1
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN
KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2009-2012)
Wira Hadi Anugraha
E-mail : [email protected]
(Fakultas Ekonomi Kampus Palembang, Universitas Sriwijaya)
H. Isnurhadi, S.E., M.B.A., Ph.D.
Drs. H.M.A. Rasyid Hs. Umrie, M.B.A.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel fundamental,
keputusan investasi diproksikan melalui Price Earning Ratio (PER), keputusan
pendanaan diproksikan melalui Debt to Equity Ratio (DER), ukuran perusahaan
diproksikan melalui Total Asset dan profitabilitas diproksikan melalui Return on
Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan yang diproksikan melalui Price Book
Value (PBV) pada perusahaan sub sektor Otomotif dan Komponen yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Populasi penelitian ini adalah 12
perusahaan sub sektor Otomotif dan Komponen. Purposive Sampling digunakan
sebagai teknik pengambilan sampel dan 11 perusahaan terpilih memenuhi kriteria
untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan
analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan
investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, keputusan pendanaan
berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, ukuran
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Secara simultan keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Koefisien determinasi sebesar 52,5%, hal ini berarti variabel independen mampu
menjelaskan variabel dependen sebesar 52,5%, dan sisanya sebesar 47,5%
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Kata kunci : Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan.
2
ABSTRACT
This research was aimed to investigate the influence of fundamental variable,
investment decision proxied by the Price Earning Ratio (PER), funding decision
proxied by the Debt to Equity Ratio (DER), the size of the company proxied by
total assets and profitability proxied by the Return on Equity (ROE) of the firm
value which proxied by the Price Book Value (PBV) of the Automotive and
Component sub sector company period 2009-2012. The population in this
research is 12 companies of Automotive and Components sub sector. Purposive
sampling technique is employed and found 11 companies are selected that fulfill
the criteria for the research sample. This research uses the secondary data, and
multiple regression is used in this study. The result shows that investment
decision has no influence on the firm value, the funding decision has negative
influence but not significant on the firm value, the size of the company and
profitability have positive and significant influence on the firm value.
Simultaneously, investment decision, financing decision, the size of the company
and profitability have significant influence on the firm value. The coefficient of
determination is 52.5%, it means that independent variables are be able to explain
the dependent variable as much as 52,5%, and the rest of 47,5% explained by
other variables not include in the model.
Keywords: Investment Decisions, Financing Decisions, Company Size,
Profitability and Firm Value.
3
I. PENDAHULUAN
Perusahaan melalui manajer keuangan harus
mampu menjalankan fungsinya di dalam
mengelola keuangan dengan benar dan
seefisien mungkin, sehingga dapat mencapai
tujuan utama perusahaan yaitu
mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan yang tinggi menunjukkan
kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Bagi perusahaan yang sudah go public nilai
perusahaan dapat ditentukan oleh mekanisme
permintaan dan penawaran di bursa, yang
tercermin dari listing price atau harga pasar
saham (Karnadi, dikutip dalam Shinta
Rizkavtri, 2012). Harga pasar saham adalah
harga yang bersedia dibayarkan oleh calon
investor apabila ingin memiliki saham suatu
perusahaan, sehingga harga saham merupakan
harga yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai
perusahaan (Hasnawati, dikutip dalam Gany
Ibrahim, 2012).
Teori Sinyal (Signalling Theory)
mengemukakan tentang bagaimana seharusnya
sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada
pengguna laporan keuangan. Sinyal ini dapat
berupa informasi dan promosi dari manajemen
mengenai apa yang sudah dilakukan untuk
merealisasikan keinginan pemegang saham,
serta menunjukkan kepada calon investor bahwa
perusahaan mereka tepat sebagai alternatif
investasi. Apabila manajemen perusahaan tidak
mampu menampilkan sinyal yang baik tentang
nilai perusahaan, nilai perusahaan akan berada
tidak pada nilai yang sebenarnya.
Penelitian ini akan fokus menganalisis
pada faktor-faktor internal fundamental yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Faktor-
faktor internal fundamental yang dipakai
dalam penelitian ini adalah keputusan investasi
yang diproksikan dengan Price Earning Ratio
(PER), keputusan pendanaan diproksikan
dengan Debt to Equity Ratio (DER), ukuran
perusahaan diproksikan dengan Total Asset,
dan profitabilitas yang diproksikan dengan
rasio Return on Equity (ROE). Pada penelitian
ini nilai perusahaan akan diproksikan melalui
rasio Price to Book Value Ratio (PBV), yaitu
rasio yang menunjukkan hubungan antara
harga pasar saham perusahaan dengan nilai
buku perusahaan.
Investasi modal merupakan salah satu
aspek utama dalam keputusan investasi selain
penentuan komposisi aktiva. Keputusan
pengalokasian modal ke dalam usulan investasi
harus dievaluasi dan dihubungkan dengan
risiko dan hasil yang diharapkan (Hasnawati,
dikutip dalam Lihan & Anas, 2010). Investor
dalam melakukan keputusan investasi di pasar
modal memerlukan informasi tentang penilaian
saham.
Keputusan yang menyangkut investasi
akan menentukan sumber dan bentuk dana
untuk pembiayaannya. Masalah yang harus
dijawab dalam keputusan pendanaan yang
dihubungkan dengan sumber dana adalah
apakah sumber internal atau eksternal,
besarnya hutang dan modal sendiri, dan
bagaimana tipe hutang dan modal yang akan
digunakan, mengingat struktur pembiayaan
akan menentukan cost of capital yang akan
menjadi dasar penentuan required return yang
diinginkan (Hasnawati, dikutip dalam Lihan &
Anas, 2010).
