evaluasi kegiatan direktorat kesehatan …

34
EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER TAHUN 2017 & RENCANA KEGIATAN TAHUN 2018 RAKONTEKNAS II SURABAYA, 12 NOVEMBER 2017 Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT

KESEHATAN MASYARAKAT

VETERINER TAHUN 2017 & RENCANA

KEGIATAN TAHUN 2018

RAKONTEKNAS II

SURABAYA, 12 NOVEMBER 2017

Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kementerian Pertanian

Page 2: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

4 JUTA

EKOR

AKSEPTOR

PENGENDALIAN BETINA PRODUKTIF

UPSUS SIWAB 2017

3 JT BUNTING

Menyelamatkan betina produktif , mempertahankan dan menambah jumlah akseptor

Upsus SIWAB 2017

Page 3: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Lokasi dan Kegiatan

1. Lokasi kegiatan: 40 kab/kota di 17 provinsi lokasi target.

2. Bentuk kegiatan: a. Bimtek b. Sosialiasi (pusat, provinsi, kab/kota) c. Pembentukan MoU Ditjen PKH dengan

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Baharkam Polri)

d. Pengawasan Hulu e. Pengawasan Hilir

Page 4: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Sosialisasi

Kebijakan &

Program

Bimtek

Wasvet

(500 orang)

Bimtek

Pemeriksaan

AM/PM &

Kesehatan

Reproduksi

(125 orang)

ToT Petugas

Pelaporan

Data (340

orang)

MoU dengan

Baharkam

POLRI &

penyusunan

Tim Terpadu

PERSIAPAN

Page 5: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Data Pemotongan Ternak Besar Ruminansia (sapi dan kerbau) di 17 Provinsi Lokasi Target Periode Jan sd Nov 2017

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

Pemotongan Ternak Besar Pemotongan BetinaProduktif

584.014

19.854

Pemotongan Betina Produktif sebesar 3,2% dari total

pemotongan ternak ruminansia besar

Page 6: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

TREND PEMOTONGAN BETINA PRODUKTIF DI 17 PROVINSI LOKASI TARGET Periode Jan sd November (2016 VS 2017)

Kegiatan Sosialisasi dan pengawasan hulu-hilir mulai

efektif dilaksanakan

1157 1153 1251

1425

1694 1801 1830 1785

1539 1719

1897

1483 1377

1862 1875

2477

2759

2218

1876

1311 1404

1212

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

Tahun 2016

Tahun 2017

Page 7: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

PENOLAKAN PEMOTONGAN BETINA PRODUKTIF DI 17 PROVINSI LOKASI TARGET PERIODE JAN SD NOVEMBER 2017

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

BP Masuk RPH danTPH

Pemotongan BP Penolakan

33.593

19.854

13.739*

sebesar 41% betina produktif yang masuk ke RPH dan TPH berhasil

dicegah dipotong (ditolak)

Page 8: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Permasalahan • faktor ekonomi peternak dan jagal

• kebutuhan daging

• harga sapi betina relatif lebih murah

• Keterbatasan jumlah sapi siap potong

• Belum ada mekanisme penggantian ternak betina produktif

• 65% petugas tidak melakukan pemeriksaan antemortem /status reproduksi di RPH (Hasil survey UGM di Provinsi DIY dan Jawa Tengah)

• masih banyak pemotongan di luar RPH

• tidak optimalnya SKSR (mayoritas di daerah lokasi target SKSR belum berjalan)

Page 9: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

SOLUSI DAN TINDAK LANJUT

A. REGULASI

B. KESISTEMAN

C. PENYEDIAAN SAPI SIAP POTONG

D. FASILITASI SARPRAS RPH

E. PEMBINAAN

F. PENINDAKAN

Page 10: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

A. REGULASI

Pemantapan dan penataan aturan-aturan terkait

Penyempurnaan Permentan 35/2011 tentang Pengendalian Ternak Ruminansia Betina Produktif yang mengacu pada UU 18/2009 yang tidak relevan dengan UU 41/2014 : Pasal 18 )

Perlu segera diterbitkan Permentan tentang Lalu Lintas Ternak antar pulau dan antar wilayah dalam satu pulau dalam NKRI, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan PERS+DA pengaturan lalu lintas ternak

Page 11: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

A. REGULASI

– Advokasi kepada Kepala Daerah untuk menyusun PERDA yang mendukung :

1. upaya penertiban pemotongan betina produktif di RPH

2. penertiban pemotongan di luar RPH

3. penerapan persyaratan teknis kesmavet di RPH

4.RPH tidak diberikan beban sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD). Namun RPH menjadi pelayanan wajib yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka penyediaan produk hewan yang ASUH.

Page 12: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

B. KESISTEMAN

1. Memperkuat kesisteman melalui pemahaman dan penerapan pengendalian betina produktif pada setiap tahapan kegiatan UPSUS SIWAB dari hulu sampai hilir : ISRA/SKSR (Keseragaman persepsi dan

pelaksanaan) Pengawasan hulu : peternakan/kelompok,pasar

hewan, checkpoint Pengawasan hilir : pemeriksaan dokumen,

pemeriksaan ante-mortem dan penolakan pemotongan betina produktif

Page 13: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

2. Memperkuat kesisteman melalui peningkatan koordinasi pengawasan lalu lintas ternak dengan Karantina : pemeriksaan kelengkapan dokumen SKSR

3. Perbaikan sistem identifikasi ternak

4. Pelaksanaan pengendalian pemotongan betina produktif tidak hanya kerja dari Dit. Kesmavet, namun juga melibatkan semua fungsi SIWAB

B. KESISTEMAN

Page 14: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

C. PENYEDIAAN SAPI SIAP POTONG

1. Kerjasama penjaringan sapi betina produktif di RPH : pengembangan BUMP, CSR

2. Konsep Penyediaan Sapi Siap potong/pengganti

3. Mapping sapi siap potong (distribusi ternak siap potong)

4. Penyediaan/subsidi semen sexing jantan (target untuk peningkatan kelahiran sapi jantan

5. Pemerintah Pusat sesuai tupoksinya, dalam hal ini Direktorat Bitpro dan Direktorat PPHNak menyusun formulasi penanganan kasus ketersediaan dan distribusi sapi siap potong di daerah.

Page 15: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

D. FASILITASI RPH

• Penyediaan sarana prasarana RPH, untuk memindahkan pemotongan ternak di luar RPH

Page 16: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

E. PEMBINAAN

• Melalui tindakan preemtif dan preventif : sosialisasi, pembinaan

• Kerjasama dengan BAHARKAM, melibatkan Bhabinkamtibmas

Page 17: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

F. PENINDAKAN

Penindakan bagi pelanggaran pemotongan betina produktif di RPH sebagai bentuk shock terapy (represif):

Teguran lisan

teguran tertulis

Pencabutan izin usaha

Sanksi Pidana dan Denda

Page 18: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

3 JUTA

EKOR

AKSEPTOR

PENGENDALIAN BETINA PRODUKTIF

2,3 JT BUNTING

Menyelamatkan betina produktif , mempertahankan dan menambah jumlah akseptor

Upsus SIWAB 2018

Page 19: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Sosialisasi

• Sosialiasi Provinsi, Kab/Kota Target (17 Provinsi, 41 Kab/Kota)

• Sosialiasi Provinsi Non Target (16 Provinsi)

Pengawasan

• Pengawasan Pemotongan Betina Produktif di Rumah Potong Hewan atau Pengawasan Hilir

Penindakan

• Dilakukan oleh Tim Terpadu (dinas, unsur kepolisian, dan/atau instansi terkait)

• Lokasi: RPH & penertiban pemotongan di luar RPH

Kegiatan

Page 21: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

RENCANA KERJA KESMAVET TAHUN 2018

KODE KEGIATAN TARGET SATUAN ALOKASI

ANGGARAN

1786 Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal)

48,999,150

1786.400 Pemenuhan persyaratan produk hewan yang ASUH (NKV) 134 sertifikat 10,917,283

1786.401 Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk 34,380 sampel 22,392,716

1786.402 Pengendalian Pemotongan Betina Produktif 41 lokasi 15,689,151

Page 22: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Konsep pelaksanaan fungsi kesmavet

Unit Usaha Produk Hewan

Target pengawasan kepatuhan

Pengawasan keamanan & mutu

Penerapan sanitari & standardisasi

Target pembinaan &

penilaian

Penerapan Kesrawan

Penerapan Higiene & Sanitasi

Pencegahan Penularan Zoonosis

Penerapan sanitari & standardisasi

Page 23: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Pem

bin

aan &

Pen

gaw

asn

NK

V

Pen

gaw

asan

Per

edar

an

Fokus Pembinaan & Pengawasan Kesmavet

Unit Usaha Produk Hewan

Peternakan

Unit pemeliharaan

hewan

RPH

Unit Pengolahan

PH Unit Penyimpanan

PH

Unit Retail (swalayan)

Pasar Tradisional

Page 24: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Fokus prioritas

Sudah NKV

Importer Kepatuhan

Eksporter Kepatuhan

Domestik Pembinaan ke arah ekspor

Target tersertifikasi

Pembinaan

Penilaian

Sertifikasi

Pembinaan & Pengawasan Unit Usaha Produk Hewan

Page 25: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Unit Usaha Produk Hewan

Penerapan Higiene-Sanitasi

Penerapan Kesrawan

Pencegahan Zoonosis

Penerapan Sanitary &

standardisasi

Laboratorium uji

SDM pengawasan

Target output : 222 unit usaha 134 sertifikasi NKV

Target input Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan

yang ASUH

Page 26: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

PETA PROVINSI TARGET PEMBINAAN NKV TAHUN 2018

Propinsi Target Pembinaan NKV

10

Target 2018

6

Data NKV

10

6

224

12

320

12

36

12

37

9 291

12

42

9

10

2

39

6 46

6

4

3

9

6

1

2

18

3

0

3

0

6

7

2

27

6

495

12

134 UNIT USAHA

1675 UNIT USAHA

Page 27: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Unit Usaha Produk Hewan

Sertifikasi NKV Registrasi unit usaha

Pembinaan Penerapan

HS

Pembinaan Penerapan Kesrawan

Pelaksanaan Pencegahan

Zoonosis

Pelaksanaan Pengendalian pemotongan di

RPH

Pengawasan peredaran & lalu-lintas PH

Pengujian Laboratorium

Pembinaan SDM

Kesmavet

Target output : 222 unit usaha 134 sertifikasi NKV

Peran Daerah terhadap pelaksanan fungsi Kesmavet

Page 28: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Kepatuhan/ surveilans

Eksportir BPMSPH

Importir BPMSPH

Domestik BPMSPH/

BBVET/BVET

Pembinaan NKV

BBVET/BVET

Dukungan pengujian (UPT) & pengawasan Kesmavet dalam pelaksanaan fungsi

Total: 1675 unit usaha

Target: 134 unit usaha

PENGAWASAN KESMAVET DI

PROP

Koordinasi & tindak lanjut

Total: 30.290 sampel

Total: 4.090 sampel

Page 29: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

ISU-ISU STRATEGIS

• Penjaminan Halal • Peningkatan daya saing produk hewan menuju ekspor

melalui Sertifikasi NKV unit usaha PH Pangan dan Non Pangan

• Penetapan zoonosis sebagai bencana non alam, dan masuk dalam urusan wajib daerah

• Penanganan Hewan dalam kondisi bencana • Pelanggaran Kesrawan • Konsumsi daging anjing, satwa (zoonosis dan kesrawan) • Resistensi Anti Mikroba (AMR) • Pemenuhan persyaratan sanitary dan halal dalam isu

perdagangan global

Page 30: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Antisipasi Kebutuhan dan Ketersediaan Daging Sapi/Kerbau

NO Uraian Tahun 2016 Tahun 2017 Keterangan

1. Kebutuhan Nasional (ton) 651.424 604.966 Penurunan

produksi

daging sapi

2017 karena

penurunan

konsumsi dari

2,52 menjadi

2,31

kg/kapita/

tahun

2. Produksi Dalam Negeri

(ton)

441.761

(2.598.594 ekor)

354.770

(2.086.882 ekor)

3. Impor Sapi Setara Daging

(Ton)

119.976

(600.000 ekor)

89.550

(450.000 ekor)

4. Impor Daging Sapi (ton) 81.526 74.312

5. Impor Jeroan Sapi (ton) 8.161 6.892

6. Impor Daging Kerbau

Penugasan Bulog (ton)

58.164 26.656

Keterangan: - Realisasi berdasarkan laporan dan rencana realisasi s.d Desember 2017 oleh importir dan Perum

BULOG; - Total impor sapi dan daging sapi tahun 2016: 267.827 ton (41% dari kebutuhan nasional), - Total impor sapi dan daging sapi tahun 2017 : 197.410 ton (32.6 % dari kebutuhan nasional)

Page 31: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

PERKIRAAN KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN DAGING SAPI / KERBAU

BULAN DESEMBER 2017 (NATAL 2017 & TAHUN BARU 2018)

31

Kebutuhan

(ton)

Ketersediaan

(ton) Keterangan

50.479 70.662

29.602 ton Sapi siap potong lokal (173.987 ekor)

11.003 ton Sapi siap potong ex-impor (55.293

ekor)

11.249 ton Stok daging sapi di 57 gudang importir

(30 Nov 2017)

18.808 ton Stok daging kerbau di Bulog

(30 Nov 2017)

20.183 ton Surplus

Rencana kedatangan daging sampai Desember 2017 sebanyak 16.552 ton: - Daging kerbau (Bulog): 6.552 ton - Daging sapi (Importir): 10.000 ton

Page 32: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Perkiraan Kebutuhan dan Ketersediaan Daging Ayam Ras

Bulan Desember 2017 (Natal 2017 & Tahun Baru 2018)

Kebutuhan

(ton)

Ketersediaan

(ton) Keterangan

269.441 274.262 Produksi Desember 2017

4.821 Surplus Desember 2017

57.775 Surplus kumulatif Januari – Desember

2017

57.775 ton Ketersediaan aman bahkan

surplus

Page 33: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

Perkiraan Kebutuhan dan Ketersediaan Telur Ayam Ras

Bulan Desember 2017 (Natal 2017 & Tahun Baru 2018)

Kebutuhan

(ton)

Ketersediaa

n (ton) Keterangan

185.265 148.815 Produksi Desember 2017

36.450 Surplus Desember 2017

436.835 Surplus kumulatif Januari – Desember

2017

436.835 ton Ketersediaan aman bahkan

surplus

Page 34: EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN …

TERIMA KASIH

INDONESIA BISA......