faḌĪlah al qur’Ān studi bibliografis buku-buku keutamaan...

92
FAḌĪLAH AL-QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan Al-Qur’ān Di Indonesia Tahun 1991-2016 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Pramudita Suciati NIM. 11140340000046 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2018 M

Upload: lamque

Post on 10-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

FAḌĪLAH AL-QUR’ĀN

Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan Al-Qur’ān Di Indonesia Tahun

1991-2016

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Pramudita Suciati

NIM. 11140340000046

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/ 2018 M

Page 2: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep
Page 3: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep
Page 4: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep
Page 5: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

i

Abstrak

Pramudita Suciati, Nim :11140340000046. Judul Skripsi “FAḌĪLAH AL-QUR’ĀN

Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan Al-Qur‟ān Di Indonesia Tahun 1991-

2016”.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua metode, pertama metode

Library research. Kedua, metode Bibliografi buku. Metodologi yang digunakan

dalam penelitian ini secara keseluruhan ada tiga yaitu metode pegumpulan data,

metode pembahasan, metode penulisan. Penulisan ini menggunakan bibliografi

subjek, karena penelitian yang dilakukan adalah bidang ilmu tertentu sesuai dengan

definisinya. Langkah-langkahnya yaitu penentuan judul bibliografi, pengumpulan

bahan pustaka/penulusuran informasi, pengelompokan/klasifikasi, penyusunan indeks

(penyusunan indeks yang dilakukan dalam karya ini tidak ada), pengetikan naskah

bibliografi.

Penulis menemukan terkait buku keutamaan al-Qur‟ān terdapat 25 buku di

antaranya yaitu karya Ahmad Sunarto, Faḍīlah dan Khasiat Surah al-An'am dan al-

Maidah, 1991. Dalam skripsi ini, penulis melakukan dua hal dalam memetakan 25

buku. Pemetaan yaitu mengklasifikasikan buku-buku keutamaan al-Qur‟ān penulis

mengklasifikasikan berdasarkan perkembangan penerbit, penulis menemukan karya

terbanyak yaitu pada tahun 1996, 2007 dan 2009. Pada bagian ini, penulis membagi

menjadi dua yaitu fase diwaktu mana penulisan dikatagorikan sedikit dan

berkembang menerbitkan karya-karya faḍīlah al-Qur‟ān. Kedua, berdasarkan isi buku

yaitu terkait surah dan ayat yang paling banyak digunakan dalam karya/buku, pada

bagian ini penulis menemukan bahwa surah yang mendominasi dalam 25 karya yaitu

surah al-Fātiḥah yaitu ada 12 buku, surah al-Kahfi yaitu 10 buku kemudian surah

Yasin, buku dan ayat yang mendominasi adalah ayat kursi dan ayat 62 dalam surah

al-Isra dari 25 buku. Ketiga, berdasarkan tradisi masyarakat membaca al-Qur‟ān

karena terdapat keutamaan al-Qur‟ān dengan buku-buku keutamaan al-Qur‟ān yang

tersebar di Indonesia, pada bagian ini penulis menarik kesimpulan bahwa adanya

keterkaitan atau hubungan tulisan-tulisan kajian Faḍīlah al-Qur‟ān dengan tradisi

umat Islam saat ini yaitu membaca al-Qur‟ān karena didalamnya terdapat keutamaan

yaitu sebab kecenderungan sejumlah muslim terhadap Faḍīlah al-Qur‟ān pengalihan

dari kurangnya usaha tapi dapat rezeki, sedikit usaha tapi ingin kaya dan ingin sukses

jadi dicarilah jalan keluarnya dari hal tersebut. Apakah fenomena ini karena para

penulis masih melihat perlu menyediakan sejumlah bahan dimana orang tua membaca

al-Qur‟ān karena terdapat keutamaanya dan sejenak melepaskan susahnya mencari

rezeki kemudian dari itu adanya ketenangan. Pada masyarakat yang rasional tidak

hanya sebatas di bacakan, bisa banyak dijelaskan contohnya dengan cara baca yang

berbeda. Itu artinya ini fenomena apa para penulis menulis Faḍīlah al-Qur‟ān karena

pada waktu itu masyarakat selalu menggunakan buku tersebut. Ini artinya bahwa

pasar lah yang memainkan ini semua. Para pengarang terlalu banyaknya menerbitkan

buku sehingga tidak jarang banyak yang melanggar peraturan percetakan.

Kata kunci: Faḍīlah al-Qur‟ān, Bibliografi, Pemetaan karya, Tradisi Umat Islam.

Page 6: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

ii

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah Swt penulis panjatkan atas segala karunia, taufiq,

dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw rasul pilihan

yang membawa cahaya penerang dengan ilmu pengetahuan. Semoga untaian doa

tetap tersurahkan kepada keluarga, sahabat serta seluruh pengikutnya sampai akhir

zaman.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa terselesaikan skripsi

ini tidaklah semata atas usaha sendiri, namun berkat bantuan motivasi dan bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh study di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Masri Mansoer, MA, selaku dekan Fakultas Ushuluddin UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA dan Dra. Banun Binaningrum, M.Pd, selaku

ketua jurusan dan sekretaris jurusan Ilmu al-Qur‟ān dan Tafsir Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Karena beliau telah

membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis melanjutkan studi

S1. Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dari setiap langkah ibu.

4. Dr. Eva Nugraha, MA, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

membimbing, memberikan arahan untuk segera terselesaikannya skripsi

ini. Semoga bapak dan keluarga sehat selalu, panjang umur, dan murah

rejeki.

5. Segenap dosen program Ilmu al-Qur‟ān dan Tafsir, penulis mengucapkan

banyak terima kasih karena telah sabar dan ikhlas mendidik serta banyak

Page 7: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

iii

memberikan berbagai macam ilmu kepada penulis. Semoga ilmu yang

penulis dapatkan bermanfaat dunia dan akhirat.

6. Teruntuk orangtuaku ayahanda Drs. H. Abdillah Hamta M.Si, (al-

marhuma) ibunda Fatimah binti KH. Saih Romli dan Hj. Eem Ermawati

yang telah, membesarkan dan selalu memberikan arahan, dukungan tiada

henti baik moril maupun materil tak lupa pula doa yang tiada henti.

Sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan kejenjang perkuliahan

sampai lulus. Kepada kakak penulis Fatahillah Hamta S.sos beserta istri

Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep. Ajat Sudrajat

S.sos berserta istri Eya, adik penulis Ali Akbar Fahamta, Robby Erdi

Hamta dan dua keponakan penulis Vino dan Ratu yang selalu memberikan

semangat yang membara. Semoga Allah selalu meridhoi setiap

langkahnya dan selalu melimpahkan Raḥmān dan Raḥīm-Nya kepada

mereka. Amin Ya Rabbal’alamin.

7. Pustakawan Fakultas Ushuluddin, Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Umum Islam Iman Jama

yang telah banyak memberikan pinjaman buku-buku yang menjadi

rujukan peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kawan-kawan penulis Apoy, Ulfah, Umda, Laila, Muaw, Ayun, Elis,

Susan, kawan-kawan Th.b 2014, FKMA (Forum Komunikasi Mahasiswa

Attaqwa), HMI Komfuf, Kohati Komfuf, Kkn Sejuta Hambaro, dan

kawan-kawan jurusan Ilmu al-Qur‟ān dan Tafsir angkatan 2014 yang tidak

bisa disebutkan satu persatu yang rela berbagi ilmu, tawa, canda serta

support kepada penulis.

Peneliti menyadari bahwa keilmuan dan wawasan peneliti masih sedikit,

bilamana tulisan ini masih terdapat kekeliruan mohon dimaafkan. Akan tetapi peneliti

sudah berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan yang ada untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

iv

Peneliti tulisan ini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi kepada para

pembaca, sehingga bisa memotivasi untuk mengamalkan Sunah Nabi Muhammad

Saw.

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

Page 9: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

v

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-Latin ysng digunakan dalam skripsi ini berpedoman pada

buku “Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hail keputusan bersama

(SKB) Menteri Agama & Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158

Tahun 1987 dan Nomor : 0543b/u/1987.

A. Konsonan

ARAB NAMA LATIN KETERANGAN

Alif - Tidak dilambangkan ا

Ba‟ B Be ب

Ta‟ T Te ت

Tsa‟ Ṡa Te dengan titik di atas dan ث

a

Jim J Je ج

Ḥa‟ Ḥ Ha dengan titik di bawah ح

Kha‟ Kh Ka dan Ha خ

Dal D De د

Dzal Dz De dan zet

Ra‟ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy Es dan ye ش

Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah ص

Ḍad Ḍ De dengan titik di bawah ض

Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah ط

Ẓa Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ

Ain „ Koma terbalik„ ع

Ghain Gh Ge dan ha غ

Page 10: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

vi

Fa F Fa ف

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Ha‟ H Ha ه

Hamzah „ Apstrof ء

Ya‟ Y Ye ي

B. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, terdiri dari vocal tunggal atau monoftong, vocal

rangkap atau diftong dan vocal panjang. Ketiganya adalah sebagai berikut:

1. Vokal Tunggal

Tanda

Vokal

Nama Latin Keterangan

Fatḥaḥ A A ا َ

Kasraḥ I I ا َ

Ḍammaḥ U U ا َ

Contoh:

Kataba : كتب Naṣaara dan : نصر

2. Vokal rangkap

Tanda

Vokal

Nama Latin Keterangan

Page 11: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

vii

Fatḥaḥ dan Ya’sakun Ai A dan I ى ي

Fatḥaḥ dan Wau sakun Au A dan U ى و

Contoh:

ḥaula :حولَ Laisa : ليسَ

3. Vokal panjang

Tanda

Vokal

Nama Latin Keterangan

Fatḥaḥ dan Ba Ā A dengan garis di atas ب ا

Kasrih dan Ba Ī I dengan garis di atas ب ي

Ḍammah dan Ba Ū U dengan garis di atas ب و

Page 12: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................. 4

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................................... 5

D. Kajian Pustaka ...................................................................................... 6

E. Metodologi Penelitian .......................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan........................................................................... 11

BAB II SEKILAS MENGENAI FAḌĪLAH AL-QUR’ĀN ........................ 13

A. Sejarah Pengumpulan buku faḍīlah al-Qur‟ān .................................... 13

B. Pengertian faḍīlah al-Qur‟ān ............................................................... 15

C. Anjuran dan Keutamaan Membaca al-Qur‟ān .................................... 17

D. Tujuan faḍīlah al-Qur‟ān, Keutaman dan Posisial-Qur‟ān .................. 20

E. Ayat dan Surah diutamakan membacanya pada waktu tertentu........... 22

BAB III REVIEW BUKU-BUKU FAḌĪLAH AL-QUR’ĀN ……………. 24

A. Deskripsi Buku-buku Keutamaan al-Qur‟ān tahun 1991-2016 ………. 24

B. Kajian bibliografi terhadap buku-buku faḍīlah al-Qur’ān

a) Berdasarkan Beberapa surah .......................................................... 24

b) Berdasarkan Satu Surah ................................................................. 34

c) Berdasarkan Satu Ayat ................................................................... 41

BAB IV Karakter Pemilihan atau Klasifikasi Karya-karya Faḍīlah al-Qur’ān52

A. Berdasarkan Perkembangan Penerbitan Karya-karya Faḍīlah al-Qur‟ān….52

Page 13: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

ix

1. Fase Diwaktu mana Penulisan Dikatagorikan Sedikit Menerbitkan Karya-

karya Faḍīlah al-Qur‟ān ............................................................................. 52

2. Fase Diwaktu mana Penulisan Dikatagorikan banyak atau berkembang

Menerbitkan Karya-karya Faḍīlah al-Qur‟ān ............................................ 54

B. Berdasarkan Isi Karya-karya Faḍīlah al-Qur‟ān.................................. 55

1. Bentuk Penyajian Berdasarkan klasifikasi konten

1.1. Bentuk penyajian berdasarkan Surah ............................................ 55

1.2. Bentuk Penyajian berdasarkan Ayat ............................................. 66

C. Penggunaan Surah Yang Keutamaan Al-Qur‟ān Terbanyak Dan Relasinya

Dengan Tradisi Umat Islam Atas Pembacaan Surah Tersebut.………… 70

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 72

A. Kesimpulan .......................................................................................... 72

B. Saran-Saran .......................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 74

Page 14: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Faḍīlah adalah istilah yang untuk menunjukan kelebihan, keutamaan1. Banyak

karya yang membahas tentang keutamaan al-Qur’ān di antaranya adalah dalam buku

yang diterbitkan oleh Lajnah Pentahshihan Muṣhaf al-Qur’ān. Orang yang melakukan

penelitian atas bagaimana seseorang berinteraksi dengan al-Qur’ān karena di dalam

al-Qur’ān terdapat keutamaannya sudah banyak dilakukan di antaranya adalah

Isnawati,2 Damsiki,

3 Mereka mengatakan bahwa ada sejumlah orang yang ia

membaca al-Qur’an karena ada Faḍīlah di antaranya yaitu dalam Q.S. al-Fātiḥah,

Q.S. al-Kahfi, Q.S. Maryam, Q.S. Luqmān, Q.S. Yāsīn, Q.S. Ar-Raḥmān, Q.S. al-

Wāqi’ah, Q.S. ad-Dhuhā, Q.S. al-Ikḥlās, Q.S. al-Falaq, Q.S. an-Nās, ayat tersebut

yang digunakan ibu hamil dengan berbagai khasiat tersendiri, sebagaimana ditulis

oleh Isnawati dalam penelitian di Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar.

Kemudian ada pula bahwa membaca surah-surah yang ada dalam al-Qur’ān dengan

bertujuan untuk mendatangkan kemanfaatan bagi dirinya, selain sebagai ibadah

mereka juga ada maksud untuk mendapat khasiat dari surah yang dibacanya

sebagaimana yang dikatakan oleh Damsiki, dalam penelitiannya di Pondok Pesantren

MISS Hadiru al-Ulūm.

Selanjutnya dalam karya Ibrahīm Eldeeb yang berjudul Be A Living Qur‟ān:

Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-ayat al-Qur‟ān dalam kehidupan Sehari-hari,

membahas tentang kajian al-Qur’ān yang menjelaskan keutamaan surah dan ayat

tertentu. Pertama, surah al-Fātiḥah adalah surah yang paling mulia di antara surah-

surah al-Qur’ān. Salah satu namanya asy-syāfiyāh, yaitu yang menyembuhkan.

Kedua, QS. al-Baqarah adalah puncak al-Qur’ān dan QS. Ali’Imrān keduanya

disebut sebagai az-zahrāwanī yang apabila dibaca dalam sebuah rumah, maka rumah

1 Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997).

2 Isnawati, Studi Living Qur‟an amalan ibu hamil di kec. Beruntung, baru kabupaten banjar.

3 Damsiki, Tradisi Pembacaan Surat yāsīn di Pondok Pesantren Miss Hadirul Ulum

Tasikrejo Ulujami Pemalang (Studi Living Qur‟ān). Undergraduate thesis, STAIN Pekalongan.

Page 15: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

2

tersebut tidak akan dimasuki setan. Ketiga, Ayat Kursi yang paling agung dalam al-

Qur’ān. Keempat, Beberapa ayat penutup surah al-Baqarah ayat ini diturunkan dari

sebuah sumber yang berada di bawah Arsy. Kelima, QS. al-Mulk surah ini dapat

memberikan syafa‟at bagi seseorang sampai diampuni oleh Allah SWT. Keenam, QS.

al-Ikhlās surah ini sebanding dengan sepertiga al-Qur’ān dan al-Mu‟awwidzatain

tidak ada orang yang memohon perlindungan kepada Allah dengan cara lain yang

lebih baik daripada membaca kedua surah ini4. Al-Bukhārī Rahimahullah

menyampaikan pembahasan keutamaan-keutamaan al-Qur’ān setelah tafsīr al-Qur’ān,

karena penjelasan al-Qur’ān lebih penting, karena itu ia memulai pembahasannya

dengan menyampaikan tafsīrnya.

Metode semacam ini bertujuan untuk membangkitkan semangat menghafalkan

al-Qur’ān, memahami dan mengamalkan kandungannya. Allah-lah Dzat yang patut

dimintai pertolongan5. Bila hal itu sudah ada dalam kajian al-Qur’ān, Mengapa tidak

menjadikan satu materi kajian dalam mata kuliah ulūm al-Qur‟ān. Oleh karenanya

bila kajian tersebut ini belum ada, padahal dari penelitian penulis ada sejumlah buku-

buku terkait Faḍīlah yang beredar di Indonesia dan ada juga kaum muslim yang

membaca al-Qur’ān karena terdapat Faḍīlah-di dalamnya.

Selama ini kajian ulūm al-Qur‟ān lebih cenderung pada tafsīr atau ilmu-ilmu al-

Qur’ān. Sebagaimana dapat kita lihat dalam berbagai penelitian yang berkembang di

Jurusan Tafsīr Ḥadīs, seperti yang berbentuk skripsi lebih dominasi oleh bentuk

penelitian yang memfokuskan diri pada interpretasi teks (al-Qur’ān) dengan model

mawdhu‟i. Penelitian atas karya tafsīr pun demikian, yaitu mengungkap wawasan-

wawasan tertentu secara spesifik yang ada dalam karya tafsīr, bukan menyingkap

keterpengaruhannya dengan episteme sosial-budaya dimana karya tafsīr itu muncul.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Rifqi Muhammad Fatkhi dengan judul

Popularitas Tafsīr Ḥadīs di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kajian ini dilakukan

4 Ibrahim Eldeeb, Be A Living Quran: Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-ayat al-Qur‟an

dalam kehidupan Sehari-hari (Jakarta: Lentera Hati, 2009), h.86. 5 Ibnu Katsir, Faḍīlah al-Qur‟ān: Keajaiban & Keutamaan Al-Qur‟ān, penerjemah. Ahmad

Hapid (Jakarta: Pustaka Azzam, 2012), h.36.

Page 16: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

3

untuk melihat peta kajian Tafsīr dan Ḥadīs pada skripsi mahasiswa Tafsīr Ḥadīs

Fakultas Uṣuluddīn UIN Syarif Hidayatullah Jakarta6.

Selain itu, tema-tema skripsi yang melakukan kajian bibliografi masih sangat

sedikit di antaranya adalah yang berjudul “Indeks Al-Qur‟ān Di Indonesia (Studi

Komparatif Buku-buku Indeks Al-Qur‟ān di Indonesia 1984-2007”. Oleh Ahmad

Syārif Hidayatullah dan “Kajian Bibliografi Karya-karya „Ulūm Al-Qur‟ān Di

Indonesia Dari Tahun 1953-2008, oleh Muhsīn.

Padahal aspek lain dari al-Qur’ān itu ada yang masih belum dikaji salah satunya

adalah tentang keutamaan al-Qur’ān, selama ini baru ada tulisan tentang keutamaan

al-Qur’ān misalnya pada keutamaan al-Qur‟ān yang diterbitkan oleh Lajnah

Pentahshihan Muṣhaf al-Qur’ān, tahun 2016 ini melengkapi daftar bacaan/bibliografi

dan penyusunannya, sesuai dengan tradisi keilmuan. Hanya saja belum ada yang

membuat pemetaan mengenai seberapa banyak tulisan orang tentang keutamaan al-

Qur’ān telah dilakukan di Indonesia.

Kenapa ini penting?, karena studi bibliografis ini baru dilakukan oleh Howard M.

Federsiel Kajian al-Qur‟ān di Indonesia. Howard M. Federspiel melakukan studi

literatur tentang karya-karya popular orang Indonesia yang mengkaji al-Qur’ān.

Federspiel berusaha memeriksa latar belakang pengarang, tujuan penulisan serta

penyajian dan sumber-sumber rujukan. Lewat penelusuran literatur yang tidak

terbatas pada buku-buku yang membahas al-Qur’ān, cara membaca al-Qur’ān, dan

indeks al-Qur’ān. Dia membuktikan bahwa cara historis Islam di Indonesia lebih

artikulatif dan menempati kedudukan penting dibanding Islam yang hidup di kawasan

berbahasa melayu lainnya7. Itu artinya bahwa orang Islam di Indonesia sudah maju

dibanding Islam yang hidup di kawasan berbahasa Melayu lainnya.

Studi bibliografis ini juga dilakukan oleh Islah Gusmian pada bukunya yang

berjudul Khazanah Tafsīr Indonesia. Penelitian yang dilakukan Islah Gusmian dalam

bukunya merupakan usaha-usaha akademis yang mencoba mengawali penelitian atas

6 Rifqi Muhammad Fatkhi, Popularitas Tafsir Hadis Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (Ciputat: HIPIUS, 2012). 7 Howard M. Federspiel, Kajian AL-Qur‟an di Indonesia, Dari Mahmud Yunus hingga

Quraish Shihab (Bandung: Penerbit Mizan, 1996), cet.1.

Page 17: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

4

karya tafsīr di Indonesia secara metodologis kritis yang sangat mempertimbangkan

aspek sosio-historis. Ia membedah sejarah interpretasi dalam konteks ruang-ruang

sosial dimana suatu karya tafsīr muncul dan berada serta bagaimana pergumulan

penulisnya dengan lingkungan sosial, budaya, politik dan agama yang ada di

sekelilingnya8.

Seiring maraknya jumlah buku-buku yang mengarahkan orang baca dan

mengamalkan keutamaan al-Qur’ān itu sudah banyak, namun belum ada

pemetaannya. Oleh karena itulah apa yang penulis lakukan adalah melakukan

pemetaan atas buku-buku yang menjelaskan tentang Faḍīlah al-Qur’ān dari tahun

1991-2016.

Maka dari itu penulis mengangkat Penelitian yang berjudul Faḍīlah al-Qur’ān

(Studi Bibliografis buku-buku Keutamaan al-Qur’ān di Indonesia Tahun1991-2016)

bertujuan untuk mengisi khazanah pemikiran dalam studi kajian al-Qur’ān di

Indonesia dan membantu para peminat kajian bidang ilmu al-Qur’ān dan Tafsīr dalam

menganalisa beberapa tulisan atau penelitian yang berkaitan dengan kajian ini.

B. Identifikasi, pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Tafsīr tentang ayat-ayat yang bermuatan keutamaan al-Qur’ān. Mengapa

sebagian ayat ada keutamaannya, mengapa sebagian lain tidak?

2. Bisa dilihat dari riwayat-riwayat yang menjelaskan Faḍīlah al-Qur’ān,

apakah semua riwayat yang menjelaskan Faḍīlah al-Qur’ān ṣahīh?

3. Siapa saja yang suka membaca al-Qur’ān dan alasannya karena ada Faḍīlah

didalamya, apakah mereka hanya membaca ayat-ayat yang terkait dengan

Faḍīlah-nya saja?

4. Untuk kasus di Indonesia ada banyak kitab dan buku dalam bahasa Indonesia

yang menjelaskan tentang keutamaan al-Qur’ān, apa saja buku-buku yang

telah diterbitkan dan menjelaskan tentang keutamaan kandungan al-Qur’ān?

Dari empat poit di atas penulis memilih poin 4, isinya adalah mempertanyakan

tentang apa saja buku-buku yang menjelaskan keutamaan al-Qur’ān yang ada di

8 Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia, dari Hermeneutia hingga Ideologi,

(Yogyakarta: LKiS, 2013), Cet.1.

Page 18: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

5

Indonesia. Oleh karena itu maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana pemetaan

atas buku-buku yang menjelaskan tentang Faḍīlah al-Qur’ān di Indonesia Tahun

1991-2016.

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui

penelitian ini, ialah:

1. Untuk mengetahui perkembangan kajian al-Qur’ān di Indonesia.

2. Untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana

stara1 (S1) dalam Fakultas Uṣuluddīn Program Studi Ilmu al-Qur’ān dan Tafsīr.

Adapun manfaat dari penelitian ini, secara teoritis, penelitian ini diharapkan

bisa memberikan konstribusi Tersusunnya bibliografi buku-buku Faḍīlah al-Qur’ān

dari tahun 1991-2016. Serta terinventarisasi, terkoleksinya buku-buku tersebut. Dan

untuk mengetahui perkembangan kajian al-Qur’ān di Indonesia. Secara praktis,

kegunaan penelitian ini adalah penulis berharap penelitian ini dapat memberikan

wawasan pengetahuan dan informasi yang memadai kepada para peminat pemerhati

kajian al-Qur’ān serta kepada masyarakat umum mengenai perkembangan kajian al-

Qur’ān di Indonesia saat ini karena terhimpunnya data dan informasi yang akurat

tentang judul buku-buku Faḍīlah al-Qur’ān. Dengan demikian tumpah tindih masalah

yang menjadi objek kajian penulis dapat terhindari dan penataan bagi pengembangan

ilmu dalam bidang pemikiran Islam dapat dilakukan.

D. Kajian pustaka

Adapun sebagai bahan perbandingan bagi penulisan dan untuk mendukung

kevalidan dalam skripsi ini, maka akan penulis sampaikan beberapa karya yang

mungkin terkait dengan skripsi yang penulis bahas antara lain: setelah melakukan

penelitian dan eksplorasi pustaka, penulis banyak menemukan literatur ataupun karya

ilmiah yang secara khusus membahas terkait perkembangan kajian al-Qur’ān di

Indonesia. Penelusuran ini dilakukan untuk melihat konstelasi tulisan-tulisan tentang

tema yang diangkat dan meletakan posisi skripsi ini di antara tulisan-tulisan yang

pernah ada serta untuk mendukung kevalidan dalam skripsi ini.

Page 19: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

6

Perbedaan skripsi ini berjudul Faḍīlah al-Qur’ān (Studi Bibliografis buku-buku

Keutamaan al-Qur’ān di Indonesia Tahun1991-2016). Penelitian Skripsi ini bertujuan

untuk memberikan Peta kajian al-Qur’ān di Indonesia berdasarkan karya-karya ilmiah

terkait Faḍīlah al-Qur’ān di Indonesia dari tahun 1991-2016 dan mengumpulkan

kajian bibliografi karya- karya Faḍīlah al-Qur’ān di Indonesia dari tahun 1991-2016.

Serta melengkapi karya ilmiah yang telah dilakukan oleh M. Federspiel yang berjudul

Kajian al-Qur‟ān Dari Mahmud Yunus hingga Quraish Syihab. Sedangkan skripsi

orang lain membahas Buku-buku Indeks al-Qur’ān, Kajian Bibliografi Karya-karya

ulūm Al-Qur’ān, Bibliografi Skripsi Jurusan Aqidah dan Filsafat Fakultas Uṣuluddīn

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1985-1993), di antaranya sebagai berikut,

berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, terdapat skripsi dengan judul Indeks Al-

Qur‟ān Di Indonesia (study komparatif Buku-buku Indeks al-Qur‟ān di Indonesia

1984-2007) Oleh Ahmad Syarif Hidayatullah, tahun 2009. Penelitian Skripsi ini

menjelaskan bahwa tujuan awal indeks adalah sebagai salah satu panduan dalam

memudahkan pencarian ayat-ayat al-Qur’ān.

Skripsi dengan judul Kajian Bibliografi Karya-karya Ulūm Al-Qur‟ān Di

Indonesia Dari Tahun 1953 Hingga 2008 oleh Muhsīn, tahun 2009. Penelitian

Skripsi ini bertujuan untuk memberikan Peta kajian al-Qur’ān di Indonesia

berdasarkan karya-karya ilmiah dalam bidang ulūm al-Qur‟ān di Indonesia dari tahun

1953-2008 dan mengumpulkan kajian bibliografi karya-karya Ulūm al-Qur‟ān di

Indonesia dari tahun 1953-2008.

Pada Keutamaan al-Qur‟ān dalam kesaksian al-Qur‟ān dan hadis yang

diterbitkan oleh Lajnah Pentahshihan Muṣhaf al-Qur’ān. Dalam Tafsīr ini melengkapi

daftar bacaan/bibliografi dan penyusunannya, sesuai dengan tradisi keilmuan.

Terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Rifqi Muhammad Fatkhi dengan judul

Popularitas Tafsīr Ḥadīs di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kajian ini dilakukan

untuk melihat peta kajian Tafsīr dan Ḥadīs pada skripsi mahasiswa Tafsīr Ḥadīs

Fakultas Uṣuluddīn UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.9

9 Rifqi Muhammad Fatkhi, Popularitas Tafsir Hadis Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, (Ciputat: HIPIUS, 2012).

Page 20: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

7

Laporan Penelitian Oleh M.Yunan Yusuf dengan judul Bibliografi Skripsi

Jurusan Aqidah dan Filsafat Fakultas Uṣuluddīn IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(1985-1993), tahun 1994. Kajian ini merupakan langkah strategis agar tidak

terjadinya tumpah tindih judul dan masalah yang menjadi objek kajian penulisan

skripsi di lingkungan Jurusan Aqidah filsafat dapat dihindari dan penataan bagi

perkembangan ilmu dalam bidang pemikiran Islam dapat di lakukan.

Penelitian oleh Muhammad Ismail, dengan judul Studi Bibliografis Sosiologi

Agama di Indonesia. Tahun 2004. Dalam penelitian ini dibagi menjadi empat tema

besar salah satunya yaitu tentang buku-buku yang mengkaji pemahaman Sosiologi

Agama, dan Sosiologi Umum, dan tokoh-tokoh sosiologi. Dan penelitian ini

bertujuan agar membantu para peminat kajian bidang sosiologi agama dalam

menganalisa beberapa tulisan atau penelitian yang berkait.

Kumpulan tulisan penelitian Peta Kajian al-Qur’ān dan Ḥadīs yang dikaji

akademisi dari berbagai dosen PTKIN10

di Indonesia dalam Seminar Tahunan Qur’an

and Hadith Academic Society (QUHAS) 201511

. Penelitian ini diusung karena

tanggapan terhadap kajian Ḥadīs bahwa minimnya ilmuan yang berminat terhadap

kajian Ḥadīs, minimnya perkembangan kajian Ḥadīs yang variatif, selama ini kajian

Ḥadīs hanya sebatas dari segi normatif dan tidak ada jurnal yang terbit.

Penelitian Musfaturrahman, dengan judul skripsi I‟jaz al-Qur‟ān dalam segi

pengobatan (Analisis surah al-Fātiḥah, Ayat Kursi, dan al-Mu‟awwidzatain dalam

praktek Ruqyah. Kesimpulan dari skripsi ini adalah penulis lebih menjelaskan tentang

praktek Ruqyah dengan cara membaca beberapa surah diantaranya termasuk Ayat

kursi, yang mengaitkan antara kajian penulis dengan skripsi ini adalah terdapat di

dalam skripsi tersebut tentang Ayat kursi.

10

Di antaranya adalah, Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, M.Ag. (UIN Alauddin Makassar), Dr.

Muhammad Alfatih Suryadilaga, M.Ag (UIN SunanKalijaga Yogyakarta), Farah NurilIzzah, LC., MA

(IAIN Purwokerto) Dan Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Mereka

termasuk sesi tentang Kajian al-Qur’an dan Hadis di Institusi Pendidikan Islam di Indonesia. 11

Makalah Seminar Tahunan Qur’an and Hadith Academic Society (QUHAS) Peta kajian

AL-Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3 Desember 2015 (Ciputat: Sekolah Pasca Sarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015) h.9.

Page 21: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

8

Penelitian Isnani Sholeha, dengan judul skripsi Pembacaan Surah-surah pilihan

dari al-Qur‟ān dalam Tradisi Mujahadah (Studi Living Qur‟an di Pondok Pesantren

Putri Nurul Ummahat Kotagede, Yogyakarta) fakultas Uṣuluddīn dan Pemikiran

Islam Universitas Islam Negri Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini adalah membahas

mengenai tradisi atau amalan pembacaan al-Qur’ān yang dilahirkan dari praktik-

praktik komunal yang menunjukan pada resepsi sosial masyarakat atau komunitas

tertentu terhadap al-Qur’ān. Seluruh santri di pondok pesantren Nurul Ummahat

diwajibkan mengikuti mujahadah yang rutin dilaksanakan setelah shalat isya

diantaranya surah-surah pilihan di antaranya seperti surah al-Ikhlas 100 kali dan ayat

kursi 17 kali. Hasil penelitian dalam penulisan ini, praktek tersebut dilaksanakan

dengan rutin dan penggunaan makna tersebut dari makna suatu tindakan teori

sosiologi pengetahuan Karl Manheim, yaitu Ekspresive adalah sebagai bentuk

pembelajaran, Faḍīlah dan ketenangan jiwa serta documenter sebagai suatu

kebudayaan yang menyeluruh.

E. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan sebuah karya ilmiah harus menggunakan metodologi penelitian.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

optimal12

. Metode penelitian penulis akan melakukan dua hal, pertama metode

library research. Kedua, metode bibliografi buku. Hal ini dilakukan agar mendapat

informasi sebanyak mungkin dari buku-buku Faḍīlah al-Qur’ān yang ditemukan

penulis.

Dalam skripsi ini penulis menggunakan tiga aspek metode penelitian yaitu:

1. Metode Pegumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis akan menggunakan katalog pada setiap

perpustakaan. Kemudian mencari buku-buku Faḍīlah al-Qur’ān berdasarkan tahun

12

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2008), h.147.

Page 22: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

9

terbitnya. Setelah itu disusun berdasarkan tahun terbitnya. Setelah data terkumpul

maka penulis akan melakukan kajian bibliografi13

.

Bibliografi jika ditinjau dari segi penyajian terbagi dalam dua bagian, yaitu

bibliografi deskripsif14

dan bibliografi evaluatif15

. Dalam hal ini penulis

menggunakan bibliografi evaluatif. Karena penelitian yang akan dilakukan berkaitan

dengan buku-buku keutamaan al-Qur’ān yang berada di Indonesia.

Segi cakupan bibliografi terbagi dalam lima cabang yaitu retrospektif16

, current

(terkini)17

, selektif,18

subjek,19

dan nasional20

. Penulisan akan menggunakan

bibliografi subjek, karena penelitian yang dilakukan adalah bidang ilmu tertentu

sesuai dengan definisinya. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Penentuan Judul Bibliografi.

Dalam penentuan judul ini penulis menentukan beberapa aspek di dalamnya

diantaranya, aspek komuditas maksudnya yaitu objek kajiannya hanya pada buku-

buku Faḍīlah al-Qur’ān. Kemudian aspek waktu yaitu penulis akan menentukan

waktu penerbitan buku mulai tahun 1991-2016. Setelah itu aspek wilayah, penulis

dalam hal ini hanya membahas buku-buku Faḍīlah al-Qur’ān yang berada di

Indonesia.

b. Pengumpulan Bahan Pustaka/ Penulusuran Informasi.

Pengumpulan yang akan dilakukan penulis ialah penulusuran secara langsung,

artinya penulusuran berdasarkan katalog perpustakaan. Setelah itu penulis melakukan

peninjauan terhadap nama pengarang, judul buku, sumber informasi buku tersebut,

nomor ISBN dan data terbitan buku, jumlah halaman, jumlah daftar pustaka,

penempatan rujukan, sistematikanya dan hal-hal yang berkaitan dengan studi

bibliografi.

13 Bibliografi adalah daftar buku, daftar pustaka. Dilihat pada Kamus Bahasa Indonesia

Modern, Dar yanto S.S (Surabaya: Apollo Lestari), h.44. 14

Deskriptif yaitu jenis bibliografi yang menggambarkan secara singkat terhadap gambar

fisik atau tertulis dalam bahan pustaka. 15

Evaluatif yaitu jenis bibliografi yang memberikan penilaian terhadap suatu bahan pustaka. 16

Yaitu penjelasan bahan pustaka yang sudah lampau. 17

Yaitu mencatat bahan pustaka yang sedang atau masih terbit saat ini. 18

Yaitu mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. 19

Yaitu mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang illmu dan subjek tertentu. 20

Yaitu bibliografi mencatat terbitan Negara atau regional tertentu.

Page 23: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

10

c. Pengelompokan/ Klasifikasi.

Pengelompokan yang akan penulis lakukan yaitu pengelompokan buku-buku

Faḍīlah al-Qur’ān yang telah dikumpulkan. Cara yang dilakukan penulis yaitu setiap

buku-buku Faḍīlah al-Qur’ān, diurutkan kemudian dikelompokan sesuai dengan

buku yang paling banyak menggunakan Faḍīlah al-Qur’ān, dan diurutkan dari tahun

terkecil terlebih dahulu.

d. Penyusunan Indeks.

Indeks dilakukan guna untuk memudahkan pencarian buku-buku Faḍīlah al-

Qur‟ān. Penyusunan indeks yang dilakukan dalam karya ini tidak ada.

e. Pengetikan Naskah Bibliografi

Ini merupakan bagian terakhir, setelah terkumpul buku-buku Faḍīlah al-

Qur‟ān menurut tahun dan serta nama pengarang dan dilengkapi dengan daftar

pustaka. Maka Penulisan karya ini menjadi baik dan bermanfaat bagi kajian Ulūm al-

Qur‟ān di Indonesia21

. Setelah data terkumpulkan penulis memberikan pembahasan

terhadap buku-buku Faḍīlah al-Qur‟ān yang telah dikumpulkan. Pembahasannya

diawali dengan latar belakang, sistematika penulisan, referensi yang digunakan,

jumlah penyusun, kota terbit, dan tahun terbit.

Metode pembahasan ini akan dilakukan agar bisa melihat, perbedaan karya

satu dengan yang lainnya. Hal ini akan menunjukan sebuah karya yang layak untuk

dibaca, diterbitkan dan digunakan dalam bidang akademisi.

2. Metode Pembahasan

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksploratif, deskriptif, analitis, dan komparatif. Dengan metode ini penulis berupaya

menggali sejauh mungkin informasi yang terdapat dalam buku-buku Faḍīlah al-

Qur‟ān karya sarjana muslim Indonesia baik yang bersifat primer yakni buku-buku

Faḍīlah al-Qur‟ān yang ditulis langsung oleh para penulisnya maupun sekunder yang

terdiri dari karya-karya lain yang masih relevan denga pembahasan ini. Data-data

21

Suni Triani dan Sri Susanti Petunjuk penyusunan Bibliografi (Bogor: Pusat Perpustakaan

dan Penyebaran Departemen Pertanian, 2000) h.1-26.

Page 24: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

11

yang diperoleh dari berbagai literatur tersebut kemudian dideskripsikan secara

lengkap serta dianalisis dengan menggunakan pedekatan sejarah (historis).

Oleh karena penelitian ini merupakan studi naskah, maka proses analisisnya

digunakan teknik analisis isi (content analysis)22

secara kualitatif. Analisis isi yang

dilakukan mencakup upaya-upaya pertama, melakukan pemetaan terhadap

metodologi dan teknis penulisan indeks yang mencakup sistematika penyajian dan

bentuk penyajian. Selain itu, juga akan pemetaan sifat dan sumber-sumber rujukan.

Kedua, Menggunakan pendekatan-pendekatan yang sesuai untuk menjawab pokok

masalah, untuk mempertajam bahasan serta untuk menghasilkan temuan.

3. Metode penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode kepustakaan

library research yaitu tehnik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah

terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada

sehingga diperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang

dipecahkan23

. Adapun teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku “Pedoman

penulisan skripsi, Tesis, dan Disertasi”, yang diterbitkan oleh UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007.24

F. Sistematika penulisan

Untuk memberikan gambaran secara besar dari keseluruhan melalui

penafsiran ulama tentang permasalahan yang di bahas agar terarah, serta

memudahkan pembaca dalam menelaahnya, maka penulis membagi skripsi ini dalam

lima bab, sebagai berikut:

Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini dimulai dengan latar belakang

masalah yang merupakan argument penulis, mengapa penelitian ini penting dilakukan

22

Analisis ini dipergunakan untuk menelaah maksud isi suatu bentuk informasi yang termuat

dalam dokumen sebagai naskah kuno, atau untuk mempelajari isi buku-buku, majalah, Koran, syair,

lukisan, pidato tertulis, naskah peraturan atau perundang-undangan secara lebih baik. Abdurrahman,

Sekitar Penerapan Metode Content Analysis, Makalah pada seminar Metodologi Penelitian di IAIN

Antasari, Banjarmasin, 1990, h.13-16. 23

Muhammad Nazir, Metode Penulisan, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2003), h.24. 24

CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Skripsi,

Tesis, Disertasi), 2007.

Page 25: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

12

kemudian memaparkan batasan dan perumusan, tujuan, manfaat dan kegunaan

penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua adalah kajian teoritis. Bab ini membahas tentang pembahasan

Faḍīlah al-Qur‟ān itu sendiri, diawali dengan sekilas tentang Faḍīlah al-Qur‟ān,

pengertiannya, kemudian anjuran dan keutamaan membaca al-Qur’ān serta tujuan

dari keutamaan Faḍīlah al-Qur‟ān di Indonesia.

Bab ketiga adalah karya-karya yang penulis kumpulkan, kemudian

memberikan gambaran terhadap buku-buku tersebut setelah mendeskripsikan buku-

buku Faḍīlah al-Qur‟ān yang digunakan. Pada bab ini penulis akan melakukan kajian

bibliografi terhadap karya-karya yang dikumpulkan.

Bab keempat yaitu Dinamika Penerbitan Buku Keutamaan al-Qur’ān seperti

berdasarkan Perkembangan penerbit, berdasarkan Isi karya keutamaan al- Qur’ān dan

terakhir yaitu relasinya dengan tradisi masyarakat.

Bab kelima, merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran serta

kritik yang dilakukan oleh penulis berdasarkan kajian yang telah dilakukan. Ini

berisikan kesimpulan bahkan saran-saran yang masuk guna memperbaiki karya ini.

Page 26: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

13

BAB II

Sekilas tentang Faḍīlah al-Qur’ān

A. Sejarah Pengumpulan Buku Faḍīlah al-Qur’ān

Para ulama semenjak generasi awal telah berupaya mengungkapkan

keutamaan al-Qur‟ān dengan cara mengumpulkan ḥadiṡ-ḥadiṡ yang berkenaan

dengan itu. Orang yang pertama sekali menyusun buku tentang Faḍā‟il al-Qur‟ān

(keutamaan al-Qur‟ān) adalah Muḥammad bin Idris al-Syāfi‟ī (w.204 H/820 M)1.

Akan tetapi karyanya tidak ditemukan. Adapun karya tertua Faḍā‟il al-Qur‟ān yang

sampai di tangan kita adalah karya Abū „Ubayd al-Qāsim2.

Usaha ini kemudian diikuti oleh ulama-ulama sesudah Muḥammad bin Idris

asy-Syāfi‟ī, di antara karangan-karangan tentang tema ini adalah, Faḍā‟il al-Qur‟ān

karangan Diyā‟uḍin al-Maqdisī, Faḍā‟il al-Qur‟ān wa Ma‟anihi karangan Abū

„Ubayd al-Qāsim bin Salām, Faḍā‟il al-Qur‟ān karangan al-Firyābī (w.301 H/924

M), Faḍā‟il al-Qur‟ān karangan Abū Aḅas al-Mustagfirī (w.432 H/1041 M). Kajian

ini juga terdapat dalam kitab al-ḥadiṡ. Para pengarang buku ḥadiṡ yang otoritatif

semisal Imam al-Bukhārī, Muslīm, Abū Dāwud, at-Tirmizī dan yang lainnya pada

umumnya membuat bab yang berisi ḥadiṡ-ḥadiṡ tentang keutamaan al-Qur‟ān dan

surah-surahnya.

Dalam beberapa literatur kitab klasik maupun modern kerap kali banyak

ditemukan yang membahas tentang keutamaan al-Qur‟ān, seperti dalam Faḍā‟il

al-Qur‟ān karya „Ubayd al-Qāsim bin Salām (awal abad ketiga)3, kitāb Faḍā‟il al-

Qur‟ān karya Ibn al-Durays (akhir abad ke 3 H), kitab Faḍā‟il al-Qur‟ān karya al-

Nasā‟ī (akhir abad ke 3 H), kitab al-Māhif karya Ibn Abī Dāwud4 dan al-Itqān karya

1 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟ān Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,

Keutamaan al-Qur‟ān dalam kesaksian hadis,Penjelasan Seputar Surah dan ayat al-Qur‟ān (Jakarta:

Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟ān. h. xviii. 2 Lihat Al-Firyabī, Kitab Fada‟il al-Qur‟ān, h.14-15; Asma Afsaruddin, “The Excellences of

the American Oriental Society, 112.1,2002, h.2. 3 „Ubayd al-Qāsim bin Salām Faḏa‟îl al-Qur‟ān (Beirut: Dar Ibn Katsir,1995).

4 Ibn Abī Dawud Abū Bakr„ Abdullah b. Sulayman b. al-As‟at al-Sijistani al-Hanbali, Kitāb

al-Masahif, tahqiq dan naqd Muhid al-Din„Abd al-Subhan Waiz (Beirut: Dar al-Basa‟ir al-Islamiyyah,

2002), cet.2.

Page 27: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

14

al-Suyūṭī5. Faḍā‟il al-Qur‟ān karya Ibnu katsīr

6, keistimewaan-keistimewaan al-

Qur‟ān karya Sayyid Muḥammad Alawi al-Maliki7, yuk, Baca al-Qur‟ān karya Syāikh

Ja‟fār Hadi8, al-Itqān fi Ulum al-Qur‟ān karya al-Imām Jalāl al-Din al-Suyutī pada

bab Afdal al-Qur‟ān wa Faḍīlīhi9, Jawahir al-Qur‟ān karya al-Imām Abī Hamīd al-

Ghazalī10

.

Di antara referensi yang membahas tentang Faḍā‟īl al-Qur‟ān adalah sebuah

artikel Rafiq. Ia mencoba menjelaskan serta mengklasifikasi bagaimana macam

bentuk karya faḍā‟īl al-Qur‟ān yang ada. Termaksud dalam mengklasifikasinya

menjadi faḍā‟īl al-Qur‟ān yang bersifat Ukhrawi/duniawi dan juga dalam bentuk

transformasinya dari satu kitab faḍā‟īl al-Qur‟ān yang satu ke kitab-kitab yang lain.

Dalam artikel tersebut pun memaparkan karya faḍā‟īl al-Qur‟ān masa klasik,

mulai dari karya Abū „Ubaid al-Qāsim (w.224 H), Ibnu Kasīr dan faḍāil al-Qur‟ān

oleh Syi‟ah. Selain itu Asma seperti ingin menunjukan bahwa karya-karya faḍā‟īl al-

Qur‟ān adalah karya-karya yang jarang disentuh dengan penelitian yang mendalam.

Karenanya, Asma memaparkan bagaimana posisi qāri pada masa awal, bagaimana

tanggapan-tanggapan mereka terhadap pembukuan al-Qur‟ān, cara pembacaan dan

yang lainnya.

Mengamalkan sebuah dalil baik itu al-Qur‟ān maupun al-sunah sangat

berperan besar dalam membentuk akhlak baik manusia. Terlebih jika di iringi dengan

meninggalkan perkara-perkara yang tercela dan melakukan hal-hal yang utama11

.

Keutamaan-keutamaan ini sama sekali tidak boleh diremehkan, karena ia bisa

5 Abū al-Fadhl Jalāl al Dīn „And al-Rahman Ibn Abī Bakr al-Suyūṭī, al-Itqan Fi „Ulum al-

Qur‟ān, tahqiq Markaj al-Dirasat al-Qur‟āniyyah (Madinah: Maktab al-Malik Fahd li Tiba‟ah al-

Mushaf al-Syarif, t.t.). 6 Abī Fidā‟i Ismail bin katsīr al-Kurasi al-Dimasyaqi, Faḏa‟îl al-Qur‟ān, (Beirut: Dar al-

Andalusi, 1461 H). 7 Sayyid Muḥammad Alwi al-Maliki, Keistimewaan-keistimewaan al-Qur‟ān terj. Nur Faizin

(Yogyakarta: Mitra Pustaka,2001), h. 225. 8 Syaikh Ja‟far Hadi, Yuk, Baca al-Qur‟ān (Jakarta: al-Huda, 2007), h. 207.

9 Al-Imam Jalāl al-Dīn al-ṣuyutī, al-Itqān fi Ulūm al-Qur‟ān (Beirut: Dar al-Kutub

al‟Ilmiyyah, 2010), h. 541. 10

Al-Imām Abī Hamid al-Ghazali, Jawahir al-Qur‟ān (Beirut: Dar Ihya al-Ulum,t,th), h.62. 11

Hal ini seiring engan sabda Rasulullah yang artinya “orang yang paling baik diantara

kalian adalah yang paling baik akhlaqnya”. Jika dalil-dalil tentang keutamaan-keutamaan tersebar dan

diamalkan, maka ia akan menjadi sebab atas tercegahnya penyebaran berbagai macam keburukan yang

mewabah di berbagai penjuru bumi.

Page 28: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

15

menguatkan, mengukuhkan, dan menyuburkan iman secara terus menerus. Oleh

karena itu, seorang mukmin mewarisi surga dan selamat dari api neraka. Bahkan juga

meninggikan derajat dan menambahkan kebaikan-kebaikan yang berguna di hari yang

tak berguna lagi harta dan anak-anak, kecuali yang datang kepada Allah dengan

membawa hati yang bersih. Iman seorang mukmin sangat sulit akan tetapi menjadi

sempurna dan kuat manakala meremehkan keutamaan-keutamaan ini.

Menurut Abū Abdullah Ali bin Muḥammad al-Maghribī, kaum muslim harus

didorong untuk berpegang teguh pada jalan orang-orang yang melakukan perbaikan.

Mereka harus dibimbing untuk meninggalkan tujuan-tujuan yang merusak kemudian

diarahkan menuju tujuan-tujuan yang baik yang menjanjikan banyak pahala. Selain

itu kaum muslim harus di dorong untuk terus berusaha mewujudkan keutamaan hal

tersebut. Sebab, seseorang itu sudah terbiasa melakukan apa yang berguna bagi

dirinya. Ayat-ayat dan ḥadiṡ-ḥadiṡ Faḍā‟il a‟mal dan amal-amal ṣalih adalah

penyebab kenapa hamba selalu berharap dan berbaik sangka kepada Allah, khususnya

saat sedang menghadapi kematian dimana ruh akan langsung kepada penciptanya12

.

B. Pengertian Faḍīlah al-Qur’ān

Al-Qur‟ān adalah inti agama, menjaga dan menyebarkan berarti menegakan

agama, sehingga sangat jelas keutamaan mempelajari dan mengajarkan itu lebih

utama daripada segalanya13

. Al-Qur‟ān bukan sekedar kitab dan bacaan belaka,

namun al-Qur‟ān adalah bacaan yang paling mulia dan penuh hikmah. Setiap surah

dan setiap ayat dalam al-Qur‟ān mempunyai keistimewaan yang khas14

. Al-Qur‟ān

adalah mukjizat abadi yang tidak akan berakhir, mukjizat al-Qur‟ān berlaku dalam

segala hal dalam ilmu-ilmu dan rahasia-rahasia yang dikandungnya, serta dalam

fungsinya dalam petunjuk, bukti dan pengetahuan15

.

12

Abū Abdullah Ali bin Muḥammad al-Maghribi, Shahih Fadhậil A‟mậl (Jakarta: Pustaka

Ibnu Katsir, 2014), h.19-20. 13

Maulana Muḥammad Zakariyya Al-Kandahlawi rah.a, Faḍilāh al-Qur‟ān (Yogyakarta:

Ash-Shaff, 2006), h.10. 14

Subhi as-Shalih, Membahas Ilmu-ilmu Al-Qur‟ān (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2011), h.482. 15

Haidar Ahmad al-A‟raji, Faḍīlah dan khasiat Surah-surah al-Qur‟ān (Jakarta: Zahra,

2007), h.18.

Page 29: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

16

Menurut Maulanā Muḥammad Zakariyya al-Kandaḥlawī membaca al-Qur‟ān

merupakan sebuah ibadah dan akan mendapatkan pahala. Inilah salah satu

karakteristik sekaligus keistimewaan yang dimilik oleh al-Qur‟ān16

. Faḍīlah ialah

istilah yang dipergunakan untuk menunjukan kelebihan, keistimewaan, kehebatan,

dan keunggulan seseorang dari yang lainnya, satu tempat dari yang lainnya, dan suatu

amal ibadah dari yang lainnya17

. Faḍā‟īl adalah bentuk jama dari kata Faḍīlah yang

dalam bahasa Arab mengandung arti “Kedudukan yang tinggi dalam keutamaan” atau

dalam arti keistimewaan. Dengan demikian, secara sederhana Faḍīlah al-Qur‟ān

dapat dipahami sebagai suatu yang berkaitan dengan keunggulan-keunggulan,

keutamaa-keutamaan atau keistimewaan-keistimewaan yang dikandung oleh ayat

maupun surah-surah dalam al-Qur‟ān18

. Keterkaitan kita terhadap sesuatu (atau tidak)

bergantung pada ilmu kita tentang kelebihan atau kegunaan sesuatu itu. Agar manusia

tertarik kepada al-Qur‟ān, Rasulullah pun memberi banyak Faḍīlah al-Qur‟ān.

Walaupun demikian, ketertarikan manusia kepada pun sangat bergantung pada iman

dan kenyakinannya pada janji Allah dan Rasul-Nya. misalnya Umar ibn Khattab

tertarik pada al-Qur‟ān saat dibacakan firman Allah, artinya : “ṭāha, tidaklah kami

turunkan al-Qur‟ān ini agar kamu sengsara”19

.

Faḍā‟īl al-Qur‟ān itu terdiri dari ḥadiṡ-ḥadiṡ, namun karya Faḍā‟īl al-Qur‟ān

sangat erat hubungannya dengan ilmu al-Qur‟ān dan tafsir. Hal ini setidaknya karena

beberapa alasan. Pertama, termaksud dalam jajaran ilmu-ilmu al-Qur‟ān20

. Kedua,

salah satu tujuan dari penulisan karya Faḍā‟il al-Qur‟ān adalah untuk memahami al-

Qur‟ān, seperti yang diturunkan kepada Rasulullah saw. Karena didalam karya

16

Bahkan dalam sebuah ḥadiṡ Rasulullah Saw, bersabda bahwa orang yang membaca satu

huruf dari ayat al-Qur‟ān akan diberikan balasan oleh Allah 10 kali lipat. Dan Rasulullah Saw

bersabda: “barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur‟ān, maka ia mendapat satu kebaikan,

dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alīf lām mīm

sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lām satu huruf dan mīm satu huruf”. (HR.Bukhārī).

dilihat, Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Membaca Al-Qur‟ān (Jakarta: PT.

