fast fourier transform (fft) untuk mendeteksi …

5
FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN BOLA BEARING PADA MOTOR INDUKSI MELALUI ARUS STATOR Yogi Prasetyadi, Iradiratu D.P.K, Belly Yan Dewantara Program Studi Teknik Elektro, Universitas Hang Tuah Jalan Arief Rachman Hakim No. 150, Sukolilo, Surabaya 60111, Jawa Timur Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstract Three phase induction motor is one type of electric motor that is widely used in industry. Bearing damage is one of the biggest types of damage that is often encountered in induction motors. In this study the author discusses the method of stator current analysis and efficiency analysis to detect damage to induction motor bearings on parts of ball bearings. The utilization of the current generated due to damage in the 3 phase induction motor using the FFT analysis (Fast Fourier Transform) can detect the state of the motor. Keywords: Induction motor, Stator current, Ball bearing, Fast Fourier Transform (FFT). Abstract Motor induksi tiga phasa adalah salah satu jenis motor listrik yang banyak dipakai di industri. Kerusakan bearing merupakan salah satu jenis kerusakan terbesar yang sering ditemui pada motor induksi. Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai metode analisis arus stator dan analisis efisiensi untuk melakukan deteksi kerusakan bearing motor induksi pada bagian ball bearing. Pemanfaatan arus yang dihasilkan akibat terjadinya kerusakan pada motor induksi 3 phasa dengan menggunakan analisa FFT (Fast Fourier Transform) dapat mendeteksi keadaan pada motor. Kata kunci: Motor induksi, Arus Stator, Ball bearing, Fast Fourier Transform (FFT). I. PENDAHULUAN Motor induksi tiga phasa adalah salah satu jenis motor listrik yang banyak dipakai di industri, karena kontruksi sederhana dan perawatan mudah [1]. Bearing memiliki fungsi yang sangat penting dalam keberhasilan dan kinerja mesin tersebut [2]. Kerusakan bearing merupakan salah satu jenis kerusakan terbesar yang sering ditemui pada motor induksi. Hampir sekitar 41-44% kerusakan motor induksi terjadi pada bearing [3]. Gejala kerusakan motor induksi berupa timbulnya getaran (vibrasi), bising (noise), peningkatan suhu kerja serta adanya percikan bunga api yang dapat membuat motor berhenti bekerja. II. DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA MOTOR INDUKSI Bearing merupakan salah satu komponen dari motor induksi yang membantu rotor agar dapat berputar secara bebas. Secara umum konstruksi bearing terdiri dari 4 bagian penting, yaitu outer race, inner race, ball, dan cage. Setiap bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing untuk membantu rotor agar dapat berputar secara bebas. Konstruksi bearing dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini. Gambar 1. Konstruksi Bearing Motor Induksi [4] Sebuah survei telah dilakukan oleh Electrical Power Research Institute (EPRI) yang menemukan sekitar 44% dari total keseluruhan 6.312 kasus kerusakan motor induksi diakibatkan karena masalah pada bearing, sedangkan kerusakan yang terjadi pada gulungan sejumlah 26%, kemudian kerusakan pada rotor sejumlah 8% dan sisanya 22% terjadi pada bagian lain di motor induksi. Jumlah ini diperkuat oleh data dari IEEE-IAS yang juga melakukan survei dan menemukan sekitar 41% dari total 1.141 kasus kerusakan motor diakibatkan karena kerusakan pada bearing. sedangkan kerusakan yang terjadi pada gulungan sejumlah 36%, kemudian kerusakan pada rotor sejumlah 9% dan sisanya 14% terjadi pada bagian lain di motor induksi [5] . A. Metode Analisa Arus Stator Secara umum teknik monitoring dari bearing tergantung pada arus motor dan vibrasi. Hubungan antara keduanya telah dibuktikan secara ekperimen. Kombinasi analisis didukung oleh fakta bahwa vibrasi mekanik diasosiasikan dengan variasi dan air-gap mesin secara fisik. Ketika ball bearing menyangga rotor, kerusakan apapun pada bearingakan menghasilkan gerakan radial antara rotodan stator. Kerusakan mekanik pada bearing memberikan komponen harmonic dalam spectrum arus pada frekuensi : f bng = f e ± m f v (1) Dimana f bng merupakan frekuensi Prediksi kerusakan bearing, f e merupakan frekuensi sumber listrik (50 atau 60 Hz), m merupakan Konstanta (1, 2, 3, . . .), f v merupakan frekuensi kerusakan bearing. Kerusakan yang terjadi pada bearing motor induksi memiliki frekuensi kerusakan yang berbeda- CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 69

Upload: others

Post on 13-Apr-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) UNTUK MENDETEKSI …

FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) UNTUK MENDETEKSI

KERUSAKAN BOLA BEARING PADA MOTOR INDUKSI

MELALUI ARUS STATOR

Yogi Prasetyadi, Iradiratu D.P.K, Belly Yan Dewantara

Program Studi Teknik Elektro, Universitas Hang Tuah

Jalan Arief Rachman Hakim No. 150, Sukolilo, Surabaya 60111, Jawa Timur

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract ⸺ Three phase induction motor is one type of

electric motor that is widely used in industry. Bearing

damage is one of the biggest types of damage that is often

encountered in induction motors. In this study the author

discusses the method of stator current analysis and

efficiency analysis to detect damage to induction motor

bearings on parts of ball bearings. The utilization of the

current generated due to damage in the 3 phase induction

motor using the FFT analysis (Fast Fourier Transform)

can detect the state of the motor.

Keywords: Induction motor, Stator current, Ball bearing,

Fast Fourier Transform (FFT).

Abstract ⸺ Motor induksi tiga phasa adalah salah satu

jenis motor listrik yang banyak dipakai di industri.

Kerusakan bearing merupakan salah satu jenis

kerusakan terbesar yang sering ditemui pada motor

induksi. Dalam penelitian ini penulis membahas

mengenai metode analisis arus stator dan analisis efisiensi

untuk melakukan deteksi kerusakan bearing motor

induksi pada bagian ball bearing. Pemanfaatan arus yang

dihasilkan akibat terjadinya kerusakan pada motor

induksi 3 phasa dengan menggunakan analisa FFT (Fast

Fourier Transform) dapat mendeteksi keadaan pada

motor.

Kata kunci: Motor induksi, Arus Stator, Ball bearing,

Fast Fourier Transform (FFT).

I. PENDAHULUAN

Motor induksi tiga phasa adalah salah satu jenis

motor listrik yang banyak dipakai di industri, karena

kontruksi sederhana dan perawatan mudah [1]. Bearing

memiliki fungsi yang sangat penting dalam

keberhasilan dan kinerja mesin tersebut [2]. Kerusakan

bearing merupakan salah satu jenis kerusakan terbesar

yang sering ditemui pada motor induksi. Hampir

sekitar 41-44% kerusakan motor induksi terjadi pada

bearing [3]. Gejala kerusakan motor induksi berupa

timbulnya getaran (vibrasi), bising (noise),

peningkatan suhu kerja serta adanya percikan bunga

api yang dapat membuat motor berhenti bekerja.

II. DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA

MOTOR INDUKSI

Bearing merupakan salah satu komponen dari

motor induksi yang membantu rotor agar dapat

berputar secara bebas. Secara umum konstruksi bearing

terdiri dari 4 bagian penting, yaitu outer race, inner

race, ball, dan cage. Setiap bagian tersebut memiliki

fungsinya masing-masing untuk membantu rotor agar

dapat berputar secara bebas. Konstruksi bearing dapat

dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Konstruksi Bearing Motor Induksi [4]

Sebuah survei telah dilakukan oleh Electrical

Power Research Institute (EPRI) yang menemukan

sekitar 44% dari total keseluruhan 6.312 kasus

kerusakan motor induksi diakibatkan karena masalah

pada bearing, sedangkan kerusakan yang terjadi pada

gulungan sejumlah 26%, kemudian kerusakan pada

rotor sejumlah 8% dan sisanya 22% terjadi pada bagian

lain di motor induksi. Jumlah ini diperkuat oleh data

dari IEEE-IAS yang juga melakukan survei dan

menemukan sekitar 41% dari total 1.141 kasus

kerusakan motor diakibatkan karena kerusakan pada

bearing. sedangkan kerusakan yang terjadi pada

gulungan sejumlah 36%, kemudian kerusakan pada

rotor sejumlah 9% dan sisanya 14% terjadi pada bagian

lain di motor induksi [5] .

A. Metode Analisa Arus Stator

Secara umum teknik monitoring dari bearing

tergantung pada arus motor dan vibrasi. Hubungan

antara keduanya telah dibuktikan secara ekperimen.

Kombinasi analisis didukung oleh fakta bahwa vibrasi

mekanik diasosiasikan dengan variasi dan air-gap

mesin secara fisik. Ketika ball bearing menyangga

rotor, kerusakan apapun pada bearingakan

menghasilkan gerakan radial antara rotodan stator.

Kerusakan mekanik pada bearing memberikan

komponen harmonic dalam spectrum arus pada

frekuensi :

fbng = fe ± m fv (1)

Dimana fbng merupakan frekuensi Prediksi kerusakan

bearing, fe merupakan frekuensi sumber listrik (50

atau 60 Hz), m merupakan Konstanta (1, 2, 3, . . .),

fv merupakan frekuensi kerusakan bearing.

Kerusakan yang terjadi pada bearing motor

induksi memiliki frekuensi kerusakan yang berbeda-

CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 69

Page 2: FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) UNTUK MENDETEKSI …

beda tergantung letak kerusakannya. Frekuensi

kerusakan untuk setiap bagian dari bearing dapat

dilihat pada persamaan (2) sampai (5) berikut [4].

(2)

(3)

(4)

(5)

Dimana fo merupakan frekuensi kerusakan pada outer

race, fi merupakan frekuensi kerusakan pada inner

race, fb merupakan frekuensi kerusakan pada ball,fc

merupakan frekuensi kerusakan pada cage, NB

merupakan Jumlah Ball, frm merupakan frekuensi

kecepatan putaran rotor, DB merupakan diameter ball,

DP merupakan diameter antar ball, dan merupakan

sudut kontak ball (Diasumsikan 00).

B. Konsep Fast Fourier Transfrom (FFT)

Metode Fast Fourier Transfrom merupakan

pengembangan suatu metode perhitungan cepat dari

Discrete Fourier Transform (DFT). DFT merupakan

suatu metode perhitungan yang mengubah sinyal dari

domain waktu ke domain frekuensi. Biasanya DFT

digunakan untuk keperluan analisis spektrum dalam

domain frekuensi. Dengan menggunakan FFT, suatu

sinyal dapat dilihat sebagai objek dalam domain

frekuensi [5].

III. PERANCANGAN SISTEM DETEKSI

A. Konfigurasi Sistem

Pengujian sistem ini membutuhkan beberapa

peralatan pengukuran serta list program pengolah

sinyal dan sebuah software terprogram. Sistem

pengukuran dilakukan dengan memberikan

pembebanan mekanik dan elektrik kepada motor

induksi. Pembebanan dilakukan dengan cara motor

dikopel dengan generator yang sudah dibebani oleh

lampu. Konfigurasi sistem pada penelitian dapat dilihat

pada Gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Konfigurasi Sistem Deteksi Kerusakan Bearing

Beberapa alat penunjang pada pengukuran arus

yaitu, komputer dengan software LabView,DIAdem,

dan NI DAQ-9246 sebagai akuisisi data. Perangkat

lunak LabView terintegrasi dengan NI DAQ-9246

untuk mempermudah dalam pemilihan frekuensi

sampling. Hasil dari pengukuran akan diolah dengan

metode FFT dengan menggunakan software DIAdem

atau MATLAB. Implementasi sistem deteksi kerusakan

bearing pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar3

dibawah ini

Gambar 3. Implementasi Sistem Deteksi Kerusakan Bearing

Pada penelitian ini menggunakan motor induksi

3 phasa jenis rotor sangkar merk Tatung dengan

kapasitas sebesar 2 HP atau setara dengan 1.5 kW.

Konfigurasi belitan yang digunakan adalah wye (Y)

sehingga motor induksi memiliki rating tegangan

sebesar 380 Volt dan rating arus sebesar 3.44

Ampere. Motor induksi yang digunakan memiliki

jumlah pasang kutub sebanyak 4 buah sehingga

memiliki kecepatan sinkron sebesar 1.500 rpm dan

kecepatan pada saat beban penuh sebesar 1.380 rpm.

B. Perancangan sistem pengukuran dan pengolahan

data

Dalam Penelitian ini, sistem pengukuran sinyal

arus stator dilakukan melalui software LabVIEW

dimana software ini digunakan sebagai program utama

untuk menampilkan dan memberikan perintah akuisisi

data sinyal arus stator pada motor induksi 3 fasa.

Sedangkan pengolahan sinyal arus stator dilakukan

melalui software MATLAB dengan menggunakan

algoritma Fast Fourier Transform (FFT) yang

mengubah sinyal arus stator dari domain waktu ke

domain frekuensi. Tujuan digunakannya algoritma FFT

adalah untuk melakukan deteksi hubung singkat pada

belitan stator melalui spektrum arus stator. Diagram

Alir Proses Pengolahan Sinyal Arus Stator dan

Monitoring Pada Motor Induksi dapat dilihat pada

Gambar 4 dibawah ini.

ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

70 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM

Page 3: FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) UNTUK MENDETEKSI …

Gambar 4. Diagram Alir Proses Pengolahan Sinyal Arus Stator dan Monitoring Pada Motor Induksi

Pengukuran daya keluaran dan daya masukan

pada motor induksi 3 fasa dilakukan dengan

menggunakan beberapa peralatan pengukuran analog

maupun digital. Daya keluaran yang terdiri dari torsi

dan kecepatan putaran rotor diukur dengan

menggunakan peralatan pembebanan yang terdiri dari

machine test system dan multi function machine. Nilai

torsi dan kecepatan putaran rotor dapat dilihat pada

display machine test system. Sedangkan daya masukan

diukur dengan menggunakan wattmater yang dipasang

pada setiap fasa motor induksi 3 fasa.

C. Rekonstruksi Kerusakan Bearing

Rekontruksi kerusakan bearing motor induksi

dilakukan dengan memberikan kecacatan pada bagian

ball bearing dengan pembuatan lubang yang bervariasi.

Kerusakan dilakukan dengan melepas 1 bola pertama

pada ball bearing, kemudian melepas bola kedua pada

ball bearing, dan yang terakhir adalah dengan

memecah salah satu bagian bola pada ball bearing dan

dapat dilihat pada Gambar 5.

(a) (b) (c) (d)

Gambar 5. Rekonstruksi Kerusakan Bearing (a) Normal, (b) bola

hilang1, (c) bola hilang2, (d) bola tergores

D. Pembebanan Mekanis dan Elektris

Pada penelitihan ini pembebanan mekanis yang

digunakan adalah generator sinkron. Motor induksi

dikopel dengan generator sinkron yang dibebani oleh

sebuah lampu dengan daya masing-masing sebesar 100

Watt. Pembebanan dengan lampu disebut dengan

pembebanan elektris. Ketika motor induksi terkopel

dengan generator dilakukan pembebanan dengan 3

tahapan, yaitu saat keadaan tanpa beban atau 0 Watt,

3 buah lampu atau 300 Watt, 5 buah lampu atau 500

Watt dan 8 buah lampu atau 800 Watt.

IV. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Deteksi Kerusakan Bearing Melalui Spectrum

Arus Stator

Pada penelitian ini membahas tentang deteksi

kerusakan bearing melalui spectrum arus stator dengan

memperbandingkan nilai dan bentuk gelombang antara

spectrum sinyal normal dan spectrum sinyal rusak.

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa

kerusakan bearing dapat menganggu kerapatan fluks

pada air gap sehingga muncul nilai spectrum arus yang

lebih tinggi dibanding kondisi normalnya pada tingkat

frekunsi kerusakan tertentu. Frekuensi kerusakan

bearing pada bagian Ball Bearing dapat ditentukan

dengan menggunakan persamaan (1) dan (4). Dimana

sebuah konstanta, Satu konstanta memiliki 2 nilai yang

berbeda yang disebut sideband. Untuk keperluan

analisis, dipilih konstanta 1 sampai 10. Pemilihan nilai

konstanta ini dirasa cukup untuk melakukan deteksi

kerusakan bearing karena akan diperbandingkan nilai

spectrum arus pada 20 frekuensi kerusakan yang

berbeda. Gambar 6, 7, dan 8 menjelaskan bahwa

sinyal spectrum arus No Load, Half Load, dan Full

Load tingkat variasi kerusakan yang berbeda. Untuk

tingkat variasi kerusakan pada spectrum arus No Load,

Half Load dan Full Load, dapat ditemukan adanya

kenaikan spectrum arus data rusak yang lebih tinggi

daripada spectrum arus sehat. Apabila diperhatikan,

bentuk gelombang antara spectrum No Load, half load

dengan spectrum Full Load rusak dapat terlihat

perbandingan. Hal ini disebabkan karena kerusakan

bearing merupakan kerusakan mekanis sedangkan

analisis yang dilakukan merupakan analisis secara

listrik sehingga masih sangat sulit untuk melakukan

deteksi kerusakan bearing dengan kondisi variasi

tingkat kerusakan yang berbeda.

Perhitungan frekuensi prediksi kerusakan Ball

Bearing dirumuskan dengan :

Nilai frekuensi prediksi kerusakan ball bearing yang

didapat 15.52 Hz

Perhitungan fbng (frekuensi kerusakan ball bearing)

dengan parameter kondisi No load dirumuskan :

fbng = fe ± m fv

fbng = 50 ± 15.52 = 65.5

fbng = 50 ± 15.52= 34.5

CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 71

Page 4: FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) UNTUK MENDETEKSI …

Gambar 6. Spectrum Arus No Load

Gambar 7. Spectrum Arus Half Load

Gambar 8. Spectrum Arus Full Load

Berdasarkan dari hasil spectrum sinyal arus

sehat dan spectrum sinyal arus rusak diatas maka dapat

diperoleh untuk berbagai variasi mulai dari variasi

tingkat kerusakan bearing yang berbeda pada bagian

Ball Bearing serta tingkat variasi kerusakan yang

berbeda, untuk keberhasilan deteksi pada kerusakan

bearing dengan variasi kerusakan yang berbeda dapat

dilihat pada Tabel 1.

TABELI. Keberhasilan Deteksi Kerusakan Bearing

Variasi tingkat

kerusakan

Amplitude(dB)

No Load Half Load Full Load

Sehat -39.27 -55.54 -45.95

Bolahilang1 -37.34 -45.95 -37.62

Bolahilang2 -36.42 -40.46 -37.32

BolaTergores -35.89 -38.00 -33.59

Pada penelitian ini yang dapat terdeteksi pada

variasi kerusakan yang menunjukkan dimana variasi

No Load, Half Load, dan Full Load kerusakan bola

hilang1 lebih besar daripada No Load, Half Load, dan

Full Load sehat.

V. KESIMPULAN

Dalam Penelitian ini Fast Fourier Transform

untuk mendeteksi kerusakan bearing pada bagian ball

bearing motor induksi melalui arus stator ini

dikarenakan metode ini memberikan perbandingan

sinyal spectrum arus No Load, Half Load, dan Full

Load sehat dan Rusak. Maka dari itu dimana sinyal

spectrum arus No Load,Half Load, dan Full Load rusak

lebih besar daripada sinyal spectrum No Load, Half

Load, dan Full Load sehat. Maka diperbandingan ini

terlihat dari perbedaan sinyal spectrum arus tersebut. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan bearing

menjadi beban tambahan pada shalf karena bearing

sulit berputar sehingga kecepatan putaran rotor turun

dan konsumsi daya listrik meningkat karena daya

keluaran menjadi lebih besar.

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Anugrah, Ageng Sapta dan Iradiratu. 2017. Perancangan Space Vector Pulse Width Modulation Voltage Source

Inverter (SVPWM VSI) Berbasis Fuzzy Logic Pada Motor

Induksi 3 Fasa Sebagai Alternatif Driver Yang Meminimalkan distorsi Harmonisa. Universitas Hang Tuah

Surabaya: Seminar Nasional Kelautan.

[2] Setiyadi, Muhamad Tesar dan Parno Raharjo. 2019.

Karakteristik Getaran Pada Bantalan Bola Menyelaras Sendiri Karena Kerusakan Sangkar. Politeknik Negeri

Bandung. Bandung.

[3] Da Silva. A, M. 2006. Induction Motor Fault Diagnostic

and Monitoring Method. Marquette University Milwaukee.

[4] Hamdani, Muhammad Heikal. 2014. Deteksi Kerusakan

Outer Race Bearing Pada Motor Induksi Menggunakan

Analisis Arus Stator. Institut Teknologi Sepuluh November: Fakultas Teknologi Industri.

[5] Yudha, Ryan. 2015 . Deteksi Kegagalan Motor Induksi Jenis Squirrel Cage Berbasis Motor Cuurent Signature

Analysis (MCSA). ISSN : 2302-3805. AMIKOM

Yogyakarta : Februari 2015.

[6] Alham, Nur Rani dkk. 2018. Analysis Of Load And

Unbalance Voltage on Air Gap Eccentricity in Detection of Three pahse Induction Motor. Departemen of Electrical

Engineering. Institus Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya.

ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

72 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM

Page 5: FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) UNTUK MENDETEKSI …

[7] Rahayu, Tendi dan Abdul Multi. 2017. Pengaruh Missaligment Terhadap Arus Dan Getaran Pada Motor

Induksi. Universitas Muhammadiyah Jakarta: Seminar

Nasional Sains dan Teknologi.

[8] Bima, Maulana. 2015. Perancangan dan Simulasi SVPWM

Two Level Inveter Sebagai Pengendali Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa [Skripsi]. Surabaya : Universitas Hang

Tuah, Surabaya.

[9] Benbouzid. Mohamed El Hachemi. 2000. A Riview of

Induction Motors Signature Analysis as a Medium for

Faults Detection. IEEE Transactions On Industrial Electronics. Germany.

[10] Candra B S dan Iradiratu D P K. 2017. “Aplikasi Adaptive Fuzzy Logic Sebagai Base Space Vector Pulse Width

Modulation (Svpwm) Untuk Meminimalkan Distorsi

Harmonisa Pada Motor Induksi 3 Fasa”, Universitas Hang Tuah, Surabaya.

[11] Schoen, RR dkk. 1994. Motor Bearing Damage Detection Using Stator Current Monitoring. Georgia Institute of

Technology. School of Electrical and Computer

Engineering.

12] Dikhrillah, Bima Maulana. 2015. Perancangan Dan Simulasi

Svpwm Two Level Inverter Sebagai Pengendali Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa. Teknik Elektro Universitas Hang

Tuah. Surabaya.

[13] Setiawan, Candra Bagus. 2017. Aplikasi Adaptive Fuzzy

Logic Sebagai Base Space Vector Pulse Width Modulation

(Svpwm) Untuk Meminimalkan Distorsi Harmonisa Pada Motor Induksi 3 Fasa . Teknik Elektro Universitas Hang

Tuah. Surabaya.

[14] Yudiastawan, I Gusti Putu. 2009. Deteksi Kerusakan

Bearing dan Eccentricity Pada Motor Induksi Tiga Fasa

Dengan Current Sgnature Analysis. Universitas Indonesia : Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam.

[15] Anugrah, Ageng Sapta. 2017. Perancangan Space Vector Pulse Width Modulation Voltage Source Inverter (Svpwm

Vsi) Berbasis Fuzzy Logic Pada Motor Induksi 3 Fasa

Sebagai Alternatif Driver Yang Meminimalkan Distorsi Harmonisa. Teknik Elektro Universitas Hang Tuah.

Surabaya.

BIOGRAFI PENULIS

Yogi Prasetyadi dilahirkan di

Surabaya pada tanggal 04

Januari 1997. Penulis adalah

putra kedua dari dua

bersaudara pasangan Suwoto

dan Murtiasih. Selama 12

tahun penulis mengenyam

pendidikan di SD

Kendangsari 3 Surabaya,

SMP Budi Sejati Surabaya,

dan SMK PGRI 1 Surabaya

hingga lulus tahun 2015.

Pada tahun yang sama,

penulis masuk ke Jurusan Teknik Elektro FTIK-

Universitas HangTuah dan mengambil bidang

studi Teknik Sistem Tenaga.

CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 73