dan para penyembah berhala di India juga yang lainnya
terhadap kaum muslimin, bukankah itu semua merupakan kecurangan
dan kezhaliman ?!
Juga penghancuran kota-kota dan masyarakat dari dulu sampaisekarang dengan senjata penghancur dan pemusnah masal, bukankah
hal itu merupakan kezhaliman yang nyata dan perbuatan yang
melampaui batas dengan sangat memilukan ?!
Adapun pengeboman dan pengrusakan yang dilakukan oleh
sebagian individu kaum muslimin tentunya kami bersaksi bahwa hal itu
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
33/104
merupakan kemungkaran yang tidak terjadi kecualkerusakan itu di
lakukan oleh segelintir orang dan kelompok kecil dari umat ini, yang
melenceng karena pemahaman yang salah dan merusak dari jalan
yang lurus. Adapun para ulama besar dan para pengikutnya dari
kalangan dai dan penuntut ilmu yang mana mereka adalah rujukan
terpercaya di kalangan umat ini, dan begitu juga kebanyakan kaum
muslimin tidak rela dengan perbuatan tersebut, dengan alasan: Antara
lain karena merupakan kezhaliman terhadap hak kaum muslimin baik
hartanya, darahnya maupaun kehormatannya, atau kezhaliman
terhadap non muslim yang memiliki perjanjian dan jaminan keamanan,
atau karena perbuatan kerusakan tersebut sama sekali tidak
memberikan hasil yang bermanfaat walaupun langsung kepada orang
yang memerangi dan memusuhi kaum muslimin, bahkan memberikan
dampak negatif yang sangat berat bagi kaum muslimin. Maka di
syari'atkan untuk bersabar dangan menggunakan segala media yang
dibenarkan oleh syari'at, yang insya Allah nanti akan dijelaskan
dengan kehendak Allah Ta'ala. Wallahu alam.
Selain itu, apa yang dilakukan oleh kelompok dari kalangan
muslimin yang lemah dalam jumlah dan persenjataan, semuanya
dilawan dengan kekejian dan arogansi negeri-negeri yang terorganisir
dengan rapi, negeri yang memiliki kekuatan senjata dan pasukan yangsangat besar, demikian pula memiliki sarana informasi yang mampu
memperkeruh masalah dan memutar balikan fakta!! Ditambah lagi
kekejian yang mereka lakukan bukan kepada sedikit orang, akan tetapi
kepada banyak bangsa, menyerang negeri-negeri dengan alasan yang
hak maupun bathil walaupun kezhaliman itu pada asalnya merupakan
sesuatu yang di larang, akan tetapi itu semua justru dilakukan dengan
secara terang-terangan tanpa rasa malu, bahkan dilakukan dengan
kebanggaan dan kesombongan, seperti yang dikatakan dalam sebuah
syair :
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
34/104
Membunuh seseorang di hutan belantara merupakan kriminalitas yang
tak termaafkan
Adapun menghancurkan satu bangsa adalah sekedar kasus yang
diperbincangkan
Wajib diketahui, bahwa kezhaliman di atas adalah salah satu
sebab terjadinya fitnah pengeboman dan pembunuhan, yaitu tatkala
kebathilan dilawan dengan kebathilan, kalau sekiranya kebathilan
tersebut dilawan dengan kebenaran tentunya akan lebih baik.
Apa yang saya sebutkan di atas tidak berarti membenarkan sikap ghuluw yang
dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Karena sesungguhnya sikap ghuluw itu
diharamkan baik secara hukum agama, adat dan akal yang sehat, sebagaimana telah
disebutkan dalil-dalilnya di atas. Tujuan di dalam pembahasan ini adalah untuk
memberikan solusi yang terbaik bahwa sikap ghuluw dan pengrusakan itu harus
ditanggulangi secara mendalam dan menyeluruh dengan cara yang dibenarkan oleh
agama, karena sesungguhnya kebathilan itu tidak dapat dilawan kecuali dengan
kebenaran. Hal itu sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang bathil lalu yang hak itu
menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. (QS. Al-Anbiyaa'
[21]: 18).