4
Ukuran perusahaan dilihat dari Total
Asset yang dimiliki oleh perusahaan yang
dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi
perusahaan. Menurut Sujoko (dikutip dalam
Novita Santi, 2011) ukuran perusahaan yang
besar menunjukkan perusahaan mengalami
perkembangan sehingga investor akan
merespon positif dan nilai perusahaan akan
meningkat. Perusahaan yang memiliki Total
Asset dengan jumlah besar atau disebut dengan
perusahaan besar akan lebih banyak
mendapatkan perhatian dari investor, kreditor
maupun para pemakai informasi keuangan
lainnya dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Profitabilitas merupakan gambaran dari
kinerja manajemen dalam mengelola
perusahaan. Menurut Haryanto & Toto
Sugiarto (dikutip dalam Novita Santi, 2011),
profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara
untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat
pengembalian yang akan didapat dari aktivitas
investasinya. Jika kondisi perusahaan
dikategorikan menguntungkan atau
menjanjikan keuntungan di masa mendatang
maka banyak investor yang akan menanamkan
dananya untuk membeli saham perusahaan
tersebut. Hal ini akan mendorong harga saham
naik menjadi lebih tinggi.
Hasil penelitian Putri & Iin (2010) sejalan
dengan hasil penelitian Lihan & Anas (2010)
yang menemukan bahwa keputusan investasi
dan keputusan pendanaan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Berbeda
dengan hasil penelitian Leli & Barbara (2011)
serta Gany Ibrahim (2012) yang menemukan
bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan,
sedangkan hasil penelitian Johan Ruth (2012)
menemukan bahwa keputusan pendanaan
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian Eva Eko Hidayati (2010)
menemukan bahwa profitabilitas dan ukuran
perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan yang tercermin
dalam Price Book Value (PBV), sejalan
dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh
Shinta Rizkavtri (2012). Berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Animah &
Ramadhani (2009) serta Wahyudi & Pawestri
(2006) yang memperoleh bukti bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Salah satu sektor di Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang diamati dalam penelitian ini adalah
sektor Aneka Industri. Berdasarkan IDX
Statistics tahun 2012, sektor ini memperoleh
Gain tertinggi dalam satu hari dan satu minggu,
namun juga memperoleh Loss tertinggi dalam
satu hari bila dibandingkan dengan sektor-sektor
lainnya. Penelitian ini akan fokus pada salah
satu sub sektor yang ada di dalam sektor Aneka
Industri, yaitu sub sektor Otomotif dan
Komponen. Sub sektor ini merupakan sub sektor
dengan nilai kapitalisasi pasar yang tertinggi
(95,67%) dibandingkan dengan sub sektor-sub
sektor lainnya yang berada di dalam sektor
Aneka Industri.
Perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana pengaruh keputusan
investasi, keputusan pendanaan,
ukuran perusahaan dan profitabilitas
secara parsial terhadap nilai
perusahaan sub sektor Otomotif dan
5
Komponen yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2009-2012 ?
2) Bagaimana pengaruh keputusan
investasi, keputusan pendanaan,
ukuran perusahaan dan profitabilitas
secara simultan terhadap nilai
perusahaan sub sektor Otomotif dan
Komponen yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2009-2012 ?
II. TINJAUAN PUSTAKA
Teori Sinyal (Signalling Theory)
Teori sinyal mengemukakan tentang
bagaimana seharusnya sebuah perusahaan
memberikan sinyal kepada pengguna laporan
keuangan. Sinyal ini berupa informasi
mengenai apa yang sudah dilakukan oleh
manajemen untuk merealisasikan keinginan
pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau
informasi yang menyatakan bahwa perusahaan
tersebut lebih baik daripada perusahaan lain
(Gany Ibrahim, 2012). Informasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal
yang penting, karena pengaruhnya terhadap
keputusan investasi pihak di luar perusahaan
yang dapat membentuk opini investor dan
kreditor atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Nilai Perusahaan
Menurut Christiawan & Tarigan (2007) konsep
yang paling representatif untuk menentukan
nilai suatu perusahaan adalah konsep intrinsik,
karena menurut konsep ini nilai perusahaan
sebagai entitas bisnis yang memiliki
kemampuan menghasilkan keuntungan di
kemudian hari. Nilai perusahaan merupakan
persepsi investor terhadap perusahaan, yang
sering dikaitkan dengan harga saham. Harga
saham yang tinggi membuat nilai perusahaan
juga tinggi. Harga saham merupakan harga
yang terjadi pada saat saham diperdagangkan
di pasar. Harga saham harus dapat dibuat
seoptimal mungkin, artinya harga saham tidak
boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Harga
saham yang terlalu murah dapat berdampak
buruk pada citra perusahaan di mata investor.
Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan
yang menyangkut pengalokasian dana yang
berasal dari dalam maupun dana yang berasal
dari luar perusahaan pada berbagai bentuk
investasi. Menurut Wahyudi & Pawestri
(2006), nilai perusahaan yang dibentuk melalui
indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi
oleh peluang-peluang investasi. Jenis
pengeluaran modal besar pengaruhnya
terhadap nilai perusahaan, karena jenis
informasi tersebut akan membawa informasi
tentang pertumbuhan pendapatan yang
diharapkan di masa yang akan datang. Proksi
IOS yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Price Earning Ratio (PER), di mana
ratio ini menunjukkan perbandingan antara
closing price dengan laba per lembar saham
(earning per share).
Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan dapat pula diartikan
sebagai keputusan yang menyangkut struktur
keuangan perusahaan (financial structure).
Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya
6
struktur modal optimal, yaitu struktur modal
yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan
(value of the firm) dan meminimalkan biaya
modal (cost of capital). Menurut Modigliani &
Miller (dikutip dalam Gany Ibrahim, 2010)
menyatakan bahwa pendanaan dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Apabila
pendanaan didanai melalui hutang,
peningkatan tersebut terjadi akibat dari efek
tax deductible. Pada penelitian ini rasio yang
digunakan untuk mengukur struktur pendanaan
adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER
menunjukkan perbandingan antara pembiayaan
dan pendanaan melalui hutang dengan
pendanaan melalui ekuitas (Brigham &
Houston, 2001).
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam
total asset, penjualan dan kapitalisasi pasar
(Rinawati & Paulus, 2011). Semakin besar
total asset, maka semakin banyak modal yang
ditanam. Perusahaan yang memiliki total asset
besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
telah mencapai tahap kedewasaan di mana
dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah
positif dan dianggap memiliki prospek yang
baik dalam jangka waktu yang relatif lama,
selain itu juga mencerminkan bahwa
perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu
menghasilkan laba dibanding perusahaan
dengan total asset yang kecil (Indriani, dikutip
dalam Rinawati & Paulus, 2011). Total asset
yang besar memungkinkan pihak manajemen
akan lebih leluasa dalam menggunakan asset
yang ada di perusahaan tersebut. Kemudahan
dalam mengendalikan asset perusahaan inilah
yang akan meningkatkan nilai perusahaan.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah
kebijakan dan keputusan manajemen
perusahaan (Brigham & Gapenski, 2006).
Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba,
maka semakin besar return yang diharapkan
investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan
menjadi lebih baik. Profitabilitas perusahaan
merupakan salah satu cara untuk menilai
secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian
yang akan didapat dari aktivitas investasi. Jika
kondisi perusahaan dikategorikan
menguntungkan atau menjanjikan keuntungan
di masa mendatang maka banyak investor yang
akan menanamkan dananya untuk membeli
saham perusahaan tersebut. Hal itu tentu saja
akan mendorong harga saham naik menjadi
lebih tinggi.
Pengaruh Keputusan Investasi terhadap
Nilai Perusahaan
Keputusan investasi diproksikan melalui Price
Earning Ratio (Leli & Barbara, 2011). PER
digunakan dalam penelitian ini karena
menggambarkan apresiasi pasar terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Penelitian Wahyudi & Pawestri (2006)
menemukan bahwa keputusan investasi tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
sedangkan hasil penelitian Lihan & Anas
(2010) menemukan bahwa keputusan investasi
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Apabila PER semakin tinggi maka akan
7
membuat nilai perusahaan akan naik di
hadapan para investor, karena PER yang tinggi
akan memberikan pandangan bahwa
perusahaan dalam keadaan sehat dan
menunjukkan pertumbuhan perusahaan.
Pengaruh Keputusan Pendanaan
terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan pendanaan merupakan keputusan
yang menyangkut komposisi pendanaan yang
dipilih oleh perusahaan. Keputusan pendanaan
diproksikan melalui Debt to Equity Ratio (Leli
& Barbara, 2011). Penelitian Lihan & Anas
(2010) menemukan bahwa keputusan
pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan, namun penelitian Johan Ruth
(2012) menemukan bahwa keputusan
pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan. DER yang tinggi memperlihatkan
nilai hutang yang besar, hutang yang besar
dapat dijadikan modal untuk memutar kegiatan
perusahaan dalam mendapatkan laba yang
nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diproksi (diwakili)
oleh asset atau total asset (Rinawati & Paulus,
2011). Semakin besar ukuran perusahaan
(size), maka semakin banyak dana yang
digunakan untuk menjalankan operasi
perusahaan (Soliha & Taswan, 2002).
Perusahaan besar akan lebih leluasa untuk
menjalankan operasinya secara kontinyu.
Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan
perusahaan mengalami perkembangan dalam
hal struktur kekayaannya, sehingga investor
akan memberikan pandangan positif terhadap
perusahaan dan berdampak pada meningkatnya
nilai perusahaan. Hasil penelitian Soliha &
Taswan (2002), Taswan (2003) serta Animah
& Ramadhani (2009) menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan
Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih
yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat
menjalankan operasinya. Profitabilitas dapat
diukur menggunakan ROE (return on equity)
yang merupakan tingkat pengembalian atas
ekuitas pemilik perusahaan (Shinta Rizkavtri,
2012). Semakin besar keuntungan yang
diperoleh semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk membayarkan devidennya,
dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai
perusahaan. Penelitian Santika & Ratnawati
(2002) dikutip dalam Ekayana Sangkasari
Paranita (2007), dan penelitian Ekayana
Sangkasari Paranita (2007) menyimpulkan
bahwa faktor profitabilitas berpengaruh
signifikan dalam meningkatkan nilai
perusahaan. Soliha & Taswan (2002) dalam
penelitiannya menunjukkan, profit yang tinggi
akan memberikan indikasi prospek perusahaan
yang baik sehingga dapat memicu investor
untuk ikut meningkatkan permintaan saham.
