evaluasi program gizi pada bayi dan balita
TRANSCRIPT
EVALUASI PROGRAM GIZI PADA BAYI DAN BALITA PUSKESMAS KELURAHAN SUNGAI BAMBU PERIODE FEBRUARI 2011 APRIL 2011Adisti W. Adityaputri 2009 061 056
Pendahuluan Deklarasi World Food Summit 1996 J Milenium Development Goals (MDGs): pada tahun 2015 setiap negara menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuh dari kondisi 1990 Indonesia: 17,9% balita gizi kurang DKI Jakarta: 11,3% gizi buruk dan gizi kurang (Riskesdas 2010) UU no 36/2009 tentang Kesehatan, Bab VIII tentang Gizi, pasal 142: kelompok rawan yang menjadi prioritas upaya perbaikan gizi adalah bayi dan balita, remaja perempuan, serta ibu hamil dan menyusui. Periode dua tahun pertama kehidupan: pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
TujuanTujuan Umum Meningkatkan intelektualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Tujuan khusus Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai gizi yang baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan bermutu untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga
Kerangka EvaluasiKerangka Teoritis4) LINGKUNGAN
1MASUKAN
2) PROSES
3) KELUARAN
5) DAMPAK
6) UMPAN BALIK
Kerangka PikirMencari data mengenai dampak dan membandingkan dengan target
Mencari data kegiatan program dan membandingkan dengan target
Mencari data primer dan sekunder lalu membandingkan dengan target
Menyusun prioritas masalah
Menyimpulkan penyebab masalah utama
Memberikan saran yang mampu laksana
Analisa SituasiData Umum (1)
Analisa SituasiData Umum (2) Dari 9.220 KK, terdapat: 255 KK PKH (Program Keluarga Harapan) 671 KK Gakin Fasilitas-fasilitas kesehatan lain selain Puskesmas Sungai Bambu: 1 RS swasta 5 Balai Pengobatan swasta 2 Rumah Bersalin swasta 12 Dokter Praktek swasta 5 Bidan Praktek swasta 5 tempat pengobatan tradisional 1 tempat akupuntur 4 Apotik Terdapat 17 posyandu yang tersebar di 10 RW dengan 139 kader aktif.
Analisa SituasiData Primer
Analisa SituasiData Sekunder
Analisa Situasi - Data Khusus (1)
Analisa Situasi - Data Khusus (2)
Analisa Situasi - Data Khusus (3)
Analisa Situasi - Data Khusus (4)
Analisa Situasi - Data Khusus (5)
Analisa Situasi - Data Khusus (6)
Rumusan Masalah
PembahasanPada variabel keluaran ditemui beberapa masalah: Cakupan vitamin A 2x / tahun kurang dari 90 %, yaitu 85,26 % Bayi yang mendapat ASI eksklusif kurang dari 80 %, yaitu 59,62 %
Pembahasan Prioritas Masalah
Pembahasan Penyebab MasalahMenurut Masukan: Tidak adanya jadwal penyuluhan Kurangnya alat bantu promosi seperti brosur dan leaflet Menurut Proses: Promosi kesehatan berupa penyuluhan tentang ASI eksklusif tidak dilakukan secara rutin dan terjadwal dengan tetap Yang hadir dalam proses promosi kesehatan bukan ibu melainkan anggota keluarga lain (nenek/ saudaranya)
Pohon MasalahMotivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif kurang
Cakupan ASI eksklusif < 80%
Ibu tidak tahu cara mengatasi masalah dalam pemberian ASI eksklusif
Ibu tidak mengetahui pentingnya ASI eksklusif
Ibu mengira ASI saja tidak mencukupi
ibu bekerja
Puting susu luka
ASI sedikit/sulit keluar
Tidak tahu cara menyimpan ASI
Tidak tahu cara mengatasinya
Kurang informasi
Kurangnya penyuluhan yang teratur/terjadwal
Kurangnya media sosialisasi mengenai ASI eksklusif
Tidak setiap RW mempunyai KP-Ibu
KesimpulanDari data evaluasi kinerja perbaikan gizi balita Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Februari April 2011: masalah ASI ekslusif yang tidak mencapai angka 80% masalah kurangnya cakupan vitamn A 2x dalam setahun Penyebab kurangnya cakupan pemberian ASI eksklusif: kurangnya informasi yang diberikan kurang terjadwalnya pertemuan yang dapat menjadi media komunikasi ibu dengan tenaga kesehatan kurangnya media untuk sosialisasi
Saran Melakukan penyuluhan mengenai ASI eksklusif secara rutin, dengan jadwal yang tetap dan materi yang menarik serta mudah dimengerti Membuat media informasi yang menarik dan mudah dimengerti Pembentukan fasilitas pendukung seperti KP-Ibu di setiap RW. Bekerjasama dengan pihak terkait, misalnya mahasiswa fakultas kedokteran dan tenaga kesehatan lain di Puskesmas dalam hal mengadakan upaya perbaikan gizi
TERIMA KASIH