Kawah media, 2012). h.5. 17

Ensiklopedi Islam 1 ( Jakarta: PT.Ichtiar Baru Van Hoeve, cet.2001) 18

Syeikh Abdur Rahman As-Sadi, Tahqiq, Abdurrahman Bin Mu‟ala al-Luwaihiq, Taisir

Karim al-Rahman fī Tafsir Kalam al-Manan (Saudi Arabia: Daar Ibnu Hazm Saudi Arabia, th).h.178-

179. 19

QS. Thaha: 1-2. 20

Al-Firyābī, kitab Fada‟il al-Qur‟ān, h.14.

Page 30: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

17

Faḍā‟il al-Qur‟ān terdapat pembahasan tentang Qira‟at, tadabur, cara memahami

dan meningkatkan kepercayaan terhadap al-Qur‟ān, serta mengamalkan al-Qur‟ān

bahagia di dunia dan akhirat21

. Sehingga alasan ketiga, adalah bahwa terdapat

hubungan yang erat antara Faḍā‟īl al-Qur‟ān dengan tafsīr22

.

C. Anjuran dan Keutamaan Membaca al-Qur’ān.

Banyak sekali anjuran dan keutamaan membaca al-Qur‟ān, baik dari al-

Qur‟ān maupun dari ḥadits, di antaranya adalah : Terdapat dalam QS. an-Naml: 91-

92,23

QS. QS. Fathir: 29,24

al-A‟raf: 204,25

QS. Muḥammad: 24,26

dan QS. Al-Isrā:

82.27

Al-Qur‟ān sebagai petunjuk dan pedoman bagi kehidupan manusia. Ada

beberapa keutamaan bagi orang yang membaca dan mempelajari al-Qur‟ān

keutamaannya.28

Menurut Imām Musbikin, Membaca al-Qur‟ān sangat besar keutamaannya dan

juga merupakan investasi yang mudah hanya cukup berkeinginan kuat mencari

keridhaan Allah SWT dengan membaca al-Qur‟ān, maka sudah sepantasnya umat

muslim untuk lebih giat membaca, mempelajari dan mengamalkan al-Qur‟ān29

.

21

Al-Faryābiī, Faḍā‟il al-Qur‟ān h.19. 22

Al-Faryābī, Faḍā‟il al-Qur‟ān h.21. 23

Yang artinya, “Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negri ini (Mekkah) yang

telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya lah segala sesuatu dan aku diperintahkan supaya aku

termasuk orang-orang yang berserah diri. Dan supaya aku membaca al-Qur‟ān (kepada manusia). 24

Yang artinya,“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan

mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugrahkan kepada mereka,

baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang

tiada akan merugi”. 25

Yang artinya,“Dan apAbīla dibacakan al-Qur‟ān maka dengarkanlah baik-baik, dan

perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”. 26

Yang artinya,“Apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur‟ān ataukah hati mereka

terkunci”. 27

Yang artinya, “Dan kami turunkan dari al-Qur‟ān suatu yang menjadi penawar dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur‟ān itu tidaklah menambah kepada orang-orang

dzalim selain kerugian.” 28

Imam Musbikin menyebutkan dalam bukunya bahwa Keutamaan membaca al-Qur‟ān dan

Mempelajarinya yaitu Pertama, orang yang membaca al-Qur‟ān dan orang yang mendengarkannya

sama-sama mendapat pahala. Kedua, membaca al-Qur‟ān merupakan Ibadah, maka membacanya pun

akan mendapat pahala. Ketiga, Membaca al-Qur‟ān sebagai obat bagi orang yang sedang susah sebagai

obat penenang hati. Keempat, Orang yang suka membaca al-Qur‟ān akan diberi syafaat pada hari

kiamat. Kelima, berkumpul dengan para malaikat di akhirat. Lihat: Imam Musbikin, Mutiara al-

Qur‟ān Khazanah Ilmu Tafsir dan al-Qur‟ān (Madiun: Jaya Star Nine, 2014), h.363. 29

Arifin dan Suhendri Abū Faqih, Al-Qur‟ān sang mahkota cahaya (Jakarta: PT elex media

komputindo, 2010), h.xx-xxi.

Page 31: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

18

Membaca al-Qur‟ān dikalangan muslim kadangkala dilakukan sendiri-sendiri dan

kadangkala dilakukan bersama-sama. Orang-orang yang mengikuti kegiatan tersebut

mungkin memiliki motivasi yang beragam, baik motivasi keagamaan untuk

memperoleh faḍīlah maupun motivasi sosial, sekedar untuk media pergaulan, dan

sebagainya30

.

Menurut Nur Khalish Rif‟ani, Jiwa yang kering itu harus cepat diobati dengan

al-Qur‟ān, dengan banyak membaca al-Qur‟ān, tidak saja menjadikan jiwa kita

terobati, namun juga bisa menjadikan ingatan kita lebih tajam. Hal ini terbukti, karena

menurut hasil penelitian, ketika membaca al-Qur‟ān setelah magrib akan dapat

meningkatkan kecerdasan otak sampai 80%, karena disana ada pergantian dari siang

ke malam. Di samping itu, ada tiga aktifitas sekaligus membaca, melihat dan

mendengar31

. Al-Imām Jalāl al-Dīn al-Suyuṭī menyebutkan bahwa Keutamaan

membaca al-Qur‟ān itu sangat dianjurkan bagi setiap muslim untuk membaca dan

memang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim untuk membaca dan memahami

kandungan al-Qur‟ān32

. Selain itu, banyak riwayat menjelaskan keutamaan orang

yang membaca al-Qur‟ān33

. Di antara keutamaan membaca al-Qur‟ān juga dari ḥadiṡ

30

Contoh individu yang mengkhususkan membaca al-Qur‟ān pada waktu tertentu dan pada

tempat-tempat tertentu, misalnya pada malam jum‟at di masjid atau di makam tokoh tertentu. Dan

contoh kelompok yang mengkhususkan membaca al-Qur‟ān ada waktu dan tempat-tempat tertentu

misalnya, membaca surah yasīn pada malam jum‟at hingga melahirkan tradisi Yasīnan. Lihat:

Muḥammad, Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi Dengan al-Qur‟ān Dalam Sahiron

Syamsuddin Metodologi Penelitian Living Qur‟ān dan Ḥadīṡ (Yogyakarta: Teras, 2007), h.14-15. 31

Nur Khalish Rif‟ani, Dahsyatnya Surah Yasiin, al-Waqi‟ah, al-Kahfi, dan Ayat Kursi

(Yogyakarta: Semesta Hikmah, 2013), h.22. 32

Allah SWT memuji dan menyanjung orang yang mempunyai kebiasaan seperti itu. Fiman-Nya

“mereka membaca ayat-ayat Allah (al-Qur‟ān) pada beberapa waktu pada malam hari” (QS Ali Imran

:113). 33

Imam Al-Suyūtī meyebutkan dalam bukunya bahwa salah satu riwayat yang menjelaskan

keutamaan orang yang membaca al-Qur‟ān diantaranya adalah: Pertama, dalam Shahīh al-Bukhārī

dan Shahīh Muslīm disebutkan riwayat Ibn Umar, NAbī Muḥammad Saw, bersabda “Tidak dibenarkan

untuk bersikap hasud (iri) kecuali pada dua hal, satu diantaranya terhadap orang yang di anugerahi

Allah Swt. (kemampuan membaca) al-Qur‟ān, kemudian dia selalu membacanya beberapa waktu di

malam dan siang hari”. (HR. Bukharī dan Muslīm). Kedua, Imam At-Turmudzī juga meriwayatkan

hadis dari Ibn Mas‟ud, Rasulullah Saw, bersabda, “Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah

(al-Qur‟ān), baginya dicatat satu kebaikan dan (pahala) kebaikan itu akan dilipatgandakan sampai

sepuluh kali lipat.” (HR. al-Turmudzī). Ketiga, Imam Muslim meriwayatkan dari Abū Umamah,

Rasulullah Saw, bersabda, “Bacalah al-Qur‟ān karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi

syafaat (pertolongan) bagi yang membacanya” (HR.Muslim). lihat: Samudra Ilmu-ilmu al-Qur‟ān,

Ringkasan Kitab al-Itqan fii ulum al-Qur‟ān karya al Imam Jalal al-din al-Suyuthi, diterj. Zubdah al-

Page 32: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

19

Rasulullah Saw, ialah: Menjadi manusia yang terbaik34

, kenikmatan yang tiada

bandingnya35

, Al-Qur‟ān memberi syafaat di hari kiamat36

, pahala berlipat

ganda,37

dikumpulkan bersama para malaikat,38

.

Dari keterangan di atas, dapat dimengerti bahwa al-Qur‟ān merupakan sumber

pokok ajaran Islam yang menjadi kebutuhan bagi setiap umat muslim, banyak ilmu

dan pelajaran penting yang dapat diambil dari al-Qur‟ān. Sehingga, seluruh ajaran

umat Islam yang menjadi kebutuhan bagi setiap umat Islam yang ada dimuka bumi

ini di anjurkan untuk membaca serta mempelajarinya39

.

Sebagian ulama meyebutkan beberapa hikmah keistimewaan membaca al-

Qur‟ān yang pahalanya bisa diperoleh kendati tidak memahaminya, di antaranya

sebagai faktor penting untuk menjaga keutuhan dan keaslian al-Qur‟ān dari

perubahan dan campur tangan manusia seperti yang menimpa kitab-kitab

sebelumnya. Membentuk persatuan kaum muslimin secara bahasa, memperkuat

persatuan agama dan memudahkan sarana komunikasi di antara mereka serta

memperkokoh barisan mereka. Dan sebagai langkah pertama bagi pembaca al-Qur‟ān

untuk tadabbur, memahami dan mengamalkan al-Qur‟ān. Imam Abdurrahmān al-

Auza‟ī rahimahullāh berkata: Ada lima yang selalu di pegang para sahabat nabi dan

Itqan fi ulum al-Qur‟ān, karya Dr. Muḥammad ibn Alawi al-Maliki al-Hasani, (Bandung: Penerbit

Arasy PT Mizan Pustaka 2003), H. 57-58. 34

Dari Utsman bin Affan RA, dari NAbī, beliau bersabda : “ Sebaik-baik kamu adalah orang

yang mempelajari al-Qur‟ān dan mengajarkannya”. HR. al-Bukhari. 35

Dari Abdullah bin Umar RA, dari NAbī, Beliau bersabda: “Tidak boleh ghibah

(menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain) kecuali dalam dua hal: orang yang

diberikan Allah SWT keahlian tentang al-Qur‟ān, maka dia melaksanakannya (membaca dan

mengamalkannya) malam dan siang hari. Dan seorang yang diberi oleh Allah SWT

kekayaan harta, maka ia infakkan sepanjang hari dan malam”. Muttafaqun alaih. 36

Dari Abū Umamah al-Bahili RA, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Bacalah al-Qur‟ān, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat bagi ahlinya

(yaitu orang yang membacanya, mempelajari dan mengamalkannya). HR. al-Bukhari. 37

Dari Ibnu Mas‟ud rad, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang membaca satu

huruf dari al-Qur‟ān maka untuknya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipat gandakan dengan sepuluh

kali lipat, Saya tidak mengatakan ali laam miim satu huruf, akan tetapi aliif satu huruf , laam satu huruf

dan miim satu huruf”. HR. At-Tirmidzi. 38

Dari Aisyah RA iya berkata, NAbī Muḥammad bersabda : “Orang yang membaca al-Qur‟ān dan

ia mahir dalam membacanya maka ia dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti.

Sedangkan orang yang membaca terbata-bata dan merasa berat dalam membacanya, maka ia mendapat

dua pahala, Muttafaqun alaih. Muslich Shabīr, Terjemahan Riyadhus Shalihin II…, h.54 39

Muḥammad Iqbal A.Gazali, Keutamaan Membaca al-Qur‟ān dan menghafal al-Qur‟ān,

(T.t: Islam house, 2010). h.2-4

Page 33: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

20

para tabi‟in yang mengikuti langkah mereka dalam kebaikan: selalu berjama‟ah kaum

muslim, mengikuti sunnah, memakmurkan masjid, dan membaca al-Qur‟ān dan

ijtihad fi sabilillah40

.

D. Tujuan Faḍīlah al-Qur’ān, Keutamaan dan Posisi al-Qur’ān.

Menurut Maulana Muḥammad Zakariyya Al-Kandahlawi menyebutkan

bahwa tujuan Faḍīlah al-Qur‟ān adalah untuk menumbuhkan kembali kecintaan kita

terhadap al-Qur‟ān, sebab jika kita mencintai kalamullah yang mulia, kita juga akan

cinta kepada yang lainnya. Manusia diciptakan di dunia ini semata-mata agar dapat

mengenal-Nya. oleh karena itu, hendaknya manusia mempelajari ketaatan dan

menunaikan tugas-tugasnya. Al-Qur‟ān lebih tinggi daripada seluruh keutamaan

benda-benda lainnya yang dicintai di dunia ini. Biasanya, seseorang ingin

mendapatkan balasan cintanya dari cinta yang ia cintai. Sangat banyak keutamaan al-

Qur‟ān yang dapat diberikan kepada orang yang mencintainya. Secara umum,

keutamaan al-Qur‟ān diatas segala apapun yang dapat menyebabkan ketergantungan

dan kecintaan pada sesuatu. jika seseorang mencintai orang lain karena ingin

memperoleh keuntungan dari cintanya, Allah Swt berjanji akan memberi lebih

banyak kepada para pembaca Al-Qur‟ān daripada mereka yang berdoa41

.

Menurut Fahd bin Abdurahman menyebutkan bahwa karakteristik yang

dimiliki al-Qur‟ān itu sangat banyak, baik yang berkaitan dengan keutamaan,

kelebihan dan kedudukannya. Penjabaran dari karakteristik tersebut adalah

keutamaan al-Qur‟ān42

, syafaat bagi pembacanya43

, sebagai obat atau penyembuh44

.

40

Ibid, h.5 41

Faḍīilah al-Qur‟ān, Maulana Muḥammad Zakariyya Al-Kandahlawi rah.a, (Yogyakarta:

Ash-Shaff, 2006), h.10. 42

Keutamaan Al-Qur‟ān yang dimiliki al-Qur‟ān bisa memberikan kemudahan kepada orang

yang mempelajarinya sehingga mengerti ilmu syariah, tiang agama, sumber hikmah, tanda-tanda

risalah, serta sebagai cahaya mata dan akal. Al-Qur‟ān adalah kalam yang agung, jalan Allah yang

lurus serta undang-undang Allah yang kokoh, bisa memberikan kebahagiaan, juga merupakan rahmat

Allah yang luas. Keutamaan al-Qur‟ān bukan sembarang keutamaan yang tidak bernilai, dan tidak ada

posisikitab lain yang lebih tinggi dari al-Qur‟ān. Fahd bin Abdurahman, Ulumul Qur‟an, studi

kompleksitas al-Qur‟ān, diterjemahkan oleh Amirul Hasan & Muḥammad Halabī (Yogyakarta: Titian

Ilahi, 1996). h. 86-87, cet. 1. 43

Di antara keistimewaan yang dimiliki al-Qur‟ān adalah bahwa ia bisa memberi syafa‟at

pada hari kiamat kepada orang yang membaca dan mengkajinya. Hal ini berdasarkan hadis yang

diriwayatkan Abū Umamah al-Bahili, bahwa Rasulullah bersabda: Bacalah al-Qur‟ān, ia akan datang

pada hari kiamat sebagai pemberi Syafaat kepada ashhab-nya (Muslim, I, 1400: 553).

Page 34: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

21

Menurut Syaikh Manna‟Al-Qathathan, keistimewaan al-Qur‟ān itu

memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan di berbagai segi kehidupan, baik yang

berkaitan dengan masalah kejiwaan, jasmani, sosial, ekonomi maupun politik, dengan

pemecahan yang penuh bijaksana, karena ia diturunkan oleh yang Maha Bijaksana

lagi Maha Terpuji. Untuk menjawab problem yang ada, al-Qur‟ān meletakan dasar-

dasar umum yang dapat dijadikan landasan oleh manusia, yang relevan di segala

zaman. Al-Qur‟ān akan selalu actual di setiap waktu dan tempat. Sebab, Islam adalah

agama abadi45

. Salah satu keistimewaan al-Qur‟ān, disamping kitab hidayah, juga

berfungsi sebagai mukjizat. Hal ini berbeda dengan kitab-kitab suci sebelumnya yang

hanya bersifat hidayah. Sementara kemukjizatannya terletak di luar dirinya46

. Barang

siapa yang membaca Surah al-Waqī‟ah pada malam hari, maka kefakiran tidak akan

menimpahnya47

. Model-model ḥadiṡ seperti diatas tergolong dalam ḥadiṡ dengan

nuasa Faḍā‟il al-Qur‟ān. Yaitu ḥadiṡ-ḥadiṡ yang mengabarkan tentang keutamaan-

keutamaan al-Qur‟ān, baik ayat surah, maupun al-Qur‟ān secara keseluruhan baik

tertulis maupun tidak. Setidaknya ada tiga unsur yang menjadi bagian dari pengertian

Faḍā‟il al-Qur‟ān yaitu adanya al-Qur‟ān, pembacanya dan balasan atau keuntungan

yang didapatkan48

.

Menurut penulis jika dilihat dari sisi sosiologis bahwa Faḍīlah al-Qur‟ān

adalah pengalihan dari kurangnya usaha tetapi ingin mendapatkan uang, sedikit usaha

ingin kaya raya dan sukses. Jadi dicarilah jalan keluarnya dari hal tersebut, yaitu

membaca surah-surah yang terdapat keutamaannya. Dari segi perkembangan sosial

kemasyarakatan Indonesia, hubungannya karya Faḍīlah al-Qur‟ān dengan

kesejahteraan masyarakat Indonesia, penulis menangkap satu hal yaitu cara hidup

44

Di antara sekian banyak keutamaan yang dimiliki al-Qur‟ān adalah sebagai obat atau

penyembuh, sebagaimana firman Allah: Dan kami turunkan dalam al-Qur‟ān ayat-ayat yang menjadi

penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al-Isra:82). 45

Syaikh Manna‟ Al-Qathathan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur‟ān (Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2006), h. 15, cet.1. 46

Didik Suharyo, Mukjizat huruf-huruf al-Qur‟ān, Memahami makna al-Qur‟ān melalui

Kode dan Tinjauan Sains (Ciputat: Salima, 2012), h.9, cet.1. 47

Abū Ubaid al-Qasim, Faḏa‟îl al-Qur‟ān wa Ma‟alimuhu wa AdAbūhu, Muhaqiq Ahmad

bin Abd al-Wahid al-Khayyati (Maroko: Wizarah al-Auqaf wa al-Syu‟un al-Islamiyyah, 1995), Jilid 2,

h.67. 48

Ahmad Rafiq, Faḏa‟îl al-Qur‟ān, dalam Abdul Mustaqim, dkk, Melihat Kembali Studi al-

Qur‟ān: Gagasan, Isu dan Tren Terkini (Yogyakarta: Idea Press, 2015), h.46.

Page 35: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

22

masyarakat Indonesia. Sebenarnya komplek namun penulis menangkap satu hal yaitu

berjuangnya itu cenderung mengalah. Masyarakat Indonesia itu petarung tapi ketika

ada kendala struktural, lebih baik bersabar dari pada berhadapan, entah ke orangtua,

guru, ke orang yang lebih dituakan, ke struktural dan negara, biasanya cenderung

mengalah. Dalam konteks tersebut yang masyarakat mempunyai keinginan tetapi

terhalang dengan banyaknya halangan-halangan itu, faḍīlah al-Qur‟ān semacam jalan

untuk menenangkan masyarakat tersebut, agar tetap fokus terhadap cita-cita, sabar,

menerima halangan-halangan tersebut. Namun bukan berarti umat islam itu seperti

mengharapkan durian jatuh, ini fenomena umat islam berarti umat islam tetap

berusaha tapi ingin bertahan dari segi kesulitan dengan membaca faḍīlah al-Qur‟ān

dari membaca faḍīlah al-Qur‟ān ada energy baru yang membuat masyarakat lebih

konsisten, lebih sabar, lebih tekun.

E. Ayat dan Surah diutamakan membacanya pada waktu tertentu.

Imam al-Nawāwī menyebutkan dalam bukunya bahwa disunahkan membaca

ayat kursi diberbagai tempat dan kesempatan juga jika akan tidur, membaca al-

Ikhlās, al-Mu‟awwidzatain setelah melakukan shalat49

. Adapula yang menyebutkan

bahwa disunahkan ketika akan tidur juga diberbagai tempat dan kesempatan

membaca ayat kursi, al-Ikhlās, al-Mu‟awwidzatain dan akhir surah al-Baqarah50

.

Selanjutnya, tentang apa yang dibacakan untuk orang sakit51

dan tentang apa yang

49

Sebuah hadis dari U‟qbah bin Amir r.a, mengatakan “Rasulullah saw. Menyuruhku untuk

membaca al-Mu‟awwidzatain setelah setelah setiap shalat. Diriwayatkan oleh Abū Dawud no.1523

mengenai Shalat, bab Istigfar, Turmudzī no. 2905 mengenai keutamaan dan pahala Al-Qur‟ān, bab:

Al-Mu‟awwidzatayn. Kata Turmudzi “ Ini adalah hadis hasan gharib”; Nasa‟i Vol.III: 68 mengenai

Al-Sahwu (lupa dalam shalat), bab: Perintah Membaca Al-Mu‟awwidzat Setelah Selesai Mendirikan

Shalat. 50

Ini amalan yang perlu diperhatikan. Diriwayatkan berkenaan dengannya menelusuri hadis-

hadis shahih dari Abū Mas‟ud Al-Badri ra bahwarasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang

membaca dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah dalam suatu malam maka kedua ayat itu

mencakupinya (melindunginya dari gangguan pada malam tersebut)”. 51

Sunnah membaca al-Fātihah disamping orang yang sakit berdasarkan sabda NAbī saw

dalam hadis shāhih berkenaan dengan perkara tersebut: “Tahukah kamu bahwa Al-Fātihah itu ruqya

(Obat). Sunah membaca al-Ikhlas, al-Mu‟awwidzatain untuk orang sakit dengan meniup pada kedua

telapak tangan. Hal tersebut diriwayatkan dalam shahihain dari perbuatan Rasulullah saw yang telah

dijelaskan dalam bab meniup diakhir bagian sebelum ini. Di riwayatkan dari Thalhah bin Mutharif,

katanya: “Jika al-Qur‟ān dibaca didekat orang sakit, dia merasa lebih ringan. “Pada suatu hari aku

memasuki kamar seseorang yang sakit” aku berkata: “Aku melihatmu hari ini dalam keadaan baik.”

Dia berkata: karna telah ada yang membacakan Al-Qur‟ān di dekatku.” Diriwayatkan oleh Bukhari

Page 36: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

23

dibacakan di samping mayat. Para ulama berkata, sunah membaca surah yasīn di

dekatnya berdasarkan ḥadiṡ Mā‟qil bin Yasār r.a. bahwa Nabi bersabda: “Bacalah

surah Yasīn untuk mayatmu52

.” Diriwayatkan oleh Mujahid dari Asy-Sya‟bī berkata:

Kaum Ansor apabila hadir di dekat mayat, mereka membaca surah Al-Baqarah53

.”

Al-Qur‟ān menurut bahasa mempunyai arti yang bermacam-macam, salah

satunya adalah bacaan atau sesuatu yang harus dibaca, dipelajari54

. Al-Qur‟ān

dijadikan sebagai pedoman bagi setiap umat muslim, setiap muslim dianjurkan untuk

membacanya serta memahami isi dari kandungan ayat tersebut. Maka dari itu perlu

bagi kita untuk mempelajari al-Qur‟ān, baik belajar membaca, menulis maupun

mempelajari isi dari kandungan al-Qur‟ān tersebut. Bagi orang yang beriman,

kecintaannya kepada Al-Qur‟ān akan bertambah. Sebagai bukti cintanya, dia akan

semakin bersemangat membacanya setiap waktu, mempelajari isi kandungan dan

memahaminya. Selanjutnya, akan mengamalkan al-Qur‟ān dalam kehidupan sehari-

hari, baik dalam hubungannya dengan Allah SWT maupun dengan lingkungan

sekitarnya55

.

Vol.IV: 375 mengenai Al-Ijarah, bab: Yang Diberikan Sebagai Ruqyah; mengenai Keutamaan Al-

Qur‟ān, bab: Fatihat Al-Kitab; Al-Thibb (Kedokteran), bab : Ruqyah degan Al-Fatihah. Muslim no.

2201 mengenai Al-Salam, bab: Boleh Mengambil Upah atas Ruqyah dengan al-Qur‟ān dan Zikir-zikir,

Abū Dawud no.3418 mengenai bahasan Al-Buyu‟ (Jual Beli), bab: Kasab para Dokter; Turmudzi no.

2064 dalam Al-Tibb, bab: Mengambi Upah dari Memberikan Perlindungan (Al-Ta‟widz); dan Ibn

Majah no. 2156 dalam bahasan Al-Tijarat, bab: Pahala Orang yang Mengobati. 52

Diriwayatkan oleh Abū Dawud no.3121 dalam bahasan Al-Jana‟iz, bab: Membaca Al-

Qur‟ān terhadap Mayat; Ahmad dalam Al-Musnad-nya Vol.V: 26-27; Ibn Majah no. 1448 mengenai

al-Jana‟iz, bab: Apa yang Dibacakan Terhadap yang Sakit Jika akan Meninggal dari hadis Abdullah

bin Mubarak dari Sulaiman bin Tharkhan Al-Taimi dari Abū Usman, tetapi bukan (Abū Usman) Al-

Nahdi, dari ayahnya dari Ma‟qil bin Yasar r.a. Tetapi, Abū Usman dan ayahnya itu termaksuk yang

tidak dikenal Majhulani dan tidak masyhur, sehingga hadis tersebut lemah. 53

Imām Nawāwī, Menjaga kemulian Al-Qur‟ān, adab dan tata caranya (Bandung: Al-Bayan,

1996), h.165-169. 54

Aminudin, et. All, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2005), h.45. 55

Amrullah, Ilmu Al-Qur‟ān untuk Pemula, h.66.

Page 37: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

24

BAB III

DESKRIPSI KARYA-KARYA FAḌĪLAH AL-QUR’ĀN

Bab ini merupakan deskripsi data mengenai buku-buku terkait dengan

keutamaan al-Qur’ān dari hasil penemuan penulis, penulis menemukan ada 25 buku.

Hal ini berdasarkan sistem katalogisasi yang dilakukan penulis dalam mencari karya-

karya di beberapa perpustakaan Jakarta, pada bagian ini penulis membagi kelompok

menjadi empat bagian. Pertama, menjelaskan buku faḍīlah al-Qur’ān berdasarkan

Beberapa surah ada 9 karya. Kedua, berdasarkan satu surah ada 7 karya. Ketiga,

berdasarkan satu ayat ada 3 karya. Dan keempat, berdasarkan yang ada di buku ulūm

al-Qur’ān ada 6 karya.

A. Deskripsi Karya-karya Faḍīlah al-Qur’ān Berdasarkan Beberapa Surah

1. Literatur yang Dianalisis dalam bab ini Beberapa Surah

a) Sunarto Ahmad, Faḍīlah dan Khasiat Surah al-An'am dan al-Maidah, Mutiara

Ilmu, Surabaya, 1991.

b) Muḥammad Zakariyya al-Kandahlawī Maulana, Himpunan Faḍīlah Amal, Ash-

Shaff, Yogyakarta, 2006.

c) Naṣiruddin al-Bani Muḥammad, Ringkasan Ṣahīh Bukhārī, Pustaka Azam,

Jakarta, 2007, Jilid. IV.

d) Bin Ghaits al-Balady Athiq, Keutamaan-keutamaan al-Qur’ān, menurut ḥadīs-

ḥadīs Rasulullah, Pustaka Fahima, Yogyakarta, 2008.

e) As- Sirjani Raghib, Mukjizat Menghafal al- Qur’ān, Panduan Cepat dan

Mudah Menghafal al-Qur’ān, CV.Toha Putra, Semarang, 2009.

f) Eldeeb Ibrahīm, Be A Living al-Qur’ān, Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-ayat

al-Qur’ān dalam Kehidupan Sehari-hari, Kultum Media, Jakarta, 2009.

g) Lajnah Petashihah mushaf al-Qur’ān, Keutamaan al-Qur’ān dalam kesaksian

ḥadīs, Penerbit Lentera Hati, Ciputat, 2009.

h) Ibrahim Ali as-Sayyid Ali Isa, Ḥadis-ḥadis dan Atsar yang menjelaskan tentang

Keutamaan surah-surah al-Qur’ān, PT. Sahara intisains, Jakarta, 2010.

Page 38: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

25

i) Muhammad Sami, Faḍa’īl A’mal Kumpulan Hadits Keutamaan, Tinta Medina,

Solo, 2014.

2. Ikhtisar Literatur

a) Pengarang dan Pembaca

Ikhtisar literatur berdasarkan beberapa surah ada sembilan namun satu

pengarang tidak diberdasarkan temukan biografinya1

Tabel 3.1 Pengarang dan Pembaca

Pengarang Pembaca Jumlah

(orang)

Present

ase %

Status

pengarang

Nama

pengarang

Kaum

Muslim

Pelajar/

Penuntut

ilmu

1

12.5% Penerjemah Ahmad

Sunarto

Kaum

Muslim

-

Ulama Al-

Kandahlawī

Muslim - 3 37.5%

Ulama Naṣiruddin

al-Banī

Kaum

Muslim

- - -

Ulama Athiq Kaum

Muslim

- - -

Guru besar Raghib

Sirjani

- Penuntut

Ilmu

3 37.5%

Guru besar Eldeeb

Ibrahīm

- Penuntut

Ilmu

- -

Guru besar Ibrahim Ali Kaum

Muslim

- - -

Lembaga Lajnah Kaum

Muslim

- 1 12.5%

Jumlah

pembaca

6 / 75% 2 / 25% - 100%

Sumber: kata pengantar karya yang di kutip

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa pengarang 8 karya Faḍīlah al-Qur’ān

yang telah diteliti berdasarkan pengarang dan pembacanya, 1 pengarang atau 12.5%

menyatakan dirinya penerjemah, 3 pengarang atau 37.5% menyatakan dirinya ulama,

3 pengarang atau 37.5% menyatakan dirinya guru besar, 1 pengarang atau 12.5%

1 Tidak ditemukan adanya publikasi tentang biografi Sami Muhammad

Page 39: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

26

menyatakan lembaga. Dan dari sisi pembaca 6 atau 75% menyatakan untuk kaum

muslim, 2 atau 25% pembaca ditunjukan untuk pelajar atau penuntut ilmu.

b) Sumber-sumber yang Digunakan Dalam Literatur

Sumber-sumber bacaan yang dikutip oleh para penulis kelompok ini juga

menunjukan adanya penghargaan yang tinggi terhadap karya-karya berbahasa Arab,

karena kebanyakan dari kutipan-kutipan berasal dari buku-buku berbahasa tersebut.

Di antara sumber-sumber lain ada pula kutipan-kutipan dari buku berbahasa

Indonesia. Dan terdapat beberapa kesamaan dalam menggunakan sumber-sumber

yang berbahasa Arab.

Tabel 3.2: Ringkasan Statistik Tentang Sumber-sumber

Bahasa Jumlah penulis yang

dikutip

Jumlah buku yang

dikutip

Arab 133 133 -

Indonesia 2 2 -

Jumlah 135 135 135

Sumber: Referensi-referensi yang terdapat dalam bibliografi, catatan kaki dan

teks dari karya-karya yang dibahas

Tabel 3.3. Sumber-sumber yang Umum Digunakan

No Judul karya Pengarang Bahasa

1

Al-Qur’ān dan

Terjemahan

Departemen Agama Bahasa Indonesia

2 Tafsir Ibn Katsir Ibn Katsir Bahasa Arab

3 Fathu al-Barri Ibnu Hajar al-Asyqolani Bahasa Arab

4 Shahih Bukhari Imam al-Bukhari Bahasa Arab

5 Sunan Muslim Imam Muslim Bahasa Arab

6 Sunan At-

Tirmidzi

Imam At-Tirmidzi Bahasa Arab

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa sumber-sumber yang umum

digunakan terbagi menjadi dua, sumber rujukan berbahasa arab di antaranya adalah

Tafsir Ibn Katsīr karya Ibn Katsīr, Fathu al-Barrī karya Ibnu Hajar al-Asyqolani,

Shahih Bukhari karya Imam al-Bukhari, Sunan Muslim karya Imam Muslim dan

Sunan at-Tirmidzi karya Imam At-Tirmidzi. Kemudian sumber rujukan berbahasa

Indonesia yaitu al-Qur’ān dan terjemahan karya Departemen Agama.

Page 40: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

27

c) Ringkasan

Dalam bab ini penulis membahas sembilan karya berdasarkan beberapa surah

yaitu Karya Ahmad Sunarto yang berjudul Faḍīlah dan Khasiat surah al-An'am dan

al-Maidah merupakan solusi berbagai kodisi masyarakat yang mengalami kesulitan

seperti kesulitan ekonomi, kurang kewibawaan, sering sakit-sakitan dan bahkan

kadang jiwanya terancam. Ia memberi solusi dengan hadirnya karya ini adalah sebuah

petikan surah atau ayat-ayat al-Qur’ān yang biasa dibaca sehari-hari dan di dalamnya

mengandung khasiat yang besar sekali, yang sangat berguna bagi setiap orang di

dalam mengarungi bahtera hidup. Menurut Ahmad Sunarto tentu ini perlu dihadapi

dengan penuh ketaqwaan serta tawakal kepada Allah, untuk itulah kemudian

disajikan kepada para pembaca untuk menghadapi hal-hal yang telah disebutkan di

atas dengan mengamalkan ayat-ayat al-Qur’ān yang mudah dihafal, tetapi

mengandung khasiat yang besar, kita akan mendapatkan dua keberuntungan

mendapat pahala membaca al-Qur’ān dan berhasil menghadapi hal-hal yang

menimpah pada diri kita dengan jalan yang di ridhoi oleh Allah.

Karya yang dibahas oleh Ahmad Sunarto mengemukakan bahwa al-Qur’ān

adalah wahyu Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad sebagai sumber hukum dan pedoman hidup bagi pemeluk Islam, jika

dibaca menjadi ibadah kepada Allah. Ahmad Sunarto menyebutkan mengenai dalil-

dalil yang menunjukan keutamaan al-Qur’ān atau ḥadis-ḥadis nabi yaitu dalam

QS.Fatir: 29-302, berdasarkan ḥadīs Nabi

3, selanjutnya ḥadis Nabi yang diriwayatkan

2 QS. Fatir: 29-30 yang artinya "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah

dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka

dengan diam-diam dan terang-terangan. Mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan

merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari

karuniaNya. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha mensyukuri". 3 Hadīs Nabi yang artinya "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’ān , maka ia

akan mendapatkan satu kebaikan (pahala) dan suatu kebaikan (pahala) adalah sepuluh kebaikan. Aku

tidak mengatakan bahwa Alīf Lām Mīm satu huruf, tapi Alīf adalah satu huruf, Lām satu huruf, begitu

juga mīm adalah satu huruf”.

Page 41: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

28

dari Said al-Khudzri4. Keutamaan al-Qur’ān adalah di atas segala perkataan seperti

keutamaan Allah di atas makhlukNya5.

Zakariyya al-Kandahlawī menyatakan bahwa karyanya ini di tulis dalam

kondisi agak tergesa-gesa oleh Muhammad Zakariya. Ia kumpulkan faḍīlah-faḍīlah

al-Qur’ān untuk memenuhi perintah seseorang yang perkataannya merupakan

undang-undang bagi dirinya dan mengikutinya adalah sesuatu yang mendatangkan

keberuntungan dan mengungkapkan dalam karyanya bahwa membaca satu huruf

mendapat satu kebaikan dan pahala kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali lipat,

tidak akan terbakar kulit seseorang seandainya al-Qur’ān diletakan dalam kulitnya.

Muḥammad Zakariyya al-Kandahlawī menjelaskan tentang faḍīlah al-Qur’ān yaitu

dengan memaparkan empat puluh hadits keutamaan al-Qur’ān, lalu ia mengumpulkan

empat puluh ḥadis secara ringkas yang diriwayatkan dari Rasulullah, kemudian empat

puluh ḥadis tersebut terdapat dalam kitab Kanzu al-Ummal dilengkapi dengan

keterangan para ḥadis terdahulu, keterangan para ulama seperti Maulana Qutbuddin

Muhajir Makki. Maulana Muḥammad Zakariyya menerangkan tentang ḥadīs

Rasulullah bahwa “barangsiapa yang beriman dan beramal dengan al-Qur’ān,

niscaya Allah akan mengangkat derajatnya dengan memuliakannya di dunia dan

akhirat dan Allah menghinakan siapa saja yang tidak mengamalkannya”. Dan dalam

firman Allah QS. al-Baqarah: 26, QS. al-Isra: 82, QS. al-An'am:160, QS. al-Baqarah:

261, QS. al-Fath: 4 dan QS. al-Hujarat: 136.

Naṣiruddin al-Bani, mengemukakan bahwa sebaik-baik perkataan adalah

kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk yang dibawa Nabi Muhammad,

seburuk-buruk perkara dalam agama adalah yang diada-adakan dalam agama adalah

bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan semua kesesatan akan berakhir di neraka.

4 Said al-Khudzri meriwayatkan yang artinya “Barangsiapa yang lupa terhadap zikir

kepada-Ku karena sibuk dengan al-Qur’ān , maka dia akan Ku berikan sesuatu yang paling utama

dari sesuatu yang Aku berikan kepada orang yang meminta”. 5 Ahmad Sunarto, Faḍīlah dan Khasiat Surah al-An'am dan al-Maidah (Surabaya: Mutiara

Ilmu, 1991). 6 Maulana Muḥammad Zakariyya al-Kandahlawī, Himpunan Faḍīlah Amal (Yogyakarta:

Ash-Shaff, 2006).

Page 42: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

29

Buku Ringkasan Ṣahīh Bukhārī oleh Muḥammad Naṣiruddin al-Bani7 menjelaskan

tentang keutamaan al-Qur’ān di antaranya yaitu dimulai dari penjelasan bagaimana

turunnya wahyu dan ayat yang pertama kali turun lalu keutamaan QS. al-Baqarah,

QS. al-Kahfi, QS. al-Fath, QS. al-Ikhlas dan al-Muawwdzaatain. Seperti bacaan QS.

al-Ikhlas dalam buku ini dikatakan sama seperti dengan sepertiga bacaan al-Qur’ān

sebagaimana ḥadīs Rasulullah yaitu dari Abū Sa'id al-Khudri8 dan menjelaskan

keutamaan al-Muawwidzatain sebagaimana ḥadis Rasul yang diriwayatkan dari

Aisyah9.

Athiq bin Ghaits al-Balady10

mengemukakan bahwa buku ini membahas

sekitar keutamaan-keutamaan al-Qur’ān berdasarkan ḥadis Rasul, menurutnya

mengingat pembahasannya bertumpu sepenuhnya pada ḥadis-ḥadis Rasul, maka

dalam edisi terjemahan Indonesia ini Dia menyempurnakan judulnya awalnya Fadaīl

al-Qur’ān menjadi keutamaan-keutamaan al-Qur’ān menurut ḥadis-ḥadis Rasul. Athiq

bin Ghaits al-Balady menjelaskan keutamaan al-Qur’ān secara umum di antaranya

yaitu tentang sebaik-baik manusia adalah yang mempelajari al-Qur’ān dan

mengajarkannya11

lalu menjelaskan keutamaan-keutamaan sebagian surah dan ayat

al-Qur’ān. Seperti keutamaan muawwidzatain, menurut Athiq bin Ghaits al-Balady

7 Muḥammad Naṣiruddin al-Bani, Ringkasan Ṣahīh Bukhārī (Jakarta: Pustaka Azam, 2007).

Jilid. IV. 8 Dari Abū Sa'id al-Khudri bahwa seseorang laki-laki mendengar laki-laki lain membaca

Qullhuwallahu ahad dengan mengulang-ulangnya, ketika subuh Rasulullah datang lalu hal itu

disampaikan kepada beliau. Saat itu, laki-laki tadi seakan-akan mengganggap bacaan itu terlalu sedikit.

Maka Rasul bersabda "Demi dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, bacaan itu sama dengan

sepertiga al-Qur’ān”. 9 Riwayat dari Aisyah, bahwa Nabi jika hendak berbaring di tempat tidur, beliau mengatupkan

kedua telapak tangannya dan meniupnya, kemudian beliau membaca Qul huwallahu ahad, Qul audzu

birabbil Falaq, Qul audzu birabbilnass, setelah itu, beliau mengusap telapak tangan itu ke seluruh

bagian tubuh yang memungkinkan, usapan itu dimulai dari kepala dan wajah serta bagian tubuhnya

yang lain. hal itu dilakukan sebanyak tiga kali. Ketika beliau merasa sakit, beliau menyuruhku untuk

melakukan hal itu. Yunus berkata "Aku melihat Ibnu Syihab melakukan itu ketika berbaring di tempat

tidurnya." 10

Athiq bin Ghaits al-Balady, Keutamaan-keutamaan al-Qur’ān, menurut ḥadīs-ḥadīs

Rasulullah (Yogyakarta: Pustaka Fahima, 2008). 11

Ad-Darimy Juz II / 437).

Page 43: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

30

banyak ḥadis yang menjelaskan tentang keutamaan keduanya, diantaranya yaitu

Imam Bukhari dalam kita Shahihnya menyebutkan, juz ke II halaman 32612

.

Raghib as-Sirjani mengemukakan bahwa dalam QS. al-Anfal:24.13

Ia

menyatakan bahwa menurut ayat ini, seolah-olah manusia yang tidak menyambut

kalamullah (al-Qur’ān) dan kalam Rasul (ḥadis Nabi) adalah manusia yang mati tiada

kehidupan padanya. Oleh karena itu pengarang berupaya menyajikan faktor-faktor

yang dapat membantu terealisasinya perkara yang agung dan cita-cita yang mulia

yaitu menghafal al-Qur’ān. Buku Mukjizat Menghafal al- Qur’ān, Panduan Cepat

dan Mudah Menghafal al-Qur’ān, oleh Raghib as-Sirjani14

menjelaskan tentang

faktor-faktor yang dapat membantu terealisasinya menghafal al-Qur’ān namun

disamping itu ia mengungkapkan bahwa bukan berhenti pada hafalan al-Qur’ān saja

tapi yang lebih penting ialah mengamalkan apa yang sudah dihafalkan yaitu al-

Qur’ān. Selanjutnya Raghib as-Sirjani juga menjelaskan hadīs Rasulullah yang di

riwayatkan dari Umar bin Khatab15

, Anas bin Malik16

, Abū Muhammad al-Darimi

dengan isnad Abū Said al-Khudri ra17

, dari Abū Hurairah18

.

12

Imam Bukhari dalam kita Shahihnya menyebutkan, juz ke II halaman 326, sesungguhnya

Rasulullah apabila mengadu kesakitan, maka beliau membaca dalam dirinya dengan surat

Mua’wizatain dan berbisik-bisik, maka ketika sakitnya semakin berat aku membacakannya dan aku

mengusapkan tangannya untuk mengharapkan barakahnya. 13

QS. al-Anfal:24 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan

seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberikan Kehidupan kamu”. 14

Raghib as-Sirjani adalah cendikiawan dan penulis buku-buku terkenal asal Mesir. Raghib

as-Sirjani lahir pada tahun 1964, di Provinsi Gharbiyyah, Mesir. Ia lulus dari Fakultas Kedokteran

Universitas Kairo dengan predikat Summa Cumlaude tahun 1988. Kemudian meraih Master di

Universitas yang sama tahun 1992. Raghib As- Sirjani, Mukjizat Menghafal al- Qur’ān, Panduan

Cepat dan Mudah Menghafal al-Qur’ān (Semarang: CV.Toha Putra, 2009). 15

Diriwayatkan dari Umar bin Khatab, bahwa Nabi bersabda “Sesungguhnya Allah akan

mengangkat kaum-kaum dengan kitab ini (al-Qur’ān) dan dengannya pula Allah merendahkan kaum

yang lain”, Imam Muslim, 1988: I: 360: Nomor 817. 16

Diriwayatkan dari Anas bin Malik “Berapa banyak orang yang membaca al-Qur’ān

sedangkan al-Qur’ān mengutuknya. karena tidak mengamalkannya”. 17

Abū Muhammad al-Darimi dengan isnad Abū Said al-Khudri ra, dinyatakan bahwa

"Barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi pada malam jum'at, ia disinari oleh cahaya dari bawah

kakinya sampai ke atasa langit yang akan meneranginya kelak pada hari kiamat, serta dosa-sosanya

diantara dua jumat akan diampuni”. 18

Dari Abū Hurairah, Nabi bersabda "Sesungguhnya ada satu surah dalam al-Qur’ān yang

terdiri dari tiga puluh ayat, ia akan memberi syafaat kepada seseorang hingga diampuni, yaitu surah

Tabarakalladzi bi yadihil mulk ( surah al-mulk)" .

Page 44: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

31

Ibrahīm Eldeeb19

mengemukakan bahwa karya ini memberikan petunjuk-

petunjuk praktis yang bertujuan untuk membangun basis pengetahuan tentang al-

Qur’ān yang memungkinkan dan memaparkannya dengan baik kepada orang lain,

selain itu membekali pembaca dengan kemampuan dan etika para sahabat Nabi dalam

berinteraksi, mengembangkan diri, dan berakhlaq dengan akhlaq al-Qur’ān. Menurut

Ibrahīm Eldeeb karya ini merupakan rujukan yang tepat, bukan saja mereka yang

membutuhkan cara-cara praktis dalam menerapkan nilai-nilai Qur'ani, tetapi juga bagi

mereka ingin mengembangkan diri dan hidup bersama al-Qur’ān.

Ibrahīm Eldeeb menerangkan sepuluh yang menekankan keutamaan membaca

dan mempelajari al-Qur’ān baik ayat maupun ḥadis yaitu QS. Fathir :29, riwayat dari

Abu Umamah20

, Utsman ra21

, Umar bin Khatab r.a22

, Ibn Mas'ud23

, Imam Darimi

meriwayatkan dengan sanadnya sendiri dari Abdullah bin Mas’ud24

, dan dalam

sebuah ḥadis Nabi bersabda bahwa “sesungguhnya hati itu berkarat seperti besi”

lalu ditanya “Wahai Rasulullah, bagaimanakah cara membersihkannya?” beliau

menjawab “Dengan membaca al-Qur’ān dan mengingat kematian”.

Tim Lajnah Pentashihah Mushaf al-Qur’ān, Badan Litbang dan Diklat

Kementrian Agama RI mengemukakan bahwa dalam kajian keislaman, kaitan antara

al-Qur’ān dan ḥadis sangatlah erat. Terkadang ḥadis Nabi berfungsi sebagai penjelas

ayat-ayat yang maknanya masih umum atau masih samar, dan terkadang ia berfungsi

19

Eldeeb Ibrahīm, Be A Living al-Qur’ān, Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-ayat al-Qur’ān

dalam Kehidupan Sehari-hari (Jakarta: Kultum Media, 2009). 20

Abu Umamah ia berkata bahwa aku telah melihat Rasul bersabda Bacalah al-Qur’ān

karena akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang membacanya

(HR.Muslim). 21

Utsman ra. dari Rasulullah, beliau bersabda:“Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari

al-Qur’ān dan mengamalkannya” (HR.Bukhari). 22

Umar bin Khatab r.a, Rasul bersabda Sesungguhnya Allah mengangkat derajat orang-

orang dengan al-Qur’ān dan merendahkan derajat orang lain juga dengan al-Qur’ān (HR.Muslim). 23

Ibn Mas'ud Rasul bersabda, Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’ān , maka

ia akan mendapatkan satu kebaikan (pahala) dan suatu kebaikan (pahala) adalah sepuluh kebaikan,

aku tidak mengatakan Alif lam mim satu huruf, tetapi alīf satu huruf lām satu huruf mīm satu huruf

(HR. Muslim). 24

Riwayat Imam Darimi meriwayatkan dengan sanadnya sendiri dari Abdullah bin Mas’ud

dari Nabi saw, beliau bersabda “Bacalah al-Qur’ān karena sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa

hati yang memahami al-Qur’ān dan sesungguhnya al-Qur’ān ini adalah hidayah Allah, barangsiapa

yang memasukinya akan merasa aman dan barang siapa yang mencintai al-Qur’ān maka ia akan

berbahagia.

Page 45: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

32

sebagai penguat hukum-hukum yang telah dijelaskan al-Qur’ān. Oleh karena itu, agar

dapat mengetahui keutamaan al-Qur’ān tidak akan mungkin terlepas dari keterangan

ḥadis Nabi. Dan juga mengemukakan bahwa realitas sekarang ini yang sudah

mengakar kuat, yaitu kecenderungan sebagian masyarakat Muslim yang melihat al-

Qur’ān secara parsial dan memperlakukan secara diskriminatif karena adanya

keyakinan perbedaan keutamaan di antara surah-surahnya akibatnya, mereka hanya

membaca surah-surah tertentu yang di yakini mempunyai keutamaan lebih dibanding

surah yang lain, tidak ada upaya untuk membaca surah-surah yang lain atau surah-

surah al-Qur’ān secara keseluruhan hingga tamat (khatam). Kehadiran karya ini

setidaknya dapat membantu masyarakat Islam dalam memahami berbagai cara Nabi

nenempatkan al-Qur’ān sebagai bacaan yang mulia proporsional dan menyeluruh.

Semua surah dalam al-Qur’ān mempunyai nilai yang sama jika dibaca.

Buku Keutamaan al-Qur’ān dalam kesaksian ḥadīs oleh Tim Lajnah

Petashihah mushaf al-Qur’ān25

menjelaskan bahwa al-Qur’ān telah menyatakan

dirinya sebagai kitab petunjuk (hudan) yang dapat menuntun umat manusia ke jalan

yang benar, menginginkan keselamatan di dunia dan di akhirat. Selain itu juga

berfungsi sebagai pembeda (furqan) antara yang benar dan yang batil. Sebagai kitab

suci terakhir yang diturunkan pada nabi yang terakhir dan memiliki keutamaan lebih

banyak dibandingkan kitab-kitab sebelumnya, di antaranya yang disebutkan dalam

buku ini adalah riwayat dari Ibn Mas'ud26

, at-Tirmidzi27

, Abū Umamah al-Bahili28

.

Ibrahim Ali as-sayyid Ali Isa memaparkan tentang al-Qur’ān adalah ruh umat

Islam. Ia menjadi sumber kehidupan, kebesaran dan kemuliaan bagi manusia.

Tanpanya, mereka menjadi mati, tanpa kehidupan, nilai, maupun kualitas. Sedangkan

ḥadis Nabi memerinci maksud yang masih global, karena itulah di setiap masa Allah

menciptakan orang-orang yang menjaga ḥadis Nabi dari pemaknaan menyimpang

25

Lajnah Petashihah mushaf al-Qur’ān, Keutamaan al-Qur’ān dalam kesaksian ḥadīs

(Ciputat: Penerbit Lentera Hati, 2009). 26

Dari Ibn Mas'ud Rasul bersabda, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’ān ,

maka ia akan mendapatkan satu kebaikan (pahala) dan suatu kebaikan (pahala) adalah sepuluh

kebaikan". 27

Riwayat at-Tirmidzi, syafaat bagi pembacanya. 28

Abū Umamah al-Bahili, bahwa Rasul bersabda: "Bacalah al-Qur’ān , ia akan datang pada

hari kiamat sebagaimana pemberi syafaat kepada ashhabnya (Muslim,1,1400:553).

Page 46: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

33

kaum radikal dan penjiplakan para pendusta. Para ulama telah memberikan perhatian

besar dan mencurahkan segenap kemampuan mereka untuk menjaga dan untuk

mempertahankan ḥadis Nabi, baik dengan cara mengumpulkan, meneliti, mengkritisi

dan mempelajari sanad-sanadnya atau mengambil ishtinbat hukum. Buku ini

merupakan bagian dari upaya di atas. Buku ini pada mula nya adalah disertasi

doctoral di Universitas al-Azhar, Cairo berisi tentang ḥadis-ḥadis dan atsar yang

terkait dengan keutamaan surah-surah dalam al-Qur’ān, isi buku ini mencakup ḥadis

dan atsar yang shahih, hasan, daif namun ke-daif-annya masih bisa ditoleransi,

disertai dengan tajhrij dan penjelasan Ayat.

Ibrahim Ali as-Sayyid Ali Isa29

menjelaskan bahwa al-Qur’ān adalah petujuk

yang berfungsi untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya dari

gelapnya kekufuran, syirik kebodohan menuju cahaya iman, tauhid, ilmu dan al-

Qur’ān adalah ruh umat Islam karena kehidupan, kemuliaan, ketinggian derajat

tergantung padanya. Al-Qur’ān adalah ruh yang memancarkan menggerakkan,

mengembangkan kehidupan dalam hati serta dalam kehidupan alam nyata. Suatu

umat yang tidak berpegang pada al-Qur’ān adalah umat yang hancur, tanpa

kehidupan, nilai dan tidak ada harganya sama sekali menurut Ibrahim Ali as-Sayyid

Ali Isa30

.

Buku Faḍa’īl A’mal Kumpulan Hadits Keutamaan oleh Muhammad Sami31

mengungkapkan bahwa Rasulullah membaca dua surah yaitu QS. al-Mulk dan QS.

as-Sajdah sebelum tidur, sebagaimana pada ḥadis yang berbunyi siapa yang yang

membaca keduanya sebelum tidur, dia mendapatkan pahala lebih dari 28.700

kebaikan. Semua itu tentu atas izin Allah. Adapun dalam bacaan QS. al-Baqarah,

pahalanya lebih banyak dari seperempat juta kebaikan. Pahala ini kalau satu kebaikan

dikalikan sepuluh lipat, bisa jadi satu kebaikan dilipatkan dua puluh, tiga puluh,

29

Ibrahim Ali as-Sayyid Ali Isa, Ḥadis-ḥadis dan Atsar yang menjelaskan tentang

Keutamaan QS.-QS. al-Qur’ān (Jakarta:PT. Sahara intisains, 2010). 30

Ibrahim Ali as-Sayyid Ali Isa, Hadis-hadis keutamaan surah-surah al-Qur’ān (Jakarta:

Sahara Publishers, 2010). 31

Muhammad Sami, Faḍa’īl A’mal Kumpulan Hadits Keutamaan (Solo: Tinta Medina,

2014).

Page 47: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

34

seratus, tujuh ratus atau bahkan lebih. Jumlahnya bervariasi berkisar antara sepuluh

sampai tujuh ratus atau bahkan lebih, ini terserah kepada Allah SWT. Kebenaran itu

berdasarkan sabda Rasulullah saw, Allah berfirman, jika seorang hambaku ingin

melakukan kejahatan maka janganlah kalian catat hingga ia melakukannya dan jika ia

melakukannya maka catatlah semisalnya.

A. Deskripsi Karya-karya faḍīlah al-Qur’ān berdasarkan Satu Surah

1. Literatur yang Dianalisis dalam bab ini

a) Mansur bin Maṣadi Muḥammad, Khasiat dan mukjizat Surah al-Fātiḥah,

Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 1995.

b) Ḥuzaifah Abū, Yāsīn, Tahlīl, Khasiat Yāsīn, Doa-doa, Manzīl, Cahaya Ilmu,

Petaling Jaya, 1995.

c) Zadah Hamamī, Tafsir Yāsīn, Era Ilmu SDN, BHD, Kuala Lumpur, 1996.

d) Albani Muḥammad, Dahsyatnya Surah al-Kahfi, sejata Ampuh Penangkal

Dajjal, Mumtaza, Solo, 2007.

e) Muhammad Abū, Faḍīlah Surah Yāsīn dan Tahlil, Khasiat Lengkap Tiap Ayat

QS. Yāsīn, Tata Cara, Manfaat dan Khasiatnya, Zahra, Jakarta, 2008.

f) Syāfi'ī al-Bantanī Muḥammad, Mukjizat al-Fātiḥah, Menggapai Kesuksesan

dan Kebahagiaan dalam Kehidupan, Zikrul Hakim, Jakarta, 2009.

g) Alcaff Muhammad, Zikir al-Fātiḥah, Menyembuhkan segala macam penyakit

dan Mengabulkan semua hajat sebagaimana diamalkan dan diajarkan oleh

Nabi Muhammad SAW, Zahra Pustaka, Jakarta, 2010.

2. Ikhtisar Literatur

a. Pengarang dan Pembaca

Ikhtisar literatur berdasarkan satu surah ada 7 namun lima pengarang tidak

ditemukan biografinya32

.

32

Tidak ditemukan adanya publikasi tentang biografi Muḥammad Mansur bin Maṣadi,

Hamamī Zadah, Abū Muhammad, Muḥammad Syāfi'ī al-Bantanī.

Page 48: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

35

Tabel 3.4. Pengarang dan Pembaca

Pengarang Pembaca Jumlah

pengarang

Status

pengarang

Nama

pengarang

Kaum

Muslim

Pelajar/

Penuntut

ilmu

1 Editor Abu Ḥuzaifah Kaum

Muslim

Penuntut

ilmu

Ulama Muḥammad

Albani

Kaum

Muslim

- 1

Pengasuh

Mediasi

Spiritual Tapak

Sunah

Muḥammad

Alcaff

- Penuntut

ilmu

anggota

Mediasi

Spiritual

1

Jumlah

pembaca

2 1 3

Sumber: kata pengantar karya yang di kutip

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa 3 pengarang dan pembacanya atau

100% karya Faḍīlah al-Qur’ān yang telah diteliti berdasarkan satu surah, 1 pengarang

menyatakan dirinya editior, 1 pengarang menyatakan dirinya ulama, 1 pengarang

menyatakan dirinya pengasuh mediasi spiritual tapak sunah Dan dari sisi pembaca 2

menyatakan untuk kaum muslim, 1 pembaca ditunjukan untuk pelajar atau penuntut

ilmu.

b. Sumber-sumber Yang Digunakan Dalam Literatur

Sumber-sumber bacaan yang dikutip oleh para penulis kelompok ini juga

menunjukan adanya penghargaan yang tinggi terhadap karya-karya berbahasa Arab,

karena kebanyakan dari kutipan-kutipan berasal dari buku-buku berbahasa tersebut.

Diantara sumber-sumber lain ada pula kutipan-kutipan dari buku berbahasa

Indonesia. dan terdapat beberapa kesamaan dalam menggunakan sumber-sumber

yang berbahasa Arab.

Tabel 3.5. Ringkasan Statistik Tentang Sumber-sumber

Bahasa Jumlah

pengarang

Jumlah karya yang

dikutip

Arab 32 - -

Page 49: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

36

Indonesia 31 - -

Jumlah 63 59 73

Sumber: Referensi-referensi yang terdapat dalam bibliografi, catatan kaki, dan teks

dari karya-karya yang dibahas

Tabel 3.6. Sumber-sumber yang Umum Digunakan

No Judul buku Pengarang Bahasa

1

Al-Qur’ān dan

Terjemahan

Departemen Agama Indonesia

2 Shahih Bukhari Imam al-Bukhari Arab

3 Sunan Muslim Imam Muslim Arab

4 Tafsir Ibnu

Katsir

Ibnu Katsir Arab

5 Samudra al-

Fatihah

Bey Arifin Indonesia

6

Tafsir Fi Dzilali

al-Qur’ān

Sayyid Quthb Arab

c. Ringkasan

Dalam bab ini penulis membahas tujuh karya berdasarkan satu surah yaitu

pertama, Buku Khasiat dan mukjizat surah al-Fātiḥah oleh Muḥammad Mansur bin

Maṣadi33

menjelaskan tentang keutamaan mengamalkan surah al-Fatihah ia

mengatakan kita semua sepakat bahwa setiap orang Islam harus menghafalkan surah

ini bahkan anak-anak yang masih kecil pun sudah biasa menghafal surah ini. Setelah

menghafal lalu memahami terjemahannya disertai juga tafsirannya dan mengajarkan

serta mengamalkan Faḍīlah surah al-Fatihah. Muḥammad Mansur menyebutkan

sebagai berikut. Sholat sunah dua rakaat dan beristigfar, hadiahkan al-Fatihah sekali

kepada Rasul berserta keluarga dan sahabatnya, kepada wali-wali Allah dan

khususnya Syeikh Abdul Qadir al-Jailani, kepada guru-guru, kedua orang tua, kepada

diri sendiri dan hajat atau keinginan kita setelah itu membaca al-Fatihah dan berdoa

kepada Allah. Yang dipaparkkan dalam buku ini antara lain yaitu dalam kitab Shahih

Bukhari Diriwayatkan dari Abū Said al- Khudri 34

, diriwayatkan dari Ibnu Abbas35

,

33

Muḥammad Mansur bin Maṣadi, Khasiat dan mukjizat Surah al-Fātiḥah (Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1995). 34

Diriwayatkan oleh Abū Said al-Khudri, “sejumlah sahabat Nabi datang ke salah suatu

kampung orang Arab dan mereka tidak diterima sebagai tamu. Ketika mereka dalam keadaan

Page 50: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

37

lalu dalam kitab Ibnu Katsir36

, diriwayatkan ad-Daruquthni dan al-Hakim dan

Ubadah bin as-Shamit r.a37

.

Abū Ḥuzaifah38

menjelaskan beberapa amalan dalam QS. Yasīn, tahlil, ayat

ayat manzil dan lain sebagainya. Abū Ḥuzaifah memaparkan bahwa Nabi bersabda

tentang surah yasin mempunyai kelebihan. Ini Salah satu yang disukai Allah adalah

berdoa kepadanya, doa adalah ibu segala ibadah. Allah amat suka kepada para

hamba-Nya yang berdoa dan mengajukan permintaan mereka kepadaNya, manakala

berdoa melalui bacaan surah Yasīn mempunyai banyak kelebihan, diriwayatkan dari

Anas ra39

dan Jundub ra40

. Karya Abū Ḥuzaifah yang berjudul Yāsīn, Tahlīl, Khasiat

Yāsīn, Doa-doa, Manzīl ini berangkat dari ḥadīs Nabi bahwa sesungguhnya sesuatu

itu mempunyai hati dan surah. Yasīn itu adalah hatinya al-Qur’ān. Sesungguhnya

surah Yasīn ini memiliki banyak khasiat, hikmah dan kelebihan bagi orang yang

mengamalkan.

Buku Yāsīn, Tahlīl, Khasiat Yāsīn, Doa-doa, Manzīl oleh Hamamī Zadah

menjelaskan bahwa surah Yāsīn menjadi petunjuk dan saksi atas kerasulan Nabi

Muhammad maka tidak diragukan lagi bahwa surah Yāsīn menjadi hati al-Qur’ān,

demikian, pemimpin masyarakat kampung itu disengat binatang. Orang kampung bertanya. "Apakah

kamu mempunyai obat atau adakah diantara kamu yang pandai menbaca mantera?". Para sahabat

menjawab "Mereka lalu memberikan beberapa ekor kambing. Lalu salah seorang dari mereka

membacakan surah al-Fātiḥah , setelah itu ia sembuh. Mereka menyerahkan kambing. Para sahabat

berkata. "Kita tanya dahulu kepada Nabi, baru para sahabat ambil." 35

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, “Di tempat mengambil air ada seorang laki-laki disengat

binatang berbisa, lalu salah seorang sahabat membacakan surah al-Fātiḥah dengan upah seekor

kambing. 36

Kitab Ibnu Katsir, Juz 1 halaman 9, menerangkan perihal rahasia. Faḍīlah dan hikmah dari

surah al-Fātiḥah, bahwa Nabi bersabda: "al-Fātiḥah, dialah tujuh ayat yang di ulang-ulang dan Qur'an

yang di bepadaku". 37

Diriwayatkan ad-Daruquthni dan al-Hakim dan Ubadah bin as-Shamit r.a, berkata rasul

bersabda: Ummu al-Qur'an adalah pengganti dari yang lainnya, dan tiadalah yang lainnya sebagai

pengganti daripadanya. Terdapat dalam kitab Khazinatul Asrar, h.109. 38

Abū Ḥuzaifah adalah seorang editor di Penerbit al-Qowam serta di Kelompok Penerbit

Zamzam, Solo. Dan juga ia seorang penerjemah buku-buku islami, puluhan buku telah

diterjemahkannya diantaranya, Ensklopedia Fatwa Syaikh al-bani dan Kunci-kunci Tadabbur al-

Qur’ān. Abu Huzaifah, Yasīn, tahlil, ayat ayat manzil, Munjizat, Syifa serta sholat dan doa jenazah

(Pelitang Jaya: Cahaya Ilmu, 1995). 39

Diriwayatkan dari Anas ra, Rasulullah bersabda Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu itu

mempunyai hati dan hati al-Qur’ān adalah surah Yasin. 40

Diriwayatkan dari Jundub ra. Rasul bersabda Barangsiapa membaca Yāsīn pada suatu

malam dengan niat untuk memperolehi keriidhaan Allah, maka ia akan diampunkan oleh Allah.

Page 51: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

38

sebagaimana Hamamī Zadah menyebutkan beberapa ḥadis yaitu pertama “Surah

Yāsīn merupakan hati al-Qur’ān, sabda Rasul "Sesungguhnya bagi tiap sesuatu ada

hatinya dan hati al-Qur’ān adalah Yāsīn, dan barangsiapa membacanya sekali,

niscaya Allah memuliakan baginya membaca al-Qur’ān sepuluh kali". Kedua,

"Sesungguhnya Allah, telah membaca surah Yāsīn dan Thaha sejak dua ribu tahun

yang lalu sebelum dia menciptakan langit dan bumi", ketiga, "Sesungguhnya ahli

surga tidak membaca suatu dari al-Qur’ān kecuali surah thaha dan Yāsīn dan ar-

Rahman. Keempat, "Siapa saja, baik laki-laki muslim maupun perempuan muslim,

yang ketika dalam keadaan sakaratul maut dibacakan Yāsīn di sampingnya niscaya

akan turun kepadanya (bersamaan dengan setiap huruf dari Yāsīn) sepuluh malaikat

yang berdiri berbaris di hadapannya seraya memohonkan rahmat ampunan baginya

menyaksikan pemandiannya, dan menghantarkan jenazahya". Kelima, Perbanyaklah

membaca surah ini, karena terdapat kekhususan (khasiat) yang banyak41

. Hamamī

memaparkan tentang surah Yāsīn, arti Yāsīn yang terdapat pada permulaan surah ini

yaitu Allah mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal

yang penting antara lain Allah bersumpah dengan al-Qur’ān bahwa Muhammad

benar-benar seorang Rasul utusan-Nya kepada kaum yang belum diutus kepada

mereka rasul-rasul.

Buku Dahsyatnya Surah al-Kahfi, sejata Ampuh Penangkal Dajjal oleh Karya

Muḥammad Albani42

melontarkan bahwa menunggu memiliki kesempurnaan ilmu

yang berlimpah baru kemudian berkomitmen menjejakan langsung di dunia dakwah

merupakan pilihan sikap yang kurang tepat. Semua harus seimbang antara belajar dan

menyampaikan ilmu yang kita miliki kepada sesama. Untuk itu hadir lah karya ini,

salah satu dari dakwah yang hendak di tranfer kepada para pembaca di dalam karya

ini ialah al-Qur’ān kalam Allah yang akan memberi keberkahan, selanjutnya ialah

mentadaburi al-Qur’ān, QS. al-Kahfi termasuk salah satu surah yang memiliki

41

Hamamī Zadah, Tafsir Yāsīn (Kuala Lumpur: Era Ilmu SDN, BHD, 1996). 42

Muḥammad Albani adalah seorang imam Ahlus Sunnah, ia tidak hanya dikenal sebagai

ulama ahli hadits akan tetapi ia juga salah seorang diantara barisan para ulama yang mendapat predikat

sebagai pembaharu Islam (Mujaddid al-Islam), ia lahir tahun 1914 M di ibukota al-bania. Biografi

singkat yang disadur dari kitab al-Imam al-Mujaddid al-Allamah al-Muhadits Muhammad

Nashiruddin al-Bani, oleh Umar Abu Bakar.

Page 52: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

39

keistimewaan khusus, diantaranya mampu menyelamatkan diri dari fitnah dajjal di

akhir zaman43

. Karya ini berangkat dari mengusung semangat nabawi ballighu anni

walau āyah sampaikanlah yang datang dari aku walaupun satu ayat. Menurut

pengarang menunggu memiliki kesempurnaan ilmu yang berlimpah baru kemudian

berkomitmen menjejakan langsung di dunia dakwah merupakan pilihan sikap yang

kurang tepat. Semua harus seimbang antara belajar dan menyampaikan ilmu yang kita

miliki kepada sesama. Untuk itu hadir lah karya ini, salah satu dari dakwah yang

hendak ditranfer kepada para pembaca di dalam karya ini ialah al-Qur’ān kalam Allah

yang akan memberi keberkahan, selanjutnya ialah mentadaburi al-Qur’ān, surah al-

Kahfi termasuk salah satu surah yang memiliki keistimewaan.

Karya Syāfi'ī al-Bantanī44

yang berjudul Mukjizat al-Fātiḥah, Menggapai

Kesuksesan dan Kebahagiaan dalam kehidupan45

, karya ini muncul berawal dari ada

perbincangan tentang keistimewaan al-Fatihah, ada satu pertanyaan yang mungkin

menggelitik kita semua, yaitu apakah ada yang lebih istimewa suatu surah atau ayat

dalam al-Qur’ān dibandingkan dengan surah atau ayat lainnya? Bolehkan suatu surah

atau ayat dianggap lebih mulia dan penting dari surah atau ayat lainnya. Ada yang

berpendapat tidak boleh atau melarang keras salah satunya adalah Abu Hasan Al-

Asyari dan ulama besar lainnya yang sezaman dengan beliau, namun ada juga yang

menyakini bahwa setelah diteliti sejumlah ḥadis yang menerangkan tentang

keistimewaan al-Qur’ān, berpendapat bahwa memang ada keistimewaan suatu surah

atau ayat lainnya dalam al-Qur’ān, salah satunya adalah pendapat Izzuddin bin

Abdissalam. Maka dari itu untuk mengkaji lebih dalam tentang keistimewaan surah

pembuka dalam al-Qur’ān ini buku ini hadir.

Buku Faḍīlah QS. Yāsīn dan Tahlil, Khasiat Lengkap Tiap Ayat Surah Yāsīn,

Tata Cara, Manfaat dan Khasiatnya, memaparkan tentang ḥadīs Rasulullah yang di

43

Albani Muḥammad, Dahsyatnya Surah al-Kahfi, sejata Ampuh Penangkal Dajjal (Solo:

Mumtaza, 2007). 44

Syāfi'ī al-Bantanī Muḥammad, Mukjizat al-Fātiḥah, Menggapai Kesuksesan dan

Kebahagiaan dalam Kehidupan (Jakarta: Zikrul Hakim, 2009). 45

Diriwayatkan dari Abū Hurairah, Nabi bersabda "Sesungguhnya ada satu surah dalam al-

Qur’ān yang terdiri dari tiga puluh ayat, ia akan memberi syafaat kepada seseorang hingga

diampuni, yaitu surah Tabarakalladzi bi yadihil mulk ( surah al-mulk)"

Page 53: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

40

riwayatkan dari Umar bin Khatab46

, Anas bin Malik47

, Abū Muhammad al-Darimi

dengan isnad Abū Said al-Khudri ra48

, dari Abū Hurairah. Abū Muhammad

menjelaskan bahwa membaca surah Yāsīn dan Tahlil adalah dua amalan mustajab

yang manfaatnya luar biasa besar bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat

maupun bagi orang-orang yang terkasih yang telah berpulang ke rahmatulllah,

terdapat dalam ḥadīs "Barangsiapa yang membacanya sebelum berpergian, maka

siang itu termasuk orang-orang yang dijaga dan diberi rezeki, jika wafat diluaskan

kuburannya hingga seluas pandangannya, diamankan dari impitan kubur, saat dia

keluar dari kuburnya, malaikat mengiringinya, dan dia bersama para nabi berhenti

di hadapan Allah tanpa rasa khawatir, tidak merasa sedih dan tidak pula gelisah”.

Rasul bersabda, apa yang kalian sedekahkan untuk orang mati, niscaya, dan orang

yang menyinari tujuh langit. kemudian roh diatas pusara sambil berkata, Salam

sejahtera atas kalian wahai para penghuni kubur, keluarga anda telah mengirim

hadiah untuk kalian. "Lalu lintas itu masuk ke dalam kubur si mayit"49

. Karya

Muhammad Abū yang berjudul Faḍīlah surah Yāsīn dan Tahlil, Khasiat Lengkap

Tiap Ayat QS. Yāsīn, Tata Cara, Manfaat dan Khasiatnya, berasumsi dari membaca

surah yasin dan tahlil adalah dua amalan mustajab yang manfaatnya luar biasa besar

bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat maupun bagi orang-orang terkasih yang

telah berpulang ke rahmatullah.

Buku Zikir al-Fātiḥah, Menyembuhkan segala macam penyakit dan

Mengabulkan semua hajat sebagaimana diamalkan dan diajarkan oleh Nabi

Muhammad, oleh Muhammad Alcaff mengatakan bahwa mukjizat surah al-Fātiḥah

telah terbukti kemampuannya dalam menyembuhkan penyakit sahabat-sahabat mulia

46

Diriwayatkan dari Umar bin Khatab, bahwa Nabi bersabda Sesungguhnya Allah akan

mengangkat kaum-kaum dengan kitab ini (al-Qur’ān ) dan dengannya pada pula Allah merendahkan

kaum yang lain. (Imam Muslim, 1988: I:360: Nomor 817). 47

Diriwayatkan dari Anas bin Malik "Berapa banyak orang yang membaca al-Qur’ān

sedangkan al-Qur’ān mengutuknya. karena tidak mengamalkannya”. 48

Abū Muhammad al-Darimi dengan isnad Abū Said al-Khudri ra, dinyatakan bahwa

"Barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi pada malam jum'at, ia disinari oleh cahaya dari bawah

kakinya sampai ke atasa langit yang akan meneranginyakelak pada hari kiamat, serta dosa-dosanya

diantara dua jumat akan diampuni. 49

Abū Muhammad, Faḍīlah Surah Yāsīn dan Tahlil, Khasiat Lengkap Tiap Ayat QS. Yāsīn,

Tata Cara, Manfaat dan Khasiatnya (Jakarta: Zahra, 2008).

Page 54: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

41

Rasulullah, karena surah al-Fātiḥah adalah raja segala obat dan kunci menuju gerbang

kesuksesan, kemakmuran dan kebahagiaan. Karya ini juga mengungkapkan

kedasyatan surah al-Fātiḥah, pembaca dituntun secara mudah dan praktis untuk

menyelesaikan problem hidup dengan bertawasul melalui kedudukan surah al-Fātiḥah

sehingga dengan mengamalkan buku ini, penyakit akan sembuh, hajat akan terpenuhi,

kesulitan hidup akan teratasi, segala macam musibah akan menjauhi diri seseorang

serta mendapat keberkahan dan kedamaian. Karya Muhammad Alcaff, Zikir al-

Fātiḥah Menyembuhkan segala macam penyakit dan Mengabulkan semua hajat

sebagaimana diamalkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad, ini berangkat dari

asumsi pengarang bahwa mukjizat surah al-Fātiḥah telah terbukti kemampuannya

dalam menyembuhkan penyakit sahabat-sahabat mulia Rasulullah, karena surah al-

Fātiḥah adalah raja segala obat dan kunci menuju gerbang kesuksesan, kemakmuran

dan kebahagiaan. Karya ini juga mengungkapkan kedasyatan QS. al-Fātiḥah,

pembaca dituntun secara mudah dan praktis untuk menyelesaikan problem hidup

dengan bertawasul melalui kedudukan surah al-Fātiḥah, sehingga dengan

mengamalkan buku ini, penyakit akan sembuh, hajat akan terpenuhi, kesulitan hidup

akan teratasi, segala macam musibah akan menjauhi diri seseorang serta mendapat

keberkahan dan kedamaian50

.

A. Deskripsi Karya-karya faḍīlah al-Qur’ān berdasarkan Satu Ayat

1. Literatur yang Dianalisis dalam bab ini

a) Ilahy Fadh, Faḍīlah dan tafsīr ayat kursi, Pustaka al-Kautsar, Jakarta, 1996.

b) Muḥammad al-Syarqawi Aḥmad, Ayat Kursi, Makna dan Khasiat, Pustaka

Azam, Jakarta, 2007.

c) Al-Suyuṭi Jalāl al-Dīn, Dahsyatnya Ayat Kursi, PT. Serambi Ilmu Semesta,

Jakarta, 2007.

2. Ikhtisar Literatur

a. Pengarang dan Pembaca

Ikhtisar literatur berdasarkan satu surah ada tiga yaitu sebagai berikut:

50

Alcaff Muhammad, Zikir al-Fātiḥah, Menyembuhkan segala macam penyakit dan

Mengabulkan semua hajat sebagaimana diamalkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW

(Jakarta: Zahra Pustaka, 2010).

Page 55: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

42

Tabel 3.7 Pengarang dan Pembaca

Pengarang Pembaca Jumlah

buku/karya Status

pengarang

Nama pengarang Kaum

Muslim

Pelajar

Guru Fadh Ilahy Kaum

Muslim

1

Ulama Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi Kaum

Muslim

2

Ulama Ahmad Muḥammad al-

Syarqawi

Kaum

Muslim

Jumlah

pembaca

3

Sumber: kata pengantar karya yang di kutip

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa 3 pengarang dan pembacanya atau

100% karya Faḍīlah al-Qur’ān yang telah diteliti berdasarkan Ayat kursi 1 pengarang

menyatakan dirinya guru, 2 pengarang menyatakan dirinya ulama. Dan dari sisi

pembaca 3 pembaca menyatakan untuk kaum muslim.

b. Sumber-sumber Yang Digunakan Dalam Literatur

Sumber-sumber bacaan yang dikutip oleh para penulis kelompok ini juga

menunjukan adanya penghargaan yang tinggi terhadap karya-karya berbahasa Arab,

karena kebanyakan dari kutipan-kutipan berasal dari buku-buku berbahasa tersebut.

Diantara sumber-sumber lain ada pula kutipan-kutipan dari buku berbahasa

Indonesia. dan terdapat beberapa kesamaan dalam menggunakan sumber-sumber

yang berbahasa Arab.

Tabel 3.8. Ringkasan Statistik Tentang Sumber-sumber

Bahasa Jumlah

pengarang

Jumlah karya yang

dikutip

Arab 183 - -

Indonesia - - -

Jumlah 183 156 167

Sumber: Referensi-referensi yang terdapat dalam bibliografi, catatan kaki, dan

teks dari karya-karya yang dibahas

Tabel 3.9. Sumber-sumber yang Umum Digunakan

Pengarang Judul buku Bahasa

Departemen Agama Al-Qur’ān dan terjemahan Indonesia

Page 56: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

43

Muhammad shalih Tafsir Ayat kursi Arab

Imam al-Alusi Tafsir Al-Alusi Arab

Imam ath- Thobari Tafsir ath-Thobari Arab

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa sumber-sumber yang umum

digunakan terbagi menjadi dua, sumber rujukan berbahasa arab diantaranya adalah

Tafsir Ayat kursi karya Syaikh Muhammad shalih, Tafsir Al-Alusi karya Imam al-

Alusi, Tafsir ath-Thobari karya Imam ath-Thobari. Kemudian sumber rujukan

berbahasa Indonesia yaitu al-Qur’ān & terjemahan karya Departemen Agama.

c. Ringkasan

Buku Faḍīlah dan tafsīr ayat kursi oleh Karya Fadh Ilahy51

mengemukakan

bahwa ayat kursi termasuk ayat yang paling besar dan afdhal itu sebabnya kita harus

memperhatikan baik itu membaca menelaah menyimak mengimani mengamalkan

maupun menyampaikannya. Ayat kursi adalah ayat yang paling agung di dalam al-

Qur’ān, di dalam ayat kursi terdapat Asma Allah yang agung, setan menghindari

orang yang membaca ayat kursi, orang yang membaca ayat kursi setelah shalat wajib

berada dalam lindungan Allah hingga shalat berikutnya lagi dan tidak ada jarak yang

memisahkan antara orang yang membaca ayat kursi setelah sholat wajib dan surga

kecuali kematian dan bab kedua Tafsir Ayat Kursi yang menjadi sepuluh topik

bahasan52

. Karya ini berasumsi dari ayat kursi yang mempunyai kedudukan agung

dan tempat yang tinggi, karena ia mengandung dzikir yang mulia dan pengetahuan

yang utama, berupa pengesaan Allah, keagungan, sifat-sifatnya, tidak ada dzikir dan

pengetahuan yang lebih besar dari pada dzikir dan pengetahuan tentang Allah.

Buku Ayat Kursi, Makna dan Khasiat oleh Ahmad Muḥammad al-Syarqawi

mengatakan bahwa betapa pentingnya makna ayat kursi, ayat kursi termasuk ayat

yang paling mulia, dan karena mencakup masalah-masalah prinsip agama, selain

mendapat pahala besar juga di simpulkan bahwa setiap muslim perlu memahami

51

Fadh Ilahy adalah seorang ulama dan peneliti senior yang dikenal luas oleh dunia Islam.

Fadh Ilahy, Muhammad SAW Sang Guru Yang Hebat, Sirah Nabi sebagai guru berdasarkan al-

Qur’ān dan hadits shohih Penerbit Pustaka Elba. 52

Ilahy Fadh, Faḍīlah dan tafsīr ayat kursi (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1996).

Page 57: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

44

makna ayat ini, serta mengetahui keutamaan dan faedahnya. Ia juga mengungkapkan

bahwa seseorang dengan membaca ayat kursi bertambahlah keimanan, ketaatan,

keyakinan, keteguhan, hidayah, pengetahuan, ketinggian, dan kemuliaan kepada

tangan-tangan penerima, jalan-jalan penerima, derajat taqarub, serta kedudukan cinta

dan kasih. Setiap kali ia membaca ayat kursi dan berkeliling di seluruh penjurunya

serta di cakrawalanya, semakin bertambah penjagaan dan perlindungan dari iblis

terlaknat dan bala tentaranya dari golongan setan53

. Ia memulai karyanya karena

beranjak dari pentingnya makna ayat kursi, Ayat Kursi termasuk ayat yang paling

mulia dan karena mencakup masalah-masalah prinsip agama, selain mendapat pahala

besar juga di simpulkan bahwa setiap muslim perlu memahami makna ayat ini, serta

mengetahui keutamaan dan faedahnya,54

karya ini adalah karya terkemuka imam Jalāl

al-Dīn al-Suyuṭi55

beranjak dari menjawab persoalan rasa penasaran tentang

keutamaan dan pahala dari ayat kursi.

Buku Al-Suyuṭi Jalāl al-Dīn, Dahsyatnya Ayat Kursi, menjelaskan bahwa ayat

kursi disebut juga dengan penghulu ayat ayat al-Qur’ān dan yang terbesar di

dalamnya. Ayat kursi turun pada malam hari, lalu Rasulullah saw, memanggil Zaid

untuk menulisnya. Ayat kursi mengandung sepuluh kalimat yang berdiri sendiri dan

mengandung pengakuan akan keesaan Allah dan sifat-sifatnya yang tinggi. Dalam

ayat kursi disebutkan bahwa Allah mahatinggi, ia merupakan puncak masalah

ketuhanan dimana cahaya-cahaya sifat yang tinggi terbit pada permukaannya. Dan

didalamnya telah terhimpun dasar-dasar sifat uluhiyah, wahdaniyah, al-hayah, al-

ilmu, al-mulku, al-Qudratu al-iradatu dan mencakup delapan belas tempat yang di

dalamnya disebutkan nama Allah, yang tampak pada sebagiannya dan tertutup pada

sebagian yang lain. Ayat kursi adalah ayat yang mengandung kaidah-kaidah

53

Muḥammad al-Syarqawi Aḥmad, Ayat Kursi, Makna dan Khasiat (Jakarta: Pustaka Azam,

2007). 54

Ahmad Muḥammad al-Syarqawi, Ayat Kursi, Makna dan Khasiat (Jakarta: Pustaka Azam,

2007). 55

Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi ialah seorang yang menempati kedudukan di antara deretan orang-

orang besar dari para ahli tafsir, ahli hadits, ahli bahasa, fikih dan ushul fikih. Nama lengkapnya adalah

Abu Bakar bin Muhammad bin Sbiq al-Dīn bin al-Fakhri Utsman bin Nadhir al-Dīn al-Humam al-

Khudairi al-Suyuṭi. Kelahirannya di daerah Suyuṭh, setelah magrib malam Ahad pada hilal bulan Rajab

tahun 849 H. Ia wafat pada hari kami 19 Jumadi al-Ula tahun 911 H. Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi, Asbab

Wurud al-Hadits (Jakarta: Tim Pustakan As-Sunnah, 2009).

Page 58: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

45

gambaran keimanan, menyebutkan dan menegaskan arti keesaan yang merupakan

sifat-sifat Allah secara mendetail. Ia penjelas sifat-sifat Allah yang sempurna di

dalam hati manusia, maka Islam datang untuk menjelaskannya dimana setiap sifat

menjadi prinsip yang di atasnya berdiri gambaran Islam yang murni56

.

A. Deskripsi Karya-karya faḍīlah al-Qur’ān berdasarkan Ulūm al-Qur’ān

1. Literatur yang Dianalisis dalam bab ini

a) Bin Abdurrahman Ar-Rumi Fahd, Ulūm al-Qur’ān, Studi Kompleksitas al-

Qur’ān, Titian Ilahi Press, Yogyakarta, 1996.

b) Asyūr Qasīm, 1001 Tanya Jawab Tentang al-Qur’ān, Pustaka al-Kautsar,

Jakarta, 2000.

c) Ibn Alawī al-Malikī Muḥammad, Samudra Ilmu-ilmu al-Qur’ān,

Ringkasan Kitab al-Itqan Fī Ulūm Al-Qur’ān Karya Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi,

Penerbit Arasy PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2003.

d) Zaenal Mutaqin Deden, Mengakrabi Al-Qur’ān, Gema Insani, Depok,

2007.

e) Muḥammad Ali Aziz, Mengenal Tuntas Al-Qur’ān, Pustaka Azam, Jakarta,

2012.

f) Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawāwī Abū, At-Tibyān, Adab Penghafal Al-

Qur’ān, Maktabah Ibnu Abbas, Solo, 2016.

2. Ikhtisar Literatur

a. Pengarang dan pembaca

Ikhtisar literatur berdasarkan ulum al-Qur’ān ada 7 namun tiga pengarang

tidak ditemukan biografinya57

.

Tabel 3.10 Pengarang dan Pembaca

Pengarang Pembaca Jumlah

buku/karya

Status

pengarang

Nama

pengarang

Kaum

Muslim

Pelajar

Ulama Ibn Alawī al- Kaum 3

56

Al-Suyuṭi Jalāl al-Dīn, Dahsyatnya Ayat Kursi (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2007). 57

Tidak ditemukan adanya publikasi tentang biografi Ali Aziz Muhamad, Qasīm Asyūr,

Deden Zaenal Mutaqin.

Page 59: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

46

Malikī

Muḥammad

Muslim

Ulama al-Nawāwī Kaum

Muslim

Ulama Fahd Ar-Rumi Kaum

Muslim

Jumlah

pembaca

3

Sumber: kata pengantar karya yang di kutip

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa 3 pengarang dan pembacanya atau

100% karya Faḍīlah al-Qur’ān yang telah diteliti berdasarkan ulum al-Qur’an, 3

pengarang menyatakan dirinya ulama. Dan dari sisi pembaca 3 pembaca menyatakan

untuk kaum muslim.

b. Sumber-sumber Yang Digunakan Dalam Literatur

Sumber-sumber bacaan yang dikutip oleh para penulis kelompok ini juga

menunjukan adanya penghargaan yang tinggi terhadap karya-karya berbahasa Arab,

karena kebanyakan dari kutipan-kutipan berasal dari buku-buku berbahasa tersebut.

Diantara sumber-sumber lain ada pula kutipan-kutipan dari buku berbahasa

Indonesia. dan terdapat beberapa kesamaan dalam menggunakan sumber-sumber

yang berbahasa Arab.

Tabel 3.11. Ringkasan Statistik Tentang Sumber-sumber

Bahasa Jumlah

pengarang

Jumlah karya yang

dikutip

Arab 156 - -

Indonesia - - -

Jumlah 156 138 156

Sumber: Referensi-referensi yang terdapat dalam bibliografi, catatan kaki, dan

teks dari karya-karya yang dibahas.

Tabel 3.12. Sumber-sumber yang Umum Digunakan

Pengarang Judul buku Bahasa

Imam Al-Bukhari Shahih Bukhari Arab

Imam Muslim Sunan Muslim Arab

Imam an-Nasa’i Sunan Al- Kubra Arab

Imam At-Tirmidzi Sunan At-Tirmidzi Arab

Departemen Agama Al-Qur’ān dan terjemahan Indonesia

Page 60: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

47

Ibnu hajar al-

Asyqolani Fathul barri Arab

Ibnu Katsir Tafsir Ibnu Katsir Arab

Sumber-sumber yang umum digunakan dalam literatur secara keseluruhan karya

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa sumber-sumber yang umum

digunakan terbagi menjadi dua, sumber rujukan berbahasa arab di antaranya adalah

Shahih Bukhari karya Imam al-Bukhari, Sunan Muslim karya Imam Muslim, Sunan

al-Kubra karya Imam an-Nasa’i, Sunan at-Tirmidzi karya Imam At-Tirmidzi. Tafsir

Ibn Katsir karya Ibn Katsir, Fathu al-Barri karya Ibnu Hajar al-Asyqolani, Kemudian

sumber rujukan berbahasa Indonesia yaitu al-Qur’ān & terjemahan karya Departemen

Agama.

c. Ringkasan

Buku Ulūm al-Qur’ān, Studi Kompleksitas al-Qur’ān, Fahd Bin Abdurrahman

Ar-Rumi58

menjelaskan bahwa tidak diragukan lagi bahwa keutamaan al-Qur’ān

sangat banyak, karena al-Qur’ān merupakan kitab yang dijadikan Allah untuk

membebaskan umat ini dari kebodohan dan kesesatan. Ia juga mengungkapkan bahwa

karakteristik yang dimiliki al-Qur’ān sangat banyak, baik yang berkaitan dengan

keutamaan, kelebihan dan kedudukannya. Penjabaran dari karakteristik tersebut di

antaranya adalah sebagai berikut. Fahd Bin Abdurrahman Ar-Rumi mengatakan

sudah jelas bahwa keutamaan yang dimiliki al-Qur’ān bisa memberikan kemudahan

kepada orang mempelajarinya sehingga mengerti dasar ilmu syariah. Al-Qur’ān ialah

tiang agama sumber hikmah, tanda-tanda risah serta sebagai cahaya mata menuju ke

jalan Allah. Keutamaan al-Qur’ān bukan sembarang keutamaan yang tidak bernilai,

dan tidak ada posisi kitab yang lebih tinggi dari al-Qur’ān. Sebagaimana disebutkan

al-Qur’ān dan ḥadis yaitu diantara keistimewaan yang dimiliki al-Qur’ān adalah ia

bisa membri syafaat bagi pembacanya59

, sebagai penyembuh firman Allah QS al-Isra:

58

Fahd Bin Abdurrahman Ar-Rumi adalah guru besar pada studi al-Qur’ān dan Fakultas

pengajaran. Riyadh, Saudi Arabia. Fahd Bin Abdurrahman Ar-Rumi, Ulūm al-Qur’ān, Studi

Kompleksitas al-Qur’ān (Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996). 59

"Diriwayatkan dari Abū Umamah al-Bahili, bahwa Rasul bersabda: "Bacalah al-Qur’ān , ia

akan datang pada hari kiamat sebagaimana pemberi syafaat kepada ashhabnya” (Muslim, 1,

1400:553).

Page 61: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

48

8260

, QS. Fushshilat61

, QS.Yunus:5762

. Karya ini adalah terjemahan dari kitab

Dirasat Fi Ulūm al-Qur’ān, di terjemahkan oleh Amirul Hasan dan Muhammad

Halabi. Karya ini muncul berawal dari keindahan latar belakang turunnya al-Qur’ān,

baik yang di Mekkah maupun di Madinah, sebab-sebab turunnya al-Qur’ān dari awal

hingga berakhirnya, upaya pengumpulan dan lain sebagainya merupakan hal yang

sangat menarik untuk dipelajari dan dikembangkan menjadi suatu yang selalu aktual

dan sagat luas kandungan ilmiahnya. Dari hal-hal ini lah muncul pembahasan tentang

ilmu-ilmu al-Qur’ān secara luas, pengarang berfikir untuk menuliskan sesuatu yang

berkaitan dengan pembahasan ilmu-ilmu al-Qur’ān, agar bisa diikuti atau dicerna

dengan mudah, karya ini di alih bahasakan kedalam bahasa indonesia demi

mempermudah para pencinta ilmu untuk memperoleh keberhasilan dalam memahami

al-Qur’ān.

Buku 1001 Tanya Jawab Tentang al-Qur’ān Qasīm Asyūr63

menjelaskan

makna dan kandungan al-Qur’an disajikan dalam bentuk Tanya jawab agar mudah

dipahami. Qasīm Asyūr memaparkan ḥadis tentang keutamaan al-Qur’ān diantaranya

yaitu dua ayat memberikan kecukupan bagi seorang Muslim64

, QS. yang nilainya

sama dengan satu pertiga al-Qur’ān65

, QS. yang paling menyentuh bagi Allah66

, satu

ayat yang mengantarkan ke surga yaitu ayat kursi67

, QS. yang membuat setan lari

60

QS al-Isra: 82yang artinya “Dan kami turunkan dalam al-Qur’ān ayat-ayat yang menjadi

penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. 61

QS. Fushshilat yang artinya "Katakanlah al-Qur’ān itu petunjuk dan penawar”. 62

QS.Yunus:57 yang artinya "Hai manusi, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran

dari tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada”. 63

Qasīm Asyūr, 1001 Tanya Jawab Tentang al-Qur’ān (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2000). 64

Diriwayatkan dari Nu'man bin Basyir, Rasulullah bersabda Sesungguhnya Allah telah

menulis sebuah kitab dua ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Kitab itu berada di

Arsy dan darinya Dia telah menurunkan dua ayat, yang dengan keduanya Dia menutup surah al-

Baqarah. Tidaklah kedua ayat tersebut dibaca di dalam suatu rumah selama tiga malam, melainkan

rumah tersebut tidak di dekati oleh setan. Rasul bersabda Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah,

barangsiapa membacanya pada malam hari, maka keduanya akan memberikan kecukupan baginya. 65

Rasul bersabda "Apakah salah seorang di antara kalian tidak mampu membaca sepertiga

al-Qur’ān pada setiap malam? Sesungguhnya barangsiapa membaca, Qul huwaallahu ahad,

Allahush shomad) pada suatu malam berarti ia telah membaca pada malamnya itu sepertiga al-

Qur’ān ". 66

Diriwayatkan Uqbah bin Amir, Rasul bersabda "Engkau tidak akan membaca suatu pun

yang lebih menyentuh bagi Allah melebihi surah Qul a'udzubirabbil falaq". 67

Nabi bersabda Barangsiapa yang membaca ayat kursi pada setiap selesai shalat, maka

tidak ada penghalang antara dirinya dengan masuk surga selain kematian.

Page 62: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

49

yaitu QS. al- baqarah68

, berlindung dari dajjal adalah QS. al-Kahfi69

, penyembuh

segala macam penyakit QS. al-Fātiḥah70

. Asyūr Qasīm, 1001 Tanya Jawab Tentang

al-Qur’ān, Karya ini adalah terjemahan dari kitab Qabasatun Min al-Qur’ān al-

Majid (Fi 1000 Su'al wa Jawab). Penerjemah M. Abdul Ghoffar E.M. karya ini

muncul dalam rangka membantu agar setiap orang lebih mudah untuk memahami al-

Qur’ān, semakin jauhnya masa kita dari masa kenabian, maka semakin dibutuhkan

pula pembahasan al-Qur’ān yang lebih rinci dan lebih jelas, baik orang arab maupun

bangsa-bangsa lain di luar arab memiliki kepentingan yang sama terhadap al-Qur’ān

yaitu mengambil hidayah dan keutamaannya dengan cara membacanya dan

memahaminya, namun tidak bisa memahaminya kecuali jika al-Qur’ān di jelaskan

secara rinci dan mendetail oleh para ulama yang terpercaya dan berkompeten dalam

bidangnya. Pembahasan karya ini cukup sederhana sehingga memudahkan pembaca

untuk memahami isinya, pembahasannya dikemas dalam bentuk tanya jawab.

Buku Samudra Ilmu-ilmu al-Qur’ān, Ringkasan Kitab al-Itqan Fī Ulūm Al-

Qur’ān Karya Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi Muhammad Ibn Alawī al-Malikī menjelaskan

tentang ḥadīs Nabi yaitu dari Ibn Mas'ud71

, diriwayatkan dari Said al-Khudzri72

.

Keutamaan al-Qur’ān adalah di atas segala perkataan seperti keutamaan Allah di atas

makhlukNya73

. Ibn Alawī al-Malikī Muḥammad, Samudra Ilmu-ilmu al-Qur’ān,

Ringkasan Kitab al-Itqan Fī Ulūm Al-Qur’ān Karya Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi Karya ini

adalah terjemahan dari kitab Zubdah al-Itqan Fi Ulūm al-Qur’ān, penerjemah

68

Yaitu al-Baqarah berdasarkan ḥadīs yang diriwayatkan Imam Ahmad, Imam Muslim,

Imam Tirmidzi dan an-Nasa'i dari Suhail bin Abi Shalih dari ayahnya, dari Abū Hurairah, bahwa Rasul

bersabda "Janganlah menjadikan rumah kalian sebagai kuburan. sesungguhnya rumah yanga ada

dibacakan surah al-Baqarah tidak akan dimasuki setan. 69

Rasul bersabda "Barangsiapa menghafal sepuluh ayat awal surah al-Kahfi, ia akan

dilindungi dari fitnah dajjal. (lihat buku Silsilatul al-Hadits ash- Shaghir wa Ziyadatuh, al-bani,

4873,4874). 70

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan ad-Darimi, ia menceritakan bahwa Rasulullah

pernah bersabda, "Dalam surah al-Fātiḥah terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit". 71

Rasul bersabda, Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’ān , maka ia akan

mendapatkan satu kebaikan (pahala) dan suatu kebaikan (pahala) adalah sepuluh kebaikan. 72

Barangsiapa yang lupa terhadap zikir kepada-Ku karena sibuk dengan al-Qur’ān , maka dia

akan Ku berikan sesuatu yang paling utama dari sesuatu yang Aku berikan kepada orang yang

meminta. 73

Ibn Alawī al-Malikī Muḥammad, Samudra Ilmu-ilmu al-Qur’ān , Ringkasan Kitab al-Itqan

Fī Ulūm Al-Qur’ān Karya Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi (Bandung: Penerbit Arasy PT. Mizan Pustaka, 2003).

Page 63: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

50

Tarmana Abdul Qosim. Karya ini memuat beberapa pembahasan tentang ilmu-ilmu

al-Qur’ān yang penyusun ringkas dari kitab al-Itqan fii Ulūm al-Qur’ān karya Jalāl

al-Dīn al-Suyuṭi74

, tujuan meringkas karya ini untuk menyerderhanakan dan

memudahkan pemahaman kandungan buku karya Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi tersebut.

Karya ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi para pengkaji al-

Qur’ān, khususnya mereka yang sedang belajar bersama penulis di Makkah al-

Mukarramah.

Buku Mengakrabi Al-Qur’ān Deden Zaenal Mutaqin menjelaskan bahwa QS.

al-Fātiḥah itu menjelaskan seluruh kandungan al-Quran, jika diringkas kandungan al-

Qur’ān dapat dibagi tiga yaitu tauhid, akidah dan muamalah dan al-Fātiḥah mencakup

ketiga pokok tersebut, wajib dibaca dalam shalat, sebagai kifayah/ yang mencukupi75

.

Aziz Muḥammad Ali76

menjelaskan bahwa Allah mengangkat kemuliaan

bangsa yang berpedoman dengan al-Qur’ān begitupun sebaliknya, dalam ḥadīs

Rasulullah yang di riwayatkan dari Umar bin Khatab77

dan penolong bagi

pembacanya78

. Karya Deden Zaenal Mutaqin yang berjudul Mengakrabi Al-Qur’ān79

,

berawal dari keinginan penulis untuk memudahkan masyarakat agar dapat memahami

dan mengerti tentang pemahamannya terhadap ajaran Islam dan yang lebih penting

mampu memotivasi diri untuk terus mengamalkan isi kandungan al-Qur’ān.

Buku At-Tibyān, Adab Penghafal Al-Qur’ān Abū Zakaria Yahya bin Syaraf

al-Nawāwī menjelaskan bahwa kita disunahkan membaca QS. al-Kahfi di malam

74

Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi termasuk salah seorang ulama besar yang muncul pada akhir masa

pertengahan yaitu tokoh abad keenam belas. Kemauannya sangat kuat, ilmunya sangat luas dan

peninggalannya sangat banyak. Mulai dari mengarang dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan ketiak

berumur tujuh belas, ketiak meninggal dunia pada usia enam puluh tahun, ia meninggalkan kurang

lebih tiga ratus buku dan tulisan-tulisan kecil. 75

Zaenal Mutaqin Deden, Mengakrabi Al-Qur’ān (Depok: Gema Insani, 2007). 76

Muḥammad Ali Aziz, Mengenal Tuntas Al-Qur’ān (Jakarta: Pustaka Azam, 2012). 77

Bahwa Nabi bersabda Sesungguhnya Allah akan mengangkat kaum-kaum dengan kitab ini

(al-Qur’ān) dan dengannya pada pula Allah merendahkan kaum yang lain. (Imam Muslim,

1988:I:360: Nomor 817). 78

"Diriwayatkann dari Abū Umamah al-Bahili, bahwa Rasul bersabda: "Bacalah al-Qur’ān ,

ia akan datang pada hari kiamat sebagaimana pemberi syafaat kepada ashhabnya (Muslim,

1,1400:553). 79

Deden Zaenal Mutaqin, Mengakrabi Al-Qur’ān (Depok: Gema Insani, 2007).

Page 64: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

51

jumat sebagaimana yang diriwayatkan dari Abū Said al-Khudri ra 80

, dari Uqbah bin

Amir81

, dan diriwayatkan dari Ibn Abi Dawud82

. Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawāwī

Abū, At-Tibyān, Adab Penghafal Al-Qur’ān83

Karya ini beranjak dari banyak tokoh

dan ulama terkemuka yang telah menulis kitab-kitab mengenai keutamaan membaca

al-Qur’ān, akan tetapi keinginan untuk menghafalnya bahkan untuk menelaahnya

telah melemah, sehingga bacaan itu tidak bermanfaat kecuali bagi segelintir orang

yang benar-benar mengerti. Pengarang melihat penduduk negeri Damaskus banyak

yang memperhatikan, mempelajari, mengajarinya bacaan al-Qur’ān baik secara

kelompokan maupun secara individual, mereka bersungguh-sungguh sepanjang

waktu. Tujuannya agar menambah semangat pada mereka yang mempelajarinya dan

mengajarkannya juga dalam melaksanakan bentuk ketaatan lain, dengan harapan

melihat wajah pemilik kemuliaan dan keagungan. itulah yang mendorong penulis

dalam adab-adab pengajaran al-Qurān, serta adab bagi orang yang menghafalkan dan

mempelajarinya dan juga permohonan maaf pengarang apabila terdapat kesalahan.

Muḥammad Ali Aziz, Mengenal Tuntas Al-Qur’ān Latar belakang pengarang

adalah Buku-buku tentang al-Qur’ān menurut penulis kebanyakan dalam bahasa

Arab, setidaknya terjemahan dari buku-buku berbahasa arab. Banyak istilah Arab

yang dibiarkan begitu saja, akibatnya pembaca tidak mengerti bahasa Arab

mengalami kesulitan, bahkan jenuh mempelajarinya. dalam buku ini istilah-istilah

Arab yang menyulitkan tersebut, diganti dengan istilah Indonesia, agar mudah

dipahami oleh pembaca dari berbagai kalangan. Buku ini menolong anda ketika

menghadapi pertanyaan tentang al-Qur’ān 84

.

80

Abū Said al-Khudri ra, menyatakan bahwa "Barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi

pada malam jum'at, ia disinari oleh cahaya, anatara dirinya dan ka'bah. Disunahkan membaca

Muawwidzatain setiap selesai shalat. 81

Rasul menyuruhku membaca Muawwidzatain setiap selesai shalat. (HR. Abū Daud,

Tirmidzi, Nasai, berkata ḥadīs hasan shahih) disunahkan membaca ayat kursi menjelang tidur. Abū

Said al-Badri bahwa Rasulullah bersabda "Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surah al-

Baqarah, pada suatu malam, pastilah mencukupinya (kafatahu) yaitu cukup untuk mengisi ibadah

malam/ ia akan terhindar dari bahaya pada malam itu 82

"Aku tidak melihat seseorang yang berakal masuk islam, dan seidak membaca waktu tidur

tidur tidak membaca ayat kursi. 83

Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawāwī Abū, At-Tibyān, Adab Penghafal Al-Qur’ān (Solo:

Maktabah Ibnu Abbas, 2016). 84

Muḥammad Ali Aziz, Mengenal Tuntas Al-Qur’ān (Jakarta: Pustaka Azam, 2012).

Page 65: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

52

BAB IV

Karakter Pemilihan atau Klasifikasi Karya-karya Faḍīlah al-Qur’ān

Untuk dapat melihat klasifikasi 25 buku maka penulis membagi berdasarkan

fase di waktu mana penulisan karya-karya faḍīlah al-Qur’ān berkembang, maka pada

bab ini penulis akan menjelaskan tentang bagaimana perkembangan penerbitan karya

Faḍīlah al-Qur’ān dari tahun 1991 hingga 2016. Hal ini yang nantinya akan penulis

bicarakan terkait isi karya-karya Faḍīlah al-Qur’ān dan relasinya dengan tradisi umat

Islam yaitu membaca surah dan ayat terkait Faḍīlah al-Qur’ān. Pembahasan tersebut

dilakukan guna untuk melihat adanya keterkaitan atau hubungan tulisan-tulisan kajian

Faḍīlah al-Qur’ān dengan tradisi umat Islam saat ini yaitu membaca al-Qur’ān karena

di dalamnya terdapat keutamaan.

A. Berdasarkan Perkembangan Penerbit

Pada bagian ini, penulis membagi menjadi dua klasifikasi yaitu fase diwaktu

mana penulisan dikatagorikan sedikit menerbitkan karya-karya faḍīlah al-Qur’ān dan

kedua fase diwaktu mana penulisan dikatagorikan banyak menerbitkan karya-karya

faḍīlah al-Qur’ān.

1. Fase Diwaktu mana Penulisan Dikatagorikan Sedikit Menerbitkan Karya-

karya Faḍīlah al-Qur’ān

Pada bagian ini, penulis menemukan 13 karya, memberikan gambaran bahwa

karya Faḍīlah al-Qur’ān sedikit menerbitkan buku. Hal ini menunjukan bahwa

banyaknya sarjana yang ada, tidak bisa mendedikasikan ilmunya dalam sebuah karya.

Rentang waktu 25 tahun hanya menghasilkan 13 buku dan tidak setiap tahun

menerbitkan buku Faḍīlah al-Qur’ān. Dan fase dimana penulisan kosong atau tidak

ada penerbit yang menerbitkan karya Faḍīlah al-Qur’ān yaitu 12 tahun. Di tahun

1992, 1993, 1994, 1997, 1998, 1999, 2001, 2002, 2004, 2005, 2011, 2013, 2015.

Tabel 4.1

No Tahun Pengarang Judul Buku Status

karangan

Jumlah

karya

1 1991 A. Sunarto Faḍīlah dan

Khasiat surah al-

Karangan

sendiri

1 karya

Page 66: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

53

An'am, al-Maidah

2 1995 M. Mansur Mukjizat Surah

al-Fātiḥah

Karangan

sendiri

2 karya

3 1995 Abū

Ḥuzaifah

Yāsīn,Tahlīl,

Khasiat Yāsīn,

Karangan

sendiri

4 2000 Qasīm Asyūr 1001 Tanya

Jawab Tentang

al-Qur’ān

Terjemahan 1 karya

5 2003 M. Ibn Alawī Samudra Ilmu-

ilmu al-Qur’ān

Terjemahan 1 karya

6 2006 Al-

Kandahlawī

Himpunan

Faḍīlah Amal

Saduran 1 karya

7 2008 Athiq bin

Ghaits

Keutamaan-

keutamaan al-

Qur’ān,

Karangan

sendiri

2 karya

8 2008 Abū

Muhammad

Faḍīlah Surah

Yāsīn dan Tahlil,

Karangan

Tim

9 2010 M. Al-caff Zikir al-Fatihah, Karangan

Tim

2 karya

10 2010 Ibrahim Ali Hadis-hadis dan

Atsar Keutamaan

al-Qur’ān

Terjemahan

11 2012 M. Ali Aziz Mengenal Tuntas

al-Qur’ān

Karangan

sendiri

1 karya

12 2014 Sami M. Faḍa’īl Amal Terjemahan 1 karya

13 2016 Imam al-

Nawāwī

At-Tibyān Saduran 1 karya

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa dari 25 buku yang telah diteliti

berdasarkan fase yang paling sedikit menerbitkan buku keutamaan al-Qur’an yaitu

28% menyatakan bahwa tahun 1991, 2000, 2003, 2006, 2012, 2014, dan 2016

menerbitkan satu karya, kemudian 24% menyatakan bahwa tahun 1995, 2008, 2010

menerbitkan 2 karya.

2. Fase Diwaktu mana Penulisan Dikatagorikan Banyak Menerbitkan

Karya-karya Faḍīlah al-Qur’ān

Pada bagian ini, penulis menemukan 12 karya berdasarkan fase yang paling

banyak menerbitkan buku Faḍīlah al-Qur’ān. Yaitu tahun 1996 sebanyak 3 karya,

2007 sebanyak 5 karya 1996 dan 2009 sebanyak masing-masing 4 karya dalam

Page 67: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

54

setahun. Hal ini menunjukan bahwa pembahasan mengenai Faḍīlah al-Qur’ān sangat

dibutuhkan oleh masyarakat di Indonesia.

Tabel 4.2

No Tahun Pengarang Judul Buku Status

karangan

Jumlah

karya

1 1996 Hamamī Zadah Tafsir Yāsīn Karangan

Sendiri

3 karya

2 1996 Fadh Ilahy Faḍīlah dan tafsīr

ayat kursi

Terjemahan

3 1996 Fahd Ar-Rumi Ulūm al-Qur’ān, Terjemahan

4 2007 Muḥammad al-

Syarqawi

Ayat Kursi,

Makna & Khasiat

Terjemahan 5 karya

5 2007 Deden Zaenal

Mutaqin

Mengakrabi Al-

Qur’ān

Terjemahan

6 2007 Jalāl al-Dīn al-

Suyuṭi

Dahsyatnya Ayat

Kursi

Terjemahan

7 2007 Muḥammad

Albani

Dahsyatnya surat

al-Kahfi,

Karangan

sendiiri

8 2007 M.Naṣiruddin

al-Bani

Ringkasan Ṣahīh

Bukhārī

Terjemahan

9 2009 Ibrahīm Eldeeb Be A Living al-

Qur’ān

Karangan

sendiri

4 karya

10 2009 Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Qur'ān

Keutamaan al-

Qur’ān dalam

Kesaksian Ḥadīs

Karangan

sendiri

11 2009 M.Syāfi'ī al-

Bantanī

Mukjizat al-

Fātiḥah

Terjemahan

12 2009 Raghib as-

Sirjani

Mukjizat

Menghafal al-

Qur’ān

Terjemahan

Tabulasi diatas dapat diketahui bahwa dari 25 buku yang telah diteliti

berdasarkan fase yang paling banyak menerbitkan buku keutamaan al-Qur’an yaitu

12% menyatakan bahwa tahun 1996 menerbitkan tiga karya, kemudian 20%

menyatakan bahwa tahun 2007 menerbitkan 5 karya dan 16% menyatakan bahwa

tahun 2009 menerbitkan 4 karya.

Page 68: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

55

Dapat ditarik kesimpulan bahwa dari kedua fase ini yang paling dominan

adalah fase yang paling sedikit menerbitkan karya yang membahas tentang

keutamaan al-Qur’an yaitu satu tahun satu atau dua karya saja yakni 52% dan fase

yang paling banyak muncul penerbitan yaitu 48%.

B. Berdasarkan Isi Buku

1. Surah Yang Paling Banyak Digunakan Dalam Karya/Buku

Berdasarkan penemuan penulis bahwa surah yang paling banyak digunakan

dalam karya adalah surah al-Fātiḥah yaitu ada 12 buku, surah al-Kahfi yaitu 10 buku

kemudian surah Yasin yaitu 7 buku, surah al- ikhlas, surah Muawidzatain, surah al-

Mulk 7 buku dari 25 buku. Dan yang paling sedikit dibahas adalah surah al-Anam 4

buku, surah As-Sajdah, surah Ar-Rahman, dan surah Qaf 3 buku dari 25 buku.

Sedangkan berdasarkan Ayat, yang paling banyak digunakan dalam karya adalah

Ayat Kursi yaitu 9 karya dari 25 buku dan ayat 82 dari surah al-Isra’ yaitu 4 buku,

ayat 29-30 dari surah Fatir QS. Thaha ayat 124, QS. Ar-rad ayat 28, QS. Yunus ayat

57, QS. Fusilat ayat 44, QS. Al- Baqarah ayat 261, QS. Al-Anam ayat 160, QS. al-

Baqarah ayat 261, QS. Al-Maidah ayat 48, QS. Az-Zumar ayat 55, QS. Al-An’am

ayat 155, QS. Ali Imran ayat 113, selebihnya masing-masing dari surah tersebut

hanya 1 karya.

Tabel 4.3 QS. al-Fātiḥah

No Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1 QS. Al-

Fātiḥah

Muḥammad

Mansur bin

Maṣadi

Khasiat dan

mukjizat Surah

al-Fātiḥah

1995 Riwayat

Abū Said

al-Khudrī,

Ibnu Abbas,

Daruqutnī

dan Hakim

2 QS. Al-

Fātiḥah

M. Syāfi'ī al-

Bantanī

Mukjizat al-

Fātiḥah

2009 -

3 QS. Al-

Fātiḥah

Muhammad

Alcaff

Zikir al-

Fatihah

2010 Riwayat

Jabir bin

Abdillah,

Page 69: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

56

Saīd bin

Mansur dan

Alī bin Abī

Thalib.

4 QS. Al-

Fātiḥah

Sami

Muhammad

Fadail Amal,

Kumpulan

hadis-hadis

keutamaan

2014 Riwayat Ibn

Abbas, Abū

Hurairāh,

Abū Said,

Annas bin

Malik

5 QS. Al-

Fātiḥah

Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Qur'ān

Keutamaan al-

Qur’ān dalam

Kesaksian

Ḥadīs

2009 Abū Said b.

Mulla,

Annas b.

Malik,

Ubay b.

Kaab,

Abdullah b.

Jabir, Abū

Hurairah,

Ibn Abbas.

6 QS. Al-

Fātiḥah

Ibrahīm

Eldeeb

Be A Living

al-Qur’ān

2009 Riwayat

Abū

Umāmah,

Utsman,

Umar bin

Khattab,

Aisyah

7 QS. Al-

Fātiḥah

Ibrahīm Ali

as-Sayyid Ali

Isa

Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar yang

menjelaskan

Keutamaan al-

Qur’an

2010 Anas bin

Malik

8 QS. Al-

Fātiḥah

Athiq bin

Ghaits al-

Balady

Keutamaan-

keutamaan al-

Qur’ān

2008 Riwayat

Abū Said

bin Mulla,

Abū Said

bin Khudri,

Abū

Hurairah,

Ibnu Abbas,

Ubadah bin

Shamid,

Qutaibah

9 QS. Al- Deden Zaenal Mengakrabi 2007 Riwayat

Page 70: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

57

Fātiḥah Mutaqin Al-Qur'ān Abū Said

al-Khudrī,

Abū

Hurairāh

10 QS. Al-

Fātiḥah

Qasīm Asyūr 1001 Tanya

Jawab Tentang

al-Qur’ān

2000 Riwayat

Abū Said

bin Mu’alla,

Ibn Abbas,

Said al-

Khudri, Ad-

Darimi, Ibn

Mas’ūd

11 QS. Al-

Fātiḥah

Imam Abū

Zakaria

Yahya bin

Syaraf

At-Tibyan 2014 Usman bin

Affan,

Umar bin

Khatab, Ibn

Mas’ūd,

Abū Said

al-Khudrī,

Ibn Abbas

12 QS. Al-

Fātiḥah

Fahd bin

Abdurrahman

Ar-Rumi

Ulum al-

Qur’ān

1996 Riwayat

Said bin al-

Mu’alla

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa dari 12 buku yang telah diteliti dari

sisi surah al-Fātiḥah bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat

Saīd al-Khudrī yaitu menyatakan bahwa 24% atau 6 karya, kemudian riwayat Ibnu

Abbas menyatakan bahwa 24% atau 6 karya, Ibn Mas’ūd menyatakan bahwa 8% atau

2 karya, Abū Hurairāh menyatakan bahwa 8% atau 2 karya, Annas bin Malik

menyatakan bahwa 12% atau 3 karya, Umar bin Khatab menyatakan bahwa 8% atau

2 karya, Abū Said bin Mu’alla menyatakan bahwa 16% atau 4 karya, Utsman bin

Affan, Jabir bin Abdillah, Saīd bin Mansur, Ali bin Abī Thalib, Abū Umāmah dan

Āisyah, Ubadah bin Shamid, Ubay bin Kaab, Qutaibah masing-masing dari mereka

menyatakan bahwa 4% atau 1 karya.

Tabel 4.4 QS. Al-Kahfi

No Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

Page 71: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

58

1 Al-Kahfi M. Al-Banī Dasyatnya

Surah Al-Kahfi

2007 Riwayat

Qatadah

2 Al-Kahfi Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Qur'ān

Keutamaan al-

Qur’ān dalam

Kesaksian

Ḥadīs

2009 Riwayat Al-

Barra, Abū

Darda, Abū

Sid al-

Khudri

3 Al-Kahfi Ibrahīm Ali

as-Sayyid

Ali Isa

Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar yang

menjelaskan

Keutamaan al-

Qur’ān

2010 Riwayat

Said al-

Khudri,

Abū Darda,

Umāmah al-

Bahili,

Samurah

bin Jundub,

Abdullah

bin Umar

4 Al-Kahfi Ibrahīm

Eldeeb

Be A Living

al-Qur’ān

2009 Riwayat

Abū

Umāmah,

Utsman,

Umar bin

Khattab,

Āisyah

5 Al-Kahfi Sami

Muhammad

Fadail Amal,

Kumpulan

hadis-hadis

keutamaan

2014 Riwayat

Abū Darda,

Said al-

Khudri

6 Al-Kahfi Muḥammad

Naṣiruddin

al-Bani

Ringkasan

Ṣahīh Bukhārī

2007 Riwayat

Said al-

Khudri,

Usaid bin

Hudhair,

Al-Bara’

7 Al-Kahfi Raghib

asSirjani

Abū Said

al-Khudrī

8 Al-Kahfi Qasīm

Asyūr

1001 Tanya

Jawab Tentang

al-Qur’ān

2000 Riwayat

Qatadah

9 Al-Kahfi Ali Aziz Mengenal

Tuntas al-

Qur’ān

2012 Abū

Hurairāh

10 Al-Kahfi Athiq bin

Ghaits al-

Keutamaan-

keutamaan al-

2008 Riwayat

Barra b.

Page 72: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

59

Balady Qur’ān Azib, Usaid

b. Khudair,

Abū Darda,

Muadz b.

Annas

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa dari 9 buku yang telah diteliti dari sisi

surah al-Kahfi bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat Said

al-Khudri yaitu menyatakan bahwa 20% atau 5 karya, kemudian riwayat Qatadah

menyatakan bahwa 8% atau 2 karya, Abū Umāmah menyatakan bahwa 8% atau 2

karya, Abū Darda menyatakan bahwa 16% atau 4 karya, Usaid bin Hudhair dan Al-

Bara’ menyatakan bahwa 8% atau 2 karya Umar bin Khatab, Utsman, Aisyah, Abū

Hurairāh, Muadz bin Annas masing-masing dari mereka menyatakan bahwa 4% atau

1 karya.

Tabel 4.6 QS. Al- ikhlas, Muawidzatain

No Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1

Al- ikhlas,

Muawidza

tain

Ibrahīm

Eldeeb

Be A Living

al-Qur’ān

2009 Riwayat

Abū

Umāmah

Utsman,

Umar bin

Khattab,

Aisyah

2

Al- ikhlas,

Muawidza

tain

Ibrahīm Ali

as-Sayyid

Ali Isa

Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar

Keutamaan

al-Qur’ān

2010 Riwayat

Anas bin

Malik Ibn

Hibban

3

Al- ikhlas,

Muawidza

tain

Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Qur'ān

Keutamaan

al-Qur’ān

dalam

Kesaksian

Ḥadīs

2009 Riwayat

Abū

Hurairah,

Abū Said

al-Khudri,

Abū Darda,

Aisyah,

Uqbah b.

Page 73: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

60

Amir

4

Al- ikhlas,

Muawidza

tain

Sami

Muhammad

Faḍāil Amal 2014 Riwayat

Ibnu Abbas,

Muadz,

Ubay bin

Ka’ab,

Uqbah bin

Amir

5 Al-

ikhlas,

Muawidza

tain

Qasīm

Asyūr

1001 Tanya

Jawab

Tentang al-

Qur’ān

2000 RiwayatUq

bah bin

Amir,

Aisyah,

Anas bin

Malik

6

Al- ikhlas,

Muawidza

tain

Naṣiruddin

al-Bani

Ringkasan

Ṣahīh

Bukhārī

2007 Riwayat

Aisyah

7

Al- ikhlas,

Muawidza

tain

Deden

Zaenal

Mutaqin

Mengakrabi

Al-Qur'ān

2007 Uqbah bin

Amir Ibn

Abis al-

Juhani,

Aisyah,

Abū

Hurairāh

8 Al- ikhlas,

Muawidza

tain

Athiq bin

Ghaits al-

Balady

Keutamaan-

keutamaan

al-Qur’ān

2008 Riwayat

Aisyah,

Uqbah b.

Amir,

Muhammad

b.

Qudamah,

Abū Darda,

Abū

Hurairah,

Annas b.

Malik

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa dari 8 buku yang telah diteliti dari sisi

surah Al- ikhlas dan Muawidzatain bahwa yang paling banyak digunakan dalam

karya yaitu riwayat Uqbah bin Amir yaitu menyatakan bahwa 24% atau 6 karya,

kemudian riwayat Aisyah menyatakan bahwa 24% atau 6 karya, Anas bin Malik, Abū

Page 74: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

61

Hurairāh, Abū Darda menyatakan bahwa 12% atau 3 karya, Abū Said al-Khudri,

Umāmah Utsman, Umar bin Khattab, Ibn Hibban, Ibnu Abbas, Muadz, Ubay bin

Ka’ab, Ibn Abis al-Juhani, Muhammad bin Qudamah masing-masing dari mereka

menyatakan bahwa 4% atau 1 karya.

Tabel 4.5 QS. Yasīn

No Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1 Yasīn Hamimi

Zadah

Tafsir Yāsīn 1996 Riwayat

Atha bin

Rabbah

2 Yasīn Abū

Ḥuzaifah

Yāsīn,Tahlīl,

Khasiat Yāsīn

1995 Riwayat

Anas bin

Malik dan

Jundub

3 Yasīn Abū

Muhammad

Fadilah

Surah Yāsīn

dan Tahlil

2008 Riwayat

Imam Ja’far

ash-Shiidiq,

Imam

Muhammad

al-Baqir

4

Yasīn

Imam al-

Nawāwī

At-Tibyān 2009 Riwayat

Usman bin

Affan,

Umar bin

Khatab, Ibn

Mas’ud,

Abū Said

al-Khudrī,

Ibn Abbas

5 Yasīn Ibrahīm Ali Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar

yang

menjelaskan

Keutamaan

al-Qur’an

2010 Riwayat

Jundub,

Anas bin

Malik, Atho

bin Rabbah,

Ibn Abbas,

Said al-

Khudri,

Uqbah bin

Amir.

6 Yasīn Lajnah

Pentashihan Mushaf al-

Keutamaan

al-Qur’ān dalam

2009 Riwayat

Abū Hurairah,

Page 75: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

62

Qur'ān Kesaksian

Ḥadīs

Ma’qil b.

Yassar

7 Yasīn Athiq bin

Ghaits al-

Balady

Keutamaan-

keutamaan

al-Qur’ān

2008 Riwayat

Annas, Abū

Hurairah,

Atha b.

Rabbah,

Syahr b.

Hausyab

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa dari 9 buku yang telah diteliti dari sisi

surah Yasīn bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat Said al-

Khudrī yaitu menyatakan bahwa 8% atau 2 karya, kemudian riwayat Anas bin Malik

menyatakan bahwa 8% atau 2 karya, Athā bin Rabbah menyatakan bahwa 12% atau 3

karya, Abū Hurairah menyatakan bahwa 8% atau 2 karya, Ja’far ash-Shīdiq, Umar

bin Khatab, Utsman, Ibnu Abbas, Ibn Mas’ud Uqbah bin Amir, Ma’qil b. Yassar,

Annas, Syahr b. Hausyab, masing-masing dari mereka menyatakan bahwa 4% atau 1

karya.

Tabel 4.7 QS. Al-Mulk

No Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1 Al-Mulk Athiq bin

Ghaits

Keutamaan-

keutamaan

al-Qur’ān

2008 Riwayat Ibn

Abbas, Abū

Hurairah,

Amru, Ibn

Mas’ud

2 Al-Mulk Ibrahīm

Eldeeb

Be A Living

al-Qur’ān

2009 Riwayat

Abū

Umāmah,

Utsman,

Umar bin

Khattab,

Aisyah.

3 Al-Mulk Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Qur'ān

Keutamaan

al-Qur’ān

dalam

Kesaksian

Ḥadīs

2009 Riwatat Ibn

Abbas, Abū

Hurairah,

Annas b.

Malik

4 Al-Mulk Ibrahīm Ali Ḥadīs-ḥadīs 2010 Riwayat

Page 76: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

63

as-Sayyid

Ali Isa

dan Atsar

yang

menjelaskan

Keutamaan

al-Qur’ān

Abū

Hurairah,

Annas b.

Malik,

Abdullah b.

Mas’ud, Ibn

Abbas

5 Al-Mulk Sami

Muhammad

Faḍaīl Amal,

Kumpulan

hadis-hadis

keutamaan

2014 Ibn Mas’ud,

Abū

Hurairāh,

Anas bin

Malik.

6 Al-Mulk Qasīm

Asyūr

1001 Tanya

Jawab

Tentang al-

Qur’ān

2000 Riwayat

Qatadah

Tabulasi diatas dapat diketahui bahwa dari 6 buku yang telah diteliti dari sisi

surah Al-Mulk bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat Abū

Hurairāh menyatakan bahwa 16% atau 4 karya, Ibn Mas’ud, Ibn Abbas, Anas bin

Malik masing-masing dari mereka menyatakan bahwa 12% atau 3 karya. Abū

Umāmah, Utsman, Umar bin Khattab, Aisyah, Ibn Mas’ud, Abū Hurairāh, Anas bin

Malik, Qatadah masing-masing dari mereka menyatakan bahwa 4% atau 1 karya.

Tabel 4.8 QS. al- Anam

No Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1 al- Anam Ahmad

Sunarto

Faḍīlah,

Khasiat

surah al-

An'am dan

al-Maidah

1991 Abū

Hurairāh,

Anas bin

Malik, Abi

Said al-

Khudri

2 al- Anam Athiq bin

Ghaits

Keutamaan-

keutamaan

al-Qur’ān

2008 Riwayat

Umar b.

Khattab &

Kaab.

3 al- Anam Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Keutamaan

al-Qur’ān

dalam

2009 Riwayat

Jabir, Ibn

Umar,

Page 77: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

64

Qur'ān Kesaksian

Ḥadīs

Aisyah

4 al- Anam Ibrahīm Ali Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar

Keutamaan

al-Qur’an

2010 Anas bin

Malik

Tabulasi diatas dapat diketahui bahwa dari 7 buku yang telah diteliti dari sisi

surah al- Anam bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat

Anas bin Malik, menyatakan bahwa 8% atau 2 karya, Umar bin Khattab menyatakan

bahwa 8% atau 2 karya, Abū Hurairāh, Abī Said al-Khudri, Aisyah masing-masing

dari mereka menyatakan bahwa 4% atau 1 karya.

Tabel 4.9 QS. as-Sajdah

No

Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1 as-sajdah Athiq bin

Ghaits al-

Balady

Keutamaan-

keutamaan

al-Qur’ān

2008 Ka’ab,

Jabir,

Thawus,

Abū Ubaid,

Ibn Umar

2 as-sajdah Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Qur'ān

Keutamaan

al-Qur’ān

dalam

Kesaksian

Ḥadīs

2009 Riwayat

Abū

Hurairah,

Jabir

3 as-sajdah Ibrahīm Ali

as-Sayyid Ali

Isa

Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar

yang

menjelaskan

Keutamaan

al-Qur’ān

2010 Al-

Musayyab

b. Rafi’,

Khalid b.

Ma’dan,

Jabir b.

Abdullah,

Aisyah,

Abdullah b.

Umar,

Thawus,

Kaab, Abū

Hurairah,

Abdullah b.

Abbas

Page 78: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

65

Tabulasi diatas dapat diketahui bahwa dari 3 buku yang telah diteliti dari sisi

surah as-sajdah bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat Jabir

menyatakan bahwa 12% atau tiga karya, kemudian riwayat Ibn Umar dan Abū

Hurāirah menyatakan bahwa 8% atau 2 karya, riwayat Thawus, Abū Ubaid, Al-

Musayyab bin Rafi’, Khalid bin Ma’dan, Aisyah, Thawus, Abdullah bin Abbas

masing-masing dari mereka menyatakan bahwa 4% atau 1 karya.

Tabel 4.10 QS. Ar-Rahman

No Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1 Ar-

Rahman

Athiq bin

Ghaits al-

Balady

Keutamaan-

keutamaan

al-Qur’ān

2008 Al-Bihaqi

2 ar-

Rahman

Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Qur'ān

Keutamaan

al-Qur’ān

dalam

Kesaksian

Ḥadīs

2009 Riwayat

Asma binti

Abū Bakr,

Annas

3 ar-

Rahman

Ibrahīm Ali

as-Sayyid Ali

Isa

Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar

yang

menjelaskan

Keutamaan

al-Qur’ān

2010 Jabir,

Abdullah

bin Umar,

Anas bin

Malik

Tabulasi diatas dapat diketahui bahwa dari 3 buku yang telah diteliti dari sisi

surah ar-Rahman bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat Al-

Bihaqi, Asma binti Abū Bakr, Annas Jabir, Abdullah bin Umar, Anas bin Malik

masing-masing dari mereka menyatakan bahwa 4% atau 1 karya.

Tabel 4.11 QS. Qaf

No Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1 Qaf Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Keutamaan

al-Qur’ān,

Kesaksian

2009 Riwayat

Ubaidillah

bin

Page 79: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

66

Qur'ān Ḥadīs Abdullah,

Ummu

Hisyam

2 Qaf Ibrahīm Ali

as-Sayyid Ali

Isa

Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar

Keutamaan

al-Qur’an

2010 Quthaibah

bin Malik,

Jabir bin

Samurah,

Ummu

Hisyam

binti

Haritsah bin

an-Nu’man,

Umar bin

Khattab,

Aisyah

Tabulasi diatas dapat diketahui bahwa dari 2 buku yang telah diteliti dari sisi

surah Qaf bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat Ummu

Hisyam menyatakan bahwa 8% atau 2 karya, Riwayat Ubaidillah bin Abdullah,

Quthaibah bin Malik, Jabir bin Samurah, binti Haritsah bin an-Nu’man, Umar bin

Khattab, Aisyah masing-masing dari mereka menyatakan bahwa 4% atau 1 karya.

Tabel 4.12 QS. Al-Maidah

No Nama

Surah

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1 al-Maidah Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Qur'ān

Keutamaan

al-Qur’ān

Kesaksian

Ḥadīs

2009 Aisyah,

Abū

Abdurrahm

an

2 al-Maidah Ibrahīm Ali Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar

Keutamaan

al-Qur’ān

2010 Jubair bin

Nufa’ir,

Atiyyah bin

Qais,

Abdullah

bin Amr

Tabulasi diatas dapat diketahui bahwa dari 2 buku yang telah diteliti dari sisi

surah al-Maidah bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat

Page 80: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

67

Aisyah, Abū Abdurrahman, Jubair bin Nufa’ir, Atiyyah bin Qais, Abdullah bin Amr,

masing-masing dari mereka menyatakan bahwa 4% atau 1 karya.

2. Ayat Yang Paling Banyak Digunakan Dalam Buku

Ayat yang paling banyak digunakan dalam buku yaitu Ayat kursi ada 9 buku,

Al-Isra: 82 ada 4 buku, dan QS. Al-Anam: 160, QS. Al-Baqarah: 2, QS.Yunus: 57,

QS. Fusilat: 44, QS. Fatir 29-30, QS. Thaha: 124, QS. Ar-rad: 28, QS. Al-

Baqarah:261, QS. Asy-Syu’ara:193-194, QS. Al-Maidah: 48, QS. Az-Zumar: 55, QS.

Al-An’am: 155, QS. Ali Imran: 113, penulis menemukan hanya satu buku.

Tabel 4.13 Ayat Kursi

No

Nama

Surah &

Ayat

Pengarang Judul Buku Tahun Argumen

Penjelasan

1 Ayat kursi Fadh Ilahy Faḍīlah dan

tafsīr ayat

kursi

1996 Asma bin

Yazid,

Umāmah,

Abū

Hurairāh,

Abū Ayub

al-Ansori,

Ubay bin

Ka’ab,

2 Ayat kursi Aḥmad

Muḥammad

al-Syarqawi

Ayat Kursi,

Makna dan

Khasiat

2007 Riwayat

Abū

Umāmah,

3 Ayat kursi Jalāl al-Dīn

al-Suyuṭi

Dahsyatnya

Ayat Kursi

2007 Riwayat Ibn

Masud, Ali

bin Abi

Thalib

4 Ayat kursi Sami

Muhammad

Fadail Amal,

Kumpulan

hadis-hadis

keutamaan

2014

5 Ayat kursi Lajnah

Pentashihan

Mushaf al-

Qur'ān

Keutamaan

al-Qur’ān

dalam

Kesaksian

Ḥadīs

2009 Riwayat

Abū

Umāmah,

Abū

Hurairah,

Ubay b.

Page 81: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

68

Kaab

6 Ayat kursi Ibrahīm

Eldeeb

Be A Living

al-Qur’ān

2009 Riwayat

Abū

Umāmah

Utsman,

Umar bin

Khattab,

Aisyah

7 Ayat kursi Ibrahīm Ali

as-Sayyid

Ali Isa

Ḥadīs-ḥadīs

dan Atsar

yang

menjelaskan

Keutamaan

al-Qur’an

2010 Riwayat

Rabi’ah al-

Jasyri, Abū

Hurairah,Ib

n Mas’ud,

8 Ayat kursi Athiq bin

Ghaits al-

Balady

Keutamaan-

keutamaan

al-Qur’ān

2008 Riwayat

Kaab, Abū

Ayyub al-

Anshari,

Abdullah b.

Mas’ud,

Abū

Hurairah,

Abū

Umāmah

9 Ayat kursi Qasīm

Asyūr

1001 Tanya

Jawab

Tentang al-

Qur’ān

2000 Nu’man

Basyir, Ibn

Abbas, Abū

Hurairāh

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa dari 9 buku yang telah diteliti dari sisi

Ayat Kursi bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat Abū

Umāmah menyatakan bahwa 12% atau tiga karya, kemudian riwayat Abū Hurairāh

menyatakan bahwa 8% atau 2 karya dan riwayat Asma bin Yazid, Abū Ayub al-

Ansori, Ubay bin Ka’ab, Ibn Masud, Ali bin Abi Thalib, Utsman, Umar bin Khattab,

Aisyah Nu’man Basyir, Ibn Abbas masing-masing dari mereka menyatakan nahwa

4% atau satu karya.

Tabel 4.14 Berdasarkan Ayat

No Nama

Surah

Pengarang Judul

Buku

Tahun Argumen

Penjelasan

1 Al-Isra: 82 Athiq bin Keutamaan- 2008 Al-Qur’an

Page 82: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

69

Ghaits keutamaan

al-Qur’ān

adalah Obat1

2 Al- Isra: 82 Zakariyya al-

Kandahlawī

Himpunan

Faḍīlah

Amal

2006 Al-Qur’an

adalah Obat

atau penawar

hati2

3

Al-Anam:

160

- - - Mengerjakan

satu amal

kebaikan,

dilipat

gandakan 10

kali lipat

pahala.

4 Al-Baqarah:

2

Fahd Ar-

Rumi

Ulūm al-

Qur’ān

1996 Al-Qur’an

sebagai

petunjuk3

5 Yunus: 57 - - - Al-Qur’an

adalah Obat

atau penawar

hati

6 Fusilat: 44 - - - Penyembuh

penyakit hati4

7 Al-Isra : 9 - - - Al-Qur’an

sebagai

petunjuk dan

penawar5

8 Al- Isra: 82 - - -

9 Thaha - - -

10 Al- Isra: 82 Fahd Ar-

Rumi, Ulūm

al-Qur’ān

Ulūm al-

Qur’ān

1996 Fahd Ar-

Rumi, Ulūm

al-Qur’ān,

1996. h.75.

11 Al-An’am

ayat 155

- - - Ad-Darimi

meriwayatka

n dari Ali bin

Abi Thalib

12 QS. Ali

Imran

M. Ibn Alawī

al-Malikī

Samudra

Ilmu-ilmu

2003 Riwayat Ibn

Umar,Ibn

1 Athiq bin Ghaits al-Balady, Keutamaan-keutamaan al-Qur’an Menurut Hadis-hadis

Rasulullah (Semarang: CV. Toha Putra, 1993) h. 21-22. 2 Zakariyya al-Kandahlawī, Himpunan Faḍīlah Amal, h. 329.

3 Fahd Ar-Rumi, Ulūm al-Qur’ān, 1996. h.74.

4 Zakariyya al-Kandahlawī, Himpunan Faḍīlah Amal, h. 329.

5 Fahd Ar-Rumi, Ulūm al-Qur’ān, 1996. h.75.

Page 83: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

70

ayat 113 al-Qur'an Mas’ud, Abū

Said,

Umāmah,

Aisyah,

Nu’man bin

Basyir

13 Al- Isra: 26 Zakariyya al-

Kandahlawī

Himpunan

Faḍīlah

Amal

2006 Riwayat

Umar

menjelaskan

Allah

mengangkat

beberapa

kaum

lainnya,

14 Fatir 29-30 Fahd Ar-

Rumi

Ulūm al-

Qur’ān

1996

Tabulasi diatas dapat diketahui bahwa dari 5 buku yang telah diteliti dari sisi satu

ayat bahwa yang paling banyak digunakan dalam karya yaitu riwayat Ali bin Abi

Thalib menyatakan bahwa 8% atau dua karya, kemudian riwayat Ad-Darimi, Ibn

Umar, Ibn Mas’ud, Abū Said, Umāmah, Aisyah, Nu’man bin Basyir masingmasing

dari mereka menyatakan bahwa 4% atau satu karya.

C. Surah Yang Keutamaan Al-Qur’ān Terbanyak Dan Relasinya Dengan

Tradisi Umat Islam Atas Pembacaan Surah Tersebut.

Berdasarkan hasil dari penelitian penulis, menunjukan bahwa terdapat surah

dan ayat yang terbanyak menjelaskan terkait keutamaan al-Qur’ān. Berdasarkan surah

Pertama, QS. Al-Fātiḥah yaitu 12 buku. Kedua, QS. al-Kahfi yaitu 10 buku. Ketiga,

QS. al-Ikhlas serta Muawidzatain 8 buku. Keempat, QS.Yasīn 7 buku. Kelima, QS.

al-Mulk yaitu 6 buku. Surah yang sedikit menjelaskan terkait keutamaan al-Qur’an

pertama QS. al-Anam 4 buku, QS. as-sajdah dan QS. ar-rahman 3buku, QS. Qaf dan

QS. Maidah yaitu 2 buku. Selanjutnya, berdasarkan ayat terbanyak adalah pertama,

Ayat kursi 9 buku. Kedua, ayat 82 QS. al-Isra 4 buku. Berdasarkan ayat yang sedikit

adalah 29-30 QS. Fatir, ayat 155 QS. al-Anam, ayat 57 QS. Yunus, ayat 44 QS.

Fusilat, ayat 261 QS. al-Baqarah, ayat 261 QS. al-Baqarah, QS. Al-Maidah ayat 48,

QS. Az-Zumar ayat 55, ayat 160 QS. ayat 113 QS. Ali Imran.

Page 84: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

71

Senada dengan hal di atas bahwa Orang yang melakukan penelitian atas

bagaimana seseorang berinteraksi dengan al-Qur’ān karena di dalam al-Qur’ān

terdapat keutamaannya sudah banyak dilakukan di antaranya adalah Isnawati,6

Damsiki,7 Ibrahim Eldeeb,

8 Musfaturrahman

9, Isnani Sholeha.

10 Mereka mengatakan

bahwa ada sejumlah orang yang ia membaca al-Qur’ān karena ada Faḍīlah atau

keutamaannya.

Hemat penulis, bahwa karya-karya Faḍīlah al-Qur’ān yang menjelaskan

tentang surah yang keutamaan al-Qur’ān dengan tradisi umat Islam membaca al-

Qur’an karena terdapat keutamaannya, ini memberi pengaruh positif pada umat

6 Isnawati mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa QS. al-Fātiḥah, QS. al-Kahfi, QS.

Maryam, QS. Luqmān, QS. Yāsīn, QS. Ar-Raḥmān, QS. al-Ikḥlās, QS. al-Falaq, QS. an-Nās, surah

tersebut yang digunakan ibu hamil dengan berbagai khasiat tersendiri. Isnawati, Studi Living Qur’an

amalan ibu hamil di kec. Beruntung, baru kabupaten banjar. Skripsi. 7 Dikatakan oleh Damsiki, dalam penelitiannya di Pondok Pesantren MISS Hadiru al-Ulūm

tulisannya bahwa membaca surah-surah yang ada dalam al-Qur’ān dengan bertujuan untuk

mendatangkan kemanfaatan bagi dirinya, selain sebagai ibadah mereka juga ada maksud untuk

mendapat khasiat dari surah yang dibacanya. Damsiki, Tradisi Pembacaan Surat Yāsīn di Pondok

Pesantren Miss Hadirul Ulum Tasikrejo Ulujami Pemalang (Studi Living Qur’ān). Undergraduate

thesis, STAIN Pekalongan. 8 Dalam karya Ibrahīm Eldeeb memaparkan bahwa surah al-Fātiḥah merupakan surah yang

paling mulia diantara surah-surah al-Qur’ān, salah satu namanya asy-Syāfiyāh, yaitu yang

menyembuhkan. QS. al-Baqarah adalah puncak al-Qur’ān dan QS. Ali’Imrān keduanya disebut

sebagai az-Zahrāwanī yang apabila dibaca dalam sebuah rumah, maka rumah tersebut tidak akan

dimasuki setan. Selanjutnya, Ayat Kursi merupakan ayat yang paling agung dalam al-Qur’ān.

Beberapa ayat penutup surah al-Baqarah ayat ini diturunkan dari sebuah sumber yang berada di bawah

Arsy. QS. al-Mulk surah ini dapat memberikan syafa’at bagi seseorang sampai diampuni oleh Allah

SWT. QS. al-Ikhlās surah ini sebanding dengan sepertiga al-Qur’ān dan al-Mu’awwidzatain tidak ada

orang yang memohon perlindungan kepada Allah dengan cara lain yang lebih baik daripada membaca

kedua surah ini. Ibrahim Eldeeb, Be A Living Qurān: Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-ayat al-Qur’ān

dalam kehidupan Sehari-hari (Jakarta: Lentera Hati, 2009), h.86. 9 Dikatakan oleh Musfaturrahman dalam penelitiannya bahwa praktek Ruqyah yaitu dengan

cara membaca beberapa surah diantaranya termasuk Ayat kursi. Musfaturrahman, I’jaz al-Qur’ān

dalam segi pengobatan (Analisis surah al-Fātiḥah, Ayat Kursi, dan al-Mu’awwidzatain dalam praktek

Ruqyah,Skripsi. 10

Dikatakan oleh Isnani Sholeha dalam penelitiannya bahwa tradisi atau amalan pembacaan

al-Qur’ān yang dilahirkan dari praktik-praktik komunal yang menunjukan pada resepsi sosial

masyarakat atau komunitas tertentu terhadap al-Qur’ān. seluruh santri di pondok pesantren Nurul

Ummahat diwajibkan mengikuti mujahadah yang rutin dilaksanakan setelah shalat isya di antaranya

surah-surah pilihan diantaranya seperti surah al-Ikhlas 100 kali dan ayat kursi 17 kali. Hasil penelitian

dalam penulisan ini, praktek tersebut dilaksanakan dengan rutin dan penggunaan makna tersebut dari

makna suatu tindakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim, yaitu Ekspresive adalah sebagai

bentuk pembelajaran, Faḍīlah dan ketenangan jiwa serta documenter sebagai suatu kebudayaan yang

menyeluruh. Isnani Sholeha Pembacaan Surah-surah pilihan dari al-Qur’ān dalam Tradisi

Mujahadah (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Putri Nurul Ummahat Kotagede, Yogyakarta,

Skripsi.

Page 85: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

72

Islam, yang akhirnya kemudian jika dilihat dari sisi sosiologi kecenderungan

sejumlah muslim untuk membaca terhadap Faḍīlah al-Qur’ān pengalihan dari

kurangnya usaha tapi dapat rezeki, sedikit usaha tapi ingin kaya dan ingin sukses jadi

dicarilah jalan keluarnya dari hal tersebut. Apakah fenomena ini karena para penulis

masih melihat perlu menyediakan sejumlah bahan dimana orang tua baca al-Qur’ān

dan mungkin sejenak lepas dari susahnya mencari rezeki kemudian dari itu adanya

ketenangan dan sebagainya. Pada masyarakat yang rasional pemaknaaan keutamaan

al-qur’an tidak hanya sebatas di bacakan, bisa banyak dijelaskan contohnya dengan

cara baca yang berbeda. Itu artinya ini fenomena apa. para penulis menulis Faḍīlah

al-Qur’ān karena pada waktu itu masyarakat selalu banyak yang menggunakan buku

itu. Ini artinya bahwa pasar lah yang bermain jika menerbitkan buku Faḍīlah al-

Qur’ān ini tidak usah lelah mikir tetapi yang beli atau yang minat banyak. Terlalu

banyaknya menerbitkan buku-buku, tidak heran jika para penulis melanggar

peraturan keserjanaan. Perkembangan sosial kemasyarakatan Indonesia, apa

hubungannya karya ini dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia. penulis

menangkap satu hal yaitu cara hidup masyarakat Indonesia, sebenarnya beragam

namun penulis menangkap satu hal yaitu masyarakat Indonesia berjuangnya itu

cenderung mengalah. Masyarakat Indonesia itu petarung tapi ketika ada kendala

struktural, lebih baik bersabar dari pada berhadapan, entah ke orangtua, guru, keorang

yang lebih dituakan dan ke negara, ke struktur biasanya mengalah. Dalam konteks

tersebut yang masyarakat punya keinginan tapi terhalang dengan banyaknya

halangan-halangan itu, Faḍīlah al-Qur’ān semacam jalan untuk menenangkan orang

tersebut, agar tetap fokus terhadap cita-cita, sabar, menerima halangan-halangan

tertentu. Bukan berarti umat islam itu seperti mengharapkan durian jatuh, ini

fenomena umat islam berarti umat islam tetap berusaha tapi ingin bertahan dari segi

kesulitan dengan membaca Faḍīlah al-Qur’ān dari membaca Faḍīlah al-Qur’ān ada

energy baru yang membuat masyarakat lebih konsisten, lebih sabar, lebih tekun.

Page 86: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulis menemukan terkait buku keutamaan al-Qur’ān terdapat 25 buku di

antaranya yaitu karya Ahmad Sunarto, Faḍīlah dan Khasiat Surah al-An'am dan al-

Maidah, 1991. Dalam skripsi ini, penulis melakukan dua hal dalam memetakan 25

buku. Pemetaan yaitu mengklasifikasikan buku-buku keutamaan al-Qur’ān penulis

mengklasifikasikan berdasarkan perkembangan penerbit, penulis menemukan karya

terbanyak yaitu pada tahun 1996, 2007 dan 2009. Pada bagian ini, penulis membagi

menjadi dua yaitu fase diwaktu mana penulisan dikatagorikan sedikit dan

berkembang menerbitkan karya-karya faḍīlah al-Qur’ān. Kedua, berdasarkan isi buku

yaitu terkait surah dan ayat yang paling banyak digunakan dalam karya/buku, pada

bagian ini penulis menemukan bahwa surah yang mendominasi dalam 25 karya yaitu

surah al-Fātiḥah yaitu ada 12 buku, surah al-Kahfi yaitu 10 buku kemudian surah

Yasin, buku dan ayat yang mendominasi adalah ayat kursi dan ayat 62 dalam surah

al-Isra dari 25 buku. Ketiga, berdasarkan tradisi masyarakat membaca al-Qur’ān

karena terdapat keutamaan al-Qur’ān dengan buku-buku keutamaan al-Qur’ān yang

tersebar di Indonesia, pada bagian ini penulis menarik kesimpulan bahwa adanya

keterkaitan atau hubungan tulisan-tulisan kajian faḍīlah al-Qur’ān dengan tradisi umat

Islam saat ini yaitu membaca al-Qur’ān karena didalamnya terdapat keutamaan yaitu

sebab kecenderungan sejumlah muslim terhadap Faḍīlah al-Qur’ān pengalihan dari

kurangnya usaha tapi dapat rezeki, sedikit usaha tapi ingin kaya dan ingin sukses jadi

dicarilah jalan keluarnya dari hal tersebut. Apakah fenomena ini karena para penulis

masih melihat perlu menyediakan sejumlah bahan dimana orang tua membaca al-

Qur’ān karena terdapat keutamaanya dan sejenak melepaskan susahnya mencari

rezeki kemudian dari itu adanya ketenangan. Pada masyarakat yang rasional tidak

hanya sebatas di bacakan, bisa banyak dijelaskan contohnya dengan cara baca yang

berbeda. Itu artinya ini fenomena apa para penulis menulis faḍīlah al-Qur’ān karena

pada waktu itu masyarakat selalu menggunakan buku tersebut. Ini artinya bahwa

Page 87: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

73

73

pasar lah yang memainkan ini semua. Para pengarang terlalu banyaknya menerbitkan

buku sehingga tidak jarang banyak yang melanggar peraturan percetakan.

B. Saran-saran

Dalam skripsi ini belum membahas karya-karya Faḍīlah al-Qur’ān yang

berdiri sendiri seperti Lajnah Petashihah mushaf al-Qur’ān, Keutamaan al-Qur’ān

dalam kesaksian ḥadīs, Athiq bin Ghaits al-Balady, Keutamaan-keutamaan al-

Qur’ān, menurut ḥadīs-ḥadīs Rasulullah dan karya-karya lain. Perlu penelitian lebih

lanjut dalam penelitian ini karena keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian

yang hanya di kota Jakarta, sehingga karya-karya faḍīlah al-Qur’ān di kota kota lain

tidak seluruhnya ditemukan. Sehingga fakta yang dikemukakan penulis ini bisa

terbatahkan jika terdapat penelitian baru dan hal ini disadari oleh penulis.

Penulis berharap semoga hal ini akan dilanjutkan oleh mahasiswa Ilmu al-

Qur’an dan Tafsir, karena masih banyak kekurangan yang penulis rasakan.

Kekurangan yang dimaksud adalah jumlah karya dan perpustakaan tempat pencarian

karya faḍīlah al-Qur’ān.

Page 88: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Sekitar Penerapan Metode Content Analysis, Makalah pada seminar

Metodologi Penelitian di IAIN Antasari, Banjarmasin: 1990.

Abī Dawud, Abū Bakr Abdullah b. Sulayman b. al-Asy’as al-Sijistani al-Hanbali,

Kitāb al-Masahif, tahqiq dan naqd Muhid al-Din ‘Abd al-Subhan Waiz.

Beirut: Dar al-Basa’ir al-Islamiyyah, 2002, cet.2.

Ali Isa, Ibrahim Ali as-Sayyid, Ḥadis-ḥadis dan Atsar yang menjelaskan tentang

Keutamaan Surah-surah al-Qur’ān. Jakarta: PT. Sahara intisains, 2010.

Aminudin, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005.

Amrullah, Ilmu Al-Qur’ān untuk Pemula. T.t.

Al- A’raji, Haidar Ahmad, Faḍīlah dan khasiat Surah-surah al-Qur’ān. Jakarta:

Zahra, 2007.

Arifin dan Faqih, Suhendri Abū, Al-Qur’ān sang mahkota cahaya. Jakarta: PT elex

media komputindo, 2010.

Asyūr, Qasīm, 1001 Tanya Jawab Tentang al-Qur’ān, Bandung: Pustaka al-Kautsar,

2000.

Aziz, Muḥammad Ali, Mengenal Tuntas Al-Qur’ān. Jakarta: Pustaka Azam, 2012.

Al-Balady Bin Ghaits Athiq, Keutamaan-keutamaan al-Qur’ān, menurut ḥadīs- ḥadīs

Rasulullah. Yogyakarta: Pustaka Fahima, 2008.

Al-Bani, Muḥammad, Dahsyatnya Surah al-Kahfi, sejata Ampuh Penangkal Dajjal.

Solo: Mumtaza, 2007.

Al-Bani, Muḥammad Naṣiruddin, Ringkasan Ṣahīh Bukhārī. Jakarta: Pustaka Azam,

2007, Jilid. IV.

Al-Bantanī Syāfi'ī, Muḥammad, Mukjizat al-Fātiḥah, Menggapai Kesuksesan dan

Kebahagiaan dalam Kehidupan. Jakarta: Zikrul Hakim, 2009.

Al-caff, Muhammad, Zikir al-Fātiḥah, Menyembuhkan segala macam penyakit dan

Mengabulkan semua hajat sebagaimana diamalkan dan diajarkan oleh Nabi

Muhammad SAW. Jakarta: Zahra Pustaka, 2010.

Page 89: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

75

CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,

(Skripsi, Tesis, Disertasi), 2007.

Damsiki, Tradisi Pembacaan Surat yāsīn di Pondok Pesantren Miss Hadirul Ulum

Tasikrejo Ulujami Pemalang (Studi Living Qur’ān). Undergraduate thesis,

STAIN Pekalongan. Skripsi.

Al-Dimasyaqi Abī Fidā’i Ismail bin katsīr al-Kurasi al-Dimasyaqi, Faḏa’îl al-

Qur’ān. Beirut: Dar al-Andalusi, 1461 H.

Eldeeb, Ibrahim, Be A Living Qurān: Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-ayat al-

Qur’ān dalam kehidupan Sehari-hari Jakarta: Lentera Hati, 2009.

Ensiklopedi Islam 1. Jakarta: PT.Ichtiar Baru Van Hoeve, cet.2001.

Fatkhi, Rifqi Muhammad, Popularitas Tafsir Hadis Indonesia di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Ciputat: HIPIUS, 2012.

Federspiel, Howard M, Kajian Al-Qur’an di Indonesia, Dari Mahmud Yunus hingga

Quraish Shihab. Bandung: Penerbit Mizan, 1996, cet.1.

Al-Firyabī, Kitab Fada’il al-Qur’ān, Asma Afsaruddin, “The Excellences of the

American Oriental Society, 112.1,2002.

Al-Gazali, Muḥammad Iqbal , Keutamaan Membaca al-Qur’ān dan menghafal al-

Qur’ān, T.t: Islam house, 2010.

Gusmian, Islah, Khazanah Tafsir Indonesia, dari Hermeneutia hingga Ideologi,

Yogyakarta: LKiS, 2013, Cet.1.

Hadi, Syaikh Ja’far,Yuk, Baca al-Qur’ān. Jakarta: al-Huda, 2007.

Ḥuzaifah, Abū, Yāsīn, Tahlīl, Khasiat Yāsīn, Doa-doa, Manzīl. Petaling Jaya Cahaya

Ilmu, 1995.

Ilahy Fadh, Faḍīlah dan tafsīr ayat kursi. Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1996.

Al-Imām Abī Hamid al-Ghazali, Jawahir al-Qur’ān. Beirut: Dar Ihya al-Ulum,t,th.

Isnawati, Studi Living Qur’an amalan ibu hamil di kec. Beruntung, baru kabupaten

banjar. Skripsi.

Katsir, Ibnu, Faḍīlah al-Qur’ān: Keajaiban & Keutamaan Al-Qur’ān, pen.Ahmad

Hapid Jakarta: Pustaka Azzam, 2012.

Al-Kandahlawi, Maulana Muḥammad Zakariyya, Faḍilāh al-Qur’ān Yogyakarta:

Ash-Shaff, 2006.

Page 90: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

76

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’ān Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama

RI, Keutamaan al-Qur’ān dalam kesaksian hadis,Penjelasan Seputar Surah

dan ayat al-Qur’ān Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’ān.

Al-Maghribi, Abū Abdullah Ali bin Muḥammad, Shahih Fadhậil A’mậl. Jakarta:

Pustaka Ibnu Katsir, 2014.

Al-Maliki, Sayyid Muḥammad Alwi al-Maliki, Keistimewaan-keistimewaan al-

Qur’ān terj. Nur Faizin Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001.

Al-Malikī, Muḥammad Alawī, Samudra Ilmu-ilmu al-Qur’ān , Ringkasan Kitab al-

Itqan Fī Ulūm Al-Qur’ān Karya Jalāl al-Dīn al-Suyuṭi. Bandung: Penerbit

Arasy PT. Mizan Pustaka, 2003.

Muḥammad, Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi Dengan al-Qur’ān

Dalam Sahiron Syamsuddin Metodologi Penelitian Living Qur’ān dan Ḥadīṡ

Yogyakarta: Teras, 2007.

Muhammad, Abū, Faḍīlah Surah Yāsīn dan Tahlil, Khasiat Lengkap Tiap Ayat QS.

Yāsīn, Tata Cara, Manfaat dan Khasiatnya. Jakarta: Zahra, 2008.

Muhammad, Sami, Faḍa’īl A’mal Kumpulan Hadits Keutamaan Solo, Tinta Medina,

2014.

Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia.Surabaya: Pustaka Progressif,

1997.

Bin Maṣadi, Muḥammad Mansur , Khasiat dan mukjizat Surah al-Fātiḥah.Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1995

Musbikin, Imam, Mutiara al-Qur’ān Khazanah Ilmu Tafsir dan al-Qur’ān Madiun:

Jaya Star Nine, 2014.

Mutaqin, Deden Zainal, Mengakrabi Al-Qur’ān. Depok: Gema Insani, 2007.

Makalah Seminar Tahunan Qur’an and Hadith Academic Society (QUHAS) Peta

kajian AL-Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3 Desember 2015. Ciputat:

Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Al-Nawāwī, Imām, Menjaga kemulian Al-Qur’ān, adab dan tata caranya. Bandung:

Al-Bayan, 1996.

Nazir Muhammad, Metode Penulisan, Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2003.

Ar-Rumi, Fahd bin Abdurrahman, Ulūm al-Qur’ān, Studi Kompleksitas al-Qur’ān.

Yoyakarta: Titian Ilahi Press, 1996

Page 91: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

77

Rif’ani, Nur Khalish, Dahsyatnya Surah Yasiin, al-Waqi’ah, al-Kahfi, dan Ayat Kursi

Yogyakarta: Semesta Hikmah, 2013.

As-Sadi, Syeikh Abdur Rahman, Tahqiq, Abdurrahman Bin Mu’ala al-Luwaihiq,

Taisir Karim al-Rahman fī Tafsir Kalam al-Manan. Saudi Arabia: Dār Ibnu

Hazm Saudi Arabia, th.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Al-Shalih, Subhi, Membahas Ilmu-ilmu Al-Qur’ān Jakarta: Pustaka Firdaus, 2011.

Al-Sirjani, Raghib, Mukjizat Menghafal al- Qur’ān, Panduan Cepat dan Mudah

Menghafal al-Qur’ān. Semarang: CV.Toha Putra, 2009.

Suharyo, Didik, Mukjizat huruf-huruf al-Qur’ān, Memahami makna al-Qur’ān

melalui Kode dan Tinjauan Sains. Ciputat: Salima, 2012, cet.1.

Sunarto, Ahmad, Faḍīlah dan Khasiat Surah al-An'am dan al-Maidah. Surabaya:

Mutiara Ilmu, 1991.

Al-Suyūṭī, Abū al-Fadhl Jalāl al Dīn ‘And al-Rahman Ibn Abī Bakr, al-Itqan Fi

‘Ulum al-Qur’ān, tahqiq Markaj al-Dirasat al-Qur’āniyyah. Madinah: Maktab

al-Malik Fahd li Tiba’ah al-Mushaf al-Syarif, t.t.

Al-ṣuyutī al-Imam Jalāl al-Dīn, al-Itqān fi Ulūm al-Qur’ān. Beirut: Dar al-Kutub

al’Ilmiyyah, 2010.

Al-ṣuyuṭi Jalāl al-Dīn, Dahsyatnya Ayat Kursi. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta,

2007.

Syarbini, Amirulloh & Jamhari, Sumantri, Kedahsyatan Membaca Al-Qur’ān Jakarta:

PT. Kawah media, 2012.

Al-Syarqawi, Muḥammad Aḥmad, Ayat Kursi, Makna dan Khasiat. Jakarta: Pustaka

Azam, 2007.

Triani, Suni dan Susanti, Sri, Petunjuk penyusunan Bibliografi Bogor: Pusat

Perpustakaan dan Penyebaran Departemen Pertanian, 2000.

Yanto, Dar S.S Kamus Bahasa Indonesia Modern, Surabaya: Apollo Lestari.

bin Salām, Ubayd al-Qāsim, Faḏa’îl al-Qur’ān Beirut: Dar Ibn Katsir,1995.

Zadah, Syekh Hamamī, Tafsir Yāsīn, Kuala Lumpur: Era Ilmu SDN, BHD, 1996.

Page 92: FAḌĪLAH AL QUR’ĀN Studi Bibliografis Buku-buku Keutamaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42200/2... · Lidya, Anna Riziani S.pd, Dedeh Nurhaidah Amd, Kep

78

Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawāwī Abū, At-Tibyān, Adab Penghafal Al-Qur’ān.

Solo: Maktabah Ibnu Abbas, 2016.