faktor penentu penggunaan informasi ...lib.unnes.ac.id/25767/1/7211412077.pdfviii sari mustaqhfiroh....

145
i FAKTOR PENENTU PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Mustaqhfiroh NIM 7211412077 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: vumien

Post on 23-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

FAKTOR PENENTU PENGGUNAAN INFORMASI

AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN

MENENGAH DENGAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Mustaqhfiroh

NIM 7211412077

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

ii

iii

iv

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai do’a, karena

sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan berubah dengan sendiriya tanpa berusaha.

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan untuk ;

Bapak Suparmin

Ibu Darsini

Mas Andhika SH

Almamaterku

Sahabatku Desy dan Yuli

Teman-teman Akuntansi B 2012 yang tidak bisa

aku sebutkan satu per satu

Teman-teman kost Al-banat

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Faktor Penentu Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil Dan

Menengah Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Intervening”.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini karena adanya

bimbingan, bantuan, saran dan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan segala

kerendahan hati dan rasa hormat, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum,

yang telah menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

belajar dan menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ekonomi Drs. yang telah memberikan pelayanan dan

kesempatan mengikuti program S1 di Fakultas Ekonomi.

3. Ketua Jurusan Akuntansi Drs. Fachrurrozie, M.Si, yang telah memberikan

fasilitas dan pelayanan selama masa studi di Jurusan Akuntansi.

4. Dosen Pembimbing Drs. Heri Yanto MBA, PhD, yang telah memberikan

bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Dosen Penguji I, Dr. Agus Wahyudin, M.Si yang telah memberikan saran,

masukan, kritikan dan kebijaksanaannya dalam ujian skripsi.

6. Dosen Penguji II, Linda Agustina, SE, M.Si yang telah memberikan saran,

masukan, kritikan dan kebijaksanaannya dalam ujian skripsi.

vii

7. Seluruh Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang

telah membagikan ilmunya hingga penulis berhasil menyelesaikan studi.

8. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal, yang telah memberikan

data UMKM yang terdaftar di Kabupaten Kendal.

9. Seluruh pengusaha kecil dan menengah di Kabupaten Kendal yang telah

berpartisipasi dalam penelitian ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca.

Semarang, 22 Juni 2016

Mustaqhfiroh

NIM 7211412077

viii

SARI

Mustaqhfiroh. 2016. “Faktor Penentu Penggunaan Informasi Akutansi Pada

Usaha Kecil dan Menengah Dengan Good Corporate Governance Sebagai

Variabel Intervening”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Heri Yanto, MBA, PhD.

Kata Kunci : Good corporate governance, penggunaan informasi akuntansi,

usaha kecil dan menengah.

Kurangnya informasi akuntansi merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan kegagalan pada usaha kecil dan menengah dalam mengembangkan

usaha. Prinsip atau asas good corporate governance pada prakteknya dapat

diterapkan pada usaha kecil dan menengah. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh pedidikan manajer, umur perusahaan, dan skala usaha

terhadap penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah dengan

good corporate governance sebagai variabel intervening.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 responden manajer UKM,

dengan data yang dapat diolah sebanyak 200 responden, sedangkan 35 jawaban

responden dinyatakan rusak dan 15 kuesioner tidak kembali. Teknik pengambilan

sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data

menggunakan kuesioner, dan didistribusikan langsung kepada responden. Analisis

data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur dengan AMOS 21.

Hasil pegujian hipotesis menunjukkan bahwa pendidikan manajer terhadap

good corporate governance, skala usaha dan good corporate governance terhadap

penggunaan informasi akuntansi dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan.

Sedangkan pendidikan manajer terhadap penggunaan informasi akuntansi tidak

berpengaruh positif yang signifikan. Variabel umur perusahaan dan skala usaha

tidak berpengaruh positif yang signifikan terhadap good corporate governance.

Good corporate governance terbukti memediasi pengaruh pendidikan manajer,

umur perusahaan dan skala usaha dalam penggunaan informasi akuntansi pada

usaha kecil dan menengah di Kabupaten Kendal.

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan peneliti

adalah peningkatan pendidikan manajer terhadap informasi akuntansi sangat

diperlukan dalam mengelola usaha.

ix

ABSTRACT

Mustaqfiroh. 2016. "Determinants Use of Accounting Information on Small and

Medium Enterprise With Good Corporate Governance As an Intervening

Variable". Thesis Accounting Departemen. Faculty of Economics. Semarang State

University. Supervising Drs. Heri Yanto, MBA, PhD.

Keywords : Good corporate governance, the use of accounting information,

small and medium enterprises.

The lack of accounting information is one of the factors that lead to failure

of small and medium enterprises in developing business. The principle or the

principle of good corporate governance practice can be applied to small and

medium enterprises. The purpose of this study was to determine the effect

education managers, the age of the company, and the business scale of the use of

accounting information on small and medium enterprises with good corporate

governance as an intervening variable.

The sample in this study amounted to 250 respondents owners of SMEs,

with data that can be processed as many as 200 respondents, while 35 respondents

expressed damaged and 15 questionnaires are not returned. The sampling

technique using simple random sampling. The technique of collecting data using

questionnaires, and distributed directly to the respondent. Analysis of the data in

this study using path analysis with AMOS 21.

The results showed that the test of the hypothesis education managers to

good corporate governance, business scale and good corporate governance of the

use of accounting information revealed positive and significant impact. While

education managers to use accounting information is not a significant positive

effect. Variable age of the firm and the business scale is not a significant positive

effect on good corporate governance. Good corporate governance shown to

mediate the influence of education managers, the age of the company and the

business scale in the use of accounting information on small and medium

enterprises in Kendal.

Based on the results of the study, the researchers that can be given is to

improve education managers of the accounting information is indispensable in

managing the business.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

SARI..... ......................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 10

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12

1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................... 12

1.4.2 Manfaat Praktis ..................................................................... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 14

2.1. Kajian Teori Utama ....................................................................... 14

2.1.1 Resources Based Theory (RBT) ........................................... 14

2.1.2 Knowledge Based View Theory (KBV) ................................ 17

2.2 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ............................................... 18

2.2.1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ............................... 18

2.2.2 Kriteria Usaha Kecil dan Menengah . .................................. 20

2.2.3 Keunggulan Usaha Kecil dan Menengah ............................. 22

2.2.4 Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah ............................... 22

2.3 Penggunaan Informasi Akuntansi ................................................... 23

xi

2.4 Pendidikan Manajer ........................................................................ 28

2.5 Umur Perusahaan ........................................................................... 29

2.6 Skala Usaha .................................................................................... 31

2.7 Good Corporate Governance ......................................................... 31

2.8 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 34

2.9 Kerangka Berpikir .......................................................................... 35

2.9.1 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi ............................................................................. 37

2.9.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi ..... 38

Akuntansi .............................................................................

2.9.3 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Penggunaan

Informasi Akuntansi ............................................................. 39

2.9.4 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate

Governance .......................................................................... 40

2.9.5 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate

Governance .......................................................................... 41

2.9.6 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Good Corporate

Governance .......................................................................... 42

2.9.7 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 42

2.9.8 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 43

2.9.9 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 43

2.10 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 46

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 46

3.2. Populasi dan Sampel ...................................................................... 46

3.2.1 Populasi ................................................................................ 46

3.2.2 Sampel .................................................................................. 47

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................. 48

xii

3.3.1 Variabel Penelitian ............................................................... 48

3.3.2 Definisi Operasional ............................................................. 54

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 55

3.5 Uji Validitas Konstruk .................................................................... 55

3.6 Metode Analisis Data ..................................................................... 56

3.6.1 Analisis Deskriptif ................................................................ 56

3.6.2 Analisis Jalur ........................................................................ 57

3.6.3 Uji Hipotesis ......................................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 61

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 61

4.1.1 Deskripsi Data ...................................................................... 61

4.1.2 Analisis Deskripsi Responden .............................................. 62

4.1.3 Uji Validitas Konstruk .......................................................... 63

4.1.4 Analisis Jalur atau Path ........................................................ 73

4.1.5 Uji Hipotesis ......................................................................... 75

4.2 Pembahasan .................................................................................... 81

4.2.1 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi ............................................................................. 81

4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi ............................................................................. 82

4.2.3 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Penggunaan

Informasi Akuntansi ............................................................. 83

4.2.4 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate

Governance .......................................................................... 84

4.2.5 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate

Governance .......................................................................... 84

4.2.6 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Good Corporate Governance

.............................................................................................. 85

4.2.7 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 86

xiii

4.2.8 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 86

4.2.9 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance ................ 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 88

5.1 Simpulan ......................................................................................... 88

5.2 Saran .............................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 34

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 54

Tabel 3.2 Ringkasan Indeks Pengujian Kelayakan Model............................. 60

Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner .............................. 61

Tabel 4.2 Demografi Responden.................................................................... 62

Tabel 4.3 Dimensi dan Indikator .................................................................... 67

Tabel 4.4 Instrumen Penggunaan Informasi Akuntansi ................................. 68

Tabel 4.5 Instrumen Good Corporate Governance ....................................... 69

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Indeks Goodness of Fit ..................................... 77

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regression Weight .................................................. 79

Tabel 4.8 Standardized Regression Weight ................................................... 79

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ........................................................................ 45

Gambar 4.1 Path Diagram .............................................................................. 76

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Responden .......................................................................... 93

Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden PIA ................................................... 101

Lampiran 3 Hasil Jawaban Responden GCG ................................................. 110

Lampiran 4 Hasil Uji Analisis Jalur ............................................................... 119

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 124

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 126

Lampiran 7 Kuesioner Peneitian .................................................................... 127

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha kecil menengah atau sering disingkat UKM merupakan salah

satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu

juga dengan negara Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam

lajunya perekonomian masyarakat. Berkembangnya UKM akan

memperkuat struktur ekonomi domestik karena terserapnya angkatan kerja,

meningkatkan daya beli masyarakat memperbesar tingkat permintaan dan

meningkatkan pertumbuhan investasi (Wahyudi, 2009). UKM juga sangat

membantu negara atau pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru

dan lewat UKM juga banyak tercipta unit-unit kerja baru yang

menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah

tangga. Selain memberikan pendapatan bagi masyarakat usaha kecil juga

membuka lapangan kerja yang memberikan kontribusi terhadap

perekonomian nasional. Usaha kecil dan menengah fleksibilitas yang sangat

tinggi dibandingkan usaha besar. UKM perlu perhatian yang khusus

didukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah

antara pelaku usaha kecil dan menengah.

Di tengah badai krisis moneter yang melanda, usaha kecil dan

menengah ternyata tetap mempunyai kontribusi signifikan dalam menopang

produk domestik bruto bangsa Indonesia (Astuti, 2007). Menurut data Biro

2

Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007 total nilai Produk Domestik Bruto

(PDB) di Indonesia mencapai Rp 3.95,4 triliun artinya dari jumlah tersebut

UKM memberi kontribusi sebesar Rp 2.212,3 triliun atau 53,6% dari total

PDB Indonesia. Jumlah usaha kecil dan menengah akan bertambah dari

tahun ke tahun, karena di jaman globalisasi seperti saat ini sudah semakin

banyak masyarakat yang mengetahui dan mempelajari kiat-kiat bisnis

walaupun dimulai dari sebuah usaha kecil.

Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh

pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan

dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan

usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat

berkembang menjadi usaha menengah (UU No 32 Tahun 1998).

Perkembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari

pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif

bersama pelaku ekonomi lainnya. Lemahnya usaha kecil di Indonesia

disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, tidak hanya keterbataasan

sumber daya manusia, teknologi, modal dan informasi tetapi juga karena

kurangnya dukungan pemerintah dan kurangnya kemauan pengusaha

(Astuti, 2007). Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih

kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu

meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping

mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan antara pengusaha

besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan sumber daya manusianya.

3

Good Corporate Governance (GCG) sendiri dianggap sebagai hal

yang pentig untuk mewujudkan peningkatan suatu keberhasilan bisnis bagi

perusahaan (Yuliastuti, 2015). Secrara garis besar, penerapan GCG

memiliki tujuan yang baik untuk menciptakan kepentingan pihak-pihak

yang terkait dengan bisnis atau usaha yang dijalankan perusahaan. Para

pengambil keputusan di perusahaan haruslah dapat dipertanggungjawabkan,

dan keputusan tersebut mampu memberikan nilai tambah bagi shareholders

lainnya. Karena itu fokus utama terkait dengan proses pengambilan

keputusan dari perusahaan yang mengandung nilai-nilai transparency,

accountability, responsibility, independency, dan fairness.

Prinsip usaha yang diterapkan UKM, secara prakteknya dapat

dikaitkan dengan konsep Good Corporate Governance (GCG) yang

diterapkan unit usaha besar seperti perusahaan. Dengan menerapkan prinsip

atau asas GCG yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,

independensi dan kewajaran dan kesetaraan. Asas GCG tersebut merupakan

nilai universal yang semestinya menjadi acuan dan pegangan bagi semua

entitas bisnis, baik usaha besar maupun kecil seperti halnya UKM (Maskur,

2012).

Gompes et al. (2003) dalam Maskur (2012) menyebutkan bahwa suatu

perusahaan atau unit usaha yang dikelola dengan baik akan lebih

menguntungkan dibandingkan perusahaan atau unit usaha sejenis yang

dikelola dengan buruk. Pengelolaan yang baik di sini mengacu pada

penerapan asas/prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas,

4

responsibilitas, independensi, dan kewajaran. Menurut (FCGI, 2002) salah

satu kegunaan dari GCG adalah untuk memperbaiki kinerja usaha dan

memperbaiki kinerja ekonomi. Semakin baik kinerja usaha maka

perusahaan yang dikelola juga semakin berkembang dengan baik. Adapun

inti dari tata kelola perusahaan adalah agar pihak-pihak yang berperan

dalam menjalankan perusahaan memahami dan menjalankan fungsi dan

peran sesuai wewenang dan tanggung jawab.

GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien,

transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Penerapan

GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara

dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku usaha, dan

masyarakat sebagai pengguna produk jasa dunia usaha. Tata kelola

perusahaan merupakan suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah

satu dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut akuntabilitas dan

tanggungjawab, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk

memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang

saham. Menurut (Malaysian Finance Committeeon Corporate Governance,

1999) corporate governance merupakan proses dan struktur yang

digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis serta urusan-urusan

perusahaan, dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan

akuntabilitas perusahaan, dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang

saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan

stakeholders yang lain.

5

Dengan menerapkan suatu sistem tata kelola yang baik atau GCG,

manajemen bisnis tersebut akan menjadi lebih tertata (Abor dan Adjasi,

2007). Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola

perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menunjuk

perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang

saham, misalnya karyawan atau lingkungan. Tujuan utama dari GCG adalah

untuk menciptakan sistem pengendalian dan keseimbangan untuk mencegah

penyalahgunaan dari sumber daya perusahaan dan tetap mendorong

terjadinya pertumbuhan perusahaan. Inti dari kebijakan tata kelola

perusahaan adalah agar pihak-pihak yang berperan dalam menjalankan

perusahaan memahami dan menjalankan fungsi dan peran sesuai wewenang

dan tanggungjawab.

Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen

perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan

segala permasalahan yang dihadapi perusahaan (Fitriyah, 2006). Salah satu

pengambilan keputusan bisa dilihat dari hasil laporan keuangan perusahaan.

Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-

transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun

manufaktur. Sebagian besar wirausaha UKM belum menggunakan

informasi akuntansi denga baik. Akibatnya, mereka sulit untuk

mendapatkan kredit yang dapa digunakan sebagai pengembangan usahanya

menjadi lebih baik lagi. Dengan demikian informasi akuntansi tersebut

6

dapat menjadi dasar pertimbangan bagi pengambilan keputusan pengajuan

kredit, tawaran kerjasama dan sebagainya.

Jika dilihat dari segi pertumbuhan, usaha kecil mengalami masalah

yang sama timbul pada tahap-tahap yang serupa. Ini disebabkan perusahaan

tidak memiliki informasi baik dalam usaha maupun dari luar usaha (Astuti,

2007). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara

lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain.

Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil dan menengah juga

diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan

modal bagi usaha kecil dari kreditur (bank). Kewajiban penyelenggaraan

akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang

usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam undang-undang perpajakan. Pemerintah

maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan

penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil.

Informasi akuntansi sangat bermanfaat bagi UKM, karena akuntansi

merupakan alat yang menghasilkan output berupa informasi yang digunakan

oleh pengguna informasi tersebut untuk suatu pengambilan keputusan,

(Nicholls dan Holmes, 1988). Informasi akuntansi dapat digunakan untuk

mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan yang

sangat diperlukan oleh pihak manajemen dalam merumuskan berbagai

keputusan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh

perusahaan. Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil

7

sangat bermanfaat untuk menegetahui bagaimana perkembangan usaha

perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang

diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Tujuan informasi

akuntansi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam pengambilan

keputusan suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk pihak internal dan

eksternal perushaan.

Sejauh ini masih banyak usaha kecil dan menengah yang belum

menggunakan informasi akuntansi pada usahanya. Padahal akuntansi sangat

penting bagi perusahaan sebagai alat untuk pengambilan keputusan.

Kurangnya informasi akuntansi merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan kegagalan pada industri kecil dan menengah dalam

mengembangkan usaha (Profilia, 2006).

Penelitian ini menggunakan variabel pendidikan manajer, umur

perusahaan dan skala usaha sebagai variabel yang diduga mempengaruhi

penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Alasan

peneliti menggunakan variabel tersebut karena adanya fenomena gap dan

research gap. Karena masih adanya research gap yang hasilnya masih

lemah atau hasil yang belum optimal dari penelitian terdahulu, maka

variabel tersebut akan diperkuat dengan variabel intervening. Dalam

penelitian ini peneliti menambah variabel intervening yaitu good corporate

governance.

8

Pendidikan manajer merupakan kemampuan dan keahlian manajer

atau manajer UKM ditentukan dari pendidikan formal yang pernah

ditempuh. Tingkat pendidikan manajer atau manajer menentukan

pemahaman manajer terhadap pentingnya penggunaan informasi akuntansi

(Holmes dan Nicholls, 1988). Tingkat pendidikan tinggi dapat

mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi dalam suatu perusahaan

kecil. Berdasarkan penelitian Holmes dan Nicholls (1988), Grace (2003),

Putri (2010) dan Candra (2010) menyatakan bahwa pendidikan manajer

berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi.

Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan

informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda

umur perusahaan terdapat kecenderungan menyatakan informasi akuntansi

secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan

yang lebih tua umurnya. Perusahaan yang beumur kurang dari 10 tahun

cenderung menggunakan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan

dengan menyediakan informasi statuori, informasi anggaran dan informasi

tambahan. Dalam penelitian Grace (2003), Putri (2010) dan Candra (2010),

umur perusahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi

akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah.

Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola

usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan

berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode

akuntansi (Nicholls dan Holmes, 1988). Jumlah karyawan dapat

9

menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasionalkan

usahanya, semakin besar jumlah karyawan semakin besar tingkat

kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan.

Adapun variabel tersebut digunakan menurut peneliti dengan alasan

pendidikan manajer, umur perusahaan dan skala usaha sangat dominan

dalam mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi. Lamanya

perusahaan yang sudah dijalankan dapat mempengaruhi penggunaan

informasi akuntansi. Tingginya tingkat pendidikan yang ditempuh manajer

menentukan kemampuan dan keahlian manajer. Skala usaha dilihat dari

banyaknya kapasitas karyawan yang bekerja full time dalam perusahaan.

Good Corporate Governance sangat penting dalam perusahaan karena

sebagai bentuk wewenang dan pertanggungjawaban kepada shareholder-

nya. GCG tidak hanya diterapkan di dalam perusahaan-perusahaan besar

tetapi di perusahaan kecil juga bisa diterapkan dengan menggunakan prinsp-

prinsip GCG yang ada. GCG berfungsi untuk mengarahkan bagaimana

mengelola perusahaan yang baik sehingga perusahaan tersebut dapat

berkembang.

Penelitian ini dilakukan pada pengusaha kecil dan menengah di

Kabupaten Kendal. Adapun penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kendal

karena menurut Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang ada

di Kabupaten Kendal memiliki kelemahan diantaranya yaitu akses usaha

kecil dan menengah dalam menggunakan informasi akuntansi, pengemasan

10

atau packaging, pemasaran, dan modal. Informasi akuntansi adalah alat

untuk pengambilan keputusan dalam perusahaan, apabila suatu perusahaan

belum menggunakan informasi akuntansi maka perusahaan tersebut akan

mengalami kelambatan dalam mengembangkan usahanya. Dengan melihat

latar belakang permasalahan yang dihadapi di Kabupaten Kendal dan

beberapa penelitian terdahulu mengenai pentingnya penggunaan informasi

akuntansi untuk suatu usaha, maka peneliti mengambil judul “Faktor

Penentu Penggunaan Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah

dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening”

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,

penelitian ini akan menganalisis kondisi internal Usaha Kecil dan Menengah

dan bagaimana jika dikaitkan dengan prinsip GCG terhadap penggunaan

informasi akuntansi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dapat

dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan

informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?

2. Apakah ada pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi

akuntansi pada usaha kecil dan menengah?

3. Apakah ada pengaruh good corporate governance terhadap

penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?

4. Apakah ada pengaruh pendidikan manajer terhadap good corporate

governance pada Usaha Kecil dan Menengah?

11

5. Apakah ada pengaruh umur perusahaan terhadap good corporate

governance pada usaha kecil menengah?

6. Apakah ada pengaruh skala usaha terhadap good corporate

governance pada usaha kecil menengah?

7. Apakah ada pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan

informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha

kecil dan menengah?

8. Apakah ada pengaruh umur perusahaan terhadap penggunaan

informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha

kecil dan menengah?

9. Apakah ada pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi

akuntansi melalui good corporate governance pada usaha kecil dan

menengah?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan

informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?

2. Untuk mengetahui pengaruh skala usaha terhadap penggunaan

informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?

3. Untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap

penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?

12

4. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan manajer terhadap good

corporate governance pada Usaha Kecil dan Menengah?

5. Untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap good

corporate governance pada usaha kecil menengah?

6. Untuk mengetahui pengaruh skala usaha terhadap good corporate

governance pada usaha kecil menengah?

7. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan

informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha

kecil dan menengah?

8. Untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap penggunaan

informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha

kecil dan menengah?

9. Untuk mengetahui pengaruh skala usaha terhadap penggunaan

informasi akuntansi melalui good corporate governance pada usaha

kecil dan menengah?

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau

manfaat bagi pengembangan ilmu ekonomi, khususnya mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada Usaha

Kecil dan Menengah dan dengan menerapkan prinsip Good Corporate

Governance. Membuat keanekaragaman pengetahuan di bidang akuntansi

13

dan sebagai bahan rujukan bagi siapa yang bermaksud mengadakan

penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini antara lain :

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para

manajer Usaha Kecil dan Menengah dalam penggunaan informasi

akuntansi sebagai pegambilan keputusan dalam perusahaan.

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi manajer untuk

mengidentifikasi sejauh mana prinsip tata kelola perusahaan dapat

diterapkan untuk Usaha Kecil dan Menengah.

3. Untuk mengkaji hubungan antara tata kelola perusahaan dengan

informasi akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah.

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori Utama

2.1.1 Resources Based Theory (RBT)

Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan

adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari

sumber daya perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap

perusahaan (Penrose, 1959) dalam (Subrata, 2014).

Teori RBT memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya

dan kemampuan (Wernerfelt, 1984) dalam (Subrata, 2014). Perbedaan

sumber daya dan kemampuan perusahaan dengan perusahaan pesaing akan

memberikan keuntungan kompetitif. Asumsi RBT yaitu bagaimana

perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan

keunggulan kompetitif dengan mengelola sumber daya yang dimilikinya

sesuai dengan kemampuan perusahaannya.

Pendekatan RBT menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai

keunggulan bersaing yang berkesinambungan dan memperoleh keuntungan

superior dengan memiliki atau mengendalikan aset-aset strategis baik yang

berwujud maupun yang tidak berwujud. Sumber daya yang unggul adalah

sumber daya yang langka serta susah untuk ditiru oleh pesaing. Sebuah

perusahaan bisa saja membeli perangkat teknologi yang canggih, tetapi

teknologi yang sama juga bisa dibeli oleh pesaing dalam waktu cepat.

15

Dengan demikian, perangkat teknologi seperti ini bukanlah sumber daya

yang mampu membawa keunggulan kompetitif. Tetapi kompetensi manusia

yang mampu mengoperasikan teknologi tersebut lah yang merupakan

sumber daya yang unggul, sehingga dapat memanfaatkan perangkat

teknologi dengan maksimal sehingga memberikan manfaat besar untuk

perusahaan. Secara umum, sumber daya yang mampu membawa

keunggulan kompetitif tersebut adalah kompetensi sumber daya manusia,

saling percaya (trust) di dalam perusahaan, budaya organisasi, serta basis

data atau pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi melalui teknologi

informasi.

Empat kriteria sumber daya sebuah perusahaan mencapai keunggulan

kompetitif yang berkelanjutan, yaitu : (a) sumber daya harus menambahkan

nilai positif bagi perusahaan, (b) sumber daya harus bersifat unik atau

langka diantara calon pesaing dan pesaing yang ada sekarang ini, (c) sumber

daya harus sukar ditiru, dan (d) sumber daya tidak dapat digantikan dengan

sumber daya lainnya oleh perusahaan pesaing (Barney, 1991).

Penciptaan SDM yang kompetitif dapat dilakukan dengan cara

perusahaan mengadakan pelatihan tentang tata cara menggunakan teknologi

yang canggih, memberikan keterampilan yang lebih kreatif dari perusahaan

lain, dan mengasah kemampuan yang sudah dimiliki SDM. Sumber daya

manusia adalah kunci keberhasilan untuk memenangkan persaingan didalam

bisnis. Untuk itu setiap perusahaan harus memiliki SDM yang mampu

mewujudkan manajemen yang kompetitif dan berkualitas. SDM yang

16

dimaksud adalah SDM yang dalam proses memproduksi (barang atau jasa)

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga selalu mampu

memperluas pemasaran produknya. Sumber daya manusia yang kompetitif

dan berkualitas akan menciptakan kinerja perusahaan yang baik. Kinerja

perusahaan dapat meningkatkan penggunaan informasi akuntansi pada

perusahaan kecil. Informasi akuntansi memberikan manfaat kepada pihak-

pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kondisi perusahaan dan

laporan keuangan perusahaan.

Teori RBT digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel skala

usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi. Skala usaha diukur dengan

jumlah karyawan yang bekerja full time pada perusahaan sehingga melalui

skala usaha jumlah sumber daya manusia dapat diketahui. Teori RBT

memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya dan kemampuan

yang dimiliki perusahaan (Ginting, 2012). Kualitas SDM yang baik akan

menghasilkan produk barang atau jasa yang memuaskan bagi perusahaan

dan konsumen. Kemampuan perusahaan juga memungkinkan beberapa

perusahaan untuk menambah nilai dalam customer value chain,

mengembangkan produk baru atau mengembangkan ke dalam pasar yang

baru. Begitu pula dengan informasi akuntansi yang dapat meningkatkan

perusahaan semakin berkembang dengan keputusan yang diambil oleh

manajer. Sehingga hal ini mendorong manajer untuk meningkatkan SDM

yang kompetitif guna memperoleh kinerja yang memuaskan bagi

perusahaan untuk meningkatkan penggunaan informasi akuntansi.

17

2.1.2 Knowledge Based View Theory (KBV)

Pandangan berbasis pengetahuan perusahaan atau Knowledge Based

View (KBV) adalah ekstensi baru dari pandangan berbasis sumber daya

perusahaan. KBV berasal dari RBT dan menunjukkan bahwa pengetahuan

dalam berbagai bentuknya adalah kepentingan sumber daya (Grant, 1997)

dalam Subrata (2014). Apa yang ditunjukkan teori KBV berkaitan sangat

erat dengan teori RBT, yaitu pentingnya pengetahuan dalam berbagai

bentuknya terhadap sumber daya. Pandangan berbasis pengetahuan ini

meenunjukkan bahwa kumpulan sumber daya dalam perusahaan bukanlah

satu-satunya faktor yang bisa memberikan keunggulan kompetitif pada

perusahaan. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah faktor pengetahuan

dan informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut pandangan ini,

tersedianya pengetahuan dan informasi yang memadai akan memberikan

keunggulan jangka panjang yang sifatnya berkelanjutan.

Teori ini menjelaskan hubungan variabel pendidikan manajer terhadap

penggunaan informasi akuntansi. Pendidikan manajer diukur dengan

lamanya pendidikan formal yang ditempuh manajer. Pengetahuan manajer

sangat menentukan keunggulan perusahaan. Dengan pengetahuan yang

tinggi maka manajer dapat meningkatkan sumber daya perusahaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pendidikan manajer juga

berpengaruh dengan penggunaan informasi akuntansi. Perusahaan yang

dikelola dengan manajer yang berpendidikan rendah sangat jarang yang

menggunakan informasi akuntansi berbeda dengan manajer yang

18

berpendidikan tinggi, mereka sudah menggunakan informasi akuntansi

dengan baik dalam perusahaannya. Sehingga hal ini mendorong manajer

untuk mempertimbangkan tingkat pengetahuan sumber daya manusia dalam

perusahaan. Dengan demikian, penggunaan informasi akuntansi dapat

digunakan dengan baik jika sumber daya manusianya mempunyai

pengetahuan yang tinggi.

2.2 Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

2.2.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

Dalam perekonomian Indonesia, ukm merupakan kelompok usaha

yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan terhadap berbagai

macam goncangan krisis ekonomi. Untuk itu diperlukan penguatan

kelompok. Definisi dan ukm berdasarkan instansi sebagai berikut :

1. Pasal 6 UU No.20 tahun 2008 tentang UMKM

Usaha mikro adalah suatu usaha yang memiliki kekayaan bersih

paling banyak Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta dan itu tidak

termasuk tanah dan tempat bangunan usaha, serta total penjualan

tahunannya paling banyak sekitar Rp 300 juta. Usaha kecil adalah

suatu usaha yang memiliki kekayaan lebih dari Rp 50 juta sampai

dengan Rp 500 juta dan itu tidak termasuk tanah dan tempat bangunan

usaha, serta total penjualan tahunannya paling banyak sekitar Rp 300

juta sampai dengan Rp 2,5 milyar. Usaha menengah adalah suatu

usaha yang memiliki kekayaan lebih dari Rp 500 juta sampai dengan

19

Rp 1 milyar tidak termasuk tanah dan tempat bangunan usaha, serta

total penjualan tahunan paling banyak Rp 2,5 milyar sampai dengan

Rp 50 milyar.

2. Badan Pusat Statistik (BPS)

Usaha mikro adalah suatu usaha yang mepekerjakan tenaga

kerja lebih kecil dari empat orang dan sudah termasuk tenaga kerja

yang tidak dibayar. Usaha kecil adalah usaha yang mepekerjakan

tenaga kerja 5 – 19 orang. Sedangkan usaha menengah adalah suatu

usaha yang mepekerjakan tenaga kerja 20 – 99 orang tenaga kerja.

3. Bank Indonesia

Usaha mikro adalah suatu usaha yang dijalankan oleh

masyarakat miskin, yang dimiliki oleh keluarga, bersumber daya lokal

dan menggunakan teknologi yang sederhana, dan lapangan usahanya

mudah untuk keluar dan masuk. Usaha kecil adalah suatu usaha yang

memiliki aset lebih kecil dari Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan

bangunan usaha, omset tahunan lebih kecil dari Rp 1 milyar dan

dimiliki oleh orang Indonesia, dan harus berbadan hukum tidak boleh

tidak. Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki aset lebih

kecil dari Rp 5 milyar untuk sektor industri, dan aset lebih kecil dari

Rp 600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan usaha untuk sektor

nonindustri, omset pertahun lebih kecil dari Rp 3 milyar.

20

2.2.2 Kriteria Usaha Kecil dan Menengah

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 Tahun 1995 adalah sebagai

berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000

3. Milik warga negara Indonesia.

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik

langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha

besar.

5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Menurut UU No 20 Tahun 2008, yang disebut dengan Usaha Kecil

adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria usaha mikro :

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000.

2. Kriteria usaha kecil :

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 sampai

dengan paling banyak Rp 500.000.000 tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha.

21

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000

sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000.

3. Kriteria usaha menengah :

a. Memiliki kekayaan bersih labih dari Rp 500.000.000 sampai

dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000

sampai dengan paling banya Rp 50.000.000.000.

Selain bedasarkan Undang-undang, dari sudut perkembangannya

Usaha Kecil dan Menengah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria

Usaha Kecil dan Menengah yaitu :

a. Livelihood activities, merupakan Usaha Kecil dan Menengah yang

digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih

umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang

kaki lima.

b. Micro enterprise, merupakan Usaha Kecil dan Menengah yang

memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

c. Small dynamic enterprise, merupakan Usaha Kecil dan Menengah

yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima

pekerjaan subkontrak dan ekspor.

d. Fast moving enterprise, merupakan Usaha Kecil dan Menengah yang

telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi

menjadi usaha besar (UB).

22

2.2.3 Keunggulan Usaha Kecil dan Menengah

Menurut Hamdani (2003) dalam Wahyudi (2009) ada beberapa faktor

yang menjadi kelebihan usaha kecil dan menengah adalah sebagai berikut :

a. Inovatif yang merupakan kemampuan yang dimiliki usaha kecil untuk

selalu melakukan terobosan baru yang belum pernah ada, atau

mengerjakan produk yang sudah ada dengan cara-cara baru.

b. Usaha kecil dikenal lebih akrab karena usaha kecil lahir dan tumbuh

berkembang dari golongan masyarakat kecil untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan sesuai dengan norma yang berlaku di

lingkungannya

c. Usaha kecil lebih fleksibel, maksudnya usaha yang dilakukan bersifat

lentur sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada baik waktu, tempat,

tenaga kerja, produksi, posisi tawar, iklim usaha dan pasar.

2.2.4 Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah

Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan Menengah:

a. Keterbatasan pemasaran

b. Keterbatasan modal

c. Kurangnya sumber daya manusia

d. Kurangnya informasi yang memadai

e. Tidak adanya pembukuan sehingga menyulitkan dalam mengelola

usahanya.

Keterbatsan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti

keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan

23

informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya

manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.

2.3 Penggunaan Informasi Akuntansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012), arti kata penggunaan

adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu. Yayuk (2013)

informasi akuntansi merupakan suatu pembelajaran yang diperoleh

pengusaha dalam menjalankan usahanya. Penyelenggaraan informasi

akuntansi adalah pencatatan keggiatan-kegiatan usaha/transaksi kedalam

catatan-catatan akuntansi, sedangkan penggunaan informasi akuntansi

adalah pemanfaatan informasi-informasi akuntansi yang berasal dari

catatan-catatan akuntansi untuk pengambilan keputusan bisnis.

Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama

digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan

implementasi keputusan-keputusan perusahaan. Agar data keuangan dapat

dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan,

maka data tersebut harus disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai.

Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu informasi operasi,

informasi akuntansi manajemen, dan informasi akutansi keuangan (Mulyadi,

2001) :

1. Informasi Operasi

Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi akuntansi

keuangan dan informasi manajemen. Informasi akuntansi yang

terdapat pada perusahaan manufaktur antara lain : informasi produksi,

24

informasi pembelian dan pemakaian bahan baku, informasi

penggajian, informasi penjualan dan lain-lain.

2. Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi ini digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu : 1)

perencanaan; 2) impleme pengolahan informasi keuangan yang

disebut akuntansi manajemen.

Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada manajemen

perusahaan dalam berbagai laporan, seperti anggaran, laporan

penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat

pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas dan lain-lain.

3. Informasi Akuntansi Keuangan

Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer

maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI,

2001). Informasi akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam

laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan

laporan perubahan posisi keuangan.

Holmes (1988) menyatakan bahwa kekurangan informasi akuntansi

dalam manajemen perusahaan dapat membahayakan perusahaan kecil.

Kondisi keuangan yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan

25

membatasi akses untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sehingga

akan menyebabkan kegagalan perusahaan.

Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi

dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai,

yaitu:

1. Statuory accounting information, merupakan informasi yang harus

disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada.

Handayani (2011) menyatakan bahwa Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

telah mengeluarkan satu pedoman untuk penyusunan laporan

keuangan jika disajikan kepada pihak luar perusahaan. Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) berisikan metode atau teknik-teknik

akuntansi yang dapat digunakan suatu perusahaan. Laporan keuangan

menurut SAK terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,

laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.

2. Budgetary information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan

dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam

perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan.

Informasi akuntansi ini membantu manajemen untuk menjamin

operasional perusahaan dijalankan sesuai dengan perencanaan yang

ditetapkan. Informasi akuntansi anggaran yaitu anggaran kas,

anggaran penjualan, anggaran biaya produksi, dan anggaran biaya

operasi.

26

3. Additional accounting information, yaitu informasi akuntansi lain

yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektivitas

pengambilan keputusan.

Informasi tambahan meliputi laporan persediaan, laporan gaji

karyawan, laporan jumlah produksi dan laporan biaya produksi.

Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pihak manajemen

perusahaan mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang harus

dimiliki. Karakteristik kualitatif tersebut akan membedakan informasi yang

bermanfaat dengan informasi yang kurang bermanfaat bagi penggunanya.

Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan perusahaan,

karakteristik-karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar

pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan. Menurut

Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari

informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

2. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorng

suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk

kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan

kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu :

a. Ketepatan waktu (timelines), yaitu informasi yang siap

digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan

kapasitas dalam pengambilan keputusan.

27

b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat

membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir

dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan.

c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang

memungkinkan pemakai dapat mengkorfirmasikan

ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.

3. Reliabel maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari

kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan

secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliabel mempunyai tiga

karakteristik utama yaitu :

a. Dapat diperiksa (verifiability), yaitu konsensus dalam pilihan

pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui

kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi

yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil

yang sama apabila diverifikasi dengan metode yang sama oleh

pihak independen.

b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya

kecocokan antara angka dan diskripsi akuntansi serta sumber-

sumbernya.

c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral

diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas

dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan

tertentu para pemakai khusus informasi.

28

4. Daya banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat

dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang tibul dari

kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan

transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan

akuntansinya.

5. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan

kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode

ke periode.

2.4 Pendidikan Manajer

Holmes dan Nicholls (1988) mengemukakan bahwa pendidikan

manajer mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.

Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang diperoleh dibangku

sekolah formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang

diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Pendidikan formal

mempunyai mempunyai jenjang pendidikan yang jelas mulai dari sekolah

dasar, pendidikan menengah, sampai perguruan tinggi. Manajer perusahaan

yang menempuh pendidikan tinggi dapat mempengaruhi penggunaan

informasi akuntansi pada usahanya, dibandingkan dengan manajer usaha

yang hanya menempuh pendidikan formal yang rendah. Tingkat pendidikan

manajer menentukan pemahaman manajer terhadap pentingnya penggunaan

informasi akuntansi (Holmes dan Nicholls, 1988).

Dalam penelitian ini indikator pendidikan manajer dilihat dari

pendidikan formal. Peneliti tidak menggunakan pendidikan non formal

29

karena menurut peneliti kebanyakan responden pada jaman yang modern ini

sudah menempuh pendidikan formal, itu dapat dilihat dari kebijakan

pemerintah bahwa pada masa sekarang ini diwajibkan untuk menempuh

pendidikan formal minimal wajib belajar 12 tahun atau sampai jenjang

sekolah menengah atas

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan lamanya manajer

menempuh pendidikan formal. Untuk tingkat sekolah dasar (SD) diberi skor

6 tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diberi skor 9 tahun, Sekolah

Menengah Atas (SMA) diberi skor 12 tahun, Diploma diberi skor 15 tahun,

Sarjana (S1) diberi skor 16 tahun, Pasca sarjana (S2) diberi skor 18 tahun

dan Doktor (S3) diberi skor 20 tahun.

2.5 Umur Perusahaan

Umur perusahaan adalah lamanya sebuah perusahaan berdiri,

berkembang dan bertahan. Umur perusahaan dihitung sejak perusahaan

tersebut berdiri berdasarkan akta pendirian sampai penelitian dilakukan.

Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi

akuntansi dipengaruhi oleh usia usaha. Semakin lama umur perusahaan,

semakin banyak informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang

perusahaan tersebut. Dan hal ini akan menimbulkan kepercayaan konsumen

terhadap produk-produk perusahaan tersebut.

Selain itu, umur mengakibatkan perubahan pola pikir dan tingkat

kedewasaan perusahaan tersebut dalam mengambil sikap atas setiap

tindakan-tindakannya (Kristian, 2010). Perusahaan yang sudah lama berdiri

30

tentunya mempunyai strategi dan kiat-kiat yang lebih solid untuk tetap bisa

survive dimasa depan. Semakin lama sebuah perusahaan berdiri, tentunya

telah banyak pula mengalami liku-liku dalam berbisnis, mulai dari

kemajuan hingga masalah dan kendala yang dihadapi. Kemampuan sebuah

perusahaan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dalam

masa pengelolaan perusahaan, akan semakin menguatkan keberadaan

perusahaan itu sendiri. Banyak cara-cara yang dapat dilakukan oleh

perusahaan untuk bertahan dalam setiap kendala yang dihadapi. Sehingga,

jika terjadi lagi kesulitan mauun kendala yang sama maupun berbeda, maka

perusahaan tersebut sudah siap dan mampu untuk mengatasi masalah

tersebut dengan baik dan menyelesaikannya dengan sukses.

Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh suatu perusahaan,

maka akan membuat perusahaan tersebut semakin berkompeten. Dan

semakin lama perusahaan tersebut berdiri dan bertahan, maka perusahaan

itu akan semakin diakui keberadaan dan keunggulannya di mata masyarakat.

Apalagi jika produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan selalu baik

kualitasnya serta tidak pernah mengecewakan konsumen. Perusahaan

tersebut akan dipercayai oleh konsumen sebagai perusahaan yang baik dan

jaminan atas hasil yang baik pula.

Indikator dalam variabel ini berdasarkan lamanya perusahaan berdiri

dan beroperasi. Sedangkan pengukuran dalam variabel umur perusahaan

dilihat dari lamanya perusahaan berdiri dan beroperasi yang dinyatakan

dalam tahun.

31

2.6 Skala Usaha

Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola

usahanya dengan melihat beberapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan

berapa besar pendapatan yag diperoleh perusahaan dalam satu periode

akuntansi (Nicholls dan Holmes, 1988). Jumlah karyawan dapat

menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasikan

usahanya, semakin besar jumlah karyawan semakin besar tingkat

kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan,

Kristian (2010).

Indikator variabel skala usaha dilihat dari karyawan yang bekerja full

time. Untuk pengukuran variabel ini juga menggunakan jumlah karyawan

yang bekerja full time.

2.7 Good Corporate Governance (GCG)

Komite Cadbury mendefinisikan Corporate Governance sebagai :

sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan,

agar mencapai keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan

oleh perusahaan, untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan

pertanggungjawaban kepada stakeholders (Surya dan Ivan, 2006). Hal ini

berkaitan dengan peraturan kewenangan manajer, direktur, manajer,

pemegang saham, dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan

perusahaan di lingkungan tertentu. Menurut Forum Corporate Governance

in Indonesian, 2002 dalam (Maskur, 2012) salah satu kegunaan dari GCG

adalah untuk memperbaiki kinerja usaha dan memperbaiki kinerja ekonomi.

