evaluasi untuk sistem peresapan pembuangan

12
  SNI SNI 19-6466-2000 Standar Nasion al Indonesia Tata cara evaluasi lapangan unt uk sistem peresapan pembuangan air lim bah rumah tangga ICS Badan Standarisasi Nasio nal BSN

Upload: bangunismansyah

Post on 11-Jul-2015

148 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan, Bangun Isman Syah

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 1/12

 

 

SNI

SNI 19-6466-2000

Standar Nasional Indonesia

Tata cara evaluasi lapangan untuksistem peresapan pembuangan

air limbah rumah tangga

ICS Badan Standarisasi Nasional BSN 

Page 2: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 2/12

 

DAFTAR ISI

Daftar isi

1 Ruang lingkup

2 Acuan

3 Kemiringan lahan

4 Pemboran tanah dan evaluasi

5 Evaluasi terhadap perkolaso atau permeabilitas

6 Verifikasi tanah

7 Persyaratan lapangan

LAMPIRAN A : Gambar-gambar

Page 3: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 3/12

 

Tata cara evaluasi lapangan untuksistem peresapan pembuangan air limbah rumah tangga

1 Ruang LingkupTata cara ini mengatur tentang cara evaluasi laoangan untuk sistem peresapan pembuanganlimbah air rumah tangga.

1.1 Evaluasi lapanganEvaluasi lapangan harus termasuk kondisi tanah, kandungan dan permeabilitas, kedalamansampai daerah tanah jenuh. Kedalaman sampai bantuan dasar, kemiringan, posisi laskap,seluruh syarat yang melatarbelakangi dan berpotensi pada banjir. Data pengujian tanahharus mengevaluasi lapisan tanah yang tidak terganggu dan untuk lapisan vertikal, titik tanda(benchmark ) harus ditetapkan. Data evaluasi harus dilaporkan dalam format yang disetujui.Laporan mengenai seluruh pengamatan lapangan harus dibuat dalam 3 hari terhitung sejakpengujian selesai dilakukan.

1.2 Lahan penggantiPada setiap bidang tanah yang telah dikembangkan, daerah yang cocok dan sesuaiberdasarkan pengujian tanah, lokasi sistem dan persyaratan lahan dari peraturan ini, ataulahan cadangan harus ditetapkan. Apabila data uji pemboran di daerah lahan cadangansistem sama dengan data di daerah yang diusulkan, pengujian perkolasi tidak diperlukan.

1.3 Kondisi lapangan yang tidak memenuhi syaratBila kondisi lahan tidak diijinkan sebagai lahan cadangan sesuai dengan peraturan ini dansistem cadangan lain akan digunakan, maka sistem tersebut dengan butir 105 padaInternational Private Sewage Disposal Code – 1995 .

1.4 Lahan yang tidak tergangguLahan cadangan tidak boleh terganggu perkembangannya, sehingga lahan tersebut menjaditidak cocok. Lahan cadangan tidak boleh digunakan untuk pembangunan gedung, tempatparkir, kolam renang di bawah tanah atau penggunaan lain yang akan berpengaruh padalahan cadangan.

2 AcuanInternational Private Sewage Disposal Code – 1995.

3 Kemiringan Lahan3.1 UmumSistem peresapan secara konvensional tidak boleh ditempatkan pada tanah yangmempunyai kemiringan lebih besar dari 20%. Sistem peresapan tanah secara konvensionalharus ditempatkan minimal 6.096 m dari puncak lahan dengan kemiringan yang lebih besardari 20%, kecuali bila bagian tertinggi lapisan dari lapisan sistem terletak pada atau di bawahbagian bawah dari saluran pembuangan jalan yang bersebelahan. Bila dijumpai syaratkemiringan lahan yang lebih ketat untuk sistem peresapan tanah, selain sistem peresapantanah yang konvensional, persyaratan kemiringan lahan yang lebih ketat pada detail desaindari peraturan ini harus diberlakukan.

