farmakoterapi obat panca indra
TRANSCRIPT
L/O/G/O
FARMAKOTERAPI OBAT PANCA INDRAOleh : KELOMPOK 1FARMAKOTERAPI OBAT PANCA INDRAOleh : KELOMPOK 1
Your Company slogan in here
TUGAS PRAKTIKUMTUGAS PRAKTIKUM
KASUS 1
Seorang wanita, 25th, datang ke poliklinik karena jalan sering nabrak-nabrak. Penderita mempunyai riwayat sering menggunakan obat tetes mata Cendo Xytrol untuk mengatasi iritasi mata karena debu. Mata tidak merah tapi TIO meningkat. Dokter memeriksa penderita dan memberikan tetes mata Atropin sebelum melakukan funduskopi.
• Penggunaan tetes mata Atropin untuk menyebabkan pupil midriasis untuk mempermudah pemeriksaan menggunakan Funduscopy.
• Mekanisme kerja atropin dengan memblok reseptor M3 pada otot sirkuler pupil.
• ES: akomodasi jarak dekat terganggu, reflek cahaya pupil hilan
1 Apa tujuan penggunaan tetes mata Atropin pada kasus tersebut? Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut dan apa saja efek samping yang dialami penderita tersebut?
Jawab :• Kandungan Cendo xytrol
dexamethasone, neomycin sulfate, polymixin B sulfate.
• Dexamethasone gol. Steroid merupakan faktor predisposisi glaukoma oleh karena drug induced (glaukoma sekunder)
2 Dari hasil pemeriksaan, penderita didiagnosa mengalami glaukoma. Adakah hubungan penyakit yang dialami penderita dengan riwayat sering menggunakan tetes mata Cendo xytrol ?
3Jelaskan site of action golongan obat-obat yang digunakan pada glaukoma sesuai dengan patofisiologinya???
Normal dan tidak normal keluar aqueous humor. (A)
Normal keluar melalui trabecular meshwork (panah besar) dan uveoscleral rute
(panah kecil) dan terkait dengan anatomi. Sebagian
besar aliran aqueous humor adalah melalui trabecular
meshwork.Setiap jalur yang terkuras oleh sirkulasi vena
mata.
(B) Dalam sudut terbuka primer glaukoma, humor
aqueous keluar oleh jalur-jalur tersebut
berkurang.
(C) Pada glaukoma sudut tertutup, iris diposisikan
secara tidak normal sehingga untuk memblokir berair aliran keluar melalui
anterior chamber sudut (iridocorneal).
• Terapi glaukoma– Supresi pembentukan aquos humor– Fasilitasi aliran keluar aquous humor– Penurunan volume vitreus
Penurunan volume vitreus
Fasilitasi aliran keluar aquous humor
Supresi pembentukan aquos humor
Penyekat adrenegik beta (simpatolitik)
Timolol absorbsi sistemik dapat terjadi dan menimbulkan efek samping pada jantung dan paru (bisa memperberat asma,PPOK,dan bradiaritmia)
obat penyekat β topikal depresi, kebingungan, fatigue
Apraclonidine (adrenergik simpatomimetik spesifik α2 me↓ TIO dg menekan produksi aqueous humor apraclonidine tidak mudah melalui sawar jaringan darah. Akan menimbulkan efek samping sistemik yaitu penurunan diastolik, bradikardi, insomnia, iritabilitas, pe↓ libido. Pada mata memucatnya conjungtiva, elevasi palpebra superior, midriasis, dan rasa terbakar.
Supresi pembentukan aquos humor
– Bromidine (Agonis adrenergik α2)
mulut kering, rasa menyengat, dan kemerahan (paling sering)
– Dorzolamide hydrochloride (Penghambat Anhidrase Karonat) topikal
terjadi reaksi lokal rasa terbakar, tersengat, keratopati punctata superficial, reaksi alergi pada conjungtiva, rasa pahit pasca penetesan.
– Penghambat anhidrase karbonat per oral
diberikan pada Px yg tidak dapat dikendalikan dengan tetes mata. Efek samping deplesi kalium gangguan lambung, diare, dermatitis eksfoliatif, pembentukan batu ginjal, napas pendek, fatigue, asidodis, kesemutan pada ekstremitas.
– Agonis prostaglandin
efek samping keempat sediaan menyebabkan pe↑ pigmentasi coklat pada iris, conjungtiva hiperemis, kerotopaiti epitel punctata, dan sensasi benda asing. Dan obat ini memperparah peradangan mata.
– Obat parasimpatomimetik (kolinergik)
eg : pilocarpine Miosis disertai penglihatan menurun, dan spasme akomodatif.
– Epinephrine, Dipevefrine obat adrenergik (simpatomimetik non spesifik)
obat ini menimbulkan efek pada temapat yang memiliki reseptor α dan β. Efek samping alergi lokal, sakit kepala, palpitasi.
Fasilitasi aliran keluar aquous humor
– Epinephrine, Dipevefrine
efek samping okuler refleks vasodilatsi conjungtiva, endapan adrenokrom, conjungtivitis folikuler
– Obat-obat hiperomostik
me↓ TIO dengan membuat plasma jadi hipertonik terhadap aqueous humor.
efek smaping mual, muntah, sakit kepala (glicerine).
ekstravasi aksidental pada tempat suntikan dan dapat menimbulkan reaksi lokal, dari iritasi ringan sampai nekrosis jaringan.
Penurunan volume vitreus
4Sebutkan masing-masing golongan obat dan uraikan mekanisme kerja masing-masing golongan obat, indikasi, kontra indikasi serta efek sampingnya (buat dalam bentuk tabel)
Golongan Obat
Mekanisme Kerja Indikasi Kontra Indikasi
Efek Samping
Agonis Muskarinik(Pilokarpin)
Pilokarpin bekerja pada reseptor muskarinik (M3) yang terdapat pada otot
spingter iris, yang menyebabkan otot berkontraksi dan
menyebabkan pupil mata mengalami miosis.
Pembukaan terhadap jala mata trabekular
secara langsung meningkatkan tekanan pada cabang skleral. Aksi ini memfasilitasi
pengeluaran cairan pada kelopak mata sehingga menurunkan tekanan
intraokular (dalam mata).
Mengurangi
produksi hummor aquos
(glaukoma kronik, glaukoma
sudut tertutup akut dan kronik.)
inflamasi akut pada ruang
anterior mata, kondisi
konstriksi pupil seperti iritis
akut, anterior evetis dan glaukoma sekunder tertutup
Miosis (penglihatan
malam terganggu)
Blurry vision untuk melihat
jauh (headache)Vasodilatasi p.d
cerebral (headache)
Golongan Obat
Mekanisme Kerja Indikasi Kontra Indikasi
Efek Samping
Antagonis Beta
(Timolol)
Menghambat cAMP dependent process pada
ciliary bodyBlok reseptor b1 di
badan siliar
Glaukoma sudut
tertutup atau pun glaukoma
sudut terbuka
Pasien Diabetes
Ocular Irritation, Superficial
keratopathy, Broncospasme,
heart block, masked
hypoglikemia (blok
b1:Glukogenolis dan
glukoneogenesis terhambat)
Golongan Obat
Mekanisme Kerja Indikasi Kontra Indikasi
Efek Samping
Agonis Adrenoresep
tor (Adrenalin)
memiliki afinitas terhadap reseptor α, β1,
β2
Glaukoma sudut
terbuka
Glaukoma sudut tertutup (Midriasis, iris
menebal sudut semakin
sempit)
Alergi, hiperemi, Hipertensi, Midriasis,
headache,palpitasi, conjunctival
palpitations
Golongan Obat
Mekanisme Kerja
Indikasi Kontra Indikasi
Efek Samping
Carbonic Anhidrase Inhibitor
(acetozolamid)
Blok karbonik anhydrase
inhibitor dan menurunkan pembentukan
bikarbonat
Menurunkan produksi humor aquos
(Glaukoma sudut
terbuka)
Keadaan depresi kadar
natrium dan/atau kalium
dalam darah, penyakit atau
disfungsi ginjal atau hati, kegagalan kelenjar
suprarenal, asidosis
hiperkloremi, glaukoma kronik non
kongestif sudut tutup
Mual, muntah, diare, gangguan rasa,
depresi, poliurea, menurunkan libido, gangguan elektrolit
dan asidosis, gangguan darah
termasuk agranulositosis dan
trombositopenia. Dapat menyebabkan
parestesia, hipokalemia,
berkurangnya nafsu makan, bintik merah
pada kulit, dapat terjadi batu ginjal
dan sindrom stevens- johnson.
Golongan Obat
Mekanisme Kerja Indikasi Kontra Indikasi
Efek Samping
Hiperosmotic Agen
(Manitol)
dengan segera meningkat Volume
plasma untuk meningkatkan aliran
darah otak dan menghantarkan oksigen
i.V glaukoma
sudut tertutup
CHF, Uodem paru (beban
jantung meningkat
karna volume darah
meningkat)
Headache, nausea,
vomiting,diuresis,dehydration.
Timolol (B bloker) Mengurangi aliran darah pada badan
siliar → mengurangi pembentukan humor aquous.
Tidak menyebabkan miosis dan spasme akomodasi sehingga tidak mengganggu pengelihatan.
Untuk glaukoma sudut terbuka, afakik, sekunder.
5Dokter memberikan obat salah satunya Timolol tetes mata. Efek apa yang diharapkan dokter dengan memberikan Timolol tetes mata pada kasus tersebut ?
1. Cuci tangan dan duduk atau berdiri
di depan cermin.
2. Ambil dari atas botol.
3. Tekuk kepala ke belakang dan tarik perlahan ke bawah kelopak mata bawah Anda.
4. Pegang penetes di atas satu mata. Remas satu tetes ke saku dibentuk oleh lembut merobohkan kelopak mata bawah. Cobalah untuk tidak menyentuh mata Anda, bulu mata, atau apapun dengan ujung penetes.
5. Melepaskan kelopak mata dan menjaga mata tertutup selama mungkin setelah penerapan tetes mata.
6Jelaskan dan peragakan cara dokter menggunakan tetes mata pasien !
6. Seka sisa cairan yang jatuh ke pipi Anda dengan tisu.
7. Ulangi pada mata lain jika drop diresepkan untuk kedua mata.
8. Ketika dua mata yang berbeda drop preparat digunakan pada saat yang sama hari, tunggu selama minimal lima menit sebelum meletakkan kedua drop ke mata. Hal ini memungkinkan drop pertama untuk 'menetap di' dan tidak dicuci oleh setetes kedua jika dimasukkan ke dalam terlalu cepat.
• Tidak perlu, karena pemberian antiinflamasi akan memperburuk keadaan
7 Perlukah obat antiinflamasi untuk mata kasus tsb ? Jelaskan !
8Sebutkan jenis – jenis antiinflamasi untuk mata berdasarkan potensinya dan jelaskan mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi serta efek sampingnya ( buat dalam bentuk tabel ) !
no Mekanisme kerja Indikasi kontraindikasi Efek samping
1 Kortikosteroid preparat prednisolon : menghambat pelepasan asam arakidonat dari fospolipid dengan
cara menghambat fosfolipase A2
Untuk terapi uveitis dan inflamasi kornea episkleritis, iritis, luka bakar kimiawi atau
thermal pda kornea.
Pada pasien DM, gagal ginjal,
hipertenKI , pada ulkus peptikum,
osteoporosis, psikosis
2 k. Dexamethasone : menghambat pelepasan asam arakidonat dari fospolipid dengan cara menghambat fosfolipase A2
Untuk inflamasi kornea
, pada ulkus peptikum,
osteoporosis, psikosis
peningkatan TIO
3 k. Fluorometholones : menghambat pelepasan asam arakidonat dari fospolipid dengan cara menghambat fosfolipase A2
inflamasi segmen anterior, pasca operasi, uveitis anterior,konjungitvitis alergi berat, konjungtivitis vernal, pencegahan reaksi penolakan graft kornea, episkleritis, skleriti
, pada ulkus peptikum, osteoporosis, psikoss
Peningkatan tio
4 Kortikosteroid topikal Untuk inflamasi segmen anterior
Pada glaukoma Berpotensi menimbulkan
kebutaan, penipisan sklera atau kornea ,
terjadi supresi adrenal
KASUS 2
An.R, 5th, BB 20kg, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan keluar cairan kuning dari telinga kanan. Diawali batuk, pilek sejak 5 hari yll. Tiga hari yll sudah dibawa ke Puskesmas dan diberi obat tetapi tidak berkurang. Kemarin malam Rio panas tinggi dan sangat rewel dan siangnya keluar cairan warna kuning, lengket, molor dan berbau amis dari telinga kanan.
1JELASKAN PATOFISOLOGI PADA KASUS DIATAS ?? (OTITIS MEDIA) !
OTITIS MEDIA
MASUKNYA BAKTERI MELALUI TUBA EUSTACHIUS
INFEKSI PADA TONSIL
INFEKSIPADA SALURAN
NAFAS ATAS
FOKUS INFEKSI YANG DEKAT DENGAN TELINGA
• Pemberian antibiotik untuk menghilangkan infeksi.
2Uraikan tujuan terapi kasus tersebut !
• Karena diawali dengan gejala flu dan batuk, kemungkinan pasien terkena otitis media sehingga antiinfeksi yang dapat diberikan adalah
Tingkat keparahan Obat
Ringan Amoxicilin, eritromicin + sulfonamid, cotrimoxazol
Sedang Amoxicilin + asam klavulanat, cefaclor, cefuroxime, cefixime,
claritromicin
Berat Cefalosporin gen 3, quinolon
3adanya cairan warna kuning, lengket, molor dan berbau amis dari telinga kanan menunjukkan adanya infeksi, jelaskan anti infeksi apa saja yang bisa diberikan pada pasien tersebut ! kenapa?
• Diagnosis kasus ini diperkirakan adalah Otitis Media Akut (OMA) stadium supurasi hal ini di karenakan pasien 5 tahun memiliki riwayat batuk pilek selama 5 hari. Sebelumnya,disusul panas tinggi, telinga kanan mengeluarkan cairan warna kuning lengket molor berbau amis dan sangat rewel satu hari sebelum berobat.
4Jelaskan rute administrasi obaat antiinfeksi manakah yang paling tepat ?
Kesemua anamnesa menuju pada OMA :
• Batuk dan pilek diperkirakan disebabkan infeksi hemofilus influenza yang merupakan salah satu kuman penyebab OMA
• Hemofilus influenza sering ditemukan pada anak berusia 5 tahun
• Riwayat batuk dan pilek sebelumnya
• Pada stadium supurasi didapatkan nyeri (rewel), ditemukan cairan lebih lembak dan berwarna kekuningan pada membran timpani.
Sehingga penatalaksanaan menggunakan pentalaksanaan OMA supuratif yakni pemberian antibiotika,idealnya disertai dengan miringotomi,bila membran timpani masih utuh.
Antibiotika yang dianjurkan adalah golongan penisilin atau ampisilin. Terapi awal diberikan penisilin intramuskular agar didapatkan konsentrasi yang adekuat dalam darah minimal selama 7 hari jika alergi penisilin berikan eritromisin.
ROUTE ADMINISTRASI PENISILIN
1. Absorpsi penisilin secara IM cepat sekali diabsorpsi dan menghasilkan kadar puncak dalam plasma plasma sekitar 15 – 30 menit.
2. Distribusi penisilin G didistribusikan luas dalam tubuh. Kadar obat tercapai dalam hati,empedu,ginjal,usus,limfe tetapi dalam CSS sukat dicapai.
• Ekskresi melalui sekresi di tubulus ginjal
• Kontraindikasi alergi penisilin,anemia hemolitik,hepatitis,nefropati,gangguan pencernaan.
• Cuci tangan anda lalu miringkan kepala atau berbaring dalam posisi miring
• Cara meneteskan obat :
– Jari telunjuk diletakkan di depan tragus, telunjuk tersebut mendorong ke depan sedangkan jari tengah dan ibu jari memegang atau mengepit daun telinga kemudian ditarik ke arah atas belakang (untuk dewasa) atau ke arah bawah belakang (untuk anak-anak) sehingga liang telinga tampak jelas dan lurus
– teteskan obat pada liang telinga, biarkan beberapa menit supaya obatnya mencapai dasar liang telinga.
– setelah digunakan, ujung wadah obat tetes telinga jangan dibilas, keringkan dengan kertas tisu dan tutup wadah dengan baik.
5Jika anda seorang dokter memberikan obat tetes telinga, coba jelaskan pada ibu penderita bagaimana cara pengunaanya?
6Beberapa obat di katakan bersifat ototoksik.
a. Jelaskan apa yang di maksud dengan ototoksik dan berikan contohnya
b. Uraikan bagaimana mekanisme obat-obat tersebut sehingga bersifat ototoksik
c. Dalam aplikasinya diklinik, apa saja yang harus diperhatikan ketika memberikan obat yang bersifat ototoksik
Golongan obat Contoh
Analgetik-Antipiretik Salisilat, Quinine
Antimikroba
Aminoglikosida Streptomosin, Gentamsin, Kanamisin, Tobramisin, Amikasin
Glycopeptida Vancomicin
Makrolid Eritromosin
Antineoplastik Cisplatin
Loop diuretik Furosemid, Ethacrynic acid
a. Obat yang dapat menyebabkan kerusakan pada saraf vestibulokoklea atau organ pendengaran dan keseimbangan.
1) Degenerasi stria vaskularis
2) Degenerasi sel epitel sensori. Terjadi pada organ corti dan labirin vestibular. Akibat penggunaan aminoglikosida sel rambut luar lebih terpengaruh dari sel rambut dalam, terjadi mulai dari basal koklea dan berlanjut terus hingga akhirnya sampai ke bagian apeks.
3) Degenerasi sel ganglion. Kelainan ini terjadi sekunder akibat adanya degenerasi sel epitel sensori.
b. Mekanisme obat Ototoksikb. Mekanisme obat Ototoksik
1. Aminoglikosida (tetes telinga)
Mekanisme : obat dapat menembus membran tingkap bundar (round window membran)
2. Loop diuretics
Mekanisme : Menghambat reabsorbsi elektolit-elektrolit dan air pada cabang naik dari lengkungan henle
• Tentukan tingkat pendengaran dasar
• Lakukan uji keseimbangan
• Peringatkan px tentang potensi toksisitas.
c. Aplikasi klinik dlm pemberian obat bersifat ototoksik
KASUS 3
Seorang wanita, 23th, datang ke dokter karena keluhan hidung buntu sepanjang hari. Selama ini ia memang sering mengalami hidung buntu, bersin-bersin dan pilek tiap kali terpapar udara dingin. Biasanya keluhan hidung buntu diobati sendiri dengan pemberian tetes hidung ILLIADIN. Saat ini dengan tetes hidung tsb keluhan hidung buntu tidak berkurang, malah rasanya semakin buntu. Dulu sebelum ia menggunakan tetes hidung ILLIADIN, atas saran temannya ia menggunakan tablet Chlorpeniramin Maleat untuk mengatasi pilek dan besin-bersin namun belakangan ia merasa terganggu dengan efek samping sulit menelan dan tenggorokan kering. Pada pemeriksaankan fisik didapatkan dalam batas normal.
Illiadin (mengandung oxymetazoline) Oxymetazoline bekerja lewat 3 mekanisme berupa
vasokonstriksi, anti-inflamasi, dan antiviral. Proses vasokonstriksi yang dapat mengurangi
pembengkakan mukosa hidung, memudahkan pernafasan, pengeluaran sekret sekaligus kuman mikroba.
Proses anti-inflamasi yang dapat menghambat jalur pro-inflamasi, menekan oxidative stress, dan menghambat gejala rhinitis.
Proses anti-viral menghambat aktivitas HRV-14, men-downregulation reseptor virus ICAM-1, dan melawan virus penyebab rhinitis.
1Penderita sering menggunakan ILLIADIN tetes hidung untuk mengatasi hidung buntu. Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut ?
• Kandungan Illiadin oxymthazoline HCL dekongestan bekerja sebagai agonis reseptor ɑ1 vasokonstriksi mukosa dan sekresi sekret ↓ hidung longgar.
• Pemakaian yang terlalu lama terjadi desensititasi reseptor / hilangnya sensitifitas reseptor (rebound congestion)
2Saat ini pemakaian ILLIADIN tetes hidung malah membuat hidung semakin buntu. Apa sebabnya ?
Dapat menimbulkan efek sistemik di karenakan
obat tetes hidung tersebut di absobsi pada
mukosa hidung , dan di bagian hidung memiliki
pembuluh darah , melalui vaskularisasi itulah
penyebaran ke sistemik
3Pemakaian obat tetes hidung tsb dapat menimbulkan efek sistemik. Mengapa demikian dan efek apa saja yang dapat muncul ?
4Pemeberian tablet Chlorpeniramin Maleat dapat mengurangi pilek dan bersin-bersin, Jelaskan mekanismenya !
Mekanisme Mekanisme AllergiAllergi
• Karena Mekanisme kerja Chlorpeniramine maleat adalah sebagai antagonis reseptor H1, klorfeniramin maleat akan menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos; selain itu klorfeniramin maleat dapat merangsang maupun menghambat susunan saraf pusat (Tjay, 2002; Siswandono, 1995).,,sehingga menyebabkan susah menelan dan mulut kering
5Efek samping sulit menelan setelah pemakaian tablet Chlorpeniramin Maleat, disebabkan oleh apa ?
• Antihistamin Generasi I atau generasi II tergantung kebutuhan ingin efek sedativ atau tidak.
• Anti inflamasi : steroid dan kromolin
6Jika penderita berencana pergi ke suatu daerah yang bersuhu dingin, sebagai preventif, obat golongan apa saja yang dapat diberikan pada pasien tersebut?
7Jika anda sebagai dokter memberikan obat tetes hidung, coba jelaskan pada penderita bagaimana cara penggunaannya !
• Cuci tangan• Periksa apakah pipet atau nosel
yang bersih dan tidak pecah atau retak.
• Posisikan diri Anda sehingga bagian atas kepala Anda sejajar dgn lantai, ini berarti bahwa tetes akan mengumpul di atas rongga hidung Anda
• Cobalah untuk tidak membiarkan penetes menyentuh sisi lubang hidung Anda. Jangan menyentuh penetes dengan jari Anda
• Tetaplah pada posisi ini selama beberapa menit
• Tutup kembali ke wadah.
L/O/G/O
Your Business Company slogan in here
www.themegallery.com