faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku...

14
SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 63 77 ISSN : 1829-9946 63 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PETANI DALAM MENERIMA PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KABUPATEN PELALAWAN Rahmi Puspita Sari 1 , Rosnita 2 , Roza Yulida 3 (1) Mahasiswa Pascasarjana Universitas Riau Pekanbaru (2) & (3) Dosen pada Program Studi Magister Agribisnis Universitas Riau Pekanbaru E-mail: [email protected] Abstract: The aims of this research are: (1) To determine the implementation of KRPL Programs, (2) To analyzing dominant indicator and influence of characteristic of innovation, communication channels, agent of change, community leaders and characteristic farmers. The research was conducted in 11 villages of Pelalawan Regency in 2013. The population is manager and members of farmers as 360 people which were taken 174 people as samples. The method used is descriptive analysis and Structural Equation Models (SEM). The research showed implemention of KRPL program in Pelalawan regency accepted Rp. 47.000.00 for each group. The coast was spent for environment industry like the source of food or cattle and fish.The most dominant indicator that influences characteristic of innovation is concord of program, for communication channel is social media, for agent of change is keep the program and prevent it from any sticking, for community leaders is to educator and the characteristic of farmer is subsistence level. Farmers habit in deciding the dominant is using confirmation step. The most influent variable of farmers habit is characteristic innovation. Keywords : farmer, behavior, innovation adoption, KRPL programs. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui pelaksanaan program KRPL, 2). Menganalisis indikator yang paling dominan dan pengaruh dari variabel Karakteristik Inovasi, Saluran Komunikasi, Agen Pembaru, Tokoh Masyarakat, Karakteristik Petani. Penelitian dilakukan di 11 Desa Tahun 2013 di Kabupaten Pelalawan. Populasi penelitian adalah pengurus dan anggota kelompok tani sebanyak 360 jiwa dan jumlah sampel sebanyak 174 jiwa. Metode analisis yang digunakan analisis deskriptif dan Structural Equation Models (SEM). Penelitian menunjukkan pelaksana program KRPL di Kabupaten Pelalawan menerima dana masing-masing kelompok sebesar Rp.47.000.000,- dan dikelola untuk usaha pekarangan seperti tanaman sumber pangan atau usaha ternak dan ikan. Indikator yang paling dominan mempengaruhi karakteristik inovasi adalah kesesuaian program, untuk saluran komunikasi yaitu media masa. Untuk Agen pembaru yaitu memelihara program dan mencegahnya dari kemacetan, dan tokoh masyarakat yakni peranan tokoh masyarakat sebagai penyuluh, serta karakteristik petani adalah tingkat subsistensi. Perilaku Petani dalam pengambilan keputusan dominan dibentuk oleh tahap konfirmasi. Variabel yang paling besar dalam mempengaruhi perilaku petani adalah Karateristik Inovasi Kata Kunci : perilaku, petani, adopsi inovasi, program KRPL. PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis rempah dan obat-obatan dapat tumbuh di Indonesia. Indonesia saat ini tidak terlepas dari persoalan kritis pangan. Permintaan pangan yang semakin

Upload: lamanh

Post on 15-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 63 – 77 ISSN : 1829-9946

63

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PETANI DALAM

MENERIMA PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)

DI KABUPATEN PELALAWAN

Rahmi Puspita Sari 1, Rosnita

2, Roza Yulida

3

(1) Mahasiswa Pascasarjana Universitas Riau Pekanbaru

(2) & (3) Dosen pada Program Studi Magister Agribisnis

Universitas Riau Pekanbaru

E-mail: [email protected]

Abstract: The aims of this research are: (1) To determine the implementation of KRPL

Programs, (2) To analyzing dominant indicator and influence of characteristic of

innovation, communication channels, agent of change, community leaders and

characteristic farmers. The research was conducted in 11 villages of Pelalawan

Regency in 2013. The population is manager and members of farmers as 360 people

which were taken 174 people as samples. The method used is descriptive analysis and

Structural Equation Models (SEM). The research showed implemention of KRPL

program in Pelalawan regency accepted Rp. 47.000.00 for each group. The coast was

spent for environment industry like the source of food or cattle and fish.The most

dominant indicator that influences characteristic of innovation is concord of program,

for communication channel is social media, for agent of change is keep the program

and prevent it from any sticking, for community leaders is to educator and the

characteristic of farmer is subsistence level. Farmers habit in deciding the dominant is

using confirmation step. The most influent variable of farmers habit is characteristic

innovation.

Keywords : farmer, behavior, innovation adoption, KRPL programs.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui pelaksanaan program KRPL,

2). Menganalisis indikator yang paling dominan dan pengaruh dari variabel

Karakteristik Inovasi, Saluran Komunikasi, Agen Pembaru, Tokoh Masyarakat,

Karakteristik Petani. Penelitian dilakukan di 11 Desa Tahun 2013 di Kabupaten

Pelalawan. Populasi penelitian adalah pengurus dan anggota kelompok tani sebanyak

360 jiwa dan jumlah sampel sebanyak 174 jiwa. Metode analisis yang digunakan

analisis deskriptif dan Structural Equation Models (SEM). Penelitian menunjukkan

pelaksana program KRPL di Kabupaten Pelalawan menerima dana masing-masing

kelompok sebesar Rp.47.000.000,- dan dikelola untuk usaha pekarangan seperti

tanaman sumber pangan atau usaha ternak dan ikan. Indikator yang paling dominan

mempengaruhi karakteristik inovasi adalah kesesuaian program, untuk saluran

komunikasi yaitu media masa. Untuk Agen pembaru yaitu memelihara program dan

mencegahnya dari kemacetan, dan tokoh masyarakat yakni peranan tokoh masyarakat

sebagai penyuluh, serta karakteristik petani adalah tingkat subsistensi. Perilaku Petani

dalam pengambilan keputusan dominan dibentuk oleh tahap konfirmasi. Variabel yang

paling besar dalam mempengaruhi perilaku petani adalah Karateristik Inovasi

Kata Kunci : perilaku, petani, adopsi inovasi, program KRPL.

PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris yang

kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah

yang beraneka ragam. Berbagai jenis rempah

dan obat-obatan dapat tumbuh di Indonesia.

Indonesia saat ini tidak terlepas dari persoalan

kritis pangan. Permintaan pangan yang semakin

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

64

meningkat tidak diimbangi dengan penyediaan

pangan mengakibatkan pangan Indonesia dari

impor meningkat. Salah satu faktor dari

permasalahan kritis pangan di Indonesia yaitu

pertambahan penduduk. Peningkatan jumlah

penduduk yang pesat dari tahun ketahun

membuat pemenuhan kebutuhan pangan

menjadi hal prioritas bagi setiap orang. Begitu

juga dengan permasalahan lahan konversi yang

meningkat dan pemenuhan pangan yang masih

dibawah standart pemenuhan gizi. Untuk Hal

itu pemerintah melakukan suatu langkah

melalui upaya pemanfaatan lahan pekarangan

dengan penggunaan sumberdaya lokal yang

dikelola oleh rumah tangga yang disebut

program Kawasan Rumah Pangan Lestari

(KRPL). Program KRPL merupakan program

dari Kementrian Pertanian yang dilaksanakan

pada Tahun 2010 dan telah diterapkan

diseluruh provinsi di Indonesia yang bertujuan

untuk mengoptimalkan lahan untuk

meningkatkan produksi tanaman pangan.

Dalam menerima suatu adopsi inovasi peserta

program banyak hal yang diduga

mempengaruhi perilaku petani dalam menerima

program. Proses perubahan perilaku petani

tentu saja tidak serta merta terjadi begitu saja

tetapi ada faktor dari internal dan eksternal

yang mempengaruhi petani menerima program.

Perilaku petani terhadap Program KRPL perlu

diketahui karena keputusan untuk menerima

dan menolak keberadaan program berasal dari

petani selaku peserta. Faktor internal yang

diduga mempengaruhi yaitu karakteristik

penerima inovasi dan faktor eksternal adalah

karakteristik inovasi dan sistem sosial dalam

hal ini saluran komunikasi, agen pembaru,

tokoh masyarakat. Tujuan dalam penelitian

adalah 1) Mengetahui pelaksaan program

KRPL. 2). Menganalisis indikator yang paling

dominan dari a). Karakteristik Inovasi, b).

Saluran Komunikasi, c). Agen Pembaru, d).

Tokoh Masyarakat dan e). Karakteristik Petani.

3). Menganalisis pengaruh dari konstruk a).

Karakteristik Inovasi, b). Saluran Komunikasi,

c). Agen Pembaru, d). Tokoh Masyarakat, e).

Karakteristik Petani terhadap perilaku petani

dalam menerima program KRPL di Kabupaten

Pelalawan.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kabupaten Pelalawan

Provinsi Riau. Penentuan lokasi penelitian

dilakukan dengan sengaja (purposive).

Penelitian dimulai pada Bulan Maret 2016

sampai Bulan Juni Tahun 2016. Objek

penelitian adalah penerima program KRPL

pada Tahun 2013.

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian adalah anggota dan

pengurus kelompok penerima program KRPL

Tahun 2013 jumlah anggota sebanyak 360

petani yang tersebar di 11 Desa di Kabupaten

Pelalawan. Penetapan jumlah sampel penelitian

penulis mengacu kepada pendapat (Ghozali,

2008 dalam Haryono dan Wardoyo, 2013) yang

mengatakan syarat jumlah sampel yang harus

dipenuhi jika menggunakan analisis Structural

Equation Model (SEM) yaitu minimal 5 kali

jumlah indikator atau maksimal 10 kali jumlah

indikator. Besarnya sampel sangat

memengaruhi interprestasi SEM. Dengan

demikian jumlah sampel penelitian ini adalah:

Sampel minimal = Jumlah indikator x 5 = 29

indikator x 5 = 145 sampel

Sampel maksimal = Jumlah indikator x 10 = 29

indikator x 10 = 290 sampel

Antara rentang 145 hingga 290 sampel,

peneliti memutuskan untuk mengambil 174

sampel yaitu (29 indikatorx6) = 174 sampel.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer merupakan data yang dikumpulkan

langsung dari sumber pertama yakni anggota

dan pengurus Kelompok KRPL dengan

wawancara. Data sekunder yang dikumpulkan

berkaitan dengan monografi lokasi penelitian,

data-data pendukung atau potensi aktual

mengenai kondisi geografis ataupun data

tentang kelompok tani di Kabupaten Pelalawan.

Model dalam penelitian ini adalah

Karakteristik Inovasi (X1), Saluran

Komunikasi (X2) Agen Pembaru, Tokoh

Masyarakat (X4), dan Karakteristik Petani (X5)

(X3) dianggap sebagai variabel eksogen

(variabel bebas) terhadap Perilaku Petani (Y)

yang merupakan variabel endogen (variabel

terikat).

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

65

Gambar 1. Model SEM

Metode Analisis Data Data dianalisis secara deskriptif dengan

menggunakan Skala Likert’s Summated Rating

(SLR) dan metode Structural Equation

Modelling (SEM). Model penelitian

dikembangkan dan digambar pada path

diagram. Sebelum dilakukan analisis pengaruh,

ada beberapa uji asumi yang perlu dilakukan.

Pengujian asumsi SEM yang perlu dilakukan

adalah Uji Validitas dan Reabilitas Data,

Outliers, Normalitas Data dan Multicollinearity

dan Singularity (Latan, 2013). seluruh variabel

yang berskala ordinal terlebih dahulu

ditransformasikan tingkat kepengukurannya ke

tingkat interval melalui Method of Succesive

Interval (MSI) (Sarwono, 2010). Tahap

pengujian asumsi SEM telah terpenuhi dan

analisis dapat dilanjutkan.

Model SEM dapat dilihat pada Gambar

1, dan variabel dan indikator yang selanjutnya

dijabarkan di Lampiran 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Inovasi

Karakteristik inovasi dilihat dari keuntungan

relative, kesesuaian, kerumitan, dapat dicoba

dan dapat diamati. Hasil penelitian

menggambarkan bahwa program KRPL

memberikan keuntungan terhadap peserta

dibanding sebelum adanya program KRPL

yang terlihat dari tersedianya pasokan makanan

nabati dan hewani yang segar, pengeluaran

rumah tangga menjadi berkurang, menambah

pendapatan karena hasil tanaman pekarangan

dapat dijual. Kesesuaian program dalam

kondisi baik karena program yang dijalankan

sesuai dengan kebutuhan petani dan sesuai

dengan kondisi lahan, norma dan lingkungan,

pengalaman usahatani petani, resiko program

juga tidak besar serta tidak rumit untuk

dijalankan karena bertani adalah mata

pencaharian utama bagi petani. Tanaman

pekarangan pun dapat dicoba dalam skala kecil

dan diamati oleh petani. Hasil dari program pun

cepat dirasakan oleh petani. Berdasarkan hasil

analisis yang disajikan pada Gambar 2.

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

66

.

Gambar 2. Hasil CFA Karakteristik Inovasi

Gambar 3. Hasil Analisis Confirmantory Saluran Komunikasi

Indikator yang memiliki nilai estimate paling

besar dalam mempengaruhi konstruk

Karakteristik Inovasi adalah kesesuaian

program terhadap kebutuhan peserta program

(x1.2) sebesar 1,255, dalam hal ini program

KRPL dianggap petani mampu membantu

dalam memenuhi kebutuhan pangan

rumahtangga petani. Nilai yang terendah adalah

dapat dicoba (x1.4) sebesar 0,692. Secara

berurutan indikator yang memiliki nilai paling

besar adalah kesesuaian (x1.2) sebesar 1,255,

keuntungan relative( x1.1) sebesar 1.000, dapat

diamati (x1.5) sebesar 0.956, kerumitan (x1.3)

sebesar 0.782 dan dapat dicoba (x1.4 ) sebesar

0,692. Indikator tersebut secara berurutan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat (peserta

program) sehingga sangat penting untuk

diperhatikan dan ditingkatkan tentang program

yang akan lebih cepat diadopsi oleh

masyarakat.

Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi dilihat dari saluran

komunikasi antarpribadi dan media masa serta

saluran komunikasi yang bersifat local dan

kosmopolit. Responden dalam penelitian lebih

menyukai saluran komunikasi antarpribadi atau

tatap muka sehingga petani dapat bertanya

langsung kepada penyuluh tentang kendala

program yang dihadapi dalam pelaksanaan

ataupun yang lainnya. Saluran komunikasi

media masa kurang efektif karena petani

cenderung malas untuk membaca atau melihat

informasi yang ada dan kesannya sulit

dipahami. Untuk peserta program yang bersifat

lokalit dan kosmopolit cenderung

berkomunikasi dengan masyarakat (petani)

lokal karena petani tidak memiliki relasi diluar

desa dan sumber informasi yang didapatnya

terbatas.

Indikator yang paling besar dalam

mempengaruhi Saluran Komunikasi adalah

saluran komunikasi yang bersifat lokal (x2.3)

sebesar 1,534 dan yang terkecil adalah saluran

komunikasi antarpribadi (x2.1) sebesar 1,000.

Secara berurutan indikator yang memiliki nilai

estimate paling besar adalah saluran

komunikasi bersifat local (x2.3) sebesar 1,534,

saluran komunikasi media masa (x2.2) sebesar

1.484, saluran komunikasi bersifat kosmopolit

(x2.4) sebesar 1.003 dan saluran komunikasi

antarpribadi (x2.1) sebesar 1,000. Indikator

yang paling dominan yaitu saluran komunikasi

yang berifat lokal agar lebih diperhatikan,

karena saluran komunikasi yang bersifat lokal

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

67

Gambar 4. Hasil Analisis Confirmantory Agen Pembaru

lebih cocok untuk komunikasi yang ada

dipedesaan mengingat kebanyakan petani di

desa cenderung tertutup dengan informasi dari

luar.

Agen Pembaru

Agen pembaru (penyuluh) peranannya dalam

menyampaikan adopsi inovasi kepada petani

dengan saluran komunikasi yang baik sehingga

petani dapat berubah perilakunya dalam

menerima program KRPL. Agen pembaru telah

dapat membangkitkan semangat petani untuk

berubah dilihat dari kesenangan petani akan

program dan motivasinya. Agen pembaru dekat

dengan adopternya karena agen pembaru juga

tinggal di Desa yang sama dan menggunakan

bahasa yang sama dengan petani sehingga

komunikasi tidak terhambat, akan tetapi agen

pembaru masih belum dapat menyelesaikan

masalah petani dilapangan. Solusi dari masalah

yang dihadapi petani belum dengan serius

diatasi. Agen pembaru juga tidak memiliki

kemampuan dalam merencanakan tindakan

pembaruan dan menciptakan kemandirian

petani. Petani masih bergantung kepada

penyuluh dalam berusaha tani sehingga jika

tidak didampingi penyuluh petani cederung

malas dalam berusahatani. Agen pembaru

selalu memotivasi dan tidak bosan-bosan untuk

mendorong minat petani dalam menanam

dipekarangan. Penyuluh sering melakukan

kunjungan.

Indikator yang paling besar dalam

mempengaruhi Agen Pembaru adalah

mendorong atau menciptakan motivasi untuk

merubah pada diri peserta program (x3.4)

sebesar 1,580, hal ini karena penyuluh tidak

bosan-bosan untuk terus mengajak petani aktif

dalam menanam dan membantu menyelesaikan

masalah yang menghambat program tersebut.

Nilai yang terendah adalah menciptakan

kemandirian peserta program (x3.7) sebesar

0,711, karena ketergantungan peserta program

terhadap penyuluh masih tinggi. Secara

berurutan indikator yang memiliki nilai

estimate paling besar adalah mendorong atau

menciptakan motivasi untuk merubah pada diri

klien (x3.4) sebesar 1,580, mengadakan

hubungan perubahan (x3.2) sebesar 1.494,

merencanakan tindakan pembaruan (x3.5)

sebesar 1.292, mendiagnosis masalah (x3.3)

sebesar 1.194, memelihara program dan

mencegahnya dari kemacetan (x3.6) sebesar

1.154, membangkitkan kebutuhan untuk

berubah (x3.1) sebesar 1.000 dan Nilai yang

terendah adalah menciptakan kemandirian

adopter (x3.7) sebesar 0,711. Penyuluh masih

belum mampu untuk menciptakan kemandirian

pada diri petani untuk percaya kepada

kemampuan yang dimiliki. Sehingga petani

masih sangat bergantung kepada penyuluh

mengenai usahataninya.

Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat peranannya sebagai

penyuluh penggerak, motivator dan teladan.

Dalam suatu masyarakat biasanya ada orang-

orang tertentu yang dimintai nasehatnya oleh

anggota masyarakat lain mengenai urusan

tertentu. Tokoh masyarakat bisa menduduki

jabatan formal ataupun nonformal dalam

masyarakat.tokoh masyarakat adalah orang

yang dekat dengan anggota masyarakatnya

sehingga tingkah lakunya sering dicontoh dan

saran yang diberikannya sering dipatuhi oleh

masyarakat (Rogers, 2013). Hasil penelitian

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

68

Gambar 5. Hasil Analisis Confirmantori Tokoh Masyarakat

menunjukkan bahwa peranan tokoh masyarakat

dalam mempengaruhi petani di program KRPL

dalam kategori cukup. Tokoh masyarakat tidak

begitu mengenal dan peduli tentang progra

KRPL. Hal ini terjadi karena tidak adanya

hubungan komunikasi antara tokoh masyarakat

dengan agen pembaru. Agen pembaru tidak

mendekati diri kepada tokoh masyarakat.

Untuk hal tersebut seharusnya agen pembaru

bisa memanfaatkan peran tokoh masyarakat

untuk membantunya. Menurut Rogers (1987)

Agen pembaru dapat mengarahkan komunikasi

dan memusatkan usahanya untuk

mempengaruhi tokoh masyarakat dalam sosial

itu, agen pembaru dapat menghemat tenaga,

biaya dan waktu. Dengan menghubungi tokoh

masyarakat berarti agen pembaru tidak perlu

menghubungi adopter satupersatu karena

setelah sampai ke tokoh masyarakat ide baru itu

akan lebih cepat tersebar.

Indikator yang paling besar dalam

mempengaruhi Tokoh Masyarakat adalah tokoh

masyarakat sebagai penyuluh x4.1) sebesar

1,075, hal ini berarti tokoh masyarakat aktif

terlibat dengan program. Sehingga tokoh

masyarakat mampu mempengaruhi petani

untuk menjalankan program KRPL dengan

baik. Hasil yang terendah adalah tokoh

masyarakat sebagai motivator (x4.3) sebesar

0,778. Tokoh masyarakat memang aktif terlibat

dalam program KRPL akan tetapi perannya

sebagai motivator tidak begitu baik. Hal ini

terjadi karena tokoh masyarakat merasa tidak

memiliki tanggung jawab untuk memotivasi

petani. Tokoh masyarakat merasa penyuluh

sudah cukup dalam memotivasi sehingga

peranan ini tidak begitu diterapkan, akan tetapi

dengan dibantu motivasi oleh tokoh masyarakat

perilaku petani dalam menerima program juga

akan meningkat. Secara berurutan indikator

yang memiliki nilai estimate paling besar

adalah tokoh masyarakat sebagai penyuluh

x4.1) sebesar 1,075, tokoh masyarakat sebagai

penggerak (x2.4) sebesar 1.064, tokoh

masyarakat sebagai teladan (x4.4) sebesar

1.000 dan tokoh masyarakat sebagai motivator

(x4.3) sebesar 0,778.

Karakteristik Petani

Karakteristik petani dalam penelitian ini adalah

keterampilan, motivasi berusaha, modal

usahatani dan tingkat subsistensi. keterampilan

dan motivasi berusahatani peserta program

KRPL berada dalam kategori baik. Hal ini

berarti petani telah terampil dalam menjalankan

program KRPL karena memiliki pengalaman

yang lama dalam usahatani, dan sebagian besar

penerima program menjadi petani secara turun

temurun. Program KRPL dalam pemanfaatan

pekarangan bukan hal yang baru lagi bagi

petani, begitu juga dengan alat-alat usahatani

seperti cangkul, gembor, alat roundup, hand

sprayer, serta pupuk seperti pupuk NPK,

kandang, urea, KCL, pupuk dan pupuk SP36

yang dipakai telah bisa diusahakan dan

dilakukan sendiri oleh petani. Motivasi

berusahatani pun sangat besar karena bertani

adalah sumber pendapatan petani sehingga

petani sangat termotivasi untuk menjadi petani

yang baik dan meningkatkan produksi usaha

taninya dan menambah pendapatan untuk

kebutuhan sehari-hari. Modal usahatani dan

tingkat subsistensi berada dalam kategori

cukup. Hal ini berarti bahwa petani terbatas

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

69

Gambar 6. Hasil Analisis Confirmantory Karakteristik Petani

kesempatan untuk mendapatkan modal dalam

usahataninya. Sebagian dari petani hanya

berharap bantuan program seperti dana dari

program KRPL. Modal lanjutan petani

mendapatkannya dari pinjaman keluarga atau

tetangga karena untuk mendapatkan modal

usaha tani dari lembaga perbankan akan

membutuhkan jaminan dan prosedur yang

harus dipatuhi, sementara petani tidak memiliki

jaminan untuk meminjam. Hal ini juga terlihat

dari tingkat subsistensi yang masih kurang, hal

ini karena petani masih belum mendapatkan

pendapatan yang cukup, apa yang telah

diusahakannya masih sangat kurang dalam

memenuhi kebutuhannya.

Indikator yang paling besar dalam

mempengaruhi Karakteristik Petani adalah

modal usaha tani (x5.3) sebesar 2,730 Modal

usahatani yang berpengaruh besar dalam

membangun Karakteristik Petani, harus lebih

diperhatikan. Dengan tersedianya modal dan

kesempatan untuk mengakses modal oleh

petani maka akan meningkatkan perilaku

petani. Keterampilan yang berada pada level

yang paling rendah agar lebih ditingkatkan

karena keterampilan dalam berusahatani akan

berpengaruh terhadap hasil dari usahatani yang

dijalankan. Hasil yang terendah adalah

keterampilan (x5.1) sebesar 1,000. Secara

berurutan indikator yang memiliki nilai

estimate paling besar adalah modal usahatani

(x5.3) sebesar 2,730, tingkat subsistensi (x5.4)

sebesar 2.131, motivasi berusaha (x5.2) sebesar

1.741 dan yang terendah adalah keterampilan

(x5.1) sebesar 1,000.

Perilaku Petani

Kulsum dan Jauhar (2014) mengartikan

perilaku sebagai aktivitas yang ada pada

individu sebagai akibat dari stimulus yang

diterima, baik stimulus eksternal maupun

internal. Berarti perilaku manusia sebagian

berasal dari perilaku yang dibentuk, dan

sebagian lagi berasal dari perilaku yang

dipelajari. Dalam hal ini akan dilihat

bagaimana perilaku petani dalam mengadopsi

program KRPL dimulai dari bagaimana

perilakunya dalam tahap pengetahuan, persuasi,

pengambilan keputusan, implementasi dan

konfirmasi.

Tahap pengetahuan dalam kategori baik,

hal ini dimulai ketika petani mengetahui

tentang program KRPL yang dilakukan saat

sosialisasi. Petani mulai ingin tau tentang

program, manfaat program dan kegiatan apa

saja yang bisa dilakukan dalam program

tersebut.

Tahap persuasi terlihat dalam kategori

baik, petani senang dengan program KRPL dan

yakin bahwa program KRPL dapat dijalankan

dengan baik. Penyuluh sangat membantu petani

pada tahap persuasi ini karena petani banyak

bertanya tentang bagaimana kelanjutan

program. Pendekatan penyuluh sangat baik

kepada petani, penyuluh berusaha meyakinkan

petani yang masih ragu untuk tetap

melaksanakan program.

Tahap pengambilan keputusan dalam

kategori baik yang berarti semua penerima

program KRPL di Kabupaten Pelalawan

menerima program dengan baik. Keyakinan

petani dalam mengambil keputusan semakin

kuat setelah dilakukannya sosialisasi dan juga

praktek sekolah lapang yang dilakukan pada

bulan Maret sampai Desember 2013.

Tahap implementasi berada pada

kategori baik, hal ini berarti penerima program

KRPL menerapkan program tersebut dan aktif

dalam menjalankannya. Akan tetapi didalam

perjalanan program terlihat terdapat beberapa

kendala yang terjadi sehingga ada beberapa

desa yang berhenti mengimplementasikan

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

70

Gambar 7. Hasil Analisis Confirmantori Faktor

program, akan tetapi tidak menutup

kemungkinan untuk petani dalam memulai

program KRPL lagi, karena kendala yang

terjadi bukan dari diri petani maupun dari

inovasi progra m itu sendiri.

Tahap konfirmasi berada pada kategori

baik hal, ini terlihat bahwa petani mencari

informasi untuk menguatkan keputusan inovasi

yang telah dibuatnya, tetapi mungkin petani

akan merubah keputusannya jika memperoleh

pesan-pesan yang bertentangan. Petani di

Kabupaten Pelalawan tahun 2013 sampai saat

ini masih menjalankan program KRPL. Hal ini

karena petani senang akan program KRPL dan

merasa mudah pelaksanaannya dan mengurangi

kebutuhan belanja. Keuntungan-keuntungan

seperti itulah yang membuat petani tetap

menjalankan program KRPL ditambah dengan

dukungan penyuluh yang aktif dimasing-

masing desa untuk memberikan semangat dan

motivasi serta mencarikan solusi yang ada

didalam kelompok tani. Dengan adanya

penyuluh petani merasa diperhatikan dan

keputusannya dalam mengadopsi dirasa

didukung oeh berbagai pihak.

Perilaku Petani

Standard loading yang membangun Perilaku

Petani adalah 1.000, 0.856, 1.026, 0.663, 0,413.

Indikator y1.1 (pengetahuan) memiliki nilai

estimate dibawah 0,5, berarti y1.1 tidak

diikutkan kedalam analisis selanjutnya.

Indikator yang paling besar dalam

mempengaruhi Perilaku Petani adalah tahap

pengambilan keputusan (y1.3) sebesar 1,026

dan yang terkecil adalah tahap pengetahuan

(y1.1) sebesar 0,413. Petani kurang mengetahui

tentang program yang dijalankan akan tetapi

sangat senang dengan kegiatan-kegiatan yang

ada dalam program KRPL. Secara berurutan

nilai estimate yang paling besar adalah tahap

pengambilan keputusan (y1.3) sebesar 1,026,

tahap konfirmasi (y1.5) sebesar 1.000, tahap

implementasi (y1.4) sebesar 0.856, tahap

persuasi (y1.2) sebesar 0.663 dan yang

terendah adalah tahap pengetahuan (y1.1)

sebesar 0,413

Analisis CFA Variabel Eksogen

Hubungan negatif terjadi antara variabel

saluran komunikasi dan tokoh masyarakat yang

dikenal dengan heywood case. Heywood case

adalah istilah SEM ketika ditemukan adanya

negative error variance (Latan, 2013). Haryono

dan Wardoyo (2012) mengatakan, heywood

case merupakan hal yang seharusnya sangat

tidak mungkin terjadi karena nilai variance

tidak mungkin negatif.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

71

Gambar 8. Hasil Analisis Confirmantory Variabel Eksogen

Tabel 2. Ujian Kelayakan CFA Konstruk Eksogen

Goodness

of fit

indeks

Cut-off

Value

Hasil

Analisis

Evaluasi

model

Chi-square 302.417 406,623 Out Fit

Probability ≥ 0.05 0.000 Out Fit

RMSEA ≤0.08 0.063 Fit

GFI ≥ 0.90 0.833 Marginal

AGFI ≥ 0.90 0.793 Out Fit

CMIN/DF ≤ 2.00 1,680 Fit

TLI ≥ 0.90 0.848 Marginal

CFI ≥ 0.90 0.867 Marginal

Bila hal ini terjadi maka model perlu

diperbaiki dengan menetapkan error variance

yang sebelumnya negatif menjadi positif dan

kecil misal dengan mengganti nilai variance

pada object properties menjadi 0.001 untuk c.r

> 2,576 atau 0.005 pada c.r >1,96 (Byrne, 1998

dalam Hayono dan Wardoyo, 2012). Hasil

analisis Goodness of Fit yang dilakukan

terhadap model CFA antar variabel eksogen

yang dibangun masih belum memperlihatkan

terpenuhinya uji kelayakan model yang dapat

dilihat pada Tabel 2, berdasarkan evaluasi

model yang telah dilakukan maka disimpulkan

berada pada kondisi fit, marginal fit dan outfit.

Tabel 2 menjelaskan bahwa kategori fit

ditemukan pada RMSEA dengan 0.063, dan

CMIN/DF dengan 1.680. Kategori marginal

ditemukan pada GFI dengan 0.833, TLI dengan

0.848 dan CFI dengan 0.867 sedangkan kondisi

outfit ditemukan pada Chi square dengan

406.623, Probability dengan 0.000, dan AGFI

dengan 0.793.

Permodelan SEM Melibatkan Indikator

Yang Dinyatakan Layak

Berdasarkan hasil analisis confirmatory factor

yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya

maka diperoleh gambar lengkap SEM dengan

indikator yang dinyatakan layak pada gambar 8

berikut.

Hasil evaluasi terhadap model SEM yang

dibangun, sebagaimana terlihat pada Gambar 8

masih memperlihatkan heywood case atau nilai

estimate atau loading factor yang negatif, yakni

antara saluran komunikasi dengan perilaku

petani dalam mengambil keputusan sebesar -

0,008. Berarti ketika saluran komunikasi

meningkat sebesar satu satuan, maka perilaku

petani akan berkurang sebesar 0,008 satuan.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

72

Gambar 9. Hasil Analisis Structural Equation Model

Hal ini karena semakin panjang saluran

komunikasi semakin cenderung pula

komunikasi itu berubah, dan komunikasi

menjadi kurang baik dan lancar (Rakhmat,

1994).

Permodelan SEM Modifikasi (Modification

Indices)

Heywood case tidak dibenarkan pada saat

membangun permodelan SEM (Haryono dan

Wardoyo, 2012). Menyikapi adanya hubungan

atau nilai variance yang negatif pada model

yang telah dibangun, peneliti lalu melakukan

pengisian regression pada kotak object

properties dengan angka 1. Hasil penggantian

nilai regression tersebut dapat dilihat pada

Gambar 10. Gambar 10 memperlihatkan bahwa

hubungan negatif yang terjadi antara saluran

komunikasi dan perilaku petani dalam

mengambil keputusan tidak lagi negatif, atau

sudah menjadi 0,11. Haryono (2012)

mengatakan model dapat dimodifikasi untuk

menurunkan nilai chi square yang akan

berdampak pada kriteria pengujian menjadi

semakin fit. Salah satu caranya adalah

berpatokan pada modification indices pada

ouput analisa. Dengan modification indices

maka peneliti dapat meminimalkan

pembuangan indikator dalam satu variabel.

Hasil evaluasi terhadap model

memperlihatkan bahwa Indikator yang paling

dominan mempengaruhi karakteristik inovasi

(X1) adalah X1.2 sebesar 0,839 satuan yaitu

kesesuaian program. Program KRPL dinilai

telah sesuai dengan kebutuhan petani,

lingkungan, norma dan perilaku serta kebiasaan

petani yang memang tidak asing lagi dengan

pola menanam dipekarangan. Petani merasa ini

sangat sesuai dan mudah diterima ditambah

lagi dengan bantuan dana sehingga petani bisa

memanfaatkannya dengan baik dan lebih

beragam untuk konsumsi dan mandiri terhadap

pangan keluarga dan mengurangi pembelian,

serta menambah pendapatan dan meningkatkan

gizi keluarga dengan makanan bergizi dan

seimbang.

Indikator yang paling dominan

mempengaruhi saluran komunikasi (X2) adalah

X2.2 sebesar 0,792 satuan yaitu media masa.

Agen pembaru dalam hal ini penyuluh telah

mengembangkan cara berkomunikasi terhadap

kliennya mengingat perkembangan zaman yang

menuntut petani harus berpikir lebih luas lagi

dan mampu mencari informasi yang lebih

banyak.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

73

Gambar 10. Hasil Analisis Confirmantory Seluruh Variabel

Tabel 3. Hasil CFA setelah modifikasi

Estimate S.E. C.R. P Label

PERILAKU_PETA

NI <--- AGEN_PEMBARU .223 .093 1.661 .097 par_21

PERILAKU_PETA

NI <--- TOKOH_MASYARAKAT .462 .170 1.758 .079 par_22

PERILAKU_PETA

NI <--- KARAKTERISTIK_PETANI .172 .225 1.403 .161 par_23

PERILAKU_PETA

NI <--- KARAKTERISTIK_INOVASI .634 .122 5.711 *** par_24

PERILAKU_PETA

NI <--- SALURAN_KOMUNIKASI .040

Penggunaan media masa oleh penyuluh

merupakan hal yang baru bagi petani sehingga

dalam selingan tatap muka dengan penyuluh

petani juga dapat membaca informasi, melihat,

maupun mendengarkan hal yang kadang tidak

petani dapatkan dari penyuluh.

Indikator yang paling dominan

mempengaruhi agen pembaru (X3) adalah X3.6

sebesar 1,049 satuan yaitu memelihara program

dan mencegahnya dari kemacetan. Agen

pembaru dalam hal ini sangat ingin

mempertahankan program dilihat dari adanya

jadwal kunjungan rutin kepada kliennya dan

agen pembaru juga memberikan kebebasan

kepada klien untuk bertanya kapanpun jika

terdapat masalah ataupun hal-hal yang tidak

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

74

dimengerti petani. Agen pembaru ingin

menanamkan dalam diri klien bahwa program

yang berasal dari pemerintah tujuannya baik,

membantu dan harus tetap dijalankan. Jangan

sampai program yang digulirkan menjadi sia-

sia dan tidak didapatkannya keuntungan dari

klien tersebut.

Indikator yang paling dominan

mempengaruhi tokoh masyarakat (X4) adalah

X4.1 sebesar 0,914 yaitu tokoh masyarakat

sebagai penyuluh. Tokoh masyarakat yang

hidup ditengah masyarakatnya dinilai cukup

peduli dan aktif serta membantu penyuluh

dalam menjalani penyuluhan. Hal itu terbukti

dengan tokoh masyarakat bahkan terlibat dan

ikut mambantu dalam program KRPL karena

tujuannya adalah untuk mensejahterakan petani

dalam hal ini warga dari tokoh masyarakat ini

sendiri.

Indikator yang paling dominan

mempengaruhi karakteristik petani (X5) adalah

X5.4 sebesar 0,846 yaitu tingkat subsistensi.

Dari hasil program KRPL petani sudah merasa

cukup dengan apa yang diperolehnya dalam

program ini. Hasil dari tanaman dipekarangan

sangat membantu petani dalam mengurangi

pembeliaan bahan pokok.

Perilaku Petani (Y) dalam pengambilan

keputusan dominan dibentuk oleh y1.5 yaitu

sebesar 0,792 yaitu tahap konfirmasi. Perilaku

petani dalam mengambil keputusan didasari

oleh tahap-tahap yang telah dilewatinya dalam

program KRPL. Tahap awal adalah tahap

pengenalan dimana petani mengikuti sosialisasi

program dan mengenal program yang akan

diikutinya. Kemudian tahap persuasi dimana

petani ingin mencari tau lebih banyak tentang

program dan tahap pengambilan keputusan

dimana petani memutuskan untuk mengadopsi

program setelah melalui pertimbangan. Setelah

memutuskan untuk mengadopsi program

kemudian petani mulai mengimplementasikan

program dan terlibat didalam program serta

akan menerima hasil dari keputusannya untuk

menerima program tersebut. Akan tetapi seiring

berjalannya waktu dan melihat hasil yang

didapat ada saja hal yang akan mempengaruhi

keputusan petani tersebut dalam memandang

program yang telah diadopsinya. Tahap

konfirmasi adalah tahap dimana setelah hasil

yang didapat petani memutuskan untuk tetap

mengadopsi ataupun berhenti mengadopsi

dalam hal ini bisa jadi karena petani

menganggap hasil dari program tidak sesuai

dengan dirinya ataupun kecewa dengan

program.

Variabel yang paling besar dalam

mempengaruhi perilaku petani secara berurutan

adalah Karateristik Inovasi (X1) sebesar 0,634

satuan, Tokoh Masyarakat (X4) sebesar 0,462

satuan, Agen Pembaru (X3) sebesar 0,223

satuan, Karakteristik Petani (X5) sebesar 0,172

satuan dan Saluran Komunikasi (X2) sebesar

0,040 satuan. Apabila ditingkatkan masing-

masing variabel tersebut maka juga akan

meningkatkan perilaku petani. Variabel

Karakteristik Inovasi menjadi faktor yang

paling besar mempengaruhi perilaku petani ,

hal ini kemudian harus ditingkatkan dan

diperhatikan. Sebab keuntungan relatif,

kesesuaian dengan petani, mudah dilaksanakan,

dapat dilihat dan diamati menjadi indikator

yang sangat penting dalam merumuskan

program baru untuk diadopsikan kepada

masyarakat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang

telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1) Pelaksanaan program Pelaksaanaan KRPL

pada Tahun 2013 di adopsi oleh 11 Desa di

Kabupaten Pelalawan yang didampingi

penyuluh. Besaran dana yang diterima

masing-masing kelompok adalah

Rp.47.000.000,- dan dikelola untuk usaha

pekarangan seperti tanaman sumber pangan

atau usaha ternak dan ikan.

2) Faktor yang paling dominan dalam

membangun a). Karakteristik Inovasi (X1)

adalah kesesuaian inovasi yang disampaikan

terhadap penerima inovasi (X1.2) sebesar

0,839 satuan. b). Saluran komunikasi (X2)

adalah saluran komunikasi media masa

(X2.2) sebesar 0,792 satuan. c). Agen

pembaru (X3) adalah peranan penyuluh

dalam memelihara program pembaruan dan

mencegahnya dari kemacetan (X3.6) sebesar

1,049 satuan. d). Tokoh masyarakat (X4)

adalah peranan tokoh masyarakat sebagai

teladan (X4.4) sebesar 0,914 satuan. e).

Karakteristik petani (X5) adalah tingkat

subsistensi (X5.4) sebesar 0,846 satuan.

Itulah faktor yang mempengaruhi masing-

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

75

masing konstruk dalam mempengaruhi

perilaku petani dalam menerima program

KRPL.

3) Faktor-faktor yang paling berpengaruh

terhadap perilaku petani dalam menerima

program KRPL secara berurutan adalah

Karakteristik Inovasi (X1) sebesar 0,634

satuan, Tokoh Masyarakat (X4) 0,462

satuan, Agen Pembaru (X3) sebesar 0,223

satuan, Karakteristik Petani (X5) sebesar

0,172, Saluran Komunikasi (X2) sebesar

0,040 satuan. Artinya akan terjadi

peningkatan pada perilaku petani dalam

menerima program KRPL di Kabupaten

Pelalawan apabila dilakukan peningkatan

terhadap Karakteristik Inovasi (X1), Tokoh

Masyarakat (X4), Agen Pembaru (X3),

Karakteristik Petani (X5) dan Saluran

Komunikasi (X2).

Saran

Pemerintah harus merumuskan secara baik dan

matang tentang program yang akan diberikan

kepada masyarakat. Program yang keluar dari

pemerintah harus sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Pemerintah harus membuat

evaluasi terhadap program yang diluncurkan

agar perkembangan dana yang telah diberikan

dapat terlihat dan perubahan apa yang terjadi

pada masyarakat sasaran. Kegiatan penyuluhan

diharapkan dapat lebih ditingkatkan

peranannya dengan menggunakan saluran

komunikasi yang sesuai dengan kondisi

masyarakat dan tahap-tahap pengadopsian

dimulai dari tahap pengenalan, persuasi,

pengambilan keputusan, implementasi dan

konfirmasi. Peranan tokoh masyarakat juga

harus lebih ditingkatkan. Agen pembaru harus

mendekati tokoh masyarakat sebelum

melakukan penyuluhan kepada kliennya agar

tokoh masyarakat dapat bekerjasama. Hasil

penelitian menjelaskan bahwa faktor yang

paling mempengaruhi perilaku petani dalam

mengambil keputusan adalah Kakteristik

Inovasi (X1) dengan pengaruh sebesar 0,634.

Untuk itu perhatian pemerintah dalam membuat

program sesuai dengan karakteristik inovasi

harus lebih diperhatikan karena keuntungan

relative, kesesuaian, kerumitan, dapat dicoba

dan diamati sangat penting perannya dalam

tingkat pengadopsian.

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali. Iman., 2009, Model Persamaan

Struktural, Konsep dan Aplikasi Dengan

Program AMOS 16.0, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Haryono, Siswoyo dan Parwoto Wardoyo.

2012. Structural Equation Modeling

untuk Penelitian Manajemen

Menggunakan AMOS 18.00. Bekasi: PT

Intermedia Personalia Utama.

Kulsum, Umi & Mohammad Jauhar. 2014.

Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta:

Prestasi Pustaka Rakhmat, Jalaludin,

1994, Psikologi Komunikasi, Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Latan, Hengky., 2013, Model Persamaan

Struktural Teori dan Impelementasi

AMOS 21.0, Alphabeta, Bandung,

Indonesia

Rogers EM. dan Shoemekers F 1998,

Memasyarakatkan ide-ide baru.

Hanafie,A, peneremah. Usaha nasional.

Terjemahan dari:Communication Of

Innovations. Offset Printing. Surabaya.

Rogers, EM.2003. Diffusion Of Innovation,

Fifth Edition. The Free Press. New York.

Sarwono J. 2010, Mengubah data ordinal ke

data interval dengan metode sukses

interval (MSI). http://tnp2k.go.id,

Diakses pada tanggal 4 Januari 2016.

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/8-FAKTOR-FAKTOR... · data-data pendukung atau potensi aktual ... sebesar 1,534 dan

Rahmi P. S., Rosnita, Roza Y. : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku …

76

Lampiran 1. Variabel dan Indikator Penelitian

No Variabel Indikator Notasi

1.

2.

]3.

4.

5.

6.

Karakteristik

Inovasi (X1)

Saluran

Komunikasi (X2)

Agen Pembaru

(X3)

Tokoh

Masyarakat (X4)

Karakteristik

Petani (X5)

Perilaku Petani

(Y)

Keuntungan Relatif

Kesesuaian

Kerumitan

Dapat Dicoba

Dapat Diamati

Antar Pribadi

Media Massa

Saluran Lokal

Saluran Kosmopolit

Membangkitkan Kebutuhan Untuk Berubah

Mengadakan Hubungan Perubahan

Mendiagnosis Masalah

Mendorong / Menciptakan otivasi Untuk Merubah Diri Klien

Merencanakan Tindakan Pembaruan

Memelihara Program Pembaruan dan Mencegahnya dari

Kemacetan

Menciptakan Kemandirian Adopter

Sebagai Penyuluh

Sebagai Penggerak

Sebagai Motivator

Sebagai Teladan

Keterampilan

Motivasi Berusaha

Modal usaha tani

Tingkat Subsistensi

Tahap Pengenalan

Tahap Persuasi

Tahap Pengambilan Keputusan

Tahap Implementasi

Tahap Konfirmasi

X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5

X2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X3.1

X3.2

X3.3

X3.4

X3.5

X3.6

X3.7

X4.1

X4.2

X4.3

X4.4

X5.1

X5.2

X5.3

X5.4

Y1.1

Y1.2

Y1.3

Y1.4

Y1.5