evaluasi efektivitas pengendalian intern … · evaluasi efektivitas pengendalian intern ... 17 1....
TRANSCRIPT
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN
TERHADAP SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus pada PD BPR Bank Klaten
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agnes Wiliantika Ayu Dewati
NIM: 112114113
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN
TERHADAP SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus pada PD BPR Bank Klaten
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agnes Wiliantika Ayu Dewati
NIM: 112114113
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Everything will be okay in the end, if its not
okay, its not the end.”
“Better to feel how hard education is at this
time rather than fell the bitterness of stupidity,
later.”
“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka
terlaksanalah segala rencanamu.”
(Amsal 16: 3)
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang
apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur.”
(Filipi 4: 6)
Kupersembahkan untuk:
Papa di surga dan Mama,
Mbah Uti, Kak Aldo, Nana,
Serta semua teman-temanku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARAMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
SISTEM PEMBERIAN KREDIT
Studi Kasus pada PD BPR Bank Klaten
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal xx Juli 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau /sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagaian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Yang membuat pernyataan,
Agnes Wiliantika Ayu Dewati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian penulis.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Drs. YP Supardiyono, M.Si. Akt., QIA selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA sebagai Dosen Pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi
masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak, Ibu Sekretariat Fakultas Ekonomi yang membantu dalam
kepengurusan administrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
6. Bapak Tulus selaku Direktur Utama di PD BPR Bank Klaten yang telah
berkenan memberikan ijin kepada saya untuk melakukan penelitian dan Ibu
Eny selaku Kepala Bagian Umum, Ibu Ninik selaku Kepala Bagian Sumber
Daya Manusia, Ibu Ismiyati selaku Kepala Pemeriksa Intern dan semua staf di
PD BPR Bank Klaten yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis dalam memperoleh informasi dan data-data yang
dibutuhkan.
7. Alm. Bapak Yuli, Ibu Veronica, Ibu Maria Goretti, Ibu Lusia, Romo
Bambang, Kak Aldo, Nana dan keluarga besar tercinta atas doa, dorongan dan
bantuannya baik moril maupun materiil.
8. Indra, Sesil, Hana, Lolyta, Diana, Effi, Rina, Angel, Vita, Maurits dan Sasa
atas bantuan dan dorongan disaat-saat mengerjakan skripsi.
9. Teman-teman seperjuangan Program Studi Akuntansi kelas C, teman-teman di
kelas MPAT dan semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat memberikan kesempurnaan pada skripsi ini. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis, khususnya para pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agnes Wiliantika Ayu Dewati
NIM : 112114113
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EVALUASI
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM
PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus di PD BPR Bank Klaten) beserta perangkat
yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Yang menyatakan,
Agnes Wiliantika Ayu Dewati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI........ v
KATA PENGANTAR................................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI.................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiv
ABSTRAK..................................................................................................... xv
ABSTRACT..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 4
C. Batasan Masalah................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian............................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian............................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan........................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
A. Bank................................................................................................... 7
1. Pengertian Bank........................................................................... 7
2. Fungsi Bank................................................................................. 7
3. Jenis Bank.................................................................................... 9
B. Bank Perkreditan Rakyat................................................................... 10
1. Pengertian BPR............................................................................ 10
2. Tujuan BPR.................................................................................. 10
3. Fungsi BPR.................................................................................. 11
4. Usaha BPR................................................................................... 12
5. Usaha yang Tidak Boleh Dilakukan BPR.................................... 12
C. Sistem................................................................................................. 13
1. Pengertian Sistem.........................................................................13
2. Pengertian Sistem Akuntansi....................................................... 13
3. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit............................................ 14
D. Kredit................................................................................................. 17
1. Pengertian Kredit......................................................................... 17
2. Unsur Kredit.................................................................................18
3. Tujuan Kredit............................................................................... 20
4. Fungsi Kredit............................................................................... 22
5. Prinsip Pemberian Kredit............................................................. 24
6. Prosedur Pemberian Kredit.......................................................... 29
E. Pengendalian Intern........................................................................... 32
1. Pengertian Pengendalian Intern................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
2. Komponen Pengendalian Intern................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 36
A. Jenis Penelitian...................................................................................36
B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 36
C. Objek dan Subjek Penelitian.............................................................. 36
D. Data yang Dikumpulkan.................................................................... 37
E. Sumber Data...................................................................................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 37
G. Teknik Analisis Data..........................................................................38
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN....................................... 43
A. Sejarah PD BPR Bank Klaten........................................................... 43
B. Lokasi PD BPR Bank Klaten............................................................ 44
C. Struktur Organisasi PD BPR Bank Klaten........................................ 44
D. Personalia.......................................................................................... 49
E. Visi dan Misi PD BPR Bank Klaten................................................. 50
F. Tujuan dan Produk PD BPR Bank Klaten........................................ 50
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................ 53
A. Sistem Pemberian Kredit di PD BPR Bank Klaten.......................... 53
1. Prosedur yang Membentuk Sistem Pemberian Kredit............... 54
2. Dokumen dalam Pemberian Kredit............................................ 65
B. Evaluasi Pengendalian Intern dalam Pemberian Kredit................... 66
1. Lingkungan Pengendalian........................................................... 67
2. Penaksiran Resiko........................................................................ 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3. Aktivitas Pengendalian............................................................... 75
4. Informasi dan Komunikasi.......................................................... 77
5. Pengawasan................................................................................ 78
C. Uji Kepatuhan Sampling.................................................................. 81
BAB VI PENUTUP..................................................................................... 87
A. Kesimpulan....................................................................................... 87
B. Keterbatasan Penulis......................................................................... 87
C. Saran................................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 89
LAMPIRAN .................................................................................................. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel III.1 BesarnyaSampel Minimum untukPengujianKepatuhan .... 40
Tabel III.2 Stop-or-Go-Decision ......................................................... 42
Tabel IV.1Karyawan di PD BPR Bank Klaten .................................... 49
Tabel V.1Ringkasan Hasil Evaluasi Pengendalian Intern menurut
COSO ................................................................................... 78
Tabel V.2Analisis Kepatuhan Efektivitas Pengendalian Intern
terhadap Sistem Pemberian Kredit ...................................... 83
Tabel V.3Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go
Sampling, Size and Upper Precision Limit Population
Occurrence Rate Base on Sample Result ............................ 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi PD BPR Bank Klaten ............ 48
Gambar V.1 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR BPR Bank
Klaten (Permohonan Kredit oleh Customer Service) ........ 58
Gambar V.2 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR BPR Bank
Klaten (Survei dan Analisis Kredit oleh Account Officer
dan Appraisal) .................................................................... 59
Gambar V.3 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR BPR Bank
Klaten (Survei dan Analisis Kredit oleh Sub Bagian
Kredit) ................................................................................ 60
Gambar V.4 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR BPR Bank
Klaten (Keputusan atas Permohonan Kredit oleh
Direktur) ............................................................................. 61
Gambar V.5 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR BPR Bank
Klaten (Keputusan atas Permohonan Kredit oleh Sub
Bagian Administrasi dan Pelaporan) ................................. 62
Gambar V.6 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR BPR Bank
Klaten (Keputusan atas Permohonan Kredit oleh Sub
Bagian Administrasi dan Pelaporan) ................................. 63
Gambar V.7 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR BPR Bank
Klaten (Pencairan oleh Sub Bagian Kasir dan Sub Bagian
Pembukuan) ....................................................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN SISTEM
PEMBERIAN KREDIT
Studi Kasus di PD BPR Bank Klaten
Agnes Wiliantika Ayu Dewati
NIM: 112114113
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui apakah
pengendalian intern terhadap sistem pemberian kredit di PD BPR Bank Klaten
sudah memenuhi unsur-unsur pokok pengendalian intern; 2) mengetahui apakah
pengendalian intern terhadap sistem pemberian kredit di PD BPR Bank Klaten
diterapkan secara efektif.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus di PD BPR Bank Klaten. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah pengujian kepatuhan dengan metode
stop-or-go sampling.
Hasil analisis data dapat diketahui bahwa sistem pemberian kredit yang
dilakukan oleh PD BPR Bank Klaten sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian
intern menurut COSO (Comitte of Sponsoring Organization). Serta pengendalian
intern dalam sistem pemberian kredit di PD BPR Bank Klaten sudah efektif. Hal
ini ditunjukkan pada hasil pengujian kepatuhan AUPL=DUPL, yaitu sebesar 5%.
Kata kunci: pengendalian intern, efektivitas, sistem pemberian kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
AN EVALUATION OF THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL
CONTROL ON CREDIT EXTENSION SYSTEM
A Case Study at PD BPR Bank Klaten
Agnes Wiliantika Ayu Dewati
NIM: 112114113
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this research is to: 1) determine whether or not the internal
control of credit extension system in PD BPR Klaten Bank has fitted to the basic
elements of internal control; 2) determine whether or not the internal control of
credit extension system in PD BPR Bank Klaten has been effectively
implemented.
The type of this research was case study in PD BPR Bank Klaten. The
technique of data collection used were interviews, observation and
documentation. The data analysis technique used was the method of testing
compliance with stop-or-go sampling.
Results of the data analysis stated that the system of lending conducted by
PD BPR Klaten Bank had fitted to the elements of the internal control in COSO
(Committee of Sponsoring Organization). Furthermore, the internal control of
credit extension system in PD BPR Bank Klaten have been effective. This is
shown in the results of compliance testing that AUPL = DUPL, with 5% criterion.
Keywords: internal control, the effectiveness, the credit extension system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan seperti bank berperan penting dalam penyediaan
jasa keuangan untuk berlangsungnya aktivitas bisnis. Menurut Undang-
Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, pengertian bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
Berdasarkan pengertian diatas, kegiatan pokok dari bank ialah
menghimpun dana berupa simpanan dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan dan bentuk lainnya, selain itu kegiatan pokok bank
juga menyalurkan dana dari masyarakat dengan memberikan kredit kepada
pihak yang memerlukan dana. Sehingga akhirnya kegiatan-kegiatan bank
akan mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk menjadi
lebih baik dari sebelumnya sehingga menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional.
Kegiatan bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
tabungan kemudian menyalurkannya kembali pada masyarakat dalam
bentuk kredit. Untuk menjalankan fungsi-fungsi bank tersebut, kunci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
utama didasari pada aspek kepercayaan, mudahnya prosedur dan
persyaratan serta mudahnya akses. Dengan lebih memanfaatkan BPR
(Bank Pengkreditan Rakyat) yang mempunyai akses yang tersebar di
wilayah pelosok pedesaan, kesempatan masyarakat menjadi semakin besar
untuk mendapatkan kredit guna mengembangkan usahanya.
Menurut Abdullah dan Tantri (2012: 172), sebelum suatu fasilitas
kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang
diberikan benar-benar akan kembali. Keyainan tersebut diperoleh dari
hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit
oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan
keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang
benar. Dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria serta aspek
penilaiannya tetap sama. Begitu juga dengan ukuran-ukuran yang
ditetapkan telah menjadi standar penilaian setiap bank.
Kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan
nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C
dan 7P. Kredit dengan penilaian 5C berisi penilaian tentang character,
capacity, capital, condition, dan collateral. Sedangkan untuk 7P kredit
adalah personality, party, purpose, prospect, payment, profitability dan
protection.
Untuk mendukung berjalannya pemberian kredit yang sehat, bank
harus melakukan pengawasan serta pembinaan selama proses pemberian
kredit berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya resiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kredit yang telah diberikan mengalami kemacetan. Kredit macet
memberikan dampak yang kurang baik bagi negara, masyarakat, dan
perbankan. Untuk itu diperlukan pengendalian intern yang kuat sebagai
dasar kegiatan operasional bank yang sehat dan aman dalam manajemen
bank.