4 Pemboran Tanah dan Evaluasi4.1 Pemboran tanah dan deskripsi dari profil tanahPemboran tanah harus dilakukan di setiap lokasi tanpa memperhatikan tipe rencana sistem

pembuangan limbah rumah tangga. Pemboran harus lebih dari 1 m di bawah dasar darisistem yang diusulkan. Pemboran harus dalam ukuran yang sesuai sehingga mendapatkankarakteristik tanah yang penting untuk sistem pembuangan limbah cair di lapangan. Datapemboran harus digunakan untuk mendapatkan tanah yang cocok di lapangan untuk daerah

Page 4: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 4/12

 

peresapan tanah sementara atau tetap dan kedalaman dari lapisan tanah keras. Pemboranharus dilakukan sebelum Uji Perkolasi untuk mendapatkan apakah tanah tersebut cocok danaman untuk diuji perkolasi dan, bila cocok, pada kedalaman berapa uji perkolasi tersebutharus dilakukan. Penggunaan bor mesin untuk pemboran tanah dilarang. Pemboran tanah

harus dilakukan dan dilaporkan sesuai dengan butir 4.1.1 sampai butir 4.1.5. Lokasi tertentutidak menggunakan backhoe , pemboran harus dilakukan dengan bor tangan.(Rujukan ASTM D 1452 – 90).

4.1.1 JumlahMinimum harus dilakukan 3 pemboran untuk setiap tempat penyerapan tanah. Bila perlulebih banyak pemboran tanah dibuat untuk ketelitian dari evaluasi lapangan. Pemboranharus dilakukan sampai kedalaman sekurang-kurangnya 1 m di bawah kedalaman sistemyang diusulkan. Pengecualian : Pada lahan baru, persyaratan dari enam pemboran (tigauntuk lahan terpilih dan tiga untuk lahan cadangan) dapat dikurangi menjadi lima bila lahanterpilih dan lahan cadangan berdampingan dimana sebuah pemboran harus dibuat di setiapujung luar daerah yang berdampingan tersebut dan pemboran kelima dibuat antara daerah

sistem (lihat Gambar B-1, Lampiran B).

4.1.2 LokasiSetiap lokasi lubang bor harus dengan teliti ditempatkan dan dihubungkan dengan elevasivertikal dan horizontal dari titik acuan. Laporan tentang lokasi pemboran harus digambardengan skala atau mempunyai ukuran horizontal yang jelas uang menunjukkan antara titikpemboran dan titik acuan horizontal.

4.1.3 Deskripsi tanahDeskripsi dari profil tanah harus dicatat untuk setiap pemboran. Ketebalan dari setiapperbedaan lapisan tanah yang didapat (dalam mm) harus dicantumkan. Setiap lapisan tanahharus dibedakan berdasarkan warna, tekstur, butiran tanah atau lapisan tanah keras.

Kedalaman harus diukur dari permukaan tanah.

4.1.4 Butiran tanahDaerah peresapan tanah secara tetap atau musiman harus diperkirakan pada daerahtertinggi dari butiran tanah. Petugas berwenang harus menentukan deskripsi yang rinci daributiran tanah pada tepi lapangan. Bongkahan, ukuran, kejelasan dan warna dari butirantanah harus dijelaskan dari hal berikut:

Bongkahan disebutkan:

“sedikit” bila warna butiran mencakup kurang dari 2% dari permukaan yang terlihat.“biasa” bila warna butiran mencakup 2 sampai 20% dari permukaan yang terlihat.“banyak” bila warna butiran mencakup lebih dari 20% dari permukaan yang terlihat.Ukuran merujuk pada panjang dari butiran diukur sepanjang dimensi terpanjang dan dibagisebagai:“halus” bila butiran kurang dari 5 mm.“sedang” bila butiran dari 5 mm sampai 15 mm.“kasar” bila butiran lebih besar dari 15 mm.

Kejelasan mengacu pada perbedaan warna antara butiran tanah dan warna latar belakangdari tanah dan ditentukan sebagai:“lemah” bila butirannya nyata tetapi terlihat dengan alat pembesar.“tenang” bila butiran dapat terlihat baik tetapi tidak terlalu menarik perhatian.

“bagus” bila butiran nyata dan menyolok. Warna-warna dari berbagai butiran tersebut harusterlihat.

Page 5: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 5/12

 

4.1.5 Pengamatan terhadap air tanahKedalaman dari air tanah, bila ada, harus dilaporkan. Pengamatan terhadap air tanah harusdilaporkan sampai dimana air tanah terlihat pada lubang bor tanah atau ketinggian tertinggidari dinding samping muka air tanah terhadap Pemboran. Pengukuran harus dibuat dari

permukaan tanah. Tanah yang berada di atas permukaan air pada lubang bor harusdiperiksa terhadap keberadaan butiran.