Selanjutnya permintaan saham yang meningkat
akan menyebabkan nilai perusahaan meningkat
pula. Femonema tersebut menunjukkan bahwa
tingkat profitabilitas merupakan insentif bagi
peningkatan nilai perusahaan.
8
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Berdasarkan uraian Tinjauan Pustaka, dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
H1 : Keputusan investasi berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
H2 : Keputusan pendanaan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
H3 :Ukuran perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
H4 : Profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Populasi, Sampel dan Teknik
Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan sub sektor Otomotif dan
Komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012 sejumlah 12
perusahaan. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 11 perusahaan
sub sektor Otomotif dan Komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik Purposive
Sampling. Kriteria yang dipakai dalam
pengampilan sampel penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Perusahaan sub sektor Otomotif dan
Komponen yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012.
2. Perusahaan mempublikasikan nilai
PBV dan selalu mendapatkan laba
selama periode penelitian.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Price Earning Ratio (PER)
Menurut Brigham & Houston (2001), PER
menunjukkan perbandingan antara closing
price dengan laba per lembar saham (Earning
per Share).
PER = Harga Saham
EPS
Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut Brigham & Houston (2001), DER
menunjukkan perbandingan antara pembiayaan
dan pendanaan melalui hutang dengan
pendanaan melalui ekuitas.
DER = Total Hutang
Total Ekuitas
Total Asset
Total Asset merupakan penjumlahan asset
lancar dan asset tetap, yang mencerminkan
struktur kekayaan suatu perusahaan.
9
Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) merupakan
kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi pemegang
saham preferen dan saham biasa (Bambang
Riyanto, 2004).
ROE = Laba Sesudah Pajak
Jumlah Modal Sendiri
Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value (PBV) atau rasio harga
per nilai buku merupakan hubungan antara
harga pasar saham dengan nilai buku per
lembar saham (Eva Eko Hidayati, 2011).
PBV = Harga per lembar saham
Nilai buku per lembar
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain Analisis Statistik
Deskriptif untuk mendeskripsikan data yang
dilihat dari mean, median, standar deviasi, nilai
minimum, dan nilai maksimum. Uji Asumsi
Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji
Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan
Uji Autokorelasi. Persamaan regresi dalam
penelitian ini adalah : PBV = α + β PER + β
DER + β Log Asset + β ROE + e.
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan
dengan Analisis Koefisien Determinasi, Uji
Statistik F (F-Test) untuk menunjukkan apakah
semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen, serta Uji
Statistik t (t-Test) untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan.
IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Nilai mean atau rata-rata dari PER sebesar
16,0182 (1.601,82%) pada perusahaan sub
sektor Otomotif dan Komponen periode 2009-
2012 lebih tinggi dari PER rata-rata industri
sebesar 12,78 atau 1.278% (IDX Statistics).
Hal ini bisa diartikan bahwa perusahaan-
perusahaan sub sektor Otomotif dan
Komponen periode 2009-2012 memiliki
keputusan investasi dengan harga saham yang
relatif tinggi dan nilai EPS yang rendah.
Nilai mean atau rata-rata DER sebesar
1,387 (138,7%) pada perusahaan sub sektor
Otomotif dan Komponen periode 2009-2012
lebih tinggi dari rata-rata DER industri sebesar
-0,815 atau -81,5% (IDX Statistics). Hal ini
bisa diartikan bahwa kegiatan operasional
perusahaan-perusaahan dalam sub sektor ini
lebih besar dibiayai oleh dana hutang atau
dengan kata lain keputusan pendanaannya
lebih besar pada porsi hutang.
Nilai mean atau rata-rata Total Asset
sebesar 15,672 Triliun pada perusahaan
10
sub sektor Otomotif dan Komponen
periode 2009-2012 dapat diartikan bahwa
perusahaan-perusahaan dalam sub sektor
ini menurut kriteria Badan Standarisasi
Nasional dikategorikan sebagai perusahaan
besar.
Nilai mean atau rata-rata ROE sebesar
0,2498 (24,98%%) pada perusahaan sub sektor
Otomotif dan Komponen periode 2009-2012
lebih tinggi dari rata-rata ROE industri sebesar
0,1668 atau 16,68% (IDX Statistics). Hal ini
bisa diartikan bahwa perusahaan dalam sub
sektor Otomotif dan Komponen periode 2009-
2012 memiliki profitabilitas yang baik, namun
profitabilitas suatu perusahaan dikatakan
efisien jika memiliki nilai rentabilitas modal
sendiri (ROE) lebih dari 40% (Alwi, dikutip
dalam Herawati, 2012) .
Nilai mean atau rata-rata PBV sebesar
1,8177 (181,77%) pada perusahaan sub sektor
Otomotif dan Komponen periode 2009-2012
lebih tinggi dari rata-rata PBV industri sebesar
1,015 atau 101,5% (IDX Statistics). Hal ini
bisa diartikan bahwa perusahaan dalam sub
sektor Otomotif dan Komponen periode 2009-
2012 memiliki nilai yang baik di mata investor.
Hasil Uji Normalitas
Untuk mengetahui data yang digunakan dalam
model regresi berdistribusi normal atau tidak
dalam penelitian ini menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Jika nilai
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari α =
0,05, maka data normal (Imam Ghozali, 2009).
Berdasarkan hasil Tabel 4.2 dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig.
2-tailed) sebesar 0,212. Nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05, dengan demikian residual data
yang diolah memenuhi asumsi normalitas.
