fisiologi syaraf 1
DESCRIPTION
Fisiologi SyarafTRANSCRIPT
Fisiologi Syaraf 1
NEURON
Dendrit Badan sel Akson Neurit Mielin Sel Schwan berguna regenerasi sel saraf
IMPULS SARAF
Sel dalam keadaan istirahat diluar bermuatan (+) dan didalam (-) menimbulkan potensial membran
Potensial membran ini akibat adanya “pompa Na-K” dimana mengeluarkan K, dan memasukan Na dari sel (3K, 2Na)
K tinggi diluar, Na tinggi didalam Pada saat ada rangsangan saraf menyebabkan pompa Na-K berhenti Rangsangan menyebabkan permiabilitas Na meningkat 5000x sehingga ion dalam sel
berubah jadi positif dan diluar negatif perubahan ini disebut depolarisasi Perbedaan polaritas ini menyebabkan aliran impuls yang disebut potensial aksi
+++++-----++++ --------++++------
POTENSIAL AKSI
Perubahan mendadak seperti denyutan dalam potensial membran yang berlangsung 1/10.000 s/d 1/1.000 detik, akibat adanya beda potensial
Potensial aksi berpindah sepanjang jaringan saraf dan menimbulkan isyarat saraf Potensial aksi terdiri 2 stadium :
1. Depolarisasi membran2. Repolarisasi membrane
DEPOLARISASI
Depolarisasi adalah perubahan ion didalam sel dari negatif menjadi positif
Perubahan ion tsb akibat permiabilitas Na yang meningkat Permiabilitas Na yg meningkat akibat adanya rangsangan ke sel Rangsangan dapat disebabkan oleh: listrik, zat kimia, Potensial positive didalam sel disebut: Potensial Reversal
REPOLARISASI
Potensial Reversal (potensial positif) menyebabkan permiabilitas Na tertutup, akibatnya hanya ion K saja yg keluar sel
Akibat keluarnya ion K dari dalam sel menyebabkan potensial didalam sel berubah lagi dari positif menjadi negatif
Perubahan potensial positif menjadi negatif didalam sel disebut: Repolarisasi
TRANSMISI IMPULS
Potensial aksi menyebabkan vesikel dalam bongkol sinap, mengeluarkan neurotransmiter Neurotransmiter adalah zat kimia yang meneruskan impuls dari neuron ke sel lainya Contoh neurotransmiter: asetilkolin, noradrenalin, dopamin, histamin
NEUROTRANSMITER
Ada yang bersifat mempercepat (eksitasi) atau memperlambat (inhibisi) Contoh neurotrnsmiter eksitasi: asetilkolin, asam glutamat, zat P, enkafalin, endorfin Contoh neurotransmiter inhibisi: nor epineprin, epineprin, dopamin, glisin, asam gama
aminobutirat, serotonin
SINAP
Sinap adalah hubungan satu neuron (akson) dengan neuron lain, otot atau kelenjar Pada sinap hubungan neurit (akson) dapat pada dendrit atau badan sel, tetapi tidak pada
sesama neurit (akson) lain
MACAM NEURON
Neuron sensori adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor ke SSP
Neuron konektor adalah neouron yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motorik di medula spinalis dalam proses gerak reflek
Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari SSP ke efektor
SISTEMA LOKOMOTORIUS
Reseptor Saraf sensoris SSP Saraf motoris Efektor
CONTOH RESEPTOR
Oculi Auris Integenum Lingua Nasal Baroreseptor Glomus aorticus Glomus karoticus
MACAM RANGSANGAN
Listrik Kimia
o Asamo Basao Garam
Fisikao Suarao Sinaro Traumao Warna
FUNGSI HEMISFER
Fungsi hemisfer kiri:
1. Fungsi motorik/sensorik tubuh kanan2. Fungsi berbahasa3. Berpikir matematik atau logis
Fungsi hemisfer kanan:
1. Fungsi motorik/sensorik tubuh kiri2. Mengendalikan ruang3. Pemikiran abstrak/imajiner/seni
JARAS SENSORIS
Jaras sensoris hádala jaras mulai dari reseptor sampai cortex sensoris cerebro, berfungsi membawa impuls dari reseptor ke SSP
Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis Kerusakan pada jaras sensoris akan menyebabkan anestesia
Ada dua jalur:
1. Jaras untuk sentuhan/posisi, mulai dari reseptor menuju ganglion radix posterior terus ke serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis dan menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris cerebri
2. Untuk jaras nyeri/suhu, muali dari reseptor lewat ganglion radix pos kemudian memotong medulla spinallis terus naik pada traktus antero lateral sisi yg berlawanan dan berakhir di cortex sensoris cerebri
JARAS MOTORIK
Jaras motoris adalah jaras mulai dari cortex motorik cerebri sampai efektor (otot, kelenjar)
Jaras menyilang di medulla oblongata Dibagi dua:
1. UMN (upper motor neuron)2. LMN (lower motor neuron)
UPPER MOTOR NEURON
UMN adalah jaras saraf mulai cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis
Kerusakan pada jaras UMN akan menyebabkan paralisa yang bersifat spastik
LOWER MOTOR NEURON
LMN adalah jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai efektor Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)
GERAK OTOT
Bagian otot yang berperan untuk gerak adalah:o Aktino Miosin
Impuls dari SSP lewat saraf motorik sampai di motor end plate, bongkol sinaptiknya akan mengeluarkan acetil kolin, bila kontak dengan (aktin & miosin) akan menyebabkan kontraksi
GERAK REFLEK
Adalah gerak yang tidak disadari, hal tsb terjadi karena impuls dari saraf sensoris langsung dibelokan ke saraf motorik lewat saraf konektor yang berada di medulla spinalis, sehingga impuls tidak melalui otak (hal tsb yang menyebakan kita tidak menyadari adanya gerak reflek)
TONUS OTOT
Tonus otot adalah kontraksi otot dalam keadaan siaga untuk mempertahankan postur tubuh
Otot tidak pernah istirahat, selalu berkontraksi untuk mempertahankan tonus yang berguna untuk mempertahankan postur tubuh
Asal rangsangan tonus
1. Spindel otot (sensoris)
2. Mata3. Organ vestibuler
KOORDINASI GERAK OTOT
Pada gerak lengan bawah, makao Otot Penggerak Utama adalah m. bisep o Otot Antagonis adalah m. trisepo Otot Fiksasi adalah otot depan dan bawah bahu
Sehingga gerak lengan bawah dapat teratur, konstan, terkoordinasi
ORGANISASI SISTEM SARAF
Tugas pokok terpenting dari sistem saraf adalah mengatur kegiatan tubuh. Ini dapat dicapai dengan mengatur :
o Kontraksi otot rangka diseluruh tubuho Kontraksi otot polos didalam organ internalo Sekresi kelenjar ekskresi dan endokrin
PENGOLAHAN INFORMASI
Sebenarnya > 99 % dari semua informasi sensoris terus dibuang oleh otak karena tidak penting, misal :
o Orang sama sekali tidak menyadari bahwa kulitnya bersentuhan dengan pakaiano Orang tidak menyadari bahwa tekanan kursi pada tempat duduknya
Tempat pengaturan penghantaran impuls ada pada sinap Pengaturan sinap dapat berupa eksitasi maupun inhibisi Jadi sinap merupakan tempat melakukan tindakan selektif Hanya sebagian kecil informasi sensoris yang menyebabkan reaksi motorik segera,
sebagian besar sisanya untuk mengatur kegiatan motorik dimasa yang akan datang dan untuk digunakan dalam proses berpikir
Letak penyimpanan memori ada di korteks serebri, dan proses penyimpanan informasi disebut daya ingat
Setiap isyarat sensoris ke otak melalui serangkaian sinap, sinap tersebut lebih dapat menghantarkan isyarat yang sama pada kesempatan berikutya, proses ini disebut : fasilitasi
TINGKAT SISTEM SARAF
1. Tingkat Medulla Spinalis2. Tingkat Otak lebih rendah3. Tingkat otak lebih tinggi / korteks
TINGKAT MEDULLA SPINALIS
Pada dasarnya semua reaksi motorik di medulla spinalis bersifat otomatis dan terjadi hampir segera sebagai reaksi terhadap isyarat sensoris yang disebut : Reflek
Contoh : Otot teregang tiba tiba diterima oleh muscle spindle (sensoris) diteruskan ke medulla spinalis langsung diteruskan ke motor neuron cornu anterior diteruskan ke Otot (efektor) maka terjadilah kontraksi
TINGKAT OTAK RENDAH
Hampir semua kegiatan bawah sadar tubuh diatur didalam otak yang lebih rendah, seperti :
o Medulla Oblongatao Ponso Mesensefalono Hipotalamuso Talamuso Serebelumo Ganglia basalis
Tekanan darah arteria & pernafasan diatur oleh medulla oblongata & pons Keseimbangan diatur oleh serebelum, medulla oblongata, pons, mesensefalon Gerakan yang terkoordinasi antara kepala, seluruh tubuh, mata diatur oleh mesensefalon,
serebelum, gamglia basalis Reflek makanan seperti pengeluaran air liur diatur oleh medulla oblongata, pons,
mesensefalon, hipotalamus
TINGKAT OTAK TINGGI
Proses motorik yang disadari dan gerakan motor halus dan terkoordinasi, diatur oleh kortek serebri (area motorik serebri)
Penerimaan impuls dilakukan oleh area sensoris cerebri Korteks serebri merupakan suatu daerah penyimpanan informasi yang luas sekali Cortex serebri juga berfungsi sebagai proses berpikir
REFERENSI
1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company
Gienview5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta11. Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC,
Jakarta
Fisiologi Syaraf 2
Macam Saraf
1. Saraf sensoris adalah saraf yang membawa impuls dari reseptor ke SSP (Sistem Saraf Pusat)
2. Saraf konektor adalah saraf menghubungkan saraf sensoris dan saraf motoris di medula spinalis pada gerak reflek
3. Saraf motoris adalah saraf yang membawa impuls dari SSP ke efektor
Macam Saraf
Sistem Lokomotorius
Gerak Reflek
Gerak reflek adalah gerak (respon terhadap impuls sensoris) yang tidak disadari Jarasnya: reseptor → saraf sensoris → saraf konektor (medulla spinalis) → saraf motorik
→ efektor
Reseptor Sensoris
Reseptor sensorik adalah organ/sel yang berfungsi menerima rangsang/stimulasi lingkungan menjadi impuls saraf
Reseptor dibagi berdasarkan: Sumber (lokasi) sensasi Jenis sensasi yang terdeteksi
Macam Reseptor
Eksteroseptor: reseptor yang menerima rangsang dari luar tubuh. (sentuhan, tekanan, nyeri, suhu, penciuman, penglihatan, pendengaran)
Propioseptor: reseptor yang menerima rangsang dari dalam tubuh. (otot, tendon, persendian, keseimbangan)
Interoseptor/viseroseptor: reseptor yang terletak di organ visera dan pembuluh darah yang diinervasi oleh SSO. (digesti, ekskresi dan sirkulasi)
Mekanoreseptor: reseptor untuk rangsangan mekanik. (vibrasi, tekanan, propriosepsi, pendengaran, keseimbangan, tekanan darah)
Termoreseptor: reseptor untuk suhu Reseptor nyeri/nosiseptor: reseptor untuk kerusakan jaringan Fotoreseptor: reseptor untuk cahaya
Kemoreseptor: reseptor untuk zat kimia
Sistem Saraf
Sistem Saraf Pusat (SSP) terdiri dari cerebrum dan medulla spinalis Sistem Saraf Tepi (SST) adalah saraf yang keluar dari SSP yang terdiri dari nervi
cranialis dan nervi spinalis Sistem Saraf Otonom (SSO) adalah saraf SST yang sifatnya tidak sadar (involunter)
terdiri dari nervi simpatis dan nervi parasimpatis
Jaras Saraf Sensoris
Jaras mulai dari reseptor → cortex sensoris cerebri → membawa impuls dari reseptor ke SSP
Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anestesia
Ada dua jalur:
1. Untuk Sentuhan/posisi saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian melalui serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis lalu menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris cerebri
2. Untuk Nyeri/suhu saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian memotong medulla spinalis lalu naik pada traktus antero lateral sisi yang berlawanan menuju cortex sensoris cerebri
Jaras Motoris
Jaras motoris adalah jaras saraf mulai dari cortex motorik cerebri sampai ke efektor (otot, kelenjar)
Jaras menyilang di medulla oblongata Dibagi dua yaitu:
1. UMN2. LMN
Upper Motor Neuron (UMN)
Jaras saraf mulai dari cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis Kerusakan pada jaras UMN akan menyebabkan paralisa yang bersifat spastik
Lower Motor Neuron (LMN)
Jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai ke efektor Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)
Fungsi Hemisfer:Fungsi hemisfer kiri:
Fungsi motorik/sensorik tubuh kanan Fungsi berbahasa Berpikir matematik atau logis
Fungsi hemisfer kanan:
Fungsi motorik/sensorik tubuh kiri Mengendalikan ruang Pemikiran abstrak/imajiner/seni
Sinap:
Sinap adalah hubungan satu neuron dengan neuron lain Pada motorneuron siap terjadi pada soma atau dendrit (ribuan) Diantara bongkol sinap (synaptic knob) ada yang bersifat eksitasi atau inhibisi Bongkol sinap disebut juga terminal knob atau terminal presinaptik
Antara terminal sinaptik dan soma neuron terdapat celah sinap Didalam bongkol sinap terdapat vesikel sinaptik dan mitokondria Vesikel sinaptik mengandung senyawa transmiter yang bila dilepaskan kedalam celah
sinap dapat merangsang atau menghambat neuron Mitokondria menyediakan ATP yang digunakan untuk mensintesis transmiter baru
Bila potensial aksi menyebar sampai bongkol sinaptik, depolarisasi membran menyebabkan pengosongan sejumlah kecil vesikel kedalam celah sinap
Neurotransmiter akhirnya menyebabkan eksitasi / inhibisi
Neurotransmiter:
Suatu transmiter akan menyebabkan eksitasi atau inhibisi tak hanya ditentukan oleh sifat transmiter tetapi juga oleh sifat reseptor didalam membran presinaptik
Misal : Neuron yang sama akan terangsang oleh sinap yang melepaskan asetilkolin , tetapi
terinhibisi oleh sinap lain yang melepaskan glisin Jadi membran saraf mengandung reseptor eksitasi untuk asetilkolin dan reseptor inhibisi
untuk glisin Satu neuron hanya melepaskan satu jenis transmiter
Organisasi Sistem Saraf:
Tugas pokok terpenting dari sistem saraf adalah mengatur kegiatan tubuh, dengan cara: Kontraksi otot rangka → untuk gerak sadar (volunter) Kontraksi otot polos (didalam organ internal) →untuk gerak otonom Sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin
Pengolahan Informasi:
Sebenarnya > 99 % dari semua informasi sensoris terus dibuang oleh otak karena tidak penting, misal :
Orang sama sekali tidak menyadari bahwa pakaianya bersentuhan dengan kulit Orang tidak menyadari tekanan pada tempat duduknya Tempat pengaturan penghantaran impul saraf ada pada sinap
Ada sinap yang menghantarkan impuls dengan mudah ada juga yang sulit Juga impuls fasilitasi atau inhibisi dari daerah lain didalam sistem saraf dapat ikut
mengatur kegiatan sinaptik Ada neuron yang bereaksi dengan sejumlah impuls dan ada yang sedikit Jadi sinap merupakan tempat melakukan tindakan selektif impuls saraf
Hanya sebagian kecil informasi sensoris yang menyebabkan reaksi motorik segera Sebagian besar informasi sensoris digunakan untuk mengatur kegiatan motorik dimasa
yang akan datang dan untuk digunakan dalam proses berpikir
Letak penyimpanan memori ada di korteks serebri, dan proses penyimpanan informasi disebut daya ingat
Pada isyarat sensoris tertentu yang melalui serangkaian sinap, sinap tersebut akan lebih cepat menghantarkan isyarat yang sama pada kesempatan berikutnya, proses ini disebut : fasilitasi
Tingkat Sistem Saraf1. Tingkat Medulla Spinalis 2. Tingkat Otak rendah (batang otak/ truncus encephali)3. Tingkat Otak tinggi / korteks cerebri
Tingkat Medulla Spinalis
Pada dasarnya semua reaksi motorik medulla spinalis bersifat otomatis dan terjadi hampir segera sebagai reaksi terhadap isyarat sensoris yang disebut : Reflek
Contoh : Otot teregang tiba tiba → muscle spindle (sensoris) →medulla spinalis → motor neuron cornu anterior → Otot (efektor) → kontraksi
Tingkat Otak Rendah
Hampir semua kegiatan bawah sadar tubuh diatur didalam otak yang lebih rendah, seperti :
Medulla Oblongata, Pons, Mesensefalon, Hipotalamus, Talamus, Serebelum, Ganglia basalis
Tekanan darah arteria & pernafasan → pusatnya ada di medulla oblongata & pons Keseimbangan pusatnya ada di serebelum, medulla oblongata, pons, mesensefalon Gerakan yang terkoordinasi antara kepala, seluruh tubuh, mata pusatnya ada di
mesensefalon, serebelum, ganglia basalis Reflek makanan seperti pengeluaran air liur merupakan koordinasi antara medulla
oblongata, pons, mesensefalon, hipotalamus
Tingkat Otak Tinggi:
Korteks serebri merupakan suatu daerah penyimpanan informasi yang luas sekali Cortex serebri juga berfungsi sebagai proses berpikir Bagian otak yang berfungsi menerima impuls sensoris disebut: Area sensoris Bagian otak yang berfungsi mengatur impuls motoris disebut: Area motoris
Tugas Individu1. Mengapa pada penderita kusta, dapat terjadi mati rasa. Apa yang diserang? Bagaimana prosesnya?2. Pada penderita polio, kakinya lumpuh layuh dan menjadi kecil. Apa yang diserang? Bagaimana prosesnya?3. Penderita yang menjalani operasi lokal, dia sadar tetapi tidak merasa sakit. Mengapa itu bisa
terjadi, jelaskan?
REFERENSI
1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company
Gienview5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta11. Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC,
Jakarta
Fisiologi Gerak dan Refleks
SISTEMA LOKOMOTORIUS
Reseptor: penerima rangsang Saraf sensoris: saraf penghubung antara reseptor dengan SSP SSP (sistem saraf pusat< terdiri otak dan medulla spinalis) Saraf motoris: saraf penghubung antara SSP dengan efektor Efektor: terdiri otot dan kelenjar
RESEPTOR
Reseptor: ujung distal dendrit yang berfungsi menerima stimulus Berdasar sumber (lokasi) sensasi:
o Eksteroseptor: menerima stimulus dari luar tubuh (suhu, penciuman, penglihatan, pemndengaran)
o Propioseptor: reseptor pada otot, tendon dan persendian, keseimbangan reseptor postur tubuh
o Interoseptor (viseroseptor): menerima stimulus dari dalam tubuh (digesti, ekskresi, sirkulasi)
Berdasar jenis stimulus:o Mekanoseptor: regangan, vibrasi, tekanan, propiosepsi, pendengaran, ekuilibrium
dan tekanan daraho Termoreseptor: suhuo Nosiseptor: nyeri (kerusakan jaringan)o Fotoreseptor: cahayao Kemoreseptor: perubahan konsentrasi, pH
CONTOH RESEPTOR
Oculi: reseptor visualis Auris: resptor auditorius Integenum: reseptor suhu, tekanan, sentuhan Lingua: reseptor gustatorius (pengecapan) Nasal: reseptor olfactorius (pembauan) Baroreseptor: reseptor tekanan darah Glomus aorticus: reseptor kadar oksigen dalam darah Glomus karoticus: reseptor kadar oksigen dalam darah
MACAM RANGSANGAN
Listrik Kimia
o Asamo Basao Garam
Fisikao Suarao Sinaro Traumao Warna
JARAS SENSORIK
Jaras mulai dari reseptor sampai cortex sensoris cerebri berfungsi membawa impuls dari reseptor ke SSP
Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anestesia
Ada dua jalur:
1. Jaras sentuhan/posisi, dari reseptor melalui ganglion radix pos, serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis, menyilang di medulla oblongata berakhir di cortex sensoris cerebri
2. Jaras nyeri/suhu dari resetor melalui ganglion radix pos serabut memotong med spin kemudian naik pada traktus antero lateral sisi yg berlawanan berakhir pada cortex sensoris cerebri
JARAS MOTORIS
Jaras mulai dari cortex motorik cerebri sampai efektor (otot, kelenjar) Jaras menyilang di medulla oblongata Dibagi dua:
o UMN (upper motor neuron) jaras mulai cortex motorik cerebri sampai cornu anterior medulla spinalis
o LMN lower motor neuron) jaras mulai cornu anterior medulla spinalis sampai efektor
UPPER MOTOR NEURON
Jaras saraf mulai cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis Kerusakan pada jaras UMN menyebakan paralisa yang bersifat spastik
LOWER MOTOR NEURON
Jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai efektor Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)
MOTOR END PLATE
Ujung akhir dari jaras saraf motorik, merupakan sinap antara neurit saraf motorik dan otot
GERAK OTOT
Bagian otot yang berperan untuk gerak
o Aktino Miosin
Impul dari SSP melalui saraf motrik sampai di motor end plate, potensial aksi di bongkol sinaptik akan mengeluarkan acetil kolin yang menyebabkan (aktin & miosin) kontraksi
GERAK REFLEK
Gerak yang terjadi diluar kesadaran (diluar perintah otak), hal ini terjadi karena impuls dari saraf sensoris langsung menuju jaras motoris melalui neuron konektor yang ada di medulla spinalis, tanpa melalui otak.
TONUS OTOT
Tonus otot adalah kontraksi otot sebagian (siaga) untuk pertahankan postur tubuh Asal rangsangan tonus
o Spindel otot (sensoris)o Matao Organ vestibuler
KOORDINASI GERAK
Otot pengerak utama/agonis: otot yang melakukan sebagian besar gerakan Otot sinergis/fiksator: otot yang membantu penggerak utama sehingga gerakan lebih
stabil Otot antagonis: otot yang berlawanan gerak dengan otot penggerak utama Contoh:
o Otot Penggerak Utama, m. bisep o Otot Antagonis, m. trisepo Otot Fiksasi, otot depan dan bawah bahu
SUMBER ENERGI KONTRAKSI
Kreatin fosfat merupakan sumber energi otot untuk kontraksi KF + ADP menjadi ATP + Kreatin KF menyediakan 100 kontraksi Kontraksi tambahan diperoleh dari metabolisme glukose dan asam lemak melalui reaksi
aerob dan anaerob
REAKSI ANAEROB (GLIKOLISIS)
Glikolisis adalah proses perubahan glukose jadi asam piruvat + 2ATP Tanpa oksigen asam piruvat akan dirubah jadi asam laktat Persediaan oksigen yang cukup akan menghalangi penumpukan asam laktat Asam laktat dibawa ke hati di metabolisme jadi glukosa
REAKSI AEROB
Asam piruvat masuk ke mitokondria melalui (proses siklus Krebs) dirubah jadi hidrogen Hidrogen direaksikan dengan oksigen menghasilkan energi yang besar untuk merubah
ADP menjadi ATP ATP yang terbentuk pada proses aerob sebanyak 36 ATP
OKSIGEN DEBT
Terjadi pada saat otot perlu gerak cepat dan singkat Terjadi penumpukan asam laktat merubah pH dan menyebabkan keletihan Oksigen ekstra harus dihirup segera setelah aktivitas yang disebut Oksigen debt Oksigen debt berakit sampai semua asam laktat dikeluarkan dengan cara: oksidasi ulang
jadi asam piruvat di otot atau disintesis ulang menjadi glukosa di hati
REFERENSI
1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company
Gienview5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta11. Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC,
Jakarta