file kkn penyuluhan
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
1/17
OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN MENJADI TAMAN SAYUR
YANG PRODUKTIF
I. PENDAHULUAN
Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Lahan ini jika dipelihara
dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik nyaman dan sehat serta menyenangkan
sehingga membuat kita betah tinggal di rumah.
Pekarangan rumah kita dapat kita manfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita. Misalnya
dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan
obat-obatan. Dengan menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi keuntungan
ganda, salah satunya adalah kepuasan jasmani dan rohani (Anonim, 2009). Taman indah di
sekitar rumah akan mampu membangkitkan semangat dan memberi inspirasi bagi yang
memandang. Sebuah pepatah Cina kunoApabila ingin bahagia selama hidup, buatlah taman
yang indah. Pepatah ini ada benarnya mengingat arti penting taman dalam sebuah rumah tinggal
(Supriati, dkk 2008).
Taman sayur merupakan contoh taman yang multifungsi. Di satu sisi tampilannya cukup
memberikan kesan dan ketika dipanen dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan (Supriati, dkk
2008). Bahkan jika jumlahnya cukup banyak bisa dijual yang akan memberikan keuntungan
ekonomis. Martha Stewart juga melakukan usaha berkebun sayuran di pekarangan yang terdapat
di belakang rumahnya di kawasan Bedford, Cantitoe Corners sejak tahun 2001. Stewart
berpendapat yang dibutuhkan setiap hari adalah makanan, sehingga beliau tidak membuat taman
bunga di pekarangan rumahnya (Stewart dalam LIVING, 2010).
Selain dari manfaat estetis dan produktif dari taman sayur ada manfaat lain yang bisa kita
peroleh. Dengan taman sayur di pekarangan kita ikut mendukung gaya hidup hijau yang
merupakan suatu usaha untuk mengatasi laju pemanasan global yang bisa kita mulai dari rumah
kita (Anonim, 2010). Sebagaimana kita tahu tumbuhan pada siang hari berfotosintersis dengan
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
2/17
mengambil CO2 dari udara dan sebagai hasilnya tumbuhan melepaskan O2 ke udara. Jadi
dengan menanam sayuran di pekarangan rumah dapat mengurangi konsentrasi CO2 yang
semakin meningkatkan akibat emisi kendaraan bermotor yang lalu lalang di sekitar rumah kita.
Dengan demikian kualitas udara di sekitar rumah kita menjadi lebih baik
II. PRODUKSI DAYURAN DI INDONESIA
Pada tahun 2002, konsumsi sayuran dan buah di Indonesia diperkirakan sekitar 59,2
kg/kapita/tahun. Bila dari konsumsi sayuran 15% di antaranya dibuang karena tidak diperlukan
atau karena mengalami kerusakan, berarti konsumsi bersih dari sayuran tersebut hanya mencapai
47,5 kg/kapita/tahun atau sekitar 130,1g/kapita/hari. Angka ini masih di bawah standar
internasional untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, yakni di atas 150 g /kapita/hari.
Angka ini belum cukup baik bila dibandingkan dengan konsumsi rata-rata masyarakat Asia 220
g/kapita/hari dan dunia sebesar 240 g/kapita/hari (Redaksi Trubus, 2009).
Melihat produksi sayur Indonesia pada tahun 2002 yang hampir mencapai 7,5 ton (lihat tabel.1)
sementara konsumsi sayuran mencapai 47,5 kg/kapita/tahun diperlukan 9,8 ton sayuran untuk
lebih dari 206juta penduduk Indonesia. Dengan demikian dapat diduga bahwa kontribusi
sayuran non-komersil dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sayuran mencapai 2,3 juta ton
(Redaksi Trubus, 2009).
Dari besarnya kontribusi yang diberikan oleh sayuran non-komersil tersebut dapat dipastikan
bahwa usaha bertanam sayuran di halaman masih sangat diperlukan. Bagi masyarakat di
pedesaan, bukan saja untuk memnuhi kebutuhan sendiri, melainkan juga untuk menambah
penghasilan keluarga. Karena hasil panen dapat dijual ke pasar. Kegiatan bertanam sayur di
pekarangan saat ini telah menjadi alternatif penyaluran hobi yang banyak dilakukan ibu rumah
tangga di kota.
III. KLASIFIKASI AREA PEKARANGAN
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
3/17
Secara garis besar area atau daerah taman pekarangan pada umumnya dapat dibagi menjadi:
Daerah umum (public area). Taman yang kita buat dimaksudkan pada area ini selain dilihat dan
dinikmati oleh penghuni rumah juga oleh siapa saja yang lewat di depan atau disekitar rumah
kita.