Hasil Uji Multikoliearitas
Nilai dari VIF < 10 dan Tolerance > 0,1,
menandakan tidak terjadi adanya gejala
multikolinearitas (Ghozali, 2009). Berdasarkan
hasil perhitungan pada Tabel 4.3 diperoleh
nilai VIF masing-masing variabel bebas
kurang dari 10 dan Tolerance yang lebih dari
0,1, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas
dalam model regresi penelitian ini.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas dengan metode
Scatterplot yaitu dengan melihat pola titik-titik
pada Scatterplot regresi. Jika titik-titik
11
menyebar dengan pola yang tidak beraturan di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas (Priyatno, 2011).
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui
bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang
tidak beraturan di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada
model regresi penelitian ini.
Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4.4 menunjukkan nilai DW untuk uji
autokorelasi dalam penelitian ini adalah 1,472,
sedangkan untuk N (jumlah data) = 44 dan K
(variabel independen) = 4 pada tabel DW
didapat nilai dL = 1,375 dan nilai dU = 1,665.
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan
pada uji Durbin Watson (Priyatno, 2011)
maka dapat dilakukan pendeteksian sebagai
berikut :
a. dU > DW < 4 – dU (1,665 > 1,472 <
2,335)
b. DW > dL atau DW < 4 – dL (1,472 >
1,375 atau 1,375 < 2,625)
c. 4 – dU > DW < 4 – dL (2,335 > 1,472 <
2,625)
Berdasarkan hasil pendeteksian tersebut
pengambilan keputusan lebih mendekati
kepada kriteria tidak terjadinya gejala
autokorelasi, dengan kriteria lain yang dapat
dipakai adalah jika nilai Durbin-Watson (DW)
berada di antara -2 sampai +2, model
penelitian sudah terbebas dari kemungkinan
adanya autokorelasi (Shinta Rizkavtri, 2012).
Analisis Regresi
Rumus persamaan regresi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
PBV = α + β PER + β DER + β Log Asset +
β ROE + e , di mana α = Konstanta, β =
Koefisien regresi dan e = error term.
Berdasarkan rumus persamaan regresi dan
hasil uji regresi pada Tabel 4.5, maka dapat
dirumuskan model persamaan regresi
penelitian ini sebagai berikut :
PBV = -5,031 + 0.001 PER – 0,079 DER +
0,402 Log Asset + 3,952 ROE + e
Rumusan model persamaan regresi untuk
penelitian ini dapat diartikan sebagai berikut :
1) Koefisien konstanta (α) sebesar -5,031
dengan nilai negatif, berarti bahwa
12
dengan asumsi jika semua variabel
independen secara bersama-sama
berpengaruh dan pada saat nilainya
adalah nol, maka besarnya nilai
perusahaan adalah -5,031.
2) Koefisien regresi Price Earning Ratio
(PER) sebesar 0,001, menunjukkan
bahwa setiap kenaikan 1% PER atau
variabel keputusan investasi maka
akan meningkatkan nilai perusahaan
(PBV) sebesar 0,001%.
3) Koefisien regresi Debt to Equity Ratio
(DER) sebesar -0,079 yang bertanda
negatif, ini menunjukkan DER
mempunyai hubungan negatif dengan
nilai perusahaan (PBV), yang memiliki
arti bahwa setiap kenaikan 1% DER
maka nilai perusahaan (PBV) akan
turun sebesar 0,079%.
4) Koefisien regresi Log Assets sebesar
0,402 memiliki arti bahwa setiap
kenaikan 1% Log Assets atau ukuran
perusahaan maka nilai perusahaan
(PBV) akan meningkat sebesar sebesar
0,402%.
5) Koefisien regresi Return on Equity
(ROE) sebesar 3,952, menunjukkan
bahwa setiap kenaikan 1% ROE atau
variabel profitabilitas maka akan
meningkatkan nilai perusahaan (PBV)
sebesar 3,952%.
Analisis Koefisien Determinasi
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui
nilai Adjusted R Square sebagai koefisien
determinasi sebesar 0,525. Koefisien
determinasi tersebut menggambarkan bahwa
variabel keputusan investasi (PER), variabel
keputusan pendanaan (DER), variabel ukuran
perusahaan (Total Asset), dan variabel
profitabilitas (ROE) mampu menjelaskan
variabel nilai perusahaan (PBV) sebesar
52,5%, sedangkan sisanya sebesar 47,5%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini. Hal
ini menunjukkan masih banyak faktor-faktor
lain yang berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, seperti tingkat suku bunga, tingkat
inflasi, kurs mata uang dan situasi sosial
politik.
Hasil Uji Statistik F (F-Test)
Tabel 4.7 menunjukkan nilai F sebesar
12,890 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan
95%, α = 5%, df 1 = 4 dan df 2 = 39, diperoleh
untuk F tabel sebesar 2,612. Karena F hitung >
F tabel (12,890 > 2,612) dan nilai signifikansi
< α (0,000 < 0,05), maka dapat diartikan
bahwa variabel keputusan investasi (PER),
variabel keputusan pendanaan (DER), variabel
ukuran perusahaan (Total Asset) dan variabel
profitabilitas (ROE) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel nilai
perusahaan (PBV).
