f 19997 a20
TRANSCRIPT
A. ARTI PEMBANGUNAN
1. PEMBANGUNAN ADALAH PROSES JANGKA PANJANG (Proses jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan nasional)
PROSES
Ada hubungan kausalitas antara berbagai aspek ekonomi dan non-ekonomi. Proses pembangunan secara fundamental
ditentukan oleh aspek non-ekonomi meskipun muaranya aspek ekonomi. Begitupun pentingnya pembangunan sosial, diwujudkan dalam pembangunan pendidikan dan kesehatan
sebagai unsur pembangunan SDM.
JANGKA PANJANG
Diperkirakan akan membutuhkan waktu paling tidak dua dasawarsa, bukan terselesaikan dalam waktu pendek (1 tahun),
dan atau jangka menengah (5 tahun). Proses ini secara kumulatif menunjang pertumbuhan pembangunan berkelanjutan (sustained
secular trend daripada cyclical)
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUAN
“Dua konsep yang merepresentasikan pembangunan ‘proses jangka panjang’ “
PERTUMBUHAN
Menunjukkan adanya peningkatan output .
PEMBANGUNAN
Mencakup peningkatan output yang terkait dengan perubahan tehnis dan institusional. Jadi pembangunan
lebih luas dari pada pertumbuhan.
Konsep pertumbuhan saling terkait dengan pembangunan. Tanpa pembangunan maka
pertumbuhan akan tersendat/berhenti. Bagaimana harus dapat mempertahankan pertumbuhan.
2. PEMBANGUNAN ADALAH MENGHILANGKAN KETIDAKSEMPURNAAN PASAR (market imperfections).
MARKET IMPERFECTIONS: Segala hambatan yang membuat pasar tidak dapat secara sempurna mengalokasikan sumber2 ekonomi secara effesien. Hambatan antara lain:
a. Informasi tidak sempurna
b. Faktor ekonomi yang kurang dapat bergerak (factor immobility).
c. Praktek monopolistik (mekanisme mengasumsikan adanya persaingan sempurna sehingga harga yang tercipta merupakan harga ekuilibirium yang menyeimbangkan permintaan dan penawaran.
d. Penetapan harga oleh pemerintah.
3. PEMBANGUNAN ADALAH INDUSTRIALISASI
Upaya untuk mengatasi ciri-ciri pokok dari perekonomian yang terbelakang – ketergantungan pada produksi bahan primer (pertanian). Sehingga dianggap bahwa pembangunan adalah industrialisasi. Biasanya merujuk kepada negara “maju” yang umumnya sebagai negara industri.
a. Produksi bahan primer bukan penyebab keterbelakangan, tapi pada rendahnya produktifitas dan produksi bahan primer (pertanian)
b. Pertanian bukan faktor penyebab tapi merupakan faktor asosiatif dari keterbelakangan. Praktek monopolistik
c. Pembangunan menjadi terlalu sempit bila hanya dikaitkan dg beberapa jenis industri saja – tapi harus dikaitkan dg sektor-sektor ekonomi lainnya, dan juga faktor yang non-ekonomi.
Pembangunan sebagai indutrialisasi memberikan pengertian yang keliru – karena:
4. PERBANDINGAN KETIGA ARTI PEMBANGUNAN
DEFINISI 1 DEFINISI 2 DEFINISI 3
Menunjukkan hub.kausatif menekankan non-ek.
Memperhatikan perubahan strukturak
Memperhatikan pemb. dan pertumbuhan sbg. proses keseluruhan
Menunjukkan hub.kausatif fokus aspek ekonomi.
Memperhatikan perubahan marjinal
Mementingkan pada pertumbuhan.
Hub. Asosiatif
=
=
B. PEMBANGUNAN DI INDONESIA
1988 1993 1999 (REFORMASI)
1. Bidang Ekonomi (Pertanian & Indust)
2. Bid.Agama & Keperc
3. Bid. Sosbud4. Bidang Politik5. Bid. Hukum
1. Bidang Ekonomi (Pertanian & Indust)
2. Bid. Kesra, Dikbud3. Bid.Agama & Keperc4. Bid. Iptek5. Bid. Hukum6. Bidang Politik, Aprtur
Negara, Penerangan, Kom & Media Massa
7. Bid. Hukum
Pembangunan yang terpusat & tdk merata selama ini hanya mengutamakan khdp ekonomi tidak diimbangi khdp Sospol, Ekonomi yang demokratis & berkeadilan.
S/d. Sekarang .... ???
C. BEBERAPA KONSEP PEMBANGUNAN
1. KONSEP EKONOMI MAKROa. Hasil akhir pembangunan adalah adanya
pertumbuhan ekonomi
b. Pendapatan nasional sebagai ukuran, dan hal yang perlu diperhatikan:
2. KEPENDUDUKANa. Laju pertumbuhan besar = Kesempatan kerja besar
b. Kesempatan kerja terbatas = Tingkat kemiskinan rendah
3. TRANSISI DEMOGRAFIa. Pertumbuhan stagnan - Kelahiran & kematian tinggi
b. Pertumbuhan cepat - Kelahiran tinggi, kematian rendah
c. Pertumbuhan stabil - Kelahiran rendah, kematian rendah
4. STRUKTUR UMURa. Dependency Ratio, penduduk dibawah umum 15 th
dengan penduduk usia kerja sangat besar (negara sedang berkembang)
b. Usia kerja tinggi, usia dibawah umur 15 th rendah (negara maju)
c. Usia di bawah 15 th tinggi, angka kelahiran turun, pertumbuhan penduduk tetap tinggi.
5. PENGANGGURAN a. Pengangguran terbuka
1). Tenaga sukarela yang tidak bekerja walaulpun
mempunyai ketrampilan
2). Tenaga bukan sukarela yang mau bekerja tapi tdk
ada kesempatan kerja
6. KEMISKINAN
a. Kemiskinan Absolut; penduduk yang tingkat kesejahterannya berada di bawah garis kemiskinan.
b. Konsep “garis kemiskinan”; jumlah penghasilan minimum untuk dapat sekedar bertahan hidup
c. Kemiskinan relatif.
b. Underemployment, pekerja bangunan yang bekerja pada waktu tertentu.
c. Disguised underemployment, angkatan kerja yang hasil kerjanya kurang dari jam kerjanya
D. INDIKATOR PEMBANGUNAN
1. Pendapatan per-capita
2. Pertumbuhan ekonomi – pertumbuhan ekonomi tinggi akan semakin besar penyerapan tenaga kerja
3. Laju inflasi – kenaikan harga barang & jasa (Indek Harga Konsumen)
4. Surplus/defisit APBN/Product Domistic Bruto (PDB)
5. Pertumbuhan ekonomi (Sumbangan konsumsi, Sumbangan investasi, pertumbuhan ekonomi).
6. Investasi dan Pembiayaan (Ratio investasi thd PDB, Peranan investasi dunia usaha, Peranan dana luar negeri diharapkan menurun)
7. Distribusi PDB; Ukuran kemajuan adalah besarnya proporsi sektor industri dibanding pertanian
8. Distribusi kesempatan kerja; Sektor pertanian dan Sektor industri (Proporsi industri lebih besar)
E. INDIKATOR PEMBANGUNAN NON-EKONOMI
a. Meningkatnya peran & fungsi program legeislasi nasional
b. Meningkatnya jumlah tenaga perancang perundang-undangan yang berkualitas.
1. Bidang Hukum;
a. Meningkatnya keluarga yang menggunakan jamban yang sehat
b. Meningkatnya keluarga yang menggunakan air bersih
2. Bidang Sosbud
a. Terwujudnya berbagai jenis fasilitas sosialisasi politik dan komunitas politik
b. Meningkatnya budaya politik dan demokratis
c. Meningkatnya jumlah tenaga perancang perundang-undangan yang berkualitas.
3. Bidang Politik
c. Meningkatnya tempat pengelolaan makanan sehat.
d. Meningkatnya keluarga yang menghuni rumah sehat.
F. INDIKATOR PEMBANGUNAN GABUNGAN (HDI)
1. Harapan hidup minimal 25 th., maksimal 85 th
2. Tingkat melek huruf dewasa 0% - 100%
3. Angka partisipasi sekolah 0% - 100%
4. PDB Perkapita 100.
Indikator UNDP:
G. MASALAH PEMBANGUNAN
a. Indonesia belum mencapai industrialisasi – krisis ekonomi Asia menular ke Indonesia
b. Basis produksi yang mengandalkan industri besar dan kurang terkait dengan usaha kecil dan menengah
c. Perlu adanya reformasi yang siste,ik pada tatanan ekonomi dan politik.
1. KRISIS EKONOMI (Sejak, 1997)
a. Meningkatnya pengangguran
b. Meningkatnya penduduk miskin dari 35 juta menjadi +/- 50 juta
c. Tingkat kesejahteraan menurun
d. Gizi balita kurang & buruk 15 % bayi lahir, berat badan di bawah normal
e. Anak tidak sekolah
2. AKIBAT KRISIS EKONOMI
a. Luas lantai rumah < 8 m2 per anggota
b. Lantai tanah
c. Air bersih tidak ada
d. Jamban tidak ada (WC Umum)
e. Kursi tamu tidak ada
f. Lauk pauk tidak bervariasi
g. Tidak mampu beli 1 (satu) stel pakain setahun.
2. Kriteria Miskin
PELAKSANAANPROGRAM KEGIATAN
GOVERNMENT
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
SEKTOR SWASTA
SEKTOR LAIN
INSTITUSI &TOMA/TOGA
POLICYREGULATION
FACILITY
ALUR PIKIR (PROSES) PEMBANGUNAN MASYARAKAT
COORDINATING
COORDINATING
COORDINATING
SUPPORT
SUPPORT
SUPPORT
SUPPORT
MASYARAKATBERDAYA
(MAMPU, MAJU &MANDIRI)
ALTERNATIF SOLUSI
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Mencakup: Community Development
(pembangunan masyarakat)Community Based Development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)Community-driven Development
(pembangunan yang digerakkan masyarakat)
?
“Memampukan dan Memandirikan Masyarakat” = PEMBERDAYAAN
1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya
2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap dan kemungkinan tanggapan terhadap upaya pemberdayaan masy. Termasuk kecenderungan atau kemauan untuk melaksanakan rancangan yang dikehendaki
3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk melaksanakan cita-cita yang dikembangkan tersebut setelah dapat diterimanya.
STRATEGI DAN TAHAPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1.Perluasan jangkauan (Expansion Program)
2.Pembinaan (Maintenance Program)
3.Pelembagaan dan pembudayaan
STRATEGI
TAHAPAN
PEMBERDAYAANPEMBERDAYAAN SASARANSASARAN FUNGSIFUNGSI
MasyarakatMasyarakat
KeluargaKeluarga
Pria/Perempuan Pria/Perempuan dan Anakdan Anak
Pasangan Pasangan Suami -IstriSuami -Istri
Kelembagaan Kelembagaan MasyarakatMasyarakat
FASILITASFASILITASII
PENGGERAKPENGGERAKANAN
PENDAMPINGPENDAMPINGANANIndividuIndividu
KERANGKA PROGRAM KERANGKA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKATPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PROVINSIPROVINSI
KOTA/KOTA/KABUPATENKABUPATEN
KECAMATANKECAMATAN
KELURAHANKELURAHAN
Regulator
O
P
E
R
A
T
O
R
ImplementatorProgram
SupervisorKegiatan
Pelaksana Kegiatan
(Eksekutor)
Unit terkait dan LSM Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masyPeduli prog pemb masy
HIRARKI FUNGSI PEMB. HIRARKI FUNGSI PEMB. MASYMASY
Unit terkait dan LSM Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masyPeduli prog pemb masy
Unit terkait dan LSM Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masyPeduli prog pemb masy
Unit terkait dan LSM Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masyPeduli prog pemb masy
Community Community EmpowermentEmpowerment
GovermentGoverment
PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKATDALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
InstitutioInstitutionn & Leader& Leader
PeoplePeople
Reg
ulat
ion,
Pol
icy,
,Fas
cilit
y
Reg
ulat
ion,
Pol
icy,
,Fas
cilit
y
Participation & ResponsibilityParticipation & Responsibility
Regulation,
Regulation,
Policy,,Fascility
Policy,,Fascility
Pemberdayaan masyarakat
PELAYANAN PELAYANAN MASYARAKATMASYARAKAT
GovermentGoverment
PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKATPELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN PEMBANGUNANDAN PEMBANGUNAN
PrivatePrivate CommunityCommunity
Reg
ulat
ion,
Pol
icy,
Fasc
ility
Reg
ulat
ion,
Pol
icy,
Fasc
ility
Participation & ResponsibilityParticipation & Responsibility
Regulation, Policy,Fascility
Regulation, Policy,Fascility
Movement
Partnership
Empowerment
Community DevelopmentCommunity Development