filum porifera

Upload: patra-syiam

Post on 18-Jul-2015

1.208 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Cari dasar klasifikasi dari filum porifera, beserta gambar fosil dan bagianbagiannya ? Jawab : Klasifikasi filum ini berdasarkan bahan dasar pembentuk tubuhnya dan tipe spikulanya: 1. Calcarea, hidup di laut, spikula mengadung Zat kapur(CaCO3). . Struktur tubuh Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer,Leucosolenia, Scypha, Grantia. Tipe saluran Air Asconoid

2. Hexatinellida, spikula dari kuarsa/silikat(SiO2). Contoh: Regadella, Eplectella, Aspergillum ,saluran tipe sikonoid. Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 1.000 m

3. Demospongia,spikula dari bahan spongin . Kelas ini bisa dimanfaatkan sebagai spons, typenya leucon / rhagon sehingga butiran kerangkanya halus membentuk spongin sehingga bisa dibuat busa untukmandi/jok kursi, Lap dan lain lain . Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis , Cliona , Haliarsa dan Microciona.

Porifera adalah hewan berpori, memiliki lubang-lbang kecil seperti spons. lubang kecil ostium untuk masuk , dan lubang besar Oskulum untuk keluar , bagian dalam berupa rongga disebut spongocoel yang terdapat koanosit

Jalannya air berturutan dari luar ( laut ) : laut ostium spongocoel- osculum Skema bagian itu terlihat pada gambar ini :

KARAKTER CIRI

Hewan Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.

mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus tubuh terdiri dari 2 lapisan (diploblastik) , yaitu epidermis dan endodermis endodermis terdiri dari sel-sel leher (choanosit) untuk pencernaan yang dilengkapi dua flagel

spongocoel (rongga tubuh) dikelilingi oleh dinding tubuh yang terdapat choanosit , epidermis, dan mesenkim (lapisan gelatin)

Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terdapat rongga yang disebut mesenkim atau mesoglea tempat dari sel amoeboid dan skleroblast yang merupakan penyusun rangka atau spikula berada DI mesoglea juga terdapat sel archeosit

Porifera tidak mempunyai sel saraf. Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt, karena itu gerakan dari flagellum pada choanocyt tergantung pada keadaan lingkungan.

Kemampuan myocyt terhadap stimulus adalah gerakan mengkerut/ mengendurnya sel tubuh sehingga porocyt ataupun osculum bisa menutup dan membuka

Lapisan ektoderm yang terdiri atas selapis sel yang pipih dan tebal yang berfungsi sebagai kulit yang disebut pinakosit.sel pinakosit berfungsi sebagai pelindung

oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid)

mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di dalam koanosit.

Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) sebagai kerangka Spikula terbuat dari kalsium karbonat ,silikat atau spongin Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon. lihat pada demospongia

Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi.

Reproduksi Porifera bisa secara aseksual maupun seksual.

Contoh Fosil Porifera