Demikian pula firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
Dan Allah menghapuskan yang bathil dan membenarkan yang
hak dengan kalimat-kalimat-Nya (Al Quran). (QS. As-Syuura [42]: 24). Tidaklah kita akan menanggulangi kerusakan yang terjadi
dengan sikap ghuluw sehingga menimbulkan aksi kerusakan yang
lainnya bahkan luka itu akan semakin meluas menimpa orang yang
ikhlas lagi jujur dan para dai Ahlus Sunnah wal Jamaah yang memiliki
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
35/104
sikap keadilan, ilmu terhadap kebenaran dan juga yang memiliki rasa
kasih sayang kepada mahluk.
Sungguh, kami Ahlus Sunnah walaupun terzhalimi, maka kami
tidak akan membalas kezhaliman itu kecuali dengan cara yang
ditempuh oleh Salafus shalih (para pendahulu yang shalih), dengan
mempertimbangkan kondisi kaum muslimin di dalam kekuatan dan
kelemahannya, demikian pula dengan mempertimbangkan akibat yang
akan ditimbulkan sebagaimana dalam penjabaran masalah tersebut.
Walhasil, cukuplah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai penolong
kami yang akan membalas kezhaliman mereka, kami berlindung
kepada Allah dari keburukannya dan kami serahkan mereka semua
kepadaNya. Dan sesungguhnya kekasih Allah itu tidak akan pernah
hina sebagaimana musuhNya yang tidak akan pernah mendapatkan
kemuliaan, hanya kepada Allah lah kami memohon pertolongan.
Ketiga : Saya melihat bahwa pemikiran yang menyimpang dari
manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah ini mesti diobati dengan cara yang
adil dan bijak walaupun diakui bahwa efek pemikiran tersebut sangat
buruk bagi umat, karena kita semua diperintahkan untuk berlaku adil
sebagaimana yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala firmankan :
Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku
adil. (QS. Al-Anam [6]: 152).
Demikian pula firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, karena adil
itu lebih dekat kepada takwa. (QS. Al-Maaidah [5]: 8).
Karena sikap adil itu lebih mudah sampai ke hati orang-orang
yang berakal (walaupun dia dari kalangan musuh). Jika kalian bersikap
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
36/104
adil kepada lawan, maka sungguh kalian telah membuka pintu
petunjuk baginya, sehingga kalian terbebas dari tanggung jawab itu,
umat pun akan selamat dari buruknya pemikiran tersebut dan pada
akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan membuka hati orang yang
menyelisihi kalian untuk kembali kepada kebenaran. Maklum adanya,
bahwa hujjah dilawan hujjah dengan cara yang bijaksana adalah lebih
baik daripada sebaliknya, terutama bantahan untuk pemikiran di atas
sudah sangat banyak dan kekeliruannya dapat dibongkar dari berbagai
macam sisi.
Dalam rangka menyampaikan kebenaran yang disertai dengan
dalil dan bukti kepada kebanyakan orang yang terlena dengan
pemikiran sesat dan beragam syubhatnya (kerancuan) ini, juga karena
keinginan yang besar untuk menolong orang-orang yang tertipu oleh
pemikiran tersebut dan dikhawatirkan para penentang berpaling dari
nasihat para ulama besar umat ini, maka saya memilih cara yang
semaksimal mungkin untuk mendiskusikan pemikiran tersebut. Dan itu
tidak berarti meninggalkan hukum agama bagi orang yang berhak
untuk mendapatkan sangsi secara syar'i, karena itu masalah lain. Dan
hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala segala petunjuk dan taufikNya.
Kalau seandainya di antara orang yang terjatuh dalam pemikiran
yang bertentangan dengan Sunnah tersebut adalah anak-anak,saudara, dan kaum kerabat kita, maka bagaimanakah kita akan
mengobati penyakit tersebut ?!