32

Menurut OECD dalam (Maskur, 2012) Corporate Governance adalah

sekumpulan hubungan antara pihak manajemen perusahaan, board,

pemegang saham, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan

perusahaan. Corporate governance juga mensyaratkan adanya struktur

perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. Corporate

governance yang baik dapat memberikan rangsangan bagi board dan

manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan kepentingan

perusahaan dan pemegang saham harus memfasilitasi pengawasan yang

efektif sehingga mendorong perusahaan menggunakan sumber daya dengan

lebih efisien. Dibangun melalui kultur organisasi, nilai-nilai, sistem,

berbagai proses, kebijakan-kebijakan dan struktur organisasi, yang bertujuan

untuk mencapai bisnis yang menguntungkan, efisien, dan efektif dalam

mengelola risiko dan bertanggung jawab dengan memerhatikan kepentingan

stakeholders. Para pengambil keputusan di perusahaan haruslah dapat

dipertanggungjawabkan, dan keputusan tersebut mampu memberikan nilai

tambah bagi shareholders lainnya.

Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-

117/M-MBU/2002, corporate governance adalah suatu proses dari struktur

yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha

dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham

dalam jangka panjang dengan tetap memerhatikan kepentingan stakeholder

lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Menurut

Menteri Keuangan bahwa tata kelola perusahaan yang baik adalah struktur

33

dan proses yang digunakan dan diterapkan pada organ perusahaan untuk

meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai

perusahaan bagi seluruh stakeholder.

Peraturan Menteri Negara Badan Milik Negara tentang “Penerapan

Tata Kelola yang baik (Good Corporate Governance)” tahun 2011 dalam

menyebutkan bahwa GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu

proses dan mekanisme perusahaan berlandaskan peraturan perundang-

undangan dan etika berusaha. Menurut KNKG (2006), prinsip-prinsip GCG

terdiri dari :

1. Tranparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam

mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem,

dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif.

3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di

dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat

serta peraturan perundangan yang berlaku.

4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan di mana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh

atau tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip

korporasi yang sehat.

34

5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan

setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul

berdasarkan perjanjian serta peraturan dan perundangan yang berlaku.

Arsanto (2014) penerapan prinsip GCG pada hakikatnya akan

meningkatkan citra dan kinerja perusahaan serta meningkatkan nilai

perusahaan bagi pemegang saham dengan tujuan :

1. Memaksimalkan nilai perusahaan denga cara meningkatkan penerapan

prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam pelaksanaan kegiatan

perusahaan.

2. Terlaksananya perusahaan secara profesiobal dan mandiri.

3. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh organ perusahaan

yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Terlaksananya tanggungjawab sosial perusahaan terhadap stakeholder.

5. Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif.

2.8 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu tentang penyiapan dan penggunaan

informasi akuntansi dan penerapan GCG pada usaha kecil dan menengah :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Hasil

Holmes dan

Nicholls

(1988)

Ukuran usaha, masa

memimpin, sektor

industri, pendidikan

manajer

Penyiapan dan penggunaan informasi

akuntansi secara signifikan

dipengaruhi oleh seluruh variabel

tersebut.

Putri (2010) Skala usaha, umur Penggunaan informasi akuntansi

35

perusahaan, sektor

industri, pendidikan

manajer

pada usaha kecil menengah secara

signifikan dipengaruhi oleh seluruh

variabel tersebut.

Grace (2003) Skala usaha, masa

memimpin, umur

perusahaan, pendidikan

manajer, sektor industri,

pelatihan akuntansi,

budaya organisasi

Penyiapan penggunaan informasi

akuntansi secara signifikan

dipengaruhi oleh seluruh variabel

tersebut.

Astuti (2007) Skala usaha, masa

memimpin, pendidikan

manajer, pelatihan

akuntansi yang diikuti,

dan umur perusahaan.

Semua variabel independen kecuali

pendidikan manajer, dan umur

perusahaan signifikan terhadap

penyiapan dan penggunaan informasi

akuntansi pada usaha kecil dan

menengah

Kristian

(2010)

Skala usaha, umur

perusahaan, dan

pendidikan manajer.

Semua variabel independen kecuali

skala usaha berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan informasi

akuntansi pada usaha kecil dan

menengah.

Fitriyah

(2006)

Pengetahuan akuntansi,

skala usaha,

pengalaman usaha,

jenis usaha, dan

katidakpastian

lingkungan.

Pengetahuan akuntansi, skala usaha,

pengalaman usaha dan jenis usaha

berpengaruh positif terhadap

penggunaan informasi akuntansi,

variabel ketidakpastian lingkungan

memoderasi pengaruh pengalaman

usaha terhadap penggunaan

informasi akuntansi.

Maskur

(2012)

Tranparansi,

akuntabilitas,

responsibilitas,

independensi dan

kewajaran.

Semua variabel kecuali variabel

transparansi dan akuntabilitas sudah

diterapkan dengan baik pada

pelaksanaan GCG di usaha mikro

kecil dan menengah.

Yuliastuti

(2015)

Tranparansi,

akuntabilitas,

responsibilitas,

independensi dan

kewajaran

Pengungkapan penerapan tata kelola

korporat pada UMKM sudah

diterapkan dengan baik melalui

prinsip GCG.

2.9 Kerangka Berpikir

Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu informasi

operasi, informasi akuntansi manajemen, dan informasi akuntansi keuangan,

36

dari hasil output tersebut dihasilkan laporan keuangan yang nantinya bisa

dimanfaatkan oleh pihak internal maupun perusahaan. Holmes dan Nicholls

(1988) menyatakan bahwa kekurangan informasi akuntansi dalam

manajemen perusahaan dapat membahayakan perusahaan kecil. Akuntansi

menurut manfaatnya bagi para pemakai dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

statuory accounting information, budgetary information, dan additional

accounting information.

Ketidakmampuan menyediakan dan menggunakan informasi

akuntansi merupakan faktor utama yang menimbulkan permasalahan dan

mengakibatkan kegagalan perusahaan kecil dan menengah dalam

pengembangan usaha (Astuti, 2007). Informasi akuntansi sangat bermanfaat

bagi UKM, karena merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi

untuk pengambilan keputusan. Penggunaan informasi akuntansi dalam

penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, umur perusahaan,

pendidikan manajer, dan skala usaha.

Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi

berdasarkan manfaat bagi pemakainya ke dalam tiga jenis, yaitu : (1)

statuory accounting information, merupakan informasi yang harus disiapkan

sesuai dengan peraturan yang ada; (2) budgetary information, yaitu

informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna

bagi pihak internal perusahaan dalam perencanaan, penilaian dan

pengambilan keputusan; (3) additional accounting information, yaitu

37

informasi akuntansi lainnya yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan

efektivitas pengambilan keputusan manajer.

UKM mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia.

Dalam perkembangannya UKM menghadapi permasalahan yaitu

kekurangan modal, sehingga untuk berkembang menjadi perusahaan besar

sangat sulit. Masalah umum yang dihadapi oleh pengusaha kecil dan

menengah seperti keterbatasan modal kerja, kesulitan bahan baku,

keterbatasan teknologi, sumber daya manusia dengan kualitas yang baik,

informasi, dan pemasaran (Astuti dan Widiatmoko, 2003). Dalam

menghadapi kerasnya persaingan dunia tidak sedikit usaha kecil yang

mengalami kebangkrutan akibat dari krisis ekonomi global.

2.9.1 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi

Pendidikan manajer sangat menentukan dalam menjalankan usaha

dalam perusahaan. Kemampuan dan keahlian manajer berpengaruh terhadap

penggunaan informasi akuntansi dalan perusahaan. Lamanya pendidikan

formal yang ditempuh manajer itulah yang menentukan kemampuan dan

keahlian manajer. Tingkat pendidikan formal yang rendah akan

mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi, berbeda dengan manajer

yang menempuh pendidikan tinggi. Dalam teori KBV pengetahuan sangat

penting dalam sumber daya perusahaan karena dapat meningkatkan

penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Hasil

penelitian Grace (2003), Putri (2010) dan Kristian (2010) menyatakan

38

bahwa pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap penggunaan

informasi akuntansi. Berdasarkan uraian di atas hipotesis pertama adalah :

H1: Pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap penggunaan

informasi akuntansi.

2.9.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi

Skala usaha berpengaruh positif terhadap tingkat penggunaan

informasi akuntansi (Holmes dan Nicholls, 1988). Hasil penelitiannya

menyatakan bahwa tingkat informasi akuntansi yang disediakan tergantung

pada skala usaha, yang diukur dengan jumlah pendapatan atau hasil

penjualan dan jumlah karyawan. Apabila skala usaha meningkat, maka

proporsi perusahaan dalam penggunaan informasi statuori, anggaran dan

informasi tambahan juga meningkat. Jumlah karyawan dapat menunjukkan

berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasikan usahanya, semakin

besar jumlah karyawan semakin besar tingkat kompleksitas perusahaan,

sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan (Kristian, 2010). Penelitian

Grace (2003), Astuti (2007), dan Putri (2010) menyatakan bahwa skala

usaha berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi.

Teori RBT memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya

dan kemampuan (Wernerfelt, 1984) dalam (Subrata, 2014). Sumber daya

manusia sangat berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi,

karena dengan adanya sumber daya yang kompetitif perusahaan memiliki

kinerja ekonomi yang bagus. Kinerja ekonomi menghasilkan informasi

39

akuntansi yang dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan. Keputusan

tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan.

Jumlah pendapatan atau penjualan yang dihasilkan perusahaan dapat

menunjukkan perputaran aset atau modal yang dimiliki oleh perusahaan,

sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh

perusahaan semakin besar pula tingkat kompleksitas perusahaan dalam

menggunakan informasi akuntansi (Fitriyah, 2006). Jumlah karyawan dapat

menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasionalkan

usahanya, semakin besar jumlah karyawan semakin besar tingkat

kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan.

Hipotesis kedua berdasarkan uraian di atas adalah :

H2 : Skala usaha berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi

akuntansi.

2.9.3 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Penggunaan

Informasi Akuntansi

Good Corporate Governance merupakan suatu pola hubungan, sistem,

dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai

tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka

panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan

(stakeholder) lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang

berlaku (Maskur, 2012). Penilaian adanya penerapan good corporate

governance dalam perusahaan merupakan hal yang penting untuk diketahui

oleh para stakeholder. Fenomena bisnis yang tidak beretika berimplikasi

40

kepada kesinambungan perusahaan. Good corporate governance sebagai

upaya mewujudkan bisnis yang beretika menjadi solusi sekaligus menjadi

pengetahuan bagi perusahaan (Gilang dan Indah, 2015).

Tata kelola perusahaan dapat diterapkan di perusahaan kecil tidak

hanya di perusahaan besar saja. Tetapi perusahaan kecil di Indonesia ini

masih sangat jarang yang menerapkan GCG pada perusahaannya. Hal ini

sangat disayangkan mengingat peran dari UKM terhadap perekonomian

Indonesia sangat besar. Untuk penerapan GCG dalam perusahaan kecil itu

sendiri dengan menggunakan asas/prinsip GCG yang terdiri dari :

transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran.

Hasil penelitian Maskur (2012) menyatakan bahwa sebagian UKM telah

menerapkan GCG dengan baik, jika dilihat per asas GCG, UKM masih

buruk dalam menerapkan asas transparansi dan akuntabilitas, sedangkan

untuk asas responsibility, independensi dan kewajaran sudah dilaksanakan

dengan baik. Hipotesis ketiga berdasarkan uraian di atas adalah :

H3 : Good corporate governance berpengaruh signifikan terhadap

penggunaan informasi akuntansi.

2.9.4 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate Governance

Pendidikan manajer yang tinggi dapat mempengaruhi pengelolaan

perusahaan yang baik. Manajer perusahaan kecil sangatlah dominan dalam

menjalankan usaha dalam perusahaan. Kemampuan dan keahlian manajer

sangat mempengaruhi penerapan prinsip GCG dalam perusahaannya.

Manajer yang sudah menerapkan prinsip good corporate governance pada

41

perusahaannya dapat mendorong majunya perusahaan serta menciptakan

tata kelola yang baik bagi perusahaannya. Dengan menerapkan suatu prinsip

GCG perusahaan menjadi terarah dan mudah untuk menuju perusahaan

yang besar. Penelitian terdahulu belum ada yang meneliti tentang pengaruh

manajer terhadap good corporate governance, sehingga peneliti tidak dapat

membandingkan dengan penelitian sebelumnya. Berdasarkan teori yang ada

bahwa prinsip good corporate governance dapat diterapkan di usaha kecil

dan menengah. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis keempat yang

diajukan adalah sebagai berikut :

H4 : Pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap good corporate

governance.

2.9.5 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate Governance

Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan berdiri dan

beroperasi. Semakin lama perusahaan berdiri semakin banyak pengalaman

yang diperoleh dalam mengelola perusahaan, dibandingkan dengan

perusahaan yang belum lama berdiri. Umur menentukan cara berpikir,

bertindak dan berperilaku perusahaan dalam melakukan oprasionalnya

(Kristian, 2010). Semakin tua perusahaan berdiri seharusnya perusahaan

cenderung untuk menerapkan prinsip good corporate governance dalam

usahanya. Hal ini dapat dilihat dari tata cara manajer mengelola

perusahaannya. Perusahaan yang berdiri lama maka ada pemisahan fungsi

dalam perusahaannya, sehingga tata kelola perusahaan terlihat lebih rapi

42

dibandingkan dengan perusahaan yang baru saja berdiri. Hipotesis kelima

berdasarkan uraian di atas adalah :

H5 : Umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap good corporate

governance.

2.9.6 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Good Corporate Governance

Skala usaha dalam usaha kecil dan menengah dapat dilihat dari jumlah

karyawan yang bekerja full time. Jumlah karyawan dapat menunjukkan

berapa kapasitas perusahaan dalam mengopersionalkan usahanya

(Kristian,20100). Semakin besar jumlah karyawan semakin besar untuk

menggunakan prinsip GCG, karena apabila dalam suatu perusahaan

mempunyai karyawan yang cukup banyak maka diperlukan pemisahan

fungsi dalam pekerjaannya sehingga memerlukan tata kelola perusahaan

yang jelas. Hipotesis keenam berdasarkan uraian di atas adalah :

H6 : Skala usaha berpengaruh signifikan terhadap good corporate

governance.

2.9.7 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance

Good corporate governance sangat penting diterapkan dalam usaha

kecil dan menengah. Untuk menerapkan prinsip GCG dalam suatu

perusahaan perlu peran seorang manajer. Pendidikan manajer tentunya

sangat berperan penting dalam penerapan prinsip GCG pada perusahaan

kecil dan menengah. Dengan adanya good corporate governance yang

diterapkan dengan baik dalam perusahaan, maka akan membantu

43

perusahaan dalam menggunakan informasi akuntansi. Hipotesis ketujuh

berdasarkan uraian diatas adalah :

H7 : Pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap penggunaan

informasi akuntansi melalui good corporate governance.

2.9.8 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance

Lamanya perusahaan berdiri dan beroperasi berpengaruh terhadap

penggunaan informasi akuntansi. Hal itu dapat dilihat dari pengalaman

manajer yang sudah menggunakan informasi akuntansi dalam

perusahaannya. Kebanyakan perusahaan yang sudah menggunakan

informasi akuntansi adalah perusahaan yang usianya sudah menginjak lima

tahun ke atas. Perusahaan yang berdiri sudah lama juga cenderung sudah

menerapkan prinsip GCG dalam mengelola perusahaannya. Sehingga

perusahaan mereka tertata rapi dan dapat berkembang dengan baik dengan

adanya prinsip GCG tersebut. Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini

adalah :

H8 : Umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan

informasi akuntansi melalui good corporate governance.

2.9.9 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi

Melalui Good Corporate Governance

Jumlah karyawan yang banyak akan mempengaruhi penggunaan

informasi akuntansi. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang

mempunyai struktur organisasi yang jelas. Dengan prinsip GCG struktur

44

organisasi dalam perusahaan bisa terbentuk. Salah satunya adalah

pemisahan fungsi pekerjaan pada karyawan tertata rapi. Hal tersebut bisa

terbentuk karena adanya prinsip GCG yang baik, maka perusahaan dapat

dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan yang baik juga dapat

berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. sehingga hipotesis

kesembilan dalam penelitian ini adalah :

H9 : Skala usaha berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi

akuntansi melalui good corporate governance.

2.10 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban atau pernyataan sementara terhadap

rumusan masalah dalam penelitian, di mana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012).

Berdasarkan perumusan masalah di atas penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut :

H1 : Terdapat pengaruh positif pendidikan manajer terhadap

penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?

H2 : Terdapat pengaruh positif skala usaha terhadap penggunaan

informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?

H3 : Terdapat pengaruh positif Good Corporate Governance terhadap

penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah?

H4 : Terdapat pengaruh positif pendidikan manajer terhadap good

corporate governance pada usaha kecil menengah?

45

H5 : Terdapat pengaruh positif umur perusahaan terhadap good

corporate governance pada usaha kecil menengah?

H6 : Terdapat pengaruh positif skala usaha terhadap good corporate

governance pada usaha kecil menengah?

H7 : Terdapat pengaruh positif pendidikan manajer terhadap

penggunaan informasi akuntansi melalui good corporate

governance pada usaha kecil dan menengah?

H8 : Terdapat pengaruh positif umur perusahaan terhadap penggunaan

informasi akuntansi melalui good corporate governance pada

usaha kecil dan menengah?

H9 : Terdapat pengaruh positif skala usaha terhadap penggunaan

informasi akuntansi melalui good corporate governance pada

usaha kecil dan menengah?

Gambar 2.1 Model Penelitian

H1

H4, H7

H5,H8 H3

H6, H9

H2

Pendidikan

Manajer ee

Penggunaan

Informasi

Akuntansi

Good

Corporate

Governance

Umur

Perusahaan

Skala Usaha

46

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012). Penelitian ini

menggunakan data primer. Data primer penelitian ini diperoleh dari

responden langsung atas jawaban kuesioner yang dibagikan kepada para

manajer perusahaan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian

berdasarkan prosedur statistik yang pengolahannya dibantu dengan aplikasi

software AMOS 21.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah manajer atau

manajer perusahaan kecil dan menengah yang terdapat di kabupaten Kendal.

47

Jumlah usaha kecil dan menengah yang terdaftar di Dinas Koperasi Usaha

Kecil, Mikro dan Menengah sebanyak 12.758 UKM.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini diambil

dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012). Pemilihan sampel

dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin :

( )

Keterangan :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi populasi

D : kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolerir.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari hasil observasi di Dinas

Koperasi Usaha Kecil, Mikro dan Menengah di Kabupaten Kendal terdapat

12.758 usaha kecil dan menengah. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti

dapat mengambil sampel minimal sebesar :

( )

48

= 99.23 dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan rumus di atas hasil minimal yang diperoleh untuk

menentukan sampel adalah 100 sampel. Dalam penelitian ini peneliti

mengambil 250 sampel usaha kecil dan menengah yang ada di Kabupaten

Kendal.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012) variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini digunakan lima variabel, yaitu

tiga variabel exogenous, satu variabel endogenous, dan satu variabel

intervening.

1. Variabel Exogenous

Variabel exogenous adalah variabel independen yang

mempengaruhi variabel dependen. Variabel eksogen ditunjukkan

dengan adanya anak panah yang berasal dari variabel tersebut menuju

ke variabel endogen (Santoso, 2011). Dalam penelitian ini terdapat

tiga variabel eksogen yaitu :

1. Pendidikan Manajer (X1)

Pendidikan manajer merupakan pendidikan formal yang

ditempuh oleh manajer perusahaan. Pendidikan manajer akan

mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada suatu

49

perusahaan. Variabel ini diukur dengan lamanya pendidikan

terakhir yang ditempuh manajer perusahaan. Untuk tingkat

sekolah dasar (SD) diberi skor 6 tahun, Sekolah Menengah

Pertama (SMP) diberi skor 9 tahun, Sekolah Menengah Atas

(SMA) diberi skor 12 tahun, Diploma diberi skor 15 tahun,

Sarjana (S1) diberi skor 16 tahun, Pasca sarjana (S2) diberi skor

18 tahun dan Doktor (S3) diberi skor 20 tahun.

2. Umur Perusahaan (X2)

Umur perusahaan adalah usia atau lamanya perusahaan

beroperasi. Semakin lama perusahaan beroperasi, maka

kebutuhan informasi semakin komplek. Hal ini disebabkan

tuntutan dari perkembangan yang dialami oleh perusahaaan

(Holmes dan Nichols 1988; Grace, 2003 dan Fitriyah, 2006).

Variabel ini diukur sesuai dengan berapa lama umur perusahaan

beroperasi atau usaha yang sudah dijalankan.

3. Skala Usaha (X3)

Skala usaha diukur berdasarkan tenaga kerja full time yang

bekerja diperusahaan. Pengukuran variabel skala usaha sesuai

dengan jumlah riil tenaga kerja yang bekerja dalam perusahaan

tersebut.

2. Variabel Endogenous

Variabel endogenous adalah variabel dependen yang

dipengaruhi oleh variabel independen (eksogen). Variabel endogen

50

ditujukkan dengan adanya anak panah yang menuju variabel tersebut

(Santoso, 2011). Dalam penelitian ini variabel endogennya adalah

Penggunaan Informasi Akuntansi.

Penggunaan informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi-

informasi akuntansi yang berasal dari catatan-catatan akuntansi untuk

pengambilan keputusan bisnis. Adapun indikatornya adalah :

1. Informasi statuori

Informasi statuori merupakan informasi yang wajib

diselenggarakan berdasarkan peraturan yang berlaku (Candra,

2010). Pengukuran indikator informasi akuntansi statuori dalam

penelitian ini menggunakan lima item pertanyaan tentang

bagaimana tingkat penggunaan informasi akuntansi satuori pada

Usaha Kecil dan Menengah. Pertanyaan tersebut meliputi

penggunaan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan

perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.

2. Informasi anggaran

Informasi anggaran merupakan informasi akuntansi yang

berguna bagi pihak internal dalam pengambilan keputusan.

Pengukuran indikator informasi anggaran dalam penenlitian ini

menggunakan empat item pertanyaan tentang bagaimana tingkat

penggunaan informasi akuntansi anggaran yaitu : anggaran kas,

anggaran penjualan, anggaran biaya produksi, dan anggaran

biaya operasi.

