fakultas ekonomi dan bisnis universitas udayana … · 2017. 4. 1. · iv kata pengantar puji...

146
SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS OF CONTROL DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana) SKRIPSI Oleh: Oleh: ANGGARA REZA ADITYA PUTRA NIM: 1106205039 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Upload: others

Post on 16-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS OF CONTROL

    DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Udayana)

    SKRIPSI

    Oleh:

    Oleh:

    ANGGARA REZA ADITYA PUTRA

    NIM: 1106205039

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DENPASAR

    2015

  • i

    SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS OF CONTROL

    DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Udayana)

    SKRIPSI

    Oleh:

    ANGGARA REZA ADITYA PUTRA

    1106205039

    Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Udayana

    Denpasar

    2015

  • ii

    Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji

    pada tanggal: Juni 2015

    Tim Penguji: Tanda tangan

    1. Ketua : .....................

    2. Sekretaris : .....................

    3. Anggota : .....................

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Manajemen

    Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si

    NIP. 19610601 198503 2 003

    Pembimbing

    Prof. Dr. Ketut Rahyuda, SE, MSIE.

    NIP. 19500130 1983031001

  • iii

    PERNYATAAN ORISINALITAS

    Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di

    dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang

    lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat

    karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

    secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.

    Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-

    unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

    Denpasar, Juni 2015

    Mahasiswa,

    Anggara Reza Aditya Putra

    NIM. 1106205039

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat

    rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “ Sikap Berwirausaha memediasi Locus of

    control dan Norma subyektif pada Niat Berwirausaha (Studi:Mahasiswa

    Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana)” dapat

    diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis

    menyampaikan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. I.G.B. Wiksuana, SE., MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Udayana.

    2. Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE., M.Si, Prof. Dr. I Made Wardana, SE.,

    MP, dan Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE., M.Si, selaku Pembantu Dekan I, II,

    dan III, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

    3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

    4. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, sekaligus selaku Dosen

    Pembimbing Akademik yang sudah turut memberikan nasihat, motivasi dan

    petunjuk selama proses perkulihan berlangsung serta telah menyempatkan

    waktunya sebagai Dosen Pembahas sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

    dengan baik.

    5. Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, SE., MSIE selaku Dosen Pembimbing yang telah

    mencurahkan sebagian waktunya dalam membantu serta memotivasi penulis

    untuk dapat menuntaskan penelitian berupa skripsi ini dengan baik sehingga

    dapat selesai tepat pada waktunya.

    6. Bapak/ibu dosen pengajar beserta staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Udayana yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan fasilitas yang

  • v

    memadai dalam menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Udayana.

    7. Keluarga tercinta; Bapak Andri, Ibu Farida Iryani, kakak Reza Fahlevi yang telah

    memberikan doa, nasehat dan dukungan baik moril maupun materiil.

    8. Saudari Izky Ova Ayu Sabrina yang telah memberikan semangat dan

    dukungannya setiap hari sampai tulisan ini diselesaikan.

    9. Kepada Muhammad Farid Al Habib, SE sahabat seperjuangan dari awal

    menginjakan kaki di Universitas Udayana sampai selesainya menempuh

    pendidikan S1 Reguler di FEB Unud.

    10. Kepada Keluarga besar KSEI ICON! Udayana (Ahmad Pauzi Dkk.), rekan-rekan

    seperjuangan skripsi, Heri Santoso, SE, Deo Gratias, SE, Danghyang Reksa

    Maruto, SE, Erri Nugraha Derri, Gedy Pasca Mahardika,SE, Harry Andika

    Koswara, Achmad Bahri, Ade Imron, Hardian, Banna Akbar, Satrianto Wibowo,

    Anggra Lutfi A.M, I Komang Surya Nata Negara, SE. beserta rekan-rekan

    “J.M.T” yang lain.

    11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat berhasil

    sebagaimana mestinya tanpa dukungan dari berbagai pihak. Meskipun demikian,

    penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap agar

    skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

    Denpasar, April 2015

    Penulis

  • vi

    Judul : Sikap Berwirausaha memediasi Locus of control dan Norma Subyektif

    pada Niat Berwirausaha (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana)

    Nama : Anggara Reza Aditya Putra

    NIM : 1106205039

    ABSTRAK

    Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi bertolak belakang dengan lapangan

    pekerjaan yang semakin sempit, hal ini menyebabkan angka pengangguran yang

    tinggi. Di Indonesia Kaum yang berpendidikan justru menyumbang angka

    pengangguran terbanyak. Lembaga pendidikan seharusnya tidak lagi dipersepsikan

    sebagai tempat pencetak tenaga kerja namun diharapkan sebagai penghasil

    entrepreneur entrepreneur muda yang unggul dan mandiri. Penelitian ini dilakukan

    berdasarkan dari masalah pengangguran tersebut. Banyak faktor untuk mengetahui

    niat berwirausaha, diantaranya locus of control, norma subyektif dan sikap

    berwirausaha.

    Penelitian ini dilakukan di Program Studi Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Udayana. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 110 responden,

    dengan menggunakan teknik probability sampling, khususnya Proportionate

    Stratified Random Sampling. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan

    menggunakan teknik analisis jalur (Path Analysis).

    Hasil penelitian menunjukkan setiap variabel yang diuji telah valid dan reliabel,

    serta telah layak secara model menurut uji asumsi klasik sehingga penelitian dapat

    dilakukan. Secara simultan ketiga variabel bebas (locus of control, norma subyektif,

    dan sikap berwirausaha) berpengaruh signifikan pada niat berwirausaha mahasiswa

    Program Studi Diploma FEB Unud. Namun untuk pengujian secara parsial, variabel

    norma subyektif tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap berwirausaha

    dan niat berwirausaha.Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi bagi Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana khususnya Program Studi Diploma sebagai

    lembaga pendidikan yang berkewajiban mengarahkan dan membentuk jiwa

    wirausaha pada mahasiswa. Sehingga nantinya bisa menghasilkan lulusan yang

    berjiwa entrepreneur.

    Kata Kunci: locus of control, norma subyektif, sikap berwirausaha, niat

    berwirausaha, path analysis.

  • vii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii

    PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... iii

    KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

    ABSTRAK .................................................................................................. vi

    DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ................................................. 7 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 8 1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................... 9 1.5 Sistematika Penulisan ............................................................ 10

    BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

    2.1 Landasan Teori . ..................................................................... 12

    2.1.1 Theory Planned Behaviour ............................................ 12

    2.1.2 Locus of control ............................................................. 13

    2.1.3 Norma subyektif ............................................................ 14

    2.1.4 Sikap berwirausaha ........................................................ 14

    2.1.4 Niat berwirausaha .......................................................... 15

    2.2 Hipotesis Penelitian ............................................................... 15

    2.2.1 Pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha

    mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud ........... 16

    2.2.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha

    mahasisiwa Program Studi Diploma FEB Unud ........... 17

    2.2.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha

    Mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud ............. 17

    2.2.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha

    mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud .............. 18

    2.2.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat

    berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma

    FEB Unud ..................................................................... 19

    2.2.6 Pengaruh tidak langsung locus of control terhadap niat

  • viii

    berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB

    Unud melalui variabel sikap berwirausaha..................... 19

    2.2.7 Pengaruh tidak langsung norma subyektif

    terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi

    Diploma melalui variabel sikap berwirausaha ............... 20

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian ................................................................. 21

    3.2 Lokasi Penelitian ................................................................. 22

    3.3 Subjek dan Objek Penelitian ................................................. 22

    3.4 Identifikasi Variabel ............................................................. 23

    3.5 Definisi Operasional Variabel .............................................. 25

    3.5.1 Locus of control .......................................................... 25

    3.5.2 Norma subyektif ......................................................... 25

    3.5.3 Sikap berwirausaha ..................................................... 25

    3.5.4 Niat berwirausaha ....................................................... 26

    3.6 Jenis – jenis Data ................................................................. 28

    3.6.1 Jenis data menurut sifatnya ......................................... 28

    3.6.2 Jenis data menurut sumbernya .................................... 28

    3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ............... 29

    3.7.1 Populasi ...................................................................... 29

    3.7.2 Sampel........................................................................ 30

    3.7.3 Teknik Penentuan Sampel ........................................... 30

    3.8 Metode Pengumpulan Data .................................................. 32

    3.9 Pengujian Instrumen ............................................................. 33

    3.9.1 Uji validitas ................................................................ 33

    3.9.2 Reliabilitas.................................................................. 34

    3.10 Teknik Analisis Data ............................................................ 34

    3.10.1 Uji asumsi klasik ....................................................... 34

    3.10.2 Analisis jalur (path analysis) ...................................... 40

    3.10.3 Pengujian hipotesis .................................................... 41

    BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

    4.1 Gambaran Umum Program Studi Diploma Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Universitas Udayana ............................................ 43

    4.1.1 Latar belakang Program Studi Diploma Fakultas ekonomi

    dan Bisnis Universitas Udayana .................................... 43

  • ix

    4.1.2 Lokasi dan keadaan lapangan penelitian ....................... 44

    4.2 Karakteristik Responden ....................................................... 48

    4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ..................................... 49