Daerah kesibukan (service area). Taman yag kita buat pada area ini adalah untuk kesibukan
penghuni rumah, misalnya tempat mencuci pakaian, mencuci piring atau lainnya. Pada area
inipun dapat ditanam tanaman bumbu-bumbuan, sayur-sayuran atau tempat menanam tanaman
obat-obatan. Begitu pula tempat anak-anak bermain. Biasanya daerah ini diletakkan dekat dapur,
dengan maksud bila mau ambil tanaman bumbu pada saat sedang memasak mudah dan dekat
sehingga tidak memerlukan waktu yang lama, jadi masakannya tidak menjadi hangus.
Begitupula tempat anak-anak bermain diletakkan didaerah ini, dengan maksud ibu atau
pembantu rumah tangga atau penghuni rumah yang lainnya sambil bekerja, setiap saat dapat
mengawasi anak-anak yang sedang bermain. Apalagi tiba-tiba ada anggota keluarga memerlukan
tanaman obat-obatan, terutama pada malam hari dapat dengan mudah dan aman mengambilnya.
Daerah pribadi (private area). Daerah ini kita buat taman yang khusus untuk pribadi, misalnya
tempat ibu atau bapak menanam tanaman hobbinya tempat bertukang, melakukan penelitian
yang paling hemat, aman, setiap saat dapat diamati. Daerah pribadi ini biasanya disediakan
disamping rumah.
Daerah famili (family area). Daerah ini dapat dibuat taman untuk kepentingan keluarga, atau
tempat berolah raga, atau tempat keluarga berkumpul, camping dan lainnya. Jangan lupa
memikirkan tempat anak-anak dikala remaja bersantai. Taman untuk keluarga ini diberi tempat
yang strategis dipekarangan bila pekarangannya luas (Irwan, 2008).
IV. KEUNTUNGAN PEKARANGAN PRODUKTIF
Berbagai keuntungan diperoleh dengan memanfaatkan pekarangan menjadi produktif secara
konseptual adalah sebagai berikut:
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
4/17
Banyak yang tidak menyadari akan potensi pekarangan sebagai penghasil (tambahan), seperti
bahan pangan atau bahan obat-obatan bahkan ternak untuk kebutuhan hidup sehari-hari dalam
rangka hidup sehat, murah dan mudah.
Pemanfaatan pekarangan merupakan bagian dari pembangunan hutan kota, guna lingkungan
yang nyaman, sehat dan indah, sangat mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan (suistanable development), karena pemanfaatan pekarangan merupakan
pelestarian ekosistem yang sangat baik.
Jika setiap rumah mempunyai pekarangan yang indah serta terpelihara, sekaligus akan
meningkatkan pembangunan hutan kota yang berbentuk menyebar dengan struktur yang berstrata
akan meningkatkan kualitas lingkungan yang sejuk, sehat dan indah.
Dengan membuat taman pekarangan, ini berarti akan dapat menyalurkan segala kreatifitas dan
kesenangan ataupun hobi semua anggota keluarga.
Unsur utama dalam pemanfaatan pekarangan adalah tanaman, apakah itu tanaman hortikultura,
obat-obatan, bumbu-bumbuan, rempah-rempah dan lainnya.
Pemanfaatan pekarangan dengan taman pekarangan yang konseptual akan memberikan
kenyamanan serta dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohaniah terutama anggota
keluarga, maupun siapa saja yang lewat disekitar rumah kita.
Pemanfaatan pekarangan mengandung nilai pendidikan khususnya dapat mendidik anggota
keluarga cinta lingkungan, juga pekarangan dapat menjadi laboratorium hidup (Irwan, 2008;
Ginting, 2010).
V. PERENCANAAN PEMANFAATAN PEKARANGAN
Berikut panduan perencanaan dalam upaya pemanfaatan lahan pekarangan:
1. Persiapan Media Tanam
Tahap ini merupakan tahap awal dalam berkebun. Jika pekarangan luas lahan perlu dibersihkan
dari tanaman liar. Upayakan pembersihan lahan tidak menggunakan bahan kimia karena
residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitas tanah.
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
5/17
Media tanam untuk bertanam sayur harus mengandung unsur-unsur mineral dan bahan organik.
Bila tanah berwarna gelap dan gembur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat
penanaman. Sedangkan bila tanah berwarna agak terang, pucat, dan padat maka kita perlu
mengolahnya secara intensif dengan mencangkul untuk mengemburkan tanah dilanjutkan dengan
memberikan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk kimia (TSP, KCl, dan
Urea) secara berimbang (Andhika, 2009).