51

3. Informasi tambahan

Informasi tambahan merupakan informasi akuntansi yang

digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengambilan

keputusan suatu perusahaan. Pengukuran indikator informasi

akuntansi tambahan dalam penelitian ini menggunakan empat

item pertanyaan tentang bagaimana tingkat penggunaan

informasi akuntansi tambahan yang meliputi laporan persediaan,

laporan gaji karyawan, laporan jumlah produksi dan laporan

biaya produksi.

Pengukuran setiap dimensi variabel informasi akuntansi dalam

penelitian ini menggunakan skala Likert lima poin, yaitu poin 1 untuk

jawaban tidak pernah, poin 2 untuk jawaban jarang, poin 3 untuk

jawaban kadang-kadang, poin 4 untuk jawaban sering dan poin 5

untuk jawaban selalu.

3. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan

dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat

diamati dan diukur (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini variabel

interveningnya adalah Good Corporate Governance.

Good Corporate Governance (GCG) merupakan sistem

pengendalian dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari

mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus

52

perusahaan, maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari

mekanisme pengelolaan itu sendiri (Indra dan Ivan, 2006). Penerapan

GCG pada Usaha Kecil dan Menengah dengan menggunakan

prinsip/asas GCG. Adapun indikatornya sebagai berikut:

1. Tranparency (keterbukaan informasi)

Tranparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan

dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan

keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan

relevan mengenai perusahaan. Pengukuran indikator

transparansi dalam penelitian ini menggunakan empat item

pertanyaan tentang seberapa jauh penerapan transparansi pada

UKM yang meliputi : pencatatan transaksi pembelian,

pencatatan transaksi penjualan, laporan keuangan tiap tahun, dan

penggajian pegawai.

2. Accountability (akuntabilitas)

Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi,

struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan

sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

Pengukuran indikator akuntabilitas dalam penelitian ini

menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh

penerapan akuntabilitas pada UKM yang meliputi : pemisahan

fungsi dalam perusahaan, tata tertib pelaksanaan

53

pekerjaan,,rincian tugas dan tanggung jawab, sanksi dan bonus

bagi pegawai.

3. Responsibility (pertanggungjawaban)

Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian

(kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip

korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.

Pengukuran indikator responsibilitas dalam penelitian ini

menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh

penerapan responsibilitas pada UKM yang meliputi : NPWP,

pembayaran pajak, dan menanggapi komplain konsumen.

4. Independency (kemandirian)

Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan di mana

perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan

kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang

tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Pengukuran

indikator independensi dalam penelitian ini menggunakan empat

item pertanyaan tentang seberapa jauh penerapan independensi

pada UKM yang meliputi : ketentuan dan pemilihan

pemasok/distributor, merekrut pegawai, dan ketentuan

pemilihan pegawai.

54

5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran)

Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang

adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang

timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan dan perundangan

yang berlaku. Pengukuran indikator kewajaran dalam penelitian

ini menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh

penerapan kewajaran pada UKM yang meliputi : asal pegawai,

perbedaan kompensasi kepada pegawai, menjelaskan pola

penggajian pegawai dan monitoring dan evaluasi dengan

pegawai.

Pengukuran setiap dimensi variabel Good Corporate

Governance dalam penelitian ini menggunakan skala Likert lima

poin, dimana jawaban tidak pernah diberi poin 1, jawaban jarang

diberi poin 2, jawaban kadang-kadang diberi poin 3, jawaban

sering diberi poin 4 dan jawaban selalu diberi poin 5.

3.3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Penelitian Definisi Operasional Pengukuran Variabel

Penggunaan

Informasi Akuntansi

(PIA)

Informasi statuori, informasi

anggaran, dan informasi

tambahan

(Holmes dan Nicholls,

1988)

Skala likert :

1. Tidak pernah

2. Jarang

3. Kadang-kadang

4. Sering

5. Selalu

Good Corporate

Governance (GCG)

Transparansi, akuntabilitas,

tanggungjawab,

independensi, dan

kewajaran

(Maskur, 2012) dan

Skala likert :

1. Tidak pernah

2. Jarang

3. Kadang-kadang

4. Sering

55

(Yuliastuti, 2015) 5. Selalu

Pendidikan manajer

(PP)

Lamanya pendidikan yang

ditempuh

(Holmes dan Nicholls,

1988)

Untuk pendidikan SD

diberi skor 6 tahun, SMP

diberi skor 9 tahun, SMA

diberi skor 12 tahun,

Diploma diberi skor 15

tahun dan Sarjana diberi

skor 16 tahun.

Umur Perusahaan

(UP)

Lamanya umur perusahaan

beroperasi

(Grace, 2003)

Dicatat sesuai dengan

umur perusahaan

beroperasi atau lamanya

bsnis yang sudah

dijalankan.

Skala Usaha (SU) Jumlah tenaga kerja full

time

(Astuti, 2007)

Dicatat sesuai dengan

jumlah riil tenaga kerja

yang bekerja dalam

perusahaan tersebut

3.4 Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan survey lapangan. Instrumen penelitian yang digunakan

untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2012). Kuesioner tersebut didistribusikan langsung kepada

responden.

3.5 Uji Validitas Konstruk

Validitas konstruk (Construct Validity) adalah validitas yang

mempermasalahkan seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa yang

56

benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi

konseptual yang telah ditetapkan (Djaali dan Pudji, 2007). Validitas

konstruk biasa digunakan untuk instrumen-instrumen yang dimaksudkan

mengukur variabel-variabel konsep, baik yang sifatnya performansi tipikal

seperti instrumen untuk mengukur sikap, minat, konsep diri, lokus kontrol,

gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan lan-lain, maupun yang

sifatnya performansi maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat

(tes bakat), intelegensi (kecerdasan intelektual), kecerdasan emosional dan

lain-lain.

Untuk menentukan validitas konstruk suatu instrumen harus dilakukan

proses penelaahan teoritis dari suatu konsep dari variabel yang hendak

diukur, mulai dari perumusan konstruk, penentuan dimensi dan indikator,

sampai kepada penjabaran dan penulisan butir-butir item instrumen.

Perumusan konstruk harus dilakukan berdasarkan sistesis dari teori-teori

mengenai konsep variabel yang hendak diukur melalui proses analisis dan

komparasi yang logik dan cermat (Djaali dan Pudji, 2007).

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012).

57

Deskripsi Responden Penelitian

Deskripsi responden digunakan untuk mendeskripsikan data mengenai

demografi responden yang meliputi jenis kelamin, umur dan jenjang

pendidikan responden. Deskripsi jenis kelamin untuk menggambarkan

jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Deskripsi

umur responden untuk menggambarkan rentang umur responden yang

diteliti. Sedangkan deskripsi jenjang pendidikan responden untuk

menggambarkan tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh responden.

3.6.2 Analisis Jalur atau Path

Apa yang dapat dilakukan analisis jalur adalah menentukan pola

hubungan antara tiga variabel atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan

untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner (Imam

Ghozali, 2013). Model yang biasanya digambarkan dengan lingkaran dan

anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas. Hubungan kausalitas

antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis.

3.6.3 Uji Hipotesis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan pengembangan dari

model regresi yang digunakan untuk menguji kesesuaian (fit) dari matrik

korelasi dari dua atau lebih model yang dibandingkan (Ghozali, 2011).

Regresi dilakukan untuk setiap variabel dalam model. Nilai regresi yang

diprediksi oleh model dibandingkan dengan matrik korelasi hasil observasi

58

variabel dan nilai goodness-of-fit dihitung. Model terbaik dipilih

berdasarkan nilai goodness-of-fit (Ghozali, 2013).

Menurut Ghozali (2011) Goodness of Fit mengukur kesesuaian input

observasi atau sesungguhnya (matrik kovarian atau korelasi) dengan

prediksi dari model yang diajukan (proposed model). Umumnya terhadap

berbagai jenis fit index yang digunakan untuk mengukur derajad kesesuaian

antara model yang dihipotesakan dengan data yang disajikan. Peneliti

diharapkan untuk melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa fit

index untuk mengukur “kebenaran” model yang diajukannya (Ferdinand,

2000). Berikut ini beberapa indeks kesesuaian dan cut-off valuenya untuk

digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak:

a. Chi Square Statistic

Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan apabila nilai chi-

square nya rendah. Semakin kecil nilai X² semakin baik model itu dan

diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p >

0,05 atau p > 0,10 (Ferdinand, 2000).

b. The Root Mean Square Error of Approximation / RMSEA

Merupakan sebuah indeks yang dapat digunakan untuk

mengkompensasi chi-square statistic dalam sampel yang besar. Nilai

RMSEA menunjukkan nilai goodness of fit yang dapat diharapkan bila

model estimasi dalam populasi (Hair et al, 1995 dalam Ferdinand,

2000). Nilai RMSEA yang kecil atau sama dengan 0,08 merupakan

indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah

59

close fit dari model tersebut berdasarkan degrees of freedom

(Ferdinand, 2000).

c. Goodness of Fit Index / GFI

Merupakan ukuran non statistical yang mempunyai rentang nilai

antara 0 (poor fit) sampai dengan 1,0 (perfect fit). Nilai yang tinggi

dalam indeks ini menunjukkan sebuah batter fit (Ferdinand, 2000).

d. Adjusted Goodness of Fit Index /AGFI

Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI

mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90 (Ferdinand,

2000).

e. CMIN / DF

Adalah The Minimum Sample Discrepancy Function yang dibagi

dengan degree of freedomnya. CMIN / DF merupakan statistik chi-

square dibagi DF nya sehingga disebut X² - relatif. Nilai X² - relatif

kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit antara

model dan data (Ferdinand, 2000).

f. Tucker Lewis Index / TLI

Merupakan Incremental Index yang membandingkan sebuah model

yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang

direkomendasikan sebagai acuan diterimanya sebuah model adalah ≥

0,95 (Hair dkk, 1995), dan nilai yang sangat mendekati 1

menunjukkan a very good fit (Ferdinand, 2000).

60

g. Comparative Fit Index / CFI

Rentang nilai sebesar 0 – 1, dimana semakin mendekati 1,

mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi - a very good fit

(Ferdinand, 2000).

Indeks-indeks yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan model

diringkas dalan sebuah model berikut :

Tabel 3.2 Ringkasan Indeks Pengujian Kelayakan Model

Goodness of Fit Index Cut-off Value

X²-Chi Square Kecil

Significance Probability ≥ 0,05

RMSEA ≤ 0,08

GFI ≥ 0,90

AGFI ≥ 0,90

CMIN/DF ≤ 2,00

TLI ≥ 0,95

CFI ≥ 0,95

Sumber : Ferdinand, 2000

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan

data. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan survey lapangan atau peneliti

secara langsung mendatangi pengusaha kecil dan menengah yang ada di

Kabupaten Kendal. Keseluruhan kuesioner yang disebar kepada responden

berjumlah 250 kuesioner. Dari penyebaran 250 kuesioner, yang kembali

sejumlah 235 kuesioner. Dari 235 jawaban responden yang dapat diolah

hanya 200 jawaban, sedangkan 35 jawaban responden tidak dapat diolah

karena jawaban responden kurang lengkap atau dianggap rusak.

Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah Presentase

Total kuesioner yang dibagikan 250 100%

Total kuesioner yang tidak lengkap 35 14%

Total kuesioner yang lengkap 200 80%

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2016

Tabel 4.1 memberikan gambaran mengenai tingkat pengembalian

kuesioner. Kuesioner yang disebarkan kepada manajer UKM sebanyak 250

kuesioner di Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 7

April 2016. Kuesioner yang dapat diolah dari jawaban responden sejumlah

200 kuesioner atau 80%. Sedangkan yang tidak dapat diolah sebanyak 35

kuesioner atau 14% dan yang 15 kuesioner atau 6% tidak kembali.

62

4.1.2 Analisis Deskripsi Responden

Sampel yang dapat diolah dalam penelitian ini sebanyak 200

responden, yang terdiri dari 145 atau (72,5%) berjenis kelamin laki-laki dan

55 atau (27,5%) berjenis kelamin perempuan. Dalam penelitian ini

responden laki-laki lebih banyak dibandingkan responden perempuan. Jika

dilihat dari rentang usia responden terbanyak memiliki rentang usia 41-50

tahun dengan jumlah 70 responden atau (35%). Sedangkan responden paling

sedikit berada pada rentang usia 21-30 tahun dengan jumlah 23 responden

atau (11,5%). Berdasarkan jenjang pendidikan terakhir responden, sebagian

besar responden memiliki pendidikan SMA sebanyak 83 responden atau

(41,5%). Tabel 4.2 menunjukkan demografi responden.

Tabel 4.2 Demografi Responden

Keterangan Jumlah Presentase

Jenis Kelamin

1. Laki-laki

2. Perempuan

145

55

72,5%

27,5%

Total 200 100%

Usia

1. ≤ 20 tahun

2. 21 – 30 tahun

3. 31 – 40 tahun

4. 41 – 50 tahun

5. ≥ 50 tahun

0

23

66

70

41

0%

11,5%

33%

35%

20,5%

Total 200 100%

Jenjang Pendidikan

1. SD

2. SMP

3. SMA

4. Diploma

5. Sarjana

29

59

83

13

16

14,5%

29,5%

41,5%

6,5%

8%

Total 200 100%

Sumber : Data primer yang diolah 2016

63

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden dengan jenis

kelamin laki-laki lebih banyak dari pada responden perempuan. Dilihat dari

rentang usia responden terbanyak berusia 41 – 50 tahun. Berdasarkan

jenjang pendidikan mayoritas responden memiliki pendidikan SMA. Hal ini

menunjukkan bahwa pendidikan sudah mulai berkembang, karena rata-rata

pendidikan manajer UKM kebanyakan sudah mencapai tingkat sekolah

menengah atas.

4.1.3 Uji Validitas Konstruk

Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi

dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai,

yaitu:

1. Statuory accounting information, merupakan informasi yang harus

disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Dalam penelitian

(Holmes dan Nicholls, 1988) terdapat lima butir pertanyaan yaitu :

laporan neraca, laporan laba/rugi, laporan biaya produksi, laporan

perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Butir-butir ini disusun sesuai

teori yang ada.

2. Budgetary information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan

dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam

perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan. Dalam penelitian

(Holmes dan Nicholls, 1988) informasi anggaran terdiri dari empat

butir pertanyaan yaitu : anggaran arus kas, anggaran penjualan,

anggaran biaya produksi dan anggaran biaya operasi.

64

3. Additional accounting information, yaitu informasi akuntansi lain

yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektivitas

pengambilan keputusan. Informasi tambahan dalam penelitian

(Holmes dan Nicholls, 1988) terdiri dari empat butir pertanyaan yaitu

: laporan persediaan, laporan gaji karyawan, laporan jumlah produksi

dan laporan biaya produksi.

Peraturan Menteri Negara Badan Milik Negara tentang “Penerapan

Tata Kelola yang baik (Good Corporate Governance)” tahun 2011 dalam

menyebutkan bahwa GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu

proses dan mekanisme perusahaan berlandaskan peraturan perundang-

undangan dan etika berusaha. Menurut KNKG (2006), prinsip-prinsip GCG

terdiri dari :

1. Tranparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam

mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

Dalam penelitian (Yuliastuti, 2015) transparansi digunakan untuk

menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis sehingga perusahaan

harus menyediakan informasi yang material dan relevan untuk para

stakeholder. Penerapan transparansi pada UKM diwujudkan dengan

adanya kegiatan pencatatan keuangan dan penggajian pegawai oleh

manajer UKM. Dalam penelitian ini terdapat lima butir pertanyaan

yaitu : tiga butir pertanyaan terdiri dari pencatatan keuangan dan dua

butir pertanyaan mengenai pola penggajian kepada pegawai.

65

2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem,

dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif. Adanya nilai-nilai akuntabilitas

pada perusahaan menjadikan perusahaan mendapatkan pengelolaan

dengan benar dan tanggung jawab (Yuliastuti, 2015). Sesuai prinsip

akuntabilitas, telah terdapat nilai-nilai akuntabilitas yang menjadi

bagian dari keseharian UKM. Hal ini ditunjukkan dengan telah adanya

pembagian tugas dan kepatuhan terhadap kebijakan yang ada di UKM.

Dalam penelitian ini terdapat empat butir pertanyaan yaitu :

pemisahan fungsi dalam perusahaan, membuat tata tertib perusahaan,

rincian tugas dan tanggung jawab bagi pegawai dan berlaku sanksi

dan bonus bagi pegawai.

3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di

dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat

serta peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan prinsip

responsibilitas dalam tata kelola korporat, nilai-nilai responsibilitas

telah ada dalam kegiatan di UKM (Yuliastuti, 2015). Hal ini tercermin

dalam upaya mematuhi peraturan pajak dan tanggungjawab yang

diberikan UKM kepada pelanggan. Dalam penelitian ini terdapat tiga

butir pertanyaan yaitu : memiliki NPWP, pembayaran pajak dilakukan

tepat waktu dan menanggapi komplain konsumen dengan profesional.

4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan di mana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan

66

pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip

korporasi yang sehat. Menurut Yuliastuti, 2015 penerapan

independensi oleh UKM meliputi bebas pengaruh dalam mengambil

keputusan tentang pemilihan pemasok dan rekruitmen karyawan.

Dalam penelitian ini terdapat empat butir pertanyaan yaitu : ketentuan

pemilihan pemasok, memilih pemasok sesuai kualitas barang,

merekrut pegawai melalui orang kepercayaan dan ketentuan pemilihan

pegawai.

5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan

setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul

berdasarkan perjanjian serta peraturan dan perundangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan kegiatannya perusahaan harus memperhatikan

kepentingan pihak stakeholder berdasarkan prinsip kewajaran. Hal ini

ditandai dengan perlakuan yang sama antara karyawan yang keluarga

dan non-keluarga.adanya nilai kewajaran dalam UKM menunjukkan

kepedulian hak dan kewajiban manajer UKM terhadap keadilan yang

didapat stakeholder di UKM sehingga stakeholder merasa puas

dengan kebijakan manajer UKM (Yuliastuti, 2015). Dalam penelitian

ini terdapat lima butir pertanyaan yaitu : pegawai berasal dari

keluarga, pegawai berasal dari non-keluarga, perbedaan kompensasi

terhadap pegawai dari luar keluarga dan non-keluarga, menjelaskan

67

pola penggajian kepada pegawai dan monitoring dan evaluasi dengan

pegawai.

Tabel 4.3 Dimensi dan Indikator

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran

Penggunaan

informasi

akuntansi

(Holmes

dan

Nicholls,

1988)

informasi

statuori

Neraca Skala likert :

1. Tidak

pernah

2. Jarang

3. Kadang-

kadang

4. Sering

5. Selalu

Laporan laba/rugi

Laporan biaya produksi

Laporan perubahan ekuitas

Laporan arus kas

Informasi

anggaran

Anggaran arus kas

Anggaran penjualan

Anggaran biaya produksi

Anggaran biaya operasi

Informasi

tambahan

Laporan persediaan

Laporan gaji karyawan

Laporan jumlah produksi

Laporan biaya produksi

Good

corporate

governance

(Yuliastuti,

2015)

Transparansi Pencatatan transaksi pembelian Skala likert :

1. Tidak

pernah

2. Jarang

3. Kadang-

kadang

4. Sering

5. Selalu

Pencatatan transaksi penjualan

Laporan tiap tahun

Penggajian pegawai dilakukan

tepat waktu

Penggajian pegawai sesuai

kesepakatan awal

Akuntabilitas Pemisahan fungsi

Tata tertib pegawai

Rincian tugas

Sanksi dan bonus

Tanggung

jawab

Memiliki NPWP

Pajak dibayar tepat waktu

Menanggapi komplain

Independensi Peilihan pemasok

Pemasok sesuai kualitas

Merekrut pegawai

Pemilihan pegawai

Kesetaraan

dan kewajaran

Asal pegawai

Perbedaan kompensasi

Pola penggajian pegawai

Monitoring dan evaluasi

68

Tabel di atas merupakan butir-butir instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini :

Berilah tanda centang ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang ada.

Tabel 4.4 Instrumen Penggunaan Informasi Akuntansi

Berapa sering anda

menggunakan informasi

akuntansi selama

mengelola perusahaan,

dari buku catatan

berikut :

Selalu Sering Kadang-

kadang

Jarang Tidak

pernah

Neraca

Laporan laba/rugi

Laporan biaya produksi

Laporan perubahan ekuitas

Laporan arus kas

Anggaran arus kas

Anggaran penjualan

Anggaran biaya produksi

Anggaran biaya operasi

Laporan persediaan

Laporan gaji karyawan

Laporan jumlah produksi

Laporan biaya produksi

Tabel di atas merupakan jawaban salah satu responden manajer UKM.

Jika berdasarkan teori, informasi akuntansi dapat diukur dengan informasi

akuntansi statuori, informasi anggaran dan informasi tambahan. Akan tetapi

variabel ini tidak dapat diamati secara langsung dikarenakan bersifat

“abstrak”. Setiap manajer UKM berbeda-beda dalam menggunakan

informasi akuntansi, tidak semua manajer UKM menggunakan informasi-

informasi di atas secara keseluruhan. Jika peneliti mengamati dari jawaban

69

responden, pendidikan manajer juga dapat berpengaruh dalam

menggunakan informasi akuntansi. Rendahnya pendidikan manajer

membuat manajer usaha kurang mengetahui pentingnya penggunaan

informasi akuntansi dalam perusahaan.

Tabel 4.5 Instrumen Good Corporate Governance

Apakah perusahaan anda

sudah melakukan hal-hal

sebagai berikut:

Selalu Sering Kadang-

kadang

Jarang Tidak

pernah

Pencatatan setiap terjadi

transaksi pembelian

Pencatatan setiap terjadi

transaksi penjualan

Membuat laporan keuangan

tiap tahun

Penggajian pegawai

dilakukan tepat waktu

Penggajian pegawai sesuai

kesepakatan awal

Pemisahan fungsi dalam

perusahaan

Membuat tata tertib

pelaksanaan pekerjaan

Rincian tugas dan

tanggungjawab bagi

pegawai

Berlaku sanksi dan bonus

bagi pegawai

Memiliki NPWP

Pembayaran pajak

dilakukan tepat waktu

Menanggapi komplain

konsumen dengan

profesional

Ketentuan pemilihan

pemasok/distributor

Memilih pemasok sesuai

kualitas barang

Merekrut pegawai melalui

orang kepercayaan

Bersambung

70

Sambungan tabel 4.5 instrumen good corporate governance

Ketentuan pemilihan

pegawai

Pegawai berasal dari

keluarga

Pegawai berasal dari luar

keluarga

Perbedaan kompensasi

terhadap pegawai dari

keluarga dan luar keluarga

Menjelaskan pola

penggajian kepada pegawai

Monitoring dan evaluasi

dengan pegawai

Jika berdasarkan teori, good corporate governance dapat diterapkan

dalam UKM melalui lima prinsip GCG yaitu : transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas, independensi dan kewajaran. Namun variabel ini tidak dapat

diamati secara langsung dikarenakan bersifat “abstrak”. Setiap jawaban

responden mempunyai pendapat yang berbeda-beda bahkan responden tidak

menganut berdasarkan teori yang ada.

Prinsip transparansi terdiri dari pencatatan keuangan dan pola

penggajian pegawai. Berdasarkan pengalaman peneliti waktu menyebar

kuesioner banyak responden yang mengabaikan pencatatan keuangan dalam

perusahaannya. Sebagian manajer berpendapat tidak perlu melakukan

pencatatan keuangan karena usahanya bukan perusahaan besar. Dalam pola

penggajian pun manajer UKM tidak memiliki pedoman yang tetap seperti

diperusahaan besar misalnya satu bulan sekali atau setiap awal bulan.

Manajer menggaji karyawan sesuai dengan kebutuhan karyawannya.

71

Dengan kata lain jika karyawan meminta gaji sewaktu-waktu manajer usaha

langsung menggajinya.

Prinsip akuntabilitas ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas dan

kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan. Sebagian usaha kecil dan

menengah tidak mengenal adanya pembagian tugas atau pemisahan fungsi.

Semua karyawan dianggap sama dan memegang pekerjaan yang sama dari

proses prosuksi sampai penjualan. Tata tertib pelaksanaan pekerjaan pun

hanya secara lisan, masih jarang UKM yang membuat tata tertib

pelaksanaan pekerjaan dengan tertulis.

Prinsip responsibilitas tercermin dalam upaya mematuhi peraturan

pajak dan tanggungjawab yang diberikan kepada pelanggan. Masih banyak

UKM yang belum memiliki NPWP. Hal ini dikarenakan masih rendahnya

kesadaran pengusaha untuk mengurus NPWP, bahkan untuk membayar

pajak pun para manajer usaha masih tidak tepat waktu. Dalam menanggapi

komplain konsumen hampir semua UKM menanggapi secara profesional,

karena manajer UKM menerapkan prinsip “pembeli adalah raja” jadi harus

diutamakan kepuasan pelanggannya.

Prinsip independensi meliputi pemilihan pemasok dan pemilihan

pegawai. Ada manajer UKM yang memilih pemasok sesuai kualitas barang

tetapi ada juga manajer yang memilih pemasok karena sudah saling kenal.

Tetapi kebanyakan pemasok dipilih karena sudah lama menjadi pelanggan

tetap. Dalam merekrut pegawai UKM tidak melakukan pemilihan pegawai

72

sesuai jenjang pendidikan atau ketentuan pemilihan pegawai secara tetap.

Tetapi, manajer UKM menerima pegawai apabila ada yang membutuhkan

pekerjaan dan masih ada lowongan pekerjaan.

Prinsip kewajaran terdiri dari asal pegawai dari keluarga maupun non-

keluarga. Pegawai yang ada dalam UKM umunya adalah pegawai berasal

dari luar keluarga tetapi tidak jarang juga yang berasal dari keluarga. Hal ini

tidak berpengaruh dengan adanya perbedaan kompensasi terhadap pagawai

dari keluarga atau luar keluarga karena manajer UKM menganggap pegawai

adalah sama. Sedangkan untuk monitoring dan evaluasi masih jarang UKM

yang rutin melakukan hal tersebut. manajer UKM hanya melakukan

monitoring dan evaluasi jika diperlukan saja.

Prinsip tata kelola korporat pada perusahaan besar memang tidak

sepenuhnya bisa diaplikasikan di UKM (Yuliastuti, 2015). Hal ini

dikarenakan masih terdapat kebiasaan-kebiasaan di UKM, misalnya : bahasa

yang digunakan antara karyawan dan manajer masih menggunakan bahasa

daerah, tidak diberlakukannya sanksi dan bonus apabila kinerjanya bagus

dikarekan tidak enak hati karena karyawannya tetangganya sendiri.

Kuesioner penelitian tersebut sudah didistribusikan ke 250 responden.

Respon yang diberikan responden cukup baik sehingga validitas konstruk

kuesioner penggunaan informasi akuntansi dan good corporate governance.

dinyatakan valid. Peneliti juga sudah berkonsultasi dengan para ahli atau

dosen pembimbing.

73

4.1.4 Analisis Jalur atau Path

Analisis jalur (path analisis) merupakan pengembangan lebih lanjut

dari analisis regresi berganda dan bivariate. Analisis jalur ingin menguji

persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel eksogen dan endogen

sekaligus memungkinkan pengujian terhadap variabel intervening atau

variabel antara. Disamping itu analisis jalur juga dapat mengukur hubungan

langsung antar variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung

antar variabel dalam model (Ghozali, 2013).

Dalam penelitian ini Standardized Direct Effect yang akan

menjelaskan besarnya pengaruh langsung dari Pendidikan Manajer (PM)

dan Skala Usaha (SU) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA).

Pendidikan Manajer (PM), Umur Perusahaan (UP) dan Skala Usaha (SU)

terhadap Good Corporate Governance (GCG).

Variabel Pendidikan Manajer (PM) berpengaruh langsung sebesar

0.279 terhadap Good Corporate Governance (GCG). Variabel Skala Usaha

(SU) berpengaruh langsung yang lebih lemah terhadap Good Corporate

Governance (GCG) yakni sebesar 0.028. Sedangkan Umur Perusahaan juga

memiliki pengaruh langsung sebesar 0.046 terhadap Good Corporate

Governance (GCG).

Variabel Pendidikan Manajer (PM) memiliki pengaruh langsung

terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) sebesar 0.030. Skala

Usaha (SU) memiliki pengaruh langsung lebih kuat daripada Pendidikan

Manajer sebesar 0.130 terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA).

74

Sedangkan Good Corporate Governance (GCG) memiliki pengaruh

langsung yang lebih kuat terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA)

yakni sebesar 0.214.

Besarnya hasil pengaruh tidak langsung Pendidikan Manajer (PM)

terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate

Governance (GCG). Pengaruh tidak langsung Umur Perusahaan (UP)

terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate

Governance (GCG) dan pengaruh tidak langsung Skala Usaha (SU)

terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate

Governance (GCG).

Variabel Pendidikan Manajer (PM) memiliki pengaruh tidak langsung

terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate

Governance (GCG) sebesar 0.060. Umur Perusahaan (UP) memiliki

pengaruh tidak langsung terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA)

melalui Good Corporate Governance (GCG) sebesar 0.010. Sedangkan

Skala Usaha (SU) memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Penggunaan

Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate Governance (GCG)

sebesar 0.006.

Pengaruh total effect dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Pengaruh total Pendidikan Manajer terhadap GCG memiliki nilai yang

sama dengan pengaruh langsung (direct effect) karena tidak ada hubungan

lain yang mempengaruhi. Pengaruh total Skala Usaha terhadap GCG

75

memiliki nilai yang sama dengan pengaruh langsung (direct effect) karena

tidak ada hubungan lain yang mempengaruhi. Pengaruh total Umur

Perusahaan terhadap GCG memiliki nilai yang sama dengan pengaruh

langsung (direct effect) karena tidak ada hubungan lain yang

mempengaruhi.

Pengaruh total Pendidikan Manajer terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi (PIA) memiliki nilai yang sama dengan pengaruh tidak langsung

(indirect effect) karena tidak terdapat hubungan lain yang mempengaruhi.

Sedangkan pengaruh total (total effect) Skala Usaha terhadap Penggunaan

Informasi Akuntansi (PIA) memiliki nilai sebesar 0.130 dari pengaruh

langsung (direct effect) dan 0.006 dari hubungan tidak langsung (indirect

effect) melalui Good Corporate Governance (GCG). Sehingga pengaruh

total dari Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA)

sebesar 0.136. Pengaruh total Umur Manajer terhadap Penggunaan

Informasi Akuntansi (PIA) memiliki nilai yang sama dengan pengaruh tidak

langsung (indirect effect) karena tidak terdapat hubungan lain yang

mempengaruhi. Pengaruh total (total effect) dari Good Corporate

Governance (GCG) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA)

memiliki nilai yang sama dengan pengaruh tidak langsung (indirect effect)

karena tidak terdapat hubungan lain yang mempengaruhi.

4.1.5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur

(path analysis) untuk mengetahui hubungan dua variabel penggunaan

76

informasi akuntansi dan good corporate governance, pendidikan manajer,

umur perusahaan serta skala usaha. Berikut adalah gambar pengujian

hipotesis menggunakan analisis jalur :

Gambar 4.1 Path Diagram

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2016

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis yang

diterima ditunjukkan dengan garis lurus. Dapat dilihat variabel yang

berpengaruh adalah hubungan antara Pendidikan Manajer (PP) tehadap

Good Corporate Governance (GCG), Skala Usaha (SU) terhadap

Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dan pengaruh Good Corporate

Governance (GCG) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA).

Sedangkan hipotesis yang ditolak ditunjukkan dengan garis putus-putus.

Variabel yang tidak terbukti berpengaruh adalah Pendidikan Manajer (PM)

terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA), Umur perusahaan (UP)

terhadap Good Corporate Governance (GCG) dan Skala Usaha (SU)

terhadap Good Corporate Governance (GCG).

Penggunaan

Informasi

Akuntansi

Good

Corporate

Governance

Skala Usaha

Umur

Perusahaan

e e

Pendidikan

Manajer

77

Kriteria taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

5% (a=0,05) yakni kepercayaan sebesar 95%. Tabel 4. merupakan hasil

perhitungan indeks goodness of fit yang menunjukkan apakah model yang

digunakan telah sesuai dengan cut-off valuenya sehingga dapat menyatakan

apakah model akan ditolak atau diterima.

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Indeks Goodness of Fit

No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Putusan

1 X²-Chi Square Kecil 0.091 fit

2 Significance Probability ≥ 0.05 0.763 fit

3 RMSEA ≤ 0.08 0.000 fit

4 GFI ≥ 0.90 1.000 fit

5 AGFI ≥ 0.90 0.997 fit

6 CMIN/DF ≤ 2.00 0.091 fit

7 TLI ≥ 0.95 1.282 fit

8 CFI ≥ 0.95 1.000 fit

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2016

Hasil dari perhitungan indeks goodness of fit dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. X²- chi square sebesar 0.091 sehingga model penelitian secara

keseluruhan dinyatakan fit atau memuaskan.

b. Probability levelnya sebesar 0.763 ≥ 0.05 sehingga model penelitian

secara overall dinyatakan fit yang berarti bahwa secara signifikan

model teoritis dengan data penelitian memiliki kesesuaian yang baik.

c. Nilai RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) sebesar

0.000 sehingga dapat dilihat bahwa model fit.

d. Nilai GFI (Goodness of Fit Index) sebesar 1.000 ≥ 0.90 sehingga

model penelitian secara overall dinyatakan fit. Hal ini berarti bahwa

78

99% keberadaan model mampu dijelaskan oleh variabel-variabel

penelitian yang dianalisis. Nilai GFI menunjukkan bahwa variabel

penelitian mempunyai kontribusi yang relatif besar terhadap

keberadaan model.

e. Nilai AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) sebesar 0.997 ≥ 0.90

sehingga dapat disimpulkan bahwa model fit.

f. Nilai CMIN/DF sebesar 0.091 ≤ 2.00. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa model sangat fit.

g. Nilai TLI (Tucker Lewis Index) sebesar 1.282 ≥ 0.95 sehingga dapat

disimpulkan bahwa model penelitian yang digunakan fit.

h. Nilai CFI (Comparative Fit Index) sebesar 1.000 ≥ 0.95 sehingga

dapat disimpulkan model penelitian yang digunakan fit.

Berdasarkan nilai RMSEA (Root Mean Square Error of

Approximation) model dinyatakan memiliki kesesuaian yang baik. Akan

tetapi berdasarkan X²- chi square, probability level, goodness of fit index

(GFI), adjusted goodness of fit index (AGFI), CMIN/DF, tucker lewis index

(TLI), dan comparative fit index (CFI) relatif baik maka secara overall

model dinyatakan good fit. Dengan demikian maka dinyatakan bahwa

secara signifikan tidak terdapat perbedaan antara model teoritis yang

dikembangkan dengan data penelitian, bahkan memiliki kesesuaian yang

baik seperti yang disyaratkan dalam model path analysis.

Tabel berikut menunjukkan hasil output AMOS 21.0 untuk pengujian

hiotesis dengan menggunakan path analysis.

79

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regression Weight

Estimate S.E. C.R. P Label

GCG <--- UP .051 .077 .657 .511

GCG <--- SU .044 .111 .400 .689

GCG <--- PM .864 .214 4.041 ***

PIA <--- SU .217 .114 1.904 .057

PIA <--- GCG .223 .074 3.007 .003

PIA <--- PM .097 .229 .424 .672

Sumber : Data primer yang diolah 2016

Tabel 4.8 Standardized Regression Weight

Estimate

GCG <--- UP .046

GCG <--- SU .028

GCG <--- PM .279

PIA <--- SU .130

PIA <--- GCG .214

PIA <--- PM .030

Sumber : Data primer yang diolah 2016

Pengaruh variabel Umur Perusahaan (UP) terhadap Good Corporate

Governance (GCG) memiliki nilai estimasi parameter sebesar 0.046 dengan

nilai p-value < 0.001. Nilai tersebut dinyatakan tidak signifikan karena nilai

p-value > 0.001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa GCG tidak dapat

dipengaruhi oleh Umur Perusahaan (UP). Untuk variabel Skala Usaha (SU)

terhadap Good Corporate Governance (GCG) nilai estimasi parameter

sebesar 0.028 dengan nilai p-value < 0.001. Nilai tersebut juga dinyatakan

tidak signifikan karena nilai p-value > 0.001. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa GCG tidak dapat dipengaruhi oleh Skala Usaha. Sedangkan variabel

Pendidikan Manajer (PM) terhadap Good Corporate Governance (GCG)

80

memiliki nilai estimasi parameter sebesar 0.279 dengan nilai p-value <

0.001. Nilai tersebut dinyatakan signifikan karena nilai p-value < 0.001.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa GCG dapat dipengaruhi oleh

Pendidikan manajer.

Variabel Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat dipengaruhi

oleh Skala Usaha (SU) karena memiliki nilai estimasi parameter sebesar

0.130 dengan nilai p-value 0.057. Pengaruh tersebut dinyatakan signifikan

karena nilai p-value < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat dipengaruhi oleh Skala Usaha

(SU). Variabel Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) juga dapat

dipengaruhi oleh Good Corporate Governance (GCG) karena memiliki nilai

estimasi parameter sebesar 0.214 dengan nilai p-value 0.003. Pengaruh

tersebut dinyatakan signifikan karena nilai p-value < 0.05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat

dipengaruhi oleh Good Corporate Governance (GCG). Variabel Pendidikan

Manajer (PM) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi PIA memiliki

nilai estimasi parameter sebesar 0.030 dengan nilai p-value 0,672. Pengaruh

tersebut dinyatakan tidak signifikan karena nilai p-value < 0.05. sehingga

dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) tidak

dapat dipengaruhi oleh Pendidikan Manajer (PM). Sedangkan pada tahap

selanjutnya yakni perlu adanya analisis koefisien determinasi atau squared

mutiple correlation yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel eksogen.

81

Nilai koefisien determinasi (R-Square) untuk variabel Good

Corporate Governance (GCG) dinyatakan oleh Squared Mutiple

Correlation dengan nilai 0.078. dengan ini berarti bahwa 7.8% GCG dapat

dijelaskan oleh Pendidikan manajer (PP), Umur Perusahaan (UP) dan Skala

Usaha (SU) sedangkan sisanya yakni 92.2% dipengaruhi oleh variabel lain.

Nilai koefisien determinasi (R-Square) untuk variabel Penggunaan

Informasi Akuntansi (PIA) dinyatakan oleh Squared Mutiple Correlation

dengan nilai 0.070 yang berarti bahwa 7% Penggunaan Informasi Akuntansi

(PIA) dapat dijelaskan oleh GCG sedangkan sisanya yakni 93% dijelaskan

oleh variabel lain.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah pengaruh pendidikan

manajer terhadap penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan dari hasil

pengolahan data dapat diketahui bahwa CR dari hubungan antara

pendidikan manajer terhadap penggunaan informasi akuntansi sebesar 0.424

dibawah 1.96 dan tidak memenuhi syarat dari p-value 0.056 > 0.05 yang

merupakan batas maksimal dari p-value. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan dari Pendidikan Manajer

terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi oleh karena itu hipotesis pertama

dari penelitian ini ditolak.

82

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Astuti (2007) yang

mengemukakan bahwa pendidikan manajer tidak berpengaruh positif

terhadap penggunaan informasi akuntansi. Hal ini dikarenakan yang terjadi

di lapangan tidak sesuai dengan teori yang ada. Manajer yang berpendidikan

tinggi maupun rendah belum semuanya menggunakan informasi akuntansi

pada usahanya. Akibatnya mereka kesusahan dalam mengambil keputusan

untuk mengembangkan perusahaannya.

4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh positif

dan signifikan dari Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi.

Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa nilai CR dari

hubungan antara Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate

Governance sebesar 1.904 dibawah 1.96 yang merupakan syarat dari CR

dengan p-value 0.057 < 0.05 yang merupakan batas maksimal dari p-value.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang

signifikan dari Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi oleh

karena itu hipotesis kedua dari penelitian ini dapat diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Astuti (2007) yang

mengemukakan terdapat pengaruh positif antara skala usaha terhadap

penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan

menengah. Skala usaha terbukti dapat mempengaruhi penggunaan

informasi akuntansi, apabila suatu perusahaan mempunyai jumlah karyawan

83

yang relatif banyak hal ini juga mendorong peningkatan dalam menyediakan

informasi akuntansi statuori, anggaran dan informasi tambahan.

4.2.3 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Penggunaan

Informasi Akuntansi

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh positif

dan signifikan dari good corporate governance terhadap penggunaan

informasi akuntansi. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui

bahwa nilai CR dari hubungan antara pendidikan manajer Terhadap good

corporate governance sebesar 3.007 diatas 1.96 yang merupakan syarat

dari CR dengan p-value 0.003 < 0.05 yang merupakan batas maksimal dari

p-value. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang

signifikan dari good corporate governance terhadap penggunaan informasi

akuntansi oleh karena itu hipotesis ketiga dari penelitian ini dapat diterima.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tata kelola perusahaan yang

baik dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi. Dengan adanya

tata kelola yang baik dapat meningkatkan tanggungjawab bagi

shareholdernya. Penggunaan informasi akuntansi dalam perusahaan dapat

digunakan sebagai pengambilan keputusan sehingga hal itu dapat

meningkatkan usaha yang lebih baik.

Hasil penelitian Maskur (2012) menyatakan bahwa sebagian UKM

telah menerapkan GCG dengan baik, jika dilihat per prinsip GCG, UKM

masih buruk dalam menerapkan asas transparansi dan akuntabilitas,

84

sedangkan untuk asas responsibilitas, independensi dan kewajaran sudah

dilaksanakan dengan baik.

4.2.4 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Good Corporate Governance

Hipotesis keempat dari penelitian ini adalah adanya pengaruh positif

yang signifikan dari Pendidikan manajer terhadap Good Corporate

Governance. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa

nilai CR dari hubungan antara Pendidikan manajer Terhadap Good

Corporate Governance sebesar 4.041 jauh diatas 1.96 yang merupakan

syarat dari CR dengan p-value < 0.01 kurang dari 0.05 yang merupakan

batas maksimal dari p-value. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh positif yang signifikan dari Pendidikan manajer Terhadap Good

Corporate Governance oleh karena itu hipotesis keempat dari penelitian ini

dapat diterima.

Hasil penelitian ini belum ada di penelitian sebelumnya karena di

penelitian ini peneliti menambah variabel baru yakni Good Corporate

Governance sebagai variabel intervening. Dari hasil penelitian tersebut

dapat disimpulkan bahwa tingginya pendidikan formal yang ditempuh

manajer atau manajer perusahaan dapat mempengaruhi tata kelola

perusahaan.

4.2.5 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate Governance

Hipotesis kelima dari penelitan ini adalah tidak adanya pengaruh

positif yang signifikan dari Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate

Governance. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa

85

nilai CR dari hubungan antara Umur Perusahaan terhadap Good Corporate

Governance sebesar 0.657 dibawah 1.96 dan tidak memenuhi syarat dari

CR dengan p-value 0.511 > 0.05 yang merupakan batas maksimal dari p-

value. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif

yang signifikan dari Umur Perusahaan Terhadap Good Corporate

Governance oleh karena itu hipotesis kelima dari penelitian ini ditolak.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa lamanya umur perusahaan

dalam menjalankan bisnis tidak berpengaruh dengan tata kelola perusahaan.

Kenyataan yang ada di lapangan tidak sejalan dengan yang ada diteori. Pada

saat peneliti melakukan penelitian, pada perusahaan yang berdiri sudah lama

kebanyakan sudah menerapkan prinsip good corporate governance dengan

baik. Hal itu dapat dilihat dari jawaban responden ketika peneliti sedikit

bertanya-tanya tentang pengelolaan perusahaannya. Kemungkinan umur

perusahaan tidak berpengaruh terhadap good corporate governance

dikarenakan pemilik UKM kurang bertindak bijaksana pada tata kelola

perusahaan mereka.

4.2.6 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Good Corporate Governance

Hipotesis keenam dalam penelitian ini juga tidak ada pengaruh yang

sigifikan dari Skala Usaha terhadap Good Corporate Governance.

Berdasarkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa nilai CR dari

hubungan antara Skala Usaha terhadap Good Corporate Governance

sebesar 0.400 dibawah 1.96 dan tidak memenuhi syarat dari CR dengan p-

value 0.689 > 0.05 yang merupakan batas maksimal dari p-value. Sehingga

86

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan

dari Skala Usaha Terhadap Good Corporate Governance oleh karena itu

hipotesis keenam dari penelitian ini ditolak.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja

yang bekerja pada suatu perusahaan tidak ada pengaruhnya terhadap tata

kelola perusahaan. Hal ini dikarenakan pemilik usaha belum menerapkan

prinsip tata kelola perusahaan dengan baik. Kebanyakan pemiik usaha

belum menerapkan pemisahan fungsi pekerjaan terhadap karyawan, semua

karyawan dianggap sama, karena belum adanya susunan organisasi

karyawan.

4.2.7 Pengaruh Pendidikan Manajer Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance

Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh yang

positif dan signifikan antara variabel Pendidikan Manajer terhadap

Penggunaan Informasi Akuntansi melalui Good Corporate Governance.

Pengaruh yang ditunjukkan dengan standardized indirect effect yang

menyatakan bahwa variabel pendidikan manajer memiliki pengaruh tidak

langsung tehadap penggunaan informasi akuntansi melalui Good Corporate

Governance adalah sebesar 0.060.

4.2.8 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi Melalui Good Corporate Governance

Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh

yang positif dan signifikan antara variabel Umur Perusahaan terhadap

87

Penggunaan Informasi Akuntansi melalui Good Corporate Governance.

Pengaruh yang ditunjukkan dengan standardized indirect effect yang

menyatakan bahwa variabel umur perusahaan memiliki pengaruh tidak

langsung tehadap penggunaan informasi akuntansi melalui Good Corporate

Governance adalah sebesar 0.010.

4.2.9 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi

Melalui Good Corporate Governance

Hipotesis kesembilan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh

yang positif dan signifikan antara variabel Skala Usaha terhadap

Penggunaan Informasi Akuntansi melalui Good Corporate Governance.

Pengaruh yang ditunjukkan dengan standardized indirect effect yang

menyatakan bahwa variabel skala usaha memiliki pengaruh tidak langsung

tehadap penggunaan informasi akuntansi melalui Good Corporate

Governance adalah sebesar 0.006.

Akan tetapi, dari pengaruh langsungnya yakni hasil dari standardized

direct effect sebesar 0.130 dapat dinyatakan bahwa pengaruh langsung

antara berpeluang lebih banyak menarik minat tenaga kerja. Penelitian ini

membuktikan bahwa tingginya skala usaha yang dilihat dari jumlah tenaga

kerja dapat menunjang penggunaan informasi akuntansi sehingga

memberikan penilaian yang baik untuk Good Corporate Governance.

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah

disajikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengaruh pendidikan manajer terhadap good corporate governance,

pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi, dan

pengaruh good corporate governance terhadap penggunaan informasi

akuntansi mempunyai pengaruh positif yang signifikan.

2. Pengaruh pendidikan manajer terhadap penggunaan informasi

akuntansi, umur perusahaan terhadap good corporate governance dan

pengaruh skala usaha terhadap good corporate governance tidak

terdapat pengaruh positif yang signifikan.

3. Variabel pendidikan manajer memiliki pengaruh tidak langsung

terhadap penggunaan informasi akuntansi melalui good corporate

governance sebesar 0.060, variabel umur perusahaan memiliki

pengaruh tidak langsung terhadap penggunaan informasi akuntansi

melalui good corporate governance lebih kecil yakni sebesar 0.010,

sedangkan variabel skala usaha memiliki pengaruh tidak terhadap

penggunaan informasi akuntansi melalui good corporate governance

hanya sebesar 0.006.

4. Dari penelitian ini juga terdapat pengaruh langsungnya yakni dari

standardized direct effect sebesar 0.130.

89

5.2 Saran

Atas dasar kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat

diberikan saran dan diharapkan dapat berguna bagi kemajuan perusahaan.

Adapun saran yang diajukan adalah :

1. Hendaknya para manajer perusahaan menggunakan informasi

akuntansi yang berguna untuk pengambilan keputusan yang nantinya

informasi tersebut digunakan oleh pihak ekstern dan intern untuk

mengambil tindakan dalam memajukan usahanya.

2. Pemilik usaha kecil dan menengah harusnya membuat laporan

keuangan tiap tahun atau pembukuan sehingga dari pembukuan

tersebut dapat diketahui laporan keuangan tiap tahun dan dapat

digunakan sebagai acuan untuk mengajukan tambahan modal kepada

dinas pengembangan UKM dengan rincian yang jelas.

3. Perlunya perhatian serius dari instansi-instansi terkait pengembangan

usaha kecil dan menengah, terutama hal pembukuan.

4. Seharusnya para manajer atau manajer dapat menerapkan good

corporate governance dalam perusahaannya agar usahanya dapat

dikelola dengan baik, karena good corporate governance tidak hanya

diterapkan di perusahaan besar saja tetapi bisa diterapkan di usaha

kecil dan menengah dengan menerapkan prinsip GCG yaitu

transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan

kewajaran.

90

DAFTAR PUSTAKA

Abor. J., dan Adjasi, C.K.D. 2007. Corporate Governance and The Small and

Medium Enterprises Sector : Theory and Impications. Emerald Group

Piblishing Limited. VOL. 7 NO. 2 2007.

Astuti, Era. 2007. “Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap

Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan

Menengah di Kabupaten Kudus”. Tesis. Semarang : Magister Sains UNDIP.

Aufar, Arizali. 2013. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi

Akuntansi pada UMKM”. Skripsi. Universitas Widyatama.

Bab II Tinjauan Pustaka. repository.usu.ac.id/bitstream/ (18 Agustus 2016)

Bab II-1 pdf. digilib.unila.ac.id (18 Agustus 2016)

Definisi UKM pada UMKM. http://www.rakyatmerdekaonline.com/definisi/ukm/

(12 Februari 2016).

Djaali dan Muljono, Pudji. 2007. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta.

Ferdinand, Augusty. 2000. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian

Manajemen. Semarang. UNDIP.

Fitriyah, Hadiah. 2006. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan

Informasi Akuntansi pada Usaha Menengah di Kabupaten Sidoarjo”. Tesis.

Surabaya : Pascasarjana Universitas Airlangga.

Ghozali, Imam. 2011. Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 22.0 Update

Bayesian SEM. Semarang : UNDIP.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21. Semarang : UNDIP.

Grace, Solovida. 2003. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyiapan

dan Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Peusahaan Kecil dan Menengah

di Jawa Tengah”. Tesis. Semarang : Magister Akuntansi UNDIP.

Holmes, Scott, Nicholls. 1989. An anlysis Of The Use Of Accounting Information

By Australian Small Business. Journal of Small Business Management.

James M. Reeve,. Carl S Warren,. Jonathan E,. Duchac,. Wahyuni, Ersa Tri,.

Soepriyanto, Gatot,. Jusuf, Amir Abadi,. Chaerul D,. Djakman. 2009.

Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia. Salemba Empat.

91

Kristian, Candra. 2010. “Pengaruh Skala Usaha, Umur Perusahaan, Pendidikan

manajer terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil dan

Menengah di Kabupaten Blora”. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri

Semarang.

Maskur, Any. 2012. “Analisis Pelaksanaan Good Corporate Governance di Usaha

Mikro Kecil dan Menengah Studi Kasus Pada Mitra Binaan Unit PKBL PT

Taspen (Persero)”. Tesis. Jakarta : Universitas Indonesia.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga.Yogyakarta : Salemba Empat.

Profilia, Pancar Denah. 2006. “Pengaruh Pendidikan Manajer/Manajer, Pelatihan

Akuntansi, dan Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi

dengan Variabel Moderating Ketidakpastian Lingkungan pada

Manajer/Manajer Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Pemalang”.

Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Pusat Data. http://www.hukumonline.com/pusat/data/ (17 Februai 2016).

Saendy, Gilang Anies dan Anisykurlillah, Indah. 2015. “Pengaruh Good

Corporate Governance, Kinerja Keuangan, Modal Intelektual Terhadap

Pengungkapan Modal Intelektual”. JDA. Semarang. Universitas Negeri

Semarang.

Santoso, Singgih. 2011. Structural Equation Modeling (SEM) : Konsepdan

Aplikasi dengan Amos 18. Jakarta : Gramedia.

Sari, Putri Paramita. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penggunaan Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah di

Kabupaten Wonosobo”. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Surya, Indra,. Yustiavandana, Ivan. 2006. Penerapan Good Corporate

Governance : Mengesampingkan Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha.

(edisi pertama). Prenada Media Group.

Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Andi.

UU No 20 Tahun 2008. http://hukum.unsrat.ac.id/uu/no.20/2008/ (17 Februai

2016).

UU No 32 Tahun 1998. http://hukum.unsrat.ac.id/uu/no.32/1998/ (17 Februai

2016).

92

UU No 9 Tahun 1995. http://hukum.unsrat.ac.id/uu/no.9/1995/ (17 Februai 2016),

Wahyudi, Muhammad. 2009. “Analisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil dan Menengah di

Yogyakarta”. Tesis. Semarang : UNDIP.

Widiyanti, Yayuk. 2013. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Presepsi

Pengusaha Kecil dan Menengah atas Penggunaan Informasi Akuntansi

Keuangan”. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Yuliastuti, Sinta. 2015. “Pengungkapan Penerapan Tata Kelola Korporat Pada

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah”. Skripsi.

Lampiran 1

DATA RESPONDEN

93

No Nama

UM

(th) JK Alamat JP UP PT

1

Yuni

Hartono 35 L

Jl. Untung Suropati No.

243 Boja 2 7 SMA

2 Nur Wahid 30 L

Ngandong, Plososari,

Patean 2 2 SMA

3 Siti Aji 55 P Jl. 132 Weleri 21 28 SMA

4 Kardiyono 38 L Pamriyan, Gemuh 6 11 SMA

5

Winda

Sugiarti 41 P Sirap Sari, Sukorejo 5 9 SMA

6

Anissatun

S, S.Pd 28 P

Beteng, Tamping

Winarno, Sukorejo 6 5 S1

7 Entis 31 L

Jampangan, Surokonto

Kulon, Pageruyung 2 4 SMP

8 Rukiman 48 L

Sempu, Tamping

Winarno, Sukorejo 3 15 SD

9 Mawardi 38 L

Kabunan, Ngadiwarno,

Sukorejo 4 10 SMA

10 Mastur 34 L

Jaten, Ngadiwarno,

Sukorejo 5 4 SMA

11 Hasan Basri 38 L

Sumber, Kebumen,

Sukorejo 6 13 SMA

12

Yunus

Pribadi 39 L Kalibogor, Sukorejo 4 14 SMA

13

Riris

Ardian 28 P Aromasari, Sukorejo 3 4 S1

14

Abdi

Nurmanjaya 55 L

Sudagaran, Kebumen,

Sukorejo 10 21 SMA

15

Hasan

Sukron 28 L Selokaton, Sukorejo 40 8 SD

16

Ahmad

Rozikin 28 L Krikil, Pageruyung 10 7 SMA

17 Madanuri 56 L Trimulyo, Sukorejo 2 8 SMA

18 Misri'anto 40 L

Pesantren, Bangunsari,

Pageruyung 5 15 SMP

19 Sumarsono 61 L Selokaton, Sukorejo 4 21 SMA

20

Ciptadi

Hari S 48 L

Kebon Gembong,

Pageruyung 52 18 S1

21 Sarjono, SE 47 L Kalipakis, Sukorejo 5 10 S1

22 Musodiqin 31 L Kalipakis, Sukorejo 4 6 SMA

23 Rohmadi 39 L

Gajahan, Kebon

Gembong, Pageruyung 3 12 SD

24 Yasin, SH 52 L

Jl. Sujono Sumber,

Kebumen, Sukorejo 5 7 S1

94

25

Hari

Sutanto 50 L Sukorejo 17 20 SMA

26 Arief Faeni 62 L Kalibogor, Sukorejo 12 36 SMP

27

Ahmad

Sapawi 46 L Sudagaran, Sukorejo 2 25 SMA

28

Muchamad

Chaeroni 32 L

Jl. Mekarsari No. 40-42

Weleri 6 26 SMA

29 Barkatullah 40 L Ngasinan, Weleri 6 15 SMA

30

Saefudin

Zuhri 34 L Pucangrejo, Gemuh 2 12 SMA

31 Amal 32 P Kalibogor, Sukorejo 2 7 SMA

32 Parti 40 P Kalibogor, Sukorejo 1 10 SMA

33 Warmi 45 P

Jagalan, Kebumen,

Sukorejo 2 6 SMP

34 Toladi 48 L Kalibogor, Sukorejo 2 7 SMP

35 Bejo 45 L

Tamping Winarno,

Sukorejo 4 3 SD

36

Yoga

Basuki 44 L Kalibogor, Sukorejo 1 6 SMP

37

M. Nur

Fatoni 43 L

Jl. Raya Sapen,

Sukorejo 3 7 D3

38 Imron 48 L Gemuh 12 20 S1

39

Sri

Wahyuni 30 P Kalibogor, Sukorejo 3 8 SMA

40 Suryono 35 L Kalipakis, Sukorejo 3 10 SD

41 Sri Maryati 45 P Jambon, Pageruyung 2 10 SMA

42 Paryono 42 L Tlahap, Gemuh 3 5 SMA

43 Tarmidi 50 L Selokaton, Sukorejo 2 16 SMP

44 M. Khanafi 42 L Taman Gede, Gemuh 4 8 SMA

45

Bejo

Mahmudin 45 L Kalipakis, Sukorejo 7 5 SD

46 Misdi 51 L Taman Gede, Gemuh 8 16 SMA

47 Saryadi 55 L Taman Gede, Gemuh 6 15 SMP

48 Kusaerin 60 L Gebang, Gemuh 3 10 SD

49 Ngari 50 L Selokaton, Sukorejo 3 33 SD

50 Mujanah 52 P

Donomerto, Kabunan,

Sukorejo 2 16 SD

51 Khoiriyah 42 P

Kebon Gembong,

Pageruyung 9 17 SMP

52 Giono 58 L

Sumber, Kebumen,

Sukorejo 4 17 SD

53 Biati 48 P Selokaton, Sukorejo 9 10 SMP

54 Khalimin 45 L Kalipakis, Sukorejo 3 7 SD

95

55 Rebani 54 L Kalipakis, Sukorejo 3 16 SD

56

Aan

Suryana 35 L

Blimbing, Mlatiharjo,

Patean 2 15 SMA

57

Tulus

Priyantoro 40 L

Jampangan, Surokonto

Kulon, Pageruyung 2 1 SMA

58

Rudi

Wilopo 25 L

Nogiri Pagersari,

Wirosari, Patean 2 2 SMA

59 Mujiatno 39 L

Laban, Bangunsari,

Pageruyung 3 9 SMA

60

Eko

Prasetyo 39 L

Penyangkringan,

Weleri 4 6 SMA

61 Ngadinah 55 P Sumber, Sukorejo 3 20 SMP

62 Darsini 41 P

Surokonto Wetan,

Pageruyung 2 16 SMP

63 Paidi 44 L Kalipakis, Sukorejo 3 10 SD

64 Saryadi 28 L

Laban, Bangunsari,

Pageruyung 3 3 SMA

65 Rohani 55 L Tlangu, Sukorejo 3 3 SD

66 Bagoes 27 L Mulyosari, Sukorejo 4 5 D3

67

Nur

Hidayat 39 L Kalipakis, Sukorejo 3 10 SMA

68

Novia

Paramitha 25 P Jambon, Pageruyung 1 3 D3

69 Fauzi 32 L Bogosari, Pageruyung 4 8 D3

70 Jayono 27 L Kalipakis, Sukorejo 2 5 SMA

71 Mini 32 P

Cangkring, Kebon

Gebong, Pageruyung 1 17 SMP

72

Nopriyanti,

S.Pd 48 P Sapen, Sukorejo 4 15 S1

73

Ribut

Rahayu 56 P

Kalipuru, Gedong,

Patean 2 8 SD

74

Sri

Kodriyah 38 P

Sempu, Bendosari,

Plantungan 4 5 SMA

75

Yoga

Basuki 44 L Jl. Sukorejo-Weleri 5 11 SMP

76 Soedjiman 42 L

Jl. Telogo Gedong No.

18 Weleri 5 6 SMP

77

Asha

Riskiana 25 P Jambon, Pageruyung 2 3 D3

78 Yuni Astuti 33 P Aromasari, Sukorejo 4 5 SMA

79 Sutrisno 40 L

Jl. Tamtama No. 121 A

Weleri 6 8 SMA

80 Darisman 46 L

Pundung, Bendosari,

Plantungan 5 8 SMP

96

81 Puadah 41 P

Bangunsari,

Pageruyung 5 3 SMP

82 Misri 52 L

Bangunsari,

Pageruyung 6 15 SMA

83 Nur Kholik 45 L

Jl.Condong, Terate,

Weleri 22 12 SMP

84 Tukiman 60 L Taman Gede, Gemuh 5 20 SMP

85 Kurnaeni 48 L

Bangunsari,

Pageruyung 6 15 SMP

86 Karti 46 P

Bangunsari,

Pageruyung 7 12 SMP

87

Andhika

Sandy H 29 L Jambon, Pageruyung 2 4 D3

88

Abdul

Wahid 56 L Karangdowo, Weleri 11 18 D3

89 Kumaidi 50 L

Pagerdawung,

Ringinarum 6 18 SMA

90 Yulikhah 55 P Sirap Sari, Sukorejo 3 31 SD

91 Sarmin 58 L Kalibogor, Sukorejo 6 25 SMP

92

Lena

Nurlaela 33 P Senandu, Sukorejo 5 5 S1

93

Roby

Wirowo 34 L

Jl. Sujono No. 122

Sukorejo 2 5 SMA

94

Ani

Findriyani 37 P Sirap Sari, Sukorejo 4 5 S1

95 Bariyah 45 P

Beteng, Tamping

Winarno, Sukorejo 8 15 SD

96

Antonius

Adi G 39 L Tlangu, Sukorejo 1 12 D3

97 Saryono 32 L Kalipakis, Sukorejo 7 8 SMP

98

Witoyo

Pawit 65 L

Beteng, Tamping

Winarno, Sukorejo 2 5 SD

99 Luthfiana 34 P Selokaton, Sukorejo 2 16 S1

100 Jarodi 39 L Kalipakis, Sukorejo 3 8 SMA

101 Ramini 50 P Mulyosari, Sukorejo 3 25 SD

102 Samiyatun 37 P

Kiringan, Trimulyo,

Sukorejo 2 25 SMA

103 Karnadi 25 L Sukorejo 2 6 SMA

104 Prayitno 50 L

Jetis, Parakan Sebaran,

Pageruyung 10 13 SMA

105 Warni 43 P

Kalipuru, Gedong,

Patean 3 18 SD

106 Suwoto 60 L Tlahap, Gemuh 4 20 SD

107 Tohirin 36 L Penaruban, Weleri 1 7 SMA

97

108 Yanti 30 P Kalibogor, Sukorejo 1 5 SMP

109 Atun 40 P Ngampel, Plososari 5 11 SMP

110 Istibahatun 36 P

Barangan, Mlatiharjo,

Patean 5 7 SMP

111 Yuli 37 P Jatinom, Sukorejo 4 5 SMP

112 Sarmin 46 L Bendosari, Plantungan 6 7 SMP

113 Khoerudin 45 L

Pundung, Bendosari,

Plantungan 6 7 SMP

114 Sulistiono 42 L

Kabunan, Ngadiwarno,

Sukorejo 4 3 D3

115 Darsini 44 P Karangdowo, Weleri 2 12 SMP

116 Cahyono 38 L

Pundung, Bendosari,

Plantungan 4 5 SMA

117 M. Jazuri 38 L

Jl. Tamtama No. 151

Weleri 4 3 SMA

118

Bambang

Pangestu 37 L Sukorejo 3 4 SMA

119 Ngadi 45 L

Sempu, Bendosari,

Plantungan 3 6 SMP

120

Arif

Mulyadi 38 L Kalipakis, Sukorejo 5 6 SMP

121 Suhartin 68 L Sapen, Sukorejo 1 10 SMP

122 Tumariyah 55 P Kalibogor, Sukorejo 2 10 SMA

123

Diah

Rohmiatun 37 P Kalibogor, Sukorejo 1 2 S1

124

Fredian

Angga K 25 L Selokaton, Sukorejo 2 24 D3

125 Lasmi 57 P Kalibogor, Sukorejo 2 21 SD

126 Murniatun 42 P

Jagalan, Kebumen,

Sukorejo 4 6 SMA

127 Heru 31 L Curug, Patean 3 5 SMA

128 Mahfud 33 L

Surokonto Kulon,

Pageruyung 3 6 SMA

129 Gunawan 40 L Tlangu, Sukorejo 8 4 SMP

130 Rois 62 L Kalibogor, Sukorejo 4 40 SMA

131 Pariyah 37 P Kalibogor, Sukorejo 3 18 SMP

132 Rohyan 50 L

Kalipuru, Gedong,

Patean 4 10 SMA

133

Ahmad

Syaifudin 38 L

Denokan, Tamping

Winarno, Sukorejo 9 11 SD

134

Mudi

Andriono 35 L

Jl. Raya Sukorejo

Plantungan KM 1 2 4,5 S1

135 Miftahidin 48 L Selokaton, Sukorejo 5 20 S1

98

136 Sunarman 57 L

Kabunan, Ngadiwarno,

Sukorejo 2 25 SMP

137 Rohni 42 L

Bangunsari,

Pageruyung 3 10 D3

138 Wahyuti 45 P

Blimbing, Mlatiharjo,

Patean 2 24 SD

139

Ahmad

Sukaeri 60 L

Sudagaran, Kebumen,

Sukorejo 3 25 SMP

140 Muslikhun 42 L

Laban, Bangunsari,

Pageruyung 3 17 SMA

141 Bahrun 74 L Jl. Montongsari Weleri 5 30 SMA

142

Kholiq Nur

S 21 L

Jagalan, Kebumen,

Sukorejo 4 4 SMA

143

Santoso

Bingah 26 L Sido Kumpul, Patean 2 1 SMP

144 Tinah 50 P

Tamping Winarno,

Sukorejo 4 7 SMP

145

Nova

Wilasari W 40 P

Jagalan, Kebumen,

Sukorejo 7 10 D3

146 Riyono 27 L Sukorejo 2 6 SMA

147 Agus 41 L Kauman, Sukorejo 2 21 SMP

148 Edi 63 L

Laban, Bangunsari,

Pageruyung 4 2 SMA

149 Murni 43 P

Surokonto Kulon,

Pageruyung 3 11 SMP

150 Sodikin 45 L Selokaton, Sukorejo 3 7 SMA

151 Diyanto 37 L

Surokoto Wetan,

Pageruyung 1 3 SMA

152 Purwanto 34 L

Gajahan, Kebon

Gembong, Pageruyung 2 2 SMA

153 Yono 55 L

Surokonto Wetan,

Pageruyung 1 12 SMP

154 Muhlisin 29 L Kalipakis, Sukorejo 4 4 SMP

155 Wandi 45 L

Cangkring, Kebon

Gebong, Pageruyung 12 15 SMA

156 M. Nasir 35 L

Getas Blawong,

Pageruyung 6 7 SMA

157

Slamet

Kristianto 36 L

Laban, Bangunsari,

Pageruyung 2 16 SMA

158 Khun 51 L

Laban, Bangunsari,

Pageruyung 8 32 SMA

159 Waryati 40 P Trimulyo, Sukorejo 6 25 S1

160 Susyana 60 P Jl. Sudagaran Sukorejo 3 40 SMA

161 Ibnu Faqih 30 L Selokaton, Sukorejo 3 11 SMA

99

162 Imah 43 P Pakisan, Patean 2 17 SMP

163

Yunus

Pribadi 39 L Kalibogor, Sukorejo 4

4

bl SMA

164 Fahroji 45 L

Pucakwangi,

Pageruyung 6 16 S1

165 Anwar 25 L Kalipakis, Sukorejo 4

9

bl SMA

166 Wiryono 45 L Kalipakis, Sukorejo 4 10 SMP

167 Sukono 54 L

Penyangkringan,

Weleri 4 26 SD

168 Suyitno 46 L Ngrancah, Sukorejo 1 10 SMA

169 Suudi 60 L Taman Gede, Gemuh 8 15 SMP

170 Parjuyani 48 L Kalipakis, Sukorejo 4 20 SMA

171

Siti

Mujiyanah 27 P Karangrejo, Sukorejo 9 5 SMP

172 H. Jahuri 62 L Pucaksari, Weleri 3 31 SMP

173 Ahmad Nur 35 L Sumber, Sukorejo 1 5 S1

174 Rozikin 42 L

Bangunsari,

Pageruyung 4 7 SMP

175

Paul

Santoso 46 L

Jl. Raya Utama Tengah

No. 211 Weleri 4 20 SMA

176 Masduki 36 L Taman Gede, Gemuh 3 10 SD

177 M. Darori 51 L Plososari, Patean 6 7 D3

178 Sujio 66 L Jl. Sujono 107 Sukorejo 26 21 SMA

179

Imron

Abidin 36 L Kalipakis, Sukorejo 8 10 SMP

180 Sholikhan 35 L Kalipakis, Sukorejo 7 8 SMP

181 Jurianto 49 L

Laban, Bangunsari,

Pageruyung 6 28 SMP

182

Wijaya

Kusuma 48 L

Jl. Utama Barat No.

329 Weleri 6 12 SMA

183 Sudarsono 45 L Sidomukti, Weleri 4 5 SMA

184

Yudhi

Prasetyo 32 L Cepit, Pageruyung 3 5 SMA

185

Dul

Rohman 35 L Jambon, Pageruyung 2 5 SMA

186 Joko S 33 L Ngasem, Pageruyung 3 7 SMA

187 Sabar 53 L

Blimbing, Mlatiharjo,

Patean 20 21 SMA

188 Suparman 46 L Plososari, Patean 3 4 SMP

189

Bambang

Budi S 37 L Sukorejo 3 5 D3

190 Warti 47 P Damarjati, Sukorejo 8 12 SD

100

191

Mega

Lestari 42 P Pagersari, Patean 2 5 SMA

192 Saryadi 55 L Jatinom, Sukorejo 5 15 SMP

193 Salamah 46 P Damarjati, Sukorejo 8 15 SMP

194 Ismu Alifah 35 P

Bangunsari,

Pageruyung 2 3 SMP

195

Danu

Prastiyadi 39 L Bendosari, Plantungan 6 5 SMA

196 Iswanto 42 L Kalilumpang, Patean 4 10 SMA

197 Yulianto 55 L Plososari, Patean 4 13 SMP

198 Satimah 48 P

Bangunsari,

Pageruyung 4 5 SMP

199 Muhtarudin 50 L Bendosari, Plantungan 8 10 SD

200

Endang

Sunarni 45 P Bendosari, Plantungan 12 7 SMP

Keterangan :

UM : Umur Manajer

JK : Jenis Kelamin

JP : Jumlah Pekerja

UP : Umur Perusahaan

PT : Pendidikan Terakhir

101

Lampiran 2

HASIL JAWABAN RESPONDEN

Penggunaan Informasi Akuntansi

Informasi Statuori Informasi Anggaran Informasi Tambahan

Total

PIA R

PIA

1

PIA

2

PIA

3

PIA

4

PIA

5

PIA

6

PIA

7

PIA

8

PIA

9

PIA

10

PIA

11

PIA

12

PIA

13

R1 3 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 57

R2 1 5 5 1 3 3 2 5 5 3 5 5 5 48

R3 4 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 58

R4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63

R5 3 5 5 3 3 3 1 5 5 5 5 5 5 53

R6 2 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 59

R7 2 1 4 1 1 1 4 4 4 4 2 4 4 36

R8 3 1 3 1 1 3 2 5 4 4 2 2 2 33

R9 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 4 4 4 31

R10 5 3 4 1 1 5 1 5 5 1 5 1 1 38

R11 3 5 5 2 4 5 3 4 4 5 5 4 4 53

R12 5 3 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 58

R13 5 5 5 1 1 1 5 3 5 3 5 5 5 49

R14 3 5 5 1 2 4 5 5 5 3 5 5 5 53

R15 4 3 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 54

R16 1 1 1 1 1 2 2 3 3 5 5 1 1 27

R17 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 61

102

R18 1 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

R19 1 1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 2 1 26

R20 4 5 1 2 4 4 3 1 4 2 5 1 1 37

R21 1 4 5 2 1 1 1 5 5 1 5 5 5 41

R22 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 2 4 52

R23 4 5 5 1 5 5 3 5 5 4 4 4 3 53

R24 1 3 1 2 2 4 2 1 2 4 4 1 1 28

R25 4 5 5 3 4 4 1 5 5 5 5 5 5 56

R26 5 5 5 2 5 5 5 4 4 5 5 4 5 59

R27 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 5 3 3 44

R28 1 3 2 1 1 1 2 3 3 2 2 2 2 25

R29 2 4 4 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 43

R30 1 5 5 5 1 5 5 5 5 1 5 1 1 45

R31 4 5 2 3 4 5 5 2 2 4 5 1 2 44

R32 4 4 3 2 3 4 3 4 1 4 5 2 3 42

R33 2 3 1 1 4 4 3 2 1 4 3 1 1 30

R34 3 4 2 1 4 3 3 2 2 4 5 2 1 36

R35 1 4 3 1 2 3 5 5 4 5 5 3 2 43

R36 3 5 4 4 5 5 3 4 3 2 5 4 4 51

R37 4 5 5 4 4 5 3 2 2 5 4 2 1 46

R38 4 4 2 3 5 5 3 2 3 5 4 2 1 43

R39 4 5 2 3 4 4 5 3 1 5 5 2 3 46

R40 2 5 5 2 3 3 5 5 5 1 5 5 5 51

R41 2 4 3 1 3 2 4 4 2 5 5 2 3 40

103

R42 3 5 2 3 4 4 4 2 3 4 5 2 2 43

R43 3 4 2 2 3 4 3 2 2 4 4 3 3 39

R44 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 57

R45 5 5 3 2 3 5 1 2 5 5 2 3 2 43

R46 4 5 5 3 3 4 3 5 5 5 4 5 4 55

R47 3 3 4 3 2 3 3 5 4 5 5 5 4 49

R48 3 4 1 1 3 4 5 3 2 5 5 5 4 45

R49 1 5 4 1 2 2 3 4 4 5 5 4 3 43

R50 1 3 4 1 2 4 4 4 3 5 5 5 4 45

R51 4 5 5 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 58

R52 1 3 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 54

R53 3 3 4 3 3 4 1 4 3 1 5 3 4 41

R54 1 3 4 1 2 3 5 4 3 5 5 4 3 43

R55 1 2 5 3 1 1 5 5 5 5 5 3 3 44

R56 1 2 1 1 1 3 3 5 5 5 5 3 3 38

R57 3 1 3 1 1 2 3 3 3 3 3 2 3 31

R58 1 2 4 1 3 3 5 3 1 4 5 4 2 38

R59 2 4 4 2 3 3 4 4 4 5 5 4 5 49

R60 3 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 56

R61 5 3 3 2 1 1 4 5 4 5 5 5 5 48

R62 1 5 1 1 1 4 3 1 2 5 5 2 2 33

R63 5 3 5 3 5 5 3 5 5 3 5 2 5 54

R64 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 57

R65 3 3 4 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 41

104

R66 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 61

R67 3 5 4 1 3 3 2 3 3 3 1 2 2 35

R68 5 5 4 4 3 2 5 1 3 5 5 1 1 44

R69 4 4 5 4 5 5 3 5 5 3 4 5 5 57

R70 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 59

R71 2 4 1 1 3 4 3 2 2 5 5 1 1 34

R72 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 4 4 58

R73 2 4 3 1 2 1 4 4 3 4 3 3 3 37

R74 3 4 5 4 5 4 2 4 3 2 4 5 5 50

R75 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 58

R76 3 4 4 2 4 3 3 4 4 5 5 4 4 49

R77 5 4 5 3 4 4 5 5 3 2 5 5 3 53

R78 3 5 1 2 4 4 3 2 1 4 5 1 1 36

R79 4 5 2 3 5 5 3 2 1 4 5 3 1 43

R80 3 4 3 2 4 4 5 4 3 5 4 5 5 51

R81 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 45

R82 4 4 4 3 5 5 2 5 5 5 5 5 5 57

R83 3 4 4 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 54

R84 2 4 5 3 4 4 5 4 3 5 5 5 5 54

R85 3 5 4 2 2 2 4 4 4 5 4 5 5 49

R86 2 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 5 5 50

R87 3 5 4 4 5 5 4 4 4 2 5 3 1 49

R88 1 3 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 51

R89 2 4 4 1 5 5 3 4 3 5 5 4 4 49

105

R90 1 3 3 2 4 4 3 3 2 5 5 5 2 42

R91 2 5 5 1 3 1 4 4 3 3 1 3 3 38

R92 5 4 2 2 4 4 4 1 1 5 5 3 3 43

R93 1 2 2 2 2 2 4 5 5 5 5 4 5 44

R94 5 5 1 4 4 5 5 2 2 4 5 1 1 44

R95 3 4 4 2 3 4 5 4 4 5 5 3 4 50

R96 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 4 54

R97 1 3 5 3 3 2 5 5 5 2 5 5 5 49

R98 1 3 3 1 1 1 4 4 2 4 5 3 2 34

R99 1 1 1 1 3 4 5 3 2 5 5 4 5 40

R100 1 1 4 3 3 4 3 3 1 1 4 4 4 36

R101 3 5 1 2 4 4 3 1 2 5 4 2 1 37

R102 4 5 2 3 4 5 5 3 3 5 4 3 2 48

R103 3 4 2 2 3 4 5 2 3 4 5 2 1 40

R104 4 5 2 3 4 4 5 1 1 4 4 2 1 40

R105 1 3 2 1 3 4 4 2 1 3 4 2 1 31

R106 1 5 2 1 2 3 3 4 3 4 5 2 3 38

R107 4 5 1 3 4 4 5 3 2 4 5 2 1 43

R108 3 4 3 3 4 4 3 2 1 4 5 2 2 40

R109 4 5 2 2 4 4 5 3 2 4 4 2 3 44

R110 2 4 1 1 2 3 2 1 1 5 5 2 2 31

R111 3 5 1 2 4 3 2 4 1 4 4 1 1 35

R112 2 3 4 2 4 4 1 4 1 1 4 4 4 38

R113 3 4 4 2 4 4 1 5 5 1 4 5 4 46

106

R114 5 5 5 4 4 5 2 2 1 4 4 2 1 44

R115 3 3 2 1 4 4 2 1 1 4 5 2 1 33

R116 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 49

R117 3 4 2 3 5 5 3 2 1 4 5 1 1 39

R118 4 4 2 2 4 4 3 2 1 5 5 2 1 39

R119 3 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 5 4 52

R120 1 2 5 1 2 2 5 5 5 4 4 3 5 44

R121 2 4 1 1 3 3 4 1 1 5 5 1 1 32

R122 1 4 3 3 3 3 1 1 1 5 3 2 2 32

R123 2 3 3 2 2 3 1 1 1 3 1 1 4 27

R124 1 2 5 3 1 1 4 1 1 3 1 1 1 25

R125 3 4 3 2 4 3 4 1 2 3 4 1 2 36

R126 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 5 2 3 24

R127 4 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 5 5 56

R128 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 46

R129 5 5 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 2 47

R130 1 4 5 3 1 2 1 1 1 3 2 1 3 28

R131 1 2 3 1 1 1 3 2 1 1 1 1 4 22

R132 3 4 3 3 5 5 5 3 3 5 5 4 4 52

R133 3 4 4 2 3 4 5 4 4 5 5 4 4 51

R134 1 5 5 3 5 5 1 4 4 3 5 2 2 45

R135 5 4 5 4 3 2 4 5 5 5 5 4 5 56

R136 1 1 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 55

R137 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 47

107

R138 3 3 4 2 2 3 3 4 3 5 3 3 2 40

R139 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 34

R140 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 58

R141 4 5 1 3 5 1 1 1 3 5 5 1 1 36

R142 3 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 5 5 56

R143 3 4 3 3 4 4 3 2 1 4 4 2 1 38

R144 2 3 2 1 4 4 3 3 2 4 4 1 1 34

R145 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 49

R146 4 5 5 3 5 5 4 4 5 3 5 4 4 56

R147 2 3 2 2 3 3 4 4 4 5 3 4 4 43

R148 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 5 4 4 46

R149 3 3 4 2 3 4 2 4 4 2 3 4 4 42

R150 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 3 2 2 39

R151 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 43

R152 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 47

R153 3 4 4 3 3 3 4 4 3 5 5 4 4 49

R154 1 5 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 56

R155 4 5 5 3 3 5 5 3 3 5 5 5 5 56

R156 1 2 5 3 3 3 5 5 5 5 3 5 5 50

R157 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 59

R158 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 58

R159 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49

R160 3 5 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 55

R161 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 5 1 1 21

108

R162 1 3 2 1 3 5 1 3 3 5 5 1 2 35

R163 1 5 1 1 5 5 5 1 5 5 5 1 1 41

R164 4 5 3 1 4 5 1 2 4 5 5 1 1 41

R165 1 5 5 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 54

R166 1 3 3 1 2 2 5 2 4 5 5 4 5 42

R167 2 5 3 2 4 5 5 3 3 5 5 4 3 49

R168 3 3 2 1 3 2 2 1 1 2 3 2 1 26

R169 3 4 3 2 4 3 5 5 4 5 5 5 4 52

R170 5 4 5 2 3 2 4 5 5 5 5 4 5 54

R171 2 4 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 56

R172 1 3 1 1 2 4 5 1 4 5 5 2 1 35

R173 3 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 4 4 57

R174 3 3 4 1 3 2 3 4 3 4 5 4 4 43

R175 5 5 4 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 59

R176 3 3 4 3 4 5 2 5 5 1 5 5 4 49

R177 3 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 42

R178 1 1 1 1 4 5 5 2 5 5 5 2 5 42

R179 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 60

R180 3 4 4 2 3 2 2 5 5 1 5 1 3 40

R181 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 46

R182 4 4 1 1 3 3 2 1 1 4 5 1 1 31

R183 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 57

R184 3 3 2 2 4 4 2 3 1 4 3 2 1 34

R185 3 4 4 3 5 4 4 5 5 4 3 2 5 51

109

R186 4 4 3 2 4 5 4 3 4 5 3 2 3 46

R187 4 4 2 3 5 5 3 2 3 5 4 2 4 46

R188 4 4 2 2 4 4 3 2 1 5 4 2 1 38

R189 4 5 2 3 5 5 4 2 1 5 4 3 2 45

R190 3 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 54

R191 3 4 4 2 5 5 3 1 1 3 4 1 1 37

R192 4 4 4 3 5 5 3 5 5 4 4 5 5 56

R193 3 4 5 2 5 5 3 4 4 5 4 4 4 52

R194 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 43

R195 3 4 5 2 3 2 1 4 4 2 3 5 4 42

R196 2 3 5 1 3 4 2 4 4 3 5 4 4 44

R197 2 3 3 1 4 3 2 4 3 4 2 4 4 39

R198 3 4 4 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 42

R199 2 3 4 2 4 4 1 4 4 1 2 3 3 37

R200 2 4 5 1 4 3 5 4 4 5 2 5 5 49

110

Lampiran 3

HASIL JAWABAN RESPONDEN

Good Corporate Governance

R

Transparansi Akuntabilitas Responsibilitas Independensi Kewajaran

total

GC

G

T

r

1

T

r

2

T

r

3

T

r

4

T

r

5

Ak

t 6

Ak

t 7

Ak

t 8

Ak

t 9

Rs

p

10

Rs

p

11

Rs

p

12

Id

p

13

Id

p

14

Id

p

15

Id

p

16

Kw

j 17

Kw

j 18

Kw

j 19

Kw

j 20

Kw

j 21

R1 3 5 5 5 3 2 5 3 3 1 3 5 3 5 1 1 1 3 1 3 4 61

R2 5 5 4 4 5 4 5 5 5 2 3 5 5 5 4 5 3 3 1 5 4 83

R3 5 5 1 5 5 4 1 3 5 5 5 5 3 5 5 4 1 5 1 5 1 78

R4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 2 2 1 5 5 85

R5 5 5 5 5 1 1 4 1 3 4 5 5 2 5 2 5 2 4 1 5 4 70

R6 3 3 3 5 5 4 3 3 3 1 1 5 5 5 5 2 2 4 1 5 4 68

R7 2 2 5 5 5 1 5 1 1 1 3 4 3 3 1 4 5 3 3 5 2 62

R8 4 4 4 5 5 2 3 3 2 5 4 3 4 3 2 4 1 5 1 4 4 68

R9 4 4 1 5 5 1 5 5 3 5 5 4 3 3 3 3 1 5 1 3 2 69

R10 3 3 1 5 5 3 2 1 2 5 4 4 5 3 4 4 3 5 3 4 4 69

R11 3 5 1 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 1 5 1 5 5 82

R12 5 5 3 4 5 4 3 3 3 1 1 4 5 5 1 3 5 4 1 5 4 70

R13 5 5 5 5 4 3 3 2 2 4 5 3 4 3 2 1 1 4 2 4 2 67

R14 5 5 1 5 3 2 4 5 2 1 1 5 2 5 3 4 3 5 1 5 5 67

R15 3 3 5 4 1 5 3 5 1 1 1 3 3 5 3 5 3 3 3 3 3 63

R16 2 2 1 5 5 4 3 4 4 2 3 4 5 3 3 4 2 4 3 3 4 66

111

R17 5 5 4 4 4 3 2 2 3 5 5 1 3 5 5 5 1 5 1 5 4 73

R18 5 5 2 5 5 4 4 5 3 1 5 5 1 1 3 1 2 2 1 5 5 65

R19 3 3 1 5 5 2 1 1 3 5 5 5 4 5 1 5 3 4 3 2 5 66

R20 4 4 5 3 3 4 5 3 3 5 3 4 1 1 2 2 2 4 3 4 3 65

R21 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 1 5 1 5 5 1 2 4 1 5 4 75

