faktor-faktor yang mempengaruhi niat pengambilan …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j....

12
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN SERTIFIKASI AKUNTAN (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi di Perguruan Tinggi Kabupaten Jember) Akbar Iman Pradana, Dwi Cahyono, Astrid Maharani. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jember Jl. Karimata No. 63 Jember 68121 Email : [email protected] ABSTRACT This research aims to find out some influences: self-motivation on accountant certification, perception on accountant certification and degree of understanding on accountant certification, self-motivation, perception, and collective degree of understanding towards students’ intentions for taking CA and CPA of accountant certification. Samples in this research are 82 university students coming from different universities in Jember and from academic year of 2015: Universitas Negeri Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, STIE Mandala Jember, and IAIN Jember. Researcher’s reason in taking university students from academic year of 2015 is based on their plans and alternative thoughts on what they are going to do after gradution and where they are going to go for their careers. The result of this research shows that self-motivation does not influence significantly towards students’ intention for taking CA and CPA accountant certification. In addition, perception on accountant certification gives positive and significant influence towards students’ intention for taking CA and CPA accountant certification. Furthermore, Self-motivation, perception and degree of understanding on accountant certification are collectively giving positive and significant influences on students’ intention for taking CA and CPA accountant certification. Key words: Intention, self-motivation, perception, degree of understanding, CA, and CPA. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: Motivasi diri pada sertifikasi akuntan, Persepsi pada sertifikasi akuntan dan Tingkat pemahaman pada sertifikasi akuntan, serta Motivasi diri, persepsi, dan tingkat pemahaman secara bersama-sama terhadap Niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan CA dan CPA. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Sampel dalam penelitian berjumlah 82 mahasiswa dari empat universitas yakni Universitas Negeri Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, STIE Mandala Jember dan IAIN Jember tahun angkatan 2015. Alasan peneliti hanya mengambil angkatan 2015 karena mahasiswa pada semester tersebut telah memiliki rencana atau pemikiran alternatif mengenai apa yang akan mereka lakukan setelah kelulusannya dan akan kemana mereka berkarir. Hasil penelitian menunjukan: motivasi diri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan CA dan CPA, persepsi pada sertifikasi akuntan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan CA dan CPA, tingkat pemahaman pada sertifkasi akuntan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan CA dan CPA, motivasi diri, persepsi dan tingkat pemahaman pada sertifikasi akuntan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan CA dan CPA. Kata kunci: Niat, Motivasi diri, Persepsi, Tingkat Pemahaman, CA, CPA.

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN SERTIFIKASI

AKUNTAN

(Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi di

Perguruan Tinggi Kabupaten Jember)

Akbar Iman Pradana, Dwi Cahyono, Astrid Maharani.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Jember

Jl. Karimata No. 63 Jember 68121

Email : [email protected]

ABSTRACT

This research aims to find out some influences: self-motivation on accountant certification, perception

on accountant certification and degree of understanding on accountant certification, self-motivation,

perception, and collective degree of understanding towards students’ intentions for taking CA and

CPA of accountant certification. Samples in this research are 82 university students coming from

different universities in Jember and from academic year of 2015: Universitas Negeri Jember,

Universitas Muhammadiyah Jember, STIE Mandala Jember, and IAIN Jember. Researcher’s reason

in taking university students from academic year of 2015 is based on their plans and alternative

thoughts on what they are going to do after gradution and where they are going to go for their

careers.

The result of this research shows that self-motivation does not influence significantly towards

students’ intention for taking CA and CPA accountant certification. In addition, perception on

accountant certification gives positive and significant influence towards students’ intention for taking

CA and CPA accountant certification. Furthermore, Self-motivation, perception and degree of

understanding on accountant certification are collectively giving positive and significant influences on

students’ intention for taking CA and CPA accountant certification.

Key words: Intention, self-motivation, perception, degree of understanding, CA, and CPA.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: Motivasi diri pada sertifikasi akuntan, Persepsi

pada sertifikasi akuntan dan Tingkat pemahaman pada sertifikasi akuntan, serta Motivasi diri,

persepsi, dan tingkat pemahaman secara bersama-sama terhadap Niat mahasiswa untuk mengambil

sertifikasi akuntan CA dan CPA. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda. Sampel dalam penelitian berjumlah 82 mahasiswa dari empat universitas yakni Universitas

Negeri Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, STIE Mandala Jember dan IAIN Jember tahun

angkatan 2015. Alasan peneliti hanya mengambil angkatan 2015 karena mahasiswa pada semester

tersebut telah memiliki rencana atau pemikiran alternatif mengenai apa yang akan mereka lakukan

setelah kelulusannya dan akan kemana mereka berkarir.

Hasil penelitian menunjukan: motivasi diri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat

mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan CA dan CPA, persepsi pada sertifikasi akuntan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan CA

dan CPA, tingkat pemahaman pada sertifkasi akuntan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat

mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan CA dan CPA, motivasi diri, persepsi dan tingkat

pemahaman pada sertifikasi akuntan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan CA dan CPA.

Kata kunci: Niat, Motivasi diri, Persepsi, Tingkat Pemahaman, CA, CPA.

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

PENDAHULUAN

Pertumbuhan jumlah mahasiswa di Indonesia dalam kurun waktu 4 tahun terakhir mengalami

peningkatan yang cukup signifikan, terbukti menurut badan pusat statistik pada Tahun 2018 jumlah

mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa pada Tahun 2015.

(www.bps.go.id). Dari banyaknya jumlah mahasiswa di Indonesia ada beberapa jurusan yang paling

diminati salah satunya program studi akuntansi, sebagai mahasiswa akuntansi pemilihan karier adalah

tahap awal dari pembentukan karier tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karier

bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang dapat

dijalani oleh mereka tergantung faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Banyak realitas yang terjadi

di dunia kerja yang mengharuskan lulusan akuntansi dalam mempertimbangkannya (Widyasari, 2010).

Apabila karir mahasiswa akuntansi dapat diketahui, maka pendidikan akuntansi dapat

merencanakan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja sehingga apabila mahasiswa telah

menyelesaikan studi, maka mahasiswa dapat diharapkan lebih mudah menyesuaikan kemampuan yang

dimilikinya dengan tuntutan pekerjaan. Apabila profesi akuntan pada masa yang akan datang

menghadapi tantangan yang semakin berat, maka kesiapan yang menyangkut profesionalisme mutlak

diperlukan untuk mendukung profesionalisme tersebut (Rahayu dkk, 2003).

Profesionalisme dalam bidang akuntansi yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu:

Chartered Accountant (CA) adalah untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha terhadap profesi akuntan

yang mengacu pada standar IFAC (International Federation of Accountant); untuk menghadapi AEC

2015; meningkatkan kualitas jasa profesi akuntan dan meningkatkan nilai tambah Akuntan Beregister

(IAI, 2014), sama halnya dengan CA Certified public Accountant (CPA) adalah sertifikasi yang

dibutuhkan bagi seorang akuntan. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008.

Penyandang gelar ini, dapat membuka kantor layanan akuntan publik setelah memenuhi syarat yang

telah ditentukan.

Saat ini Indonesia masih sangat kekurangan akuntan profesional dengan mengacu data

INKINDO (2016), di Thailand jumlah akuntan sebanyak 56,125 orang, Malaysia sebanyak 30,236

orang, Singapura sebanyak 27,394 orang, Filipina sebanyak 19,573 orang, sedangkan di Indonesia

hanya 15,940 orang (www.liputan6.com). Indonesia saat ini sedang menghadapi MEA (Masyarakat

Ekonomi ASEAN) yang dimana sistem prekonomiannya melibatkan kerja sama antara Negara-negara

ASEAN, sistem ini mengakibatkan adanya pola perdagangan lebih bebas dan hal itu juga berimbas

terhadap persaingan pada jasa akuntansi karena potensi market jasa akuntansi di Indonesia masih

cukup besar sehingga banyak akuntan dari berbagai negara ASEAN masuk ke Indonesia untuk

memanfaatkan peluang tersebut. Oleh karena itu Indonesia sangat membutuhkan lebih banyak lagi

akuntan-akuntan muda profesional untuk bersaing dengan negara-negara lain dalam bidang jasa

akuntansi.

Hal itu dapat disebabkan salah satunya karena kurangnya minat mahasiswa yang telah lulus

sarjana untuk berprofesi sebagai akuntan profesional. Slameto (2010) menyatakan bahwa minat adalah

suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan

memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang dikarenakan hal tersebut datang dari

dalam diri seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak adanya paksaan dari siapapun. Namun

seperti yang diketahui minat mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi di Kabupaten Jember sebagai

akuntan profesional masih sangat rendah.

Banyaknya persyaratan yang harus ditempuh bagi para mahasiswa sebelum ataupun sesudah

menjadi akuntan profesional juga menjadi penyebab kurangnya minat untuk menjadi akuntan

profesional. Namun akhir-akhir ini pemerintah bersama dengan IAPI (Institut Akuntan Publik

Indonesia) berupaya untuk mengurangi persyaratan-persyaratan yang sekiranya memberatkan agar

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

banyak dari lulusan mahasiswa nanti dapat memilih karir menjadi akuntan profesional. Diantaranya

yaitu direncanakannya ujian langsung sertifikasi untuk menjadi akuntan profesional, sehingga bagi

mahasiswa akuntansi yang sudah lulus sarjana dapat langsung mengikuti ujian tersebut tanpa harus

mengikuti pendidikan profesi akuntansi. Namun tentu saja persiapan yang dibutuhkan harus lebih

ekstra dibanding yang sudah mengikuti pendidikan profesi akuntansi.

Faktor lain yang bisa mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi akuntan profesional

adalah motivasi dari mahasiswa itu sendiri. Menurut Sardiman (2005), Motivasi diri adalah suatu

motif-motif (daya penggerak) yang menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar

karena dari individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. Selain itu presepsi seseorang

juga dapat mempengaruhi pemikiran orang tersebut. Dalam hal ini presepsi mahasiswa akuntansi

mengenai profesi akuntan profesional. Menurut Carol Wade dan Carol Tarvis (2007), persepsi

merupakan proses pengaturan dan penerjemahan informasi sensorik oleh otak. Presepsi dapat

dikatakan merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon

kehadiran berbagai aspek dan gejala disekitarnya. Apabila seseorang mempunyai presepsi yang positif

akan sesuatu hal, maka cenderung akan mendukung hal tersebut, begitu pula sebaliknya apabila

seseorang mempunyai presepsi yang negatif akan suatu hal maka cenderung untuk menghindari hal

tersebut. Mahasiswa akuntansi dalam mempresepsikan mengenai akuntan profesional bermacam-

macam, ada yang mempresepsikan mengenai akuntan profesional itu positif maupun negatif sehingga

secara tidak langsung dapat mempengaruhi keinginannya untuk berprofesi sebagai seorang akuntan

profesional.

Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap profesi akuntan juga dapat mempengaruhi mahasiswa

dalam mengambil sertifikasi akuntan profesional. Apabila seseorang memiliki pemahaman yang tinggi

terhadap suatu hal, maka cenderung akan mendukung atau menekuni hal tersebut, begitu pula

sebaliknya jika seseorang tidak memahami suatu hal maka cenderung untuk menghindari hal tersebut.

Mahasiswa akuntansi memiliki tingkat pemahaman yang berbeda beda, ada yang memahami apa itu

sertifikasi akuntan dan fungsinya, ada juga yang tidak paham terhadap hal itu sehingga secara tidak

langsung dapat mempengaruhi keinginannya untuk berprofesi sebagai akuntan profesional.

Dari beberapa penjelasan diatas maka peneliti ingin mengetahui apakah Motivasi diri, persepsi

dan tingkat pemahaman pada sertifikasi akuntan berpengaruh secara parsila dan bersama-sama

terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertfikasi akuntan CA dan CPA.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Perilaku Terencana (TPB)

Menurut Jogiyanto (2008) di dalam Theory of Planned Behavior (TPB), perilaku yang

ditampilkan oleh individu timbul karena adanya niat untuk berperilaku (behavioral intention). Lebih

lanjut niat untuk berperilaku ditentukan oleh tiga macam kepercayaan, antara lain:

1. Kepercayaan perilaku (behavioral beliefs), yaitu kepercayaan tentang kemungkinan terjadinya

perilaku. Kepercayaan perilaku akan menghasilkan suatu sikap menyukai atau tidak menyukai

terhadap perilaku.

2. Kepercayaan normatif (normative beliefs), yaitu kepercayaan tentang ekspektasi normatif dari

orang lain dan motivasi untuk menyetujui ekspektasi tersebut. Kepercayaan normatif

menghasilkan tekanan sosial atau norma subyektif.

3. Kepercayaan kontrol (control beliefs), yaitu kepercayaan tentang keberadaan faktor-faktor yang

akan memfasilitasi atau merintangi kinerja dari perilaku dan kekuatan persepsi dari faktor-faktor

tersebut. Kepercayaan kontrol akan menghasilkan kontrol perilaku persepsi.

B. Teori Pengharapan

Menurut Stephen (2008), teori harapan menunjukkan bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan

untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu

tersebut.

Kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran individu dan keterkaitan antara upaya

dan kinerja, antara kinerja dan imbalan. Dengan demikian, pemilihan karir mahasiswa akuntansi

ditentukan oleh pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat

memenuhi kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi mereka.

Misalnya apakah karir tersebut dapat memberikan imbalan organisasi yang layak seperti bonus,

kenaikan penghargaan finansial/gaji atau promosi. Dengan kata lain, mahasiswa yang mempunyai

pengharapan terhadap karir yang dipilihnya ini dapat memberikan apa yang mereka inginkan ditinjau

dari faktor-faktor motivasi, presepsi dan tingkat pemahaman.

C. Profesi Akuntan Publik

Profesi akuntan publik berkembang sejalan dengan berkembangnya berbagai jenis perusahaan.

Perusahaan membutuhkan modal untuk menjalankan profesinya. Modal ini dapat berasal dari pihak

intern perusahaan (pemilik) dan pihak ekstern perusahaan (investor dan pinjaman dari kreditur). Oleh

karena itu, laporan keuangan dibutuhkan oleh kedua pihak tersebut dalam pengambilan keputusan

yang berkaitan dengan perusahaan. Laporan keuangan yang akan dibuat manajemen merupakan

penyampaian informasi mengenai pertanggung jawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak

ekstern maupun intern perusahaan (Setiyani, 2005).

Akuntan publik sebagai bagian dari profesi akuntansi memiliki peran yang sangat strategis dalam

dunia bisnis. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa hanya akuntan publik yang memiliki

kewenangan untuk menyatakan opini atas laporan keuangan klien. Menurut Boynton et al. (2003)

kebutuhan akan opini auditor atas laporan keuangan disebabkan oleh empat faktor, yaitu:

1. Conflict of interest antara pengguna laporan keuangan dan manajemen.

2. Consequences, dimana laporan keuangan dianggap sebagai sumber utama.

3. Complexity bahwa laporan keuangan merupakan sesuatu yang kompleks.

4. Remoteness, yakni adanya keterbatasan jarak, waktu dan biaya yang tidak praktis jika pemakai

informasi tidak mendasarkan pada hasil laporan auditan.

D. Karir di Kantor Akuntan Publik

Jika seseorang memasuki karir sebagai akuntan publik, ia harus terlebih dahulu mencari

pengalaman profesi dibawah pengawasan akuntan senior yang lebih berpengalaman. Di samping itu

pelatihan teknis yang mempunyai cukup arti pula bahwa akuntan harus mengikuti perkembangan yang

terjadi di dunia usaha dan profesinya Mulyadi (2002).

Mulyadi (2002) mengungkapkan pada umumnya hirarki auditor dalam perikatan dalam kantor

akuntan publik dibagi menjadi berikut ini :

1. Patner (rekan). Jabatan ini merupakan jabatan tertinggi dalam perikatan audit, bertanggung

jawab atas hubungan dalam klien, bertanggung jawab secara menyeluruh mengenai auditing,

patner juga menandatangani laporan audit dan management letter, dan bertanggung jawab

terhadap penagihan fee audit dari klien.

2. Manajer. Jabatan ini bertindak sebagai pengawas audit; bertugas untuk membantu audit senior

dalam merencanakan program audit dan waktu audit, meriview kertas kerja, laporan audit, dan

management letter. Biasanya manajer melakukan pengawasan terhadap pekerjaan beberapa

auditor senior, pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien melainkan di kantor auditor dalam

bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan para auditor senior.

3. Auditor senior. Jabatan ini bertugas melaksanakan audit; bertanggung jawab untuk

mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, bertugas untuk mengarahkan

dan merivew pekerjaan auditor junor. Audtor senior biasanya akan menetap di kantor klien

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

sepanjang prosedur audit dilaksanakan, umumnya auditor senior melakukan audit terhadap satu

objek pada saat tertentu.

4. Auditor junior atau asisten auditor. Jabatan ini bertugas melaksanakan prosedur audit secara

rinci; membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.

Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor yang baru saja menyelesaikan pendidikan

formalnya di sekolah, dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai auditor junior, seorang auditor

harus belajar secara rinci mengenai pekerjaan audit, biasanyan ia melaksanakan audit di

berbagai jenis perusahaan ia harus banyak melakukan audit dilapangan dan di berbagai kota

sehingga ia dapat memperoleh pengalaman dalam berbagai masalah audit.

E. Pengertian Niat

Sulistiani (2012) mengatakan bahwa niat erat kaitannya dengan motivasi, yaitu dorongan yang

timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan

tujuan tertentu, niat yang baik akan mendorong timbulnya motivasi untuk berbuat baik.

Menurut Jogiyanto (2007) niat tidak selalu statis dan dapat berubah seiring berjalannya waktu,

dapat disimpulkan semakin panjang interval waktu maka semakin besar kemungkinan niat seseorang

dapat berubah. Konsep Theory Planned Behavior menjelaskan niat bisa terjadi atas dorongan

kepercayaan-kepercayaan yang dimiliki individu tersebut. Semakin besar kepercayaan perilaku

(behavioral belief), kepercayaan normative (normative belief) dan kepercayaan kontrol (control belief)

maka semakin besar kemungkinan niat berperilaku tersebut.

Niat seseorang untuk melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor.

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menurut Sardiman (2005), Motivasi diri adalah suatu motif-motif (daya penggerak) yang

menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dari individu sudah

terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.

Rivai (2006), juga mengemukakan tentang motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai

yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.

2. Persepsi adalah bagaimana orang menginterprestasikan peristiwa, objek serta manusia (Lubis,

2010). Proses persepsi dimulai dari diterimanya rangsangan (stimulasi) oleh seseorang melalui

alat penerimanya (pancaindra), dilanjutkan ke pusat susunan syaraf, yaitu otak. Rangsangan

tersebut kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti dan memahami apa

yang diinderanya itu (Aprilyan, 2011).

3. Tingkat Pemahaman. Menurut Arikunto (2009), pemahaman (comprehension) adalah

bagaimana seseorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan,

memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali,

dan memperkirakan. Seseorang yang memiliki pemahaman mampu menyimpulkan atau

menerangkan kembali terhadap sesuatu objek yang dipahami.

KERANGKAKONSEPTUAL

H1

H2

H3

H4

Motivasi (X1)

Persepsi (X2)

Tingkat Pemahaman (X3)

Niat mahasiswa untuk

mengambil sertifikasi

akuntan profesional

CA dan CPA (Y)

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kerangka teoritis tersebut diatas maka hipotesis yang diteliti adalah sebagai

berikut:

1. Pengaruh Motivasi diri terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan

profesional CA dan CPA.

Dalam penelitian Fajar dan Sukanti (2014), Penelitian ini menyebutkan bahwa motivasi diri dan

persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik. Hal ini

berarti apabila motivasi diri semakin kuat maka mengakibatkan minat menjadi akuntan publik

semakin besar.

H1 : Semakin kuat motivasi diri mahasiswa semakin besar niat mahasiswa untuk mengambil

sertifikasi akuntan profesional.

2. Pengaruh Persepsi terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan profesional

CA dan CPA.

Dalam penelitian Agung dan Yadnyana (2013) Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa

mahasiswa jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana memiliki persepsi dan

minat yang positif terhadap profesi akuntan publik.

H2 : Semakin baik persepsi mahasiswa mengenai sertifikasi akuntan semakin besar niat

mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan profesional.

3. Pengaruh tingkat pemahaman terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan

profesional CA dan CPA.

Dalam penelitian Sumaryono dan Sukanti (2016) Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa

sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi CA, sedangkan tingkat pemahaman tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi CA.

H3 : Semakin tinggi tingkat pemahaman tentang sertifkasi akuntan semakin besar niat

mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan profesional.

4. Pengaruh motivasi, persepsi mahasiswa, dan tingkat pemahaman terhadap niat mahasiswa untuk

mengambil sertifikasi akuntan profesional CA dan CPA.

Dalam penelitian Fajar dan Sukanti (2014), Penelitian ini menyebutkan bahwa motivasi diri dan

persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik. Hal ini

berarti apabila motivasi diri semakin kuat maka mengakibatkan minat menjadi akuntan publik

semakin besar.

Dalam penelitian Sumaryono dan Sukanti (2016) Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa

sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi CA, sedangkan tingkat pemahaman tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi CA.

H4 : Semakin tinggi motivasi, persepsi, dan tingkat pemahaman tentang sertifkasi akuntan

semakin besar niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan profesional.

METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini sebanyak 462 responden yaitu mahasiswa aktif program studi

Akuntansi Universitas Negeri Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, STIE Mandala Jember dan

IAIN Jember tahun angkatan 2015. Alasan peneliti hanya mengambil responden tahun angkatan 2015

karna mahasiswa pada semester tersebut telah memiliki rencana atau pemikiran alternatif mengenai

apa yang akan mereka lakukan setelah kelulusannya. Untuk menghitung penentuan jumlah sampel dari

populasi maka peneliti menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebesar 82 mahasiswa.

2. Jenis dan Sumber Data

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam

penelitian in adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah

dan disajikan oleh peneliti. Sumber data primer bisa didapat melalui hasil proses wawancara,

kuesioner, dan observasi. Sumber data sekunder bisa didapat melalui instansi.

3. Teknik Analisis Data

Teknik anaslisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dimana terdapat uji instrumen

data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis ddalamnya

4. Identifikasi Variabel

Adapun variabel yang akan diteliti antara lain :

1. Variabel Bebas (Independent)

a. Motivasi diri (X1)

b. Persepsi (X2)

c. Tingkat Pemahaman (X3)

2. Variabel Terikat (Dependent)

a. Niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntansi CA, dan CPA (Y)

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini responden yang dipilih adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi di 4

Perguruan Tinggi Kabupaten Jember. Prodi Akuntansi merupakan Program Studi yang memiliki

banyak peminat dalam perguruan tinggi, oleh karena itu peneliti akan meneliti tentang niat mahasiswa

akuntansi untuk mengambil sertifikasi akuntan. Di Kabupaten Jember terdapat Perguruan Tinggi yang

memiliki Prodi Akuntansi diantaranya Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, STIE

Mandala dan IAIN Jember.

Dimana jumlah mahasiswa Prodi Akuntansi angkatan 2015 di 4 Perguruan Tinggi Kabupaten

Jember yaitu berjumlah 462 mahasiswa. Guna efisiensi waktu serta biaya maka dilakukan

pengambilan sampel mengacu pada rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10% atau 0,1,

sehingga diperoleh sampel sebesar 82 mahasiswa.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

Gambar 4.1 bahwa semua data terdistribusi secara normal, sebaran data (titik) berada di sekitar

garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi

normalitas.

Uji Heterosekedasitas

Berdasarkan gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedasitas karena titik-

titik menyebar di atas dan di bawah nilai angka nol (0) pada sumbu Y dan tidak membentuk pola.

Uji Multikolinearitas

No. Variabel Nilai Tolerance Nilai VIF

1 Motivasi (X1) 0,742 1,348

2 Persepsi Mahasiswa (X2) 0,739 1,353

3 Tingkat Pemahaman (X3) 0,809 1,237

Sumber: Data primer diolah 2019

Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunujukkan bahwa hasil uji multikolinearitas dapat dlihat melalui

nilai VIF masing-masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerace >

0,1, maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari asumsi multikolinearitas.

Pengujian Hipotesis

Uji Koefisien Determinansi (R2)

No. Kriteria Koefisien

1 R 0,61

2 R Square 0,372

3 Adjusted R Square 0,348

Sumber: Data primer diolah 2019

Pada tabel diatas menunjukan hasil adjusted R square (koefisien determinansi) sebesar 0,348

hal ini berarti 34,8% variasi variabel niat pengambilan sertifikasi akuntan dapat dijelaskan oleh variasi

ketiga variabel motivasi, persepsi mahasiswa dan tingkat pemahaman sedangkan 65,2% dijelaskan

oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 437,997 3 145,999 15,433 ,000

b

Residual 737,905 78 9,460

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

Total 1175,902 81

Sumber: Data primer diolah 2019

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji F hitung 15,433 dimana lebih besar

dari F tabel 3,11 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak Ha

diterima. Dengan demikian karna F hitung > F tabel dan tingkat signifikansi < 0,05 dapat dikatakan

bahwa variabel independen (Motivasi, persepsi mahasiswa, dan tingkat pemahaman mahasiswa)

secara simultan berpengaruh terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan (Y).

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10,484 3,557 2,948 ,004

Total_X1 -,283 ,039 ,636 7,329 ,000

Total_X2 -,021 ,092 -,021 -,231 ,818

Total_X3 ,003 ,062 ,004 ,042 ,967

Total_X4 -,187 ,087 -,183 -2,159 ,034

Sumber: Data Primer diolah, 2019

1. Motivasi

Variabel Motivasi memiliki nilai signifikan sebesar 0,653 dengan nilai koefisien beta ( 1) yaitu

0,064 . Nilai sig.t 0,653 0,05 mengindikasikan bahwa H0 diterima H1 ditolak. Hasil pengujian

hipotesis pertama menunjukkan bahwa Motivasi tidak berpengaruh terhadap niat mahasiswa untuk

mengambil sertifikasi akuntan.

2. Persepsi Mahasiswa

Variabel persepsi mahasiswa memiliki nilai signifikan sebesar 0,002 dengan nilai koefisien beta

( 2) yaitu 0,447. Nilai sig.t 0,002 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak H2 diterima. Hasil

pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa berpengaruh secara negatif dan

signifikan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan. Maka dapat disimpulkan

bahwa semakin baik persepsi mahasiswa (X2) maka semakin tinggi niat mahasiswa untuk mengambil

sertifikasi akuntan.

3. Tingkat Pemahaman Mahasiswa

Variabel tingkat pemahaman mahasiswa memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 dengan nilai

koefisien beta ( 3) yaitu 0,678. Nilai sig.t 0,000 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak H3

diterima. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa

berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi

akuntan. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman mahasiswa (X3) maka

semakin tinggi niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan.

KESIMPULAN

1. Motivasi pada sertifikasi akuntan tidak berpengaruh terhadap niat mahasiswa untuk mengambil

sertifikasi akuntan. Semakin rendah Motivasi maka akan semakin rendah niat mahasiswa untuk

mengambil sertifkasi akuntan.

2. Persepsi mahasiswa pada sertifikasi akuntan berpengaruh secara signifikan terhadap niat

mahasiswa untuk mengambil sertfikasi akuntan. Semakin baik Persepsi Mahasiswa tentang

sertifikasi akuntan maka akan semakin tinggi niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi

akuntan.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

3. Tingkat pemahaman pada sertifikasi akuntan berpengaruh secara signifikan terhadap niat

mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan. Semakin tinggi tingkat pemahaman mahasiswa

tentang sertifikasi akuntan maka akan semakin tinggi niat mahasiswa untuk mengambil

sertifikasi akuntan.

4. Motivasi, persepsi mahasiswa dan tingkat pemahaman mahasiswa secara bersama-sama

berpengaruh terhadap niat mahasiswa untuk mengambil sertifikasi akuntan. Saran

1. Bagi Program Studi Akuntansi

Tingkat pemahaman dan persepsi tentang sertifikasi akuntan perlu ditingkatkan dan diperbaiki,

diberikan pengetahuan tentang bagaimana tata cara untuk mengikuti sertifikasi akuntan, biaya

yang akan dikeluarkan untuk mendaftar sertifikasi akuntan dan kelebihan jika seseorang bisa

menjadi akuntan profesional karena dengan adanya pemahaman yang tinggi dan persepsi yang

baik terhadap profesi akuntan akan berdampak terhadap meningkatnya motivasi mahasiswa

untuk berniatan mengambil sertifikasi akuntan dengan hal tersebut sedikit demi sedikit akan

meningkatkan jumlah akuntan yang ada di indonesia.

2. Bagi Peneliti Berikutnya

Peneliti merekomendasikan atau menyarankan untuk penelitian yang akan datang adalah

menambah variabel independen yang juga dapat mempengaruhi niat mahasiswa untuk

mengambil sertifikasi akuntan. Seperti variabel sikap, norma subjektif, penghargaan finansial

dan lingkungan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Nanang Suyono. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagai

Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahsiswa Akuntansi UNSiQ). Jurnal PPKM II. Hal 69-83.

Amalita, Sophie Lubis. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus

Pada Job Pertamina Medeo E&P Tomori Sulawes).

Arikunto, S., 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta : Rineka

Cipta. Badan Penerbit UNDIP.

Creswell, J.W. 2013. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Edisi Ketiga.

Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Deddy, Mulyadi., Rivai, Veitzal. 2006 Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Rajawali Pers. Jakarta.

Fajar, Arifianto dan Sukanti. 2014 Pengaruh Motivasi Diri dan Persepsi Mengenai Profesi Akuntan

Publik terhadap Minat menjadi Akuntan Publik pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Nominal / Volume iii Nomor 2 / Tahun 2014.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPPS. Edisi Ketujuh. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8).

Cetakan ke VIII. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Bandung.

Handoko, T. Hani. 1994. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. BPFE Yogjakarta.

Yogjakarta.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

Helmi, Arisudana. 2009. Kepemimpinan Transformasional, Kepercayaan dan Berbagi Pengetahuan

dalam Organisasi. Jurnal Psikologi. Vol 36, No.2, Desember 2009 : 95-105. Universitas Gajah

Mada. Yogyakarta.

https://www.bps.go.id/statictable/2015/09/14/1839/jumlah-perguruan-tinggi-mahasiswa-dan-swasta-

di-bawah-kementrian-pendidikan-dan-kebudayaan-menurut-provinsi-2013-2014-2014-

2015.html

Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan Per Efektif 1 Januari 2015. Ikatan

Akuntan Indonesia. Jakarta.

Indah Suciati. Ayu Chairina Laksmi. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan

Sertifikasi Akuntan. Simposium Nasional Akuntansi XX. Jember.

Indriantoro, Nur., Bambang Supomo, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Revisi. Andi Offset. Yogyakarta.

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. BPFE. Yogyakarta.

Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group.

Jakarta.

Kuningsih, R.S. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir

sebagai Akuntan Profesional. (Skripsi). Universitas Diponegoro Semarang.

Lestari, I Gusti Agung Krisna. I Ketut Yadnyana. 2013. Persepsi dan Minat Mahasiswa Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana terhadap Profesi Akuntan Publik. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana 3.1 ISSN: 2302-8556.

Mulyadi. 1992. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

YKPN. Yogyakarta.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi ke Enam. Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta.

Nisa.2019. Pengaruh Tingkat Pemahaman dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi

Untuk Mengambil Profesi Chartered Accountant (CA) Pada Universitas Islam Swasta di

Kota Medan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.

Novitasari, Shelly. 2017. Pengaruh Manajemen Laba, Corporate Governance dan Intensitas Modal

terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estate

yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2010-2014). Jurnal Ekonomi, Universitas Riau. 4(1).

1901-1914.

Oktavia. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Memotivasi Pemilihan Karir bagi Mahasiswa Akuntansi

(Studi Survey pada Universitas Widyatama Bandung). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas

Widyatama. Bandung.

Rahayu, Sri. Dkk. 2003. Presepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Karir. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya, 16-17 Oktober.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGAMBILAN …repository.unmuhjember.ac.id/2792/10/j. ARTIKEL.pdf · 2019. 11. 15. · mahasiswa mencapai 7,5 Juta mahasiswa, dari 5,8 Juta Mahasiswa

Reni Sekar Kuningsih. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat Mahasiswa untuk Berkarier

sebagai Akuntan Profesional. Skripsi. Program Akuntansi Universitas Diponegoro. Semarang

Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : dari Teori Ke Praktik

Edisi Pertama Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

River, New Jersey: Prentice Hall Inc. Boynton, William C, Jhonson, Raymond N, Kell, Walter G.

2003. Modern Auditing. Edsi 7. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Robbins, P. Stephen. 2008. Organizational Behaviour. Tenth Edition (Perilaku Organisasi Ke

Sepuluh). Alih Bahasa Drs. Benyamin Molan. Salemba Empat. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Penerbit Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Setiyani, Rediana. 2005. Faktor-Faktor yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih

Profesi sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik. (Studi Empiris Pada Mahasiswa

Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa). Tesis Magister Sains. Universitas

Diponogoro. Semarang.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Stolle, S.D. 1976. Student’s View of The Public and Industrial Accountant. Jurnal of Accountancy.

Sulistiani, D. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarir

sebagai Akuntan Publik: Aplikasi Theory of Planet Behavior (Studi Empiris pada Mahasiswa

Universitas Diponegoro). Skripsi. Universitas Diponegoro.

Sumarna, Agus. 2002. Sarjana Akuntansi & Potensi yang Perlu di Gali. Media Akuntansi 30. Edisi

Desember 2002-Januari 2013 : Hal: 17-20.

Sumaryono dan Sukanti. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Mahasiswa Akuntansi untuk

Mengambil Sertifikasi Chartered Accountant. Jurnal Profita.

Sumaryono, E. 2016. Hermeneutik, Sebuah Metode Filsafat. Cetakan 12. Kanisius. Yogyakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Wade, Carole & Carol Tavris. 2007. Psikologi. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Wardani, G. A. S., & Januarti, I. (2016). Niat untuk mengambil chartered accountant dengan theory of

planned behavior (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Widyanto dan Fitriana. 2016. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mengikuti Ujian Chartered

Accountant (CA) (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda). Skripsi.

Politeknik Negri Samarinda.

Widyasari, Yuanita. 2010. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor yang Membedakan

Pemilihan Karir (Studi pada UNDIP dan UNIKA Soegijapranoto). Universitas Diponegero.

Semarang.

Weygandt, Kieso, & Kimmel 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Erlangga. Jakarta.