faia kelompok 2
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
1/23
I. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang semakin modern dan kompleks,
berkembang pula praktik kejahatan dalam bentuk kecurangan ( fraud ) ekonomi. Jenis
fraud yang terjadi pada berbagai negara bisa berbeda, karena dalam hal ini praktik
fraud antara lain dipengaruhi kondisi hukum di negara yang bersangkutan. Pada
negara-negara maju dengan kehidupan ekonomi yang stabil, praktik fraud cenderung
memiliki modus yang sedikit dilakukan. dapun pada negara-negara berkembang
seperti !ndonesia, praktik fraud cenderung memiliki modus banyak untuk dilakukan.
Fraud memang telah menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan bangsa ini. Fraud di
!ndonesia seperti tidak ada habis-habisnya dari tahun ke tahun, bahkan
perkembangannya semakin meningkat, baik dalam jumlah kasus dan kerugian negara
maupun kualitasnya. Perkembangan korupsi akhir-akhir ini nampak semakin
sistematis dan terpola.
Pada sektor publik, di !ndonesia kecurangan ( fraud ) telah menjadi isu
fenomenal dan menarik untuk dibahas dengan kasus-kasus yang kini tengan
berkembang dalam masyarakat. Semenjak runtuhnya jaman orde baru, masyarakat
menjadi semakin kritis dalam mencermati kebijakan-kebijakan pemerintah yang sarat
dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme atau yang sering dikenal dengan istilah
""#. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi karena para pihak bekerja sama
untuk menikmati keuntungan ( simbiosis mutualisme). $ermasuk didalamnya adalah
penyalahgunaan %e%enang&konflik kepentingan (conflict of interest ), penyuapan
(bribery), penerimaan yang tidak sah&ilegal (ilegal gratuities) dan pemerasan secara
ekonomi (economic extortion).
Fraud sudah bukan merupakan rahasia publik, jenis fraud yang sering
dilakukan di lingkungan pemerintahan adalah jenis korupsi. 'anyak media-media di
!ndonesia secara terang-terangan meliput dan menyiarkan adanya penangkapan para
koruptor oleh "P" ("omisi Pemberantasan "orupsi). "orupsi itu sendiri kini telah
dianggap sebagai penyebab akar masalah nasional. danya lembaga pemerintahan
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
2/23
seperti 'P" ('adan Pemeriksa "euangan), 'P"P ('adan Penga%as "euangan dan
Pembangunan), !nspektorat, "P" ("omisi Pemberantasan "orupsi), kalangan S
(embaga S%adaya asyarakat) dan !*+ ( Indonesian Corruption Watch), bahkan
dibuatnya #omor tahun /// tentang Pemberantasan $indak Pidana "orupsi
jo #omor 01 tahun 011 tentang Pemberantasan $indak Pidana "orupsi belum
berhasil menuntaskan masalah korupsi yang merajalela.
"ecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum pemerintah sulit terdeteksi
karena pelaku biasanya merupakan orang-orang yang dipercaya untuk menjalankan
suatu proyek. 2leh karena itu, auditor laporan keuangan harus mempunyai keahlian
untuk mendeteksi kecurangan ini. ntuk tindak lebih lanjut, auditor laporan keuangan
ini hanya dapat mendeteksi saja sedangkan untuk pengungkapannya diserahkan pada
auditor in3estigatif atau auditor forensik yang lebih ber%enang. uditor in3estigatif
inilah yang nantinya akan menggunakan suatu aplikasi audit lain selain audit biasa
yang digunakan para auditor laporan keuangan untuk mengungkapkan kecurangan
yaitu audit in3estigatif.
Peran audit in3estigatif dalam mengungkap kecurangan di !ndonesia dari
%aktu ke %aktu semakin terus meningkat. udit in3estigatif banyak diterapkan ketika
"omisi Pemberantasan "orupsi ("P") mengumpulkan bukti-bukti hukum yang
diperlukan untuk menangani kasus-kasus korupsi yang dilaporkan kepada instansi
pemerintah. udit in3estigatif juga digunakan oleh 'adan Pemeriksa "euangan
('P"), "epolisian, 'adan Penga%asan "euangan dan Pembangunan ('P"P), serta
!nspektorat Jenderal "ementerian untuk menggali informsi selama proses
pelaksanaan audit kecurangan ( fraud audit ) atau audit in3estigatif.
engingat pentingnya akan isu ini, maka kami akan mencoba membahas
mengenai Whistle Blower, Profiling, dan Asset racing dan !eco"ery dalam audit
in3estigatif. akalah ini akan membahas mengenai tiga masalah pokok tersebut
dengan tujuan guna meningkatkan pemahaman kita mengenai audit in3estigatif.
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
3/23
II. Landasan Teori
2.1. Whistleblower
2.1.1 DefinisiWhistleblower
Secara definisi, whistleblower adalah seorang pega%ai (employee) ataukarya%an dalam suatu organisasi yang melaporkan, menyaksikan, mengetahui adanya
kejahatan ataupun adanya praktik yang menyimpang dan mengancam kepentingan
publik di dalam organisasinya dan yang memutuskan untuk mengungkap
penyimpangan tersebut kepada publik atau instansi yang ber%enang (wi#ipedia,
Columbia electronic encyclopedia$ 0114).
$uanakotta (01156 714) menyatakan istilah whistleblower dalam bahasa
!nggris merupakan %lang , dan bukan istilah ilmiah. Secara sederhana, whistleblower
adalah orang yang memberitahu kepada yang ber%enang tentang pelanggaran yang
dilakukan majikannya yang mempunyai dampak atau dapat merugikan negara.
8ari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bah%a whistleblower
adalah seseorang yang secara sukarela menyiarkan&menyampaikan informasi yang
sebenarnya tidak diketahui oleh umum, sebagai protes moral yang dilakukan oleh
anggota atau de%an penga%as dari suatu organisasi melalui saluran komunikasi yang
tidak normal kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang adanya perbuatan
ilegal dan&atau pelaksanaan kegiatan yang bermoral dalam suatu organisasi atau
praktek-praktek yang dilakukan organisasi yang bertentangan dengan kepentingan
publik. Sedangkan whistleblowing adalah tindakan yang dilakukan oleh
whistleblower .
2.1.2 Karakteristik Whistleblower
8alam artikel yang berjudul 9Peran Whistleblower 8alam Pemberantasan
"orupsi: yang dibuat oleh 'adan Pendidikan dan Pelatihan "euangan "ementerian"euangan (http6&&%%%.bppk.depkeu.go.id&), terdapat enam karakteristik mengenai
whistleblower yaitu6. Whistleblower merupakan tindakan yang hanya dapat dilakukan oleh anggota
dari suatu organisasi.
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
4/23
0. ;arus ada informasi yang sebenarnya tidak diketahui oleh publik (nonpublic
information).. !nformasi yang disampaikan merupakan bukti adanya penyimpangan yang terjadi
di dalam suatu organisasi yang dilakukan oleh pihak intern organisasi.7. !nformasi harus disampaikan melalui saluran komunikasi yang tidak normal
(rahasia).4. Penyampaian informasi harus dilakukan secara suka rela dan dibenarkan secara
hukum.5. Whistleblowing merupakan kegiatan sebagai protes moral.
;aris, dkk (016 ) menyatakan bah%a untuk disebut sebagai
whistleblower , setidaknya harus memenuhi dua kriteria mendasar. "riteria pertama,
whistleblower menyampaikan atau mengungkapkan laporan kepada otoritas yang
ber%enang atau kepada media massa atau publik. "riteria #edua, seorang
whistleblower merupakan orang 9dalam:, yaitu orang yang mengungkap dugaan
pelanggaran dan kejahatan yang terjadi di tempatnya bekerja atau berada.2.1.3 Praktik Whistleblowing System
8alam buku yang berjudul 9emahami Whistleblower : oleh ;aris, dkk
(016
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
5/23
7. "omunikasi dengan Pelapor, dalam komunikasi ini pelapor juga akan
memperoleh informasi mengenai penanganan kasusyang dilaporkannya, apakah
ditindaklanjuti atau tidak.
4. !n3estigasi, dapat dilakukan untuk menindaklanjuti pelaporan pelanggaran.5. ekanisme Pelaporan, sistem pelaporan dirancang sedemikian rupa, sehingga
dapat memastikan bah%a semua pelanggaran yang telah dilaporkan telah
tertangani dengan baik.2.1.4 Regulasi Whistleblower
$he Sarbanes-2=ley ct of 0110 (S2>), Seksi ?15 tentang 9 mployee
Whistleblower Protection:. ntuk pertama kali memberikan perlindungan kepada
mereka yang melaporkan terjadinya kecurangan oleh pega%ai pada perusahaan
s%asta. ndang-undang tersebut melarang balas dendam kepada para pega%ai yang
telah melaporkan adanya kecurangan atau salah kelola yang terjadi pada suatu
perusahaan. 'agi para pengusaha yang melakukan balas dendam terhadap peniup
peluit akan dikenakan denda atau penjara bahkan dapat kedua-duanya.8i !ndonesia, pada 1 gustus 01 ahkamah gung () telah
mengeluarkan Surat @daran ahkamah gung (S@) #omor 17 $ahun 01
tentang Perlakuan bagi Pelapor $indak Pidana (%histleblo%er) dan Saksi Pelaku yang
'ekerja Sama (justice collaborator) dalam Perkara $indak Pidana $ertentu. S@
telah memberikan panduan kepada hakim untuk mengategorikan saksi pelaku sebagai
justice collaborator, yakni6 () merupakan salah satu pelaku tindak pidana tertentuA
(0) mengakui kejahatan yang dilakukannyaA () bukan pelaku utama dalam kejahatan
ituA dan (7) memberikan keterangan sebagai saksi dalam proses peradilan.
2.2 PROFIL PELAKU KECURA!A -F!A (*.
2.2." Profil Pelaku
Profil berbeda dengan sebuah foto. Boto menggambarkan seseorang secara
fisik, misalnya muka bulat o3al, hidung mancung , mata sipit , mulut lebar dan
lain lain. Profil tidak menunjukkan ciri khusus secara fisik tetapi ia lebih pada traits
- sifat ) dari seseorang atau kelompok tertentu seperti rentang umur, jenjang
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
6/23
pendidikan, kelompok sosial, bahkan kelompok etnis dan seterusnya.
2.2.2 Karakteristik Pelaku Ke#urangan
Studi menunjukkan bah%a pelaku kecurangan berbeda sangat kecil
daripada manusia rata rata. 'erdasarkan studi tersebut, sebahagian terbesar
pelaku kecurangan (pelanggar) melakukan kecurangan karena unsur berikut yaitu 6
/& $ekanan yang tidak dapat disalurkan &motif -unshareable pressure.
0& "esempatan yang dirasakan
1& !ationali2ation
ketiga unsur diatas yang dikenal dengan $riangel Fraud atau trilogy
Fraud& "etiga unsur tersebut berbeda beda untuk setiap indi3idu dan dalam setiap
organisasi otif, biasanya disebabkan kebutuhan yang segera, yaitu pelaku
kecurangan merasakan sulit mengungkapkan tekanan kepada orang lain.
*ontoh tekanan ini antara lain
• 'erfoya foya
• ;utang pribadi yang besar
• $ekanan lain yang tidak berhubungan dengan financial, misalnya ketidak
puasan kerja, ketidakstabilan emosional dll
Pemahaman terhadap moti3asi untuk melakukan tindak fraud sangat membantu
pihak-pihak yang peduli dan terlibat dalam upaya pencegahan dan perang mela%an
fraud, sehingga peluang keberhasilan mela%an ancaman tindak fraud menjadi lebih
besar. 8engan kata lain memahami alasan seseorang melakukan tindak fraud
adalah sama pentingnya dengan mengetahui cara mengendalikan fraud itu sendiri.enangani fraud dapat dianalogikan dengan tindak pengobatan suatu penyakit
dimana dengan mengetahui penyebab penyakit, dokter akan dapat membuat
diagnosa yang tepat tindakan yang harus dilakukan sehingga dapat menyembuhkan
atau paling tidak mengurangi rasa sakit pasien.
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
7/23
Salah satu media untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman
terhadap moti3asi untuk melakukan tindak Fraud adalah dengan menyusun
profil pelaku fraud& Profil pelaku fraud dapat disusun dan diidentifikasi setelah
melalui sur3ei mendalam dan menyeluruh terhadap kasus-kasus tindak fraud yang
pernah terjadi ditambah dengan pengalaman pribadi fraud examiner dalam
menangani kasus tindak fraud tersebut.
'erdasarkan sur3ei internasional selama bertahun-tahun mengenai fraud
yang dilakukan oleh 3 C Consulting yang hasilnya ternyata sesuai dengan hasil
sur3ei dan penelitian yang pernah dilakukan para ahli kriminologi antara lain
disimpulkan bah%a karya%an melakukan ?1 D tindak fraud dan para pelaku
rata-rata telah bekerja lebih dari lima tahun dalam organisasi dan menduduki
posisi manajerial. Bakta yang sangat logis sebenarnya karena karya%an dengan masa
kerja lama apalagi dengan ke%enangan, tanggungja%ab dan akses yang ada
padanya tentu sangat memahami detail kegiatan organisasi, sistem kerja yang
ada berikut pengendalian internnya sehingga mereka dapat mengidentifikasi
$ernyata hasil penelitian tersebut sangat bertentangan dengan anggapan
umum selama ini yang menyatakan bah%a ancaman terbesar tindak fraud berasal dariluar karena ternyata ancaman utama tindak fraud berasal dari dalam organisasi
itu sendiri.
'erikut adalah ciri-ciri tipikal karakteristik pelaku fraud berdasarkan hasil
sur3ei 3 C Consulting yang disajikan sebagai bahan pendidikan dan latihan
Spesialisasi nti "orupsi antara lain 6
1. Ber$endidikan dan #erdas
Jumlah kerugian yang dilakukan oleh pelaku fraud yang berpendidikan
tinggi 4 kali lebih besar dari yang dilakukan oleh pelaku yang hanya
berpendidikan sekolah menengah. Pelaku yang berpendidikan tinggi
biasanya lebih cerdas sehingga selalu tertantang untuk menemukan
kelernahan yang ada pada peraturan atau sistem dan prosedur kerja yang
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
8/23
kemudian dieksploitasi untuk keuntungan pribadinya.
2. %ana&e'en
Para manajer atau pimpinan suatu organisasi 5 kali lebih cenderung
melakukan tindak fraud dibandingkan dengan karya%an biasa. Para
manajer dengan ke%enangan dan tanggung ja%ab yang ada padanya dapat
mengakses berbagai kegiatan dan tempat-tempat yang terlarang bagi karya%an
biasa.
3. (tress
$ekanan atau stress yang dialami oleh seseorang -pre4crime stress
phenomenon., seperti masalah rumah tangga, lilitan hutang, ingin cepatkaya dan kebutuhan akan biaya pengobatan bisa mendorong seseorang
bertindak di luar ke%ajaran dan melakukan tindak fraud
). Penantang Risiko
Seseorang yang memiliki sifat suka menantang risiko ini selalu ingin
mencoba sesuatu yang dianggap baru, mengambil kesempatan dalam
kesempitan dan selalu bertindak menyimpang dari aturan yang ada.
(. Pelanggar aturan
Pelanggar aturan cenderung tidak memperhitungkan risiko dalam
bertindak, cenderung suka mengambil jalan pintas %alaupun melanggar aturan
dan selalu berfikir jika orang lain bisa mengapa saya tidak.
*. (eraka+
Seseorang yang memiliki sifat serakah selalu merasa tidak puas sehingga
mempunyai keinginan untuk mendapatkan hal-hal di luar kemampuannya
2.2., Profil Kor-an Fraud
Profiling umumnya dilakukan terhadap pelaku kejahatan , #amun profiling
dapat juga dilakukan untuk korban kejahatan, tujuannya berbeda . kalau profiling
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
9/23
terhadap pelaku kejahatan kalah bagaimana kita dapat dengan mudah menangkapnya,
#amur profiling korban dimaksuskan untuk memudahkan target penyebaran
informasi. 8engan mengenal profil korban dapat menjadi pelajaran bagi orang
lain tentang bagaimana korban dapat ditipu oleh orang lain. 'anyak kasus yang
terjadi di sekitar kita , misalnya kasus P$ > di 'ogor Ja%a 'arat yang menjanjikan
in3estasi dibidang pertanian dengan pendapatan sekitar 51 persen pertahun,
setelah uang terkumpul, ternyata dilarikan oleh pihak pengelola, sehingga nasabah
dirugikan milyaran rupiah, juga saat ini banyak sms berhadiah yang merupakan
penipuan dengan cara mengirimkan surat kepada korban seolah-olah ia dapat
hadiah dari undian tertentu, kemudian sikorban diminta untuk menyetorkan
sejumlah uang untuk membayar pajak dan biaya pengurusan lain. 8an masih banyak modus operandi penipuan yang menyebabkan sikorban mengalami kerugian
jutaan rupiah.
Konersi /asil Ke#urangan
da beberapa ilustrasi rencana kejahatan yang dilakukan oleh pelaku antara lain
•
"on3ersi uang tunai
• "on3ersi piutang
• "on3ersi persediaan
• "on3ersi hutang "on3ersi ang tunai
"on3ersi uang tunai terjadi hanya ketika terlalu banyak otoritas atau
tanggungja%ab diberikan hanya pada satu orang , oleh sebab itu dengan
kekuasaan yang penuh tersebut, ia dapat melakukan & tindakan yang diluar
kendali misalnya ia dapat menggunakan uang dengan alasan meminjam,
penggunaan cek palsu, dll
Konersi Piutang
+apping piutang adalah adanya tindakan untuk menggunakan dana tagihan
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
10/23
dari piutang dan akan akan dibayar kembali apabila ia berhasil menagih pada
debitur ', dengan demikian maka ia akan menutup tagihan tersebut.
Konersi Persediaan
Pada "on3ersi ang tunai dan "on3ersi piutang, berkenaan dengan pencatatan,
maka pada kon3ersi persediaan melibatkan para petugas gudang atau pabrik
karena menyangkut masalah barang , bukan hanya catatan.
da beberapa hal yang dapat diindikasikan adanya kecurangan dalam
persediaan antara lain 6
- 'arang yang dihitung kurang oleh pihak penerima, atau barang yang
dihitung lebih dari orang yang mengirim
- embuang barang yang baik, kemudian memungut kembali apabila orang tidak
mengetahuinya
Konersi /utang 0Ke#urangan Pe'-a1aran
"ecurangan ini seringkali terjadi karena pengendalian yang lemah, misalnya adanya
pembayaran fiktif, pembayaran melebihi dari yang sebenarnya, pembayaran
kepada pihak yang tidak seharusnya dan lainnya
2., PEELU(URA A(ET 0 ASSET TRAC!"# DA PE%ULI/A A(ET
( ASSET REC$%ER& )
2.,." Penelusuran Aset 'Asset Tra(ing#
Penelusuran set -Asset racing. adalah suatu teknik yang digunakan oleh
seorang in3estigator&auditor forensik dengan mengumpulkan dan menge3aluasi bukti-
bukti transaksi keuangan dan non keuangan yang berkaitan dengan asset hasil
perbuatan $P" dan atau tindak pidana pencucian uang yang disembunyikan oleh
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
11/23
pelaku untuk dapat diidentifikasikan, dihitung jumlahnya, dan selanjutnya agar dapat
dilakukan pemblokiran&pembekuan dan penyitaan untuk pemulihan kerugian akibat
perbuatan pelaku $P" dan atau tindak pidana pencucian uang tersebut.
'erikut diberikan contoh penelusuran aset oleh "P"6
a. Sindone%s.com, tanggal 0< Januari 017 menyatakan3 "omisi
Pemberantasan "orupsi ("P") menemukan ratusan aset milik $ubagus
*haeri +ardana ($*+) alias +a%an, tersangka dugaan tindak pidana
pencucian uang ($PP) dan tersangka sengketa Pemilukada ebak,'anten.
:setnya di atas 11 item, "P" menemukan ada beberapa aset berupa
tanah, bangunan. 8i antaranya ada di 'ali, Jabar (Ja%a 'arat), 8"! Jakarta
dan 'anten,: ujar Juru 'icara "P" Johan 'udi SP di "antor "P",JakartaSelatan. "P" mengaku terus melakukan penelusuran aset milik
adik Eubernur 'anten Fatu tut *hosiyah itu. Penyidik "P" juga
mengendus aset +a%an lainnya berupa barang bergerak seperti kendaraan.
"P" menjerat +a%an dengan Pasal dan atau 7 ndang-undang #omor ?
$ahun 011 tentang Pencegahan dan Pemberantasan $PP jo Pasal 44 yat
() ke-() ";P. $*+ juga diduga melanggar Pasal yat dan atau Pasal
5 yat #omor 4&0110 sebagaimana diubah dengann #omor
04&011 tentang $PP jo Pasal 44 yat () ke-() ";P. b. "ompas 0/ Januari 017, memberitakan6 "P" serius memiskinkan +a%an,
yang diduga sebagai tersangka tindak pidana korupsi dan tindak pidana
pencucian uang dengan menyita hartanya yang sudah berhasil ditelusuri
berupa beberapa mobil me%ah dan sepeda motor besar. Sampai saat ini
penyidik "P" masih terus menelusuri aset-aset lainnya seperti bangunan,
rumah dan tanah.
2.,.2 (u'-er Infor'asi dala' Penelusuran Aset
Penyembunyian aset oleh pelaku kejahatan tindak pidana korupsi dan atau tindak
pidana pencucian uang, dapat menggunakan sarana perbankan dan bisa juga
pembelian barang dagangan, membuka restaurant, usaha hiburan atau pembelian aset
tetap lainnya sepertiA mesin-mesin, kendaraan, bangunan, tanah dll.
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
12/23
ntuk mengetahui tempat persembunyian tersebut, pihak penegak hukum yang
dibantu oleh auditor forensik akan dapat memperoleh informasi penyembunyian
tersebut dari sumber-sumber berikut ini ('P"P6011
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
13/23
terjadi antara keluarga maupun antar perusahaan atau organisasi yang bisa diikuti,
mungkin harta yang dipersengketakan diduga berasal dari tindakan pidana.Sebagai contoh dapat dikemukan dua kasus yang sudah berhasil dan yang sedang
berlangsung yaitu6a. "asus ;. hmad $hahir di 'ank Sumitomo *abang Singapura$erjadi sengketa antara beberapa istri dan turunan lmarhum hmad $hahir
(petinggi Pertamina) memperebutkan hasil korupsi berupa dana deposito yang
ditempatkan di 'ank Sumitomo cabang Singapura. :$erjadi perebutan antara
"artika, janda $hahir dan anak-anaknya soal uang di 'ank Sumitomo,
Singapura. $ernyata uangnya berasal dari komisi yang diterima $hahir dari
beberapa perusahaan Jerman ketika menjadi kontraktor Pertamina. Pada 5 ei
/
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
14/23
di pasar modal. "elemahannya adalah untuk pemegang saham yang tercatat di
negara-negara yang disebut tax ha"en countries, tidak jelas siapa pemegang
saham sesungguhnya. 8epartemen Perdagangan mempunyai 8irektorat 'ina
saha dan Pendaftaran Perusahaan ("antor Pendaftaran Perusahaan $ingkat
Pusat) kemana laporan keuangan perusahaan yang diaudit (baik perusahaan
tertutup maupun perusahaan $'"), dikirimkan. da kantor pengacara yang
mengkatalog anggaran dasar perseroan terbatas yang sudah mendapat pengesahan
8epartemen "ehakiman. "antor polisi yang mengelola pendaftaran kendaraan
bermotor juga merupakan sumber informasi penting (apakah ada mobil me%ah
atas nama pejabat negara atau keluarganya).
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
15/23
Ieblen disebut conspicuous consumption. Semuanya serba %ah (besar,
me%ah, mahal, dengan kecendrungan mengada-ada) properti di negeri asing
yang serba %ah dilokasi orang kaya tingkat dunia, kapal pesiar, intan berlian
(je%elries), dan perusahaan. Pola konsumsi me%ah ini seharusnya merupakan
tanda-tanda untuk indikasi fraud . ebih dari itu, sang pelaku bahkan
memamerkan kekayaannya. Pada %aktu kekayaan ini akan disembunyikan,
semua orang sudah mengetahuinya. "arena itu di negara maju, lembaga-
lembaga seperti PP$" kita membuat kaitan antara uang hasil kejahatan
dengan pembelian mobil, intan-berlian, tanah dan bangunan melalui teknik
data mining&c& d3ertensi mengenai perusahaan-perusahaan dalam iklan kematian.
8alam etnis ini, iklan tentang berita duka cita dan iklan turut berduka cita
diiringi dengan daftar perusahaan yang dimiliki almarhum (ah) beserta
anggota keluarga. 8ireksi dari perusahaan yang dimiliki almarhum juga
mengucapkan belasungka%a kepada 'apak Bulan pemilik P$.egah $'".
"eterkaitan pemilikan di berbagai perusahaan yang tidak terungkap dalam
laporan keuangan, justru terungkap dalam iklan kematian dan turut berbela
sungka%a. ("ehadiran pejabat negara dipemakaman sang konglomerat, dan
kehadiran konglomerat dan karangan bunganya di pemakaman pejabat juga
merupakan bagian yang menarik).d. "alau birokrat menyembunyikan harta hasil korupsi, bentuk hartanya adalah
deposito (atau penanaman di bank balam bentuk lain) dan uang tunai dalam
3aluta asing, khususnya S dollar. "arena itu penggrebekan di rumah dan di
kantor pejabat yang menjadi tersangka kasus korupsi seringkali memba%a
hasil. "ecurigaan penyidik mengenai harta di negara-negara tertentu dipicu
oleh cap kantor imigrasi (di paspor yang bersangkutan). *ap ini dari negara
yang dikunjungi,tetapi yang sesungguhnya tidak behubungan dengan urusan
jabatannya, apalagi jika negara-negara ini adalah tax ha"en countries.e. "ecapaian psikologis, usia lanjut, dan faktor-faktor lain dapat mendorong
seseorang untuk menyerah. !tu sebabnya negara sering menjanjikan
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
16/23
keringanan tertentu sebagai imbalan untuk mengungkapkan keberadaan dan
penyerahan asetnya.
2.,., Pe'uli+an Aset 0 Asset Re(o)ery
Salah satu unsur dalam tindak pidana korupsi ialah adanya kerugian keuangan
negara. $erhadap kerugian keuangan negara ini membuat "orupsi baik yang lama
yaitu #o. tahun /
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
17/23
tambahan berupa uang pengganti kerugian keuangan negara oleh hakim - dan
selanjutnya oleh penuntut umum dituntut agar dirampas oleh hakim. Sementara
instrument perdata (melalui Pasal 0. , 7) #o. tahun /// dan Pasal ? *
#o. 01 tahun 011) yang dilakukan oleh Jaksa Pengacara #egara (JP#) atau
instansi yang dirugikan.
paya pengembalian kerugian keuangan negara yang menggunakan intrumen
perdata, sepenuhnya tunduk pada disiplin hukum perdata materiil maupun formil,
meskipun berkaitan dengan tindak pidana korupsi.
'erbeda dengan proses pidana yang menggunakan system pembuktian materiil,
maka proses perdata menganut system pembuktian formil yang dalam praktiknya bisa
lebih sulit daripada pembuktian materiil. 8alam tindak pidana korupsi khususnyadisamping penuntut umum, terdak%a juga mempunyai beban pembuktian, yaitu
terdak%a %ajib membuktikan bah%a harta benda miliknya diperoleh bukan karena
korupsi. 'eban pembuktian pada terdak%a ini dikenal dengan asas Pembalikan 'eban
Pembuktian ( !e"ersal Burden of Proof ). sas ini mengandung bah%a kepada
tersangka atau terdak%a sudah dianggap bersalah melakukan tindak pidana korupsi
( Presumption of 6uilt ), kecuali jika ia mampu membuktikan bah%a dirinya tidak
melakukan tindak pidana korupsi dan tidak menimbulkan kerugian keuangan negara.
8alam proses perdata, beban pembuktian merupakan ke%ajiban penggugat, yaitu
oleh JP# atau instansi yang dirugikan. 8alam hubungan ini, penggugat berke%ajiban
membuktikan antara lain 6
a. 'ah%a secara nyata telah ada kerugian keuangan negaraA
b. "erugian keuangan negara sebagai akibat atau berkaitan dengan perbuatan
tersangka, terdak%a, atau terpidana
c. danya harta benda milik tersangka, terdak%a atau terpidana yang dapat
digunakan untuk pengembalian kerugian keuangan negara.
2.,.4 Pengaturan Berdasarkan UU o. 5 ta+un 266* tentang Pengesa+an *nited
!ations Con)ention Against Corru+tion 0Konensi Anti Koru$si
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
18/23
"on3ensi nti "orupsi ("") telah membuat terobosan besar mengenai
pengembalian asset kekayaan negara yang telah dikorupsi, meliputi system
pencegahan dan deteksi hasil tindak pidana korupsi (Pasal 40)A sistim pengembalian
asset secara langsung (Pasal 4) A system pengambalian asset secara tidak langsung
dan kerjasama internasional untuk tujuan penyitaan (Pasal 44). "etentuan esensial
yang teramat penting dalam konteks ini adalah ditujukan khusus terhadap
pengembalian asset-aset hasil korupsi dari negara ketempatan (custodial state) kepada
negara asal (country of origin) asset korupsi.
Strategi pengembalian asset hasil korupsi secara eksplisit diatur dalam
ukadimah "" 011, Pasal ? yang merumuskan 6 9'ertekad untuk mencegah,
melacak, dan menghalangi dengan cara yang lebih efektif transfer-transfer inernasional atas asset-aset yang diperoleh dengan tidak sah, dan untuk memperkuat
kerjasama internasional dalam pengembalian asset. #amun dalam praktiknya,
ketentuan tentang pengembalian aset akibat tindak pidana korupsi menghadapi
kendala dalam pelaksanaannya. ntara lain, karena perbedaan sistem hukum di
negara-negara, kemauan politik negara-negara penerima asset hasil tindak pidana
korupsi.Pentingnya masalah pengembalian asset bagi negara-negara berkembang yang
mengalami kerugian karena tindak pidana korupsi, melihat masalah ini sebagai hal
yang harus mendapat perhatian serius. 'ahkan sebenarnya beberapa negara
menginginkan agar pengembalian asset diperlakukan sebagai hak yang tidak dapat
dihapus atau dicabut.Pengembalian asset hasil korupsi dapat dilakukan melalui jalur Pidana (asset
!eco"ery) secara tidak langsung melalui Criminal !eco"ery dan jalur Perdata (asset
!eco"ery) secara langsung melalui Ci"il !eco"ery&elalui jalur Pidana, proses pengembalian aset lazimnya dapat dilakukan melalui 7
tahapan, yaitu 6
Pertama, pelacakan aset ( Aset racing ) dengan tujuan untuk mengidenifikasi aset,
bukti kepemilikan aset, lokasi penyimpanan aset dalam kapasitas hubungan
dengan tindak pidana yang dilakukanA
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
19/23
'edua, pembekuan atau perampasan aset dimana menurut 'ab ! Pasal 0 huruf f ""
011 aspek ini ditentukan meliputi larangan sementara untuk menstransfer,
kon3ersi, disposisi, atau memindahkan kekayaan atau untuk sementara
menanggung beban dan tanggung ja%ab untuk mengurus dan memelihara serta
menga%asi kekayaan berdasarkan penetapan pengadilan atau penetapan lain
yang mempunyai otoritas yang berkompentenA
'etiga, penyitaan aset dimana menurut 'ab ! Pasal 0 huruf g "" 011 diartikan
sebagai pencabutan kekayaan uuntuk selamanya berrdasarkan penetapan
pengadilan atau otoritas lain yang berkompetensiA
'eempat, pengembalian dan penyerahan aset kepada korban. Pengembalian aset
secara tidak langsuung diatur dalam "etentuan Pasal 47 dan 44 "" 011dimana system pengambalian aset tersebut diilakukan melalui proses kerjasama
internasional atau kerjasama untuk melakukan penyitaan.
2.,.* Tero-osan Penegakan /uku' UU o. 7 Ta+un 26"6
". Pengecualian rahasia bank dan kode etik yang lebih luas (Pasal 0?, 74)A
2. Perluasan pihak pelapor serta perluasan jenis laporan yang disampaikan
yang akan sangat membantu dalam pengkayaan informasi (Pasal
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
20/23
5. Pembuktian $erbalik 6
a. $erdak%a %ajib membuktikan bah%a harta kekayaannya bukan
merupakan hasil tindak pidana (Pasal
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
21/23
menyimpang yang terjadi dalam organisasi. Selain itu para pega%ai akan bertanya
lebih lanjut bagaimana melaporkan adanya akti3itas tersebut dalam cara yang benar.
Salah satu media untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman
terhadap moti3asi untuk melakukan tindak Fraud adalah dengan menyusun
profil pelaku fraud& Profil pelaku fraud dapat disusun dan diidentifikasi setelah
melalui sur3ei mendalam dan menyeluruh terhadap kasus-kasus tindak fraud yang
pernah terjadi ditambah dengan pengalaman pribadi fraud examiner dalam
menangani kasus tindak fraud tersebut.
Penelusuran set -Asset racing. adalah suatu teknik yang digunakan oleh
seorang in3estigator&auditor forensik dengan mengumpulkan dan menge3aluasi bukti-
bukti transaksi keuangan dan non keuangan yang berkaitan dengan asset hasil
perbuatan $P" dan atau tindak pidana pencucian uang yang disembunyikan oleh
pelaku untuk dapat diidentifikasikan, dihitung jumlahnya, dan selanjutnya agar dapat
dilakukan pemblokiran&pembekuan dan penyitaan untuk pemulihan kerugian akibat
perbuatan pelaku $P" dan atau tindak pidana pencucian uang tersebut.
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
22/23
I;. Daftar Pustaka
http6&&nasional.kompas.com&read&017&1?&1&5104?&!*+.ayoritas.Pelaku."orup
si.dari.Pejabat.8aerah.erata.di.Seluruh.!ndonesia (diakses pada tanggal
4 2ktober 017).
http6&&nasional.kompas.com&read&017&1?&?&11?41/&$ren."orupsi.#aik.agi(diak
ses pada tanggal 4 2ktober 017).
http6&&%%%.bppk.depkeu.go.id&publikasi&artikel&5?-artikel-pengembangan-
sdm&1/
-
8/18/2019 Faia Kelompok 2
23/23
$he Sarbanes-2=ley ct of 0110 (S2>), Seksi ?15 tentang 9 mployee Whistleblower
Protection:.
$uanakotta, $. , A#untansiForensi#dan Audit In"estigatif , @disi 0,
embagaPenerbitBakultas@konomini3ersitas !ndonesia, 011.
ndang-ndang #omor $ahun /// jo ndang-ndang #omor 01 tahun 011
tentang $indak Pidana "orupsi.