R22 3 3 2 4 5 4 3 5 4 1 1 5 5 5 4 4 2 4 2 4 4 70

R23 4 4 1 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 2 4 1 4 3 75

R24 2 2 2 5 5 2 3 3 2 5 4 5 3 3 1 5 1 5 1 5 3 64

R25 5 5 4 5 5 5 5 5 3 1 5 5 5 5 5 5 1 4 2 3 3 83

R26 5 5 5 5 5 1 3 2 3 1 1 4 4 5 2 1 1 5 1 3 4 62

R27 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 2 5 4 82

R28 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 1 3 5 5 5 3 91

R29 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 1 1 5 5 87

R30 5 5 5 5 5 3 4 3 4 1 5 5 5 3 3 5 3 3 3 5 4 80

R31 1 1 2 5 4 3 2 4 4 4 5 5 4 5 3 4 2 4 3 4 2 69

R32 4 4 3 5 4 3 2 3 2 5 3 4 3 4 2 3 2 3 2 4 2 65

R33 3 2 1 5 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 3 2 4 2 65

R34 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 66

R35 4 4 3 5 5 3 4 5 2 1 2 4 3 4 5 3 3 4 3 5 3 72

R36 3 5 4 3 5 1 2 1 4 5 4 5 3 5 3 3 2 4 2 4 4 68

R37 5 5 4 4 5 3 2 4 3 3 4 3 5 5 4 5 4 4 2 5 4 79

R38 5 5 4 5 3 1 2 3 3 5 5 4 4 5 4 3 2 4 1 5 3 73

R39 4 4 3 4 3 3 4 3 2 1 2 3 4 5 3 4 3 3 4 4 1 66

R40 5 5 2 5 1 4 5 5 2 2 5 5 2 1 1 1 4 4 4 5 5 68

112

R41 2 2 3 5 5 1 4 5 4 1 1 5 3 4 5 5 4 2 1 3 4 65

R42 5 5 4 4 5 3 4 4 3 5 4 5 1 5 4 4 2 4 2 4 3 77

R43 4 5 3 4 5 4 3 4 3 1 1 4 4 4 3 2 1 5 1 4 3 65

R44 3 5 4 3 4 3 2 3 4 4 2 5 4 5 4 5 4 3 3 5 3 75

R45 5 5 1 3 5 2 3 1 1 1 1 4 5 3 1 3 2 4 1 3 4 54

R46 2 4 3 4 3 2 1 2 3 4 3 5 3 5 3 2 3 4 1 4 2 61

R47 3 4 2 5 5 1 2 3 3 1 3 4 4 5 3 1 3 4 2 4 3 62

R48 2 3 2 5 5 2 3 2 4 4 3 3 4 3 1 1 2 4 2 3 1 58

R49 5 3 4 4 5 4 1 2 2 1 1 4 3 3 5 1 3 3 1 5 5 60

R50 4 4 2 3 4 3 3 5 4 5 4 5 5 4 3 2 2 4 2 3 5 71

R51 3 3 2 5 5 5 2 5 3 1 1 5 1 5 1 3 3 3 1 2 4 59

R52 1 5 5 5 5 2 5 2 3 1 1 3 5 5 5 5 2 5 4 5 3 74

R53 1 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 1 1 3 2 3 4 2 5 3 68

R54 5 5 1 5 5 3 1 4 4 1 1 5 3 5 2 3 1 5 1 5 5 65

R55 5 5 3 3 3 1 1 3 4 1 5 1 5 3 1 1 1 4 1 3 1 54

R56 5 3 1 5 5 2 1 4 4 1 5 5 5 5 5 5 3 3 3 1 4 71

R57 4 4 1 4 4 3 2 2 3 1 1 3 1 3 3 4 4 3 3 4 4 57

R58 5 5 5 5 3 1 1 4 5 3 5 3 4 3 5 1 5 1 1 4 1 69

R59 5 5 4 4 5 3 4 4 2 2 2 5 4 5 5 4 2 5 1 4 3 75

R60 5 5 4 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 2 80

R61 5 5 1 5 4 2 1 1 2 1 1 3 4 5 3 1 3 3 1 5 2 56

R62 5 5 1 5 5 2 3 2 2 1 1 5 3 5 2 4 3 3 1 5 3 63

R63 5 5 1 5 3 5 5 3 1 5 5 3 3 5 5 5 5 2 5 5 3 81

R64 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 72

113

R65 5 5 5 5 5 3 3 3 2 1 1 4 3 4 5 3 3 5 1 3 3 69

R66 5 5 5 2 2 2 5 5 1 1 5 5 5 5 5 2 3 3 3 3 3 72

R67 5 5 2 4 3 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 2 3 3 1 3 1 69

R68 5 5 4 5 5 2 5 5 3 1 1 5 5 5 4 4 2 4 1 4 4 75

R69 3 5 4 5 3 4 3 3 3 5 4 5 1 1 3 4 2 4 2 4 3 68

R70 4 4 2 2 5 5 2 3 1 1 1 3 4 4 4 3 2 4 2 1 2 57

R71 4 4 2 5 5 2 3 3 2 1 2 4 3 5 2 4 3 4 3 4 1 65

R72 4 4 3 5 3 1 3 1 3 5 5 5 1 4 5 3 3 3 1 5 1 67

R73 5 5 2 5 5 3 3 1 5 5 5 5 4 5 4 2 5 1 1 3 2 74

R74 1 1 3 4 4 2 2 1 3 2 3 4 1 2 3 2 4 4 3 5 2 54

R75 5 5 4 3 5 3 3 2 4 5 4 5 3 5 3 2 2 4 3 4 4 74

R76 5 5 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 5 3 4 3 4 3 5 3 75

R77 5 5 4 5 5 3 5 4 4 1 1 5 5 5 5 4 2 4 1 4 5 77

R78 3 4 2 4 3 2 1 4 3 5 5 4 3 3 2 3 2 4 3 5 3 65

R79 4 4 3 5 4 3 2 3 4 5 4 3 3 4 2 1 2 4 1 5 4 66

R80 2 4 3 4 4 3 2 3 2 1 2 4 4 3 3 2 3 4 1 5 2 59

R81 3 4 3 5 4 2 3 2 3 4 3 5 4 5 3 4 3 3 2 4 2 69

R82 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 4 3 5 3 5 1 5 3 5 4 83

R83 4 5 4 5 5 4 4 4 5 1 1 3 3 5 3 4 4 4 2 3 4 73

R84 3 4 3 4 4 2 3 4 3 1 4 4 5 5 3 4 1 5 2 4 3 68

R85 4 5 3 4 4 3 3 2 3 4 4 5 4 5 3 5 3 4 2 5 3 75

R86 4 4 3 5 4 5 3 2 3 1 2 4 4 5 3 2 3 3 2 4 2 66

R87 1 1 2 5 5 2 5 4 3 1 1 5 5 5 5 4 1 4 1 3 3 63

R88 5 5 1 5 5 5 4 5 3 5 4 5 3 5 2 5 1 4 1 4 3 77

114

R89 4 5 2 4 5 3 2 4 2 5 3 5 3 5 1 2 3 4 1 4 3 67

R90 2 3 2 4 4 2 2 3 1 1 2 5 4 4 5 3 3 4 1 4 3 59

R91 3 3 1 3 4 3 1 1 5 5 5 5 5 5 5 1 4 3 3 3 1 68

R92 5 5 3 4 3 3 2 2 3 4 3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 1 71

R93 4 4 1 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 3 4 1 4 3 5 4 76

R94 5 5 4 5 5 3 4 3 3 5 5 5 4 5 4 4 1 4 1 4 3 79

R95 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 5 4 5 3 4 3 4 4 5 2 74

R96 5 5 4 3 5 3 4 4 3 5 5 4 4 5 2 5 2 4 1 1 2 74

R97 5 5 5 5 1 1 2 3 3 1 4 5 5 5 5 3 3 3 5 3 5 72

R98 3 4 1 5 5 2 3 2 2 1 1 5 3 5 3 4 2 3 1 5 3 60

R99 5 5 2 5 5 1 3 4 4 1 1 5 5 5 1 5 3 3 1 5 5 69

R100 4 4 1 5 5 3 4 3 3 1 1 4 2 4 3 3 3 4 1 5 3 63

R101 2 3 2 4 4 1 2 3 2 1 1 5 4 5 3 2 2 4 1 3 2 54

R102 4 5 3 5 4 3 3 4 3 1 1 5 4 5 3 4 3 3 1 4 2 68

R103 3 4 2 4 3 2 1 3 3 5 4 5 4 5 3 2 3 4 3 4 2 67

R104 5 5 3 4 5 4 3 4 2 1 3 4 5 5 3 4 3 4 3 4 2 74

R105 3 3 1 4 3 2 2 3 3 4 3 5 4 5 3 2 1 4 2 4 2 61

R106 1 4 1 3 5 1 1 1 3 5 4 5 1 5 1 4 3 3 1 5 2 57

R107 4 5 3 4 4 1 3 2 2 1 1 5 4 4 3 3 2 4 1 2 2 58

R108 2 3 3 4 4 2 2 2 3 5 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 2 63

R109 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 1 4 2 68

R110 5 5 1 5 4 2 3 3 2 1 4 5 5 5 3 1 3 4 1 4 3 66

R111 4 5 2 4 5 3 4 2 3 5 4 4 2 5 4 4 2 4 2 4 3 72

R112 1 1 1 4 4 2 3 3 2 4 3 4 1 1 2 2 3 4 2 3 2 50

115

R113 1 1 1 4 3 3 4 3 3 5 4 5 1 1 3 2 1 5 2 4 2 56

R114 4 5 4 3 3 4 3 2 3 5 3 4 3 5 3 4 2 4 3 5 3 72

R115 4 4 2 5 4 2 4 2 3 5 2 4 3 5 3 4 3 2 3 4 3 68

R116 3 4 3 4 4 2 3 4 3 1 1 4 5 5 3 2 4 3 2 5 3 65

R117 4 5 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 2 2 1 4 1 4 4 64

R118 5 5 2 4 3 3 2 3 2 5 5 4 4 5 3 2 1 4 2 4 3 68

R119 5 5 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 1 4 3 69

R120 5 5 3 5 2 1 1 1 3 5 5 4 1 1 1 3 3 2 1 1 5 53

R121 3 4 1 4 4 2 2 3 2 1 1 3 4 5 3 4 2 4 1 5 2 58

R122 3 4 5 5 5 3 5 4 2 1 5 4 3 5 3 2 3 4 2 2 1 70

R123 5 4 1 3 3 1 1 1 1 5 5 5 5 5 4 3 5 2 2 3 1 64

R124 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 1 5 5 87

R125 3 3 1 4 3 2 3 1 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 1 59

R126 1 4 2 5 2 1 3 1 1 1 1 2 1 4 2 4 1 4 1 3 2 44

R127 3 5 4 4 4 3 4 3 3 5 3 5 3 4 3 4 1 5 1 4 2 71

R128 3 4 3 4 4 3 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 2 5 2 5 3 76

R129 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 53

R130 4 4 1 4 3 1 1 2 5 5 5 5 1 1 3 3 3 3 1 2 1 57

R131 3 3 1 3 5 4 1 1 4 5 5 5 5 5 4 2 3 3 3 2 1 67

R132 4 5 4 5 4 3 2 3 2 5 4 5 4 5 2 1 1 4 2 5 3 70

R133 3 3 1 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 1 3 3 53

R134 4 4 1 5 5 2 1 1 3 5 4 5 3 4 4 2 1 5 1 5 1 65

R135 5 5 1 2 2 1 3 1 3 1 5 4 5 5 1 1 1 1 1 5 3 53

R136 3 5 1 5 5 3 3 2 2 1 1 5 3 3 2 5 5 3 1 1 2 59

116

R137 3 3 2 3 2 2 3 3 4 1 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 56

R138 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 4 4 3 2 4 3 3 2 3 57

R139 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 2 55

R140 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 67

R141 5 5 5 5 5 1 3 5 1 5 5 5 5 5 5 1 3 3 1 2 3 75

R142 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 85

R143 4 3 2 4 4 3 3 2 3 5 4 4 3 3 4 3 2 2 2 4 3 64

R144 4 4 3 4 3 2 2 1 3 4 4 5 3 4 2 2 1 3 2 4 2 60

R145 5 5 3 4 3 3 3 3 2 5 4 4 4 3 3 2 2 4 4 1 2 67

R146 5 5 5 4 5 4 4 4 4 1 1 3 5 5 5 4 1 4 1 4 4 74

R147 3 3 2 1 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 5 3 2 3 58

R148 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 60

R149 4 4 3 4 4 3 2 3 2 1 1 5 4 5 3 2 3 4 2 4 3 63

R150 5 5 4 4 4 3 3 3 3 5 5 4 4 5 3 3 2 4 2 5 4 76

R151 3 5 3 4 5 3 2 4 3 4 3 5 3 5 3 2 3 4 1 5 3 70

R152 3 5 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 5 4 3 2 4 2 4 1 69

R153 4 5 3 4 4 1 3 3 2 1 3 5 3 4 3 4 2 4 1 4 2 63

R154 5 5 4 4 3 2 3 1 3 3 2 4 5 4 3 4 3 4 2 4 2 68

R155 5 5 4 5 5 1 3 5 4 5 5 5 4 5 1 3 3 3 1 2 3 74

R156 5 5 4 5 5 2 3 2 2 5 4 4 3 3 5 5 5 3 2 5 4 77

R157 5 5 5 4 4 3 4 3 3 5 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 74

R158 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 68

R159 5 5 5 5 5 2 5 2 3 5 5 5 4 5 1 2 1 5 1 3 4 74

R160 1 5 1 5 5 1 1 1 2 5 5 2 2 1 1 2 1 5 1 5 5 52

117

R161 2 2 1 4 3 3 3 2 4 5 5 4 5 5 3 3 2 4 2 5 3 67

R162 5 5 4 4 4 3 2 3 4 3 4 5 5 4 3 2 4 5 4 5 5 78

R163 4 4 2 5 4 3 4 2 4 3 2 3 5 5 3 3 3 5 3 4 3 71

R164 3 3 1 4 4 3 4 4 3 1 3 5 5 5 2 3 2 4 1 3 4 63

R165 2 3 1 5 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 1 2 4 3 4 2 58

R166 3 4 3 4 3 2 2 1 2 5 5 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 63

R167 5 5 1 5 5 3 2 3 3 1 1 4 5 5 4 3 1 5 1 5 3 67

R168 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5 5 4 3 3 2 3 3 5 5 4 79

R169 3 3 2 3 4 2 2 1 3 3 4 3 5 5 2 4 1 5 2 3 2 60

R170 5 5 4 5 5 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 89

R171 5 5 3 4 5 3 3 2 5 5 5 4 4 5 4 4 1 3 3 3 2 76

R172 5 5 4 4 3 2 3 1 3 3 4 2 4 4 3 3 2 5 3 4 5 67

R173 5 5 4 5 5 3 5 5 5 1 1 5 2 5 2 1 3 3 1 5 4 71

R174 4 4 3 5 4 3 4 2 3 4 3 4 5 5 3 2 3 4 1 4 3 70

R175 5 5 5 3 5 1 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 1 5 1 4 5 81

R176 4 4 3 4 2 3 2 1 2 5 5 4 4 4 3 1 2 4 2 5 3 64

R177 5 5 4 4 5 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 1 4 3 70

R178 3 4 3 3 4 2 3 5 3 1 5 1 3 3 5 3 3 3 2 5 3 64

R179 5 5 4 5 2 2 3 3 3 1 5 5 5 5 3 5 3 4 1 2 5 71

R180 5 5 3 4 1 5 3 3 3 1 1 3 5 5 5 5 3 5 1 3 5 69

R181 5 5 5 5 4 3 2 4 4 4 3 5 3 4 3 2 4 3 3 4 4 75

R182 3 3 2 4 3 2 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 2 5 4 4 4 72

R183 4 4 4 5 3 3 2 3 4 5 5 4 3 4 3 4 3 4 3 5 3 75

R184 4 5 3 4 4 3 2 1 2 1 3 3 4 5 2 3 4 2 2 5 3 62

118

R185 5 3 2 4 5 3 4 4 4 5 3 5 4 5 3 5 1 3 1 5 4 74

R186 4 5 3 4 4 3 4 3 2 5 4 4 4 5 3 2 1 3 1 4 3 68

R187 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 1 4 3 81

R188 4 4 4 5 4 3 3 3 4 1 3 5 4 5 3 3 2 5 3 5 4 73

R189 5 5 4 3 4 3 2 1 4 5 5 3 4 5 4 3 3 2 3 4 3 72

R190 5 5 4 5 4 3 3 3 3 5 4 5 4 4 3 2 3 4 2 4 3 75

R191 3 3 1 4 3 3 2 3 2 1 3 4 4 5 3 2 3 4 2 5 4 60

R192 4 5 4 5 4 3 3 4 3 5 5 5 4 5 3 5 3 5 3 5 4 83

R193 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 2 4 3 63

R194 4 4 2 3 3 1 2 3 2 1 3 4 4 2 3 2 3 2 1 4 3 53

R195 1 1 3 4 5 3 2 3 3 5 3 4 1 1 2 3 1 4 2 5 3 56

R196 5 5 4 5 4 3 3 2 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 5 2 76

R197 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 2 5 4 3 2 4 3 2 2 5 2 65

R198 3 3 1 5 4 3 2 1 2 1 1 3 1 1 2 4 3 4 2 4 2 50

R199 1 1 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4 1 1 3 2 4 2 1 3 1 50

R200 3 4 3 4 5 3 4 4 3 5 3 4 5 5 3 1 3 4 1 4 2 71

119

Lampiran 4

HASIL UJI ANALISIS JALUR

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 14 .091 1 .763 .091

Saturated model 15 .000 0

Independence model 5 42.251 10 .000 4.225

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model .377 1.000 .997 .067

Saturated model .000 1.000

Independence model 5.884 .922 .883 .615

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI

rho1

IFI

Delta2

TLI

rho2 CFI

Default model .998 .979 1.022 1.282 1.000

Saturated model 1.000

1.000

1.000

Independence model .000 .000 .000 .000 .000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model .100 .100 .100

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 1.000 .000 .000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model .000 .000 3.206

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 32.251 15.821 56.229

120

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model .000 .000 .000 .016

Saturated model .000 .000 .000 .000

Independence model .212 .162 .080 .283

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model .000 .000 .127 .814

Independence model .127 .089 .168 .001

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 28.091 28.961 74.267 88.267

Saturated model 30.000 30.933 79.475 94.475

Independence model 52.251 52.562 68.743 73.743

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model .141 .146 .162 .146

Saturated model .151 .151 .151 .155

Independence model .263 .180 .383 .264

HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER

.01

Default model 8416 14535

Independence model 87 110

121

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

GCG <--- UP .051 .077 .657 .511

GCG <--- SU .044 .111 .400 .689

GCG <--- PM .864 .214 4.041 ***

PIA <--- SU .217 .114 1.904 .057

PIA <--- GCG .223 .074 3.007 .003

PIA <--- PM .097 .229 .424 .672

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

GCG <--- UP .046

GCG <--- SU .028

GCG <--- PM .279

PIA <--- SU .130

PIA <--- GCG .214

PIA <--- PM .030

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

UP <--> PM -3.298 1.620 -2.037 .042

UP <--> SU 8.002 3.158 2.534 .011

SU <--> PM .450 1.107 .406 .685

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

UP <--> PM -.146

UP <--> SU .183

SU <--> PM .029

122

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

UP

63.498 6.366 9.975 ***

SU

30.254 3.033 9.975 ***

PM

8.049 .807 9.975 ***

e1

71.362 7.154 9.975 ***

e2

78.062 7.826 9.975 ***

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

GCG

.078

PIA

.070

Matrices (Group number 1 - Default model)

Total Effects (Group number 1 - Default model)

PM SU UP GCG

GCG .864 .044 .051 .000

PIA .290 .227 .011 .223

Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

PM SU UP GCG

GCG .279 .028 .046 .000

PIA .090 .136 .010 .214

Direct Effects (Group number 1 - Default model)

PM SU UP GCG

GCG .864 .044 .051 .000

PIA .097 .217 .000 .223

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

PM SU UP GCG

GCG .279 .028 .046 .000

PIA .030 .130 .000 .214

123

Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

PM SU UP GCG

GCG .000 .000 .000 .000

PIA .192 .010 .011 .000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

PM SU UP GCG

GCG .000 .000 .000 .000

PIA .060 .006 .010 .000

124

Lampiran 5

SURAT IJIN PENELITIAN

125

FAKTOR PENENTU PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA

USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Yth : Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan

Di tempat

Bersama ini saya menyampaikan permohonan kepada Bapak/Ibu agar

berkenan meluangkan waktu sejenak untuk mengisi daftar pernyataan berikut

secara sukarela, jujur dan benar. Daftar pernyataan ini dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana penggunaan informasi akuntansi yang Bapak/Ibu peroleh

selama memimpin perusahaan.

Hasil jawaban Bapak/Ibu nantinya akan digunakan sebagai bahan

penelitian tentang sejauh mana faktor-faktor yang Bapak/Ibu gunakan dalam

menggunakan informasi akuntansi guna kemajuan perusahaan.

Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Semarang, April 2016

Hormat saya,

Mustaghfiroh

126

Lampiran 6

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

127

Lampiran 7

KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda centang ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang ada.

1. Penggunaan Informasi Akuntansi

Berapa sering anda menggunakan

informasi akuntansi selama mengelola

perusahaan, dari buku catatan berikut :

Selalu Sering Kadang-

kadang

Jarang Tidak

pernah

Neraca

Laporan laba/rugi

Laporan biaya produksi

Laporan perubahan ekuitas

Laporan arus kas

Anggaran arus kas

Anggaran penjualan

Anggaran biaya produksi

Anggaran biaya operasi

Laporan persediaan

Laporan gaji karyawan

Laporan jumlah produksi

Laporan biaya produksi

2. Good Corporate Governance

Apakah perusahaan anda sudah

melakukan hal-hal sebagai berikut:

Selalu Sering Kadang-

kadang

Jarang Tidak

pernah

Pencatatan setiap terjadi transaksi pembelian

Pencatatan setiap terjadi transaksi penjualan

Membuat laporan keuangan tiap tahun

Penggajian pegawai dilakukan tepat waktu

Penggajian pegawai sesuai kesepakatan awal

Pemisahan fungsi dalam perusahaan

Membuat tata tertib pelaksanaan pekerjaan

Rincian tugas dan tanggungjawab bagi

pegawai

Berlaku sanksi dan bonus bagi pegawai

Memiliki NPWP

Pembayaran pajak dilakukan tepat waktu

Menanggapi komplain konsumen dengan

profesional

Ketentuan pemilihan pemasok/distributor

128

Memilih pemasok sesuai kualitas barang

Merekrut pegawai melalui orang kepercayaan

Ketentuan pemilihan pegawai

Pegawai berasal dari keluarga

Pegawai berasal dari luar keluarga

Perbedaan kompensasi terhadap pegawai dari

keluarga dan luar keluarga

Menjelaskan pola penggajian kepada pegawai

Monitoring dan evaluasi dengan pegawai

Data Responden

1. Nama Pemilik :...................................................................................

2. Alamat :...................................................................................

Kelurahan :...................................................................................

Kecamatan :

3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Umur :...................................................................................

5. Masa usaha (umur perusahaan sampai saat ini) :.................................tahun

6. Pendidikan terakhir : SD SMP SMA

Diploma Sarjana

7. Masa memimpin perusahaan :.......................................................................

8. Jenis usaha : manufaktur dagang jasa

9. Bisnis yang sudah dijalankan :..............................................................tahun

10. Jumlah karyawan :...................................................................................

11. Nama perusahaan :...................................................................................

89