Pengendalian intern menurut Ardiyos (2010: 509) merupakan: 1)
suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sehingga antara bagian yang
satu secara otomatis akan mengawasi bagian lainnya, 2) suatu pengujian
kebenaran data yang dilakukan dengan mencocokan berbagai angka-angka
dan transaksi yang dilaksanakan oleh petugas berbeda. Pengendalian intern
yang efektif dapat membantu pengurus bank menjaga aset bank, menjamin
tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,
meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi resiko terjadinya
kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
Dengan menjamin efektifitas pengendalian intern pemberian kredit
yang berkesinambungan, bank harus melakukan tinjauan serta
melaksanakan pengendalian intern kredit yang mencakup semua aspek
pengkreditan sehingga dapat dipastikan bahwa pemberian kredit yang
dilakukan oleh bank sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengendalian intern terhadap sistem pemberian kredit di
PD BPR Bank Klaten sudah memenuhi unsur-unsur pokok
pengendalian intern?
2. Apakah pengendalian intern terhadap sistem pemberian kredit
diterapkan secara efektif di PD BPR Bank Klaten?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini terbatas pada pengendalian intern bagian pemberian
kredit PD BPR Bank Klaten.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui apakah pengendalian intern terhadap sistem
pemberian kredit di PD BPR Bank Klaten sudah memenuhi unsur-
unsur pokok pengendalian intern.
2. Mengetahui apakah pengendalian intern terhadap sistem
pemberian kredit di PD BPR Bank Klaten diterapkan secara
efektif.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi PD BPR Bank Klaten
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dan
pertimbangan bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha dan
pengambilan keputusan dalam pemberian kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan penelitian ini dapat menambah refrensi tentang
pengendalian intern terhadap sistem pemberian kredit di
Perpustakaan Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat bagi penulis menerapkan teori yang
diperoleh selama kuliah.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang
mendukung hasil pustaka.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang
diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa
data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB IV GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat bank, maksud dan
tujuan bank, struktur organisasi bank, dan ketenagakerjaan.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan deskripsi data, analisis data seta
hasil penelitian dan interpretasi dari penelitian ini.
BAB VI PENUTUP
Bab ini merupakan penutup dari penulisan yang
menguraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian serta
saran-saran yang kiranya dapat membangun penelitian yang
lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bank
1. Pengertian Bank
Menurut Kuncoro (2002: 68), definisi dari bank adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk
kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang.
Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan,
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2. Fungsi Bank
Menurut Ismail (2010: 4), bank merupakan lembaga keuangan
yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat,
menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga memberikan
pelayanan dalam bentuk jasa perbankan.
a. Menghimpun Dana dari Masyarakat
Fungsi bank yang pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat yang kelebihan dana. Bank menghimpun dana dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
masyarakat dalam bentuk simpanan. Masyarakat yang
mempercayai bank sebagai tempat yang aman untuk
melakukan investasi, dan menyimpan dana (uang). Masyarakat
yang kelebihan dana sangat membutuhkan keberadaan bank
untuk menyimpan dananya dengan aman. Keamanan atas dana
(uang) yang disimpannya di bank oleh masyarakat merupakan
faktor yang sangat penting bagi masyarakat. Selain rasa aman,
tujuan lainnya adalah sebagai tempat untuk melakukan
investasi. Masyarakat akan merasa lebih aman apabila uangnya
diinvestasikan di bank. Dengan menyimpan uangnya di bank,
nasabah juga akan mendapat keuntungan berupa return atas
simpanannya yang besarnya tergantung kebijakan masing-
masing bank.
b. Menyalurkan Dana Kepada Masyarakat
Fungsi bank yang kedua adalah menyalurkan dana kepada
masyarakat yang membutuhkan dana. Kebutuhan dana oleh
masyarakat, akan lebih mudah diberikan oleh bank apabila,
masyarakat yang membutuhkan dana dapat memenuhi semua
persyaratan yang diberikan oleh bank. Menyalurkan dana
merupakan aktivitas yang sangat penting bagi bank, karena
bank akan memperoleh pendapatan atas dana yang disalurkan.
Pendapatan tersebut dapat berupa pendapatan bunga untuk
bank konvensional, dan bagi hasil atau lainnya untuk bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
syariah. Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penyaluran
dana kepada nasabah merupakan pendapatan yang terbesar di
setiap bank, sehingga penyaluran dana kepada masyarakat
menjadi sangat penting bagi bank.
c. Pelayanan Jasa Perbankan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
menjalankan aktivitasnya, bank juga dapat memberikan
beberapa pelayanan jasa. Pelayanan jasa kepada nasabah
merupakan fungsi bank yang ketiga. Berbagai jenis produk
pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank antara lain jasa
pengiriman uang (transfer), pemindahbukuan, penagihan surat-
surat berharga, kliring, Letter of Credit, inkaso, garansi bank
dan pelayanan jasa lainnya. Produk pelayanan jasa bank yang
ditawarkan kepada masyarakat merupakan aktivitas
pendukung yang dapat diberikan oleh bank.
3. Jenis Bank
Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, bank
dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu
lintas pembayaran. Bank umum melaksanakan seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
fungsi perbankan yaitu menghimpun dana, menempatkan
dana dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
b. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa lalu lintas pembayaran.
B. Bank Pengkreditan Rakyat
1. Pengertian BPR
BPR adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BPR adalah salah
satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro,
kecil dan menengah. BPR merupakan lembaga perbankan resmi
yang diatur dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang
perbankan.
2. Tujuan BPR
Menurut Budisantoso dan Nurutomo (2013: 197), menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam usaha mencapai
tujuannya, BPR mempunyai sasaran melayani kebutuhan petani,
peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank
umum sehingga dapat mewujudkan pemerataan layanan perbankan,
pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan
agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir dan
pengijon).
3. Fungsi BPR
Menurut Bidisantoso dan Nuritomo (2013: 197), fungsi BPR
tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha
mikro, kecil, dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari
masyarakat atau dengan kata lain berfungsi sebagai penghimpun
dan penyalur dana masyarakat. Simpanan nasabah di BPR dijamin
oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan yang berlaku sehingga bersifat aman. Pada
mulanya tugas pokok BPR diarahkan untuk menunjang
pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan. Namun,
semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat, tugas BPR tidak
hanya ditujukan bagi masyarakat pedesaan, tetapi juga mencakup
pemberian jasa perbankan bagi masyarakat golongan ekonomi
lemah di daerah perkotaan. Dalam penyaluran kredit kepada
masyarakat, BPR menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu,
Tepat Jumlah, Tepat Sasaran. Hal tersebut dikarenakan proses
kreditnya yang relatif cepat, persyaratan yang lebih sederhana, dan
sangat mengerti akan kebutuhan nasabah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
4. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit.
c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito,
dan/atau tabungan pada bank lain.
5. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, usaha yang tidak boleh dilakukan Bank Perkreditan
Rakyat meliputi:
a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu
lintas pembayaran
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
c. Melakukan penyertaan modal
d. Melakukan usaha perasuransian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Sistem
1. Pengertian Sistem
Menurut Ardiyos (2010: 904), sistem adalah seperangkat
komponen-komponen atau unsur-unsur yang dijalin untuk
memperoleh/mencapai sesuatu atau berbagai tujuan.
2. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Ardiyos (2010: 16), sistem akuntansi adalah suatu
metode, prosedur, dan standar yang digunakan dalam
mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatat, dan meringkas
peristiwa-peristiwa bisnis dan transaksi untuk didistribusikan
kepada pemakai. Sistem akuntansi meliputi catatan data-data
formal dan sumber data-data awal. Ketentuan mengenai sistem
akuntansi bisa saja dikeluarkan untuk kemudian digunakan oleh
lembaga tertentu, seperti perusahaan asuransi dan perusahaan
pembiayaan. Sedikitnya ada 6 langkah sistem akuntansi.
a. Menganalisa transaksi-transaksi dari dokumen sumber.
b. Mencatat transaksi dalam jurnal.
c. Pencatatan ditempatkan pada buku besar.
d. Perkiraan disesuaikan pada akhir periode dengan bantuan
worksheet.
e. Mempersiapkan laporan keuangan dari worksheet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
f. Perkiraan ditutup untuk menyelesaikan periode akuntansi
berjalan dan mempersiapkan awal periode akuntansi yang
baru.
3. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit
Sistem pemberian kredit adalah rangkaian dari cara atau
prosedur dalam pemberian kredit yang mencakup tahapan
permohonan kredit sampai dengan pencairan kredit yang
membentuk suatu sistem yang berurutan dan berkaitan erat dalam
pelaksanaan pemberian kredit. (Simorangkir, 2000)
Hal-hal yang diperhatikan dalam mengevaluasi sistem
pemberian kredit perusahaan:
a. Syarat-syarat yang harus dipenuhi pemohon kredit dalam
mengajukan kredit.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi
syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mengajukan kredit
yang digunakan dalam sistem pemberian kredit perusahaan
adalah sebagai berikut:
1) Pemisahan fungsi otorisasi yang memadai.
2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan
fungsi setiap bagian organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Fungsi terkait.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi
fungsi yang terkait yang digunakan dalam sistem
pemberian kredit perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Pemisahan fungsi organisasi yang memadai.
2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan
fungsi setiap bagian organisasi.
c. Dokumen yang digunakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi
dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit
perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Penggunaan dokumen bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya harus dapat dipertanggungjawabkan
oleh bagian yang berwenang.
2) Dokumen yang digunakan tersebut harus sudah
cukup memadai dan cukup merekam data-data
kegiatan sistem pemberian kredit.
3) Dokumen yang digunakan dibuat rangkap agar
tidak terjadi penyelewengan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
d. Catatan akuntansi yang digunakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi
catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian
kredit perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Catatan akuntansi harus berdasarkan dokumen
sumber dan dokumen pendukung.
2) Catatan akuntansi harus mencatat semua transaksi
yang benar-benar terjadi.
3) Catatan akuntansi harus mencatat semua transaksi
dalam periode akuntansi yang sebenarnya.
e. Jaringan prosedur yang membentuk sistem.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi
jaringan prosedur yang membentuk sistem yang digunakan
dalam sistem pemberian kredit perusahaan adalah sebagai
berikut:
1) Harus ada kesesuaian antara prosedur yang dirinci
dengan bagan alir yang digambarkan.
2) Pelaksanaan sistem pemberiaan kredit harus sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
f. Bagan alir yang digunakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi bagan
alir yang digunakan dalam sistem pemberian kredit
perusahaan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1) Kesesuaian yang mengkomunikasikan hasil analisis
sistem dan rancangan sistem kepada pemakai
informasi.
2) Bagan alir telah mencerminkan aliran data dan
dokumen dalam sistem digunakan simbol-simbol
standar.
3) Antara prosedur sistem yang telah dirinci dengan
yang digambarkan saling berkesesuaian.
D. Kredit
1. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang
berarti kepercayaan. Jadi istilah kredit memiliki arti khusus yaitu
meminjamkan uang (penundaan pembayaran) berdasarkan
kepercayaan. Maksudnya pemberi kredit percaya kepada penerima
kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan
sesuai perjanjian. Pada sisi penyaluran dana (lending of fund),
kredit merupakan pembiayaan yang potensial menghasilkan
pendapatan dibandingkan alternatif pendapatan lainnya. Sedangkan
bagi penerima kredit berarti menerima kepercayaan sehingga
mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut
sesuai dengan jangka waktunya.
Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
2. Unsur Kredit
Menurut Kasmir (2002: 94), dalam kegiatan perkreditan terdapat
unsur-unsur antara lain:
a. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar
diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan
ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan
penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern
maupun dari ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang
kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon
kredit.
b. Kesepakatan
Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung
unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si
penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu
perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak
dan kewajibannya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,
jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang
telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka
pendek, jangka menengah atau jangka panjang.
d. Resiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan
menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian
kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya
demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan
bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai,
maupun oleh resiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi
bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada
unsur kesengajaan lainnya.
e. Balas jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa
tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa
dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini
merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang
berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan
bagi hasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu.
Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank
tersebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit
antara lain: (Kasmir, 2002: 95)
a. Mencari keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian
kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk
bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan
biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
b. Membantu usaha nasabah
Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah
yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana
untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak
debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas
usahanya.
c. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan
oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat
semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan
pembangunan di berbagai sektor.
Keuntungan pemerintah dengan menyebarnya pemberian
kredit adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1) Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh
oleh nasabah dan bank.
2) Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk
kredit pembangunan usaha baru atau perluasan
usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru
sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih
menganggur.
3) Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali
bahwa sebagian besar kredit yang disalurkan akan
meningkatkan jumlah barang dan jasa yang
beredar di masyarakat.
4) Menghemat devisa negara, terutama untuk
produk-produk yang sebelumnya diimpor dan
apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri
dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat
menghemat devisa negara.
5) Meningkatkan devisa negara, apabila produk dari
kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4. Fungsi Kredit
Suatu kredit memiliki fungsi sebagai berikut:(Kasmir, 2002:97)
a. Untuk meningkatkan daya guna uang.
Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang
maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan
menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya
kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan
barang atau jasa oleh si penerima kredit.
b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan
beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu
daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit
maka darah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari
daerah lainnya.
c. Untuk meningkatkan daya guna barang.
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh
si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna
menjadi berguna atau bermanfaat.
d. Meningkatkan peredaran barang.
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang
dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah
barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah
barang yang beredar.
e. Sebagai alat stabilitas ekonomi.
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai
stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang
diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan
oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu
dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri
sehingga meningkatkan devisa negara.
f. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha.
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan
kegairahan berusaha, apalagi bagi si nasabah yang memang
modalnya pas-pasan.
g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin
baik terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika
sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka
pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga
dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi
masyarakat sekitar pabrik akan dapat meningkatkan
pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa
rumah kontrakan atau jasa lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
h. Untuk meningkatkan hubungan internasional.
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan
saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si
pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan
meningkatkan kerjasama di bidang lainnya.
5. Prinsip Pemberian Kredit
Menurut Abdullah dan Tantri (2012:172), sebelum suatu
fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa
kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan
tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit
tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan
dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang
nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang benar. Dalam
melakukan penilaian kriteria-kriteria serta aspek penilaiannya tetap
sama. Begitu juga dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan telah
menjadi standar penilaian setiap bank.
Biasanya kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank
untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan
dilakukan dengan analisi 5C dan 7P. Kredit dengan penilaian 5C
berisi penilaian tentang character, capacity, capital, condition, dan
collateral. Sedangkan untuk 7P kredit adalah personality, party,
purpose, prospect, payment, profitability dan protection.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a. Analisis 5C dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Character
Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-
orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat
dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si
nasabah baik latar belakang pekerjaan, maupun
yang bersifat pribadi seperti: cara hidup atau gaya
hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan
social standing-nya. Ini semua merupakan ukuran
“kemauan” membayar.
2) Capacity
Untuk melihat kemampuan nasabah dalam bidang
bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya,
kemampuan bisnis juga diukur dengan
kemampuannya dalam memahami tentang
ketentuan-ketentuan pemerintah. Begitu juga dalam
kemampuannya dalam menjalankan usahanya
termasuk kekuatan yang dimiliki. Pada akhirnya
akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan
kredit yang disalurkan.
3) Capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif
dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
laba rugi) dengan melakukan pengukuran seperti
segi likuiditas/solvabilitas, rentabilitas dan ukuran
lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana
modal yang ada sekarang ini.
4) Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah
baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Jaminan
hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.
Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga
tidak terjadi suatu masalah, maka jaminan yang
dititipkan akan digunakan secepat mungkin.
5) Condition
Dalam menilai kredit hendaknya dinilai kondisi
ekonomi sekarang dan kemungkinan untuk masa
yang akan datang sesuai sektor masing-masing,
serta diakibatkan dari prospek usaha dari sektor
yang dijalankan. Penilaian prospek bidang usaha
yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki
prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit
tersebut bermasalah relatif kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Analisis 7P adalah sebagai berikut:
1) Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau
tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya.
Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah
laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi
masalah.
2) Party
Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi
tertentu dan golongan-golongan tertentu
berdasarkan modal, loyalitas dan karakternya.
Sehingga nasabah dapat digolongkan ke dalam
golongan tertentu kana mendapatkan fasilitas yang
berbeda dari bank.
3) Purpose
Mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit, termasuk kredit yang diinginkan nasabah.
Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-
macam. Sebagai contoh apakah untuk modal kerja
atau investasi, konsumtif, atau produktif dan lain
sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4) Prospect
Untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan
datang apakah menguntungkan atau tidak, memiliki
prospek atau tidak. Hal ini penting mengingat jika
suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa
mempunyai prospek, bukan hanya bank yang
dirugikan, tetapi juga nasabah.
5) Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah
mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari
sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
Semakin banyak sumber penghasilan kredit semakin
baik. Jika salah satu usahanya merugi maka akan
dapat ditutupi oleh usaha lainnya.
6) Profitability
Untuk menganalisis kemampuan nasabah dalam
mencari laba. Profitability diukur dari satu periode
ke periode lainnya apakah akan tetap sama atau
semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit
yang akan diperolehnya.
7) Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha
dan jaminan mendapat perlindungan. Perlindungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dapat berupa jaminan barang atau orang atau
jaminan asuransi kredit dengan jaminan: kredit yang
diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut
dapat berbentuk barang berwujud atau bukan
berwujud atau jaminan orang.
6. Prosedur Pemberian Kredit
Menurut Abdullah dan Tantri (2012: 177), prosedur pemberian
kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman perseorangan
dengan pinjaman oleh suatu badan hukum, kemudian ditinjau dari
segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau produktif. Secara
umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan
hukum sebagai berikut:
a. Penerimaan proposal pengajuan kredit
Dalam hal ini pertama kali mengajukan permohonan kredit
yang dituangkan dalam suatu proposal. Proposal pengajuan
kredit tersebut hendaknya mencakup latar belakang
perusahaan yang meliputi riwayat hidup singkat
perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama
pengurus berikut tingkat pendidikannya, perkembangan
perusahaan serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah
dan swasta. Maksud dan tujuan apakah untuk memperbesar
omset penjualan atau meningkatkan kapasitas produksi atau
mendirikan pabrik baru serta tujuan lainnya. Besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kredit dan jangka waktu dalam hal ini pemohon
menentukan besarnya jumlah kredit yang ingin diperoleh
dan jangka waktu pengambilan kredit, hal ini semuanya
dapat disajikan dalam cash flow serta laporan keuangan
(neraca dan laporan rugi/laba) 3 tahun terakhir. Jaminan
kredit ini merupakan jaminan untuk menutupi segala resiko
terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada
unsur kesengajaan ataupun tidak. Penilaian jaminan kredit
harus dilakukan secara teliti sehingga tidak terjadi sengketa,
palsu dan sebagainya. Selain itu proposal yang dajukan
harus dilampiri: akte notaris baik perusahaan yang
berbentuk PT (Perseroan Terbatas), maupun Yayasan,
Tanda Daftar Perusahaan (TOP), Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP), Neraca dan Laporan Laba Rugi 3 tahun
terakhir, Bukti Diri Pimpinan Perusahaan dan foto kopi
Sertifikat Jaminan.
b. Penyelidikan Berkas Pinjaman
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang
diajukan sudah lengkap sesuai dengan persyaratan. Jika
menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka
nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila
sampai batas waktu yang telah ditentukan tidak sanggup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya
permohonan kredit dibatalkan.
c. Wawancara
Menyiapkan penyelidikan yang dilakukan pihak perbankan
untuk meyakinkan berkas-berkas yang dikirim sudah
lengkap dan sesuai dengan yang diajukan pihak perbankan.
d. On the Spot
Kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau
berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan.
Kemudian dicocokan dengan hasil wawancara. Pada saat
akan melakukan on the spot nasabah sebaiknya jangan
diberitahu, sehingga apa yang ada di lapangan sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya.
e. Keputusan Kredit
Keputusan kredit adalah menentukan apakah kredit akan
diberikan atau ditolak, jika diterima akan dipersiapkan
administrasinya dalam keputusan kredit ini biasanya akan
mencakup jumlah uang yang akan diterima, jangka waktu
kredit, dan biaya-biaya yang harus dibayar.
f. Penandatanganan Akta Kredit
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari keputusan kredit,
maka sebelum kredit itu dicairkan maka terlebih dahulu
calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
jaminan dengan hipotek, dan surat perjanjian,
penandatanganan dilaksanakan antara bank dengan debitur
secara langsung maupun melalui notaris.
g. Realisasi Kredit
Realisasi kredit ini diberikan setelah penandatanganan
surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro
atau tabungan di bank yang bersangkutan.
E. Pengendalian Intern
1. Pengertian Pengendalian Intern
Menurut Ardiyos (2010: 509), pengendalian intern merupakan:
a. Suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sehingga
antara bagian yang satu secara otomatis akan mengawasi
bagian lainnya.
b. Suatu pengujian kebenaran data yang dilakukan dengan
mencocokan berbagai angka-angka dan transaksi yang
dilaksanakan oleh petugas berbeda.
2. Komponen Struktur Pengendalian Intern
Sawyer et. al., (2003: 66) mengatakan bahwa terdapat lima
komponen pengendalian intern yang saling berkaitan pada
pernyataan COSO (Committe of Sponsoring Organization) atau
disebut dengan model pengendalian COSO. Kelima komponen
tersebut adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah menggambarkan
keseluruhan sikap organisasi yang mempengaruhi
kesadaran dan tindakan personel organisasi mengenai
pengendalian. Berbagai faktor yang membentuklingkungan
pengendalian dalam suatu organisasi adalah filosofi
manajemen dan gaya operasi, komitmen terhadap integritas
dan nilai-nilai etika, komitmen terhadap kompetensi
pegawai, komite audit dan dewan direksi, struktur
organisasi, penetapan otoritas dan tanggung jawab, dan
kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
b. Penentuan Risiko
Penentuan risiko meliputi penentuan risiko di semua aspek
organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui
evaluasi risiko, serta pertimbangan tujuan di semua bidang
operasi untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi
bekerja secara harmonis. Dengan demikian penaksiran
risiko merupakan proses identifikasi, analisis, dan
pengelolaan risiko yang berkaitan dengan penyusunan
laporan keuangan sesuai dengan akuntansi yang diterima
umum. Penaksiran risiko meliputi pertimbangan risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
yang timbul dari perubahan standar akuntansi, hukum dan
peraturan baru, dan perubahan sistem dan teknologi.
c. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur
yang dibuat oleh manajemen. Aktivitas pengendalian
tersebut meliputi persetujuan, tanggungjawab dan
kewenangan, pemisahan tugas, pendokumentasian,
rekonsilisasi, karyawan yang kompeten dan jujur, dan audit
internal. Aktivitas-aktivitas ini harus dievaluasi risikonya
untuk organisasi secara keseluruhan. Aktivitas
pengendalian bisa dibagi menjadi desain dokumen yang
baik, pemisahan tugas, otorisasi yang memadai,
pengendalian fisik aset perusahaan, dan peninjauan atas
kinerja.
d. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan bagian penting dari
proses manajemen. Komunikasi informasi tentang operasi
pengendalian intern memberikan substansi yang dapat
digunakan manajemen untuk mengevaluasi efektivitas
pengendalian untuk mengelola operasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
e. Pengawasan
Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis
atas informasi yang diberikan pada komunkasi informasi
untuk tujuan pengendalian manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu melakukan penelitian
terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga hasil
kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang
diteliti dan berlaku pada waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan secara
langsung di PD BPR Bank Klaten dan hasil penelitian hanya berlaku untuk
PD BPR Bank Klaten.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada Kantor Pusat PD BPR Bank Klaten
Jalan Veteran No. 140 Klaten.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari-April 2015.
C. Objek dan Subjek Penelitian
1. Objek Penelitian
a. Prosedur pemberian kredit bank.
b. Komponen-komponen pengendalian intern.
c. Dokumen dan catatan yang digunakan.
2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang-orang yang bekerja pada bagian yang
berhubungan dengan pemberian kredit perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Data yang Dikumpulkan
1. Sejarah dan gambaran umum bank.
2. Prosedur permohonan kredit.
3. Prosedur penyidikan dan analisis kredit.
4. Prosedur pengambilan keputusan kredit.
5. Prosedur pencairan kredit.
6. Prosedur administrasi kredit.
7. Bagan organisasi.
8. Deskripsi jabatan.
E. Sumber Data
1. Data primer, data yang diperoleh langsung dari perusahaan meliputi
observasi dan wawancara langsung terhadap pihak manajemen dan
karyawan perusahaan di lokasi penelitian.
2. Data sekunder, data yang diperoleh dari hasil olahan yang sudah adadi
lokasi penelitian berupa dokumen-dokumen dan prosedur.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
pengamatan secara langsung pada operasi perusahaan. Observasi
dilakukan untuk mengetahui pengendalian intern pemberian kredit
pada tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang
bersangkutan terutama pada bagian yang terlibat dalam pemberian
kredit.
Wawancara dibutuhkan untuk memperoleh informasi tentang
sejarah, gambaran umum perusahaan dan informasi lainnya mengenai
praktik perkreditan bank.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulaan data yang
dilakukan dengan cara melihat berkas, catatan dan dokumen lain yang
terdapat dalam perusahaan yang berkaitan dengan obyek penelitian.
Data yang dicari mengenai prosedur dan dokumen pencairan kredit,
serta prosedur dan dokumen administrasi kredit.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan
yang ada adalah dengan teknik analisis deskriptif dan pengujian
kepatuhan. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menjawab
permasalahan mengenai kesesuaian sistem pemberian kredit dengan
kajian teori. Sedangkan, pengujian kepatuhan akan digunakan untuk
menjawab pertanyaan mengenai efektivitas pengendalian intern yang
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan
pertama dengan teknik analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan sistem
pemberian kredit dan pengendalian intern yang diterapkan sesuai dengan
lima komponen dalam model pengendalian COSO, yang meliputi:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penentuan resiko
3. Aktivitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pengawasan
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang
kedua adalah :
1. Menentukan attribute yang akan diuji, yaitu:
Attribute I : Pemberian nomor urut dan penggunaannya
dapat dipertanggungjawabkan.
Attribute II : Kelengkapan surat keputusan kredit,
dengan adanya dokumen-dokumen pendukung yang
diperlukan, antara lain fotokopi KTP, fotokopi KK, fotokopi
slip gaji, surat jaminan (bisa berupa sertifikat tanah, BPKB,
dsb.) serta Surat Kuasa Menjual Jaminan (SKMJ).
Attribute III : Tanggal pengesahan surat keputusan kredit.
Attribute IV : Pemberian tanda tangan oleh pihak yang
berwenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. Dalam pengujian
kepatuhan terhadap sistem pemberian kredit, populasi yang akan
diambil sampelnya adalah semua dokumen perjanjian kredit beserta
dokumen pendukung lainnya selama periode 2014-2015.
3. Menentukan tingkat keandalan dari DUPL, dalam pengujian kepatuhan
ini akan digunakan tingkat keandalan (R%) 95% dan DUPL sebesar
5%. Tingkat keandalan atau R sebesar 95% berarti terdapat resiko
sebesar 5% dalam mempercayai pengendalian intern yang sebenarnya
tidak efektif.
4. Menentukan sampel pertama yang harus diambil menurut tabel
besarnya sampel minimum. Dengan tingkat keandalan (R%) 95% dan
DUPL 5%, maka menurut tabel sampel minimum, besarnya sampel
yang dapat diambil adalah sebanyak 60 buah.
Tabel III.1 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian
Kepatuhan
Acceptable levels
Upper Precision
Limit
Sample size based on confidence
90% 95% 97,5%
10% 24 30 37
9 27 34 42
8 30 38 47
7 35 43 53
6 40 50 62
5 48 60 74
4 60 75 93
3 80 100 124
2 120 150 185
1 240 300 370
(Sumber: Mulyadi, 1992: 173)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
5. Membuat tabel Stop-or-Go-Decision.
Jika dari pemeriksaan terhadap 60 buah anggota sampel tersebut tidak
menemukan kesalahan maka pengambilan sampel dihentikan, dan
mengambil kesimpulan bahwa pengendalian internnya sudah efektif.
Pengambilan sampel dihentian jika DUPL=AUPL (desired upper
precision limit sama dengan acceptable upper precision limit).
Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL dihitung dengan rumus
berikut:
AUPL
Apabila dalam pengambilan sampel pertama tersebut ditemukan
adanya kesalahan, maka perlu dilakukan pengambilan sampel
tambahan, sampel tambahan dihitung dengan rumus:
Sample size=
Pengambilan sampel akan terus dilakukan apabila AUPL tidak sama
dengan DUPL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel III.2 Stop-or-Go-Decision
Langkah
ke-
Besarnya
sampel
kumulatif
yang
digunakan
Berhenti
jika
kesalahan
kumulatif
yang terjadi
sama
dengan
Lanjutkan
ke langkah
berikutnya
jika
kesalahan
yang terjadi
sama
dengan
Lanjutkab
ke langkah
5, jika
paling tidak
kesalahan
sebesar
1 60 0 1 4
2 96 1 2 4
3 126 2 3 4
4 156 3 4 4
(Sumber: Mulyadi, 1992: 175)
6. Evaluasi hasil pemeriksaan sampel
Jika AUPL < atau = DUPL maka dapat disimpulkan bahwa
pengendalian internnya sudah efektif. Apabila AUPL > DUPL maka
harus ditempuh langkah dengan menambah sampel sampai tidak
ditemukan kesalahan lagi.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah pengendalian
intern yang dilakukan sudah efektif adalah:
a. Terpenuhinya unsur-unsur pengendalian intern.
b. Dari hasil pengujian kepatuhan dengan model stop-or-go-sampling
tidak ditemukan kesalahan dalam pemeriksaan sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah PD BPR Bank Klaten
PD BPR Bank Klaten adalah perusahaan perbankan milik pemerintah
daerah Kabupaten Klaten, yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Klaten No. 12/Per/DPRD/51 pada tanggal 1 Agustus 1951 dan
memperoleh ijin usaha dari menteri keuangan RI pada tanggal 16
September 1980 Nomor KEP-036/KM.11/1980.
Perubahan nama dari Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Bank Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Klaten menjadi Perusahaan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar Kabupaten Klaten dengan
persetujuan Menteri Keuangan RI dengan surat keputusan nomor KEP-
462/KM.17/1997 tanggal 1 Agustus 1997.
Perubahan nama dari Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22
tahun 2006 tentang pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik
Pemerintah Daerah dan Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
8/26/PBI/2006 tentang Bank Perkreditan Rakyat, terdapat beberapa
perubahan mendasar dalam pengaturan bank Perkreditan Rakyat yang
dimiliki oleh Pemerintah Daerah, oleh karena itu Peraturan Daerah
Kabupaten Klaten Nomor 34 tahun 2001 dipandang sudah tidak sesuai
lagi dan diganti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 6
tahun 2010 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Klaten Kabupaten Klaten yang telah diundangkan dalam lembaran daerah
Nomor 5 tanggal 22 Oktober 2010.
B. Lokasi PD BPR Bank Klaten
Kantor PD BPR Bank Klaten terletak di Jalan Veteran Nomor 140
Klaten. Pemilihan kantor ini sangat strategis karena terletak di pusat kota
sehingga lokasi kantor PD BPR Bank Klaten dapat mudah dijangkau oleh
masyarakat yang membutuhkannya.
C. Struktur Organisasi PD BPR Bank Klaten
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan
seluruh kegiatan dalam organisasi yang menghubungkan tiap bagian
departemen untuk melakukan tugas masing-masing sesuai dengan
kewajibannya. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PD BPR Bank Klaten
Nomor: PDBPRBK/SK/Dir/104.a/XII/2014 pada tanggal 31 Desember
2014, maka uraian struktur organisasi yang berlaku pada PD BPR Bank
Klaten ialah sebagai berikut:
1. Dewan Pengawas
Tugas Pokok:
a. Menyusun tata cara pengawasan dan pengelolaan PD BPR
Bank Klaten.
b. Melakukan pengawasan atau pengurusan.
c. Menggariskan kebijaksanaan anggaran dan keuangan.
d. Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan
pengembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Direksi
Tugas Pokok:
a. Menyusun perncanaan, melaksanakan koordinasi dalam
pelaksanaan tugas antara anggota Direksi dan melakukan
pembinaan serta pengendalian terhadap bagian atau sub bagian
atau cabang berdasarkan asas keseimbangan dan keserasian.
3. SPI
Tugas Pokok:
a. Melakukan tugas pemeriksaan intern secara menyeluruh atas
kegiatan perusahaan secara rutin maupun insidental, baik
kualitatif maupun kuantitatif.
b. Membantu Direksi di dalam bidang pengawasan.
4. Jabatan Fungsional Sekretaris
Tugas Pokok:
a. Melaksanakan urusan korespondensi dan komunikasi internal
maupun eksternal kegiatan Direksi.
b. Mengagenda kegiatan Direksi.
5. Bagian Kantor Cabang
Tugas Pokok:
a. Menjalankan operasional di Kantor Cabang.
b. Melaksanakan pencapaian target penghimpunan dana dan
penyaluran kredit di Kantor Cabang sesuai dengan Rencana
Kerja yang telah ditetapkan oleh Direksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
6. Bagian Kredit
Tugas Pokok:
a. Melaksanakan pencapaian target penyaluran kredit dan
pendapatan kredit sesuai dengan Rencana Kerja yang telah
ditetapkan oleh Direksi.
b. Melaksanakan proses Sistem Operasional dan Prosedur(SOP)
bagian kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Menciptakan kenyamanan, kelancaran, dan ketertiban kerja
Sumber Daya Manusia (SDM) Bagian Kredit.
7. Bagian Dana
Tugas Pokok:
a. Melaksanakan pencapaian target penghimpunan dana dalam
bentuk tabungan dan deposito.
b. Melaksanakan administrasi pelaporan yang berhubungan
dengan tabungan dan deposito.
8. Bagian Operasional
Tugas Pokok:
a. Melaksanakan Sasaran dan Rencana Kerja Perusahaan.
b. Menjalankan, mengelola, mengawasi, mengembangkan
kegiatan pembukuan, Kas/Teller, Customer Service, EDP dan
pelaporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
9. Bagian Umum
Tugas Pokok:
a. Melaksanakan Sasaran dan Rencana Kerja umum Perusahaan.
b. Menjalankan, mengelola, mengawasi, mengembangkan
kegiatan kesekretariatan, kepegawaian, dan logistik sesuai
dengan ketentuan dan peraturan, baik eksternal (Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Surat
Edaran, Surat Departemen terkait, dan lain-lain) maupun
internal (Kebijakan dan Sistem Prosedur Perusahaan).
c. Mengawasi fungsi legal di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PD BPR BANK KLATEN
Keterangan:
: Garis Instruksi
: Garis Komando
Dewan Pengawas
Direksi
SPI Jab. Fungsional
Bagian Umum Kantor
Cabang Bagian Kredit Bagian Dana Bagian Operasional
Bidang
Pemasa
ran
Sub
Bag
Kasir
Sub Bag
EDP dan
Pelaporan
Sub
Bag
Huku
m
Sub Bag
TU dan
RT
Sub
Bag
SDM
Bidang
Operasi
onal
Sub
Bag
Kredit
UMK
Pusat
Sub
Bag
Kredit
UMK Daerah
Sub
Bag
SKK
Sub Bag
Dana dan
AdmPela
poran
Sub
Bag
Penyel
esaian
Sub Bag
Adm dan
Pelaporan
Kantor
Kas
Sub
Bag
Pemb
ukuan
Gambar IV.1
Bagan Struktur Organisasi
PD BPR Bank Klaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
D. Personalia
Bidang yang ditangani personalia adalah sumber daya manusia.
Sumber daya manusia merupakan hal penting untuk penggerak seluruh
mekanisme bank. Dalam rangka mengoptimalkan sumber daya manusia
yang ada, PD BPR Bank Klaten menyeleksi calon karyawannya. Untuk
meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia, para karyawan
mengikuti pendidikan dan training yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia
(BI). Selain itu, untuk meningkatkan semangat dan produktivitas
karyawan, PD BPR Bank Klaten memberikan penghargaan berupa bonus
gaji kepada karyawan yang telah berkerja selama, 15 tahun, 25 tahun, dan
30 tahun, tunjangan kesehatan serta tunjangan hari raya.
Berikut hal-hal yang berhubungan dengan personalia di PD BPR Bank
Klaten:
1. Jumlah karyawan yang bekerja di PD BPR Bank Klaten secara
keseluruhan adalah 163 orang terdiri dari 74 pria dan 89 wanita.
Karyawan ini terdiri dari:
Tabel IV.1 Karyawan di PD BPR Bank Klaten
No. Jabatan Jumlah Karyawan
1. Direksi 2
2. Kepala Bagian 5
3. Kepala Sub Bagian 13
4. Kepala Kantor Kas 15
5. Wakil Kepala Kantor Kas 15
6. Anggota Pemeriksa SPI 3
7. Staf di Kantor Pusat 65
8. Staf di Kantor Daerah 28
9. Job Trainee 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Perekrutan karyawan dilakukan melalui seleksi yang telah
ditetapkan oleh PD BPR Bank Klaten sesuai dengan tuntutan
pekerjaannya.
3. Shift kerja karyawan di PD BPR Bank Klaten yaitu:
Hari Senin sampai dengan Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Waktu istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB.
E. Visi dan Misi PD BPR Bank Klaten
1. Visi
PD BPR Bank Klaten merupakan perusahaan daerah yang dimiliki
oleh pemerintah Kabupaten Klaten yang mempunyai visi yaitu
terwujudnya bank yang sehat, tangguh, bermanfaat dan prima dalam
pelayanan.
2. Misi
PD BPR Bank Klaten mempunyai misi antara lain:
a. Memberikan citra perbankan yang sehat.
b. Memberikan mutu pelayanan dan memperluas jangkauan
pelayanan yang optimal.
c. Memberikan hasil yang baik.
F. Tujuan dan Produk PD BPR Bank Klaten
1. Tujuan
Maksud dan tujuan diselenggarakannya PD BPR Bank Klaten antara
lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
a. Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan daerah di segala bidang.
b. Sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.
2. Produk PD BPR Bank Klaten
Produk kredit yang diberikan oleh PD BPR Bank Klaten antara lain:
a. Kredit Umum
1) Kredit ini diperuntukkan bagi calon nasabah dari berbagai
sektor seperti; sektor usaha, industri, perdagangan, pertanian,
peternakan, dan lain-lain. Kredit ini dapat digunakan sebagai
modal usaha, investasi, konsumsi, pendidikan, pernikahan,
kelahiran, dan lain-lain.
2) Jangka waktunya 10 bulan s/d 60 bulan.
3) Jaminannya dapat berupa SHM, HGB, BPKB maupun
Deposito.
4) Angsuran kredit dapat dipilih sesuai keinginan nasabah, dapat
diangsur pokok dan bunga setiap bulan, diangsur pokok dan
bunga setiap 3 bulan sekali, ataupun pengembalian pokok saat
jatuh tempo dan bunga setiap bulan.
b. Kredit Pegawai
1) Kredit ini diperuntukkan bagi PNS, TNI, Polri, BUMN, BUMD
dan Pegawai Swasta di dalam dan luar wilayah Kabupaten
Klaten yang telah MOU dengan PD BPR Bank Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2) Jangka waktunya 10 bulan s/d 120 bulan.
3) Jaminannya ialah Surat Keptusan (SK) masing-masing
pegawai.
4) Angsuran kreditnya dapat dilakukan tiap bulan dengan
langsung memotong gaji pegawai tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Pemberian Kredit di PD BPR Bank Klaten
Kredit yang diberikan di PD BPR Bank Klaten dibagi menjadi 2 jenis
yaitu kredit umum dan kredit pegawai. Kredit umum diberikan kepada
calon nasabah dari berbagai sektor, baik kepada pedagang, pengusaha
maupun pelaksana pembangunan. Sedangkan kredit pegawai diberikan
kepada pegawai/karyawan dimana instansi tempat pegawai/karyawan
tersebut bekerja bersedia menjadi penanggung pelunasan pinjaman kredit.
Agar pemberian kredit tercapai sesuai dengan kebijakan bank, maka
sistem pemberian kredit yang diterapkan oleh bank terdiri atas suatu
jaringan prosedur yang dibuat sesuai dengan pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan perkreditan. Prosedur pemberian kredit yang relatif
sederhana akan memberikan kelebihan bagi bank sebab nasabah akan
tertarik mengajukan permohonan kredit dengan prosedur yang tidak
berbelit-belit.
Dalam prosedur pemberian kredit ini terdapat langkah-langkah yang
secara sistematis harus dilalui oleh pemohon kredit mulai dari pengajuan
permohonan kredit sampai pelunasan kredit tersebut.
Untuk menjawab pertanyaan yang pertama, berikut ini diuraikan
deskripsi dan analisis dari data yang diperoleh dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit.
a. Permohonan kredit
Permohonan kredit merupakan tahap awal dari rangkaian
keseluruhan prosedur pemberian kredit. Pada tahap ini
prosedur yang dilakukan oleh PD BPR Bank Klaten adalah
sebagai berikut:
1) Calon debitur mengajukan permohonan kredit kepada
Customer Service dan kemudian mengisi formulir
permohonan kredit (FPK) dengan melampirkan
persyaratan kredit yang harus dipenuhi dan surat jaminan
yang bisa berupa BPKB, Sertifikat Tanah, dan jaminan
lainnya.
2) Customer Service memeriksa formulir permohonan kredit,
persyaratan dan surat jaminan kemudian diserahkan kepada
Sub Bagian Kredit yang berwenang untuk selanjutnya
dilakukan analisis kredit, survei serta penilaian kredit.
b. Survei dan analisis kredit
Setiap permohonan kredit harus dilakukan survei dan analisis.
Pada tahap ini prosedur yang dilakukan oleh PD BPR Bank
Klaten adalah sebagai berikut:
1) Account Officer (AO) melakukan survei kepada calon
debitur mengenai 5C kemudian mengisi laporan penilaian
calon debitur (LPCD) bagian I dan bagian II. Appraisal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
melakukan penilaian jaminan kemudian mengisi laporan
penilaian calon debitur bagian III. Setelah itu diserahkan
kepada Sub Bagian Kredit.
2) Sub Bagian Kredit meneliti laporan penilaian calon debitur
bagian I, II, dan III, kemudian mengisi laporan penilaian
calon debitur bagian IV untuk diserahkan kepada Direksi.
c. Keputusan atas permohonan kredit
Pada tahap ini berisi tindakan pejabat yang berwenang dalam
mengambil keputusan berupa menyetujui maupun menolak
permohonan kredit. Pada tahap ini prosedur yang dilakukan
oleh PD BPR Bank Klaten adalah sebagai berikut:
1) Direksi memeriksa laporan penilaian calon debitur bagian
I, II, III, dan IV dan membuat keputusan, apabila kredit
tidak disetujui maka pihak bank memberitahukan langsung
kepada calon debitur.
2) Apabila kredit disetujui maka Direksi mengotorisasi
laporan penilaian calon debitur dan menyerahkan ke Sub
Bagian Administrasi dan Pelaporan untuk dibuatkan
perjanjian kredit. Dan notaris kemudian membuat surat
kuasa menjual jaminan (SKMJ).
3) Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan kemudian
membuat kuitansi pencairan kredit rangkap 3 dan slip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
setoran kredit rangkap 2, kemudian diserahkan ke Sub
Bagian Kasir.
4) Untuk persyaratan, formulir permohonan kredit, surat
jaminan dan laporan penilaian calon debitur kemudian
diarsipkan.
5) Perjanjian kredit dan surat kuasa menjual jaminan
diserahkan ke Direksi untuk ditandatangani bersama
dengan debitur.
6) Perjanjian kredit dan surat kuasa menjual jaminan yang
telah ditandatangani kemudian diberikan kepada Sub
Bagian Administrasi dan pelaporan untuk diarsipkan.
d. Pencairan kredit
Tahap ini meliputi transaksi-transaksi untuk mencairkan kredit
yang telah disetujui oleh bank. Pada tahap ini prosedur yang
dilakukan oleh PD BPR Bank Klaten adalah sebagai berikut:
1) Sub Bagian Kasir menerima kuitansi pencairan kredit
rangkap 3 dan slip setoran kredit rangkap 2, kemudian
merealisasikan pencairan kredit.
2) Kuitansi pencairan dan slip setoran kredit lembar 1
diserahkan ke Sub Bagian Pembukuan untuk kemudian
dilakukan penjurnalan.
3) Kuitansi pencairan dan slip setoran kredit lembar 2
diserahkan kepada debitur sebagai tanda terima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4) Kuitansi pencairan kredit lembar 3 diserahkan ke Sub
Bagian Administrasi dan Pelaporan untuk diteliti dan
diarsipkan.
e. Pelunasan kredit
Tahap ini merupakan dipenuhinya semua kewajiban utang
debitur terhadap bank yang berakibat terhapusnya ikatan
perjanjian kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Keterangan:
FPK : Formulir Permohonan Kredit
Gambar V.1
Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit
PD BPR Bank Klaten
Permohonan Kredit
Oleh Customer Service
Mulai
FPK
Syarat
Menerima calon
debitur
Memberikan FPK
kepada calon
debitur
Menerima FPK
yang telah diisi
calon debitur dan
berkas syarat
1
Surat jaminan
Berupa fotokopi
KTP, fotokopi KK,
fotokopi slip gaji
Bisa berupa
Sertifikat
Tanah,
BPKB, dsb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Keterangan:
FPK : Formulir Permohonan Kredit
AO : Account Officer
LPCD bagian I : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian I
LPCD bagian II : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian II
LPCD bagian III : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian III
Gambar V.2
Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit
PD BPR Bank Klaten
Survei dan Analisis Kredit
Oleh Account Officer Oleh Appraisal
1
FPK
Syarat
AO melakukan
survey dan
menilai 5C
AO mengisi
LPCD bagian I
dan LPCD bagian
II
2
FPK
Syarat
2
Appraisal
melakukan
penilaian
jaminan
Appraisal
mengisi LPCD
bagian III
3
Surat jaminan
Surat jaminan
LPCD bagian I
LPCD bagian II
FPK
Syarat
Surat jaminan
LPCD bagian I
LPCD bagian II
FPK
Syarat
Surat jaminan
LPCD bagian I
LPCD bagian II
LPCD bagian III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Keterangan:
FPK : Formulir Permohonan Kredit
LPCD bagian I : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian I
LPCD bagian II : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian II
LPCD bagian III : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian III
LPCD bagian IV : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian IV
Gambar V.3
Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit
PD BPR Bank Klaten
Oleh Sub Bagian Kredit
3
Sub bagian kredit
meneliti kemudian
mengisi LPCD
bagian IV
4
FPK
Syarat
Surat jaminan
LPCD bagian I
LPCD bagian II
LPCD bagian III
FPK
Syarat
Surat jaminan
LPCD bagian I
LPCD bagian II
LPCD bagian III
LPCD bagian IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar V.4
Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit
PD BPR Bank Klaten
Keputusan atas Permohonan Kredit
Oleh Direktur Oleh Direktur
Keterangan:
FPK : Formulir Permohonan Kredit
LPCD bagian I : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian I
LPCD bagian II : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian II
LPCD bagian III : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian III
LPCD bagian IV : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian IV
PK : Perjanjian Kredit
SKMJ : Surat Kuasa Menjual Jaminan
4
Memenuhi
syarat yang
ditetapkan
Memberitahu
kan kepada
calon debitur
Mengotori
sasi LPCD
bagian IV
5
Ya
Tidak
FPK
Syarat Surat jaminan
LPCD bagian I
LPCD bagian II
LPCD bagian III
LPCD bagian IV
FPK
Syarat Surat jaminan
LPCD bagian I
LPCD bagian II
LPCD bagian III
LPCD bagian IV
Dilakukan
bersama
debitur
7
PK
Mengotorisa
si PK dan
SKMJ
PK
9
SKMJ
SKMJ
Debitur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar V.5
Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit
PD BPR Bank Klaten
Oleh Sub Bagian Administrasi dan
Pelaporan
Keterangan:
FPK : Formulir Permohonan Kredit
LPCD bagian I : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian I
LPCD bagian II : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian II
LPCD bagian III : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian III
LPCD bagian IV : Laporan Penilaian Calon Debitur bagian IV
PK : Perjanjian Kredit
SKMJ : Surat Kuasa Menjual Jaminan
5
Membuat PK
serta SKMJ
Membuat kuitansi
pencairan kredit dan
slip setoran kredit
6
FPK
Syarat
Surat jaminan
LPCD bagian I
LPCD bagian II
LPCD bagian III
LPCD bagian IV
FPK
Syarat
Surat jaminan
LPCD bagian I
LPCD bagian II
LPCD bagian III
LPCD bagian IV
PK
SKMJ
Dibuat oleh notaris
FPK
Syarat
Surat jaminan
6
LPCD bagian I
LPCD bagian II
LPCD bagian III
LPCD bagian IV
PK
N
7 8
SKMJ
Kuitansi 3
Kuitansi 2
Kuitansi 1
Slip Setoran 2
Slip Setoran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Keterangan:
PK : Perjanjian Kredit
SKMJ : Surat Kuasa Menjual Jaminan
Gambar V.6
Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit
PD BPR Bank Klaten
Oleh Sub Bagian Administrasi dan
Pelaporan
Oleh Sub Bagian Administrasi dan
Pelaporan
9
PK
Meneliti
kembali
dokumen
PK
N
11
Kuitansi 3
Meneliti
kembali
dokumen
Kuitansi 3
N
SKMJ
SKMJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar V.7
Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit
PD BPR Bank Klaten
Pencairan Kredit
Oleh Sub Bagian Pembukuan Oleh Sub Bagian Kasir
8
Kuitansi 3
Kuitansi 2
Kuitansi 1
Slip Setoran 2
Slip Setoran 1
Merealisasi
pencairan
kredit
Kuitansi 3
Kuitansi 2
Kuitansi 1
Slip Setoran 2
Slip Setoran 1
11
10
Debitur
10
Kuitansi 1
Slip Setoran 1
N
Jurnal
Selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Dokumen-dokumen dalam pemberian kredit.
a. Formulir Permohonan Kredit
Formulir ini diisi oleh calon debitur yang berisi informasi-
informasi yang berhubungan dengan identitas calon debitur,
jenis usaha, jumlah kredit yang diinginkan, tujuan penggunaan
kredit, data jaminan yang akan diserahkan serta data-data lain
yang diperlukan bank. Formulir ini diserahkan bersamaan
dengan persyaratan yang harus dipenuhi dan ditandatangani
oleh calon debitur untuk kemudian diserahkan ke bagian
kredit.
b. Laporan Penilaian Calon Debitur
Dalam dokumen ini terdapat 4 bagian. Dokumen bagian I dan
II diisi oleh Account Officer mengenai 5C. Dokumen bagian
III diisi oleh Appraisal mengenai penilaian jaminan.
Sedangkan dokumen bagian IV diisi oleh Sub Bagian Kredit
setelah meneliti bagian I, II, dan III yang kemudian diajukan
ke Direksi untuk ditandatangani.
c. Perjanjian Kredit
Dokumen ini berisi tentang pasal-pasal yang mengatur tentang
perjanjian kredit yang dilakukan antara bank dengan debitur
dan ditandatangani oleh pihak bank dan debitur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
d. Surat Kuasa Menjual Jaminan
Dokumen ini dibuat oleh notaris yang berisi pernyataan bahwa
jaminan dapat dijual oleh pihak bank apabila debitur lalai
menjalankan kewajiban yang tertera dalam perjanjian.
e. Kuitansi Pencairan Kredit
Kuitansi ini dibuat oleh Sub Bagian Kredit yang digunakan
sebagai bukti bahwa bank telah mencairkan kredit kepada
debitur.
f. Slip Setoran Kredit
Slip ini digunakan sebagai bukti bahwa bank telah menerima
pembayaran pinjaman dari debitur.
B. Evaluasi Pengendalian Intern dalam Pemberian Kredit
Sistem yang yang baik dalam perusahaan dapat dilihat dari
pengendalian intern perusahaan yang berjalan dengan baik. Pengendalian
intern sangat dibutuhkan agar suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya
dan kebijakan-kebijakan yang diambil perusahaan juga dapat terlaksana.
Menurut COSO (Comitte of Sponsoring Organization), pengendalian
intern terdiri dari lima unsur yaitu; Lingkungan Pengendalian, Penaksiran
Resiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan
Pengawasan. Untuk menjawab permasalahan yang kedua berikut ini akan
diuraikan deskripsi dari data yang diperoleh dalam penelitian.
1. Lingkungan Pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
a. Filosofi manajemen dan gaya operasi
Di PD BPR Bank Klaten pihak manajemen memberikan
pengarahan yang jelas mengenai pentingnya pengendalian
kepada karyawannya. Filosofi dan gaya operasi manajemen
menuntut karyawan untuk melakukan hal terbaik dan mampu
membangun hubungan baik antara dewan pengawas (yang
terdiri dari direktur dan direktur utama) dengan para karyawan.
Interaksi ini terlihat saat ada kunjungan rutin pimpinan ke
kantor kas harian. PD BPR Bank Klaten memiliki 15 kantor
kas harian yang tersebar di 11 kecamatan. Apabila terdapat
kendala dari salah satu kantor kas harian, maka dewan
pengawas akan langsung datang ke kantor kas harian tersebut
untuk menyelesaikan masalah. Rapat dengan para pimpinan
kantor kas harian dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan.
b. Komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika
Di PD BPR Bank Klaten, kedudukan dewan pengawas
yang terdiri dari direktur dan direktur utama memegang
peranan kunci dalam memberikan nilai-nilai kepemimpinan
dan keteladanan, khususnya dalam menetapkan dan menjaga
nilai etika organisasi dan memberikan contoh perilaku yang
tepat, menghalau godaan untuk berperilaku tidak etis, serta
menerapkan kedisiplinan saat diperlukan. Indikator yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
mencerminkan integritas dan nilai-nilai etika adalah keberdaan
peraturan tertulis di PD BPR Bank Klaten.
Peraturan ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dalam
peraturan tertulis tersebut secara jelas telah tertera hal-hal yang
dilarang dan sanksi bagi yang melanggar peraturan. Sebagai
contoh hal-hal yang dilarang dalam peraturan tersebut dimulai
dari pelanggaran-pelanggaran ringan seperti; tidur saat kerja,
sampai dengan pelanggaran berat, contohnya
menyalahgunakan barang milik perusahaan. Sanksi yang
diterapkan juga bermacam-macam, dibagi menjadi 3 golongan
yaitu; sanksi ringan, sanksi sedang, dan sanksi berat. Sanksi
ringan terdiri dari teguran lisan dan surat peringatan. Sanksi
sedang terdiri dari penundaan kenaikan gaji, penundaan
kenaikan pangkat dan penurunan pangkat setingkat 1 tahun.
Dan sanksi berat terdiri dari penurunan setingkat 3 tahun,
penurunan jabatan, pemberhentian dengan hormat dan yang
paling berat ialah pemberhentian dengan tidak hormat.
Peraturan ini sudah merupakan kesepakatan bersama
sehingga wajib dipatuhi oleh semua bagian dalam PD BPR
Bank Klaten tanpa terkecuali.
c. Komitmen terhadap kompetensi pegawai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PD BPR Bank Klaten menetapkan syarat pendidikan
terakhir ialah SMA untuk menjadi staf. Dan tahap-tahap yang
perlu dilalui untuk menjadi karyawan ialah:
1) Calon karyawan memasukkan lamaran.
2) Calon karyawan dipanggil ke PD BPR Bank Klaten untuk
diberi pengarahan.
3) Calon karyawan mengikuti tes tertulis, tes tertulis ini
diselenggarakan oleh Dirut Konsultan yang merupakan
pihak independen yang bekerjasama dengan PD BPR Bank
Klaten untuk khusus mengadakan tes tertulis.
4) Pengumuman hasil tes tertulis.
5) Calon karyawan yang lolos tes tertulis kemudian mengikuti
masa trainning selama 6 bulan.
6) Direksi kemudian menilai kelayakan calon karyawan dari
masa trainning.
7) Calon karyawan menjalani masa percobaan kerja selama 1
tahun.
8) Direksi kembali menilai kelayakan dilihat dari masa
percobaan kerja.
9) Calon karyawan yang telah dinilai layak, kemudian
diangkat menjadi karyawan tetap di PD BPR Bank Klaten.
d. Komite audit dan dewan direksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Di PD BPR Bank Klaten sudah terdapat komite audit yang
telah dipilih oleh direksi. Komite audit terdiri dari pihak
internal dan eksternal PD BPR Bank Klaten, komite audit yang
berasal dari internal disebut SKAI (Sistem Khusus Audit
Internal) yang beranggotakan karyawan PD BPR Bank Klaten.
Komite audit yang berasal dari eksternal bisa saja merupakan
auditor dari OJK, provinsi maupun kabupaten yang datang
secara mendadak untuk mengaudit PD BPR Bank Klaten.
Komite audit ini bertugas untuk memantau akuntansi
perusahaan serta praktik dan kebijakan pelaporan keuangan. Di
PD BPR Bank Klaten juga rutin mengadakan rapat, yaitu
sewaktu-waktu apabila terdapat masalah yang perlu dirapatkan
maupun hanya sekedar untuk evaluasi kinerja setiap bagian di
PD BPR Bank Klaten.
e. Struktur organisasi
Di PD BPR Bank Klaten terdapat unit yang berfungsi untuk
melaksanakan pengendalian intern yang disebut dengan Satuan
Pengawas Intern (SPI). Satuan pengawas intern bertugas
melaksanakan pengawasan intern terhadap kegiatan di PD
BPR Bank Klaten. Struktur organisasi dapat dilihat pada
halaman 48.
f. Penetapan otoritas dan tanggungjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Di PD BPR Bank Klaten wewenang dan tanggungjawab
kredit ditentukan sebagai berikut:
1) Kepala bagian kredit diberikan kewenangan memberikan
kredit sebesar maksimal Rp50.000.000,-.
2) Direktur diberikan kewenangan memberikan kredit sebesar
maksimal Rp100.000.000,-.
3) Direktur utama diberikan kewenangan memberikan kredit
sebesar Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dari
PD BPR Bank Klaten.
g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
PD BPR Bank Klaten merupakan perusahaan yang sangat
memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Kebijakan dan
praktik pada PD BPR Bank Klaten yaitu mengharuskan
pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Tujuan cuti ini
adalah untuk pengendalian kinerja karyawan. Pada saat
karyawan cuti pihak SPI mengadakan pemeriksaan terhadap
pekerjaan karyawan tersebut untuk mengetahui kinerja
karyawan yang bersangkutan.
Di PD BPR Bank Klaten terdapat mutasi kerja, yang
merupakan kebijakan dari direksi. Mutasi kerja dilakukan
apabila terdapat karyawan yang pensiun atau faktor lain yang
membuat karyawan tidak bekerja lagi di PD BPR Bank Klaten
sehingga perlu digantikan oleh karyawan lain. Selain itu juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
terdapat promosi karyawan, promosi karyawan ini dapat
dilakukan dengan melihat kinerja karyawan terlebih dahulu,
apabila kinerja karyawan baik maka karyawan tersebut akan di
promosikan untuk menempati jabatan yang lebih tinggi.
Perputaran jabatan di PD BPR Bank Klaten dilakukan pada
periode tertentu sesuai dengan ketentuan pihak bank. Dengan
adanya perputaran jabatan, maka karyawan-karyawan yang
dinilai kinerjanya kurang baik, akan digantikan oleh karyawan
lain. Selain itu, tujuan perputaran jabatan lainnya adalah agar
karyawan yang ditempatkan dibidang lain dapat
mengembangkan kemampuannya dibidang yang lain dan tidak
merasa jenuh dengan posisi jabatan yang sama.
2. Penaksiran Resiko
PD BPR Bank Klaten tentu saja memiliki resiko-resiko
yang mungkin bisa dialami. Oleh karena itu PD BPR Bank Klaten
harus menaksirkan resiko-resiko tersebut dan melakukan
pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.
Resiko yang paling mungkin terjadi di PD BPR Bank
Klaten adalah adanya kredit yang bermasalah atau kredit macet
dimana kemungkinan sebagian nasabah yang tidak dapat melunasi
kreditnya yang disebabkan oleh berbagai hal seperti nasabah yang
meninggal dunia, nasabah yang pindah alamat tanpa adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pemberitahuan atau diketahui oleh pihak bank, maupun nasabah
yang bangkrut dari usahanya.
Untuk mengantisipasi adanya kredit macet, bank
melakukan beberapa langkah diantaranya:
a. Menagih/mendatangi nasabah 1-3 kali secara lisan.
b. Memberikan surat tagihan.
c. Memberikan surat panggilan untuk datang ke PD BPR Bank
Klaten.
d. Memberikan surat peringatan I dengan batas membayar kredit
selama 10 hari.
e. Memberikan surat peringatan II dengan batas membayar
selama 10 hari.
f. Memberikan surat peringatan III dengan batas membayar
selama 10 hari, surat peringatan ini merupakan yang terakhir.
g. Penilaian ulang jaminan, jika jaminan bernilai kurang dari
Rp300.000.000,- maka penilaian jaminan dilakukan oleh
appraisal intern, sedangkan apabila bernilai lebih dari
Rp300.000.000,- maka dilakukan oleh appraisal indepeden.
h. Somasi ke lawyer, dengan tujuan untuk bernegosiasi dan
menyelesaikan secara kekeluargaan.
i. Apabila gagal, maka langkah yang terakhir ialah lelang
jaminan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Selain itu, resiko lain yang kemungkinan dihadapi oleh PD
BPR Bank Klaten ialah kecurangan-kecurangan yang dilakukan
oleh karyawan. Kecurangan yang dilakukan karyawan seperti
memperpanjang jangka waktu pengembalian kredit, contohnya,
sebelumnya jangka waktu kredit ialah 12 bulan tetapi karena
sudah jatuh tempo dan kredit belum juga lunas maka karyawan
memperpanjang jangka waktu kredit menjadi 24 bulan tanpa
sepengetahuan pihak PD BPR Bank Klaten yang lain. Atau
kecurangan lain seperti angsuran yang telah diterima dari debitur
tidak disetorkan ke PD BPR Bank Klaten tetapi masuk ke kantong
karyawan. Untuk mengatasi dan mencegah hal ini, bagian SPI di
PD BPR Bank Klaten mengantisipasinya dengan on the spot ke
debitur dan mencocokan catatan milik debitur dengan catatan
milik PD BPR Bank Klaten.
Resiko lain seperti pengambilan data maupun dokumen
milik PD BPR Bank Klaten yang bertujuan untuk kepentingan
pribadi diantisipasi dengan mengatur password untuk setiap
komputer sehingga hanya bisa diakses oleh pihak yang
bertanggungjawab terhadap komputer itu saja dan menyimpan
dokumen-dokumen penting pada lemari terkunci.
PD BPR Bank Klaten juga rutin mem-back up data untuk
mengantisipasi adanya kemungkinan data hilang karena kejadian
yang disengaja maupun tidak disengaja seperti bencana alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Aktivitas Pengendalian
a. Desain dokumen yang baik dan bernomor urut tercetak
Di PD BPR Bank Klaten, semua dokumen didesain dengan
sederhana dan mudah dipahami. Hal ini bertujuan agar
memudahkan saat pengisian dokumen sehingga meminimalkan
kesalahan dalam mengisi. Dokumen juga dilengkapi dengan
kolom tanda tangan bagi yang berwenang mengotorisasi.
Selain itu dokumen di PD BPR Bank Klaten dilengkapi
dengan nomor urut tercetak, hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat dan tidak ada
transaksi yang dicatat lebih dari satu kali.
b. Pemisahan tugas
Di PD BPR Bank Klaten sudah terdapat pemisahan tugas
antara bagian permohonan kredit, bagian survei dan analisis
kredit, serta bagian keputusan atas permohonan kredit. Ada
bagian permohonan kredit bertugas untuk menerima nasabah
atas permohonan kredit baru. Bagian survei dan analisis kredit
bertugas untuk melakukan survei terhadap nasabah yang
mencakup Account Officer dan Appraisal yang memiliki tugas
dalam mengidentifikasi 5C serta dalam penilaian jaminan.
Bagian keputusan atas permohonan kredit bertugas untuk
mengambil keputusan berupa menolak atau menyetujui
permohonan kredit tersebut. Dengan adanya pemisahan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
ini maka tidak terdapat fungsi yang bertanggungjawab penuh
atas seluruh tahap transaksi kredit.
Selain itu juga terdapat pemisahan tugas antara tiga fungsi
yang harus dipisahkan yaitu; fungsi pencatat, fungsi
penyimpan harta, dan fungsi otorisasi. Fungsi pencatat
dilakukan oleh Sub Bagian Pembukuan, fungsi penyimpanan
harta dilakukan oleh Sub Bagian Kasir, dan fungsi otorisasi
dilakukan oleh Direktur. Dengan adanya pemisahan tugas ini
maka resiko kecurangan dapat dicegah oleh PD BPR Bank
Klaten karena fungsi pencatat, fungsi penyimpan harta dan
fungsi otorisasi tidak dilakukan oleh satu bagian saja
melainkan terpisah tiap fungsinya.
c. Otorisasi yang memadai atas setiap transaksi yang terjadi
Masing-masing pejabat di PD BPR Bank Klaten memiliki
tugas dan otorisasi sesuai dengan kapasitas kredit. Transaksi-
transaksi mulai dari permohonan sampai dengan pelunasan
kredit telah ditandatangani oleh pihak-pihak yang memiliki
otoritas terhadap hal tersebut. Tahap permohonan kredit
diotorisasi oleh Customer Service, tahap survei dan analisis
kredit diotorisasi oleh Sub Bagian Kredit, tahap keputusan atas
permohonan kredit diotorisasi oleh Direktur, tahap pencairan
kredit diotorisasi oleh Sub Bagian Kasir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
d. Pengendalian fisik aset perusahaan
PD BPR Bank Klaten melakukan pengendalian fisik
dengan cara mengatur password untuk setiap komputer
sehingga hanya bisa diakses oleh pihak yang
bertanggungjawab terhadap komputer itu saja dan menyimpan
dokumen-dokumen penting pada lemari terkunci.
e. Peninjauan atas kinerja
Bagian SPI di PD BPR Bank Klaten bertugas untuk
memeriksa dan mengawasi semua dokumen yang ada di setiap
bagian di PD BPR Bank Klaten. Bagian SPI memiliki jadwal
kapan dan bagian apa yang diperiksa di setiap bulannya. Selain
langsung memeriksa dokumen yang ada di ruangan, komputer
yang ada di ruang SPI juga langsung dapat terhubung dengan
komputer di setiap bagian yang ada di PD BPR Bank Klaten
sehingga SPI dapat terus memantau melalui komputer tersebut.
4. Informasi dan Komunikasi
PD BPR Bank Klaten mengusahakan informasi lengkap
mengenai calon debitur, informasi bisa saja dari sumber
internal maupun eksternal. Informasi ini selain ditanyakan
langsung pada calon debitur, juga diperoleh dari orang lain
(misalnya: tetangga di lingkungan sekitar) dengan datang
langsung ke tempat calon debitur (on the spot).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PD BPR Bank Klaten mengadakan rapat yang diikuti oleh
semua staf dan karyawan yang disebut dengan rapat
koordinasi. Rapat ini diadakan sewaktu-waktu dan dalam rapat
ini semua staf dan karyawan bebas menyampaikan pendapat
maupun keluhan sekalipun.
5. Pengawasan
Pengawasan merupakan penilaian pengendalian intern yang
bertujuan untuk mencegah adanya kecurangan-kecurangan. Di PD
BPR Bank Klaten sering dilakukan pemeriksaan mendadak,
pemeriksaan mendadak dilakukan sewaktu-waktu dan rencana
pemeriksaan tidak diketahui oleh karyawan, dari adanya
pemeriksaan mendadak ini dapat diperoleh data yang akurat dan
dapat dilihat apakah terdapat kecurangan-kecurangan. PD BPR
Bank Klaten juga rutin mengadakan rapat, rapat ini dilakukan
sewaktu-waktu untuk membahas masalah yang sedang terjadi dan
mencari solusi dari masalah tersebut.
Ringkasan Kesesuaian Hasil Evaluasi Pengendalian Intern di
PD BPR Bank Klaten dengan Teori
Tabel V.1 Ringkasan Hasil Evaluasi Pengendalian Intern menurut COSO
No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Sesuai Tidak
Sesuai
1 Lingkungan pengendalian
a. Filosofi manajemen dan gaya operasi √
b. Komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai
etika √
c. Komitmen terhadap kompetensi pegawai √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel V.1 Ringkasan Hasil Evaluasi Pengendalian Intern menurut COSO
(Lanjutan)
No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Sesuai Tidak
Sesuai
d. Komite audit dan dewan direksi √
e. Struktur organisasi √
f. Penetapan otoritas dan tanggungjawab √
g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia √
2 Penaksiran resiko √
3 Aktivitas pengendalian
a. Desain dokumen yang baik dan bernomor urut
tercetak
√
b. Pemisahan tugas √
c. Otorisasi yang memadai atas setiap transaksi
yang terjadi √
d. Pengendalian fisik aset perusahaan √
e. Peninjauan atas kinerja √
4 Informasi dan komunikasi √
5 Pengawasan √
Dari lima unsur pengendalian intern yang terdiri dari lingkungan
pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi
dan komunikasi, serta pengawasan, PD BPR Bank Klaten telah
memenuhi kelima unsur tersebut beserta aspek-aspek yang terkandung
di dalamnya.
Dimulai dari lingkungan pengendalian, terdapat hubungan baik
antara dewan pengawas dengan karyawan maupun dengan kantor kas
harian dengan selalu tanggap apabila terjadi kendala pada karyawan
maupun kantor kas harian. PD BPR Bank Klaten juga menetapkan
peraturan dan menerapkannya dengan baik. Untuk perekrutan
karyawan, ditetapkan tahap-tahap untuk menjamin kualitas dari calon
karyawan yang kemudian akan menjadi karyawan di PD BPR Bank
Klaten. Terdapat komite audit dari internal maupun eksternal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
mempunyai tugas untuk memantau akuntansi serta praktik dan
kebijakan pelaporan keuangan. Struktur organisasi juga telah jelas
ditetapkan oleh BPR Bank Klaten dan semua fungsinya diawasi oleh
bagian SPI. PD BPR Bank Klaten juga sudah menetapkan otoritas dan
tanggung jawab serta menetapkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan
untuk kesejahteraan karyawan.
Untuk unsur penaksiran resiko, PD BPR Bank Klaten telah
mempunyai cara untuk mengantisipasi adanya resiko-resiko yang
mungkin terjadi seperti; kredit macet, karyawan yang melakukan
kecurangan maupun resiko apabila terjadi kejadian bencana alam.
Aspek-aspek dalam aktivitas pengendalian sudah terpenuhi dengan
adanya dokumen dengan desain menarik dan bernomor urut tercetak,
pemisahan tugas dalam pemberian kredit, otorisasi yang memadai,
pengendalian fisik dengan mengatur password dan menempatkan
dokumen penting pada lemari terkunci serta peninjauan kinerja yang
dilakukan oleh bagian SPI.
Unsur informasi dan komunikasi juga sudah terpenuhi dengan
adanya pengumpulan informasi tentang calon debitursecara lengkap
dari sumber internal maupun eksternal. Untuk komunikasi terdapat
rapat koordinasi yang diikuti oleh bukan hanya dewan pengawas tetapi
juga semua staf dan karyawan sebagai sarana untuk menyampaikan
pendapat dan keluhan. Unsur pengawasan terpenuhi dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pemeriksaan mendadak dan rapat rutin yang diadakan sewaktu-waktu.
Rapat rutin ini alangkah baiknya apabila terjadwal dengan baik tidak
hanya diadakan saat terdapat masalah di PD BPR Bank Klaten.
C. Uji Kepatuhan Sampling
Dalam bab II telah dijelaskan bahwa untuk menjawab permasalahan
yang kedua digunakan pengujian kepatuhan dan model attribute sampling
yang digunakan adalah stop-or-go sampling karena diperkirakan kesalahan
yang terjadi dalam populasi sangatlah kecil. Pengujian kepatuhan terhadap
pengendalian intern ini dilakukan dengan mengambil beberapa sampel dari
populasi berupa arsip dokumen-dokumen dalam pemberian kredit. Adapun
langkah-langkah dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan attribute yang akan diuji, yaitu:
Attribute I : Pemberian nomor urut dan penggunaannya
dapat dipertanggungjawabkan.