13
Hasil Uji Statistik t (t-Test)
Kriteria pengujiannya adalah Hipotesis ditolak
jika t hitung < t tabel dan Hipotesis diterima
jika t hitung > tabel. Sementara itu jika nilai
signifikansi < 0,05, artinya ada pengaruh
signifikan variabel independen terhadap
variabel dependen. Nilai t tabel untuk model
penelitian ini diketahui sebesar 2,023 (df = 39
dan signifikansi 0,025 untuk pengujian 2 sisi),
sementara nilai t hitung dan nilai signifikansi
masing-masing variabel independen dalam
penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :
Berdasarkan hasil Uji Statistik t yang
terlihat pada Tabel 4.8 maka dapat dilakukan
analisis pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen
sebagai berikut :
a. Variabel Keputusan Investasi
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung
untuk variabel PER yang memproksikan
keputusan investasi sebesar 0,348 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,730. Nilai t
hitung sebesar 0,348 < t tabel sebesar
2,023 dan nilai signifikansi sebesar 0,730
> dari tingkat sigifikansi 0,05 (α), maka
kesimpulannya bahwa variabel keputusan
investasi (PER) secara parsial tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan sub sektor Otomotif dan
Komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012.
b. Variabel Keputusan Pendanaan
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung
untuk variabel DER yang memproksikan
keputusan pendanaan sebesar -0,789
dengan nilai signifikansi sebesar 0,435.
Nilai t hitung sebesar -0,789 < t tabel
sebesar 2,023 dan nilai signifikansi
sebesar 0,435 > dari tingkat sigifikansi
0,05 (α), maka kesimpulannya bahwa
variabel keputusan pendanaan (DER)
secara parsial berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan
sub sektor Otomotif dan Komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012.
c. Variabel Ukuran Perusahaan
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung
untuk variabel Log Total Asset yang
memproksikan ukuran perusahaan sebesar
4,629 dengan nilai signifikansi sebesar
0,000. Nilai t hitung sebesar 4,629 > t
tabel sebesar 2,023 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 < dari tingkat sigifikansi
0,05 (α) maka kesimpulannya bahwa
variabel ukuran perusahaan (Log Total
Asset) secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan
sub sektor Otomotif dan Komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012.
d. Variabel Profitabilitas
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung
untuk variabel ROE yang memproksikan
profitabilitas sebesar 3,101 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,004. Nilai t hitung
14
sebesar 3,101 > t tabel sebesar 2,023 dan
nilai signifikansi sebesar 0,004 < dari
tingkat sigifikansi 0,05 (α) maka
kesimpulannya bahwa variabel
profitabilitas (ROE) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan sub sektor
Otomotif dan Komponen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Keputusan Investasi terhadap
Nilai Perusahaan
Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa
keputusan investasi yang diproksikan melalui
Price Earning Ratio (PER) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan sub
sektor Otomotif dan Komponen yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian Wahyudi & Pawestri (2006) yang
menemukan bahwa keputusan investasi tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun
tidak sejalan dengan hasil penelitian Putri &
Iin (2010) serta Lihan & Anas (2010). Hasil
penelitian ini dapat menjelaskan bahwa PER
tidak selalu menjadi pertimbangan para
investor dalam memberikan pandangan
terhadap nilai perusahaan sub sektor Otomotif
dan Komponen khususnya periode 2009-2012
yaitu periode pasca krisis global tahun 2008.
Analisis yang dapat diberikan terhadap
kesimpulan ini adalah para investor
memandang bahwa fluktuasi harga saham yang
menyangkut keputusan investasi perusahaan
dalam masa pasca krisis global 2008 dapat
dimaklumi sebagai gejala yang umum terjadi
pada semua perusahaan. Hasil penelitian ini
juga tidak mendukung teori sinyal (signalling
theory), di mana adanya kegiatan investasi
akan memberi sinyal tentang pertumbuhan
pendapatan perusahaan yang diharapkan di
masa mendatang dan mampu meningkatkan
nilai pasar saham perusahaan (Fama & French,
dikutip dalam Wahyudi, 2010).
Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap
Nilai Perusahaan
Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa
keputusan pendanaan yang diproksikan melalui
Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial
berpengaruh negatif namun tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan sub sektor Otomotif
dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012.
Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian Johan Ruth (2012) yang juga
menemukan bahwa keputusan pendanaan yang
diproksikan melalui DER berpengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan, namun tidak sejalan
dengan penelitian Lihan & Anas (2010). DER
adalah keputusan pendanaan, di mana setiap
perusahaan sudah mempertimbangkan
keputusan pendanaan dengan sebaik mungkin.
Dalam penelitian ini DER tidak berpengaruh
signifikan, dengan alasan perusahaan yang
memiliki hutang yang tinggi juga memiliki
laba yang tinggi dan nilai perusahaan yang
tinggi, akan tetapi ada juga perusahaan yang
memiliki hutang yang tinggi dan memiliki nilai
perusahaan yang rendah. Adanya pengaruh
negatif tidak signifikan DER terhadap PBV
dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya DER
pada perusahaan tidak akan berpengaruh pada
15
nilai perusahaan (Oktaviana Tiara, 2013). DER
yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
menggunakan hutangnya lebih besar dari
modal sendiri. Penggunaan hutang yang tinggi
atau hutang yang mencapai suatu titik
maksimum akan menyebabkan timbulnya
biaya kebangkrutan, biaya keagenan, beban
bunga yang semakin besar dan sebagainya
yang menyebabkan nilai perusahaan turun
dalam pandangan investor (Eva Eko, 2010).