Sesungguhnya para ulama dalam menyikapi anak-anak umat ini
dengan penuh kasih sayang dan ilmu demikian juga Ahlus Sunnah,
mereka adalah orang yang paling tahu tentang kebenaran dan orang
yang paling sayang kepada makhluk. Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman :
"Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala
sesuatu. (QS. Al Mu'min [40]: 7).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
37/104
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
38/104
dan para pemimpinnya, disertai dengan doa yang saya panjatkan,
semoga seluruhnya diberikan hidayah untuk menempuh jalan yang
lurus.
Kaum muslim di seluruh penjuru merasakan dampak yang
diakibatkan dari pemikiran tersebut (yang akan dijelaskan secara rinci
insya Allah), dan cara untuk mengobatinya tidak dapat dengan cara
meremehkan ataupun berlebihan, karena keduanya hanya menjadikan
pelaku semakin membangkang justru akan mengakibatkan
bertambahnya korban dan musibah yang menimpa umat ini !!
mengobatinya hanya dapat dilakukan dengan adil dan tulus, juga
dengan cara yang tepat dan tekad yang kuat.
Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar
telah dianugerahi karunia yang banyak. (QS. Al-Baqarah [2]: 269).
Seorang manusia tidak akan terlepas dirinya dari kelalaian, akan
tetapi saya meminta kepada Allah Taala (yang di tanganNya hati
setiap hamba) agar hati ini dijaga dari kesesatan dan senantiasa Allah
Subhanahu Wa Ta'ala menjaga keselamatan iman, benarnya niat dan
istiqamah dalam hujjah. Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
kami berlindung dari jiwa yang senantiasa mengajak kepada
keburukan dan semoga kami dijauhkan dari murka serta siksaNya dan
dari kejelekan yang dilakukan oleh setiap hamba. Sungguh Allah
Subhanahu Wa Ta'ala maha kuasa atas segala sesuatu.
Keempat : Semoga kitab saya ini dapat mengobati fitnah
pengeboman yang terjadi di beberapa negeri Islam dan yang lainnya,
baik pada saat ini maupun sesudahnya, dan saya mengetahui bahwa
di dalam masyarakat terjadi perbedaan yang sangat banyak atas
sebab-sebab, dampak dan penanggulangan dalam masalah fitnah ini.
Oleh karena itu, kitab saya ini tidak terbatas bagi satu negeri dan
dalam keadaan tertentu. Kemudian akan saya paparkan berbagai
macam sebab di dalam fitnah ini, yang saya ketahui, juga akan saya
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
39/104
paparkan tulisan para pemuda dan dalilnya dari berbagai tempat,
walaupun sebagian darinya tidak ada di tempat yang lain, sehingga
obat tersebut bersifat umum dan bermanfaat untuk semua dengan
kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan agar nilai yang bersifat
ilmiyah ini tidak terbatas untuk beberapa peristiwa di negeri tertentu
saja yang akan membatasi hidup dan matinya nilai kitab tersebut.
Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kami memohon semoga Dia
menghilangkan segala fitnah dari kaum muslimin di setiap tempat.
Kelima : Menjelang selesainya penulisan kitab ini dan sebelum
mengeditnya kembali, diberikan kepada saya sebuah kitab Musykilatul
Ghuluw fid Din fil Ashril Hadhir al-Asbab, al-Atsar, al-Ilaj (problematika
sikap berlebihan dalam masalah agama di zaman ini, sebab, akibat,
dan pengobatannya) karya DR Abdurrahman bin Mualla Aal Luwaihiq
hafizhahullah, tesis doctoral yang terdiri dari tiga jilid, setelah
membuka lembaran-lembaran kitab tersebut saya melihat hal itu
sebagai taman bertamasya bagi para penuntut ilmu yang ingin
mengetahui masalah ghuluw yang dilakukan oleh sebagian kaum
muda dan sungguh kitab tersebut merupakan ensiklopedia ilmiyah
yang penuh dengan nukilan-nukilan hukum syar'i dan sejarah dalam
masalah ini. Wallahu alam.
Saya banyak mengambil ilmu dari kitab tersebut juga dari kitabyang lainnya yang diberikan kepada saya. Perlu diketahui pula bahwa
saya sama sekali tidak mengenal penulisnya kecuali dari tulisannya
dalam kitab tersebut, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan
balasan yang baik bagi penulis dan yang lainnya. Rasulullah shallallahu
'alaihi was salaam bersabda :
Orang yang tidak dapat berterima kasih kepada manusia maka
tidak akan pernah dapat berterima kasih kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala.19
19 Diriwayatkan oleh Abu Dawud no (4811) dari Abu Hurairah secara marfu, lihat ash-Shahihah no (416).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
40/104
Buku ini saya beri judul: Fitnatut Tafjirat wal Igtiyalat, al-Asbab
wal Atsar wal Ilaj (fitnah pengeboman dan pembunuhan, sebab,
dampak dan penanggulangannya).
Dengan hanya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
semoga kitab ini merupakan usaha yang diberkahi, sebagai petunjuk
menuju jalan yang lurus, sungguh Dialah Allah Subhanahu Wa Ta'ala
yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang senantiasa mengabulkan
permohonan, dan cukuplah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai
penolong.
Saya menulis kitab ini sesudah muqaddimahnya terdiri dari beberapa
pasal :
Pasal pertama : Nikmat dan pentingnya keamanan, jalan untuk
mewujudkannya dan cara untuk menjaganya.
Pasal kedua :Tingkatan dan perkembangan pemikiran yang
mengarah kepada pengeboman dan pembunuhan.
Pasal ketiga : Dampak buruk dari pengeboman dan
pembunuhan.
Pasal keempat : Sebab fitnah pengeboman dan pembunuhan.
Pasal kelima : Cara mengobati fitnah pengeboman dan
pembunuhan.
Pasal keenam : Syubhat para penentang dan bantahannya.Pasal ketujuh : Sejumlah fatwa ulama-ulama besar zaman ini
tentang peringatan keras terhadap pengeboman dan pembunuhan.
Kemudian saya akhiri kitab ini dengan daftar isi yang dapat
menggambarkan lebih dekat tentang beberapa hikmah dan
mengumpulkan berbagai macam faidah yang ada.
Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saya berharap agar
buku ini dijadikan kunci dari segala kebaikan, penutup dari segala
keburukan, sebagai cahaya di dunia dan cahaya di gelapnya alam
kubur, dan dijadikan sebagai pengaman di hari perhitungan di padang
mahsyar.
Demikian pula hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saya
memohon, semoga kitab ini dijadikan amalan yang ikhlas hanya
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
41/104
mengharapkan wajah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mulia, tangga
untuk mendapatkan surga, dijadikan sebagai penjaga bagiku dari
kejelekan syaitan yang terkutuk dan pasukannya. Semoga Allah
Subhanahu Wa Ta'ala menjagaku dari segala perkara yang
mengakibatkan murkaNya, juga menjaga keluarga, keturunan, kedua
orang tua, saudara-saudara dan dakwahku senantiasa tetap dijaga
dalam keselamatan, karena sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Maha Mulia dan penuh dengan kasih sayang.
Ditulis oleh
Abul Hasan Musthofa bin Ismail as-Sulaimani
Darul Hadits Marib Yaman 3 / Syawal / 1424 H
Wadi Abidah Diroh Aal Hadi bin Wuhaith rahimahullah
Pasal Pertama
Nikmat dan Pentingnya Keamanan, Jalan untuk
Mewujudkannya dan Cara untuk Menjaganya
Keamanan dan kesetabilan merupakan nikmat yang sangat
besar manfaatnya dan dampaknya sangat mulia, ia merupakan
naungan bagi semua dari panasnya fitnah dan kegoncangan, ia
merupakan nikmat yang dirasakan oleh pemimpin juga rakyatnya,
dirasakan oleh si kaya dan miskin, wanita maupun pria, bahkan
dirasakan oleh binatang. Keamanan akan menjadi hilang karenaadanya rasa takut dan kegoncangan, maka hanya kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon perlindungan dari fitnah yang
membutakan mata dan menulikan telinga.