    4.3.1 Uji validitas .................................................................. 49

    4.3.2 Uji reliabilitas ............................................................... 51

    4.4 Deskripsi Variabel Penelitian ................................................. 51

    4.4.1 Penilaian responden terhadap locus of control................ 53

    4.4.2 Penilaian responden terhadap norma subyektif............... 56

    4.4.3 Penilaian responden terhadap sikap berwirausaha .......... 57

    4.4.4 Penilaian responden terhadap niat berwirausaha ............ 59

    4.5 Analisis Data .......................................................................... 61

    4.5.1 Rekapitulasi hasil analisis jalur (Path Analysis) dan

    Kelayakan model .......................................................... 61

    4.5.2 Uji asumsi klasik ........................................................... 67

    4.5.3 Persamaan analisis jalur (Path Analysis) ........................ 70

    4.6 Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 72

    4.6.1 Uji Signifikansi Koefesien Regresi Secara Parsial

    (Uji t) ............................................................................ 72

    4.6.2 Uji Signifikansi Koefesien Regresi Secara simultan

    (Uji F) .......................................................................... 79

    4.7 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 82

    4.7.1 Pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha . 82

    4.7.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha. 82

    4.7.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha .... 83

    4.7.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha ... 84

    4.7.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat

    berwirausaha ................................................................. 84

    4.7.6 Pengaruh tidak lngsung locus of control terhadap niat

    Berwirausaha melalui variable sikap berwirausaha ........ 85

    4.7.7 Pengaruh tidak langsung norma subyektif

    terhadap niat berwirausaha melalui variabel sikap

    berwirausaha ................................................................ 87

    4.8 Implikasi Hasil Penelitian ....................................................... 88

    4.9 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 89

  • x

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Simpulan ................................................................................ 90

    5.2 Saran ...................................................................................... 92

    5.2.1 Bagi praktisi .................................................................. 92

    5.2.2 Bagi Peneliti selanjutnya ............................................... 92

    DAFTAR RUJUKAN ................................................................................ 94

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 100

  • xi

    DAFTAR TABEL

    No Tabel Halaman

    3.1 Penentuan sampel ............................................................... 32

    4.2 Karakteristik responden ....................................................... 48

    4.3 Hasil uji validitas instrument ............................................... 50

    4.4 Hasil uji reliabilitas instrument ............................................ 51

    4.5 Deskripsi jawaban responden mengenai locus of control...... 54

    4.6 Deskripsi jawaban responden mengenai norma subyektif..... 57

    4.7 Deskripsi jawaban responden mengenai sikap berwirausaha 59

    4.8 Deskripsi jawaban responden mengenai niat berwirausaha .. 60

    4.9 Persamaan regresi model I pengaruh locus of control dan

    Norma subyektif terhadap sikap berwirausaha ..................... 63

    4.10 Persamaan regresi model II pengaruh locus of control,

    Norma subyektif dan sikap berwirausaha terhadap niat

    berwirausaha ...................................................................... 64

    4.11 Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung

    Locus of control, norma subyektif, sikap berwirausaha

    pada niat berwirausaha ....................................................... 67

    4.12 Hasil Uji normalitas model I ................................................ 68

    4.13 Hasil Uji normalitas model II............................................... 69

    4.14 Hasil Uji multikolinearitas model I ...................................... 70

    4.15 Hasil Uji multikolinearitas model II ..................................... 70

    4.16 Hasil Uji heteroskedastisitas model I ................................... 71

    4.17 Hasil Uji heteroskedastisitas model II .................................. 71

    4.18 Hasil Uji t model I ............................................................... 72

    4.19 Hasil Uji t model II .............................................................. 73

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    No Gambar Halaman

    2.1 Model penelitian ...................................................................... 21

    3.1 Analisis jalur (Path Analysis)................................................... 37

    4.1 Analisis jalur model I pengaruh tidak langsung, locus of control

    dan norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui sikap

    berwirausaha ........................................................................... 62

    4.2 Analisis jalur model II pengaruh langsung locus of control,

    Norma subyektif dan sikap berwirausaha terhadap niat

    berwirausaha ........................................................................... 62

    4.3 Validasi model diagram jalur akhir .......................................... 66

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Lampiran Halaman

    1 Kuesioner penelitian ................................................................. 100

    2 Tabulasi data penelitian ........................................................... 103

    4 Uji validitas ............................................................................. 117

    5 Uji reliabilitas ........................................................................... 120

    6 Deskripsi variabel penelitian ..................................................... 123

    7 Uji normalitas ........................................................................... 133

    8 Uji multikolinearitas ................................................................ 136

    9 Uji heteroskedastisitas .............................................................. 137

    10 Hasil analisis jalur (Path Analysis) ............................................ 138

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pada akhir tahun 2015 ini, Indonesia akan menghadapi perdagangan bebas

    ASEAN atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Oleh

    karena itu entrepreneurship (sikap kewirausahaan) harus disiapkan secara

    “proactive” oleh bangsa Indonesia khususnya di perguruan tinggi. Para ahli ekonomi

    dan manajemen khususnya telah mengingatkan bahwa pentingnya entrepreneur ini,

    misalnya Schumpeter dalam Pinayani (2006) menyatakan bahwa entrepreneurship is

    driving force behind economic growth.

    Kewirausahaan atau enterpreneurship pada mulanya merupakan konsep yang

    dikembangkan dalam tradisi sosiologi dan psikologi. Richard Cantillon dalam

    (Siswoyo,2009) menyatakan bahwa entrepreneurship merupakan fungsi dari risk

    bearing. konsep kewirausahaan merupakan akumulasi dari fungsi keberanian

    menanggung risiko dan inovasi (Siswoyo, 2009).

    Kewirausahaan merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang tertantang

    untuk menciptakan kerja, bukan mencari kerja. Kewirausahaan dimaknai sebagai

    semangat, sikap dan perilaku atau kemampuan seseorang dalam melihat peluang,

    menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,

    menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan

  • 2

    meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan

    atau memperoleh keuntungan yang lebih besar (Astuti dan Yulianto, 2014). Fakta

    membuktikan bahwa banyak entreprenuer sukses yang berawal dari usaha kecil

    (Siswoyo, 2009).

    Wirausaha harusnya menjadi solusi untuk mengurangi masalah pengangguran

    yang dihadapi oleh setiap negara. Krisis ekonomi 1998 yang terjadi di Indonesia juga

    telah ikut menyumbangkan angka pengangguran. Di Indonesia angka pengangguran

    terbanyak justru diciptakan oleh kelompok terdidik. Data menunjukkan bahwa jumlah

    penganggur terdidik yang telah menamatkan pendidikan diploma dan sarjana sampai

    dengan Agustus 2010 telah mencapai 1,1 juta orang (BPS,2011). Secara persentase,

    jumlah penganggur terdidik juga meningkat drastis. Penganggur terdidik tercatat

    mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

    persentase pada 2004 yang hanya mencapai 5,71% (BPS, 2011). Di Bali, Tingkat

    pengangguran terdidik juga semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS)

    Bali menunjukkan tingkat pengangguran terbuka menurut jenjang pendidikan ini

    menggambarkan kondisi penyerapan tenaga kerja terdidik lebih sedikit dibandingkan

    kurang terdidik. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Panusunan Siregar

    mengatakan tingkat pengangguran lulusan SMK di Bali merupakan yang tertinggi,

    mencapai 4,51 persen pada triwulan III 2014, meningkat dari 4,01 persen pada

    triwulan III 2013. Berikutnya adalah pengangguran lulusan Diploma I/II/III 3,26

    persen, dan sarjana 2,71 persen (BPS 2014).

  • 3

    Fenomena rendahnya minat dan motivasi anak muda Indonesia untuk

    berwirausaha dewasa ini menjadi pemikiran serius bagi berbagai pihak, baik

    pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Berbagai upaya

    dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama merubah pola pikir

    generasi muda yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja setelah lulus

    dari sekolah atau perguruan tinggi . Hal ini merupakan tantangan bagi pihak sekolah

    dan perguruan tinggi sebagai lembaga penghasil lulusan.

    Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, semua perguruan tinggi di Indonesia

    telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka sebagai

    salah satu mata kuliah pokok yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa.

    Pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenai

    konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap berwirausaha, dan pola pikir seorang

    wirausahawan.

    Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai

    salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat dan jiwa

    berwirausaha di kalangan generasi muda, (Indarti dan Rokhima, 2008). Hal ini

    merupakan investasi modal untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam memulai

    bisnis baru melalui integrasi pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan untuk

    mengembangkan dan memperluas sebuah bisnis. Pendidikan kewirausahaan juga

    dapat meningkatkan minat para mahasiswa untuk memilih kewirausahaan sebagai

    salah satu pilihan karir selain pilihan karir menjadi pegawai swasta atau pegawai

    negeri sipil (PNS).

  • 4

    Program Studi Diploma menjadi menarik untuk diteliti karena disebabkan oleh

    beberapa hal, yang pertama ketika pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla

    menetapkan kebijakan untuk memoraturium pegawai negeri sipil (PNS) sementara

    waktu (Kompas.com,28/10/2014). Kebijakan ini tentu membuat para diploma yang

    mengincar kursi di sektor sektor kepemerintahan sedikit kecewa. seperti yang

    diketahui bahwasannya PNS masih menjadi salah satu pilihan karir yang favorit. Hal

    tersebut akan membuat peluang pencari kerja semakin sempit. Praktis hanya ada

    sektor swasta yang tersisa bagi pencari kerja, atau berwirausaha menjadi pilihan

    terakhir bagi para lulusan. Bagi orang yang takut mengambil resiko, berwirausaha

    bisa menjadi pilihan terakhir setelah tidak mendapatkan pekerjaan namun bagi orang

    yang cerdas justru berwirausaha merupakan suatu pilihan karir yang menjanjikan.

    Alasan yang kedua mengapa diploma menjadi pilihan yang menarik untuk

    diteliti terutama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud)

    dikarenakan Program Studi Diploma dikelola oleh program Vokasi Unud yang

    merupakan program untuk meningkatkan kompentensi dalam bekerja para

    lulusannya. Alasan yang kedua ini sangat menarik untuk dibahas. Pada 2010 lalu

    dikutip dari (Bali post/2010) ketua program diploma III FE Unud Drs. Ida Bagus

    Dharmadiaksa, M.Si.,Ak. Menyatakan bahwa alumnus Diploma III FE Unud juga

    diharapkan tidak terpaku dengan kecilnya peluang dan kesempatan kerja. Karena

    lulusan program ini sudah siap untuk menjadi wirausaha yang profesional. ''Jadi para

    lulusan yang diyudisium kali ini sudah siap untuk menciptakan lapangan kerja,''

    ujarnya. Dalam laporannya Dharmadiaksa juga mengakui lulusan yang terserap di

  • 5

    dunia kerja cukup besar yakni 78 persen, sedangkan yang kembali melanjutkan

    pendidikan ke jenjang S-1 sebanyak 22 persen. Diploma III FE Unud memiliki

    empat program studi, yakni akuntansi, keuangan dan perbankan, perpajakan dan

    pemasaran.

    Alasan yang ketiga adalah menurunnya animo atau minat dari mahasiswa untuk

    mengambil konsentrasi manajemen terutama pemasaran di Program Studi Diploma

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud. Program studi pemasaran awalnya menjadi

    program favorit dan unggulan pada studi Diploma FEB Unud. Menurunnya peminat

    pada program itu, menjadi pertimbangan bagi pimpinan untuk menghentikan

    sementara (on/off) sampai minat masyarakat pada studi pemasaran Diploma FEB

    Unud pulih kembali (Diploma FEB Unud, 2015). Sedangkan untuk mengembangkan

    keunggulan bersaing suatu organisasi secara konsep maka konsentrasi pemasaran

    adalah yang paling erat hubungannya dengan kewirausahaan itu sendiri sebagai

    strategi guna mencapai sasaran bisnis maupun kinerja organisasi (Pretheeba, 2014).

    Mengingat konsentrasi kewirausahaan di FEB Unud sedang ditiadakan sementara,

    maka Program Studi Diploma dijadikan objek penelitian.

    Niat kewirausahaan diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat

    digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha (Indarti dan

    Rokhima,2008) Salah satu elemen penting dalam mempromosikan kewirausahaan

    adalah untuk memotivasi individu menjadi pengusaha dan membekali mereka dengan

    keterampilan yang tepat untuk menjadikan peluang bisnis menjadi usaha

    sukses. Namun, keputusan untuk menjadi wirausaha ditentukan oleh banyak

  • 6

    faktor. Hal ini sangat diperlukan untuk melihat faktor-faktor yang membuat seseorang

    menjadi pengusaha. Hasil penelitian Pretheeba (2014) membuktikan bahwa kegiatan

    kewirausahaan ditentukan oleh niat. Orang-orang tidak akan menjadi pengusaha

    secara tiba-tiba tanpa pemicu tertentu, dan yang paling penting, yaitu niat.

    Untuk melihat seberapa besar niat seseorang tersebut untuk menjadi wirausaha

    maka menarik untuk meneliti hal hal yang dianggap bisa mempengaruhi niat

    seseorang untuk memulai berwirausaha. Variabel yang pertama adalah sikap

    berwirausaha, sikap berwirausaha merupakan dasar bagi pembentukan niat. Di dalam

    sikap terhadap perilaku terdapat dua aspek pokok, yaitu keyakinan individu bahwa

    menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-

    akibat atau hasil-hasil tertentu, dan merupakan aspek pengetahuan individu tentang

    obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang belum tentu sesuai dengan

    kenyataan. Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap,

    maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap tersebut,

    demikian pula sebaliknya (Wijaya, 2008). Pendapat dari Douglas dan Shepherd

    (2000) menyatakan bahwa keputusan untuk menjadi pengusaha dapat dimodelkan

    sebagai pilihan karir utilitas. Artinya, orang memilih untuk menjadi wirausaha jika

    utilitas total yang mereka harapkan lebih besar dari utilitas yang diharapkan dari

    pekerjaan lain.

    Variabel selanjutnya yang menarik untuk diteliti adalah Norma subyektif,

    norma subyektif juga dikenal sebagai norma sosial mengacu pada tekanan sosial yang

    dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang diinginkan (Ni et al,.

  • 7

    2012). Tekanan dari keluarga, teman dan masyarakat mempengaruhi perilaku

    seseorang untuk menjadi seorang pengusaha.

    Variabel yang terakhir adalah Locus of control, menurut Kreitner dan Kinicki

    (dalam Abdullah,2006) terdiri dari dua konstruk yaitu internal dan eksternal, dimana

    apabila seseorang yang meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam

    kontrolnya dan selalu mengambil peran serta bertanggung jawab dalam setiap

    pengambilan keputusan termasuk dalam internal locus of control, sedangkan

    seseorang yang meyakini bahwa kejadian dalam hidupnya berada diluar kontrolnya

    termasuk dalam external locus of control.

    Dari fenomena diatas , maka menarik untuk meneliti variabel variabel yang

    telah dipaparkan dengan judul SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS

    OF CONTROL DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA

    (Studi: Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Udayana)

    1.2 Rumusan Masalah Penelitian

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka dapat

    dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

    1) Bagaimana pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha

    mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Udayana?

  • 8

    2) Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha

    mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Udayana?

    3) Bagaimana pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha mahasiswa

    Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana?

    4) Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha mahasiswa

    Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana?

    5) Bagaimana pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha

    mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Udayana?

    6) Bagaimana pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha melalui

    sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Udayana?

    7) Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui

    sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Udayana?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini

    adalah sebagai berikut.

    1) Untuk menjelaskan adanya pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha

    mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana .

  • 9

    2) Untuk menjelaskan adanya pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha

    mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

    3) Untuk menjelaskan adanya pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha

    mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

    4) Untuk menjelaskan adanya pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha

    mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

    5) Untuk menjelaskan adanya pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat

    berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Udayana.

    6) Untuk menjelaskan adanya pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha

    melalui sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Udayana.

    7) Untuk menjelaskan adanya pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha

    melalui sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Udayana.

    1.4 Kegunaan Penelitian

    Atas tujuan penelitian yang sudah diberikan, maka dari penelitian ini

    diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

    1. Kegunaan secara Teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu hasil studi

    empiris untuk memberikan pemahaman, gambaran, dan wawasan dalam bidang ilmu

    kewirausahaan, khususnya dalam meneliti niat berwirausaha.

  • 10

    2. Kegunaan Praktis

    Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai suatu masukan bagi

    mahasiswa agar termotivasi untuk menjadi wirausaha,khususnya mahasiswa program

    Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

    1.5 Sistematika Penulisan

    Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara

    bab yang satu dengan yang lainnya dan disusun secara sistematis dan rinci untuk

    memberi bagaimana gambaran yang ada dan mempermudah pembahasan tentang

    penelitian ini. Adapun sistimatika dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

    BAB I: PENDAHULUAN

    Bab ini memuat latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan

    penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian.

    BAB II: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

    Bab ini memuat teori-teori yang berasal dari berbagai literatur yang dianggap

    relevan dengan permasalahan yang diangkat untuk dapat mengakomodasi

    argumentasi yang akurat sesuai dengan pokok permasalahan yang ada serta

    dengan menyusun hipotesis yang digunakan.

    BAB III: METODE PENELITIAN

    Bab ini memuat metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi

    penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel,

  • 11

    jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode

    pengumpulan data, dan teknik analisis data.

    BAB IV: DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

    Bab ini menyajikan hasil-hasil penelitian yang diperoleh secara sistematis

    setelah dianalisis dengan menggunakan metode analisis yang sesuai dengan

    tujuan penelitian. Selain itu disajikan pula hasil pengujian hipotesis yang

    selanjutnya dibahas berdasarkan atas semua hasil penelitian serta pengujian

    hipotesis yang telah ada tersebut, yaitu membandingkan hasil yang diperoleh

    dengan teori yang dipakai acuan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.

    BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang menguraikan mengenai

    simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan saran-saran bagi berbagai

    pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) terkait dengan topik penelitian

    yang telah dihasilkan ini.

  • 12

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

    2.1 Landasan Teori dan Konsep

    2.1.1 Teori Planned Behavior (TPB)

    Theory Planned Behavior (TPB) berasal dari TRA ( Theory Reaction Action)

    yang dikenalkan oleh Fishbein dan Ajzen 1975 (Ajzen, 1991). untuk meramalkan dan

    menerangi perilaku manusia dalam konteks tertentu, akan memungkinkan prediksi

    perilaku yang tidak berada di bawah kontrol sukarela lengkap. TRA bisa

    memprediksi perilaku tetapi niat saja tidak cukup untuk memprediksi perilaku. Oleh

    karena itu, dirasa kontrol berwirausaha harus disertakan (Ajzen & Fishbein, 2000).

    Berdasarkan teori Theory of Planned Behavior (TPB) Ajzen (dalam Engle et al,.

    2008) mengatakan bahwa sikap berwirausaha, norma subyektifl dan kontrol

    berwirausaha mempengaruhi intensi berwirausaha.

    Dari penelitian yang sebelumnya ditemukan bahwa norma subyektif dan

    kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha (Ferreira et al,.

    2012). Di samping itu, niat juga menunjukkan seberapa keras seseorang berani

    mencoba, niat menunjukkan seberapa besar upaya yang direncanakan seseorang

    untuk dilakukannya dan niat adalah paling dekat berhubungan dengan perilaku

    selanjutnya (Wijaya, 2008).

  • 13

    Penelitian yang dilakukan Autio et,. al (2001) menunjukkan bahwa komponen

    TPB menjelaskan 21% varians dalam niat menjadi pengusaha. Penelitian sebelumnya

    menjelaskan legitimasi menggunakan TPB dalam menjelaskan niat kewirausahaan di

    berbagai budaya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar sikap

    ,norma subyektif, kontrol perilaku yang dirasakan, maka semakin kuat pula niat

    menuju kewirausahaan (Ajzen, 1991). Hasil penelitian Moriano et al., (2011)

    menunjukan bahwa TPB berpengaruh positif signifikan untuk memprediksi niat.

    Karena dukungan yang kuat, TPB diadopsi dalam penelitian ini.

    2.1.2 Locus Of Control

    Locus of control menurut Kreitner dan Kinicki (dalam Abdulloh 2006) terdiri

    dari dua konstruk yaitu internal dan eksternal, dimana apabila seseorang yang

    meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam kontrolnya dan selalu

    mengambil peran serta bertanggung jawab dalam setiap pengambilan keputusan

    termasuk dalam internal locus of control, sedangkan seseorang yang meyakini bahwa

    kejadian dalam hidupnya berada diluar kontrolnya termasuk dalam external locus of

    control. Menurut Respati (2011) berpendapat bahwa locus of control merupakan

    variabel utama untuk menjelaskan perilaku manusia dalam organisasi. Locus of

    control adalah tingkatan dimana individu berkeyakinan bahwa hasil (peristiwa yang

    terjadi dalam kehidupannya) tergantung pada perilaku atau karakteristik pribadi

    mereka.

  • 14

    2.1.3 Norma subyektif

    Norma subyektif juga dikenal sebagai norma sosial mengacu pada tekanan

    sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang

    diinginkan Ajzen (dalam Ni et al,. 2012). Tekanan dari keluarga, teman dan

    masyarakat mempengaruhi perilaku seseorang untuk menjadi seorang pengusaha.

    Jogiyanto (2007:14) mendefinisikan norma subyektif sebagai tekanan sosial yang

    didasari dari kepercayaan orang lain yang dapat mempengaruhi minat sehingga yang

    bersangkutan mempertimbangkan kembali apakah akan melakukan atau tidak

    melakukan perilaku tersebut. Norma subyektif dimaksudkan sebagai tekanan sosial

    yang dirasakan seseorang dalam melakukan suatu perilaku tertentu (Lee, 2009).

    Menurut Baron dan Byrne (2003), norma subyektif adalah persepsi individu tentang

    apakah orang lain akan mendukung atau tidak terwujudnya tindakan tersebut. Hogg

    dan Vaughan (2005) memaparkan penjelasan bahwa norma subyektif adalah produk

    dari persepsi individu tentang kepercayaan yang dimiliki orang lain.

    2.1.4 Sikap berwirausaha

    Sikap adalah kepercayaan positif atau negatif untuk menampilkan suatu

    perilaku tertentu. Kepercayaan-kepercayaan atau beliefs ini disebut dengan

    behavioral beliefs. Seorang individu akan berniat untuk menampilkan suatu perilaku

    tertentu ketika ia menilainya secara positif. Sikap ditentukan oleh kepercayaan-

    kepercayaan individu mengenai konsekuensi dari menampilkan suatu perilaku

    (behavioral beliefs), ditimbang berdasarkan hasil evaluasi terhadap konsekuensinya

  • 15

    (outcome evaluation). Sikap-sikap tersebut dipercaya memiliki pengaruh langsung

    terhadap niat berperilaku dalam hal ini yaitu berwirausaha dan dihubungkan dengan

    norma subyektif dan kontrol berwirausaha (Achmat, 2010)

    2.1.5 Niat berwirausaha

    Winardi (2008:4) menggambarkan seorang entrepreneur sebagai seorang

    individu yang menciptakan sebuah organisasi untuk tujuan tujuan komersial. Niat

    merupakan sebuah motivasi diri seseorang, kemauan untuk mengerahkan usaha, dan

    kemauan untuk berusaha keras yang akan tercermin dari perilaku (Ajzen, 1991).

    Penelitian Nursito (2013) menyatakan niat berwirausaha sebagai kesungguhan niat

    seseorang untuk melakukan perbuatan atau memunculkan suatu perilaku tertentu,

    yaitu berwirausaha . Keputusan untuk memulai sebuah bisnis baru biasanya

    direncanakan selama beberapa waktu dan kemudian diiringi dengan niat untuk benar-

    benar melakukannya (Neneh, 2014).

    2.2 Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan pada kajian pustaka yang sudah

    dikaji diatas, maka dalam penelitian ini akan dapat dibuat jawaban sementara atas

    hasil penelitian sebelumnya yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang dipilih

    untuk diuji, yaitu sebagai berikut:

  • 16

    2.2.1 Pengaruh Locus Of Control terhadap sikap berwirausaha

    Hasil penelitian dari Respati (2011) menyatakan bahwa external locus of

    control memperkuat pengaruh sikap manajer terkait dengan kecurangan penyajian

    laporan keuangan terhadap niat manajer dalam melakukan kecurangan penyajian

    laporan keuangan. Temuan empiris ini mendukung pendapat Ajzen (1991) yang

    menyatakan bahwa locus of control merupakan variabel eksternal yang dapat

    mempengaruhi secara tidak langsung hubungan sikap ke arah perilaku, norma-norma

    subyektif, dan kontrol perilaku. Hasil penelitian ini juga mendukung model

    pengambilan keputusan interaksionis Trevino (1986), dimana dalam model tersebut

    menunjukkan bahwa locus of control mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

    Hasil penelitian ini mendukung pendapat Trevino (1986), Trevino dan Youngblood

    (1990), Jones dan Kavanagh (1996) yang menyatakan bahwa seseorang yang

    memiliki external locus of control cenderung terlibat dalam sikap ke arah perilaku

    tidak etis, dan sebaliknya seseorang dengan internal locus of control cenderung untuk

    memilih tidak terlibat dalam sikap ke arah perilaku etis. Hasil yang berbeda

    ditunjukan dalam penelitian Sarita dan Agustia (2009) menemukan bahwa locus of

    control tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap kepuasan kerja auditor.

    H1: locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap sikap berwirausaha

    mahasiswa program Diploma FEB UNUD.

  • 17

    2.2.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha

    Hasil penelitian dari Kornaeij dan Askaripoor (2013) menunjukan bahwa

    norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap sikap. Hasil penelitian dari

    Marhaini (2008) juga menyebutkan bahwa norma subyektif berpengaruh terhadap

    sikap. Hasil penelitian Albari dan Liriswati (2004) membuktikan bahwa norma

    subyektif berpengaruh positif terhadap brand attitude. Demikian juga dengan

    penelitian Sigit (2006) membuktikan bahwa norma subyektif dapat meningkatkan

    sikap mahasiswa untuk membeli ulang pasta gigi merek Close Up. Hasil yang

    berbeda didapatkan dari hasil penelitian Dwijayanti (2012) yang menunjukan bahwa

    norma subyektif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap berwirausaha

    mahasiswa FE Unesa.

    H2: Norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap sikap berwirausaha

    mahasiswa program Diploma FEB UNUD.

    2.2.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha

    Hasil penelitian dari Uddin dan Bose (2012) menunjukan locus of control

    berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa bisnis tingkat S1 dan

    tingkat master universitas swasta di Bangladesh. Sejalan dengan penelitian Uddin dan

    Boshe, hasil penelitian Olanrewaju (2013) menemukan locus of control secara

    signifikan berkontribusi pada prediksi niat kewirausahaan. Penelitian dari Nabi et al,.

    (2010) juga menunjukan bahwa locus of control berpengaruh positif signifikan

    terhdap niat berwirausaha. internal locus of control yang kuat, tingginya kreativitas

  • 18

    dan inovasi, ikut berperan dalam membentuk niat orang untuk berwirausaha (Lieli

    dan Sirene 2011). Hasil yang berbeda ditunjukan oleh penelitian Kristiansen &

    Indarti (2004) bahwa locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap niat

    berwirausaha.

    H3: Locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha

    mahasiswa program Diploma FEB UNUD.

    2.2.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha

    Norma subyektif telah ditentang oleh banyak peneliti menyatakan relevansi

    dalam memprediksi niat kewirausahaan. penelitian Autio et al., (2001) menemukan

    bahwa norma subyektif tidak signifikan dalam memprediksi niat kewirausahaan

    sedangkan penelitian dari El Harbi (2009) dan Karali (2013) menemukan bahwa

    norma subyektif merupakan prediktor penting dalam niat kewirausahaan. Menurut

    Alsos et al., (2006) Disurvei 252 siswa di Nordland di Norwegia dan mengungkapkan

    norma subyektif

    Punya Pengaruh pada niat kewirausahaan. Hasil yang berbeda didapatkan

    berdasarkan temuan dari dua mahasiswa Universitas Spanyol, Linen dan Chen (2009)

    membuktikan sebaliknya bahwa norma subyektif tidak berpengaruh terhadap niat

    berwirausaha.

    H4: Norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha

    mahasiswa program Diploma FEB UNUD.

  • 19

    2.2.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha

    Dalam studi Pretheeba (2014 )yang dilakukan di Hong Kong, terungkap

    bahwa siswa laki-laki dan perempuan memiliki sikap positif tentang kewirausahaan.

    Pemaparan hasil penelitian Choitung et al., (2012) menyebutkan bahwa Para siswa

    perempuan percaya bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan bakat

    sebagai rekan-rekan pria mereka. Penelitian Souitaris et al.,(2007) menemukan

    bahwa beberapa sikap menyumbang peningkatan niat siswa sebagai akibat dari

    partisipasi dalam program kewirausahaan. Hasil penelitian dari Suharti dan Sirine

    (2011) juga menunjukan bahwa sikap berpengaruh positif signifikan terhadap niat

    berwirausaha. Hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian Carolina (2006)

    dimana sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap niat.

    H5: sikap berwirausaha secara signifikan memengaruhi niat berwirausaha

    mahasiswa program Diploma FEB UNUD.

    2.2.6 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha melalui sikap

    berwirausaha

    Hasil penelitian dari Respati (2011) menyatakan bahwa external locus of

    control memperkuat pengaruh sikap manajer terkait dengan kecurangan penyajian

    laporan keuangan terhadap niat manajer dalam melakukan kecurangan penyajian

    laporan keuangan. Hasil yang berbeda ditunjukan dalam penelitian Sarita dan Agustia

    (2009) menemukan bahwa locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap

    sikap kepuasan kerja auditor. Penelitian Souitaris et al.,(2007) menemukan bahwa

  • 20

    beberapa sikap menyumbang peningkatan niat siswa sebagai akibat dari partisipasi

    dalam program kewirausahaan. Hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian

    Carolina (2006) dimana sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap niat.

    H6: locus of control secara signifikan mempengaruhi niat berwirausaha melalui

    sikap berwirausaha mahasiswa program Diploma FEB UNUD.

    2.2.7 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui sikap

    berwirausaha

    Hasil penelitian Albari dan Liriswati (2004) membuktikan bahwa norma subyektif

    berpengaruh positif terhadap brand attitude. Hasil yang berbeda didapatkan dari hasil

    penelitian Dwijayanti (2012) yang menunjukan bahwa norma subyektif tidak

    berpengaruh secara signifikan terhadap sikap berwirausaha mahasiswa FE Unesa. .

    Hasil penelitian dari Lieli dan Sirine (2011) juga menunjukan bahwa sikap

    berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha. Hasil yang berbeda

    ditemukan dalam penelitian Carolina (2006) dimana sikap tidak berpengaruh

    signifikan terhadap niat.

    H7: norma subyektif secara signifikan mempengaruhi niat berwirausaha melalui

    sikap berwirausaha mahasiswa program Diploma FEB UNUD.

  • 21

    2.2.8 Kerangka Konsep Penelitian

    Berdasarkan bagaimana arah hipotesis yang telah ditetapkan dengan

    menyesuaikan pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka kerangka konsep dari

    penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

    Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

    Sumber: Pengembangan Oleh Peneliti

    H5

    H4

    H3

    H2

    H1

    Locus of control

    (X1)

    Sikap berwirausaha

    (Y1)

    norma subyektif

    (X2)

    Niat

    Berwirausaha

    (Y2)

  • 22

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan bentuk

    asosiatif. Menurut Sugiyono (2013), penelitian asosiatif merupakan sebuah penelitian

    yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara

    dua variabel atau lebih merupakan hubungan sebab akibat. Sebagian menjadi

    penyebab dan sebagian lain menjadi akibat.

    3.2 Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian ini bertempat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Udayana. Karena subjek yang akan diteliti merupakan mahasiswa program Diploma

    fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

    3.3 Subyek dan Obyek Penelitian

    Objek penelitian adalah suatu sifat dari objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian memperoleh kesimpulan (Sugiyono,2013;38). Penelitian ini

    dilakukan di Denpasar, dengan mengambil subjek mahasiswa program Diploma

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Objek penelitian ini adalah aspek

    locus of control , norma subyektif dan sikap berwirausaha yang mempengaruhi niat

    berwirausaha.

  • 23

    3.4 Identifikasi Variabel

    3.4.1 Variabel Independen

    Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

    yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat

    (Sugiyono, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah locus of control (X1)

    dan norma subyektif (X2) .

    3.4.2 Variabel Dependen

    Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

    yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel terikat

    dalam penelitian ini adalah niat berwirausaha (Y2).

    3.4.3 Variabel Mediasi

    Variabel mediasi sesungguhnya merupakan variabel intervening Menurut

    Indriantoro dan Supomo (2012:66) variabel mediasi atau intervening merupakan

    variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel dependen menjadi hubungan

    yang tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara

    variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen, sehingga variabel

    independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen.

    Variabel mediasi atau intervening dalam penelitian ini adalah sikap berwirausaha

    (Y1).

  • 24

    3.5 Definisi Operasional Variabel

    Definisi operasional variabel ini mengacu pada beberapa definisi konseptual

    variabel penelitian yang telah dibahas dalam kajian pustaka, maka definisi

    operasional variabel penelitian dijelaskan pada bagian berikut.

    3.5.1 Locus Of Control (X1)

    Variabel locus of control diukur dengan menggunakan instrumen yang

    dikembangkan dan direvisi dari studi Rotter (dalam Wiriani 2011) yang terdiri dari

    dua bagian yaitu internal locus of control dan external locus of control. Adapun

    indikator masing-masing bagian sebagai berikut: external locus of control adalah

    persepsi atau pandangan individu terhadap sumber-sumber diluar dirinya yang

    mengontrol kejadian hidupnya, seperti nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan, dan

    lingkungan sekitar. Adapun indikatornya sebagai berikut:

    1) Kegagalan adalah akibat dari ketidak mujuran

    2) Membuat perencanaan yang terlalu jauh kedepan adalah pekerjaan sia-sia.

    3) Apa yang terjadi dalam hidup sebagian besar ditentukan oleh orang lain yang

    memiliki kekuasaan.

    4) Kesuksesan dicapai semata-mata karena faktor nasib

    internal locus of control yaitu persepsi atau pandangan individual terhadap

    kemampuan menentukan nasib sendiri. Indikatornya adalah :

    1) Segala yang dicapai individu dalam hidup adalah hasil dari usaha yang telah

    dilakukan sendiri.

  • 25

    2) Menjadi wirausaha sangat tergantung kemampuan saya.

    3) Keberhasilan yang terjadi adalah hasil dari kerja keras saya sendiri.

    4) Apa yang diperoleh bukan karena keberuntungan.

    5) Saya mampu menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup saya

    6) Hidup saya ditentukan oleh tindakan saya sendiri.

    7) Kegagalan yang saya alami akibat dari perbuatan saya sendiri.

    3.5.2 Norma subyektif (X2)

    Norma subyektif juga dikenal sebagai norma sosial mengacu pada tekanan

    sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang

    diinginkan Ajzen dalam Ni et al,. (2012). Tekanan dari keluarga, teman dan

    masyarakat mempengaruhi perilaku seseorang untuk menjadi seorang pengusaha.

    Adapun indikatornya sebagai berikut:

    1) Teman berpengaruh dalam menentukan niat untuk menjadi wirausaha

    2) Keluarga berpengaruh dalam menentukan niat untuk menjadi wirausaha

    3) Ada pengaruh pihak lain yang dapat mempengaruhi niat untuk menjadi

    wirausaha

    3.5.3 Sikap berwirausaha (Y1)

    Di dalam sikap terhadap perilaku terdapat dua aspek pokok, yaitu : keyakinan

    individu bahwa menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan

    menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan merupakan aspek

    pengetahuan individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang

  • 26

    belum tentu sesuai dengan kenyataan. Semakin positif keyakinan individu akan

    akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu

    terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya (Wijaya, 2008). Adapun

    indikatornya sebagai berikut:

    1) Tertarik dengan peluang usaha yang ada

    2) Selalu berpikir kreatif dan inovatif untuk memulai suatu usaha

    3) Menanggapi kegagalan sebagai proses untuk menuju kesuksesan

    4) Memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab terhadap apa yang

    dilakukan

    5) Suka menghadapi risiko dan tantangan untuk memulai suatu usaha

    3.5.4 Niat berwirausaha (Y2)

    Niat berwirausaha adalah keadaan dimana dalam pikiran seseorang ada

    keinginan untuk menumbuhkan bisnis atau menciptakan usaha baru (Rasli, 2013).

    Adapun indikatornya adalah:

    1) Memilih karir sebagai entrepreneur

    2) Berharap untuk dapat menciptakan usaha baru dimasa mendatang.

    3) Akan mengupayakan segala sesuatu untuk memulai dan menjalankan usaha

    saya sendiri.

    Untuk mengukur indikator-indikator yang terdapat dalam identifikasi variabel

    tersebut dilakukan dengan Rating Scale yang menetapkan apakah variabel-variabel

  • 27

    tersebut berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap niat berwirausaha. Menurut

    Sugiyono (2013:139) data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan

    dalam pengertian kualitatif. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam skala model Rating

    Scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah

    disediakan, tetapi menjwab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh

    karena itu Rating Scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja

    tetapi untuk mengukur persepsi rsponden terhadap fenomena lainnya.

    Skala pengukuran yang digunakan adalah Rating Scale dengan lima angka yang

    mewakili pendapat atau jawaban tersebut yaitu:

    1. Sangat Setuju = 5

    2. Setuju = 4

    3. Netral = 3

    4. Tidak Setuju = 2

    5. Sangat Tidak Setuju = 1

    Dengan menggunakan interval angka antara 1 sampai dengan 5 maka akan

    mempermudah responden dalam menentukan jawaban dan jawaban yang diperoleh

    lebih pasti, tetapi jika terlalu banyak interval penilaian jawaban maka akan

    membingungkan responden. Penggunaan interval angka 1 sampai dengan 5 juga

    dicontohkan oleh Ridwan dan Kuncoro (2012:27).

  • 28

    3.6 Jenis – jenis Data

    3.6.1 Jenis Data Menurut Sifatnya

    Berdasarkan sifatnnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    1. Data Kuantitatif

    Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data jumlah

    pengangguran yang ada di Indonesia dari tahun 2006 sampai tahun 2010 dan data

    pengangguran 2014 di Bali berdasarkan tingkat pendidikannya, serta data mahasiswa

    Program Studi Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana angkatan

    2013 dan 2014.

    2. Data Kualitatif

    Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanggapan responden

    yang diuraikan sejalan dengan isi kuesioner.

    3.6.2 Jenis Data Menurut Sumbernya

    1. Data Primer

    Menurut Istijanto (2005:32), definisi data primer adalah data asli yang

    dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara

    khusus.Data primer pada penelitian ini adalah jawaban responden terhadap kuesioner

    yang disebarkan oleh penulis kepada mahasiswa program Diploma Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Universitas Udayana.

  • 29

    2) Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung

    memberikan data kepada peneliti.Pengumpulan data ini tidak diusahakan sendiri oleh

    peneliti, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah mahasiswa

    Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana angkatan 2013-

    2014 jurusan Akuntansi dan Perpajakan.

    3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel

    Identifikasi setiap populasi, sampel dan metode penentuan sampel, ialah

    sebagai berikut.

    3.7.1 Populasi

    Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang 29irri – cirinya akan

    diduga (Rahyuda dkk. 2004:36). Populasi menurut Sugiyono (2013:115) merupakan

    generalisasi wilayah atas objek atau subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas

    tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi

    dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas

    Udayana program diploma.

  • 30

    Tabel 3.7

    Mahasiswa D3 jurusan Akuntansi dan Perpajakan

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

    No. Angkatan Jurusan Jumlah

    Akuntansi Perpajakan

    1. 2013 61 35 96

    2. 2014 78 78 156

    Total 252

    *Sumber: Badan Akademik Program Diploma FEB Unud, 2015

    3.7.2 Sampel

    Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi (Sugiyono 2013: 116). Kriteria yang diambil adalah mahasiswa program

    diploma angkatan 2013 dan 2014 jurusan Akuntansi dan Perpajakan.

    3.7.3 Teknik Penentuan Sampel

    1. Cara Penentuan Sampel

    Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan karena populasi

    memiliki anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional

    (Sugiyono,2013:118). Adapun rumus dari proportionate stratified random sampling

    yaitu sebagai berikut:

    ni=

  • 31

    N= jumlah populasi seluruhnya

    Ni= jumlah populasi menurut strata

    ni= jumlah sampel menurut strata

    n= ukuran sampel

    2. Ukuran Sampel

    Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data yang dikumpulkan

    adalah sampel untuk mewakili seluruh populasi. Menurut Malhotra (2003:647) untuk

    memperoleh hasil yang dalam analisis faktor, jumlah sampel responden yang diambil

    untuk mengisi kuisioner dapat ditentukan paling sedikit 5-10 kali jumlah variabel

    yang diteliti. Sampel yang diambil dari penelitian ini berjumlah 110 sampel yang di

    dapat dari jumlah indikator semua variabel dikalikan dengan minimal jumlah sampel.

  • 32

    Tabel 3.7.1 sampel

    Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Program D3

    Akuntansi dan Perpajakan Angkatan 2013 dan 2014

    No. Angkatan Jurusan Jumlah

    Mahasiswa

    Perhitungan

    sampel( ni= )

    Jumlah

    sampel (ni)

    1.

    2013

    Akuntansi 61

    27

    Perpajakan 35

    15

    2.

    2014

    Akuntansi 78

    34

    Perpajakan 78

    34

    Total 252 110

    *Sumber: Badan Akademik Pogram Studi Diploma FEB Unud, 2015.

    3.8 Metode Pengumpulan Data

    Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan

    daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban atas

    pertanyaan yang diajukan.

  • 33

    3.8.1 Pengujian Instrumen

    Pengujian instrumen penelitian yaitu menguji validitas dan reliabilitas

    instrumen. Mengingat adanya pengumpulan data menggunakan kuesioner, maka

    kesungguhan responden menjawab merupakan hal yang penting. Instrumen yang

    valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang

    diharapkan. Data yang telah terkumpul diuji dengan bantuan Program SPSS versi

    16.00 for windows.

    3.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

    1) Uji Validitas

    Menurut Sugiyono (2013:172), valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

    untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam hal ini berarti mengukur sejauh

    mana ketepatan pernyataan yang digunakan dalam kuesioner untuk mengukur

    variabel yang akan diteliti. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data

    yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

    Lebih lanjut Sugiyono (2013:178) berpendapat bahwa validitas dapat dilakukan

    dengan mengkorelasikan antara skor faktor dengan skor total dan bila korelasi tiap

    faktor tersebut bernilai positif (r > 0,3), maka instrumen penelitian tersebut dapat

    dikatakan valid.

  • 34

    2) Uji Reliabilitas

    Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

    untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan kata

    lain, uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam

    penggunaannya. Instrumen yang dikatakan reliabel apabila variabel yang diukur

    memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Sugiyono, 2013).

    3.9 Teknik Analisis Data

    3.9.1 Uji Asumsi Klasik

    Sebelum menggunakan model regresi linear berganda tersebut, haruslah

    terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil perhitungan dapat

    diinterpretasikan dengan akurat. Dengan keakuratan tersebut maka proses

    penghitungan akan dapat berjalan dengan sesuai harapan serta menghasilkan jawaban

    penelitian yang valid dan reliabel.

    1) Uji Normalitas

    Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan

    berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam

    pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris

    beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka

    sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.

    Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal

    atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang

  • 35

    lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang

    banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu

    suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi-

    Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk. Kriteria yang digunakan

    dalam test ini adalah dengan membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat

    dengan tingkat alpha yang digunakan, dimana data tersebut dikatakan berdistribusi

    normal bila Sig > alpha.

    2) Uji Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan ada atau tidaknya

    hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) dengan variabel bebas yang

    lainnya. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka

    hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Pada

    penelitian ini, model regresi yang digunakan memiliki variabel bebas berupa locus of

    control dan norma subyektif dengan sikap berwirausaha sebagai variabel mediasi

    serta variabel terikatnya adalah niat berwirausaha. Maka dari itu, tidak boleh ada

    korelasi yang tinggi antara locus of control dan norma subyektif atau sebaliknya.

    Pengujian dapat dilakukan dengan melihat hasil dari nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai

    Variance Inflation Factor (VIF) ≤ 10 yang berarti bebas dari gejala multikolinearitas.

    3) Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pada model regresi

    terjadi ketidaksamaan varian. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

    http://statistikian.blogspot.com/2013/01/rumus-kolmogorov-smirnov.htmlhttp://statistikian.blogspot.com/2013/01/rumus-lilliefors.htmlhttp://statistikian.blogspot.com/2013/01/saphiro-wilk.html

  • 36

    digunakan model glejser. Model ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolute ei

    dengan variabel bebas. Jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh

    signifikan terhadap variabel terikat (nilai absolute ei), maka tidak ada

    heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:108).

    3.9.2 Analisis Jalur (Path Analysis)

    Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu analisis jalur (path analysis).

    Menurut Utama (2012: 135), analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi

    linier berganda, untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang berjenjang

    berdasarkan teori.

    1) Pengaruh langsung

    Pengaruh langsung locus of control (X1) dan norma subjective (X2) terhadap niat

    berwirausaha (Y2) ditunjukkan oleh koefisien jalur c dan d, pengaruh langsung locus

    of control (X1) dan norma subyektif (X2) terhadap sikap berwirausaha (Y1)

    ditunjukkan oleh koefisien jalur a dan b, dan pengaruh sikap berwirausaha (Y1)

    terhadap niat berwirausaha (Y2) ditunjukkan oleh koefisien jalur e.

    2) Pengaruh tidak langsung

    Pengaruh tidak langsung locus of control (X1) dan norma subyektif (X2) terhadap

    niat berwirausaha (Y2) diperoleh dengan mengalikan a dengan f dan b dengan f.

  • 37

    Gambar 2.1 Analisis jalur Path

    e1 e2

    c

    a f

    b

    d

    Keterangan:

    X1 = variabel eksogen locus of control

    X2 = variabel eksogen norma subyektif

    Y1 = variabel intervening sikap berwirausaha

    Y2 = variabel endogen niat berwirausaha

    a, b, c, d, f = koefisien regresi

    e1, e2 = nilai kekeliruan taksiran standar

    Koefisien jalur dihitung dengan dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi

    yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini ada dua persamaan

    tersebut adalah:

    Persamaan substruktur I

    Y1= a X1 +b X2+ e1 (1)

    Keterangan:

    Locus of

    control )

    Norma

    subyektif( )

    Sikap ber

    wirausaha ( )

    Niat berwirausaha

    ( )

  • 38

    a = koefisien jalur dari locus of control

    b = koefisien jalur dari norma subyektif

    X1 = locus of control

    X2 = norma subyektif

    Y1 = sikap berwirausaha

    e1 = nilai kekeliruan taksiran standar

    Persamaan substruktur 2

    Y2= c X1 + b X2 + f Y1+e2 (2)

    Keterangan:

    Y2 = niat berwirausaha

    c = koefisien jalur dari locus of control

    b = koefisien jalur dari norma subyektif

    f = koefisien jalur dari sikap berwirausaha

    X1 = locus of control

    X2 = norma subyektif

    Y1 = sikap berwirausaha

    e2 = nilai kekeliruan taksiran standar

    Persamaan substruktur 3

    Y2.1 tot = cX1 + aX1*fY1 + etot1

    Keterangan:

    c = koefisien jalur dari locus of control

  • 39

    a = koefisien jalur dari locus of control

    f = koefisien jalur dari sikap berwirausaha

    X1 = locus of control

    Y1 = sikap berwirausaha

    etot1 = total nilai kekeliruan taksiran standar

    Persamaan substruktur 4

    Y2.2 tot = dX2 + bX2*fY1 +etot2

    Keterangan:

    d = koefisien jalur dari norma subyektif

    b = koefisien jalur dari norma subyektif

    f = koefisien jalur dari sikap berwirausaha

    X2 = norma subyektif

    Y1 = sikap berwirausaha

    etot2 = total nilai kekeliruan taksiran standar

    3.9.3 Uji F (Simultan)

    Uji F digunakan untuk mengetahui ketepatan model penelitian mengenai

    locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan sikap berwirausaha (Y1) sebagai

    variabel independen terhadap niat berwirausaha (Y2) sebagai variabel dependen

  • 40

    secara serempak (Nata Wirawan, 2014). Adapun langkahnya secara singkat

    dinyatakan sebagai berikut:

    1) Perumusan Hipotesis Statistik

    H0 : β1 = β2 = β3 = 0, yang artinya tidak ada pengaruhnya secara positif dan

    signifikan locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan sikap

    berwirausaha (Y1) sebagai variabel independen terhadap niat berwirausaha

    (Y2) .

    H1 : paling sedikit salah satu bi ≠ 0 (i = 1,2,3), yang artinya ada pengaruh yang

    positif dan signifikan antara locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan

    Sikap berwirausaha (Y1) sebagai variabel independen terhadap Niat

    berwirausaha (Y2).

    (k-1) (n-k) untuk menentukan FTabel .

    2) Menentukan Taraf Nyata

    Dimana taraf nyata yang paling banyak diakui dan digunakan dalam

    penelitian sosial ada pada (α) = 5% dan derajat kebebasan df = menentukan

    besar FHitung

    3) Daerah Kritis

    H0 diterima apabila FHit ≤ FTab =….. atau H0 diterima apabila nilai sig ≥ α

    0,05.

    H0 ditolak jika FHit > FTab = … atau H0 ditolak jika nilai sig < α 0,05

    4) Uji Statistik

  • 41

    Uji ini menggunakan alat analisis tertentu , yaitu SPSS 13.0

    5) Kesimpulan.

    Menarik adanya kesimpulan atas hasil uji-F dengan cara membandingkan

    langkah pada poin ke-4 dan langkah ke-3, lalu disesuaikan dengan formulasi

    hipotesis.

    3.9.4 Uji t (Parsial)

    Uji regresi parsial (uji t) digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh

    variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Analisis

    parsial menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat

    yang dilakukan dengan membandingkan ttabel dengan thitung (Nata Wirawan, 2014).

    Langkah-langkah uji parsial adalah sebagai berikut:

    a. Merumuskan Hipotesis

    H0: b1 = b2 =b3 = b4 = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang positif atau

    negatif secara parsial dan tidak signifikan antara variabel bebas terhadap

    variabel terikat.

    H1: b1 > 0 atau b1 < 0, berarti terdapat pengaruh positif atau negatif secara

    parsial dan signifikan antara variabel bebas denga variabel terikatnya.

    b. Menggunakan taraf nyata (tingkat keyakinan) 95% (α = 5%), serta memiliki

    derajat kebebasan (df) = n-k untuk penentuan ttabel.

    c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 dengan kriteria sebagai

    berikut:

  • 42

    - Terima H0: bila thitung ≤ ttabel (uji sisi kanan) atau thitung ≥ - ttabel (uji sisi kiri).

    - Tolak H0: bila thitung > ttabel (uji sisi kanan) atau –thitung < -ttabel (uji sisi kiri).

    d. Uji Statistik

    Menentukan besarnya thitung dengan menggunakan aplikasi SPSS 13.0

    e. Kesimpulan

    Menarik kesimpulan atas hasil uji – t dengan cara membandingkan langkah

    ke-4 dengan langkah ke-3, lalu menyesuaikan dengan formulasi pada

    hipotesis di langkah ke-1.

  • 43

    BAB IV

    DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

    4.1 Gambaran Umum Program Diploma FEB Unud

    4.1.1 Latar Belakang Diploma FEB Unud

    Sesuai dengan pasal 16. 1) UU No.12 tahun 2012, pendidikan vokasi

    merupakan pendidikan tinggi Program Diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk

    pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan. FEB

    Unud juga membuka Program Studi Diploma I Perpajakan. Dengan berkembangnya

    kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat pengguna lulusan Diploma, maka mulai

    tahun ajaran 1996/1997 FEB Unud menyempurnakan Program Studi Keuangan

    menjadi Program Studi Keuangan dan Perbankan. Selanjutnya, mulai tahun ajaran

    1998/1999 dibuka Program Studi baru, yaitu Program Diploma III Pemasaran dengan

    SK DIKTI No:86/DIKTI/Kep/1998 dan Program Diploma III Perpajakan dengan SK

    DIKTI No:56/DIKTI/Kep/1998. Program Diploma III Akuntansi dan Program Studi

    Diploma III Keuangan dan Perbankan yang sebelumnya beroperasi atas dasar surat

    keputusan Rektor, pada tahun 2005 kedua program studi tersebut telah memperoleh

    izin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

    Nasional Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: 3160/D/T/2005. Tahun

    2013 Program Studi Keuangan Perbankan dan Program Studi Pemasaran melakuakan

    revitalisasi kurikulum dimana Program Studi Keuangan Perbankan dengan bidang

  • 44

    keahlian Mnajemen Risiko dan Program Studi Pemasaran dengan bidang keahlian

    Administrasi Bisnis dan berdasarkan SK Rektor Unud Nomor:

    145/UN14.1.12/PP.05.02/2013.

    Gambar 4.1 FEB Unud

    4.1.2 Lokasi dan Keadaan Lapangan Penelitian

    Lokasi penelitian berada di Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Udayana, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman Denpasar. Adapun sistem

    pendidikan Diploma III :

    1) Definisi pendidikan Diploma III

    Pendidikan Program Diploma III diselenggarakan dengan sistem kredit paket.

    Sistem kredit paket adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana

    mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa sudah ditentukan

    setiap semester

  • 45

    Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 18-20 minggu kuliah

    atau kegiatan terjadwal, berikut kegiatan iringannya, yaitu sebanyak 14

    minggu tatap muka dan tugas terstruktur, satu minggu ujian sisipan atau ujian

    tengah semester, dan satu minggu ujian akhir semester, termasuk 2 sampai 3

    minggu kegiatan penilaian.

    2) Tujuan Sistem Kredit Paket

    Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa cakap dan giat belajar

    supaya dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang telah ditetapkan.

    Untuk memudahkan penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.

    Untuk memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar

    mahasiswa dapat dilaksanakan sebaik baiknya.

    3) Ciri-ciri Sistem Kredit Semester Paket

    Dalam sistem kredit paket tiap tiap mata kuliah dinyatakan dalam satuan nilai

    kredit

    Besarnya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama.

    Besarnya nilai kredit untuk masing masing mata kuliah ditentukan atas dasar

    besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas tugas yang dinyatakan dalam

    perkuliahan, praktikum kerja lapangan dan tugas lain. Selama semester

    tertentu ditentukan sejumlah kredit untuk ditempuh oleh mahasiswa.

  • 46

    Jenis mata kuliah dan jumlah SKS yang ditawarkan pada setiap semester

    ditentukan oleh penyelenggara program.

    4) Nilai Kredit Semester Paket untuk Perkuliahan

    Untuk perkuliahan, nilai satu satuan kredit semester ditentukan berdasarkan

    atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3(Tiga) macam poin kegiatan berikut

    perminggu,

    a. untuk mahasiswa

    Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar,

    misalnya dalam bentuk kuliah.

    Lima puluh menit (50) menit acara kegiatan akademik terstruktur yaitu

    kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar,

    misalnya dalam bentuk membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal

    soal.

    Lima puluh (50) menit acara kegiatan akademik mandiri yaitu kegiatan yang

    harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan

    atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku

    referensi.

    b. untuk tenaga pengajar

    Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa

    Lima puluh (50) menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik

    terstruktur

  • 47

    Lima puluh (50) menit pengembangan materi kuliah

    5) Nilai Kredit Semester untuk Praktikum, Praktek Kerja Lapangan dan Sejenisnya

    Nilai Kredit Semester untuk Praktikum dan Laboratorium, bahwa untuk

    kegiatan praktikum di laboratorium nilai satu satuan kredit semester adalah

    beban tugas di laboratorium sebanyak 2-3 jam per minggu selama satu

    semester.

    Nilai Kredit Semester untuk Kerja Lapangan dan sejenisnya , bahwa untuk

    kerja lapangan dan sejenisnya, nilai satu satuan kredit semester adalah beban.

    6) Beban Studi dalam Semester Paket

    Beban studi mahasiswa dalam satu semester rata rata adalah 18-24 SKS.

    7) Struktur kepengurusan Progam Diploma III FEB Unud 2014/2015

    Ketua Program : Drs. I Komang Ardana, MM

    Sekretaris : Drs. Ida Bagus Darsana, M.si

    Koordinator:

    PS. Perpajakan : I Ketut Jati, SE,M.Si, Ak

    PS. Keuangan Perbankan

    Dan Pemasaran : Putu Vivi Lestari, SE, MM

    PS. Akuntansi : I Made Karya Utama, SE, Mcom, Ak

  • 48

    4.2 Karakteristik Responden

    Responden penelitian digambarkan secara umum dengan menyajikan

    karakteristiknya dilihat dari jurusan program studi. Jumlah responden yang digunakan

    dalam penelitian ini sebanyak 110 orang. Secara rinci, karakteristik responden

    berdasarkan demografi disajikan pada Tabel 4.2

    Tabel 4.2 Karakteristik Responden

    No. Angkatan Jurusan Jumlah

    Responden

    Persentase

    Responden

    %

    Persentase

    Responden

    %

    1.

    2013

    Akuntansi 27 24,54

    38,18 Perpajakan 15 13,63

    2.

    2014

    Akuntansi 34 30,90

    61,82 Perpajakan 34 30,90

    Total 110 100 % 100%

    Sumber: Data Primer, diolah (2015)

    Berdasarkan Tabel 4.2 didapatkan pengelompokan responden berdasarkan

    jurusan, menunjukkan bahwa jumlah responden adalah perpajakan dengan persentase

    sebesar 44,53 persen dan responden Akuntansi dengan persentase sebesar 55,47

  • 49

    persen. Pengelompokan berikutnya berdasarkan angkatan , menunjukkan bahwa

    angkatan 2013 dengan persentase sebesar 38,18 persen, dan angkatan 2014 sebesar

    61,82 persen.

    4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian

    4.3.1 Uji Validitas

    Menguji validitas merupakan hal awal yang harus dilakukan agar suatu

    instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

    Suatu variabel dikatakan valid apabila koefisien korelasi (r) hitung lebih besar (>)

    dari (r) tabel yaitu lebih besar dari 0,3 yang merupakan nilai pembanding minimal

    untuk mendapatkan korelasi yang valid (Sugiyono, 2013:178).

  • 50

    Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen

    No Variabel Indikator Korelasi

    Item Total

    Keterangan

    1 Locus of control

    (X1)

    X1.1 0,664 Valid

    X1.2 0,685 Valid

    X1.3 0,454 Valid

    X1.4 0,542 Valid

    X1.5 0,605 Valid

    X1.6 0,745 Valid

    X1.7 0,830 Valid

    X1.8 0,639 Valid

    X1.9 0,808 Valid

    X1.10 0,603 Valid

    X1.11 0,797 Valid

    2 Norma subyektif

    (X2)

    X2.1 0,885 Valid

    X2.2 0,881 Valid

    X2.3 0,871 Valid

    3 Sikap berwirausaha

    (Y1)

    Y1.1 0,640 Valid

    Y1.2 0,839 Valid

    Y1.3 0,676 Valid

    Y1.4 0,829 Valid

    Y1.5 0,930 Valid

    4 Niat Berwirausaha

    (Y2)

    Y2.1 0,931 Valid

    Y2.2 0,922 Valid

    Y2.3 0,871 Valid

    Sumber: Lampiran 3, 2015

    Berdasarkan hasil dari uji validitas pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa

    seluruh variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai

    koefisien korelasi dengan skor total seluruh item pernyataan lebih besar dari 0,3. Hal

    ini menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan dalam instrumen penelitian ini adalah

    valid.

  • 51

    4.3.2 Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur

    dalam penggunaannya. Instrumen yang dikatakan reliabel apabila variabel yang

    diukur memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Sugiyono, 2013).

    Tabel 4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

    No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

    1 Locus of control (X1) 0,876 Reliabel

    2 Norma subyektif (X2) 0,850 Reliabel

    3 Sikap berwirausaha (Y1) 0,845 Reliabel

    4 Niat berwirausaha (Y2) 0,893 Reliabel

    Sumber: Lampiran 4, 2015

    Berdasarkan hasil pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa masing-masing nilai

    Cronbach’s Alpha pada setiap variabel lebih besar dari 0,6 (Cronbach’s Alpha > 0,6).

    Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel yang ada termasuk reliabel sehingga

    dapat digunakan untuk melakukan penelitian.

    4.4 Deskripsi Variabel Penelitian

    Untuk merumuskan secara lebih tepat hasil dari pengolahan data dan

    penghimpunan instrumen, dibutuhkan pendeskripsian variabel penelitian yang baik.

    Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner dengan metode

    pengumpulan data yaitu penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden

    untuk dijawab sendiri. Kuesioner yang digunakan terdiri atas pernyataan yang dibuat

    berdasarkan masing-masing variabel, yaitu: variabel tentang locus of control, variabel

  • 52

    mengenai norma subyektif, variabel mengenai sikap berwirausaha, serta variabel

    tentang niat berwirausaha.

    Nata Wirawan (2014:33) memaparkan, untuk mendeskripsikan penilaian

    responden mengenai variabel-variabel dalam penelitian perlu dilakukan penentuan

    distribusi frekuensi berdasarkan nilai intervalnya, adapun untuk menentukan nilai

    intereval yang dimaksud adalah:

    Interval =

    Berdasarkan skor pada penelitian ini memiliki nilai tertinggi sebesar

    maksimal 5 dan minimal adalah 1, maka dapat dihitung pula interval yang dimaksud

    dengan menggunakan rumus diatas.

    Interval = = 0,80

    Dengan membandingkan nilai yang didapat dengan skor yang ada di dalam

    penelitian ini, maka akan dapat diperoleh rata-rata skor yang ada berdasarkan kriteria

    berikut ini:

    1,00 – 1,80 = sangat rendah

    1,81 – 2,60 = rendah

    2,61 – 3,40 = cukup

    3,41 – 4,20 = tinggi

    4,21 – 5,00 = sangat tinggi

  • 53

    4.4.1 Penilaian Responden Terhadap Locus of control

    Variabel locus of control merupakan variabel bebas yang diukur dengan

    menggunakan 11 pernyataan (indikator) yang berhubungan dengan bagaimana niat

    berwirausaha mahasiswa Program Studi FEB Unud jurusan Akuntansi dan

    Perpajakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden secara

    rinci pada tabel 4.4.

    Berdasarkan pada