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Nilai Perusahaan
Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan yang diproksikan melalui
Total Asset secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan sub
sektor Otomotif dan Komponen yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian Eva Eko (2010) dan Shinta Rizkavtri
(2012), namun bertolak belakang dengan hasil
penelitian Novita Santi (2011) yang
menyatakan ukuran perusahaan secara parsial
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
sementara hasil penelitian Animah &
Ramadhani (2009) serta Wahyudi & Pawestri
(2006) memperoleh bukti bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut
Sujoko & Soebiantoro (dikutip dalam Shinta
Rizkavtri, 2012) ukuran perusahaan yang besar
menunjukkan perusahaan mengalami
perkembangan sehingga investor akan
merespon positif dan nilai perusahaan akan
meningkat. Hal tersebut dikarenakan
perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran
yang cukup besar, umumnya sudah berada
pada tahap maturity dan akan memiliki
prospek pembagian deviden yang baik di masa
yang akan datang serta pangsa pasar relatif
menunjukkan daya saing perusahaan lebih
tinggi dibanding pesaing utamanya. Investor
akan merespon positif keadaan yang demikian
sehingga nilai perusahaan meningkat.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan
Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa
profitabilitas yang diproksikan melalui Return
on Equity (ROE) secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
sub sektor Otomotif dan Komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012.
Hasil penelitian ini menegaskan
penelitian-penelitian sebelumnya yang
menemukan bahwa profitabilitas mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, seperti hasil penelitian Eva Eko
(2010), Novita Shanti (2011), Johan Ruth
(2012), Shinta Rizkavtri (2012) serta Dwi
Ayunngtias (2013). Profitabilitas yang tinggi
akan memberikan indikasi prospek perusahaan
yang baik sehingga dapat memicu investor
untuk ikut meningkatkan permintaan saham.
Selanjutnya permintaan saham yang meningkat
akan menyebabkan nilai perusahaan yang
meningkat. Dengan demikian, semakin besar
laba yang dihasilkan perusahaan, maka akan
melahirkan sentimen positif yang sangat kuat
pada para investor, sehingga nilai perusahaan
juga akan meningkat relatif besar.
16
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1) Variabel keputusan investasi yang
diproksikan melalui Price Earning Ratio
(PER) secara parsial tidak berpengaruh
terhadap variabel nilai perusahaan yang
diproksikan melalui Price Book Value
(PBV) pada perusahaan sub sektor
Otomotif dan Komponen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
2) Variabel keputusan pendanaan yang
diproksikan melalui Debt to Equity Ratio
(DER) secara parsial berpengaruh negatif
namun tidak signifikan terhadap variabel
nilai perusahaan yang diproksikan melalui
Price Book Value (PBV) pada perusahaan
sub sektor Otomotif dan Komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012.
3) Variabel ukuran perusahaan yang
diproksikan melalui Total Asset secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel nilai perusahaan yang
diproksikan melalui Price Book Value
(PBV) pada perusahaan sub sektor
Otomotif dan Komponen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
4) Variabel profitabilitas yang diproksikan
melalui Return on Equity (ROE) secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel nilai perusahaan yang
diproksikan melalui Price Book Value
(PBV) pada perusahaan sub sektor
Otomotif dan Komponen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
5) Variabel keputusan investasi (PER),
keputusan pendanaan (DER), ukuran
perusahaan (Total Asset), dan profitabilitas
(ROE) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV)
pada perusahaan sub sektor Otomotif dan
Komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012.
Saran
1) Bagi para investor dalam menentukan
strategi keuangannya dapat
mempertimbangkan faktor keputusan
pendanaan melalui tinjauan DER dari
perusahaan sub sektor Otomotif dan
Komponen yang berkaitan dengan porsi
utangnya. Investor hendaknya berhati-hati
berinvestasi pada perusahaan dengan
struktur hutang yang tinggi karena memiliki
resiko kebangkrutan yang tinggi. Investor
lebih disarankan untuk memilih
berinvestasi pada perusahaan besar yang
lebih mapan dari sisi Total Asset dan
perusahaan yang memiliki tingkat
profitabilitas yang baik.
2) Dari hasil penelitian diketahui bahwa
variabel keputusan pendanaan yang
diproksikan melalui DER memiliki
pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan,
maka sebaiknya perusahaan sub sektor
Otomotif dan Komponen dalam
menentukan struktur modalnya tidak
sepenuhnya membiayai kegiatan
operasionalnya dengan hutang. Selain itu
perusahaan perlu memperhatikan dan terus
meningkatkan ROE dengan cara
meningkatkan laba serta
mempertimbangkan ukuran perusahaan
yang tercermin dalam Total Asset dalam
17
meningkatkan nilai perusahaan, karena
berdasarkan hasil penelitian ini bahwa
ukuran perusahaan dan profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan.
3) Penelitian ini menggunakan PER (Price
Earning Ratio) untuk memproksikan
keputusan investasi. PER memiliki
kelemahan, yaitu rasio ini memerlukan
penaksiran masa depan yang tidak pasti,
sehingga penelitian selanjutnya disarankan
untuk menggunakan proksi lain dalam
keputusan investasi, seperti Total Assets
Growth, Market to Book Assets Ratio, Ratio
Capital Expenditure to BVA, dan Current
Assets to Total Assets. Selain itu penelitian
ini hanya menggunakan faktor internal
fundamental sebagai variabel independen
yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu
keputusan investasi, keputusan pendanaan,
ukuran perusahaan dan profitabilitas. Nilai
perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor internal fundamental, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal
perusahaan, seperti tingkat suku bunga,
tingkat inflasi, kurs mata uang, dan situasi
sosial politik. Penelitian selanjutnya
disarankan untuk menggunakan faktor
eksternal perusahaan sebagai variabel
independen yang mempengaruhi nilai
perusahaan dengan model penelitian yang
memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Animah & Rahmi Sri Ramadhani. 2009.
“Pengaruh Struktur Kepemilikan,
Mekanisme Corporate Governance dan
Ukuran Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan (Survei pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta Periode 2003 – 2007)”. Jurnal
UNDIP. Hal. 1 – 19.
Ayuningtias, Dwi. 2013. “Pengaruh
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan:
Kebijakan Deviden dan Kesempatan
Investasi sebagai Variabel Antara”. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 1 No. 1.
Januari. STIESIA, Surabaya.
Brigham, Eugene F & Houston F Joel. 2001.
Manajemen Keuangan. Edisi Ke-8.
Jakarta: Erlangga.
Brigham, E.F. & L.C. Gapenski. 2006.
Intermediate Financial Management. 7th
Edition. Sea Harbor Drive: The Dryden
Press.
Christiawan, Yulius Jogi & Josua Tarigan.
2007. “Kepemilikan Manajerial:
Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai
Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 9 No. 1. Mei. Hal. 1–8,
Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Fenandar, Gany Ibrahim. 2012. Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi,
Universitas Diponegoro, Semarang.
18
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen
Keuangan. Edisi Ke-4. Yogyakarta:
BPFE.
Hidayati, Eva Eko. 2010. Analisis Pengaruh
DER, DPR, ROE dan Size terhadap PBV
Perusahaan Manufaktur yang Listing di
BEI Periode 2005-2007. Tesis,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Ningsih, Putri Prihatin & Iin Indarti. 2010.
“Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2007-2009)”. Jurnal, STIE Widya
Manggala, Semarang.
Oktaviana, Tiara Sari. 2013. ”Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan dan Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal
Analisis Manajemen, Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Paranita, Ekayana Sangkasari. 2007. “Analisis
Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan
Hutang, Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris terhadap Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta Tahun 2001-2005)”. Jurnal ASET,
STIE Widya Manggala, Semarang.
Prapaska, Johan Ruth. 2012. Analisis Pengaruh
Tingkat Profitabilitas, Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Kebijakan Deviden terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur
di Bei Tahun 2009-2010. Skripsi,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku Analisis
Statistik Data SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Puspita, Novita Santi. 2011. Analisis Pengaruh
Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan,
Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009
(Studi Kasus pada Sektor Industri Food
and Beverages). Skripsi, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Rakhimsyah, Leli Amnah & Barbara
Gunawan. 2011. “Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan,
Kebijakan Deviden dan Tingkat Suku
Bunga terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal
Investasi, Vol. 7 No. 1 Hal. 31-45,
Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta.
Rinawati & Paulus Wardoyo. 2011. “Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan Automotive yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006
2010)”. Jurnal FE, Universitas Semarang,
Semarang.
Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-Dasar
Pembelajaran Perusahaan. Edisi 4.
Yogyakarta: BPFE.
19
Rizkavtri, Shinta. 2012. “Pengaruh Leverage,
Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Real Estate dan Property
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2009-2011”. Jurnal, Universitas
Riau, Pekanbaru.
Santika & Ratnawati. 2002. “Pengaruh
Struktur Modal, Faktor Internal, dan
Faktor Eksternal terhadap Nilai
Perusahaan”. Jurnal Bisnis Strategi, Vol.
10 Desember Th. VIII 2002.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Soliha, Euis & Taswan. 2002. “Pengaruh
Kebijakan Hutang terhadap Nilai
Perusahaan serta Beberapa Faktor yang
Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis dan
Ekonomi, STIE Stikubank, Semarang.
Sugiyono, Prof. Dr. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualittatif R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistiono.2010. Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Struktur Modal dan Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
pada Perusahaan Manufaktur di BEI
Tahun 2006-2008. Skripsi, Universitas
Negeri Semarang, Semarang.
Taswan. 2003. “Analisis Pengaruh Insider
Ownership, Kebijakan Hutang dan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan serta
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”.
Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 10 No.
2. September, Hal. 162-181.
Wahyudi, Untung & Pawestri, Hartini
Prasetyaning. 2006. “Implikasi Struktur
Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan:
dengan Keputusan Keuangan sebagai
Variabel Intervening”. Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi 9, KAKPM 17.
Wijaya, Lihan Rini Puspo & Anas Wibawa.
2010. “Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan”.
Jurnal Simposium Nasional Akuntansi
XIII, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Weston, J.F & Copeland. 2008. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan Jilid II. Jakarta:
Erlangga.
IDX Statistic 2008-2012, diakses di
www.idx.co.id tanggal 21 Oktober 2013.
www.sahamok.com, diakses tanggal 21
Oktober 2013.
www.astra.co.id, diakses tanggal 23 Desember
2013.
www.component.astra.co.id, diakses tanggal
23 Desember 2013.
www.gt-tires.com, diakses tanggal 23
Desember 2013.
www.goodyear-indonesia.com, diakes tanggal
23 Desember 2013.
www.indokordsa.com, diakses tanggal 23
Desember 2013.
www.indomobil.com, diakses tanggal 23
Desember 2013.
www.indospring.co.id, diakses tanggal 23
Desember 2013.
www.multistrada.co.id, diakses tanggal 23
Desember 2013.
www.nipress.com, diakses tanggal 23
Desember 2013.
www.adr-group.com, diakses tanggal 23
Desember 2013.
http://akses.ksei.co.id/members/issuers/multi-
prima-sejahtera, diakses tanggal 23
Desember 2013.