evaluasi kegiatan survey masa transisi pasca...
TRANSCRIPT
EVALUASI KEGIATAN SURVEY MASA TRANSISI PASCA PSBB
DASAR EVALUASI
Peraturan Bupati Malang Nomor 20 Tahun
2020 Tentang Pedoman Tatanan Normal
Baru pada Kondisi Pandemi Corona Virus
Disease 2019 di Kabupaten Malang.
METODE❖Pengumpulan data secara online.
❖Pengumpulan data mulai tanggal31 Mei s/d 05 Juni 2020.
❖Hanya untuk yang berdomisili di Malang Raya KhususnyaKabupaten Malang.
❖Melakukan pengamatanlingkungan dengan memanfaatkanresponden.
Karakteristik Responden
392
Responden
293 Penduduk Kab. Malang
78 Penduduk Kota Malang
13 Penduduk Kota Batu
55,6% Umur 40 Tahun
Keatas
27.3% Umur 31-40 Tahun
14.3% 21-30 Tahun
33,1%
PNS/TNI/Polri/BUMN
17,1% Swasta
13% Wiraswasta
7.2% Tidak Bekerja
27% Lainnya
Pemahaman tentang Konsep New Normal
75,7%
• Hidup berdamai berdampingan dengan corona dengan
memperhatikan protokol kesehatan
10,6%• Langkah percepatan penanganan pemulihan ekonomi
9,3%• Ketidaknormalan yang dinormalkan
4,5%• Langkah percepatan penanganan Covid-19
20,1% TIDAK SIAP menghadapi New
Normal
79,9% SIAP menghadapi New
Normal
Alasan dari responden yang siap menghadapi
New Normal :
• 87,5% Karena Lock Down terus menerus
akan memberikan dampak buruk untuk
ekonomi
• 12,5% Karena stay at home membuat
masyarakat jenuh dan bosan
Alasan dari responden yang tidak siap
menghadapi New Normal :
• 88% Karena dikhawatirkan membuat
penyebaran Covid-19 semakin meluas
• 12% Karena belum ada vaksin Covid-19
Kesiapan dengan New Normal
Pembukaan Kembali Fasilitas Umum
60,8% SETUJU 39,2% TIDAK SETUJU
Alasan dari responden yang
menyetujui dibukanya kembali
fasilitas umum :
• Protokol kesehatan yang
ada sudah mencukupi
• Sudah saatnya aktivitas
normal kembali
Alasan dari responden yang tidak
menyetujui dibukanya kembali
fasilitas umum :
• Masyarakat masih sulit
menerapkan pola hidup sehat
dan jaga jarak
• Dikhawatirkan membuat
penyebaran Covid-19 semakin
meluas
20,3% Tempat Akomodasi
19,2% Tempat Wisata
79,7% Tempat Ibadah
55,6% Transportasi
50,1% Sekolah, Perkuliahan, dan Tempat Kursus
38,9% Terminal, Stasiun, dan Bandara
24,3% Cafe, Salon, Mall, Cangkruan, dan Pasar
Pembukaan Kembali Fasilitas Umum
Persiapan untuk Menghadapi New Normal89,8% Jaga
Imun Tubuh dan
Pola Hidup
Sehat
70,7% Sering
Cuci Tangan
Memakai Sabun
/ Hand Sanitizer
65,4% Jaga
Jarak (Social
Distancing)
64,7% Memakai
Masker
Kesiapan Beraktifitas Kembali dalam Tatanan New Normal
76,5% Siap dengan
Memperhatikan
Protokol
Kesehatan
19,1% Tidak Siap
karena Kondisi
Pandemi Belum
Terkendali
Aktivitas yang Rentan Terjadi Penyebaran Covid-19 Ketika
New Normal
53,7% Aktivitas Kesehatan41,6% Aktivitas Sosial
Kemasyarakatan
28,2% Aktivitas
Pemerintahan27,9% Aktivitas Distribusi
Barang28,7% Aktivitas Lain-lain
48,2% Aktivitas
Pendidikan
Evaluasi Perbaikan Fasilitas Umum
70,8% berpendapat
yang perlu diperbaiki
ialah Sistem Protokol
Kesehatan
70,7%
19,4% berpendapat
yang perlu diperbaiki
ialah Ketersediaan informasi dan
edukasi
19,1%
Dampak Positif Dari New Normal
• 55,8% Berpendapat Bahwa New Normal Dapat Membiasakan masyarakat hidup sehat dengan protokol kesehatan
55,8%
• 27,2% berpendapat Sektor usaha yang terdampak covid-19 dapat kembali berjalan
27% • 13,6% berpendapat Meningkatkan perekonomian
13,4%
Dampak Negatif dari New Normal
31%
•29,8% berpendapat Perlunya biaya untuk mempersiapkan sarana protokol kesehatan
25,2%
•25,9% berpendapat Masyarakat semakin meremehkan covid-19
25,2%
•25,3% berpendapat Meningkatkan kasus positif Covid-19
16%
•16,7% berpendapat Terbatasnya tenaga kesehatan jika pasian terus bertambah
Langkah Yang Seharusnya dilakukan pemerintah selama menjalankan New Normal
73,3%•Sosialiasi dan edukasi tentang pola hidup
72,5%•Edukasi pentingnya protokol kesehatan
39,5%•Edukasi bahaya virus covid-19
38,2%•Melakukan penjagaan rutin di tempat kerja
26,4%•Menyediakan check point di pintu masuk
Protokol Kesehatan yang harus dipatuhi saat new normal
Menggunakan masker
Rajin mencuci tangan dengan sabun
Membersihkan diri jika masuk rumah
Menjaga jarak 1 meter dengan orang lain
Menggunakan hand sanitizer
84,8
%
65,4
%
79,3
%
73,8
%
68,8
%
Evaluasi Pengetahuan mengenaiKampung Tangguh
63,8%
Tahu
• Terdapat 63,8% yang mengetahui mengenai Kampung Tangguh yaituupaya untuk menjaga desa dalam memutus mata rantai Covid-19
95,1%
• Terdapat 95,1% yang menyatakan perlu dibentukKampung Tangguh di setiap Desa dan Kelurahan
4,9%
• Terdapat 4,9% yang menyatakan tidak perlu dibentukKampung Tangguh di setiap Desa dan Kelurahan
Evaluasi Kegiatan Kampung Tangguh
•Dari 63,8% yang mengetahui, 50,6% menyatakanbahwa Kampung Tangguh mendirikan lumbungpangan dalam rangka menjaga ketahananpangan.
50,6%
Mendirikan Lumbung Pangan
• Dari 63,8% yang mengetahui, 28,8% menyatakan bahwaKampung Tangguh menyediakan tempat cuci tangandengan air mengalir menggunakan sabun dalam rangkamenjaga ketahanan kesehatan.
28,8%
Menyediakan Tempat Cuci Tangan
•Dari 63,8% yang mengetahui, 11,5% menyatakanbahwa Kampung Tangguh melakukan pengecekankesehatan warga.
11,5%
Pengecekan Kesehatan Warga
Manfaat Kampung TangguhMeningkatkan Kesehatan Masyarakat
Dari 95,3% yang menyatakan perlu dibentuk, 70,3% menyatakan Kampung Tangguh dapat meningkatkan
kesehatan masyarakat desa.
Melatih Desa untuk Tanggap akan Wabah Covid-19Dari 95,3% yang menyatakan perlu dibentuk, 62,9%
menyatakan Kampung Tangguh dapat melatih desauntuk tanggap akan wabah Covid-19.
Mencegah Penyebaran Covid-19Dari 95,3% yang menyatakan perlu dibentuk, 44,8% menyatakan Kampung Tangguh dapat mencegah
penyebaran Covid-19.
Edukasi Langsung kepada WargaDari 95,3% yang menyatakan perlu dibentuk, 24,1%
menyatakan Kampung Tangguh dapat memberikanedukasi secara langsung kepada warga.
70,3%
62,9%
44,8%
24,1%
Evaluasi Kendala Kampung TangguhSumber Dana Desa Belum Mencukupi
Dari 4,9% yang menyatakan tidak perlu dibentuk Kampung Tangguh, 36,4% menyatakan sumber dana dari desa belum mencukupi.
Sumber Daya Manusia Kurang
Dari 4,9% yang menyatakan tidak perlu dibentuk Kampung Tangguh, 27,3% menyatakan sumber daya manusia di desa masih kurang.
Warga Kampung Kurang Peduli
Dari 4,9% yang menyatakan tidak perlu dibentuk Kampung Tangguh, 27,3% menyatakan warga di kampung kurang peduli terhadap penyebaran Covid-19.
Perangkat Desa dan Warga Kurang DisiplinDari 4,9% yang menyatakan tidak perlu dibentuk Kampung Tangguh, 9,1% menyatakan perangkat desan dan warga kurang disiplin dalam menjalankankebijakan.
28,6%
38,1%
27,8%
9,5%
Kesimpulan Responden yang proaktif dalam pengisian Quesioner adalah :
Rangking 1 : Kecamatan Dau ( 21.8 % )
Rangking 2 : Kecamatan Bululawang ( 13.7 % )
Rangking 3 : Kecamatan Gondanglegi ( 11.6 % )
Sebagian besar masyarakat sudah mengetahui tentang konsep New Normal, yaitu hidupberdamai berdampingan dengan corona dengan memperhatikan protokol kesehatan
Masyarakat telah siap untuk New Normal karena hal ini dianggap dapat memulihkanperekonomian
Pada saat pelaksanaan New Normal fasilitas umum yang kembali dibuka harus mengikutiprotokol kesehatan
Dampak positif dari new normal ialah membiasakan masyarakat hidup sehat dengan protokolkesehatan.
Dampak negatif dari new normal ini ialah perlunya biaya untuk mempersiapkan saranaprotokol kesehatan.
Sebagian masyarakat mengetahui mengenai Kampung Tangguh dan menyatakan bahwaKampung Tangguh dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Masyarakat dominan setuju dengan dibentuknya Kampung Tangguh karena dapatmeningkatkan kesehatan masyarakat dan melatih desa untuk tanggap terhadap wabah Covid-19.
Masyarakat berpendapat kendala dibentuknya Kampung Tangguh yaitu sumber dana desamasih kurang mencukupi.