Karena perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kemudian
karena terjaganya keamanan maka dapat ditunaikannya ibadah haji,
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
42/104
masjid diramaikan, adzan dikumandangkan dari atas menara,
demikian pula manusia terlindungi darah, harta dan kehormatannya,
situasi terkendalikan dan harta yang dizhalimi pun dikembalikan, orang
yang dizhalimi dibela dan orang yang berlaku zhalim dicegah,
karenanya syiar-syiar Islam dapat ditegakkan demikian pula dakwah
tauhid dapat diserukan di atas mimbar. Karena dengan terjaganya
keamanan para ulama pun bisa mengajarkan ilmunya dan para
penuntut ilmu bisa mengambilnya, berbagai masalah dapat
diselesaikan, dalil-dalil dapat diketahui, karenanya orang sakit dapat
dikunjungi, yang mati didoakan, yang kecil disayangi, yang besar
dihormati, karenanya silaturahmi dapat dijalin, hukum pun dapat
diketahui, yang maruf diperintahkan dan yang mungkar dicegah, yang
mulia dihormati sementara yang melanggar aturan dihukum.
Pada akhirnya, dengan terjaganya keamanan itu maka menjadi
luruslah urusan dunia dan akhirat, dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
memberikan peringatan kepada kita semua dari fitnah yang sangat
luas bencananya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. (QS Al-Anfaal
[8]: 25).
Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kami memohon, semoga kami tidak
mendapatkan sangsinya karena apa yang dilakukan oleh orang-orang bodoh dan kami
berlindung kepadaNya atas hilangnya kesehatan dan turunnya bencana dari segala
murkaNya. Karena sesungguhnya Allah Maha Mulia lagi Maha Penyayang.
Tatkala keamanan itu merupakan nikmat yang sangat besar maka Allah
Subhanahu Wa Ta'ala telah menguji kaum Quraisy dengan memberikan kenikmatan yang
sangat besar kepada mereka, akan tetapi mereka membalasnya dengan pengingkaran dan
kesombongan.
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
43/104
Tidaklah Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan karunia dengan sesuatu yang
sama sekali bukan kenikmatan, Dialah Yang Maha Dermawan lagi Maha Mulia.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan
mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas]. Maka
hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah Ini (Ka'bah).Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan
lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy [106]:
1-4).
Dijelaskan dalam riwayat at-Tirmidzi20 dari hadits Abdullah bin
Mihshan al-Khatmi Radhiyallahu anhu, sungguh Rasulullah shallallahu
'alaihi was salaam bersabda:
Barang siapa yang di pagi harinya dalam keadaan aman diri
dan keluarganya, badannya sehat, memiliki makanan untuk hari itu,
seakan-akan seluruh dunia miliknya.21
Syaikh Shalih al Fauzan Rahimahullah berkata :
.Tidak diragukan lagi, bahwa adanya keamanan merupakan
kebutuhan yang utama bagi manusia, ia merupakan kebutuhan yang
lebih mendesak daripada makanan dan minuman, oleh karena itulah
Nabi Ibrahim 'alaihis salam mendahulukan dalam permohonannya
kepada Allah, untuk mendapatkan keamanan daripada
permohonannya atas rizki dalam doanya:
20 No (2346).21 Lihat Shahihul Jami (6042)
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
44/104
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini,
negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya
yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan
kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia
menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al-Baqarah [2]:
126).
Karena manusia tidak akan dapat menikmati makanan dan
minuman dengan adanya rasa takut dan karena rasa takut itu, sarana
untuk mencari rizki dari satu negeri ke negeri lainnya menjadi
terputus, karena itulah Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan sangsi
berat kepada para perampok Dan Islam datang dengan menjaga
lima perkara yang utama yaitu agama, jiwa, akal, kehormatan dan
harta, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menetapkan hukuman berat bagi
orang yang menghilangkan dengan terpenuhinya lima kebutuhan
tersebut, baik bagi kaum muslimin maupun orang kafir yang ada
dalam perjanjian dengan kaum muslimin.
Seorang kafir Muaahad(kafir yang ada dalam perjanjian dengan
kaum muslimin) memiliki hak yang sama dengan seorang muslim, Nabi
shallallahu 'alaihi was salaam bersabda :
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
45/104
Barang siapa yang membunuh seorang kafir muaahad, maka
dia tidak akan mencium wanginya surga.