Attribute II : Kelengkapan surat keputusan kredit,
dengan adanya dokumen-dokumen pendukung yang
diperlukan, antara lain fotokopi KTP, fotokopi KK, fotokopi
slip gaji, surat jaminan (bisa berupa sertifikat tanah, BPKB,
dsb.) serta Surat Kuasa Menjual Jaminan (SKMJ).
Attribute III : Tanggal pengesahan surat keputusan kredit.
Attribute IV : Pemberian tanda tangan oleh pihak yang
berwenang.
2. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Dalam pengujian kepatuhan terhadap sistem pemberian kredit,
populasi yang akan diambil sampelnya adalah semua dokumen
perjanjian kredit beserta dokumen pendukung lainnya selama periode
2014-2015.
3. Menentukan tingkat keandalan dari DUPL.
Dalam pengujian kepatuhan ini akan digunakan tingkat keandalan
(R%) 95% dan DUPL sebesar 5%. Tingkat keandalan atau R sebesar
95% berarti terdapat resiko sebesar 5% dalam mempercayai
pengendalian intern yang sebenarnya tidak efektif.
4. Menentukan sampel pertama yang harus diambil menurut tabel
besarnya sampel minimum.
Dengan tingkat keandalan (R%) 95% dan DUPL 5%, maka
menurut tabel sampel minimum, besarnya sampel yang dapat diambil
adalah sebanyak 60 buah. Pengambilan sampel ini dengan cara
membuat gulungan kertas bertuliskan nomor sampel di dalamnya,
setelah itu gulungan kertas diambil secara acak dan sampel yang
diperiksa ialah sampel yang nomornya tercantum dalam gulungan
kertas yang diambil, sampel kemudian diperiksa menurut atribut yang
sudah ditentukan.
5. Membuat tabel Stop-or-Go-Decision.
Jika dari pemeriksaan terhadap 60 buah anggota sampel tersebut
tidak menemukan kesalahan maka pengambilan sampel dihentikan,
dan mengambil kesimpulan bahwa pengendalian internnya sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
efektif. Pengambilan sampel dihentian jika DUPL=AUPL (desired
upper precision limit sama dengan acceptable upper precision limit).
Dibawah ini disajikan hasil pemeriksaan sampel:
Tabel V.2 Analisis Kepatuhan Efektivitas Pengendalian Intern terhadap
Sistem Pemberian Kredit
No. No. Sampel Atribut
I II III IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
0013/14
0008/14
0010/14
0006/14
0201/14
0046/14
0032/14
0005/15
0115/14
0043/15
0009/15
0093/14
0185/14
0228/14
0001/15
0029/15
0051/15
0277/14
0068/14
0094/14
0166/14
0237/14
0245/14
0018/15
0062/15
0300/14
0033/15
0018/14
0129/14
0109/15
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel V.2 Analisis Kepatuhan Efektivitas Pengendalian Intern terhadap
Sistem Pemberian Kredit (Lanjutan)
No. No. Sampel Atribut
I II III IV
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
57.
58.
59.
60.
0086/15
0007/15
0246/14
0299/14
0008/14
0010/15
0317/14
0141/14
0044/15
0101/15
0023/14
0069/14
0027/15
0048/15
0011/15
0107/15
0316/14
0075/15
0038/15
0094/15
0012/15
0256/14
0077/15
0056/15
0104/15
0257/14
0090/15
0100/15
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6. Evaluasi hasil pemeriksaan sampel
Hasil pengujian kepatuhan terhadap sampel yang dipilih dalam
sistem pemberian kredit PD BPR Bank Klaten, menunjukkan bahwa
tidak ada penyimpangan karena semua dokumen sampel yaitu surat
keputusan kredit dilengkapi dengan penggunaan formulir bernomor
urut tercetak yang pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan,
dilengkapi dengan dokumen pendukung yang diperlukan, dilengkapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
tanggal pengesahan, dan juga telah diberikan otorisasi dari pihak yang
berwenang. Berdasarkan tabel stop-or-go decision apabila
pengambilan sampel tidak ada penyimpangan maka pengambilan
sampel dapat dihentikan. Setelah mengetahui hasil pengujian
kepatuhan tersebut, dapat dievaluasi untuk menentukan efektif
tidaknya pengendalian intern pada PD BPR Bank Klaten.
Setelah diketahui bahwa kesalahan sama dengan nol, dengan
demikian pengambilan tambahan sampel tidak diperlukan. Besarnya
confidence level factor (R%) adalah 95%, oleh karena jumlah
kesalahan sama dengan nol, maka dapat diketahui dari tabel
confidence level, besarnya confidence level adalah 3.
Tabel V.3 Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go
Sampling, Size and Upper Precision Limit Population
Occurrence Rate Base on Sample Result
Number of
occurrence
Confidence levels
90% 95% 97,5%
0 2,4 3,0 3,7
1 3,9 4,8 5,6
2 5,4 6,3 7,3
3 6,7 7,8 8,8
4 8,0 9,2 10,3
5 9,3 10,6 11,7
6 10,6 11,9 13,1
7 11,8 13,2 14,5
8 13,0 14,5 15,8
9 14,3 16,0 17,1
10 15,5 17,0 18,4
(Sumber: Mulyadi, 1992: 176)
Sehingga besarnya AUPL adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
AUPL
AUPL
AUPL
AUPL
Pada tingkat kesalahan= 0, AUPL= DUPL sehingga dari
pemeriksaan dari 60 sampel, dapat diambil kesimpulan bahwa
pengendalian intern terhadap sistem pemberian kredit yang
dilaksanakan oleh PD BPR Bank Klaten sudah efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh serta hasil analisis
data yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh PD BPR Bank
Klaten sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian intern menurut
COSO. Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya unsur-unsur sistem
pemberian kredit dan kebijakan dalam memberikan kredit di PD
BPR Bank Klaten.
2. Pengendalian intern dalam sistem pemberian kredit di PD BPR
Bank Klaten sudah efektif. Hal ini tercermin dari hasil pengujian
kepatuhan tidak ditemukan adanya kesalahan dalam pemeriksaan
sampel serta hasil perhitungan yang diperoleh AUPL=DUPL, yaitu
sebesar 5%.
B. Keterbatasan Penulis
Penelitian yang dilakukan tidak dapat terlepas dari kekurangan,
kelemahan, dan keterbatasan, sehingga tidak dapat diperoleh hasil
penelitian yang terinci dan lengkap. Adapun keterbatasan dalam
penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
1. Penelitian dengan metode wawancara sangat tergantung pada
interpretasi penulis tentanng makna yang tersirat dalam
wawancara sehingga terdapat kemungkinan adanya bias.
2. Metode pengumpulan data wawancara kurang maksimal
dikarenakan adanya keterbatasan waktu yang dimiliki
narasumber yang merupakan kepala bagian kredit maupun
kepala bagian SPI sehingga dilimpahkan kepada karyawannya.
3. Keterbatasan pengalaman dan ilmu dari penulis mengenai
pengendalian intern pada pemberian kredit.
C. Saran
Pengendalian intern di PD BPR Bank Klaten sudah diterapkan
secara efektif sebab dari hasil penelitian tidak ditemukan
penyimpangan yang terjadi. Hal ini memperlihatkan bahwa
pengendalian intern dalam sistem pemberian kredit di PD BPR Bank
Klaten sudah berjalan dengan baik. Saran yang dapat diberikan yaitu
bank harus terus mempertahankan kondisi ini dengan selalu
mengadakan evaluasi sistem pemberian kredit sehingga kegiatan-
kegiatan bank dapat selalu berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, T. dan Tantri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Andyani, W. 2008. Audit Internal. BPFE, Yogyakarta.
Aprilianawati, Lydia Vivi. 2012. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit
Ditinjau Dari Sistem Pengendalian Intern (Studi Kasus di PD BPR
Bank Sleman). Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Universitas
Sanata Dharma.
Ardiyos. 2010. Kamus Besar Akuntansi. Citra Harta Prima, Jakarta.
Budisantoso, T. dan Nuritomo. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain. Salemba Empat, Jakarta.
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi.
Kencana, Jakarta.
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Kuncoro. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. BPFE,
Yogyakarta.
Kurniawan, Francisca. 2010. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Pada Sistem Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR Puspa
Kencana, Wonosobo, Jawa Tengah). Skripsi Ekonomi. Program
Sarjana. Universitas Sanata Dharma.
Setyawati, Agatha Gerry. 2012. Analisis Pengendalian Intern Pada
Sistem Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR Karticentra
Artha). Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Universitas Sanata
Dharma.
Shanti, Yosepha Dyah. 2012. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Terhadap Sistem Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR
Mitra Ekonomi Andalas). Skripsi Ekonomi. Program Sarjana.
Universitas Sanata Dharma.
Simorangkir, U., dkk. 2000. Kredit Perbankan di Indonesia. Andi,
Yogyakarta.
Taswan. 2006. Manajemen Perbankan: Konsep Teknik dan Aplikasi.
UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998.Pokok-Pokok Perbankan.
Bina Aksara, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PANDUAN PERTANYAAN WAWANCARA
Berilah tanda (√) pada setiap kolom jawaban sesuai dengan keadaan yang ada di
PD BPR Bank Klaten, menurut pertanyaan yang diajukan.
PERTANYAAN YA TIDAK
1 Lingkungan pengendalian
a. Filosofi manajemen dan gaya operasi
Apakah manajemen bertugas dalam
memonitor keefektifan dari lingkungan
pengendalian?
b. Komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai
etika
Apakah bank sudah memiliki pedoman
dalam bidang perkreditan?
Apakah pedoman tersebut telah dipakai
secara memadai dibandingkan dengan
volume kredit atau jumlah kreditur yang
dikelola?
c. Komitmen terhadap kompetensi
Apakah para pegawai kredit mempunyai
pengetahuan/kecakapan yang sesuai
dengan tanggungjawabnya dibidang
kredit?
d. Komite audit dan dewan direksi
Apakah komite audit/dewan direksi
bertanggungjawab atas kewajaran dalam
penyajian laporan keuangan?
e. Struktur organisasi
Apakah dalam prosedur pemberian
kredit telah melibatkan unit pembahas
kredit, bagian pelaksana kredit, dan
bagian administrasi kredit?
Apakah bank memiliki unit organisasi
yang berfungsi untuk melaksanakan
pengendalian intern?
f. Penetapan otoritas dan tanggungjawab
Apakah setiap fungsi pemberian kredit
telah ditetapkan sesuai
tanggungjawabnya secara jelas?
g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Apakah dalam proses penerimaan
karyawan melalui proses seleksi yang
menetapkan persyaratan tertentu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Apakah terdapat kebijakan dari bank
untuk pengambilan cuti bagi karyawan?
2 Penaksiran resiko
Apakah bank memiliki pengendalian
tertentu dalam mengatasi resiko yang
paling mungkin dihadapi oleh bank?
3 Aktivitas pengendalian
a. Desain dokumen yang baik dan bernomor urut
tercetak
Apakah pemberian surat dan dokumen
pemberian kredit sudah dilengkapi
nomor urut tercetak dan disusun secara
sistematis?
b. Pemisahan tugas
Apakah terdapat pemisahan tugas antara
fungsi penyimpanan harta, fungsi
pencatat, dan fungsi otorisasi?
c. Otorisasi memadai atas setiap transaksi yang
terjadi
Apakah dalam pengotorisasian surat dan
dokumen telah dilakukan sesuai dengan
wewenangnya?
d. Pengendalian fisik aset perusahaan
Apakah pengendalian fisik telah
dilakukan dengan memadai?
e. Peninjauan atas kinerja
Apakah bank sudah melakukan
peninjauan atas kinerja dengan
memadai?
4 Informasi dan komunikasi
Apakah dalam bank sudah mendapatkan
informasi yang lengkap dan
mengkomunikasikannya dengan baik?
5 Pengawasan
Apakah bank melakukan kegiatan
supervisi yang efektif?
Apakah bank melakukan kegiatan
akuntansi pertanggungjawaban?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI