fakultas psikologi universitas sanata dharma … · 2019. 5. 16. · dengan caranya masing-masing,...
TRANSCRIPT
DESKRIPSI PERSEPSI KEADILAN ORGANISASI PADA
DRIVER GO-JEK DI YOGYAKARTA
(STUDI KUALITATIF FENOMENOLOGI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Psikologi
Disusun oleh :
Maria Ivena Amada Sari
139114153
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
DESKRIPSI PERSEPSI KEADILAN ORGANISASI PADA
DRIVER GO-JEK DI YOGYAKARTA
Oleh :
Maria Ivena Amada Sari
139114153
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Robertus Landung Eko Prihatmoko M.Psi. Tanggal :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DESKRIPSI PERSEPSI KEADILAN ORGANISASI PADA
DRIVER GO-JEK DI YOGYAKARTA
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Maria Ivena Amada Sari
139114153
Telah dipersiapkan di depan penguji
pada tanggal 27 November 2018
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap Tanda Tangan
Penguji I : ................................................. ……………...
Penguji II : ................................................. ………………
Penguji III : ................................................. ……………...
Yogyakarta,
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Titik Kristiyani, M. Psi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“fall down seven times, stand up eight”
- Anon
“I believe the process of going from confusion
to understanding is a precious, even
emotional, experience that can be the
foundation of self-confidence.”
Brian Greene
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk rekan-rekan
driver GO-JEK YOGYAKARTA yang telah banyak
memberikan inspirasi kehidupan dan membuat
perjalanan selalu menyenangkan,
Keluarga, dosen pembimbing, dan teman-teman
yang selalu mendukung untuk terus berjuang
dengan caranya masing-masing,
Seseorang terkasih yang selalu mengulurkan
tangannya pertamakali untuk membantu,
dan
Tak lupa, Tuhan Yesus yang selalu memberikan
cinta yang selalu membuatku kehabisan kata-
kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan dengan sejujurnya dan sesungguhnya bahwa skripsi
yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain selain yang
sudah disebutkan dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya suatu karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Oktober 2018
Penulis,
Maria Ivena Amada Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
DESKRIPSI PERSEPSI KEADILAN ORGANISASI
PADA DRIVER GO-JEK DI YOGYAKARTA
Maria Ivena Amada Sari
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi gambaran persepsi keadilan organisasi pada
mitra driver GO-JEK di Yogyakarta. Informan penelitian ini adalah 3 orang driver GO-JEK di
Yogyakarta yang menjadikan GO-JEK sebagai profesi utamanya. Penelitian ini disusun dengan
menggunakan desain penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
teknik wawawancara semi terstruktur. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan
fenomenologi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa driver memiliki persepsi bahwa
mereka belum merasakan keadilan organisasi secara maksimal. Driver memiliki empat aspek utama
yang membentuk persepsi keadilan organisasi. Lebih lanjutnya, penelitian ini berhasil menangkap
hal-hal baru seperti: perbedaan operasionalisasi beberapa konsep keadilan, munculnya trigger
penyusun informasi kunci pembentuk persepsi keadilan, alasan driver tetap bertahan dalam kondisi
tidak adil, serta peran moral value pada penilaian keadilan
Kata Kunci : Keadilan Organisasi, Driver GO-JEK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE DESCRIPTION OF ORGANIZATIONAL JUSTICE PERCEPTION
IN GO-JEK DRIVER IN YOGYAKARTA
Maria Ivena Amada Sari
Faculty of Psychology
Sanata Dharma University
ABSTRACT
This study aimed to explore the perceptions of organizational justice on GO-JEK drivers in
Yogyakarta. The informants of this study were 3 GO-JEK drivers in Yogyakarta who use GO-JEK
as their main profession. This study was designed using a qualitative research design. Research’s
data is collected using semi-structured interview techniques. Data analysis was performed using a
descriptive phenomenology approach. The results show that drivers have a unfair perception of their
organizatitional justice experience as GO-JEK driver. Drivers have four main aspects that
formulated the perception of organizational justice. Furthermore, this study managed to capture
new things such as: differences in the operationalization of several concepts of organizational
justice, the emergence of triggers that composite key information of a justice Perception’s formation,
the reason behind drivers that remain stay in unfair conditions, and the role of moral values in the
assessment of justice
Keyword : Organizational Justice, Driver GO-JEK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang bertandatangan di bawah ini
Nama : Maria Ivena Amada Sari
Nim : 139114153
Guna pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada pertpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya saya yang berjudul :
“DESKRIPSI PERSEPSI KEADILAN ORGANISASI PADA DRIVER GO-
JEK DI YOGYAKARTA”
Berserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Saya mengizinkan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat.
Yogyakarta, 22 Oktober 2018
Yang menyatakan,
Maria Ivena Amada Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana
Psikologi (S.Psi.). Skripsi ini selesai berkat adanya dukungan dan kontribusi yang
diberikan oleh orang-orang disekitar penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma pada periode jabatan 2013-2017.
3. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, M.Psych., Ph.D., selaku Ketua
Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Robertus Landung Eko Prihatmoko, M.Psi., selaku dosen
pembimbing akademik tahun 2013-2017 dan juga menjadi dosen
pembimbing skripsi yang telah mendampingi, membimbing, memberi
masukan, serta semangat dalam proses penulisan skripsi.
5. Bapak Drs. H. Wayudi M.Si selaku dosen pembimbing akademik tahun
2017-2018 yang telah memberikan arahan dan masukan selama menjalani
masa studi.
6. Seluruh karyawan dan staff di Fakultas Psikologi Sanata Dharma (Mas
Gandung, Mbak Nanik, Mas Muji, Pak Gik, dan rekan-rekan student staff
lainya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Keluarga tercinta: Papa dan Mama yang selalu mengupayakan yang terbaik
agar penulis bisa menjalani masa studi dengan baik melalui dukungan serta
doa.
8. Ketiga informan penelitian: mas G, mas P, dan mas A yang sudah mau
banyak berbagi bukan hanya soal kehidupan per-GOJEK-an tapi juga
pelajaran-pelajaran hidup lainya. Semoga selalu Gacor dan sukses dunia
akhirat!
9. Partner terbaik sepanjang hidup: Terimakasih telah menghentikan produksi
mantanku. Terimakasih untuk selalu menjadi orang yang paling pertama
untuk mengulurkan tangan ketika aku lagi down. Terimakasih untuk selalu
menyediakan waktu di sela-sela kesibukanmu. Semoga kita bisa bertumbuh
bersama ya!
10. Mas Dosen Edo (Edward Theodorus M.App.Psy) : terimakasih atas diskusi-
diskusi ringan tapi berbobotnya! Makasih juga untuk selalu ngingetin fokus
nyelesein skripsi baru keliling dunia hahaha. Mas Dosen Ucil : (Albertus
Harimurti M. Hum): Makasih banyak mascil udah mau direpotin untuk
diskusi soal penelitian dan makasih untuk saran-sarannya yang sangat
membantu dalam pengerjaan skripsi ini . Mas Dosen Niko (Nicholas
Simarmata, S.Psi., M.A.): makasih atas pinjaman bukunya! makasih juga
udah jadi rekan mengolah kekritisan pikiran. Sukses doktoralnya mas!
11. Teman-teman yang selalu mendukung dan mengingatkan dalam
mengerjakan skripsi ini : Team Payung (Paskal, Doni, SS, Ladya), Rani,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Bunda Vivi, Sonya, Vita, Ray. Makasih banyak teman-teman, support
kalian sangat membantuku untuk tetap semangat mengerjakan skripsi ini
12. Teman-teman kelas A 2013 atas 5 tahunya berdinamika bersama. See you
on top, Guys!
13. Teman-teman BEMF 2013 : Mas Saktya, Mbak Ella yang udah mau
memberikan kesempatan buatku untuk menjadi bagian dari keluarga besar
BEMF. Divisi orgasme : Ko Nathan, Kak Gede, dan Gera : terimakasih
sudah menjadi rekan kerja paling menyenangkan dan juga jadi kakak yang
selalu memberikan masukan dan dukungan selama berproses di BEMF.
Teman-teman BEMF lain: Terimakasih atas dinamikanya teman-teman.
Sukses karirnya ya!
14. Teman-teman panitia classmeting 2013, LiveIn 2015, dan Psychofest 2016.
Terimakasih sudah memberi kesempatan untuk terus berkembang.
15. Seluruh teman-teman psikologi angkatan 2013. Semoga angkatan kita tetap
solid ya! Jangan lupa dateng kalau ada reuni.
16. Teman-teman, sahabat, dan orang-orang yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu. Terimakasih atas segala bentuk cinta yang diberikan.
Yogyakarta, 22 Oktober 2018
Penulis,
Maria Ivena Amada Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN PERSETUJUAN III
HALAMAN PENGESAHAN III
HALAMAN MOTTO IV
HALAMAN PERSEMBAHAN V
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA VI
ABSTRAK VII
ABSTRACT VIII
LEMBAR PERNYATAAN IX
KATA PENGANTAR X
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 9
A. Teori Referensi 9
B. Disruption Era dan Dampaknya Terhadap Keadaan Perekonomian 15
C. Pertanyaan Penelitian 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 28
A. Paradigma dan Pendekatan Penelitian 28
B. Fokus Penelitian 29
C. Informan Penelitian dan Karakteristik Informan 29
D. Fokus Penelitian 31
E. Informan Penelitian dan Karakteristik Informan 31
F. Metode Pengumpulan Data 33
G. Pedoman Wawancara 35
H. Saturasi Data 37
I. Metode Analisis Data 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
J. Kualitas Penelitian dan Kredibilitas Data 39
K. Refleksivitas Peneliti 41
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 44
A. Pelaksanaan Penelitian 44
B. Hasil Penelitian 45
1. Trigger Pada Penilaian Keadilan 45
2. Struktur Pengalaman Keadilan Organisasi Pada Driver GO-JEK 46
3. Sintesis Tema-Tema Pembentuk Persepsi Keadilan Organisasi 74
C. Pembahasan 78
1. Gambaran pembentukan persepsi keadilan organisasi driver pada
judgmental phase 79
2. Gambaran pembentukan persepsi keadilan organisasi driver pada use phase
: reaksi terhadap keadilan 88
3. Gambaran dinamika pembentuk persepsi keadilan organisasi 94
D. Temuan Baru 96
1. Bertahan dalam ketidakadilan 96
2. Moral value bisa menjadi pencegah seseorang melakukan kecurangan
dalam bekerja meskipun dalam situasi yang dirasa tidak adil 96
BAB V. PENUTUP 99
A. Kesimpulan 99
B. Keterbatasan Penelitian 100
C. Saran 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skema Pembentukan Persepsi Overall Justice menurut Lind (2001) ... 14
Tabel 2. Panduan Wawancara ......................................................................... 36
Tabel 3. Identitas Informan ............................................................................. 44
Tabel 4. Waktu pelaksanaan wawancara ......................................................... 45
Tabel 5. Tema-Tema Yang Muncul Pada Pengalaman Keadilan Organisasi
Informan P……………………………………………………………………….47
Tabel 6. Tema-Tema Yang Muncul Pada Pengalaman Keadilan Organisasi
Informan G…………………………………………………………………...…..56
Tabel 7. Tema-Tema Yang Muncul Pada Pengalaman Keadilan Organisasi
Informan A…………………………………………………………………...…..66
Tabel 8. Sintesis Tema-Tema Membentuk Persepsi Keadilan Organisasi……….74
Tabel 9. Skema Pemberntukan Persepsi Overall Justice Pada Driver Go-Jek…109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Deskripsi Unit Makna Informan P ............................................... 110
Lampiran 2. Transkrip Wawancara Informan P ............................................... 130
Lampiran 3. Lembar Member Checking Informan P........................................ 143
Lampiran 4. Lembar Informed Consent Informan P ........................................ 144
Lampiran 5. Deskripsi Unit Makna Informan G .............................................. 145
Lampiran 6. Transkrip Wawancara Informan G .............................................. 167
Lampiran 7. Lembar Member Checking Informan G ....................................... 179
Lampiran 8. Lembar Informed Consent Informan G ........................................ 180
Lampiran 9. Deskripsi Unit Makna Informan A .............................................. 181
Lampiran 10. Transkrip Wawancara Informan A ............................................. 208
Lampiran 11. Lembar Member Checking Informan A ................................... 229
Lampiran 12. Lembar Informed Consent Informan A ...................................... 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klaus Schwab dalam laman daring “World Economy Forum” pada tahun
2015 mengatakan bahwa pada saat ini kita hidup dalam era yang baru. Era yang
baru ini ditandai dengan banyaknya perubahan yang serba cepat (disruption)
karena pengaruh perkembangan teknologi. Perubahan akibat digitalisasi ini
terjadi di dalam ekosistem yang kompleks yang mencakup aspek ekonomi,
pemerintahan dan kemasyarakatan. Konsekuensi yang dihadapi dari hal ini
adalah ketika ada satu hal yang berubah; seperti dalam kasus ini yaitu teknologi
maka seluruh sistem perlu diubah untuk mengikutinya. Saat ini, perubahan
model ekonomi akibat digitalisasi menjadi salah satu isu yang cukup krusial
untuk di bahas dan menjadi perhatian dari pemerintah dan media (Selloni,
2017).
Model ekonomi saat ini membentuk apa yang disebut sebagai sharing
economy. Sharing economy adalah sebuah bentuk sistem ekonomi dimana
kegiatan ekonomi yang terjadi memanfaatkan penggunaan aset-aset pribadi
(baik berupa barang atau jasa) untuk dikomersialisasikan kepada orang lain
dengan dimediasi oleh plaform digital (De Stefano 2015; Sundarajan 2017).
Model ekonomi ini memiliki karakteristik yang jauh berbeda dibandingkan
dengan model ekonomi konvensional (Selloni, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Salah satu karakteristik dari sharing economy ini adalah munculnya
perilaku ekonomi yang disebut sebagai collaborative consumption. Perilaku
collaborative consumption ditandai dengan kecenderungan orang untuk lebih
terbuka kepada orang lain dalam hal akses kepemilikan sumber daya. Hal ini
dilakukan dengan cara menyewakan, membagi, dan menukar sumber daya
yang dimilikinya dengan sumber daya yang dimiliki orang lain (Botsman &
Rogers 2010; Hamari et al., 2015; Kasali 2017).
Pekerja dalam sharing economy memiliki karakteristik yang berbeda.
Menurut Kneese, dkk (2014), karakteristik pekerjaaan pada era sharing
economy ini didasari pada semangat kewirausahaan, fleksibilitas, dan
kolaborasi sertar melibatkan platform tertentu untuk mengakses pekerjaan.
Dengan karakteristik pekerjaan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya,
pekerja-pekerja dalam sharing economy terbagi menjadi dua tipe yaitu pekerja
crowdwork dan on-demand worker. Pekerja tipe crowdwork memperoleh
pekerjaannya melalui sebuah platform dan dapat menyelesaikan pekerjaanya
secara daring. Contoh dari pekerja crowdwork adalah desaigner grafis di
Fivver. Pekerja tipe on-demand worker juga memperoleh pekerjaanya melalui
sebuah platform, namun pekerjaan yang didapatkan harus dikerjakan secara
lokal (De Stefano, 2015). Contoh dari pekerja on-demand worker adalah driver
Go-Jek, Uber, dan Grab.
Di Indonesia sendiri, salah satu contoh gambaran pekerja sharing economy
yang cukup banyak mendapatkan sorotan akhir-akhir ini adalah mitra driver
dari PT Go-Jek Indonesia. PT Go-Jek Indonesia sendiri merupakan salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
perusahaan digital yang didirikan pada tahun 2010. Pada awalnya, perusahaan
ini memberikan layanan untuk menghubungkan driver ojek dengan orang yang
mencari jasa ojek melalui panggilan telepon. Setelah meluncurkan aplikasinya,
kini GO-JEK telah tumbuh menjadi on-demand mobile platform yang
menyediakan berbagai layanan mulai dari transportasi, logistik, pembayaran,
layan-antar makanan, dan berbagai layanan on-demand lainnnya (Go-Jek
2018; Pratama, 2016). Saat ini, GO-JEK telah beroperasi di 50 kota di
Indonesia dan telah memiliki lebih dari 900.000 mitra driver yang tersebar di
berbagai kota pada tahun 2017 (Bohang, 2017).
Desain kerja yang ditawarkan PT Go-Jek Indonesia adalah bentuk kerja
kemitraan. Dengan sistem kemitraan ini, mitra Go-Jek (driver) akan
mendapatkan akses ke costumer yang membutuhkan jasa mobilitas melalui
aplikasi Go-Jek (Go-Jek, 2017). Dengan sistem kemitraan ini, driver akan
menggunakan sumber daya yang dimilikinya yaitu waktu dan kendaraan untuk
memberikan layanan mobilitas kepada costumer yang memesan layanan
melalui aplikasi Go-Jek. Setelah memberikan layanan tersebut, costumer akan
membayarkan sejunlah nominal tertentu kepada driver baik secara langsung
maupun melalui e-money yang terdapat pada aplikasi Go-Jek tersebut.
Sebagai pembuat desain kerja, PT Go-Jek memiliki beberapa kebijakan
untuk mitra driver. Kebijakan tersebut antara lain adalah kebijakan assignment
pemberian order, skema pendapatan melalui mekanisme tingkat penyelesaian
harian dan sistem bonus, kebijakan pembatalan orderan, standar layanan
umum, dan kebijakan mengenai pelanggaran. Selain kebijakan-kebijakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tersebut, PT Go-Jek juga memiliki panduan kerja bagi mitra drivernya.
Panduan kerja tersebut meliputi panduan persiapan umum dan prosedur kerja
sesuai layanan.
Sebagai pembuat desain kerja yang cukup baru, desain kerja yang dibentuk
oleh PT Go-Jek Indonesia pun tidak lepas dari berbagai pro dan kontra. Salah
satu isu yang paling berkembang dari desain kerja tersebut adalah masalah
keadilan. Tercatat ada beberapa kali peristiwa demonstrasi yang dilakukan oleh
para driver.
Pada tanggal 10 Oktober 2016 demo besar-besaran dilakukan oleh driver
Go-Jek di depan kantor PT. Go-Jek Indonesia. Dalam demo tersebut massa
mengeluhkan terjadinya ketidakadilan akibat perubahan kebijakan sistem
pembagian hasil yang semula 80:20 menjadi 50:50. Selain itu mereka juga
mengeluhkan terjadinya ketidakseimbangan antara biaya opeasional dengan
pendapatannya. Hal-hal ini kemudian diekspresikan dengan meneriakkan yel-
yel dan menunjukkan poster-poster. Poster-poster yang mereka bawa di
antaranya bertuliskan 'Kami driver bukan sapi perah!’, 'hapus sistem
performa!', 'bangkit melawan!' (Batubara, 2016).
Pada tahun 2017 tepatnya tanggal 23 Maret, diselenggarakan sebuah
diskusi bertajuk " Transportasi Online VS Konvensional," yang digelar di
bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Anggota Komunitas Online, Dino
Sapto Januarsa mengutarakan pendapatnya bahwa mitra driver merasa sudah
banyak dieksploitasi oleh PT Go-Jek karena kebijakan-kebijakan yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
seperti penentuan tarif yang terlalu murah sehingga berdampak pada
pendapatan driver (Fachrudin, 2017).
Pada tanggal 5-7 Juli 2017 terjadi demo karena driver merasa kebijakan
manajemen Go-Jek dianggap merugikan driver. Hal-hal yang disoroti adalah
masalah perubahan sistem poin yang berpengaruh terhadap pendapatan bonus
driver (Fani, 2017). Setelah itu, demo juga kembali terjadi pada tanggal 23-24
November 2017 dengan tuntutan yang sama yaitu skema bonus dan tarif serta
tuntutan keterlibatan pemerintah dalam mengatur hal tersebut. Tuntutan ini
diajukan karena driver merasa karena ketiadaan aturan membuat driver lemah
dimata regulator (Adiyuda, 2017).
Dari sisi PT Go-Jek sendiri, tercata ada beberapa tanggapan terkait demo-
demo yang dilakukan mitra driver nya. Saat Demo tanggal 10 Oktober tersebut
PT GI sendiri menyatakan bahwa pihaknya memang mendapat banyak keluhan
terkait kebijakan barunya yaitu penyelesaian order dan tingkat performa.
Meskipun begitu, pihaknya menyatakan bahwa mereka sudah berupaya untuk
memberikan yang terbaik dengan berusaha mendengarkan masukan dan
aspirasi (Fajrina, 2016). Untuk demo pada bulan November 2017 tersebut PT
Go-Jek juga menyatakan hal yang sama yaitu pihaknya sudah berupaya untuk
memberikan yang terbaik pada mitra. Meskipun begitu pihaknya tetap akan
mendengarkan aspirasi driver untuk kebaikan bersama (Shantika, 2017).
Aspek keadilan tentu saja menjadi salah satu hal yang penting dalam
bekerja. Menurut Cropanzano dan Ambrose (2015), orang memperdulikan apa
yang mereka terima (distribusi) dan bagaimana hal tersebut dialokasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
(prosedural), serta bagaimana orang lain memperlakukan mereka selama
mereka bekerja (interaksional). Selain itu, menurut Fieseler dkk (2017),
persepsi terhadap pengaruh kekuatan yang dimiliki aplikator untuk mengatur
praktik kerja berpengaruh terhadap persepsi keadilan yang dimiliki pekerja.
Berdasarkan hasil preliminary study yang dilakukan oleh peneliti, dari 12
pertanyaan tentang keadilan, 9 diantaranya mendapatkan respon yang negatif
terkait pengalaman keadilan mereka. Aspek-aspek yang kedilan yang direspon
negatif tersebut adalah konsistensi aturan, minimalisasi bias dalam
pengambilan keputusan, informasi yang akurat dalam pengambilan keputusan,
membuat keputusan yang dapat diperbaiki, pengambilan keputusan yang
melibatkan semua pihak, sikap netral perusahaan terhadap konflik,
kepercayaan bahwa perusahaan dapat mengelola karyawan dengan bak, dan
bentuk pengargaan yang didapatkan.
Selain itu, berkaca dari fenomena munculnya isu keadilan dalam desain
kerja yang dibuat oleh PT Go-Jek dan juga melihat dari hasil preliminary study
yang dilakukan, peneliti melihat perlunya melihat lebih lanjut mengenai
pemahaman keadilan dari persepsi driver. Hal ini diperkuat juga oleh saran dari
penelitian Rupp (2017) dan Smith (2010) yang menunjukkan perlunya
mengkaji pengalaman keadilan organisasi pada pekerja yang memiliki desain
kerja yang berkembang di jaman sekarang serta melihat pengalaman itu
menggunakan sudut pandang pekerja itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan tersebut, terlihat bahwa keadilan merupakan salah
satu fenomena yang banyak disoroti oleh driver Go-Jek sebagai akibat dari
munculnya model pekerjaan yang baru (pekerja digital). Lebih lanjutnya lagi,
penelitian sebelumnya menyarankan untuk mengkaji pengalaman keadilan
organisasi pada model pekerjaan yang baru dengan menggunakan sudut pandang
pekerja itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan
eksplorasi terhadap persepsi keadilan organisasi pada pekerja digital dengan
menggunakan pengalaman mitra driver GO-JEK di Yogyakarta sebagai
representasinya.
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan penelitian yang hendak disasar adalah:
Mengetahui bagaimana gambaran persepsi keadilan organisasi pada mitra driver
GO-JEK di Yogyakarta
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan
bidang keilmuan psikologi terutama dalam hal Industri dan Organisasi
khususnya mengenai informasi akan gambaran keadilan organisasi pada
pekerjaan di era ekonomi digital dan bagaimana dampak psikologis yang
dihasilkan dari kondisi suatu keadilan organisasi. Selain itu penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang tertarik
dengan topik serupa.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran mengenai keadaan
keadilan organisasi yang dialami oleh driver GO-JEK. Hal ini diharapkan
dapat memberi pemahaman yang lebih luas mengenai potret keadaan driver
GO-JEK dan diharapkan dapat menjadi salah satu informasi bagi lembaga-
lembaga terkait baik itu pemerintah maupun PT GO-JEK Indonesia dalam
pembuatan kebijakan yang menyangkut driver GO-JEK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Referensi
1. Perkembangan konsep keadilan organisasi
Menurut Affairs (2015) perkembangan konsep keadilan organisasi
bisa dilihat dengan melihat sejarah penelitian mengenai keadilan
organisasi. Sejarah mengenai perkembangan keadilan organisasi sendiri
dibagi kedalam tiga momentum.
Momentum pertama adalah pergerakan keadilan distributif yang
dimulai pada tahun 1950an dan berlangsung hingga 1970an. Fokus
penelitian pada mahzab ini adalah mengenai keadilan dalam alokasi
sumber daya. Momentum kedua adalah pergerakan mazab keadilan
prosedural dimulai dari pertengahan 1970an dan berlangsung hingga
pertengahan 1990an. Fokus pada pergerakan ini adalah membuat
penekanan pada objektivitas prosedur yang terkait dengan distribusi
penghargaan. Momentum ketiga adalah pergerakan mazab keadilan
interaksional yang dimulai pada pertengahan 1980 dan berlanjut hingga
saat ini. Fokus pada penelitian ini adalah mengenai hubungan
interpersonal dalam konteks organisasi.
Konsep keadilan organisasi yang populer saat ini didasari oleh
penelitian Colquitt pada tahun 2001. Colquitt menyebutkan bahwa keadilan
organisasi dibentuk oleh empat dimensi yaitu: dimensi keadilan distributif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dimensi keadilan prosedural, dimensi keadilan interaksional, dan dimensi
keadilan informasional (Colquitt et al., 2001; Rupp et al., 2017).
Dengan berkembangnya penelitian mengenai keadilan organisasi
serta berkembangnya konteks dan situasi organisasi, terdapat beberapa
tanggapan mengenai relevansi dari konsep teori keadilan organisasi yang
sudah ada dengan situasi saat ini. Rupp (2017) pada penelitianya mengenai
review terhahap konseptualisasi dan pengukuran keadilan organisasi
menghasilkan beberapa temuan: (a) model psikologis dari peneliti keadilan
pada beberapa dekade yang lalu memiliki kondisi kerja yang berbeda; (b)
pengukuran keadilan yang dilakukan saat ini tidak merefleksikan
keseluruhan teori yang mendasari pengukuran tersebut. Hal ini terutama
terjadi karena adanya perbedaan desain kerja pada era 1800-1900an (era
saat teori tersebut dibentuk) dengan kondisi desain kerja di era saat ini (era
digital).
Perbedaan opersasionalisasi pada konsep keadilan organisasi
terlihat dalam penelitian Fieseler dkk (2017) yang meneliti mengenai
persepsi keadilan organisasi pada pekerja crowdwork di Amazon
Mechanichal Turk. Dalam penelitian itu ditemukan bahwa persepsi keadilan
organisasi lebih sering dibentuk berdasarkan interaksi dengan requester.
Jika melihat konsep keadilan organisasi yang dibentuk Colquitt, interaksi-
interaksi dengan requester tidak termuat dalam kriteria dimensi pembentuk
persepsi keadilan organisasi padahal hal ini ternyata ditemukan dalam
penelitian Fieseler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut terlihat bahwa konsep
mengenai keadilan organisasi yang sebelumnya di dominasi oleh fokus
penelitian yang berdasarkan faset penilaian keadilan spesifik yaitu penilaian
keadilan distributif, prosedural, interpersonal, dan informasional (Rupp et
al., 2017) menjadi kurang relevan lagi untuk memahami kondisi keadilan
organisasi saat ini. Hal ini didukung dengan munculnya hal-hal baru yang
dapat mempengaruhi pembentukan persepsi keadilan organisasi selain dari
faktor-faktor yang sudah ada pada konsep keadilan organisasi menurut
Colquitt.
Terlebih lagi, menurut Smith (2010) keadilan organisasi merupakan
fenomena yang kompleks. Keadilan organisasi terbentuk dari berbagai
macam faset-faset yang berwujud seperti cita-cita filosofis, kebajikan sosial,
dinamika organisasi, dan nilai personal. Sejauh ini belum ada teori keadilan
organisasi yang mampu secara sistematis menemukan kriteria yang lengkap
dari keadilan organisasi (Cropanzano & Ambrose, 2015).
2. Penggunaan konsep overall justice
Ada beberapa argumen yang mendasari penggunaan pendekatan overall
justice untuk melihat persepsi keadilan. Argumen pertama adalah konsep
keadilan organisasi menurut Colquitt dirasa kurang bisa menangkap gambaran
psikologis terkait fenomena keadilan organisasi pada pekerjaan non
konvensional di jaman sekarang (era sharing economy) karena konsep tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dibangun pada era pekerjan industrial yang tentu saja memiliki karaktersitik
yang jauh berbeda (Rupp, et al 2017).
Argumen kedua adalah meskipun individu dapat membedakan antara aspek-
aspek keadilan, mereka cenderung mengalami keadilan secara lebih holistik
(Ambrose & Schminke, 2009). Selain itu, “Overall Justice” juga menjadi
representasi yang lebih baik akan fenomena pengalaman keadilan seseorang
(Ambrose & Schminke, 2009). Terlebih lagi Hauenstein dkk (2001),
berpendapat bahwa konsep “Overall Justice” juga lebih baik dalam melihat
pengaruh keadilan dalam organisasi.
3. Konsep overall justice
Perhatian mengenai “overall justice” dibangun mulai tahun 2000an
(Cropanzano & Ambrose, 2015). Konseptualisasi dari “overall justice” didasari
dari teori keadilan heuristik (Lind, 2001). Inti dari konsep “overall justice”
adalah orang cenderung memahami situasi keadilan secara gestalt.
Terdapat beberapa implikasi dari penggunaan teori ini dalam relasi antara
penilaian keadilan berdasarkan aspek-aspeknya dengan penilaian keadilan
secara umum. Lind (2001) berargumen bahwa informasi yang hilang dari
sebuah aspek keadilan dapat diisi oleh informasi dari aspek keadilan yang lain.
Lebih lanjutnya lagi Lind (2001) menjelaskan bahwa individu secara singkat
membentuk persepsi keadilan umum berdasarkan informasi yang tersedia
kemudian penilaian keadilan secara umum yang sudah terbentuk akan
memandu penilaian terhadap aspek-aspek keadilan yang lebih spesifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Lind (2002) mengemukakan bahwa persepsi keadilan ini kemudian akan
mempengaruhi persepsi terhadap kepentingan pribadi (self interest) untuk
merespon situasi sosial tertentu. Jika seseorang merasa tidak diperlakukan
dengan adil, ia cenderung menitikberatkan kepentingan-kepentingannya pada
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi atau apa yang baik bagi dirinya. Di
sisi lain, jika seseorang merasa sudah diperlakuan secara adil maka ia cenderung
menitikberatkan pada kepentingan kelompok/ organisasi.
Lebih lanjutnya lagi, Lind (2001) mengidentifikasi bahwa penilaian
keadilan organisasi dibentuk melalui dua fase. Fase pertama adalah fase
penilaian (jugdemental phase). Dalam fase ini, individu menggunakan
informasi dari aspek-aspek keadilan (informasi terkait prosedur distribusi, dan
interaksi dengan otoritas) untuk membentuk penilaian keadilan secara umum.
Pengalaman kerja sebelumnya dan pengalaman terhadap sebuah kejadian
tertentu dapat memicu evaluasi terhadap konsep keadilan yang sebelumnya
dimiliki. Fase kedua adalah fase penggunaan (use phase). Dalam fase ini,
persepsi keadilan yang terbentuk digunakan untuk memandu mereka dalam
bersikap. Lebih lanjutnya, persepsi mengenai keadilan secara umum ini
kemudian digunakan untuk menilai aspek keadilan yang lebih spesifik misalnya
menilai bagaimana distribusi pendapatannya, dll.
Persepsi umum terhadap keadilan bisa berupa evaluasi positif maupun
negatif. Jika seseorang memiliki persepsi yang positif, hal ini akan memicu rasa
percaya, engagement, dan penerimaan kepada otoritas. Jika seseorang memiliki
persepsi keadilan yang negatif, hal ini akan menghalangi terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
psychological engagement sehingga orang akan cenderung menggunakan
pendekatan quid-pro-quo (kompensasi) dalam menerima pekerjaan
(Cropanzano, Russell S.; Ambrose, 2015). Selain itu, Lind (2002) juga
mengatakan bahwa dalam konsep overall justice, informasi apapun yang
relevan dengan keadilan akan memiliki dampak yang paling besar dalam
penilaian keadilan secara umum.
Tabel 1
Skema Pembentukan Persepsi Overall Justice menurut Lind (2001)
Judgemental phase Use phase
Informasi
dari aspek-
aspek
keadilan
Persepsi
keadilan
secara umum
Persepsi
keadilan
berdasarkan
aspek-aspek
keadilan - Prosedur
- Distribusi
- Relasi
- Prosedur’
- Distribusi’
- Relasi’
Perilaku Prososial
Kepercayaan
Identifikasi diri, self esteem
Peneriman terhadap peraturan/ otoritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
B. Disruption Era dan Dampaknya Terhadap Keadaan
Perekonomian
Gambaran mengenai sharing economy
Sundarajan (2017 p.227) melihat bahwa sharing economy sebagai sebuah
fase dari evolusi ekonomi dan masyarakat yang sebagian dibentuk oleh
teknologi digital. sharing economy adalah pertukaran ekonomi secara peer-
to-peer yang tertanam di dalam komunitas masyarakat dan terdiri dari
interaksi sosial yang berbeda-beda. Karena dasar dari sharing economy
adalah interaksi sosial, maka kepercayaan menjadi hal yang penting untuk
memungkinkan terjadinya pertukaran ekonomi (Sundarajan, 2017 p.80).
Lebih lanjutnya lagi, Sundarajan (2017 p.710) mendeskripsikan bahwa
sharing economy sebagai sebuah sistem ekonomi memiliki lima karakteristik
yaitu:
a. Sebagian besar berbasis market
Semua kegiatan perekonomian dalam sharing economy terjadi
dalam sebuah market yang dapat memungkinkan untuk terjadi
pertukaran barang dan berpotensi untuk menciptakan layanan baru
karena selalu melihat apa kebutuhan dari market. Dampak dari
penggunaan market sebagai dasar dari kegiatan perekonomian adalah
peningkatan aktivitas ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. High impact capital
Sharing economy memungkinkan untuk terbukanya peluang-
peluang usaha untuk memaksimalkan banyak hal mulai dari aset dan
kemampuan seseorang hingga waktu dan uang.
c. Menggunakan crowd based network.
Sharing economy menggunakan dasar jaringan massa (crowd-
based networks) dibandingkan struktur hirarkis. Dampak dari model ini
adalah perubahan bentuk penawaran tenaga kerja yang semula dibentuk
korporasi atau agregasi negara dan saat ini dibentuk dari kumpulan
individu. Sundarajan (2017 p.710) juga menilai bahwa pertukaran
ekonomi yang terjadi di masa depan akan dimediasi oleh distribusi
jaringan massa di “marketplace” dibandingkan dengan sentralisasi dari
pihak ke tiga.
d. Mengaburkan batas antara pribadi dan profesional
Penawaran ketenagakerjaan dalam sharing economy biasanya
terjadi dalam komersialisasi interaksi peer-to-peer yang dulunya
dianggap sebagai relasi personal seperti memberikan tumpangan
kepada seseorang. Selain itu dalam sharing economy sebagian besar
pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja tetap digantikan oleh tenaga
kerja paruh waktu yang memiliki kontrak kerja yang didasari oleh
komitmen waktu tertentu, kebergantungan secara ekonomi, dan
kewirausahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambaran mengenai perilaku collaborative consumption
Dasar dari perilaku collaborative consumption adalah sebuah kolaborasi.
Individu-individu tersebut saling berkolaborasi untuk berbagi sumber daya
(contoh: kantor, apartemen, kendaraan, keahlian, dsb.) dengan orang lain.
Kolaborasi ini dapat terjadi secara lokal maupun dimediasi oleh internet. Pada
akhirnya, kolaborasi-kolaborasi konsumtif ini membentuk sebuah budaya dan
sistem ekonomi dengan motto yaitu “what mine is yours” atau “milikku
adalah milikmu” yang pada akhirnya disebut sebagai sharing economy
(Botsman, 2010 p.112).
Saat ini, hampir setiap hari orang menggunakan konsumsi kolaboratif
seperti: berbagi akses kepemilikan barang, meminjamkan barang,
menyewakan barang, berbagi barang dan bertukar barang yang melalui
komunitas dan difasilitasi oleh penggunaan teknologi (Botsman, 2010 p.131).
Bostman (2010 p.131) juga menjelaskan bahwa perilaku “collaborative
consumption” dapat membuat orang merasakan manfaat dari akses
kepemilikan terhadap barang dan jasa serta dapat menghemat uang, tempat,
maupun waktu dan juga dapat memperkaya relasi. (Botsman, 2010).
Para pelaku dalam ekonomi digital
a. Platform penghubung pekerja igital
i. Cara kerja platform digital
Platform digital ini bekerja dengan cara mengorganisir dan menjadi
perantara antara ribuan pekerja yang kemudian menghasilkan bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kerja digital yang berbeda dari bentuk kerja formal yang hirarkis.
Bentuk hubungan kerja digital bersifat triadic karena melibatkan relasi
antara klien, platform, dan tenaga-tenaga kerja otonom (Fieseler et al.,
2017).
ii. Jenis-jenis platform digital
Sebuah “marketplace” dalam sharing economy difasilitasi oleh
adanya sebuah platform digital. platform digital ini juga memiliki
berbagai variasi yang kategorisasinya didasari model bisnis yang ingin
dibangun dalam “marketplace” tersebut. (Fidler et al., 2016 dan Kenney,
2015). Contohnya adalah Amazon yang merupakan platform yang
memfasilitasi kegiatan jual beli dan Profision merupakan platform yang
menyalurkan berbagai macam pekerja paruh waktu.
Pada tahun 2016, Center for Global Enterprise menawarkan sebuah
klasifikasi platform yang didasari oleh bagaimana sebuah platform
menempatkan tenaga kerja sebagai bagian dari ekosistem platform
tersebut (Evans, 2016). Dengan didasari oleh hal tersebut Center for
Global Enterprise membuat klasifikasi sebagai berikut:
1. platform transaksi
Merupakan jenis platform yang bertujuan untuk memfasilitasi
transaksi antara pembeli dan penjual (Boudreau, 2009) Contoh dari
platform ini adalah Uber, Google search, dan Amazon.
2. platform inovasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Merupakan jenis platform yang terdiri dari blok penyusun
teknologi yang digunakan sebagai pondasi yang dapat digunakan
oleh inovator (developer) untuk mengembangkan produk atau
layanan pelengkap. Contoh dari platform ini adalah Google dimana
Google meyediakan “struktur dasar” yang kemudian dikembangkan
menjadi berbagai layanan lain seperti Google Mail, Google
Analytics, dsb.
3. platform terintegrasi
Merupakan kombinasi dari platform inovasi dan juga platform
transaksi dimana platform ini menyediakan akses bagi pengguna
untuk melakukan transaksi juga menyediakan akses bagi inovator
(developer) untuk mengembangkan sebuah produk/ layanan. Contoh
dari platform terintegrasi ini adalah Google dimana pada satu sisi ia
mempunyai “marketplace” yang disebut sebagai play store. Di
dalam “play store” pengguna bisa membeli atau mengunduh
aplikasi yang diinginkan dan penjual bisa menyematkan aplikasi
yang dibuatnya. Selain itu, Google juga meyediakan “struktur dasar”
(biasanya berupa kode-kode algoritma untuk membuat aplikasi)
yang dapat digunakan oleh developer untuk dikembangkan menjadi
sebuah aplikasi.
4. Platform investasi
Merupakan jenis platform yang terdiri dari perusahaan yang
melakukan mengatur pengumpulan dana, saham, dan aset lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan tujuan untuk berinvestasi. Contoh dari platform ini adalah
Naspers yaitu sebuah perusahaan yang melakukan investasi pada
pengembangan komunikasi daring, hiburan daring, game, dan e-
commerce.
Pekerja dalam era digital
a. Jenis-jenis pekerja dalam era digital
Jenis-jenis pekerja digital terbagi berdasarkan cara mereka memperoleh
akses ke pekerjaan dan bagaimana cara mereka melakukan pekerjaan
tersebut (Aloisi, 2015). Jenis pekerja pertama adalah pekerja yang
memperoleh pekerjaannya melalui sebuah platform dan dapat
menyelesaikan pekerjaanya secara daring. Jenis pekerja ini disebut sebagai
pekerja “crowd-work”. Jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh pekerja
“crowd-work” cukup beragam tergantung dari permintaan klien nya (De
Stefano, 2015). Contoh dari pekerja “crowd-work” adalah desainer grafis di
Fiverr. Di Fiverr kita bisa membayar seorang desainer grafis untuk
membuatkan kita sebuah desain dengan tarif tertentu. Ketika desainer
tersebut menerima permintaan kita, ia akan membuat desain sesuai apa yang
kita minta dan kemudian desain tersebut akan dikirimkan ke kita secara
daring. Jenis pekerja kedua adalah pekerja yang memperoleh pekerjaanya
melalui sebuah platform dan pekerjaan yang didapatkan harus dikerjakan
secara lokal. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja tipe ini
biasanya meliputi pekerjaan-pekerjan klerikal umum seperti layanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
transportasi, layanan bersih-bersih, layanan pengantaran, dan sebagainya.
Pada umumnya, jenis pekerja tipe kedua ini disebut sebagai “on-demand-
worker” (De Stefano, 2015). Contoh dari pekerja “on-demand-worker”
adalah driver GO-JEK. Pekerjaan dari driver GO-JEK adalah mengantar
penumpang ke suatu tempat. Driver GO-JEK mendapatkan penumpang
melalui aplikasi (platform) driver GO-JEK.
Selain De Stefano, McKinsey juga menawarkan tipologi untuk
membedakan jenis-jenis pekerja digital. McKinsey membagi pekerja digital
berdasarkan tiga kategori yaitu jenis pekerjaan dan situs pencocokan
berbasis sosial media, media platform dimana agen-agen bebas seperti
pekerja paruh waktu, konsultan, dan pekerja outsourcing lainya yang
bekerja berbasis projek, dan platform yang menyediakan alat dan data untuk
memungkinkan pekerja untuk membuat keputusan kerja yang lebih baik
(Manyika, Lund, Robinson, Valentino, & Dobbs, 2015).
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis memilih untuk menggunakan
definisi yang diberikan oleh De Stefano karena dirasa lebih sesuai untuk
memberikan gambaran mengenai subjek penelitian yaitu driver Go-Jek.
b. Permasalahan Pada Pekerja Dalam Era Digital
Dengan melihat desain kerja dari pekerja digital ini, dapat disimpulkan
bahwa bentuk pekerja ini berbeda dengan pekerja konvensional yang
banyak dikenal sebelumnya. Pekerja formal yang sudah memiliki regulasi
tersebut mendapatkan pekerjaanya berdasarkan standar tugas yang
diberikan oleh perusaanya. Di sisi lain, pekerja digital mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pekerjaannya melalui sebuah platform yang bekerja sebagai sebuah
perantara antara pekerja dengan klienya.
Munculnya pekerjaan digital ini kurang diimbangi dengan dibentuknya
regulasi secara hukum yang dapat mengatur pekerja-pekerja digital ini.
Hingga saat ini masih terjadi perdebatan mengenai bagaimana
mengklasifikasikan status pekerja pada pekerja-pekerja digital (De
Stefano, 2015). Ketika hukum belum mampu membuat regulasi bagi
pekerja digital ini, konsekuensinya adalah perusahaan penyedia platform
tersebut lebih memiliki kontrol atas tenaga kerja nya dan bebas untuk
membuat kebijakan serta peraturan bagi mereka (Van Doorn, 2017).
Dampak dari keadaan ini tentunya menimbulkan beberapa
permasalahan bagi pekerja digital. Salah satu permasalahan umum adalah
isu mengenai upah yang rendah, minimnya lembaga yang menaungi
pekerja digital, serta tingginya anonimitas (Fieseler et al., 2017). Selain
itu, Nastiti (2017) juga menemukan bahwa pekerja dalam era digital
terutama pekerja yang berada di sektor layanan transportasi seperti GO-
JEK cenderung merasakan suasana kerja yang ekspoitatif akibat dari
praktik kerja yang dirasa tidak adil bagi driver GO-JEK. Terlebih lagi
perusahaan penyedia platform memperlakukan pekerjanya sebagai tenaga
kerja lepas sehingga pekerja-pekerja tersebut tidak mendapatkan fasilitas
perlindungan pekerja (Kneese et al., 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
GO-JEK sebagai representasi pelaku ekonomi digital di Indonesia
a. Profil PT GO-JEK Indonesia
i. Sejarah terbentuknya PT GO-JEK Indonesia
GO-JEK didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010
(Pratama, 2016). Perusahaan start-up ini awalnya bergerak dalam
pengelolaan jasa “ojek” yaitu memberikan layananan pengantaran
penumpang.
Bermula di tahun 2010 sebagai perusahaan transportasi roda
dua melalui panggilan telepon. Setelah meluncurkan aplikasinya,
kini GO-JEK telah tumbuh menjadi on-demand mobile
platform yang menyediakan berbagai layanan mulai dari
transportasi, logistik, pembayaran, layan-antar makanan, dan
berbagai layanan on-demand lainnnya (Gojek 2018, Pratama, 2016).
ii. Visi dan Misi Perusahaan
GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di
berbagai sektor informal di Indonesia. Kegiatan GO-JEK bertumpu
pada 3 nilai pokok: kecepatan, inovasi, dan dampak sosial (Gojek,
About Us, 2018).
GO-JEK telah beroperasi di 50 kota di Indonesia, seperti
Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Medan, Palembang,
Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Malang, Solo, Manado,
Samarinda, Batam, Sidoarjo, Gresik, Pekanbaru, Jambi, Sukabumi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Bandar Lampung, Padang, Pontianak, Banjarmasin, Mataram,
Kediri, Probolinggo, Pekalongan, Karawang, Madiun, Purwokerto,
Cirebon, Serang, Jember, Magelang, Tasikmalaya, Belitung,
Banyuwangi, Salatiga, Garut, Bukittinggi, Pasuruan,
Tegal,Sumedang, Banda Aceh, Mojokerto, Cilacap, Purwakarta,
Pematang Siantar, dan Madura (Gojek, About Us, 2018). Pada
Desember 2017, PT GO-JEK Indonesia telah memiliki lebih dari
900.000 mitra driver yang tersebar di berbagai kota (Bohang, 2017).
iii. Layanan yang diberikan oleh PT GO-JEK Indonesia
GO-JEK memiliki beragam layanan yaitu GO-RIDE, GO-CAR
GO-FOOD, GO-SEND, GO-MART, dan GO-MED. Dalam
penelitian ini, peneliti memfokuskan pada layanan yang banyak
dilakukan oleh mitra driver pengendara roda-dua yaitu GO-RIDE,
GO-FOOD, dan GO-SEND (Go-Jek, 2018).
b. Kebijakan PT GO-JEK Indonesia untuk mitra driver
PT GO-JEK Indonesia memiliki beberapa kebijakan untuk mitra
drivernya (Go-Jek, Kebijakan Go-Jek, 2018) yaitu:
i. Sistem assignment sebagai mekanisme pemberi order
Sistem pemberian orderan yang diberlakukan oleh PT GO-
JEK Indonesia adalah pembagian orderan berdasarkan driver
terdekat dari lokasi costumer/ orderan. Pemberitahuan mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
orderan masuk ini akan ditampilkan di aplikasi driver selama 10
detik untuk selanjutnya diterima atau ditolak oleh driver.
ii. Kebijakan tingkat penyelesaian harian (tingkat performa)
Tingkat penyelesaian harian merupakan faktor yang
mempengaruhi pendapatan driver. Tingkat penyelesaian harian
adalah angka yang dihitung berdasarkan jumlah order yang
diselesaikan dibagi dengan jumlah order yang masuk ke aplikasi
GO-JEK driver. Dalam satu hari, driver harus menyelesaikan order
dengan tingkat penyelesaian sesuai dengan standar performa di kota
masing-masing. Jika driver telah berhasil melampaui tingkat
penyelesaian di atas angka minimal maka driver berhak
mendapatkan bonus harian.
iii. Tingkat performa dan bonus
Performa merupakan faktor yang mempengaruhi pendapatan
tambahan seorang driver. Tingkat performa driver ditentukan dari
banyaknya penyelesaian order yang dapat dilakukan oleh driver dan
juga penilaian dari costumer. Jika seorang driver berhasil mencapai
lebih dari standar performa yang ditetapkan oleh PT GO-JEK, maka
driver tersebut berhak mendapatkan bonus harian sesuai dengan poin
yang berhasil dikumpulkan.
iv. Kebijakan penerimaan order
Driver diharapkan untuk tidak memilih-milih order yang
datang. Apabila driver terlalu banyak mengabaikan atau menolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
order dalam waktu yang ditentukan, driver dapat berpotensi
menerima suspend sementara (mulai dari 15 menit hingga 2 jam).
v. Kebijakan pembatalan order
Adalah kebijakan yang mengatur driver agar sebisa mungkin
tidak membatalkan order yang masuk. Apabila driver terlalu
banyak membatalkan order dalam jangka waktu tertentu, driver
berpotensi mendapatkan suspend sementara sampai dengan 30
menit di mana ketika mendapatkan suspend, driver tidak dapat
menerima order. Pembatalan dapat dilakukan melalui beberapa
cara, yakni lewat aplikasi GO-JEK driver, menelpon call center,
ataupun ketika driver meminta costumer untuk membatalkan
order.
vi. Standar pelayanan umum
Dalam bekerja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh driver yaitu: (1) tidak dianjurkan memulai percakapan basa-
basi, (2) bersikap tenang dan santun serta ramah, (3) jawab
pertanyaan costumer jika dirasa perlu, (4) menggunakan bahasa
tubuh seperlunya, (5) menggunakan atribut GO-JEK seperti jaket
dan membawa helm GO-JEK, (6) tidak menyimpan data
costumer atau menghubungi costumer utuk hal di luar order
setelah menyelesaikan order.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
vii. Pelanggaran
PT GO-JEK memiliki tiga pilar pelanggaran yang perlu
dihindari (Go-Jek, Tiga Pilar Pelanggaran Go-Jek, 2018), yaitu:
ancaman keamanan, tindakan curang, dan memberikan pelayanan
yang buruk.
c. Mekanisme Kerja Driver PT GO-JEK Indonesia
PT GO-JEK Indonesia membuat beberapa prosedur yang perlu
diperhatikan driver ketika menjalankan orderan (Go-Jek, Panduan
Umum, 2018). Pertama adalah persiapan yang perlu diperhatikan
sebelum bekerja dan kedua adalah prosedur kerja yang disesuaikan
dengan jenis layanan yang diminta.
C. Pertanyaan Penelitian
Berkaca dari fenomena munculnya driver Go-Jek di Indonesia beserta
beberapa demo yang terjadi, dan juga diperkuat hasil preliminary study yang
dilakukan, terlihat bahwa pekerja digital ini memiliki sebuah persepsi keadilan
tertentu akibat dari bentuk desain kerja yang baru ini. Berdasarkan hal ini
munculah pertanyaan penelitian yaitu bagaimanakah persepsi keadilan
organisasi pada pekerja digital ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma dan Pendekatan Penelitian
Rupp dkk (2017) dalam penelitian yang berjudul “A Critical Analysis of
the Conceptualization and Measurement of ‘Organizational Justice’: Is it Time
for Reassessment?” berargumen bahwa penelitian mengenai kedilan organisasi
dirasa perlu dikaji ulang untuk disesuaikan dengan kondisi organisasi kerja saat
ini. Hal ini dikarenakan desain kerja saat ini sudah berbeda dibandingkan
beberapa dekade lalu. Selain itu, Smith (2010) menyatakan bahwa keadilan
organisasi merupakan pengalaman yang personal sehingga memerlukan
metode penelitian yang dapat membantu untuk melihat deskripsi karakter dan
esensinya. Untuk dapat menangkap hal ini, peneliti menggunakan kerangka
overall justice. Kerangka dari konsep overall justice ini dipilih supaya peneliti
dapat menangkap persepsi keadilan organisasi dari pengalaman driver secara
gestalt.
Supaya dapat mencapai tujuan penelitian dan dengan melihat beberapa
pertimbangan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
paradigma fenomenologi dengan pendekatan fenomenologi deskriptif dalam
kerangka penelitian kualitatif. Penelitian fenomenologi deskriptif ini dapat
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan esensi dari pengalaman seseorang
(Kahija, 2017). Willig (2013) juga memaparkan bahwa esensi dari penelitian
fenomenologis adalah untuk melihat fenomena sebagaimana yang dialami oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
informan penelitian dibandingkan melihat fenomena sebagai realita objektif.
Dengan menggunakan desain penelitian fenomenologi deskriptif, peneliti
dapat menangkap struktur pengalaman keadilan organisasi yang dialami oleh
driver GO-JEK serta melihat hal-hal esensial yang menjadi pembentuk
pengalaman tersebut sehingga hal ini dapat membantu peneliti menjawab
pertanyaan penelitian.
B. Fokus Penelitian
Fokus pada penelitian ini adalah untuk melihat gambaran persepsi keadilan
organisasi yang terbentuk berdasarkan pengalaman partisipan sebagai seorang
mitra driver GO-JEK di Yogyakarta
C. Informan Penelitian dan Karakteristik Informan
Mengacu berdasarkan tujuan penelitian yang telah dipaparkan, informan
dari penelitian ini adalah mitra driver GO-JEK yang beroperasi di wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah menjalani profesi sebagai mitra driver
minimal 1 tahun dan mengandalkan profesi driver GO-JEK sebagai pekerjaan
utamanya.
Kriteria ini dipilih berdasarkan pertimbangan dari penelitian Fieseler dkk
(2017) yang menyarankan bahwa orang yang menjadikan crowdworking
sebagai pekerjaan utama cenderung lebih memperhatikan kondisi keadilan
kerja nya dan memiliki kriteria keadilan yang jauh lebih banyak dibandingkan
orang yang menggunakan pekerjaan ini sebagai sampingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Selain itu, pertimbangan atas penggunaan lama bekerja sebagai salah satu
kriteria penelitian didasari oleh argumen Rodell & Colquitt (2009) yang
mengatakan bahwa pekerja yang sudah bekerja dalam jangka waktu yang
cukup lama memiliki banyak pengalaman terkait perubahan pengaturan kerja.
Hal ini dapat menjadi salah satu untuk melihat penilaian keadilan terhadap
situasi yang terus berubah. Argumen Rodell & Colquitt ini digunakan oleh
peneliti karena PT GO-JEK cukup sering mengubah aturan mengenai peraturan
kerja bagi mitra driver sehingga peneliti merasa bahwa informan yang tepat
dalam penelitian ini adalah informan yang juga memiliki pengalaman yang
cukup kaya akan keadaan lapangan.
Informan dipilih dengan menggunakan metode purposif sampling dengan
jumlah informan sebanyak tiga orang. Hal ini mengacu pada pendapat Kahija
(2017) dimana penelitian kualitiatif umumnya menggunakan sampling
purposif dan Creswell (2013) yang menjelaskan bahwa jumlah informan pada
penelitian fenomenologi umumnya berkisar antara tiga hingga sepuluh orang.
Pemilihan jumlah subjek pada penelitian ini ditentukan berdasarkan hasil
dari pengolahan saturasi data dimana data akan dianggap cukup jika telah
mendapatkan tema-tema yang sama dari para informan (Creswell, 2013). Dari
hasil saturasi data, terlihat bahwa data dari ketiga informan penelitian ini sudah
memunculkan tema-tema yang sama sehingga peneliti merasa bahwa data dari
ketiga informan ini sudah cukup untuk kebutuhan penelitian.
Supaya dapat mencapai tujuan penelitian dan dengan melihat beberapa
pertimbangan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
paradigma fenomenologi dengan pendekatan fenomenologi deskriptif dalam
kerangka penelitian kualitatif. Penelitian fenomenologi deskriptif ini dapat
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan esensi dari pengalaman seseorang
(Kahija, 2017). Willig (2013) juga memaparkan bahwa esensi dari penelitian
fenomenologis adalah untuk melihat fenomena sebagaimana yang dialami oleh
sebagaimana yang dialami oleh informan penelitian dibandingkan melihat
fenomena sebagai realita objektif. Dengan menggunakan desain penelitian
fenomenologi deskriptif, peneliti dapat menangkap struktur pengalaman
keadilan organisasi yang dialami oleh driver GO-JEK serta melihat hal-hal
esensial yang menjadi pembentuk pengalaman tersebut sehingga hal ini dapat
membantu peneliti menjawab pertanyaan penelitian.
D. Fokus Penelitian
Fokus pada penelitian ini adalah untuk melihat gambaran persepsi keadilan
organisasi yang terbentuk berdasarkan pengalaman partisipan sebagai seorang
mitra driver GO-JEK di Yogyakarta.
E. Informan Penelitian dan Karakteristik Informan
Mengacu berdasarkan tujuan penelitian yang telah dipaparkan, informan
dari penelitian ini adalah mitra driver GO-JEK yang beroperasi di wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah menjalani profesi sebagai mitra driver
minimal 1 tahun dan mengandalkan profesi driver GO-JEK sebagai pekerjaan
utamanya. Kriteria ini dipilih berdasarkan pertimbangan dari penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Fieseler dkk (2017) yang menyarankan bahwa orang yang menjadikan
crowdworking sebagai pekerjaan utama cenderung lebih memperhatikan
kondisi keadilan kerja nya dan memiliki kriteria keadilan yang jauh lebih
banyak dibandingkan orang yang menggunakan pekerjaan ini sebagai
sampingan. Selain itu, pertimbangan atas penggunaan lama bekerja sebagai
salah satu kriteria penelitian didasari oleh argumen Rodell & Colquitt (2009)
yang mengatakan bahwa pekerja yang sudah bekerja dalam jangka waktu yang
cukup lama memiliki banyak pengalaman terkait perubahan pengaturan kerja.
Hal ini dapat menjadi salah satu untuk melihat penilaian keadilan terhadap
situasi yang terus berubah. Argumen Rodell & Colquitt ini digunakan oleh
peneliti karena PT GO-JEK cukup sering mengubah aturan mengenai peraturan
kerja bagi mitra driver sehingga peneliti merasa bahwa informan yang tepat
dalam penelitian ini adalah informan yang juga memiliki pengalaman yang
cukup kaya akan keadaan lapangan. Informan dipilih dengan menggunakan
metode purposif sampling dengan jumlah informan sebanyak tiga orang. Hal
ini mengacu pada pendapat Kahija (2017) dimana penelitian kualitiatif
umumnya menggunakan sampling purposif dan Creswell (2013) yang
menjelaskan bahwa jumlah informan pada penelitian fenomenologi umumnya
berkisar antara tiga hingga sepuluh orang.
Pemilihan jumlah subjek pada penelitian ini ditentukan berdasarkan hasil
dari pengolahan saturasi data dimana data akan dianggap cukup jika telah
mendapatkan tema-tema yang sama dari para informan (Creswell, 2013). Dari
hasil saturasi data, terlihat bahwa data dari ketiga informan penelitian ini sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
memunculkan tema-tema yang sama sehingga peneliti merasa bahwa data dari
ketiga informan ini sudah cukup untuk kebutuhan penelitian.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode wawancara semi terstruktur. Wawancara semi
terstruktur adalah salah satu metode wawancara yang menggunakan
pertanyaan yang sifatnya terbuka-tertutup. Dalam metode ini, pertanyan
wawancara dikembangkan berdasarkan topik-topik yang hendak digali (Willig,
2013). Salah satu kelebihan dari metode wawancara semi terstruktur adalah
membantu peneliti untuk membuat pertanyaan yang sesuai dengan bahasa dan
konsep berfikir dari informan (Willig, 2013).
Kahija (2017) menekankan bahwa keberhasilan dari wawancara
ditentukan oleh tiga poin yaitu : (1) panduan wawancara yang memenuhi
syarat, (2) rapport atau kepercayaan yang terbentuk, dan (3) kedalaman
penggalian informasi saat wawancara berlangsung. Oleh karena itu, peneliti
berupaya untuk membangun strategi wawancara yang dapat memenuhi ketiga
poin tersebut.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu turun ke lapangan
(preliminary study) untuk melihat keadaan mitra driver GO-JEK di DIY secara
nyata. Hal ini dilakukan peneliti untuk melihat permasalahan yang berkembang
di kalangan driver GO-JEK di DIY. Setelah merumuskan permasalahan yang
hendak di teliti, peneliti kemudian menyusun topik-topik utama permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dan mencari informan yang sesuai dengan karakteristik yang diinginkan
peneliti.
Dalam pengambilan data, peneliti terlebih dahulu membuat topik-topik
utama permasalahan yang ingin digali dan memformulasikannnya ke dalam
panduan wawancara. Panduan wawancara ini membantu peneliti untuk
membatasi pertanyaan agar sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu,
panduan wawancara ini juga mempermudah peneliti untuk melihat kembali
poin-poin apa saja yang harus digali dalam wawancara. Meskipun begitu,
peneliti berupaya untuk memperdalam pemahaman peneliti akan pengalaman
informan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tambahan yang relevan
dengan cerita informan.
Sebelum melakukan wawancara, peneliti melakukan raport selama
beberapa saat untuk meningkatkan relasi dengan informan dan meningkatkan
rasa kepercayaan informan kepada peneliti. Setelah peneliti merasa informan
sudah memiliki relasi yang baik dengan peneliti, peneliti kemudian
menjelaskan tujuan dari penelitian ini serta meminta ijin kepada informan
untuk ketersediaanya berpartisipasi dalam penelitian dengan meceritakan
pengalaman hidupnya sesuai dengan tema penelitian. Setelah mereka setuju
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, peneliti kemudian memberikan
informed consent dan menyusun jadwal untuk melakukan wawancara.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan media voice recorder.
Alat ini digunakan untuk membantu peneliti menyimpan audio wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
secra menyeluruh sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan
transkripsi.
G. Pedoman Wawancara
Penyusunan pedoman wawancara didasari oleh tujuan penelitian yaitu
keinginan untuk mengeksplorasi gambaran persepsi keadilan organisasi pada
mitra driver GO-JEK di Yogyakarta. Untuk dapat mengungkap hal ini peneliti
menggunakan teknik wawancara untuk mengambil data. Dalam melakukan
wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara.
Pedoman wawancara ini disusun berdasarkan dua hal yaitu hasil
preliminary study dan juga rekomendasi dari penelitian-penelitian terkait.
Berdasarkan hasil dari preliminary study, peneliti tertarik untuk memperdalam
aspek-aspek dari pengalaman keadilan organisasi yang dialami oleh driver
Rekomendasi dari penelitian-penelitian terkait yang digunakan peneliti dalam
menyusun pedoman penilitian ini adalah hasil dari penelitian dari Fieseler dkk
pada tahun 2017 yang mengangkat pentingnya melihat relasi antara pekerja
dengan perusahaan dalam melihat persepsi keadilan pekerja dan juga saran dari
penelitian dari Nastiti (2017) yaitu perlunya melihat pemasalahan yang terjadi
bagaimana cara pekerja bertahan pada situasi yang kurang adil. Selain keempat
hal tersebut peneliti juga ingin melihat lebih lanjut gambaran keadilan yang
dirasa ideal bagi driver.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Berdasarkan penjalasan sebelumnya, berikut adalah pedoman wawancara
disusun peneliti dan digunakan dalam pengambilan data :
Tabel 2
Panduan Pertanyaan Wawancara
1. Darimana anda mengetahui tentang GO-JEK dan bagaimana anda bisa
bergabung menjadi mitra driver?
2. Bagaimana pendapat anda mengenai posisi anda sebagai mitra driver GO-
JEK?
3. Bagaimana pengalaman keadilan yang anda alami saat menjadi mitra
driver?
4. Menurut anda, bagaimana kondisi keadilan yang ideal bagi mitra driver?
5. Bagaimana penilaian anda terhadap kondisi keadilan yang anda alami
sebagai mitra driver?
6. Apa alasan anda tetap bertahan sebagai mitra driver?
7. Bagaimana strategi yang anda gunakan saat bekerja sebagai mitra driver?
8. Apa saja permasalahan yang dihadapi oleh mitra driver di lapangan?
9. Bagaimana pandangan anda ke depan terkait dengan profesi anda sebagai
mitra driver?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
H. Saturasi Data
Untuk mencapai saturasi data, peneliti melakukan koding dan pembuatan
tema-tema yang muncul dari masing-masing narasumber. Tema-tema dari
ketiga narasumber tersebut kemudian dibandingkan untuk mencari tema-tema
umum yang dimiliki ketiganya. Tingkat saturasi yang diambil peneliti adalah
munculnya tema-tema yang sama dari ketiga narasumber. Hal ini sesuai dengan
pendapat Creswell (2013) yang menyebutkan bahwa peneliti dapat berhenti
untuk mengambil data ketika saturasi terjadi. Saturasi sendiri terjadi ketika
data tersebut dirasa sudah cukup kaya sehingga tidak memberikan insight baru
atau tidak memunculkan tema baru.
I. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah anlisis
fenomenologis deskriptif. Dalam analisis fenomenologis deskriptif, poin
utama yang ingin dilakukan adalah mendeskripsikan fenomena yang dialami
oleh partisipan dengan memaparkan fakta-fakta secara apa adanya (Kahija
2017, Willig 2013). Fokus dalam analisis fenomenologis deskriptif adalah
pengalaman umum diantara partisipan (Kahija, 2017). Dalam analisis
fenomenologis deskriptif, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Dalm
penelitian ini, peneliti menggunakan kombinasi tahapan-tahapan analisis
menurut Kahija (2017) dan Willig (2013). Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Tahap pertama : Membaca transkrip berulang kali untuk mendapatkan
impresi dari keseluruhan cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pada tahap ini peneliti mencoba untuk melaraskan diri dengan
pikiran, perasaan, dan emosi dari partisipan. Hal ini dilakukan untuk
membantu peneliti mendapatkan ekspresi yang dimunculkan partisipan
dari cerita yang disampaikannya.
2. Tahap kedua : Membuat unit makna
Setelah memahami impresi dari keseluruhan cerita, pada tahap ini
peneliti menentukan unit-unit makna dari cerita partisipan. Setelah
menentukan unit-unit makna dari cerita, peneliti kemudian
mendeskripsikan setiap unit makna tersebut ke dalam bahasa sendiri
yang sedekat mungkin dengan bahasa partisipan.
3. Tahap ketiga : Membuat deskripsi psikologis dari masing-masing unit
makna tersebut (deskripsi tekstural)
Setelah berhasil mengidentifikasi unit-unit makna dari cerita,
peneliti kemudian membuat deskripsi psikologis yang mewakili unit
makna tersebut.
4. Tahap keempat : Membuat deskripsi struktural dari fenomena yang
dialami informan
Setelah membuat deskripsi tekstural, langkah selanjutnya adalah
membuat deskripsi struktural. Deskripsi struktural adalah deskripsi
yang semakin dekat ke inti pengalaman dari partisipan.
5. Tahap kelima : Membuat sintesis tema
Setelah membuat deskripsi struktural, langkah selanjutnya adalah
membuat sintesis tema. Sintesis tema dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mengelompokkan deskripsi-deskripsi struktural tersebut kedalam
sebuah tema yang dapat mewakili inti dari deskripsi struktural tersebut.
6. Tahap keenam : Menemukan esensi (inti) dari pengalaman informan
Setelah berhasil membuat sintesis tema pada satu partisipan
kemudian dilanjutkan dengan partisipan-partisipan lainnya. Tema-tema
yang muncul dari semua partisipan kemudian diintegrasikan menjadi
beberapa tema saja yang muncul pada semua pengalaman partisipan
(tema umum). Yang perlu diperhatikan dalam memilih tema umum
adalah berpedoman pada tema-tema yang dapat menyatukan semua
partisipan.
7. Tahap Ketujuh : Mengartikulasikan struktur umum dari pengalaman
fenomena tersebut
Setelah menemukan tema-tema yang menjadi inti dari pengalaman
fenomena yang ingin diteliti, langkah selanjutnya adalah
mengartikulasikan struktur umum dari pengalaman fenomena
tersebut.
J. Kualitas Penelitian dan Kredibilitas Data
Secara umum, penelitian ini disusun dengan berpedoman pada langkah-
langkah penyusunan penelitian kualitatif fenomenologis yang disusun oleh
Kahija (2017) dan Willig (2013).
Untuk menjaga kredibilitas data, peneliti melakukan member checking
dengan memberikan transkrip analisis kepada masing-masing informan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dibaca kembali dan dikoreksi jika ada pemahaman peneliti yang keliru
mengenai pernyataan informan. Sedangkan untuk menjaga kualitas penelitian,
peneliti memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sensitif terhadap konteks.
Sensitif terhadap konteks berarti usaha peneliti untuk
memperhatikan konteks kehidupan partisipan. Dalam hal ini peneliti
berusaha memahami kehidupan partisipan dengan melihat kegiatan-
kegiatan yang dilakukan partisipan melalui laman grub “GoJek Seputar
Yogyakarta” maupun lewat status yang mereka unggah di media sosial
mereka.
2. Melakukan analisis data dengan transparan dan koheren.
Dalam hal ini peneliti secara terbuka menjelaskan metode beserta
alur analisis data yang digunakan. Selain itu peneliti juga akan
melampirkan hasil dari setiap tahapan-tahapan analisis yang dilakukan.
Peneliti juga akan melampirkan semua dokumen yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini.
3. Memastikan penelitian ini memiliki kebermanfaatan.
Untuk mencapai hal ini peneliti melakukan riset awal (preliminary
study) mengenai permasalahan yang dialami oleh mitra driver GO-JEK
DIY di lapangan dan berusaha menjawab permasalahan tersebut dengan
membuat rumusan masalah dan mengangkatnya ke dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4. Komitmen dan keilmiahan
Komitmen dalam hal ini berarti peneliti peneliti melaksanakan
penelitian dengan sungguh-sungguh dan terlibat penuh di dalamnya.
Sedangkan untuk menjaga keilmiahan penelitian, peneliti menjalankan
secara penuh setiap tahapan dalam proses pengumpulan data maupun
dalam analisis.
K. Refleksivitas Peneliti
Peneliti merupakan salah satu pengguna layanan GO-JEK di Yogyakarta.
Peneliti mulai menjadi salah satu customer GO-JEK sejak tahun 2016 hingga
saat ini. Selama menggunakan layanan GO-JEK terutamanya adalah GO-
RIDE, peneliti sering kali berbincang-bincang dengan driver GO-JEK. Saat
berbincang-bincang, banyak sekali topik obrolan yang menemani sepanjang
perjalanan. Sebagai seorang pelajar dari fakultas psikologi, peneliti tertarik
dengan topik pembicaraan mengenai bagaimana pengalaman driver menjalani
profesinya, permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, dan bagaimana
mereka menyiasati hal tersebut.
Sejauh pengamatan peneliti, profesi driver GO-JEK di Yogkarta
merupakan salah satu profesi yang cukup baru karena operasionalisasi mereka
di daerah Yogyakarta baru dimulai pada tahun 2015 dan sejauh pengamatan
peneliti, penggunaan jasa GO-JEK baru mulai “booming” pada tahun 2016.
Berdasarkan cerita-cerita yang disampaikan secara informal oleh para
driver, bekerja sebagai driver memiliki lika-likunya tersendiri. Hal ini terutama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dirasakan oleh driver yang sudah menjalani profesi ini cukup lama. Selain itu,
bekerja sebagai driver ternyata tidak mudah karena banyak sekali tantangan
dan kesulitanya. Meskipun begitu, mereka mengamini bahwa pekerjaan
sebagai driver dapat menjadi alternatif untuk menambah perekonomian
keluarga bahkan banyak diantaranya yang menggantungkan perekonomian
keluarga dari pendapatan mereka sebagai driver. Meskipun begitu, perjuangan
mereka untuk mencapai hal tersebut cukup berat dan bahkan hasil yang
didapatkan terkadang kurang sesuai dengan usaha yang sudah mereka lakukan.
Mendengar hal ini, peneliti merenungkan sebuah pertanyaan yaitu “Bagaimana
persepsi keadilan yang mereka miliki berdasarkan pengalaman kerjanya
sebagai driver?”
Selain itu, sebagai mahasiswi Psikologi yang memiliki perhatian dalam
pengelolaan manusia dalam sebuah organisasi, peneliti terinspirasi oleh
statement Isaac Prillwltensky dalam bukunya yang berjudul “The Morals and
Politics of Psychology”. Isaac menyebutkan bahwa tugas dari praktisi
psikologi organisasi bukan membuat pekerja menyesuaikan pekerjaanya dan
lebih pro kepada pengusaha, melainkan menggunakan ilmu psikologi untuk
lebih memahami kondisi pekerja. Impikasi dari hal ini adalah perlunya usaha
dari praktisi psikologi organisasi untuk dapat menciptakan desain kerja yang
dapat mengembangkan pekerja (prespektif humanis) bukan hanya
memanfaatkan daya yang dimiliki pekerja (prespektif ekonomis).
Berdasarkan hal ini, peneliti memiliki keinginan untuk berkontribusi
mengembangkan driver GO-JEK dengan berusaha memahami kondisi mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
terutama dalam hal ini adalah keadilan yang mereka rasakan. Peneliti berharap
bahwa penelitian ini dapat menyuarakan apa yang menjadi perhatian driver-
driver GO-JEK dan aspirasi mereka dapat terfasilitasi dengan baik oleh PT
GO-JEK sehingga mereka dapat lebih berkembang baik secara profesional
maupun personal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelititan ini melibatkan tiga orang informan. Berikut adalah data hasil
penelitian:
Tabel 3
Identitas Informan
Informan 1 Informan 2 Informan 3
Inisial P G A
Jenis
Kelamin
Laki-laki Laki-laki Laki-laki
Asal Kota Yogyakarta Yogyakarta Purbalingga
Usia 28 tahun 41 tahun 19 tahun
Status Menikah Menikah Belum Menikah
Lama
menjadi
driver
1 Tahun 9 Bulan 1 tahun 6 Bulan 1 Tahun
Pekerjaan
sebelumnya
Marketing di
Yamaha Motor
Yogyakarta
Mandor Wirausaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Regional
Driver
DIY DIY DIY
Tabel 4
Waktu Pelaksanaan Wawancara
Tempat Hari/ Tanggal Waktu
Informan 1
Café Secangkir
Jawa
28 Januari 2018 18.20 – 19.28
WIB
Informan 2
Café Uniq 14 Maret 2018 21.50 – 23.20
WIB
Informan 3
Café Egois 4 April 2018 16.10 – 18.25
WIB
B. Hasil Penelitian
1. Trigger Pada Penilaian Keadilan
Keadaan lapangan yang dijumpai driver GO-JEK di daerah
operasional DIY cukup beragam. Lebih lanjutnya, terdapat beberapa hal
yang menjadi perhatian driver karena menimbulkan permasalah bagi
mereka. Masalah yang cukup umum adalah penambahan jumlah driver
yang cukup banyak (P 314-315; G 222-227, A 142-144, 153-156) sehingga
persaingan antar driver untuk mendapatkan orderan semakin ketat (G 208-
210, A286-271) terutama ketika orderan sepi saat-saat liburan sekolah
maupun kampus (P 315-317; G 281-281, 285-287; A 153-156).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Selain itu, hal lain yang juga terjadi adalah munculnya aplikasi
modifikasi yang digunakan oleh sebagian driver (P 130-140; A 268-271)
mengakibatkan terjadinya pembagian antara driver yang menggunakan
aplikasi standar dengan driver yang menggunakan aplikasi modifikasi (P
208, G 486-490, A 260-263). Serta perubahan sistem pembagian orderan
dari sistem prioritas ke sistem terdekat (A 271) menjadikan driver terbagi
antara driver bolang dan driver yang “ngetem” (G 188-192; A 223-225).
Terjadinya pembagian driver ini berdampak pada pengelompokkan
wilayah-wilayah secara informal (A 260-263) dan mudahnya terjadi
kecurigaan antar driver (P 205-208, A 825-826, G 196-200).
Permasalahan lain yang dirasakan adalah potensi penurunan
performa karena munculnya order fiktif (P 131-133, 208; G 486-490, A
115-117) maupun orderan yang di batalkan (A 285-289; G 61-64, 139-
143). Selain potensi penurunan performa, masalah lain yang juga
dirasakan adalah penurunan tarif dasar (A 152-155) dan peningkatan target
pencapaian (P 116-117).
2. Struktur Pengalaman Keadilan Organisasi Pada Driver GO-JEK
a. Informan 1
Tabel 5
Tema-Tema Yang Muncul Pada Pengalaman Keadilan Organisasi
Informan P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tema Induk
Tema yang
muncul
Line
Deskripsi
Struktural
Penilaian
keadilan
umum : sudah
cukup adil
Secara umum,
keadilan bagi driver
GO-JEK sebesar
6/10 karena PT GO-
JEK sudah
membantu dengan
program rumah
murah namun masih
terjadi ketimpangan
antara antara jumlah
driver dengan
jumlah orderan
530,
534-
535,
546-
547
Secara umum, P
menilai bahwa
keadilan yang
dialaminya sebagai
driver GO-JEK
sebesar 6/10. Hal
yang menjadi
penilaian utamanya
adalah karena di satu
sisi PT GO-JEK
membantunya
dengan melalui
program murah
namun di sisi lainya
ia juga merasa bahwa
keadaan saat ini
kurang berimbang
antara jumlah driver
dengan jumlah
orderan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Distribusi
pendapatan :
perlunya
keseimbangan
beban kerja
dan distribusi
orderan
Distribusi orderan
yang semakin
sedikit dengan
tingkat pencapaian
(beban kerja) yang
semakin tinggi
mengakibatkan
persaingan antar
driver menjadi
semakin ketat
80-
83,
108-
109,
227-
229,
546-
547
P memiliki perhatian
pada keadilan
distribusi penghasilan
antara PT GO-JEK
maupun driver. Bagi
P, seharusnya
penghasilan antara
PT GO-JEK dengan
driver itu seimbang,
namun dengan
semakin tingginya
target pencapaian dan
penambahan driver
yang terjadi terus
menerus
mengakibatkan
persaingan antar
driver menjadi
semakin ketat
sehingga order yang
didapat semakin
sedikit dan membuat
semakin susah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mencukupi
kebutuhan
Situasi keadilan
yang diharapkan
dalah
kesimbangann
jumlah orderan
dengan jumlah
driver
120-
121
P menganggap hal
yang ideal adalah
sistem bonus
dihilangkan namun
orderan dibuat lancar
dengan tidak
menambah jumlah
driver
119 P beranggapan bahwa
harusnya ketika
target naik maka
bonus juga naik
339 P merasa kebijakan
yang adil bagi driver
adalah adanya
keseimbangan antara
jumlah driver dengan
jumlah orderan
Masa-masa enak P
sebagai driver
adalah saat awal-
80,
94-
95,
P menceritakan
masa-masa enaknya
saat menjadi driver
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
awal ia menjadi
driver sebelum ada
pembukaan masal
dimana ia mudah
mendapatkan
orderan sehingga
waktu kerja yang
diperlukan lebih
singkat
99,
228,
431-
432
adalah ketika ia
mudah mendapatkan
orderan sehingga
waktu kerja bisa lebih
singkat. Hal ini
terjadi pada awal-
awal ia menjadi
driver sebelum ada
pembukaan masal
Relasi antara
driver dengan
customer :
perlunya
penghargaan
kepada driver
Ketimpangan relasi
antara driver
dengan customer
mengakibatkan
customer kadang
kurang menghargai
driver dengan
perilaku yang
kurang
menyenangkan
61-
66
553-
557,
559,
562-
563,
565,
576,
569-
570,
579-
580
P menganggap bahwa
customer lebih
berkuasa
dibandingkan driver
karena penghasilan
driver datang dari
customer. Hal ini
menyebabkan posisi
driver lebih lemah
dibandingkan
customer sehingga
mengakibatkan
customer kadang
kurang menghargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
driver dengan
perilaku yang kurang
menyenangkan.
Meskipun begitu P
nemaklumi hal ini
karena penghasilanya
juga datang dari
customer
Standar
penilaian
performa :
perlunya
keseimbangan
antara
tuntutan dan
reward
Standar penilaian
sistem performa
dianggap kurang
adil karena tingkat
pencapaian nya
meningkat namun
bonusnya semakin
menurun
116-
117,
131-
133,
411
Bagi driver, performa
merupakan hal yang
benar-benar dijaga.
Bagi P, sebenarnya
model penilaian
performa cukup adil
untuk meningkatkan
etos kerja, meskipun
begitu saat ini standar
performa yang
diterapkan dianggap
kurang adil karena
tingkat pencapaian
nya meningkat
namun bonusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
semakin menurun,
belum lagi adanya
order fiktif juga dapat
menggangu performa
driver
Penyebab
kecurangan driver
adalah untuk
mengejar poin
137-
139
Penyebab driver
melakukan
kecurangan dengan
melakukan order
fiktif adalah untuk
mengejar poin
Perlindungan
kerja terhadap
driver :
adanya relasi
yang timpang
dengan PT
GO-JEK dan
perlunya
peran PT GO-
JEK untuk
memberikan
Kurangnya
perlindungan
terhadap driver :
penanganan
aplikasi modifiksi
dan order fiktif
yang dapat
menurunkan
performa
153-
156,
162,
348-
351
P merasa sistem
perlindngan terhadap
driver kurang dirasa
maksimal karena
masih ada oknum-
oknum driver yang
memakai aplikasi
modifikasi, selain itu
perlindungan
terhadap order fiktif
juga masih belum
dirasakan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
perlindungan
kerja
driver yang
membatalkan order
fiktif juga dapat
terkena suspend
Relasi yang tidak
dekat dengan PT
GO-JEK (melalui
mediasi) dan terjadi
hanya ketika driver
mengalami
masalah.
261-
265,
P beranggapan bahwa
relasi antara driver
dengan PT GO-JEK
hanya terasa ketika
driver mengalami
masalah.
Penyampaian
pendapat dengan
menyampaikan
kondisi yang
dialami pada orang
kantor namun
kurang efektif
440-
443
Cara menyampaikan
pendapat yang
ditunjukkan oleh P
adalah
menyampaikan
keadaan dirinya
kepada orang kantor
namun kurang efektif
karena tidak ada
tindak lanjut
PT GO-JEK lebih
mementingkan diri
100-
104,
P merasa bahwa saat
ini PT GO-JEK lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sendiri dengan
mengorbankan
driver
107-
108
mementingkan
dirinya sendiri
dengan
mengorbankan
kesejahteraan driver
Mitra adalah buruh
karena tidak bisa
melakukan apa-apa
ketika ditekan.
54-
59
61-
66
P memiliki persepsi
bahwa mitra driver
sama seperti buruh
yaitu tidak bisa
melakukan apa-apa
ketika ditekan.
Keadilan yang ideal
adalah pembuatan
kebijakan yang
dapat
menguntungkan
kedua belah pihak
361-
362
P merasa PT GO-JEK
seharusnya membuat
peraturan sama-sama
menguntungkan bagi
PT GO-JEK maupun
mitra bukan malah
mitra ditekan terus
Respon
terhadap
situasi :
memiliki
strategi kerja
Strategi kerja yang
dilakukan adalah
dengan berhati-hati
terhadap driver luar
yang mendapatkan
207-
208,
212-
213
P memiliki cara untuk
menghadapi oknum
driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
orderan di
daerahnya
yaitu dengan
mengecek apakah
driver terduga
memakai aplikasi
atau tidak dan jika
terbukti memakai
aplikasi maka ia
mengingatkan untuk
tidak berada di
daerahnya
Alasan
bertahan : usia
dan manfaat
yang didapat
Alasan P bertahan
karena usianya
sudah tidak bisa
mengakses
pekerjaan lain yang
menurutnya baik
83-
86,
453
Alasan P bertahan di
GO-JEK karena
usianya sudah tidak
bisa mengakses
pekerjaan lain yang
menurutnya baik
Manfaat yang P
dapatkan dari PT
GO-JEK adalah
bantuan untuk dapat
memiliki rumah
534-
535
Salah satu manfaat
yang P rasakan dari
GO-JEK adalah
bantuan untuk dapat
memiliki rumah
lewat program rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Informan 2
Tabel 6
Tema-Tema Yang Muncul Pada Pengalaman Keadilan Organisasi
Informan G
Tema Induk
Tema yang
muncul
Line
Deskripsi
Struktural
Penilaian
keadilan secara
umum : masih
belum adil
Secara umum,
keadilan bagi
driver GO-JEK
sebesar 3/10
karena masih ada
ketimpangan relasi
antara driver dan
customer dimana
PT GO-JEK masih
banyak berpihak
ke customer tanpa
memperhatikan
keadaan yang
dialami driver dan
juga kurangnya
perlindungan
315-
320
Secara umum, G
menilai bahwa
keadilan yang
dialaminya sebagai
driver GO-JEK
adalah sebesar 3/10.
Secara umum, G
menilai bahwa
keadilan yang
dialaminya sebagai
driver GO-JEK
adalah sebesar 3/10.
Hal yang menjadi
perhatian utamanya
adalah ketimpangan
relasi antara driver
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
terhadap order
fiktif.
dan customer
dimana PT GO-JEK
masih banyak
berpihak ke
customer tanpa
memperhatikan
keadaan yang
dialami driver dan
juga kurangnya
perlindungan
terhadap order
fiktif.
Distribusi
pendapatan :
perlunya
keseimbangan
antara jumlah
driver dengan
distribusi
orderan
Ketimpangan
jumlah jumlah
driver dengan
distribusi orderan
sehingga semakin
sulit mendapatkan
orderan.
9-
11,
222-
227
G merasa bahwa
terjadi ketimpangan
antara jumlah driver
dengan pembagian
orderan sehingga
semakin sulit
mendapatkan
orderan.
Masa enak bagi G
adalah pada saat
awal GO-JEK
8-9 Masa enak bagi G
adalah pada saat
awal-awal GO-JEK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
launching di Jogja
karena ia lebih
mudah mencari
uang
launching di Jogja
karena ia lebih
mudah mencari
uang
Keadilan
penilaian
performa :
pentingnya
keterlibatan
driver dalam
penilaian
performanya
Penilaian terhadap
sistem performa
dianggap kurang
adil karena
penggunaan rating
customer dalam
kebijakan
performa driver
karena PT GO-
JEK juga
cenderung
berpihak kepada
customer.
55-
60,
96-
97,
315-
320
G merasa bahwa
penggunaan rating
customer dalam
kebijakan performa
driver dirasa
melemahkan driver
karena ketika
customer
memberikan rating
jelek mereka tidak
bisa membela diri
dan PT GO-JEK
juga cenderung
berpihak kepada
customer.
Relasi driver dan
customer :
pentingnya
kesetaraan relasi
ketimpangan relasi
dengan customer
yaitu posisi
customer lebih
60-
66,
66-
71,
G merasakan
ketimpangan
kekuatan antara
relasi driver dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
diperhatikan oleh
PT GO-JEK dan
ketika ada masalah
customer lebih
diutamakan.
139-
143,
502-
504
customer dimana
posisi customer
lebih diperhatikan
oleh PT GO-JEK
hal ini terlihat dari
ketika ada
permasalahan, yang
paling banyak
disalahkan adalah
driver padahal
customer bisa saja
melakukan
kesalahan pada
driver seperti
melakukan
pemesanan namun
tidak bisa
dihubungi, driver
tidak ditunjukkan
alasan mengapa
customer
membatalkan
orderanya, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
customer yang
berperilaku buruk
pada driver.
Perlindungan
terhadap driver :
adanya relasi
yang timpang
dengan PT GO-
JEK, perlunya
peran PT GO-
JEK untuk
memberikan
perlindungan
kerja dan
perlunya
kekuatan bagi
driver untuk juga
mampu
memperjuangkan
dirinya
Keadilan sistem
(kurangnya
perlindungan
terhadap driver)
terutama terhadap
kemungkinan
order fiktif.
315-
316
Kurangnya
perlindungan
terhadap
kemungkinan order
fiktif.
Relasi dengan PT
GO-JEK yang
tidak dekat
(melalui mediasi)
dan terjadi ketika
driver mengalami
permasalahan saat
bekerja.
61-
64
Hubungan antara
driver dan PT GO-
JEK dimediasi oleh
cs hanya terjadi
ketika driver
mengalami
permasalahan saat
bekerja.
Situasi keadilan
yang diharapkan
adalah kebijakan
yang bisa
memberikan ruang
117,
119-
122
G merasa bahwa
kebijakan yang pas
adalah kebijakan
yang bisa
memberikan ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
untuk driver
melakukan
klarifikasi ketika
ada komentar dari
customer yang
kurang sesuai.
untuk driver
melakukan
klarifikasi ketika
ada komentar dari
customer yang
kurang sesuai.
posisi mitra lemah
terhadap customer
maupun PT GO-
JEK
28,
39-
40,
52-
53,
55-
60
G memiliki
pandangan bahwa
posisi mitra driver
GO-JEK itu lemah
karena posisinya
kalah dengan
customer dan juga
ia merasa sebagai
mitra ia juga harus
tunduk pada aturan
dan siap
dikeluarkan jika
melakukan
kesalahan.
PT GO-JEK lebih
superior
147-
145
G memiliki
perspektif bahwa
PT GO-JEK lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dibandingkan
degan driver.
superior
dibandingkan
dengan driver
karena tidak adanya
regulasi dari
pemerintah bagi
driver GO-JEK
(terutama untuk
driver GO-RIDE).
Menyampaikan
pendpat melalui
demo namun
kurang efektif .
335,
337-
338,
346-
347
Cara penyampaian
pendapat yang
ditunjukkan oleh
driver salah satunya
adalah melalui
demo. Namun, G
melihat bahwa cara
ini kurang efektif
karena situasi
paguyuan driver di
Jogja yang
terpecah-pecah
sehingga terasa
kurang kompak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
ketika berdemo. Hal
ini menyebabkan
terjadinya bom
order fiktif.
Cara bertahan :
strategi kerja
Strategi bekerja
dilakukan adalah
dengan (1)
mencari daerah-
daerah yang ramai
calon customer, (2)
mengatur waktu-
waktu dimana saat
orderan ramai, (3)
memperhatikan
koneksi
internetnya, dan
(4) berhati-hati
pada jam-jam
rawan order fiktif.
230-
233,
275-
279,
398-
399,
399-
402,
402-
403,
465,
473-
474,
506-
507
G memiliki strategi
dalam bekerja yaitu:
(1) mencari daerah-
daerah yang ramai
calon customer, (2)
mengatur waktu-
waktu dimana saat
orderan ramai, (3)
memperhatikan
koneksi internetnya,
dan (4) berhati-hati
pada jam-jam rawan
order fiktif.
Penyebab
kecurangan oknum
driver adalah
karena mengejar
29-
30
oknum driver yang
melakukan
kecurangan karena
mengejar bonus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
bonus uang dari
keberhasilan
mencapai target
poin harian.
uang dari
keberhasilan
mencapai target
poin harian.
Alasan bertahan :
GO-JEK masih
memiliki
prospek
penghasilan yang
bagus.
Alasan G bertahan
adalah GO-JEK
masih memiliki
prospek
penghasilan yang
bagus.
259-
260
G bertahan sebagai
mitra driver adalah
karena ia merasa
bahwa GO-JEK
masih memiliki
prospek
penghasilan yang
bagus.
Manfat PT GO-
JEK yaitu
mempermudah
orang untuk
mendapatkan
pekerjaan.
267-
271,
290-
293
PT GO-JEK dirasa
tetap membantu
orang karena PT
GO-JEK
mempermudah
orang untuk
mendapatkan
pekerjan menjadi
mitra driver dengan
memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
persyaratan masuk
yang mudah.
Relasi dengan
driver lain :
merasa kurang
dihormati oleh
driver baru
Impresi terhadap
driver lain yaitu
sombong ketika
sedang
mendapatkan
banyak orderan
dan kurang ramah
terhadap driver
lain terutama
driver senior.
424-
428,
429-
431,
433-
435,
440-
441
G memiliki impresi
yang kurang baik
terhadap driver baru
karena menurut G
driver baru itu
sombong ketika
sedang
mendapatkan
banyak orderan dan
kurang ramah
terhadap driver lain
terutama driver
senior bahkan
ketika berpapasan di
jalan. Selain itu
driver baru mudah
untuk memperkeruh
situasi misalnya
ketika orderan
sedang sepi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Informan 3
Tabel 7
Tema-Tema Yang Muncul Pada Pengalaman Keadilan Organisasi
Informan A
Tema Induk
Tema yang
muncul
Line
Deskripsi
Struktural
Penilaian
keadilan secara
umum : masih
belum adil
Secara umum,
keadilan bagi driver
GO-JEK sebesar
5/10 karena ia
merasa merasa tarif
yang diberikan
kepada driver
kurang sesuai dan
juga perlindungan
yang diberikan
kepada driver
belum dirasakan
maksimal.
837,
839-
848
Secara umum, A
menilai bahwa
keadilan yang ia
rasakan sebagai
driver GO-JEK
adalah sebesar 5/10
karena ia merasa
merasa tarif yang
diberikan kepada
driver kurang sesuai
dan juga
perlindungan yang
diberikan kepada
driver belum
dirasakan maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Distribusi
pendapatan :
perlunya
keseimbangan
antara beban
kerja dan
distribusi
orderan serta
pendapatan
yang dapat
mencukupi
kebutuhan
Masa enak terjadi
sebelum rekruitmen
pertama yaitu
ketika ketika tarif
dasar masih Rp.
2.000,00 per kilo
dan juga orderan
mudah didapatkan
karena jumlah
driver masih sedikit
126-
129,
132-
134,
747-
750
Bagi A, masa-masa
enak terjadi sebelum
rekruitmen masal
pertama yaitu ketika
tarif dasar masih Rp.
2.000,00 per kilo dan
juga orderan mudah
didapatkan karena
jumlah driver masih
sedikit
Beban kerja yang
semakin tinggi
untuk mendapatkan
orderan karena
persaingan yang
ketat antar driver.
Selain itu jumlah
bonus harian
kurang sesuai untuk
biaya operasional di
Jogja
134-
136,
740-
741,
208-
210,
349-
350,
350-
351,
375-
376
A merasa bahwa saat
ini semakin susah
untuk mendapatkan
orderan . Selain itu A
juga berpendapat
bahwa orderan sepi
dapat membuat
sesama driver
bersaing. Selain itu
sistem poin untuk
mendpatkan bonus
harian dirasa kurang
adil karena jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
bonus regional Jogja
dirasa kurang sesuai
untuk biaya
operasional di Jogja.
Keadilan ideal
adalah peningkatan
jumlah bonus
harian di Jogja
364
A merasa bahwa
keadaan kedilan
yang ideal bagi
driver GO-JEK Jogja
adalah jumlah bonus
harian di Jogja
Keadilan
penilaian
performa :
pentingnya
keterlibatan
driver dalam
penilaian
performanya
Sistem performa
dirasa belum adil
karena penilian
driver hanya
ditentukan oleh
customer.
285-
289
A merasa sistem
performa yang
diterapkan belum
adil karena penilian
driver hanya
ditentukan oleh
customer saja
padahal customer
terkadang melakukan
pembatalan orderan
namun hal ini
berdampak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
turunya performa
driver.
Relasi driver
dan customer :
perlunya
penghargaan
kepada driver
Ketimpangan relasi
driver dengan
customer
mengakibatkan
customer kurang
menghargai driver.
285-
289,
544-
564,
611-
613,
564-
568
A merasa bahwa
relasinya customer
kurang adil karena
terkadang customer
kurang menghargai
driver misalnya
membatalkan
orderan padahal
sudah dijemput,
memarahi driver
karena lama
menjemput dan
akhirnya
memberikan
penilaian yang
buruk. Padahal di sisi
lain ia sebagai driver
sudah mengusahakan
untuk memberikan
pelayanan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Perlindungan
terhadap driver
: adanya relasi
yang timpang
dengan PT
GO-JEK,
perlunya peran
PT GO-JEK
untuk
memberikan
perlindungan
kerja
Posisi mitra driver
GO-JEK itu lemah
dan juga dipandang
sebelah mata
dibandingkan
dengan karyawan
GO-JEK.
663,
885-
887,
905-
907
A memiliki
pandangan bahwa
posisi mitra driver
GO-JEK itu lemah
karena bisa status
kemitraanya bisa
diputus sewaktu-
waktu. Selain itu
mitra driver juga
dipandang sebelah
mata dibandingkan
dengan karyawan
GO-JEK.
PT GO-JEK
mengorbankan
mitranya (driver)
untuk
mengembalikan
uang investor.
862,
866-
870
A merasa bahwa GO-
JEK mengorbankan
mitranya (driver)
untuk
mengembalikan uang
investor.
Penyampaikan
pendapat dengan
cara demo dan juga
gerakan offbid.
907-
908,
911-
913,
Cara driver GO-JEK
mengekspresikan
pendapatnya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
670-
671
melalui demo dan
juga gerakan offbid.
Kurangnya
perlindungan
terhadap driver
terutama
perlindungan
terhadap akibat dari
aplikasi modifikasi
maupun
perlindungan
terhadap order
fiktif.
839-
848,
385-
389,
397-
404
A merasa bahwa PT
GO-JEK kurang
memberikan
perlindungan
terhadap driver
terutama
perlindungan
terhadap akibat dari
maraknya driver lain
yang menggunakan
aplikasi modifikasi
maupun
perlindungan
terhadap order fiktif.
Cara bertahan :
memiliki
strategi kerja
atau
melakukan
kecurangan
Strategi kerja
adalah dengan
pintar membagi
waktu dan mencari
spot-spot bagus.
743-
745,
774-
775
Strategi kerja yang
dilakukan oleh A
adalah dengan pintar
membagi waktu dan
mencari spot-spot
bagus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Penyebab
kecurangan driver
adalah karena tidak
bisa menerima
kenyataan terhadap
kondisi orderan
yang sepi ditambah
lagi jika driver
tersebut tidak mau
berusaha lebih
untuk mendapatkan
orderan sehingga
lebih memilih
untuk
menggunakan jalan
pintas dengan
memakai aplikasi
modifikasi.
765-
768,
775-
777,
832
Penyebab driver
melakukan
kecurangan dengan
memakai aplikasi
modifikasi adalah
karena tidak bisa
menerima kenyataan
terhadap kondisi
orderan yang sepi
sehingga menjadi
stress ditambah lagi
jika driver tersebut
tidak mau berusaha
lebih untuk
mendapatkan
orderan sehingga
lebih memilih untuk
menggunakan jalan
pintas dengan
memakai aplikasi
modifikasi.
Bentuk kecurangan
driver adalah
239-
241,
Bentuk kecurangan
driver adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menggunakan
aplikasi modifikasi
yaitu fake GPS dan
modding.
243-
245,
387-
397
menggunakan
aplikasi modifikasi
yaitu fake GPS dan
modding.
Alasan
bertahan : GO-
JEK masih bisa
mencukupi
kebutuhanya
dan senang
dengan
fleksibilitas
GO-JEK dan
dapat
menambah
teman
Alasan bertahan
karena ia
membutuhkan GO-
JEK untuk
mencukupi
kebutuhanya, bisa
mengatur waktu
kerjanya, dan
menambah teman
baru.
927-
929,
935-
936,
946-
947,
949-
950
Alasan A bertahan
menjadi driver GO-
JEK adalah karena ia
membutuhkan GO-
JEK untuk
mencukupi
kebutuhanya, selain
itu ia juga senang
karena bisa lebih bisa
mengatur waktu
kerjanya, dan
menambah teman
baru.
Pandangan
kedepan
Merasa kedepanya
GO-JEK akan
semakin tidak
menguntungkan
bagi driver.
862,
866-
870
A merasa kedepanya
GO-JEK akan
semakin tidak
menguntungkan bagi
driver.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Relasi dengan
driver lain :
merasa
icurangi oleh
driver
pengguna
aplikasi
modifikasi
Merasa dicurangi
karena
dibandingkan
dengan driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi,
ia akan kalah dalam
mendapatkan
orderan.
404-
405,
244-
248,
777-
778,
789-
790,
791-
792
Sebagai driver yang
menggunakan
aplikasi standar, A
merasa bahwa
dengan beredarnya
aplikasi modifikasi ia
akan kalah dalam
mendapatkan
orderan dan ia
merasa tidak rela
karena merasa
dicurangi.
3. Sintesis Tema-Tema Pembentuk Persepsi Keadilan Organisasi
Tabel 8
Sintesis Tema-Tema Membentuk Persepsi Keadilan Organisasi
No
Tema-Tema Yang Ditemukan Sintesis
Tema P G A
Tema Induk
1
Penilaian
keadilan
Penilaian
keadilan umum :
Penilaian
keadilan umum
Penilaian
keadilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
umum :
sudah cukup
adil (6/10)
belum cukup
adil (3/10)
: belum cukup
adil (5/10)
secara
umum : GO-
JEK belum
memberikan
desain kerja
yang adil
2
Perlunya
keseimbanga
n antara
beban kerja
(target
pencapaian)
dengan
distribusi
orderan
Perlunya
keseimbangan
antara beban
kerja (target
pencapaian)
dengan
distribusi
orderan
Perlunya
keseimbangan
antara beban
kerja (target
pencapaian)
dengan
distribusi
orderan serta
pendapatan
yang dapat
mencukupi
kebutuhan
Aspek
pembentuk
persepsi
keadilan :
keseimbang
an antara
beban kerja
(target
pencapaian)
dengan
distribusi
orderan
3
Perlunya
penghargaan
kepada
driver
Pentingnya
kesetaraan relasi
Perlunya
penghargaan
kepada driver
Aspek
pembentuk
persepsi
keadilan :
kesetaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
relasi dan
penghargaa
n
4
Perlunya
keseimbanga
n antara
tuntutan dan
reward
Pentingnya
keterlibatan
driver dalam
penilaian
performanya
Pentingnya
keterlibatan
driver dalam
penilaian
performanya
Aspek
pembentuk
persepsi
keadilan :
keterlibatan
dalam
penilaian
performa
5
Adanya
relasi
timpang
dengan PT
GO-JEK dan
perlunya
peran PT
GO-JEK
untuk
memberikan
perlindunga
n kerja
Adanya relasi
timpang dengan
PT GO-JEK,
perlunya peran
PT GO-JEK
untuk
memberikan
perlindungan
kerja dan
perlunya
kekuatan bagi
driver untuk
Adanya relasi
timpang
dengan PT
GO-JEK,
perlunya peran
PT GO-JEK
untuk
memberikan
perlindungan
kerja
Aspek
pembentuk
persepsi
keadilan :
dukungan
organisasi
terhadap
perlindunga
n kerja bagi
driver
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
juga mampu
memperjuangka
n dirinya
Tema Sekunder
6
Memiliki
strategi kerja
Memiliki
strategi kerja
atau berbuat
curang
Memiliki
strategi kerja
atau berbuat
curang
Cara
bertahan
7
Faktor usia
dan manfaat
yang didapat
GO-JEK masih
memiliki
prospek
penghasilan
yang bagus dan
merasakan
manfaat dari
GO-JEK yaitu
dipermudah
untuk memiliki
pekerjaan
GO-JEK masih
bisa
mencukupi
kebutuhanya
dan senang
dengan
fleksibilitas
GO-JEK dan
dapat
menambah
teman
Alasan
bertahan
8
Merasa kurang
dihormati oleh
driver baru
merasa
dicurangi oleh
driver
pengguna
Relasi
dengan
driver lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
aplikasi
modifikasi
9
GO-JEK akan
semakin tidak
menguntungka
n bagi driver.
Pandangan
kedepan
Tabel 9
Skema Pembentukan Persepsi Keadilan Organisasi (Dengan Pendekatan Overall
Justice)
(lihat lampiran)
C. Pembahasan
Setelah melakukan eksplorasi terhadap pengalaman informan terkait
keadilan organisasi yang dialaminya sebagai driver GO-JEK, ditemukan
beberapa hal yang membentuk persepsi mereka tentang keadilan organisasi.
Hal pertama adalah latar belakang psikologis dari informan, temuan kedua
adalah trigger berserta informasi yang digunakan sebagai bahan dasar
penilaian keadilan, serta struktur (tema-tema) pembentuk persepsi keadilan
organisasi, dan temuan ketiga adalah reaksi dari persepsi keadilan yang
dibentuk serta temuan-temuan baru yang muncul dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tema-tema pembentuk persepsi keadilan organisasi yang ditemukan
terbagi menjadi dua tema besar. Tema pertama atau tema induk adalah
gambaran persepsi keadilan organisasi pada mitra driver GO-JEK. Tema kedua
atau tema sekunder yang muncul adalah cara driver bertahan, alasan driver
bertahan, relasi dengan driver lain serta pandangan kedepan.
Untuk lebih lanjutnya, peneliti akan menjelaskan secara lebih mendalam
mengenai bagaimana driver membentuk persepsi keadilan organisasi, apa saja
aspek-aspek pembentuknya serta bagaimana reaksi dari persepsi keadilan yang
dibentuk:
1. Gambaran pembentukan persepsi keadilan organisasi driver pada
judgmental phase
a. Persepsi keadilan organisasional secara umum : PT GO-JEK belum
menciptakan desain kerja yang adil bagi driver
Dalam membangun persepsi mereka atas keadilan yang
dirasakan, informan mampu untuk menilai keadilan secara umum serta
mampu menjelaskan hal-hal utama yang menjadi penililaian atas
keadilan yang mereka alami. Hal ini terlihat dalam hasil penelitian
dimana bahwa secara umum informan menilai bahwa mereka belum
mendapatkan keadilan organisasi yang maksimal. Hal ini terlihat dari
pernyataan driver yang menyebutkan bahwa menurutnya keadilan yang
mereka rasakan berkisar dari rentang nilai 3-6 dengan skala 1-10 (tabel
4.1 nomor 1). Selain itu, penelitian ini juga menemukan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
aspek-aspek pembentuk persepsi keadilan organisasi tersebut (tabel 4.1
nomor 4-5).
Melihat hal ini, pendekatan “overal justice” dirasa tepat untuk
menjelaskan bagaimana seseorang membangun persepsi keadilan
organisasi. Berdasaarkan konsep “overal justice”, orang cenderung
mengalami keadilan secara lebih holistik. Meskipun begitu, mereka
bisa membedakan masin-masing aspek keadilan (Ambrose, &
Schminke, 2009).
Dalam skema pembentukan persepsi overall justice menurut
Lind (2001) terlihat bahwa orang membentuk persepsi mengenai
keadilan organisasi yang dialaminya dengan melewati dua fase yaitu
judgemental phase dan use phase. Di dalam judgemental phase, hal-hal
yang penting adalah adanya informasi dari aspek-aspek keadilan yang
kemudian di evaluasi dan menghasilkan persepsi keadilan secara
umum.
Di dalam penelitian ini, pada judgemental phase muncul trigger
yaitu kejadian-kejadian yang menjadi sumber informasi yang
menjadikan dasar penilaian keadilan organisasi bagi driver GO-JEK.
Munculnya hal ini dapat mendukung pendapat Cropanzano dkk (2001)
yang menyatakan bahwa peristiwa dapat membentuk dasar untuk
menilai sebuah entitas sehingga individu mengumpulkan informasi-
informasi yang menurutnya penting untuk membuat keasan tentang
keadilan yang dialaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Informasi-informasi kunci yang menjadi dasar penilaian keadilan
adalah: (1) keseimbangan antara beban kerja (target pencapaian)
dengan distribusi orderan; (2) ketimpangan relasi antara driver dengan
customer dan kurangnya penghargaan terhadap driver; (3) kurangnya
keterlibatan driver dalam penilaian performa dan (4) kurangnya
dukungan organisasi terhadap perlindungan kerja bagi driver.
Hal ini ternyata juga didukung oleh penelitian dari Fieseler dkk
(2017) melalui penelitiannya tentang persepsi keadilan pada karyawan
Amazon Mechanical Turk yang juga merupakan salah satu contoh dari
pekerja digital. Dalam penelitian itu, Fieseler menemukan tema-tema
yang membentuk persepsi mereka atas keadilan organisasi yang
dialami. Tema-tema tersebut adalah: (1) alokasi penghargaan dan
kompensasi; (2) prosedur dan kebijakan; dan (3) perlakukan terhadap
hubungan interpersonal. Jika melihat persamaan diantara kedua
penelitian ini, terlihat bahwa aspek-aspek seperti keseimbangan
distribusi (pendapatan pada penilitian ini dan alokasi penghargaan serta
kompensasi pada penelitian Fieseler), prosedural (keterlibatan dalam
penilaian performa pada penelitian ini dan prosedur serta kebijakan
pada penelitian Fieseler), relasional (kesetaraan relasi antara driver
dengan customer pada penelitian ini dan perlakukan terhadap hubungan
interpersonal pada penelitian Fieseler) masih menjadi hal yang penting
bagi keadilan pekerja digital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Di bawah ini peneliti akan menjelaskan secara lebih lengkap
bagaimana proses pembentukan persepsi keadilan (judgmental phase)
pada tiap-tiap aspek keadilan yang muncul.
a. Aspek pembentuk persepsi keadilan organisasi : keseimbangan
antara beban kerja (target pencapaian) dengan distribusi orderan
Dalam penelitian ini, aspek keseimbangan antara beban kerja
(target pencapaian) dengan distribusi orderan menjadi salah satu
aspek yang membentuk penilaian keadilan organisasi. Pada
awalnya, hal-hal yang menjadi trigger untuk membentuk persepsi
ini adalah peristiwa penambahan driver (P 314-315; G 222-227, A
142-144, 153-156), persaingan yang semakin ketat antar driver (G
208-210, A286-271), tarif dasar yang turun (A 152-155) dengan
peningkatan target performa (P 116-117). Trigger-trigger ini
kemudian menyusun informasi kunci yaitu terjadi
ketidakseimbangan antara beban kerja dengan pendapatan orderan
yang mereka terima karena driver harus bekerja ekstra untuk
mendapatkan jumlah orderan yang sama seperti dahulu ketika
jumlah driver masih belum sebanyak ini (P 227-229, A 636-639).
Informasi inilah yang menjadi perhatian driver terkait dengan
penilaian keadilan organisasi.
Dalam teori tentang keadilan organisasi, kebanyakan
penelitian dan teori mengenai keadilan distributif terbatas kepada
sumber pendapatan yang diberikan berdasarkan beberapa prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
alokasi tertentu yaitu ekuitas (equity), (equality), (need)
(Cropanzano & Ambrose, 2015). Meskipun begitu, prinsip-prinsip
pembentuk keadilan distribusi bisa lebih beragam lagi sesuai
karakteristiknya dan salah satu karakteristik yang muncul adalah
valensi atau keseimbangan antara beban kerja dan reward (Rupp et
al., 2017). Hal ini tampaknya juga yang menjadi salah satu
karakteristik yang juga muncul dalam persepsi keadilan distributif
bagi driver GO-JEK.
b. Aspek pembentuk persepsi keadilan organisasi : aspek relasi antara
driver dengan customer
Relasi antara driver dengan customer juga menjadi salah satu
perhatian informan. Pada awalnya, hal-hal yang menjadi trigger
dalam pembentukan persepsi ini adalah driver menilai bahwa
terkadang customer merasa lebih berkuasa dari driver (P 565-576,
G 55) karena merasa sudah membayar driver (P 579-580) dan juga
karena penilaian performa driver dilakukan oleh customer (G 55-
60). Hal ini berakibat pada perilaku customer yang kurang
menghargai driver (P 562-563) dengan berperilaku seenaknya
terhadap driver seperti: tidak bisa dihubungi karena ketiduran,
sengaja mengerjai driver (G 60-66), memberi nilai hanya didasari
oleh sentimen pribadi saja tanpa melihat usaha driver (G 318, A
570-572), memburu-buru driver dan memberikan penilaian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
buruk jika waktu tempuh ke tempat tujuan tidak sesuai harapan (A
508-519, G 329-332). Ketika mitra driver mendapat perilaku yang
kurang baik dari customer seperti contoh-contoh diatas, driver
tidak bisa membela diri (P 61-66; G 55-60). Hal ini mengakibatkan
driver merasa bahwa costumer lebih superior dibandingkan dirinya
(P 565&576; G315-318). Trigger-trigger ini kemudian menyusun
informasi kunci lainya yaitu adanya relasi yang timpang antara
driver dengan customer.
Berdasarkan hal ini, kita dapat melihat bahwa kesetaraan relasi
antara driver dengan customer yang diwujudkan oleh penghargaan
terhadap driver menjadi poin yang penting dalam pembentukan
persepsi keadilan organisasi. Menurut Folger (dalam Yadav, 2016)
karyawan peduli terhadap keadilan karena keadilan didirikan
berdasarkan nilai-nilai dasar kemanusiaan yaitu penghargaan
terhadap martabat manusia dan harga diri. Hal ini menunjukan
adanya kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain dengan cara
diperlakukan dengan baik. Ketika driver merasa tidak
mendapatkan perlakuan yang baik dari customer, maka driver
dapat menilai bahwa ia kurang mendapatkan keadilan.
c. Aspek pembentuk persepsi keadilan organisasi : aspek standar
penilaian performa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Standar penilaian performa juga menjadi salah satu perhatian
driver terhadap situasi keadilan yang dialaminya. Hal yang menjadi
informasi penting dari pembentukan aspek ini adalah kurangnya
keterlibatan diri driver dalam menilai performa kerja nya (G 55-60,
A 285-289).
Penilaian kerja yang di desain oleh PT GO-JEK bagi driver
dibentuk menggunakan customer sebagai penilai utama performa
driver. Bentuk penilaian ini dilakukan dengan pemberian rating
(bintang) oleh customer setelah driver memberikan pelayanannya
(Go-Jek, Kebijakan Go-Jek, 2018).
Dengan sistem penilaian seperti ini, driver tidak memiliki
kontrol atas penilaian kinerja nya sendiri. Padahal, menurut
Colquitt (2001) “voice” atau akses bagi seseorang untuk
memberikan masukan terhadap keputusan yang dapat
mempengaruhi mereka menjadi suatu hal yang penting dalam
keadilan prosedural. Dalam penelitian ini, karakteristik voice yang
ditunjukkan tampaknya berbeda dengan konsep voice pada
umumnya. Voice pada umumnya lebih menitikberatkan terhadap
partisipasi dalam pembuatan peraturan (Cropanzano & Ambrose,
2015) sedangkan voice dalam penelitian ini tampaknya lebih
menitikberatkan kepada keterlibatan dalam penilaian kinerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
d. Aspek pembentuk persepsi keadilan organisasi : dukungan
organisasi terhadap perlindungan kerja bagi driver
Banyaknya permasalahan di lapangan dapat mengganggu
pendapatan yang driver terima. Menurut driver, PT GO-JEK
kurang memberikan perlindungan terhadap driver dari
kemungkinan kecurangan driver lain seperti melakukan order fiktif
( P 153-156; G 60-66; A 286-289, 276-278, 305-308, 291-294),
perilaku customer yang dapat merugikan driver seperti: tidak bisa
dihubungi karena ketiduran; sengaja mengerjai driver (G 60-66);
memberikan rating yang hanya didasari oleh sentimen pribadi saja
tanpa melihat usaha driver (G 318, A 570-572); memburu-buru
driver dan memberikan penilaian yang buruk jika waktu tempuh ke
tempat tujuan tidak sesuai harapan (A 508-519, G 329-332). Selain
itu driver juga merasa bahwa program asuransi bagi driver jug
kurang maksimal (A 785-793).
Selain itu, driver sudah berusaha untuk menyampaikan
keadaan mereka. Cara yang digunakan untuk menyampaikan
pendapat adalah dengan menyampaikan kepada karyawan kantor
GO-JEK di Jogja (P 440-443), demo (G 335-338; A 838, 841-843),
dan gerakan offbid (A 622-623, 625-626). Namun informan merasa
usaha mereka ini masih kurang membuahkan hasil yang signifikan
karena dirasa kurang ada tindak lanjut dari PT GO-JEK (P 440-
443; G 346-347).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Hal-hal ini yang menjadi trigger dalam pembentukan
informasi kunci lainya yang membentuk persepsi keadilan.
Informasi kunci tersebut adalah kurangnya dukungan organisasi
terhadap perlindungan kerja bagi driver.
Masalah perlindungan kerja juga tampaknya menjadi salah
satu permasalahan pada pekerja digital. Hal ini disoroti pula dalam
penelitian Fieseler dkk (2017). Lebih lanjutnya lagi, penelitian dari
Kneese dkk pada tahun 2014 juga menunjukkan bahwa perusahaan
penyedia platform memperlakukan pekerjanya (pekerja digital)
sebagai tenaga kerja lepas sehingga pekerja-pekerja tersebut tidak
mendapatkan fasilitas perlindungan pekerja pada umumnya.
Dengan bentuk relasi kerja yang seperti ini, driver jelas tidak
bisa mengakses fasilitas perlindungan kerja yang didapatkan oleh
pekerja pada umumnya (pekerja tetap). Dalam penelitiannya, Tyc
(2017) menyatakan bahwa pekerjaan seperti ini (on-demand-work)
memiliki tingkat ketidakpastian (precariousness) yang tinggi. Hal
ini mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan kekuatan antara
pekerja dengan platform penyedia kerja karena platform membuat
desain kerja dimana hak-hak pekerja dan kemampuan mereka
untuk melakukan penawaran cenderung dibatasi (Silberman,
2017). Hal ini terlihat dari kurangnya respon PT GO-JEK terhadap
keluhan-keluhan driver atas permasalahan kerja yang mereka
alami misalnya permasalahan order fiktif yang mengganggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Berdasarkan hasil tersebut terlihatlah bahwa dukungan
organisasi terhadap perlindungan kerja menjadi salah satu aspek
yang penting bahkan menjadi salah satu aspek pertimbangan dalam
penilaian keadilan bagi driver.
2. Gambaran pembentukan persepsi keadilan organisasi driver pada use phase
: reaksi terhadap keadilan
a. Reaksi terhadap keadilan pada penilaian distribusi pendapatan dan
bentuk standar penilaian performa : adaptasi terhadap cara kerja
Salah satu reaksi driver terhadap penilaian mereka pada keadilan
distribusi pendapatan maupun standar penilaian performa adalah
dengan melakukan adaptasi terhadap cara kerja mereka. Adaptasi yang
muncul terbagi menjadi dua jenis yaitu adaptasi yang positif maupun
adaptasi yang negatif. Adaptasi positif yang muncul adalah adanya
usaha dari driver untuk berusaha lebih dalam bekerja seperti
mempelajari waktu-waktu customer (G 230-233, 275-279; A95-97) dan
tempat-tempat yang berpotensi menghasilkan banyak orderan (G 398-
399, 402-403; A 95-97, menghindari tempat-tempat yang dirasa dapat
memunculkan potensi bahaya atau tempat-tempat yang banyak
pengguna aplikasi modifikasi (A 260-263), berhati-hati pada jam-jam
rawan order fiktif (G 506-507), maupun berusaha semaksimal mungkin
memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer (G 252).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Di sisi lain, adaptasi negatif yang muncul adalah maraknya
penggunaan aplikasi modifikasi seperti fake gps atau mod yang dibuat
secara ilegal. Aplikasi modifikasi ini di desain agar dapat
mempermudah pekerjaan driver misalnya fake gps yang dapat membuat
driver memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan orderan tanpa
harus berada di tempat tersebut (A 243-245, 387-397).
Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa driver yang memilih
beradaptasi dengan menggunakan aplikasi modifikasi cenderung lebih
mementingkan kepentingan pribadinya (mendapatkan orderan yang
banyak) tanpa memperdulikan driver lain yang juga membutuhkan
orderan tersebut. Bahkan driver-driver yang menjadi informan
penelitian menyatakan bahwa orang-orang yang menggunakan aplikasi
modifikasi ini adalah orang-orang yang ambisius dalam mengejar poin
(P137-139, G 29-30), tidak bisa menerima kenyataan (A 703-704, 706-
709) dan malas (G 201-204, A 777) untuk berusaha lebih sehingga
mereka memutuskan untuk memakai aplikasi modifikasi untuk
mempermudah merka mendapat orderan (A 725-727).
Menurut Lind (2002) persepsi akan keadilan dapat mempengaruhi
persepsi terhadap kepentingan pribadi untuk merespon situasi sosial
tertentu. Jika seseorang merasa tidak mendapatkan keadilan maka ia
cenderung akan lebih mementingkan pemenuhan kebutuhan
pribadinya. Hal ini tampaknya pas untuk menjelaskan mengapa ada
driver yang memilih melakukan kecurangan (dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
aplikasi modifikasi) dalam bekerja. Dengan situasi yang cukup berat
untuk mendapatkan pendapatan karena tingginya persaingan (G 208-
210, A286-271) membuat usaha yang dilakukan terkadang tidak
sebanding dengan hasil yang didapatkan. Hal ini diduga dapat memicu
penilaian ketidakadilan pada keadaan seperti ini. Dan dengan persepsi
bahwa keadaan ini tidak adil dapat mengakibatkan orang cenderung
lebih egois (mementingkan pemenuhan kebutuhan pribadinya) dengan
melakukan sesuatu yang hanya menguntungkan bagi dirinya tanpa
memperdulikan orang lain Lind (2002).
b. Reaksi terhadap penilaian bentuk standar penilaian performa : Persepsi
yang negatif terhadap identitas diri akibat relasinya yang timpang
dengan PT GO-JEK
Standar penilaian performa driver ditentukan oleh tingkat
penyelesaian harian dan juga penilaian dari customer (GO-JEK, 2018).
Hal ini mengakibatkan driver tidak bisa melakukan input untuk terlibat
dalam penilian performa nya. Jika melihat dari penelitian Smith (2017)
mengenai penilaian performa, ditemukan bahwa proses penilaian
performa merupakan salah satu hal yang penting bagi karyawan.
Terlebih lagi, hal ini dapat memicu persepsi keadilan terhadap proses
penilaiannya.
Bagi driver, penilaian yang hanya dilakukan oleh customer dirasa
kurang adil karena customer sering kali memberikan penilaian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
subjektif bahkan tanpa melihat usaha yang sudah dilakukan oleh driver
(G 318, A 570-572). Padahal, penilaian ini sangat berpengaruh terhadap
pendapatan yang bisa didapatkan oleh driver sehingg jika customer
memberikan rating yang buruk maka driver bisa mendapatkan sangsi
(akunnya di suspen) dimana driver tidak bisa mendapatkan orderan
dalam jangka waktu tertentu bahkan hingga putus kemitraan.
Ketika driver mengalami permasalahan dengan customer terutama
karen penilaian customer, PT GO-JEK tampaknya lebih berpihak
kepada customer. Hal ini terlihat dari pernyataan driver dimana ketika
ada customer yang berkomentar kurang baik, akun driver bisa langsung
di suspend tanpa sebelumnya mencoba untuk meminta klarifikasi
kepada driver (P 61-66; G 55-60). Tidak hanya ketika bermasalah
dengan customer, driver yang terlalu banyak membatalkan orderan
meskipun hal ini dilakukan karena orderan yang didapatkannya adalah
orderan fiktif (A 290-294) dapat menyebabkan suspend bagi driver. Hal
ini terjadi karena sistem hanya membaca bahwa driver terlalu sering
mendapatkan orderan yang sama (A 307-310; 296-298).
Melihat permasalahan ini, driver merasa bahwa PT GO-JEK
cenderung lebih superior dan berkuasa atas driver meskipun PT GO-
JEK mengatakan bahwa driver adalah mitra dan posisinya setara.
Namun kenyataanya driver harus mengikuti aturan tanpa boleh
mengajukan pendapat atau usulan atas aturan itu (P 54-59), dan siap
dikeluarkan jika melakukan kesalahan (G 52-53, A 617). Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
kondisi yang seperti ini, driver akhirnya membentuk sebuah persepsi
terhadap dirinya sebagai driver yang lemah dan bahkan tidak ada
bedanya dengan buruh yang selalu ditekan oleh perusahaan (P 54-59; G
28, 39-40, 52-53).
c. Reaksi terhadap penilaian dukungan organisasi pada perlindungan kerja
: Persepsi negatif terhadap PT GO-JEK karena kurang memberikan
perlindungan kerja
Driver memiliki persepsi yang cenderung negarif terhadap PT GO-
JEK. Penilaian driver terhadap PT GO-JEK yang muncul dalah PT GO-
JEK cenderung lebih superior (G 147-145). Selain itu, driver juga
merasa bahwa PT GO-JEK cenderung lebih mementingkan dirinya
sendiri bahkan hingga mengorbankan driver (P 100-104, 107-108; G
806-807).
Secara umum, driver sudah berusaha untuk menyampaikan
keadaan mereka. Cara yang digunakan untuk menyampaikan pendapat
adalah dengan menyampaikan kepada karyawan kantor GO-JEK di
Jogja (P 440-443), demo (G 335-338; A 838, 841-843), dan gerakan
offbid (A 622-623, 625-626). Namun informan merasa usaha mereka
ini masih kurang membuahkan hasil yang signifikan karena kurangnya
tindak lanjut PT GO-JEK atas keluhan driver atas permasalahan yang
ia alami di lapangan (P 440-443; G 346-347). Hal inilah yang diduga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
menjadi dasar mengapa driver memiliki persepsi yang cenderung
negatif terhadap hubunganya dengan PT GO-JEK.
d. Reaksi terhadap penilaian relasi antara driver dengan customer : driver
merasa kurang dihargai
Relasi antara driver dengan customer menjadi hal yang penting
dalam dunia kerja driver GO-JEK. Hal ini terjadi karena customer
memiliki peran yang vital untuk menilai kinerja driver dengan
memberikan rating.
Di sisi lain, seting kerja yang seperti ini ternyata menimbulkan
sebuah permasalahan. Permasalahan yang sering terjadi adalah
customer terkadang merasa dirinya sebagai “raja” yang sudah
membayar driver (P 565-576, G 55). Hal ini terwujud dalam
perilaku customer yang terkadang melakukan tindakan-tindakan
yang kurang menyenangkan seperti susah dihubungi (G 60-66),
memarahi driver ketika dirasa lama menjemput (A 544-564),
ataupun pemberian rating yang hanya didasari oleh sentimen
pribadi saja tanpa melihat usaha driver (G 318, A 570-572). Hal-
hal semacam ini membuat driver merasa kurang dihargai (A 539-
540).
Menurut Colquitt (2001), respect atau penghormatan terhadap
martabat seseorang dapat ditunjukkan dalam relasi interpersonal.
Hal ini menjadi salah satu pembentuk konstruk keadilan organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
yaitu keadilan interaksional. Terlebih lagi menurut Bies & Moag
(1986) serta Lind & Tyler (1992) ketika seseorang merasa tidak
diperlakukan dengan hormat oleh orang lain, hal ini dapat memicu
rasa ketidakadilan. Hal ini tampaknya bisa menjelaskan mengapa
driver merasa kurang mendapatkan keadilan karena diperlakukan
oleh customernya dengan tidak hormat.
2. Gambaran dinamika pembentuk persepsi keadilan organisasi
Setelah sebelumnya sudah dijelaskan mengenai potongan-potongan
“puzzle” pembentuk skema pengalaman keadilan organisasi bagi driver,
sekarang saatnya menyatukan semua kepingan “puzzle” menjadi sebuah
gambaran yang lebih holistik dengan melihat bagaimana dinamika yang
terjadi pada masing-masing komponen tersebut. Dengan menggunakan
kerangka konsep overall justice dari Lind (2001), gambaran penyusunan
persepsi keadilan organisasi dapat dilihat sebagai berikut: pada awalnya
terdapat beberapa trigger event yang dirasa berpengaruh terhadap keadilan
organisasi bagi driver informan. Trigger-trigger event tersebut kemudian
menghasilkan informasi-informasi kunci yang menjadi dasar penilaian
keadilan secara umum. Penilaian keadilan secara umum yang muncul
adalah driver kurang merasakan keadilan secara maksimal. Berdasarkan
penilaian keadilan umum tersebut, driver informan kemudian
menunjukkan beberapa aspek-aspek keadilan spesifik yang membentuk
persepsi keadilan secara umum tersebut. Aspek-aspek keadilan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
adalah: distribusi pendapatan; standar penilaian performa; dukungan
organisasi pada perlindungan kerja; dan relasi antara driver dengan
customer.
Persepsi keadilan organisasi yang dimiliki driver informan tersebut
menghasilkan dampak-dampak psikologis. Dampak yang pertama muncul
dari reaksi terhadap aspek keadilan distribusi pendapatan dan keadilan
standar penilaian performa. Reaksi yang muncul yaitu adanya adaptasi
terhadap cara kerja baik itu secara jujur (tidak melanggar peraturan)
maupun secara curang (melanggar peraturan). Dampak kedua yang
muncul adalah reaksi dari aspek keadilan standar penilaian performa.
Reaksi yang muncul yaitu terbentuknya persepsi negatif terhadap identitas
(terutama posisi) merka sebagai driver akibat dari relasi yang timpang
dengan PT GO-JEK. Dampak ketiga yang muncul adalah reaksi terhadap
penilaian dukungan organisasi terhadap perlindungan kerja. Reaksi yang
muncul yaitu terbentuknya persepsi negatif terhadap PT GO-JEK karena
dirasa kurang maksimal dalam memberikan perlindungan kerja. Dampak
terakhir yang berhasil ditangkap adalah reaksi terhadap relasi antara driver
dan customer yang cenderung timpang (lebih berat ke customer). Reaksi
yang terjadi adalah driver merasa bahwa customer kurang menghargai
mereka. Hal ini menjadikan mereka lebih berhati-hati terhadap customer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
D. Temuan Baru
1. Bertahan dalam ketidakadilan
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa meskipun informan menilai
bahwa PT GO-JEK kurang memberikan keadilan organisasi yang
maksimal, mereka tetap memilih untuk bertahan menjadi driver. Hal ini
terjadi karena mereka mempertimbangkan faktor usia yang sudah tidak
lagi bisa mengakses pekerjaan formal dengan mudah baik (P 83-86, 453).
Selain itu mereka juga merasa bahwa pendapatan yang masih dirasa
potensial (G 259-260, A 856-858), dan senang dengan fleksibilitas waktu
yang ditawarkan GO-JEK (P 13-17, 40; G 174, A 877) dan dapat mengatur
cara kerjanya sendiri (A 874-875, G 172). Selain itu driver juga tetap
bertahan di GO-JEK karena ia dapat menambah teman (A 877, G 18), dan
dapat menyalurkan hobi jalan-jalan (G 13-15, A 205-207). Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi terhadap keadilan tidak menjadi determinan
utama seseorang tetap bertahan di sebuah pekerjaan atau tidak.
2. Moral value bisa menjadi pencegah seseorang melakukan kecurangan
dalam bekerja meskipun dalam situasi yang dirasa tidak adil
Temuan baru lainya adalah moral value bisa berperan menjadi
benteng bagi pekerja untuk tidak melakukan kecurangan meskipun dalam
situasi yang dirasa tidak adil. Hal ini terlihat dari driver-driver yang
menjadi informan penelitian memiliki value kerja “halal” (P191-195), (A
255-258) dan “jujur” (G 34-35). Meskipun driver menganggap bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
pendapatanya terganggu, mereka memilih untuk membentuk strategi
kerja yaitu dengan mempelajari waktu-waktu customer (G 230-233, 275-
279; A95-97), tempat-tempat yang berpotensi menghasilkan banyak
orderan (G 398-399, 402-403; A 95-97), menghindari tempat-tempat
yang dirasa dapat memunculkan potensi bahaya atau tempat-tempat yang
banyak pengguna aplikasi modifikasi (A 260-263), berhati-hati pada
jam-jam rawan order fiktif (G 506-507), dan juga berusaha semaksimal
mungkin memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer (G 252).
Di sisi lain, driver yang memiliki value kerja “halal” dan “jujur”
cenderung menilai bahwa driver lain yang menggunakan aplikasi
modifikasi itu berperilaku tidak adil. Bakan, driver menunjukkan
ekspresi negatif (P 195-197; G 107-108; A 256-257, 671-672, 738-740)
terhadap driver lain yang menggunakan aplikasi modifikasi. Ekspresi-
ekspresi yang muncul adalah: menganggap bahwa orang yang
menggunakan aplikasi modifikasi ini rakus (G 186-188), pemalas (G
201-204, A 777), ambisius dalam mengejar poin (P137-139, G 29-30),
dan tidak bisa menerima kenyatan bahwa keadaan saat ini semakin susah
untuk mendapatkan orderan (A 703-704, 706-709).
Penelitian dari Skitka (2002) menunjukkan bahwa seseorang
cenderung memiliki mandat moral yang menjadi pemandu dalam
berfikir, merasa ataupun bertindak. Mandat moral ini merupakan ekspresi
dari moral value yang mereka miliki. Berdasarkan penelitian yang ia
lakukan, Skitka menemukan bahwa ketika mandat moral seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
terancam, orang akan bereaksi dengan mendevaluasi keadilan prosedur
yang berhubungan dengan ancaman tersebut. Ekspresi dari devaluasi
keadilan tesebut adalah kemarahan atau komponen lain dari kemarahan
moral.
Penelitian Stitka ini dapat membantu untuk menjelaskan mengapa
driver yang memiliki value kerja “halal” dan “jujur” cenderung menilai
bahwa driver lain yang menggunakan aplikasi modifikasi itu berperilaku
tidak adil dan menunjukkan ekspresi kemarahan terhadap mereka. Hal
ini terjadi karena driver yang memiliki value kerja “halal” dan “jujur”
merasa bahwa adanya bentuk kecurangan dengan menggunakan aplikasi
modifikasi tidak sesuai dengan moral value yang mereka miliki sehingga
mereka mempersepsikan ini sebagai sebuah ancaman terhadap moral
value mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan menggunakan desain penelitian fenomenologis deskriptif, terlihat
bahwa secara umum driver memiliki persepsi bahwa mereka belum merasakan
keadilan organisasi secara maksimal. Dengan menggunakan model overall
justice, peneliti menemukan beberapa persepsi tersebut terbentuk atas dua fase
yang terdiri dari beberapa poin-poin penting. Fase pertama adalah judgmental
phase. Pada fase ini terdapat dua poin utama. Poin petama adalah adanya
beberapa trigger yang memiliki informasi kunci untuk pembentukan persepsi
keadilan. Poin kedua adalah adanya aspek-aspek yang membentuk persepsi
keadilan tersebut. Fase kedua adalah use phase. Poin penting pada fase ini adalah
adanya dampak-dampak yang muncul akibat persepsi keadilan organisasi
tersebut.
Selain itu, ada beberapa temuan baru yang muncul. Temuan pertama adalah
meskipun driver berada pada situasi yang kurang adil, beberapa driver memilih
bertahan karena beberapa faktor seperti usia, pendapatan dari Go-Jek, dan juga
fleksibilitas kerja yang ditawarkan. Temuan lain yang muncul adalah adanya
moral value berperan sebagai pencegah driver untuk melakukan kecurangan
bahkan dalam kondisi yang tidak adil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak
keterbatasan. Keterbatasan pertama terletak pada konteks situasi pada saat
penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu tertentu dan
hanya menangkap pengalaman driver dalam situasi tertentu. Keterbatasan kedua
terletak pada keterbatasan jumlah narasumber dengan karakteristik yang cukup
spesifik (menjadikan driver sebagai pekerjaan utama dan sudah menjadi driver
minimal selama 1 tahun) sehingga hasilnya belum cukup untuk menggambarkan
persepsi keadilan organisasi pada driver Go-Jek secara keseluruhan.
Keterbatasan ketiga adalah kedalaman informasi yang dapat digali dari masing-
masing narasumber karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh narasumber.
C. Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat membuat regulasi pada pekerjaan-
pekerjaan baru seperti profesi sebagai driver. Hal ini sangat penting
mengingat profesi sebagai driver merupakan salah satu bentuk profesi yang
baru sehingga dengan adanya payung hukum yang jelas diharapkan dapat
meningkatkan perlindungan kerja terhadap profesi-profesi baru seperti
driver GO-JEK ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Bagi PT GO-JEK
PT GO-JEK diharapkan dapat memberikan wadah bagi driver untuk
menyampaikan aspirasinya sehingga dapat terjadi komunikasi yang baik
antara kedua belah pihak dan berperan lebih aktif untuk selalu
meningkatkan desain kerja yang adil bagi para drivernya.
3. Bagi Customer dari GO-JEK
Customer diharapkan dapat lebih menghormati driver dengan
menunjukkan perilaku yang baik terhadap driver.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk menguji penelitian ini dengan
jumlah subjek yang lebih banyak dan bervariasi sehingga bisa dilakukan
justifikasi terhadap keadilan yang dialami oleh driver GO-JEK. Selain itu
peneliti selanjutnya dapat menguji (memverifikasi) aspek-aspek keadilan
yang ditemukan dalam penelitian ini terhadap populasi lain yang memiliki
karakteristik sejenis sehingga dapat memperkaya kajian literatur mengenai
keadilan organisasi pada konteks pekerja di era digital.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, T.S. (2017). The ‘ gig economy ’: employee , self-employed or the need for
a special employment regulation . Sage, 1–13.
https://doi.org/10.1177/1024258917701381
Affairs, D.I. (2015). Evolution of the concept of organizational justice, (XXVIV),
7–25.
Aloisi, A. (2015). Commoditized Work- ers. Case Study Research on Labour Law
Issues Arising from a Set of ‘On-Demand/Gig Economy’ Platforms. Diambil dari
http://papers.ssrn.com/ sol3/Papers.cfm?abstract_id=2637485
Ambrose, Maureen; Schminke, M. (2009). The Role of Overall Justice Judgments
in Organizational Justice Research: A Test of Mediation. Advances in
Organizational Justice, 94, 491–500. https://doi.org/10.1037/a0013203
Batubara, H. (2016). DetikNews : Berita. Diambil dari Detik News:
https://news.detik.com/berita/3312057/ribuan-driver-protes-sistem-yang-dinilai-
merugikan-ini-respons-GO-JEK
Bohang, F. K. (2017, Desember 18). Tekno Kompas. Diambil dari Kompas.com:
https://tekno.kompas.com/read/2017/12/18/07092867/berapa-jumlah-pengguna-dan-
pengemudi-go-jek
Botsman, R. (2010). What's Mine Is Yours: The Rise of Collaborative Consumption.
United Kingdom: Harper Collins, Inc.
Botsman, R. (2015). Defining The Sharing Economy: What Is Collaborative
Consumption–And What Isn’t? diambil dari
https://www.fastcompany.com/3046119/defining-the-sharing-economy-what-is-
collaborative-consumption-and-what-isnt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Boudreau, K. A. (2009). Platform Rules: Multi-sided Platforms as Regulators,. In
A. Gawer, Platforms, Markets and Innovation (pp. 163-191). London: Imperial
College Business School
Colquitt, et al. (2001). Justice at the millenium: A meta-analytic review of 25 years
of organizational justice research. Journal of Applied Psychology, 86(3), 425–
445. https://doi.org/10.1037//0021-9010.86.3.425
Colquitt, J. A. (2001). On the dimensionality of organizational justice: A construct
validation of a measure. Journal of Applied Psychology, 86(3), 386–400.
https://doi.org/10.1037/0021-9010.86.3.386
Creswell, J. W. (2013). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Los Angeles: SAGE Publications.
Cropanzano, et al. (2001). Moral Virtues , Fairness Heuristics , Social Entities ,
and Other Denizens of Organizational Justice, 209, 164–209.
https://doi.org/10.1006/jvbe.2001.1791
Cropanzano, Russell S.; Ambrose, M. L. (2015). The Oxford Handbook of Justice
in the Workplace. (M. L. Cropanzano, Russell S.; Ambrose, Ed.). New York:
Oxford University Press.
De Stefano, V. (2015). The Rise of the “Just-in-Time Workforce”: On-Demand
Work, Crowd Work and Labour Protection in the “Gig-Economy.” SSRN
Electronic Journal, (July 2015), 8–10. https://doi.org/10.2139/ssrn.2682602
Evans, P. C. (2016). The Rise of the Platform Enterprise. Retrieved from
http://thecge.net/wp-content/up- loads/2016/01/PDF-WEB-Platform-
Survey_01_12. pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Fachrudin, F. (2017). Home : News : Nasional. Diambil dari Kompas.com:
https://nasional.kompas.com/read/2017/03/25/14265341/revisi.permenhub.32.2
016.diharapkan.lindungi.pengendara.transportasi.online
Fidler, D., Bernstein, M., Michaud, R., & Wingard, J. (2016). Work , Interrupted
The New Labor Economics Prepared by. California.
Fieseler, et al. (2017). Unfairness by Design ? The Perceived Fairness of Digital
Labor on Crowdworking Platforms. Journal of Business Ethics, (Business
Ethic). https://doi.org/10.1007/s10551-017-3607-2
Go-jek, P. (2018). About Us. Retrieved from Go-Jek Website: https://www.go
jek.com/about/
Go-Jek, P. (2018). Go-Ride. Retrieved from Go-Jek: https://www.go-jek.com/go-ride/
Go-Jek, P. (2018). Kebijakan Go-Jek. Retrieved from Info Driver: https://driver.go-
jek.com/hc/id/sections/207194787-Kebijakan
Go-Jek, P. (2018). Panduan Umum. Retrieved from Info Driver Go-Jek:
https://driver.go-jek.com/hc/id/articles/360000876107-Buku-Panduan-GO-JEK
Go-Jek, P. (2018). Tiga Pilar Pelanggaran Go-Jek. Retrieved from Info Driver Go-
Jek: https://driver.go-jek.com/hc/id/articles/360000822727-Tiga-Pilar-Pelanggaran-
GO-JEK
Hamari, Juho; Sjöklint, Mimmi; Ukkonen, A. (2015). The Sharing Economy : Why
People Participate in. Journal of the Association for Information Science and
Technology. https://doi.org/10.1002/asi.23552
Hauenstein, N. M. A., McGonigle, T., & Flinder, S. W. (2001). A meta-analysis of
the relationship between procedural justice and distributive justice: Implications
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
for justice research. Employee Responsibilities and Rights Journal, 13(1), 39–
56. https://doi.org/10.1023/A:1014482124497
Kahija, Y. L. (2017). Penelitian Fenomenologi : Jalan Memahami Pengalaman
Hidup. Yogyakarta: Kanisius.
Kenney, M. &. (2015). Choosing a Future in the Platform Economy: The
Implications and Consequences of Digital Platforms. Diambil dari
http://www.brie.berkeley. edu/wp-content/uploads/2015/02/PlatformEcono-
my2DistributeJune21.pdf
Kholid, I. (2017). detikNews - Berita - Detail Berita. Diambil dari DetikNews.com:
https://news.detik.com/berita/d-3581271/derita-para-driver-GO-JEK-dikerjai-pelaku-
dengan-order-fiktif
Kneese, T., Rosenblat, A., & boyd, dana. (2014). Understanding Fair Labor
Practices in a Networked Age. Data & Society Working Paper (Future of Work
Project), 1–17. https://doi.org/10.2139/ssrn.2536619
Kompas. (2018). Pengemudi Angkutan Daring. Jakarta: Kompas.
Lind, E. A. (2001). Fairness heuristic theory: Justice judgments as pivotal
cognitions in organizational relations. Advances in Organizational Justice,
(November), 56–88.
Manyika, et al. (2015). Retrieved from McKinsey Web site:
http://www.mckinsey.com/ global-themes/employment-and-growth/connect-
ing-talent-with-opportunity-in-the-digital-age
Nastiti, A. D. (2017). Worker Unrest and Contentious Labor Practice of Ride-
Hailing. In Arryman Symposium. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Natalia, Y. (2017). Home : DIY : Sleman. Retrieved from TribunJogja.com:
http://jogja.tribunnews.com/2017/09/08/pengendara-GO-JEK-di-yogya-ini-kerap-
terima-hal-kurang-mengenakkan-dari-pelanggan-begini-curhatnya
Pratama, A. H. (2016, Agustus 13). News : TECHINASIA. Retrieved from TECH
IN ASIA: https://www.techinasia.com/how-go-jek-became-unicorn
Rodell, J. B., & Colquitt, J. A. (2009). Looking Ahead in Times of Uncertainty:
The Role of Anticipatory Justice in an Organizational Change Context. Journal
of Applied Psychology, 94(4), 989–1002. https://doi.org/10.1037/a0015351
Rupp, et al. (2017). “A Critical Analysis of the Conceptualization and Measurement
of ‘Organizational Justice’: Is it Time for Reassessment?”. Academy Of
Management ANNALS.
Silberman, M. S. (2017). Fifteen Criteria for a Fairer Gig Economy. Towards a
Fairer Gig Economy, 61(May), 16–19. Diambil dari
http://wtf.tw/text/fifteen_criteria_for_a_fairer_gig_economy.pdf
Smith, S. (2010). The Meaning and Essence of Fairness in the Workplace : A
Phenomenological Study of Organizational Justice. The George Washington
University.
Smith, L. (2017). The Performance Appraisal Process : Best Approaches to Support
Organizational Justice for Employees. Maryland University College.
https://doi.org/10639764.
Skitka, L. J. (2002). Do the Means Always Justify the Ends, or Do the Ends
Sometimes Justify the Means? A Value Protection Model of Justice Reasoning.
Personality and Social Psychology Bulletin, 28(5), 588–597.
https://doi.org/10.1177/0146167202288003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tyc, A. (2017). The position of workers in the on-demand economy: The need for
increased protection. Studia z Zakresu Prawa Pracy i Polityki Społecznej, 24(1),
17–31. https://doi.org/10.4467/25444654SPP.17.002.7308
Van Doorn, N. (2017). Platform labor: on the gendered and racialized exploitation
of low-income service work in the ‘on-demand’ economy. Information
Communication and Society, 20(6), 898–914.
https://doi.org/10.1080/1369118X.2017.1294194
Willig, C. (2013). Introducing Qualitative Research in Psychology (3rd Editio).
Berkshire: Open University Press McGraw-Hill Education
Yadav, L. K. (2016). Organizational Justice : An Analysis of Approaches,
Dimensions and Outcomes, XXXI, 14–40.
Zribi, H., & Souaï, S. (2013). Deviant behaviors in response to organizational
injustice: mediator test for psychological contract breach - The case of Tunisia.
Journal of Business Studies Quarterly, 4(4), 1–26.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
109
Tabel 9
SKEMA PEMBENTUKKAN PERSEPSI OVERALL JUSTICE PADA DRIVER GOJEK
Trigger
Penambahan
driver
Persaingan ketat
Orderan sepi
Tarif dasar turun
Peningkatan
target performa
Informasi kunci
PT Gojek belum
cukup adil
Persepsi keadilan
holistik
Persepsi keadilan
spesifik
terjadi
ketidakseimbang
an antara beban
kerja dengan
pendapatan
yang mereka
terima
Aspek istribusi
pendapatan
Aspek relasi
antara driver
dengan
costumer
Aspek standar
penilaian
performa
Aspek dukungan
organisasi pada
perlindungan
kerja
Costumer
seenaknya
menilai driver
Perilaku
costumer yang
terkadang
kurang
menghargai
driver
Relasi yang
timpang dengan
costumer
Perubahan
sistem
pembagian order
Driver tidak bisa
menilai
performanya
sendiri
kurangnya
keterlibatan
driver dalam
penilaian
performa
Kurangnya
perlindungan
bagi driver dari
order fiktif
kurangnya
dukungan
organisasi
terhadap
perlindungan
kerja bagi driver
Dampak
Adaptasi
terhadap cara
kerja baik itu
dengan cara
jujur ataupun
curang
Merasa tidak
dihargai
Relasinya
dengan PT GI
timpang →
persepsi yang
cenderung
negatif terkait
hubunganya
dengan PT GI
Merasa PT GI
kurang
memberikan
perlindungan
kerja
Judgmental phase use phase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN 1
DESKRIPSI UNIT MAKNA INFORMAN P
No Unit Makna Line Deskripsi Unit
Makna
Deskripsi Psikologis
1
Ya penasaran to, jadi
pertama itu karena
nggak ada temen, atau
nggak ada orang yang
dikenal, kan aku nggak
tau penghsilane kayak
gimana, terus apa rules
peraturan-peraturanya
kayak gimana, apa kita
tu bener-bener jadi
karyawan yang udah-
udah. Terus makanya
penasaran terus daftar.
Tadinya buat
sampingan pas yang di
yamaha, nah terus
udah lebih manteb ini
aku lihat dari segi
waktunya lebih bebas,
kalau penghasilane
memang naik turun
aku lebih manteb ke
gojek gitu
13-
17
Pada awalnya, P
tertarik ke
bergabung ke Go-
Jek karena
penasaran
bagaimana
penghasilan yang
didapatkan oleh
driver Go-Jek dan
juga waktu kerja
nya. Setelah
sebelumnya ia
bekerja di Yamaha
P tertarik ke
bergabung ke Go-Jek
karena Go-Jek
memiliki waktu yang
lebih fleksibel dan
penghasilan yang
menjanjikan
2
(alasan jadi full time)
Ya karena yang di
yamaha ngga bisa
mencukupi. Kan harus
target to target jualan
He em makanya cari
yang lebih dan
waktunya lebih luang,
minggu bisa libur
38,
40
P memutuskan
untuk menjadi full
time karena ia
merasa tidak bisa
memenuhi target
jualan di Yamaha,
selain itu ia juga
mencari waktu yang
lebih luang
P senang dengan
pekerjaan yang
membuatnya nyaman
dari segi waktu
maupun pendapatan
3
Kalau aku cari nyaman
sih, jadi kalau udah
nyaman kerja juga
enak. Kalau enggak
nyaman nggak bakal
29-
30
P mencari
kenyamanan dalam
bekerja karena itu
akan membuatnya
betah
P memilih Go-Jek
sebagai pekerjaan full
time nya karena
pekerjaan di tempat
yang sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
betah to, kan simpel
mikirnya
tidak memiliki waktu
yang luang dan
penghasilanya tidak
mencukupi
Heem, jadi nyaman
dari katakan kalo yang
udah ikut orang itu
nyaman atasan,
atasanya itu gimana,
terus dari segi waktu
kita habis waktunya
nggak disitu yang
terakhir yang jelas dari
gaji gajinya masuk
nggak buat sehari-hari
buat ini itu, kalau
gajinya nggak masuk
pasti pindah
32-
34
Bagi P, kenyamanan
dalam bekerja
dilihat dari perilaku
atasan, fleksibilitas
waktu, dan
pendapatan yang
mencukupi
kebutuhan
P mengangap bahwa
mitra Go-Jek itu tetap
berasa seperti
karyawan karena
harus mengikuti
aturan tanpa bisa
mengajukan usul
4
Ya karena yang di
yamaha ngga bisa
mencukupi. Kan harus
target to target jualan
He em makanya cari
yang lebih dan
waktunya lebih luang,
minggu bisa libur
38;
40
P memilih Go-Jek
sebagai pekerjaan
full time nya karena
pekerjaan di tempat
yang sebelumnya
tidak memiliki
waktu yang luang
dan penghasilanya
tidak mencukupi
P mengganggap
bahwa posisi mitra itu
kalah dengan
costumer karena
ketika ada costumer
yang memberinya
rating atau komentar
jelek maka ia
langsung diberikan
peringatan tanpa bisa
berbuat apa-apa
5
Hmmm driver itu
secara formal dari PT
GI itu dia mitra, mitra
kerja. Beda sama
karyawan. Mitra kerja
jadi kita punya
huhungan punya
kontrak dengan PT GI,
tapi di sisi lain, mitra
kerja yang harus dan
mau nggak mau
mengikuti apa yang
udah jadi peraturan PT
GI, jadi kita nggak bisa
istilahnya usul ini usul
itu kita nggak bisa, jadi
kita harus ngikut harus
54-
59
P mengangap bahwa
secara formak,
posisi driver adalah
sebagai mitra
sehingga mereka
memiliki kontrak
kerja dengan PT Go-
Jek, namun dalam
kontrak kerja
tersebut mereka
mau tidak mau harus
mengikuti peraturan
dari PT Go-Jek
tanpa bisa
mengutarakan
pendapat. Hal ini
menurut P sama saja
P memiliki ekspektasi
bahwa sebagai mitra
dirinya diutamakan
dan didengarkan
keluhanya ternyata ia
kalah dengan
konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
manut apa yang ada.
Intinya tetep aja sama
kayak karyawan,
kayak buruh Cuma
diperhalus ya jadi
mitra karena kayak ada
sistem recrtuitmen
gitu, kayak mitra tapi
tetep karyawan.
Buruh
dengan menjadi
karyawan
6
He em, jadi tetep di
tekan dan hmm apa ya,
posisinya itu juga
serba salah. Serba
salah dalam arti
konsumen adalah raja,
jadi ketika konsumen
ini itu ini itu si driver
tetap kalah, gitu lho.
Semisal nih kamu
ngojek dari sini ke sini
ya kan, kamu nggak
seneng sama driver
nih, nggak seneng ini
kamu tinggak komen
kasih bintang satu
terus komen jelek, dah
pasti langsung kena
entah kena peringatan
atau kena apa itu pasti
langsung kena. Jadi
nggak bisa itu berbuat
apa-apa itu nggak bisa.
Posisinya serba susah.
Nggak apa ya nggak se
enak ekspektasi orang-
orang gitu lho
61-
66
P mengganggap
bahwa costumer
adalah raja sehingga
posisi mitra itu
kalah dengan
costumer karena
ketika ada costumer
yang memberinya
rating atau komentar
jelek maka ia
langsung diberikan
peringatan tanpa
bisa berbuat apa-apa
P merasa bingung
dengan kondisi yang
dirasa semakin susah
(tidak seperti dulu)
7
Ya ekspektasiku
karena ada kata mitra
itu eee istilahnya kalau
ada keluhan kita
diutamakan tapi
ternyata enggak.
Nggak diutamakan.
Yang diutamakan
konsumen bukan si
68-
70
P memiliki
ekspektasi bahwa
sebagai mitra
dirinya diutamakan
dan didengarkan
keluhanya ternyata
ia kalah dengan
konsumen karena
costumer lebih
P merasakan
penambahan driver
yang terjadi terus
menerus
mengakibatkan
semakin ketatnya
persaingan antar
driver untuk
mendapatkan orderan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
driver jadi kayak apa
ya yang udah-udah tu
go proteksi. Go
proteksi itu kayak jasa
raharja dari pribadi
dari gojek
diutamakan
daripada driver
8
Ya serba bingung.
Serba bingung dalam
arti aku mau ngapain.
Aku mau ngapain
dengan keadaan yang
katyak gini sekarang,
bukan kayak dulu.
79-
80
P merasa serba
bingung dengan
kondisi saat ini yang
berbeda dengan
dulu
P merasa umurnya
sudah tidak bisa
untuk mencari
pekerjaan yang
menurutnya baik
sehingga ia
memutuskan untuk
tetap bertahan
9
Aku satu tahun dapat
ini (nmax), nah tapi
kalau sekarang, driver
semakin banyak
persaingan semakin
ketat. Yang bikin
nggak sehat tu area
luar jogja pada ke
masuk ke jogja, terus
setiap hari driver di
tambah, terus masih
ada penambahan
masal, nah jadi ibarat 1
order direbutin 10
orang.
80-
83
Saat ini terjadi
penambahan driver
yang terus menerus
sehingga persaingan
semakin ketat
sehingga pembagian
order semakin sulit .
Pendapat P mengenai
“jaman enak” sebagai
driver yaitu ketika
dalam waktu yang
sebentar bisa tutup
poin
10
Makanya aku bingung
aku mau ngapain masa
iya aku cari kerja lagi,
kenapa aku bilang
kayak gitu, umurku
udah berapa ya kan
sedangkan kalau spek
di cari pekerjaan tu
lowongan tu, semua
dibawah 25 tahun
sedangkan umurku
udah 27, ada kerja
paling kerja kasar.
Makanya ah yaudah
lah jalani dulu aja apa
adanya
83-
86
P merasa umurnya
sudah tidak bisa
untuk mencari
pekerjaan yang
menurutnya baik
sehingga ia
memutuskan untuk
tetap bertahan
Pendapat P mengenai
keadaan sekarang
dimana bekerja lama
belum tentu bisa
tutup poin seperti
dulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
11
Dulu enak-enak ae,
dalam arti orderan
pasti dapet kerja 8-10
jam udah tutup poin
99 Pendapat P
mengenai “jaman
enak” sebagai driver
yaitu ketika dalam
8-10 jam kerja bisa
tutup poin
P merasa bahwa saat
ini PT Go-Jek lebih
mementingkan
dirinya sendiri
dengan
mengorbankan
kesejahteraan driver
12
Sekarang mau 15 jam
aja belum tentu.
Kerasa banget
bedanya.
99-
100
Pendapat P
mengenai keadaan
sekarang dimana
bekerja lama belum
tentu bisa tutup poin
seperti dulu
P merasa pihak Go-
Jek lebih
mementingkan
keuntungannya tanpa
memikirkan driver
13
Kalau apa ya, tujuanya
PT GI itu kan dulu
bilangnya
mensejahterakan
driver tapi kalau
sekarang udah enggak,
mensejahterakan
dirinya sendiri karena
untuk menekan
pengeluaran dia
mengeluarkan bonus.
Di angkatanku itu
sehari minimal 300-
400 juta pengeluaran
untuk bonus makanya
drivernya ditambah-
ditambah biar nggak
ngeluarin bonus
banyak tapi dia tetep
dapet pemasukan terus
100-
104
P merasa bahwa saat
ini PT Go-Jek lebih
mementingkan
dirinya sendiri
daripada
kesejahteraan driver
karena P
berpendapat bahwa
pengeluaran untuk
bonus driver itu
besar sehingga PT
Go-Jek terus
menambah driver
supaya tidak
mengeluarkan
banyak bonus untuk
driver
P beranggapan
seharusnya go-jek
dan driver itu
seimbang
14
Ya kalau dibilang
nggak adil jelas nggak
adil, dibiilang nggak
fair jelas nggak fair
karena kan pihak sana
lebih memikirkan
keuntungannya sana
gitu lho bukan
memikirkan si driver
107-
108
P merasa keadaan
yang dialaminya
tidak adil karena
pihak go-jek lebih
mementingkan
keuntungannya
tanpa memikirkan
driver
P merasa tidak adil
karena tingkat
pencapaian driver
semakin naik tetapi
bonusnya semakin
turun
15 Nah jadi apa ya
harusnya kan imbang
108-
109
P beranggapan
seharusnya
P beranggapan bahwa
harusnya ketika target
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
lah, harusnya imbang.
Si driver tetep jalan,
tetep dapet
penghasilan, pt gi juga
harusnya tetetp dapet
penghasilan
penghasilan go-jek
dan driver itu
seimbang
naik maka bonus juga
naik
16
Turun. Bukanya
semakin naik malah
turun, tingkat
pencapaianya yang
naik. Dulu 16 ke 18
sekarang 20 kan jadi
nggak asik to, nggak
imbang.
116-
117
P merasa tidak adil
karena tingkat
pencapaian driver
semakin naik tetapi
bonusnya semakin
turun
hal yang ideal bagi P
adalah dengan
menghilangkan
sistem bonus namun
orderan dibuat lancar
dengan tidak
menambah jumlah
driver
17
Targetnya naik
bonusnya diturunin,
harusnya kan target
naik bonus naik lah.
Harusnyaa
119 P beranggapan
bahwa harusnya
ketika target naik
maka bonus juga
naik
Ada oknum driver
yang sengaja
membuat order fiktif
untuk menurunkan
performa driver lain
18
Ya nggakpapa dalam
arti ya semangat
kerjanya ada,
terdoktrin gitu.
Ibaratnya kan wah
orderan ra entuk-entuk
le areap ngoyak bonus
kepiye. Makanya
harusnya sistem bonus
itu diilangin, orderan
di bikin lancar dengan
cara tidak menambah
driver itu malah enak
malahan.
120-
121
P menganggap hal
yang ideal adalah
sistem bonus
dihilangkan namun
orderan dibuat
lancar dengan tidak
menambah jumlah
driver
Performa merupakan
hal yang penting bagi
driver sehingga
benar-benar dijaga
19
Sering tu sering nemu.
Kalau buat aku tu ada
beberapa sih, iseng, ya
kan. Driver iseng terus
konsumen iseng terus
driver sengaja,
konsumen sengaja.
130-
131
P menjelaskan
beberapa macam
pembuat order fiktif
yaitu dari kalangan
driver maupun
costumer
Salah satu pelaku
order fiktif adalah
20
Tu. Kalau driver iseng
itu dia nggak punya
kerjaan, dia nggak
dapet order.Wah kok
di darerah sana udah
dijagain nih, tak
131-
133
Menurut P, salah
satu pelaku order
fiktif adalah driver
yang sengaja
membuat order
fiktif untuk
Salah satu penyebab
driver melakukan
order fiktif karena
mengejar poin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
tembak ah, des des
des, nah mereka kena
tuh semua terus
performanya turun kan
kita yang dijaga
performa.
menurunkan
performa driver lain
21
Nah kita kan yang
dijaga performa.
133 P menjelaskan
bahwa performa
merupakan hal yang
penting bagi driver
sehingga benar-
benar dijaga
P menjelaskan
mekanisme
terjadinya order fiktif
22
Terus konsumen iseng
juga ada nggak ada
kerjaan tau-tau bikin
ntar di telpon tau-tau
bilang saya nggak
order, tu.
135-
136
P menjelaskan
bahwa salah satu
pelaku order fiktif
adalah costumer
yang melakukan
order namun
kemudian tidak
mengakui bahwa ia
sudah mengorder
P beranggapan bahwa
sistem yang
diterapkan go-jek
terkait cara suspend
driver tidak adil
karena meskipun
driver membatalkan
orderan fiktif, driver
bisa terkena suspend.
23
Driver ah yang bikin
driver tapi asli. Asli
dalam arti aku kurang
sak poin, gawekke
order tembakke, nah
karena dia nunggu
udah lama. Ibaratnya
udah jam 7 malem,
poinku 19 kan Cuma
kurang 1 ke 20 udah
nggak sabar gitu lho,
pinging lek ndang bali.
Lek ndang gaweeke
order. Gitu. Itu udah
hal umum itu di
kalangan driver.
137-
139
P menjelaskan
bahwa salah satu
pelaku order fiktif
adalah driver yang
sengaja mengejar
poin karena tidak
sabar segera ingin
mendapatkan
maksimal poin dan
bisa segera selesai
bekerja
P beranggapan bahwa
sistem yang
diterapkan PT Go-Jek
terkait cara suspend
driver tidak adil
24
Kamu pingin
drivernya nyantol aku,
kamu order masuk ke
si A, oh kok udu mas
priyo terus cancel
kamu yang cancel.
Terus masuk lagi ke si
B. wah kok udu mas
147-
151
P menjelaskan
mekanisme
terjadinya order
fiktif yaitu ketika
ada orang yang
ingin memilih
driver A tapi
ternyata orderanya
P menjelaskan
tahapan suspend
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
priyo meneh, cancel.
Kamu order lagi
masuk ke si C. lho kok
udu mas priyo meneh,
nah kamu order tek
baru masuk ke aku.
Lho sopo iki, jukuk
wae. Tek. Wah bener
nih mas priyo. Nah ini
bisa dibilang order
fikif.
masuk ke driver lain
sehingga orang
tersebut
membatalkan
orderan awanya dan
melakukan order
ulang sampai
beberapa kali, dan
ketika orderan
tersebut sampai ke
driver A maka
sistem membaca
bahwa orderan
tersebut adalah
order fiktif
25
Yang kena driver
meskipun si driver
nggak kenal sama
kamu gitu lho. Karna
si server membaca
dalam waktu sekian,
dalam waktu singkat
ini kamu udah cancel
order berapa kali ke
tujuan yang sama alat
tempat jemput yang
sama. Dia itu bacanya
order fiktif. Yang kena
driver nanti driver bisa
kena suspend order
fiktif.
153-
156
P menjelaskan
bahwa ketika driver
beberapa kali
mencancel order
fiktif maka ia tetap
terkena suspend
karena sistem hanya
membaca bahwa
dalam waktu sekian,
driver sudah
mencancel orderan
berapa kali ke tujuan
yang sama dengan
customer yang sama
P memiliki value
kerja yaitu pekerjaan
seharusnya “halal”
P memutuskan untuk
tidak menggunakan
aplikasi modifikasi.
Menurut P, dengan
memasang aplikasi
modifikasi ia tidak
melakukan usaha
seperti yang
seharusnya dilakukan
seorang driver
mendapatkan orderan
26
Kalo dibilang adil jelas
nggak adil (sistemnya)
162 P beranggapan
bahwa sistem yang
diterapkan PT Go-
Jek terkait cara
suspend driver tidak
adil
P tidak bisa berbuat
banyak menghadapi
sainganya yang
curang karena ia tidak
memiliki kuasa lebih
dan PT GI dirasa
kurang membantu
27
Ya kalau ketika misal
ketika kena suspend
nih akun ga aktif, kita
datang ke kantor kita
menghadap ke kantor
kita tanya kesalahan
kita apa, paling
dijelaskan
171-
180
P menjelaskan
tahapan suspend
yaitu akun tidak
aktif lalu melakukan
banding untuk
melihat kesalahan,
jika kesalahan tidak
fatal maka akun
P merasa curiga jika
ada driver di luar
anggota
“tongkrongannya”
yang mendapatkan
orderan terus
menerus sedangkan
mereka yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
permasalahanya gini
gini, nah dari situ bisa
dilihat apakah
permasalahanya bisa
naik banding nggak.
Semisal bisa naik
banding karena
kesalahanya nggak
begitu fatal dan kalau
kita sebelumnya punya
senjata dulu istilahnya
kita udah telpon call
center, kita telon call
center bahwa orderan
ini seperti ini seperti
ini, terus call center
menerima laporan kita
terus kita minta nomor
pelaporan misal 1234
nah ketika nanti
suspend, kita datang
ke kantor. Apa
kesalahan saaya?ini ni
ni. Saya udah telpon
call center nomor
pelaporan sekian. Oh
udah? Udah. Nah
kalau udah telpon call
center dan
kesalahanya itu nggak
parah banget kita bisa
on lagi, kalau misalnya
parah kita paling kena
suspend 1 atau 2 hari
atau 3 hari atau bnisa 1
minggu. Nah kalau
emang parah banget
kita putus, putus mitra.
dapat aktif kembali
namun jika
pelanggaran yang
dilakukan fatal
maka akan putus
mitra
“nongkrong” tidak
pernah mendapat
order
28
Nek kayak aku ,
selama setaun aku di
gojek ini nggak pernah
pakai aplikasi aplikasi
seperti itu.
191-
192;
P tidak
menggunakan
aplikasi modifikasi
P memastikan orang
tersebut memakai
aplikasi modifikasi
atau aplikasi standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Nek menurutku itu
nggak halal. Nggak
halal kenapa bener kita
kerja, kita
menjalankan order.
Yang dibilang nggak
halal kan istilahya kita
nggak on the spot
nggak ada di tempat
itu nggak ikut panas-
panasan, nggak ikut
nongkrong di tempat
itu, nggak ikut
mubeng, moving
buang bensin , buang
waktu itu yang menilai
aku nggak halal
192-
195
P merasa cara
tersebut tidak halal
karena dengan
memasang aplikasi
modifikasi ia tidak
melakukan usaha
seperti yang
seharusnya
dilakukan seorang
driver mendapatkan
orderan
P merasa kesal ketika
ada oknum driver
yang memakai
aplikasi modifikasi
mengambil orderan di
daerahnya yang
“polosan”
29
Nek aku sih yo fine
fine aja mau diapain
karena dari pihak PT
GI sendiri nggak,
nggak apa ya nggak
gerak nggak bisa
mengatasi padahal
mereka yang lebih
berhak
202-
203
P tidak bisa berbuat
banyak menghadapi
sainganya yang
curang karena ia
tidak memiliki
kuasa lebih dan PT
GI dirasa kurang
membantu
Cara P untuk
menghadapi oknum
driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
adalah dengan
mengingatkan oknum
driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
untuk tidak berada di
daerahnya
30
Cuman memang
secara pribadi, Cuma
nek sesama driver
istilahe sesama driver
istilah e misal daerah
sini tongkronganku
nih kita nggak ada
yang pake, kita murni
kerja, ada yang
ngambil dari luar set.
205-
207
P merasa curiga
dengan driver di luar
“tongkrongannya”
yang terus menerus
mendapatkan
orderan di daerah
“tongkrongannya”
Perasaan marah dan
sikap yang P ambil
terhadap oknum
driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
dan mengambil
orderan di daerahnya
31
Satu kali didiemin,
kedua didiemin, yang
ketig baru ditegor
ditanyain murni ora
207-
208
P memastikan orang
tersebut memakai
aplikasi modifikasi
atau aplikasi standar
Perasaan P terkait
kondisi lapangan
yang dirasakan yaitu
tertekan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
merasa target yang
ditetapkan tinggi
namun susah untuk
memenuhi target
untuk mencukupi
kebutuhan
32
kok isa-isane koe
jupuk terus sedangkan
kene sing jagani ora
tau oleh
208
P menceritakan
kekesalanya karena
ada driver yang
mendapatkan
orderan terus di
daerah
tongkrongannya
sedangkan mereka
yang “jujur” tidak
pernah
mendapatkan
P merasa sebagai
mitra ia tidak bisa
apa-apa karen demo
pun juga percuma
karena tidak di
tindaklanjuti
33
Yo jelas nggak pakai
kekerasan kita Cuma
ngomong, kalau pakai
kekerasan jelas salah.
Ya Cuma ngomong ya
istilahe nek arep
nganggo terserah yo
silahkan tapi ojo
masang ning kene,
gitu.
212-
213
P menceritakan
caranya menghadapi
oknum driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
adalah dengan
mengingatkanya
agar tidak
menggunakan
aplikasi tersebut di
daerahnya
P beranggapan bahwa
keadaan seperti ini
akan menimbulkan
bom waktu yaitu
keadaan panik ketika
driver merasa
penghasilan yang
didapatkan semakin
menurun tetapi
kebutuhan semakin
naik
34
Emosi lah jelas emosi
nek nurut emosi.
Sedangkan kalau pakai
kekerasan secara
hukum udah salah
215-
216
P merasa marah
dengan oknum
driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
dan mengambil
orderan di
daerahnya namun ia
berusaha untuk
tidak melakukan
kekerasan
P merasa relasi driver
dengan PT GI hanya
terasa ketika driver
mengalami masalah
35
Rasane ie yo, rasane
kayak merasa tertekan
balik lagi koyo pas
jaman karyawan.
Tertekan dalam arti
kok soyo angel to
ibarat target duwur
227-
229
P merasa tertekan
karena dengan
beban kerja yang
tinggi membuatnya
merasa harus
bekerja lebih lagi
untuk mencukupi
P merasa sistem Go-
Jek masih kurang
karena terkadang ada
sistem yang masih
macet yaitu misalnya
sistem banking
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
tapi golekk e angel
terus istilahnya nggak
se luwes dulu gitu lho.
Intine merasa tertekan
mergo kebutuhan lah,
ini itu ngono kui ibarat
e.
kebutuan dan hal ini
sama seperti saat ia
menjadi karyawan
36
Pernah, nah itu hasil e
nggak bakal
menambah jumlah
driver. Tapi sampai
sekarang nambah
terus. Aku bingung e
kan itu permainan
orang atas podo wae.
Wis cetha-cetha rapat
e ning DPR seko
dishub wis metu nggak
boleh menambah
jumlah driver lagi,
ning kok iseh iso
nambah. Terus sing
istilah e dadi rakyat
cilik itu tetep ora iso
opo-opo ora iso polah
intine tetep nompo
241-
244
P merasa sebagai
mitra ia tidak bisa
apa-apa karen demo
pun juga percuma
karena tidak di
tindaklanjuti
P merasa
ketidakadilan yang
dirasakanya yaitu
karena penambahan
jumlah driver yang
terus menerus
37
Bom waktu untuk
gojek sendiri sih bom
waktu ketika human
panic. Human panic
dalam arti kebutuhan
udah banyak Cuma
penghasilah udah
nggak kayak dulu.
Istilah e sing biyen-
biyen misal e koyok
aku pekerjaan sing
lama udah tak lepas
aku udah milih gojek
tapi sekarang udah
nggak kayak dulu
penghasilan menurun.
Itu baru aku,
seumpama nanti
banyak orang yang
ngerasa nah itu baru
248-
255
P beranggapan
bahwa keadaan
seperti ini akan
menimbulkan bom
waktu yaitu keadaan
panik ketika driver
merasa penghasilan
yang didapatkan
semakin menurun
tetapi kebutuhan
semakin naik
P melihat bahwa
salah satu
permsalahan
lapangan orderan
yang sepi yaitu ketika
liburan sekolah atau
liburan kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
human panic. Mereka
bener-bener panik.
Nek ra kantor e
diobong yo opo ngono
gitu lho. Itu nanti baru
kerasa huru hara ne
baru kerasa. Ora saiki
nambah terus nambah
terus. Wong sing
driver driver baru itu
Cuma karena bab
jarene. Jarene nek ning
gojek ki penghasilane
okeh wah ngene wah
ngene tapi ternyata
juga enggak, mereka
pasti ngerasa
38
Nek aku sendiri belum
pernah ngerasa. belum
pernah ngerasa
soalnya aku belum
pernah dapet kasus
belum pernah kena
masalah ini itu yakan
terus opo yo, untuk
kayak penggantian
rugi itu juga belum
pernah kena.
Istilahnya kalau ada
kecelakaan nanti
diganti sekian aku juga
belum pernah kena
untungnya, jadi aku
belum pernah. Nggak
ngerasain. Ya Cuma
sekedar aku jalanke
order aku pulang bawa
uang
261-
265
P belum pernah
merasa memiliki
relasi dengan PT
Go-Jek karena
merasa relasi
dengan PT Go-Jek
hanya terasa ketika
driver mengalami
masalah sedangkan
dirinya sendiri
belum pernah
mengalamai
masalah
Kepasrahan P
terhadap keadaan
dengan tetap bekerja
seperti biasa
39
Kalau dibilang kurang
sih ya jelas kurang ya.