. Maka orang yang mengacaukan kondisi keamanan, dapat jadi
dia seorang Khawarij atau perampok atau pemmemberontak. Semua
dari ketiga kelompok di atas akan mendapatkan sangsi yang sangat
berat, yang dapat memberhentikan perbuatan tersebut, sehingga
dapat terlindunginya kaum muslimin dari berbagai macam
keburukannya, demikian pula musta'minin (orang-orang yang dijamin
keamanannya) dan ahlu dzimmah.22
Maka bagi setiap orang yang berakal hendaklah dapat menjaga
keamanan negerinya, yang pertama dengan menjaga aqidahas-
shohihah, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Subhanahu Wa
Ta'ala :
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat
keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS. Al-Anam [6]: 82).
Mereka pun wajib menegakkan amar maruf nahi munkardengan
hikmah dan nasihat yang baik dan hendaklah senantiasa menjaga
ketaatan kepada Rabnya, karena itu dapat menumbuhkan kemuliaan
di dunia dan akhirat, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
22 Al-Fatawa asy-Syar'iyyah fil Qadhaya asy-Syar'iyyah (hal: 125-127/cetakan kedua/ yang dikumpulkanoleh Muhammad Fahd al-Hushain).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
46/104
Dan Sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka:
"Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya
mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka.
dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang
diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik
bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka) Dan kalau
demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari
sisi kami, Dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.
(QS. An-Nisaa' [4]: 66-68).
Hendaklah setiap orang mengetahui, bahwa berpaling dari
ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah sebab hilangnya
nikmat keamanan dan adanya rasa takut dan kebimbangan. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. (QS. Thaaha [20]:124).
Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
47/104
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha
Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaithan (yang
menyesatkan) maka syaithan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya. (QS. Az-Zukhruf [43]: 36).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena
kekafiran mereka. dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian
itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS.
Saba' [34]: 17).
Kita semua wajib mengetahui, bahwa masing-masing akan
bertanggung jawab di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas setiap
ketidaksetabilan kondisi keamanan yang terjadi karena disebabkan
oleh fitnah yang dilakukannya baik dalam bentuk ucapan maupun
perbuatan, dan masing-masing di antara kita wajib mengingkari orang
yang merusak kondisi keamanan kaum muslimin, tentunya dengan
kaidah-kaidah syar'i dalam mengingkarinya.
Sesungguhnya, setiap orang yang merusak keamanan kaum
muslimin, maka dia telah merusak agama dan dunia mereka. Manusia
di dunia ini adalah bagaikan orang yang mengundi di atas kapal,
akhirnya sebagian dari mereka mendapatkan tempat bagian atas dan
yang lain di bawahnya, lalu mereka yang ada di bawah hendakmelubangi bagiannya (bagian bawah kapal), agar mereka yang ada di
atas tidak terganggu (dengan bolak-baliknya mereka mengambil air ke
atas) dan mereka dapat lebih mudah mendapatkan air itu. Seandainya
yang ada di atas membiarkannya, maka mereka semua akan
tenggelam, adapun jika yang di atas melarangnya niscaya mereka
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
48/104
semua akan selamat. Hal itu sebagaimana dikabarkan oleh Nabi
shallallahu 'alaihi was salaam.
Maka wajib bagi kita semua untuk tidak berbasa-basi atau
berbaik sangka kepada orang yang merusak kondisi keamanan negeri,
juga kepada orang yang membuka fitnah di antara kaum muslimin
walaupun tujuannya baik. Karena tujuan yang baik saja, tidaklah cukup
akan tetapi seharusnya juga dengan cara yang benar dengan menjaga
maqashid syariah (tujuan dan maksud syari'at) dan memperhatikan
semua bentuk kebaikan, maka yang menjadi ukuran adalah akibat
yang akan ditimbulkan, wallahu alam.
Dan ketahuilah, wajib hukumnya bagi setiap orang yang berakal,
baik para ulama maupun orang awam agar mereka bersabar terhadap
kezhaliman yang dilakukan oleh para pemimpin, dan hendaklah
mereka berpegang teguh kepada manhaj Salaf dalam masalah ini
sehingga tidak menyelisihi ajaran Nabi shallallahu 'alaihi was salaam
dengan menumpahkan darah, merobek-robek kehormatan dan
merampas harta umatnya.
Sebagaimana kita wajib mengambil pelajaran dari apa yang
terjadi di berbagai negeri. Misalnya apa yang terjadi di Somalia,
mereka telah memberontak kepada pemimpin yang melakukan
kezhaliman dan penindasan kepada mereka, lalu apa yang terjadidengan perbuatan itu sampai sekarang ?! Hanya kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon, semoga kita dijadikan sebagai
pembuka semua pintu kebaikan dan penutup semua pintu keburukan,
dan hanya kepadaNya kita memohon semoga Allah Subhanahu Wa
Ta'ala menjauhkan kita dan kaum muslimin dari segala keburukan
yang ada.
Hendaklah diketahui, bahwa kondisi keamanan tidak akan
terwujud kecuali bagi negeri yang kuat, yang dapat mengatur manusia
untuk mencapai kemaslahatan mereka di dunia maupun akhirat dan
perlu diketahui bahwa negara tidak dapat mewujudkan semua itu
kecuali dengan beberapa perkara, diantaranya: Ketaatan rakyat
kepada pemerintah dalam kebajikan, sabar menghadapi kezhaliman
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
49/104
dan kemungkaran yang dilakukan oleh mereka, tentunya hal ini
disertai dengan nasihat yang baik, dengan mempertimbangkan
maslahat dan madharat atas setiap aktifitas, serta menjaga manhaj
Salaf dan kearifan mereka, bukan sebatas mengikuti semangat dan
kecerobohan para khalaf!! Banyak dalil yang menjelaskan tentang hal
itu, di antaranya :
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa' [4]: 59).
Nabi shallallahu 'alaihi was salaam memerintahkan kita semua
untuk patuh dan taat kepada pemerintah walaupun mereka berbuat
kezhaliman, hal itu sebagaimana diriwayatkan dalam shahih Muslim23,
bahwa Salamah bin Yazid aj-Jufi bertanya kepada Nabi shallallahu
'alaihi was salaam : Wahai Rasulullah! apa pendapat Baginda tentang
pemimpin yang menguasai kita, mereka meminta hak mereka kepada
kami, sementara hak kami mereka abaikan, apa yang Baginda
perintahkan bagi kami? lalu Nabi berpaling darinya, kemudian dia23 No (1846).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
50/104
bertanya lagi, kemudian Nabi berpaling lagi, kemudian dia bertanya
untuk kedua atau ketiga kalinya, akhirnya al-Asyats bin Qais
menariknya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam bersabda :
"Dengarkan dan taatilah, karena mereka akan menanggung apa
yang menjadi kewajiban mereka dan kalian akan menanggung apa
yang menjadi kewajiban kalian.
Dalam shahih al-Bukhari dan Muslim24dari hadits Ibnu Masud,
beliau berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam bersabda
kepada kami: Sesungguhnya kalian akan melihat kecurangan (pada
pemimpin kalian) dan perkara yang kalian ingkari, lalu para shahabat
bertanya: Apa yang baginda perintahkan bagi kami? jawab beliau:
Tunaikanlah hak mereka dan mintalah hak kalian kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.
Dalam riwayat Muslim dari hadits Hudzaifah tentang fitnah akhir zaman, Nabi
shallallahu 'alaihi was salaam bersabda : "Akan ada setelahku para penguasa yang tidak
mengikuti petunjukku dan tidak melakukan Sunnahku. Dan ada diantara mereka orang-
orang yang hatinya adalah hati syaithan yang berjasad manusia." Aku (Hudzaifah)
berkata: "Bagaimana aku harus bersikap jika aku mengalami hal seperti ini?" Rasulullah
bersabda: "Engkau tetap harus patuh dan taat kepada pemimpin meskipun ia menyiksa
atau mengambil hartamu, maka tetaplah untuk patuh dan taat!"Renungkanlah dalil-dalil di atas yang menjelaskan wajibnya taat kepada para
pemimpin dalam kebaikan, juga bersabar menghadapi kezhaliman mereka, yang mana
hati mereka itu adalah hati syaithan, walaupun didapatkan dari mereka kecurangan dan
perkara yang mungkar, walaupun mereka menyiksa, mengambil harta dan tidak
memberikan hak rakyatnya. Ini semua dilakukan untuk menjaga keamanan dan kebaikan
yang masih tersisa, karena memberontak kepada pemerintah akan menambah parah
kondisi dan akan menghancurkan segalanya.
