faktor penentu penggunaan informasi ...lib.unnes.ac.id/25767/1/7211412077.pdfviii sari mustaqhfiroh....
TRANSCRIPT
i
FAKTOR PENENTU PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN
MENENGAH DENGAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Mustaqhfiroh
NIM 7211412077
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai do’a, karena
sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan berubah dengan sendiriya tanpa berusaha.
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk ;
Bapak Suparmin
Ibu Darsini
Mas Andhika SH
Almamaterku
Sahabatku Desy dan Yuli
Teman-teman Akuntansi B 2012 yang tidak bisa
aku sebutkan satu per satu
Teman-teman kost Al-banat
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Faktor Penentu Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil Dan
Menengah Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Intervening”.
Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini karena adanya
bimbingan, bantuan, saran dan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan segala
kerendahan hati dan rasa hormat, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum,
yang telah menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk
belajar dan menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ekonomi Drs. yang telah memberikan pelayanan dan
kesempatan mengikuti program S1 di Fakultas Ekonomi.
3. Ketua Jurusan Akuntansi Drs. Fachrurrozie, M.Si, yang telah memberikan
fasilitas dan pelayanan selama masa studi di Jurusan Akuntansi.
4. Dosen Pembimbing Drs. Heri Yanto MBA, PhD, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Dosen Penguji I, Dr. Agus Wahyudin, M.Si yang telah memberikan saran,
masukan, kritikan dan kebijaksanaannya dalam ujian skripsi.
6. Dosen Penguji II, Linda Agustina, SE, M.Si yang telah memberikan saran,
masukan, kritikan dan kebijaksanaannya dalam ujian skripsi.
vii
7. Seluruh Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang
telah membagikan ilmunya hingga penulis berhasil menyelesaikan studi.
8. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal, yang telah memberikan
data UMKM yang terdaftar di Kabupaten Kendal.
9. Seluruh pengusaha kecil dan menengah di Kabupaten Kendal yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Semarang, 22 Juni 2016
Mustaqhfiroh
NIM 7211412077
viii
SARI
Mustaqhfiroh. 2016. “Faktor Penentu Penggunaan Informasi Akutansi Pada
Usaha Kecil dan Menengah Dengan Good Corporate Governance Sebagai
Variabel Intervening”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Heri Yanto, MBA, PhD.
Kata Kunci : Good corporate governance, penggunaan informasi akuntansi,
usaha kecil dan menengah.
Kurangnya informasi akuntansi merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan kegagalan pada usaha kecil dan menengah dalam mengembangkan
usaha. Prinsip atau asas good corporate governance pada prakteknya dapat
diterapkan pada usaha kecil dan menengah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pedidikan manajer, umur perusahaan, dan skala usaha
terhadap penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah dengan
good corporate governance sebagai variabel intervening.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 responden manajer UKM,
dengan data yang dapat diolah sebanyak 200 responden, sedangkan 35 jawaban
responden dinyatakan rusak dan 15 kuesioner tidak kembali. Teknik pengambilan
sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner, dan didistribusikan langsung kepada responden. Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur dengan AMOS 21.
Hasil pegujian hipotesis menunjukkan bahwa pendidikan manajer terhadap
good corporate governance, skala usaha dan good corporate governance terhadap
penggunaan informasi akuntansi dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan.
Sedangkan pendidikan manajer terhadap penggunaan informasi akuntansi tidak
berpengaruh positif yang signifikan. Variabel umur perusahaan dan skala usaha
tidak berpengaruh positif yang signifikan terhadap good corporate governance.
Good corporate governance terbukti memediasi pengaruh pendidikan manajer,
umur perusahaan dan skala usaha dalam penggunaan informasi akuntansi pada
usaha kecil dan menengah di Kabupaten Kendal.
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan peneliti
adalah peningkatan pendidikan manajer terhadap informasi akuntansi sangat
diperlukan dalam mengelola usaha.
ix
ABSTRACT
Mustaqfiroh. 2016. "Determinants Use of Accounting Information on Small and
Medium Enterprise With Good Corporate Governance As an Intervening
Variable". Thesis Accounting Departemen. Faculty of Economics. Semarang State
University. Supervising Drs. Heri Yanto, MBA, PhD.
Keywords : Good corporate governance, the use of accounting information,
small and medium enterprises.
The lack of accounting information is one of the factors that lead to failure
of small and medium enterprises in developing business. The principle or the
principle of good corporate governance practice can be applied to small and
medium enterprises. The purpose of this study was to determine the effect
education managers, the age of the company, and the business scale of the use of
accounting information on small and medium enterprises with good corporate
governance as an intervening variable.
The sample in this study amounted to 250 respondents owners of SMEs,
with data that can be processed as many as 200 respondents, while 35 respondents
expressed damaged and 15 questionnaires are not returned. The sampling
technique using simple random sampling. The technique of collecting data using
questionnaires, and distributed directly to the respondent. Analysis of the data in
this study using path analysis with AMOS 21.
The results showed that the test of the hypothesis education managers to
good corporate governance, business scale and good corporate governance of the
use of accounting information revealed positive and significant impact. While
education managers to use accounting information is not a significant positive
effect. Variable age of the firm and the business scale is not a significant positive
effect on good corporate governance. Good corporate governance shown to
mediate the influence of education managers, the age of the company and the
business scale in the use of accounting information on small and medium
enterprises in Kendal.
Based on the results of the study, the researchers that can be given is to
improve education managers of the accounting information is indispensable in
managing the business.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
SARI..... ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 10
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................... 12
1.4.2 Manfaat Praktis ..................................................................... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 14
2.1. Kajian Teori Utama ....................................................................... 14
2.1.1 Resources Based Theory (RBT) ........................................... 14
2.1.2 Knowledge Based View Theory (KBV) ................................ 17
2.2 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ............................................... 18
2.2.1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ............................... 18
2.2.2 Kriteria Usaha Kecil dan Menengah . .................................. 20
2.2.3 Keunggulan Usaha Kecil dan Menengah ............................. 22
2.2.4 Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah ............................... 22
2.3 Penggunaan Informasi Akuntansi ................................................... 23
xi
2.4 Pendidikan Manajer ........................................................................ 28
2.5 Umur Perusahaan ........................................................................... 29
2.6 Skala Usaha .................................................................................... 31
2.7 Good Corporate Governance ......................................................... 31
2.8 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 34
2.9 Kerangka Berpikir .......................................................................... 35
2.9.1 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi ............................................................................. 37
2.9.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi ..... 38
Akuntansi .............................................................................
2.9.3 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi ............................................................. 39
2.9.4 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate
Governance .......................................................................... 40
2.9.5 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate
Governance .......................................................................... 41
2.9.6 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Good Corporate
Governance .......................................................................... 42
2.9.7 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 42
2.9.8 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 43
2.9.9 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 43
2.10 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 46
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 46
3.2. Populasi dan Sampel ...................................................................... 46
3.2.1 Populasi ................................................................................ 46
3.2.2 Sampel .................................................................................. 47
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................. 48
xii
3.3.1 Variabel Penelitian ............................................................... 48
3.3.2 Definisi Operasional ............................................................. 54
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 55
3.5 Uji Validitas Konstruk .................................................................... 55
3.6 Metode Analisis Data ..................................................................... 56
3.6.1 Analisis Deskriptif ................................................................ 56
3.6.2 Analisis Jalur ........................................................................ 57
3.6.3 Uji Hipotesis ......................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 61
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 61
4.1.1 Deskripsi Data ...................................................................... 61
4.1.2 Analisis Deskripsi Responden .............................................. 62
4.1.3 Uji Validitas Konstruk .......................................................... 63
4.1.4 Analisis Jalur atau Path ........................................................ 73
4.1.5 Uji Hipotesis ......................................................................... 75
4.2 Pembahasan .................................................................................... 81
4.2.1 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi ............................................................................. 81
4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi ............................................................................. 82
4.2.3 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi ............................................................. 83
4.2.4 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate
Governance .......................................................................... 84
4.2.5 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate
Governance .......................................................................... 84
4.2.6 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Good Corporate Governance
.............................................................................................. 85
4.2.7 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 86
xiii
4.2.8 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 86
4.2.9 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 88
5.1 Simpulan ......................................................................................... 88
5.2 Saran .............................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 34
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 54
Tabel 3.2 Ringkasan Indeks Pengujian Kelayakan Model............................. 60
Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner .............................. 61
Tabel 4.2 Demografi Responden.................................................................... 62
Tabel 4.3 Dimensi dan Indikator .................................................................... 67
Tabel 4.4 Instrumen Penggunaan Informasi Akuntansi ................................. 68
Tabel 4.5 Instrumen Good Corporate Governance ....................................... 69
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Indeks Goodness of Fit ..................................... 77
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regression Weight .................................................. 79
Tabel 4.8 Standardized Regression Weight ................................................... 79
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Penelitian ........................................................................ 45
Gambar 4.1 Path Diagram .............................................................................. 76
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Responden .......................................................................... 93
Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden PIA ................................................... 101
Lampiran 3 Hasil Jawaban Responden GCG ................................................. 110
Lampiran 4 Hasil Uji Analisis Jalur ............................................................... 119
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 124
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 126
Lampiran 7 Kuesioner Peneitian .................................................................... 127
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha kecil menengah atau sering disingkat UKM merupakan salah
satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu
juga dengan negara Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam
lajunya perekonomian masyarakat. Berkembangnya UKM akan
memperkuat struktur ekonomi domestik karena terserapnya angkatan kerja,
meningkatkan daya beli masyarakat memperbesar tingkat permintaan dan
meningkatkan pertumbuhan investasi (Wahyudi, 2009). UKM juga sangat
membantu negara atau pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru
dan lewat UKM juga banyak tercipta unit-unit kerja baru yang
menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah
tangga. Selain memberikan pendapatan bagi masyarakat usaha kecil juga
membuka lapangan kerja yang memberikan kontribusi terhadap
perekonomian nasional. Usaha kecil dan menengah fleksibilitas yang sangat
tinggi dibandingkan usaha besar. UKM perlu perhatian yang khusus
didukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah
antara pelaku usaha kecil dan menengah.
Di tengah badai krisis moneter yang melanda, usaha kecil dan
menengah ternyata tetap mempunyai kontribusi signifikan dalam menopang
produk domestik bruto bangsa Indonesia (Astuti, 2007). Menurut data Biro
2
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007 total nilai Produk Domestik Bruto
(PDB) di Indonesia mencapai Rp 3.95,4 triliun artinya dari jumlah tersebut
UKM memberi kontribusi sebesar Rp 2.212,3 triliun atau 53,6% dari total
PDB Indonesia. Jumlah usaha kecil dan menengah akan bertambah dari
tahun ke tahun, karena di jaman globalisasi seperti saat ini sudah semakin
banyak masyarakat yang mengetahui dan mempelajari kiat-kiat bisnis
walaupun dimulai dari sebuah usaha kecil.
Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan
dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan
usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat
berkembang menjadi usaha menengah (UU No 32 Tahun 1998).
Perkembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari
pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif
bersama pelaku ekonomi lainnya. Lemahnya usaha kecil di Indonesia
disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, tidak hanya keterbataasan
sumber daya manusia, teknologi, modal dan informasi tetapi juga karena
kurangnya dukungan pemerintah dan kurangnya kemauan pengusaha
(Astuti, 2007). Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih
kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu
meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping
mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan antara pengusaha
besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan sumber daya manusianya.
3
Good Corporate Governance (GCG) sendiri dianggap sebagai hal
yang pentig untuk mewujudkan peningkatan suatu keberhasilan bisnis bagi
perusahaan (Yuliastuti, 2015). Secrara garis besar, penerapan GCG
memiliki tujuan yang baik untuk menciptakan kepentingan pihak-pihak
yang terkait dengan bisnis atau usaha yang dijalankan perusahaan. Para
pengambil keputusan di perusahaan haruslah dapat dipertanggungjawabkan,
dan keputusan tersebut mampu memberikan nilai tambah bagi shareholders
lainnya. Karena itu fokus utama terkait dengan proses pengambilan
keputusan dari perusahaan yang mengandung nilai-nilai transparency,
accountability, responsibility, independency, dan fairness.
Prinsip usaha yang diterapkan UKM, secara prakteknya dapat
dikaitkan dengan konsep Good Corporate Governance (GCG) yang
diterapkan unit usaha besar seperti perusahaan. Dengan menerapkan prinsip
atau asas GCG yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi dan kewajaran dan kesetaraan. Asas GCG tersebut merupakan
nilai universal yang semestinya menjadi acuan dan pegangan bagi semua
entitas bisnis, baik usaha besar maupun kecil seperti halnya UKM (Maskur,
2012).
Gompes et al. (2003) dalam Maskur (2012) menyebutkan bahwa suatu
perusahaan atau unit usaha yang dikelola dengan baik akan lebih
menguntungkan dibandingkan perusahaan atau unit usaha sejenis yang
dikelola dengan buruk. Pengelolaan yang baik di sini mengacu pada
penerapan asas/prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas,
4
responsibilitas, independensi, dan kewajaran. Menurut (FCGI, 2002) salah
satu kegunaan dari GCG adalah untuk memperbaiki kinerja usaha dan
memperbaiki kinerja ekonomi. Semakin baik kinerja usaha maka
perusahaan yang dikelola juga semakin berkembang dengan baik. Adapun
inti dari tata kelola perusahaan adalah agar pihak-pihak yang berperan
dalam menjalankan perusahaan memahami dan menjalankan fungsi dan
peran sesuai wewenang dan tanggung jawab.
GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien,
transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Penerapan
GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara
dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku usaha, dan
masyarakat sebagai pengguna produk jasa dunia usaha. Tata kelola
perusahaan merupakan suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah
satu dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut akuntabilitas dan
tanggungjawab, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk
memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang
saham. Menurut (Malaysian Finance Committeeon Corporate Governance,
1999) corporate governance merupakan proses dan struktur yang
digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis serta urusan-urusan
perusahaan, dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan
akuntabilitas perusahaan, dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang
saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders yang lain.
5
Dengan menerapkan suatu sistem tata kelola yang baik atau GCG,
manajemen bisnis tersebut akan menjadi lebih tertata (Abor dan Adjasi,
2007). Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola
perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menunjuk
perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang
saham, misalnya karyawan atau lingkungan. Tujuan utama dari GCG adalah
untuk menciptakan sistem pengendalian dan keseimbangan untuk mencegah
penyalahgunaan dari sumber daya perusahaan dan tetap mendorong
terjadinya pertumbuhan perusahaan. Inti dari kebijakan tata kelola
perusahaan adalah agar pihak-pihak yang berperan dalam menjalankan
perusahaan memahami dan menjalankan fungsi dan peran sesuai wewenang
dan tanggungjawab.
Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen
perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan
segala permasalahan yang dihadapi perusahaan (Fitriyah, 2006). Salah satu
pengambilan keputusan bisa dilihat dari hasil laporan keuangan perusahaan.
Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-
transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun
manufaktur. Sebagian besar wirausaha UKM belum menggunakan
informasi akuntansi denga baik. Akibatnya, mereka sulit untuk
mendapatkan kredit yang dapa digunakan sebagai pengembangan usahanya
menjadi lebih baik lagi. Dengan demikian informasi akuntansi tersebut
6
dapat menjadi dasar pertimbangan bagi pengambilan keputusan pengajuan
kredit, tawaran kerjasama dan sebagainya.
Jika dilihat dari segi pertumbuhan, usaha kecil mengalami masalah
yang sama timbul pada tahap-tahap yang serupa. Ini disebabkan perusahaan
tidak memiliki informasi baik dalam usaha maupun dari luar usaha (Astuti,
2007). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi
pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara
lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain.
Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil dan menengah juga
diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan
modal bagi usaha kecil dari kreditur (bank). Kewajiban penyelenggaraan
akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang
usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam undang-undang perpajakan. Pemerintah
maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan
penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil.
Informasi akuntansi sangat bermanfaat bagi UKM, karena akuntansi
merupakan alat yang menghasilkan output berupa informasi yang digunakan
oleh pengguna informasi tersebut untuk suatu pengambilan keputusan,
(Nicholls dan Holmes, 1988). Informasi akuntansi dapat digunakan untuk
mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan yang
sangat diperlukan oleh pihak manajemen dalam merumuskan berbagai
keputusan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan. Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil
7
sangat bermanfaat untuk menegetahui bagaimana perkembangan usaha
perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang
diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Tujuan informasi
akuntansi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam pengambilan
keputusan suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk pihak internal dan
eksternal perushaan.
Sejauh ini masih banyak usaha kecil dan menengah yang belum
menggunakan informasi akuntansi pada usahanya. Padahal akuntansi sangat
penting bagi perusahaan sebagai alat untuk pengambilan keputusan.
Kurangnya informasi akuntansi merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan kegagalan pada industri kecil dan menengah dalam
mengembangkan usaha (Profilia, 2006).
Penelitian ini menggunakan variabel pendidikan manajer, umur
perusahaan dan skala usaha sebagai variabel yang diduga mempengaruhi
penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Alasan
peneliti menggunakan variabel tersebut karena adanya fenomena gap dan
research gap. Karena masih adanya research gap yang hasilnya masih
lemah atau hasil yang belum optimal dari penelitian terdahulu, maka
variabel tersebut akan diperkuat dengan variabel intervening. Dalam
penelitian ini peneliti menambah variabel intervening yaitu good corporate
governance.
8
Pendidikan manajer merupakan kemampuan dan keahlian manajer
atau manajer UKM ditentukan dari pendidikan formal yang pernah
ditempuh. Tingkat pendidikan manajer atau manajer menentukan
pemahaman manajer terhadap pentingnya penggunaan informasi akuntansi
(Holmes dan Nicholls, 1988). Tingkat pendidikan tinggi dapat
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi dalam suatu perusahaan
kecil. Berdasarkan penelitian Holmes dan Nicholls (1988), Grace (2003),
Putri (2010) dan Candra (2010) menyatakan bahwa pendidikan manajer
berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan
informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda
umur perusahaan terdapat kecenderungan menyatakan informasi akuntansi
secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan
yang lebih tua umurnya. Perusahaan yang beumur kurang dari 10 tahun
cenderung menggunakan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan
dengan menyediakan informasi statuori, informasi anggaran dan informasi
tambahan. Dalam penelitian Grace (2003), Putri (2010) dan Candra (2010),
umur perusahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah.
Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola
usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan
berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode
akuntansi (Nicholls dan Holmes, 1988). Jumlah karyawan dapat
9
menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasionalkan
usahanya, semakin besar jumlah karyawan semakin besar tingkat
kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan.
Adapun variabel tersebut digunakan menurut peneliti dengan alasan
pendidikan manajer, umur perusahaan dan skala usaha sangat dominan
dalam mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi. Lamanya
perusahaan yang sudah dijalankan dapat mempengaruhi penggunaan
informasi akuntansi. Tingginya tingkat pendidikan yang ditempuh manajer
menentukan kemampuan dan keahlian manajer. Skala usaha dilihat dari
banyaknya kapasitas karyawan yang bekerja full time dalam perusahaan.
Good Corporate Governance sangat penting dalam perusahaan karena
sebagai bentuk wewenang dan pertanggungjawaban kepada shareholder-
nya. GCG tidak hanya diterapkan di dalam perusahaan-perusahaan besar
tetapi di perusahaan kecil juga bisa diterapkan dengan menggunakan prinsp-
prinsip GCG yang ada. GCG berfungsi untuk mengarahkan bagaimana
mengelola perusahaan yang baik sehingga perusahaan tersebut dapat
berkembang.
Penelitian ini dilakukan pada pengusaha kecil dan menengah di
Kabupaten Kendal. Adapun penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kendal
karena menurut Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang ada
di Kabupaten Kendal memiliki kelemahan diantaranya yaitu akses usaha
kecil dan menengah dalam menggunakan informasi akuntansi, pengemasan
10
atau packaging, pemasaran, dan modal. Informasi akuntansi adalah alat
untuk pengambilan keputusan dalam perusahaan, apabila suatu perusahaan
belum menggunakan informasi akuntansi maka perusahaan tersebut akan
mengalami kelambatan dalam mengembangkan usahanya. Dengan melihat
latar belakang permasalahan yang dihadapi di Kabupaten Kendal dan
beberapa penelitian terdahulu mengenai pentingnya penggunaan informasi
akuntansi untuk suatu usaha, maka peneliti mengambil judul “Faktor
Penentu Penggunaan Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah
dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening”
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,
penelitian ini akan menganalisis kondisi internal Usaha Kecil dan Menengah
dan bagaimana jika dikaitkan dengan prinsip GCG terhadap penggunaan
informasi akuntansi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dapat
dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?
2. Apakah ada pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada usaha kecil dan menengah?
3. Apakah ada pengaruh good corporate governance terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?
4. Apakah ada pengaruh pendidikan manajer terhadap good corporate
governance pada Usaha Kecil dan Menengah?
11
5. Apakah ada pengaruh umur perusahaan terhadap good corporate
governance pada usaha kecil menengah?
6. Apakah ada pengaruh skala usaha terhadap good corporate
governance pada usaha kecil menengah?
7. Apakah ada pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan
informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha
kecil dan menengah?
8. Apakah ada pengaruh umur perusahaan terhadap penggunaan
informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha
kecil dan menengah?
9. Apakah ada pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi
akuntansi melalui good corporate governance pada usaha kecil dan
menengah?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?
2. Untuk mengetahui pengaruh skala usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?
3. Untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?
12
4. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan manajer terhadap good
corporate governance pada Usaha Kecil dan Menengah?
5. Untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap good
corporate governance pada usaha kecil menengah?
6. Untuk mengetahui pengaruh skala usaha terhadap good corporate
governance pada usaha kecil menengah?
7. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan
informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha
kecil dan menengah?
8. Untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap penggunaan
informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha
kecil dan menengah?
9. Untuk mengetahui pengaruh skala usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha
kecil dan menengah?
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau
manfaat bagi pengembangan ilmu ekonomi, khususnya mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada Usaha
Kecil dan Menengah dan dengan menerapkan prinsip Good Corporate
Governance. Membuat keanekaragaman pengetahuan di bidang akuntansi
13
dan sebagai bahan rujukan bagi siapa yang bermaksud mengadakan
penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini antara lain :
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para
manajer Usaha Kecil dan Menengah dalam penggunaan informasi
akuntansi sebagai pegambilan keputusan dalam perusahaan.
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi manajer untuk
mengidentifikasi sejauh mana prinsip tata kelola perusahaan dapat
diterapkan untuk Usaha Kecil dan Menengah.
3. Untuk mengkaji hubungan antara tata kelola perusahaan dengan
informasi akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori Utama
2.1.1 Resources Based Theory (RBT)
Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan
adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari
sumber daya perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap
perusahaan (Penrose, 1959) dalam (Subrata, 2014).
Teori RBT memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya
dan kemampuan (Wernerfelt, 1984) dalam (Subrata, 2014). Perbedaan
sumber daya dan kemampuan perusahaan dengan perusahaan pesaing akan
memberikan keuntungan kompetitif. Asumsi RBT yaitu bagaimana
perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif dengan mengelola sumber daya yang dimilikinya
sesuai dengan kemampuan perusahaannya.
Pendekatan RBT menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai
keunggulan bersaing yang berkesinambungan dan memperoleh keuntungan
superior dengan memiliki atau mengendalikan aset-aset strategis baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud. Sumber daya yang unggul adalah
sumber daya yang langka serta susah untuk ditiru oleh pesaing. Sebuah
perusahaan bisa saja membeli perangkat teknologi yang canggih, tetapi
teknologi yang sama juga bisa dibeli oleh pesaing dalam waktu cepat.
15
Dengan demikian, perangkat teknologi seperti ini bukanlah sumber daya
yang mampu membawa keunggulan kompetitif. Tetapi kompetensi manusia
yang mampu mengoperasikan teknologi tersebut lah yang merupakan
sumber daya yang unggul, sehingga dapat memanfaatkan perangkat
teknologi dengan maksimal sehingga memberikan manfaat besar untuk
perusahaan. Secara umum, sumber daya yang mampu membawa
keunggulan kompetitif tersebut adalah kompetensi sumber daya manusia,
saling percaya (trust) di dalam perusahaan, budaya organisasi, serta basis
data atau pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi melalui teknologi
informasi.
Empat kriteria sumber daya sebuah perusahaan mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan, yaitu : (a) sumber daya harus menambahkan
nilai positif bagi perusahaan, (b) sumber daya harus bersifat unik atau
langka diantara calon pesaing dan pesaing yang ada sekarang ini, (c) sumber
daya harus sukar ditiru, dan (d) sumber daya tidak dapat digantikan dengan
sumber daya lainnya oleh perusahaan pesaing (Barney, 1991).
Penciptaan SDM yang kompetitif dapat dilakukan dengan cara
perusahaan mengadakan pelatihan tentang tata cara menggunakan teknologi
yang canggih, memberikan keterampilan yang lebih kreatif dari perusahaan
lain, dan mengasah kemampuan yang sudah dimiliki SDM. Sumber daya
manusia adalah kunci keberhasilan untuk memenangkan persaingan didalam
bisnis. Untuk itu setiap perusahaan harus memiliki SDM yang mampu
mewujudkan manajemen yang kompetitif dan berkualitas. SDM yang
16
dimaksud adalah SDM yang dalam proses memproduksi (barang atau jasa)
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga selalu mampu
memperluas pemasaran produknya. Sumber daya manusia yang kompetitif
dan berkualitas akan menciptakan kinerja perusahaan yang baik. Kinerja
perusahaan dapat meningkatkan penggunaan informasi akuntansi pada
perusahaan kecil. Informasi akuntansi memberikan manfaat kepada pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kondisi perusahaan dan
laporan keuangan perusahaan.
Teori RBT digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel skala
usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi. Skala usaha diukur dengan
jumlah karyawan yang bekerja full time pada perusahaan sehingga melalui
skala usaha jumlah sumber daya manusia dapat diketahui. Teori RBT
memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya dan kemampuan
yang dimiliki perusahaan (Ginting, 2012). Kualitas SDM yang baik akan
menghasilkan produk barang atau jasa yang memuaskan bagi perusahaan
dan konsumen. Kemampuan perusahaan juga memungkinkan beberapa
perusahaan untuk menambah nilai dalam customer value chain,
mengembangkan produk baru atau mengembangkan ke dalam pasar yang
baru. Begitu pula dengan informasi akuntansi yang dapat meningkatkan
perusahaan semakin berkembang dengan keputusan yang diambil oleh
manajer. Sehingga hal ini mendorong manajer untuk meningkatkan SDM
yang kompetitif guna memperoleh kinerja yang memuaskan bagi
perusahaan untuk meningkatkan penggunaan informasi akuntansi.
17
2.1.2 Knowledge Based View Theory (KBV)
Pandangan berbasis pengetahuan perusahaan atau Knowledge Based
View (KBV) adalah ekstensi baru dari pandangan berbasis sumber daya
perusahaan. KBV berasal dari RBT dan menunjukkan bahwa pengetahuan
dalam berbagai bentuknya adalah kepentingan sumber daya (Grant, 1997)
dalam Subrata (2014). Apa yang ditunjukkan teori KBV berkaitan sangat
erat dengan teori RBT, yaitu pentingnya pengetahuan dalam berbagai
bentuknya terhadap sumber daya. Pandangan berbasis pengetahuan ini
meenunjukkan bahwa kumpulan sumber daya dalam perusahaan bukanlah
satu-satunya faktor yang bisa memberikan keunggulan kompetitif pada
perusahaan. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah faktor pengetahuan
dan informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut pandangan ini,
tersedianya pengetahuan dan informasi yang memadai akan memberikan
keunggulan jangka panjang yang sifatnya berkelanjutan.
Teori ini menjelaskan hubungan variabel pendidikan manajer terhadap
penggunaan informasi akuntansi. Pendidikan manajer diukur dengan
lamanya pendidikan formal yang ditempuh manajer. Pengetahuan manajer
sangat menentukan keunggulan perusahaan. Dengan pengetahuan yang
tinggi maka manajer dapat meningkatkan sumber daya perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pendidikan manajer juga
berpengaruh dengan penggunaan informasi akuntansi. Perusahaan yang
dikelola dengan manajer yang berpendidikan rendah sangat jarang yang
menggunakan informasi akuntansi berbeda dengan manajer yang
18
berpendidikan tinggi, mereka sudah menggunakan informasi akuntansi
dengan baik dalam perusahaannya. Sehingga hal ini mendorong manajer
untuk mempertimbangkan tingkat pengetahuan sumber daya manusia dalam
perusahaan. Dengan demikian, penggunaan informasi akuntansi dapat
digunakan dengan baik jika sumber daya manusianya mempunyai
pengetahuan yang tinggi.
2.2 Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
2.2.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
Dalam perekonomian Indonesia, ukm merupakan kelompok usaha
yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan terhadap berbagai
macam goncangan krisis ekonomi. Untuk itu diperlukan penguatan
kelompok. Definisi dan ukm berdasarkan instansi sebagai berikut :
1. Pasal 6 UU No.20 tahun 2008 tentang UMKM
Usaha mikro adalah suatu usaha yang memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta dan itu tidak
termasuk tanah dan tempat bangunan usaha, serta total penjualan
tahunannya paling banyak sekitar Rp 300 juta. Usaha kecil adalah
suatu usaha yang memiliki kekayaan lebih dari Rp 50 juta sampai
dengan Rp 500 juta dan itu tidak termasuk tanah dan tempat bangunan
usaha, serta total penjualan tahunannya paling banyak sekitar Rp 300
juta sampai dengan Rp 2,5 milyar. Usaha menengah adalah suatu
usaha yang memiliki kekayaan lebih dari Rp 500 juta sampai dengan
19
Rp 1 milyar tidak termasuk tanah dan tempat bangunan usaha, serta
total penjualan tahunan paling banyak Rp 2,5 milyar sampai dengan
Rp 50 milyar.
2. Badan Pusat Statistik (BPS)
Usaha mikro adalah suatu usaha yang mepekerjakan tenaga
kerja lebih kecil dari empat orang dan sudah termasuk tenaga kerja
yang tidak dibayar. Usaha kecil adalah usaha yang mepekerjakan
tenaga kerja 5 – 19 orang. Sedangkan usaha menengah adalah suatu
usaha yang mepekerjakan tenaga kerja 20 – 99 orang tenaga kerja.
3. Bank Indonesia
Usaha mikro adalah suatu usaha yang dijalankan oleh
masyarakat miskin, yang dimiliki oleh keluarga, bersumber daya lokal
dan menggunakan teknologi yang sederhana, dan lapangan usahanya
mudah untuk keluar dan masuk. Usaha kecil adalah suatu usaha yang
memiliki aset lebih kecil dari Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan
bangunan usaha, omset tahunan lebih kecil dari Rp 1 milyar dan
dimiliki oleh orang Indonesia, dan harus berbadan hukum tidak boleh
tidak. Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki aset lebih
kecil dari Rp 5 milyar untuk sektor industri, dan aset lebih kecil dari
Rp 600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan usaha untuk sektor
nonindustri, omset pertahun lebih kecil dari Rp 3 milyar.
20
2.2.2 Kriteria Usaha Kecil dan Menengah
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 Tahun 1995 adalah sebagai
berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000
3. Milik warga negara Indonesia.
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha
besar.
5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Menurut UU No 20 Tahun 2008, yang disebut dengan Usaha Kecil
adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria usaha mikro :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000.
2. Kriteria usaha kecil :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 sampai
dengan paling banyak Rp 500.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
21
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000
sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000.
3. Kriteria usaha menengah :
a. Memiliki kekayaan bersih labih dari Rp 500.000.000 sampai
dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000
sampai dengan paling banya Rp 50.000.000.000.
Selain bedasarkan Undang-undang, dari sudut perkembangannya
Usaha Kecil dan Menengah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria
Usaha Kecil dan Menengah yaitu :
a. Livelihood activities, merupakan Usaha Kecil dan Menengah yang
digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih
umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang
kaki lima.
b. Micro enterprise, merupakan Usaha Kecil dan Menengah yang
memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
c. Small dynamic enterprise, merupakan Usaha Kecil dan Menengah
yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima
pekerjaan subkontrak dan ekspor.
d. Fast moving enterprise, merupakan Usaha Kecil dan Menengah yang
telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi
menjadi usaha besar (UB).
22
2.2.3 Keunggulan Usaha Kecil dan Menengah
Menurut Hamdani (2003) dalam Wahyudi (2009) ada beberapa faktor
yang menjadi kelebihan usaha kecil dan menengah adalah sebagai berikut :
a. Inovatif yang merupakan kemampuan yang dimiliki usaha kecil untuk
selalu melakukan terobosan baru yang belum pernah ada, atau
mengerjakan produk yang sudah ada dengan cara-cara baru.
b. Usaha kecil dikenal lebih akrab karena usaha kecil lahir dan tumbuh
berkembang dari golongan masyarakat kecil untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan sesuai dengan norma yang berlaku di
lingkungannya
c. Usaha kecil lebih fleksibel, maksudnya usaha yang dilakukan bersifat
lentur sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada baik waktu, tempat,
tenaga kerja, produksi, posisi tawar, iklim usaha dan pasar.
2.2.4 Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah
Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan Menengah:
a. Keterbatasan pemasaran
b. Keterbatasan modal
c. Kurangnya sumber daya manusia
d. Kurangnya informasi yang memadai
e. Tidak adanya pembukuan sehingga menyulitkan dalam mengelola
usahanya.
Keterbatsan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti
keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan
23
informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya
manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
2.3 Penggunaan Informasi Akuntansi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012), arti kata penggunaan
adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu. Yayuk (2013)
informasi akuntansi merupakan suatu pembelajaran yang diperoleh
pengusaha dalam menjalankan usahanya. Penyelenggaraan informasi
akuntansi adalah pencatatan keggiatan-kegiatan usaha/transaksi kedalam
catatan-catatan akuntansi, sedangkan penggunaan informasi akuntansi
adalah pemanfaatan informasi-informasi akuntansi yang berasal dari
catatan-catatan akuntansi untuk pengambilan keputusan bisnis.
Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama
digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan
implementasi keputusan-keputusan perusahaan. Agar data keuangan dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan,
maka data tersebut harus disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai.
Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu informasi operasi,
informasi akuntansi manajemen, dan informasi akutansi keuangan (Mulyadi,
2001) :
1. Informasi Operasi
Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi akuntansi
keuangan dan informasi manajemen. Informasi akuntansi yang
terdapat pada perusahaan manufaktur antara lain : informasi produksi,
24
informasi pembelian dan pemakaian bahan baku, informasi
penggajian, informasi penjualan dan lain-lain.
2. Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi ini digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu : 1)
perencanaan; 2) impleme pengolahan informasi keuangan yang
disebut akuntansi manajemen.
Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada manajemen
perusahaan dalam berbagai laporan, seperti anggaran, laporan
penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat
pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas dan lain-lain.
3. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer
maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI,
2001). Informasi akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam
laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan
laporan perubahan posisi keuangan.
Holmes (1988) menyatakan bahwa kekurangan informasi akuntansi
dalam manajemen perusahaan dapat membahayakan perusahaan kecil.
Kondisi keuangan yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan
25
membatasi akses untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sehingga
akan menyebabkan kegagalan perusahaan.
Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi
dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai,
yaitu:
1. Statuory accounting information, merupakan informasi yang harus
disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada.
Handayani (2011) menyatakan bahwa Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
telah mengeluarkan satu pedoman untuk penyusunan laporan
keuangan jika disajikan kepada pihak luar perusahaan. Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) berisikan metode atau teknik-teknik
akuntansi yang dapat digunakan suatu perusahaan. Laporan keuangan
menurut SAK terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,
laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
2. Budgetary information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan
dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam
perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi ini membantu manajemen untuk menjamin
operasional perusahaan dijalankan sesuai dengan perencanaan yang
ditetapkan. Informasi akuntansi anggaran yaitu anggaran kas,
anggaran penjualan, anggaran biaya produksi, dan anggaran biaya
operasi.
26
3. Additional accounting information, yaitu informasi akuntansi lain
yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektivitas
pengambilan keputusan.
Informasi tambahan meliputi laporan persediaan, laporan gaji
karyawan, laporan jumlah produksi dan laporan biaya produksi.
Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pihak manajemen
perusahaan mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang harus
dimiliki. Karakteristik kualitatif tersebut akan membedakan informasi yang
bermanfaat dengan informasi yang kurang bermanfaat bagi penggunanya.
Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan perusahaan,
karakteristik-karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar
pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan. Menurut
Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari
informasi akuntansi adalah sebagai berikut :
2. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorng
suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk
kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan
kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu :
a. Ketepatan waktu (timelines), yaitu informasi yang siap
digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan
kapasitas dalam pengambilan keputusan.
27
b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat
membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir
dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan.
c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang
memungkinkan pemakai dapat mengkorfirmasikan
ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.
3. Reliabel maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari
kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan
secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliabel mempunyai tiga
karakteristik utama yaitu :
a. Dapat diperiksa (verifiability), yaitu konsensus dalam pilihan
pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui
kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi
yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil
yang sama apabila diverifikasi dengan metode yang sama oleh
pihak independen.
b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya
kecocokan antara angka dan diskripsi akuntansi serta sumber-
sumbernya.
c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral
diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas
dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan
tertentu para pemakai khusus informasi.
28
4. Daya banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat
dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang tibul dari
kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan
transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan
akuntansinya.
5. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan
kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode
ke periode.
2.4 Pendidikan Manajer
Holmes dan Nicholls (1988) mengemukakan bahwa pendidikan
manajer mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.
Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang diperoleh dibangku
sekolah formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Pendidikan formal
mempunyai mempunyai jenjang pendidikan yang jelas mulai dari sekolah
dasar, pendidikan menengah, sampai perguruan tinggi. Manajer perusahaan
yang menempuh pendidikan tinggi dapat mempengaruhi penggunaan
informasi akuntansi pada usahanya, dibandingkan dengan manajer usaha
yang hanya menempuh pendidikan formal yang rendah. Tingkat pendidikan
manajer menentukan pemahaman manajer terhadap pentingnya penggunaan
informasi akuntansi (Holmes dan Nicholls, 1988).
Dalam penelitian ini indikator pendidikan manajer dilihat dari
pendidikan formal. Peneliti tidak menggunakan pendidikan non formal
29
karena menurut peneliti kebanyakan responden pada jaman yang modern ini
sudah menempuh pendidikan formal, itu dapat dilihat dari kebijakan
pemerintah bahwa pada masa sekarang ini diwajibkan untuk menempuh
pendidikan formal minimal wajib belajar 12 tahun atau sampai jenjang
sekolah menengah atas
Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan lamanya manajer
menempuh pendidikan formal. Untuk tingkat sekolah dasar (SD) diberi skor
6 tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diberi skor 9 tahun, Sekolah
Menengah Atas (SMA) diberi skor 12 tahun, Diploma diberi skor 15 tahun,
Sarjana (S1) diberi skor 16 tahun, Pasca sarjana (S2) diberi skor 18 tahun
dan Doktor (S3) diberi skor 20 tahun.
2.5 Umur Perusahaan
Umur perusahaan adalah lamanya sebuah perusahaan berdiri,
berkembang dan bertahan. Umur perusahaan dihitung sejak perusahaan
tersebut berdiri berdasarkan akta pendirian sampai penelitian dilakukan.
Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi
akuntansi dipengaruhi oleh usia usaha. Semakin lama umur perusahaan,
semakin banyak informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang
perusahaan tersebut. Dan hal ini akan menimbulkan kepercayaan konsumen
terhadap produk-produk perusahaan tersebut.
Selain itu, umur mengakibatkan perubahan pola pikir dan tingkat
kedewasaan perusahaan tersebut dalam mengambil sikap atas setiap
tindakan-tindakannya (Kristian, 2010). Perusahaan yang sudah lama berdiri
30
tentunya mempunyai strategi dan kiat-kiat yang lebih solid untuk tetap bisa
survive dimasa depan. Semakin lama sebuah perusahaan berdiri, tentunya
telah banyak pula mengalami liku-liku dalam berbisnis, mulai dari
kemajuan hingga masalah dan kendala yang dihadapi. Kemampuan sebuah
perusahaan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dalam
masa pengelolaan perusahaan, akan semakin menguatkan keberadaan
perusahaan itu sendiri. Banyak cara-cara yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk bertahan dalam setiap kendala yang dihadapi. Sehingga,
jika terjadi lagi kesulitan mauun kendala yang sama maupun berbeda, maka
perusahaan tersebut sudah siap dan mampu untuk mengatasi masalah
tersebut dengan baik dan menyelesaikannya dengan sukses.
Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh suatu perusahaan,
maka akan membuat perusahaan tersebut semakin berkompeten. Dan
semakin lama perusahaan tersebut berdiri dan bertahan, maka perusahaan
itu akan semakin diakui keberadaan dan keunggulannya di mata masyarakat.
Apalagi jika produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan selalu baik
kualitasnya serta tidak pernah mengecewakan konsumen. Perusahaan
tersebut akan dipercayai oleh konsumen sebagai perusahaan yang baik dan
jaminan atas hasil yang baik pula.
Indikator dalam variabel ini berdasarkan lamanya perusahaan berdiri
dan beroperasi. Sedangkan pengukuran dalam variabel umur perusahaan
dilihat dari lamanya perusahaan berdiri dan beroperasi yang dinyatakan
dalam tahun.
31
2.6 Skala Usaha
Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola
usahanya dengan melihat beberapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan
berapa besar pendapatan yag diperoleh perusahaan dalam satu periode
akuntansi (Nicholls dan Holmes, 1988). Jumlah karyawan dapat
menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasikan
usahanya, semakin besar jumlah karyawan semakin besar tingkat
kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan,
Kristian (2010).
Indikator variabel skala usaha dilihat dari karyawan yang bekerja full
time. Untuk pengukuran variabel ini juga menggunakan jumlah karyawan
yang bekerja full time.
2.7 Good Corporate Governance (GCG)
Komite Cadbury mendefinisikan Corporate Governance sebagai :
sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan,
agar mencapai keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan
oleh perusahaan, untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan
pertanggungjawaban kepada stakeholders (Surya dan Ivan, 2006). Hal ini
berkaitan dengan peraturan kewenangan manajer, direktur, manajer,
pemegang saham, dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan
perusahaan di lingkungan tertentu. Menurut Forum Corporate Governance
in Indonesian, 2002 dalam (Maskur, 2012) salah satu kegunaan dari GCG
adalah untuk memperbaiki kinerja usaha dan memperbaiki kinerja ekonomi.
32
Menurut OECD dalam (Maskur, 2012) Corporate Governance adalah
sekumpulan hubungan antara pihak manajemen perusahaan, board,
pemegang saham, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan
perusahaan. Corporate governance juga mensyaratkan adanya struktur
perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. Corporate
governance yang baik dapat memberikan rangsangan bagi board dan
manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan kepentingan
perusahaan dan pemegang saham harus memfasilitasi pengawasan yang
efektif sehingga mendorong perusahaan menggunakan sumber daya dengan
lebih efisien. Dibangun melalui kultur organisasi, nilai-nilai, sistem,
berbagai proses, kebijakan-kebijakan dan struktur organisasi, yang bertujuan
untuk mencapai bisnis yang menguntungkan, efisien, dan efektif dalam
mengelola risiko dan bertanggung jawab dengan memerhatikan kepentingan
stakeholders. Para pengambil keputusan di perusahaan haruslah dapat
dipertanggungjawabkan, dan keputusan tersebut mampu memberikan nilai
tambah bagi shareholders lainnya.
Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-
117/M-MBU/2002, corporate governance adalah suatu proses dari struktur
yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha
dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham
dalam jangka panjang dengan tetap memerhatikan kepentingan stakeholder
lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Menurut
Menteri Keuangan bahwa tata kelola perusahaan yang baik adalah struktur
33
dan proses yang digunakan dan diterapkan pada organ perusahaan untuk
meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai
perusahaan bagi seluruh stakeholder.
Peraturan Menteri Negara Badan Milik Negara tentang “Penerapan
Tata Kelola yang baik (Good Corporate Governance)” tahun 2011 dalam
menyebutkan bahwa GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu
proses dan mekanisme perusahaan berlandaskan peraturan perundang-
undangan dan etika berusaha. Menurut KNKG (2006), prinsip-prinsip GCG
terdiri dari :
1. Tranparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem,
dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di
dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat
serta peraturan perundangan yang berlaku.
4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan di mana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh
atau tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
34
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan
setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian serta peraturan dan perundangan yang berlaku.
Arsanto (2014) penerapan prinsip GCG pada hakikatnya akan
meningkatkan citra dan kinerja perusahaan serta meningkatkan nilai
perusahaan bagi pemegang saham dengan tujuan :
1. Memaksimalkan nilai perusahaan denga cara meningkatkan penerapan
prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam pelaksanaan kegiatan
perusahaan.
2. Terlaksananya perusahaan secara profesiobal dan mandiri.
3. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh organ perusahaan
yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Terlaksananya tanggungjawab sosial perusahaan terhadap stakeholder.
5. Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif.
2.8 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu tentang penyiapan dan penggunaan
informasi akuntansi dan penerapan GCG pada usaha kecil dan menengah :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Variabel Hasil
Holmes dan
Nicholls
(1988)
Ukuran usaha, masa
memimpin, sektor
industri, pendidikan
manajer
Penyiapan dan penggunaan informasi
akuntansi secara signifikan
dipengaruhi oleh seluruh variabel
tersebut.
Putri (2010) Skala usaha, umur Penggunaan informasi akuntansi
35
perusahaan, sektor
industri, pendidikan
manajer
pada usaha kecil menengah secara
signifikan dipengaruhi oleh seluruh
variabel tersebut.
Grace (2003) Skala usaha, masa
memimpin, umur
perusahaan, pendidikan
manajer, sektor industri,
pelatihan akuntansi,
budaya organisasi
Penyiapan penggunaan informasi
akuntansi secara signifikan
dipengaruhi oleh seluruh variabel
tersebut.
Astuti (2007) Skala usaha, masa
memimpin, pendidikan
manajer, pelatihan
akuntansi yang diikuti,
dan umur perusahaan.
Semua variabel independen kecuali
pendidikan manajer, dan umur
perusahaan signifikan terhadap
penyiapan dan penggunaan informasi
akuntansi pada usaha kecil dan
menengah
Kristian
(2010)
Skala usaha, umur
perusahaan, dan
pendidikan manajer.
Semua variabel independen kecuali
skala usaha berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada usaha kecil dan
menengah.
Fitriyah
(2006)
Pengetahuan akuntansi,
skala usaha,
pengalaman usaha,
jenis usaha, dan
katidakpastian
lingkungan.
Pengetahuan akuntansi, skala usaha,
pengalaman usaha dan jenis usaha
berpengaruh positif terhadap
penggunaan informasi akuntansi,
variabel ketidakpastian lingkungan
memoderasi pengaruh pengalaman
usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi.
Maskur
(2012)
Tranparansi,
akuntabilitas,
responsibilitas,
independensi dan
kewajaran.
Semua variabel kecuali variabel
transparansi dan akuntabilitas sudah
diterapkan dengan baik pada
pelaksanaan GCG di usaha mikro
kecil dan menengah.
Yuliastuti
(2015)
Tranparansi,
akuntabilitas,
responsibilitas,
independensi dan
kewajaran
Pengungkapan penerapan tata kelola
korporat pada UMKM sudah
diterapkan dengan baik melalui
prinsip GCG.
2.9 Kerangka Berpikir
Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu informasi
operasi, informasi akuntansi manajemen, dan informasi akuntansi keuangan,
36
dari hasil output tersebut dihasilkan laporan keuangan yang nantinya bisa
dimanfaatkan oleh pihak internal maupun perusahaan. Holmes dan Nicholls
(1988) menyatakan bahwa kekurangan informasi akuntansi dalam
manajemen perusahaan dapat membahayakan perusahaan kecil. Akuntansi
menurut manfaatnya bagi para pemakai dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
statuory accounting information, budgetary information, dan additional
accounting information.
Ketidakmampuan menyediakan dan menggunakan informasi
akuntansi merupakan faktor utama yang menimbulkan permasalahan dan
mengakibatkan kegagalan perusahaan kecil dan menengah dalam
pengembangan usaha (Astuti, 2007). Informasi akuntansi sangat bermanfaat
bagi UKM, karena merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi
untuk pengambilan keputusan. Penggunaan informasi akuntansi dalam
penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, umur perusahaan,
pendidikan manajer, dan skala usaha.
Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi
berdasarkan manfaat bagi pemakainya ke dalam tiga jenis, yaitu : (1)
statuory accounting information, merupakan informasi yang harus disiapkan
sesuai dengan peraturan yang ada; (2) budgetary information, yaitu
informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna
bagi pihak internal perusahaan dalam perencanaan, penilaian dan
pengambilan keputusan; (3) additional accounting information, yaitu
37
informasi akuntansi lainnya yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan
efektivitas pengambilan keputusan manajer.
UKM mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia.
Dalam perkembangannya UKM menghadapi permasalahan yaitu
kekurangan modal, sehingga untuk berkembang menjadi perusahaan besar
sangat sulit. Masalah umum yang dihadapi oleh pengusaha kecil dan
menengah seperti keterbatasan modal kerja, kesulitan bahan baku,
keterbatasan teknologi, sumber daya manusia dengan kualitas yang baik,
informasi, dan pemasaran (Astuti dan Widiatmoko, 2003). Dalam
menghadapi kerasnya persaingan dunia tidak sedikit usaha kecil yang
mengalami kebangkrutan akibat dari krisis ekonomi global.
2.9.1 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
Pendidikan manajer sangat menentukan dalam menjalankan usaha
dalam perusahaan. Kemampuan dan keahlian manajer berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi dalan perusahaan. Lamanya pendidikan
formal yang ditempuh manajer itulah yang menentukan kemampuan dan
keahlian manajer. Tingkat pendidikan formal yang rendah akan
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi, berbeda dengan manajer
yang menempuh pendidikan tinggi. Dalam teori KBV pengetahuan sangat
penting dalam sumber daya perusahaan karena dapat meningkatkan
penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Hasil
penelitian Grace (2003), Putri (2010) dan Kristian (2010) menyatakan
38
bahwa pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi. Berdasarkan uraian di atas hipotesis pertama adalah :
H1: Pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi.
2.9.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Skala usaha berpengaruh positif terhadap tingkat penggunaan
informasi akuntansi (Holmes dan Nicholls, 1988). Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa tingkat informasi akuntansi yang disediakan tergantung
pada skala usaha, yang diukur dengan jumlah pendapatan atau hasil
penjualan dan jumlah karyawan. Apabila skala usaha meningkat, maka
proporsi perusahaan dalam penggunaan informasi statuori, anggaran dan
informasi tambahan juga meningkat. Jumlah karyawan dapat menunjukkan
berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasikan usahanya, semakin
besar jumlah karyawan semakin besar tingkat kompleksitas perusahaan,
sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan (Kristian, 2010). Penelitian
Grace (2003), Astuti (2007), dan Putri (2010) menyatakan bahwa skala
usaha berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Teori RBT memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya
dan kemampuan (Wernerfelt, 1984) dalam (Subrata, 2014). Sumber daya
manusia sangat berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi,
karena dengan adanya sumber daya yang kompetitif perusahaan memiliki
kinerja ekonomi yang bagus. Kinerja ekonomi menghasilkan informasi
39
akuntansi yang dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan. Keputusan
tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan.
Jumlah pendapatan atau penjualan yang dihasilkan perusahaan dapat
menunjukkan perputaran aset atau modal yang dimiliki oleh perusahaan,
sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh
perusahaan semakin besar pula tingkat kompleksitas perusahaan dalam
menggunakan informasi akuntansi (Fitriyah, 2006). Jumlah karyawan dapat
menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasionalkan
usahanya, semakin besar jumlah karyawan semakin besar tingkat
kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan.
Hipotesis kedua berdasarkan uraian di atas adalah :
H2 : Skala usaha berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi
akuntansi.
2.9.3 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi
Good Corporate Governance merupakan suatu pola hubungan, sistem,
dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai
tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka
panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan
(stakeholder) lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang
berlaku (Maskur, 2012). Penilaian adanya penerapan good corporate
governance dalam perusahaan merupakan hal yang penting untuk diketahui
oleh para stakeholder. Fenomena bisnis yang tidak beretika berimplikasi
40
kepada kesinambungan perusahaan. Good corporate governance sebagai
upaya mewujudkan bisnis yang beretika menjadi solusi sekaligus menjadi
pengetahuan bagi perusahaan (Gilang dan Indah, 2015).
Tata kelola perusahaan dapat diterapkan di perusahaan kecil tidak
hanya di perusahaan besar saja. Tetapi perusahaan kecil di Indonesia ini
masih sangat jarang yang menerapkan GCG pada perusahaannya. Hal ini
sangat disayangkan mengingat peran dari UKM terhadap perekonomian
Indonesia sangat besar. Untuk penerapan GCG dalam perusahaan kecil itu
sendiri dengan menggunakan asas/prinsip GCG yang terdiri dari :
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran.
Hasil penelitian Maskur (2012) menyatakan bahwa sebagian UKM telah
menerapkan GCG dengan baik, jika dilihat per asas GCG, UKM masih
buruk dalam menerapkan asas transparansi dan akuntabilitas, sedangkan
untuk asas responsibility, independensi dan kewajaran sudah dilaksanakan
dengan baik. Hipotesis ketiga berdasarkan uraian di atas adalah :
H3 : Good corporate governance berpengaruh signifikan terhadap
penggunaan informasi akuntansi.
2.9.4 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate Governance
Pendidikan manajer yang tinggi dapat mempengaruhi pengelolaan
perusahaan yang baik. Manajer perusahaan kecil sangatlah dominan dalam
menjalankan usaha dalam perusahaan. Kemampuan dan keahlian manajer
sangat mempengaruhi penerapan prinsip GCG dalam perusahaannya.
Manajer yang sudah menerapkan prinsip good corporate governance pada
41
perusahaannya dapat mendorong majunya perusahaan serta menciptakan
tata kelola yang baik bagi perusahaannya. Dengan menerapkan suatu prinsip
GCG perusahaan menjadi terarah dan mudah untuk menuju perusahaan
yang besar. Penelitian terdahulu belum ada yang meneliti tentang pengaruh
manajer terhadap good corporate governance, sehingga peneliti tidak dapat
membandingkan dengan penelitian sebelumnya. Berdasarkan teori yang ada
bahwa prinsip good corporate governance dapat diterapkan di usaha kecil
dan menengah. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis keempat yang
diajukan adalah sebagai berikut :
H4 : Pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap good corporate
governance.
2.9.5 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate Governance
Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan berdiri dan
beroperasi. Semakin lama perusahaan berdiri semakin banyak pengalaman
yang diperoleh dalam mengelola perusahaan, dibandingkan dengan
perusahaan yang belum lama berdiri. Umur menentukan cara berpikir,
bertindak dan berperilaku perusahaan dalam melakukan oprasionalnya
(Kristian, 2010). Semakin tua perusahaan berdiri seharusnya perusahaan
cenderung untuk menerapkan prinsip good corporate governance dalam
usahanya. Hal ini dapat dilihat dari tata cara manajer mengelola
perusahaannya. Perusahaan yang berdiri lama maka ada pemisahan fungsi
dalam perusahaannya, sehingga tata kelola perusahaan terlihat lebih rapi
42
dibandingkan dengan perusahaan yang baru saja berdiri. Hipotesis kelima
berdasarkan uraian di atas adalah :
H5 : Umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap good corporate
governance.
2.9.6 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Good Corporate Governance
Skala usaha dalam usaha kecil dan menengah dapat dilihat dari jumlah
karyawan yang bekerja full time. Jumlah karyawan dapat menunjukkan
berapa kapasitas perusahaan dalam mengopersionalkan usahanya
(Kristian,20100). Semakin besar jumlah karyawan semakin besar untuk
menggunakan prinsip GCG, karena apabila dalam suatu perusahaan
mempunyai karyawan yang cukup banyak maka diperlukan pemisahan
fungsi dalam pekerjaannya sehingga memerlukan tata kelola perusahaan
yang jelas. Hipotesis keenam berdasarkan uraian di atas adalah :
H6 : Skala usaha berpengaruh signifikan terhadap good corporate
governance.
2.9.7 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance
Good corporate governance sangat penting diterapkan dalam usaha
kecil dan menengah. Untuk menerapkan prinsip GCG dalam suatu
perusahaan perlu peran seorang manajer. Pendidikan manajer tentunya
sangat berperan penting dalam penerapan prinsip GCG pada perusahaan
kecil dan menengah. Dengan adanya good corporate governance yang
diterapkan dengan baik dalam perusahaan, maka akan membantu
43
perusahaan dalam menggunakan informasi akuntansi. Hipotesis ketujuh
berdasarkan uraian diatas adalah :
H7 : Pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi melalui good corporate governance.
2.9.8 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance
Lamanya perusahaan berdiri dan beroperasi berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi. Hal itu dapat dilihat dari pengalaman
manajer yang sudah menggunakan informasi akuntansi dalam
perusahaannya. Kebanyakan perusahaan yang sudah menggunakan
informasi akuntansi adalah perusahaan yang usianya sudah menginjak lima
tahun ke atas. Perusahaan yang berdiri sudah lama juga cenderung sudah
menerapkan prinsip GCG dalam mengelola perusahaannya. Sehingga
perusahaan mereka tertata rapi dan dapat berkembang dengan baik dengan
adanya prinsip GCG tersebut. Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini
adalah :
H8 : Umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi melalui good corporate governance.
2.9.9 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Melalui Good Corporate Governance
Jumlah karyawan yang banyak akan mempengaruhi penggunaan
informasi akuntansi. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang
mempunyai struktur organisasi yang jelas. Dengan prinsip GCG struktur
44
organisasi dalam perusahaan bisa terbentuk. Salah satunya adalah
pemisahan fungsi pekerjaan pada karyawan tertata rapi. Hal tersebut bisa
terbentuk karena adanya prinsip GCG yang baik, maka perusahaan dapat
dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan yang baik juga dapat
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. sehingga hipotesis
kesembilan dalam penelitian ini adalah :
H9 : Skala usaha berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi
akuntansi melalui good corporate governance.
2.10 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban atau pernyataan sementara terhadap
rumusan masalah dalam penelitian, di mana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012).
Berdasarkan perumusan masalah di atas penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh positif pendidikan manajer terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?
H2 : Terdapat pengaruh positif skala usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?
H3 : Terdapat pengaruh positif Good Corporate Governance terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?
H4 : Terdapat pengaruh positif pendidikan manajer terhadap good
corporate governance pada usaha kecil menengah?
45
H5 : Terdapat pengaruh positif umur perusahaan terhadap good
corporate governance pada usaha kecil menengah?
H6 : Terdapat pengaruh positif skala usaha terhadap good corporate
governance pada usaha kecil menengah?
H7 : Terdapat pengaruh positif pendidikan manajer terhadap
penggunaan informasi akuntansi melalui good corporate
governance pada usaha kecil dan menengah?
H8 : Terdapat pengaruh positif umur perusahaan terhadap penggunaan
informasi akuntansi melalui good corporate governance pada
usaha kecil dan menengah?
H9 : Terdapat pengaruh positif skala usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi melalui good corporate governance pada
usaha kecil dan menengah?
Gambar 2.1 Model Penelitian
H1
H4, H7
H5,H8 H3
H6, H9
H2
Pendidikan
Manajer ee
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
Good
Corporate
Governance
Umur
Perusahaan
Skala Usaha
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012). Penelitian ini
menggunakan data primer. Data primer penelitian ini diperoleh dari
responden langsung atas jawaban kuesioner yang dibagikan kepada para
manajer perusahaan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
berdasarkan prosedur statistik yang pengolahannya dibantu dengan aplikasi
software AMOS 21.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah manajer atau
manajer perusahaan kecil dan menengah yang terdapat di kabupaten Kendal.
47
Jumlah usaha kecil dan menengah yang terdaftar di Dinas Koperasi Usaha
Kecil, Mikro dan Menengah sebanyak 12.758 UKM.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini diambil
dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012). Pemilihan sampel
dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin :
( )
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi populasi
D : kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari hasil observasi di Dinas
Koperasi Usaha Kecil, Mikro dan Menengah di Kabupaten Kendal terdapat
12.758 usaha kecil dan menengah. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti
dapat mengambil sampel minimal sebesar :
( )
48
= 99.23 dibulatkan menjadi 100
Berdasarkan rumus di atas hasil minimal yang diperoleh untuk
menentukan sampel adalah 100 sampel. Dalam penelitian ini peneliti
mengambil 250 sampel usaha kecil dan menengah yang ada di Kabupaten
Kendal.
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini digunakan lima variabel, yaitu
tiga variabel exogenous, satu variabel endogenous, dan satu variabel
intervening.
1. Variabel Exogenous
Variabel exogenous adalah variabel independen yang
mempengaruhi variabel dependen. Variabel eksogen ditunjukkan
dengan adanya anak panah yang berasal dari variabel tersebut menuju
ke variabel endogen (Santoso, 2011). Dalam penelitian ini terdapat
tiga variabel eksogen yaitu :
1. Pendidikan Manajer (X1)
Pendidikan manajer merupakan pendidikan formal yang
ditempuh oleh manajer perusahaan. Pendidikan manajer akan
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada suatu
49
perusahaan. Variabel ini diukur dengan lamanya pendidikan
terakhir yang ditempuh manajer perusahaan. Untuk tingkat
sekolah dasar (SD) diberi skor 6 tahun, Sekolah Menengah
Pertama (SMP) diberi skor 9 tahun, Sekolah Menengah Atas
(SMA) diberi skor 12 tahun, Diploma diberi skor 15 tahun,
Sarjana (S1) diberi skor 16 tahun, Pasca sarjana (S2) diberi skor
18 tahun dan Doktor (S3) diberi skor 20 tahun.
2. Umur Perusahaan (X2)
Umur perusahaan adalah usia atau lamanya perusahaan
beroperasi. Semakin lama perusahaan beroperasi, maka
kebutuhan informasi semakin komplek. Hal ini disebabkan
tuntutan dari perkembangan yang dialami oleh perusahaaan
(Holmes dan Nichols 1988; Grace, 2003 dan Fitriyah, 2006).
Variabel ini diukur sesuai dengan berapa lama umur perusahaan
beroperasi atau usaha yang sudah dijalankan.
3. Skala Usaha (X3)
Skala usaha diukur berdasarkan tenaga kerja full time yang
bekerja diperusahaan. Pengukuran variabel skala usaha sesuai
dengan jumlah riil tenaga kerja yang bekerja dalam perusahaan
tersebut.
2. Variabel Endogenous
Variabel endogenous adalah variabel dependen yang
dipengaruhi oleh variabel independen (eksogen). Variabel endogen
50
ditujukkan dengan adanya anak panah yang menuju variabel tersebut
(Santoso, 2011). Dalam penelitian ini variabel endogennya adalah
Penggunaan Informasi Akuntansi.
Penggunaan informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi-
informasi akuntansi yang berasal dari catatan-catatan akuntansi untuk
pengambilan keputusan bisnis. Adapun indikatornya adalah :
1. Informasi statuori
Informasi statuori merupakan informasi yang wajib
diselenggarakan berdasarkan peraturan yang berlaku (Candra,
2010). Pengukuran indikator informasi akuntansi statuori dalam
penelitian ini menggunakan lima item pertanyaan tentang
bagaimana tingkat penggunaan informasi akuntansi satuori pada
Usaha Kecil dan Menengah. Pertanyaan tersebut meliputi
penggunaan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
2. Informasi anggaran
Informasi anggaran merupakan informasi akuntansi yang
berguna bagi pihak internal dalam pengambilan keputusan.
Pengukuran indikator informasi anggaran dalam penenlitian ini
menggunakan empat item pertanyaan tentang bagaimana tingkat
penggunaan informasi akuntansi anggaran yaitu : anggaran kas,
anggaran penjualan, anggaran biaya produksi, dan anggaran
biaya operasi.
51
3. Informasi tambahan
Informasi tambahan merupakan informasi akuntansi yang
digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusan suatu perusahaan. Pengukuran indikator informasi
akuntansi tambahan dalam penelitian ini menggunakan empat
item pertanyaan tentang bagaimana tingkat penggunaan
informasi akuntansi tambahan yang meliputi laporan persediaan,
laporan gaji karyawan, laporan jumlah produksi dan laporan
biaya produksi.
Pengukuran setiap dimensi variabel informasi akuntansi dalam
penelitian ini menggunakan skala Likert lima poin, yaitu poin 1 untuk
jawaban tidak pernah, poin 2 untuk jawaban jarang, poin 3 untuk
jawaban kadang-kadang, poin 4 untuk jawaban sering dan poin 5
untuk jawaban selalu.
3. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat
diamati dan diukur (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini variabel
interveningnya adalah Good Corporate Governance.
Good Corporate Governance (GCG) merupakan sistem
pengendalian dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari
mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus
52
perusahaan, maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari
mekanisme pengelolaan itu sendiri (Indra dan Ivan, 2006). Penerapan
GCG pada Usaha Kecil dan Menengah dengan menggunakan
prinsip/asas GCG. Adapun indikatornya sebagai berikut:
1. Tranparency (keterbukaan informasi)
Tranparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan
dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan. Pengukuran indikator
transparansi dalam penelitian ini menggunakan empat item
pertanyaan tentang seberapa jauh penerapan transparansi pada
UKM yang meliputi : pencatatan transaksi pembelian,
pencatatan transaksi penjualan, laporan keuangan tiap tahun, dan
penggajian pegawai.
2. Accountability (akuntabilitas)
Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi,
struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan
sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
Pengukuran indikator akuntabilitas dalam penelitian ini
menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh
penerapan akuntabilitas pada UKM yang meliputi : pemisahan
fungsi dalam perusahaan, tata tertib pelaksanaan
53
pekerjaan,,rincian tugas dan tanggung jawab, sanksi dan bonus
bagi pegawai.
3. Responsibility (pertanggungjawaban)
Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian
(kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip
korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
Pengukuran indikator responsibilitas dalam penelitian ini
menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh
penerapan responsibilitas pada UKM yang meliputi : NPWP,
pembayaran pajak, dan menanggapi komplain konsumen.
4. Independency (kemandirian)
Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan di mana
perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang
tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Pengukuran
indikator independensi dalam penelitian ini menggunakan empat
item pertanyaan tentang seberapa jauh penerapan independensi
pada UKM yang meliputi : ketentuan dan pemilihan
pemasok/distributor, merekrut pegawai, dan ketentuan
pemilihan pegawai.
54
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran)
Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang
adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang
timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan dan perundangan
yang berlaku. Pengukuran indikator kewajaran dalam penelitian
ini menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh
penerapan kewajaran pada UKM yang meliputi : asal pegawai,
perbedaan kompensasi kepada pegawai, menjelaskan pola
penggajian pegawai dan monitoring dan evaluasi dengan
pegawai.
Pengukuran setiap dimensi variabel Good Corporate
Governance dalam penelitian ini menggunakan skala Likert lima
poin, dimana jawaban tidak pernah diberi poin 1, jawaban jarang
diberi poin 2, jawaban kadang-kadang diberi poin 3, jawaban
sering diberi poin 4 dan jawaban selalu diberi poin 5.
3.3.2 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Penelitian Definisi Operasional Pengukuran Variabel
Penggunaan
Informasi Akuntansi
(PIA)
Informasi statuori, informasi
anggaran, dan informasi
tambahan
(Holmes dan Nicholls,
1988)
Skala likert :
1. Tidak pernah
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
5. Selalu
Good Corporate
Governance (GCG)
Transparansi, akuntabilitas,
tanggungjawab,
independensi, dan
kewajaran
(Maskur, 2012) dan
Skala likert :
1. Tidak pernah
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
55
(Yuliastuti, 2015) 5. Selalu
Pendidikan manajer
(PP)
Lamanya pendidikan yang
ditempuh
(Holmes dan Nicholls,
1988)
Untuk pendidikan SD
diberi skor 6 tahun, SMP
diberi skor 9 tahun, SMA
diberi skor 12 tahun,
Diploma diberi skor 15
tahun dan Sarjana diberi
skor 16 tahun.
Umur Perusahaan
(UP)
Lamanya umur perusahaan
beroperasi
(Grace, 2003)
Dicatat sesuai dengan
umur perusahaan
beroperasi atau lamanya
bsnis yang sudah
dijalankan.
Skala Usaha (SU) Jumlah tenaga kerja full
time
(Astuti, 2007)
Dicatat sesuai dengan
jumlah riil tenaga kerja
yang bekerja dalam
perusahaan tersebut
3.4 Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan survey lapangan. Instrumen penelitian yang digunakan
untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2012). Kuesioner tersebut didistribusikan langsung kepada
responden.
3.5 Uji Validitas Konstruk
Validitas konstruk (Construct Validity) adalah validitas yang
mempermasalahkan seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa yang
56
benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi
konseptual yang telah ditetapkan (Djaali dan Pudji, 2007). Validitas
konstruk biasa digunakan untuk instrumen-instrumen yang dimaksudkan
mengukur variabel-variabel konsep, baik yang sifatnya performansi tipikal
seperti instrumen untuk mengukur sikap, minat, konsep diri, lokus kontrol,
gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan lan-lain, maupun yang
sifatnya performansi maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat
(tes bakat), intelegensi (kecerdasan intelektual), kecerdasan emosional dan
lain-lain.
Untuk menentukan validitas konstruk suatu instrumen harus dilakukan
proses penelaahan teoritis dari suatu konsep dari variabel yang hendak
diukur, mulai dari perumusan konstruk, penentuan dimensi dan indikator,
sampai kepada penjabaran dan penulisan butir-butir item instrumen.
Perumusan konstruk harus dilakukan berdasarkan sistesis dari teori-teori
mengenai konsep variabel yang hendak diukur melalui proses analisis dan
komparasi yang logik dan cermat (Djaali dan Pudji, 2007).
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012).
57
Deskripsi Responden Penelitian
Deskripsi responden digunakan untuk mendeskripsikan data mengenai
demografi responden yang meliputi jenis kelamin, umur dan jenjang
pendidikan responden. Deskripsi jenis kelamin untuk menggambarkan
jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Deskripsi
umur responden untuk menggambarkan rentang umur responden yang
diteliti. Sedangkan deskripsi jenjang pendidikan responden untuk
menggambarkan tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh responden.
3.6.2 Analisis Jalur atau Path
Apa yang dapat dilakukan analisis jalur adalah menentukan pola
hubungan antara tiga variabel atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan
untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner (Imam
Ghozali, 2013). Model yang biasanya digambarkan dengan lingkaran dan
anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas. Hubungan kausalitas
antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis.
3.6.3 Uji Hipotesis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan pengembangan dari
model regresi yang digunakan untuk menguji kesesuaian (fit) dari matrik
korelasi dari dua atau lebih model yang dibandingkan (Ghozali, 2011).
Regresi dilakukan untuk setiap variabel dalam model. Nilai regresi yang
diprediksi oleh model dibandingkan dengan matrik korelasi hasil observasi
58
variabel dan nilai goodness-of-fit dihitung. Model terbaik dipilih
berdasarkan nilai goodness-of-fit (Ghozali, 2013).
Menurut Ghozali (2011) Goodness of Fit mengukur kesesuaian input
observasi atau sesungguhnya (matrik kovarian atau korelasi) dengan
prediksi dari model yang diajukan (proposed model). Umumnya terhadap
berbagai jenis fit index yang digunakan untuk mengukur derajad kesesuaian
antara model yang dihipotesakan dengan data yang disajikan. Peneliti
diharapkan untuk melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa fit
index untuk mengukur “kebenaran” model yang diajukannya (Ferdinand,
2000). Berikut ini beberapa indeks kesesuaian dan cut-off valuenya untuk
digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak:
a. Chi Square Statistic
Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan apabila nilai chi-
square nya rendah. Semakin kecil nilai X² semakin baik model itu dan
diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p >
0,05 atau p > 0,10 (Ferdinand, 2000).
b. The Root Mean Square Error of Approximation / RMSEA
Merupakan sebuah indeks yang dapat digunakan untuk
mengkompensasi chi-square statistic dalam sampel yang besar. Nilai
RMSEA menunjukkan nilai goodness of fit yang dapat diharapkan bila
model estimasi dalam populasi (Hair et al, 1995 dalam Ferdinand,
2000). Nilai RMSEA yang kecil atau sama dengan 0,08 merupakan
indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah
59
close fit dari model tersebut berdasarkan degrees of freedom
(Ferdinand, 2000).
c. Goodness of Fit Index / GFI
Merupakan ukuran non statistical yang mempunyai rentang nilai
antara 0 (poor fit) sampai dengan 1,0 (perfect fit). Nilai yang tinggi
dalam indeks ini menunjukkan sebuah batter fit (Ferdinand, 2000).
d. Adjusted Goodness of Fit Index /AGFI
Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI
mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90 (Ferdinand,
2000).
e. CMIN / DF
Adalah The Minimum Sample Discrepancy Function yang dibagi
dengan degree of freedomnya. CMIN / DF merupakan statistik chi-
square dibagi DF nya sehingga disebut X² - relatif. Nilai X² - relatif
kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit antara
model dan data (Ferdinand, 2000).
f. Tucker Lewis Index / TLI
Merupakan Incremental Index yang membandingkan sebuah model
yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang
direkomendasikan sebagai acuan diterimanya sebuah model adalah ≥
0,95 (Hair dkk, 1995), dan nilai yang sangat mendekati 1
menunjukkan a very good fit (Ferdinand, 2000).
60
g. Comparative Fit Index / CFI
Rentang nilai sebesar 0 – 1, dimana semakin mendekati 1,
mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi - a very good fit
(Ferdinand, 2000).
Indeks-indeks yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan model
diringkas dalan sebuah model berikut :
Tabel 3.2 Ringkasan Indeks Pengujian Kelayakan Model
Goodness of Fit Index Cut-off Value
X²-Chi Square Kecil
Significance Probability ≥ 0,05
RMSEA ≤ 0,08
GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
CMIN/DF ≤ 2,00
TLI ≥ 0,95
CFI ≥ 0,95
Sumber : Ferdinand, 2000
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan
data. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan survey lapangan atau peneliti
secara langsung mendatangi pengusaha kecil dan menengah yang ada di
Kabupaten Kendal. Keseluruhan kuesioner yang disebar kepada responden
berjumlah 250 kuesioner. Dari penyebaran 250 kuesioner, yang kembali
sejumlah 235 kuesioner. Dari 235 jawaban responden yang dapat diolah
hanya 200 jawaban, sedangkan 35 jawaban responden tidak dapat diolah
karena jawaban responden kurang lengkap atau dianggap rusak.
Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah Presentase
Total kuesioner yang dibagikan 250 100%
Total kuesioner yang tidak lengkap 35 14%
Total kuesioner yang lengkap 200 80%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2016
Tabel 4.1 memberikan gambaran mengenai tingkat pengembalian
kuesioner. Kuesioner yang disebarkan kepada manajer UKM sebanyak 250
kuesioner di Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 7
April 2016. Kuesioner yang dapat diolah dari jawaban responden sejumlah
200 kuesioner atau 80%. Sedangkan yang tidak dapat diolah sebanyak 35
kuesioner atau 14% dan yang 15 kuesioner atau 6% tidak kembali.
62
4.1.2 Analisis Deskripsi Responden
Sampel yang dapat diolah dalam penelitian ini sebanyak 200
responden, yang terdiri dari 145 atau (72,5%) berjenis kelamin laki-laki dan
55 atau (27,5%) berjenis kelamin perempuan. Dalam penelitian ini
responden laki-laki lebih banyak dibandingkan responden perempuan. Jika
dilihat dari rentang usia responden terbanyak memiliki rentang usia 41-50
tahun dengan jumlah 70 responden atau (35%). Sedangkan responden paling
sedikit berada pada rentang usia 21-30 tahun dengan jumlah 23 responden
atau (11,5%). Berdasarkan jenjang pendidikan terakhir responden, sebagian
besar responden memiliki pendidikan SMA sebanyak 83 responden atau
(41,5%). Tabel 4.2 menunjukkan demografi responden.
Tabel 4.2 Demografi Responden
Keterangan Jumlah Presentase
Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
145
55
72,5%
27,5%
Total 200 100%
Usia
1. ≤ 20 tahun
2. 21 – 30 tahun
3. 31 – 40 tahun
4. 41 – 50 tahun
5. ≥ 50 tahun
0
23
66
70
41
0%
11,5%
33%
35%
20,5%
Total 200 100%
Jenjang Pendidikan
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. Diploma
5. Sarjana
29
59
83
13
16
14,5%
29,5%
41,5%
6,5%
8%
Total 200 100%
Sumber : Data primer yang diolah 2016
63
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden dengan jenis
kelamin laki-laki lebih banyak dari pada responden perempuan. Dilihat dari
rentang usia responden terbanyak berusia 41 – 50 tahun. Berdasarkan
jenjang pendidikan mayoritas responden memiliki pendidikan SMA. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan sudah mulai berkembang, karena rata-rata
pendidikan manajer UKM kebanyakan sudah mencapai tingkat sekolah
menengah atas.
4.1.3 Uji Validitas Konstruk
Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi
dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai,
yaitu:
1. Statuory accounting information, merupakan informasi yang harus
disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Dalam penelitian
(Holmes dan Nicholls, 1988) terdapat lima butir pertanyaan yaitu :
laporan neraca, laporan laba/rugi, laporan biaya produksi, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Butir-butir ini disusun sesuai
teori yang ada.
2. Budgetary information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan
dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam
perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan. Dalam penelitian
(Holmes dan Nicholls, 1988) informasi anggaran terdiri dari empat
butir pertanyaan yaitu : anggaran arus kas, anggaran penjualan,
anggaran biaya produksi dan anggaran biaya operasi.
64
3. Additional accounting information, yaitu informasi akuntansi lain
yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektivitas
pengambilan keputusan. Informasi tambahan dalam penelitian
(Holmes dan Nicholls, 1988) terdiri dari empat butir pertanyaan yaitu
: laporan persediaan, laporan gaji karyawan, laporan jumlah produksi
dan laporan biaya produksi.
Peraturan Menteri Negara Badan Milik Negara tentang “Penerapan
Tata Kelola yang baik (Good Corporate Governance)” tahun 2011 dalam
menyebutkan bahwa GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu
proses dan mekanisme perusahaan berlandaskan peraturan perundang-
undangan dan etika berusaha. Menurut KNKG (2006), prinsip-prinsip GCG
terdiri dari :
1. Tranparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
Dalam penelitian (Yuliastuti, 2015) transparansi digunakan untuk
menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis sehingga perusahaan
harus menyediakan informasi yang material dan relevan untuk para
stakeholder. Penerapan transparansi pada UKM diwujudkan dengan
adanya kegiatan pencatatan keuangan dan penggajian pegawai oleh
manajer UKM. Dalam penelitian ini terdapat lima butir pertanyaan
yaitu : tiga butir pertanyaan terdiri dari pencatatan keuangan dan dua
butir pertanyaan mengenai pola penggajian kepada pegawai.
65
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem,
dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif. Adanya nilai-nilai akuntabilitas
pada perusahaan menjadikan perusahaan mendapatkan pengelolaan
dengan benar dan tanggung jawab (Yuliastuti, 2015). Sesuai prinsip
akuntabilitas, telah terdapat nilai-nilai akuntabilitas yang menjadi
bagian dari keseharian UKM. Hal ini ditunjukkan dengan telah adanya
pembagian tugas dan kepatuhan terhadap kebijakan yang ada di UKM.
Dalam penelitian ini terdapat empat butir pertanyaan yaitu :
pemisahan fungsi dalam perusahaan, membuat tata tertib perusahaan,
rincian tugas dan tanggung jawab bagi pegawai dan berlaku sanksi
dan bonus bagi pegawai.
3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di
dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat
serta peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan prinsip
responsibilitas dalam tata kelola korporat, nilai-nilai responsibilitas
telah ada dalam kegiatan di UKM (Yuliastuti, 2015). Hal ini tercermin
dalam upaya mematuhi peraturan pajak dan tanggungjawab yang
diberikan UKM kepada pelanggan. Dalam penelitian ini terdapat tiga
butir pertanyaan yaitu : memiliki NPWP, pembayaran pajak dilakukan
tepat waktu dan menanggapi komplain konsumen dengan profesional.
4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan di mana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
66
pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat. Menurut Yuliastuti, 2015 penerapan
independensi oleh UKM meliputi bebas pengaruh dalam mengambil
keputusan tentang pemilihan pemasok dan rekruitmen karyawan.
Dalam penelitian ini terdapat empat butir pertanyaan yaitu : ketentuan
pemilihan pemasok, memilih pemasok sesuai kualitas barang,
merekrut pegawai melalui orang kepercayaan dan ketentuan pemilihan
pegawai.
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan
setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian serta peraturan dan perundangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan kegiatannya perusahaan harus memperhatikan
kepentingan pihak stakeholder berdasarkan prinsip kewajaran. Hal ini
ditandai dengan perlakuan yang sama antara karyawan yang keluarga
dan non-keluarga.adanya nilai kewajaran dalam UKM menunjukkan
kepedulian hak dan kewajiban manajer UKM terhadap keadilan yang
didapat stakeholder di UKM sehingga stakeholder merasa puas
dengan kebijakan manajer UKM (Yuliastuti, 2015). Dalam penelitian
ini terdapat lima butir pertanyaan yaitu : pegawai berasal dari
keluarga, pegawai berasal dari non-keluarga, perbedaan kompensasi
terhadap pegawai dari luar keluarga dan non-keluarga, menjelaskan
67
pola penggajian kepada pegawai dan monitoring dan evaluasi dengan
pegawai.
Tabel 4.3 Dimensi dan Indikator
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran
Penggunaan
informasi
akuntansi
(Holmes
dan
Nicholls,
1988)
informasi
statuori
Neraca Skala likert :
1. Tidak
pernah
2. Jarang
3. Kadang-
kadang
4. Sering
5. Selalu
Laporan laba/rugi
Laporan biaya produksi
Laporan perubahan ekuitas
Laporan arus kas
Informasi
anggaran
Anggaran arus kas
Anggaran penjualan
Anggaran biaya produksi
Anggaran biaya operasi
Informasi
tambahan
Laporan persediaan
Laporan gaji karyawan
Laporan jumlah produksi
Laporan biaya produksi
Good
corporate
governance
(Yuliastuti,
2015)
Transparansi Pencatatan transaksi pembelian Skala likert :
1. Tidak
pernah
2. Jarang
3. Kadang-
kadang
4. Sering
5. Selalu
Pencatatan transaksi penjualan
Laporan tiap tahun
Penggajian pegawai dilakukan
tepat waktu
Penggajian pegawai sesuai
kesepakatan awal
Akuntabilitas Pemisahan fungsi
Tata tertib pegawai
Rincian tugas
Sanksi dan bonus
Tanggung
jawab
Memiliki NPWP
Pajak dibayar tepat waktu
Menanggapi komplain
Independensi Peilihan pemasok
Pemasok sesuai kualitas
Merekrut pegawai
Pemilihan pegawai
Kesetaraan
dan kewajaran
Asal pegawai
Perbedaan kompensasi
Pola penggajian pegawai
Monitoring dan evaluasi
68
Tabel di atas merupakan butir-butir instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini :
Berilah tanda centang ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang ada.
Tabel 4.4 Instrumen Penggunaan Informasi Akuntansi
Berapa sering anda
menggunakan informasi
akuntansi selama
mengelola perusahaan,
dari buku catatan
berikut :
Selalu Sering Kadang-
kadang
Jarang Tidak
pernah
Neraca
Laporan laba/rugi
Laporan biaya produksi
Laporan perubahan ekuitas
Laporan arus kas
Anggaran arus kas
Anggaran penjualan
Anggaran biaya produksi
Anggaran biaya operasi
Laporan persediaan
Laporan gaji karyawan
Laporan jumlah produksi
Laporan biaya produksi
Tabel di atas merupakan jawaban salah satu responden manajer UKM.
Jika berdasarkan teori, informasi akuntansi dapat diukur dengan informasi
akuntansi statuori, informasi anggaran dan informasi tambahan. Akan tetapi
variabel ini tidak dapat diamati secara langsung dikarenakan bersifat
“abstrak”. Setiap manajer UKM berbeda-beda dalam menggunakan
informasi akuntansi, tidak semua manajer UKM menggunakan informasi-
informasi di atas secara keseluruhan. Jika peneliti mengamati dari jawaban
69
responden, pendidikan manajer juga dapat berpengaruh dalam
menggunakan informasi akuntansi. Rendahnya pendidikan manajer
membuat manajer usaha kurang mengetahui pentingnya penggunaan
informasi akuntansi dalam perusahaan.
Tabel 4.5 Instrumen Good Corporate Governance
Apakah perusahaan anda
sudah melakukan hal-hal
sebagai berikut:
Selalu Sering Kadang-
kadang
Jarang Tidak
pernah
Pencatatan setiap terjadi
transaksi pembelian
Pencatatan setiap terjadi
transaksi penjualan
Membuat laporan keuangan
tiap tahun
Penggajian pegawai
dilakukan tepat waktu
Penggajian pegawai sesuai
kesepakatan awal
Pemisahan fungsi dalam
perusahaan
Membuat tata tertib
pelaksanaan pekerjaan
Rincian tugas dan
tanggungjawab bagi
pegawai
Berlaku sanksi dan bonus
bagi pegawai
Memiliki NPWP
Pembayaran pajak
dilakukan tepat waktu
Menanggapi komplain
konsumen dengan
profesional
Ketentuan pemilihan
pemasok/distributor
Memilih pemasok sesuai
kualitas barang
Merekrut pegawai melalui
orang kepercayaan
Bersambung
70
Sambungan tabel 4.5 instrumen good corporate governance
Ketentuan pemilihan
pegawai
Pegawai berasal dari
keluarga
Pegawai berasal dari luar
keluarga
Perbedaan kompensasi
terhadap pegawai dari
keluarga dan luar keluarga
Menjelaskan pola
penggajian kepada pegawai
Monitoring dan evaluasi
dengan pegawai
Jika berdasarkan teori, good corporate governance dapat diterapkan
dalam UKM melalui lima prinsip GCG yaitu : transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi dan kewajaran. Namun variabel ini tidak dapat
diamati secara langsung dikarenakan bersifat “abstrak”. Setiap jawaban
responden mempunyai pendapat yang berbeda-beda bahkan responden tidak
menganut berdasarkan teori yang ada.
Prinsip transparansi terdiri dari pencatatan keuangan dan pola
penggajian pegawai. Berdasarkan pengalaman peneliti waktu menyebar
kuesioner banyak responden yang mengabaikan pencatatan keuangan dalam
perusahaannya. Sebagian manajer berpendapat tidak perlu melakukan
pencatatan keuangan karena usahanya bukan perusahaan besar. Dalam pola
penggajian pun manajer UKM tidak memiliki pedoman yang tetap seperti
diperusahaan besar misalnya satu bulan sekali atau setiap awal bulan.
Manajer menggaji karyawan sesuai dengan kebutuhan karyawannya.
71
Dengan kata lain jika karyawan meminta gaji sewaktu-waktu manajer usaha
langsung menggajinya.
Prinsip akuntabilitas ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas dan
kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan. Sebagian usaha kecil dan
menengah tidak mengenal adanya pembagian tugas atau pemisahan fungsi.
Semua karyawan dianggap sama dan memegang pekerjaan yang sama dari
proses prosuksi sampai penjualan. Tata tertib pelaksanaan pekerjaan pun
hanya secara lisan, masih jarang UKM yang membuat tata tertib
pelaksanaan pekerjaan dengan tertulis.
Prinsip responsibilitas tercermin dalam upaya mematuhi peraturan
pajak dan tanggungjawab yang diberikan kepada pelanggan. Masih banyak
UKM yang belum memiliki NPWP. Hal ini dikarenakan masih rendahnya
kesadaran pengusaha untuk mengurus NPWP, bahkan untuk membayar
pajak pun para manajer usaha masih tidak tepat waktu. Dalam menanggapi
komplain konsumen hampir semua UKM menanggapi secara profesional,
karena manajer UKM menerapkan prinsip “pembeli adalah raja” jadi harus
diutamakan kepuasan pelanggannya.
Prinsip independensi meliputi pemilihan pemasok dan pemilihan
pegawai. Ada manajer UKM yang memilih pemasok sesuai kualitas barang
tetapi ada juga manajer yang memilih pemasok karena sudah saling kenal.
Tetapi kebanyakan pemasok dipilih karena sudah lama menjadi pelanggan
tetap. Dalam merekrut pegawai UKM tidak melakukan pemilihan pegawai
72
sesuai jenjang pendidikan atau ketentuan pemilihan pegawai secara tetap.
Tetapi, manajer UKM menerima pegawai apabila ada yang membutuhkan
pekerjaan dan masih ada lowongan pekerjaan.
Prinsip kewajaran terdiri dari asal pegawai dari keluarga maupun non-
keluarga. Pegawai yang ada dalam UKM umunya adalah pegawai berasal
dari luar keluarga tetapi tidak jarang juga yang berasal dari keluarga. Hal ini
tidak berpengaruh dengan adanya perbedaan kompensasi terhadap pagawai
dari keluarga atau luar keluarga karena manajer UKM menganggap pegawai
adalah sama. Sedangkan untuk monitoring dan evaluasi masih jarang UKM
yang rutin melakukan hal tersebut. manajer UKM hanya melakukan
monitoring dan evaluasi jika diperlukan saja.
Prinsip tata kelola korporat pada perusahaan besar memang tidak
sepenuhnya bisa diaplikasikan di UKM (Yuliastuti, 2015). Hal ini
dikarenakan masih terdapat kebiasaan-kebiasaan di UKM, misalnya : bahasa
yang digunakan antara karyawan dan manajer masih menggunakan bahasa
daerah, tidak diberlakukannya sanksi dan bonus apabila kinerjanya bagus
dikarekan tidak enak hati karena karyawannya tetangganya sendiri.
Kuesioner penelitian tersebut sudah didistribusikan ke 250 responden.
Respon yang diberikan responden cukup baik sehingga validitas konstruk
kuesioner penggunaan informasi akuntansi dan good corporate governance.
dinyatakan valid. Peneliti juga sudah berkonsultasi dengan para ahli atau
dosen pembimbing.
73
4.1.4 Analisis Jalur atau Path
Analisis jalur (path analisis) merupakan pengembangan lebih lanjut
dari analisis regresi berganda dan bivariate. Analisis jalur ingin menguji
persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel eksogen dan endogen
sekaligus memungkinkan pengujian terhadap variabel intervening atau
variabel antara. Disamping itu analisis jalur juga dapat mengukur hubungan
langsung antar variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung
antar variabel dalam model (Ghozali, 2013).
Dalam penelitian ini Standardized Direct Effect yang akan
menjelaskan besarnya pengaruh langsung dari Pendidikan Manajer (PM)
dan Skala Usaha (SU) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA).
Pendidikan Manajer (PM), Umur Perusahaan (UP) dan Skala Usaha (SU)
terhadap Good Corporate Governance (GCG).
Variabel Pendidikan Manajer (PM) berpengaruh langsung sebesar
0.279 terhadap Good Corporate Governance (GCG). Variabel Skala Usaha
(SU) berpengaruh langsung yang lebih lemah terhadap Good Corporate
Governance (GCG) yakni sebesar 0.028. Sedangkan Umur Perusahaan juga
memiliki pengaruh langsung sebesar 0.046 terhadap Good Corporate
Governance (GCG).
Variabel Pendidikan Manajer (PM) memiliki pengaruh langsung
terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) sebesar 0.030. Skala
Usaha (SU) memiliki pengaruh langsung lebih kuat daripada Pendidikan
Manajer sebesar 0.130 terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA).
74
Sedangkan Good Corporate Governance (GCG) memiliki pengaruh
langsung yang lebih kuat terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA)
yakni sebesar 0.214.
Besarnya hasil pengaruh tidak langsung Pendidikan Manajer (PM)
terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate
Governance (GCG). Pengaruh tidak langsung Umur Perusahaan (UP)
terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate
Governance (GCG) dan pengaruh tidak langsung Skala Usaha (SU)
terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate
Governance (GCG).
Variabel Pendidikan Manajer (PM) memiliki pengaruh tidak langsung
terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate
Governance (GCG) sebesar 0.060. Umur Perusahaan (UP) memiliki
pengaruh tidak langsung terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA)
melalui Good Corporate Governance (GCG) sebesar 0.010. Sedangkan
Skala Usaha (SU) memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate Governance (GCG)
sebesar 0.006.
Pengaruh total effect dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.
Pengaruh total Pendidikan Manajer terhadap GCG memiliki nilai yang
sama dengan pengaruh langsung (direct effect) karena tidak ada hubungan
lain yang mempengaruhi. Pengaruh total Skala Usaha terhadap GCG
75
memiliki nilai yang sama dengan pengaruh langsung (direct effect) karena
tidak ada hubungan lain yang mempengaruhi. Pengaruh total Umur
Perusahaan terhadap GCG memiliki nilai yang sama dengan pengaruh
langsung (direct effect) karena tidak ada hubungan lain yang
mempengaruhi.
Pengaruh total Pendidikan Manajer terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi (PIA) memiliki nilai yang sama dengan pengaruh tidak langsung
(indirect effect) karena tidak terdapat hubungan lain yang mempengaruhi.
Sedangkan pengaruh total (total effect) Skala Usaha terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi (PIA) memiliki nilai sebesar 0.130 dari pengaruh
langsung (direct effect) dan 0.006 dari hubungan tidak langsung (indirect
effect) melalui Good Corporate Governance (GCG). Sehingga pengaruh
total dari Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA)
sebesar 0.136. Pengaruh total Umur Manajer terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi (PIA) memiliki nilai yang sama dengan pengaruh tidak
langsung (indirect effect) karena tidak terdapat hubungan lain yang
mempengaruhi. Pengaruh total (total effect) dari Good Corporate
Governance (GCG) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA)
memiliki nilai yang sama dengan pengaruh tidak langsung (indirect effect)
karena tidak terdapat hubungan lain yang mempengaruhi.
4.1.5 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur
(path analysis) untuk mengetahui hubungan dua variabel penggunaan
76
informasi akuntansi dan good corporate governance, pendidikan manajer,
umur perusahaan serta skala usaha. Berikut adalah gambar pengujian
hipotesis menggunakan analisis jalur :
Gambar 4.1 Path Diagram
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2016
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis yang
diterima ditunjukkan dengan garis lurus. Dapat dilihat variabel yang
berpengaruh adalah hubungan antara Pendidikan Manajer (PP) tehadap
Good Corporate Governance (GCG), Skala Usaha (SU) terhadap
Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dan pengaruh Good Corporate
Governance (GCG) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA).
Sedangkan hipotesis yang ditolak ditunjukkan dengan garis putus-putus.
Variabel yang tidak terbukti berpengaruh adalah Pendidikan Manajer (PM)
terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA), Umur perusahaan (UP)
terhadap Good Corporate Governance (GCG) dan Skala Usaha (SU)
terhadap Good Corporate Governance (GCG).
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
Good
Corporate
Governance
Skala Usaha
Umur
Perusahaan
e e
Pendidikan
Manajer
77
Kriteria taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
5% (a=0,05) yakni kepercayaan sebesar 95%. Tabel 4. merupakan hasil
perhitungan indeks goodness of fit yang menunjukkan apakah model yang
digunakan telah sesuai dengan cut-off valuenya sehingga dapat menyatakan
apakah model akan ditolak atau diterima.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Indeks Goodness of Fit
No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Putusan
1 X²-Chi Square Kecil 0.091 fit
2 Significance Probability ≥ 0.05 0.763 fit
3 RMSEA ≤ 0.08 0.000 fit
4 GFI ≥ 0.90 1.000 fit
5 AGFI ≥ 0.90 0.997 fit
6 CMIN/DF ≤ 2.00 0.091 fit
7 TLI ≥ 0.95 1.282 fit
8 CFI ≥ 0.95 1.000 fit
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2016
Hasil dari perhitungan indeks goodness of fit dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. X²- chi square sebesar 0.091 sehingga model penelitian secara
keseluruhan dinyatakan fit atau memuaskan.
b. Probability levelnya sebesar 0.763 ≥ 0.05 sehingga model penelitian
secara overall dinyatakan fit yang berarti bahwa secara signifikan
model teoritis dengan data penelitian memiliki kesesuaian yang baik.
c. Nilai RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) sebesar
0.000 sehingga dapat dilihat bahwa model fit.
d. Nilai GFI (Goodness of Fit Index) sebesar 1.000 ≥ 0.90 sehingga
model penelitian secara overall dinyatakan fit. Hal ini berarti bahwa
78
99% keberadaan model mampu dijelaskan oleh variabel-variabel
penelitian yang dianalisis. Nilai GFI menunjukkan bahwa variabel
penelitian mempunyai kontribusi yang relatif besar terhadap
keberadaan model.
e. Nilai AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) sebesar 0.997 ≥ 0.90
sehingga dapat disimpulkan bahwa model fit.
f. Nilai CMIN/DF sebesar 0.091 ≤ 2.00. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa model sangat fit.
g. Nilai TLI (Tucker Lewis Index) sebesar 1.282 ≥ 0.95 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model penelitian yang digunakan fit.
h. Nilai CFI (Comparative Fit Index) sebesar 1.000 ≥ 0.95 sehingga
dapat disimpulkan model penelitian yang digunakan fit.
Berdasarkan nilai RMSEA (Root Mean Square Error of
Approximation) model dinyatakan memiliki kesesuaian yang baik. Akan
tetapi berdasarkan X²- chi square, probability level, goodness of fit index
(GFI), adjusted goodness of fit index (AGFI), CMIN/DF, tucker lewis index
(TLI), dan comparative fit index (CFI) relatif baik maka secara overall
model dinyatakan good fit. Dengan demikian maka dinyatakan bahwa
secara signifikan tidak terdapat perbedaan antara model teoritis yang
dikembangkan dengan data penelitian, bahkan memiliki kesesuaian yang
baik seperti yang disyaratkan dalam model path analysis.
Tabel berikut menunjukkan hasil output AMOS 21.0 untuk pengujian
hiotesis dengan menggunakan path analysis.
79
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regression Weight
Estimate S.E. C.R. P Label
GCG <--- UP .051 .077 .657 .511
GCG <--- SU .044 .111 .400 .689
GCG <--- PM .864 .214 4.041 ***
PIA <--- SU .217 .114 1.904 .057
PIA <--- GCG .223 .074 3.007 .003
PIA <--- PM .097 .229 .424 .672
Sumber : Data primer yang diolah 2016
Tabel 4.8 Standardized Regression Weight
Estimate
GCG <--- UP .046
GCG <--- SU .028
GCG <--- PM .279
PIA <--- SU .130
PIA <--- GCG .214
PIA <--- PM .030
Sumber : Data primer yang diolah 2016
Pengaruh variabel Umur Perusahaan (UP) terhadap Good Corporate
Governance (GCG) memiliki nilai estimasi parameter sebesar 0.046 dengan
nilai p-value < 0.001. Nilai tersebut dinyatakan tidak signifikan karena nilai
p-value > 0.001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa GCG tidak dapat
dipengaruhi oleh Umur Perusahaan (UP). Untuk variabel Skala Usaha (SU)
terhadap Good Corporate Governance (GCG) nilai estimasi parameter
sebesar 0.028 dengan nilai p-value < 0.001. Nilai tersebut juga dinyatakan
tidak signifikan karena nilai p-value > 0.001. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa GCG tidak dapat dipengaruhi oleh Skala Usaha. Sedangkan variabel
Pendidikan Manajer (PM) terhadap Good Corporate Governance (GCG)
80
memiliki nilai estimasi parameter sebesar 0.279 dengan nilai p-value <
0.001. Nilai tersebut dinyatakan signifikan karena nilai p-value < 0.001.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa GCG dapat dipengaruhi oleh
Pendidikan manajer.
Variabel Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat dipengaruhi
oleh Skala Usaha (SU) karena memiliki nilai estimasi parameter sebesar
0.130 dengan nilai p-value 0.057. Pengaruh tersebut dinyatakan signifikan
karena nilai p-value < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat dipengaruhi oleh Skala Usaha
(SU). Variabel Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) juga dapat
dipengaruhi oleh Good Corporate Governance (GCG) karena memiliki nilai
estimasi parameter sebesar 0.214 dengan nilai p-value 0.003. Pengaruh
tersebut dinyatakan signifikan karena nilai p-value < 0.05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat
dipengaruhi oleh Good Corporate Governance (GCG). Variabel Pendidikan
Manajer (PM) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi PIA memiliki
nilai estimasi parameter sebesar 0.030 dengan nilai p-value 0,672. Pengaruh
tersebut dinyatakan tidak signifikan karena nilai p-value < 0.05. sehingga
dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) tidak
dapat dipengaruhi oleh Pendidikan Manajer (PM). Sedangkan pada tahap
selanjutnya yakni perlu adanya analisis koefisien determinasi atau squared
mutiple correlation yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel eksogen.
81
Nilai koefisien determinasi (R-Square) untuk variabel Good
Corporate Governance (GCG) dinyatakan oleh Squared Mutiple
Correlation dengan nilai 0.078. dengan ini berarti bahwa 7.8% GCG dapat
dijelaskan oleh Pendidikan manajer (PP), Umur Perusahaan (UP) dan Skala
Usaha (SU) sedangkan sisanya yakni 92.2% dipengaruhi oleh variabel lain.
Nilai koefisien determinasi (R-Square) untuk variabel Penggunaan
Informasi Akuntansi (PIA) dinyatakan oleh Squared Mutiple Correlation
dengan nilai 0.070 yang berarti bahwa 7% Penggunaan Informasi Akuntansi
(PIA) dapat dijelaskan oleh GCG sedangkan sisanya yakni 93% dijelaskan
oleh variabel lain.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah pengaruh pendidikan
manajer terhadap penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan dari hasil
pengolahan data dapat diketahui bahwa CR dari hubungan antara
pendidikan manajer terhadap penggunaan informasi akuntansi sebesar 0.424
dibawah 1.96 dan tidak memenuhi syarat dari p-value 0.056 > 0.05 yang
merupakan batas maksimal dari p-value. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan dari Pendidikan Manajer
terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi oleh karena itu hipotesis pertama
dari penelitian ini ditolak.
82
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Astuti (2007) yang
mengemukakan bahwa pendidikan manajer tidak berpengaruh positif
terhadap penggunaan informasi akuntansi. Hal ini dikarenakan yang terjadi
di lapangan tidak sesuai dengan teori yang ada. Manajer yang berpendidikan
tinggi maupun rendah belum semuanya menggunakan informasi akuntansi
pada usahanya. Akibatnya mereka kesusahan dalam mengambil keputusan
untuk mengembangkan perusahaannya.
4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh positif
dan signifikan dari Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi.
Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa nilai CR dari
hubungan antara Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate
Governance sebesar 1.904 dibawah 1.96 yang merupakan syarat dari CR
dengan p-value 0.057 < 0.05 yang merupakan batas maksimal dari p-value.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang
signifikan dari Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi oleh
karena itu hipotesis kedua dari penelitian ini dapat diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Astuti (2007) yang
mengemukakan terdapat pengaruh positif antara skala usaha terhadap
penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan
menengah. Skala usaha terbukti dapat mempengaruhi penggunaan
informasi akuntansi, apabila suatu perusahaan mempunyai jumlah karyawan
83
yang relatif banyak hal ini juga mendorong peningkatan dalam menyediakan
informasi akuntansi statuori, anggaran dan informasi tambahan.
4.2.3 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh positif
dan signifikan dari good corporate governance terhadap penggunaan
informasi akuntansi. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui
bahwa nilai CR dari hubungan antara pendidikan manajer Terhadap good
corporate governance sebesar 3.007 diatas 1.96 yang merupakan syarat
dari CR dengan p-value 0.003 < 0.05 yang merupakan batas maksimal dari
p-value. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang
signifikan dari good corporate governance terhadap penggunaan informasi
akuntansi oleh karena itu hipotesis ketiga dari penelitian ini dapat diterima.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tata kelola perusahaan yang
baik dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi. Dengan adanya
tata kelola yang baik dapat meningkatkan tanggungjawab bagi
shareholdernya. Penggunaan informasi akuntansi dalam perusahaan dapat
digunakan sebagai pengambilan keputusan sehingga hal itu dapat
meningkatkan usaha yang lebih baik.
Hasil penelitian Maskur (2012) menyatakan bahwa sebagian UKM
telah menerapkan GCG dengan baik, jika dilihat per prinsip GCG, UKM
masih buruk dalam menerapkan asas transparansi dan akuntabilitas,
84
sedangkan untuk asas responsibilitas, independensi dan kewajaran sudah
dilaksanakan dengan baik.
4.2.4 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate Governance
Hipotesis keempat dari penelitian ini adalah adanya pengaruh positif
yang signifikan dari Pendidikan manajer terhadap Good Corporate
Governance. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa
nilai CR dari hubungan antara Pendidikan manajer Terhadap Good
Corporate Governance sebesar 4.041 jauh diatas 1.96 yang merupakan
syarat dari CR dengan p-value < 0.01 kurang dari 0.05 yang merupakan
batas maksimal dari p-value. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan dari Pendidikan manajer Terhadap Good
Corporate Governance oleh karena itu hipotesis keempat dari penelitian ini
dapat diterima.
Hasil penelitian ini belum ada di penelitian sebelumnya karena di
penelitian ini peneliti menambah variabel baru yakni Good Corporate
Governance sebagai variabel intervening. Dari hasil penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa tingginya pendidikan formal yang ditempuh
manajer atau manajer perusahaan dapat mempengaruhi tata kelola
perusahaan.
4.2.5 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate Governance
Hipotesis kelima dari penelitan ini adalah tidak adanya pengaruh
positif yang signifikan dari Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate
Governance. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa
85
nilai CR dari hubungan antara Umur Perusahaan terhadap Good Corporate
Governance sebesar 0.657 dibawah 1.96 dan tidak memenuhi syarat dari
CR dengan p-value 0.511 > 0.05 yang merupakan batas maksimal dari p-
value. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif
yang signifikan dari Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate
Governance oleh karena itu hipotesis kelima dari penelitian ini ditolak.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa lamanya umur perusahaan
dalam menjalankan bisnis tidak berpengaruh dengan tata kelola perusahaan.
Kenyataan yang ada di lapangan tidak sejalan dengan yang ada diteori. Pada
saat peneliti melakukan penelitian, pada perusahaan yang berdiri sudah lama
kebanyakan sudah menerapkan prinsip good corporate governance dengan
baik. Hal itu dapat dilihat dari jawaban responden ketika peneliti sedikit
bertanya-tanya tentang pengelolaan perusahaannya. Kemungkinan umur
perusahaan tidak berpengaruh terhadap good corporate governance
dikarenakan pemilik UKM kurang bertindak bijaksana pada tata kelola
perusahaan mereka.
4.2.6 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Good Corporate Governance
Hipotesis keenam dalam penelitian ini juga tidak ada pengaruh yang
sigifikan dari Skala Usaha terhadap Good Corporate Governance.
Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa nilai CR dari
hubungan antara Skala Usaha terhadap Good Corporate Governance
sebesar 0.400 dibawah 1.96 dan tidak memenuhi syarat dari CR dengan p-
value 0.689 > 0.05 yang merupakan batas maksimal dari p-value. Sehingga
86
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan
dari Skala Usaha Terhadap Good Corporate Governance oleh karena itu
hipotesis keenam dari penelitian ini ditolak.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja
yang bekerja pada suatu perusahaan tidak ada pengaruhnya terhadap tata
kelola perusahaan. Hal ini dikarenakan pemilik usaha belum menerapkan
prinsip tata kelola perusahaan dengan baik. Kebanyakan pemiik usaha
belum menerapkan pemisahan fungsi pekerjaan terhadap karyawan, semua
karyawan dianggap sama, karena belum adanya susunan organisasi
karyawan.
4.2.7 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance
Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel Pendidikan Manajer terhadap
Penggunaan Informasi Akuntansi melalui Good Corporate Governance.
Pengaruh yang ditunjukkan dengan standardized indirect effect yang
menyatakan bahwa variabel pendidikan manajer memiliki pengaruh tidak
langsung tehadap penggunaan informasi akuntansi melalui Good Corporate
Governance adalah sebesar 0.060.
4.2.8 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Melalui Good Corporate Governance
Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel Umur Perusahaan terhadap
87
Penggunaan Informasi Akuntansi melalui Good Corporate Governance.
Pengaruh yang ditunjukkan dengan standardized indirect effect yang
menyatakan bahwa variabel umur perusahaan memiliki pengaruh tidak
langsung tehadap penggunaan informasi akuntansi melalui Good Corporate
Governance adalah sebesar 0.010.
4.2.9 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Melalui Good Corporate Governance
Hipotesis kesembilan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel Skala Usaha terhadap
Penggunaan Informasi Akuntansi melalui Good Corporate Governance.
Pengaruh yang ditunjukkan dengan standardized indirect effect yang
menyatakan bahwa variabel skala usaha memiliki pengaruh tidak langsung
tehadap penggunaan informasi akuntansi melalui Good Corporate
Governance adalah sebesar 0.006.
Akan tetapi, dari pengaruh langsungnya yakni hasil dari standardized
direct effect sebesar 0.130 dapat dinyatakan bahwa pengaruh langsung
antara berpeluang lebih banyak menarik minat tenaga kerja. Penelitian ini
membuktikan bahwa tingginya skala usaha yang dilihat dari jumlah tenaga
kerja dapat menunjang penggunaan informasi akuntansi sehingga
memberikan penilaian yang baik untuk Good Corporate Governance.
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah
disajikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengaruh pendidikan manajer terhadap good corporate governance,
pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi, dan
pengaruh good corporate governance terhadap penggunaan informasi
akuntansi mempunyai pengaruh positif yang signifikan.
2. Pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan informasi
akuntansi, umur perusahaan terhadap good corporate governance dan
pengaruh skala usaha terhadap good corporate governance tidak
terdapat pengaruh positif yang signifikan.
3. Variabel pendidikan manajer memiliki pengaruh tidak langsung
terhadap penggunaan informasi akuntansi melalui good corporate
governance sebesar 0.060, variabel umur perusahaan memiliki
pengaruh tidak langsung terhadap penggunaan informasi akuntansi
melalui good corporate governance lebih kecil yakni sebesar 0.010,
sedangkan variabel skala usaha memiliki pengaruh tidak terhadap
penggunaan informasi akuntansi melalui good corporate governance
hanya sebesar 0.006.
4. Dari penelitian ini juga terdapat pengaruh langsungnya yakni dari
standardized direct effect sebesar 0.130.
89
5.2 Saran
Atas dasar kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat
diberikan saran dan diharapkan dapat berguna bagi kemajuan perusahaan.
Adapun saran yang diajukan adalah :
1. Hendaknya para manajer perusahaan menggunakan informasi
akuntansi yang berguna untuk pengambilan keputusan yang nantinya
informasi tersebut digunakan oleh pihak ekstern dan intern untuk
mengambil tindakan dalam memajukan usahanya.
2. Pemilik usaha kecil dan menengah harusnya membuat laporan
keuangan tiap tahun atau pembukuan sehingga dari pembukuan
tersebut dapat diketahui laporan keuangan tiap tahun dan dapat
digunakan sebagai acuan untuk mengajukan tambahan modal kepada
dinas pengembangan UKM dengan rincian yang jelas.
3. Perlunya perhatian serius dari instansi-instansi terkait pengembangan
usaha kecil dan menengah, terutama hal pembukuan.
4. Seharusnya para manajer atau manajer dapat menerapkan good
corporate governance dalam perusahaannya agar usahanya dapat
dikelola dengan baik, karena good corporate governance tidak hanya
diterapkan di perusahaan besar saja tetapi bisa diterapkan di usaha
kecil dan menengah dengan menerapkan prinsip GCG yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan
kewajaran.
90
DAFTAR PUSTAKA
Abor. J., dan Adjasi, C.K.D. 2007. Corporate Governance and The Small and
Medium Enterprises Sector : Theory and Impications. Emerald Group
Piblishing Limited. VOL. 7 NO. 2 2007.
Astuti, Era. 2007. “Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap
Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan
Menengah di Kabupaten Kudus”. Tesis. Semarang : Magister Sains UNDIP.
Aufar, Arizali. 2013. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi
Akuntansi pada UMKM”. Skripsi. Universitas Widyatama.
Bab II Tinjauan Pustaka. repository.usu.ac.id/bitstream/ (18 Agustus 2016)
Bab II-1 pdf. digilib.unila.ac.id (18 Agustus 2016)
Definisi UKM pada UMKM. http://www.rakyatmerdekaonline.com/definisi/ukm/
(12 Februari 2016).
Djaali dan Muljono, Pudji. 2007. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta.
Ferdinand, Augusty. 2000. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian
Manajemen. Semarang. UNDIP.
Fitriyah, Hadiah. 2006. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Informasi Akuntansi pada Usaha Menengah di Kabupaten Sidoarjo”. Tesis.
Surabaya : Pascasarjana Universitas Airlangga.
Ghozali, Imam. 2011. Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 22.0 Update
Bayesian SEM. Semarang : UNDIP.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang : UNDIP.
Grace, Solovida. 2003. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyiapan
dan Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Peusahaan Kecil dan Menengah
di Jawa Tengah”. Tesis. Semarang : Magister Akuntansi UNDIP.
Holmes, Scott, Nicholls. 1989. An anlysis Of The Use Of Accounting Information
By Australian Small Business. Journal of Small Business Management.
James M. Reeve,. Carl S Warren,. Jonathan E,. Duchac,. Wahyuni, Ersa Tri,.
Soepriyanto, Gatot,. Jusuf, Amir Abadi,. Chaerul D,. Djakman. 2009.
Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia. Salemba Empat.
91
Kristian, Candra. 2010. “Pengaruh Skala Usaha, Umur Perusahaan, Pendidikan
manajer terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil dan
Menengah di Kabupaten Blora”. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
Maskur, Any. 2012. “Analisis Pelaksanaan Good Corporate Governance di Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Studi Kasus Pada Mitra Binaan Unit PKBL PT
Taspen (Persero)”. Tesis. Jakarta : Universitas Indonesia.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga.Yogyakarta : Salemba Empat.
Profilia, Pancar Denah. 2006. “Pengaruh Pendidikan Manajer/Manajer, Pelatihan
Akuntansi, dan Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
dengan Variabel Moderating Ketidakpastian Lingkungan pada
Manajer/Manajer Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Pemalang”.
Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Pusat Data. http://www.hukumonline.com/pusat/data/ (17 Februai 2016).
Saendy, Gilang Anies dan Anisykurlillah, Indah. 2015. “Pengaruh Good
Corporate Governance, Kinerja Keuangan, Modal Intelektual Terhadap
Pengungkapan Modal Intelektual”. JDA. Semarang. Universitas Negeri
Semarang.
Santoso, Singgih. 2011. Structural Equation Modeling (SEM) : Konsepdan
Aplikasi dengan Amos 18. Jakarta : Gramedia.
Sari, Putri Paramita. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah di
Kabupaten Wonosobo”. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Surya, Indra,. Yustiavandana, Ivan. 2006. Penerapan Good Corporate
Governance : Mengesampingkan Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha.
(edisi pertama). Prenada Media Group.
Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Andi.
UU No 20 Tahun 2008. http://hukum.unsrat.ac.id/uu/no.20/2008/ (17 Februai
2016).
UU No 32 Tahun 1998. http://hukum.unsrat.ac.id/uu/no.32/1998/ (17 Februai
2016).
92
UU No 9 Tahun 1995. http://hukum.unsrat.ac.id/uu/no.9/1995/ (17 Februai 2016),
Wahyudi, Muhammad. 2009. “Analisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil dan Menengah di
Yogyakarta”. Tesis. Semarang : UNDIP.
Widiyanti, Yayuk. 2013. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Presepsi
Pengusaha Kecil dan Menengah atas Penggunaan Informasi Akuntansi
Keuangan”. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Yuliastuti, Sinta. 2015. “Pengungkapan Penerapan Tata Kelola Korporat Pada
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah”. Skripsi.
Lampiran 1
DATA RESPONDEN
93
No Nama
UM
(th) JK Alamat JP UP PT
1
Yuni
Hartono 35 L
Jl. Untung Suropati No.
243 Boja 2 7 SMA
2 Nur Wahid 30 L
Ngandong, Plososari,
Patean 2 2 SMA
3 Siti Aji 55 P Jl. 132 Weleri 21 28 SMA
4 Kardiyono 38 L Pamriyan, Gemuh 6 11 SMA
5
Winda
Sugiarti 41 P Sirap Sari, Sukorejo 5 9 SMA
6
Anissatun
S, S.Pd 28 P
Beteng, Tamping
Winarno, Sukorejo 6 5 S1
7 Entis 31 L
Jampangan, Surokonto
Kulon, Pageruyung 2 4 SMP
8 Rukiman 48 L
Sempu, Tamping
Winarno, Sukorejo 3 15 SD
9 Mawardi 38 L
Kabunan, Ngadiwarno,
Sukorejo 4 10 SMA
10 Mastur 34 L
Jaten, Ngadiwarno,
Sukorejo 5 4 SMA
11 Hasan Basri 38 L
Sumber, Kebumen,
Sukorejo 6 13 SMA
12
Yunus
Pribadi 39 L Kalibogor, Sukorejo 4 14 SMA
13
Riris
Ardian 28 P Aromasari, Sukorejo 3 4 S1
14
Abdi
Nurmanjaya 55 L
Sudagaran, Kebumen,
Sukorejo 10 21 SMA
15
Hasan
Sukron 28 L Selokaton, Sukorejo 40 8 SD
16
Ahmad
Rozikin 28 L Krikil, Pageruyung 10 7 SMA
17 Madanuri 56 L Trimulyo, Sukorejo 2 8 SMA
18 Misri'anto 40 L
Pesantren, Bangunsari,
Pageruyung 5 15 SMP
19 Sumarsono 61 L Selokaton, Sukorejo 4 21 SMA
20
Ciptadi
Hari S 48 L
Kebon Gembong,
Pageruyung 52 18 S1
21 Sarjono, SE 47 L Kalipakis, Sukorejo 5 10 S1
22 Musodiqin 31 L Kalipakis, Sukorejo 4 6 SMA
23 Rohmadi 39 L
Gajahan, Kebon
Gembong, Pageruyung 3 12 SD
24 Yasin, SH 52 L
Jl. Sujono Sumber,
Kebumen, Sukorejo 5 7 S1
94
25
Hari
Sutanto 50 L Sukorejo 17 20 SMA
26 Arief Faeni 62 L Kalibogor, Sukorejo 12 36 SMP
27
Ahmad
Sapawi 46 L Sudagaran, Sukorejo 2 25 SMA
28
Muchamad
Chaeroni 32 L
Jl. Mekarsari No. 40-42
Weleri 6 26 SMA
29 Barkatullah 40 L Ngasinan, Weleri 6 15 SMA
30
Saefudin
Zuhri 34 L Pucangrejo, Gemuh 2 12 SMA
31 Amal 32 P Kalibogor, Sukorejo 2 7 SMA
32 Parti 40 P Kalibogor, Sukorejo 1 10 SMA
33 Warmi 45 P
Jagalan, Kebumen,
Sukorejo 2 6 SMP
34 Toladi 48 L Kalibogor, Sukorejo 2 7 SMP
35 Bejo 45 L
Tamping Winarno,
Sukorejo 4 3 SD
36
Yoga
Basuki 44 L Kalibogor, Sukorejo 1 6 SMP
37
M. Nur
Fatoni 43 L
Jl. Raya Sapen,
Sukorejo 3 7 D3
38 Imron 48 L Gemuh 12 20 S1
39
Sri
Wahyuni 30 P Kalibogor, Sukorejo 3 8 SMA
40 Suryono 35 L Kalipakis, Sukorejo 3 10 SD
41 Sri Maryati 45 P Jambon, Pageruyung 2 10 SMA
42 Paryono 42 L Tlahap, Gemuh 3 5 SMA
43 Tarmidi 50 L Selokaton, Sukorejo 2 16 SMP
44 M. Khanafi 42 L Taman Gede, Gemuh 4 8 SMA
45
Bejo
Mahmudin 45 L Kalipakis, Sukorejo 7 5 SD
46 Misdi 51 L Taman Gede, Gemuh 8 16 SMA
47 Saryadi 55 L Taman Gede, Gemuh 6 15 SMP
48 Kusaerin 60 L Gebang, Gemuh 3 10 SD
49 Ngari 50 L Selokaton, Sukorejo 3 33 SD
50 Mujanah 52 P
Donomerto, Kabunan,
Sukorejo 2 16 SD
51 Khoiriyah 42 P
Kebon Gembong,
Pageruyung 9 17 SMP
52 Giono 58 L
Sumber, Kebumen,
Sukorejo 4 17 SD
53 Biati 48 P Selokaton, Sukorejo 9 10 SMP
54 Khalimin 45 L Kalipakis, Sukorejo 3 7 SD
95
55 Rebani 54 L Kalipakis, Sukorejo 3 16 SD
56
Aan
Suryana 35 L
Blimbing, Mlatiharjo,
Patean 2 15 SMA
57
Tulus
Priyantoro 40 L
Jampangan, Surokonto
Kulon, Pageruyung 2 1 SMA
58
Rudi
Wilopo 25 L
Nogiri Pagersari,
Wirosari, Patean 2 2 SMA
59 Mujiatno 39 L
Laban, Bangunsari,
Pageruyung 3 9 SMA
60
Eko
Prasetyo 39 L
Penyangkringan,
Weleri 4 6 SMA
61 Ngadinah 55 P Sumber, Sukorejo 3 20 SMP
62 Darsini 41 P
Surokonto Wetan,
Pageruyung 2 16 SMP
63 Paidi 44 L Kalipakis, Sukorejo 3 10 SD
64 Saryadi 28 L
Laban, Bangunsari,
Pageruyung 3 3 SMA
65 Rohani 55 L Tlangu, Sukorejo 3 3 SD
66 Bagoes 27 L Mulyosari, Sukorejo 4 5 D3
67
Nur
Hidayat 39 L Kalipakis, Sukorejo 3 10 SMA
68
Novia
Paramitha 25 P Jambon, Pageruyung 1 3 D3
69 Fauzi 32 L Bogosari, Pageruyung 4 8 D3
70 Jayono 27 L Kalipakis, Sukorejo 2 5 SMA
71 Mini 32 P
Cangkring, Kebon
Gebong, Pageruyung 1 17 SMP
72
Nopriyanti,
S.Pd 48 P Sapen, Sukorejo 4 15 S1
73
Ribut
Rahayu 56 P
Kalipuru, Gedong,
Patean 2 8 SD
74
Sri
Kodriyah 38 P
Sempu, Bendosari,
Plantungan 4 5 SMA
75
Yoga
Basuki 44 L Jl. Sukorejo-Weleri 5 11 SMP
76 Soedjiman 42 L
Jl. Telogo Gedong No.
18 Weleri 5 6 SMP
77
Asha
Riskiana 25 P Jambon, Pageruyung 2 3 D3
78 Yuni Astuti 33 P Aromasari, Sukorejo 4 5 SMA
79 Sutrisno 40 L
Jl. Tamtama No. 121 A
Weleri 6 8 SMA
80 Darisman 46 L
Pundung, Bendosari,
Plantungan 5 8 SMP
96
81 Puadah 41 P
Bangunsari,
Pageruyung 5 3 SMP
82 Misri 52 L
Bangunsari,
Pageruyung 6 15 SMA
83 Nur Kholik 45 L
Jl.Condong, Terate,
Weleri 22 12 SMP
84 Tukiman 60 L Taman Gede, Gemuh 5 20 SMP
85 Kurnaeni 48 L
Bangunsari,
Pageruyung 6 15 SMP
86 Karti 46 P
Bangunsari,
Pageruyung 7 12 SMP
87
Andhika
Sandy H 29 L Jambon, Pageruyung 2 4 D3
88
Abdul
Wahid 56 L Karangdowo, Weleri 11 18 D3
89 Kumaidi 50 L
Pagerdawung,
Ringinarum 6 18 SMA
90 Yulikhah 55 P Sirap Sari, Sukorejo 3 31 SD
91 Sarmin 58 L Kalibogor, Sukorejo 6 25 SMP
92
Lena
Nurlaela 33 P Senandu, Sukorejo 5 5 S1
93
Roby
Wirowo 34 L
Jl. Sujono No. 122
Sukorejo 2 5 SMA
94
Ani
Findriyani 37 P Sirap Sari, Sukorejo 4 5 S1
95 Bariyah 45 P
Beteng, Tamping
Winarno, Sukorejo 8 15 SD
96
Antonius
Adi G 39 L Tlangu, Sukorejo 1 12 D3
97 Saryono 32 L Kalipakis, Sukorejo 7 8 SMP
98
Witoyo
Pawit 65 L
Beteng, Tamping
Winarno, Sukorejo 2 5 SD
99 Luthfiana 34 P Selokaton, Sukorejo 2 16 S1
100 Jarodi 39 L Kalipakis, Sukorejo 3 8 SMA
101 Ramini 50 P Mulyosari, Sukorejo 3 25 SD
102 Samiyatun 37 P
Kiringan, Trimulyo,
Sukorejo 2 25 SMA
103 Karnadi 25 L Sukorejo 2 6 SMA
104 Prayitno 50 L
Jetis, Parakan Sebaran,
Pageruyung 10 13 SMA
105 Warni 43 P
Kalipuru, Gedong,
Patean 3 18 SD
106 Suwoto 60 L Tlahap, Gemuh 4 20 SD
107 Tohirin 36 L Penaruban, Weleri 1 7 SMA
97
108 Yanti 30 P Kalibogor, Sukorejo 1 5 SMP
109 Atun 40 P Ngampel, Plososari 5 11 SMP
110 Istibahatun 36 P
Barangan, Mlatiharjo,
Patean 5 7 SMP
111 Yuli 37 P Jatinom, Sukorejo 4 5 SMP
112 Sarmin 46 L Bendosari, Plantungan 6 7 SMP
113 Khoerudin 45 L
Pundung, Bendosari,
Plantungan 6 7 SMP
114 Sulistiono 42 L
Kabunan, Ngadiwarno,
Sukorejo 4 3 D3
115 Darsini 44 P Karangdowo, Weleri 2 12 SMP
116 Cahyono 38 L
Pundung, Bendosari,
Plantungan 4 5 SMA
117 M. Jazuri 38 L
Jl. Tamtama No. 151
Weleri 4 3 SMA
118
Bambang
Pangestu 37 L Sukorejo 3 4 SMA
119 Ngadi 45 L
Sempu, Bendosari,
Plantungan 3 6 SMP
120
Arif
Mulyadi 38 L Kalipakis, Sukorejo 5 6 SMP
121 Suhartin 68 L Sapen, Sukorejo 1 10 SMP
122 Tumariyah 55 P Kalibogor, Sukorejo 2 10 SMA
123
Diah
Rohmiatun 37 P Kalibogor, Sukorejo 1 2 S1
124
Fredian
Angga K 25 L Selokaton, Sukorejo 2 24 D3
125 Lasmi 57 P Kalibogor, Sukorejo 2 21 SD
126 Murniatun 42 P
Jagalan, Kebumen,
Sukorejo 4 6 SMA
127 Heru 31 L Curug, Patean 3 5 SMA
128 Mahfud 33 L
Surokonto Kulon,
Pageruyung 3 6 SMA
129 Gunawan 40 L Tlangu, Sukorejo 8 4 SMP
130 Rois 62 L Kalibogor, Sukorejo 4 40 SMA
131 Pariyah 37 P Kalibogor, Sukorejo 3 18 SMP
132 Rohyan 50 L
Kalipuru, Gedong,
Patean 4 10 SMA
133
Ahmad
Syaifudin 38 L
Denokan, Tamping
Winarno, Sukorejo 9 11 SD
134
Mudi
Andriono 35 L
Jl. Raya Sukorejo
Plantungan KM 1 2 4,5 S1
135 Miftahidin 48 L Selokaton, Sukorejo 5 20 S1
98
136 Sunarman 57 L
Kabunan, Ngadiwarno,
Sukorejo 2 25 SMP
137 Rohni 42 L
Bangunsari,
Pageruyung 3 10 D3
138 Wahyuti 45 P
Blimbing, Mlatiharjo,
Patean 2 24 SD
139
Ahmad
Sukaeri 60 L
Sudagaran, Kebumen,
Sukorejo 3 25 SMP
140 Muslikhun 42 L
Laban, Bangunsari,
Pageruyung 3 17 SMA
141 Bahrun 74 L Jl. Montongsari Weleri 5 30 SMA
142
Kholiq Nur
S 21 L
Jagalan, Kebumen,
Sukorejo 4 4 SMA
143
Santoso
Bingah 26 L Sido Kumpul, Patean 2 1 SMP
144 Tinah 50 P
Tamping Winarno,
Sukorejo 4 7 SMP
145
Nova
Wilasari W 40 P
Jagalan, Kebumen,
Sukorejo 7 10 D3
146 Riyono 27 L Sukorejo 2 6 SMA
147 Agus 41 L Kauman, Sukorejo 2 21 SMP
148 Edi 63 L
Laban, Bangunsari,
Pageruyung 4 2 SMA
149 Murni 43 P
Surokonto Kulon,
Pageruyung 3 11 SMP
150 Sodikin 45 L Selokaton, Sukorejo 3 7 SMA
151 Diyanto 37 L
Surokoto Wetan,
Pageruyung 1 3 SMA
152 Purwanto 34 L
Gajahan, Kebon
Gembong, Pageruyung 2 2 SMA
153 Yono 55 L
Surokonto Wetan,
Pageruyung 1 12 SMP
154 Muhlisin 29 L Kalipakis, Sukorejo 4 4 SMP
155 Wandi 45 L
Cangkring, Kebon
Gebong, Pageruyung 12 15 SMA
156 M. Nasir 35 L
Getas Blawong,
Pageruyung 6 7 SMA
157
Slamet
Kristianto 36 L
Laban, Bangunsari,
Pageruyung 2 16 SMA
158 Khun 51 L
Laban, Bangunsari,
Pageruyung 8 32 SMA
159 Waryati 40 P Trimulyo, Sukorejo 6 25 S1
160 Susyana 60 P Jl. Sudagaran Sukorejo 3 40 SMA
161 Ibnu Faqih 30 L Selokaton, Sukorejo 3 11 SMA
99
162 Imah 43 P Pakisan, Patean 2 17 SMP
163
Yunus
Pribadi 39 L Kalibogor, Sukorejo 4
4
bl SMA
164 Fahroji 45 L
Pucakwangi,
Pageruyung 6 16 S1
165 Anwar 25 L Kalipakis, Sukorejo 4
9
bl SMA
166 Wiryono 45 L Kalipakis, Sukorejo 4 10 SMP
167 Sukono 54 L
Penyangkringan,
Weleri 4 26 SD
168 Suyitno 46 L Ngrancah, Sukorejo 1 10 SMA
169 Suudi 60 L Taman Gede, Gemuh 8 15 SMP
170 Parjuyani 48 L Kalipakis, Sukorejo 4 20 SMA
171
Siti
Mujiyanah 27 P Karangrejo, Sukorejo 9 5 SMP
172 H. Jahuri 62 L Pucaksari, Weleri 3 31 SMP
173 Ahmad Nur 35 L Sumber, Sukorejo 1 5 S1
174 Rozikin 42 L
Bangunsari,
Pageruyung 4 7 SMP
175
Paul
Santoso 46 L
Jl. Raya Utama Tengah
No. 211 Weleri 4 20 SMA
176 Masduki 36 L Taman Gede, Gemuh 3 10 SD
177 M. Darori 51 L Plososari, Patean 6 7 D3
178 Sujio 66 L Jl. Sujono 107 Sukorejo 26 21 SMA
179
Imron
Abidin 36 L Kalipakis, Sukorejo 8 10 SMP
180 Sholikhan 35 L Kalipakis, Sukorejo 7 8 SMP
181 Jurianto 49 L
Laban, Bangunsari,
Pageruyung 6 28 SMP
182
Wijaya
Kusuma 48 L
Jl. Utama Barat No.
329 Weleri 6 12 SMA
183 Sudarsono 45 L Sidomukti, Weleri 4 5 SMA
184
Yudhi
Prasetyo 32 L Cepit, Pageruyung 3 5 SMA
185
Dul
Rohman 35 L Jambon, Pageruyung 2 5 SMA
186 Joko S 33 L Ngasem, Pageruyung 3 7 SMA
187 Sabar 53 L
Blimbing, Mlatiharjo,
Patean 20 21 SMA
188 Suparman 46 L Plososari, Patean 3 4 SMP
189
Bambang
Budi S 37 L Sukorejo 3 5 D3
190 Warti 47 P Damarjati, Sukorejo 8 12 SD
100
191
Mega
Lestari 42 P Pagersari, Patean 2 5 SMA
192 Saryadi 55 L Jatinom, Sukorejo 5 15 SMP
193 Salamah 46 P Damarjati, Sukorejo 8 15 SMP
194 Ismu Alifah 35 P
Bangunsari,
Pageruyung 2 3 SMP
195
Danu
Prastiyadi 39 L Bendosari, Plantungan 6 5 SMA
196 Iswanto 42 L Kalilumpang, Patean 4 10 SMA
197 Yulianto 55 L Plososari, Patean 4 13 SMP
198 Satimah 48 P
Bangunsari,
Pageruyung 4 5 SMP
199 Muhtarudin 50 L Bendosari, Plantungan 8 10 SD
200
Endang
Sunarni 45 P Bendosari, Plantungan 12 7 SMP
Keterangan :
UM : Umur Manajer
JK : Jenis Kelamin
JP : Jumlah Pekerja
UP : Umur Perusahaan
PT : Pendidikan Terakhir
101
Lampiran 2
HASIL JAWABAN RESPONDEN
Penggunaan Informasi Akuntansi
Informasi Statuori Informasi Anggaran Informasi Tambahan
Total
PIA R
PIA
1
PIA
2
PIA
3
PIA
4
PIA
5
PIA
6
PIA
7
PIA
8
PIA
9
PIA
10
PIA
11
PIA
12
PIA
13
R1 3 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 57
R2 1 5 5 1 3 3 2 5 5 3 5 5 5 48
R3 4 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 58
R4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63
R5 3 5 5 3 3 3 1 5 5 5 5 5 5 53
R6 2 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 59
R7 2 1 4 1 1 1 4 4 4 4 2 4 4 36
R8 3 1 3 1 1 3 2 5 4 4 2 2 2 33
R9 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 4 4 4 31
R10 5 3 4 1 1 5 1 5 5 1 5 1 1 38
R11 3 5 5 2 4 5 3 4 4 5 5 4 4 53
R12 5 3 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 58
R13 5 5 5 1 1 1 5 3 5 3 5 5 5 49
R14 3 5 5 1 2 4 5 5 5 3 5 5 5 53
R15 4 3 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 54
R16 1 1 1 1 1 2 2 3 3 5 5 1 1 27
R17 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 61
102
R18 1 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
R19 1 1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 2 1 26
R20 4 5 1 2 4 4 3 1 4 2 5 1 1 37
R21 1 4 5 2 1 1 1 5 5 1 5 5 5 41
R22 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 2 4 52
R23 4 5 5 1 5 5 3 5 5 4 4 4 3 53
R24 1 3 1 2 2 4 2 1 2 4 4 1 1 28
R25 4 5 5 3 4 4 1 5 5 5 5 5 5 56
R26 5 5 5 2 5 5 5 4 4 5 5 4 5 59
R27 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 5 3 3 44
R28 1 3 2 1 1 1 2 3 3 2 2 2 2 25
R29 2 4 4 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 43
R30 1 5 5 5 1 5 5 5 5 1 5 1 1 45
R31 4 5 2 3 4 5 5 2 2 4 5 1 2 44
R32 4 4 3 2 3 4 3 4 1 4 5 2 3 42
R33 2 3 1 1 4 4 3 2 1 4 3 1 1 30
R34 3 4 2 1 4 3 3 2 2 4 5 2 1 36
R35 1 4 3 1 2 3 5 5 4 5 5 3 2 43
R36 3 5 4 4 5 5 3 4 3 2 5 4 4 51
R37 4 5 5 4 4 5 3 2 2 5 4 2 1 46
R38 4 4 2 3 5 5 3 2 3 5 4 2 1 43
R39 4 5 2 3 4 4 5 3 1 5 5 2 3 46
R40 2 5 5 2 3 3 5 5 5 1 5 5 5 51
R41 2 4 3 1 3 2 4 4 2 5 5 2 3 40
103
R42 3 5 2 3 4 4 4 2 3 4 5 2 2 43
R43 3 4 2 2 3 4 3 2 2 4 4 3 3 39
R44 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 57
R45 5 5 3 2 3 5 1 2 5 5 2 3 2 43
R46 4 5 5 3 3 4 3 5 5 5 4 5 4 55
R47 3 3 4 3 2 3 3 5 4 5 5 5 4 49
R48 3 4 1 1 3 4 5 3 2 5 5 5 4 45
R49 1 5 4 1 2 2 3 4 4 5 5 4 3 43
R50 1 3 4 1 2 4 4 4 3 5 5 5 4 45
R51 4 5 5 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 58
R52 1 3 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 54
R53 3 3 4 3 3 4 1 4 3 1 5 3 4 41
R54 1 3 4 1 2 3 5 4 3 5 5 4 3 43
R55 1 2 5 3 1 1 5 5 5 5 5 3 3 44
R56 1 2 1 1 1 3 3 5 5 5 5 3 3 38
R57 3 1 3 1 1 2 3 3 3 3 3 2 3 31
R58 1 2 4 1 3 3 5 3 1 4 5 4 2 38
R59 2 4 4 2 3 3 4 4 4 5 5 4 5 49
R60 3 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 56
R61 5 3 3 2 1 1 4 5 4 5 5 5 5 48
R62 1 5 1 1 1 4 3 1 2 5 5 2 2 33
R63 5 3 5 3 5 5 3 5 5 3 5 2 5 54
R64 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 57
R65 3 3 4 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 41
104
R66 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 61
R67 3 5 4 1 3 3 2 3 3 3 1 2 2 35
R68 5 5 4 4 3 2 5 1 3 5 5 1 1 44
R69 4 4 5 4 5 5 3 5 5 3 4 5 5 57
R70 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 59
R71 2 4 1 1 3 4 3 2 2 5 5 1 1 34
R72 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 4 4 58
R73 2 4 3 1 2 1 4 4 3 4 3 3 3 37
R74 3 4 5 4 5 4 2 4 3 2 4 5 5 50
R75 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 58
R76 3 4 4 2 4 3 3 4 4 5 5 4 4 49
R77 5 4 5 3 4 4 5 5 3 2 5 5 3 53
R78 3 5 1 2 4 4 3 2 1 4 5 1 1 36
R79 4 5 2 3 5 5 3 2 1 4 5 3 1 43
R80 3 4 3 2 4 4 5 4 3 5 4 5 5 51
R81 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 45
R82 4 4 4 3 5 5 2 5 5 5 5 5 5 57
R83 3 4 4 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 54
R84 2 4 5 3 4 4 5 4 3 5 5 5 5 54
R85 3 5 4 2 2 2 4 4 4 5 4 5 5 49
R86 2 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 5 5 50
R87 3 5 4 4 5 5 4 4 4 2 5 3 1 49
R88 1 3 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 51
R89 2 4 4 1 5 5 3 4 3 5 5 4 4 49
105
R90 1 3 3 2 4 4 3 3 2 5 5 5 2 42
R91 2 5 5 1 3 1 4 4 3 3 1 3 3 38
R92 5 4 2 2 4 4 4 1 1 5 5 3 3 43
R93 1 2 2 2 2 2 4 5 5 5 5 4 5 44
R94 5 5 1 4 4 5 5 2 2 4 5 1 1 44
R95 3 4 4 2 3 4 5 4 4 5 5 3 4 50
R96 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 4 54
R97 1 3 5 3 3 2 5 5 5 2 5 5 5 49
R98 1 3 3 1 1 1 4 4 2 4 5 3 2 34
R99 1 1 1 1 3 4 5 3 2 5 5 4 5 40
R100 1 1 4 3 3 4 3 3 1 1 4 4 4 36
R101 3 5 1 2 4 4 3 1 2 5 4 2 1 37
R102 4 5 2 3 4 5 5 3 3 5 4 3 2 48
R103 3 4 2 2 3 4 5 2 3 4 5 2 1 40
R104 4 5 2 3 4 4 5 1 1 4 4 2 1 40
R105 1 3 2 1 3 4 4 2 1 3 4 2 1 31
R106 1 5 2 1 2 3 3 4 3 4 5 2 3 38
R107 4 5 1 3 4 4 5 3 2 4 5 2 1 43
R108 3 4 3 3 4 4 3 2 1 4 5 2 2 40
R109 4 5 2 2 4 4 5 3 2 4 4 2 3 44
R110 2 4 1 1 2 3 2 1 1 5 5 2 2 31
R111 3 5 1 2 4 3 2 4 1 4 4 1 1 35
R112 2 3 4 2 4 4 1 4 1 1 4 4 4 38
R113 3 4 4 2 4 4 1 5 5 1 4 5 4 46
106
R114 5 5 5 4 4 5 2 2 1 4 4 2 1 44
R115 3 3 2 1 4 4 2 1 1 4 5 2 1 33
R116 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 49
R117 3 4 2 3 5 5 3 2 1 4 5 1 1 39
R118 4 4 2 2 4 4 3 2 1 5 5 2 1 39
R119 3 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 5 4 52
R120 1 2 5 1 2 2 5 5 5 4 4 3 5 44
R121 2 4 1 1 3 3 4 1 1 5 5 1 1 32
R122 1 4 3 3 3 3 1 1 1 5 3 2 2 32
R123 2 3 3 2 2 3 1 1 1 3 1 1 4 27
R124 1 2 5 3 1 1 4 1 1 3 1 1 1 25
R125 3 4 3 2 4 3 4 1 2 3 4 1 2 36
R126 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 5 2 3 24
R127 4 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 5 5 56
R128 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 46
R129 5 5 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 2 47
R130 1 4 5 3 1 2 1 1 1 3 2 1 3 28
R131 1 2 3 1 1 1 3 2 1 1 1 1 4 22
R132 3 4 3 3 5 5 5 3 3 5 5 4 4 52
R133 3 4 4 2 3 4 5 4 4 5 5 4 4 51
R134 1 5 5 3 5 5 1 4 4 3 5 2 2 45
R135 5 4 5 4 3 2 4 5 5 5 5 4 5 56
R136 1 1 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 55
R137 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 47
107
R138 3 3 4 2 2 3 3 4 3 5 3 3 2 40
R139 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 34
R140 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 58
R141 4 5 1 3 5 1 1 1 3 5 5 1 1 36
R142 3 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 5 5 56
R143 3 4 3 3 4 4 3 2 1 4 4 2 1 38
R144 2 3 2 1 4 4 3 3 2 4 4 1 1 34
R145 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 49
R146 4 5 5 3 5 5 4 4 5 3 5 4 4 56
R147 2 3 2 2 3 3 4 4 4 5 3 4 4 43
R148 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 5 4 4 46
R149 3 3 4 2 3 4 2 4 4 2 3 4 4 42
R150 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 3 2 2 39
R151 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 43
R152 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 47
R153 3 4 4 3 3 3 4 4 3 5 5 4 4 49
R154 1 5 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 56
R155 4 5 5 3 3 5 5 3 3 5 5 5 5 56
R156 1 2 5 3 3 3 5 5 5 5 3 5 5 50
R157 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 59
R158 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 58
R159 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
R160 3 5 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 55
R161 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 5 1 1 21
108
R162 1 3 2 1 3 5 1 3 3 5 5 1 2 35
R163 1 5 1 1 5 5 5 1 5 5 5 1 1 41
R164 4 5 3 1 4 5 1 2 4 5 5 1 1 41
R165 1 5 5 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 54
R166 1 3 3 1 2 2 5 2 4 5 5 4 5 42
R167 2 5 3 2 4 5 5 3 3 5 5 4 3 49
R168 3 3 2 1 3 2 2 1 1 2 3 2 1 26
R169 3 4 3 2 4 3 5 5 4 5 5 5 4 52
R170 5 4 5 2 3 2 4 5 5 5 5 4 5 54
R171 2 4 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 56
R172 1 3 1 1 2 4 5 1 4 5 5 2 1 35
R173 3 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 4 4 57
R174 3 3 4 1 3 2 3 4 3 4 5 4 4 43
R175 5 5 4 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 59
R176 3 3 4 3 4 5 2 5 5 1 5 5 4 49
R177 3 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 42
R178 1 1 1 1 4 5 5 2 5 5 5 2 5 42
R179 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 60
R180 3 4 4 2 3 2 2 5 5 1 5 1 3 40
R181 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 46
R182 4 4 1 1 3 3 2 1 1 4 5 1 1 31
R183 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 57
R184 3 3 2 2 4 4 2 3 1 4 3 2 1 34
R185 3 4 4 3 5 4 4 5 5 4 3 2 5 51
109
R186 4 4 3 2 4 5 4 3 4 5 3 2 3 46
R187 4 4 2 3 5 5 3 2 3 5 4 2 4 46
R188 4 4 2 2 4 4 3 2 1 5 4 2 1 38
R189 4 5 2 3 5 5 4 2 1 5 4 3 2 45
R190 3 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 54
R191 3 4 4 2 5 5 3 1 1 3 4 1 1 37
R192 4 4 4 3 5 5 3 5 5 4 4 5 5 56
R193 3 4 5 2 5 5 3 4 4 5 4 4 4 52
R194 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 43
R195 3 4 5 2 3 2 1 4 4 2 3 5 4 42
R196 2 3 5 1 3 4 2 4 4 3 5 4 4 44
R197 2 3 3 1 4 3 2 4 3 4 2 4 4 39
R198 3 4 4 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 42
R199 2 3 4 2 4 4 1 4 4 1 2 3 3 37
R200 2 4 5 1 4 3 5 4 4 5 2 5 5 49
110
Lampiran 3
HASIL JAWABAN RESPONDEN
Good Corporate Governance
R
Transparansi Akuntabilitas Responsibilitas Independensi Kewajaran
total
GC
G
T
r
1
T
r
2
T
r
3
T
r
4
T
r
5
Ak
t 6
Ak
t 7
Ak
t 8
Ak
t 9
Rs
p
10
Rs
p
11
Rs
p
12
Id
p
13
Id
p
14
Id
p
15
Id
p
16
Kw
j 17
Kw
j 18
Kw
j 19
Kw
j 20
Kw
j 21
R1 3 5 5 5 3 2 5 3 3 1 3 5 3 5 1 1 1 3 1 3 4 61
R2 5 5 4 4 5 4 5 5 5 2 3 5 5 5 4 5 3 3 1 5 4 83
R3 5 5 1 5 5 4 1 3 5 5 5 5 3 5 5 4 1 5 1 5 1 78
R4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 2 2 1 5 5 85
R5 5 5 5 5 1 1 4 1 3 4 5 5 2 5 2 5 2 4 1 5 4 70
R6 3 3 3 5 5 4 3 3 3 1 1 5 5 5 5 2 2 4 1 5 4 68
R7 2 2 5 5 5 1 5 1 1 1 3 4 3 3 1 4 5 3 3 5 2 62
R8 4 4 4 5 5 2 3 3 2 5 4 3 4 3 2 4 1 5 1 4 4 68
R9 4 4 1 5 5 1 5 5 3 5 5 4 3 3 3 3 1 5 1 3 2 69
R10 3 3 1 5 5 3 2 1 2 5 4 4 5 3 4 4 3 5 3 4 4 69
R11 3 5 1 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 1 5 1 5 5 82
R12 5 5 3 4 5 4 3 3 3 1 1 4 5 5 1 3 5 4 1 5 4 70
R13 5 5 5 5 4 3 3 2 2 4 5 3 4 3 2 1 1 4 2 4 2 67
R14 5 5 1 5 3 2 4 5 2 1 1 5 2 5 3 4 3 5 1 5 5 67
R15 3 3 5 4 1 5 3 5 1 1 1 3 3 5 3 5 3 3 3 3 3 63
R16 2 2 1 5 5 4 3 4 4 2 3 4 5 3 3 4 2 4 3 3 4 66
111
R17 5 5 4 4 4 3 2 2 3 5 5 1 3 5 5 5 1 5 1 5 4 73
R18 5 5 2 5 5 4 4 5 3 1 5 5 1 1 3 1 2 2 1 5 5 65
R19 3 3 1 5 5 2 1 1 3 5 5 5 4 5 1 5 3 4 3 2 5 66
R20 4 4 5 3 3 4 5 3 3 5 3 4 1 1 2 2 2 4 3 4 3 65
R21 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 1 5 1 5 5 1 2 4 1 5 4 75
R22 3 3 2 4 5 4 3 5 4 1 1 5 5 5 4 4 2 4 2 4 4 70
R23 4 4 1 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 2 4 1 4 3 75
R24 2 2 2 5 5 2 3 3 2 5 4 5 3 3 1 5 1 5 1 5 3 64
R25 5 5 4 5 5 5 5 5 3 1 5 5 5 5 5 5 1 4 2 3 3 83
R26 5 5 5 5 5 1 3 2 3 1 1 4 4 5 2 1 1 5 1 3 4 62
R27 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 2 5 4 82
R28 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 1 3 5 5 5 3 91
R29 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 1 1 5 5 87
R30 5 5 5 5 5 3 4 3 4 1 5 5 5 3 3 5 3 3 3 5 4 80
R31 1 1 2 5 4 3 2 4 4 4 5 5 4 5 3 4 2 4 3 4 2 69
R32 4 4 3 5 4 3 2 3 2 5 3 4 3 4 2 3 2 3 2 4 2 65
R33 3 2 1 5 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 3 2 4 2 65
R34 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 66
R35 4 4 3 5 5 3 4 5 2 1 2 4 3 4 5 3 3 4 3 5 3 72
R36 3 5 4 3 5 1 2 1 4 5 4 5 3 5 3 3 2 4 2 4 4 68
R37 5 5 4 4 5 3 2 4 3 3 4 3 5 5 4 5 4 4 2 5 4 79
R38 5 5 4 5 3 1 2 3 3 5 5 4 4 5 4 3 2 4 1 5 3 73
R39 4 4 3 4 3 3 4 3 2 1 2 3 4 5 3 4 3 3 4 4 1 66
R40 5 5 2 5 1 4 5 5 2 2 5 5 2 1 1 1 4 4 4 5 5 68
112
R41 2 2 3 5 5 1 4 5 4 1 1 5 3 4 5 5 4 2 1 3 4 65
R42 5 5 4 4 5 3 4 4 3 5 4 5 1 5 4 4 2 4 2 4 3 77
R43 4 5 3 4 5 4 3 4 3 1 1 4 4 4 3 2 1 5 1 4 3 65
R44 3 5 4 3 4 3 2 3 4 4 2 5 4 5 4 5 4 3 3 5 3 75
R45 5 5 1 3 5 2 3 1 1 1 1 4 5 3 1 3 2 4 1 3 4 54
R46 2 4 3 4 3 2 1 2 3 4 3 5 3 5 3 2 3 4 1 4 2 61
R47 3 4 2 5 5 1 2 3 3 1 3 4 4 5 3 1 3 4 2 4 3 62
R48 2 3 2 5 5 2 3 2 4 4 3 3 4 3 1 1 2 4 2 3 1 58
R49 5 3 4 4 5 4 1 2 2 1 1 4 3 3 5 1 3 3 1 5 5 60
R50 4 4 2 3 4 3 3 5 4 5 4 5 5 4 3 2 2 4 2 3 5 71
R51 3 3 2 5 5 5 2 5 3 1 1 5 1 5 1 3 3 3 1 2 4 59
R52 1 5 5 5 5 2 5 2 3 1 1 3 5 5 5 5 2 5 4 5 3 74
R53 1 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 1 1 3 2 3 4 2 5 3 68
R54 5 5 1 5 5 3 1 4 4 1 1 5 3 5 2 3 1 5 1 5 5 65
R55 5 5 3 3 3 1 1 3 4 1 5 1 5 3 1 1 1 4 1 3 1 54
R56 5 3 1 5 5 2 1 4 4 1 5 5 5 5 5 5 3 3 3 1 4 71
R57 4 4 1 4 4 3 2 2 3 1 1 3 1 3 3 4 4 3 3 4 4 57
R58 5 5 5 5 3 1 1 4 5 3 5 3 4 3 5 1 5 1 1 4 1 69
R59 5 5 4 4 5 3 4 4 2 2 2 5 4 5 5 4 2 5 1 4 3 75
R60 5 5 4 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 2 80
R61 5 5 1 5 4 2 1 1 2 1 1 3 4 5 3 1 3 3 1 5 2 56
R62 5 5 1 5 5 2 3 2 2 1 1 5 3 5 2 4 3 3 1 5 3 63
R63 5 5 1 5 3 5 5 3 1 5 5 3 3 5 5 5 5 2 5 5 3 81
R64 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 72
113
R65 5 5 5 5 5 3 3 3 2 1 1 4 3 4 5 3 3 5 1 3 3 69
R66 5 5 5 2 2 2 5 5 1 1 5 5 5 5 5 2 3 3 3 3 3 72
R67 5 5 2 4 3 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 2 3 3 1 3 1 69
R68 5 5 4 5 5 2 5 5 3 1 1 5 5 5 4 4 2 4 1 4 4 75
R69 3 5 4 5 3 4 3 3 3 5 4 5 1 1 3 4 2 4 2 4 3 68
R70 4 4 2 2 5 5 2 3 1 1 1 3 4 4 4 3 2 4 2 1 2 57
R71 4 4 2 5 5 2 3 3 2 1 2 4 3 5 2 4 3 4 3 4 1 65
R72 4 4 3 5 3 1 3 1 3 5 5 5 1 4 5 3 3 3 1 5 1 67
R73 5 5 2 5 5 3 3 1 5 5 5 5 4 5 4 2 5 1 1 3 2 74
R74 1 1 3 4 4 2 2 1 3 2 3 4 1 2 3 2 4 4 3 5 2 54
R75 5 5 4 3 5 3 3 2 4 5 4 5 3 5 3 2 2 4 3 4 4 74
R76 5 5 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 5 3 4 3 4 3 5 3 75
R77 5 5 4 5 5 3 5 4 4 1 1 5 5 5 5 4 2 4 1 4 5 77
R78 3 4 2 4 3 2 1 4 3 5 5 4 3 3 2 3 2 4 3 5 3 65
R79 4 4 3 5 4 3 2 3 4 5 4 3 3 4 2 1 2 4 1 5 4 66
R80 2 4 3 4 4 3 2 3 2 1 2 4 4 3 3 2 3 4 1 5 2 59
R81 3 4 3 5 4 2 3 2 3 4 3 5 4 5 3 4 3 3 2 4 2 69
R82 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 4 3 5 3 5 1 5 3 5 4 83
R83 4 5 4 5 5 4 4 4 5 1 1 3 3 5 3 4 4 4 2 3 4 73
R84 3 4 3 4 4 2 3 4 3 1 4 4 5 5 3 4 1 5 2 4 3 68
R85 4 5 3 4 4 3 3 2 3 4 4 5 4 5 3 5 3 4 2 5 3 75
R86 4 4 3 5 4 5 3 2 3 1 2 4 4 5 3 2 3 3 2 4 2 66
R87 1 1 2 5 5 2 5 4 3 1 1 5 5 5 5 4 1 4 1 3 3 63
R88 5 5 1 5 5 5 4 5 3 5 4 5 3 5 2 5 1 4 1 4 3 77
114
R89 4 5 2 4 5 3 2 4 2 5 3 5 3 5 1 2 3 4 1 4 3 67
R90 2 3 2 4 4 2 2 3 1 1 2 5 4 4 5 3 3 4 1 4 3 59
R91 3 3 1 3 4 3 1 1 5 5 5 5 5 5 5 1 4 3 3 3 1 68
R92 5 5 3 4 3 3 2 2 3 4 3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 1 71
R93 4 4 1 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 3 4 1 4 3 5 4 76
R94 5 5 4 5 5 3 4 3 3 5 5 5 4 5 4 4 1 4 1 4 3 79
R95 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 5 4 5 3 4 3 4 4 5 2 74
R96 5 5 4 3 5 3 4 4 3 5 5 4 4 5 2 5 2 4 1 1 2 74
R97 5 5 5 5 1 1 2 3 3 1 4 5 5 5 5 3 3 3 5 3 5 72
R98 3 4 1 5 5 2 3 2 2 1 1 5 3 5 3 4 2 3 1 5 3 60
R99 5 5 2 5 5 1 3 4 4 1 1 5 5 5 1 5 3 3 1 5 5 69
R100 4 4 1 5 5 3 4 3 3 1 1 4 2 4 3 3 3 4 1 5 3 63
R101 2 3 2 4 4 1 2 3 2 1 1 5 4 5 3 2 2 4 1 3 2 54
R102 4 5 3 5 4 3 3 4 3 1 1 5 4 5 3 4 3 3 1 4 2 68
R103 3 4 2 4 3 2 1 3 3 5 4 5 4 5 3 2 3 4 3 4 2 67
R104 5 5 3 4 5 4 3 4 2 1 3 4 5 5 3 4 3 4 3 4 2 74
R105 3 3 1 4 3 2 2 3 3 4 3 5 4 5 3 2 1 4 2 4 2 61
R106 1 4 1 3 5 1 1 1 3 5 4 5 1 5 1 4 3 3 1 5 2 57
R107 4 5 3 4 4 1 3 2 2 1 1 5 4 4 3 3 2 4 1 2 2 58
R108 2 3 3 4 4 2 2 2 3 5 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 2 63
R109 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 1 4 2 68
R110 5 5 1 5 4 2 3 3 2 1 4 5 5 5 3 1 3 4 1 4 3 66
R111 4 5 2 4 5 3 4 2 3 5 4 4 2 5 4 4 2 4 2 4 3 72
R112 1 1 1 4 4 2 3 3 2 4 3 4 1 1 2 2 3 4 2 3 2 50
115
R113 1 1 1 4 3 3 4 3 3 5 4 5 1 1 3 2 1 5 2 4 2 56
R114 4 5 4 3 3 4 3 2 3 5 3 4 3 5 3 4 2 4 3 5 3 72
R115 4 4 2 5 4 2 4 2 3 5 2 4 3 5 3 4 3 2 3 4 3 68
R116 3 4 3 4 4 2 3 4 3 1 1 4 5 5 3 2 4 3 2 5 3 65
R117 4 5 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 2 2 1 4 1 4 4 64
R118 5 5 2 4 3 3 2 3 2 5 5 4 4 5 3 2 1 4 2 4 3 68
R119 5 5 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 1 4 3 69
R120 5 5 3 5 2 1 1 1 3 5 5 4 1 1 1 3 3 2 1 1 5 53
R121 3 4 1 4 4 2 2 3 2 1 1 3 4 5 3 4 2 4 1 5 2 58
R122 3 4 5 5 5 3 5 4 2 1 5 4 3 5 3 2 3 4 2 2 1 70
R123 5 4 1 3 3 1 1 1 1 5 5 5 5 5 4 3 5 2 2 3 1 64
R124 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 1 5 5 87
R125 3 3 1 4 3 2 3 1 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 1 59
R126 1 4 2 5 2 1 3 1 1 1 1 2 1 4 2 4 1 4 1 3 2 44
R127 3 5 4 4 4 3 4 3 3 5 3 5 3 4 3 4 1 5 1 4 2 71
R128 3 4 3 4 4 3 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 2 5 2 5 3 76
R129 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 53
R130 4 4 1 4 3 1 1 2 5 5 5 5 1 1 3 3 3 3 1 2 1 57
R131 3 3 1 3 5 4 1 1 4 5 5 5 5 5 4 2 3 3 3 2 1 67
R132 4 5 4 5 4 3 2 3 2 5 4 5 4 5 2 1 1 4 2 5 3 70
R133 3 3 1 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 1 3 3 53
R134 4 4 1 5 5 2 1 1 3 5 4 5 3 4 4 2 1 5 1 5 1 65
R135 5 5 1 2 2 1 3 1 3 1 5 4 5 5 1 1 1 1 1 5 3 53
R136 3 5 1 5 5 3 3 2 2 1 1 5 3 3 2 5 5 3 1 1 2 59
116
R137 3 3 2 3 2 2 3 3 4 1 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 56
R138 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 4 4 3 2 4 3 3 2 3 57
R139 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 2 55
R140 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 67
R141 5 5 5 5 5 1 3 5 1 5 5 5 5 5 5 1 3 3 1 2 3 75
R142 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 85
R143 4 3 2 4 4 3 3 2 3 5 4 4 3 3 4 3 2 2 2 4 3 64
R144 4 4 3 4 3 2 2 1 3 4 4 5 3 4 2 2 1 3 2 4 2 60
R145 5 5 3 4 3 3 3 3 2 5 4 4 4 3 3 2 2 4 4 1 2 67
R146 5 5 5 4 5 4 4 4 4 1 1 3 5 5 5 4 1 4 1 4 4 74
R147 3 3 2 1 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 5 3 2 3 58
R148 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 60
R149 4 4 3 4 4 3 2 3 2 1 1 5 4 5 3 2 3 4 2 4 3 63
R150 5 5 4 4 4 3 3 3 3 5 5 4 4 5 3 3 2 4 2 5 4 76
R151 3 5 3 4 5 3 2 4 3 4 3 5 3 5 3 2 3 4 1 5 3 70
R152 3 5 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 5 4 3 2 4 2 4 1 69
R153 4 5 3 4 4 1 3 3 2 1 3 5 3 4 3 4 2 4 1 4 2 63
R154 5 5 4 4 3 2 3 1 3 3 2 4 5 4 3 4 3 4 2 4 2 68
R155 5 5 4 5 5 1 3 5 4 5 5 5 4 5 1 3 3 3 1 2 3 74
R156 5 5 4 5 5 2 3 2 2 5 4 4 3 3 5 5 5 3 2 5 4 77
R157 5 5 5 4 4 3 4 3 3 5 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 74
R158 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 68
R159 5 5 5 5 5 2 5 2 3 5 5 5 4 5 1 2 1 5 1 3 4 74
R160 1 5 1 5 5 1 1 1 2 5 5 2 2 1 1 2 1 5 1 5 5 52
117
R161 2 2 1 4 3 3 3 2 4 5 5 4 5 5 3 3 2 4 2 5 3 67
R162 5 5 4 4 4 3 2 3 4 3 4 5 5 4 3 2 4 5 4 5 5 78
R163 4 4 2 5 4 3 4 2 4 3 2 3 5 5 3 3 3 5 3 4 3 71
R164 3 3 1 4 4 3 4 4 3 1 3 5 5 5 2 3 2 4 1 3 4 63
R165 2 3 1 5 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 1 2 4 3 4 2 58
R166 3 4 3 4 3 2 2 1 2 5 5 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 63
R167 5 5 1 5 5 3 2 3 3 1 1 4 5 5 4 3 1 5 1 5 3 67
R168 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5 5 4 3 3 2 3 3 5 5 4 79
R169 3 3 2 3 4 2 2 1 3 3 4 3 5 5 2 4 1 5 2 3 2 60
R170 5 5 4 5 5 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 89
R171 5 5 3 4 5 3 3 2 5 5 5 4 4 5 4 4 1 3 3 3 2 76
R172 5 5 4 4 3 2 3 1 3 3 4 2 4 4 3 3 2 5 3 4 5 67
R173 5 5 4 5 5 3 5 5 5 1 1 5 2 5 2 1 3 3 1 5 4 71
R174 4 4 3 5 4 3 4 2 3 4 3 4 5 5 3 2 3 4 1 4 3 70
R175 5 5 5 3 5 1 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 1 5 1 4 5 81
R176 4 4 3 4 2 3 2 1 2 5 5 4 4 4 3 1 2 4 2 5 3 64
R177 5 5 4 4 5 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 1 4 3 70
R178 3 4 3 3 4 2 3 5 3 1 5 1 3 3 5 3 3 3 2 5 3 64
R179 5 5 4 5 2 2 3 3 3 1 5 5 5 5 3 5 3 4 1 2 5 71
R180 5 5 3 4 1 5 3 3 3 1 1 3 5 5 5 5 3 5 1 3 5 69
R181 5 5 5 5 4 3 2 4 4 4 3 5 3 4 3 2 4 3 3 4 4 75
R182 3 3 2 4 3 2 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 2 5 4 4 4 72
R183 4 4 4 5 3 3 2 3 4 5 5 4 3 4 3 4 3 4 3 5 3 75
R184 4 5 3 4 4 3 2 1 2 1 3 3 4 5 2 3 4 2 2 5 3 62
118
R185 5 3 2 4 5 3 4 4 4 5 3 5 4 5 3 5 1 3 1 5 4 74
R186 4 5 3 4 4 3 4 3 2 5 4 4 4 5 3 2 1 3 1 4 3 68
R187 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 1 4 3 81
R188 4 4 4 5 4 3 3 3 4 1 3 5 4 5 3 3 2 5 3 5 4 73
R189 5 5 4 3 4 3 2 1 4 5 5 3 4 5 4 3 3 2 3 4 3 72
R190 5 5 4 5 4 3 3 3 3 5 4 5 4 4 3 2 3 4 2 4 3 75
R191 3 3 1 4 3 3 2 3 2 1 3 4 4 5 3 2 3 4 2 5 4 60
R192 4 5 4 5 4 3 3 4 3 5 5 5 4 5 3 5 3 5 3 5 4 83
R193 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 2 4 3 63
R194 4 4 2 3 3 1 2 3 2 1 3 4 4 2 3 2 3 2 1 4 3 53
R195 1 1 3 4 5 3 2 3 3 5 3 4 1 1 2 3 1 4 2 5 3 56
R196 5 5 4 5 4 3 3 2 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 5 2 76
R197 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 2 5 4 3 2 4 3 2 2 5 2 65
R198 3 3 1 5 4 3 2 1 2 1 1 3 1 1 2 4 3 4 2 4 2 50
R199 1 1 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4 1 1 3 2 4 2 1 3 1 50
R200 3 4 3 4 5 3 4 4 3 5 3 4 5 5 3 1 3 4 1 4 2 71
119
Lampiran 4
HASIL UJI ANALISIS JALUR
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 14 .091 1 .763 .091
Saturated model 15 .000 0
Independence model 5 42.251 10 .000 4.225
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .377 1.000 .997 .067
Saturated model .000 1.000
Independence model 5.884 .922 .883 .615
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .998 .979 1.022 1.282 1.000
Saturated model 1.000
1.000
1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .100 .100 .100
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model .000 .000 3.206
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 32.251 15.821 56.229
120
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .000 .000 .000 .016
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model .212 .162 .080 .283
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .000 .000 .127 .814
Independence model .127 .089 .168 .001
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 28.091 28.961 74.267 88.267
Saturated model 30.000 30.933 79.475 94.475
Independence model 52.251 52.562 68.743 73.743
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .141 .146 .162 .146
Saturated model .151 .151 .151 .155
Independence model .263 .180 .383 .264
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 8416 14535
Independence model 87 110
121
Estimates (Group number 1 - Default model)
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
GCG <--- UP .051 .077 .657 .511
GCG <--- SU .044 .111 .400 .689
GCG <--- PM .864 .214 4.041 ***
PIA <--- SU .217 .114 1.904 .057
PIA <--- GCG .223 .074 3.007 .003
PIA <--- PM .097 .229 .424 .672
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
GCG <--- UP .046
GCG <--- SU .028
GCG <--- PM .279
PIA <--- SU .130
PIA <--- GCG .214
PIA <--- PM .030
Covariances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
UP <--> PM -3.298 1.620 -2.037 .042
UP <--> SU 8.002 3.158 2.534 .011
SU <--> PM .450 1.107 .406 .685
Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
UP <--> PM -.146
UP <--> SU .183
SU <--> PM .029
122
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
UP
63.498 6.366 9.975 ***
SU
30.254 3.033 9.975 ***
PM
8.049 .807 9.975 ***
e1
71.362 7.154 9.975 ***
e2
78.062 7.826 9.975 ***
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
GCG
.078
PIA
.070
Matrices (Group number 1 - Default model)
Total Effects (Group number 1 - Default model)
PM SU UP GCG
GCG .864 .044 .051 .000
PIA .290 .227 .011 .223
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
PM SU UP GCG
GCG .279 .028 .046 .000
PIA .090 .136 .010 .214
Direct Effects (Group number 1 - Default model)
PM SU UP GCG
GCG .864 .044 .051 .000
PIA .097 .217 .000 .223
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
PM SU UP GCG
GCG .279 .028 .046 .000
PIA .030 .130 .000 .214
123
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
PM SU UP GCG
GCG .000 .000 .000 .000
PIA .192 .010 .011 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
PM SU UP GCG
GCG .000 .000 .000 .000
PIA .060 .006 .010 .000
125
FAKTOR PENENTU PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA
USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Yth : Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan
Di tempat
Bersama ini saya menyampaikan permohonan kepada Bapak/Ibu agar
berkenan meluangkan waktu sejenak untuk mengisi daftar pernyataan berikut
secara sukarela, jujur dan benar. Daftar pernyataan ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana penggunaan informasi akuntansi yang Bapak/Ibu peroleh
selama memimpin perusahaan.
Hasil jawaban Bapak/Ibu nantinya akan digunakan sebagai bahan
penelitian tentang sejauh mana faktor-faktor yang Bapak/Ibu gunakan dalam
menggunakan informasi akuntansi guna kemajuan perusahaan.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Semarang, April 2016
Hormat saya,
Mustaghfiroh
127
Lampiran 7
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda centang ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang ada.
1. Penggunaan Informasi Akuntansi
Berapa sering anda menggunakan
informasi akuntansi selama mengelola
perusahaan, dari buku catatan berikut :
Selalu Sering Kadang-
kadang
Jarang Tidak
pernah
Neraca
Laporan laba/rugi
Laporan biaya produksi
Laporan perubahan ekuitas
Laporan arus kas
Anggaran arus kas
Anggaran penjualan
Anggaran biaya produksi
Anggaran biaya operasi
Laporan persediaan
Laporan gaji karyawan
Laporan jumlah produksi
Laporan biaya produksi
2. Good Corporate Governance
Apakah perusahaan anda sudah
melakukan hal-hal sebagai berikut:
Selalu Sering Kadang-
kadang
Jarang Tidak
pernah
Pencatatan setiap terjadi transaksi pembelian
Pencatatan setiap terjadi transaksi penjualan
Membuat laporan keuangan tiap tahun
Penggajian pegawai dilakukan tepat waktu
Penggajian pegawai sesuai kesepakatan awal
Pemisahan fungsi dalam perusahaan
Membuat tata tertib pelaksanaan pekerjaan
Rincian tugas dan tanggungjawab bagi
pegawai
Berlaku sanksi dan bonus bagi pegawai
Memiliki NPWP
Pembayaran pajak dilakukan tepat waktu
Menanggapi komplain konsumen dengan
profesional
Ketentuan pemilihan pemasok/distributor
128
Memilih pemasok sesuai kualitas barang
Merekrut pegawai melalui orang kepercayaan
Ketentuan pemilihan pegawai
Pegawai berasal dari keluarga
Pegawai berasal dari luar keluarga
Perbedaan kompensasi terhadap pegawai dari
keluarga dan luar keluarga
Menjelaskan pola penggajian kepada pegawai
Monitoring dan evaluasi dengan pegawai
Data Responden
1. Nama Pemilik :...................................................................................
2. Alamat :...................................................................................
Kelurahan :...................................................................................
Kecamatan :
3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Umur :...................................................................................
5. Masa usaha (umur perusahaan sampai saat ini) :.................................tahun
6. Pendidikan terakhir : SD SMP SMA
Diploma Sarjana
7. Masa memimpin perusahaan :.......................................................................
8. Jenis usaha : manufaktur dagang jasa
9. Bisnis yang sudah dijalankan :..............................................................tahun
10. Jumlah karyawan :...................................................................................
11. Nama perusahaan :...................................................................................