Hmmm sistem kan
bikin manusia
sistemnya nih, tetep
ada kekurangnnya
tetep ada cacatnya itu
pasti ada, nah kita
301-
306
P merasa sistem Go-
Jek masih kurang
karena terkadang
ada sistem yang
masih macet yaitu
misalnya sistem
banking
P merasa kebijakan
yang adil bagi driver
adalah dengan
melihat kembali apa
yang dibutuhkan
untuk mensejahteraan
driver serta
memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
ngerasanya gitu. Wah
aplikasine soyo rene
soyo elek, wah gitu.
Terus istilahnya
kadang macetnya
karena sistem yang
disistemkan tu. Soal
banking, banking kita
kan disebutnya tuh,
kalau aku sebutnya itu
sistem yang
disistemkan. Jadi
sistem dari aplikasi
jadi kita withdraw ya
kan ambil sekian jam
sekian nah itu masuk
lagi ke sistem bank, tu.
Jadi sistem yang
disistemkan tu.
Susahnya.
keluhan-keluhan
driver
40
Ya dibilang nggak adil
ya itu nambahi driver
terus itu yang buat aku
nggak adil, jadi nggak
kebagian order.
314-
315
P merasa
ketidakadilan yang
dirasakanya yaitu
karena penambahan
junlah driver yang
terus menerus
P merasa kebijakan
yang adil bagi driver
adalah adanya
keseimbangan antara
jumlah driver dengan
jumlah orderan serta
memaksimalkan
proteksi bagi driver
41
Apalagi untuk musim
sekarang nih bulan ini,
masih sepi kan, rame-
rame nya nanti
februari baru mulai
normal mungkin,
sedangkan nanti
tanggal 25 kan nambah
lagi pembukaan masal
lagi katanya, tu. Ntah
mau sampai berapa.
315-
316
P melihat bahwa
ketika musim
liburan sekolah/
kuliah orderan sepi
P merasa merasa
kebijakan yang adil
bagi driver adalah
adalah sistem Go-Jek
mampu mendeteksi
dan membasmi
aplikasi modifikasi
yang dipasang driver
lain
42
Lah meh ngopo, nek
nggak jalan yo nggak
punya penghasilan
321 P menghadapi
keadaan ini dengan
pasrah karena jika
tidak jalan maka ia
tidak punya
penghasilan
P merasa PT GI
seharusnya membuat
peraturan sama-sama
menguntungkan bagi
PT GI maupun mitra
bukan malah mitra
ditekan terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
43
Kalau dibilang yang
harusnya ya dilihat
ininya, dilihat apa
kembali ke
kesejahteraan driver
itu gimana, keluhan-
keluhan driver itu apa.
Kalau dibilang
seharusnya. Cuma kan
itu nggak mungkin
banget
334-
336
P merasa kebijakan
yang adil bagi driver
adalah dengan
melihat kembali
kesejahteraan driver
itu bagaimana serta
memperhatikan
keluhan-keluhan
driver
P beranggapan bahwa
sistem performa yang
diterapkan itu cukup
adil untuk
meningkatkan etos
kerja
44
Nek versiku ya itu tadi
istilahnya
keseimbangan lah
antara jumlah driver
dan jumlah orderan.
Kalau sama ini apa
proteksi-proteksi tu
juga harus
dimaksimalkan.
Dimaksimalkan dalam
arti mereka udah bayar
sekian per bulan
mereka harusnya dapet
apa ya itu.
339-
341
P merasa kebijakan
yang adil bagi driver
adalah adanya
keseimbangan
antara jumlah driver
dengan jumlah
orderan serta
memaksimalkan
proteksi bagi driver
Dengan perubahan ke
sistem pembagian
order saat ini (sistem
prioritas) P merasa
malas ketika
mendapatkan order
yang jauh dan ia akan
membatalkan orderan
45
Eee.. ini apa, yang
jelas itu kalau yang
pasang-pasang tuyul-
tuyul, aplikasi-aplikasi
itu bener-bener bisa ke
detect jdi bisa ke
basmi bukanya driver
mangkal yang diusik-
usik kan seringnya
yang mangkal yang di
usik-usik nggak boleh
disini nggak boleh
disitu, susah. Paling itu
sih
348-
351
P berharap bahwa
oknum driver yang
memasang aplikasi
modifikasi seperti
fake GPS bisa
terdeteksi dan
segera dibasmi
Ekspresi voice yang
dilakukan P adalah
dengan
mengutarakan
kondisi dirinya
kepada orang kantor.
46
Ya dalam arti pas itu
buat ke mitra sama
PTnya itu pas nggak
Cuma menguntungkan
PT aja tapi mitranya di
teken terus.
361-
362
P merasa PT GI
seharusnya
membuat peraturan
sama-sama
menguntungkan
bagi PT GI maupun
P bertahan di Go-Jek
karena tidak ada
pekerjaan lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
mitra bukan malah
mitra ditekan terus
47
(sistem performa)
Kalau untuk etos kerja
itu adil
411 P beranggapan
bahwa sistem
performa yang
diterapkan itu cukup
adil untuk
meningkatkan etos
kerja
Gambaran pekerjaan
ideal P adalah seperti
PNS yaitu hari
minggu bisa libur,
memiliki gaji yang
besar dan punya
tunjangan
48
Sekarang udah nggak
bisa, jadi kalau dapat
jarak jauh malas. Jarak
jauh ngeliat, wah kok
jalanya kesini nggak
ada apa-apa
pulangnya. Wah
males, cancel. Ya
kalau jarak jauh, total
jarak berangkat 10 kilo
sama pulang jadi 20
weh habis di jalan.
434-
436
Dengan perubahan
sistem pembagian
order saat ini P
merasa malas ketika
mendapatkan order
yang jauh dan ia
akan men-cancel
orderan
Pendapatan ideal P
adalah diatas UMR
49
Istilahnya aku nggak
pernah ngomong,
Cuma kan banyak
orang yang udah
ngomong gitu lho.
Orang-orang yang
udah lebih kenal, lebih
deket sama orang-
orang kantor wah kok
orderan nya gini.
Mereka Cuma bisa
apa? Orang kantor sini
Cuma bisa apa Cuma
bisa ya ya ya, nggak
bisa berbuat apa-apa
soalnya kan yang
ambil keputusan pusat
bukan sini
440-
443
P pernah mencoba
untuk
menyampaikan
keadaan dirinya
kepada orang kantor
tetapi mereka hanya
mendengarkan tidak
bisa berbuat apa-apa
P merasa kadang
tidak cocok dengan
sistem poin terutama
ketika pembagian
orderan semakin
sedikit namun poin
pencapaian naik
meskipun begitu ia
masih mendapatkan
penghasilan dari
ongkos trip.
50
Ya karena nggak ada
kerjaan yang lain
453 P bertahan di Go-
Jek karena tidak ada
pekerjaan lain
P merasa sistem poin
itu tidak adil karena
membuat orang
menghalalkan segala
cara untuk
mendapatkan uang
bonus bahkan hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
berbuat curang
dengan memasang
aplikasi modifikasi
51
Iya jelas, ibaratnya
kayak pns lah, minggu
bisa libur bayaranya
besar dan punya
tunjangan.
436 P beranggapan
bahwa pekerjaan
idealnya seperti
PNS yaitu hari
minggu bisa libur,
memiliki gaji yang
besar dan punya
tunjangan
P berpendapat bahwa
karena mengejar
penghasilan dari Go-
Jek maka orang dapat
melakukan apapun
bahkan hingga
berbuat curang.
52
Kalau secara umum
diatas umr itu yang
menggoda secara
umum.
467 P mengatakan
bahwa pendapatan
idealnya adalah
diatas UMR
P tidak akan
memaksakan diri saat
bekerja, ia memiliki
target minimal trip
yaitu 10 dengan
waktu selama 12 jam
53
Kalau sistem poin
kalau aku sendiri
kadang cocok kadang
enggak. Nggak cocok
soalnya pas orderanya
sedikit poin nya naik,
bonusnya nggak cair.
Tapi istilahnya tetep
dapat penghasilan dari
per trip itu tadi tapi kan
nggak seberapa. 8000
dikali berapa trip.
477-
479
P merasa kadang
tidak cocok dengan
sistem poin
terutama ketika
pembagian orderan
semakin sedikit
namun poin
pencapaian naik
meskipun begitu ia
masih mendapatkan
penghasilan dari
ongkos trip.
P merasa menyesal
ketika tidak
mendapatkan bonus
54
Sistem poin dibilang
adil pasti nggak adil
soalnya yang dikejar
pasti bonus itu lho
yang dikejar dari poin.
Makanya aku bilang
awal tadi bonus itu
mending dihilangin,
harganya dipelajari
lagi untuk
menyesuaikan harga
karena kita nggak
dapat bonus, tapi
orderan kita tetep
lancar.ya itu tadi
kenapa orang pasang
tuyul kenapa orang
485-
488
P merasa sistem
poin itu tidak adil
karena membuat
orang menghalalkan
segala cara untk
mendapatkan uang
bonus bahkan
hingga berbuat
curang dengan
memasang aplikasi
modifikasi
P berpendapat bahwa
hal utama yang
dibutuhkan driver
adalah penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
pasang ini itu ya
supaya dapat bonus
kerjanya enak
55
Penghasilan
pokoknya, intinya
penghasilan. Kan
gara-gara kita ngejar
bonus jadi niatnya
jelek itu tadi. Buat
order fiktif lah masang
ini masang itu.
500-
501
P berpendapat
bahwa karena
mengejar
penghasilan dari
Go-Jek maka orang
dapat melakukan
apapun bahkan
hingga berbuat
curang.
P menilai keadilan
saat ini yang
dirasakanya sekitar
6/10
56
Ya kalau aku tak target
minimal 10. Itu 12
jam. Istilahnya kalau
udah lebih dari 12 jam
nggak nyampe
481-
482
P tidak akan
memaksakan diri
saat bekerja, ia
memiliki target
minimal trip yaitu
10 dengan waktu
selama 12 jam
di satu sisi P merasa
terbantu dengan
adanya program
rumah dari PT Go-
Jek
57
kalau nggak dapat
bonus kan menyesal
banget rasanya.
492 P merasa menyesal
ketika tidak
mendapatkan bonus
P merasa keadaan
saat ini kurang adil
karena saingan driver
yang semakin banyak
sehingga pembagian
order semakin sedikit
58
Penghasilan
pokoknya, intinya
penghasilan
500 P berpendapat
bahwa yang
dibutuhkan driver
utamanya adalah
penghasilan
P menghafakan
costumer yang
tingkahnya
cenderung kurang
menyenangkan
misalnya suka
memberi komentar
jelek atau costumer
yang rewel terlalu
banyak permintaan
mampir kemana-
mana
59
Kalau menurut aku
sih, 6 lah.
530,
P menilai keadilan
saat ini yang
dirasakanya sekitar
6/10
P merasa terkadang
kurang dihargai oleh
costumer
60
Ya karena aku sendiri
juga ngerasain yang
namanya itu apa dapet
kredit rumah itu
534-
535
karena di satu sisi ia
merasa terbantu
dengan adanya
program rumah dari
PT Go-Jek
P menganggap
costumer kadang
merasa lebih
berkuasa
dibandingkan driver
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
karena aku masuk ke
program itu.
karena mereka sudah
membayar jasa driver
61
jadi semakin tinggi
saingannya dan
pembagian order
semakin sedikit.
546-
547
namun di sisi lain
yang dirasa kurang
adil oleh P adalah
karena saingan
driver yang semakin
banyak sehingga
pembagian order
semakin sedikit
P merasa bahwa
posisi driver lebih
lemah dibandingkan
costumer
62
Ohya itu ada, jadi
perhatian itu dalam arti
kan aku sering di
pogung sini, jadi ada
1-2 orang itu udah aku
apalin mana yang
costumer itu sukanya
gini, gini, nah kalau
ada costumer yang
udah aku apalin karena
aku nggak suka
tingkahnya kalau ada
orderan dari dia masuk
ke aku ya aku lewatin
daripada daripada di
jalan kenapa-kenapa
nggak enak bawanya
kan, daripada di
komentari jelek
Ya costumer yang
rewel, costumer yang
terlalu banyak
permintaan mampir
kesini kesini kesini
gitu
553-
557
559
P “ngapalin”
costumer yang
tingkahnya
cenderung kurang
menyenangkan
misalnya suka
memberi komentar
jelek atau costumer
yang rewel terlalu
banyak permintaan
mampir kemana-
mana
P merasa bahwa
posisinya sebagai
driver lebih lemah
dibandingkan
costumer adalah
wajar karena
penghasilanya datang
dari costumer
63
Ya kan tabiat orang
beda-beda. Nah
sedangkan maksudnya
dalam arti nggak bisa
menghargai nggak
bisa nge uwongke
uwong gitu lho
562-
563
Merasa terkadang
costumer kurang
menghargai driver
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
64
karena dengan uang 4
ribu udah bisa jadi raja
Ya intinya customer
tetep menang, tetep
raja.
565,
576
merasa costumer
yang kadang merasa
menjadi raja karena
sudah membayar
driver
65
Nggak ada, jadi kalau
costumer mau
komplain apapun mau
komen kayak gimana,
driver tetep salah.
Driver tetep salah dan
endingnya harus kayak
seumpama kena sangsi
atau suspen, nah
setelah itu baru bisa
klarifikasi kayak mana
yang sebenernya.
569-
570
Merasa bahwa
pendapat costumer
selalu lebih
diutamakan oleh PT
Go-Jek sehingga
driver baru bisa
memberi klarifikasi
setelah ia diberi
sangsi terlebih
dahulu
66
Ya mau nggak mau
kita harus terima posisi
seperti ini. Karena
mereka juga yang
istilahnya ngasih
rejeki ke kita gitu lho,
kalau nggak ada
mereka ya percuma
nggak ada pemasukan
nanti.
579-
580
P beranggapan
bahwa ia mau tidak
mau harus terima
jika posisinya lebih
lemah dari costumer
karena ia merasa
penghasilanya
datang dari
costumer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
LAMPIRAN 2
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN P
NO Hasil Wawancara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Pewawancara (P) : Nah, cerita mas sebelum ke gojek kemana aja?
Narasumber1 (N1) : Eeee di terminal jualan ini tiket, tiket agent tiket itu.
(P) : Mulai kapan e itu?
Lulus.. mulai lulus 2008. Terus pindah ke ini mana catering, 2 tahun, cateing terus resto, resto
Cuma 6 bulan terus habis itu ke yamaha, yamaha Cuma 4 bulan nggak jelas banget. Terus terakhir
ya ini nggojek.
(P) : Hmm berarti pengalamane ya lumayan ya pindah-pindah e?
Ya lumayan ganti-ganti itu hahahahaha.
(P) : Nek pertamane tau gojek darimana?Berarti ikut mbabat alas no?
enggak. Ya tau ngojek ya dari ini dari gojek yang lewat, maksud e nggak diajak temen enggak.
Ndaftar sendiri.
(P) : Oh gitu, kok awalnya tertarik itu pie mas ceritanya?
Ya penasaran to, jadi pertama itu karena nggak ada temen, atau nggak ada orang yang dikenal,
kan aku nggak tau penghsilane kayak gimana, terus apa rules peraturan-peraturanya kayak
gimana, apa kita tu bener-bener jadi karyawan yang udah-udah. Terus makanya penasaran terus
daftar. Tadinya buat sampingan pas yang di yamaha, nah terus udah lebih manteb ini aku lihat
dari segi waktunya lebih bebas, kalau penghasilane memang naik turun aku lebih manteb ke gojek
gitu.
(P) : Hmmm.. jadi awale itu karena penasaran tok aja ya.
He em
(P) : Jadi pertama kapan itu awal daftarnya?
Oktober 2016.
Itu ikut yang masal nggak to?
Wah itu belom ada masal itu
Berarti ngajuin itu ya terus dipanggil?
He em itu nunggu panggilan.
Nek menurut mas pri itu kerja itu kayak gimana sih? Dalam bekerja itu.. prinsip dalam bekerja
kalau mas pri sendiri yang dipegang gimana?
Kalau aku cari nyaman sih, jadi kalau udah nyaman kerja juga enak. Kalau enggak nyaman nggak
bakal betah to, kan simpel mikirnya
Ooo begitu
Heem, jadi nyaman dari katakan kalo yang udah ikut orang itu nyaman atasan, atasanya itu
gimana, terus dari segi waktu kita habis waktunya nggak disitu yang terakhir yang jelas dari gaji
gajinya masuk nggak buat sehari-hari buat ini itu, kalau gajinya nggak masuk pasti pindah.
Hmm kemaren waktu daftar gojek itu awale pingin jadiin sambilan tok dari yamaha? He em
Terus kok sekarang jadi full itu pie ceritanya?
Ya karena yang di yamaha ngga bisa mencukupi. Kan harus target to target jualan
Oo di bagian sales to?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
He em makanya cari yang lebih dan waktunya lebih luang, minggu bisa libur
Emang kalau di yamaha minggu gitu nggak libur mas?
Enggak, susah. Padahal yang lain-lainya libur, mekanik e libur
Lho kok sampe nggak libur gitu?
Nggk tau tuh, cino
Hahahhha. Nggak seneng yo kayak gitu?
Nggak , ngggak seneng. Ya paling nggak kalau minggu nggak libur hari lain libur. Itu sama sekali
nggak ada masuk terus wae. Kerja apa di kerjain sih
Hahahaha
Terus kalau di gojek pengalaman-pengalaman ceritain mas? Pie rasane jadi gojek. Eh sebelum
ke pengalaman, nek menurut mas pri itu, gimana sih posisi driver itu di dalam skema PT GI
itu, terus tugas seorang driver itu kayak gimana, peran peran-nya kayak gimana?
Ini dari sudut pandangku ya?
Oya dari sudut pandangmu terlepas dari peraturan dan yang lain-lain
Hmmm driver itu secara formal dari PT GI itu dia mitra, mitra kerja. Beda sama karyawan. Mitra
kerja jadi kita punya huhungan punya kontrak dengan PT GI, tapi di sisi lain, mitra kerja yang
harus dan mau nggak mau mengikuti apa yang udah jadi peraturan PT GI, jadi kita nggak bisa
istilahnya usul ini usul itu kita nggak bisa, jadi kita harus ngikut harus manut apa yang ada. Intinya
tetep aja sama kayak karyawan, kayak buruh Cuma diperhalus ya jadi mitra karena kayak ada
sistem recrtuitmen gitu, kayak mitra tapi tetep karyawan. Buruh
Jadi mitra rasa karyawan gitu?
He em, jadi tetep di tekan dan hmm apa ya, posisinya itu juga serba salah. Serba salah dalam arti
konsumen adalah raja, jadi ketika konsumen ini itu ini itu si driver tetap kalah, gitu lho. Semisal
nih kamu ngojek dari sini ke sini ya kan, kamu nggak seneng sama driver nih, nggak seneng ini
kamu tinggak komen kasih bintang satu terus komen jelek, dah pasti langsung kena entah kena
peringatan atau kena apa itu pasti langsung kena. Jadi nggak bisa itu berbuat apa-apa itu nggak
bisa. Posisinya serba susah. Nggak apa ya nggak se enak ekspektasi orang-orang gitu lho
Lha, awalnya ekspektasi mas pri gimana terkait sama mitra itu?
Ya ekspektasiku karena ada kata mitra itu eee istilahnya kalau ada keluhan kita diutamakan tapi
ternyata enggak. Nggak diutamakan. Yang diutamakan konsumen bukan si driver jadi kayak apa
ya yang udah-udah tu go proteksi. Go proteksi itu kayak jasa raharja dari pribadi dari gojek
Oo asuransinya ya?
Iya asuransinya itu cuma kekurangannya orang indonesia taunya tanda tangan nggak tau baca,
nah setelah kejadian baru ngeh apa yang di cover apa yang nggak di cover, gitu. Ya emang 50:50
sih salahnya salah driver sama salahnya saana nggak terbuka, nggak dijelasin dulu pokoknya ini
ada kertas silahkan di tanda tangan. Tulisan banyak gitu mosok ya mau diwoco kan, nah pasal-
pasalnya itu nggak dibaca.
Terus, perasaanya mas pri gimana tuh punya ekspektasi kayak gini tapi ternyata realitanya
kayak gini, perasaanya kayak gimana?
Ya serba bingung. Serba bingung dalam arti aku mau ngapain. Aku mau ngapain dengan keadaan
yang katyak gini sekarang, bukan kayak dulu. Aku satu tahun dapat ini (nmax), nah tapi kalau
sekarang, driver semakin banyak persaingan semakin ketat. Yang bikin nggak sehat tu area luar
jogja pada ke masuk ke jogja, terus setiap hari driver di tambah, terus masih ada penambahan
masal, nah jadi ibarat 1 order direbutin 10 orang. Makanya aku bingung aku mau ngapain masa
iya aku cari kerja lagi, kenapa aku bilang kayak gitu, umurku udah berapa ya kan sedangkan kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
spek di cari pekerjaan tu lowongan tu, semua dibawah 25 tahun sedangkan umurku udah 27, ada
kerja paling kerja kasar. Makanya ah yaudah lah jalani dulu aja apa adanya
Bisa diceritain nggak mas dulu tu sama sekarang kayaknya ceritanya beda. Awal-awal kalau
dulu gambaranya gimana tuh jadi seorang driver terus perlakuanya PT GI ke driver itu beda
juga nggak dulu sama sekarang?
Kalau darii segi perlakuan hmmm
Eh dulu tu dari kapan sampai kapan mas kira-kira periode enaknya itu?
Aku ngerasain enak itu, karena aku masuk oktober hmm Cuma berapa ya nggak nyampek setahun
kok, nggak nyampai setahun. Mulai pembukaan masal pertama
Oh yang agustus itu ya di jambitan?
Ya itu, mulai itu baru kerasa
Nek dulu gimana mas?
Dulu enak-enak ae, dalam arti orderan pasti dapet kerja 8-10 jam udah tutup poin, sekarang mau
15 jam aja belum tentu. Kerasa banget bedanya. Kalau apa ya, tujuanya PT GI itu kan dulu
bilangnya mensejahterakan driver tapi kalau sekarang udah enggak, mensejahterakan dirinya
sendiri karena untuk menekan pengeluaran dia mengeluarkan bonus. Di angkatanku itu sehari
minimal 300-400 juta pengeluaran untuk bonus makanya drivernya ditambah-ditambah biar
nggak ngeluarin bonus banyak tapi dia tetep dapet pemasukan terus
Nek menurut mas pri sebagai seorang driver, keadaan kayak gini gimana tuh? Pendapatnya
mas pri sama keadaan yang kayak gitu, ngerasa sudah diperlakukan secara adil apa belom? Ya kalau dibilang nggak adil jelas nggak adil, dibiilang nggak fair jelas nggak fair karena kan
pihak sana lebih memikirkan keuntungannya sana gitu lho bukan memikirkan si driver, nah jadi
apa ya harusnya kan imbang lah, harusnya imbang. Si driver tetep jalan, tetep dapet penghasilan,
pt gi juga harusnya tetetp dapet penghasilan. Nah apa ya, awal-awal kalau aku sempet mikir nih
harusnya dihilangin tuh yang namanya bonus, Cuma dari segi tarif diperhitungkan lagi, itu malah
nggak jadi ambisius setiap driver karena dengan harga segitu otomatis kan tetep pada nyari ini
bonus, padahal bonus sekarang Cuma 80 dulu pas aku masuk 100, kalau nggak salah pas pertama
ketemu kamu di IG itu 90.
Wah turun ya?
Turun. Bukanya semakin naik malah turun, tingkat pencapaianya yang naik. Dulu 16 ke 18
sekarang 20 kan jadi nggak asik to, nggak imbang.
Nggak imbang antara apa sama apa mas?
Targetnya naik bonusnya diturunin, harusnya kan target naik bonus naik lah. Harusnyaa
Berarti kalau target naik bonus naik gpp?
Ya nggakpapa dalam arti ya semangat kerjanya ada, terdoktrin gitu. Ibaratnya kan wah orderan
ra entuk-entuk le areap ngoyak bonus kepiye. Makanya harusnya sistem bonus itu diilangin,
orderan di bikin lancar dengan cara tidak menambah driver itu malah enak malahan.
Kerasa banget ya dengan driver semakin banyak ini ya?
Kerasa banget
Itu, kayak gitu terkait nggak sih sama nembak-nembak itu opik-opikan. Itu kan katanya ada
beberapa yang suka nembak-nembak itu to? pernah nggak dapet?
Sering
Nah menurut mas pri gimana tuh opik-opik itu?
Sering tu sering nemu. Kalau buat aku tu ada beberapa sih, iseng, ya kan. Driver iseng terus
konsumen iseng terus driver sengaja, konsumen sengaja. Tu. Kalau driver iseng itu dia nggak
punya kerjaan, dia nggak dapet order. Wah kok di darerah sana udah dijagain nih, tak tembak ah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
des des des, nah mereka kena tuh semua terus performanya turun kan kita yang dijaga performa.
Nah kita kan yang dijaga performa. Selama orderan itu bukan si pembikin orderan yang ngancel,
itu muter aja kena sana kena sana kena sana kena semua, tu. Terus konsumen iseng juga ada nggak
ada kerjaan tau-tau bikin ntar di telpon tau-tau bilang saya nggak order, tu. Driver ah yang bikin
driver tapi asli. Asli dalam arti aku kurang sak poin, gawekke order tembakke, nah karena dia
nunggu udah lama. Ibaratnya udah jam 7 malem, poinku 19 kan Cuma kurang 1 ke 20 udah nggak
sabar gitu lho, pinging lek ndang bali. Lek ndang gaweeke order. Gitu. Itu udah hal umum itu di
kalangan driver.
Berarti nek kayak gitu karena sistem nya ini ya? Performanya itu ya?
He eh. Jdi ibaratnya le dadi maling ki luwih pinter seko sing duwe omah. Kan sistem ngga tau ini
order beneran atau bukan, tapi sistem juga memilah ini order beneran apa bukan makanya kalau
driver minta tembak itu harus bener-bener pinter, pinter dalam arti akun nya udah sering masuk
ke tempatku belum, histori akunya gimana sering cancel apa enggak, dia pakai gopay enggak, dia
punya poin gopay enggak. Itu harus dipikirin meskipun order bener ya, kamu order kamu ngelihat
oh kok disitu ada aku. Kamu pingin drivernya nyantol aku, kamu order masuk ke si A, oh kok
udu mas priyo terus cancel kamu yang cancel. Terus masuk lagi ke si B. wah kok udu mas priyo
meneh, cancel. Kamu order lagi masuk ke si C. lho kok udu mas priyo meneh, nah kamu order
tek baru masuk ke aku. Lho sopo iki, jukuk wae. Tek. Wah bener nih mas priyo. Nah ini bisa
dibilang order fikif.
Ooo terus yang kena driver?
Yang kena driver meskipun si driver nggak kenal sama kamu gitu lho. Karna si server membaca
dalam waktu sekian, dalam waktu singkat ini kamu udah cancel order berapa kali ke tujuan yang
sama alat tempat jemput yang sama. Dia itu bacanya order fiktif. Yang kena driver nanti driver
bisa kena suspend order fiktif.
Rasany gimana mas?
sakitt banget
Berarti kalo bisa dibilang sistemnya nggak adil ya?
Ya karena dia komputer
Kalo menurut mas pri gimana? Sistemnya itu
Kalo dibilang adil jelas nggak adil. Jadi pelanggaran atau suspend itu ada 2 auto suspend dan
manual suspend. Nah manual suspend itu berdasarkan laporan, laporan istilahnya laporan
masyarakat atau laporan konsumen secara langsung. Misal kamu telpon driver si A ini gini gini
gini nah baru nanti di tindak lanjut. Kalau auto suspend ya seperti itu, server yang baca. Karena
server bukan manusia jadinya ya dia seperti itu Cuma logic menurut perintah command yang
dimasukkan ke server istilahnya diperintahkan untuk membaca kesalahan seperti ini seperti ini
nah ketika ada kesalahan yang kebaca dia tetep masuk ke suspend
Nah meskipun itu sistem, tapi dengan cara yang seperti itu apakah tetap di maklumi? Mas pri
sebagai driver apakah punya pendapat?
Ya kalau ketika misal ketika kena suspend nih akun ga aktif, kita datang ke kantor kita menghadap
ke kantor kita tanya kesalahan kita apa, paling dijelaskan permasalahanya gini gini, nah dari situ
bisa dilihat apakah permasalahanya bisa naik banding nggak. Semisal bisa naik banding karena
kesalahanya nggak begitu fatal dan kalau kita sebelumnya punya senjata dulu istilahnya kita udah
telpon call center, kita telon call center bahwa orderan ini seperti ini seperti ini, terus call center
menerima laporan kita terus kita minta nomor pelaporan misal 1234 nah ketika nanti suspend,
kita datang ke kantor. Apa kesalahan saaya?ini ni ni. Saya udah telpon call center nomor
pelaporan sekian. Oh udah? Udah. Nah kalau udah telpon call center dan kesalahanya itu nggak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
parah banget kita bisa on lagi, kalau misalnya parah kita paling kena suspend 1 atau 2 hari atau 3
hari atau bnisa 1 minggu. Nah kalau emang parah banget kita putus, putus mitra.
Eh nek menurut mas pri, kayak orang yang nembak gitu, apa tuyul kayak ada kan ada orang
yang oprek hape terus make tuyul dan map palsu itu karena memang modelan orangny atau
karena mereka nggak puas sama sistem yang dibuat PT GI?
Itu ada 2, kalau tipe yang seperti itu. Emang ada yang dari manusianya, si driver sendiri yang dia
merasa males untuk moving, males untuk cari males untuk nongkrong pinggir-pinggir jalan
makanya dia nge base dimana terus dia pasang. Otomatis kan gps dia jalan cari order tapi
orangnya disini nge base terus kalau misalnya dalem mall nih nggak mungkin kan kita nongkrong,
nah dia pasang disini tes, nah gitu. Terus model yang lain itu, hmm opo yo opo yo istilah e itu
udah bawaan, udah bawaan temen-temen e ngelihat wah kok kae iso, wah kok kae iso, aku tak
melu pasang. Jadi nek tidakpuasan secara harafiah manusia pasti tidak akan puas, kembali ke
dirinya sendiri. Nek kayak aku , selama setaun aku di gojek ini nggak pernah pakai aplikasi
aplikasi seperti itu. Nek menurutku itu nggak halal. Nggak halal kenapa bener kita kerja, kita
menjalankan order. Yang dibilang nggak halal kan istilahya kita nggak on the spot nggak ada di
tempat itu nggak ikut panas-panasan, nggak ikut nongkrong di tempat itu, nggak ikut mubeng,
moving buang bensin , buang waktu itu yang menilai aku nggak halal sedangkan yo curang juga
to jelas curang karena dengan nek handphone sing wis di oprek koyo ngono kan dia speed nya
nambah kah ben dibilang dadi gacor koyo ngono kui karena udah nggak murni hp nya udah
ketambahan ini itu. Ibaratnya motor aku Cuma pake premium dia udah pakai pertamax. Lebih
kenceng dia lah pasti punyaku pelan-pelan, gitu.
Hmmm.. berarti driver tu sainganya ngggak Cuma driver secara jumlah tapi secara modifikasi
juga ya sainganya? Nek pendapatmu gimana mas saingan mu gitu?
Nek aku sih yo fine fine aja mau diapain karena dari pihak pt GI sendiri nggak, nggak apa ya
nggak gerak nggak bisa mengatasi padahal mereka yang lebih berhak. Padahal udah dilarang
untuk memasang aplikasi ini itu, hp dioprek dilarang juga tapi PT GI nya sendiri diem, lha kita
driver mau ngapain? Cuman memang secara pribadi, Cuma nek sesama driver istilahe sesama
driver istilah e misal daerah sini tongkronganku nih kita nggak ada yang pake, kita murni kerja,
ada yang ngambil dari luar set. Satu kali didiemin, kedua didiemin, yang ketig baru ditegor
ditanyain murni ora, kok isa-isane koe jupuk terus sedangkan kene sing jagani ora tau oleh
Pernah mas nemu gitu?
Sering itu sering
Terus mas pri ngehadepin orang kaya gitu pie mas?
Yo jelas nggak pakai kekerasan kita Cuma ngomong, kalau pakai kekerasan jelas salah. Ya Cuma
ngomong ya istilahe nek arep nganggo terserah yo silahkan tapi ojo masang ning kene, gitu.
Pie mas rasane mas?
Emosi lah jelas emosi nek nurut emosi. Sedangkan kalau pakai kekerasan secara hukum udah
salah, Cuma bakalane sing nulungi okeh yoan karena okeh sing do ora ngaggo juga, okeh sing
pura-pura sengit padahal nganggo yo ono. Macem-macem. Karena nek di tempatku udah biasa
istilah e hp di deleh ndelok piro, ndelok piro. Dadi hape di tunyal tunyul ngono udah biasa, tapi
ada juga yang ndelok hpne. Ah ngopo ndelok-ndelok, nah karena dia nggak mau hpnya di pegang.
Tu. Karena keliatan tu menunya wah ono iki wah ono iki, tu.
Berarti mas pri nyoba full time sejak kapan?
Ya semenjak lepas yamaha, berarti februari taun kemarin.
Berarti udah ngalami ganti berapa kali peraturan to semenjak itu?
Yo wis okeh gonta gantine.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
Pie mas rasane mas?
Rasane ie yo, rasane kayak merasa tertekan balik lagi koyo pas jaman karyawan. Tertekan dalam
arti kok soyo angel to ibarat target duwur tapi golekk e angel terus istilahnya nggak se luwes dulu
gitu lho. Intine merasa tertekan mergo kebutuhan lah, ini itu ngono kui ibarat e.
Terus anu nggak, wis coba untuk melakukan sesuatu nggak? Pas kapanan aku pernah dateng
demonya gocar yang demo permenhub itu. Pernah nyobain kayak gitu gitu nggak mas?
Nggak pernah.
Lha kenapa nggak pernah?
Nek aku ki opo yo munafik lah istilah e saiki muni wah menolak menolak ning let sesk dino isi
ngojek. Kan lucu ngono lho harus e nek emang ra anu yo wes mandeg sing ngojek leren. Ora
mung tolak tolak demo ning isih ngojek. Halah wis ra kacek
Hmm jadi nek menurut njenengan nek wis ngene yo ngene, konsekuen ngono?
Yo ibarat e kan itu wis peraturan dari sana yaudah mau gimana lagi gitu lho, Cuma kan sing pas
rapat sampe dpr kae.
Woh pernah tau to?
Pernah, nah itu hasil e nggak bakal menambah jumlah driver. Tapi sampai sekarang nambah terus.
Aku bingung e kan itu permainan orang atas podo wae. Wis cetha-cetha rapat e ning DPR seko
dishub wis metu nggak boleh menambah jumlah driver lagi, ning kok iseh iso nambah. Terus sing
istilah e dadi rakyat cilik itu tetep ora iso opo-opo ora iso polah intine tetep nompo
Hmmm harus nompo ya?
Iyo, istilah e opo yo bom waktu.
Bom waktu pie?
Bom waktu untuk gojek sendiri sih bom waktu ketika human panic. Human panic dalam arti
kebutuhan udah banyak Cuma penghasilah udah nggak kayak dulu. Istilah e sing biyen-biyen
misal e koyok aku pekerjaan sing lama udah tak lepas aku udah milih gojek tapi sekarang udah
nggak kayak dulu penghasilan menurun. Itu baru aku, seumpama nanti banyak orang yang ngerasa
nah itu baru human panic. Mereka bener-bener panik. Nek ra kantor e diobong yo opo ngono gitu
lho. Itu nanti baru kerasa huru hara ne baru kerasa. Ora saiki nambah terus nambah terus. Wong
sing driver driver baru itu Cuma karena bab jarene. Jarene nek ning gojek ki penghasilane okeh
wah ngene wah ngene tapi ternyata juga enggak, mereka pasti ngerasa
Hmm… Nek selain masalah tarif sama anu mas, menurutmu nek relasine pie mas? Relasi
hubungan antara PT GI sama driver gitu, sing mbok rasakne sebagai mitra nya mereka
gimana mas relasinya?
Nggak ada sih
Maksud e sepengalamannya mas, gimana sih caranya mereka memperlakukan driver?
Nek aku sendiri belum pernah ngerasa. belum pernah ngerasa soalnya aku belum pernah dapet
kasus belum pernah kena masalah ini itu yakan terus opo yo, untuk kayak penggantian rugi itu
juga belum pernah kena. Istilahnya kalau ada kecelakaan nanti diganti sekian aku juga belum
pernah kena untungnya, jadi aku belum pernah. Nggak ngerasain. Ya Cuma sekedar aku jalanke
order aku pulang bawa uang.
Oh berarti PT GI nya ke driver nek Cuma ada masalah tok?
He eh
Berarti nggak hubungan yang secara lebih luas ya misalnya kayak mereka mau ngadain apa,
yang diurusi Cuma driver bermasalah tok?
Ho o Cuma driver bermasalah tok
Selama nggak ada masalah nggak berhubungan? Di biarkan gitu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
Ya sek aku datang ke kantor dua kali selama satu tahun, datang ke kantor Cuma dua kali ambil
masker sama ambil atm, dah. Selain itu aku nggak kesana nggak ada keperluan. Apalagi sekarang
kantornya pindah to.
Terus nek itu mas, dari caranya PT GI menyampaikan informasi, nek kamu udah cukup puas
apa belum?
Informasi apa?
Yo apapun, misalkan kayak kebijakan baru, peraturan baru, nek menurutmu caranya mereka
menyampaikan ke driver gimana?
Kalau misal ada apa-apa tu biasanya Cuma pesan bless, Cuma via itu tok jadi pesan dari aplikasi
tiba-tiba muncul pesan. Apa. Kalau kita mau baca ya tinggal klik baca, kalau enggak yaudah
tinggal lewati, misal itu soal penambahan poin, naik turun harga ya via itu. Nggak ada pesan lain,
nggak ada cara lain Cuma itu tok.
Terus nek mas pri sebagai driver, katanya pun meski dikasih tau bentuk pesanya nggak
mendetail kan, Cuma dikasih tau hasilnya tok gitu kan?
Mendetail sih, Cuma kadang ada yang nggak bisa mahami. Bagiku sih mendetail apa isinya
mendetail, Cuma kadang ada yang blm paham, kadang ada yang cuek wah pesan apa lewatke aja
gitu.
Terus dengancaranya mereka ngasih informasi dengan cara kayak gitu apakah mas pri
sebagai driver merasa sudah cukup puas dengan caranya mereka itu?
Udah cukup, udah cukup karena apa yo istilahnya kalau pesanya ditempel ke kantor orang kita
juga nggak pernah ke kantor. Itu cara paling bagus lah menurutku. Ya tergantung drivernya sih
mau baca apa enggak, cuek yo wis nggak diwoco.
Hm.. nek mas pri sebagai mitra melihat mitranya mas pri, PT GI itu gimana pandangannya?
Maksud e?
Hmmm misalkan, eh maksudnya ms pri kan mitranya PT GI to, mas pri melihat PT GI sebagai
mitra sudah cukup oke kah, apa masih banyak kekurangan-kekurangannya? Kalau masih ada
kekurangan kekurangannya di bagian mana aja, yang udah bagus itu apa aja yang belum
bagus itu apa aja?
Kalau dibilang kurang sih ya jelas kurang ya. Hmmm sistem kan bikin manusia sistemnya nih,
tetep ada kekurangnnya tetep ada cacatnya itu pasti ada, nah kita ngerasanya gitu. Wah aplikasine
soyo rene soyo elek, wah gitu. Terus istilahnya kadang macetnya karena sistem yang disistemkan
tu. Soal banking, banking kita kan disebutnya tuh, kalau aku sebutnya itu sistem yang
disistemkan. Jadi sistem dari aplikasi jadi kita withdraw ya kan ambil sekian jam sekian nah itu
masuk lagi ke sistem bank, tu. Jadi sistem yang disistemkan tu. Susahnya.
Susahnya apa mas kalau sistem yang disistemkan?
Ya kadang-kadang ada pake telat, kadang ada pake berhenti dulu padahal kita butuh sekarang tapi
nggak cair, gitu. Repotnya disitu. Klau dari bank nya sendiri bilangnya lancar, dari PT GI nya
yang nggak lancar.
Terus apalagi? Ada lagi?
Hmmm..
Sing mas rasa nggak adil yang bagian mana?
Ya dibilang nggak adil ya itu nambahi driver terus itu yang buat aku nggak adil, jadi nggak
kebagian order. Apalagi untuk musim sekarang nih bulan ini, masih sepi kan, rame-rame nya
nanti februari baru mulai normal mungkin, sedangkan nanti tanggal 25 kan nambah lagi
pembukaan masal lagi katanya, tu. Ntah mau sampai berapa.
Terus kamu ngehadapi keadaan kayak gini meh ngapa mas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
Pasrah
pasrah?
Lah meh ngopo, nek nggak jalan yo nggak punya penghasilan
Pernah ada rasa ini kok koyo ngene sih?
Yo sering lah sering, normal manusia mesti ngerasa jenuh kok ngene-ngene banget. Sering.
Ngadepin nya gimana mas nek pas jenuh?
Macak bakoh aja. Hahaha ning asline yo ora
Ada kepikiran nggak meh ngapa gitu dengan keadaan yang gini?
Sering sih kepikiran Cuma kendala kan mesti ada. Kalau kepikiran itu sering. Istilahnya kamu
bekerja kuat atau kamu bekerja pintar. Pinginku ya bekerja pintar tapi kan terkendala. Semua itu
kan ada kendala.
Lha nek menurut mas, misalnya mas dikasih posisi penting di PT GI, njenengan kira-kira
sistem seperti apa sih yang menurut anda adil untuk teman-teman mitra? Peraturan seperti
apa yang adil untuk driver kan udah pernah merasakan nih jadi driver, tadi juga bilang kalau
nambah orang terus itu nggak adil, nah sistem seperti apa yang adil menurut mas?
Kalau dibilang yang harusnya ya dilihat ininya, dilihat apa kembali ke kesejahteraan driver itu
gimana, keluhan-keluhan driver itu apa. Kalau dibilang seharusnya. Cuma kan itu nggak mungkin
banget.
Ini mengandai-andai kok mas, nek versinya mas pri sistem seperti apa yang dirasa adil bagi
driver?
Nek versiku ya itu tadi istilahnya keseimbangan lah antara jumlah driver dan jumlah orderan.
Kalau sama ini apa proteksi-proteksi tu juga harus dimaksimalkan. Dimaksimalkan dalam arti
mereka udah bayar sekian per bulan mereka harusnya dapet apa ya itu.
Proteksi kayak apa mas?
Go proteksi kan kayak bpjs kita bayar per bulan. Tapi kalau bpjs kan kita bayar manual sedangkan
go proteksi kita potong saldo.
Dipotong berapa mas?
berapa ya, aku nggak ikut e. sekitar 15 ribu kayaknya soalnya boleh ikut boleh enggak
terus apa lagi mas?
Eee.. ini apa, yang jelas itu kalau yang pasang-pasang tuyul-tuyul, aplikasi-aplikasi itu bener-
bener bisa ke detect jdi bisa ke basmi bukanya driver mangkal yang diusik-usik kan seringnya
yang mangkal yang di usik-usik nggak boleh disini nggak boleh disitu, susah. Paling itu sih
Apa lagi? Itu tok? He eh. Wis itu tok. Itu wis bahagia banget driver e.
Nek temen-temen e mas pri ada curhat-curhat gitu nggak?
Yo kalau curhat sih sama, kabeh sambatan e podo, entuk piro entuk piro mau ngopo wah mau
keno iku keno kui. Sambatan e podo sampe jeleh
Berati sing lebih bener-bener di pentingke masalah pendapatan yo?
Iya no
Berarti masalah PT GI mau gimana-gimana yo terserah sing penting pendapatan e nggak ke
ganggu gitu ya? Mau peraturanya dirubah gimana-gimana
Ya ibaratnya klau ngerubah pertaturan itu ya harusnya pas
Pas e pie?
Ya dalam arti pas itu buat ke mitra sama PTnya itu pas nggak Cuma menguntungkan PT aja tapi
mitranya di teken terus.
Maksudnya diuntungkan tu kalau ms pri lihat sebagai mitra inginya diuntungkan dalam segi
apa mas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
Ya Cuma dari segi pendapatan. Itu tok
Berarti peraturan istilahnya yang semakin meningkatkan pendapatannya gitu?
Iya. Ya istilahnya kembali ke visinya dulu mensejahterakan driver, dulu tapi sekarang enggak
Berarti mensejahterakan itu sama dengan pendapatan e masuk gitu istilahnya, berarti PT GI
mau buat peraturan atau kebijakan kayak gimanaa aja selama itu nggak mengganggu
pendapatan driver, berati menurut mas pri driver bakal seneng gitu ya?
Iya, driver baklan seneng. Soalnya apa ya patok an mereka karena menambah jumlah driver
katanya Cuma berpatok an dari orderan yang terbengkalai nah logikanya kalau udan deres opo yo
arep di lakoni makanya orderan sering terbengkalai loncat sana loncat sini. Patok an mereka
seperti itu tapi mereka nggak tau hujan deres apa hujan badai ora reti pokok nya reti ny orderanya
terbengkalai makane terus nambah jumlah driver. Tapi nek pas ora udan, pas hari normal biasa
driver e sing terbengkalai ora oleh gawean. Simpel sih nggak aneh-aneh.
Nek itu mas terkait sama posisi driver yang sebagai mitra yang apa yo, apa ya sekarang lagi
rame juga kan ini mau ngatur ke uu ketenagakerjaan karena kan modelan mitra kan modelan
baru juga to yang belum ter cover ke peraturan uu gitu to,
Belum
Nah makanya, nek menurut mas pri posisi mitra yang agak rawan ini nggak masalah asalkan
tetep masuk pendapatnya mencukupi kebutuhan?
Iya, asal penghasilanya masuk nggak jadi masalah. Karena kan nggak ada apa ya nggak ada
peraturan khusus kan apalagi yang menyebutkan roda dua untuk kendaraan komersil. Nah. Kalau
semua harusnya pasti udah mikir, kalau sampai bener-bener di stop baru gulung, gitu peraturan e.
Jadi nggak masalah yo asal nggak ngotak-atik pendapatan yo?
Ho o.
Nek menurut mas pri, pendapatan yang pas itu kalau udah sesesuai sama usaha yang udah
dilakuin atau kalau udah mencukupi kebutuhan mu?
Kalau aku sih yang penting udah mencukupi kebutuhan.
Oh berarti yang penting untuk mencukupi kebutuhan bakal berusaha kayak gimanapun tetap
dilakukan?
Iya, tapi ya disisi lain jug mikir sreg apa ora ne.
Sreg nya gimana mas?
Ya itu tadi, masalah segi waktu segi pendapatan lagi juga. Nek nggak sreg istilahnya ngapain
dipertahanin, lepaskan saja.
Kalau driver yang full itu banyak juga nggak mas?
Banyak banget.
Yang menggantungkan hidup di gojek?
Banyak yo, yang udah lama-lama tentunya. Kalau yang baru-baru paling sekedar iseng nyoba,
sambilan.
Hmm.. mau posisi mitra yang kayak gimana, gojek buat peraturan kayak gimana asal
pendapatannya bisa mencukupi kebutuhannya nggak masalah ya?
Iya nggak masalah. Ya resikonya kerja ikut orang to tetepan. Kecuali kalau punya usaha sendiri.
Kalau hak nya driver itu apa aja mas? Ada nggak sih hak dan kewajiban driver?
Hmm ada nggak ya
Di surat kemitraan itu ada?
Aku nggak baca e, lupa.
Terus itu mas, penilaian kerja dengan sistem performa menurutmu gimana? Udah cukup adil
apa belom?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
Kalau untuk etos kerja itu adil, karena kalau memang kita bener-bener niat kerja ya jalani. Tapi
kalau pas misalnya lagi sial ya kena order fiktif atau apa yang bikin performa turun. Itu halangan
itu. Tapi kalau memang pas bener-bener niat kerja ya lakuin 100% performanya. Kalau lagi nggak
niat ya pilih-pilih yang dekat, yang jauh males.
Kalau dari sistemnya sendiri, menurutmu penilaian sistemny udah cukup adil belum bagi
driver?
Adil. Karena sistemnya itu kan baru. Pertama gojek ada di jogja itu sistemnya blm ada. Nggak
ada performa itu nggak ada. Jadi istilahnya belum lama jadi ya istilahny adil-adil aja
Karena baru jadi dimaklumi gitu?
Enggak, aku menilainya itu adil, walaupun udah lama atau baru tetep adil bagiku.
Berarti secara sistemnya udah cukup adil tetapi pembagian pendapatanya yang nggak adil?
Iya. Soalnya kan sistem yang sekarang soal orderan itu kan prioritas. Ada yang dapatnya Cuma
go ride terus. Ada yang dapatnya go food terus. Ada yang kadang ini kadang ini kadang nggak
dapat, gitu.
Kok bisa gitu mas?
Nggak tau. Udah sistem disana. Kayak yang ngejatah go ride ini bisa kelihatan ini nongkrong di
rumah makan temenya pada dapat kamu nggak dapat. Kan udah kelihatan. Begitu nongkrong di
stasiun nih kita dapat terus, dapat go ride terus. Kan udah kelihatan sistemnya. Udah kerasa.
Sistem yang sekarang seperti itu
Dulu gimana mas?
Dulu enggak, mau kemana jalan pasti nyantol. Mau ride, food pasti nyantol jadi nggak percuma
jalan jauh, pulangnya nyari yang ada spot-spot nya pasti nyantol.
Sekarang udah nggak bisa ya?
Sekarang udah nggak bisa, jadi kalau dapat jarak jauh malas. Jarak jauh ngeliat, wah kok jalanya
kesini nggak ada apa-apa pulangnya. Wah males, cancel. Ya kalau jarak jauh, total jarak berangkat
10 kilo sama pulang jadi 20 weh habis di jalan.
Hmm… pernah nggak coba ngomong sama orang GI?
Percuma.
Pernah tapi?
Istilahnya aku nggak pernah ngomong, Cuma kan banyak orang yang udah ngomong gitu lho.
Orang-orang yang udah lebih kenal, lebih deket sama orang-orang kantor wah kok orderan nya
gini. Mereka Cuma bisa apa? Orang kantor sini Cuma bisa apa Cuma bisa ya ya ya, nggak bisa
berbuat apa-apa soalnya kan yang ambil keputusan pusat bukan sini.
Kalau ke pusat ada yang udah pernah nyoba belum mas?
Belum, belum pernah nyoba.
Kalau ada kesempatan kamu mau nggak mas?
Kalau kesempatan itu istilahnya ada dan bener-bener menghasilkan nggak jadi masalah, tapi
ketika kesempatan itu ada dan Cuma di oo ya, oo ya percuma sama aja harusny disini lho.
Istilahnya jauh-jauh kesana menemui cum di oo ya oo ya. Jangankan orang kantor wis, lagi makan
ketemu nadiem lho, pak kok gini pak gini pak, Cuma di oo yaa oo yaa kan percuma. Hahaha orang
itu istilahnya peraturan dia yang buat, buang-buang nafas.
Jadi alasanya mas tetap bertahan di gojek saat ini apa mas?
Ya karena nggak ada kerjaan yang lain
Kalau ada kesempatan kerja lain?
Kalau ada kesempatan kerja lain dan itu masuk buat aku ya bisa tak tinggal. Masuk dalam arti
hari minggu tetap bisa libur untuk gereja. Kalau dapat kerjaan tapi hari minggu tetep nggak bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
ke gereja ya percuma. Soalnya Cuma di gojek ini aku bisa ke gereja. Jadi di hitung aja kemarin
berapa tahun aku nggak ke gereja, orang minggu nggak pernah libur. Udah tahunan nggak gereja
nih, anak domba yang tersesat.
Berarti nilai plus yang berat itu soal fleksibel waktu ya mas yang bikin orang-orang tergoda?
Iya bener.
Berarti kalau waktunya fleksibel terus pendapatanya masuk, matching ya?
Iya jelas, ibaratnya kayak pns lah, minggu bisa libur bayaranya besar dan punya tunjangan.
Kalau menurut mas pri pendapatan yang masuk di gojek kisaran berapa?
Kalau itu nggak bisa ditakar. Karena untuk driver sendiri kan masuknya ke penerima upah tidak
tetap jadi nggak bisa ditakar karena kebutuhan masing-masing. Keperluan masing-masing nggak
bisa ditakar. Kalau secara umum diatas umr itu yang menggoda secara umum.
Umr itu berapa sih mas? 2 ya atau 1,7 juta?
1,5 juta.
Berarti diatas 1,5 juta? Plus waktunya fleksibel itu?
Waktunya fleksibel, bangun siang nggak dimarahi.
Kalau sistem performa?
Kalau buat aku sih nggak masalah. Kalau buat aku lho ya. Karena aku senengnya kalau aku lagi
mood banget kerja seberapa jauh aku lakuin, kalau pas lagi males mending pulang daripada
dijalan cemberut cemberut mending pulang..
Kalau yang sistem poin mas?
Kalau sistem poin kalau aku sendiri kadang cocok kadang enggak. Nggak cocok soalnya pas
orderanya sedikit poin nya naik, bonusnya nggak cair. Tapi istilahnya tetep dapat penghasilan dari
per trip itu tadi tapi kan nggak seberapa. 8000 dikali berapa trip.
Sehari berapa trip mas?
Ya kalau aku tak target minimal 10. Itu 12 jam. Istilahnya kalau udah lebih dari 12 jam nggak
nyampe 10 ya mending pulang. Mending pulang kalau aku. Dikejar ya nggak nyampe, maksain
diri bikin cape.
Berarti sistem poin itu adil apa nggak adil?
Sistem poin dibilang adil pasti nggak adil soalnya yang dikejar pasti bonus itu lho yang dikejar
dari poin. Makanya aku bilang awal tadi bonus itu mending dihilangin, harganya dipelajari lagi
untuk menyesuaikan harga karena kita nggak dapat bonus, tapi orderan kita tetep lancar.ya itu
tadi kenapa orang pasang tuyul kenapa orang pasang ini itu ya supaya dapat bonus kerjanya enak.
Jadi bonus 80 ribu itu lho yang bikin orang kayak gitu. Tapi ya kadang kalau nggak nyampai
bonus ya rasanya menyesal soalnya nggak dapat bonus. Seumpama bonus dihilangkan tapi per
trip kita dapat 10 aja, 5 trip udah dapat 50 ribu kan lumayan. Lha per trip kan kita terim bonus
kan 8 ribu, kalau nggak dapat bonus kan menyesal banget rasanya.
Kalau misalnya mas, bonus di hilangkan tapi per trip tetap 8 ribu?
Ya berat karena hilangnya sekarang. Kecuali dari awal dulu nggak ada bonus jadi kita nggak
kaget. Udah per trip nya sekian nggak ada bonus, bebas narik berapa kali. Yang dibikin peraturan
ketat ini itu ini itu kan karena PT GI mengeluarkan bonus itu. Coba PT GI nggak mengeluarkan
bonus. Peraturanya mungkin nggak se ketat ini itu. Yang tadinya kita mitra kita jadi dipojokkan
karena bonus itu.
Berarti menurut mas pri yang dibutuhkan driver itu?
Penghasilan pokoknya, intinya penghasilan. Kan gara-gara kita ngejar bonus jadi niatnya jelek itu
tadi. Buat order fiktif lah masang ini masang itu.
Jadi menurut mas pri orang yang masang tuyul dan ini itu gara-gara bonus?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
500
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
545
Iya. Gara-gara ngejar bonus 80 ribu jadi bikin dosa.
Kalau sekarang menurut mas pri yang didapatkan dari gojek udah puas belum?
Kalau puas enggak lah, nggak bakal manusia itu puas. Misal ditanya udah kenyang belom, pasti
belom. Mana ada ngomong kenyang
Kalau skala 1-10 deh, 10 itu puas banget seberapa puas mas pri sama kondisi sekarang?
Kalau yang sekarang? Kalau yang sekarang ya paling 5.
5? Berarti menengah ya? Antara puas sama nggak puas. Oke, kelihatanya hari ni kita cukup
sekian dulu mas. Makasih ya atas waktunya
Oke sama-sama
Eh mas, maaf aku lupa nanya. Jadi kan sebelumnya mas cerita to kalau misalkan keadaanya
kemarin itu menurut mas itu dibilang mungkin menganggap keadaan driver itu posisinya
nggak adil gitu, nah nggak adilnya itu karena mas menggangap pihak GI nya lebih
mementingkan keuntungannya bukan mementingkan driver aja, harusnya kan imbang,
begitu?
Iya
Nah terus yang mau ku tanyakan adalah kalau menurut mas, kalau keadaan nya diukur pakai
skala 1-10, menurut mas sudah seberapa adilkan PT GI dalam mengelola driver? Kalau 1 tu
nggak adil banget kalau 10 tu adil banget
Ya kalau menurut ku sih antara 7 lah,
7?
Ho oh.
Kenapa bisa 7 mas?
Ya karena gini, ada driver yang beranggapan ini tu nggak adil, tapi di sisi lain juga dari pihak PT
Gojek sendiri ee ada apa ya istilahnya ada program-program yang untuk driver tersebut kayak
seperti kredit motor, kredit rumah, sama ee apa yang disebut pasar polis itu seperti kayak jasa
raharja gitu, ho o.
Kalau menurut mas pribadi kira-kira nilainya berapa tuh?
Kalau menurut aku sih, 6 lah.
6?
Ho oh.
6 kenapa mas?
Ya karena aku sendiri juga ngerasain yang namanya itu apa dapet kredit rumah itu karena aku
masuk ke program itu.
Ooo merasa dimudahkan ya?
Iya diberi jalan, ya memang prosesnya belum masuk ke BI checking jadi prosesnya masih nabung,
jadi di sisi lain kita juga dibantu, Cuma di sisi lain juga kadang orderan yang di dapat itu nggak
seperti yang diharapkan gitu
Untuk pemasukan ya?
Iya
Kalau ini mas masalah yang selain orderan yang nggak sesuai harapan itu apa lagi yang
menurut mas kurang adil? Kalau yang adil kan dibantu dari program-program ini kan kayak
rumah. Nah yang belum adil itu kayak gimana mas?