Perhatikan bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi was salaam berpaling sekali atau
dua kali dari menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Salamah bin Yazid al-Jufi ketika
dia bertanya : Wahai Rasulullah! apa pendapat baginda tentang
pemimpin yang menguasai kita, mereka meminta hak mereka kepada
24 Dalam al-Bukhari no (7052), adapun dalam Muslim no (4752).
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
51/104
kami sementara hak kami mereka abaikan, apa yang baginda
perintahkan bagi kami? dan perhatikan jawaban Rasulullah shallallahu
'alaihi was salaam tentang hak para pemimpin yang hati mereka adalah
hati serigala yang berjasad manusia, juga jawaban Nabi shallallahu 'alaihi was salaam
tentang hak pemimpin yang menyiksa lagi mengambil harta !!
Seandainya salah seorang ulama besar sekarang ini ditanya dengan pertanyaan di
atas, lalu dia berpaling karena mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam dan
berpijak kepada manhaj Salaf dan karena ingin memadamkan api fitnah yang kadang
terjadi karena adanya sanggahan, niscaya para pemuda yang penuh semangat akan
berkata dengan kebodohannya : Dia adalah seorang penakut dan tidak mampu
mengatakan kebenaran, ia hanya boneka, tidak dapat dipercaya juga tidak dapat dijadikan
rujukan, hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kami berlindung dari fatwanya
orang-orang bodohdan sikap kurang ajar mereka terhadap ulama !!
Abu Dzar al-Gifari telah mempraktekkan ajaran Nabi di atas, beliau tidak menjadi
pembuka fitnah padahal begitu besar semangat beliau dalam beragama dan menjelaskan
kebenaran, juga kejujuran ucapannya. Dijelaskan dalam As-Sunnah karya Ibnu Abi
'Ashim25 dari jalan Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu anhuma, beliau berkata:
"ketika Abu Dzar keluar menuju Ar-Rabadzah, beliau berjumpa dengan sekelompok
orang dari penduduk Iraq, mereka berkata : Wahai Abu Dzar! telah sampai berita
kepada kami bahwa engkau dizhalimi, kibarkan bendera peperangan niscaya akan datang
kepadamu orang-orang yang akan membela kamu, lantas Abu Dzar berkata: Tenang
wahai umat Islam, karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam
bersabda :
"Akan muncul selepas peninggalanku seorang pemimpin, maka muliakanlah dia,
dan barangsiapa mencari-cari aib dan kesalahannya bererti dia telah merobohkansatu
sendi dalam Islam dan tidak akan diterima taubatnya sampai dia mengembalikan
keadaan seperti sediakala."26
Inilah Abu Dzar sang pembela kebenaran, seorang yang zuhud dan wara, ia
adalah orang yang tidak menerima adanya perubahan dari apa yang ada pada masa
25 No (1079)26 Guru kami al-Albani Rahimahullah berkata dalam kitabnya Zhilalul Jannah (2/ 499) : Sanadnya shahih.
-
8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan
52/104
Rasulullahshallallahu alaihi was salaam, beliau tidak ridho dengan adanya penghinaan
terhadap penguasa, walaupun ada penyimpangan pada kebanyakan mereka yang beliau
benci. Sekalipun dia sanggup mengumpulkan masa jika dia menginginkannya, akan tetapi
masalahnya akan lebih besar lagi berbahaya bagi orang yang memahami al-Quran dan
as-Sunnah juga maqashid syari'ah. Hal itu beliau lakukan untuk m