4.2 Pola warna tidak menandakan kejenuhan tanahKondisi tanah berikut harus dilaporkan, tetapi tidak harus diartikan sebagai pola warnasehubungan dengan kebasahan atau kejenuhan. Profil tanah dengan perubahan teksturyang tiba-tiba dengan tekstur tanah yang halus mengambang lebih dari 1,20 m dari tanahtidak berbutir, lempung-pasiran atau tanah kasar dapat mempunyai daerah butiran untukbahan bertekstur halus. Bila daerah butiran kurang dari 0,30 m tebalnya dan terletaklangsung di atas perubahan tekstur, sistem peresapan tanah harus dibuat di daerahlempung-pasiran atau bahan kasar di bawah lapisan butiran. Lahan dapat disebut tidaksesuai bila sejumlah butiran tanah timbul antara bahan pasiran. Petugas berwenang harus

mempertimbangkan beberapa tanah lumpur pasiran kasar dimasukkan sebagai bahan kasar.

4.2.1 Pola warna tanah lainnyaTimbulnya butiran tanah tidak berhubungan dengan daerah jenuh tanah yang tetap ataupunmusiman. Contoh dari kondisi tanah tersbentuk tidak terbatas pada masing-masing kejadianbahwa butiran tanah terbentuk dan bahan galian glacial yang tidak sering terkena pengaruhcuaca atau bahan galian glacial yang secara alamiah berwarna abu-abu, termasuk berbagaibahan penguat dalam beberapa tingkat penyebarannya; endapan kapur dalam profil terbagidari calcareous tinggi sebagai bahan induk; endapan lumpur terselubung berwarna terangdalam permukaan tanah keras; dan butiran tanah biasanya berorientasi vertikal sepanjangsaluran akar tua atau busuk dengan noda gelap organik yang biasanya muncul di pusatdaerah butiran tanah.

4.2.2 Laporan khususPetugas yang mengevaluasi lapangan harus melaporkan setiap kondisi butiran tanah.Pengamatan terhadap butiran tanah yang tidak berhubungan dengan kejenuhan tanah harusdilaporkan. Bila diminta, petugas berwenang harus membuat penjelasan tentang kesesuaiandari lapangan.

4.3 Lapisan tanah kerasKedalaman lapisan tanah keras, kecuali batuan pasir, harus ditentukan pada kedalamanpemboran tanah bila lebih besar dan 50% bahan terpengaruh cuaca setempatterkonsolidasi. Lapisan tanah keras dan batuan pasir harus ditentukan bila timbulpeningkatan tahanan terhadap penetrasi daun pisau.

4.4 Endapan alluvial dan colluvialSistem peresapan di bawah permukaan tanah tidak boleh ditempatkan pada endapanalluvial atau colluvial yang dangkal, karena akan memperpanjang waktu penjenuhan ataukemungkinan banjir.

5 Evaluasi terhadap Perkolaso atau Permeabilitas5.1 UmumPermeabilitas tanah pada sistern peresapan yang diusulkan harus ditentukan dengan ujiperkolasi atau evaluasi terhadap permeabilitas.

5.2 Uji perkolasi dan prosedurnyaSekurangnya tiga uji perkolasi untuk setiap daerah sistem harus dilakukan. Lubang harusditempatkan merata di lokasi dan bagian bawah dan kedalaman sistem penyerapan yangdiusulkan (Rujukan SNI 03-2411-1991).

Page 6: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 6/12

 

5.2.1 Lubang uji perkolasiLubang uji harus digali atau dibor. Lubang uji harus rnempunyai ukuran 0,10 m x 0,20 m.Bagian bawah dan tepi lubang harus digores dengan alat berujung tajam untukmemperlihatkan tanah asli. Semua bahan bebas harus dibuang dan lubang, dan bagian

bawah harus ditutup dengan kerikil atau pasir kasar setebal 0,05 m.

5.2.2 Prosedur uji, tanah pasiranLubang harus diisi dengan air bersih setinggi minimum 0,30 m dan bagian bawah lubanguntuk pengujian pada tanah pasiran. Waktu yang diperlukan oleh sejumlah air tersebut untukmeresap harus dicatat, dan prosedur ini harus diulang bila air pada saat dituang ke lubangmeresap dalam 10 menit atau kurang. Prosedur dan pengujian adalah sebagai berikut : Airharus ditarnbah terus sampai pada ketinggian 0,15 m di atas kerikil atau pasir kasar. Olehsebab itu, dari titik rujukan yang tetap, ketinggian air harus diukur setiap selang waktu 10menit selama 1 jam. Bila 0,15 m air meresap dalam waktu kurang dan 10 menit, selangwaktu yang lebih pendek antara pengukuran dapat dilakukan, tetapi dalam kasus inikedalaman air harus melampaui 0,15 m. Bila 0,15 m air meresap dalam waktu kurang dan 2

menit, pengujian harus dihentikan dan nilai yang kurang dari 3 menit per 25,4 mm harusdilaporkan. Tinggi akhir dari air yang dituangkan harus digunakan untuk menghitung nilaiperkolasi. Tanah yang tidak memenuhi persyaratan di atas harus diuji sesuai denganpersyaratan pada butir 4.2.3.

5.2.3 Prosedur uji, tanah lainnyaLubang harus disi air bersih, dan minimum air setinggi 0,30 m dan bagian bawah lubangharus dipelihara selama selang waktu 4 jam dengan pengisian kembali bila diperlukan ataudengan menggunakan siphon otomatis. Air yang tersisa di dalam lubang jangan dibuang.Selanjutnya tanah akan mengembang tidak kurang dari 16 jam dan tidak lebih dan 30 jam.Segera setelah selang waktu pengembangan tanah, pengukuran untuk mendapatkan nilaiperkolasi harus dilakukan sebagai berikut:

Setiap tanah yang jatuh ke dalam lubang harus dibuang, dan ketinggian air agar dijagasetinggi 0,15 m di atas kerikil atau pasir kasar.Dan titik rujukan tetap mi, ketinggian air harus diukur setiap selang waktu 30 menit selama 4  jam, kecuali bila terdapat variasi dua penurunan muka air yang lebih besar dan 1,59 mm.Sekurangnya tiga penurunan muka air harus diamati dan dilaporkan. Bila hampir kosong,lubang harus diisi kembali dengan air bersih sampai mencapai ketinggian tidak lebih dan 15m di atas kerikil atau pasir kasar. Pengaturan ketinggian muka air tidak boleh dilakukanselama waktu ketiga pengukuran kecuali pada batas pengukuran terakhir dan penurunanmuka air. Bila untuk 0,15 m air meresap kurang dan 30 menit, selang waktu antarapengukuran harus 10 menit dan pengujian berjalan dalam 1 jam. Ketinggian air tidak bolehmelebihi 0,127 m setiap saat selama perioda pengukuran. Penurunan yang terjadi selamaperioda pengukuran akhir harus dipakai untuk menghitung nilai perkolasi.

5.2.4 Prosedur uji, tanah lainnyaAlat uji perkolasi secara mekanis harus dan tipe yang disetujui.

5.3 Evaluasi terhadap permeabilitasTanah harus dievaluasi untuk perkiraan perkolasi berdasarkan dan struktur dan teksturnyasehubungan dengan cara evaluasi tanah yang baku. Pemboran harus dilakukan sesuaidengan persyaratan butir 5.2 tentang cara evaluasi tanah.

6 Verifikasi Tanah

6.1 VerifikasiBila diperlukan oleh petugas, kedalaman sampai butiran tanah, kedalaman sampai muka airtanah tinggi, tekstur tanah, kedalaman sampai tanah keras, dan kemiringan tanah harusdisetujui oleh petugas. Petugas harus menetapkan, ukuran galian yang harus disediakan

Page 7: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 7/12

 

untuk pengesahan data pemboran tanah. Hasil dan uji perkolasi atau evaluasi terhadappermeabilitas harus menjadi bagian terpenting dari pengesahan petugas. Juga harusditetapkan bahwa uji perkoIasi dilakukan dibawah pengawasan. Bila kondisi tanah asli telahberubah dengan penimbunan atau metode lain yang digunakan untuk memperbaiki daerah

basah, petugas harus mengadakan pengamatan terhadap tingkat muka air tinggi di bawahkondisi jenuh air. Peta tanah yang rinci, atau informasi lain yang perlu, harus digunakanuntuk mendapatkan perkiraan nilai perkolasi dan karakteristik tanah lainnya.

6.2 Monitoring terhadap muka air tanahPemilik tanah atau Pengembang harus berupaya mengadakan dokumentasi bahwa butirantanah atau pola warna tanah lainnya pada lahan tertentu bukan merupakan indikasi darikondisi tanah jenuh musiman karena tingginya permukaan air tanah. Dokumentasi harusdibuat dengan melakukan pengamatan langsung terhadap muka air tanah. Monitoring harussesuai dengan prosedur yang tertulis pada butir 6.2.1 sampai butir 6.2.6.

6.2.1 Presipitasi

Monitoring harus dilakukan pada suatu waktu dalam tahun dirnana timbul muka air tanahyang maksimum. Untuk mengetahui pada musim biasa dimana lapangan rnempunyai mukaair tanah setempat, untuk daerah tanah berpasir yang luas, fluktuasi selama sikius beberapaharus disertakan. Pada kasus demikian, data yang didapat dan BMG ( Badan Meteorologidan Geofisika) harus digunakan untuk menentukan bila muka air tanah setempat sama ataumendekati permukaan normal dan muka air tanah.

6.2.2 Saluran air buatanDaerah yang dimonitor harus diperiksa terhadap saluran air dan selokan terbuka yang dapatmengakibatkan tingginya muka air tanah asli. Bila faktor-faktor di atas dimasukkan, informasidari lokasi, rancangan, pertanggungjawaban terhadap pemilikan dan pemeliharaan salurantersebut harus ditetapkan. Dokumentasi harus disediakan untuk mernperlihatkan bahwa

  jaringan saluran mempunyai lubang pengeluaran yang baik dan selalu terpelihara. Arealyang dipengaruhi oleh saluran pertanian tidak cocok untuk pemasangan sistem.

6.2.3 ProsedurPemilik atau agen dan pemilik hanis memberitahukan pada petugas berwenang secaratertulis tentang kesungguhannya untuk memonitor. Biasanya petugas tersebut akanrnemeriksa hasil monitoring di lapangan sekurangnya satu kali selama waktu dimana kondisitanah jenuh diharapkan. Sekurangnya tiga buah surnur hrus dimonitor di lapangan untuksistem yang diusulkan dan lahan cadangannya. Biasanya petugas berwenang mensyaratkanlebih dari tiga tenpat monitoring, dan petugas pengevaluasi lapangan harus memberikannasihatnya secara tertulis.

6.2.4 Monitoring terhadap rancangan sumurSekurangnya dua buah sumur harus dibuat dengan kedalaman minimum 1,80 m di bawahpermukaan tanah dan minimum 1,00 m di bawah kedalaman sistem yang dirancang. Olehkarena itu, bila lapisan tanah butiran melebihi lapisan permeabel bukan-butiran, sekurangnyasebuah sumur harus dibuat diantara lapisan butiran. Monitoring pada kedalaman yang lebihharus disyaratkan, sehubungan dengan kondisi lapangan. Petugas evaluasi lapangan harusmenentukan kedalaman dari setiap sumur monitor di setiap daerah tertentu. Semuakedalaman tersebut harus mendapat persetujuan. Sumur monitor adalah pipa pejal yangdipasang di dalam lubang bor. Ukuran pipa minimum adalah 25 mm dan maksimum 102mm. Lubang bor harus minimum 102 mm dan maksimurn 203 mm lebih besar dari pipa (lihatGambar B-3, Lampiran B)

Page 8: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 8/12

 

6.2.5 PengamatanPengamatan pertama harus dilakukan pada atau sebelum hari penggunaan. Pengamatanharus dilakukan setiap 7 hari atau kurang sampai dengan tanggal penggunaan atau sampailahan ditentukan tidak cocok, tergantung mana yang timbul terlebih dahulu. Bila air yang

diamati berada pada kedalaman kriitis, pengamatan harus dilakukan dan lahan harusdianggap sudah tidak cocok. Bila air tidak berada pada kedalaman kritis pada pengamatankedua, pengamatan harus dilanjutkan sampai hari penggunaan. Bila untuk keduapengamatan yang terpisah 7 hari menunjukkan adanya air di atas kedalaman kritis, lahandianggap tidak cocok, dan petugas berwenang harus diberi tahu secara tertulis. Bila curah

hujan mencapai ≥ ½° (12,7 mm) selama 24 jam, monitoring pengamatan lapangan harusdilakukan lebih sering pada selang waktu yang lebih singkat.

6.2.6 Data laporanBila pemantauan menunjukkan kondisi tanah yang jenuh, data berikut harus disampaikansecara tertulis:- lokasi peresapan

- elevasi sumur- deskripsi profil tanah- susunan lapisan tanah dan hasil pemetaan (jika ada)- kedalaman air yang diamati- data presipitasi (curah hujan) setempat harian selama pemantauan.

Bila hasil pemantauan menunjukkan bahwa lahan tersebut cocok, data berikut harusdisampaikan secara tertulis:- lokasi dan kedalaman lubang uji- elevasi permukaan sumur- deskripsi profil tanah- susunan lapisan tanah dan hasil pemetaan (jika ada)

- kedalaman air yang diamati- data presipitasi (curah hujan) setempat harian selama pernantauan.

Permintaan untuk pemasangan sistem peresapan tanah harus dibuat sesuai dengan butir106. pada International Private Sewage Disposal Code — 1995, mengenai perijinan untukadministrasi.

7 Persyaratan Lapangan7.1 Lokasi lapisan peresapan tanahKemiringan permukaan dari setiap sistem peresapan tanah harus ditempatkan/diletakkanpada titik yang lebih rendah daripada kemiringan perrnukaan setiap permukaan sumur yangberdekatan, atau tempat penampungan air yang ada, atau yang bersebelahan. Biladimungkinkan, lokasi harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga drainase air permukaandari lokasi tidak langsung mengalir ke sumur atau reservoir. Sistem peresapan tanah harusditempatkan pada jarak horizontal minimum dan berbagai elemen yang tercantum padaTabel 6.1. Sistem pembuangan limbah rurnah tangga di daerah yang dipadatkan, sepertitempat parkir atau jalan, dilarang. Air permukaan harus dialirkan keluar dan lokasi peresapanTanah yang ada atau dan lahan yang bersebelahan.

Page 9: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 9/12

 

Tabel 6.1Jarak horizontal minimum bagi sistem peresapan tanah

ElemenJarak horizontal minimum

(m)Tangki air 15,24Bangunan hunian, di bawah tingkat fonasi 7,62Bangunan hunian, pada tingkat lantai 4,58Danau, muka air tinggi 15,25Garis lot (lot line ) 1,52Reservoir/bak penampung air 15,24Selokan jalan 3,05Mata air 30,48Hulu sungai 15,24Kolam renang 4,58Bangunan bukan hunian 15,24Pipa utama 15,24

Pelayanan air 3,05Sumur air 15,24

7.2 Muka air tanah, permukaan keras atau peresapan tanah secara perlahanJarak minimum antara sistem resapan dengan tinggi muka air tanah atau lapisan batuanadalah 1,00 m. Tanah dengan kecepatan perkolasi 60 menit/25 mm atau lebih harusmempunyai kedalaman sistem peresapan minimal 1,00 m di bawah sistem peresapan yangdiinginkan. Sistem peresapan tanah konvensionil mempunyai jarak 1,40 m dan permukaantanah asli.

7.3 Kecepatan perkolasi untuk tipe parit atau bidangSistem peresapan bawah tanah tipe parit atau bidang, tidak harus dipasang bila tidak

satupun dari 3 pengujian mempunyai nilai kecapatan perkolasi lebih rendah dari 60 menit/25mm. Nilai perkolasi yang lebih rendah harus digunakan untuk menentukan luas bidangperesapan.

7.4 Kecepatan perkolasi untuk tipe lubang rembesanUji perkolasi dilaksanakan pada masing-masing rembesan mendatar di bawah pipa inletuntuk lubang rembesan. Untuk lapisan tanah yang mempunyai perkolasi lebih rendah dari 30menit/25 mm, tidak dimasukkan ke dalam perhitungan daerah resapan. Kecepatan perkolasiterendah, harus digunakan dalam menentukan daerah resapan.

7.5 Peta tanah

Bila sebidang tanah rnempunyai banyak penghambat buangan cairan setempat, peta tanahdapat digunakan sebagai data penunjang dasar penolakan untuk pembangunan sistem.Meskipun demikian, dengan alasan yang kuat, pemilik tanah masih diperbolehkanmenggunakan lahan tersebut untuk lokasi pembuangan limbah cair setempat.

7.6 Daerah peresapanSistem peresapan tanah tidak boleh dipasang/dibuat, kecuali setelah menerima persetujuansecara tertulis.

7.6.1 Penentuan daerah resapanPersetujuan dan penentuan daerah resapan konvensionil dan sistem, harus berdasarkanalasan yang berhubungan dengan persyaratan.

7.6.2 Tanah kerasSuatu lokasi dengan kedalaman lapisan tanah keras 1,4 m tetapi kurang dari 0,76 m di atastanah batuan, bila tekstur tanah aslinya adalah pasir, lahan harus ditimbun dengan tanah asli

Page 10: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 10/12

 

tersebut atau dengan agregat kasar untuk mengatasi kendala lahan tersebut. Material bahantimbunan tidak boleh mempunyai tekstur yang lebih halus dari tanah aslinya.

7.6.3 Air tanah tinggi

Lokasi dengan ketinggian muka air tanah < 1,4 m, dengan tekstur tanah aslinya adalah pasiratau pasir lanauan, diijinkan ditimbun sesuai dengan persyaratan butir 6.6.1 atau butir 6.6.2.

7.6.4 Tanah asliLokasi yang mempunyai tekstur tanah yang lebih halus dari pasir, tidak boleh digunakanuntuk sistem penyerapan.

7.6.5 PemantauanLokasi yang mernpunyai tinggi muka air tanah 0,9 m atau kurang, harus dikupas lapisantanah bagian atasnya, serta harus dipantau batas tinggi muka air tanahnya sesuai denganpersyaratan butir 5.2.

7.6.6 Pemeriksaan penyerapanPenempatan bahan resapan harus diperiksa oleh petugas yang berwenang.

7.6.7 Persyaratan desainDaerah resapan harus cukup luas untuk menampung sistem saluran yang dangkal dan lahancadangan pengganti sistem. Areal lokasi untuk penyerapan harus ditentukan berdasarkannilai percepatan perkolasi tanah asli dan penggunaan bangunan. Bila beberapa bagian darisistem saluran atau lahan pengganti berada pada resapan, peresapan harus ditambah 6,10m di luar semua sisi kedua sistem tersebut sebelum kemiringan tanah/slope dibentuk.Pemboran tanah untuk uji perkolasi untuk menentukan tekstur tanah dan kedalaman mukaair tanah atau lapisan tanah keras, harus dilakukan sebelum penempatan/penimbunanbahan resapan.

Vegetasi dan lapisan tanah atas harus dibuang/dikupas sebelum penempatan/penimbunanbahan resapan. Kemiringan pada ujung daerah resapan harus mempunyai perbandinganhorizontal terhadap vertikal rnaksimurn 3 : 1, dengan jarak pemisah 6,10 m untuk daerahpemeliharaan.

7.7 Kemiringan yang digunakanLahan dengan kerniringan yang melebihi syarat kemiringan pada butir 3.1 tidak digunakan,kecuali permukaan tanahnya ditata dan dibentuk ulang sesuai dengan ketentuan pada butir7.7.1 sampai butir 7.7.3.

7.7.1 Penyelidikan lokasiHasil penelitian tanah harus memperlihatkan lahan kedalaman tanah yang cukup yangsesuai untuk persyaratan tanah di atas lapisan tanah keras dan muka air tanah sesudahperubahan kemiringan. Evaluasi lokasi yang lengkap harus dikemukakan setelah perubahankemiringan dibentuk.

7.7.2 Penempatan sistemSistem peresapan tanah harus dibuat di daerah galian padat dan daerah yang sudahdirubah, tidak boleh di daerah timbunan. Daerah resapan pada lokasi yang dirubah diijinkandibuat pada jarak 3,60 m dari puncak kemiringan kritis dan tersedia jarak 1,80 m dengantanah asli antara ujung lahan sistem dengan sisi bawah kemiringan yang telah dirubah.

7.7.3 Pengaman lokasi

Semua kemiringan lahan yang telah dirubah harus disesuaikan sedemikian rupa, sehinggadrainase air permukaan dapat mengalir keluar dan lokasi. Semua Areal yang dirubah harusditanami dengan rumput dan dibuat terasering untuk mengendalikan erosi (lihat Gambar A-1,Lampiran A).

Page 11: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 11/12

 

Lampiran A

Gambar-gambar

Gambar A-1Contoh rencana perubahan kemiringan lahan

Page 12: Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan

5/11/2018 Evaluasi Untuk Sistem Peresapan Pembuangan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-untuk-sistem-peresapan-pembuangan 12/12

 

 

Gambar A-2Contoh lokasi pemboran tanah untuk dua area peresapan yang berdekatan

Gambar A-3Sumur monitor untuk rancangan sumur