Hmm kayak apa ya, ini sih ini bukan aku sendiri juga ya tapi yang aku pernah denger itu apa ya
ya karena semakin banyak driver dan mudahnya syarat masuk ke gojek jadi semakin tinggi
saingannya dan pembagian order semakin sedikit.
Ooo jadi pembagian order ya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
Ho o.
Kalau soal costumer mas?
Costumernya kenapa?
Itu kalau misalnya ada kan costumer yang rese, misal
Ohya itu ada, jadi perhatian itu dalam arti kan aku sering di pogung sini, jadi ada 1-2 orang itu
udah aku apalin mana yang costumer itu sukanya gini, gini, nah kalau ada costumer yang udah
aku apalin karena aku nggak suka tingkahnya kalau ada orderan dari dia masuk ke aku ya aku
lewatin daripada daripada di jalan kenapa-kenapa nggak enak bawanya kan, daripada di komentari
jelek makanya ya mending tak lepas.
Itu costumer yang kayak gimana mas?
Ya costumer yang rewel, costumer yang terlalu banyak permintaan mampir kesini kesini kesini
gitu.
Hmmm gitu.
Ya kan tabiat orang beda-beda. Nah sedangkan maksudnya dalam arti nggak bisa menghargai
nggak bisa nge uwongke uwong gitu lho,
Costumernya ke driver?
Iya. karena dengan uang 4 ribu udah bisa jadi raja.
Terus biasanya mas gimana tuh sama costumer-costumer yang kayak gitu?
Ya nggak bisa diharepin kan itu dari perilaku mereka masing-masing sih.
Dari GI nya ada respon nggak sih mas terkait hal ini?
Nggak ada, jadi kalau costumer mau komplain apapun mau komen kayak gimana, driver tetep
salah. Driver tetep salah dan endingnya harus kayak seumpama kena sangsi atau suspen, nah
setelah itu baru bisa klarifikasi kayak mana yang sebenernya.
Klarifikasinya nggak bisa di awal ya?
Enggak, nggak bisa. Kalau udah terlanjur laporan masuk ke cs udah nggak bisa klarifikasi di awal.
Nah apakah hal ini jadi pertimbangan mas untuk melihat sistem gojek itu udah adil apa
belum?
Enggak, nggak bisa. Ya intinya customer tetep menang, tetep raja.
Terus kalau menurut mas dengan posisinya driver yang lebih lemah sama costumer ini apakah
bisa diterima atau gimana mas?
Ya mau nggak mau kita harus terima posisi seperti ini. Karena mereka juga yang istilahnya ngasih
rejeki ke kita gitu lho, kalau nggak ada mereka ya percuma nggak ada pemasukan nanti.
Ooo jadi bisa diterima gara-gara pemasukan driver ya dari mereka juga ya?
Iya
terimakasih mas
Iya sama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN 3
LEMBAR MEMBER CHECKING INFORMAN P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN 4
LEMBAR INFORMED CONSENT INFORMAN P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN 5
DESKRIPSI UNIT MAKNA INFORMAN G
No Unit Makna Line Deskripsi Unit
Makna
Deskripsi
Psikologis
1
Saya tau Go-Jek
dari Jakarta soalnya
banyakan dari sana
to, dan teman-
teman sendiri yang
banyak. Dulu kan
saya angkot to, tapi
sekitar 2013 temen
saya ada yang ikut
Cuma ya sistemnya
masih kayak itu lho,
telpon. Waktu itu
saya bantu-bantu
temen saya itu.
Cuma saya nggak
setiap hari pakai
lho, Cuma
sampingan. Nah
2014 saya denger
gojek mau
launching di jogja
itu saya jadi
kepikiran istilahnya
masih baru kan
dolan golek duit
gampang
5-11 G mengetahui Go-
Jek ketika ia
menjadi supir
angkot di Jakarta. G
memutuskan untuk
pindah ke
Yogyakarta karena
Go-Jek baru akan
launching di
Yogyakarta
sehingga
menurutnya masih
mudah untuk
mencari uang
G mengetahui Go-
Jek sejak dari Jakarta
karena dulu G diajak
oleh temannya. Sejak
tahun 2014 G Pindah
ke Yogyakarta
karena melihat
potensi Go-Jek di
Yogyakarta lebih
mudah untuk
mencari uang
2
Cuma masalahnya
gojek apa ya, di
rekrut terus. Yang
dulu customer
tertarik buat jadi
driver akhirnya
terus nggak
berimbang.
9-11 Menurut G, salah
satu permasalahan
driver adalah
perekrutan driver
yang terjadi terus
sehingga tindak
berimbang antara
jumlah customer
dan driver
Permasalahan yang
dialami G sebagai
driver Go-Jek adalah
karena penambahan
driver sehingga tidak
berimbang antara
jumlah driver dan
customer
3
Saya tertarik karena
saya hobi dolan.
Sampai sekarang
13-
15
G tertarik untuk
menjadi driver Go-
Jek karena senang
G tertarik bergabung
di Go-Jek karena ia
senang jalan-jalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
saya seneng itu
soalnya saya
anggap ini hobi.
Kalau dulu saya
seneng keluyuran
ngeluarin uang
sekarang saya di
bayar. Contohnya
ngangkring, atau
yang agak elit
sedikit sekarang
café. Tur yo okeh
tambah konco
Iya. Bahkan
sekarang pekerjaan
utamaku udah tak
lepaskan mulai
september tahun
lalu.
18
jalan-jalan dan ia
merasa dengan
menjadi driver
maka hobinya dapat
tersalurkan
sekaligus
mendapatkan uang
dan juga teman
baru, bahkan ia
sudah melepaskan
pekerjaan utamanya
September lalu
dan ia merasa di Go-
Jek ini hobinya
tersalurkan dan ia
juga bisa
mendapatkan
pemasukan. Selain
itu ia juga merasa
temanya bertambah
4
(pandangan
terhadap mitra
sebelum masuk Go-
Jek) Istilahnya ya
teman, dianggap aja
teman berarti kita
sejajar
49 Pandangan G
tentang “mitra”
sebelum menjadi
driver adalah mitra
itu setara dengan PT
Go-Jek
Pada awalnya, G
menilai bahwa
dengan posisi
sebagai mitra ia akan
memiliki posisi yang
setara dengan PT Go-
Jek
5
Istilahnya siap
ditendang kalau
melakukan
kesalahan
Kan kita disitu
nggak ada kekuatan
hukum e jadi kita
itu tunduk sama
aturan, sama aturan
GI dan kita nggak
bisa menolak.
Ya tetep memang
sejajar ya cuma kita
kalah. Posisinya
lemah sedangkan
dilihat kalau misal
banding gitu harus
ke jakarta selatan
pengadilanya.
28
39-
40
52-
53
G menganggap
bahwa posisi mitra
driver itu lemah
dibandingkan
dengan PT Go-jek
karena sebagai mitra
driver, ia harus siap
dikeluarkan jika
melakukan
kesalahan, harus
patuh pada aturan
dan tidak bisa
menolak. Bahkan
jika melakukan
banding harus ke
Jakarta
G berpendapat
bahwa posisi mitra
driver Go-Jek itu
lemah karena ia
berpendapat bahwa
mitra driver Go-Jek
adalah orang yang
siap dikeluarkan jika
melakukan kesalahan
dan juga harus
tunduk pada aturan
Go-Jek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
6
Tapi kalau saya
saya nggak takut
kena PM karena
saya nggak
melakukan
kecurangan.
28-
29
G tidak takut kena
putus mitra karena
ia merasa tidak
melakukan
kecurangan.
G tidak merasa takut
mengalami putus
mitra karena ia tidak
melakukan
kecurangan saat
bekerja
7
Itu orang yang
melakukan
kecurangan itu
karena mengejar
tutup poin. Jadi di
gojek itu ngejar
poin bukan ngejar
bonus.
29-
30
G mengatakan
bahwa oknum
driver yang
melakukan
kecurangan karena
mengejar bonus
uang dari
keberhasilan
mencapai target
poin harian
Menurut G, oknum
driver yang
melakukan
kecurangan karena
mengejar bonus uang
dari keberhasilan
mencapai target poin
harian
8
Kalau saya dari
dulu berfikir di
gojek saya nggak
cari poin, saya
hanya cari uang
32-
33
Prinsip G ketika
menjadi driver
adalah mencari uang
bukan mencari poin
Prinsip G ketika
menjadi mitra driver
Go-Jek adalah
mencari uang
9
Kalau saya nggak
mau soalnya secara
agama aja udah
nggak berkah. Ya
kayak korupsi. Kan
sebenernya kalau
bisa ya saling
menguntungkan to,
kalau nggak
menguntungkan ya
nggak berkah.
34-
35
G tidak mau
memakai aplikasi
modifikasi karena ia
merasa hal tersebut
dilarang secara
agama bahkan
menurutnya hal ini
seperti korupsi
G tidak mau
memakai aplikasi
modifikasi karena ia
merasa hal tersebut
tidak diperbolehkan
secara agama
sehingga tidak
berkah
10
Ya gitu lemahnya
menurut saya kita
kalah dari
customer, kita
nggak bisa
membela diri.
Contohnya
mbaknya bonceng
ke saya misal saya
sudah
mengantarkan
mbaknya dengan
bak tapi mbaknya
keburu2 mau
55-
60
G merasa bahwa
penyebab dari posisi
driver yang kalah
dari costumer
adalah karena driver
tidak bsa membela
diri ketika costumer
memberikan
komentar buruk
tentang pelayanan
driver padahal hal
ini berdampak pada
penurunan rating
performa driver
G merasa posisi
mitra driver Go-Jek
itu lemah karena
mereka kalah dari
costumer karena
performa mereka
didasari oleh rating
costumer dan ketika
costumer
memberikan rating
jelek mereka tidak
bisa membela diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
beangkat kuliah kan
waktunya mepet,
mas cepet buru-
buru, nah udah
buru-buru costumer
merasa ngebutnya
nggak nyaman terus
komen jelek nah
performa kita bisa
turun, misal dari 5,0
jadi 4,9 disitu kita
nggak bisa
membela diri. Itu
contohnya jeleknya
PT GI.
11
Contoh juga misal
pesan makanan
harga sekian, nah
misal udah
dibelikan, order
sudah dijalankan,
itu kan kita udah
membayar dulu
orderanya, nah
sampai tujuan
pengantaran
costumer nggak
bisa dihuhungi
misal karena
ketiduran atau dia
mau ngerjain, nah
kita bisa complain
kemana? Mau
nggak mau kita
harus telpon cs
jakarta untuk suruh
cancel. Nanti ada
opsi mau diambil
sendiri atau re
imbuse ke kantor
giwangan. Saya
sendiri sih belum
pernah, Cuma kalau
reimbuse juga
waktunya lama
sekitar 14 hari
60-
66
G menjelaskan
bahwa salah satu
permasalahan driver
di lapangan adalah
ketika costumer
melakukan order
Go-Food namun
setelah di
konfirmasi costumer
tersebut tidak bisa
dihubungi
Menurut G, salah
satu permasalahan
lapangan adalah
keika ketika
costumer melakukan
order Go-Food
namun setelah di
konfirmasi costumer
tersebut tidak bisa
dihubungi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
sedangkan kita kan
butuh modal untuk
gofood. Jadi kalo
masalah ini lemah
banget.
12
(yang membuat
posisi driver lemah)
Ya itu, kita nggak
bisa complain
apalagi misal go
send ya, kita nggak
bisa mengetahui
nomor telpon
costumer, Cuma
ada nomor
pengirim jadi
kebanyakan buat
order fiktif itu
untuk ngerjain
driver. Supaya
driver pergi dari
sini soalnya ini area
kami. Jadi bisa aja
antara costumer dan
pengirim nomornya
beda nah itu untuk
memfitnah itu
77-
80
G menjelaskan
bahwa salah satu
permasalahan driver
di lapangan adalah
ketika menjalankan
Go-Send, pihak Go-
Jek tidak
memberikan kontak
nomor telepon
customer dan hanya
menampilkan
nomor pengirim
(nomor costumer
dan pengirim bisa
berbeda) dan hal ini
sering
disalahgunakan
untuk mengerjai
driver lain supaya
pergi dari sebuah
area
Menurut G,
hubungan antara
driver dan PT Go-Jek
dimediasi oleh cs dan
terjadi ketika driver
mengalami
permasalahan saat
bekerja
13
nah sampai tujuan
pengantaran
costumer nggak
bisa dihuhungi
misal karena
ketiduran atau dia
mau ngerjain, nah
kita bisa complain
kemana? Mau
nggak mau kita
harus telpon cs
jakarta untuk suruh
cancel.
61-
64
Ketika driver
mendapatkan
permasalahan maka
mereka
menghubungi
customer service di
Jakarta untuk
mencancel orderan
yang bermasalah
tersebut.
Menurut G, salah
satu permasalahan
lapangan adalah
layanan Go-Send
yang sering
disalahgunakan
untuk mengerjai
driver lain supaya
pergi dari suatu area
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
14
Sekarang mbak
lihat deh di APK
customer kalau
mbak mau batalin
itu ada nggak
option yang baik?
Kebanyakan
menyudutkan
driver to,
tulisannya driver
kurang
menyenangkan,
driver minta di
cancel. Sedangkan
di aplikasi kita
nggak ada
keterangan kayak
gitu misal costumer
melecehkan driver
contoh ada driver
yang di grepe
LGBT itu, di kita
nggak ada. Jadi
nggk berimbang
antara keterangan
di driver sama di
apk costumer itu
nggak bisa
berimbang.
66-
71
Menurut G, salah
satu hal yang
menyebabkan
ketidakberimbangan
posisi driver dan
costumer adalah
karena di aplikasi
costumer
keterangan untuk
mendeskripsikan
alasan ia
membatalkan
orderan malah justru
menyalahkan
kondisi driver
(driver kurang
menyenangkan atau
driver meminta
untuk men-cancel
orderan) tetapi di
aplikasi driver tidak
ada pilihan yang
mendeskripsikan
alasan pembatalan
orderan karena
kondisi costumer
yang tidak
menyenangkan
seperti melecehkan
driver secara
seksual
Hubungan antara
driver dengan PT
Go-Jek adalah ketika
diver melaporkan
masalahnya kepada
CS
15
(sistem poin
sebagai penilaian
performa) Kalau
saya asal ngga
banyak order fiktif
mungkin bisa jadi
performa atau apa
itu nggak begitu
pusing. Nggak
begitu bemasalah
96-
97
G merasa bahwa ia
tidak terlalu
mempermasalahkan
penggunaan sistem
rating sebagai
penilaian performa
asalkan tidak
banyak order fiktif
G merasa posisi
mitra driver Go-Jek
itu lemah juga karna
ia merasa di aplikasi
driver tidak ada
keterangan untuk
menilai costumer
(terutama costumer
yang berperilaku
buruk terhadap
driver)
16
Kalau saya
seringnya gini, jadi
tak kasih nasihat
ojo golek poin,
106-
108
G selalu menasehati
rekan-rekan driver
yang lain untuk
tidak mencari poin
G merasa tidak
mempermasalahkan
penggunaan sistem
rating menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
golek o duit. Kalau
ada poin masuk itu
sebagai bonus.
Soalnya banyak
orang gelo goro-
goro ngejar poin
terus curang pake
tuyul-tuyul itu.
tetapi lebih mencari
uang karena banyak
orang yang kecewa
tidak bisa mengejar
poin akhirnya
melakukan
kecurangn dengan
menggunakan
aplikasi modifikasi
penilaian performa
asalkan tidak banyak
order fiktif yang
muncul
17
(kebijakan yang pas
buat driver) Ya
istilahnya
kebijakan yang
meringankan diver.
Contohnya ya
macem, seandainya
ada costumer yang
komen begini, kita
bisa hmm kita bisa
apa ya, kita bisa
punya alasan gitu
lho jadi komen itu
kita bisa
membandingkan
atau membantah.
Contoh seandainya
ada komen yang
nggak sesuai
kenyataan nanti kita
bisa bantah.
Minimal itu.
117,
119-
122
G mengatakan
bahwa kebijakan
yang pas untuk
driver adalah
kebijakan yang bisa
memberikan driver
kesempatan untuk
memberi klarifikasi
jika ada komentar
dari costumer yang
dirasa kurang sesuai
dengan kenyataan
G merasa orang yang
menginstal aplikasi
modifikasi adalah
orang yang kecewa
karena mengejar
poin tetapi kesusahan
mencapai target
bonus poin
18
Eh saya pernah juga
gini, saya diem kan
memang juga kalau
sop nya kita apa,
kita dapat order kita
kalu di SOP nggak
boleh menghubungi
costumer kecuali
udah sampai di
titik, eh saya
meluncur dulu tau-
tau di cancel. Nah
alasan di cancel kita
nggak tau gitu lho,
padahal SOP
139-
143
G merasa bahwa
sala satu yang yang
membuat posisi
driver tidak
berimbang dengan
costumer adalah
costumer yang bisa
secara tiba-tiba
membatalkan
orderan tanpa
memberitahu driver
asalan mengapa
orderan tersebut
dibatalkan
sebelumnya
G merasa kebijakan
yang pas untuk mitra
driver Go-Jek adalah
kebijakan yang bisa
menyedikan tempat
untuk driver
melakukan
klarifikasi ketika ada
komentar dari
costumer yang
kurang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
begitu, saya
ngikutin aturan aja
lho. Tau-tau kita
udah di cancel.
Beliau-beliau itu
apa tau kalau kita
kena macet, nah itu
jeleknya disitu.
19
Nggak bisa.
Jeleknya GI itu
gimana ya, soalnya
dia merasa 1 kuat,
soalnya dari
pemerintah kan
nggak ada anu to,
istilahnya nggak
ada dishub sendiri
juga nggak mau
ngasih regulasi.
Kudune di stop.
147-
149
G merasa bahwa
salah satu kejelekan
PT Go-Jek adalah
mereka merasa kuat
karena pemerintah
tidak memberikan
regulasi untk driver
(motor)
G merasa salah satu
yang membuat posisi
driver tidak
berimbang dengan
costumer adalah
tidak bisa
memberitahu driver
alasan mengapa
costumer
membatalkan
orderan
20
(pendapat dengan
kondisi seperti itu)
Kalo saya tu tetep
nggak masalah,
selama kita percaya
Tuhan. Selama kita
beusaha sungguh-
sungguh dan niat
kita pasti dikasih
rejeki. Cuma ya
misal biasanya
dapat sekian ya jadi
turun karena ya
mungkin dibagi
untuk driver yang
lain
165-
167
G berpendapat
bahwa ia tidak
mempermasalahkan
kondisi yang
dialaminya karena
ia beranggapan
bahwa rejeki sudah
diatur oleh Tuhan
sehingga ia merasa
jika ia bekerja
dengan sungguh
maka akan diberi
rejeki
G merasa kejelekan
PT Go-Jek adalah
karena PT Go-Jek
merasa dirinya kuat
dan juga tidak ada
regulasi dari
pemerintah
21
Disini saya ada
kepuasan batin.
Emang karakter
saya kan dari dulu
nggak mau
diperintah sana sini.
Disini saya merasa
hobi saya sudah
tersalurkan, dulu
dolah dibayar
172-
174
G memiliki
kepuasan batin saat
menjadi driver Go-
Jek. Kepuasan batin
yang didapatkan
yaitu karena ia bisa
menemukan
pekerjaan yang
mampu memberinya
kebebasan dalam
G mengatakan
dengan kondisinya
saat ini ia tidak
memasalahkanya
karena ia
beranggapan bahwa
Tuhan akan memberi
rejeki ketika ia
berusaha dan
sungguh-sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
sekarang enggak.
Untuk kerja kita
juga bisa atur
sendiri
menentukan cara
kerjanya (tidak
diperintah sana sini)
serta bisa
mengakomodasi
hobinya yaitu jalan-
jalan
22
Iya itu. Sebenenya
selama kita
mengukuti aturan,
aturan itu nggak
berat kok. Selama
nggak melakukan
order fiktif atau
nembak, insyaalah
nggak akan putus
mitra. Atau ketika
kita ngambil
pelanggan yang
sama. Biasanya
putus mitra gara-
gara itu.
Kalau bagi saya
pribadi tetep ati-ati
177-
179
182-
183
G mengatakan
bahwa sebagai
seorang driver ia
harus berhati-hati
dengan mengikuti
aturan yaitu dengan
tidak melakukan
order fiktif atau
kecurangan lainya
sehingga
meminimalisir
kemungkinan
mengalami putus
mitra
G mendapatkan
kepuasan batin saat
menjadi mitra driver
Go-Jek karena ia
dapat mengatur
kerjanya sendiri dan
juga ia dapat jalan-
jalan dan
mendapatkan uang
23
tapi banyakan
orang yang ngejar
poin banyak orang
apa ya, double
akun, itu satu,
kedua kalau rakus
sama orang
pemales ya
banyakan kejar
poin tapi nggak
mau bolang.
Maunya ngetem
situ.
Makanya bagi saya
yang suka cari poin
itu orang serakah,
orang males.
Soalnya
kebanyakan rata-
rata Cuma orang
apa ya ya namanya
mitra to, mitra itu
186-
188
201-
204
G mengatakan
bahwa seorang
driver memiliki
tujuan untuk
mengejar poin
namun tidak mau
ikut “jalan” untuk
mencari orderan
ataupun driver yang
memiliki dua akun
adalah orang yang
pemalas dan serakah
karena menurut G,
tujuan driver-driver
tersebut awalnya
adalah untuk
sambilan namun
tetap ingin
mendapatkan hasil
yang banyak juga
dengan usaha yang
sedikit
G berpendapat
bahwa menjadi mitra
driver Go-Jek itu
tidak berat namun
harus tetap berhati-
hati dan mengikuti
aturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
kerjo sakkarepmu.
Kebanyakan to buat
sampingan,
awalnya dapet satu
dua terus lihat
temenya kok lebih
banyak jadi terus
iri.
24
Di jogja jeleknya
sekarang nggak
kondusifnya itu
driver terbagi
sistem bolang.
Bolang kalau saya
semi. Sok mau
ngetem gini, tapi
kalau ngetem saya
jarang dapet, kalau
go-food nggak
ambil. Team bolang
itu senenganya
muter. Istilahnya
itu tegantung
customer itu
dapetnya dimana,
itu sistem yang
nyari duit.
Misal ada orang
yang muter terus
ditanya, ini
dapetnya dimana.
Misal saya duduk di
sini ya, ada gojek
lain dapat pesanan
disini, kalau disini
oranggnya ngga
begitu ya, Cuma
kalau yang lain
kebanyakan pada
tanya, soalnya kan
anu to, orang nganu
orang mungkin kan
lagi jalan gitu bisa
nyantol to, orang
kayak gitu langsung
di lihat hpnya
188-
192
196-
200
Menurut G, salah
satu yang membuat
keadaan di Jogja
kurang kondusif
adalah terbaginya
driver menjadi
driver bolang dan
driver kiper. G
adalah jenis driver
yang bolang semi
kiper karena ia
merasa bahwa ia
jarang mendapatkan
orderan ketika ia
“ngetem” , selain itu
G juga tidak
mengambil orderan
Go-food. Menurut
G, team bolang
adalah driver yang
senang keliling
untuk mencari
orderan, dan
menurutnya ini
adalah sistem
mencari uang
sedangkan driver
kiper adalah driver
yang mencari
orderan dengan
menunggu di sebuah
tempat. Masalah
yang biasa terjadi
adalah ketika ada
driver bolang yang
mendapatkan
orderan di daerah
driver kiper karena
G berpendapat
bahwa orang yang
mengejar poin adalah
orang yang malas
dan rakus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
ditanyain. Akhirnya
yang serakah
kipernya to,
biasanya driver
kiper akan
mencurigai driver
bolang dan
kemudian
menanyakan kenapa
bisa mendapatkan
orderan di daerah
driver kiper dan hal
ini menurut G
adalah perbuatan
serakah
25
(keresahan) Nek
untuk dilapangan
mungkin yo
saingan banyak dan
kita apa ya
kebanyakan kan
nganu apa ya
saingan banyak kita
nggak punya
tempat. Jadi
kebanyakan kan
sekarang do bc bc
itu lho base camp.
Jadi ojek online
rasanya opang.
Saya udah
merasakan itu.
208-
210
Salah satu
permasalahan di
lapangan menurut G
adalah mengenai
banyaknya jumlah
driver sehingga
memperketat
persaingan antar
driver dan juga
banyaknya driver-
driver yang mulai
membentuk base-
camp dan membuat
pembagian wilayah
secara informal
sehingga semakin
sulit mendapatkan
tempat
Salah satu yang
membuat suasana
lapangan kurang
kondusif adalah
karena driver Jogja
terbagi antara driver
bolang dan driver
kiper. Driver kiper
adalah driver yang
menunggui suatu
tempat sedangkan
driver bolang adalah
driver yang terus
berkeliling mencari
orderan. Masalah
yang sering terjadi
adalah ketika ada
driver bolang yang
mendapatkan
orderan di daerah
driver kiper karena
biasanya driver kiper
akan mencurigai
driver bolang dan
kemudian
menanyakan kenapa
bisa mendapatkan
orderan di daerah
driver kiper
26
(keresahan) Ya
kebanyakan juga
masalah PM,
masalah putus mitra
itu. Ya otomatis
214-
216
Keresahan yang
dialani G adalah
masalah
kemungkinan putus
mitra karena Go-Jek
G merasakan bahwa
keresahanya sebagai
mitra driver Go-Jek
adalah karena
sainganya semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
macem sing polos-
polos itu juga.
Resah to, kalau
putus mitra mau
kerja apa? Mungkin
dia untuk gojek
udah jadi pencarian
pokok
adalah pekerjaan
utamanya
banyak sehingga
semakin tidak
mendapatkan tempat
27
ya mungkin karena
recruitment nya
banyak, udah over
alesanya itu ya
termasuk
banyaknya
recruitmen
otomatis semakin
banyak saingan
semakin tipis kita
mendapatkan duit
to jadi masalah
makin sedikit
pembagian order ke
driver. Mungkin
untuk tahun yang
lalu bisa jadi 10
customer atau 5
customer itu
nunggu antrian
driver sekarang
berbalik jadi 10
driver menunggu 1
customer itu karena
itu recruitment itu
nggak di tutup.
222-
227
G mengatakan
bahwa salah satu
penyebab
keresahanya adalah
proses recruitmen
terus menerus
sehingga jumlah
driver menjadi
semakin banyak
sehingga semakin
memperketat
persaingan untuk
mendapatkan
orderan
G merasakan bahwa
keresahanya sebagai
mitra driver Go-Jek
adalah karena
kemungkinan Putus
Mitra karena Go-Jek
sudah menjadi
pekerjaan pokoknya
28
Tapi kalau ada
regulasi dari
pemerintah melu
andil rembugan
mungkin bisa anu.
Keresahan saya
mungkin itu
penambahan terus.
227-
230
G mengatakan
bahwa salah satu
solusi dari
keresahanya soal
penambahan driver
yang terjadi terus
menerus adalah
dengan ikut
andilnya pemerintah
dalam memberikan
regulasi bagi driver
G merasakan bahwa
keresahanya sebagai
mitra driver Go-Jek
adalah karena
banyaknya
recruitmen sehingga
semakin banyak
saingan dan semakin
tipis mendapatkan
orderan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
29
(strategi kerja) Saya
biasa kok soalnya
saya masih tau spot-
spot gitu. Sekarang
gini, kita sebagai
ojek onlen itu cara-
caranya kalau anu
itu seperti orang
mancing itu lho,
jam sekian dengan
dapet yang anu,
spot yang bagus
dimana. Ha itu
makanya selama ini
saya nggak pernah
mengeluh karena
itu.
Kemarin yang saya
lihat driver itu
nggak paham kalo
harus muter.
Tempat mana yang
sepi dan rame kan
keihatan. Misal
setahun yang lalu
aku masih bisa
ambil gampang di
stasiun sekarang
karena udah
kebanyakan driver
jadi susah padahal
daerah yang kayak
di bantul itu
kekurangan driver
terus di jok lagi
driver maksudnya
untuk bantul eh tapi
driver masuk lagi
kota, numpul lah di
kota
Saya tu to mbak
sering kalau
nganter mahasiswa
suka nanya kalau
pulang jam berapa
nah nanti saya bisa
230-
233
275-
279
398-
399
399-
402
402-
403
465
473-
474
506-
507
Salah satu cara G
menghadapi situasi
ini adalah dengan
membuat strategi
dalam bekerja yaitu
dengan mencari
tahu lokasi-lokasi
yang berpotensi
memiliki banyak
orderan, tau kapan
harus mencari lokasi
yang ramai,
menyanyakan jam-
jam mahasiswa/
anak pulang
sekolah,
memperhatikan
kekuatan jaringan
internet dari hpnya,
mengikuti aturan-
aturan dri PT Go-
Jek, berhati-hati
pada jam-jam
“rawan”, dan pergi
dari lokasi order
fiktif
G merasakan bahwa
keresahanya sebagai
mitra driver Go-Jek
adalah karena
pemerintah kurang
memberikan regulasi
atas hal ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
nunggu jam itu. Itu
strategi mbak.
Nanti nyantol
kemana gitu.
Kan banyak to yang
suka muter, tapi
muter aja nggak ada
tujuannya. Tapi
kalo pas muter
jaringan jelek
gimana? Jaringan
juga pengaruh.
Kalau udah dapet di
sebuah tempat dan
jaringannya bagus
saya tetep disana,
kalau disitu
jaringan jelek saya
pergi.
Yang perlu
diperhatikan juga
jam-jam anak
pulang sekolah,
mahasiswa pulang
kuliah itu juga
penting.
Kan kalau kita
ngikutin aturan PT
GI yaudah aman
meskipun ada
ganjalan
Nah ini jam-jam
rawan orang udah
dapet poin hampir
mendekati bonus,
saya harus hati-hati.
Makanya saya
ngakalinya kalau
(ada yang nembak)
gitu biasanya saya
pergi dulu dari situ.
Soalnya namanya
orang nembak order
biasanya dia ngejar
ke driver-driver
lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
30
Makanya saya
bilang ke teman-
teman itu,
walaupun
menyakitkan
istilahnya mending
meneng nggak usah
ditanggapi dia itu
memang raja
walaupun ya
sebenarnya
nggateli, udah
bayar murah
kebanyakan
omelah. Soalnya
kita poinya servis,
insya allah kalau
pelayanan bagus
penumpang nggak
akan lari ke tempat
lain
249-
252
G memberikan
saran pada teman-
temannya yaitu
walaupun costumer
berperilaku tidak
menyenangkan
bahkan
menyakitkan hati,
lebih baik diam saja
karena costumer
adalah “raja” dan
poin utama dari
driver adalah
pelayanan sehingga
jika pelayanan yang
diberikan oleh
driver dirasa baik
maka penumpang
tidak akan lari ke
tempat lain.
Strategi kerja G
sebagai mitra driver
adalah dengan pintar
mencari spot-spot
yang ramai calon
costumer serta
mengatur waktu-
waktu dimana saat
orderan ramai. Selain
itu G juga harus
memperhatikan
koneksi internetnya
dan berhati-hati pada
jam-jam rawan order
fiktif. Jika ia kena
order fiktif, maka ia
akan pergi terlebih
dahulu dari tempat
itu.
31
(alasan bertahan)
Ya karena saya
udah niat mbak,
saya udah niat
yakin kalau Go-Jek
itu prospek asal
nganu lho nganu ne
istilahnya nggak
anu lho nggak
terlalu terbuka le
recruitmennya,
nggak nambah i
driver.
259-
260
Alasan G bertahan
menjadi driver Go-
Jek adalah karena
sudah niat dan
merasa bekerja
menjadi driver Go-
Jek memiliki
prospek penghasilan
yang bagus asalkan
tidak menambah
jumlah driver terus
menerus
G berpendapat
bahwa sebagi mitra
driver harus
memberikan servis
yang baik kepada
costumer dengan
tetap diam dan tidak
menanggapi
costumer yang
banyak omel
32
Cuma ya saya anu
saya rasa tetep
orang tetep dari sini
tetep banyak yang
terbantu. Kalau
orang ngeluh ya
pindah o kerja
jangan Cuma apdet
status ngeluh. Saya
yakin orang tetep
nggondeli kerjaan
sebagai driver ini
267-
271
290-
293
G merasa bahwa
orang tetap merasa
terbantu dengan
adanya Go-Jek
karena mudahnya
syarat menjadi
driver (tidak
memerlukan ijasah
pendidikan tertentu
ataupun batasan
usia) pekerjaan
sebagai driver bisa
Alasan G bertahan
sebagai mitra driver
adalah karena ia
merasa bahwa Go-
Jek masih memiliki
prospek penghasilan
yang bagus asalkan
tidak melakukan
penambahan driver
terus menerus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
mungkin sebagai
sampingan bisa
nambahi ini,
nambahi uang
dapur gitu lho kalau
nggak ya otomatis
dia pindah to,
yaudah to males.
Alasan karena
faktor usia terus dia
udah merasa
nyaman. Mau
pindah kok mau
pindah bingung yo
opo dan jeleknya ini
kan istilahnya
recruitmen itu kan
ora ini mbak ora
pakai ijasah,
sedangkan
banyakan yang
lulusan ini kan
mungkin orang
yang ketuan mau
daftar perusahaan
nggak bisa apalagi
yang nggak
berpendidikan
tambah mumet
menambah
penghasilan
33
Nah disini saya
merasakan 70 atau
80% yaitu kalau
libur okeh le
ompong orderan
termasuk saya..
hahaha.. ya anu pas
liburan kerja sama
liburan panjang itu
kerasa.
Itu per semester ya?
Kalau setahun bisa
3 bulan to? Ya itu
driver nangis belum
kalau ketambahan
libur dari TK
sampai SMA ya itu
281-
282
285-
287
G merasakan bahwa
salah satu
permasalahan yang
dirasakan driver
adalah ketika
liburan kerja atau
liburan panjang
mahasiswa. Hal ini
sangat terasa karena
masif nya
rekruitmen driver
sehingga jumlah
driver lebih banyak
daripada jumlah
orderan
G merasa orang tetap
merasa terbantu
dengan adanya Go-
Jek karena Go-Jek
mempermudah orang
untuk menjadi mitra
driver dengan
memberikan
persyaratan masuk
yang mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
driver nangisnya
disitu, kerasa. Ya
itu karena
rekruitmen itu.
Kalau gini nggak
kearasa
34
(rating keadilan) 4.
soalnya masih
banyak berpihak ke
customer jadi dia
dari komentar jelek
rating otomatis
turun. Nanti kalau
ada komentar
nggak sesuai sama
yang dilakukan
driver yang
disalahkan tetap
driver. Bahkan 3
kalau bisa.
Istilahnya untuk
masalah keadilan
nggak ada untuk
driver lho.
Kalau soal nembak
juga kalau saya
misal dari kostumer
misal lagi badmood
sama orang tua,
pacar. Walaupun si
driver sudah
mengantarkan
dengan baik tetap
njenengan ngasi
nilainya udah
nggak rasional
315-
318
318-
320
G menilai keadilan
bagi driver yang
dirasakanya sebesar
3/10 karena
kurangnya
perlindungan
terhadap order fiktif
dan juga posisi
driver yang tidak
berimbang dengan
costumer terutama
ketika driver sudah
memberikan
pelayanan dengan
baik namun
costumer
memberikan
penilaian yang tidak
sesuai
G merasa
permasalahan mitra
driver di lapangan
adalah ketika saat
libur sekolah
maupun libur
mahasiswa. Hal ini
terutamanya karena
jumlah saingan yang
semakin banyak
karena recruitmen
yang terus menerus
35
Cuma saya begitu
ada yang merasa ah
ini nanti naga-
naganya ini Cuma
saya punya feeling
paling komentar
jelek ya saya tolak
aja
Ya biasanya itu
mbak, costumer
326-
327
329-
332
Ketika G
mendapatkan
costumer yang
terburu-buru, ia
merasa bahwa
costumer tersebut
memiliki
kemungkinan untuk
memberikan
penilaian yang jelek
G menilai keadilan
yang ia dapatkan
sebesar 3/10 karena
ia merasa PT Go-Jek
masih banyak
berpihak ke costumer
terutama dalam
keberimbangan
antara rating yang
diberikan costumer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
yang suka buru-
buru cepet. Ya
kalau kita
konfirmasi misal
chating atau nelpon
itu suruh cepet
langsung tak
cancel. Saya
memang anu, apa
misal penjemputan
jauh gitu kan susah.
Saya udah feeling
sih mbak, kerasa
kalau ini bakal
jelek. Kita udah
kerasa gitu
sehingga ia memilih
untuk membatalkan
order tersebut
dengan keadaan
driver yang
sebenarnya dan juga
kurangnya
perlindungan
terhadap order fiktif
36
Kalau Cuma demo
untuk lokal itu ora
kacek. GI nggak
mau dengerin. Tapi
sedandainya itu
demo nasional,
nggak usah demo.
Off aja off aja 1 hari
tapi nasional itu
kerugian GI udah
berapa M. ha itu
baru mungkin bisa.
Sedangkan apa
sesama driver aja
kadang nggak akur
sekarang mau
kompak gimana. Di
jogja aja gitu.
Jeleknya nggak
kompak gitu. Kalau
dulu masih 2015
orang masih dikit.
Sekarang ada
alesanya misal
kalau aku nggak
narik hari ini
keluargaku makan
apa? Kalau alesan
dasar mau apa to?
335
337-
338
G berpendapat
bahwa jika hanya
menyampaikan
aspirasi lewat demo
lokal itu tidak akan
terlalu berdampak
karena salah satunya
dalam demo juga ia
merasa driver-
driver kurang
kompak karena
mereka yang
memilih untuk tidak
mengikuti demo
memiliki beragam
alasan seperti
kewajiban mereka
untuk mencari uang
bagi keluarganya.
Dengan kondisi
seperti ini
menurutnya dapat
terjadi bom order
fiktif
G berpendapat ketika
ia menjumpai
costumer yang
terburu-buru maka G
akan merasa bahwa
costumer tersebut
kemungkinan akan
berkomentar jelek
sehingga ia akan
membatalkan
orderan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Akhirnya ya
terjadilah bom opik
37
Sedangkan disini
aja untuk apa ya,
paguyuban e itu
istilahnya kepecah-
pecah itu lho.
346-
347
G merasa bahwa
paguyuban driver
kurang kompak,
masih terpecah-
pecah
G merasa bahwa
menyalurkan aspirasi
melalui demo itu
kurang efektif karena
PT Go-Jek tidak mau
mendengarkan dan
juga driver terutama
driver jogja sendiri
kurang kompak
sehingga
mengakibatkan
terjadinya bom order
fiktif
38
Nah contohnya
driver baru itu
sombong. Sombong
dalam arti kita
driver lama ketemu
driver dimana itu
salaman, nyapa.
Nah kalau misal ada
driver kiper ya, kita
dapat orderan disitu
ya kita sapa orang-
orang disitu no, tapi
kalau driver baru
biasanya langsung
nyelonong nggak
ada sopan santun
ketika driver lama
itu ketika dalam
berinteraksi ketemu
driver itu nggak
langsung
nyelonong gitu.
Sekarang gini aja,
anda pakai gojek
ya, kita papasan di
jalan ya saya din eh
nggak bales rasanya
jengkel banget,
jiaan jengkel
bianget telo i. anak-
anak baru itu juga
424-
428
429-
431
433-
435
440-
441
G merasa bahwa
driver baru itu
sombong karena
kurang mau
menyapa driver lain
terutama driver
yang lebih senior
bahkan ketika G
menyapa driver
baru di jalan, driver
tersebut langsung
pergi dan tidak
membalas sapaan
driver. Selain itu
driver baru juga
senang
memperkeruh
situasi misalnya
waktu kondisi
sedang sepi orderan,
banyak orang yang
mengeluh di grub
facebook dan
driver-driver baru
tersebut
memberikan
komentar yang
dirasa memperkeruh
suasana. Selain itu,
G beranggapan
bahwa driver baru
G menjelaskan
situasi paguyuban
driver Go-Jek di DIY
yang terpecah-pecah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
sukanya manas-
manas i.
Ya misal ada kasus
apa malah
ngompor-ngompori
di komen. Misal
kemaren anyep
terus pada
ngompor-ngompori
kenapa lah kenapa
lah. Mbok udah
daripada ngeluh
mending nyoba
nyari.
tapi ya itu yang
muda itu udah
ngerasa pinter dan
sombong. Apalagi
kalau akun nya lagi
gacor gitu
sombong. Kalau
gacor sombong
kalau anyep ngeluh.
banyak yang merasa
pintar dan sombong
terutama ketika
mendapatkan banyk
orderan
39
Saya tu ikut
menjaga
persaudaraan
429 G mengatakan
bahwa salah satu
keingannya dengan
menjadi driver
adalah menjaga
persaudaraan
G merasa bahwa
driver baru itu
sombong dan kurang
memiliki sopan
santun karena kurang
menyapa driver lama
bahkan ketika
papasan di jalan
jarang membalas.
Selain itu G merasa
driver baru mudah
untuk memanasi
sebuah permasalahan
misalnya ketika
orderan sedang sepi
Jadi kalau ada
driver yang
poinnya mendekati
tutup poin gitu jam-
jam segini (sekitar
jam 11) jadi jam
rawan. Nah ini jam-
jam yang sering
486-
490
Menurut G, saat-
saat tertentu
(biasanya menjelang
tengah malam)
adalah jam-jam
rawan order fiktif
karena banyak
driver yang ingin
Salah satu keinginan
G menjadi mitra
driver Go-Jek adalah
untuk menjaga
persaudaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
banyak order fiktif
nih. Mungkin
sebenarnya orang
itu pingin nembakin
temennya supaya
dapat poin, eh
malah kena orang
lain terus di cancel.
Nah orang yang
nggak sengaja kena
order ini kalau
pikirannya pendek
nyangkanya ada
orang yang mau
ngerjain dia terus
dia bales dendam
nembakin orang
lain order fiktif
mengejar poin
dengan cara
membuat orderan
untuk temannya dan
ketika orderan
tersebut tidak
didapatkan oleh
driver yang dituju
maka driver
pembuat order akan
membatalkan order
tersebut dan bagi
driver yang
mendapatkan
orderan tadi
menganggap bahwa
ia terkena order
fiktif dan kemudian
melakukan balas
dendam dengan
melakukan hal
serupa (melakukan
order kemudian
dibatalkan)
40
(rasanya kena order
fiktif) Wah biasa
kalau saya. Saya
pikir kalau saya di
zholimi orang Insya
Allah rejeki ku
nanti nambah.
Kalau banyak
orderan masuk ke
akun ku kan nanti
akun ku jadi gacor.
Hahahaha. Tapi ya
diperlakukan kayak
gini yo pernah sih
sampai marah tapi
aku juga nggak
akan buat order
fiktif. Paling tak
screenshoot aja.
497-
500
G menganggap
ketika dirinya
mendapatkan order
fiktif rejekinya nanti
akan bertambah dan
akun nya akan
menjadi “gacor”
(banyak orderan).
Walaupun G pernah
merasa marah
namun ia tidak
membalas perbuatan
tersebut, ia hanya
men-screenshot
bukti orderan fiktif
tersebut
Salah satu
permasalahan
lapangan adalah
maraknya order fiktif
yang dilakukan oleh
oknum driver karena
mengejar poin
41
Cuma, saya
menyayangkan
kalau misal ada
502-
504
G merasa marah jika
ada customer yang
orderannya
Ketika G
mendapatkan order
fiktif ia merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
orang nggantung.
Misal anda
costumer order di
chat nggak balas
jadi Cuma centang
satu tok, di telpon
nggak diangkat
kadang di reject itu
bikin marah
menggantung yaitu
ketika driver ingin
mengkonfirmasi
orderan tersebut
melalui chat
ataupun telepon
malah tidak
diangkat atau
bahkan di reject
marah namun ia
hanya men-
screenshoot bukti
orderan fiktif
tersebut karena ia
berkeyakinan ketika
ia di zholimi maka
rejekinya akan
bertambah
G merasa marah
ketika ada costumer
yang melakukan
order namun tidak
merespon konfirmasi
dari mitra driver
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
LAMPIRAN 6
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN G
NO Hasil Wawancara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Pewawancara (P) : Oke mas, mulai
Narasumber (N) : Kalau dapat undangan sekitar satu setangah tahun lalu, cuman saya Januari
tahun lalu baru masuk
(P) : Hmm.. pertamanya tau GO-JEK dari mana to?
(N) : Saya tau GO-JEK dari jakarta soalnya banyakan dari sana to, dan teman-teman sendiri
yang banyak. Dulu kan saya angkot to, tapi sekitar 2013 temen saya ada yang ikut Cuma ya
sistemnya masih kayak itu lho, telpon. Waktu itu saya bantu-bantu temen saya itu. Cuma saya
nggak setiap hari pakai lho, Cuma sampingan. Nah 2014 saya denger GO-JEK mau launching
di jogja itu saya jadi kepikiran istilahnya masih baru kan dolan golek duit gampang. Cuma
masalahnya GO-JEK apa ya, di recruit terus. Yang dulu customer tertarik buat jadi driver
akhirnya terus nggak berimbang. Apa lagi yang mau ditanyain?
(P) : Terus dulu awalnya bikin tertarik apanya sih mas?
(N) : Saya tertarik karena saya hobi dolan. Sampai sekarang saya seneng itu soalnya saya anggap
ini hobi. Kalau dulu saya seneng keluyuran ngeluarin uang sekarang saya di bayar. Contohnya
ngangkring, atau yang agak elit sedikit sekarang café. Tur yo okeh tambah konco.
(P) : Jadi yang bikin tertarik salah satunya itu emang senang jalan-jalan dan di GO-JEK ini
bisa sambil menghasilkan ya?
(N) : Iya. Bahkan sekarang pekerjaan utamaku udah tak lepaskan mulai september tahun lalu.
(P) : Lha dulu apa mas? (N) : Dulu mandor, kalau sore tak sambi parkir.
(P) : Wah berarti ubet ya mas ? (N) : Saya tu ndak ubet, tapi saya jenisnya nggak bisa diem. Mungkin jiwa pekerja gitu. Kalau
disuruh anteng angel. Saya juga seneng dolan.
(P) : Terus kalau misalnya sepengetahuanku ya mas, sebagai orang awam. Posisi driver dan
PT GI itu kan kemitraan to, kalau aku sebagai orang awam melihat mitra itu kan semacam
partner kerja, tapi kalau menurut mas sendiri yang udah menjalani, itu sebenarnya sebagai
mitra GO-JEK gambaranya seperi apa? (N) : Istilahnya siap ditendang kalau melakukan kesalahan. Tapi kalau saya saya nggak takut
kena PM karena saya nggak melakukan kecurangan. Itu orang yang melakukan kecuranga itu
karena mengejar tutup poin. Jadi di GO-JEK itu ngejar poin bukan ngejar bonus. Jadi sekarang
kita 14 tarikan 14 poin kita dapat 15 ribu, di level 16 poin ketambahan 25, nanti sampai 20
istilahnya top poin ketambahan 40. Istilahnya kan 80 ribu. Kalau saya dari dulu berfikir di GO-
JEK saya nggak cari poin, saya hanya cari uang dan kebanyakan yang kena PM itu jadi istilahnya
udah 18 poin lah 19 poin lah minta nembakin teman biar tupo. Kalau saya nggak mau soalnya
secara agama aja udah nggak berkah. Ya kayak korupsi. Kan sebenernya kalau bisa ya saling
menguntungkan to, kalau nggak menguntungkan ya nggak berkah.
(P) : Nah, tadi aku tertarik mas sama kata-kata mitra itu siap ditendang. Iitu maksudnya
gimana mas?
(N) : Kan kita disitu nggak ada kekuatan hukum e jadi kita itu tunduk sama aturan, sama aturan
GI dan kita nggak bisa menolak. Ya contohnya kita ngambil customer yang sama. Ya itu
mungkin dari sistem GI kan boleh, tapi kalo nggak gitu kan ngga ada kecurangan. Tapi nyatanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
GI bolehke orang ngambil customer yang sama tapi jangan sering-sering. Nah kan berarti kita
disuruh mobile itu namanya online kan berarti kita mobile
(P) : Oh berarti maksudnya siap ditendang itu dalam artian pokoknya peraturan apa harus
ngikut iya? (N) : Iya harus nurut.
(P) : Terus menurut mas ya sebelum ikut GO-JEK itu pandangan mitra itu seperti apa? (N) : Istilahnya ya teman, dianggap aja teman berarti kita sejajar
(P) : Berarti pada awalnya pandangan tentang mitra itu sejajar ya meskipun kenyataannya
kayak gitu? (N) : Ya tetep memang sejajar ya cuma kita kalah. Posisinya lemah sedangkan dilihat kalau
misal banding gitu harus ke jakarta selatan pengadilanya. Contohnya ya gini aja kalau kita cancel
2 kali kita kena suspen 30 menit to nggak tau fiktif apa enggak. Tapi kalau customer yang cancel
kita aman. Ya gitu lemahnya menurut saya kita kalah dari customer, kita nggak bisa membela
diri. Contohnya mbaknya bonceng ke saya misal saya sudah mengantarkan mbaknya dengan
bak tapi mbaknya keburu2 mau beangkat kuliah kan waktunya mepet, mas cepet buru-buru, nah
udah buru-buru customer merasa ngebutnya nggak nyaman terus komen jelek nah performa kita
bisa turun, misal dari 5,0 jadi 4,9 disitu kita nggak bisa membela diri. Itu contohnya jeleknya
PT GI. Contoh juga misal pesan makanan harga sekian, nah misal udah dibelikan, order sudah
dijalankan, itu kan kita udah membayar dulu orderanya, nah sampai tujuan pengantaran
customer nggak bisa dihuhungi misal karena ketiduran atau dia mau ngerjain, nah kita bisa
complain kemana? Mau nggak mau kita harus telpon cs jakarta untuk suruh cancel. Nanti ada
opsi mau diambil sendiri atau re imbuse ke kantor giwangan. Saya sendiri sih belum pernah,
Cuma kalau reimbuse juga waktunya lama sekitar 14 hari sedangkan kita kan butuh modal untuk
gofood. Jadi kalo masalah ini lemah banget. Sekarang mbak lihat deh di APK customer kalau
mbak mau batalin itu ada nggak option yang baik? Kebanyakan menyudutkan driver to,
tulisannya driver kurang menyenangkan, driver minta di cancel. Sedangkan di aplikasi kita
nggak ada keterangan kayak gitu misal customer melecehkan driver contoh ada driver yang di
grepe LGBT itu, di kita nggak ada. Jadi nggk berimbang antara keterangan di driver sama di
apk customer itu nggak bisa berimbang. Apa lagi?
(P) : Oo begitu, aku baru tau sih mas. Kalau di apk customer memang tulisanya driver terlalu
jauh atau driver meminta di cancel dan memang nggak ada option dari keadaan customer
seperti customer sedang terburu-buru.
(N) Nah itu jadi sistem kan membacanya driver nggak mau nge pick up customer.
(P) : Terus selain itu apa lagi sih mas yang bikin posisi driver lemah? (N) : Ya itu, kita nggak bisa complain apalagi misal go send ya, kita nggak bisa mengetahui
nomor telpon customer, Cuma ada nomor pengirim jadi kebanyakan buat order fiktif itu untuk
ngerjain driver. Supaya driver pergi dari sini soalnya ini area kami. Jadi bisa aja antara customer
dan pengirim nomornya beda nah itu untuk memfitnah itu.
(P) : Ooo begitu.. jadi nomor customer nggk bisa dilacak ya? (N) : Ho o. mungkin kalo orang IT bisa tau, tapi kan kita orang awam jadi nggak tau. Padahal
penting untuk konfirmasi. Jadi misal mbaknya gosen ya, nama pengirim atas nama saya, nomor
penerima atas nama si x. jadi nomor njenengan yang asli nggak ke detect. Jadi eleknya gitu.
Lemah.
(P) : Ooo.. terus kalau kayak ini mas, kebijakan-kebijakan yang dibuat PT GI itu kalau mas
sebagai driver sudah merasa cocok belum dengan keadaan lapangan atau kebutuhan driver?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
(N) Kalau disini kayaknya saya cocok soalnya antara area lain mungkin juga situasional. Kalau
macam di jakarta itu kurang cocok karena putar baliknya jauh. Kalau disini melingkar kena. Itu
pengauh lho kondisi lapangan. Kita ngelanggar sedikit sih nggak masalah ya. Kalau misal di
jakarta yang Cuma satu arah kita harus puter balik itu susah.
(P) : Ooo.. jadi kalau kebijakan peraturan driver yang dijogja sudah cukup bisa diterima ya?
(N) : Iya
(P) : Kalau sistem poin sebagai sistem performa menurut mas bagaimana? Kalau saya asal ngga banyak order fiktif mungkin bisa jadi performa atau apa itu nggak begitu
pusing. Nggak begitu bemasalah. Cuma banyakan orang yaa ini kasian yang dah performanya
bagus to. Tau-tau di bom sedangkan dia udah punya poin 18 atau 19 terus di bom otomatis kan
performanya bisa turun. Kan minimal tingkat penyelesaian itu 55% bonus bisa turun. Kalau
dibawahnya bonus nggak bisa turun. Otomatis kerja lagi. Itu nganu, kalau saya sih nggak
memusingkan, Cuma itu yang biasa pusing itu yang cari poin. Ini contohnya juga cari poin ini
(nunjuk temanya) pusing ini kalo di berondong
(P) : Berarti driver juga beda-beda ya, ada yang cari poin ada yang cari uang?
(N) : Yaaa itu tergantung driver sih. Kalau aku emang dari dulu nyari duit nggak nyari poin.
Kalau ini (nunjuk temen) biasanya nyai poin nih. Kalau ngejar poin biasanya mainya gf, go food
kan poin nya 2 to. Cuma lebih bagus aaa ya sik seneng apa itu. Kalau saya seringnya gini, jadi
tak kasih nasihat ojo golek poin, golek o duit. Kalau ada poin masuk itu sebagai bonus. Soalnya
banyak orang gelo goro-goro ngejar poin terus curang pake tuyul-tuyul itu. Apa lagi?
(P) : Ooo.. ternyata anu ya lumayan pelik juga ya di dalem (N) : Nek bagi saya nggak pelik kok. Nek bagi saya sendiri nggak pelik. Cuma pelik kita itu
kalau sepi ya. Sepi itu nasional itu lho, soalnya kan ada saingannya lagi to, grab sama uber. Grab
promosinya lebih ini lebih opo ya ya mungkin lebih si grab.
(P) : Kalau apa namanya, kalau mas itu misalkan ini mas kan udah ngerti lah keadaan
lapangan kebutuhan driver itu bagaimana. Nah kalau misal mas diberikan kesempatan
untuk masuk PT GI untuk membuat kebijakan untuk driver. Kira-kira kebijakan yang sesuai
untuk driver itu yang bagaimana? (N) : Ya istilahnya kebijakan yang meringankan diver.
(P) : Contohnya gimana mas? (N) : Contohnya ya macem, seandainya ada customer yang komen begini, kita bisa hmm kita
bisa apa ya, kita bisa punya alasan gitu lho jadi komen itu kita bisa membandingkan atau
membantah. Contoh seandainya ada komen yang nggak sesuai kenyataan nanti kita bisa bantah.
Minimal itu. Namanya customer memang raja, tapi yang namanya fitnah itu juga bisa anu e,
saya sendiri pernah merasa itu, eee itu ke saya sendiri. Jadi orangnya gini. Contoh njenengan
pesen nasi menunya ini ini ini, oke. Satu dia eeee waktu tak bel nggak bisa Cuma sms. Ya titik
pengantaran aturan ke titik a ternyata titik b. itu jam 3 pagi. Kalau njenengan nyariin malem-
malem juma dikasih nama jalan tok gimana, pas tak telpon nggak mau direject maunya sms.
Terus balesan sms juga lama padahal saya mau ngabarin estimasi harga bisa beda. Terus
akhirnya customer itu ngomen ngantarnya lama terus Cuma sms aja terus bilang harganya nggak
sesuai. Kan lucu. Misal kalau toko yang jelas kayak kfc kan harganya pasti sesuai to, padahal
ini Cuma di warung biasa. Jenengan kalau tau itu lho warung di dekat lampu merah demanangan
di selatan wawawa ada nasi apa itu kalau malem. Kan itu kita nggak tau harga itu beda karena
kesalahan penjual atau dibikin selisih. Cuma ternyata harga sekian menjadi sekian dan bedanya
3-4 ribu, disitu saya di complain pas pengantaran, sedangkan waktu itu beliau tak telpon malah
di reject. Kita kan tau to bedanya di reject sama pembiaran. Nah itu jeleknya jadi kita bisa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
fitnah dan langsung ratingku jelek. Kita nggak bisa membela diri itu lho. Harusnya kan kita bisa
membela diri. Akhirnya saya pembelaan diri, itu saya memang udah curiga jadi itu saya simpen
dulu soalnya jarang mbak saya nelpon pakai aplikasi ini biasanya pakai hp satunya jadi kalau
ada kecurigaan apa bisa disimpen. Ya itu kan macem kita anu, kita udah ngasih penjelasan. Eh
saya pernah juga gini, saya diem kan memang juga kalau sop nya kita apa, kita dapat order kita
kalu di SOP nggak boleh menghubungi customer kecuali udah sampai di titik, eh saya meluncur
dulu tau-tau di cancel. Nah alasan di cancel kita nggak tau gitu lho, padahal SOP begitu, saya
ngikutin aturan aja lho. Tau-tau kita udah di cancel. Beliau-beliau itu apa tau kalau kita kena
macet, nah itu jeleknya disitu. Kalau di uber gitu, begitu di cancel dan yang cancel customer
kena potongan 5 ribu customernya. Cuma disni nggak laku. Kan kalau uber kan ini bukan
negaranya sendiri, kan dia dari luar to.
(P) : Kalau kayak gitu tu naik ke PT GI gitu juga nggak bisa ya mas? (N) : Nggak bisa. Jeleknya GI itu gimana ya, soalnya dia merasa 1 kuat, soalnya dari pemerintah
kan nggak ada anu to, istilahnya nggak ada dishub sendiri juga nggak mau ngasih regulasi.
Kudune di stop. Kan kayak anu kan PT GI dapet dari apk customer dapet dari apk driver juga
dapet, belum kalau si driver menjalankan kerjaan, PT GI dapat 20%, belum kalau di go food
juga dapet 20% soalnya driver di potong 20% dikali berapa banyak orderan. Kudune kaya
pemerintah kayak dishub campur tangan. Ini saya baca untuk pemberhentian lowongan
sementara untuk driver tapi sayanganya yang roda 4 untuk roda 2 belum. Kudune roda 2 juga
gitu. Karena wis anu lho apa ya, saya sendiri anu mengalami punya temen, jadi dia model e anu
sistem e loncat. Misal dari surabaya pindah kesini. Berarti yang disini kan ketambahan yang
nggak kelihatan to? Harusnya diperhatikan itu juga. Soalnya saya sendiri juga tau kenapa mereka
gitu. Satu mungkin untuk adventure, bisa jadi karena juga disini sedang ramai kalau sepi ya
pindah lagi. Cuma kita ya nggak tau jumlah pasti driver berapa. Kalau yang disini sekitar 25
ribu total. Itu misalkan aktif semua mungkin anyep
(P) : Kalau menurut mas gimana pendapat nya mas sama keadaan yang kayak gini? Kan tadi
udah cerita to, masalah driver itu ada banyak hal misal dari customer, ternyata ada driver
loncat juga. Kan ini berdampak sesuatu to sama driver to? (N) : Iya pendapatan e.
(P) : Nah menurut mas gimana sama keadaan yang kayak gitu?
(N) : Kalo saya tu tetep nggak masalah, selama kita percaya tuhan. Selama kita beusaha
sungguh-sungguh dan niat kita pasti dikasih rejeki. Cuma ya misal biasanya dapat sekian ya jadi
turun karena ya mungkin dibagi untuk driver yang lain
(P) : Sejauh ini menurut mas apakah pendapatan yag didapatkan sudah mencukupi belum? (N) : Nek bagi saya relatif ya mbak, nek saya sih merasa cukup.
(P) : Kalau dibandingkan dengan usaha yang mas keluarin?
(N) : Kayaknya sama. Sebanding. Sebelum saya full di GO-JEK, pas saya masih utama jadi
mandor bangunan, disini saya ada kepuasan batin. Emang karakter saya kan dari dulu nggak
mau diperintah sana sini. Disini saya merasa hobi saya sudah tersalurkan, dulu dolah dibayar
sekarang enggak. Untuk kerja kita juga bisa atur sendiri. Kalau kerja bangunan atau parkir kita
udah ada timinnya dari jam sekian sampai jam sekian. Fleksibelnya itu saya yang seneng.
(P) : Hmm.. selain fleksibel ini tetep ada minus nya ya terkait posisinya lemah
(N) : Iya itu. Sebenenya selama kita mengukuti aturan, aturan itu nggak berat kok. Selama nggak
melakukan order fiktif atau nembak, insyaalah nggak akan putus mitra. Atau ketika kita ngambil
pelanggan yang sama. Biasanya putus mitra gara-gara itu. Terus anu, nomor saudara atau
keluarga driver bisa buat order juga. Misal saya punya temen yang gunain nomor istrinya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
ngorder itu karena poin dia dari 17 mau ke 18 suruh nembakin istrinya. Habis itu mandek nggak
bisa order lagi kena suspen. Beberapa menit ada tulisan. Kalau diterusin bisa putus mitra. Kalau
bagi saya pribadi tetep ati-ati
(P) : Kalau menurut mas, orang-orang yang ngejar poin itu karena apa sih mas?
(N) : Karena rakus. Karena apa kebanyakan, aa ya bagi saya rakus gitu. Hmm gini ya, kita nggak
bisa ngukur antara aku, mbak nya atau nganu masalah ekonomi ya, tapi banyakan orang yang
ngejar poin banyak orang apa ya, double akun, itu satu, kedua kalau rakus sama orang pemales
ya banyakan kejar poin tapi nggak mau bolang. Maunya ngetem situ. Di jogja jeleknya sekarang
nggak kondusifnya itu driver terbagi sistem bolang. Bolang kalau saya semi. Sok mau ngetem
gini, tapi kalau ngetem saya jarang dapet, kalau go food nggak ambil. Team bolang itu
senenganya muter. Istilahnya itu tegantung customer itu dapetnya dimana, itu sistem yang nyai
duit. Tapi kalau yang nyari poin banyakan orang sampingan makanya dibilang rakus to. Soalnya
kalau sekarang kita tim bolang kan banyakan go ride. Go ride itu kan 1 poin kalau mau menuju
20 poin dia kan harus 20 kali narik, tapi kalau yang suka nyari poin biasanya itu. Jadi kan 10
kali tarikan dia dapet bonus turun. Dan kebanyakan itu Cuma orang males, orang samben.
Makaanya aku bilang itu rakus. Misal ada orang yang muter terus ditanya, ini dapetnya dimana.
Misal saya duduk di sini ya, ada GO-JEK lain dapat pesanan disini, kalau disini oranggnya ngga
begitu ya, Cuma kalau yang lain kebanyakan pada tanya, soalnya kan anu to, orang nganu orang
mungkin kan lagi jalan gitu bisa nyantol to, orang kayak gitu langsung di lihat hpnya ditanyain.
Akhirnya yang serakah kipernya to, ngapain kamu urusan order sama order orang lain yang
kebetulan dapet di tempat dia ngiperi. Makanya bagi saya yang suka cari poin itu orang serakah,
orang males. Soalnya kebanyakan rata-rata Cuma orang apa ya ya namanya mitra to, mitra itu
kerjo sakkarepmu. Kebanyakan to buat sampingan, awalnya dapet satu dua terus lihat temenya
kok lebih banyak jadi terus iri. Rejeki kan udah dibagi sama yang diatas to makanya kalau orang
nganu itu apa kebanyakan orang sing nyari poin itu bagi saya rakus.
(P) : Kalau mas melihat lapangan dan melihat diri mas sendiri sebagai seorang driver itu
keresahanya apa sih mas menjadi seorang driver? (N) : Nek untuk dilapangan mungkin yo saingan banyak dan kita apa ya kebanyakan kan nganu
apa ya saingan banyak kita nggak punya tempat. Jadi kebanyakan kan sekarang do bc bc itu lho
base camp. Jadi ojek olnine rasanya opang. Saya udah merasakan itu. Dan teman-teman itu juga,
wah disana tu itu nggak seperti yang tahun lalu masih istilah e ojek itu udah kayak pas. Dan apa
lagi itu tadi?
(P) : Oh, keresahan driver di lapangan. (N) : Ya kebanyakan juga masalah PM, masalah putus mitra itu. Ya otomatis macem sing polos-
polos itu juga. Resah to, kalau putus mitra mau kerja apa? Mungkin dia untuk GO-JEK udah
jadi pencarian pokok dan saya rasa keresahan itu bukan dari kita, bukan dari nganu, yang nganu
kita sendiri. Contohnya kan di ini nggak boleh, dulu boleh sekarang nggak boleh nongkrong
atau ngetem dimana itu bandara. Di imigrasi itu di depan itu nggak boleh ya disepanjang jalan
malioboro itu juga sebenenya nggak boleh. Kita harus nurunin penumpang di sayap-sayap gang
nya itu. Dan sekarang juga ojek itu kayak hina gitu. Dan saya nggak menutup kemungkinan itu
kesalahan dari driver sendiri. Ya itu masalah ngetem karena apa nek nggak pie ya, ya kalau
ngetem itu Cuma sebentar nggak masalah, dari dulu kalau begitu seandainya ya mungkin karena
recruitment nya banyak, udah over alesanya itu ya termasuk banyaknya recruitmen otomatis
semakin banyak saingan semakin tipis kita mendapatkan duit to jadi masalah makin sedikit
pembagian order ke driver. Mungkin untuk tahun yang lalu bisa jadi 10 customer atau 5
customer itu nunggu antrian driver sekarang berbalik jadi 10 driver menunggu 1 customer itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
karena itu recruitmen itu nggak di tutup. Tapi kalau ada regulasi dari pemerintah melu andil
rembugan mungkin bisa anu. Keresahan saya mungkin itu penambahan terus.
(P) : Perasaanya gimana mas dengan penambahan itu? (N) : Saya biasa kok soalnya saya masih tau spot-spot gitu. Sekarang gini, kita sebagai ojek
onlen itu cara-caranya kalau anu itu seperti orang mancing itu lho, jam sekian dengan dapet yang
anu, spot yang bagus dimana. Ha itu makanya selama ini saya nggak pernah mengeluh karena
itu. Saya pernah itu kerja sehari dapat 300 selama 9 jam. Itu makanya orang ngeluh itu karena
nggak pernah mikir gini. Itu histori juga penting, kita kan main sama maps jadi histori juga
penting. Saya pernah nunggu di stasiun dari jam 3 pagi itu saya sering nongkong disitu. Saya
mikir seandainya saya kebuangnya ke sini sama jakal sama jalan imogiri itu saya mau muter ya
gitu terus nggak pernah dapet. Masalahnya mereka nyari customer Cuma areanya situ-situ aja.
Walaupun saya ngetem lama tapi antara imogiri, jakal, sama ini depan saya babarsari tapi histori
nggak pernah kesini mungkin orang lain yang dapet. Orang lain nggak pernah berfikir kesitu
makanya saya histori saya kan cukup banyak makanya saya nggak takut karena itu. Histori saya
itu malem jam 4 muter Cuma melewati ring-road. Ya karena nek apa sing penting percaya rejeki
nggak ini
(P) : Kalau driver-deriver yang ngeluh ini sebenarnya ngerti nggak sih strategi ini? Apa
strategi ini karena pengalaman ? (N) : Kalau saya mikir ya sifat orang lain-lain to mbak, mungkin kalau yang ngeluh itu memang
sifatnya suka ngeluh misalkan kemaren dapat 100 sekarang dapat 50 terus ngeluh. Tapi kalau
orang yang biasanya nggak ngeluh terus ngeluh biasanya kebangetan nggak ada penumpang.
Nah biasanya sepi itu karena kebanyakan driver atau emang nggak ada order. Atau mungkin
udah pindah ke ojol lain, ke grab. Makanya saya bilang ke teman-teman itu, walaupun
menyakitkan istilahnya mending meneng nggak usah ditanggapi dia itu memang raja walaupun
ya sebenarnya nggateli, udah bayar murah kebanyakan omelah. Soalnya kita poinya servis, insya
allah kalau pelayanan bagus penumpang nggak akan lari ke tempat lain. Soalnya setau saya, kita
walaupun dikasih murah di sebuah toko tapi kalau servisnya kurang dia akan berpaling. Tapi
walaupun kita agak mahal dikit tapi servis bagus ya nggak akan ini, kalau saya gitu. Jadi setiap
saya bawa penumpang, aku nggak pernah ngonek-ngonekke penumpang kalau nggak
kebangetan gitu. Apalagi?
(P) : Terus anu mas, ya dengan keadaan yang kayak gini, ada plus minus nya juga to, kenapa
sih mas tetap bertahan di GO-JEK ini? (N) : Ya karena saya udah niat mbak, saya udah niat yakin kalau GO-JEK itu prospek asal nganu
lho nganu ne istilahnya nggak anu lho nggak terlalu terbuka le recruitmennya, nggak nambah i
driver.
(P) : Pernah nggak mas kepikiran untuk ganti pekerjaan lainya selain ini?
(N) : Enggak e memang pie ya ini udah hobi saya e mbak, mungkin kalau orang lain mungkin
nganu udah busa ya, kalau saya udah merasa tercukupi di sini. Tapi tercukupi itu relatif lho,
kalau saya selama bisa mencukupi untuk keluarga, meskipun 1 dolar 2 dolar yang penting bisa.
Soalnya kebutuhan orang kan beda. Kebutuhan saya sama mbak kan lain, saya 20 ribu udah
cukup tapi mbaknya kalau nggak 100 atau 200 kurang, ya jadi anu mbak. Cuma ya saya anu
saya rasa tetep orang tetep dari sini tetep banyak yang terbantu. Kalau orang ngeluh ya pindah
o kerja jangan Cuma apdet status ngeluh. Saya yakin orang tetep nggondeli kerjaan sebagai
driver ini mungkin sebagai sampingan bisa nambahi ini, nambahi uang dapur gitu lho kalau
nggak ya otomatis dia pindah to, yaudah to males. Saya tengok ya Cuma 1 2 orang inbox saya
ini, “dhe tolong bayari akun saya dong”. Saya emang seneng beli akun gitu tapi nggak saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
pakai sendiri tapi untuk teman yang PM saya temukan dengan orang yang menjual akun itu,
sama-sama jaga amanah gitu lho. Saya yakin masih tetep bisa sing penting satu jangan nambah
driver lagi. Kemarin yang saya lihat driver itu nggak paham kalo harus muter. Tempat mana
yang sepi dan rame kan keihatan. Misal setahun yang lalu aku masih bisa ambil gampang di
stasiun sekarang karena udah kebanyakan driver jadi susah padahal daerah yang kayak di bantul
itu kekurangan driver terus di jok lagi driver maksudnya untuk bantul eh tapi driver masuk lagi
kota, numpul lah di kota. Ini aja katanya dari kantor driver masih kurang. Ini dari kantor dari
pak suryo katanya masih kurang. Ohya dulu sebenernya di wonosari udah launching lho tapi yo
akhirnya drivernya masuk sini lagi. Nah disini saya merasakan 70 atau 80% yaitu kalau libur
okeh le ompong orderan termasuk saya.. hahaha.. ya anu pas liburan kerja sama liburan panjang
itu kerasa. Misal kalau libur mahasiswa itu berapa lama?
(P) : Biasanya 1-2 bulan (N) : Itu per semester ya? Kalau setahun bisa 3 bulan to? Ya itu driver nangis belum kalau
ketambahan libur dari TK sampai SMA ya itu driver nangisnya disitu, kerasa. Ya itu karena
recruitmen itu. Kalau gini nggak kearasa.
(P) : Kalau menurut mas driver-driver yang masih bertahan terutama yang jadiin ini
pekerjaan utama lho ya bisa tetep bertahan alasanya apa sih? (N) : Alasan karena faktor usia terus dia udah merasa nyaman. Mau pindah kok mau pindah
bingung yo opo dan jeleknya ini kan istilahnya recruitmen itu kan ora ini mbak ora pakai ijasah,
sedangkan banyakan yang lulusan ini kan mungkin orang yang ketuan mau daftar perusahaan
nggak bisa apalagi yang nggak berpendidikan tambah mumet, sedangkan saya sendiri kalau
orang mau di bangunan itu ya, orang mau kerja sama saya kalau saya nggak kenal saya mending
recruitmen mungkin tetangganya si tukang si A si B nggak mungkin orang baru langsung ujug-
ujug saya terima. Di bangunan aja udah gitu kok. Kalau di sini sing penting punya sim, ada
motor, KTP nggak ada latar belakang pendidikan. Ini teman saya sendiri itu dari anu lho ya, dia
memang dari ojek pangkalan dia kan emang nggak bisa baca tulis, tapi dia nembak sim. Dia
malah di grab itu, mungkin ada bisa juga lah ada GO-JEK, Cuma saya menyarankan itu bisa anu
soalnya kan itu sistem penerimaanya nggak ada syarat bisa baca tulis. Cuma kasian kalau misal
dapat go food apa nggak mumet? Mungkin kalau tempat masih menguasai jalan, kalau pas go
food? Iya kan? Akhirnya si ini mungkin membelikan makanan yang nggak sesuai si cs kecewa
sama-sama rugi. Dan di situ GI nggak mau mempelajari. Walaupun istilahnya ojek online.
Istilahnya minimal udah bisa baca abc lah. Besok mbaknya kalau punya ojek onlen ya gitu.
(P) : Kalau mas sejauh ini menurut mas, menurut mas dari skala 1 – 10 seberapa puas mas
itu menjadi driver GO-JEK? (N) : Saya? 10. Soalnya saya dengan hobiku sendiri saya seneng. Soalnya ini udah hobi. Saya
itu seneng nolon juga. Dalam arti itu kepuasan saya. Misal ni mbak ada ibu-ibu nggak pakai
aplikasi saya tetep antar nanti bayarannya manut bahkan nggak sesuai di aplikasi. Misal pas saya
jalan ada orang kebanan, saya turun, saya matiin aplikasi. Saya senengnya disitu mbak
(P) : Terus kalau ini mas dari skala 1 – 10 kira-kira mas menilai PT GI itu dalam
memperlakukan driver udah adil apa belum? (N) : Belum
(P) : Beraaarti nilainya berapa untuk keadilan?
(N) : 4. soalnya masih banyak berpihak ke customer jadi dia dari komentar jelek rating otomatis
turun. Nanti kalau ada komentar nggak sesuai sama yang dilakukan driver yang disalahkan tetap
driver. Bahkan 3 kalau bisa. Istilahnya untuk masalah keadilan nggak ada untuk driver lho.
Kalau soal nembak juga kalau saya misal dari kostumer misal lagi badmood sama orang tua,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
pacar. Walaupun si driver sudah mengantarkan dengan baik tetap njenengan ngasi nilainya udah
nggak rasional, makanya saya nggak ini nggo nganu driver ya, untuk tak nggo driver sing
melayani customer ya saya buat pegangan nih, lebih berat punya 2 teman manusia saya masih
mending punya 1000 teman hewan. Kalau 2 manusia itu 2 sifat, kalau 1000 hewan tetap 1 sifat.
Itu kunci saya ntah itu kekancan atau menghadaoi customer. Sekarang njenengan bilang saya
baik, apa customer lain juga bisa bilang saya baik? Enggak to? Nggak kayak hewan kalau bilang
A ya A semua. Memang saya bener-bener dongkol baru 1 kali itu masalah go food. Yang lain
enggak. Cuma saya begitu ada yang merasa ah ini nanti naga-naganya ini Cuma saya punya
feeling palin komentar jelek ya saya tolak aja.
(P) : Emang bisa ketauan gitu mas? Customer yang gitu? (N) : Ya biasanya itu mbak, customer yang suka buru-buru cepet. Ya kalau kita konfirmasi misal
chating atau nelpon itu suruh cepet langsung tak cancel. Saya memang anu, apa misal
penjemputan jauh gitu kan susah. Saya udah feeling sih mbak, kerasa kalau ini bakal jelek. Kita
udah kerasa gitu.
(P) : Terus kalau ini, temen-temen driver menyampaikan aspirasi atau pendapat itu kayak
demo-demo gitu nggak kacek ya mas? (N) : Ya blas nggak kacek. Kalau Cuma demo untuk lokal itu ora kacek. GI nggak mau dengerin.
Tapi sedandainya itu demo nasional, nggak usah demo. Off aja off aja 1 hari tapi nasional itu
kerugian GI udah berapa M. ha itu baru mungkin bisa. Sedangkan apa sesama driver aja kadang
nggak akur sekarang mau kompak gimana. Di jogja aja gitu. Jeleknya nggak kompak gitu. Kalau
dulu masih 2015 orang masih dikit. Sekarang ada alesanya misal kalau aku nggak narik hari ini
keluargaku makan apa? Kalau alesan dasar mau apa to? Akhirnya ya terjadilah bom opik.
(P) : Hmmm gitu ya… permasalahanya kan yo sebener e beberapa kali kan sempet demo to?
Bahkan sampe ke DPR tapi kok kayaknya perjuangannya nggak lanjut gitu (N) : Pernah ke DPR po?
(P) : Yang di Jakarta sepengetahuanku pernah mas diterima DPR
(N) : Ah iya tapi kalo Cuma DPR dan Cuma jakarta oke diterima tapi tetep aja. Jakarta juga
otomatis tetep aja. Ya njenengan tau birokasinya disini gimana. Sedangkan disini aja untuk apa
ya, paguyuban e itu istilahnya kepecah-pecah itu lho. Sekarang karena udah ada pagodja di
facebook udah ada pagodja itu kenyataan sekarang yang ikut aspirasi kan namanya dipo, dulu
waktu itu ketua pagodja ternyata di PM yang menggerakkan demo. Itu gara-gara apa 15ribu ke
8ribu untuk go food. Sekarang kamu demo kamu di PM kan nggak bisa narik lagi. Kalau semua
apa itu semua off, kalau Cuma jogja tok jadinya menguntungkan ojol lain. Kedua, apa orang-
orang (customer) yang pertama kemaren dari GO-JEK otomatis kan dia punya referensi aplikasi
lain yaitu grab atau uber jadi enak aja milihnya. Kecuali nasional. Demo nggak usah orasi-orasi
nggak penting. Off aja udah. Tapi kompak lho dalam 1 hari wis. Gi ngguling kok.
(P) : Kalau ada orang yang mengakomodir demo itu langsung di pm ya?
(N) : Ya PM. Ya sekarang gini aja, saya sebagai ceo perusahaan ini ngapain demo nggak penting,
mending ambil pentolannya aja di PM. Ya kan saya sebagai pimpinan pakai tangan besi.
Sekarang gini aja, dari dulu 2010 sampe sekarang driver masih mau, masih mencukupi gitu.
Karena apa, kayak sekarang PT GI itu ya itu kan lebih apa, dia punya konsultan nggak mungkin
konsultan ecek-ecek. Minimal dia mungkin lulusan S1 lah. Nah sekarang driver maunya yang
penting mahal, tapi dia nggak berfiki untuk kedepannya. Contoh, mungkin kayak grab tuh
berfikir disitu, berfikir untuk panjang, bukan berfiki untuk sesaat gitu. Lha sekarang njenengan
gini aja, sistem dagang. Aku kalau di daerah A biasa jual beras, aku biasa jual 10ribu, aku jual
15 ribu nggak masalah karena nggak ada saingan. Tapi kalau mulai ada warung 1, 2 yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
rendah, kita kan harus menyesuaikan nggak mungkin nongkrong di 15 ribu apalagi kalau warung
sebelah udah 13ribu, aku mau jual 13,500 aja nggak berani, paling jual 13 ribu atau dibawahnya
misall 12.800. lha gitu to. Nah kan driver nggak mikir kesitu, ibaratnya kan si ini, si penjual
warungnya to maunya anu, eh kok penjual warung, driver kan ibaratnya pingin tetep untung
(P) : Tapi nggak lihat kondisi pasar? (N) : He eh.
(P) : Terus kalau apa aturan secara ini nggak sih mas, itu lho kalau misal gerakin demo ke
PM itu ada aturan resminya nggak?
(N) : Ya itu kan karena kita kan memprovokasi orang to, mengajak. Dimana-mana kan tetep itu
mbak. Sekarang coba njenengan demo turun ke jalan, bisa njenengan di keluarin dari kampus
karena anda menggeakkan dan semua mahasiswa mau. Nah, ini pun menggerakkan. Sebenarnya
kalau menggerakkan nggak usah main di fesbuk atau apa orasi japri aja wa nan tapi kompak
misal mulai jam sekian sampai jam sekian kita off bid nasional. Nah itu seandainya kompak
tanpa orasi. Istilahnya apa yo, main alus. Sekarang gini, kita demo ke DPR, tapi yo namanya
online to ya kita demo nya offbid aja nggak usah narik asal nasional. Nah gitu GI pasti akan
berfikir. Kalau Cuma regional, ah Cuma tak diemin aja. Karena apa? GI pasti ngelihat, berapa
hari kamu kuat demo? Begitu demo tambahi driver, begitu demo tambahi driver. DIY Jateng
juga gitu. Tapi seandainya kita offbid aja, ya rampung. Sekarang kalau misalnya Cuma demo,
ya demo ribut aja kayak yang 5000 itu demo, kan nggak mungkin 100%. Kita Cuma mitra
sedangkan GI yang kuasa kok nekan. Nekan juga nggak anu, ck apa yo pokoknya nekan nya
nggak masuk akal gitu lho. Lha sekarang saya sendiri. Njenengan pernah kena lonjakan harga?
(P) : Pernah mas pas hujan bisanya. (N) : Itu saya pernah dapat lonjakan, dapat lonjakan go-food berapa itu, lonjakanya berapa
persen itu dari 8ribu jadi 16ribu. Habisnya 15ribu, ongkos 8ribu, kenaikan 100% berarti
ongkosnya jadi 16 ribu to. Jadi saya dapat tunai 31 ribu. Nah saya bilang ke customernya, mbak
ini kan ada lonjakan, tapi mbak bayar biasa aja 23 ribu aja. Aku tu makan 16 ribu nggak tega e
mbak, kasian. Makanya yang pada sok ngomong demo-demo kemurahan itu murahnya dimana,
lha wong kita kenyataan sampai sekarang tercukupi. Kalau kamu pingin mahal ya lama-lama
nggak laku GO-JEK.
(P) : Kalau pendapatan di GO-JEK tu sebulan kira-kira berapa e mas? (N) : Wah nggak bisa itung e mbak
(P) : UMR?
(N) : Lebih sih. Aku pernah kemaring 10 hari dapat 2 juta.
(N) : Saya tu to mbak sering kalau nganter mahasiswa suka nanya kalau pulang jam berapa nah
nanti saya bisa nunggu jam itu. Itu strategi mbak. Nanti nyantol kemana gitu. Kan banyak to
yang suka muter, tapi muter aja nggak ada tujuannya. Tapi kalo pas muter jaringan jelek gimana?
Jaringan juga pengaruh. Kalau udah dapet di sebuah tempat dan jaringannya bagus saya tetep
disana, kalau disitu jaringan jelek saya pergi. Yang perlu diperhatikan juga jam-jam anak pulang
sekolah, mahasiswa pulang kuliah itu juga penting.
(P) : Jadi ternyata jadi driver itu juga anu ya mas, harus kreatif juga ya?
(N) : Lho ya iya no
(P) : Hal-hal kayk gini kalau di SOP nggak ada to?
(N) : Ya nggak ada, kayak gini itu berdasarkan pengalaman lalu diingat. Kalau kita nggak
mengingat, saya tu anu saya kalau siang jam 9 aku ke sebuah tempat yang terkenal rame malah
jadi rugi, karena jam 9 itu masih jam kosong, tapi kalau aku habis nganter di suatu tempat misal
habis jam 7 nganter customer sekolah itu masih jam kosong jadi pelan-pelan aja. Tapi juga kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
kita pernah dapat dis suatu tempat atau kita pernah di suatu tempat sistem bisa membaca histori
kita pernah kesitu. Ini contohnya ya mbak, saya pernah ke jalan godean di mana itu, hmmmm
stikes itu apa?
(P) : Asmi?
(N) : Bukan.. bukan stikes itu, stikes kesehatan itu yang di kiri jalan. Saya tu pernah nganter
disitu to, saya dari selatan pelan-pelan, di sekitar situ ada driver tapi saya yang agak jauhan
malah dapat di tempat itu. Kan lucu to? Itu karena saya pernah dapat histori nganter disitu. Ntah
mungkin driver yang nggak dapat disitu belum pernah disini lho jadi Cuma ngetem, kalau saya
mobile pelan-pelan jadi dapat. Jadi yang mobile lebih di prioritaskan kan daripada yang ngetem.
(P) : Oh itu mas, kalau aku mendengar sharing nya mas soal trik-trik kayak gini kan diluar
sop tapi ternyata penting ya, dan nggak banyak orang tau to? (N) : Iya
(P) : Nah kalau driver-driver yang baru sok merguru nggak sama driver lama?
(N) : Nah contohnya driver baru itu sombong. Sombong dalam arti kita driver lama ketemu
driver dimana itu salaman, nyapa. Nah kalau misal ada driver kiper ya, kita dapat orderan disitu
ya kita sapa orang-orang disitu no, tapi kalau driver baru biasanya langsung nyelonong nggak
ada sopan santun ketika driver lama itu ketika dalam berinteraksi ketemu driver itu nggak
langsung nyelonong gitu. Meskipun kita sering ketemu, meskipun kayak saya orang tua gitu
yang muda-muda ya tetep tak salami. Saya tu ikut menjaga persaudaraan. Sekarang gini aja,
anda pakai GO-JEK ya, kita papasan di jalan ya saya din eh nggak bales rasanya jengkel banget,
jiaan jengkel bianget telo i. anak-anak baru itu juga sukanya manas-manas i.
(P) : Manas-manasi gimana mas?
(N) : Ya misal ada kasus apa malah ngompor-ngompori di komen. Misal kemaren anyep terus
pada ngompor-ngompori kenapa lah kenapa lah. Mbok udah daripada ngeluh mending nyoba
nyari.
(P) : Berarti kalau yang baru srawungan kurang ya?
(N) : Iya kurang.
(P) : Nah sebenarnya kayak mas gini sharing sama aku soal trik-trik gini sebenernya orang-
orang lama itu mau ya ngajari yang muda gitu?
(N) : Ya mau tapi ya itu yang muda itu udah ngerasa pinter dan sombong. Apalagi kalau akun
nya lagi gacor gitu sombong. Kalau gacor sombong kalau anyep ngeluh.
(P) : Ohya mas, aku tanya pendapat mas. Kan ada tuh beberapa opini atau berita yang
nyebutin kalau driver itu sebetulnya diekspoitasi sama PT GI, kalau mas setuju nggak sama
pendapat gitu?
(N) : Tergantung sudut pandangnya mbak. Sekarang kalau ekspoitatif gimana? Kalau ekspoitatif
kan berarti GI mau cari keuntungan sebanyak mungkin. Setau saya ekspoitasi itu kan kerjanya
di peras sedangkan kan kita bukan pegawai GI. Sekarang saya tanya mbaknya, menurut mbak
driver di ekspoitasi GI nggak?
(P) : Kalau menurutku driver kurang dikasih tempat, posisinya kurang imbang.
(N) : Dari kbijakannya to? Kalau dari kebijakannya emang Cuma kalau saya sendiri merasa
nggak sampai sebegitunya. Emang ekspoitasi yang dimaksud gimana to mbak?
(P) : Kalau dari statement penelitinya itu bilang bentuk ekspoitasinya itu yaitu jadi yang
memegang kendali atas driver itu PT GI
(N) : Ohya bener itu terutama dari pemegang kebijakan. Tapi seandainya driver merasa di
ekspoitasi lalu kenpa masuk GI? Dan disitupun driver nggak ada kekuasaan untuk dirinya.
Kecuali pemerintah turun tangan mungkin bisa jdi diberi kesempatan untuk bisa sama. Tapi nek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
enggak juga kenapa kita tetep mau sama GI, kan pas awal masuk di perjanjian itu kalau
keberatan ya udah nggak usah lha kita ternyata dengan aturan itu tetep ikut. Kita kan udah tau
aturannya gimana ya kalau saya kerja ya dilakukan aja.
(P) : Jadi menurut mas kalau di ekspoitasi kurang tepat ya?
(N) : Iya gitu.
(P) : Yang lebih masuk apa mas? Dibatasi?
(N) : Nah iya mungkin lebih ke dibatasi. Soalnya saya pernah diajak driver Jakarta itu ayo
seorang urunan 2 ribu kita kumpulin uang beli sahamnya PT GI, eh ternyata ambyar nggak tau
kelanjutannya. Kan kalau kita ngikutin aturan PT GI yaudah aman meskipun ada ganjalan.
Istilahnya gampang kok.
(P) : Berarti yang bisa buat bertahan sampai sekarang berarti Cuma ikut aturan aja ya?
(N) : Saya kalau misal sehari nggak boleh ambil pelanggan yang sama, jadi kalau misal mbak e
habis dapet aku terus eh mas, saya mau dapet mas lagi e nah itu mending kita alihkan. Soalnya
kan dalam satu hari nggak boleh ambil 2 pelanggan yang sama. Nah kalau seminggu maksimal
dapat 2-3 pelanggan yang sama itu rawan PM. Misal ini jam berapa?
(P) : Jam 11 kurang 15
(N) : Nah ini jam-jam rawan orang udah dapet poin hampir mendekati bonus, saya harus hati-
hati. Kan driver ada yang punya app customer itu mending aku single fighter nggak mau pake
double aplikasi gitu. Kalau mbak nya kan murni customer, tapi kalau driver pake aplikasi
customer itu sistem bisa membaca. Mungkin 1 kali nembak gapapa, kalau 2 atau 3 kali nah itu
rawan. Kalau saya menghindari. Kan yang sering kena PM kan giu, dia minta tembak teman
drivernya. Nah selama ini saya coba baca bukan hanya aplikasi driver tapi aplikasi customer
juga ini orang sering nembak enggak. Nah kayak gini itu salah satu contoh orang yang suka
nyari poin
(P) : Jadi orang yang sering ke PM itu bukan Cuma salah sistem ya tapi individu yang nggak
paham juga ya?
(N) : Kalau nggak paham itu presentasenya kecil malah banyak yang paham.
(P) : Berarti ngeyel ya?
(N) : Ya itu yang tak bilang itu tadi masalah nembak-nembak itu demi mengejar tutup poin terus
udah ke PM ngeluh. Jadi kalau ada driver yang poinnya mendekati tutup poin gitu jam-jam
segini jadi jam rawan. Nah ini jam-jam yang sering banyak order fiktif nih. Mungkin sebenarnya
orang itu pingin nembakin temennya supaya dapat poin, eh malah kena orang lain terus di cancel.
Nah orang yang nggak sengaja kena order ini kalau pikirannya pendek nyangkanya ada orang
yang mau ngerjain dia terus dia bales dendam nembakin orang lain order fiktif.
(P) : Wah jadi berantai ya mas?
(N) : Ho o. soalnya saya baca sendiri ya, kalau dari customer itu kalau fiktif paling Cuma 5-10%
yang 90% itu driver. Satu untuk ngusir, kalau ditembakin gitu kan pada pergi to?
(P) : Pernah kena mas?
(N) : Pernah
(P) : Pie rasane mas?
(N) : Wah biasa kalau saya. Saya pikir kalau saya di zholimi orang Insya Allah rejeki ku nanti
nambah. Kalau banyak orderan masuk ke akun ku kan nanti akun ku jadi gacor. Hahahaha. Tapi
ya diperlakukan kayak gini yo pernah sih sampai marah tapi aku juga nggak akan buat order
fiktif. Paling tak screenshoot aja. Kayak tadi itu tak screenshoot to aku kena order fiktif to? Aku
yakin itu biar aku pergi dari lokasi itu aja. Tapi aku biasa aja mbak, nggak usah pakai marah-
marah. Ya namanya juga pekerjaan ada resikonya. Halah mung ditembak tok. Cuma, saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
menyayangkan kalau misal ada orang nggantung. Misal anda customer order di chat nggak balas
jadi cuma centang satu tok, di telpon nggak diangkat kadang di reject itu bikin marah. Jadi mau
nggak mau tak cancel dulu, tapi kalau kena orang itu lagi mak klunting terus saya cancel lagi
wah bisa kena suspen saya. Makanya saya ngakalinya kalau gitu biasanya saya pergi dulu dari
situ. Soalnya namanya orang nembak order biasanya dia ngejar ke driver-driver lain
(P) : Wah ternyata banyak hal baru ya dari sharing ini
(N) : Iya. Terus kalau bisa temen-temenya dikasih tau ya biar di GO-JEK aja jangan di grab
soalnya bikinan tetangga hahahaha.
(P) : Hahaha oke mas cukup sekian dulu hari ini. Terimaksih banyak atas sharingnya
(N) : Oke siap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
LAMPIRAN 7
LEMBAR MEMBER CHECKING INFORMAN G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
LAMPIRAN 8
LEMBAR INFORMED CONSENT INFORMAN G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
LAMPIRAN 9
DESKRIPSI UNIT MAKNA INFORMAN A
No Unit Makna Line Deskripsi Unit
Makna
Deskripsi
Psikologis
1
Jadi, aku dengar
gojek pertama itu
waktu gojek udah
booming di jakarta
kan, terus aku
kepikiran kenapa
nggak gojek aja ya.
7-8
Pertamanya, A
mendengar kabar
Go-Jek booming di
Jakarta lalu ia
kepikiran untuk
mencobanya.
Setelah A mendengar
kabar Go-Jek
booming di Jakarta
kemudian ia tertarik
untuk mencobanya.
2
terus ah kenapa
nggak di Jogja aja
gitu karna buat pokok
kok kadang Cuma 5
orderan juga itu
nariknya nggak
tenang lho kak,
nggak tenangnya
karena waktu itu
masih banyak pro
kontra sama supir
angkot, sama ojek
pangkalan.
Nah setelah itu saya
coba ke Jogja habis
lebaran bulan
agustus. 1 agustus
aku kesini udah
pindah kesini
111-
113
117-
118
A mulai menjadi
driver Go-Jek di
kota purwokerto
lalu ia memutuskan
untuk pindah ke
Yogyakarta karena
ia merasa
penghasilanya di
Purwokerto kurang
bisa mencukupi
kebutuhanya karena
orderan yang masih
sepi, selain itu ia
juga tidak tenang
saat melakukan
pekerjaanya karena
waktu itu masih
banyak pro kontra
dengan supir angkot
dan ojek pangkalan.
Karena hal ini, A
memutuskan untuk
pindah ke Jogja
A tertarik untuk
pindah ke Jogja
karena ia merasa
pendapatanya
sebagai driver Go-
jek di Purwokerto
kurang mencukupi
kebutuhanya. Selain
itu, kondisi pro
kontra dengan supir
angkot dan ojek
pangkalan sehingg ia
merasa kurang
nyaman
3
Waktu itu narik di
purwokerto paling
banyak itu dapat 8
order itupun go ride
semua. Kenapa go
ride semua? Waktu
itu aku masih takut
yang namanya go
food. Kan belum tau
kan, kenal gojek baru
96-
99
Saat menjadi driver
di Purwokerto, A
hanya mengambil
orderan Go-Ride
karena ia masih
awam dengan cara
kerja Go-Jek dan ia
juga banyak
mendengar cerita
tentang order fiktif
Saat A menjadi
driver di Purwokero,
orderanya masih
sedikit dan juga
banyak cerita-cerita
yang menakut-nakuti
A tentang order yang
dibatalkan ataupun
adanya order fiktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
ini kenal aplikasi
gojek baru ini terus
belum pernah pakai
aplikasi customer
juga.
karena takut
namanya kan
namanya orang
belum tau ya kak
terus dapat cerita-
cerita mungkin biar
go foodnya nggak
diambil sama kita-
kita yang baru, di
bilang gini awas lho
di cancel lho awas
lho order fikitif
101-
103
ataupun orderan
yang di cancel
4
Tapi kondisi kayak
gitu bikin saya nggak
nyaman lho kak,
kerja halal kok kayak
kerja nyuri terus juga
sana sini kayak
nggak suka sama
gojek gitu lho kak
bikin order fikitf.
Kan kita yang rugi
performanya hancur.
Terus perasaanya
gimana tuh? (kena
order fiktif)
(N) : Sakit banget.
115-
117
324-
325
Ketika A
mendapatkan order
fikitif ia merasa
sedih karena
performanya hancur
dan juga dengan
kondisi masih
banyak pihak yang
tidak suka dengan
Go-Jek membuat
dirinya merasa
tidak nyaman
karena ia merasa ia
bekerja dengan
halal namun
terkesan seperti
pencuri rejeki orang
Kondisi seperti ini
(banyak cerita-cerita
yang menakut-nakuti
A tentang order yang
dimembatalkan atau
order fiktif) membuat
A merasa takut dan
tidak nyaman karena
ia merasa seperti
pencuri dan juga
order fiktif yang
dibuat
menghancurkan
performanya
5
Terus masuk ke Jogja
terus ngerasain
enaknya banget itu ya
ini di Jogja.
Ngerasain gojek enak
di Jogja. Waktu itu
tarifnya per kilo
masih 2000 pas aku
kesini itu. Bulan
agustus itu 2000.
126-
129
A pernah
merasakan kondisi
“enak” menjadi
driver yaitu pada
saat tarif dasarnya
masih Rp. 2.000,00
per kilometer
dengan pendapatan
minimum sekali
trip adalah Rp.
A menceritakan
pengalaman “masa
enak” saat menjadi
driver di Jogja yaitu
ketika driver masih
sedikit sehingga
mudah mendapatkan
orderan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Terus tarif di Jogja
kan pendapatan
minimum itu 8000. 1
kali narik jarak dekat.
Waktu itu masih
rame banget karena
gojeknya (driver)
belum begitu banyak
kayak sekarang. Wah
nunggu di rumah/ di
kosan aja dapet kak
dan itu hampir tiap
hari bisa nutup poin.
Poinnya kan berapa
ya 20 sampe
sekarang sih masih
tetep 20 poin juga.
waktu bulan apa ya
januari saya kerja
Cuma 6 jam nutup 6
jam nutup. Itu karena
hasil akun
prioritasnya. Itu 6
jam nutup mesti. Itu
saya nganter kemana
nggak lama dapet
orderan baru misal go
food. Jadi cepet
nutupnya lho kak.
132-
134
747-
750
8.000,00. Selain itu
juga kondisinya
saat itu jumlah
driver masih belum
se ramai sekarang
sehingga ia pasti
selalu mendapatkan
orderan dan bisa
selalu tutup poin
setiap hari dengan
bekerja selama 6
jam saja
6
Cuma kesini-kesini
di update kan jadi
tampilannya beda
beda lagi tapi
menurutku itu ya kak
semakin update versi
itu semakin sulit
dapat orderan. Sulit
banget.
Ya kayak tadi yang
saya bilang kak,
semakin kita update
versinya itu semakin
susah. Bahasanya itu
134-
136
740-
741
A merasa kurang
nyaman karena
semakin update
versi aplikasi
semakin sulit ia
mendapatkan
orderan
A merasa tidak
nyaman karena
merasa semakin
update versi aplikasi
juga semakin susah
mendapatkan
orderan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
semakin anyep. Sepi
orderanya.
Yang jelas nggak
enak kak, nggak enak
banget.
7
Terus per 1 februari
wah luar biasa. Pas
liburan mahasiswa
juga orderanya sepi
sistemnya diganti
yang terdekat.
750-
751
A menceritakan
bahwa kesulitanya
adaah saat libur
mahasiswa orderan
menjadi sepi
A merasakan sepi
orderan ketika libur
mahasiswa
8
Semakin ya ini jadi
sistem terdekat kan.
Kayak saya yang
nggak punya
pangkalan muter pun
nggak dapat kalau
nggak pas rejekinya.
Tapi itu masih
lumayan enak sih
orderan masih
gampang terus
sainganya belum
banyak juga karena
kemana-mana mesti
dapet, muter kemana
juga mesti dapet.
Mungkin juga waktu
itu belum masuk
musim libur
mahasiswa juga ya.
741-
743
147-
150
A juga merasakan
perubahan sistem
mendapatkan
orderan menjadi
sistem terdekat juga
membuatnya
kesulitan terutama
bagi driver yang
tidak mempunyai
pangkalan,
.
Permasalahan juga
dirasakan ketika
sistem berubah dari
prioritas menjadi
nearby (terdekat)
karena ia tidak
memiliki pangkalan
9
Terus aku baru
berapa bulan disini
ada pendaftaran
masal.
Nah habis masalan
itu agak menurun
pendapatanya agak
menurun nutup
malam, biasanya
siang atau sore juga
136-
137
142-
144
Selain itu dengan
adanya perekrutan
terus menerus
membuatnya
semakin kesulitan
mendapatkan
orderan
A memberikan
gambaran soal
penurunan
pendapatan karena
penambahan driver
yang terjadi terus
sehingga
membuatnya
semakin kesulitan
mendapatkan
orderan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
udah nutup hehe
terus pas ada
pendaftaran masal itu
tambah sepi
Nah yang terbaru lagi
pendaftaran masal di
jambidan itu wah
gila.
Iya pas desember itu
2000 apa ya. Hahaha
gila kan? Yang dulu
customer jadi gojek.
Habis pendaftaran
masal itu wah
ngerinya anyep
banget. Orderan sepi
banget kak. Paling
sehari Cuma 5. Kan
habis pendaftaran
masal itu kan tahun
baru kan? Wah itu
sepi banget Soalnya
libur kan.
150-
151
153-
156
10
Nah habis itu kan ada
pendaftaran masal to,
eh sebelum
pendaftaran masal
kan tarifnya turun
lagi jadi 1600 pas
november akhir.
Haduuuuhh toilet aja
2000 masa gojek
1600. Tapi waktu itu
belum ada kepikiran
mau demo atau apa
sih kak soalnya
belum kepikiran
masalah jambidan
itu. Sampai sekarang
nih masih turun
167-
170
A merasakan salah
satu
permasalahannya
adalah tarif dasar
yang turun
Salah satu
permasalahan yang
dialami A sebagai
driver adalah tarif
dasar yang turun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
`11
Temen-temen saya
juga banyak kok kak
yang stress sampai
ada yang stress.
Stress nya yang
tadinya gacor banget
bahasanya kalau
rame itu kan gacor itu
jadi anyep banget
kak. Yang kadang
nganter nggak
sampai sekilo nggak
sampai 3 kilo itu jadi
dapet nganter jauh-
jauh itu jadi stess
banget nah itu jadi
yang pasang mod,
pasang fake gps gitu
karena saking nggak
kuatnya katanya bro
kalau aku nggak
kayak gini nggak
makan lho
Iya, sampai ada yang
bahasanya stress juga
ada.
751-
752
754-
758
715
Akibat dari keadaan
yang semakin
menekan
(persaingan ketat
sehingga semakin
sulit mendapatkan
orderan)
menjadikan driver
stress
Akibat dari keadaan
dimana persaingan
semakin ketat adalah
semakin sulitnya
mendapatkan
orderan dan hal ini
dapat menjadikan
driver stress
12
Kayak yang nggak
kuat kayak yang
dulunya ngomong
tuyul haram sekarang
pakai.
Biasanya kan mereka
Cuma nganter berapa
kilo Cuma nganter
sebelahnya yah
orang-orang gitu
yang nggak kuat dan
akhirnya jadi masang
fake gps terus
katanya kalo nggak
kayak gini aku nggak
nutup lho bro
765-
768
775-
777
832
Driver yang tidak
bisa menerima
keadaan dan tidak
mau berusaha lebih
(malas) kemudian
menggunakan
aplikasi modifikasi
seperti fake gps
A menjelaskan
bahwa orang yang
memakai aplikasi
modifikasi seperti
fake GPS yaitu driver
yang tidak bisa
menerima keadaan
dimana dulunya
pendapatan bisa
lancar namun karena
semakin banyak
driver yang di rekrut
maka persaingan
semakin tinggi dan
tidak banyak orang
yang mau berusaha
lebih (malas)
sehingga akhirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Karena orangnya. Itu
karena orangnya
males. Orang males
pasti masang fake
gps.
memilih untuk
memakai aplikasi
modifikasi
13
Lihat nih dia bisa pas
banget titiknya di
kindai. Ini soalnya
dia pakai aplikasi
root. Aplikasi yang
menurutku jahat
banget lah
.
Padahal kalau kayak
gitu kan banyak yang
nggak rela to, banyak
yang nggak rela sama
aplikasi kayak gitu
Kita nongkrong
bareng, nunggin
orderan bareng tapi
aplikasinya beda
yang dapet sana dulu
apa itu nggak nusuk
dari belakang?
tapi kalau yang pakai
mod, yang pakai
tuyul? Ya jelas yang
pake tuyul dapat
duluan.
244-
248
777-
778
789-
790
791-
792
Menurut A, aplikasi
modifikasi adalah
aplikasi yang jahat
karena aplikasi
tersebut
memungkinkan
driver untuk
memasang titik gps
nya tepat pada titik
sebuah lokasi
(misal warung)
sehingga
memungkinkan
driver tersebut
untuk mendapatkan
orderan lebih cepat
dibandingkan
driver lain yang
menggunakan
aplikasi standar
sehingga ia merasa
ditusuk dari
belakang
A merasa tidak rela
dengan adanya
aplikasi tersebut
karena dengan
menggunakan
aplikasi modifikasi
driver memiliki
kemungkinan lebih
besar untuk lebih
cepat mendapatkan
orderan
dibandingkan dengan
driver lain yang
menggunakan
aplikasi standar dan
ia merasa dicurangi
14
Promonya (grab) gila
banget. Jadi grab itu
customernya di
gratisin terus
drivernya di subsidi
12000 sama grabnya.
Kalau sekarang pakai
gojek ongkirnya
12000 pakai grab
180-
183
Salah satu yang
membuat Go-Jek
sepi orderan adalah
promo dari Grab
yang memberikan
harga serta diskon
yang besar
A menjelaskan
bahwa salah satu
yang membuat Go-
Jek sepi orderan
adalah persaingan
tarif promo dari Grab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
gratis siapa yang
nggak kepingin sih
kak? Daripada bayar
kan mending gratis.
Nah itu juga yang
salah satunya bikin
gojek sepi.
15
Kalau sekarang sih
aku kalau sekarang tu
bisa dibilang buat
tutup poin ya kak itu
harus berdarah-darah
heheh harus panas-
panasan hujan-
hujanan ya memang
dulu juga gitu tapi
sekarang
perjuangannya lebih
berat.
206-
208
Menurut A, untuk
saat ini, untuk bisa
tutup poin setiap
hari, perjuangan
yang dilakukan
lebih berat
A merasa bahwa
untuk saat ini
perujuangan untuk
bisa tutup poin lebih
berat
16
Soalnya di Jogja ini
musuh terbesarnya
bukan ojek
pangkalan, bukan
becak atau apa tapi
sesama driver gojek.
Kenapa sesama
gojek? Itu karena
orderannya sepi
208-
210
Menurut A, musuh
terbesar driver Go-
Jek adalah sesama
driver karena
orderan yang sepi
A merasa bahwa
orderan sepi dapat
membuat sesama
driver bersaing
17
Mbaknya pernah
denger di Jogja ada
demo sama ojek
pangkalan? Enggak
kan? Haah tapi
sekarang malah
sainganya sesama
driver. Bahkan yang
dulu gembor-gembor
yang ngomong fake
gps itu haram yang
ngomong jangan
pakai tuyul itu
sekarang pakai.
286-
271
Menurut A, saat ini
persaingan yang
terjadi adalah antara
driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
dengan driver yang
menggunakan
aplikasi standar
A merasa bahwa saat
ini yan menjadi
saingan dari driver
adalah sesamanya
karena ada driver
yang tetap
menggunakan
aplikasi standar
tetapi ada juga driver
yang menggunakan
aplikasi modifikasi
18
di Jogja ini sistemnya
udah diganti bukan
prioritas, jdi
sistemnya diganti
211-
213
Saat ini, sistem
pembagian orderan
berubah dari sistem
A menjelaskan
adanya perubahan
sistem untuk
mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
jadi nearby yaitu
sistem terdekat.
Pokonya yang dekat
dari warung atau
dekat dari customer
itu yang dapat
prioritas menjadi
sistem nearby
orderan yaitu dari
sistem prioritas ke
sistem nearby
19
Jadi sekarang gojek
itu nggak butuh
driver rajin.
Butuhnya driver
yang jagain warung
kak. Karna sistemnya
yang nearby terdekat.
Kayak saya kan
nggak pernah
mangkal kak, dari
dulu nggak suka
mangkal kak sukanya
jalan-jalan
Karena sistemnya
sekarang nearby.
karena cuma nitik
doang nggak usah
nunggu di warung
bisa tetep dapet.
Kalau titik itu kan
kita order si server
pasti nyari dari titik
terdekat yang order
jadi menangan
banget lah yang
tuyul.
223-
225
271-
274
Menurut A, saat ini
Go-Jek hanya
membutuhkan
driver yang
menjaga warung
karena sistemnya
yang diganti
menjadi nearby.
Dan karena sistem
nearby ini banyak
driver yang
menggunakan fake
gps untuk
memudahkan
mendapatkan
orderan
A berpendapat
bahwa dengan sistem
nearby ini, Go-Jek
tampak lebih
membutuhkan driver
yang mangkal jaga
warung padahal
dirinya merupakan
driver yang jarang
mangkal
20
Jadi kalau ada
warung 1 ramai nah
bungong jeumpa.
Jadi warung itu di
tongkrongin ada 10
driver pakai titik
semua nitik disitu
nah gimana mau
loncat coba, gimana
orderanya mau loncat
ke driver polosan.
258-
260
Jika di sebuah
tempat ada driver
yang menggunakan
aplikasi modifikasi
dan driver yang
menggunakan
aplikasi standar,
orderan akan susah
untuk loncat ke
driver yang
mengunakan
aplikasi standar
A menjelaskan
dampak dari
penggunaan aplikasi
modifikasi fake gps
yaitu orderan akan
susah untuk loncat ke
driver yang
menggunakan
aplikasi standar
21 nah ini kan titik
koordinat warung
239-
241
Jenis-jenis aplikasi
modifikasi adalah :
A menjelaskan jenis
dan cara kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
kindai. Pokonya yang
paling deket sama ini
itu yang dapet
orderan di kindai.
Nah mbaknya lihat.
Ini sinyal drivernya
bisa pas banget di
kindainya. Berarti
orang ini masang titik
pas di kindai.
Jadi sinyalnya driver
itu bisa ada di kindai
tanpa orangnya
harus ke kindai. Iya,
tanpa orangnya harus
ke kindai. Nah jadi
misal saya nitik di
sini itu udah pas kak.
Ini contoh
gampangnya yang
pakai tuyul itu kayak
gini. Lihat nih dia
bisa pas banget
titiknya di kindai. Ini
soalnya dia pakai
aplikasi root.
Itu fake gps baru satu
lho kak, itungannya
sih masih rendah lah
ininya tahapanya
masih rendah. Ada
lagi yang lebih ngeri
dari fake gps itu,
pakai aplikasi
modding. Jadi
modding itu bukan
aplikasi standart dari
gojek. Jadi di
modding itu bisa (1)
kalau dapat orderan
di cancel performa
masih utuh 100%,
modding yang ke 2
itu bisa milih orderan
243-
245
387-
397
(1) fake gps; yaitu
aplikasi yang
memungkinkan
driver untuk
memanipulasi
lokasi gps nya, dan
(2) Modding;
adalah modifikasi
yang dilakukan
pada aplikasi
standar driver
dengan
menambahkan
berbagai fitur yang
tidak resmi
misalnya
mempertahankan
performa meskipun
sudah membatalkan
orderan dan
mematikan sinyal-
sinyal GPS dari
driver lain
aplikasi modifikasi
yaitu : (1) Fake GPS;
aplikasi untuk
memanipulasi sinyal
GPS dari driver agar
bisa berada di sebuah
titik lokasi tertentu
tanpa harus berada di
lokasi tersebut.
Biasanya sasaran
titik lokasi adalah
tempat yang ramai
orderan; dan (2)
Modding; adalah
aplikasi driver yang
sudah di modifikasi
supaya bisa
melakukan hal-hal
tertentu yang tidak
bisa dilakukan pada
aplikasi standar yaitu
bisa
mempertahankan
performa meskipun
sudah membatalkan
orderan dan
mematikan sinyal-
sinyal GPS dari
driver lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
misal go foos semua.
Jadi mau dimana-
mana dapat
orderannya pasti go
food. Modding ke 3
yang paling ngeri itu
matiin yang kayak
tadi itu lho kak
sinyal-sinyal goride
punya yang lain.
Misal di hartono mall
itu ada 10 driver itu
satu orang yang pakai
fake gps yang pakai
modding yang bisa
nimpa sinyal driver
lainnya itu lho kak,
nah itu dari 10 driver
itu sinyalnya bisa
mati semua kecuali
yang punya mood itu
meskipun sinyalnya
mati semua di signal
go ride di signal
customer itu mati
semua tinggal 1
orang itu dan disini
ada.
22
Kalau saya lewat ke
jakal paling males
karena disana nggak
bakal dapat orderan.
Soalnya orderan pasti
dapetnya ke mereka
semua. Dan disana
itu udah blok-blokan
misal nge root disini,
ini Cuma khusus
yang nge root disini,
kalau mereka nitik di
tempat lain pasti
bakal ribut
260-
263
A merasa malas jika
melewat Jalan
Kaliurang karena di
daerah sana banyak
driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
dan juga di setiap
daerah memiliki
blok-blok orang
yang menggunakan
aplikasi modifikasi
maupun aplikasi
standar
A merasa malas
untuk lewat di Jalan
Kaliurang karena
merasa tidak
mungkin
mendapatkan
orderan disana
karena daerah sana
banyak driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
dan tiap daerah sudah
punya blok-blok
orang yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
maupun aplikasi
standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
23
Kalau saya apa ya
niat kerja halal masa
sih nggak dikasih
orderan. Orang yang
nggak halal aja
dikasih rejeki masa
kita enggak.
Aku nggak kepikiran
malah make yang
tuyul-tuyul itu. Aku
masih sendiri ya kak
tapi misalnya aku
udah punya anak istri
masa iya aku mau
ngasih uang dari hasil
yang nggak di ridhoi
banyak orang.
Karena saya boleh di
cek hpnya nggak ada
root-root an hahaha
masih polos kok
274-
275
275-
271
833
A memilih untuk
tidak memakai
aplikasi modifikasi
karena menurutnya
ia tidak mau
mendapatkan uang
dengan cara yang
merugikan banyak
orang
A memiliki value
kerja halal yaitu
dengan tetap
memakai aplikasi
driver yang standar
karena ia yakin
bahwa ia masih akan
diberikan rejeki dan
tidak merugikan
orang lain
24
sistem performa
yang diterapkan
sudah dirasa adil?
(N) : Kalau menurut
saya enggak. Kenapa
enggak? Sekarang
gini kak saya dapat
orderan, tapi yang
cancel customer
karena warung tutup
atau disengaja. Misal
mbak order terus di
cancel ah asal cancel
gpp, padahal
drivernya yang rugi
karena performanya
turun. Misal Cuma 9
orderan yang dijalani
dari 10 orderan
masuk. Itu kan
performanya jadi
90% padahal driver
minimal performa
285-
289
A merasa bahwa
sistem performa
yang diterapkan
belum dirasa adil
karena ketika
orderanya di
membatalkan
customer maka
drivernya akan
mengalami
penurunan
prosentasi performa
padahal prosentasi
performa digunakan
untuk mendapatkan
bonus
A merasa sistem
performa yang
diterapkan belum
adil karena ketika
orderanya di
membatalkan
costumer maka
drivernya akan
mengalami
penurunan prosentasi
performa padahal
prosentasi performa
digunakan untuk
mendapatkan bonus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
untuk dapat bonus itu
55% gitu lho kak
25
eh di Jogja juga
banyak orderan fiktif
sih kak. Order fiktif
itu orang jahil kurang
kerjaan. Misal dia
order ngawur
orangnya nggak ada.
Ya itu emang sengaja
nggak ada biar si
drivernya yang
cancel orderan.
Kalau kita cancel
orderan dalam sejam
itu kita dapat sangsi
suspen 30 menit.
Akun kita di kunci 30
menit. Sedangkan
kalau 30 menit dibuat
muter kan siapa tau
dapat kan kak. Terus
akun habis kena
suspen itu pasti
anyep orderan pasti
susah masuk.
Nah tembakan-
tembakan kayak gitu
itu ngerugiin banget
sih.
290-
294
307
A menceritakan
bahwa di Jogja
banyak order fiktif.
Pelaku order fiktif
adalah orang yang
sengaja supaya
driver yang
membatalkan
orderan itu. Jika
driver membatalkan
banyak orderan
daam kurun waktu
30 menit maka akun
driver tersebut
dapat ter suspen
selama 30 menit
dan setelah ter
suspen biasanya
menjadi susah
mendapatkan
orderan
Sehingga A merasa
bahwa order fiktif
itu sangat
merugikanya
A menjelaskan
bahwa di Jogja
banyak orang yang
sengaja melakukan
order fiktif pada
driver Order fiktif
dapat memberikan
kerugian pada driver
karena ketika driver
mendapatkan order
fiktif maka driver
terpaksa
membatalkan
orderan itu dan
ketika driver terus
membatalkan
orderan dalam kurun
waktu tertentu
akibatnya akun
driver tersebut akan
dikunci selama 30
menit dan setelah di
kunci ia merasa sulit
mendapatkan
orderan lagi
26
Ya bukan salah kita
juga kan mau orderan
gitu, yang ngasih
juga sistem kan? Kita
jalanin orderan kan
sesuai sama yang
masuk ke hp kita.
Tapi kenapa
keseringan dapat
orang yang sama kok
langsung di suspen.
kita kan kerja sama
server kak bukan
sama orang, nah
307-
310
296-
298
A merasa bahwa ia
hanya menjalankan
orderan yang
diberikan oleh
sistem tetapi dari
sistemnya sendiri
tidak bisa
membedakan mana
orderan fiktif dan
orderan yang
sesungguhnya
sehingga driver
harus membatalkan
sendiri order fiktif
tersebut dan hal ini
A merasa dirinya
hanya menjalankan
orderan sesuai
dengan order yang
diberikan sistem,
namun karena sistem
tidak dapat
membedakan order
fiktif dengan order
biasa sehingga driver
harus membatalkan
orderan itu dan hal
ini kemudian dapat
mengakibatkan putus
mitra maupun suspen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
menurut server nurut
apa yang diperintahin
dari awal kan, jadi
entah itu orderan
fiktif atau apa tetep
nggak ada toleransi.
Ya apa sih ya, ya
padahal kan kita
kerja sesuai aturan,
sesuai apa yang tadi
saya omong. Kerja
sesuai order yang
masuk ke kita. Kan
server yang masukin
orderan ke kita kan.
Kalau nggak boleh
ambil order yang
sama kenapa nggak
dimasukin ke order
yang lain, kenapa
masih masuk ke saya
gitu.
Di peraturan itu
nggak ada, notifnya
dari gojek itu jangan
takut mengambil
orderan dari orang
yang sama. Tapi itu
menurut saya hoax.
Soalnya masih
banyak temenku
yang kena suspen
atau putus mitra gara-
gara itu. Padahal dari
gojek kan sering
dapet notif kan itu
jangan takut
mengambil orderan
yang sama
327-
330
312-
315
dapat menyebakan
putus mitra maupun
suspen
27
(sistem poin) Hmmm
ya apa ya kak,
sebenernya kalau di
Jogja itu kurang adil,
karena apa karena
349-
350
A merasa bahwa
sistem poin di Jogja
masih kurang adil
karena bonus dari
sistem poin tersebut
A berpendapat pada
sistem poin terutama
bonus harian dirasa
kurang adil karena
bonus harian di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Jogja Jogja itu masih
disamain sama kota-
kota kecil.
Yang jelas sih biaya
hidupnya kak buat
operasional disini
kan lumayan juga
kan dibandingin
kota-kota kecil
350-
351
375-
376
masih disamakan
dengan kota-kota
kecil lainya padahal
biaya hidup di Jogja
dirasa lebih tinggi
dari kota-kota kecil
regional Jogja
disamakan dengan
kota-kota kecil lainya
sedangkan ia merasa
biaya operasional di
Jogja lebih besar
dibandigkan kota-
kota kecil
28
Saya paling nggak
kan tiap hari harus
tutup poin kan kak
karena saya hidup
disini. Paling enggak
tiap hari harus tupo.
678-
679
A beranggapan
bahwa dirinya harus
tutup poin setiap
hari karena ia
mengandalkan
penghasilan dari
menjadi driver Go-
Jek untuk
membiayai hidup
sehari-hari
A beranggapan
bahwa dirinya harus
tutup poin setiap hari
karena ia
mengandalkan
pendapatan driver
untuk hidup sehari-
hari
29
(skema poin yang
adil) Kalau menurut
saya bonusnya di
tambahin kalau yang
buat area Jogja lho
kak.
364 A merasa bahwa
skema poin yang
adil untuk wilayah
Jogja adalah
penambahan bonus
A berpendapat
bahwa skema poin
yang adil adalah
bonus harian di Jogja
dinaikkan
30
Hal-hal yang belum
adil itu gini, si
nadiem kan orang
pinter kan, orang
yang punya gojek lah
investornya memang
dari luar aku tau. Nah
apa dia nggak mikir
kalau ada yang pakai
fake gps. Itu fake gps
baru satu lho kak,
itungannya sih masih
rendah lah ininya
tahapanya masih
rendah. Ada lagi
yang lebih ngeri dari
fake gps itu, pakai
aplikasi modding.
385-
389
397-
404
Salah satu hal yang
belum adil adalah
kurangnya
kemampuan PT Go-
Jek untuk membuat
sistem yang
mengharuskan
semua drivernya
menggunakan
aplikasi standar dan
kurang mampu
menangani driver-
driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
A merasa hal-hal
yang belum adil
adalah kurangnya
penanganan terhadap
penggunaan aplikasi
modifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Ya iya kenapa sih
emang dari dulu sih
ngomong nanti
update an selanjutnya
yang tuyul-tuyul
bakal ken suspen,
yang moddingan ini
bakal putus mitra
atau apalah daaari
dulu tapi sampai
sekarang nggak ada
realisasinya hahaha
malah yang tadinya
nggak pakai tuyul
jadi pake, yang
tadinya nggak pake
modding jadi pake.
Yang tadinya Cuma
tuyul sekarang
tambah lagi pakai
modding lah kenapa
ya kak nggak ada
penangkal yang ini
lho apa ya sistemnya
gimana ya apa iya sih
masa nggak tau ada
yang mau bobol masa
nggak bisa bikin
sistem yang
semuanya harus
polosan gitu lho kak.
31
Kalau saya di jejerin
sama orang-orang
yang pakai tuyul itu
bakalan kalah nggak
dapat orderan.
404-
405
A merasa bahwa
dirinya akan kalah
bersaing jika
dibandingkan
dengan driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi
A merasa bahwa
dirinya akan kalah
dalam mendapatkan
orderan ketika
dibandingkan dengan
driver yang memakai
aplikasi modifikasi
32
(perasaan kalah
saing sama driver
yang pakai mod)
Rasanya gimana ya.
(hening sebentar) tak bawa biasa aja lah
mbak paling nanti
ada lagi walaupun
676-
678
meskipun A kalah
bersaing dengan
driver lain yang
menggunakan
aplikasi modifikasi,
ia membawa hal ini
biasa saja karena ia
percaya bahwa
Ketika A kalah
bersaing dengan
driver yang
menggunakan
aplikasi modifikasi ia
beranggapan bahwa
kelak nanti ia akan
tetap bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
nyari orderan baru
sampai jam 12
sampai jam 12 mepet
berapa itu pernah
ngerasain.
yaudah biarin aja
mungkin bukan
rejeki saya, gitu lho
kak.
673
mungkin ini belum
rejekinya dan
mungkin nanti ia
akan mendapatkan
orderan lain
mendapatkan
orderan (rejeki)
33
Cuma kalau di
bohongi sering, udah
sampai lokasi di
cancel.
(rasanya di cancel)
Sedih, yang jelas
sedih, mau marah
pun ya hak mereka
sih hak mereka juga.
Yang jelas sedih. Ya
kalau deket sih ya
kak, kalau jauh?
Kalau udah jalan jauh
tapi di cancel atau
warungnya tutup.
Terutama kalau
warungnya tutup gitu
lah hehehe sakitnya
sakit sedih sih. Yang
harusnya dapet
orderan ini dapet
poin segini malah
nggak jadi atau udah
niat udah nganter di
depan rumah
nungguin malah di
cancel. Mau marah-
marah pun ya gimana
ya nggak enak juga
kan
433
437-
442
A merasa sedih
ketika ia sudah mau
menjemput
customer tetapi
customer tersebut
malah membatalkan
orderanya karena ia
merasa harusnya
bisa mendapatkan
poin tetapi tidak
jadi.
A merasa sedih
ketika ia sudah
berusaha untuk
melakukan tugasnya
(menjemput
costumer) namun
ternyata hasilnya
malah orderan
dibatalkan sehingga
ia tidak jadi
mendapatkan poin
maupun orderan
34
(customer yang di
cancel krn ban nya
gembos tp terus
paginya maki-maki
dia) ya siapa yang
terima sih kak orang
473-
474
A merasa tidak
terima ketika ada
customer yang
berkata kasar atau
bahkan
meremehkan driver
A merasa costumer
tidak boleh
meremehkan atau
seenaknya kepada
driver Go-jek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
bangun tidur digituin
baca sms kayak gitu
lho kak
ini maksudnya apa
kok ngomongnya
gini, padahal
makanannya juga
udah di beliin sama
driver lain tapi orang
itu kayak nantang
saya lho kak, kayak
ngeremehin banget
driver gojek.
terus orang ini mau
gimana lho soalnya
masalah ini udah
terlanjur gede
soalnya orangnya
nggak minta maaf.
Kalau orangnya
minta maaf dari awal
nggak bakalan se
gede itu kak. Intinya
sih biar pada tau aja
lah jangan main-main
sama driver gojek
karena sekali driver
gojek itu ngumpul
wah ngeri karena
solidaristasnya.
Kan maksudnya yang
diambil dari situ kan
ya jangan seenaknya
sama driver gojek itu
aja sih
476-
478
502-
506
539-
540
Go-Jek karena ia
mengatakan bahwa
sekali driver Go-
Jek cukup solider
35
Waktu itu masih
hujan aku dari
perempatan jakal
yang atas itu kan
terus dapat orderan
dari belakang McD.
Customer telpon ini
mas dimana ya mas
soalnya aku buru-
buru. Kalau ada
544-
564
A pernah
mendapatkan
customer yang
sedang terburu-
buru. Meskipun
begitu A tetap
berusaha untuk
menjemputnya.
Karena jalanan
sedang macet maka
A pernah
mendapatkan
costumer yang minta
untuk buru-buru
menjemputnya,
namun karena macet
maka ia datang
sedikit lebih lama,
namun sampai di
tempatnya ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
orang ngomong buru-
buru itu aku langsung
nggak enak. Nah
terus aku jawab kan
ohya bu saya lagi di
perempatan jakal ini
bu posisi lagi macet
gimana ya bu?
Dijawab ohya gapapa
mas yang penting
cepetan ya mas, aku
jawab iya bu saya
usahain. Haaaah
emang macet saya
mau terbang, ya itu
sebenernya saya udah
cepet sampe
nylempit-nylempit
gitu kan sampe
tempatnya kok malah
ibu-ibunya mrengut
terus ngomel-ngomel
mas gimana sih mas
kok lama banget.
Emang lama sih
sampe setengah jam
an tapi kan aku udah
ngomong
sebelumnya kalau
kelamaan di cancel
aja gapapa kok bu.
Eh dia malah marah-
marah gimana sih
mas kok lama banget
gini gini gini saya
udah nungguin lama
udah telat juga.
Pokonya ngomel-
ngomel. Begitu udah
emang ibunya emosi
sama saya saya baru
mau ngasih helm lho
ibunya udah emosi
sama saya.
Terus nggak lama ini
kak saya tunjukin
ia membutuhkan
waktu yang cukup
lama untuk tiba di
lokasi penjemputan.
Namun, setelah tiba
disana, ia malah
dimarah-marahi
oleh customer. A
merasa tudak terima
dengan kondisi ini
karena ia merasa ia
sudah berusaha
untuk sampai di
lokasi dengan cepat.
Karena itu A
kemudian
membatalkan
orderan itu di depan
customernya
dimarah-marahi oleh
ibu tersebut. A
merasa tidak dihargai
karena meskipun
sudah berusaha si ibu
malah marah-marah.
Karena kesal maka ia
membatalkan
orderan ibu tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
hape terus bilang, bu
udah bu terus saya
swipe tombol ini
batalkan order, ribet.
Aku cancel di
depanya kak sumpah
aku cancel di
depanya terus aku
ngomong, bu kalau
Cuma uang 8.000 ya
bu, aku nggak butuh
bu. Saya ini jual jasa
lho bu. Kalau apa
bukan soal tanggung
jawab aku nggak
bakalan jemput ibu
udah aku cancel
daritadi bu, nggak
butuh aku bu 8.000
sampe diomelin gini.
Ibu siapa orang tua
saya juga nggak
pernah ngomel-
ngomelin saya
sampai kayak gini,
lah ibu siapa ngomel-
ngomelin saya
sampai kayak begini,
saya udah rela hujan-
hujanan jemput ibu.
Tak omelin sekalian
itu kak sampe ibunya
diem terus tak tinggal
pergi
36
Ya ada tapi kalau
sekarang saya dapet
yang bilang mas ini
saya buru-buru
tolong cepet ya
mending saya ah
mbak nggak bisa
mbak misal ngejar
kereta atau ngejar
pesawat kan buru –
buru terus aku bilang
wah nggak bisa
575-
578
Saat ini, ketika ada
customer yang
terburu-buru
misalnya karena
mengejar kereta, A
memilih untuk
menolak orderan
tersebut dan
meminta customer
tersebut untuk
membatalkan
orderanya karena A
Saat ini ketika
mendapatkan
orderan customer
yang buru-buru, A
lebih memilih untuk
menolaknya karena
ia takut jika
waktunya tidak
kekejar dan costumer
malah memberinya
penilaian yang buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
mbak, mbaknya
mending cari driver
lain aja ya mbak
tolong orderanya di
cancel
Ya siapa yang tau sih
di jalan mau gimana
orang ngebut ya
gimana sih posisi
orang buru-buru ya
gimana gitu lho kak.
Daripada gara-gara
ngejar kereta ya
kalau ke kejar tapi
kalau kita udah
ngebut udah apa
kalau ke kejar kalau
enggak? Kita yang di
bintang 1 malah
repot.
Di jalan kan nggak
tau kak entah ada
apesnya jadi saya
nyari yang slow aja
kalau yang buru-buru
males.
580-
583
595-
596
tidak mau terburu-
buru saat
berkendara dan
misalkan waktunya
tidak terkejar ia
takut malah nanti
diberi penilaian
yang buruk
37
(nganter cust mau
telat udah
diusahain dan
nggak telat2amat) Padahal orangnya
sampai lho ya nggak
telat-telat amat masih
di komentari kayak
gini dan di bintang 4
padahal kita
ngerbutnya udah
kayak gimana. Ya
karena kalau enggak
tanggung jawab
mbak.
Pernah itu hahahaha
ya siapa yang nggak
611-
613
564-
568
A pernah
mendapatkan
customer yang
terburu-buru dan
ketika ia sudah
mengusahakan
untuk
mengantarkan
hingga ngebut
supaya waktunya
terkejar tetapi A
malah diberi
penilaian yang
menurutnya rendah
dan komentar jelek,
hal ini membuatnya
sakit hati
Ketika A merasa
sudah berusaha
maksimal tetapi
hanya diberikan
penilaian yang
kurang baik dan
komentar yang jelek
ia merasa marah dan
sakit hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
marah ya kak siapa
yang nggak sakit hati
ya kak udah
diusahain karena
tanggung jawab sama
orderan itu sampe
sana malah
dimarahin ya berapa
sih. Waktu itu dia
malah pake promo
Cuma 4.000 ya 4.000
dapet apa sih kak
kalo nggak Cuma
karena tanggung
jawab. Saya ini jual
jasa lho masa kayak
gitu.
38
Mitra yang sewaktu-
waktu bahkan
sekarang bisa di
putus mitra gitu lho
663 A mengaggap
bahwa mitra Go-Jek
adalah mitra yang
sewaktu-waktu bisa
diputus mitra
A beranggapan
bahwa menjadi mitra
Go-Jek itu lemah
karena sewaktu-
waktu bisa di putus
kemitraanya
39
(rasanya nggak
tutup poin)
Kalau emang nggak
diniatin tutup poin
sih biasa, hehe kalau
yang udah kurang 1
eh lebih dari jam 12
terus masuk poin hari
selanjutnya yaaa apa
ya disitu baru kerasa
capek. Baru kerasa
capeknya disitu
697-
699
Ketika A sudah
berusaha dan niat
untuk bisa tutup
poin namun
ternyata ia tidak
bisa tutup poin, A
akan merasa lelah
dan capek
A beranggapan
bahwa ketika ia
sudah niat untuk
tutup poin pada hari
itu tetapi targetnya
tidak bisa tercapai
maka ia akan merasa
lelah
40
Jadi ya saya syukurin
aja lah, saya masih
dikasih orderan udah
syukur banget.
Orderan itu kadang
gampang, kadang
susah banget, kadang
sehari Cuma dapat 1
padahal udah muter-
muter, udah di
restart, udah di hapus
681-
684
A merasa bersyukur
jika diberikan
orderan karena
menurutnya
mendapatkan
orderan itu
gampang-gampang
susah. Bahkan ia
pernah hanya
mendapatkan 1
order dalam sehari
A sudah merasa
bersyukur ketika
diberi orderan karena
ia beranggapan saat
ini mencari order itu
kadang susah dan
kadang gampang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
chachenya masih
nggak dikasih
orderan, pernah. Ya
mungkin bukan
rejeki saya besok
lagi.
padahal ia sudah
berkeliling untuk
mencari orderan
41
Paling mikirnya sih
itu bukan rejeki saya
pasti nanti dapat
rejeki yang lain
706 Ketika A tidak
memenuhu target
harianya, ia
beranggapan bahwa
mungkin hal ini
belum menjadi
rejekinya dan ia
pasti bisa
mendapatkan rejeki
di kesempatan lain
Ketika A tidak
memenuhi target
harianya, ia
berpendapat bahwa
itu bukan rejekinya
dan ia akan
mendapatkan rejeki
yang lainnya
42
Jadi waktunya harus
dibagi-bagi wah pagi
yang rame disini
karena banyak anak
kuliahan berangkat
terus pas malem
harus disini, siang
harus disini. Kalau
nggak digituin nggak
nutup karena saya
polosan kan. Jadi gitu
pinter-pinter bagi
waktunya kan kak.
Buktinya saya ya
kalau mau muter
nyari orderan nyari
spot-spot bagus ya
dikasih.
743-
745
774-
775
Strategi yang
dilakukan A dalam
bekerja adalah
dengan membagi-
bagi waktu dan
mencari lokasi-
lokasi yang
memiliki banyak
orderan
A berpendapat
bahwa sebagai driver
yang menggunakan
aplikasi standar ia
tetap masih bisa
mendapatkan
orderan dengan cara
pintar membagi-bagi
waktu dan mencari
spot-spot bagus
43
Kalau di Jogja yang
saya bilang tadi
saaingannya sama-
sama gojek apalagi
yang baru-baru
masukan jambidan
itu mereka kayak
dikucilkan banget,
dilihat dari apa dari
jaketnya
818-
819
821-
824
A merasa bahwa di
Jogja ini saingan
dari driver Go-Jek
adalah rekan
sesama driver. Hal
ini dikarenakan
adanya saling
curiga antar driver
karena misalkan
ada driver luar yang
mendapatkan
A menceritakan
bahwa salah satu
permasalahan yang
ada adalah driver
yang saling curiga
satu sama lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Contohnya tu pernah
saya dapat di kindai.
Di kindai tu sampai
ada 3 orang, saya
salamin semua sih
yang satu masih
mainan hape aja
padahal tau saya
dateng saya salamin
2 orang disana
sampai dia di senggol
temenya nggak mau
salaman. Itu kiper.
Kiper di kindai. Jadi
yang jaga warung
Misalkan saya jaga
warung disini lah
soalnya rame tapi ada
orang luar yang dapet
terus kayak dia nggak
terima gitu kak
padahal disini
pakenya polosan
825-
826
orderan di sebuah
warung tetapi
driver-driver yang
menjaga warung
tidak mendapatkan
orderan, driver-
driver tersebut
merasa tidak terima
ada orang luar yang
berhasil
mendapatkan
orderan di
daerahnya.
44
(skala keadilan) 5
837
A menilai bahwa
skala keadilan bagi
PT Go-Jek adalah
5/10
Skala keadilan bagi
PT Go-Jek 5/10
45
karena masih banyak
apa ya kalau kan
sebenernya kalau
nggak ada diver kan
PT GI nggak jalan
kan.
harusnya ya itu
paling nggak tarifnya
nggak usah turun-
turun lagi malah
kalau bisa dinaikkan
soalnya gojek ini apa
ya masa sih iya
mahalan toilet nya
daripada jasa antar
jemputnya. Paling
nggak ada asuransi
apa gitu Cuma
839-
848
A merasa bahwa PT
Go-Jek masih
belum adil karena
driver masih kurang
diperhatikan
misalkan dari segi
tarif yang terus
turun dan juga
asuransi yang
kurang dirasakan
secara maksimal
A menilai bahwa
keadilan di PT Go-
jek belum maksimal
karena ia merasa tarif
yang diberikan
kepada driver kurang
sesuai, selain itu
asuransi yang
diberikan kepada
driver belum
dirasakan maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
selama ini belu. Eh
ada sih pasar polis
namanya. Itu
asuransi gojek tapi
harus parah banget.
Harus pokoknya
harus parah banget
baru asuransinya
keluar. Terus
asuransi itu sehari
kita kepotong 15.000
tapi ngambilnya
susah banget
46
Sebenernya apa ya
sistem ini apa ya
kolonialisme lah kak.
Hmmm mungkin ya
kak kedepanya itu
gojek bakal lebih
perih lagi dari ini
kayaknya tarifnya
juga bakal turun terus
buat ngembaliin duit
investor. Karena
investor kan lihatnya
orang di indonesia itu
butuh yang namanya
instan-instan yang
apa ya simpel-simpel
kan pasti ya sekarang
promo-promo tapi
kan pasti habis itu
pasti ada yang nggak
nguntungin lagi bagi
drivernya.
862
866-
870
A merasa bahwa
sistem yang
diterapkan Go-Jek
adalah kolonialisme
dan juga A melihat
bahwa kedepanya
keadaan driver Go-
Jek harus berjuang
lebih keras lagi
karena
kemungkinan
tarifnya akan turunn
lagi untuk
mengembalikan
uang investor
A merasa bahwa
sistem yang
ditetapkan Go-Jek
adalah kolonialisme
karena Go-Jek
mengorbankan
mitranya (driver)
dengan menurunkan
tarif untuk
mengembalikan uang
investor
47
Iya sih fasilitas di
kantor gojek pusat
emang wah
karyawan-
karyawannya luar
biasa banget, padahal
buar drivernya
haduuhh. Kalau
sekarang semuanya
off, nggak ada
885-
887
905-
907
A beranggapan
bahwa driver Go-
Jek masih
dipandang sebelah
mata karena
karyawan di PT Go-
Jek mendapatkan
fasilitas yang lebih
baik dibandingkan
dengan drivernya
A merasa driver Go-
Jek dipandang
sebelah mata
dibandingkan dengan
karyawan Go-Jek
karena A menilai
karyawan
mendapatkan
fasilitas yang enak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
pemasukan. Tapi
driver kayak di
pandang sebelah
mata.
Jadi kan emang
gimana ya kan di
kantor kan emang
enak banget gitu tapi
mereka beber-
beberin. Tapi mereka
nggak tau kalau itu
buka aib nya kantor
gojek kalau di kantor
gojek emang enak
sedangkan drivernya
harus susah payah
sedangkan driver
harus susah payah
48
Masih bertahan di
gojek? Hmm
menurut saya sih
yang jelas masih
nyaman. Maksdnya
saya kerjanya gini
masih hmmm masih
nutup untuk
kebutuhan dan bisa
dikit nabung. Nanti
kalau udah susah
yaah nggak tau.
Ahahaa yang bikin
nyaman ya itu salah
satunya yang tadi
emang saya nggak
suka kerja sama
orang
Pikir saya kalau
sekarang saya narik
ya dapat uang kalau
enggak ya enggak
daripada yang
sekarang jam sekian
masuk nanti istirahat
terus gajinya segini
927-
929
935-
936
946-
947
949-
950
Alasan A masih
bertahan di Go-Jek
adalah karena ia
sudah merasa
nyaman dan juga ia
merasa bahwa
kebutuhanya bisa
tercukupi. Selain itu
ia merasa senang
bekerja sendiri
sehingga ia bisa
bebas mengatur
cara kerjanya. Hal
terakhir yang
membuat A betah
adalah dengan
menjadi driver Go-
Jek ia bisa
memperbanyak
teman di Jogja
Alasan A bertahan di
Go-Jek adalah karena
ia merasa Go-Jek
masih bisa
mencukupi
kebutuhannya, lebih
bisa mengatur waktu
kerjanya (fleksibel),
dan menambah
teman baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Yang jelas sih di
gojek saudaranya
tambah banyak
apalagi di Jogja
tambah saudara.
49
(gambaran tentang
mitra Go-Jek
sebelum bergabung)
Wah engga ada e kak
966 A tidak memiliki
ekspektasi
mengenai posisi
mitra Go-Jek
A tidak memiliki
ekspektasi tentang
posisi driver Go-Jek
50
Terus pada demo kan
siapa sih ya itu
Cuma yang paling
beda di jakarta
200.000 itu aja
karena demo. Habis
demo langsung naik,
tapi itu aja bonusnya
naik tapi poinya juga
ditambahin yang
tadiny 20 jadi 30.
paling saya ikutan
dukung yang offbid
daripada ngurusin
yang para tuyul
907-
908
911-
913
670-
671
Menurut A, cara
driver menyuarakan
pendapatnya adalah
dengan melakukan
demo dan juga
offbid. A sendiri
kerap mendukung
ketika ada gerakan
offbid
Cara driver
menyuarakan
pendapatnya adalah
dengan melakukan
demo dan juga offbid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
LAMPIRAN 10
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN A
NO Hasil Wawancara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Pewawancara (P) : Okay, sip Narasumber (N) : Aku ngerokok gapapa kak?
(P) : Gapapa. Oke silahkan cerita mas awalnya mas masuk gojek gimana? Jadi awalnya aku tu daftar gojek di jogja kak, eh di jogja, di purwokerto. Cerita dari awal
sekalian aja ya kak?
(P) : Iya silahkan
(N) : Jadi, aku dengar gojek pertama itu waktu gojek udah booming di jakarta kan, terus
aku kepikiran kenapa nggak gojek aja ya tapi masalahnya disini di purbalingga itu nggak
ada. Terus berapa lama setelah launching di jakarta ternyata ada juga di purwokerto, di
banyumas dibuka pendaftaran. Waktu itu sekitar bulan februari kalo nggak salah. Waktu
itu saya rumahnya agak jauh, di purbalingga sedangkan kantornya masih nginduk ke
purwokerto. Padahal waktu itu persyarataanya masih ada skck sedangkan saya belum
punya skck ah udahlah iseng-iseng aja, kan waktu itu harus pakai sms nggak datang ke
kantor kayak orang ngelamar pekerjaan gitu enggak, jadi kita harus sms ke kantornya terus
datang ke kantornya kalau udah dapat balasan. Balasanya hai xxx selamat kamu
giniginigini untuk melanjutkan pengaktifan akun silahkan datang ke kantor gojek
purwokerto. Waktu itu dapat sms kayak gitu susah kak, jadi saya semingguan itu sms
setiap jam 9 habis jam 9 itu saya kirim sms 50 sampai 100 sms dalam sehari. Langsung
tuh jam 9an pasti saya bom sms tuh hahahaha padahal itu sms berbayar lho kak ah bodo
amat yang penting usaha dulu. Kalau saya kan yang penting usaha dulu hasilnya gimana
ah pasrah aja. Udah satu mingguan sms belum ada balasan kak, itu aku udah ngerasa ini
kok aku nggak dipanggil-panggil ya. Kan kartuku M3, nah m3 itu bisa dibilang susah dapat
balasan, kalau yang cepet itu telkomsel. Yang gojek jogja semua telkomsel kak, kalau yang
dulu-dulu lho kak rata-rata telkomsel. Nah lanjut ya, waktu itu udah sempet putus asa udah
sempet ngelupain mimpi jadi gojek, mikir ah udahlah mungkin belum rejekinya. Nah
selang seminggu aku udah nggak kepikiran dan berharap lho kak, terus malem-malem
kalau nggak salah jam 12an kan belum tidur, nah sekitar jam 1an dapat sms, aku kan jarang
smsan kak paling kalo nggak mama apa bapak. Nah waktu itu aku lihat sms dari siapa,
begitu dilihat eh kok dari gojek indo. Alhamdullilah akhirnya di balas. Nah sebelumnya
aku udah lupain mau jadi gojek soalnya waktu itu bupati banyumas udah ngeluarin fatwa
bahwa gojek dilarang beroprasi di banyumas. Ah yaudah lah waktu itu mikir paling saya
belum kepilih, mungkin cari yang lain aja. Eh udah gitu malah dapat sms padahal sini udah
mulai ngerintis mau usaha yang lain eh dihadapi sama panggilan gojek, jadi kayak
dihadapin sama dua pilihan antara ngelanjutin rintisan usaha atau masuk gojek. Aduh
bingung ya kak, yang satunya udah mau jalan eh pagi-paginya langsung spekulasi aja
besok paginya pergi bikin skck padahal waktu itu belum kenal yang namanya kantor
kecamatan, koramil, polsek, ah pokoknya langsung habis dapat sms itu aku langsung buka
browsing cara bikin skck dan syaratnya soalnya kan aku nggak tau kak kayak gituan, nah
setelah udah browsing dan nyiapin besok paginya langsung bikin dan hari itu jadi.
(P) : Wah ngebut ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
(N) : Ho o. pokoknya mikir entah diterima atau enggak yang penting bikin. Nah setelah
bikin langsung ke kantor. Waktu itu bikin skcknya sampai sore padahal kantor gojek
bukanya sampai jam 3 sore aja. Waktu itu jarak dari rumah ke kantor gojek lumayan jauh.
Sampai di kantor polisi harus foto dulu nah belum antrinya juga kan hahaha nah udah gitu
jadi, itu hari kamis aku masih inget banget itu hari kamis eh hari rabu terus hari kamisnya
ke kantor ternyata sampai sana kantor gojeknya tutup.
(P) : Karena hari libur?
(N): Enggak, karena itu kan karena ada larangan. Wah aku mikir kok jadi tutup gini. Itu
sebelum kantornya di segel. Kantor sampai sempet disegel lho kak tapi pas pertama aku
kesana masih ditutup. Padahal itu jarak dari purbalingga ke kantor sekitar 45 menit.
Lumayan jauh kan kak, haduh udah males banget. Terus aku tanya, katanya hari ini tutup
mas besok buka. Oh yaudah. Hari jumatnya aku kesana lagi, berangkat pagi aku jam 6an,
sampai sana ada dishub disana padahal udah ada yang antri tapi disana ada mobil dishub.
Pintunya juga masih belum dibuka banget. Katanya suruh nunggu dulu kan. Si dishubnya
itu lagi ini lho kak kayak lagi ngomong apa gitu sama orang-orang kantornya. Setelah
nunggu dari jam 8 sampai 9.30 nungguin orang dishubnya keluar eh malah disuruh pulang.
Nah sakitnya kayak apa coba tuh kak. Dishubnya sampai bilang saya belum mau pergi
kalau orang-orang disini belum bubar. Astagfirullah. Dari situ aku udah ah gagal lagi kan
nggak jadi daftar udah males banget rasanya. Nah udah itu kan jumat terus sabtu otomatis
libur kan. Sabtu minggu ah udah males banget. Udah bikin nih skcknya tapi ngerasa males
banget. Hari senin mau berangkat ke kantor tapi ragu-ragu takut tutup lagi, terus aku
ngelanjutin usahaku yang satunya kak yang udah mau jalan ini, sampe mama itu bilang
lho kak kan aku udah modal juga di usaha ini kan mama sampe tanya sebenernya aku ni
mau jalanin usaha yang mana sih, kalau jalanin usaha itu satu aja asal fokus. Tapi kan
masalahnya waktu itu belum jelas dua-duanya ya jadi tak usahain 2-2nya. Nah hari
seninnya aku berangkat, aku nggak berangkat ding aku ngerusin usahaku itu. Nah tapi aku
cek di facebook hari senin itu buka kak, yang udah daftar itu masuk semua keterima semua.
Astafirullah aku agak nyesel juga waktu itu kenapa nggak daftar. Padahal tinggal
pengaktifan, Cuma kan pengaktifan harus ke kantor. Haduhh tambah lemes disitu kak asli
hahaha. Terus spekulasi lagi pokoknya besok hari selasa aku berangkat, kalau tutup
yaudah nggak daftar lagi. Ternyata hari selasa itu berangkat eh buka. Alhamdullilah. Nah
berarti udah 3 kali ke kantor to? Yang 2 tutup. 3 kali ke kantor baru jadi akunnya. Haaah
hahaha. Tapi aku pas di purbalingga udah denger kalau mau buka di jogja, tapi aku mikir
ah yang penting punya akunnya dulu nanti gampang mau jalanin dimana. Yang penting
punya akunnya dulu. Nah alhamdullilah banget itu hari selasa udah jadi. Nah aku waktu
itu masih bimbang juga sama usahaku satunya.
(P) : Usaha apa?
(N) : Itu aku jualan makanan sih kak, jualan makanan di kantin sekolah. Udah beli alat-
alat ya udah jualan. Tak sambi-sambi sih, jadi aku misal hari ini jualan besok narik di
purwokerto.
(P) : Nariknya harus di purwoketo ya?
(N) : Iya harus di purwokerto. Di purbalingga belum banyak yang tau. Kalau di purwoketo
udah banyak tapi belum se rame sekarang sih masih paling Cuma orang kantor doang sih
yang tau. Orang kantor mahasiswa juga baru beberapa kan. Masih asing banget waktu itu
gojek di purwokerto. Nah udah jadi terus beberapa hari aku fokusin buat gojek. Gojeknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
itu ya kak berangkat jam 6 pulang maghrib Cuma dapat 5 orderan. 5 orderan itu berapa ya
disana tarifnya itu 6.400.
(P) : Ooo ada 400 nya?
(N) : He e. yang masuk driver lho kak sekali narik. Tarif pendapatan miminum itu 6.400.
misalnya mbaknya bayar 8000 berarti masih kepotong seribu berapa itu lewat saldo gojek.
Jadi driver itu kan punya saldo juga kak, jadi yang bisa buat top-up juga lho kak. Setiap
hari narik Cuma dapat 5 gitu. Nah saldo gojek itu kalau top up bisa lewat sini nanti
dipotong, kalau bayar cicilan juga dipotong dari saldo ini. Waktu itu narik di purwokerto
paling banyak itu dapat 8 order itupun go ride semua. Kenapa go ride semua? Waktu itu
aku masih takut yang namanya go food. Kan belum tau kan, kenal gojek baru ini kenal
aplikasi gojek baru ini terus belum pernah pakai aplikasi costumer juga. Pokoknya aku
takut kalau ada orderan go food meskipun itu Cuma orderan 15.000 pasti langsung tak
tolak karena takut namanya kan namanya orang belum tau ya kak terus dapat cerita-cerita
mungkin biar go foodnya nggak diambil sama kita-kita yang baru, di bilang gini awas lho
di cancel lho awas lho order fikitif.
(P) : Itu sama senior-seniornya ya?
(N) : Iya sama senio yang lebih dulu masuk. Terus juga ada lho kak yang mutasi dari
jakarta itu untuk training jadi aku nggak tau kalau cancel orderan go food di purwokerto
itu ngefeknya sampai sekarang. Jadi ggo food ke akun ku itu jarang masuk sampai
sekarang kak. Itu yang paling aku sesali di gojek itu gara-gara dulu sering cancelin order
go food padahal sekarang yang namanya go food itu butuh banget. Poinnya 2 to? Lumayan
juga itu. Nah beberapa hari disana udah hampir 2 bulanan kalau nggak salah terus saya
kan juga banyak saudara disini, terus ah kenapa nggak di jogja aja gitu karna buat pokok
kok kadang Cuma 5 orderan juga itu nariknya nggak tenang lho kak, nggak tenangnya
karena waktu itu masih banyak pro kontra sama supir angkot, sama ojek pangkalan. Dulu
nganterin ke stasiun aja takut banget padahal sebenernya nganterin itu boleh asal nggak
ngangkat disitu. Tapi kondisi kayak gitu bikin saya nggak nyaman lho kak, kerja halal kok
kayak kerja nyuri terus juga sana sini kayak nggak suka sama gojek gitu lho kak bikin
order fikitf. Kan kita yang rugi performanya hancur. Nah setelah itu saya coba ke jogja
habis lebaran bulan agustus. 1 agustus aku kesini udah pindah kesini. Itu langsung ketemu
sama orang ini, anu apa grup raja itu kan termasuk baru, termasuk baru-baru kan nah aku
ketemu sama yang bikin grub ini, orang sana juga.
(P) : Orang banyuwangi juga?
(N) : Banyumas kak. Orang banyumas juga. Hahaha. Tapi orang ini bikin grub ini baru
juga sih paling semingguan sebelum aku masuk. Nah ini gup pertamaku pas disini. Jadi
kayak punya apa ya sebenernya buat identitas aja sih kak, kayak identitas di motor gitu sih
kak. Terus masuk ke jogja terus ngerasain enaknya banget itu ya ini di jogja. Ngerasain
gojek enak di jogja. Waktu itu tarifnya per kilo masih 2000 pas aku kesini itu. Bulan
agustus itu 2000. Terus tarif di jogja kan pendapatan minimum itu 8000. 1 kali narik jarak
dekat. Misal mbaknya dari sini ke OB kan deket tuh mbaknya misal bayar 4ribu, tapi
drivernya dikasih tarif 8ribu. Tapi kalau lebih juga di potong sama gojeknya hehehe misal
10ribu itu ada potongannya juga misal 1000. Itu dipotong dari gopaynya kita (driver).
Waktu itu masih rame banget karena gojeknya (driver) belum begitu banyak kayak
sekarang. Wah nunggu di rumah/ di kosan aja dapet kak dan itu hampir tiap hari bisa nutup
poin. Poinnya kan berapa ya 20 sampe sekarang sih masih tetep 20 poin juga. Cuma kesini-
kesini di update kan jadi tampilannya beda beda lagi tapi menurutku itu ya kak semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
update versi itu semakin sulit dapat orderan. Sulit banget. Terus aku baru berapa bulan
disini ada pendaftaran masal.
(P) : Bulan Desember kah?
(N) : Bukan kak, itu yang kedua. Agustus akhir di kantor gojeknya di pingit. Itu ada
pendaftaran masal. Kalau pendaftaran masal kan asal berangkat, syaratnya lengkap
langsung jadi. Tapi waktu itu yang lumayan jadi masalah kalau yang belum punya KTP
fisik itu nggak bisa. Kalau yang masih kertas itu to masih belum bisa. Nah habis masalan
itu agak menurun pendapatanya agak menurun nutup malam, biasanya siang atau sore juga
udah nutup hehe terus pas ada pendaftaran masal itu tambah sepi. Nah terus habis
pendaftaran masal itu tarifnya turun jadi 1.800 per kilonya, tapi masih tetep sih pendapatan
minimunya 8 ribu, Cuma kan tarifnya turun. Tapi kan ya misal biasanya 2000 ya kak per
kili, 10 kilo kan jadi 20.000 nah dipotong 2000 jadi 18000. Tapi itu masih lumayan enak
sih orderan masih gampang terus sainganya belum banyak juga karena kemana-mana
mesti dapet, muter kemana juga mesti dapet. Mungkin juga waktu itu belum masuk musim
libur mahasiswa juga ya. Pokoknya masih enak lah kak masih mudah. Nah yang terbaru
lagi pendaftaran masal di jambidan itu wah gila.
(P) : Sebelum pelarangan rekruitmen masal ya?
(N) : Iya pas desember itu 2000 apa ya. Hahaha gila kan? Yang dulu costumer jadi gojek.
Habis pendaftaran masal itu wah ngerinya anyep banget. Orderan sepi banget kak. Paling
sehari Cuma 5. Kan habis pendaftaran masal itu kan tahun baru kan? Wah itu sepi banget
Soalnya libur kan.
(P) : Lho tahun baru malah sepi?
(N) : iya kak malah sepi soalnya kan yang biasa pakai gojek kan pada pulang kampung.
Kan kebanyakan costumer menurut saya pendapatan utama di jogja itu kan mahasiswa
kak. Kan mahasiswa banyak banget di jogja. Nah sebelum di jambidan, misal saya disini
nah order dari hartono mall masih bisa masuk ke hp saya padahal kan jauh kan? Soalnya
waktu itu masih pakai sistem acak jadi pakai sistem prioritas jadi driver yang jarang online,
yang sering milih-milih orderan pasti bakal sepi. Terus yang kalau hujan tetep berangkat
itu juga jadi prioritas. Dulu kalau hujan aku malah seneng banget aku karna apa, jadi begitu
kita selesai orderan langsung masuk orderan baru soalnya jarang banget yang on bid kan.
Nah itu yang bikin akun kita jadi akun prioritas di gojek kan bahasanya ini akun sering on.
Nah habis itu kan ada pendaftaran masal to, eh sebelum pendaftaran masal kan tarifnya
turun lagi jadi 1600 pas november akhir. Haduuuuhh toilet aja 2000 masa gojek 1600. Tapi
waktu itu belum ada kepikiran mau demo atau apa sih kak soalnya belum kepikiran
masalah jambidan itu. Sampai sekarang nih masih turun. Jadi hari ini nih kepastian tarif
mau gimana, kan ada perwakilan yang ngerembuk sama pemerintah kan. Tapi sebenarnya
tarif yang rusak banget itu tarifnya grab. Pasarnya itu grab. Naik grab itu Cuma 2000 lho
kak. Mbaknya pernah pakai grab nggak mbak?
(P) : Enggak
(N) Pakai grab itu Cuma 2000 lho mbak. Terus yang gila lagi sekarang promonya gratis
ongkir untuk grabfood sampai jarak 7 kilo. Misal dari kosan beli makan dimana sampai
area 7 kilo itu banyak banget. Misal aku order dari hatono mall ya, misal aku pesen
grabfood ke gudeg pawon daerah belakang bonbin disitu order jauhnya segitu tarifnya di
grab itu 1200 eh tarif ongkir gojek 12000 kalau pakai grab itu masih gratis ongkir.
Promonya gila banget. Jadi grab itu costumernya di gratisin terus drivernya di subsidi
12000 sama grabnya. Kalau sekarang pakai gojek ongkirnya 12000 pakai grab gratis siapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
yang nggak kepingin sih kak? Daripada bayar kan mending gratis. Nah itu juga yang salah
satunya bikin gojek sepi. Tapi kalau sekarang udah normal lagi soalnya banyak yang mikir
kalau aku tanya sama costumer-custumerku sih ah mas mending pakai karya anak bangsa
aja atau ah males mas mending pakai gojek udah males install lagi, ah pakai yang lokal
aja. Eeee aku juga pakai grab kak, aku punya akun grab juga. Kalau aku tanya costumerku
udah lama belum pakai grab? Baru ini kok mas dikasih tau temen katanya gratis ini ini tapi
biasanya pakai gojek mas. Promonya grab emang gila-gilaan kak. Padahal sebelum promo
ini bisa dibilang tarif grab itu nggak manusiawi lah kak nggak sebanyak gojek. Kalau gojek
kan minimal 8000 kan kak, 10 kali tarikan udah keliatan uang kan 80.000. kalau grab
Cuma 4000 kadang 5000 juga potongannya banyak dari grab. Dari dulu driver driver grab
itu apa ya yang susah masuk gojek itu ya mau nggak mau sebenernya. Sebelum promo itu
grab sepi luar biasa. Nyari 5 orderan grab itu bisa seharian. Kalau sekarang lagi promo ya
bisa tutup poin terus. 10 trip lah. 5 trip itu bonusnya 25.000 10 trip itu 45.000 jadi
akumulasi bonus 10 poin bisa bonus 60.000. nah aku kalau nge grab juga kalau misal
gojeknya udah tutup poin sih kak. Misal nih jam segini udah ke kumpul poin 20 mau
dilanjutin juga udah males kan ah bonusnya udah keluar ini 80.000 yaudah tinggal nge
grab. Karena aku nge grab ya itu promonya gila banget jadi rame tapi uangnya sedikit.
(P) : Itu kapan grab?
(N) : Aku daftar grab baru febuari ini kok kak. Itu aja aku harus pulang ke purbalingga
bikin skck. Soalnya skckku ditahan waktu daftar di purwokerto. Tapi sekarang udah
dikembaliin tapi aku males ambil soalnya buat apa udah habis masa berlakunya juga kan.
Sebenernya aku masih megang grub purwokerto juga terus dikabarin mas ini skcknya
belum diambil dulu waktu pendaftaran diambil aja, tapi batinku buat apa udah mati juga
biarin aja. Kalau mau dikembaliin kenapa nggak dari dulu kenapa ditahan? Padahal di
jogja sendiri skcknya nggak di tahan. Kalau sekarang sih aku kalau sekarang tu bisa
dibilang buat tutup poin ya kak itu harus berdarah-darah heheh harus panas-panasan hujan-
hujanan ya memang dulu juga gitu tapi sekarang perjuangannya lebih berat. Soalnya di
jogja ini musuh terbesarnya bukan ojek pangkalan, bukan becak atau apa tapi sesama
driver gojek. Kenapa sesama gojek? Itu karena orderannya sepi. Ohya aku belum cerita
kalau di jogja ini sistemnya udah diganti bukan prioritas, jdi sistemnya diganti jadi nearby
yaitu sistem terdekat. Pokonya yang dekat dari warung atau dekat dari costumer itu yang
dapat. Nanti aku tunjukin. Kalau aku sih ini masih polosan, masih polosan maksudnya kan
sekarang sama-sama gojek kak jadi apa ya banyak yang istilahnya kalau di jogja itu tuyul
pakai tuyul, jadi hapenya harus di oprek terus dipasang fake gps. Jadi gini aku kasih tau
sekalian. Fake gps itu bisa misal kita disini kalau hartono mall itu kan nggak mungkin
nyantol kesini kan karna saking jauhnya dan saking banyaknya driver disana. Ni aku kasih
lihat
(P) : Ada fotonya?
(N) : Enggak, bukan foto. Ini real (nunjukin aplikasi tracker, yang fake gps ada
bayangan hitam). Nah ini yang titiknya kayak gini itu pakai fake gps kak.
(P) : Ooo begitu
(N) : Jadi sekarang gojek itu nggak butuh driver rajin. Butuhnya driver yang jagain warung
kak. Karna sistemnya yang nearby terdekat. Kayak saya kan nggak pernah mangkal kak,
dari dulu nggak suka mangkal kak sukanya jalan-jalan. Kayak dulu pas dapet mbaknya
kan habis nganter ke kota gede kan terus dapet orderan lagi ke daerah sini terus dari sini
ntar dapet orderan kemana lagi gitu. Nah aku senengnya gini jalan-jalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
(P) : Hmmmm..mobile
(N) : Yaa nongkrong iya nongkrong tapi nggak dijadiin kebiasaan lho. Ini contoh yang
pakai fake gps (nunjukin aplikasi tracker) mbaknya tau kindai nggak?
(P) : Yang di deket selokan itu?
(N) : Iya kindai itu nah ini kan kita lihat, nah ini tu motor-motor ini itu sinyal gojek. Aku
kan aktif nah ini sinyalku. Jadi simbol motor ini nunjukin ada driver. Nah tapi kalau yang
pakai fake gps itu kan ini tandanya simbol motonya ini bayangannya hitam. Kalau yang
polosan itu kayak gini kak bayangannya abu-abu. Nah yang lebih ngelihatin banget kalau
ini tuyul, itu gini kita pencet yang ada sinyal go food
(P) : Kalau yang tadi sinyal go ride?
(N) : Iya yang tadi itu sinyal go ride. Nah ini kak (pindah ke sinyal go food) ini kan warung
kindai, nah ini kan titik koordinat warung kindai. Pokonya yang paling deket sama ini itu
yang dapet orderan di kindai. Nah mbaknya lihat. Ini sinyal drivernya bisa pas banget di
kindainya. Berarti orang ini masang titik pas di kindai.
(P) : Jadi sinyalnya driver itu bisa ada di kindai tanpa orangnya harus ke kindai?
(N) : Iya, tanpa orangnya harus ke kindai. Nah jadi misal saya nitik di sini itu udah pas
kak. Ini contoh gampangnya yang pakai tuyul itu kayak gini. Lihat nih dia bisa pas banget
titiknya di kindai. Ini soalnya dia pakai aplikasi root. Aplikasi yang menurutku jahat
banget lah.
(P) : Jadi drivernya bisa aja disini lagi ngopi tapi dia bisa aja nanti dapat order di kindai
soalnya dia naruh titiknya dia di kindai gitu?
(N) : Nah iya betul.
(P) : Ooo begitu ya, aplikasinya kayak gini?
(N) : Ini bukan aplikasi rootnya. Ini aplikasi surveyor. Aplikasi ini buat ngecek mana aja
sih yang ada lokasi go foodnya, mana aja sih drivernya dimana aja sih. Ini bukan aplikasi
fake gps bukan. Ini Cuma buat ngecek berapa drivernya disini gitu. Kalau mau tau juga di
lokasi itu ada yang pake tuyul berapa. Pokoknya yang jelas banget iya masa sih kak kita
berhenti di titik pas banget di warung. Meskipun kita nongkrong di warungnya, kalau gps
asli kita pasti nggak akan se pas itu titiknya. Ini soalnya kindai itu terkenal tempat root-
root an. Kalau sini ya gudangnya tuyul itu jakal km 1-5 itu orangnya pakai tujul semua.
Jadi kalau ada warung 1 ramai nah bungong jeumpa. Jadi warung itu di tongkrongin ada
10 driver pakai titik semua nitik disitu nah gimana mau loncat coba, gimana orderanya
mau loncat ke driver polosan. Kalau saya lewat ke jakal paling males karena disana nggak
bakal dapat orderan. Soalnya orderan pasti dapetnya ke mereka semua. Dan disana itu
udah blok-blokan misal nge root disini, ini Cuma khusus yang nge root disini, kalau
mereka nitik di tempat lain pasti bakal ribut.
(P) : Jadi saingannya udah bergeser ya yang dulu ribut sama opang sekarang ribut
sama sesama diver ya?
(N) : Iya parah pokonya kak, se indonesia kayaknya gojek paling nyaman nggak ada
konflik sama opang itu jogja. Tempat paling enak buat nge bid itu di jogja dibanding
berjuang ngelawan opang, yang demo-demo itu nggak ada. Mbaknya pernah denger di
jogja ada demo sama ojek pangkalan? Enggak kan? Haah tapi sekarang malah sainganya
sesama driver. Bahkan yang dulu gembor-gembor yang ngomong fake gps itu haram yang
ngomong jangan pakai tuyul itu sekarang pakai. Karena sistemnya sekarang nearby.
Karena Cuma nitik doang nggak usah nunggu di warung bisa tetep dapet. Kalau titik itu
kan kita order si server pasti nyari dari titik terdekat yang order jadi menangan banget lah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
yang tuyul. Kalau saya apa ya niat kerja halal masa sih nggak dikasih orderan. Orang yang
nggak halal aja dikasih rejeki masa kita enggak. Aku nggak kepikiran malah make yang
tuyul-tuyul itu. Aku masih sendiri ya kak tapi misalnya aku udah punya anak istri masa
iya aku mau ngasih uang dari hasil yang nggak di ridhoi banyak orang. Sekarang yang
pakai titik yang harusnya masuk saya jadi nggak masuk saya kan doa nya jadi jelek. Itu
baru satu orang aja dari saya, gimana yang lain? Masa mau makan uang kayak gitu sih kak
kan apalagi buat anak istri, iya kan. Malah jadi perutnya buncit nanti hahaha.
(P) : Oh berarti sistem sekarang berubah ya dari prioritas jadi nearby (terdekat) ya?
(N) : Iya.
(P) : Terus mas kalau sistem kayak performa itu menurut mas yang udah ngalamin di
lapangan itu apakah sistem performa yang diterapkan sudah dirasa adil apa belum?
(N) : Kalau menurut saya enggak. Kenapa enggak? Sekarang gini kak saya dapat orderan,
tapi yang cancel costumer karena warung tutup atau disengaja. Misal mbak order terus di
cancel ah asal cancel gpp, padahal drivernya yang rugi karena performanya turun. Misal
Cuma 9 orderan yang dijalani dari 10 orderan masuk. Itu kan performanya jadi 90%
padahal driver minimal performa untuk dapat bonus itu 55% gitu lho kak. Jadi kalau
banyak tembakan atau apa itu kita cancel orderan 2 kali, misal eh di jogja juga banyak
orderan fiktif sih kak. Order fiktif itu orang jahil kurang kerjaan. Misal dia order ngawur
orangnya nggak ada. Ya itu emang sengaja nggak ada biar si drivernya yang cancel
orderan. Kalau kita cancel orderan dalam sejam itu kita dapat sangsi suspen 30 menit.
Akun kita di kunci 30 menit. Sedangkan kalau 30 menit dibuat muter kan siapa tau dapat
kan kak. Terus akun habis kena suspen itu pasti anyep orderan pasti susah masuk. Soalnya
menurut server, kita kan kerja sama server kak bukan sama orang, nah menurut server
nurut apa yang diperintahin dari awal kan, jadi entah itu orderan fiktif atau apa tetep nggak
ada toleransi. Misal gini orderan yang sama, orderan yang sama itu bisa merugikan driver.
Misal mbak deket sama saya, mbak tiap hari order gojek kan tiap pagi atau tiap apalah, itu
bisa kena suspen. Auto suspen. Dikiranya orderan itu orderan fiktif. Wah ini tiap hari order
buat ini. Padahal enggak itu orderan asli. Tapi karena kita kerja sama server server gimana
sih kak, ya kan?. Banyak kok temenku yang kena auto suspen. Auto suspen itu ada 2, kita
masih bisa banding atau langsung putus mitra. Ada lagi yang auto putus mitra. Maksudnya
banding kan kita bisa jelasin misalnya kenapa sih akun saya di suspen, akun saya nggak
aktif? Kita bisa jelasin kalau orang ini emang tiap hari order dan driver yang ada disitu
Cuma aku. Nah kita masih bisa jelasin bisa buat anu apa ya kesempatan gojek itu aktifin
akun kita lagi gitu kak. Nah tembakan-tembakan kayak gitu itu ngerugiin banget sih. Ya
bukan salah kita juga kan mau orderan gitu, yang ngasih juga sistem kan? Kita jalanin
orderan kan sesuai sama yang masuk ke hp kita. Tapi kenapa keseringan dapat orang yang
sama kok langsung di suspen.
(P) : Di peraturan ada nggak?
(N) : Di peraturan itu nggak ada, notifnya dari gojek itu jangan takut mengambil orderan
dari orang yang sama. Tapi itu menurut saya hoax. Soalnya masih banyak temenku yang
kena suspen atau putus mitra gara-gara itu. Padahal dari gojek kan sering dapet notif kan
itu jangan takut mengambil orderan yang sama, jangan takut menyelesaikan order misal
mbak order di OB tapi turun di egois kan belum sampai titik tujuan to tapi udah di selesein.
Kan kita kerja nurutin costumer to? Tapi namanya juga kerja sama server ya harus agak
pinter sedikit daripada resikonya gede. Kalau udah di putus mitra nggak bisa daftar lagi.
Kalau saya misal pagi ini dapet mbak, terus misal nanti pulang kampus sama temenya kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
nggak order gojek an. Terus misal besok ngampus order gojek lagi dapet saya terus kan
server bisa ngebaca to mbak ini kemarin order dapat saya sekarang order dapat saya lagi
nah ini bisa jadi masalah kak. Bisa dikira order tembakan jadi dikira mbak order hanya
buat saya.
(P) : Terus perasaanya gimana tuh?
(N) : Sakit banget.
(P) : Sakitnya gimana?
(N) : Ya apa sih ya, ya padahal kan kita kerja sesuai aturan, sesuai apa yang tadi saya
omong. Kerja sesuai order yang masuk ke kita. Kan server yang masukin orderan ke kita
kan. Kalau nggak boleh ambil order yang sama kenapa nggak dimasukin ke order yang
lain, kenapa masih masuk ke saya gitu. misalnya kalo gojeknya misalnya pagi ini mbaknya
order dapet saya, nah besok mbaknya order lagi dicariin driver lain gitu kan nggak tetep
masuk ke saya. Karna saya yang terdekat.
(P) : Pernah nggak ngalami gitu?
(N) : Kalau saya sendiri pernah tapi nggak sampai yang putus mitra, nggk sampai yang
suspen juga. Jangan lah kak. Pernah juga dapet orderan yang sama kalau saya sih kalau
suspen putus mitra itu tergantung sama hmmm apa namanya ya sugesti. Sugesti kita. Kalau
kita ragu mending jangan. Tapi kalau yakin niatnya kerja diyakinin pasti enggak. Soalnya
saya pernah sih kak beberapa kali dapat orang yang sama. Misalnya saya nganterin mbak
ke egois ini mbaknya Cuma sebentar lah tapi saya udah pergi sampai OB, nah mbaknya
order lagi dapat saya. Pernah aku kalau kayak gitu. Aku juga waktu itu ragu-ragu sih kak
tapi butuh juga butuh poinnya, kalau di cancel kan kita yang rugi kak padahal kita nggak
mau order itu juga masuk ke kita. Beberapa kali sih gitu saya tapi nggak sampai putus
mitra.
(P) : Terus kalau sistem poin itu dirasa udah cukup adil belum bagi driver?
(N) : Kalau sistem poin? Buat pemasukan driver gitu apa kak? Bonusnya atau gimana?
(P) : Ya enggak sih, maksudnya dengan sistem poin yang seperti itu, kan mas tadi cerita
sistem poinya berubah ubah juga kan, nah itu apakah sistem poin yang diterapkan
apakah sudah dirasa adil bagi driver atau belum?
(N) : Hmmm ya apa ya kak, sebenernya kalau di jogja itu kurang adil, karena apa karena
jogja jogja itu masih disamain sama kota-kota kecil. Jogja kan sebenernya kota gede kota
ternama. Siapa sih yang nggak tau jogja? Tapi bonusnya pemasukannya masih disamain
samak kota-kota kayak misalnya yang kecil-kecil purwokerto. Pokoknya yang kota-kota
kecil lah. Pokoknya kota-kota kecil kenapa masih disamain sama kota-kota kecil.
Sedangkan di jakarta kayak di jakarta itu pendapatan minimum 12.000 per sekali narik.
Nah bonusnya 200.000 itu cuma bonusnya di Jakarta. Nah kenapa di jogja bonusnya
80.000 nah 80.000 ribu itu berapa kota. Ya masa disamain sih sama kota kecil, ya
maksudnya gimana ya bukanya pingin di istimewain banget tapi kenapa masih disamain
sam kota-kota kecil lain lho kak kenapa bonusnya disamain sama purwokerto padahal
drivernya banyakan sini, orderan banyakan sini terus lebih terkenal jogja juga masa sama
kayak kota-kota kecil. Seharusnya ya agak di istimewain lah diatasnya kota-kota kecil
meskipun nggak harus sama kayak jakarta. Cuma ya masa nggak ada bedanya gitu lho kak
narik di jogja sama di purwokerto kalo lagi pas sama-sama rame.
(P) : Emang harusnya gimana tuh mas kalau menurut mas yang adil ?
(N) : Kalau menurut saya bonusnya di tambahin kalau yang buat area jogja lho kak. Okelah
misalkan purwokerto bonusnya 80.000 ya jogja ditambahin berapa gitu ya nggak harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
200.000 kayak jakarta karena per kota juga beda sih kak. Akun jakarta kalau dibawa ke
sini bisa, kan bonusnya 200.000 tuh 3 hari narik udah suspend karena nariknya nggak di
jakarta hahaha kalau mau pindah kesini harus laporan dulu. Kayak saya waktu itu di
purwoketo kan terus saya mutasiin kesini. Harus laporan cabut dari purwoketo terus
laporan di jogja. Terus sedangkan jogja kan menurut saya masa disamain sama kota-kota
yang kecil. Ini kak sebentar (ngeluarin hp) yang bonus 80 itu mana aja ya ini kak beda-
beda per kota.
(P) : Kalau menurut mas kenapa tuh jogja bonusnya harus dilebihin itu kenapa tuh?
(N) : Menurut saya gimana ya..
(N) : Yang jelas sih biaya hidupnya kak buat operasional disini kan lumayan juga kan
dibandingin kota-kota kecil. Ini kak kalau mbaknya mau tau, tapi tulisanya kecil banget
(nunjukin hp) ini untuk area palembang, untuk area palembang bonusnya segini, terus apa
lagi dan jogja itu nah ini jogja itu disamain sama kota-kota kecil kak, segini. Ini yang poin
14, 16, 20 bonusnya 80ribu. Padahal jogja kan kota gede. Ini yang dibeda-bedain kan kota-
kota gede kak kayak bali. Nah ini jogja diratain sama kota-kota kecil mana aja tuh harusnya
ada istimewanya lah diistimewain jogja. Ini kalau mbaknya tanya adil apa enggak ya.
(P) : Hmmm oke. Terus kalau menurut mas selama satu tahun ini ya kurang lebih di
jogja ini selama menjadi mitra gojek, hal-hal apa sih yang dirasa udah cukup adil dan
hal-hal apa yang dirasa belum adil buat driver?
(N) : Hal-hal yang belum adil dulu ya kak. Hal-hal yang belum adil itu gini, si nadiem kan
orang pinter kan, orang yang punya gojek lah investornya memang dari luar aku tau. Nah
apa dia nggak mikir kalau ada yang pakai fake gps. Itu fake gps baru satu lho kak,
itungannya sih masih rendah lah ininya tahapanya masih rendah. Ada lagi yang lebih ngeri
dari fake gps itu, pakai aplikasi modding. Jadi modding itu bukan aplikasi standart dari
gojek. Jadi di modding itu bisa (1) kalau dapat orderan di cancel performa masih utuh
100%, modding yang ke 2 itu bisa milih orderan misal go foos semua. Jadi mau dimana-
mana dapat orderannya pasti go food. Modding ke 3 yang paling ngeri itu matiin yang
kayak tadi itu lho kak sinyal-sinyal goride punya yang lain. Misal di hartono mall itu ada
10 driver itu satu orang yang pakai fake gps yang pakai modding yang bisa nimpa sinyal
driver lainnya itu lho kak, nah itu dari 10 driver itu sinyalnya bisa mati semua kecuali yang
punya mood itu meskipun sinyalnya mati semua di signal go ride di signal costumer itu
mati semua tinggal 1 orang itu dan disini ada. Ya iya kenapa sih emang dari dulu sih
ngomong nanti update an selanjutnya yang tuyul-tuyul bakal ken suspen, yang moddingan
ini bakal putus mitra atau apalah daaari dulu tapi sampai sekarang nggak ada realisasinya
hahaha malah yang tadinya nggak pakai tuyul jadi pake, yang tadinya nggak pake modding
jadi pake. Yang tadinya Cuma tuyul sekarang tambah lagi pakai modding lah kenapa ya
kak nggak ada penangkal yang ini lho apa ya sistemnya gimana ya apa iya sih masa nggak
tau ada yang mau bobol masa nggak bisa bikin sistem yang semuanya harus polosan gitu
lho kak. Kalau saya di jejerin sama orang-orang yang pakai tuyul itu bakalan kalah nggak
dapat orderan. Kayak hape saya itu ya, hape saya itu ya ngga Cuma hape saya sih, gps itu
jalan-jalan lho kak nggak Cuma di titik itu disitu, tek udah berenti disitu nah punya kita
kan jalan-jalan. Saya di rumah aja bisa meleset beberapa ratus meter itu nggak senengnya
masih semakin aku pernah denger kata-kata semakin sistem itu dijaga pasti bakal ada yang
bobol, maksudnya semakin keamanan itu diperkuat pasti ada yang lebih pinter yang bobol.
Misalnya saya di egois kafe kak, ini kan titik ku (nunjukin aplikasi driver di hpnya) lihat
kan titiknya nggak pas kan, melenceng jaraknya dari tempat kita ini. Nah titik ini kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
juga bisa jalan-jalan sampai sini (nunjuk sebuah titik yang agak jauh dari tempat
wawancara berlangsung, red: egois kafe) jadi kalau ada orderan dari egois kafe ya aku
belum tentu dapet kak soalnya titiknya melenceng nih. Apalagi aku polosan nggak pake
mod nggak pakai apa, ini aplikasi standar. Ini tampilan gojeknya ( nunjukin aplikasi
driver dan beberapa fitur serta bagian dari aplikasi tsb). Ini ada nominal uang kan kak,
ini saldo gopay saya. (nunjukin halaman muka aplikasi driver) ini disini ada settingan
nonimal uang kan kak, ini modal untuk go food. Kan go food ditalangi driver dulu kalau
bayanya cash. Misal mbak order go food senilai 40.000 kita setel uang 50.000 itu masih
masuk saya, kalau ada orderan di atas 50.000 itu masuknya nggak ke saya. Itu masuknya
ke yang lebih banyak masang uangnya. Misal mbaknya pasang semua itu orderan berapa
juta itu masuk. Iya ada itu yang beli sepatu di hartono mall sejuta dua juta tapi kan males,
malesnya kenapa kak, kita modal uang sejuta Cuma dapet 8.000. kenapa nggak berangkat
sendiri aja? Iya sih memang harus dilayani tapi kan jarang lah ada yang mau kalau itu
pakainya cash. Kalau pakai gopay lah masih. Misal pakai cash, kita udah beli sejuta sampai
rumahnya orangnya nggak keluar atau ternyata itu order fiktif hayo gimana? Kecuali kalau
mereka pakai gopay, kita selesain orderan itu uang masuk ke kita jadi lebih aman. Kalau
saya sih nyetelnya seatus dua ratus ribu dan alhamdullilah belum pernah yang namanya
saya beliin orangnya nggak ada itu belum pernah. Misal kalau ada orang pesen tapi nggak
bisa di hubungi, di chatting nggak bisa, di wa nggak bisa tapi alamatnya lengkap itu saya
Cuma spekulasi itu aja kalau poin saya udah mepet, kalau ambil orderan ini dapat bonus
segini itu saya ambil. Kejadian ini pernah juga tapi alhamdullilah setelah di samperin ada
juga orangnya. Cuma kalau di bohongi sering, udah sampai lokasi di cancel
(P) : Rasanya gimana mas?
(N) : Sakit lah kak
(P) : Sakit itu gimana? Marah kah sedih kah?
(N) : Sedih, yang jelas sedih, mau marah pun ya hak mereka sih hak mereka juga. Yang
jelas sedih. Ya kalau deket sih ya kak, kalau jauh? Kalau udah jalan jauh tapi di cancel
atau warungnya tutup. Terutama kalau warungnya tutup gitu lah hehehe sakitnya sakit
sedih sih. Yang harusnya dapet orderan ini dapet poin segini malah nggak jadi atau udah
niat udah nganter di depan rumah nungguin malah di cancel. Mau marah-marah pun ya
gimana ya nggak enak juga kan
(P) : Nggak enak gimana tuh?
(N) : Nggak enaknya kalau saya tuh kalau orangnya cancel tapi konfirmasi itu aku
maklumi tapi kalau orangnya cancel sendiri tanpa hubungi saya itu mesti saya hubungi
saya marahi. Marahnya bukan lewat chatting langsung lewat telpon gitu kak
(P) : Marahinya gimana tuh?
(N) : Marahinya gitu apa paling yang tentang performa, gimana nanti kalau bonus saya
nggak turun kalau yang go food lho mas kok di cancel mas padahal saya udah beliin ini
ini ini gitu. Padahal ini uangnya mau buat ini. Biar sananya ngerasa kasihan juga biar sana
nggak seenaknya mainin driver lah kak. Temen saya ya kak temen saya pernah dapet
orderan go food terus di cancel. Dia udah beli, dia udah beli makanannya tapi di cancel.
Nah yang nggak terima itu malah saya lho kak soalnya saya bayangin itu kalau saya yang
di gituin gimana. Langsung kak orangnya tak telpon tak marahin sampe sana maaf-maaf
gitu. Pernah juga aku ada kasus lumayan gede. Hampir booming juga di jogja waktu itu.
Jadi aku dapet orderan di hmm mbaknya tau malioboro? Aku di malioboro dapet orderan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
di cokroaminoto di perempatan patang puluhan nah di daerah itu. Ini kasus saya paling
gede ini jadi kan saya dapet orderan itu setengah 12
(P) : Go ride?
(N) : Go food. Sudah di konfirmasi iya terus ban motor saya gembes lho kak waktu itu
hujan, emang saya hujan-hujanan dari sore saya hujan-hujanan terus haduh ngantenya
lumayan jauh. Nganternya itu di tikungan ringroad barat sama ringroad selatan pokoknya
di daerah itu. Di tempat pijet, spa. Yang order cewek tapi pas saya telpon yang angkat
cowok. Wah daripada nanti saya repot soalnya udah malem dan nggak ada tukang tambal
ban terus orderannya itu saya cancel. Orderan di cancel itu otomatis langsung masuk driver
lain jadi saya nggak konfirmasi dulu. Saya nggak konfirmasi dulu soalnya saya tau orderan
itu pasti masuk ke driver lain dan driver itu pasti beliin. Saya nggak konfirmasi terus
sampai rumah apa ya ternyata udah di telponin orangnya mau titip rokok terus aku
ngomong lewat sms sih, maaf mas orderannya udah saya cancel ban motor saya gembes
mas mau bocor. Daripada saya nanti repot kan jadi saya cancel mas. Terus aku langsung
tidur. Nah pagi-pagi jam 6 aku buka hp itu orangnya balesin smsku. Balesnya apa coba
kak, anjing lo udah saya tunggu-tunggu malah di cancel, pokoknya anjing-anjingin saya
bajing-bajingin saya ya siapa yang terima sih kak orang bangun tidur digituin baca sms
kayak gitu lho kak, saya nggak bales sms bales ngatain itu enggak soalnya nanti jadi bukti
kalau saya ngomong kasar ya kan. Cuma saya screenshot terus saya telponin orangnya.
Telpon pertama diangkat soalnya saya emang ngomel-ngomel sih ini maksudnya apa kok
ngomongnya gini, padahal makanannya juga udah di beliin sama driver lain tapi orang itu
kayak nantang saya lho kak, kayak ngeremehin banget driver gojek.
(P) : Bilang apa emangnya?
(N) : Ya itu tetep ngomongin yang jelek-jelek itu. Ngomong yang jelek-jelek. Kan aku ada
buktinya tetep aku terror in aku telponin terus. Aku tetep narik kak tapi setelah narik aku
mesti nelponin terus begitu nelpon dimatiin telpon dimatiin sampe beberapa puluh kali
gitu terus. Terus saya ngomong di grub saya gini gini gini terus ohya terus saking keselnya
terus saya posting kak di grub gojek jogja. Ya itu yang nggak terima banyak. Karena yang
merasa jadi gojek kan nggak Cuma saya yang dijelek-jelkin kan bukan saya, yang di jelek-
jelekin kan gojek. Gimana sih jadi driver gojek aja nggak becus ini ini ini padahal saya
udah cerita kronologinya baik-baik tapi sananya tetep kayak gitu lho kak. Akhirnya kan
banyak yang nggak terima juga kan malah udah sempet mau di hijau in mau di temuin,
sampe dilacak-lacak ini orangnya ini kerja disini orangnya sampai ketemu ini, sampai di
facebook udah rame banget. Postingan setengah jam apa ya yang komen udah 600an udah
tinggal nungu komando dari saya datang kesnaa udah habis kak beneran. Tapi saya nggak
se tega itu sih saya juga kasian juga kan. Udah sempet ada yang stand by disana, beneran.
Aku udah di tkp ini gimana. Ya maksudnya yang tadi aku udah ngomong itu jangan
seenaknya sama driver gojek lah kak. Aku kan juga udah sempet nge share nomor ini
tolong di teror, jadi kan akhirnya yang nerror orang itu bukan Cuma saya, yang nge telpon,
sms in, nge wa kan bukan Cuma saya jadinya, bukan Cuma aku. Hampir se jogja iu
kayaknya terus akhirnya udah hampir panas banget, orang nya telpon balik ke saya. Eh
telpon balik sampe nangis-nangis minta maaf lewat telpon sebenenya gimana ya kak udah
nangis-nangis lewat telpon tapi kan waktu itu posisinya udah panas banget driver jogja
udah panas banget sampai di pagodja juga rame, mas ini mau di hijau in atau gimana? Tapi
waktu itu kan saya udah tidur. Akhirnya kan saya waktu orangnya telpon mau gimana
terus saya matiin dulu komentar di facebook, terus orang ini mau gimana lho soalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
545
546
547
masalah ini udah terlanjur gede soalnya orangnya nggak minta maaf. Kalau orangnya
minta maaf dari awal nggak bakalan se gede itu kak. Intinya sih biar pada tau aja lah jangan
main-main sama driver gojek karena sekali driver gojek itu ngumpul wah ngeri karena
solidaristasnya emang tak akui kuat antar grup antar driver sampe waktu itu ada yang
bilang mas itu kalau mau minta maaf tolong dibikinin video upload di facebook live apa
gimana eh dianya nggak mau malah bilang udah mas saya mau ke kosan mas aja minta
maaf tapi tolong jangan di rekam ya mas jangan di foto ya mas sambil nangis-nangis. Aku
bawa saksi juga dari gojek ada beberapa orang biar masalahnya seandainya orang itu
datang minta maaf terus damai itu ada saksinya lho kak ya walaupun juga ada
dokumentasinya sih diem-diem. Orangnya datang beneran lho kak cewek sendirian datang
sendirian ke kosan saya. Nah dari situ kan karena saya orangnya nggak tegan apa gimana
kok berani banget datang sendirian lho kak buat minta maaf itu. Tak kira kan sama
cowoknya atau apa eh datang sendirian. Nah dari situ kan ah berarti orangnya datang ke
kosan saya itu udah tak maklumin oh berarti orangnya beneran mau minta maaf dari
kesalahannya. Terus itu temen-temen saya sempet ada yang dokumentasi buat di posting
lagi kan ini kasusnya udah clear gitu orangnya minta maaf sampe nangis-nangis juga terus
janji nggak bakal ngelakuin lagi. Karena saya punya bukti sih kak bukti sms dia kenapa
semua panas soalnya yang ngerasa gojek nggak Cuma saya ternyata orang itu berani-
beraninya datang sendiriian. Terus pas mau pulang, itu kan salaman sama saya, nyalamin
uang. Udah saya tolak, tapi di ini aja apa maksudnya dipaksa aja yaudah nggak papa.
Pulangnya kan sama temen saya itu biar aman lho kak terus saya kan ada dokumentasi
video juga terus saya hpus sih kak soalnya habis itu pacarnya kan minta biar dihapusin
semuanya foto-fotonya j uga dihapusin terus pas orangnya udah pergi aku tengok uangnya
berapa coba kak, sejuta. Orangnya ngasih sejuta. Nah setelah itu aku hubungi lagi
orangnya, nomor itu aku hubungi lagi, mbak ini uangnya gimana tak kembaliin aja udah
masalahnya udah selesai nah yang ngangkat itu cowoknya jadi oh yaudah gapapa mas
uangny dipakai aja. Yang penting masalahnya udah selesai tolong itu foto-fotonya
dihapusin semua ya mas terus tolong semuanya diselesein sama driver-driver gojek itu di
ini lah pokoknya biar adem lagi. Terus saya gimana ya ya bingung juga sih waktu itu.
Katanya itu uang tanda minta maaf mbaknya. Aku sih mikir itu paling dari cowoknya,
cowoknya nggak berani jadi ceweknya disuruh maju. Ceweknya juga bilang maaf mas
semalem aku lagi kondisi mabuk berat. Tapi pada kecewa sih sama saya, kecewanya apa
karena aku Cuma ngeklarifikasi sama grub sendiri sih nggak ke orang-orang facebook
juga. Tapi juga klarifikasinya nggak se ramai yang aku posting. Ya karena menurutku sih
karena emang udah selesai ya kak orang aku bawa berapa ya 3 saksi orang gojek semua
ya akhirnya di maklumi sih. Sempet rame juga di facebook lho kak gara-gara masalah itu.
Kan dari situ juga kan yang di grub juga nggak hanya driver kan ada costumer juga. Kan
maksudnya yang diambil dari situ kan ya jangan seenaknya sama driver gojek itu aja sih.
Karena kalau Cuma uang 8.000 aku itu nggak butuh gitu lho kak. Karena Cuma uang 8.000
aku sampe di anjing-anjingin diomongin kasar itu aku nggak butuh. Driver gojek itu nggak
butuh yang kayak gitu sampe di marah-marahin beliin makan malem-malem pas hujan
Cuma dapet 8.000 itu nggak butuh. Pernah lagi cerita yang agak baik di jakal. Waktu itu
masih hujan aku dari perempatan jakal yang atas itu kan terus dapat orderan dari belakang
McD. Costumer telpon ini mas dimana ya mas soalnya aku buru-buru. Kalau ada orang
ngomong buru-buru itu aku langsung nggak enak. Nah terus aku jawab kan ohya bu saya
lagi di perempatan jakal ini bu posisi lagi macet gimana ya bu? Dijawab ohya gapapa mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
587
588
589
590
591
592
593
yang penting cepetan ya mas, aku jawab iya bu saya usahain. Haaaah emang macet saya
mau terbang, ya itu sebenernya saya udah cepet sampe nylempit-nylempit gitu kan sampe
tempatnya kok malah ibu-ibunya mrengut terus ngomel-ngomel mas gimana sih mas kok
lama banget. Emang lama sih sampe setengah jam an tapi kan aku udah ngomong
sebelumnya kalau kelamaan di cancel aja gapapa kok bu. Eh dia malah marah-marah
gimana sih mas kok lama banget gini gini gini saya udah nungguin lama udah telat juga.
Pokonya ngomel-ngomel. Begitu udah emang ibunya emosi sama saya saya baru mau
ngasih helm lho ibunya udah emosi sama saya. Terus nggak lama ini kak saya tunjukin
hape terus bilang, bu udah bu terus saya swipe tombol ini batalkan order, ribet. Aku cancel
di depanya kak sumpah aku cancel di depanya terus aku ngomong, bu kalau Cuma uang
8.000 ya bu, aku nggak butuh bu. Saya ini jual jasa lho bu. Kalau apa bukan soal tanggung
jawab aku nggak bakalan jemput ibu udah aku cancel daritadi bu, nggak butuh aku bu
8.000 sampe diomelin gini. Ibu siapa orang tua saya juga nggak pernah ngomel-ngomelin
saya sampai kayak gini, lah ibu siapa ngomel-ngomelin saya sampai kayak begini, saya
udah rela hujan-hujanan jemput ibu. Tak omelin sekalian itu kak sampe ibunya diem terus
tak tinggal pergi. Pernah itu hahahaha ya siapa yang nggak marah ya kak siapa yang nggak
sakit hati ya kak udah diusahain karena tanggung jawab sama orderan itu sampe sana
malah dimarahin ya berapa sih. Waktu itu dia malah pake promo Cuma 4.000 ya 4.000
dapet apa sih kak kalo nggak Cuma karena tanggung jawab. Saya ini jual jasa lho masa
kayak gitu. Emang ibu-ibunya kayak ibu-ibu sosialita lah kayaknya sih mau ada acara di
hartono mall gitu soalnya rapi tapi nggak seenaknya aja gitu lho emang saya langsung tak
cancel di depanya tak liatin di depanya terus saya bilang, bu lihat ya ini bu saya klik
batalkan order terus saya tulis ribet soalnya kan ada keterangannya, ya itu saya cancel.
Ibu-ibunya diem kayak pandangan kosong terus saya tinggal pergi. Ya males banget lah
ya ngurusin gitu.
(P) : wah ada ya costumer gitu?
(N) : Ya ada tapi kalau sekarang saya dapet yang bilang mas ini saya buru-buru tolong
cepet ya mending saya ah mbak nggak bisa mbak misal ngejar kereta atau ngejar pesawat
kan buru –buru terus aku bilang wah nggak bisa mbak, mbaknya mending cari driver lain
aja ya mbak tolong orderanya di cancel. Dia bilang gapapa mas yang penting orderanya
jalan dulu. Wah nggak bisa mbak soalnya apa mbak apa ya saya lebih utamain
keselamatan. Ya siapa yang tau sih di jalan mau gimana orang ngebut ya gimana sih posisi
orang buru-buru ya gimana gitu lho kak. Daripada gara-gara ngejar kereta ya kalau ke
kejar tapi kalau kita udah ngebut udah apa kalau ke kejar kalau enggak? Kita yang di
bintang 1 malah repot. Belum lama disini kak disini ada driver grab costumernya
meninggal gara-gara buu-buru. Ya kecelakaan disini pokoknya yang pas tikungan sebelah
sana. Jadi dia ngebut, ngebut emang permintaan costumenya karena ngejar apa nggak tau
itu yang jelas driver grab motonya masih baru lho kak masih plat merah putih itu tabakan
sama mobil pick-up costumernya meninggal. Lha kalau yang misalnya kalau sampe
costumenya meninggal yang disalahin siapa? Drivernya kan? Karena apa karena
costumenya bayar sama drivernya karena apa ya krena gojek itu kayak transportasi online
itu lho kak karena costumenya bayar buat naik jadi tanggung jawab ada di drivernya. Kalau
Cuma sih enggak urusan tapi kan orang itu bayar ke kita walaupun cum 8.000 itu kan udah
jadi tanggungan kita di jalan mau gimana itu kan tanggung jawab kita. Makanya kalau ada
orang yang buru-buru itu mending saya yang cancel atau saya minta mereka yang cancel.
Misalnya kan kereta jam 5 harus ke lempuyangan sore-sore ordernya jam 5 kurang 15 ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
594
595
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
629
630
631
632
633
634
635
636
637
638
639
nggak mungkin sampe lah meskipun udah ngebut kayak gimana. Di jalan kan nggak tau
kak entah ada apesnya jadi saya nyari yang slow aja kalau yang buru-buru males.
(P) : Itu kayak gitu karena apa ya mas?
(N) : Kalau apa ya sebenernya semua itu dari costumenya lah kak kalau nggak pingin telat
ya ordernya jangan mepet. Karena banyak yang buru-buru ordernya mepet bilangnya wah
mas aku buru-buru nih soalnya mau telat. Ini kak komentarnya masih ada. Saya waktu itu
jam berapa ya jam 6.45 di stasiun tugu dapet orderan di jalan bhayangkara. Mbak tau
nggak yang di sebelah malioboro itu lho? Nah saya posisi di depan stasiun tugu kan harus
muter lewat malioboro terus tembus sosowijayan baru ke bhayangkara jemput anaknya.
Emang ibunya udah buru-buru mas nanti anak saya udah buru-buru ya mas soalnya kan
baru orderan pertama masa udah di cancel? Terus saya iyain, dia tujuanya ke Jalan
Magelang KM 1 otomatis kan harus lewat jembatan Badran terus perempatan Pingit.
Emang sih di perempatan Pingit itu lampu merahnya lam, iya sih aku waktu itu nggak
kepikiran yang lurus lewat UJB, anaknya juga nggak ngomong diem aja, dia Cuma bayar
5.000. waktu itu saya lewat perempatan lampu merah pingit emang agak lama sih terus
beberapa hari keluar kayak gini (nunjukin hp) harusnya lewat UJB biar nggak kena macet
jangan lewat samsat perempatan pingit soalnya macet. Padahal orangnya sampai lho ya
nggak telat-telat amat masih di komentari kayak gini dan di bintang 4 padahal kita
ngerbutnya udah kayak gimana. Ya karena kalau enggak tanggung jawab mbak.
(P) : Jadi kalau dari pengalaman mas kayak nggak sebanding ya usaha yang dilakukan
sama hasilnya yang di dapat?
(N) : Betul, nah bintang 4 nya Cuma ini. Tuh semuanya bintang 5 ya komentarnya biasa
ucapan terimakasih gitu. Tapi ini lho kak ya udah sampai gitu ngapain harus gitu, se berapa
beratnya sih ngasih bintang 5? Kadang yang suka heran disitu lho. Terus nggak enaknya
di gojek ya.
(P) : Eh sebentar ini berartiyang nggak adil itu aja masalah costumer sama performa?
(N) : Iya. Nah enaknya kalau di gojek kayak saya yang fokus di gojek ini ya kak ya nggak
bergitu terikat asal mau berangkat kalau dikasih orderan ya dapat rejeki kalau enggak ya
enggak. Terus juga nggak harus jam segini berangkat nggak harus jadi nggak terasa keikat
banget soalnya saya gimana ya kak, saya itu paling males kalo di suruh-suruh misalkan
disuruh-suruh sama atasan ya kayak boss gitu itu saya paling nggak seneng. Saya mending
kerja sendiri yang dimana disitu saya yang jadi boss daripada saya yang kerja dimana harus
ini lah harus disuruh-suruh sampe dimarah-marahin di paido itu nggak suka. Menurut saya
ini di gojek paling enak sih, tapi itu nggak harus pokoknya bahasanya semau kita lah mau
gimana. Kita mau dapat uang atau enggak kan semua tergantung usaha kita. Terus ya
bonus juga lumayan walaupun 80.000 kalo di kaliin kan juga lumayan.. emmm enaknyaa
seneng aja sih kerja di gojek nggak capek walaupun saya dari pagi gitu sampai malem itu
saya ngerasain cape gitu nggak pernah karena saya jalaninnya dengan rasa seneng. Emang
saya seneng muter-muter itu saya seneng jadi nggak begitu apa ya nggak begitu berasa
capeknya tau-tau dapat uang, punya banyak temen banyak kenalan jadi kenal mbak juga
hahaha. Ini saya udah berapa kali ini 2 kali ini di introgasi. Yang pertama itu dari
mahasiswa UNNES tapi karena dia bidangnya di akuntansi keuangan jadi Cuma
pendapatan aja. Hari ini saya dapat berapa itu saya laporin (1:29:55) Itu dari temenku juga
sih, temenku punya temen yang kuliah disana sih jadi aku di introgasi. Hahaha. Tapi yang
ditanya soal pendapatan aja sih, hari ini dapat berapa mas terus di total mungkin sampai
dia tau uangku berapa hahaha kenapa harus gojek gitu lho.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670
671
672
673
674
675
676
677
678
679
680
681
682
683
684
685
(P) : Terus kalo ini mas soal kemitraan ini yang lumayan jadi bahan diskusi juga kan
soal kemitraan itu. Nah kalau menurut mas yang jalanin, sebenarnya jdi mitra gojek
itu kayak gimana sih?
(N) : Jadi mitra gojek? Kalau sekarang apa ya dibandingin kalo orang kantor itu mitra 1
kan kalo mitra 2 drivernya. Hmmm kurang dapat perhatian lah kak dari kantor gojeknya
soal masalah yang nggak simpel sih sebenernya gede tapi simpel. Kan banyak tuh driver
yang kecelakaan, meninggal mana ada orang kantor yang datang ke rumah. Ya nggak
harus santunan lah kak, layat aja nggak ada. Tapi kalau karyawan kantor itu yang dikasih
karangan bunga ato apa itu orang kantor datang semua, itu yang bikin apa tadi masalah
mitra?
(P) : Sebenernya menurut mas, yang udah ngalamin gitu ya di jalan, sebenernya tuh
jadi mitra gojek itu gambaranya kayak apa sih tanpa melihat klausa ya, kenyataanya
gitu jadi mitra gojek itu gimana sih?
(N) : Jadi mitra gojek menurut saya itu kayak mainan game. Ya itu hehe jadi harus muter-
muter nyari orderan udah dapet harus dijemput terus dianter gitu lho kak terus ngumpulin
poin biar dapat game, jadi saya itu kerja seneng karena saya anggap gojek itu kayak game
yang asik dan menghasilkan.
(P) : Dengan status kemitraan yang seperti itu menurut mas status mas gimana?
(N) : Nggak ngaruh sih kak menurut saya saya bukan orang penting dan saya Cuma jalanin
orderan yang masuk ke order saya, saya juga nggak berhak kalau misal ada tuyul itu kan
ada tuh driver yang sok, iya sih nggak seneng sama yang kayak gitu pake fake gps kadang
sampe ditangkap orangnya di introgasi kan kalau kayak gitu saya nggak ikut-ikutan karena
saya mitra. Mitra yang sewaktu-waktu bahkan sekarang bisa di putus mitra gitu lho. Kalau
di jogja ya kak sistemnya tu gini kalau kamu nggak mau yang sistem kayak gini kamu
keluar nggak papa, di jogja itu gini posisinya. Kalau kamu nggak mau ikutin aturan yang
sekarang kamu keluar juga nggak masalah. Gitu. Jadi saya yaudah jalanin aja apa adanya
kak nggak yang neko-neko kecuali ya masalah solidaritas temen, ngelayat gitu saya
dateng, dukung juga walaupun cuma saya yang offbid karena itu juga ngerasain juga sih
sekarang yang offbid pasti juga punya tanggungan itu lah ini lah buat keluarganya harus
ngerelain nggak ngebid, paling saya ikutan dukung yang offbid daripada ngurusin yang
para tuyul. Kemaren saya duduk di warung depan hartono, ada salah satu driver nggak tau
dari mana dapet orderan di warung situ. Ternyata dia pake mod aplikasi itu modifikasi
yaudah biarin aja mungkin bukan rejeki saya, gitu lho kak. Jadi aplikasi mod itu orderan
pasti masuk ke situ.
(P) : Gimana tuh mas rasanya?
(N) : Rasanya gimana ya. (hening sebentar) tak bawa biasa aja lah mbak paling nanti ada
lagi walaupun nyari orderan baru sampai jam 12 sampai jam 12 mepet berapa itu pernah
ngerasain. Saya paling nggak kan tiap hari harus tutup poin kan kak karena saya hidup
disini. Paling enggak tiap hari harus tupo. Pernah kan udah seharian berangkat jam 6
nutupnya itu jam 12 kurang 3 menit. Tapi kalau lagi dilancarin ya sampai lebih-lebih poin
saya sampai 28, 26 gitu lho. Jadi ya saya syukurin aja lah, saya masih dikasih orderan udah
syukur banget. Orderan itu kadang gampang, kadang susah banget, kadang sehari Cuma
dapat 1 padahal udah muter-muter, udah di restart, udah di hapus chachenya masih nggak
dikasih orderan, pernah. Ya mungkin bukan rejeki saya besok lagi. Kemarin apa kapan ya
saya itu jam 9 malam itu udah 19 poin, kan itu Cuma tinggal 1 kan, terus saya dapet
orderan. Begitu saya konfirmasi iya telpon iya pas saya naik motor orangnya chat mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
686
687
688
689
690
691
692
693
694
695
696
697
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
713
714
715
716
717
718
719
720
721
722
723
724
725
726
727
728
729
730
731
saya nggak jdi order ya mas saya cancel, terus di cancel. Oh yaudahlah masih jam segini
nanti juga dapat order lagi toh masih jam 9. Sampai jam berapa ya, jam setengah 12 saya
baru dapat orderan padahal kurang 1. Lah sekarang kurang 1 poin mau ditinggal padahal
bonusnya 40.000 1 orderan keluar bonus 40.000 kan sayang kak, untungny dapat orderan
itu di nologaten saya dapat orderan nganternya ke pogung, pas udah mau sampai
tempatnya, mas costumernya minta mampir alfamart. Aduhh udah mau tutup poin malah
orangnya minta mampir. Kan waktu juga kan buat berhenti itu padahal udah mepet banget.
Untungnya sampai tujuan masih kurang 3 menit. Udah lewat 3 menit itu poinya udah
masuk hari selanjutnya berarti hari itu bisa nggak tutup poin.
(P) : Hmmm.. gimana tuh mas rasanya nggak tutup poin?
(N) : Kalau emang nggak diniatin tutup poin sih biasa, hehe kalau yang udah kurang 1 eh
lebih dari jam 12 terus masuk poin hari selanjutnya yaaa apa ya disitu baru kerasa capek.
Baru kerasa capeknya disitu.
(P) : Aku penasaran mas, terus kalau mas ngalamin hal-hal yang tadi dibilang nggak
adil itu misal costumer yang nggak menghargai driver kayak gitu atau apa ya
kecurangan sistem kayak gitu biasanya tuh apa yang mas pikirin tuh kalau ngadepin
situasi kayak gitu?
(N) : Situasi kayak apa kak?
(P) : Ya situasi yang aku bilang tadi tuh
(N) : Paling mikirnya sih itu bukan rejeki saya pasti nanti dapat rejeki yang lain. Pokoknya
saya hindari orang-orang kayak gitu, mending saya muter hindari yang ada tuyul-tuyulnya.
Terus juga dulu sebelum tahun baru itu saya sering pulang malem, ngalong namanya. Jadi
apa ya kak, keluarnya malem, jam 12 itu kan udah pergantian poin kan, saya ngalong
sebelum pada banyak yang pake fake gps itu. Lumayan jam 6 udah 14 terus sebulanan lah
saya ngalong terus akhirnya sakit sampai 2 minggu dan saya itu di vonis DB. Aduuhhh
beneran kak, di vonis db sampai suruh mondok hehehe nggak lucu banget kan kalo saya
sampai disuruh mondok. Sendirian disini mondok. Itu karena banyak sih yang ngomong
sama saya nggak usah keluar malem sayang badannya, dimaksimalin aja kalo siang. Itu
sih sebulanan narik, kalau malem kan saingannya sedikit dan orderannya juga lumayan.
Tapi pernah juga sih ngalong orderannya Cuma dikasih satu juga pernah. Kalau yang
kerasa capek banget itu, kalau udah ngalong sampai jam 12 malam sampai pagi Cuma
dapat 4 kan udah sayang waktunya nggak buat tidur terus nggak dapat orderan. Itu bukan
saya yang cancel orderan tapi nggak dapat orderan. Terus pas sakit itu kan disuruh mondok
kan tromositnya turun banget. Aku bilang lah wah nggak lucu banget dok kalau suruh
mondok apa ya saran yang lain selain mondok apa dok, ya paling nggak harus cek darah
terus mas selama 5 hari. Tiap hari cek darah disuntik terus di sadewa. Terus sebenernya
sih saya apa ya kak males banget masa sampai segitunya kak, panik lho kak saya masa db.
Ya emang trombosit saya turun banget selama 5 hari harus cek darah terus dilihat
perkembanganya terus kalau makin drop aku harus mondok kak. Habis cek darah pulang
di kos Cuma di kos itu mampir pasar dulu kan beli jambu sehari minum jus jambu sampai
5 gelas. Tiap hari cek darah untungnya trombosit naik dan nggak disuruh mondok. Hehehe
tapi ya itu duit ngalongnya habis buat berobat. Habis berapa ya kak sekitar 500ribuan
waktu itu pas sakit. Nah dari situ saya udah nggak ngalong lagi. Emang bener-bener harus
maksimalin siang. Sebenernya ngalong enak Cuma ya sakitnya itu nggak enak. Pas sakit
saya Cuma bukanya apa ya kak, saya Cuma makan ketupat sama nasi putih aja, itu bisa
masuk alhamdullilah banget. Gara-gara ngalong nih kak, ternyata emang bener sih habis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
732
733
734
735
736
737
738
739
740
741
742
743
744
745
746
747
748
749
750
751
752
753
754
755
756
757
758
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
776
777
itu blas nggak pernah ngalong. Emang harus dijaga banget sih. Disini sendirian nggak ada
yang ngurusin. Itu pas hari terakhir saya nggak mau kontrol tapi saya lihat di tangan saya
ada bintik lho kak, saya kira bintik db ternyata bukan. Terus malah itu uang ngalongnya
habis buat berobat.
(P) : Terus kalau ini, kan gojek udah berapa kali ya ganti-ganti peraturan terus.
(N) : Iya emang
(P) : Nah menurut mas gimana tuh? Pendapat mas terkait hal ini?
(N) : Ya kayak tadi yang saya bilang kak, semakin kita update versinya itu semakin susah.
Bahasanya itu semakin anyep. Sepi orderanya. Semakin ya ini jadi sistem terdekat kan.
Kayak saya yang nggak punya pangkalan muter pun nggak dapat kalau nggak pas
rejekinya. Jadi waktunya harus dibagi-bagi wah pagi yang rame disini karena banyak anak
kuliahan berangkat terus pas malem harus disini, siang harus disini. Kalau nggak digituin
nggak nutup karena saya polosan kan. Jadi gitu pinter-pinter bagi waktunya kan kak.
(P) : Terus gimana mas dengan sistem yang kayak gitu?
(N) : Yang jelas nggak enak kak, nggak enak banget. Cuma saya hmmm waktu bulan apa
ya januari saya kerja Cuma 6 jam nutup 6 jam nutup. Itu karena hasil akun prioritasnya.
Itu 6 jam nutup mesti. Itu saya nganter kemana nggak lama dapet orderan baru misal go
food. Jadi cepet nutupnya lho kak. Terus per 1 februari wah luar biasa. Pas liburan
mahasiswa juga orderanya sepi sistemnya diganti yang terdekat. Temen-temen saya juga
banyak kok kak yang stress sampai ada yang stress.
(P) : Ohya? Stress nya gimana tuh?
(N) : Stress nya yang tadinya gacor banget bahasanya kalau rame itu kan gacor itu jadi
anyep banget kak. Yang kadang nganter nggak sampai sekilo nggak sampai 3 kilo itu jadi
dapet nganter jauh-jauh itu jadi stess banget nah itu jadi yang pasang mod, pasang fake
gps gitu karena saking nggak kuatnya katanya bro kalau aku nggak kayak gini nggak
makan lho.
(P) : Ohya? Sampai sebegitunya?
(N) : Iya sampai sebegitunya. Itu sebenerny mereka ngomong kayak gini itu karena
sebelumnya mereka enak. Maksudnya enak Cuma duduk disini dapat orderan nggak jauh-
jauh. Sekarang harus muter-muter, terus muter juga belum tentu dapat sampai harus nitik
sampai harus gini gitu.
(P) : Jadi karena pernah ngerasain enak terus sekarang jadi nggak enak ya?
(N) : Iya, sampai ada yang bahasanya stress juga ada. Kayak yang nggak kuat kayak yang
dulunya ngomong tuyul haram sekarang pakai. Nah karena dari dulu aku nggak pernah
mangkal ya biasa sih biasa sepi haha
(P) : Bisa pengaruh gitu juga ya?
(N) : Iya pengaruh.
(P) : Terus mereka ngomong dengan alasan kalau nggak gini nggak makan?
(N) : Iya
(P) : Emang duit dari gojek itu emangnya nggak nutup kebutuhan apa kalau polosan?
(N) : Nah itu sepi sih kak nggak ada orderan masuk. Sebenernya sih enggak. Persepsi itu
saya bantah. Buktinya saya ya kalau mau muter nyari orderan nyari spot-spot bagus ya
dikasih. Biasanya kan mereka cuma nganter berapa kilo Cuma nganter sebelahnya yah
orang-orang gitu yang nggak kuat dan akhirnya jadi masang fake gps terus katanya kalo
nggak kayak gini aku nggak nutup lho bro padahal kalau kayak gitu kan banyak yang
nggak rela to, banyak yang nggak rela sama aplikasi kayak gitu. Contohnya nih kemaren
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
778
779
780
781
782
783
784
785
786
787
788
789
790
791
792
793
794
795
796
797
798
799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
812
813
814
815
816
817
818
819
820
821
822
823
hmm mana ya nah ini, ini contoh mereka yang pakai aplikasi mod. (nunjukin foto aplikasi
mod) jadi angkanya itu gini lho kak tulisanya. Biasanya lebih parah lagi kalo yang ada
warna apa gitu. Nah itu ada tulisanya team go food padahal yang asli Cuma go food. Kalau
orderan asli mana ya nah kalau yang asli kan kayak gini kak Cuma go food (nunjukin
aplikasi driver asli). Ni masi mending kak, ada yang lebih parah lagi ada, banyak sih.
(P) : Mas hadepin orang-orang gini gimana tuh?
(N) : Aku cuekin, orang-orang kayak gitu jangan di temenin.
(P) : Emang dari pertama kali udah di cuekin atau?
(N) : Gimana ya kak hmmm kalau aku sama yang sama-sama polosan ya biasa sih kalau
misal di grup saya ada yang pake, aku saranin orang kayak gitu dijauhin aja. Lah sama aja
nusuk temen dari belakang itu. Kita nongkrong bareng, nunggin orderan bareng tapi
aplikasinya beda yang dapet sana dulu apa itu nggak nusuk dari belakang? Kecuali polosan
yang dapat sana dulu ya berarti kan rejekinya sana dulu tapi kalau yang pakai mod, yang
pakai tuyul? Ya jelas yang pake tuyul dapat duluan. Kalau saran saya di grub saya emang
dijauhin orang-orang kayak gitu sekalian walaupun tadinya temen. Ya walaupun mereka
tak bilangin sekalian kalau mau nitik jangan disini mending di jakal biar disini buat temen-
temen yang polosan.
(P) : Jakal udah ekstrim banget ya?
(N) : Ya emang tempatnya kak. Jakal sama ambarukmo. Nah terus pokoknya yang aku tau
jakal bawah ugm sama seturan. Kalau ada yang make di satu grub memang saya suruh
jauhin sekalian.
(P) : Hmm kayak gitu ya..
(N) : Soalnya ya biarin sih yang pakai tuyul biar sama yang pake tuyul sekalian.
Tongkrongnya sama yang pakai tuyul tuyul aja jangan sama yang polosan. Ya kayak yang
tadi aku bilang. Secara nggak sengaja itu nusuk temen dari belakang dengan kondisi kayak
gitu.
(P) : Gimana tuh mas pendapatnya sama orang-orang kayak gitu?
(N) : Ya semoga cepet sadar karna ya itu hahaha kasian lho kak yang udah punya istri anak
masa iya mau dikasih yang kayak gitu. Aku punya temen yang tadinya gacor banget terus
karena keadaan dia jadi stress tapi dia masih sadar apa iya sih aku kayak gini juga banyak
belajar sama temen kan, malah dia lebih mending keluar dari gojek cari kerjaan lain
daripada ngelakuin kayak gitu. Itu dari orang yang udah berkeluarga punya anak. Apalagi
saya, ya saya kan masih sendiri ya selagi saya masih mau usaha pasti ada jalan. Saya punya
temen satu itu tadinya gacor banget asal 4 jam pasti udah nutup terus semenjak febuari
terus jadi orderanya susah banget. Pada tau cara masang ini gimana tapi dia nggak mau
make, mending dia balik kampung cari kerjaan lain daripada masang fake gps. Karena dia
tau yang kayak gitu nggak halal. Karena apa ya orderan nggak di ridhoi lah kecuali polosan
itu gacor banget itu luar biasa. Kalau di jogja yang saya bilang tadi saaingannya sama-
sama gojek apalagi yang baru-baru masukan jambidan itu mereka kayak dikucilkan
banget, dilihat dari apa dari jaketnya
(P) : Masih kinclong ya?
(N) : Iya. Contohnya tu pernah saya dapat di kindai. Di kindai tu sampai ada 3 orang, saya
salamin semua sih yang satu masih mainan hape aja padahal tau saya dateng saya salamin
2 orang disana sampai dia di senggol temenya nggak mau salaman. Itu kiper. Kiper di
kindai. Jadi yang jaga warung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
824
825
826
827
828
829
830
831
832
833
834
835
836
837
838
839
840
841
842
843
844
845
846
847
848
849
850
851
852
853
854
855
856
857
858
859
860
861
862
863
864
865
866
867
868
869
(N) : Misalkan saya jaga warung disini lah soalnya rame tapi ada orang luar yang dapet
terus kayak dia nggak terima gitu kak padahal disini pakenya polosan
(P) : Serem juga ya, jadi sekarang masalahnya bukan sama PT GI lagi ya, bukan karena
peraturanya tapi sesama driver ya yang memberatkan itu?
(N) : Iya gitu kak.
(P) : Kalau driver kayak gitu karena modelan orangnya atau kepepet peraturan sih mas
menurut mas?
(N) : Karena orangnya. Itu karena orangnya males. Orang males pasti masang fake gps.
Karena saya boleh di cek hpnya nggak ada root-root an hahaha masih polos kok..
(P) : Hmmm terus ini mas, selama 1 tahun ini mas menilai PT GI ke mitranya dari
skala 1-10 sudah seberapa adil kah mereka memperlakukan mitranya? 1 nggak adil
banget 10 adil banget
(N) : Hmmm berapa ya, 5 deh kak
(P) : Kenapa 5?
(N) : 5 karena masih banyak apa ya kalau kan sebenernya kalau nggak ada diver kan PT
GI nggak jalan kan. Misal se jogja offbid semua, PT GI yang bangkrut. PT GI yang nggak
ada pemasukan kan, harusnya ya itu paling nggak tarifnya nggak usah turun-turun lagi
malah kalau bisa dinaikkan soalnya gojek ini apa ya masa sih iya mahalan toilet nya
daripada jasa antar jemputnya. Paling nggak ada asuransi apa gitu Cuma selama ini belum.
Eh ada sih pasar polis namanya. Itu asuransi gojek tapi harus parah banget. Misalny hape
saya rusak kelindes mobil saat bertugas, itu saya harus luka dulu biar asuransinya keluar
kayak gitu kak. Kalau yang ini nggak ada. Sedihnya disitu. Harus pokoknya harus parah
banget baru asuransinya keluar. Terus asuransi itu sehari kita kepotong 15.000 tapi
ngambilny susah banget. Untung saya nggak ikut.
(P) : Oh bebas nggak wajib?
(N) : Sebenernya nggak wajib sih tapi orang masukan jogja pertama daftar langsng disuruh
pakai itu. Tapi kalau yang pinter enggak. Kalau saya nggak pakai.
(P) : Kenapa mas nggak pakai?
(N) : Kenapa ya, yang pakai aja sekarang pingin di cabut soalnya bahasanya nggak ada
guna sih, sekarang ada asuransi apa ambilnya harus parah banget sedangkan sekarang
mau berhentiin pasar polis itu nggak bisa. Prosesnya sulit. Kayak kita apa ya setor 15.000
secara cum-Cuma ke gojek lho padahal gojek sendiri kan banyak tuh investor-investor
yang ngasih sahamnya ke gojek sekian triliun sekian triliun tapi kan sebenernya nggak tau
juga pendapatannya haknya nadiem seberapa karena investor itu mbaknya saham 1.000
pasti mbaknya ngarep yang lebih gede dari uang itu di tahun ke berapa kan. Nggak
mungkin mbaknya Cuma ngareo dapat 500. Sekarang sahamnya sekian triliun pasti
mereka ngarepnya lebih gede dari itu, padahal kan yang invest di gojek perusahan-
perusahaan gede luar negerian. Sebenernya apa ya sistem ini apa ya kolonialisme lah kak.
(P) : Wah gimana tuh?
(N) : Gimana ya aku nggak bisa jelasin e
(P) : Gapapa, menurut mas aja kolonialisme itu kayak gimana?
(N) : Hmmm mungkin ya kak kedepanya itu gojek bakal lebih perih lagi dari ini kayaknya
tarifnya juga bakal turun terus buat ngembaliin duit investor. Karena investor kan lihatnya
orang di indonesia itu butuh yang namanya instan-instan yang apa ya simpel-simpel kan
pasti ya sekarang promo-promo tapi kan pasti habis itu pasti ada yang nggak nguntungin
lagi bagi drivernya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
870
871
872
873
874
875
876
877
878
879
880
881
882
883
884
885
886
887
889
900
901
902
903
904
905
906
907
907
908
909
910
911
912
913
914
915
916
917
918
919
920
921
922
923
924
925
(P) : Hmmm berarti menurut mas keadaan driver yang kayak gini itu salah satunya
karena sistem yang kayak gitu ya karena ada tanggungan investor ya, semakin banyak
investor semakin banyak yang mereka mau akhirnya driver yang dikorbankan untuk
membayar?
(N) : Betul. Kayaknya yang di inves in di gojek itu lebih dari 30 triliun sama google sama
siapa aja itu lebih dari 30 triliun soalnya orang indonesia udah kecanduan sama yang enak-
enak sih kak, pegang hp tau-tau di lantai 3 makanannya dateng. Seneng yang instan-instan
sih kak
(P) : Informasi kayak gini pernah diobrolin sesama driver atau mas dapet dari mana?
(N) : Paling diobrolin sama driver-driver yang kritis aja sih kak.
(P) : Kritis itu gimana?
(N) : Kitis yang ya kayak gini sebenernya sadar, kalau ini tu apa ya ya itu pasti nantinya
bakal nggak enak lah kak. Ya sekarang ya kayak dari saya gojek udah turun 200
200padahal bbm naik 200 200. Harusnya bbm naik tarif juga naik lah. Kan pikir saya gojek
itu harus ngembaliin uang investorny harus lebih. Iya sih fasilitas di kantor gojek pusat
emang wah karyawan-karyawannya luar biasa banget, padahal buar drivernya haduuhh.
Kalau sekarang semuanya off, nggak ada pemasukan. Tapi driver kayak di pandang
sebelah mata. Kayak waktu itu pernah lho kak ada video orang karyawan gojek mbaknya
lihat nggak?
(P) : Yang cewek dua ya?
(N) : Iya. Itu kan viral karena dia terlalu buka aurat, kan dari situ ketauan auratnya gojek
gimana
(P) : Maksudny gimana itu? soalnya aku nggak lihat secara lengkap sih
(N) : Jadi kan emang gimana ya kan di kantor kan emang enak banget gitu tapi mereka
beber-beberin. Tapi mereka nggak tau kalau itu buka aib nya kantor gojek kalau di kantor
gojek emang enak sedangkan drivernya harus susah payah. Mungkin di kantor gojeknya
diomongin kamu jangan ngomong kalau di kantor enak, mungkin. Terus pada demo kan
siapa sih ya itu, dari mana PT GI kalau nggak drivernya yang kerja. Kayak di jogja kan
disamain sam kota-kota kecil lainnya, gitu. Padahal jogja kan kota lumayan terkenal. Narik
disini sama di purwokerto sama bonusnya. Banyak temen-temen saya yang nanya
bonusnya berapa disana? Ya sama 80.000 Cuma yang paling beda di jakarta 200.000 itu
aja karena demo. Habis demo langsung naik, tapi itu aja bonusnya naik tapi poinya juga
ditambahin yang tadiny 20 jadi 30.
(P) : Jadi nggak Cuma-Cuma ya?
(N) : Iya. Sama aja kan kalau gitu Cuma apa ya tapi pada seneng aja sih hahaha bonusnya
ditambahin tapi targetnya ditambahin. Lebih-lebih yang parah lagi sekarang gocar. Gocar
itu bonusnya diturunin sedangkan bukan mobil pribadi ya kak kasaranya mobil kredit gitu.
Itu nggak bakalan nutup. Nggak bakl nutup kalo nggak itu, makanya banyak sekarang
driver gocar polosan itu jarang, pasti pakai yang fake gps itu. Buat operasional mobilnya.
Kalau buat motor sih kayak saya masih standar lah
(P) : Standar gimana mas?
(N) : Bisa lah hidup. Se sepi-sepinya masih bisa. Kalau saya nggak ketemu pagi ya semoga
siangnya, kalau nggak ketemu siangnya lah moga sorenya, kalau nggak ketemu sorenya
ya moga malemnya, malem sepi semoga besok hahaha pasrah aja sama yang ngasih
orderan.
(P) : Terus kalau mas kenapa sampai sekarang masih bertahan di gojek?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
926
927
928
929
930
931
932
933
934
935
936
937
938
939
940
941
942
943
944
945
946
947
948
949
950
951
952
953
954
955
956
957
958
959
960
961
962
963
964
965
966
967
(N) : Masih bertahan di gojek? Hmm menurut saya sih yang jelas masih nyaman.
Maksdnya saya kerjanya gini masih hmmm masih nutup untuk kebutuhan dan bisa dikit
nabung. Nanti kalau udah susah yaah nggak tau.
(P) : Pernah nggak kepikiran cari kerjaan lainya?
(N) : belum,
(P) : kenapa belum?
(N) : Karena udah terlanjur nyaman juga sih di gojek kak
(P) : Yang bikin nyaman apa?
(N) : Ahahaa yang bikin nyaman ya itu salah satunya yang tadi emang saya nggak suka
kerja sama orang. Kurang suka lah, tapi nanti pokoknya kalau sebenernya saya kerja di
gojek itu untuk nyari modal buat nantinya pingin buka usaha sendiri. Tapi yang gimana
disitu saya bosnya. Karena menurut saya yang sekarang ini buat ngumpulin modal itu
lumayan gampang gitu lho kak. Jadi saya udah persiapin. Udah persiapin kalau pasti gojek
nggak bakal selamanya kayak gini entah tambah enak atau enggak kan gak tau, yang
penting saya udah pastiin saya nggak saklek harus di gojek terus tapi saya paling enggak
ngumpulin buat saya punya modal entah buka usaha apa, kecil-kecilan atas muter juga
lumayan kan kak draipada kita harus kerja sama orang. Ya ntah nanti mungkin kalau udah
kepepet banget bisa kerja di orang tapi kalau saya masih bisa upayain bisa kerja di orang
ya walaupun saya sekarang kerja di orang di gojek emang sih saya ada bosnya juga Cuma
lebih gitu kerasa. Pikir saya kalau sekarang saya narik ya dapat uang kalau enggak ya
enggak daripada yang sekarang jam sekian masuk nanti istirahat terus gajinya segini.
Kalau di gojek kan nggak mesti kak, ya ada ramenya pasti ada nya. Kalau tiap hari rame
ya saya cepet sugih hahaha. Yang jelas sih di gojek saudaranya tambah banyak apalagi di
jogja tambah saudara.
(P) : Yang bikin betah ya?
(N) : Iya. Malah beberapa hari ini bulan ini nggak belum kepikiran mudik lagi. Nyaman
banyak saudara juga apa ya kalau emang saya sengaja libur gitu kalau emang nggak capek
banget atau nggak apa saya nggak libur karena sayang juga sih sayang juga sama waktunya
haha kecuali memang ada agenda ada acara apa ya saya libur. Terus juga kalau ada acara
apa Cuma sebentar pasti on lagi lha kalau nggak ngojek mau ngapain disini. Emang
spekulasinya ke jogja pingin gojek
(P) : Wah mantab.
(N) : Mantab apa kak ceritaku nggak menarik
(P) : Lho, panjang lho ini sampe dua jam
(N) : Hahahaha
(P) : Makasih banyak ya mas
(N) : siap
(P) Ohya mas, maaf lupa nanya. Dulu sebelum gabung ke Go-Jek itu ada gambaran
nggak kira-kira jadi mitra Go-Jek itu bagaimana?
(N) : Wah engga ada e kak
(P) : Nggak ada ya, oke makasih mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
LAMPIRAN 11
LEMBAR MEMBER CHECKING INFORMAN A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
LAMPIRAN 12
LEMBAR INFORMED CONSENT INFORMAN A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI