evaluasi kinerja guru bersertifikasi pendidik …/evaluasi...perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
EVALUASI KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK
DITINJAU DARI STANDAR KOMPETENSI GURU
(Studi Kasus Di SMK Murni 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012)
SKRIPSI
Oleh: HERLIN EKA MARDANI
K7408220
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
EVALUASI KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK
DITINJAU DARI STANDAR KOMPETENSI GURU
(Studi Kasus Di SMK Murni 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012)
Oleh:
HERLIN EKA MARDANI K7408220
Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
ABSTRAK
Herlin Eka Mardani. K7408220. EVALUASI KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK DITINJAU DARI STANDAR KOMPETENSI GURU (Studi Kasus di SMK Murni 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta, Mei 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta ditinjau dari standar kompetensi guru yang terdiri dari kompetensi paedagogik, sosial, kepribadian dan profesional.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, untuk pengumpulan data digunakan teknik sampling (purposive sampling). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta dapat dikatakan cukup baik. Hal ini meliputi: (1) Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta ditinjau dari kompetensi paedagogik dinilai sudah baik, semua guru mampu menguasai indikator penilaian kinerja kompetensi paedagogik. Dalam penguasaan kelas guru melakukan pendekatan-pendekatan kepada masing-masing peserta didikn untuk menggali potensi yang dimiliki peserta didiknya. (2) Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta ditinjau dari kompetensi sosial sudah baik, hal ini terlihat dari semua guru bersertifikasi pendidik memiliki jiwa sosial yang baik, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Semua guru bersertifikasi pendidik juga mampu menjalin kerjasama baik secara individual maupun kelompok. (3) Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta ditinjau dari kompetensi kepribadian sudah sesuai dengan indikator penilaian kompetensi kepribadian. Semua guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta terlihat sebagai guru yang arif dan berwibawa. Selain itu, sikap guru yang mulia dapat menjadi teladan bagi peserta didik. (4) Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta ditinjau dari kompetensi profesional dinilai sudah baik dan sesuai dengan indikator kompetensi profesional guru. Hal ini terlihat dari latar belakang pendidikan yang dimiliki para guru dan kemampuan guru dalam penguasaan landasan pendidikan serta penguasaan bahan pengajaran. Hal-hal yang masih menjadi hambatan guru dalam mengoptimalkan tugasnya adalah guru masih kesulitan dalam pemilihan dan pengembangan kurikulum/silabus yang sesuai dengan kondisi peserta didik di SMK Murni 2 Surakarta serta fasilitas sekolah yang kurang memadai dalam hal pemanfaatan teknologi. Kata Kunci: Evaluasi kinerja, guru bersertifikasi pendidik, standar kompetensi guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
ABSTRACT
Herlin Eka Mardani. K7408220. EVALUATION OF CERTIFIED TEACHER PERFORMANCE IN TERM OF TEACHER COMPETENCE STANDARD (Case Studies In SMK Murni 2 Surakarta Year 2011/2012). Research. Surakarta : Faculty of Education and Paedagogy. University of Sebelas Maret Surakarta. May 2012.
The purpose of this study is to determine how the performance of teachers certified in SMK Murni 2 Surakarta in terms of teacher competency standards of competence paedagogic, social, personal and professional.
The type of this research was descriptive qualitative, data collection techniques used for sampling (purposive sampling). Data collection methods used were interviews, observation and questionnaires. Data analysis techniques used in this study were data collection, data reduction, presentation of data and drawing conclusions or verification.
Based on the research results it can be concluded that generally the performance of certified teachers in SMK Murni 2 Surakarta can be said to be good. These include: (1) Performance of certified teachers in SMK Murni 2 Surakarta terms of paedagogic competence is good, all teachers are able to master the competencies of performance assessment indicators paedagogic. In the control of the classroom teachers do approaches to each students to explore the potential of students. (2) Performance of certified teachers in SMK Murni 2 Surakarta in terms of social competence is good, it is seen from all certified teacher educators have a good social life, both within school and outside the school environment. Certified teachers are also able to cooperate, either individually or in groups. (3) Performance of certified teachers in SMK Murni 2 Surakarta in terms of personal competence is in suitable with the competence assessment indicators of personality. All certified in SMK Murni 2 Surakarta seen as a solid teacher, wise and authoritative. In addition, the noble attitude of a teacher can be role models for students. (4) Performance of certified teachers in SMK Murni 2 Surakarta in terms of professional competence is considered to be good and suitable with the indicators of professional competence of teachers. This is seen from the educational background of teachers, the ability of teachers in control of educational foundation and mastery of teaching materials. Things are still a constraint to optimize the teachers task that is teachers are still difficulty in the selection and development of curriculum / syllabus that suitable with the conditions of students in SMK Murni 2 Surakarta and inadequate school facilities in the use of technology. Keywords: performance evaluation, educator certified teacher, teacher competency standards.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
MOTTO
Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan
(Surat Al Mujaadilah ayat 11)
Aku adalah seorang guru, dari teladanku orang lain akan belajar
mengenai kebulatan tekad, pengabdian dan kerja keras.
(Kahlil Gibran)
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai sesuatu, begitu
juga untuk mengakhiri.
(Penulis)
Better Late Than Never.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:
Ayah dan Ibuku tercinta (Bapak Sutrisno dan Ibu Sunarsi)
Terimakasih a -nasehat yang selalu diberikan,
terimakasih atas semua yang telah kalian berikan selama ini. Tanpa kalian
aku bukan siapa-siapa di dunia ini.
Adikku tersayang Tomi Dwi Putra
Keluarga Besarku (Keluarga besar Bapak Sastromulyono dan
Keluarga besar Ibu Satinem)
Terima yang telah diberikan.
Sahabat-
Terimakasih atas semangat, kebersamaan dan keceriaan yang telah kalian
berikan selama ini.
Teman-
Terimakasih atas kebersamaannya.
For All In The World...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
KATA PENGANTAR
Segala kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
Pendidik Ditinjau Dari Standar Kompetensi Guru (Studi Kasus di SMK Murni 2
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami
hambatan, tetapi berkat bantuan beberapa pihak, maka hambatan tersebut dapat
diatasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ijin untuk pengadaan penelitian dan penyusunan skripsi.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial atas ijin yang diberikan.
3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku Ketua BKK Akuntansi atas ijin yang
diberikan.
4. Prof. Dr. Siswandari, MStats, selaku Pembimbing I atas ilmu, bimbingan,
semangat, inspirasi dan motivasi yang telah diberikan.
5. Bapak Muhtar, S.Pd., M.Si, selaku Pembimbing II atas ilmu, bimbingan dan
nasehat-nasehat yang telah diberikan.
6. Ibu Elvia Ivada, S.E, M.Si, Ak, selaku Pembimbing Akademik.
7. Tim Penguji Skripsi atas saran, nasehat dan nilai yang telah diberikan.
8. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, atas ilmu dan
pengalaman yang telah diberikan.
9. Drs. Suwitadi Kusumodilogo S.H, M.M, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMK
Murni 2 Surakarta, beserta seluruh staf pengajar yang telah bersedia
memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
10. Ayah dan Ibuku tercinta yang telah membesark
motivasi dan nasehat-nasehat yang selalu diberikan, terimakasih atas semua
yang telah kalian berikan selama ini.
11.
12. ngannya.
13. Sahabat-
terimakasih atas semangat, kebersamaan dan keceriaan yang telah kalian
berikan selama ini.
14. Teman-teman mahasiswa PAK angkatan 2008 kelas B atas kebersamaannya
selama ini.
15. Teman-teman mahasiswa PPL SMK Murni 2 Surakarta atas kebersamaan
yang singkat namun sangat berkesan.
16. Teman-
17. Seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu. Terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak
senantiasa sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia
pendidikan dan pihak-pihak yang membutuhkan. Terimakasih.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................
HALAMAN PENGAJUAN ...........................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................
HALAMAN REVISI .....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
HALAMAN ABSTRAK ...............................................................................
HALAMAN ABSTRACT ........................................................................
HALAMAN MOTTO ....................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
B. Perumusan Masalah ...............................................................
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................
1. Evaluasi Kinerja Guru .........................................................
a. Evaluasi ....................................................................
b. Kinerja ....................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
xiii
xvi
xvii
xviii
1
5
5
6
7
7
7
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
c. Guru .........................................................................
2. Sertifikasi ........................................................................
a. Pengertian Sertifikasi ................................................
b. Manfaat Sertifikasi ......................................................
c. Penyelenggaraan Sertifikasi .........................................
d. Beban Materi Sertifikasi .............................................
e. Mekanisme Penyelenggaraan Sertifikasi ......................
3. Standar Kompetensi Guru ....................................................
B. Penelitian Yang Relevan .........................................................
C. Kerangka Berfikir ..............................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................
C. Data dan Sumber Data .........................................................
D. Teknik Sampling .................................................................
E. Pengumpulan Data ...............................................................
F. Validitas Data ......................................................................
G. Analisis Data ......................................................................
H. Prosedur Penelitian ................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................
1. Lokasi Penelitian ...............................................................
2. Sejarah Berdirinya SMK Murni 2 Surakarta ....................
3. Visi, Misi dan Tujuan SMK Murni 2 Surakarta ................
4. Struktur Organisasi SMK Murni 2 Surakarta .....................
5. Daftar Guru Bersertifikasi SMK Murni 2 Surakarta ............
9
15
15
16
17
17
18
19
25
27
30
31
32
32
33
34
35
37
38
38
38
39
40
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
B. Deskripsi Temuan Penelitian ..............................................
1. Deskripsi Permasalahan Penelitian ......................................
2. Temuan Studi Yang Dikaitkan Dengan Kajian Teori ..........
C. Pembahasan ..........................................................................
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................
B. Implikasi ..............................................................................
C. Saran ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................................
42
42
56
60
62
63
64
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 25
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian ................................. 30
Tabel 3. Daftar Guru Bersertifikasi Pendidik di SMK Murni 2 Surakarta ....... 42
Tabel 4. Matrik Indikator Kompetensi Paedagogik Guru Bersertifikasi........... 43
Tabel 5. Matrik Indikator Kompetensi Sosial Guru Bersertifikasi..................... 47
Tabel 6. Matrik Indikator Kompetensi Kepribadian Guru Bersertifikasi............50
Tabel 7. Matrik Indikator Kompetensi Profesional Guru Bersertifikasi..............53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Kerangka Berfikir Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik ................. 27
Gambar 2. Skema Analisis Interaktif ................................................................. 36
Gambar 3. Struktur Organisasi SMK Murni 2 Surakarta TA 2011/2012........... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Catatan Lapangan dan Pedoman Wawancara .......................... ....... 68
Lampiran 2. Angket Penilaian Guru Oleh Siswa ................................................. 82
Lampiran 3. Foto Dokumentasi ........................................................................... 84
Lampiran 4. Validitas Data .................................................................................. 86
Lampiran 5. Surat Perijinan ................................................................................. 91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan globalisasi, dunia pendidikan saat ini
mengalami berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat,
serta ditantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan
global yang terjadi begitu pesat. Bersamaan dengan itu, bangsa Indonesia sedang
dihadapkan pada fenomena yang sangat dramatis, yakni rendahnya daya saing
sebagai indikator bahwa pendidikan belum mampu menghasilkan sumber daya
manusia (SDM) berkualitas. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3) adalah sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa , bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, dalam tatanan mikro
pendidikan harus mampu menghasilkan SDM berkualitas dan profesional sesuai
dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 3 di atas. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem
pendidikan secara keseluruhan. Guru memegang peran utama dalam
pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di
sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam
kaitannya dengan proses belajar mengajar. Guru merupakan komponen yang
paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang
signifikan tanpa didukung oleh guru yang berkualitas pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikian, pemerintah
melakukan berbagai upaya salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas
guru baik itu melalui penataran dan pelatihan maupun dengan peningkatan strata
pendidikan. Namun, ternyata upaya yang demikian belum sepenuhnya
meningkatkan kualitas guru. Oleh karena itu, dalam rangka usaha pembinaan dan
peningkatan kemampuan guru sebagai tenaga profesional telah diterbitkan suatu
kebijakan pemerintah tentang sertifikasi pendidikan. Sertifikasi merupakan
perwujudan dari UU 14 Tahun 2005 dan PP 19 Tahun 2005 dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu tenaga pendidik di Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan
di Indonesia bukan diakibatkan oleh rendahnya input pendidikan, akan tetapi
diakibatkan oleh proses pendidikan yang tidak maksimal dan rendahnya kualitas
guru.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan aspek utama yang ditentukan adalah kualitas
guru. Untuk itu upaya awal yang dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan
adalah kualitas guru. Kualifikasi pendidikan guru sesuai dengan persyaratan
minimal yang ditentukan oleh syarat-syarat seorang guru yang profesional. Guru
profesional yang dimaksud adalah guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru
yang tahu secara dalam tentang apa yang dikerjakannya, cakap dalam cara
mengajarkannya secara efektif dan efisien, dan guru tersebut berkepribadian
mantap.
Melihat realitas yang ada, keberadaan guru profesional sangat jauh
dari apa yang dicita-citakan. Menjamurnya sekolah-sekolah yang rendah mutunya
memberikan suatu isyarat bahwa guru profesional hanyalah sebuah wacana yang
belum terealisasi secara merata dalam seluruh pendidikan yang ada di Indonesia.
Hal itu menimbulkan suatu keprihatinan yang tidak hanya datang dari kalangan
akademis, akan tetapi orang awam sekalipun ikut mengomentari ketidakberesan
pendidikan dan tenaga pengajar yang ada. Kenyataan tersebut menggugah
kalangan akademis, sehingga mereka membuat perumusan untuk meningkatkan
kualifikasi guru melalui pemberdayaan dan peningkatan profesionalisme guru dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pelatihan sampai dengan inkuiri agar guru memiliki kualifikasi pendidikan
minimal strata satu (S-l).
Isu yang mencuat saat ini yang menjadi permasalahan adalah guru
hanya memahami instruksi tersebut sebagai formalitas untuk memenuhi tuntutan
kebutuhan yang sifatnya administratif. Sehingga kompetensi guru profesional
dalam hal ini tidak menjadi prioritas utama. Dengan pemahaman tersebut,
konstribusi untuk siswa menjadi kurang diperhatikan bahkan terabaikan. Menurut
Profesor Baedhowi dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar UNS
"Realita kompetensi guru pascasertifikasi, yang belum menunjukkan adanya
peningkatan seperti yang diharapkan, seharusnya jangan dianggap sebagai
masalah, tetapi sebagai tantangan bagi guru," ujarnya. Tantangan ini harus
disikapi para guru dengan mengubah cara berpikir bahwa sertifikasi harus dilihat
sebagai upaya untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi mereka, dan bukan
semata-mata untuk memperoleh peningkatan kesejahteraan melalui tunjangan
profesi.(http://nasional.kompas.com/read/2009/11/12/14231050/baedhowi.dikuku
hkan.sebagai.guru.besar.ke118.uns)
Dari hasil survey atau pengamatan yang diperoleh penulis selama
mengikuti kegiatan Program Pengalaman Lapangan di SMK Murni 2 Surakarta,
sekolah ini mempunyai tenaga pengajar yang berjumlah sekitar 50 guru. Dari
jumlah tersebut terdapat 17 guru yang sudah bersertifikasi pendidik. Dari hasil
pengamatan awal dapat diinformasikan bahwa masih ada satu dua guru yang
sudah bersertifikasi pendidik belum memenuhi kriteria standar kompetensi guru
profesional yang meliputi seperti pada buku Mulyasa (2008), seorang guru
bersertifikasi pendidik harus mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses
belajarnya serta bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui
berbagai cara evaluasi. Ini dibuktikan dengan masih adanya guru yang
melaksanakan pembelajaran secara tradisional yaitu guru hanya selalu
memberikan ceramah kepada siswa saat pelajaran tanpa memberikan praktek atau
contoh yang nyata, sehingga pembelajaran terlihat monoton. Padahal guru yang
telah bersertifikasi dituntut untuk lebih mengembangkan pembelajaran yang aktif,
kreatif dan inovatif kepada siswa. Selain itu, masih adanya guru yang sering
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
hanya memberikan tugas kepada siswa sehingga belum memenuhi jam mengajar
efektif sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Masalah lain yang di temukan penulis adalah masih ada guru yang
sudah tersertifikasi, memanfaatkan guru honorer untuk memenuhi tugasnya
tanggung jawabnya sebagai pendidik atau membagi jam mengajar. Sehingga yang
menjadi imbasnya adalah siswa sebagai anak didik tidak mendapatkan hasil
pembelajaran yang maksimal. Padahal siswa ini adalah sasaran pendidikan yang
dibentuk melalui bimbingan, keteladanan, bantuan, latihan, pengetahuan yang
maksimal, kecakapan, ketrampilan, nilai, sikiap yang baik dari seorang guru.
Melihat wacana di atas, sangat terlihat bahwa sertifikasi guru belum
tentu bisa menjadi tolak ukur profesionalisme dasar wacana yang ada di kalangan
masyarakat mengenai masalah sertifikasi terhadap profesionalisme guru atau
sebaliknya, dengan melakukan suatu penelitian. Berdasarkan dugaan peneliti pada
umumnya kondisi yang ada masih terdapat guru yang belum profesional.
Kompetensi guru yang ada di sekolah tersebut belum sepenuhnya memenuhi
kriteria sebagaimana yang diinginkan oleh persyaratan guru profesional. Oleh
karena itu, pemerintah mengadakan program sertifikasi keguruan dengan
mensyaratkan memilih kualifikasi pendidikan minimal S-l sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Guru Profesional itu sendiri harus mempunyai standar
kompetensi yang terdiri dari: (1) kompetensi paedagogik; (2) kompetensi
kepribadian; (3) kompetensi sosial dan (4) kompetensi profesional.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dan pembahasannya dalam bentuk skripsi yang berjudul
EVALUASI KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK DITINJAU
DARI STANDAR KOMPETENSI GURU (Studi Kasus Di SMK Murni 2
Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi paedagogik?
2. Bagaimana kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi sosial?
3. Bagaimana kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi kepribadian?
4. Bagaimana kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi profesional?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitin ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK
Murni 2 Surakarta ditinjau dari kompetensi paedagogik.
2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK
Murni 2 Surakarta ditinjau dari kompetensi sosial.
3. Untuk mengetahui bagaimana kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK
Murni 2 Surakarta ditinjau dari kompetensi kepribadian.
4. Untuk mengetahui bagaimana kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK
Murni 2 Surakarta ditinjau dari kompetensi profesional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan guru mampu meningkatkan kualitas personal dan
profesional sebagai pendidik sesuai dengan standar kompetensi guru
professional.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
pengetahuan tentang sertifikasi dalam dunia pendidikan serta dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi lembaga (instansi) yang terkait
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam meningkatkan
kaderisasi pendidik baik untuk saat ini maupun yang akan datang.
b. Bagi penulis
Dapat menambah dan mendapat informasi baru mengenai pengetahuan
tentang dampak sertifikasi terhadap profesionalisme guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Evaluasi Kinerja Guru
a. Evaluasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi adalah suatu
penilaian dimana penilaian itu ditujukan pada orang yang lebih tinggi atau
yang lebih tahu kepada orang yang lebih rendah, baik itu dari jabatan
strukturnya atau orang yang lebih rendah keahliannya. Menurut Suharsimi
Arikunto (2009: 1) Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa inggris). Kata
tersebut diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan
tujuan memepertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal
dari
3) menyebut evaluasi sebagai usaha untuk
mengetahui ada dan tidaknya perubahan yang terjadi.
Menurut Adijosua, Evaluasi berasal dari kata evaluation yang
artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah . Kata-kata yang
terkandung didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa kegiatan
evaluasi harus dilakukan secara hati-hati, bertanggung jawab, menggunakan
strategi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Evaluasi dilaksanakan untuk
menyediakan informasi tentang baik atau buruknya proses dan hasil kegiatan.
Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada penilaian, sedangkan penilaian
lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang merupakan bagian dari lingkup
tersebut. Pada umumnya evaluasi adalah suatu pemeriksaan terhadap
pelaksanaan suatu program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan
untuk meramalkan, memperhitungkan, dan mengendalikan pelaksanaan
program ke depannya agar jauh lebih baik. Evaluasi lebih bersifat melihat ke
depan dari pada melihat kesalahan-kesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada
upaya peningkatan kesempatan demi keberhasilan program. Dengan demikian
misi dari evaluasi itu adalah perbaikan atau penyempurnaan di masa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
mendatang atas suatu program. (http://andijosua.blogspot.com/2011/06/
pengertian-evaluasi.html)
Dari beberapa pengertian tersebut
Evaluasi adalah pengukuran atau penilaian suatu hasil yang dicapai dari suatu
b. Kinerja
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai
sesuatu yang ingin dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan
seseorang. Banyak batasan yang diberikan para ahli mengenai istilah kinerja,
walaupun berbeda dalam tekanan rumusannya, namun secara prinsip kinerja
adalah mengenai proses pencapaian hasil. Istilah kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Sehingga dapat didefinisikan
bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Mangkunegara (2004: 67) mendefinisikan
kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. (http://id.shvoong.com/social-sciences/education
/2113811-pengertian-kinerja).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disim
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu
maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh
kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta
keinginan untuk ber
Kinerja mempunyai arti penting bagi seorang guru, karena dengan
adanya penilaian kinerja guru, seorang guru dapat berprestasi dan
mengembangkan prestasinya. Pada hakikatnya kinerja guru adalah perilaku
yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu.
Kinerja seorang Guru akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan
cara/kualitas dalam melaksanakan kegiatan/tugas tersebut. Kinerja guru yang
dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional selama
melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah. Untuk mencapai kinerja
maksimal, seorang guru harus berusaha mengembangkan seluruh kompetensi
yang dimilikinya dan juga memanfaatkan serta menciptakan situasi yang ada
di lingkungan sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku.
c. Guru
1) Pengertian Guru
Dalam buku Sudarwan Danim (2010) Guru merupakan pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008
tentang Guru, sebutan guru mencakup: (1) guru itu sendiri, baik guru kelas,
guru bidang studi, maupun guru bimbingan dan konseling atau guru
bimbingan karir; (2) guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah; dan
(3) guru dalam jabatan pengawas.
Dalam buku Mulyasa (2008) peran dan fungsi guru berpengaruh
terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Di antara peran dan fungsi guru
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Sebagai pendidik dan pengajar; bahwa setiap guru harus memiliki
kestabilan emosi, ingin memajukan peserta didik, bersiap realitas, jujur
dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan, terutama inovasi
pendidikan. Untuk mencapai semua itu, guru harus memiliki pengetahuan
yang luas, menguasai berbagai jenis bahan pembelajaran, menguasai teori
dan praktek pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi
pembelajaran.
b) Sebagai anggota masyarakat; bahwa setiap guru harus pandai bergaul
dengan masyarakat. Untuk itu, harus menguasai psikologi sosial, memiliki
pengetahuan tentang hubungan antar manusia, memiliki keterampilan
membina kelompok dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
c) Sebagai pemimpin; bahwa setiap guru adalah pemimpin, yang harus
memiliki kepribadian , menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan
antar manusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek
kegiatan organisasi sekolah.
d) Sebagai administrator; bahwa setiap guru akan dihadapkan pada berbagai
tugas administrasi yang harus dikerjakan di sekolah, sehingga harus
memiliki pribadi yang jujur, teliti, rajin, serta memahami strategi dan
manajemen pendidikan.
e) Sebagai pengelola pembelajaran; bahwa setiap guru harus mampu dan
menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar-
mengajar di dalam maupun di luar kelas.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa: profesi guru merupakan bidang
pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme;
b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan dan akhlak mulia;
c) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas;
d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e) Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan; dan
i) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-
hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Ada berbagai kajian yang menunjukkan peranan guru sangat penting
dalam proses pembelajaran. Dalam buku Mulyasa (2008) kajian dan hasil
penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:
a) Murphy, (1992) menyatakan bahwa keberhasilan pembaharuan sekolah sangat ditentukan oleh gurunya, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan pusat inisiatif pembelajaran. Karena itu, guru harus senantiasa mengembangkan diri secara mandiri serta tidak bergantung pada inisiatif kepala sekolah dan supervisor.
b) Brand dalam Educational Leadership (1993) menyatakan bahwa
kurikulum dan penerapan metode pembelajaran, semuanya bergantung kepada guru. Tanpa penguasaan materi dan strategi pembelajaran, serta tanpa dapat mendorong siswanya untuk belajar bersungguh-sungguh, segala upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
c) Cheng dan Wong, (1996), berdasarkan hasil penelitiannya di Zhejiang, Cina, melaporkan empat karakteristik sekolah dasar yang unggul (berprestasi), yaitu: (1) adanya dukungan pendidikan yang konsisten dari masyarakat, (2) tingginya derajat profesionalisme di kalangan guru, (3) adanya tradisi jaminan kualitas (quality assurance) dari sekolah, dan (4) adanya harapan yang tinggi dari siswa untuk berprestasi.
d) Supriadi (1998:179) mengungkapkan bahwa mutu pendidikan yang dinilai dari prestasi belajar peserta didik sangat ditentukan oleh guru, yaitu 34% pada Negara sedang berkembang, dan 36% pada negara industri.
e) Jalal dan Mustafa, (2001), menyimpulkan bahwa komponen guru sangat mempengaruhi kualitas pengajaran melalui (1) penyediaan waktu lebih banyak pada peserta didik, (2) interaksi dengan peserta didik yang lebih intensif/sering, (3) tingginya tanggungjawab mengajar dari guru. Karena itu, baik buruknya sekolah sangat bergantung pada peran dan fungsi guru.
Sehubungan dengan hasil-hasil penelitian tersebut, sedikitnya terdapat
tujuh indikator yang menunjukkan lemahnya kinerja guru dalam
melaksanakan tugas utamanya mengajar (teaching), yaitu:
a) Rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran
b) Kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas
c) Rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan penelitian tindakan
kelas (classroom action research)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
d) Rendahnya motivasi berprestasi
e) Kurang disiplin
f) Rendahnya komitmen profesi
g) Rendahnya kemampuan manajemen waktu
2) Kompetensi Profesionalitas Guru
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1,
Ayat 10, diseb
keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru
Broke and Stone sebagaimana dikutip dalam buku Mulyasa (2008: 25)
descriptive of qualitative
nature of teacher behavior appears to be entirely meaningful
guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang penuh
Charles (1994) yang dikutip dari buku Mulyasa (2008)
mengemukakan bahwa
Dalam buku Mulyasa (2008) untuk menjadi professional, seorang
guru dituntut memiliki minimal lima hal sebagai berikut:
a) Mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya; b) Menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarnya kepada peserta didik; c) Bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui
berbagai cara evaluasi; d) Mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan
belajar dari pengalamannya; e) Seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan profesinya.
Dalam buku Mulyasa (2008: 135) juga disebutkan bahwa ruang
lingkup kompetensi profesional guru secara umum dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
a) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis dan sebagainya;
b) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembagan peserta didik;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggungjawabnya;
d) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi;
e) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan;
f) Mampu mengorganisasikan dan melakasanakan program pembelajaran;
g) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik; h) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.
Sedangkan secara lebih khusus, kompetensi profesional guru dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a) Memahami Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi: (1) standar isi;
(2) standar proses; (3) standar kompetensi kelulusan; (4) standar pendidik
dan tenaga kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar
pengelolaan; (7) standar pembiayaan; dan (8) standar penilaian
pendidikan.
b) Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang meliputi:
1. Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD)
2. Mengembangkan silabus
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
4. Melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta
didik
5. Menilai hasil belajar
6. Menilai dan memperbaiki KTSP sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kemajuan zaman.
c) Menguasai materi standar, yang meliputi: menguasai bahan pembelajaran
(bidang studi dan menguasai bahan pendalaman (pengayaan).
d) Mengelola program pembelajaran, yang meliputi:
1. Merumuskan tujuan
2. Menjabarkan kompetensi dasar
3. Memilih dan menggunakan metode pembelajaran
4. Memilih dan menyusun prosedur pembelajaran
5. Melaksanakan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
e) Mengelola kelas, yang meliputi: mengatur tata ruang kelas untuk
pembelajaran dan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.
f) Menggunakan media dan sumber pembelajaran, yang meliputi:
1. Memilih dan menggunakan media pembelajaran
2. Membuat alat-alat pembelajaran
3. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka pembelajaran
4. Mengembangkan laboratorium
5. Menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran
6. Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
g) Menguasai landasan-landasan kependidikan, yang meliputi: landasan
filosofis, psikologis dan sosiologis.
h) Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik, yang
meliputi:
1. Memahami fungsi pengembangan peserta didik
2. Menyelenggarakan ekstrakurikuler (ekskul) dalam rangka
pengembangan peserta didik
3. Menyelenggarakan bimbingan dan konseling dalam rangka
pengembangan peserta didik
i) Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, yang meliputi:
memahami penyelenggaraan administrasi sekolah dan menyelenggarakan
administrasi sekolah.
j) Memahami penelitian dalam pembelajaran, yang meliputi:
1. Mengembangkan rancangan penelitian
2. Melaksanakan penelitian
3. Menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
k) Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran,
meliputi: memberikan contoh perilaku keteladanan dan mengembangkan
sikap disiplin dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
l) Megembangkan teori dan konsep dasar kependidikan, meliputi:
Mengembangkan teori-teori kependidikan dan konsep-konsep dasar
kependidikan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik.
m) Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individual, yang
meliputi: memahami dan melaksanakan strategi pembelajaran individual.
2. Sertifikasi
a. Pengertian Sertifikasi
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Dalam buku Martinis
Yamin (2006) Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk
guru dan dosen atau bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada
guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Berdasarkan pengertian tersebut,
sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan
bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Menurut UU 14 Tahun 2005, pasal 8
adalah Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru profesional di samping mereka
harus berkualifikasi akademis juga harus dituntut memiliki kompetensi,
artinya memiliki pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati dan dikuasainya dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Menurut Wibowo (2004) dalam buku Mulyasa (2008: 35),
mengungkapkan bahwa sertifikasi bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut:
1) Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan 2) Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
sehingga merusak citra pendidik dan tenaga kependidikan 3) Membantu melindungi lembaga penyelenggara pendidikan, dengan
menyediakan rambu-rambu dan instrumen untuk melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
4) Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga kependidikan
5) Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Sertifikasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan untuk
meningkatkan kompetensi profesional. Oleh karena itu, proses sertifikasi
dipandang sebagai bagian esensial dalam upaya memperoleh sertifikat
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan
sertifikasi perlu adanya kesatuan pemahaman dari semua pihak. Tujuan utama
sertifikasi bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi, melainkan untuk
menunjukkan bahwa guru yang bersertifikat memiliki kompetensi
sebagaimana disyaratkan dalam standar kompetensi guru.
b. Manfaat Sertifikasi
Sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk
mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan
pemberian sertifikat pendidik. Berikut ini manfaat sertifikasi menurut Mulyasa
(2008: 35) yaitu:
1) Pengawasan Mutu
a) Lembaga sertifikasi yang telah mengidentifikasi dan menentukan
seperangkat kompetensi yang bersifat unik
b) Untuk setiap jenis profesi dapat mengarahkan para praktisi untuk
mengembangkan tingkat kompetensinya secara berkelanjutan
c) Peningkatan profesionalisme melalui mekanisme seleksi, baik pada
waktu awal masuk organisasi profesi maupun pengembangan karir
selanjutnya
d) Proses seleksi yang lebih baik, program pelatihan yang lebih bermutu
maupun usaha belajar secara mandiri untuk mencapai peningkatan
profesionalisme
2) Penjamin Mutu
a) Adanya proses pengembangan profesionalisme dan evaluasi terhadap
kinerja praktisi akan menimbulkan persepsi masyarakat dan
pemerintah menjadi lebih baik terhadap organisasi profesi beserta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
anggotanya. Dengan demikian pihak berkepentingan, khususnya para
pelanggan/pengguna akan makin menghargai organisasi profesi dan
sebaliknya organisasi profesi dapat memberikan jaminan atau
melindungi para pelanggan/pengguna.
b) Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi para
pelanggan/pengguna yang ingin mempekerjakan orang dalam bidang
keahlian dan keterampilan tertentu.
c) Penyelenggaraan Sertifikasi
Lembaga penyelenggara sertifikasi telah diatur oleh UU 14 Tahun
2005, pasal 11 (ayat 2) yaitu
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh
Pelaksanaan sertifikasi diatur oleh penyelenggara, yaitu kerjasama
antara Dinas Pendidikan Nasional daerah atau Departemen Agama Provinsi
dengan Perguruan Tinggi yang ditunjuk. Kemudian pendanaan sertifikasi
ditanggung oleh pemerintah dan pemerintah daerah, sebagaimana UU 14
Tahun 2005, pasal 13 (ayat 1) bahwa
wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan
sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah daerah dan
d) Beban Materi Sertifikasi
Beban materi sertifikasi telah diatur dalam UU 14 Tahun 2005, pasal
10 (ayat 1) bahwa guru harus memiliki kompetensi paedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi.
Dalam buku Martinis Yamin (2006) Beban materi tersebut merupakan
materi mayor yang akan dipragmentasikan pada materi minor, seperti
kompetensi paedagogik yang merupakan keilmuan yang mengkaji, mendalami
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, tenetunya lebih banyak
berbicara psikologi perkembangan, demikian pula kompetensi profesional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
yang berbicara tentang kode etik, tugas, kewajiban, tanggung jawab,
kemampuan seorang guru dan lain-lain.
Beban materi itu untuk menambah wawasan guru di lapangan dalam
mengantisipasi majunya perkembangan pendidikan, demikian juga sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakatpemakai (stakeholder). Sekolah
dihadapkan pada dunia maya, penggunaan media elektronik dengan teknologi
tinggi yang muncul pada beberapa tahun terakhir. Sementara guru-guru masih
banyak yang belum menguasai teknologi ini, oleh sebab itu guru diberi
pencerahan tentang teknologi tersebut, termasuk cara penggunaan dan
pengoperasiannya. Media elektronik tersebut untuk memudahkan guru
mengkomunikasi pelajaran di kelas terhadap peserta didik dan membantu
peserta didik lebih cepat memahami, mengetahui, dan mendalami materi yang
disajikan guru.
e) Mekanisme pelaksanaan sertifikasi
Dalam pelaksanaan sertifikasi guru terdapat dua macam mekanisme,
yaitu sebagai berikut:
1) Melalui penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan
Portofolio adalah bukti fisik yang berupa dokumen yang
menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam
menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu.
Dokumen ini terkait dengan unsur pengalaman, karya dan prestasi selama
guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran.
Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru (khususnya guru dalam
jabatan) adalah sebagai:
a) Wahana guru untuk menampilkan dan membuktikan unjuk kerjanya
yang meliputi produktivitas, kualitas dan relevansi melalui karya-karya
utama dan pendukung;
b) Informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan
kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
c) Dasar menentukan kelulusan guru yang mengikuti sertifikasi (layak
mendapatkan sertifikasi pendidik atau belum)
d) Dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk
menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan
dan pemberdayaan guru.
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007
tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi:
a) Kualifikasi akademik b) Pendidikan dan pelatihan c) Pengalaman belajar d) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran e) Penilaian dari atasan f) Prestasi akademik g) Karya pengembangan profesi h) Keikutsertaan dalam forum ilmiah i) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial j) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
2) Melalui pendidikan dan pelatihan profesi guru
Pendidikan dan pelatihan profesi guru merupakan program pendidikan
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki otoritas untuk
melaksanakan sertifikasi guru bagi peserta sertifikasi yang belum lulus
penilaian portofolio. Akhir pendidikan dan pelatihan profesi guru, peserta
sertifikasi harus mengikuti ujian yang mencakup kompetensi guru di
bidang paedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
3. Standar Kompetensi Guru
Dalam buku Mulyasa (2008) standar kompetensi dalam hal ini
dimaksudkan sebagai spesifikasi teknis kompetensi yang dilakukan (BSN, 2001)
yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan keselamatan, keamanan, kesehatan, perkembangan ipteks,
perkembangan masa kini dan masa mendatang untuk mendapatkan manfaat yang
sebesar-besarnya. Sedangkan standarisasi kompetensi adalah proses pencapaian
tingkat minimal kompetensi standar yang dipersyaratkan oleh suatu profesi.
Dalam draf Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Pertama dan Atas, SKGP PGSMP/SMA (Departemen Pendidikan Nasional, 2004)
disebutkan bahwa guru sebagai tenaga profesional bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian, membantu pengembangan
dan pengelolaan program sekolah serta mengembangkan profesionalitas.
Guru adalah pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan
disepakati bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan
Standar Kompetensi guru yang harus dimiliki oleh seorang guru
adalah sebagai berikut:
a. Kompetensi Paedagogik
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir
a dikemukakan bahwa kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Menurut Mulyasa (2008: 75) Kompetensi paedagogik merupakan
kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang
sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
2) Pemahaman terhadap peserta didik
3) Pengembangan kurikulum/silabus
4) Perancangan pembelajaran
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7) Evaluasi hasil belajar (EHB)
8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Menurut Slamet PH (2006) yang dikutip dari buku Syaiful Sagala
(2009: 31) kompetensi paedagogik terdiri dari Sub-Kompetensi sebagai
berikut: (a) berkontribusi dalam pengembangan KTSP yang terkait dengan
mata pelajaran yang diajarkan; (b) mengembangkan silabus mata pelajaran
berdasarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD); (c)
merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus
yang telah dikembangkan; (d) merancang manajemen pembelajaran dan
manajemen kelas; (e) melaksanakan pembelajaran yang pro-perubahan (aktif,
kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif dan menyenangkan); (f) menilai hasil
belajar peserta didik secara otentik; (g) membimbing peserta didik dalam
berbagai aspek, misalnya pelajaran, kepribadian, bakat, minat dan karir; (h)
mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru.
Dari pandangan tersebut dapat ditegaskan kompetensi paedagogik
merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi:
1) Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan;
2) Guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat
didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing peserta
didik;
3) Guru mampu mengembangkan kurikulum/silabus baik dalam bentuk
dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar;
4) Guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar;
5) Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana
dialogis dan interaktif, sehingga pelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
6) Mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan
standar yang dipersyaratkan; dan
7) Mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan
intrakulikuler dan ekstrakulikuler untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b. Kompetensi Kepribadian
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir
b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Pribadi seorang guru
memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan,
khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi seorang guru juga sangat
berperan dalam membentuk pribadi peserta didik.
Dalam buku Mulyasa (2008: 117) Kompetensi kepribadian sangat
besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para
peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan
mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan
masyarakat, kemajuan Negara dan bangsa pada umumnya.
Menurut Slamet PH (2006) yang dikutip dari buku Syaiful Sagala
(2009: 36) kompetensi kepribadian yang menggambarkan etika profesi terdiri
dari Sub-Kompetesi:
1) Memahami, menghayati dan melaksanakan kode etik guru Indonesia;
2) Memberikan layanan pendidikan dengan sepenuh hati, profesional dan
ekspektasi yang tinggi terhadap peserta didiknya;
3) Menghargai perbedaan latarbelakang peserta didiknya dan berkomitmen
tinggi untuk meningkatkan prestasi belajarnya;
4) Menunjukkan dan mempromosikan nilai-nilai, norma-norma, sikap dan
perilaku positif yang mereka harapkan dari peserta didiknya;
5) Memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah umumnya dan
pembelajaran khususnya;
6) Menjadikan dirinya sebagai bagian integral dari sekolah;
7) Bertanggung jawab terhadap prestasinya;
8) Melaksanakan tugasnya dalam koridor peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan dalam koridor tata pemerintahan yang baik (good
governance);
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
9) Mengembangkan profesionalisme diri melalui evaluasi diri, refleksi dan
pemutakhiran berbagai hal yang terkait dengan tugasnya; dan
10) Memahami, menghayati dan melaksanakan landasan-landasan pendidikan:
yuridis, filosofis dan ilmiah.
c. Kompetensi Sosial
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir
d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Menurut
Mulyasa (2008: 173) kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai
bagian dari masyarakat, yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi
untuk:
1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat
2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
Kompetensi sosial menurut Slamet PH (2006) yang dikutip dari buku
Syaiful Sagala (2009: 38) terdiri dari Sub-Kompetensi sebagai berikut:
1) Memahami dan menghargai perbedaan (respek) serta memiliki
kemampuan mengelola konflik dan benturan;
2) Melaksanakan kerjasama secara harmonis dengan kawan sejawat, kepala
sekolah dan wakil kepala sekolah, dan pihak-pihak terkait lainnya;
3) Membangun kerja tim (teamwork) yang kompak, cerdas, dinamis dan
lincah;
4) Melaksanakan komunikasi (oral, tertulis, tergambar) secara efektif dan
menyenangkan dengan seluruh warga sekolah, orangtua peserta didik,
dengan kesadaran sepenuhnya bahwa masing-masing memiliki peran dan
tanggung jawab terhadap kemajuan pembelajaran;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
5) Memiliki kemampuan memahami dan menginternalisasikan perubahan
lingkungan yang berpengaruh terhadap tugasnya;
6) Memiliki kemampuan mendudukkan dirinya dalam sistem nilai yang
berlaku di masyarakat sekitarnya; dan
7) Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (misalnya : partisipasi,
transparansi, akuntabilitas, penegakan hokum dan profesionalisme)
d. Kompetensi Profesional
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir
c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
Menurut Slamet PH (2006) yang dikutip dari buku Syaiful Sagala
(2009: 39) kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi terdiri dari
Sub-Kompetensi sebagai berikut:
1) Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar;
2) Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang tertera
dalam Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP);
3) Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi materi
ajar;
4) Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan
5) Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
B. Penelitian Yang Relevan
No Judul dan Pengarang
Hasil Persamaan Perbedaan
1 Fitria, Zuliati. 2009. Studi Komparasi Antara Guru Yang Telah Mengikuti Sertifikasi Dan Yang Belum Terhadap Kompetensi Profesional Di Wilayah Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara guru yang sudah sertifikasi dengan guru yang belum sertifikasi terhadap kompetensi profesional.
Mengukur kinerja guru yang bersertifikasi berdasarkan kompetensi profesional.
Teknik penelitian yaitu Studi komparasi dan evaluasi.
2 Penelitian yang dilakukan oleh Arif Firdausi Ananda pada guru bersertifikat pendidik Tahun 2007 dan 2008 sebanyak 25 guru di SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6 di Kodya Malang.
Sebagian besar guru bersertifikasi pendidik ditinjau dari kompetensi profesional guru sudah baik.
Mengukur kinerja guru bersertifikasi berdasarkan kompetensi profesional.
Jumlah sekolah dan teknik penelitian yang digunakan.
3 Penelitian yang dilakukan oleh Keke T Aritonang, M.Pd dengan judul Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK PENABUR Jakarta
Terdapat hubungan positif antara kedua variable bebas dengan variable terikat baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Mengukur kinerja guru.
Sasaran penelitian antara disiplin kinerja guru dan kompensasi kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4 Jurnal Teknodik Seputar Sertifikasi Guru oleh Drs. Sudirman Siahaan, M.Pd dan Rr. Martiningsih, M.Pd
Mengingat jabatan guru adalah jabatan profesi, maka guru dituntut untuk profesional dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari.
Membahas tentang standar kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru.
Teknik penelitian.
5 Jurnal Pendidikan Kompetensi dan Sertifikasi Guru
Hujair AH. Sanaky
Kompetensi penting jabatan guru tersebut adalah Kompotensi profesional, kompetensi pada bidang substansi atau bidang studi, kompetensi bidang pembelajaran, metode pembelajaran, sistem penilaian, pendidikan nilai dan bimbingan.
Membahas tentang kompetensi guru.
Macam-macam kompetensi guru.
6 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 075, Tahun Ke-14, November 2008. Hubungan Minat Terhadap Profesi Guru dan Motivasi Berprestasi dengan Keterampilan Mengajar.
Minat terhadap profesi guru dan motivasi berprestasi mahasiswa semester VIII jurusan Pendidikan Matematika termasuk kategori tinggi.
Membahas tentang profesi guru.
Topik yang dibahas mengenai minat terhadap profesi guru, motivasi berprestasi dan keterampilan mengajar.
7 Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, volume 2, No 1, Agustus 2004. Meningkatkan Profesionalisme
Profesionalisme guru harus ditingkatkan karena guru memiliki peran penting untuk
Membahas tentang profesionalisme guru.
Penelitian lebih fokus pada masalah profesionalisme guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Guru: Sebuah Harapan oleh Ali Muhson.
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
8 Michigan State
Traditional Teacher Certification Imply Quality? A Meta-
Yanxuan Qu and Betsy Jane Becker.
Findings imply that traditional teacher training is at least as effective as alternateroute training and more effective than minimal (emergency) certification.
Membahas tentang guru sertifikasi.
Penelitian ini menyiratkan bahwa pelatihan guru tradisional setidaknya sama efektifnya dengan pelatihan alternatif dan lebih efektif daripada sertifikasi.
C. Kerangka Berfikir
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen tahun 2005 Pasal 10 ayat 1,
pemerintah menetapkan empat macam kompetensi yang harus dimiliki oleh guru,
yaitu: (1) kompetensi paedagoik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi
sosial, (4) kompetensi profesional. Penguasaan keempat kompetensi tersebut
merupakan cara untuk mengetahui kinerja guru yang sudah lolos sertifikasi. Guru
adalah unsur utama dalam suatu proses pendidikan. Oleh karena itu, guru berperan
penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk mengetahui kinerja guru
ditinjau dari empat kompetensi tersebut maka diadakan evaluasi kinerja guru
bersertifikasi pendidik. Evaluasi meliputi penguasaan guru dalam melaksanakan
kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar kerangka
berfikir berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Gambar 2.1. Kerangka berfikir kinerja guru bersertifikasi pendidik
1. Kinerja guru bersertifikasi pendidik ditinjau dari kompetensi paedagogik
Kinerja guru dilihat dari kompetensi paedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Penguasaan
kompetensi paedagogik yakni memahami peserta didik mencakup
perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu guru harus mampu
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan kemudian bisa
mengaplikasikan rancangan itu di dalam proses pembelajaran sesuai alokasi
waktu yang sudah ditetapkan. Guru juga harus memiliki kemampuan
melakukan evaluasi baik dalam bentuk evaluasi dalam proses pembelajaran
maupun di akhir pembelajaran dan juga mengembangkan peserta didik yaitu
dengan memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan potensi akademik
dan non akademik yang dimilikinya.
2. Kinerja guru bersertifikasi pendidik ditinjau dari kompetensi kepribadian
Kinerja guru ditinjau dari kompetensi kepribadian bahwa guru yang
menguasai kompetensi kepribadian adalah seorang guru yang mempunyai
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
Guru bersertifikasi
pendidik
Evaluasi Kinerja Guru
Hasil Evaluasi Kinerja
1. Kompetensi Paedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian akan
menunjukkan kemampuan guru dalam bersikap, bertindak dan berperilaku
yang santun dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang paling utama dalam
kepribadian guru adalah berakhlak mulia, sehingga nantinya seorang guru
dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didiknya.
3. Kinerja guru bersertifikasi pendidik ditinjau dari kompetensi sosial
Kinerja guru dilihat dari kompetensi sosial adalah kemampuan guru
sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Seorang guru tidak dapat
bekerja tanpa bantuan lingkungan sekitarnya, oleh karena itu guru yang baik
adalah guru yang menyadari bahwa dia tidak bisa bekerja tanpa bantuan orang
lain. Seorang guru harus memiliki kepekaan lingkungan dan secara terus
menerus berdiskusi dengan teman sejawat dalam memecahkan persoalan
pendidikan. Guru yang tidak berinteraksi dengan baik dengan lingkungan
diyakini tidak akan berhasil. Seorang guru harus sadar bahwa interaksi guru
dengan siswa harus dilakukan agar tercipta suasana belajar yang hangat dan
harmonis.
4. Kinerja guru bersertifikasi pendidik ditinjau dari kompetensi profesional
Kinerja guru dilihat dari kompetensi profesional meliputi penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Pendidikan. Guru harus memahami dan menguasai
materi ajar yang ada dalam kurikulum, memahami struktur, konsep dan
metode keilmuan yang sesuai dengan materi ajar, memahami hubungan
konsep mata pelajaran terkait dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, guru juga harus menguasai langkah-langkah
penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan dan materi
bidang studi yang diajarkan kepada peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu
penelitian, di tempat penelitian inilah diperoleh data yang kemudian diolah
menjadi informasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Murni 2 Surakarta yang
beralamat di Jalan Dr. Wahidin No.33 Surakarta. Penulis memilih SMK Murni 2
Surakarta sebagai lokasi penelitian karena di sekolah ini belum pernah ada
penelitian serupa yang dilaksanakan.
2. Waktu Penelitian
Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari bulan Maret 2012
sampai Mei 2012. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan
laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:
Table 3.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian
Jenis kegiatan Tahun 2012
Jan Feb Mar Apr Mei
1. Persiapan penelitian
- Pengajuan judul
- Penyusunan proposal
- Ijin penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
- Pengumpulan data
- Analisa data
3. Penyusunan Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif
digunakan karena metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri
dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai
yang dihadapi. Ada tiga bentuk pendekatan yang digunakan dalam suatu
penelitian yaitu: kualitatif, kuantitatif dan kombinasi diantara keduanya.
Pendekatan-pendekatan tersebut mempunyai dasar filosofi yang berbeda-beda
dan mempunyai konsekuensi terhadap pelaksanaan teknis penelitian.
Berdasarkan tujuan penelitian dan perumusan masalah yang dikaji,
maka penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif. Dalam buku S.
Nasution (1996) penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang
dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami
bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk itu peneliti harus
turun ke lapangan dan berada di sana dalam waktu yang cukup lama. Tugas
peneliti dalam penelitian kualitatif adalah menggambarkan atau menjelaskan
tentang situasi yang sebenarnya untuk mendukung penyajian data dari
lapangan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk memahami suatu
fenomena tentang apa yang dialami oleh banyak subyek penelitian meliputi
perilaku, persepsi, tindakan yang sifatnya holistik dan naturalistik.
2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian kualitatif ada 3 bentuk strategi yaitu eksploratif,
eksplanatif dan deskriptif. Penelitian eksploratif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menemukan hal-hal yang belum banyak dikaji. Penelitian
eksplanatif yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan suatu
pegangan/patokan untuk pembuktian suatu pendapat. Penelitian deskriptif
yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan data dengan kata-kata/uraian
dan penjelasan. Strategi penelitian ini mengacu pada peelitian deskriptif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Penelitian ini diarahkan pada kondisi aslinya, artinya tidak ada rekayasa pada
data atau data dibiarkan sesuai dengan aslinya di lapangan.
Metode deskriptif dalam pelaksanaannya tidak hanya terbatas pada
pengumpulan dan penyusunan data saja, tetapi juga menganalisis dan
menginterpretasikan data tersebut. Dari kajian definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilaksanakan
untuk mengetahui atau memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subyek penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif
yang akan mendiskripsikan kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni
2 Surakarta ditinjau dari standar kompetensi guru.
C. Sumber Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang
digunakan untuk suatu keperluan. Adapun sumber data yang digunakan untuk
memperoleh data dalam penelitian ini adalah:
1. Informan
Informan adalah seseorang yang dipandang mengetahui permasalahan
yang sedang dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi
pada peneliti. Infoman disini meliputi guru bersertifikasi pendidik di SMK
Murni 2 Surakarta, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum dan Siswa.
2. Dokumen dan Arsip
Dokumen merupakan sumber tambahan yang berupa catatan-catatan
tertulis. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yang
berhubungan dengan obyek penelitian, dapat berupa laporan, catatan instansi
terkait.
D. Teknik Sampling
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang dipilih. Teknik
sampling yang digunakan untuk menyeleksi dan memfokuskan permasalahan agar
pemilihan lebih mengarah pada tujuan penelitian. Pengambilan sampel dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu
cara pengambilan sampel dimana sampel yang diambil disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan
atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Dengan cara ini diharapkan peneliti dapat memilih informan yang dianggap
mengetahui masalah secara mendalam dan dipercaya menjadi sumber data yang
representatif. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel 5 orang dari 17 guru
bersertifikasi pendidik, wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan 5 orang siswa
untuk diwawancara.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan
suatu alat tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi
Dalam buku S. Nasution (1996) Observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Menurut M.Q. Patton dalam buku S. Nasution (1996) manfaat
observasi adalah sebagai berikut:
a. Dengan berada di lapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi, jadi peneliti dapat memperoleh pandangan yang menyeluruh.
b. Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep-konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.
c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu.
d. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkap oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitive atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
e. Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
f. Dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat mengadakan pengamatan akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, misalnya merasakan suasana situasi sosial.
2. Wawancara
Pada umunya wawancara adalah percakapan atau dialog yang
dilakukan dengan maksud tertentu. Dalam buku S.Nasution (1996) Tujuan
dari wawancara adalah untuk memperoleh keterangan yang terinci dan
mendalam mengenai pandangan orang lain serta untuk mengetahui apa yang
akan terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya
tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengklasifikasikan bahan-bahan tertulis yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Menurut S. Nasution (1996)
dokumen terdiri atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat dan
dokumen resmi. Dokumen berguna karena dapat memberikan latar belakang
yang lebih luas mengenai pokok penelitian, dapat dijadikan bahan triangulasi
untuk mengecek kesesuaian data, dan merupakan bahan utama dalam
penelitian historis. Dokumentasi merupakan cara yang digunakan untuk
memperoleh data yang tidak didapatkan dari observasi dan wawancara.
F. Validitas Data
Validitas data sangat diperlukan dalam berbagai penelitian, termasuk
juga penelitian kualitatif. Data yang diperoleh selama proses penelitian akan diuji
kembali dengan melakukan pengujian validitas data melalui penggunaan
trianggulasi data.
Trianggulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. (Lexy J Moleong, 2004: 330).
Menurut Patton (1984) seperti dikutip dari buku H.B Sutopo (2002:
78) ada empat macam teknik trianggulasi yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1. Trianggulasi Sumber Jenis trianggulasi ini mengarahkan peneliti agar dalam
pengumpulan data, peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber berbeda.
2. Trianggulasi Metode Jenis trianggulasi ini dapat dilakukan oleh seorang peneliti
dengan mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan teknik atau metode yang berbeda. Dalam trianggulasi ini yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas diusahakan mengarah pada yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.
3. Trianggulasi Peneliti Trianggulasi peneliti adalah hasil penelitian baik data
maupun simpulan mengenai bagian tertentu ataupun keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.
4. Trianggulasi Teori Trianggulasi teori dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perpektif tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak sehingga bisa dianalisis dan ditarik simpulan yang lebih menyeluruh. Jenis trianggulasi yang digunakan untuk mencapai validitas dalam
penelitian ini adalah trianggulasi sumber, dimana peneliti mengumpulkan
informasi dari beberapa narasumber yang berbeda. Peneliti juga menggunakan
trianggulasi metode dalam penelitian ini, dimana penulis mengumpulkan data
sejenis tetapi menggunakan metode yang berbeda.
G. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan
data ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis. Penelitian ini menggunakan model analisis
interaktif yaitu tiap komponen analisis, aktivitasnya dilakukan dengan cara
interaksi, baik antar komponen maupun dengan proses pengumpulan data dalam
proses yang berbentuk siklus.
langkah utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti kualitatif.
Tiga komponen utama tersebut adalah (1) reduksi data, (2) sajian data, dan (3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Adapun
penjelasannya adalah:
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan memperoleh informasi yang berupa
data yang dikumpulkan melalui berbagai teknik.
2. Reduksi data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan
proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari field
note.
3. Sajian data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam
bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan.
4. Penarikan simpulan atau verifikasi
Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan, sedangkan verifikasi dapat berupa kegiatan yang
dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian (HB Sutopo, 2002).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema analisis interaktif berikut ini :
Gambar 3.1 Skema analisis interaktif
(Sumber:HB. Sutopo, 2002: 96)
Pengumpulan
Data
Penarikan
simpulan
Sajian Reduksi Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap
persiapan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan penelitian.
Adapun prosedur penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan, meliputi:
a. Menyusun proposal penelitian
b. Mengurus ijin penelitian
c. Menyusun instrument-instrumen pengumpulan data
2. Tahap pengumpulan data, meliputi:
a. Pengumpulan data di lapangan dengan melakukan wawancara, melakukan
observasi, melakukan wawancara dan mencatat dokumen atau arsip
b. Membuat catatan lapangan dan transkrip hasil wawancara
c. Memilah dan merangkum data sesuai rumusan tujuan penelitian
3. Tahap Uji Validitas Data, meliputi:
Menguji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi
metode yaitu membandingkan data dengan beragam sumber data yang sama
dan menggunakan metode yang berbeda dalam pengumpulan data sejenis.
4. Tahap analisis data, meliputi:
a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai desain penelitian yang
meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian
dibandingkan dengan temuan lapangan
c. Data yang diperoleh sesuai intensitas kebutuhan selanjutnya dilakukan
proses verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan dosen
pembimbing
d. Membuat simpulan akhir sesuai dengan hasil observasi di lapangan
5. Tahap penyusunan laporan penelitian, meliputi:
a. Penyusunan laporan awal
b. Meninjau laporan yang telah disusun dengan dosen pembimbing
c. Melakukan perbaikan sesuai hasil diskusi dengan dosen pembimbing
d. Penyusunan laporan akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SMK Murni 2 Surakarta yang beralamat
di Jalan Dr. Wahidin No.33, Penumping, Laweyan, Kota Surakarta 57141.
2. Sejarah berdirinya SMK Murni 2 Surakarta
SMK Murni 2 Surakarta adalah sekolah yang dikelola oleh Yayasan
Perguruan Murni. Yayasan Perguruan Murni adalah sebuah yayasan yang
sudah cukup lama berdiri, dulu bernama Vereerning rot Boverding Neutrale
Lager Onderwijs aan Indander ie Surakarta (Perkumpulan Perguruan Netral
untuk meningkatkan perguruan dasar khusus kepada bumi putera). Badan ini
didirikan oleh para perintis kemerdekaan, antara lain :
a. Dr. Wahidin Sudiro Husodo
b. Dr. Radjiman Widyodiningrat
c. Pangeran Natadireja
d. Pangeran Woerjaningrat
Badan ini berdiri pada tanggal 5 Juni 1914 dan mendapat pengakuan
hukum pada tanggal 21 Desember 1915 dengan Nomor 62 Tahun 1915.
Adapun tujuan utamanya adalah untuk:
a. Memajukan rakyat yang terbelakang melalui jalur pendidikan.
b. Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan diantara rakyat Indonesia
dengan cara saling membantu.
Dua hal ini adalah tujuan yayasan murni yang merupakan realisasi dari cita-
cita pergerakan Budi Oetomo.
Gagasan atau ide untuk mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Atas
atau SMEA Murni (sekarang SMK Murni 2 Surakarta) ini muncul dari salah
satu pengurus Yayasan Perguruan Murni Surakarta yaitu Bapak Drs. Suwitadi
Kusumodilogo S.H, M.M, M.Si, tepatnya pada tanggal 20 Mei 1988. Setelah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
gagasan ini disampaikan kepada pengurus yayasan, maka pengurus
menyetujui serta menugaskan kepada Drs. Suwitadi Kusumodilogo S.H,
M.M, M.Si dan Drs. Amin Sunyoto agar segera dibuat rencana dan mencoba
mengadakan atau merintis pendirian sekolah tersebut.
Surat permohonan pembukaan dan rekomendasi ditujukan kepada
Kepala Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Tengah, Kepala Depdikbud Kodya
Surakarta dan Walikota Kodya Surakarta. Rekomendasi dan surat ijin
akhirnya keluar dengan rincian sebagai berikut:
a. Tanggal 17 Desember 1988 turun rekomendasi dari Depdikbud Kodya
Surakarta dengan nomor 294/1.033.31.B/A.88.
b. Tanggal 19 Januari 1989 turun rekomendasi dari Walikota Kodya Dati II
Surakarta dengan nomor 420/29.
c. Tanggal 4 Januari 1993 berdasarkan keputusan Direktur Didasmen
No.488/C/K/1/92 diberikan status diakui.
Hari kamis pahing tanggal 22 Ruwah 1921 wawu 1409 H untuk
pertama kalinya sekolah ini berdiri. Kepala sekolah ini dipercayakan kepada
Bapak Drs. Suwitadi Kusumodilogo S.H, M.M, M.Si dan dibantu oleh Bapak
Drs. S Miranto ( Kepala STM Murni) serta beberapa guru baik di lingkungan
SMA Murni, SMP Murni, STM Murni serta guru-guru lain.
3. Visi, Misi dan Tujuan SMK Murni 2 Surakarta
a. Visi
Unggul dalam menyiapkan tenaga enterpreneur tingkat menengah.
b. Misi
Untuk menciptakan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki ciri-
ciri:
1) Terampil sesuai kompetensinya
2) Memiliki jiwa enterpreneur
3) Dinamis dan berwawasan global
4) Jujur dan memiliki etos kerja
5) Penampilan menarik serta ramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c. Tujuan
1) Mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesional.
2) Menyiapkan siswa agar mampu mengembangkan diri untuk mencapai
taraf hidup yang lebih baik.
3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industri pada saat sekarang maupun yang akan
datang.
4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, siap
berkembang, adaptif serta kreatif.
4. Struktur Organisasi SMK Murni 2 Surakarta
SMK Murni 2 Surakarta dipimpin oleh Drs. Suwitadi Kusumodilogo,
S.H, M.M, M.Si, dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Kepala
Sekolah dibantu oleh Kepala TU, Wakil Kepala Sekolah (Waka) Urusan
Sarana Prasarana, Kesiswaan, Kurikulum, Hubungan Masyarakat serta
beberapa unsur lain.
Pembagian tugas dalam organisasi sekolah sangat penting, karena
akan dapat memudahkan dan melancarkan tugas-tugas yang harus dipikul dan
dilaksanakan oleh masing-masing bagian. Dalam melaksanakan tugas
tersebut harus ada kesatuan antara pihak-pihak yang terkait dan tidak dapat
dipisahkan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Kerjasama yang selaras, serasi dan harmonis merupakan kekuatan
untuk mempertinggi efisiensi dan efektifitas dari organisasi tersebut, sehingga
mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang ingin dicapai. Untuk lebih
jelasnya berikut ini gambar struktur organisasi SMK Murni 2 Surakarata:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
5. Daftar Guru Bersertifikasi Pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
Jumlah keseluruhan dari guru di SMK Murni 2 Surakarta adalah 50
guru baik PNS maupun GTT. Berikut ini daftar guru bersertifikasi pendidik
di SMK Murni 2 Surakarta:
Tabel 4.1 Daftar Guru Bersertifikasi Pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
No Nama NIP Gol Jalur
Sertifikasi
1 Drs. Budi Santosa Bukan PNS IV/a PLPG
2 Drs. Paidi Suhardi Bukan PNS IV/a PLPG
3 Drs. Edy Susanto 19590922 198703 1 003 IV/a Portofolio
4 Emie Wahjuningsih, S.Pd 19680824 200801 2 008 III/a PLPG
5 Dra. Indrastuti 19640818 200701 2 007 III/a PLPG
6 Drs. Puput Eko Dalyono 19630422 200701 1 005 III/a PLPG
7 Dra. Suryani 19670225 200801 2 004 III/a PLPG
8 Dra. Suwawik Rahayu 19650306 200701 2 007 III/a PLPG
9 Dra. Purwanti 19590518 198603 2 005 IV/a PLPG
10 Drs. Sardono 19610311 198603 1 013 IV/a PLPG
11 Ir. Endang Sih Nawangwarni 19631201 199003 2 004 IV/a PLPG
12 Drs. Ponco Kussarwiutoyo 19630418 199003 1 008 IVa PLPG
13 Sutrisno, BA 19550312 198202 1 004 IV/a PLPG
14 Dra.Endah Sri Darmani 19640912 201003 2 003 III/a PLPG
15 Dwi Murwati, S.Pd 19650514 201003 2 013 III/a PLPG
16 Suyamto, BA Bukan PNS IV/a PLPG
17 Dra. Sri Supartini Bukan PNS III/a PLPG
B. Deskripsi Temuan Penelitian
1. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara,
observasi dan angket kepada siswa. Dalam pengambilan sampel peneliti
menggunakan purposive sampling (sampling bertujuan), yaitu cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
pengambilan sampel dimana sampel yang diambil disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Dengan cara ini diharapkan peneliti dapat memilih informan yang
dianggap mengetahui masalah secara mendalam dan dipercaya menjadi
sumber data yang representative. Dalam penelitian ini peneliti mengambil
sampel 5 orang dari 17 guru bersertifikasi pendidik untuk diwawancara.
Dengan tujuan kelima guru tersebut dapat mewakili 17 guru bersertifikasi
pendidik yang lain. Selain itu, peneliti juga menyebarkan angket kepada
sejumlah siswa yang diampu oleh kelima guru tersebut untuk menilai kinerja
mereka dalam pembelajaran.
Dari hasil wawancara dan penyebaran angket diperoleh data sesuai
dengan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari Kompetensi Paedagogik.
Tabel 4.2 Matrik Indikator Kompetensi Paedagogik Kinerja Guru
Bersertifikasi Pendidik.
No Indikator Memenuhi Belum
Memenuhi
1. Pemahaman wawasan atau Landasan
pendidikan.
2. Pemahaman terhadap peserta didik.
3. Pengembangan kurikulum/silabus
4. Perancangan pembelajaran.
5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
dan dialogis.
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran.
7. Evaluasi hasil belajar (EHB).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
8. Pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Sumber: Hasil wawancara, Observasi dan Angket.
Analisis hasil wawancara:
1) Pemahaman wawasan atau Landasan pendidikan.
Landasan pendidikan merupakan sesuatu yang mendasari atau yang
menjadi dasar berdirinya suatu pendidikan. Dalam penelitian di
lapangan dari kelima guru yang diwawancara tiga diantaranya sudah
paham mengenai landasan pendidikan. Ini dibuktikan dengan mereka
menyebutkan beberapa landasan pendidikan secara benar tanpa peneliti
menyuruh untuk menyebutkannya serta memberikan beberapa alasan
yang logis. Sedangkan dua diantaranya hanya menyebutkan bahwa
landasan pendidikan di Indonesia sudah sesuai tanpa menyebutkan
contoh dari landasan pendidikan tersebut.
2) Pemahaman terhadap peserta didik.
Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi
paedagogik yang harus dimiliki guru. Dalam penelitian di lapangan
berdasarkan penyebaran angket kepada siswa kelima guru yang
dijadikan subjek wawancara sudah memahami peserta didiknya dari
segala aspek.
3) Pengembangan kurikulum/silabus.
Pada dasarnya pengembangan kurikulum/silabus dapat mengukur
sejauh mana kreatifitas guru dalam kontribusinya terhadap
pembelajaran. Dari hasil wawancara di lapangan kelima guru
mengatakan bahwa kontribusi mereka dalam pengembangan kurikulum
hanya sebatas membuat RPP saja. Namun ada juga diantara kelima guru
tersebut yang berusaha mengembangkan kurikulum seperti yang
kurikulum disini baru sebatas menyusun silabus dan RPP saja mbak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Dimana dalam penyusunannya saya selalu mengacu pada kurikulum
yang berlaku pada saat ini, dan untuk pengembangannya saya selalu
mengikuti kegiatan MGMP dan bekerjasama dengan guru-guru dari
s
4) Perancangan pembelajaran.
Pada dasarnya perancangan pembelajaran sangat penting bagi
pelaksanaan pembelajaran, karena dengan adanya rancangan
diharapkan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dari hasil
wawancara di lapangan diperoleh bahwa kelima guru tersebut sudah
melakukan perancangan pembelajaran dengan baik yaitu meliputi 3
aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
Pembelajaran mendidik dan dialogis adalah pembelajaran yang
dilakukan dari proses dialogis antar sesama subyek pembelajaran,
sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikasi. Hasil temuan di
lapangan menunjukkan bahwa kelima guru tersebut telah melakukan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dimana dalam pelaksanaan
pembelajaran guru berusaha mengajak siswa untuk aktif dalam
pembelajaran sesuai dengan kreatifitas guru tersebut sehingga tercipta
pembelajaran yang aktif. Seperti usaha yang dilakukan oleh guru bahasa
rkait dengan
pengembangan potensi peserta didik khususnya mata pelajaran yang
saya ampu yaitu bahasa indonesia adalah seperti menyuruh siswa untuk
membuat puisi-puisi dan mengarang yang kemudian nantinya akan
ditampilkan di depan kelas. Hal ini dengan tujuan agar siswa itu
mempunyai keberanian untuk menyampaikan ide dan pendapatnya di
depan orang lain mbak
6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan dan pembelajaran
dimaksudkan untuk memudahkan dan mengefektifkan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
pembelajaran. Dalam hal ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan
untuk menggunakan dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam
suatu sistem jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta didik.
Dari hasil temuan di lapangan bahwa empat dari kelima guru tersebut
telah memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran seperti
menggunakan laptop dan LCD. Namun, dalam pemanfaatannya guru-
guru tersebut masih terkendala karena di sekolah hanya menyediakan 2
ruang yang menyediakan fasilitas LCD sehingga untuk penggunaannya
harus berkoordinasi dengan guru-guru lain terlebih dahulu. Sedangkan
satu guru yang tidak memanfaatkan teknlogi adalah seperti yang
tidak pernah memanfaatkannya mbak. Karena saya ini kan adalah guru
olahraga yang pembelajarannya selalu dilaksanakan di luar kelas.
Mungkin saya memanfaatkan teknologi seperti komputer hanya pada
saat saya menyelesaikan laporan ataupun nilai-nilai siswa dan yang
lainnya yang berhubungan dengan sekolah di luar mata pelajaran saya
7) Evaluasi hasil belajar (EHB).
Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku
dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan
dengan penilaian kelas. Dari hasil di lapangan diperoleh bahwa semua
guru bersertifikasi pendidik melakukan evaluasi hasil belajar seperti
beberapa kali pertemuan entah itu berupa ulangan maupun tes sumatif.
Penilaian yang saya lakukan berdasarkan kemampuan siswa dalam
menjawab soal dan keaktifan siswa selama mengikuti pelajaran di
8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi
paedagogik yang harus dimiliki guru untuk mengaktualisasikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Hasil temuan
lapangan mengindikasikan bahwa semua guru berusaha mendekatkan
diri kepada siswa agar guru dapat mengetahui potensi yang dimiliki
siswa dan menggali pot
seorang guru olahraga usaha yang saya lakukan untuk mengembangkan
potensi peserta didik terkait mata pelajaran yang saya ajarkan adalah
saya selalu berusaha memberikan motivasi kepada mereka untuk selalu
berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, karena dengan mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler diharapkan siswa dapat mengembangkan bakat
yang ada dalam diri anak didik tersebut
Rekomendasi dan Saran:
1. Bagi guru yang sudah bersertifikasi pendidik hendaknya telah
menguasai pemahaman tentang wawasan landasan pendidikan karena
landasan pendidikan merupakan sesuatu yang mendasari atau yang
menjadi dasar berdirinya suatu pendidikan.
2. Guru bersertifikasi pendidik sebaiknya lebih mengembangkan
kurikulum/silabus dan memanfaatkan teknologi yang tersedia agar
pembelajaran dapat berkembang.
b. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari Kompetensi Sosial.
Tabel 4.3 Matrik Indikator Kompetensi Sosial Kinerja Guru Bersertifikasi
Pendidik.
No Indikator Memenuhi Belum
Memenuhi
1. Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan
isyarat dengan peserta didik, sesama
pendidik, kepala sekolah, orang tua/wali
peserta didik, serta pihak-pihak terkait
lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
2. Menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional.
3. Mampu membangun kerja tim (teamwork)
yang kompak, cerdas dan dinamis.
4. Kemampuan guru dalam partisipasi
akademik dan non akademik.
5. Kepedulian guru dalam memahami dan
menghargai perbedaan yang terjadi pada
siswa, teman sejawat dan pihak-pihak
lainnya.
Sumber: Hasil wawancara, Observasi dan Angket.
Analisis hasil wawancara:
1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat dengan peserta didik,
sesama pendidik, kepala sekolah, orang tua/wali peserta didik, serta
pihak-pihak terkait lainnya.
Dari data wawancara dan data observasi yang diperoleh di lapangan
semua guru mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik
dengan peserta didik , sesama pendidik, kepala sekolah, orang tua/wali
peserta didik, serta pihak-pihak yang terkait lainnya. Seperti
MGMP untuk mata pelajaran yang saya ampu sehingga saya sering
bekerjasama dengan guru-guru lain baik itu guru di sekolah ini maupun
2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
Dari hasil observasi yang diperoleh dilapangan pada dasarnya semua
guru bersertifikasi pendidik sudah mampu menggunakan teknologi
komunikasi dan informasi. Namun, hal itu terkendala dengan fasilitas
yang dimiliki oleh sekolah yang belum maksimal. Seperti pada hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
wawancara empat dari lima guru sudah memanfaatkan teknologi
seperti menggunakan komputer dan LCD pada saat pembelajaran,
sedangkan satu guru belum memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran karena menyesuaikan mata pelajaran yang dia ampu
yaitu mata pelajaran olahraga.
3) Mampu membangun kerja tim (teamwork) yang kompak, cerdas dan
dinamis.
Dari hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa semua guru
mampu membangun kerja tim. Guru mampu menjalin kerjasama antara
sesama guru baik secara kelompok maupun individu.
4) Kemampuan guru dalam partisipasi akademik dan non akademik.
Dari hasil pengamatan dan wawancara di lapangan menunjukkan
bahwa partisipasi guru dalam hal akademik maupun non akademik
sudah cukup baik. Dalam hal akademik dapat dilihat bahwa hampir
semua guru bersertifikasi pendidik mengikuti kegiatan MGMP untuk
mengembangkan soal-soal terkait dengan mata pelajaran yang mereka
ampu. Sedangkan dalam hal non akademik dapat dilihat dari partisipasi
guru dalam kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan kegiatan siswa
diluar mata pelajaran.
5) Kepedulian guru dalam memahami dan menghargai perbedaan yang
terjadi pada siswa, teman sejawat dan pihak-pihak lainnya.
Dari hasil penelitian di lapangan diperoleh bahwa sebagian besar guru
bersertifikasi pendidik mampu memahami dan menghargai perbedaan
yang terjadi pada siswa, teman sejawat dan pihak-pihak lain di luar
sekolah. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara, bahwa semua guru
mau menerima kritik dan saran yang membangun baik itu dari siswa,
teman sejawat maupun dari pihak-pihak lainnya.
Rekomendasi dan Saran:
Guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta hendaknya
dapat lebih memanfaatkan fasilitas teknologi dan informasi yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
disediakan oleh sekolah secara fungsional sehingga dapat menunjang
kualitas pembelajaran.
c. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari Kompetensi Kepribadian.
Tabel 4.4 Matrik Indikator Kompetensi Kepribadian Kinerja Guru
Bersertifikasi Pendidik.
No Indikator Memenuhi Belum
Memenuhi
1. Menghargai perbedaan latarbelakang peserta
didiknya dan berkomitmen tinggi untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
2. Bertindak sesuai dengan norma hukum dan
norma sosial yang berlaku.
3. Mau menerima kritik dan saran yang
diberikan kepadanya.
4. Perilaku guru disegani sehingga
berpengaruh positif terhadap peserta didik
dan sebagai teladan bagi peserta didik.
5. Berperilaku sebagai pendidik yang
profesional.
6. Mengembangkan profesionalisme diri
melalui evaluasi diri, refleksi dan
pemutakhiran berbagai hal yang terkait
dengan tugasnya.
Sumber: Hasil wawancara, observasi dan angket.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Analisis hasil wawancara:
1) Menghargai perbedaan latarbelakang peserta didiknya dan
berkomitmen tinggi untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh di lapangan semua guru
bersertifikasi pendidik menghargai perbedaan latar belakang peserta
didiknya dan berkomitmen tinggi untuk meningkatkan prestasi
belajarnya. Dari hasil wawancara juga diperoleh hasil demikian, seperti
mbak, setiap
siswa itu kan berbeda-beda ada yang aktif dan ada yang kurang aktif.
Usaha yang saya lakukan bagi pengembangan potensi siswa khususnya
dalam hal pelajaran itu seperti selalu memberikan soal latihan kepada
siswa secara terus menerus, dengan tujuan agar mereka itu mau
berfikir dan berlatih untuk selalu menggunakan pikiran mereka untuk
terus belajar. Karena saya yakin jika mereka itu mau mengasah otak
mereka dengan belajar, potensi yang ada dalam diri mereka itu akan
2) Bertindak sesuai dengan norma hukum dan norma sosial yang berlaku.
Sebagai seorang guru sudah sewajarnya mentaati norma yang berlaku.
Dari hasil yang diperoleh di lapangan diperoleh bahwa semua guru
bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, seperti pernyataan
pekerjaan saya sesuai dengan yang diatur dalam landasan pendidikan
3) Mau menerima kritik dan saran yang diberikan kepadanya.
Kritik dan saran pada dasrnya sangat penting bagi kemajuan seorang
guru. Dari hasil yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa
semua guru bersertifikasi pendidik mau menerima semua kritik dan
saran yang diberikan kepada mereka. Seperti pernyataan informan No.
menilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
orang lain mbak. Kalau menurut pendapat saya sendiri, saya merasa
sudah baik mbak
4) Perilaku guru disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta
didik dan sebagai teladan bagi peserta didik.
Dari hasil penyebaran angket kepada siswa diperoleh hasil bahwa
semua guru bersertifikasi pendidik sangat disegani oleh peserta didik
dan mereka setuju bahwa guru tersebut layak dijadikan teladan bagi
mereka. Hal ini menunjukkan bahwa semua guru memiliki perilaku
yang positif, sehingga peserta didik sangat menghormati guru sebagai
seorang pendidik.
5) Berperilaku sebagai pendidik yang profesional.
Dari hasil wawancara semua guru menjawab berusaha menjadi
seorang guru tentunya selama ini saya sudah berusaha sebaik mungkin
yang dapat saya lakukan. Mungkin selama ini saya juga masih ada
banyak kekurangan tapi di sini saya berusaha untuk memperbaiki
guru terlihat sebagai sosok yang berperilaku seorang pendidik dan
selalu berusaha untuk bertanggung jawab dalam setiap tugasnya dan
berusaha menjalankan tugasnya sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku. Terlihat pula guru mempunyai komitmen tinggi dalam
mendidik peserta didiknya.
6) Mengembangkan profesionalisme diri melalui evaluasi diri, refleksi
dan pemutakhiran berbagai hal yang terkait dengan tugasnya.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh peneliti diperoleh bahwa pada
dasarnya semua guru sudah berusaha mengembangkan profesionalisme
diri mereka. Dari hasil wawancara 3 dari 5 guru menyatakan bahwa
mereka sering mengikuti kegiatan seminar dan workshop untuk
termasuk rajin dalam mengikuti seminar dan workshop yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
diselenggarakan oleh instansi-instansi pendidikan tertentu dengan
harapan saya dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi
memilih untuk belajar sendiri, seperti pernyataan informan No.5
kan profesionalisme diri
saya adalah dengan banyak membaca mbak, karena saya jarang atau
bahkan tidak pernah mengikuti seminar-seminar, sehingga tujuan saya
dengan banyak membaca akan lebih menambah ilmu bagi saya untuk
mengembangkan potensi dan profesionalitas saya sebagai seorang
Rekomendasi dan Saran:
Guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta hendaknya
secara sadar mau lebih mengembangkan profesionalisme diri melalui
evaluasi diri, refleksi dan pemutakhiran berbagai hal yang terkait dengan
tugasnya. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan profesionalisme
yang ada dalam diri mereka.
d. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari Kompetensi Profesional.
Tabel 4.5 Matrik Indikator Kompetensi Profesional Kinerja Guru
Bersertifikasi Pendidik.
No Indikator Memenuhi Belum
Memenuhi
1. Memahami mata pelajaran yang telah
dipersiapkan untuk mengajar.
2. Mampu menyusun program pengajaran.
3. Mampu menyusun perangkat nilai hasil
belajar dan proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
4. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Mampu mengembangkan pembelajaran
dengan inovasi media, metode, alat dan
sumber belajar.
Sumber: Hasil wawancara, observasi dan angket.
Analisis hasil penelitian:
1) Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar.
Dari hasil yang diperoleh di lapangan, semua guru bersertifikasi
pendidik sudah cukup memahami standar kompetensi dan standar isi
mata pelajaran, sehingga guru dapat menguasai bahan pengajaran yang
akan disampaikan kepada peserta didik. Guru juga memahami tentang
struktur, konsep, dan metode keilmuan dan guru juga menerapkannya
dalam proses pembelajaran di kelas.
2) Mampu menyusun program pengajaran.
Menyusun program pengajaran merupakan salah satu kemampuan
profesional yang harus dimiliki guru. Hal yang terkait dengan
penyusunan program pengajaran meliputi: menetapkan tujuan
pembelajaran, memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran,
memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar, memilih dan
mengembangkan media pengajaran yang sesuai serta memilih dan
memanfaatkan sumber belajar. Dari hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti diperoleh bahwa semua guru bersertifikasi pendidik di SMK
Murni 2 Surakarta sudah cukup baik dalam pengembangan program
pengajaran. Guru secara cermat memilih strategi, sumber belajar dan
media yang digunakan dalam program pengajaran yang disesuaikan
dengan kondisi peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
3) Mampu menyusun perangkat nilai hasil belajar dan proses
pembelajaran.
Perangkat penilaian sangat diperlukan dalam menilai hasil belajar
siswa. Hasil temuan di lapangan guru sudah baik dalam penilaian hasil
belajar, ini terlihat dari kebiasaan guru yang sering melakukan kegiatan
remidi kepada siswanya yang belum mencapai nilai standar minimal
seperti pernyat
berdasarkan kemampuan siswa dalam menjawab soal dan keaktifan
4) Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan konsep keilmuan dengan kehidupan sehari-hari pada
dasarnya dapat membantu siswa dalam memahami isi dari
pembelajaran. Dari hasil wawancara diperoleh bahwa belum semua
guru menerapkan konsep-konsep keilmuan dengan kehidupan sehari-
hari. Hanya 1 dari 5 guru yang diwawancara yang telah
me
pembelajaran saya selalu berusaha mengaitkan apa yang saya ajarkan
atau yang saya sampaikan dengan kehidupan nyata, sehingga
diharapkan siswa akan lebih tertarik terhadap pelajaran yang saya
sampa
5) Mampu mengembangkan pembelajaran dengan inovasi media, metode,
alat dan sumber belajar.
Dari hasil penelitian di lapangan kelima guru yang dijadikan sampel
sudah mampu mengembangkan pembelajaran dengan inovasi media,
metode, alat dan sumber belajar. Hal ini terlihat ketika guru
menggunakan Laptop dan LCD dalam kegiatan pembelajaran. Selain
itu, guru juga menggunakan metode pembelajaran yang baru unutk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, masih ada beberapa guru
bersertifikasi pendidik yang belum begitu menerapkan inovasi media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
dan metode pembelajaran yang baru dan menarik perhatian peserta
didik.
Rekomendasi dan Saran:
Dalam melaksanakan pembelajaran, guru bersertifikasi pendidik di
SMK Murni 2 Surakarta hendaknya lebih menerapkan konsep-konsep
keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar peserta didik
lebih mudah dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh
guru. Selain itu, guru bersertifikasi pendidik dituntut mampu
mengembangkan pembelajaran dengan inovasi media, metode, alat dan
sumber belajar. Hal ini bertujuan agar kualitas pembelajaran dapat
berkembang seiring dengan perkembangan jaman.
2. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori
Dari hasil penelitian di lapangan diperoleh data sesuai dengan
rumusan masalah yang dihubungkan dengan teori yaitu sebagai berikut:
a. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari Kompetensi Paedagogik.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)
butir a dikemukakan bahwa kompetensi paedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Menurut Mulyasa (2008: 75)
Kompetensi paedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
2) Pemahaman terhadap peserta didik
3) Pengembangan kurikulum/silabus
4) Perancangan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7) Evaluasi hasil belajar (EHB)
8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya
Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi paedagogik dinilai baik, semua guru mampu
menguasai indikator penilaian kinerja sesuai kompetensi paedagogik.
Dilihat dari kemampuan guru dalam penguasaan kelas dan pemahaman
terhadap masing-masing peserta didiknya guru bersertifikasi pendidik di
SMK Murni 2 Surakarta sudah baik. Guru melakukan pendekatan-
pendekatan kepada masing-masing peserta didiknya untuk menggali
potensi yang dimiliki peserta didiknya. Dalam pembelajaran semua guru
sudah melakukan dan mampu membuat perencanaan atau rancangan
pembelajaran dengan baik. Selain itu, guru juga melakukan evaluasi
terhadap hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Hal yang
masih menjadi hambatan guru dalam mengoptimalkan tugas dan
kompetensi paedagogiknya adalah guru masih kesulitan dalam pemilihan
dan pengembangan kurikulum/silabus yang sesuai dengan kondisi peserta
didik di SMK Murni 2 Surakarta.
b. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari Kompetensi Sosial.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)
butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial
adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar. Menurut Mulyasa (2008: 173) kompetensi sosial
merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang
sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat
2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi sosial sudah baik, hal ini terlihat dari semua guru
bersertifikasi pendidik memiliki jiwa kerjasama, partisipasi dan kepedulian
yang cukup baik, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah. Hal ini dapat dilihat ketika guru mampu berinteraksi dengan
rekan sesama guru di sekolah, kepala sekolah dan guru-guru dari sekolah
lain. Semua guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta juga
mampu menjalin kerjasama baik secara individual maupun kelompok.
c. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari Kompetensi Kepribadian.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)
butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Pribadi seorang guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi
seorang guru juga sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik.
Dalam buku Mulyasa (2008: 117) Kompetensi kepribadian sangat
besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para
peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan
mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan
masyarakat, kemajuan Negara dan bangsa pada umumnya.
Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi kepribadian sudah sesuai dengan indikator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
penilaian kompetensi kepribadian. Semua guru bersertifikasi pendidik di
SMK Murni 2 Surakarta terlihat sebagai guru yang mantap, arif dan
berwibawa. Selain itu, sikap guru yang mulia dapat menjadi teladan bagi
peserta didik. Perilaku profesional guru juga terlihat ketika guru mau
mengembangkan diri secara berlanjut untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan kepribadiannya. Hal ini dilakukan guru untuk
meningkatkan kompetensinya sehingga berdampak pada peningkatan
kualitas pembelajaran.
d. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari Kompetensi Profesional.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)
butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional
Pendidikan.
Menurut Slamet PH (2006) yang dikutip dari buku Syaiful Sagala
(2009: 39) kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi terdiri
dari Sub-Kompetensi sebagai berikut:
1) Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar;
2) Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang
tertera dalam Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);
3) Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi
materi ajar;
4) Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan
5) Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi profesional dinilai sudah baik dan sesuai dengan
indikator kompetensi profesional guru. Hal ini terlihat dari latar belakang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
pendidikan yang dimiliki para guru dan kemampuan guru dalam
penguasaan landasan pendidikan serta penguasaan bahan pengajaran.
Semua guru sudah mampu menyusun dan melaksanakan program
pengajaran. Selain itu, semua guru di SMK Murni 2 Surakarta juga telah
melakukan penilaian hasil dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Sedangkan hal-hal yang masih menjadi hambatan guru
dalam mengoptimalkan tugasnya adalah fasilitas sekolah yang kurang
memadai, namun demikian guru di SMK Murni 2 Surakarta tetap berusaha
memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada untuk tujuan pembelajaran.
C. Pembahasan
Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi paedagogik dinilai cukup baik, namun masih ada
beberapa hal yang masih perlu adanya peningkatan. Dilihat dari kemampuan
guru dalam penguasaan kelas dan pemahaman terhadap masing-masing peserta
didiknya guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta sudah baik.
Guru melakukan pendekatan-pendekatan kepada masing-masing peserta
didiknya untuk menggali potensi yang dimiliki peserta didiknya. Dalam
pembelajaran semua guru sudah melakukan dan mampu membuat perencanaan
atau rancangan pembelajaran dengan baik. Selain itu, guru juga melakukan
evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Hal
yang masih menjadi hambatan guru dalam mengoptimalkan tugas dan
kompetensi paedagogiknya adalah guru masih kesulitan dalam pemilihan dan
pengembangan kurikulum/silabus yang sesuai dengan kondisi peserta didik di
SMK Murni 2 Surakarta.
Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi sosial sudah baik, hal ini terlihat dari semua guru
bersertifikasi pendidik memiliki jiwa sosial yang baik, baik di lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat ketika guru
mampu berinteraksi dengan rekan sesama guru di sekolah, kepala sekolah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
guru-guru dari sekolah lain. Semua guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2
Surakarta juga mampu menjalin kerjasama baik secara individual maupun
kelompok. Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah dalam hal penggunaan
teknologi komunikasi belum dilaksanakan secara fungsional sehingga masih
perlu adanya peningkatan.
Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi kepribadian sudah cukup baik. Semua guru
bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta sudah terlihat sebagai guru
yang arif dan berwibawa. Selain itu, sikap guru yang mulia dapat menjadi
teladan bagi peserta didik. Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah dalam hal
pengembangan profesionalisme diri, guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni
2 Surakarta masih perlu mengembangkan diri secara berlanjut melalui evaluasi
diri, refleksi dan pemutakhiran berbagai hal yang terkait dengan tugasnya,
seperti mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan secara terpadu. Hal ini
dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensinya sehingga berdampak pada
peningkatan kualitas pembelajaran.
Kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta
ditinjau dari kompetensi profesional dinilai sudah baik dan sesuai dengan
indikator kompetensi profesional guru. Hal ini terlihat dari latar belakang
pendidikan yang dimiliki para guru dan kemampuan guru dalam penguasaan
landasan pendidikan serta penguasaan bahan pengajaran. Semua guru sudah
mampu menyusun dan melaksanakan program pengajaran. Selain itu, semua
guru di SMK Murni 2 Surakarta juga telah melakukan penilaian hasil dan proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sedangkan hal-hal yang masih menjadi
hambatan guru dalam mengoptimalkan tugasnya adalah fasilitas sekolah yang
kurang memadai, namun demikian guru di SMK Murni 2 Surakarta tetap
berusaha memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada untuk tujuan
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dan pembahasan yang
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa secara umum kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK
Murni 2 Surakarta dapat dikatakan baik. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di
SMK Murni 2 Surakarta sudah memenuhi standar kompetensi guru yang terdiri
dari kompetensi paedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan
kompetensi profesional. Namun demikian, ada beberapa aspek yang masih perlu
adanya peningkatan.
Dalam kompetensi paedagogik guru bersertifikasi pendidik harus
memenuhi indikator penilaian kinerja yang diantaranya terdiri dari pemahaman
wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik,
pengembangan kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Di SMK Murni 2 Surakarta semua
guru bersertifikasi pendidik mampu menguasai indikator penilaian tersebut,
diantaranya dalam penguasaan kelas dan pemahaman terhadap peserta didiknya
sudah baik, dimana guru melakukan pendekatan-pendekatan kepada masing-
masing peserta didiknya untuk menggali potensi yang dimiliki peserta didiknya.
Dalam kompetensi sosial guru bersertifikasi pendidik harus memenuhi
indikator penilaian kinerja yang diantaranya terdiri dari guru harus memiliki sikap
kerjasama, partisipasi dan kepedulian terhadap siswa, teman sejawat dah pihak-
pihak terkait lainnya. Di SMK Murni 2 Surakarta semua guru bersertifikasi
pendidik sudah memenuhi indikator tersebut, semua guru bersertifikasi pendidik
memiliki jiwa kerjasama, partisipasi dan kepedulian yang baik, baik di lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat ketika guru
mampu berinteraksi dengan rekan sesama guru di sekolah, kepala sekolah dan
guru-guru dari sekolah lain. Semua guru bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Surakarta juga mampu menjalin kerjasama baik secara individual maupun
kelompok.
Dalam kompetensi kepribadian guru bersertifikasi pendidik harus
memenuhi indikator penilaian kinerja yang diantaranya terdiri dari guru harus
memiliki kepribadian yang mantap, arif dan berwibawa, selain itu guru juga harus
bisa menjadi pedoman yang baik bagi peserta didiknya. Di SMK Murni 2
Surakarta semua guru bersertifikasi pendidik sudah terlihat sebagai guru yang
mantap, arif dan berwibawa. Selain itu, sikap guru yang mulia dapat menjadi
teladan bagi peserta didik. Perilaku profesional guru juga terlihat ketika guru mau
mengembangkan diri secara berlanjut untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan kepribadiannya. Hal ini dilakukan guru untuk meningkatkan
kompetensinya sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Dalam kompetensi profesional guru bersertifikasi pendidik harus
memenuhi indikator penilaian kinerja yang diantaranya terdiri dari guru harus
mampu menguasai landasan pendidikan dan penguasaan bahan pengajaran. Di
SMK Murni 2 Surakarta rata-rata guru bersertifikasi pendidik sudah mampu
menguasai landasan pendidikan dan bahan ajar dengan baik. Hal ini terlihat dari
latar belakang pendidikan yang dimiliki para guru dan kemampuan guru dalam
penguasaan landasan pendidikan serta penguasaan bahan pengajaran.
Hal-hal yang masih menjadi hambatan guru dalam mengoptimalkan
tugasnya adalah guru masih kesulitan dalam pemilihan dan pengembangan
kurikulum/silabus yang sesuai dengan kondisi peserta didik di SMK Murni 2
Surakarta serta fasilitas sekolah yang kurang memadai, namun demikian guru di
SMK Murni 2 Surakarta tetap berusaha memaksimalkan penggunaan fasilitas
yang ada untuk tujuan pembelajaran.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tentang kinerja guru
bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta, maka implikasi yang dapat
diambil adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
1. Implikasi Teoretis
Dalam buku Mulyasa (2008) Standar Kompetensi Guru adalah
pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati
bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi
seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten. Standar
kompetensi guru yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi kompetensi
paedagogik, sosial, kepribadian dan profesional. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja guru bersertifikasi di SMK Murni 2 Surakarta
berdasarkan standar kompetensi guru tersebut sudah cukup baik, namun ada
beberapa hal yang masih menjadi hambatan dan perlu adanya peningkatan.
Implikasi teoritis dari penelitian ini berdampak terhadap guru
bersertifikasi pendidik di SMK Murni 2 Surakarta. Setelah dilaksanakannya
penelitian ini guru akan mampu menilai kinerjanya sendiri, sehingga guru dapat
mengembangkan kualitas kompetensinya dan perlu dilakukan evaluasi kinerja
agar proses pembelajaran semakin berkualitas.
2. Implikasi Praktis
Melihat cukup baiknya kinerja guru bersertifikasi pendidik di SMK
Murni 2 Surakarta, guru sebaiknya dapat memotivasi diri untuk lebih
meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan potensi yang dimilikinya. Guru
seharusnya secara berkesinambungan mengikuti kegiatan seminar, pelatihan atau
kegiatan lainnya yang bisa mengembangkan yang dimiliki oleh seorang guru,
sehingga profesionalisme guru semakin tinggi.
C. SARAN
Berdasarkan analisis penelitian di lapangan, maka penulis dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Guru bersertifikasi pendidik hendaknya berusaha meningkatkan ketrampilan
mereka dengan mengikuti kegiatan pelatihan, seminar maupun penataran
yang diselenggarakan oleh pihak-pihak tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
2. Guru bersertifikasi pendidik hendaknya meningkatkan motivasi diri untuk
lebih mengembangkan kemampuan yang ada dalam diri mereka, sehingga
dapat meningkatkan profesionalitas mereka.
3. Guru bersertifikasi pendidik hendaknya membangun kerjasama yang baik
dengan kepala sekolah dengan selalu melakukan evaluasi dan monitoring
mengenai kinerjanya, agar kualitas kinerjanya semakin meningkat, sehingga
akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
4. Bagi pihak sekolah hendaknya menambah fasilitas yang memadai, khususnya
dalam penambahan fasilitas teknologi komunikasi. Hal tersebut bertujuan
untuk memudahkan proses pembelajaran sehingga juga berdampak pada
peningkatan kualitas pembelajaran.
5. Guru bersertifikasi pendidik hendaknya selalu menjaga kerukunan,
kekeluargaan dan komunikasi yang baik dengan kepala sekolah, sesama guru,
warga sekolah dan masyarakat sekitar.