Untuk lahan sempit penanaman dalam pot dan vertikultur dapat menjadi alternatif. Yang perlu
dilakukan adalah memilih pot yang sesuai dengan karakterisitik tanaman, sehingga ukuran dan
porositas pot perlu diperhatikan.
2. Menentukan Jenis Tanaman
Pilihlah jenis tanaman yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga baik untuk obat atau
kesehatan (kunyit, jahe, temulawak, mengkudu) dan keperluan dapur (cabe, tomat, sereh,
sayuran,) serta pelengkap gizi keluarga (pepaya , pisang , jeruk dan lain-lain). Upayakan
menanam beragam jenis tanaman dengan maksud untuk mencegah adanya serangan hama dan
penyakit pada tanaman. Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figure menarik
misalnya tanaman mengkudu yang memiliki bentuk daun yang lebar, tanaman kencur dengan
bentuk daun yang unik dan sebagainya.
Jenis sayuran yang akan ditanam harus ditentukan sejak awal agar hasil panenyang diperoleh
akan memuaskan.
Tabel 2. Beberapa jenis sayuran yang dapat ditanam di pekarangan
Jenis sayuran Nama Lokal Nama Latin Tipe Tanaman
Sayuran Daun
Sayuran buah
Sayuran Bunga
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
6/17
Sayuran Umbi dan batang
Bayam
Beluntas
Kangkung
Katuk
Kemangi
Kol
Mangkokan
Melinjo
Pepaya
Sawi
Seledri
Bawang daun
Bawang kucai
Leunca
Buncis
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
7/17
Cabe Besar
Cabe Rawit
Gambas
Kacang Panjang
Kacang kapri
Labu siam
Leunca
Pare
Terung
Tomat
Mentimun
Kembang kol
Pepaya
Talas
Wortel
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
8/17
Amaranthus Sp.
Pluchea indica
Ipomea aquatica
Sauropus androgynus
Ocimus sanctum
Brassica oleraceae
Nothopanax Sp.
Gnetum gnemon
Carica papaya
Brassica juncea
Apium graveolens
Allium ascolonicum
Allium porrum
Salanum nigrum
Phaseolus vulgaris
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
9/17
Capsicum annum
Capsicum frustenscens
Luffa acutangula
Vigna sinensis
Pisum sativum
Sechium edule
Salanum nigrum
Momordica charantia
Salnum melongena
Solanum lycopersicum
Cucumis sativus
Brassica oleraceae
Carica papaya
Colocasia escilenta
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
10/17
Herba menahun/ semusim
Perdu tegak
Semak menjalar
Perdu tegak
Perdu tegak
Herba
Perdu
Pohon
Pohon
Herba
Herba
Herba merumpun
Herba merumpun
Perdu
Merambat
Herba tegak
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
11/17
Herba tegak
Merambat
Merambat
Perdu
Merambat
Perdu
Merambat
Perdu
Perdu merambat
Merambat
Herba
Pohon
Herba
Sember: Redaksi Trubus, 2009
4. Tata Letak Tanaman
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
12/17
Pada prinsipnya semua tanaman memerlukan sinar matahari yang cukup sepanjang hari.
Tempatkan jenis-jenis yang berukuran kecil mulai dari bagian Timur dan tempatkan jenis
tanaman yang berukuran besar seperti buah-buahan di bagian sebelah Barat. Hal ini
dimaksudkan agar jenis tanaman yang besar tidak menaungi/menghalangi sinar matahari
terhadap tanaman yang kecil. Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu diperhatikan
karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman
dalam menggunakan air dan unsur hara. Aturlah tata letak sedemikian rupa yang disesuaikan
dengan kondisi lingkungan misalnya jangan sampai menghalangi jalan masuk, menghalangi
pandangan, dan sebagian tanaman atau kotoran masuk ke areal kebun tetangga (Andhika, 2009) .
5. Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu
diperhatikan. Pemeliharaan tanaman meliputi beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu
penyiangan, penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit.
Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, bertujuan untuk
mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk kebersihan dan keindahan. Sisa-sisa
tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur ke dalam tanah karena dapat
meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman dan serasah ini dapat juga diproses untuk dijadikan
pupuk organik atau kompos.
Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting terutama pada tanaman
yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat
disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah
(lembab). Salah satu upaya untuk mempertahankan ketersediaan air di lahan pekarangan adalah
dengan membuat kolam (Andhika, 2009). Tetapi umumnya tanaman sayur disiram 1-2 kali per
hari untuk tanaman sayur dalam pot.
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
13/17
Pemupukan bertujuan untuk memberikan suplai unsur hara tambahan pada tanaman. Sebaiknya
bahan pupuk yang digunakan bersifat organik, misalnya pupuk organik cair , kompos dan pupuk
kandang (Supriati, dkk., 2008).
Pengendalian hama penyakit lebih mudah dilakukan dalam kegiatan pemanfaatan pekarangan
dengan tanaman sayur ini. Untuk tanaman di pot kemungkinan penularan penyakit melalui akar
jarang terjadi karena akar diabatasi oleh pot. Pada lahan pekarangan yang sempit kita bisa
mengendalikan hama dan penyakit secara manual sehingga penggunaan bahan kimia dapat
dibatasi. Hal ini akan membuat sayuran yang dihasilkan dari pekarangan lebih sehat untuk
dikonsumsi, karena merupakan sayuran organik (Prapanca, 2005).
6. Pemanenan
Sayuran perdu yang dipetik daunnya sudah dapat dipetik hasilnya pada umur 35 40 hari.
Pemanenan dapat dilakukan dengan selang 3 4 hari. Namun berbeda denga bayam cabut dan
kangkung darat dilakukan secara langsung dengan mencabut tanaman beserta akarnya. Jenis
sayuran seperti kol, sawi, selada dipanen umur 2 3 bulan. Kacang-kacangan dipanen dengan
melihat kondisi polong kacangnya. Cabe dan tomat dapat dipanen umur 45 50 hari setelah
tanam. Labu siam dipanen antara 3 5 bulan setelah tanam. Tanaman yang tidak sekali panen
jika pemeliharaannya baik dapat terus dipanen dalam waktu yang lama (Redaksi Trubus, 2009).
Tabel 3. Umur Panen pada Berbagai Jenis Sayur
Jenis Sayur Umur Panen (bulan)
Tomat
Cabe
Terong
Bayam
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
14/17
Kangkung
Mentimun
Labu siam
Pare
Wortel
Seledri
Brokoli
Kol
Sawi
Pakchoi
Petsai
Selada
Bawang Daun
Kacang Panjang
Kacang buncis
Kacang kapri
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
15/17
2
4
4
1-1.5
3
2
3
2,5
3
2-3
1,5-5
3-4
2
2,5
2,5
2
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
16/17
2,5
2-2,5
2,5
3-4
Sumber: Supriati, 2009
VI. SIMPULAN
Pekarangan rumah berapa pun luasannya dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga akan
meningkatkan produktivitasnya. Pekarangan yang ditanami dengan sayuran memberikan
kontribusi yang cukup besar pada usaha mencukupi kebutuhan gizi keluarga. Dalam
pemanfaatan pekarangan dengan sayuran harus diperhatikan juga aspek budidaya dari sayuran
yang ditanam.
UCAPAN TERIMA KASIH
Di dalam penulisan ini tentunya penulis tidak terlepas dari beberapa pihak yang ikut memberikan
kontribusi besar dalam penyelesaian tulisan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Prof, Urip Santoso,M.Sc, S.I.Kom,Ph.D, atas bimbingannya dalam penulisan ini.
2. Suamiku, untuk dukungannya.
3. Untuk Teman-teman di kantor, untuk bantuannya.
-
7/22/2019 File Kkn Penyuluhan
17/17
DAFTAR PUSTAKA
Andhika J., 2009. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Secara
Optimal.http://www.kulinet.com/baca/pemanfaatan-lahan-pekarangan-secara-optimal/691/
diambil 27 September 2010
Anonim, 2009 Tips Green Living Sederhana. diambil 27September 2010
Pematangsiantarhttp://musgin.wordpress.com/2010/03/27/pemanfaatan-pekarangan/ diambil 27
September 2010.
Irwan, ZD. 2008. http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ diambil 27 September
2010.
Prapanca., 2005. Bertanam Sayuran Organik di Kebun, pot dan Polibag. Penebar Swadaya.
Jakarta
Redaksi Trubus, 2009. Bertanam Sayuran di Lahan Sempit. Edisi revisi.. Penebar Swadaya.
Jakarta
Redaksi Trubus, 2009. Bertanam Sayur dalam Pot. Edisi revisi.. Penebar Swadaya. Jakarta
Stewart, M. 2010. Usaha yang Berbuah manis dalam Majalah LIVING INDONESIA edisi bulan
Agustus 2010. Kompas-Gramedia. Jakarta
Supriati, Y., Y. Yulia dan I. Nurlela, 2008. Taman Sayur + 19 Desain Menarik. Penebar
Swadaya. Jakarta.
http://www. deptan.go.id/ diambil 27 September 2010.