evaluasi diri prodi ipd... · web viewuniversitas diponegoro fakultas kedokteran departemen...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS DIPONEGOROFAKULTAS KEDOKTERAN
DEPARTEMEN KEDOKTERAN SPESIALIS
PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT DALAM
EVALUASI DIRI
2017KATA PENGANTAR
Evaluasi diri Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran
Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, merupakan bagian dari
pelaksanaan manajemen Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen
Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Evaluasi diri
ini dimaksudkan untuk menilai seluruh komponen penyelenggaraan Program
Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro agar dapat mengukur dan menjamin
kualitasnya baik yang menyangkut proses pembelajaran maupun hasil yang
dicapai agar tetap sesuai dengan ketentuan dan tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi diri disusun berdasarkan sumberdaya dan kegiatan yang telah
dilaksanakan pada Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran
Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro serta disesuaikan dengan
rencana jangka panjang Universitas Diponegoro, Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi,
dengan memuat data mutakhir berupa deskripsi dan profil Program Studi Ilmu
Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro secara menyeluruh, sehingga diharapkan dapat
digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun perencanaan guna
perbaikan kualitas Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran
Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro secara
berkesinambungan. Di samping itu, diharapkan juga dapat digunakan sebagai
bahan informasi berbagai pihak yang memerlukan, termasuk untuk akreditasi
yang dilakukan oleh instansi yang berwenang.
Akhirnya ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu menyiapkan laporan evaluasi diri ini. Semoga Allah SWT
membalasnya dengan kebaikan yang tiada terhingga.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 2
Semarang, Januari 2017
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR......................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................... 3
RANGKUMAN EKSEKUTIF............................................................. 4
SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA......... 8
DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran................................................ 13
2. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu,
dan Sistem Informasi…………………………………………… 19
3. Mahasiswa dan Lulusan........................................................... 34
4. Sumber Daya Manusia…………………………………………. 41
5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik................ 53
6. Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana....................................... 62
7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan
Kerjasama................................................................................ 70
ANALISA SWOT PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT DALAM
DEPARTEMEN KEDOKTERAN SPESIALIS FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO ILMU PENYAKIT DALAM SECARA
KESELURUHAN................................................................................. 75
REFERENSI.......................................................................................... 90
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 3
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 4
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Universitas Diponegoro adalah salah satu perguruan tinggi negeri di
Indonesia. Keberadaan Program Studi Ilmu Penyakit Dalam sebagai salah satu
Program Studi Departemen Kedokteran Spesialis yang ada di Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang didirikan pada tahun 1980 sesuai
SK Rektor.nomor 144/ SK/PT09/1980 tanggal 29 Nopember 1980 dengan ijin
operasional berdasarkan SK Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional nomor
111/DIKTI/Kep/2007 tanggal 31 Agustus 2007.
Evaluasi diri adalah awal suatu proses berkelanjutan dalam upaya
pengembangan dan penjaminan mutu (Quality Assurance). Evaluasi diri
merupakan suatu kegiatan yang sangat penting sehingga disebut sebagai salah
satu kegiatan utama dalam sektor pendidikan tinggi, seperti dikemukakan dalam
UU no 25/2000 tentang program pembangunan nasional.
Tujuan evaluasi diri adalah untuk:
1. Mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang profil
Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
2. Mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang
pengembangan Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran
Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
3. Merumuskan rencana strategis pengembangan Program Studi
Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
4. Menjaga dan meningkatkan kuantitas dan kualitas Program Studi
Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
Evaluasi diri Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran
Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro disusun oleh Tim
Penyusun sesuai SK Rektor nomor 1767/UN7.P/HK/2016 tanggal 5 Desember
2016 tentang Pengangkatan Tim Penyusun Akreditasi LAM-PTKES Program
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 5
Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.
Komponen evaluasi diri meliputi : (1) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta
Strategi Pencapaian, (2) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu, (3) Mahasiswa dan Lulusan, (4) Sumberdaya Manusia, (5)
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik, (6) Pembiayaan, Sarana
Prasarana, serta Sistem Informasi, dan (7) Penelitian, Pelayanan/Pengabdian
kepada masyarakat dan Kerjasama.
Visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian Program Studi Ilmu
Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro merujuk dan mengintegrasikan visi, misi, tujuan, sasaran
dan strategi pencapaian Universitas Diponegoro, Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi.
Visi Universitas Diponegoro adalah pada tahun 2020, Universitas
Diponegoro merupakan Universitas Riset yang unggul, visi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro adalah Tahun 2020, Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro menjadi Fakultas Riset yang unggul di bidang kedokteran dan
kesehatan serta visi RSUP Dr Kariadi adalah menjadi rumah sakit pendidikan
dan rujukan nasional yang unggul sehingga visi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menjadi salah satu pusat pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang unggul pada tahun 2020.
Misi Universitas Diponegoro adalah :
1. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang unggul dan
kompetitif.
2. Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan publikasi, hak kekayaan
intelektual (HKI), buku ajar, kebijakan, dan teknologi yang berhasil guna dan berdaya
guna dengan mengedepankan budaya dan sumber daya lokal.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang dapat menghasilkan
publikasi, hak kekayaan intelektual (HKI), buku ajar, kebijakan, dan teknologi yang
berhasil guna dan berdaya guna dengan mengedepankan budaya dan sumber daya
lokal.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 6
4. Mengembangkan profesionalisme, kapabilitas, akuntabilitas dalam tata kelola
universitas yang baik serta kemandirian dalam penyelenggaraan perguruan tinggi.
Misi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro adalah :
1. Menyelenggarakan program pendidikan masyarakat
2. Menyelenggarakan tata kelola yang kredibel, transparan dan akuntabel untuk
meningkatkan kualitas tridharma Perguruan Tinggi
3. Kedokteran dan Kesehatan yang bermutu dengan standar nasional dan atau
internasional.
4. Menyelenggarakan penelitian-penelitian di bidang Kedokteran dan Kesehatan yang
berkualitas agar dapat dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional dan internasional
bereputasi dan atau menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
5. Melaksanakan pengabdian masyarakat di bidang Kedokteran dan Kesehatan untuk
pelayanan dan penerapan hasil penelitian dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan
Misi RSUP Dr Kariadi adalah :1. Menyediakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang paripurna bermutu tinggi,
menjamin keselamatan pasien, dan menjangkau seluruh masyarakat.
2. Menyediakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sesuai kebutuhan pelayanan
kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan tetap berorientasi
terhadap keselamatan pasien
3. Melaksanakan dan memfasilitasi penelitian yang berkualitas sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang
menjamin keselamatan pasien
Misi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro adalah :1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan
lulusan yang unggul.
2. Menyelenggarakan penelitian dan publikasi sebagai upaya
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Meningkatkan profesionalisme dan kapabilitas sumber daya manusia
sesuai dengan kompetensi.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 7
Tujuan Universitas Diponegoro adalah
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan/atau profesional serta siap latih sehingga dapat
menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
2. Mengembangkan, mentransformasikan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau seni melalui kegiatan penelitian,
pembuatan karya ilmiah/teknologi/seni serta mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3. Mengimplementasikan Ipteks hasil penelitian untuk peningkatan taraf hidup
masyarakat dan kemajuan bangsa serta menumbuhkembangkan jiwa
entrepreneurship berbasis Iptek.
4. Melaksanakan tata kelola dan kemandirian dalam penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang efisien, akuntabel, transparan, berkeadilan dan terintegrasi antar bidang.
Tujuan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro adalah1. Menghasilkan lulusan bidang kedokteran dan kesehatan yang
“COMPLETE” yaitu:
a. Communicator: mampu berkomunikasi secara lisan dan tertulis
b. Professional: belajar sesuai dengan prinsip, pengembangan berdasar
prestasi,menjunjung tinggi kode etik
c. Leader: adaptif, tanggap terhadap lingkungan, proaktif, motivator, kerjasama
d. Entrepreneur: etos kerja tinggi, ketrampilan berwira usaha, inovatif, kemandirian
e. Thinker:berfikir kritis, belajar sepanjang hayat, peneliti
f. Educator.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat dunia
Tujuan Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro adalah :1. menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan atau
profesional,kemahiran interpersonal, jiwa kewirausahaan sehingga dapat
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan seni.
2. Mengembangkan, mentransformasi dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan,teknologi melalui kegiatan penelitian, pembuatan karya ilmiah serta
upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 8
3. Mengimplementasikan ipteks hasil penelitian untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan kemajuan bangsa serta menumbuhkembangkan jiwa
entrepreunership.
4. Mengembangkan, mentransformasi dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan,teknologi melalui kegiatan penelitian, pembuatan karya ilmiah serta
upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Sasaran Universitas Diponegoro adalah1. Meningkatnya kapasitas Dosen dalam pendidikan, pembelajaran dan
pendampingan mahasiswa
2. Meningkatnya pelaksanaan penjaminan mutu akademik dan daya saing dan
kompetensi mahasiswa
3. Meningkatnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ilmiah dan
pengasahan kewirausahaan berbasis IPTEKS
4. Menyelenggarakan program pendidikan yang produktif dengan metoda
pembelajaran inovatif berbasis riset dan teknologi informasi
5. Meluasnya akses pendidikan sepanjang hayat
6. Meningkatnya kualitas dan akses fasilitas dan infrastruktur untuk pendidikan
dan pembelajaran
7. Meningkatnya kapasitas Dosen dalam penelitian dan pembuatan karya
ilmiah/teknologi /seni
8. Meningkatnya produktivitas penelitian unggulan multidisiplin antar rumpun
ilmu
9. Meningkatnya jumlah publikasi pada jurnal ilmiah bereputasi, prosiding,
paten/HaKI dan teknologi tepat guna
10. Meningkatnya kapasitas mahasiswa pascasarjana dalam melakukan
publikasi
11. Meningkatnya akses dalam melakukan penelitian dan publikasi
12. Meningkatnya kualitas dan akses fasilitas dan infrastruktur untuk kegiatan
penelitian
13. Meningkatnya hasil penelitian yang diaplikasikan pada masyarakat dan
industri
14. Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat
15. Meningkatnya kapasitas dosen dalam melakukan pengabdian kepada
masyarakat
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 9
16. Meningkatnya akses dosen dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
17. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi organisasi dan tata kerja universitas
18. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi dalam pengembangan
institusi, administrasi dan komunikasi
19. Meningkatnya jumlah dan nilai kerjasama yang berkontribusi terhadap
pendapatan finansial
20. Meningkatnya kapasitas/ kompetensi tenaga kependidikan
21. Tersedianya jumlah tenaga kependidikan yang rasional
22. Terciptanya suasana kerja yang kondusif, produktif, kreatif dan inovatif
23. Meningkatnya jumlah unit dan nilai RGA
24. Tersedianya fasilitas keamanan, keselamatan kerja dan lingkungan dan
fasilitas difabel
25. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas dan fungsi
Sasaran dan Strategi Pencapaian Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
adalah
1. meningkatnya kapasitas dosen dalam pendidikan, pembelajaran dan pendampingan
mahasiswa.
2. Meningkatnya mutu akademik dan daya saing dan kompetensi peserta didik
3. Lengkapnya sarana dan prasarana yang menunjang proses pendidikan
4. Meningkatnya keterlibatan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan ilmiah berbasis
IPTEKS
5. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang penelitian dan publikasi
6. Meningkatnya keterlibatan pendidik dan peserta didik dalam pengabdian dan
pelayanan masyarakat
7. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan pengabdian dan pelayanan
masyarakat
8. Meningkatnya profesionalisme dan kapasitas pendidik dan peserta didik sesuai
dengan kompetensi
9. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk menunjang profesionalisme dan kapasitas
pendidikan sesuai dengan kompetensi
Adapun strategi pencapaian Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
adalah :
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 10
1. Sosialisasi visi dan misi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen
Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada
tataran Universitas, Fakultas, RSUP dr. Kariadi maupun internal Program
Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro (bentuknya : leaflet, banner, website
Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro-website Fakultas Kedokteran,
Buletin Fakultas Kedokteran, Kegiatan Ilmiah Program Studi Ilmu Penyakit
Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro)
2. Rapat rutin bulanan (Rapat Kerja Fakultas/Senat, tripartit) khususnya sarana
dan prasarana
3. Kerjasama Research bersama dalam payung Memory of Understanding
(MoU) lembaga/institusi terkait
4. Pelatihan Good Researcher International
5. Pelatihan penulisan artikel internasional terscopus
Visi, misi, sasaran, dan tujuan hanya akan menjadi konsep yang ideal dan
sulit terwujud dalam realitas apabila tidak didukung oleh faktor-faktor lainnya.
Untuk itu, dukungan dari faktor-faktor lain mutlak diperlukan. Faktor-faktor itu
antara lain adalah struktur organisasi yang jelas, transparan, efektif dan efisien,
serta didukung oleh personil yang memiliki kecakapan, etos kerja, loyalitas yang
tinggi, dan mekanisme kerja yang jelas, sistematis, serta tidak birokratis. Selain
itu juga diperlukan pengelolaan lembaga yang terbuka dengan disertai
pemberian kebebasan kepada seluruh staf untuk mengembangkan potensi diri
secara optimal, sumber dana yang rasional dan terukur, serta dukungan dari
tenaga administratif, sehingga kinerja institusi bisa lebih optimal.
Laporan evaluasi diri ini sebagai modal untuk pengembangan program
pendidikan khususnya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) 1 di bidang
Ilmu Penyakit Dalam, sehingga dapat dicapai kualitas pendidikan yang paripurna.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 11
SUSUNAN TIM AKREDITASI
Susunan Tim Akreditasi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen
Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Spesialis Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ini
adalah sebagai berikut (sesuai SK Rektor nomor 1767/UN7.P/HK/2016 tanggal 5
Desember 2016 tentang Pengangkatan Tim Penyusun Akreditasi LAM-PTKES
Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
Ketua : DR. dr. Tjokorda Gde Dalem Pemayun, SpPD-KEMD
Sekretaris/Anggota : dr. Yudo Murti Mupangati, SpPD-Kger
Anggota : Dr dr Heri Nugroho, SpPD-KEMD
Dr dr.Lestariningsih, SpPD-KGH
Dr dr. Hery Djagat, SpPD-KGEH
Dr dr. Muchlis, SpPD-KPTI
dr. Banteng HW, SpPD-KP
dr. Bambang Joni Karjono, SpPD-KGer
dr. Andreas Arie, SpPD-KKV
dr. Santosa, SpPD-KHOM
dr. Eko Adhi Pangarsa, SpPD-KHOM
dr. Nur Fahanah, SpPD-KPTI
dr. Rahma Yanti Hellmi, SpPD
dr. Fathur Nur Kholis, SpPD
dr. Didik Indiarso, SpPD
dr. Budi Setiawan, SpPD
dr. Ayudyah Nuarini, SpPD
dr. Setyo Gundi Pramudo, SpPD
dr. Ika Vemilia, SpPD
dr. Hesti Triwahyuningsih, SpPD
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 12
DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi pencapaian
1. Visi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Visi yang dimiliki oleh Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen
Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yaitu
“Menjadi salah satu pusat pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
yang unggul pada tahun 2020” sesuai degan visi Universitas Diponegoro,
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan RSUP Dr Kariadi
sehingga bila tercapai akan mendukung tercapainya visi ketiga institusi
tersebut diatas.
Untuk lebih memberi kejelasan makna dari rumusan visi tersebut, maka
berikut ini dipaparkan tentang pengertian dari beberapa kata kunci, yaitu:
a. Salah satu, artinya Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen
Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
mempunyai mutu pendidikan yang sejajar dengan mutu pendidikan Program
Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas
Kedokteran Universitas lain di Indonesia seiring dengan perkembangan
pendidikan kedokteran secara nasional.
b. Unggul, berarti Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran
Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro secara terstruktur dan
terencana mencetak lulusan spesialis penyakit dalam yang memiliki
kemampuan bersaing dibidang ilmu penyakit dalam secara maksimal, baik di
tingkat regional maupun nasional bahkan internasional. Dengan ini, Program
Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro diarahkan menjadi lembaga pendidikan
spesialis penyakit dalam terdepan dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian,
dan pelayanan kepada masyarakat.
2. Misi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran Spesialis
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 13
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, maka perlu dirumuskan
misi. Misi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran
Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro :
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan
lulusan yang unggul.
b. Menyelenggarakan penelitian dan publikasi sebagai upaya
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Meningkatkan profesionalisme dan kapabilitas sumber daya manusia
sesuai dengan kompetensi.
3. Tujuan dari Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kedokteran
Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro :
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan atau
profesional,kemahiran interpersonal ,jiwa kewirausahaan sehingga dapat
mengembangkan IPTEK dan seni
b. Mengembangkan, mentransformasi dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi melalui kegiatan penelitian, pembuatan karya ilmiah
serta upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
c. Mengimplementasikan ipteks hasil penelitian untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan kemajuan bangsa serta menumbuhkembangkan jiwa
entrepreunership.
4. Sasaran dan Strategi Pencapaian Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Adapun sasaran dan strategi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro :
a. Meningkatnya kapasitas dosen dalam pendidikan, pembelajaran dan
pendampingan mahasiswa.
b. Meningkatnya mutu akademik dan daya saing dan kompetensi peserta didik
c. Lengkapnya sarana dan prasarana yang menunjang proses pendidikan.
d. Meningkatnya keterlibatan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan ilmiah
berbasis IPTEKS
e. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang penelitian dan publikasi
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 14
f. Meningkatnya keterlibatan pendidik dan peserta didik dalam pengabdian dan
pelayanan masyarakat.
g. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan pengabdian dan
pelayanan masyarakat.
h. Meningkatnya profesionalisme dan kapasitas pendidik dan peserta didik
sesuai dengan kompetensi
i. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk menunjang profesionalisme dan
kapasitas pendidikan sesuai dengan kompetensi
5. Deskripsi SWOT Standar 1
a. Kekuatan/Strength:
1) Adanya keselarasan Visi dan Misi dari Universitas Diponegoro, Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit dr. Kariadi dan Program
Studi Penyakit Dalam
2) Ada kesinambungan antara visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
3) Keterlibatan stakeholder dan sivitas akademika dalam penyusunan visi,
misi serta tujuan Program Studi
4) Tingginya semangat dan komitmen sivitas akademika untuk mewujudkan
visi, misi dan tujuan Program Studi
b. Kelemahan/Weakness
1) Sosialisasi belum dilakukan secara maksimal
2) Kurangnya pemahaman sivitas akademika mengenai visi, misi dan tujuan
Program Studi
c. Peluang/Opportunity
1) Dukungan dari stakeholder untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan
sasaran Program Studi
2) Banyak pendidik yang memiliki kerjasama dengan Perguruan Tinggi atau
Lembaga penelitian di dalam maupun luar negeri
3) Penilaian audit mutu internal untuk mengevaluasi pencapaian dari visi,
misi, tujuan dan sasaran Program Studi
4) Kemajuan teknologi dan sistem informasi
d. Ancaman/Threat
1) Banyak pendidik yang merangkap jabatan struktural sehingga waktu untuk
pendidikan dan pelayanan berkurang
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 15
2) Turunnya semangat sivitas akademika dalam meningkatkan pencapaian
visi, misi, tujuan dan sasaran
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 16
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 17
DESKRIPSI SWOT STANDAR IVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
INTERNAL
EKSTERNAL
Kekuatan(S)1. Adanya keselarasan Visi dan Misi dari
Universitas Diponegoro, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit dr. Kariadi dan Program Studi Penyakit Dalam
2. Ada kesinambungan antara visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
3. Keterlibatan stakeholder dan sivitas akademika dalam penyusunan visi, misi serta tujuan Program Studi
4. Tingginya semangat dan komitmen sivitas akademika untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Program Studi
Kelemahan (W)1 Sosialisasi belum dilakukan secara
maksimal2 Kurangnya pemahaman sivitas
akademika mengenai visi, misi dan tujuan Program Studi
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 18
Peluang (O):
1. Dukungan dari stakeholder untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
2. Banyak pendidik yang memiliki kerjasama dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga penelitian di dalam maupun luar negeri
3. Penilaian audit mutu internal untuk mengevaluasi pencapaian dari visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
4. Kemajuan teknologi dan sistem informasi
Strategi Pemecahan masalah, perbaikan , dan pengembangan
S/O1. Meningkatkan kerjasama dengan
Program Studi maupun Universitas lain baik di dalam maupun luar negeri
2. Meningkatkan jumlah Rumah Sakit jejaring
3. Pelaksanaan audit mutu secara berkala4. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
membantu pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
W/O1. Memanfaatkan forum pertemuan bersama
stakeholder untuk sosialisasi dan meningkatkan pemahaman mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
2. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk sosialisasi visi, misi, dan tujuan Program Studi kepada sivitas akademika
3. Evaluasi dan saran dari audit mutu internal dapat dipakai sebagai acuan untuk meningkatkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
Ancaman (T):1. Banyak pendidik yang merangkap
jabatan struktural sehingga waktu untuk pendidikan dan pelayanan berkurang
2. Turunnya semangat sivitas akademika dalam meningkatkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran
S/T1. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
mempermudah konsultasi dari peserta didik kepada pendidik
2. Ketersediaan sumber daya yang cukup untuk meningkatkan semangat sivitas akademika dalam meningkatkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
W/T1. Mengadakan sosialisasi visi, misi, tujuan
dan sasaran Program Studi secara berkala
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 19
B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu, dan Sistem Informasi
1. Tata pamong
Sistem tata pamong Program Studi (Prodi ilmu Penyakit Dalam)
mengacu pada Surat Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP
tentang Struktur Organisasai Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Program Studi ditempatkan
sebagai unit yang sejajar dengan bagian, dimana pimpinan program studi
terdiri dari Ketua Program Studi, Chief de Clinic dan Sekretaris Program
Studi, dibantu oleh Sekretariat. Selanjutnya pimpinan program studi
bertanggung jawab kepada Dekan Fakultas Kedokteran. Dalam
pelaksanaannya untuk memperlancar aktivitas pengelolaan program
studi, Ketua Program Studi dibantu oleh bidang penelitian, bidang
pengabdian masyarakat, bidang jaminan mutu, dan chief residen.
Selanjutnya ketua program studi bersama-sama dengan ketua Bagian
membawahi 9 (Sembilan) sub bagian. Struktur organisasi Program Studi
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNDIP dipilih untuk masa
jabatan 4 tahun berdasarkan hasil keputusan rapat bagian Ilmu Penyakit
Dalam.
Dalam pelaksanaan proses pendidikan, Ketua Program Studi
(KPS) dibantu oleh Sekretaris Program Studi (SPS) dan Ketua Sub
Bagian yang berjumlah 9 orang dan staf sub bagian yang selanjutnya
disebut sebagai staf pengajar.
Proses seleksi dimulai dari pembentukan panitia pemilihan yang
terdiri dari Ketua dan Sekretaris yang juga ditetapkan berdasarkan rapat
bagian. Proses penjaringan dilakukan dengan meminta format kesediaan
dari staf dosen yang memenuhi syarat untuk menjadi ketua dan sekretaris
program studi. Proses seleksi diutamakan secara musyawarah dan
mufakat. Bila tidak terjadi kesepakatan dari rapat maka ketua dan
sekretaris program studi melalui mekanisme pemungutan suara (voting).
Pengambilan suara dilakukan dengan ketentuan 50% +1 dosen hadir
dalam pengambilan suara tesebut. Ketua dan sekretaris program studi
terpilih akan ditetapkan dengan SK Rektor Universitas Diponegoro
berdasarkan pertimbangan Dekan Fakultas Kedokeran yaitu SK Rektor
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 20
UNDIP Nomor 2250/SK/UN7/KP/2014 tentang Pengangkatan Perlaksana
Ketua dan Sekretaris Program Studi pada Pendidikan Dokter Spesialis I
(PPDS1) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro periode masa
jabatan tahun 2014-2018.
Tatapamong didasarkan pada struktur organisasi dari Program Studi
Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Dalam sebagai berikut:
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
a. Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
1) Mengkoordinir dan memantau kegiatan pendidikan dan pembelajaran
sesuai dengan standar kompetensi dan buku panduan Program Studi
(PRODI)
2) Membina, memelihara dan melaksanakan koordinasi kegiatan
pelayanan medis antar satuan kerja atau antar disiplin ilmu
Kedokteran di lingkungan Fakultas Kedokteran UNDIP
3) Memimpin rapat atau pertemuan rutin PRODI Ilmu Penyakit Dalam
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 21
KPSdr. Banteng Hanang Wibisono, SpPD, K-P
Sekretaris Program Studidr. Yudo Murti Mupangati, SpPD,K-Ger
Chief de Clinic dr Bambang Joni Karyono,SpPD,K-Ger.DR
Penanggung Jawab I1. dr. Suyono, SpPD2. dr. Agung Prasetyo,SpPD
Penanggung Jawab II1. DR.dr. Muchlis Achsan,
SpPD,KPTI2. DR. dr. Hery Jagad,SpPD,KGEH
Penanggung Jawab III1.Dr .dr. Tjokorda Gde Dalem, SpPD,KEMD2.dr. Rejeki Andayani, SpPD, KGER
Bidang Pengabdian MasyarakatDr.Fathur Nurkholis SpPD
Bidang Jaminan Mutu1. dr. Andreas Ari S,
SpPD, KKV2. dr.Nurfarhanah,SpPD
Chief ResidenBidang PenelitianDr. dr. Lestariningsih, SpPD, KGH
4) Mengikuti secara aktif kegiatan dan rapat koordinasi yang
diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran UNDIP
5) Berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh TPK FK
UNDIP
6) Mengajukan usul dan saran yang berhubungan dengan kegiatan
PRODI Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
7) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Dekan Fakultas
Kedokteran UNDIP
8) Mempertanggung jawabkan hasil kerja PRODI Penyakit Dalam
kepada Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP
b. Sekretaris Program Studi :
1) Membantu KPS dalam tugas administrasi
2) Bertindak selaku sekretaris setiap kegiatan rapat atau pertemuan rutin
Program Studi
3) Mewakili tugas-tugas KPS apabila berhalangan atas mandat KPS
4) Melaksanakan tugas lain atas permintaan KPS
5) Mengatur penyelenggaraan rapat kerja Program Studi
6) Dokumentasi rapat-rapat kerja
7) Mendokumentasikan kesepakatan-kesepakatan staf yang dihasilkan
dalam rapat.
8) Mengatur ketentuan yang menyangkut hak, kewajiban, dan cara kerja
staf Program Studi IPD
9) Mengatur tugas PPDS jaga, PPDS poliklinik
10) Mengatur tugas supervise ke RS Jejaring
11) Menyiapkan dan mengelola surat-surat keluar secara umum
12) Administrasi surat-surat dan surat keluar secara umum
13) Administrasi arsip surat masuk dan surat keluar
c. Chief De Clinic:
1) Di bidang pendidikan klinik di ruangan rawat inap (mengkoordinasi
visite besar IPD)
2) Di bidang pelayanan klinik di ruangan rawat inap(mengawasi
pelayanan medis sesuai kompetensi dan safety)
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 22
3) Sebagai pengawas dan evaluasi tata laksana menuju diagnosis dan
terapi pasien di setiap kesempatan visite di ruang rawat inap
4) Mendapatkan permasalahan/kesenjangan penatalaksanaan pasien
dan memberikan solusi sesuai perkembangan klinik terkini (POMR)
5) Dalam kesempatan tugas, dibantu seorang staf junior sebagai
pencatat yang bergantian setiap minggu
6) Mengusulkan kasus problematik, topik tinjauan pustaka dan topik
pembacaan jurnal untuk dipresentasikan dalam acara ilmiah PPDS 1
serta jika dimungkinkan judul karya Ilmiah Akhir PPDS-1
7) Bertanggung jawab kepada KPS.
d. Penanggung jawab Tahap 1:1) Mengkoordinasikan PPDS Tahap 1 dalam hal pelayanan medis sesuai
kompetensi terhadap pasien di bangsal pada saat jam kerja
2) Mengkoordinasikan PPDS Tahap 1 dalam hal pelayanan medis sesuai
kompetensi terhadap pasien di bangsal pada saat di luar jam kerja.
3) Melakukan koordinasi lintas fungsi dengan pihak terkait.
4) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dan perkembangan pendidikan
PPDS tahap I.
5) Melaporkan hasil kegiatan kepada KPS
e. Penanggung jawab Tahap II
1) Mengkoordinasikan PPDS Tahap II dalam hal pelayanan medis
sesuai kompetensi terhadap pasien di bangsal dan poliklinik pada
saat jam kerja
2) Mengkoordinasikan PPDS Tahap II dalam hal pelayanan medis
sesuai kompetensi terhadap pasien di bangsal pada saat diluar jam
kerja
3) Melakukan koordinasi lintas fungsi dengan pihak terkait.
4) Melakukan pengawasan pelaksanaan stase peserta didik PPDS
tahap II di sub bagian.
5) Melakukan pemantauan pelaksanaan pembacaan kasus, tinjauan
pustaka, CPC secara berkala.
6) Melaporkan kemajuan pendidikan peserta didik PPDS I kepada
pembimbing akademiknya.
7) Melaporkan hasil kegiatan kepada KPS
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 23
f. Penanggung jawab Tahap III1) Mengkoordinasikan PPDS Tahap III dalam hal pelayanan medis sesuai
kompetensi terhadap pasien di bangsal dan poliklinik pada saat jam kerja
2) Mengkoordinasikan PPDS Tahap III dalam hal pelayanan medis sesuai
kompetensi terhadap pasien di bangsal pada saat di luar jam kerja
3) Mengkoordinasikan tugas PPDS Tahap III dalam menjawab konsul dari
bagian lain.
4) Melakukan koordinasi lintas fungsi dengan pihak terkait.
5) Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan stase di
UGD,ICU,IRJA dan Penanggung Jawab Bangsal serta stase luar.
6) Memfasilitasi kegiatan Karya Akhir penelitian.
7) Melaporkan hasil kegiatan kepada KPS.
g. Bidang penelitian
1) Memberikan masukan peningkatan pendidikan program studi
2) Memberikan masukan peningkatan pelatyanan pasien
3) Mengkoordinir pelaksanaan penelitian termasuk sumber dana yang
dapat diraih
4) Mengkoordinir pelaksanaan pendidikan kelanjutan IPD
5) Member masukan untuk pengembangan program studi IPD
6) Memberi masukan untuk perpustakaan/ literature
7) Mengelola fasilitas penelitian
8) Menfasilitasi publikasi di Jurnal UNDIP dan jurnal lainnya serta untuk
mendapatkan HAKI melalui lembaga P3HKI
h. Bidang Pengabdian Masyarakat1) Memberian masukan kepada Program Studi tentang kegiatan pengabdian
masyarakat
2) Memberikan masukan tentang peningkatan pelayanan saat pengabdian
masyarakat
3) Mengkoordinir pelaksanaan pengabdian masyarakat
4) Memberikan masukan untuk pengembangan pengabdian masyarakat
i. Bidang Jaminan Mutu
1) Bertanggung jawab terhadap prosedur dan proses penjaminan mutu
2) Merlakukan penjaminan mutu secara terus menerus dan
berkelanjutan (Continual improvement)
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 24
3) Melakukan pembenahan data penelitian dan pengabdian masyarakat,
mutu publikasi ilmiah
j. Chief Residen
1) Penanggung jawab dan koordinator kegiatan residen
2) Kerjasama dan koordinasi dengan Chief residen Prodi lainnya.
3) Bertanggung jawab atas kegiatan residen kepada KPS
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku
semua unsure dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika dan
budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat
keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan
dan mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan
visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia
dan mampu mewujudkan visi, misi dan strategi organisasi, serta mampu
memberikan arahan, tujuan, peran dan tugas kepada seluruh unsur
dalam perguruan tinggi.
Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan
operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan
visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan
organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam
organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan
kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
Seorang Ketua Program Studi (KPS) hendaknya memiliki
kualifikasi yang baik dalam hal tingkat pendidikan, kompetensi profesi
Dokter Spesialis dan Publikasi.
3. Sistem Pengelolaan
Sistem pengelolaan fungsional program studi mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengstafan, pengawasan, pengarahan,
representasi dan penganggaran.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 25
Ketua program studi dibantu oleh sekretaris, bendahara dan tiga
orang koordinator mengembangkan rencana kerja akademik dan non
akademik baik yang bersifat rutin maupun pengembangan untuk satu
tahun ke depan. Tahap awal penyusunan kegiatan ini dimulai dengan
mengumpulkan bermacam-macam masukan dari pengelola, dosen
melalui rapat bagian,wawancara kuiseoner peserta didik dan stakeholder
dan pertemuan alumni. Selanjutnya rencana kegiatan disusun oleh tim
yang dibentuk oleh Bagian yang kemudian akan disempurnakan dalam
rapat lanjutan antara pengelola dan dosen dalam RAKER tahunan..
Rencana kegiatan yang telah disetujui oleh Fakultas dan tingkat
Universitas kemudian disosialisasikan kepada seluruh staf dosen, tenaga
kependidikan dan peserta didik , mahasiswa (bila diperlukan sesuai
dengan kepentingan).
Selanjutnya untuk melaksanakan kegiatan yang sudah
direncanakan tersebut pengelola program studi membentuk Person In-
charge (PIC) untuk tiap-tiap kegiatan. Tim dibentuk berdasarkan distribusi
beban dan kompetensi masing-masing dosen dan tenaga kependidikan.
Selama melaksanakan kegiatan ketua dan sekretaris Program Studi
memantau dan evaluasi pelaksanaan kegiatan agar berlangsung sesuai
dengan rencana. Pemantauan dilakukan dengan meminta laporan
kemajuan setiap kegiatan diperlukan melakukan peninjauan langsung.
Setelah kegiatan berlangsung PIC diminta untuk menyerahkan laporan
kegiatan mencakup laporan keuangan dan laporan pelaksanaan kegiatan.
Laporan keuangan selanjutnya dikirim ke Fakultas untuk
pertanggungjawaban penggunaan dana untuk kegiatan bersangkutan.
4. Penjaminan Mutu
Penjaminan mutu Universitas Diponegoro melekat pada struktur
organisasi Diponegoro di seluruh tingkatan yaitu Universitas, Fakultas,
Program Studi dan unit-unit pendukungnya seperti RSUP Dr. Kariadi dan
Kantor Jaminnan Mutu (KJM) Universitas Diponegoro. Di bagian Ilmu
Penyakit dalam FK UNDIP sendiri telah merencanakan untuk membentuk
Gugus Kendali Mutu (GKM) untuk membantu dan satuan pengawas
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 26
internal untuk evaluasi Ketua Program Studi dalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan standar penjaminan mutu tersebut.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 27
5. Umpan Balik
Umpan Balik
Isi Umpan Balik Tindak Lanjut
(1) (2) (3)Staf pengajar Peserta didik lebih
berperan aktif pada saat perkuliahan
Peserta didik tidak tepat waktu dalam mengerjakan tugas ilmiahnya
Kegiatan akademik presentasinya rendah
Memberikan pre test pada peserta didik sebelum perkuliahanPergantian stase dilakukan bila tugas ilmiah telah terselesaikan.Pembinaan dengan penyusunan ulang jadual presentasi kasus,tinjauan pustaka,CPC dan penelitian regular pada peserta didik yang tidak tepat waktu.Memberikan surat teguran dan sangsi dengan penugasan ilmiah lainnya.Konsultasi bimbingan ke psikiatri-psikologPenundaan ujian kenaikan tahap
Peserta didik Kesibukan staf pengajar menyebabkan jadwal pertemuan sering tidak terlaksana
Ketrampilan klinik belum optimal
Peserta didik lebih pro aktif untuk meminta bimbingan dengan sebelumnya mengingatkan jadualnyaStaf pengajar akan memberikan waktu khusus untuk berdiskusiStaf pengajar melatih simulasi ketrampilan klinik
Alumni Pengembangan diri secara lebih subspesialis
Sosialisasi program pendidikan subspesialis
Pengguna lulusan
Rekomendasi bagi spesialis yang ingin melanjutkan pendidikan subspesialis di Bagian IPD
Sosialisasi program pendidikan subspesialis ke RS pengguna lulusan
6. Keberlanjutan
a. Upaya peningkatan mutu manajemen.
1) Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
menindaklanjuti hasilnya dengan parameter buku standar
pendidikan dan standar kompetensi Ilmu Penyakit Dalam
2) Memanfaatkan teknologi informasi di dalam pelaksanaan
administrasi akademik
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 28
3) Melengkapi dokumentasi di Prodi untuk akreditasi berkelanjutan
b. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan.
1) Melakukan revisi kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum dari
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam
2) Meningkatkan kompetensi lulusan melalui bimbingan dan pelatihan
kontinue.
3) Mengadakan seminar ,workshop atau pelatihan secara berkala bagi
peserta didik dan lulusannya
4) Mengutus peserta didik Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP untuk
mengikuti kursus-kursus yang diselenggarakan oleh organisasi
kolega dari disiplin ilmu terkait.
5) Peserta didik diwajibkan untuk mempresentasikan ilmiah dakam
tingkat nasional maupun internasional.
6) Peserta didik diwajibkan mempublikasikan karya ilmiahnya dalam
media nasional maupun internasional
7) Mengundang praktisi dan akademisi dalam kuliah umum atau
pelatihan.
c. Upaya untuk melaksanakan dan peningkatan hasil kerjasama
kemitraan (termasuk dengan rumah sakit pendidikan atau sarana
pelayanan kesehatan)
1) Mengadakan kerjasama dengan RS Jejaring sebagai sarana
pembelajaran dan pelatihan peserta didik
2) Mengadakan studi banding dengan center pendidikan Ilmu Penyakit
Dalam lain dalam hal pelatihan dan peningkatan kapastas
pelaksanaan pendidikan bagi administrasi Program Pendidikan
Dokter Spesialis sehingga diharapkan dapat mencapai efisiensi dan
efektifitas kerja yang optimum dalam pelaksanaan pendidikan
3) Membangun kerjasama dengan pihak-pihak lain dalam pelaksanaan
pengabdian bantuan medis pada daerah bencana alam dan
kegiatan bakti sosial.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 29
4) Berperan aktif dalam melakukan evaluasi dan pengawasan kinerja
serta memberikan masukan-masukan mengenai langkah-langkah
yang diperlukan untuk perbaikan di masa mendatang.
d. Upaya peningkatan minat
1) Mengadakan ruang belajar dan ketrampilan yang nyaman
bekerjasama dengan RS utama dan afiliasi.
2) Melakukan kerjasama untuk dapat menggunakan skill Lab yang ada
di Fakultas dan institusi kesehatan lainnya
3) Melakukan kegiatan refleksi atas segala kegiatan yang telah
dikerjakan.
7. Deskripsi SWOT Standar II
a. Kekuatan(S)
1) Ada struktur organisasi Program Studi
2) Ada Standar Prosedur Operasional tentang Pemilihan Ketua Program
Studi
3) Ada syarat menjadi Ketua Program Studi
4) Ada tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) yang jelas pejabat struktural
program studi
5) Adanya struktur dan sistem Penjaminan Mutu
6) Ada Evaluasi Penjaminan Mutu Internal secara periodik
7) Adanya laporan pendidikan secara berkala
b. Kelemahan(W)
1) Belum ada kriteria menduduki jabatan struktural
2) Sistem regenerasi jabatan struktural belum tersusun baik
3) Sistem penilaian kinerja dan umpan balik belum ada
c. Peluang (O)1) Ada dukungan dari stake holder yang terkait
2) Pengangkatan dosen dan tenaga pendidik yang tidak tetap untuk menjadi
bagian struktur organisasi
3) Mengundang narasumber / konsultan
4) Memanfaatkan Rumah sakit yang berkualifikasi baik sebagai perluasan
lahan pendidikan.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 30
d. Ancaman (T)
1) Kurangnya pemahaman stakeholder tentang pentingnya penjaminan
mutu
e. Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan dan Pengembangan
1) Ada struktur organisasi Program Studi
2) Ada Standar Prosedur Operasional tentang Pemilihan Ketua Program
Studi
3) Ada syarat menjadi Ketua Program Studi
4) Ada tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) yang jelas pejabat struktural
program studi
5) Adanya struktur dan sistem Penjaminan Mutu
6) Ada Evaluasi Penjaminan Mutu Internal secara periodik
7) Adanya laporan pendidikan secara berkala
8) Ada dukungan dari stake holder yang terkait
9) Pengangkatan dosen dan tenaga pendidik yang tidak tetap untuk menjadi
bagian struktur organisasi
10) Mengundang narasumber / konsultan
11) Memanfaatkan Rumah sakit yang berkualifikasi baik
12) Perlu dibuat kriteria jabatan struktural
13) Perlu adanya sistem penilaian kinerja dan umpan balik
14) Memfasilitasi stakeholder dengan memberikan pelatihan singkat tentang
sistem kepemimpinan.
15) Memberikan mapping (pemahaman) mengenai penjaminan mutu supaya
mudah dipahami dan dilaksanakan aplikasinya
16) Meningkatkan keterlibatan aktif seluruh stakeholder dalampengelolaan
dan penyelenggaraan program studi
17) .Meningkatkan sosialisasi tugas pokok dan fungsi sesuai dengan jabatan
kepengurusan di Program Studi sehingga meningkatkan pemahaman
stakeholder akan pentingnya PenjaminanMutu
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 31
DESKRIPSI SWOT STANDAR IITATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, PENJAMIN MUTU,
DAN SISTEM INFORMASI
INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN (S)1. Ada struktur organisasi Program Studi2. Ada Standar Prosedur Operasional
tentang Pemilihan Ketua Program Studi3. Ada syarat menjadi Ketua Program Studi4. Ada tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi)
yang jelas pejabat struktural program studi
5. Adanya struktur dan sistem Penjaminan Mutu
6. Ada Evaluasi Penjaminan Mutu Internal secara periodik
7. Adanya laporan pendidikan secara berkala
KELEMAHAN (W)1. Belum ada kriteria menduduki jabatan
struktural 2. Sistem regenerasi jabatan struktural
belum tersusun baik3. Sistem penilaian kinerja dan umpan balik
belum ada
PELUANG (O)
1. Ada dukungan dari stake holder yang terkait
2. Pengangkatan dosen dan tenaga pendidik yang tidak tetap untuk menjadi bagian
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH, PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN
S/O
1. Ada struktur organisasi Program Studi2. Ada Standar Prosedur Operasional
tentang Pemilihan Ketua Program Studi3. Ada syarat menjadi Ketua Program Studi
W/O
1. Perlu dibuat kriteria jabatan struktural2. Perlu adanya sistem penilaian kinerja dan
umpan balik
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 32
struktur organisasi 3. Mengundang narasumber / konsultan4. Memanfaatkan Rumah sakit yang
berkualifikasi baik sebagai perluasan lahan pendidikan.
4. Ada tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) yang jelas pejabat struktural program studi
5. Adanya struktur dan sistem Penjaminan Mutu
6. Ada Evaluasi Penjaminan Mutu Internal secara periodik
7. Adanya laporan pendidikan secara berkala
8. Ada dukungan dari stake holder yang terkait
9. Pengangkatan dosen dan tenaga pendidik yang tidak tetap untuk menjadi bagian struktur organisasi
10. Mengundang narasumber / konsultan
11. Memanfaatkan Rumah sakit yang berkualifikasi baik
ANCAMAN (T)1. Kurangnya pemahaman stakeholder
tentang pentingnya penjaminan mutu
S/T1. Memfasilitasi stakeholder dengan
memberikan pelatihan singkat tentang sistem kepemimpinan.
2. Memberikan mapping (pemahaman) mengenai penjaminan mutu supaya mudah dipahami dan dilaksanakan aplikasinya
W/T1 Meningkatkan keterlibatan aktif seluruh
stakeholder dalampengelolaan dan penyelenggaraan program studi
2 .Meningkatkan sosialisasi tugas pokok dan fungsi sesuai dengan jabatan kepengurusan di Program Studi sehingga meningkatkan pemahaman stakeholder
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 33
3. Mensosialisasikan hasil evaluasi tim Penjaminan Mutu untuk meningkatkan pemahaman stakeholder akan penjaminan mutu
akan pentingnya PenjaminanMutu
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 34
C. Mahasiswa dan Lulusan
1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon peserta didik
Dalam rekrutmen calon peserta didik Program Studi Spesialis I
Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP mengikuti semua kebijakan Fakultas dan
Universitas. Untuk mewujudkan misi FK UNDIP menyelenggarakan
program pendidikan masyarakat, Program Studi menerima calon peserta
didik dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Kriteria seleksi peserta didik baru mengacu pada ketentuan yang
telah ditetapkan oleh pihak fakultas dan universitas yaitu calon peserta
didik harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam hal
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Potensi Akademik, kemampuan Bahasa
Inggris dan persyaratan lainnya.
Sistem pengambilan keputusan berdasarkan kelengkapan
administrasi dan kemampuan akademik calon. Penerimaan sebagai
peserta didik diputuskan bersama antara Program Studi, Fakultas dan
Universitas. Peserta didik yang telah memenuhi persyaratan administrasi
akan dikirim ke Fakultas oleh Universitas melalui Direktorat Akademik
untuk dipertimbangkan bersama Program Studi. Calon peserta didik yang
diputuskan diterima dalam rapat bersama antara pihak Program Studi dan
Fakultas akan disampaikan kepada Universitas. Selanjutnya peserta didik
yang dinyatakan diterima akan diumumkan oleh Universitas melalui
Direktorat Akademik.
2. Profil peserta didik: akademik, sosio-ekonomi dan pribadi
Peserta didik Program Studi Spesialis I Ilmu Penyakit Dalam
berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan latar belakang
sosio-ekonomi, dan budaya yang beragam. Dari sisi akademik, peserta
didik Program Studi ini berasal dari latar belakang kedokteran namun
dengan latar belakang kemampuan akademik yang berbeda-beda,
meskipun sudah memenuhi kualifikasi akademik minimal untuk diterima
sebagai peserta didik di Program Studi ini.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 35
3. Keterlibatan peserta didik dalam berbagai komisi yang relevan
Mengacu pada peraturan milik universitas yang ada saat ini,
peserta didik tidak dilibatkan secara formal dalam komisi-komisi yang
dibentuk baik di tingkat Program Studi atau Fakultas. Namun kedepan
dengan perubahan SOTK Universitas yang sedang dibahas,
dimungkinkan peserta didik terlibat dalam kegiatan komisi yang dibentuk
oleh Senat Fakultas.
Meskipun tidak terlibat dalam komisi yang ada di Program Studi
dan Fakultas, peserta didik selalu dilibatkan dalam kegiatan ilmiah seperti
seminar nasional, annual scientific meeting, workshop dan kursus-kursus.
Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk mengkoordinir kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Program
Studi, Fakultas maupun Rumah Sakit.
4. Kegiatan ekstra-kurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia di Program Studi Spesialis I
Ilmu Penyakit Dalam, antara kegiatan olah raga (sepak bola, futsal,
badminton), kesenian, kerohanian, kegiatan ilmiah dan lain-lain. Kegiatan
ekstrakurikuler tersebut diikuti oleh dari tahap I, tahap II, dan tahap III.
5. Keberlanjutan penerimaan peserta didik
Minat calon peserta didik untuk menjadi peserta didik Program
Studi Spesialis I Ilmu Penyakit Dalam terus meningkat. Usaha untuk
meningkatkan animo peserta didik yang dilakukan oleh Program Studi
dengan berbagai strategi diantaranya:
a. Melakukan promise secara tertulis lewat leaflet ke fakultas/program
studi/lembaga penelitian/departemen yang potensial mendapatkan
calon peserta didik.
b. Melakukan promosi lewat website fakultas ipd.fk.undip.ac.id yang
dapat diakses oleh calon peserta didik.
c. Meningkatkan sistem pengelolaan baik pengelolaan administrasi dan
akademik Program Studi untuk membangun kepercayaan calon
peserta didik atau pengguna.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 36
d. Meningkatkan kualitas lulusan agar dapat menjadi sarana promosi di
lingkungan tempat kerjanya,
e. Mengembangkan jejaring dengan alumni dan pengguna lulusan.
6. Pelayanan untuk peserta didik
Pelayanan untuk peserta didik yang bersifat akademik seperti
tutorial untuk setiap mata kuliah diperoleh secara langsung oleh dosen
pengampu mata kuliah, pembimbingan untuk tugas-tugas ilmiah (jurnal
reading, referat, sedangkan untuk proposal dan penelitian tesis peserta
didik dapat memperoleh secara langung dari Dosen Pembimbing Tesis.
Apabila peserta didik masih belum mendapatkan jalan keluar dari
masalah akademik yang dihadapi, yang bersangkutan dapat memperoleh
bantuan dari Supervisor dan koordinator tahap I dan tahap III,
Koordinator tahap II, Kepala Sub Bagian dan Koordinator pendidikan sub
bagian atau Ketua Program Studi dan Sekretaris Spesialis I Ilmu Penyakit
Dalam. Sedangkan untuk bimbingan konseling (pribadi dan sosial) dapat
memperoleh bantuan dari Dosen wali, Psikiatri, atau Ketua Program Studi
dan Sekretaris Program Studi.
7. Deskripsi SWOT Mahasiswa dan Lulusan
a. Kekuatan (Strenght) :
1) Pembuatan SIA (Sistem Informasi Akademik) yang dapat memantau
kegiatan peserta didik
2) Pembuatan buku raport yang mengakomodir peran dosen wali dalam
memonitor peserta didik
3) Komitmen dosen untuk memperbaiki sistem kurikulum (pembuatan modul,
BRP)
4) Ada persyaratan tes TOEFL / TPA dalam penerimaan calon peserta didik
5) Adanya beragam jenis peserta didik, mulai dari tubel diknas, tubel depkes,
regular, kemitraan
6) Organisasi peserta didik yang solid dan adanya program-program dari
organisasi peserta didik
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 37
7) Jumlah cukup staf pendidik yang mendapatkan SK sebagai Verifikator
internal yang menselaraskan antara diagnosis penyakit menurut INA
CBG’S dengan standar pendidikan
b. Kelemahan (Weakness) :
1) Belum ada persyaratan bahwa calon peserta didik sudah harus mengikuti
pelatihan yang nantinya akan menyokong proses pendidikan (contoh :
ACLS, BLS)
2) Jumlah peserta didik yang diterima belum terstandar, masih disesuaikan
dengan peserta didik yang lulus
3) Pemenuhan syarat akademik yang tertunda dalam hal ini TOEFL
4) Hasil tes calon peserta didik belum bisa menggambarkan sepenuhnya
psikologis calon peserta didik
5) Belum adanya sistem yang memantau pencapai prestasi/reputasi peserta
didik di bidang akademik
6) Belum optimalnya partisipasi alumni dalam kemajuan Program Studi
c. Peluang (Opportunity) :
1) Jumlah alumni yang banyak dan tersebar sehingga memungkinkan
kerjasama dengan beberapa RS pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan Dokter Spesialis
2) Rumah Sakit Pendidikan Utama (RSUP Dr. Kariadi) terakreditasi
JCI
3) Kebutuhan ahli Penyakit Dalam di seluruh Indonesia yang
meningkat
d. Ancaman (Threat) :
1) Perbedaan proses pendidikan dan proses pelayanan (diagnosis
penyakit dan koding BPJS)
e. Strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan :
1) Berusaha menetapkan kuota jumlah peserta didik dalam tiap
penerimaan.
2) Diusahakan didalam proses penerimaan diutamakan yang
TOEFLnya memenuhi syarat.
3) Organisasi peserta didik yang solid dan adanya program-program
dari organisasi peserta didik
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 38
4) Mahasiswa juga menggnakan lahan pendidikan di rumah sakit jejaring
yang terakreditasi nasional paripurna
5) Proses tes wawancara lebih mendalam untuk mengantisipasi
kekurangan tes psikologi
6) Mengusahakan Sistem Informasi Akademik segera diberlakukan
7) Berusaha menjaring masukan dari alumni melalui kuosioner tentang
kebutuhan ahli Penyakit Dalam di lapangan sebagai bahan pengembangan
kurikulum pada saat mengadakan CME
8) Meningkatkan komunikasi antara bagian akademik dengan pihak
RS
9) Jumlah cukup staf pendidik yang mendapatkan SK sebagai
Verifikator internal yang menselaraskan antara diagnosis penyakit
menurut INA CBG’S dengan standar pendidikan
10) Partisipasi alumni yang berjumlah banyak dapat meningkatkan
kerjasama untuk peningkatan kemajuan program studi
11) Partisipasi alumni yang berjumlah banyak dapat digunakan untuk
meningkatkan sistem pemantauan pencapaian prestasi peserta
didik
12) Rumah sakit pendidik utama yang terakreditasi SCI diharapkan dapat
mengakomodasi untuk meningkatkan kemampuan setara pelatihan ACLS
dan BCLS dan dapat memantau kondisi psikologi peserta didik.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 39
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 40
DESKRIPSI SWOT STANDAR IIIMAHASISWA DAN LULUSAN
INTERNAL
EKSTERNAL
Strengths :1. Pembuatan SIA (Sistem Informasi
Akademik) yang dapat memantau kegiatan peserta didik
2. Pembuatan buku raport yang mengakomodir peran dosen wali dalam memonitor peserta didik
3. Komitmen dosen untuk memperbaiki sistem kurikulum (pembuatan modul, BRP)
4. Ada persyaratan tes TOEFL / TPA dalam penerimaan calon peserta didik
5. Adanya beragam jenis peserta didik, mulai dari tubel diknas, tubel depkes, regular, kemitraan
6. Organisasi peserta didik yang solid dan adanya program-program dari organisasi peserta didik
7. Jumlah cukup staf pendidik yang mendapatkan SK sebagai Verifikator internal yang menselaraskan antara diagnosis penyakit menurut INA CBG’S dengan standar pendidikan
Weakness (W) :1. Belum ada persyaratan bahwa calon
peserta didik sudah harus mengikuti pelatihan yang nantinya akan menyokong proses pendidikan (contoh : ACLS, BLS)
2. Jumlah peserta didik yang diterima belum terstandar, masih disesuaikan dengan peserta didik yang lulus
3. Pemenuhan syarat akademik yang tertunda dalam hal ini TOEFL
4. Hasil tes calon peserta didik belum bisa menggambarkan sepenuhnya psikologis calon peserta didik
5. Belum adanya sistem yang memantau pencapai prestasi/reputasi peserta didik di bidang akademik
6. Belum optimalnya partisipasi alumni dalam kemajuan Program Studi
Strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan :Peluang (O) :1. Jumlah alumni yang banyak dan
tersebar sehingga memungkinkan
S/O1. Berusaha menetapkan kuota jumlah
peserta didik dalam tiap penerimaan.
W/O :1. Proses tes wawancara lebih mendalam
untuk mengantisipasi kekurangan tes
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 41
kerjasama dengan beberapa RS pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan Dokter Spesialis
2. Rumah Sakit Pendidikan Utama (RSUP Dr. Kariadi) terakreditasi JCI
3. Kebutuhan ahli Penyakit Dalam di seluruh Indonesia yang meningkat
2. Diusahakan didalam proses penerimaan diutamakan yang TOEFLnya memenuhi syarat.
3. Organisasi peserta didik yang solid dan adanya program-program dari organisasi peserta didik
4. Mahasiswa juga menggnakan lahan pendidikan di rumah sakit jejaring yang terakreditasi nasional paripurna
psikologi2. Mengusahakan Sistem Informasi
Akademik segera diberlakukan3. Berusaha menjaring masukan dari
alumni melalui kuosioner tentang kebutuhan ahli Penyakit Dalam di lapangan sebagai bahan pengembangan kurikulum pada saat mengadakan CME.
Ancaman (T) :1. Perbedaan proses pendidikan dan
proses pelayanan (diagnosis penyakit dan koding penyakit BPJS)
S/T :1. Meningkatkan komunikasi antara bagian
akademik dengan pihak RS2. Jumlah cukup staf pendidik yang
mendapatkan SK sebagai Verifikator internal yang menselaraskan antara diagnosis penyakit menurut INA CBG’S dengan standar pendidikan
W/T :1. Partisipasi alumni yang berjumlah
banyak dapat meningkatkan kerjasama untuk peningkatan kemajuan program studi
2. Partisipasi alumni yang berjumlah banyak dapat digunakan untuk meningkatkan sistem pemantauan pencapaian prestasi peserta didik
3. Rumah sakit pendidik utama yang terakreditasi SCI diharapkan dapat mengakomodasi untuk meningkatkan kemampuan setara pelatihan ACLS dan BCLS dan dapat memantau kondisi psikologi peserta didik.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 42
D. Sumber Daya Manusia
SDM lembaga perguruan tinggi dibedakan antara tenaga pengajar
dan karyawan. Secara umum pengelolaan tenaga pengajar dibawah
tanggung jawab KPS, sedangkan pengelolaaan karyawan berada dibawah
tanggung jawab pimpinan fakultas, dalam hal ini Pembantu Dekan II.
Pengelolaan tenaga pengajar yang terkait dengan rekrutmen, pengalokasian
tugas akademik, dan pengembangan karir dilakukan secara periodik,
terkontrol, terencana dan terbuka melalui mekanisme rapat prodi, rapat
fakultas dan rapat tingkat universitas.
1. Rekrutmen
Sistem seleksi dan rekruitmen tenaga dosen Program Studi
Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Universitas Diponegoro
Semarang dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
Pertama, kebutuhan dan masing-masing divisi; Kedua, seleksi dosen dan
tenaga kependidikan mengacu pada peraturan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang; Ketiga, proses seleksi
dilakukan melalui tahapan; Keempat, pembentukan kepanitian rekrutmen
tenaga dosen dan tenaga kependidikan berdasarkan SK Rektor; Kelima,
mempublikasikan rekrutmen tenaga dosen dan tenaga kependidikan
melalui pengumuman di Universitas; Keenam, seleksi administrasi
kemudian diteruskan melalui tim kredensial, tes potensi akademik (TPA)
dan wawancara sesuai peraturan yang telah ditentukan oleh Universitas
Diponegoro; Ketujuh, calon tenaga dosen dan tenaga kepegawaian yang
dinyatakan lulus kemudian ditempatkan sesuai formasi yang dibutuhkan.
Seleksi ini dilakukan secara terpusat dan menjadi tanggung jawab
universitas, sedangkan prodi menentukan jumlah dan kualifikasi jumlah
pengajar yang dibutuhkan serta terlibat dalam sebagian proses seleksi.
2. Pengalokasian Tugas Akademik
Pengelolaan tugas mengajar, pembimbing akademik, pembimbing
ilmiah, dan tesis didasarkan pada keahlian, jabatan akademik dan
optimalisasi pendayagunaan sumber daya yang tersedia. KPS telah
menyusun matrik alokasi tugas akademik masing-masing staf sehingga
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 43
dengan mudah dapat diketahui jumlah atau beban alokasi tugas setiap
staf.
3. Pengembangan dan Pembinaan Karir
Pengembangan SDM (staf pengajar) mengacu pada Tri Darma
Perguruan Tinggi:
a. Bagi studi lanjut baik S2 maupun S3 semua pengajar diberi kesempatan
baik dengan biaya dari internal universitas maupun dari luar universitas
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Sedangkan untuk peningkatan jabatan akademik dosen, program studi
mengidentifikasikan dan mendorong tenaga dosen yang sudah saatnya
mengajukan kenaikan jabatan, dan mendorong untuk mengusulkan dan
memperoleh sertifikasi dosen.
4. Ketersediaan Dosen, Tenaga Administrasi, Teknisi dan Pendukung
Proses belajar mengajar pada Program Studi Pendidikan Spesialis
Ilmu Penyakit Dalam melibatkan 42 staf pengajar. Selain tenaga pengajar
terdapat 11 orang tenaga administrasi dan 2 tenaga pendukung.
5. Mutu Kualifikasi dan Kesesuaian Sumber Daya Manusia
Dilihat dari jenjang pendidikan, dari 42 orang dosen tetap yang
bidang keahliannya sesuai program studi adalah 5 orang Guru
Besar/Profesor, 7 orang bergelar Doktor, 2 orang dalam proses
menempuh studi S3, dan sisanya bergelar S2 dan setara S2 (Spesialis
Penyakit Dalam).
6. Pengembangan Staf
Pengembangan staf dosen tetap diarahkan pada dua hal utama
yaitu peningkatan kemampuan dan kewenangan. Peningkatan
kemampuan diarahkan dengan mengirim dosen tetap untuk mengikuti
studi lanjut dan mengikuti berbagai pelatihan dan seminar serta
workshop. Orientasi studi lanjut dosen tetap diarahkan ke jenjang S3.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 44
Pengembangan staf non akademik diarahkan kepada peningkatan
kinerja yaitu dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai
pendidikan dan pelatihan, baik yang diselenggarakan perguruan tinggi
secara terprogram maupun diluar perguruan tinggi. Jenis pendidikan yang
harus diikuti ditentukan oleh prodi, penawaran, dan perencanaan
pengembangan sumber daya manusia, yang dipandang cukup penting
dalam rangka pengembangan kualitas wawasan, integritas dan
keterampilan staf.
7. Peraturan Kerja
Peraturan kerja baik bagi tenaga pendidik, teknisi, laboran,
maupun pegawai administrasi mengikuti peraturan kerja yang telah
ditentukan universitas. Meskipun demikian dalam beberapa hal,
utamanya yang berkaitan dengan peraturan kerja tenaga pengajar, hal ini
ditentukan oleh fakultas dan prodi.
Beberapa tugas yang harus dipenuhi setiap tenaga pengajar
adalah melaksanakan proses belajar mengajar, pembimbingan,
penelititan, dan pengabdian masyarakat sesuai tugas dari prodi.
Evaluasi dilakukan melalui monitoring aktivitas mengajar,
produktivits dan kualitas hasil penelitian dan pengabdian masyarakat,
serta kepuasan mahasiswa dalam menerima pelayanan. Dalam hal ini
sudah disusun instrumen penilaian kinerja serta sistem penilaiannya,
sehingga pejabat yang berwenang memberikan evaluasi atau penilaian
memiliki pedoman kerja.
8. Kode Etik
Kasus-kasus pelanggaran kode etik umum maupun proses
pembelajaran pertama-tama ditangani ketua prodi secara informal
dengan teguran lisan. Jika pelanggaran masih berlanjut, kasus akan
disampaikan kepada pimpinan fakultas. Suatu perilaku dinilai melanggar
kode etik umum maupun proses pembelajaran didasarkan pada pedoman
tata tertib mahasiswa dan peraturan disiplin pegawai yang ditetapkan
universitas.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 45
Sejauh ini belum ditemukan kasus berat menyangkut pelanggaran
kode etik. Kasus-kasus yang sering muncul merupakan kasus-kasus kecil
yang dapat diselesaikan dengan pendekatan konseling atau
kekeluargaan.
9. Deskripsi SWOT Sumber Daya Manusia
a. Kekuatan (Strength)
1) Tenaga pendidik baik dari Kemenristek dan Dikti dan Kemenkes terdiri
dari tenaga profesional SpPD, SpPD konsultan, S3, dan guru besar, yang
berdedikasi tinggi dalam kependidikan. Total 46 tenaga pendidik terdiri
dari :
a) 5 guru besar
b) 33 SpPD konsultan
c) 7 doktor
d) 3 menjalani pendidikan s3
e) 13 SpPD, 7 menjalani pendidikan konsultan
2) Rasio tenaga pendidik mencukupi dan memenuhi standar kompetensi
profesi dokter spesialis penyakit dalam baik dalam keilmuan, keahlian
dan ketrampilan. Per Januari 2017 adalah 1:2,12
3) Tenaga pendidik secara rutin mengikuti event regional, nasional dan
internasional baik sebagai pembicara, moderator ataupun peserta.
4) Tenaga pendidik terdaftar sebagai anggota organisasi nasional maupun
internasional
5) Sistem logbook dosen sebagai rangkaian sistem monitoring dan evaluasi
tenaga pendidik. Sistem logbook HRIS untuk Dosen Kemenristek dan
Dikti, tenaga kependidikan dan Simetris untuk Dosen Kemenkes dan
Kemenristek dan Dikti
6) Logbook referral peserta didik sebagai rangkaian sistem monitoring dan
evaluasi proses belajar mengajar, baik di RS pendidikan utama dan di
RS jejaring pendidikan.
7) Tenaga kependidikan bersertifikasi keahlian dalam rangka meningkatkan
kinerja
8) Dukungan bantuan dana bagi dosen yang mengikuti pendidikan Sp1,
Sp2 dan SPP Pendidikan S3
b. Kelemahan (Weakness)
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 46
1) Tenaga pendidik sudah memasuki masa pensiun (12 pensiun, 4 guru
besar)
2) Tidak semua divisi mempunyai guru besar ( 5 guru besar, terdapat 9
divisi)
3) Jumlah tenaga pendidik dengan pendidikan S3 7 orang dari total 46
tenaga pendidik
4) Jumlah dosen tidak tetap (34 orang) lebih banyak dibandingkan dosen
tetap (10 orang).
5) Beban kinerja tenaga pendidik yang sudah pensiun tidak optimal
6) Sistem pengangkatan tenaga pendidik dari CPNS dan kontrak tergantung
dari kuota yang dibutuhkan FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi, kurang dari
kebutuhan tenaga pendidik
7) Sistem pencatatan pelayanan (Simetris) dari Rumah Sakit belum
mencakup aspek pendidikan dan penelitian.
8) Dosen di RS Jejaring Pendidikan belum dapat memanfaatkan logbook
HRIS maupun Simetris.
9) Logbook referral peserta didik di RS Jejaring Pendidikan belum dapat
digunakan sebagai evaluasi staf RS Jejaring.
c. Peluang (Opportunity)
1) Calon dosen yang bukan dari jalur Kemenristek dan Dikti dapat
diusulkan melalui SK Rektor (Universitas)
2) Pengangkatan calon dosen selain dari CPNS dapat melalui kontrak
3) Tenaga pendidik yang memasuki masa pensiun dapat diangkat kembali
4) Profesor sebagai Profesor Emeritus
5) Dosen bukan Profesor sebagai Dosen Luar Biasa
6) FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi memberikan peluang bagi tenaga
pendidik untuk mengembangkan pendidikan berkelanjutan (konsultan
dan S3)
7) FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi mendukung pengembangan
kemampuan tenaga pendidik (keikutsertaan dalam simposium, workshop,
fellowship)
8) Ketersediaan teknologi untuk membantu meningkatkan kompetensi
dosen pendidik dan tenaga kependidikan.
9) Fakultas memberikan penghargaan bagi Doktor baru
10) Pembentukan divisi alergi imunologi dan psikosomatis dapat menambah
jumlah tenaga pendidik.
d. Ancaman (Threat)
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 47
1) Tenaga pendidik sudah memasuki masa pensiun atau dalam 5 tahun
memasuki masa pensiun.
2) Dosen pendidik maupun tenaga kependidikan yang diangkat oleh
Program Studi tidak bisa langsung mendapatkan SK Rektor
3) Pengembangan kemampuan tenaga pendidik yang didukung dari FK dan
atau RS disesuaikan dengan kebutuhan FK dan atau RS.
e. Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan dan Pengembangan1) Peningkatan jumlah dosen tidak tetap yang sebanding dengan jumlah
dosen tetap
2) Mengusulkan rekruitmen dosen pendidik dan tenaga kependidikan ke
Fakultas dan rumah sakit
3) Pengangkatan tenaga pendidik dan kependidikan dengan sistem kontrak
4) Mengusulkan tenaga pendidik untuk melanjutkan pendidikan S3 dan SP2
5) Mengusulkan tenaga pendidik dan kependidikan agar dapat mengikuti
seminar, workshop, fellowship
6) Penghargaan Doktor baru dari Fakultas memotivasi dosen pendidik untuk
mengembangkan pendidikan berkelanjutan
7) Mengusulkan tekhnologi alat dan program yang menuntut peningkatan
kemampuan dan ketrampilan tenaga pendidik
8) Pembukaan divisi psikosomatis dan alergi imunologi
9) Peningkatan jumlah peserta didik
10) Rekrutmen calon tenaga pendidik dilakukan secara simultan (3 tenaga
pendidik per 5 tahun)
11) Mewajibkan tenaga pendidik untuk melanjutkan pendidikan konsultan, S3
dan bila memungkinkan sebagai guru besar
12) Memprogramkan tenaga pendidik dan kependidikan untuk mengikuti
seminar, workshop, fellowship
13) Mengusahakan dukungan finansial dari fakultas, prodi, rumah sakit untuk
pengembangan pendidikan berkelanjutan dan penelitian bagi tenaga
pendidik
14) Mengusahakan dukungan finansial dari fakultas, prodi, rumah sakit untuk
pengembangan pendidikan berkelanjutan dan penelitian bagi tenaga
kependidikan
15) Meningkatkan peran serta aktif tenaga pendidik dalam organisasi
nasional ataupun internasional sebagai pembicara, nara sumber, peneliti
16) Kewajiban tenaga pendidik untuk publikasi dan presentasi di acara
nasional ataupun internasional
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 48
17) Mengusulkan Sistem Informasi untuk kegiatan dosen dalam proses
pendidikan dan penelitian.
18) Mendukung kelengkapan untuk proses untuk mendapatkan NIDN
19) Peningkatan formasi untuk dosen pengajar
20) Pengusulan ke Fakultas tentang kejelasan status dosen pengajar
21) Peningkatan minat dan kemauan tenaga pendidik untuk pengembangan
diri sesuai dengan kompetensinya
22) Peningkatan kompetensi pendidkan, pembelajaran, pendampingan
peserta didik
23) Rekruitmen calon tenaga pendidik dilakukan secara simultan( tenaga
pendidik per 5 tahun
24) Prodi dan fakultas kedokteran menfasilitasi staf yang diusulkan mendapat
SK rektor
25) Meningkatkan kerjasama dengan universitas baik di dalam dan luar
negeri untuk pengembangan tenaga pendidik (fellowship, master, S3)
26) Menyelenggarakan event bertaraf regional, nasional atau internasional
dengan mengundang pembicara / narasumber dari pusat pendidikan di
luar PT/prodi sendiri
27) Mewajibkan tenaga pendidik untuk melanjutkan pendidikan konsultan, S3
dan bila memungkinkan sebagai guru besar
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 49
DESKRIPSI SWOT STANDAR IVSUMBER DAYA MANUSIA
INTERNA
EKSTERNAL
Kekuatan (Strength)
1. Tenaga pendidik baik dari Kemenristek dan Dikti dan Kemenkes terdiri dari tenaga profesional SpPD, SpPD konsultan, S3, dan guru besar, yang berdedikasi tinggi dalam kependidikan. Total 46 tenaga pendidik terdiri dari :
a. 5 guru besarb. 33 SpPD konsultanc. 7 doktord. 3 menjalani pendidikan s3e. 13 SpPD, 7 menjalani pendidikan
konsultan2. Rasio tenaga pendidik mencukupi dan
memenuhi standar kompetensi profesi dokter spesialis penyakit dalam baik dalam keilmuan, keahlian dan ketrampilan. Per Januari 2017 adalah 1:2,12
3. Tenaga pendidik secara rutin mengikuti event regional, nasional dan internasional baik sebagai pembicara, moderator ataupun peserta.
4. Tenaga pendidik terdaftar sebagai anggota organisasi nasional maupun
Kelemahan (Weakness)
1. Tenaga pendidik sudah memasuki masa pensiun (12 pensiun, 4 guru besar)
2. Tidak semua divisi mempunyai guru besar ( 5 guru besar, terdapat 9 divisi)
3. Jumlah tenaga pendidik dengan pendidikan S3 7 orang dari total 46 tenaga pendidik
4. Jumlah dosen tidak tetap (34 orang) lebih banyak dibandingkan dosen tetap (10 orang).
5. Beban kinerja tenaga pendidik yang sudah pensiun tidak optimal
6. Sistem pengangkatan tenaga pendidik dari CPNS dan kontrak tergantung dari kuota yang dibutuhkan FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi, kurang dari kebutuhan tenaga pendidik
7. Sistem pencatatan pelayanan (Simetris) dari Rumah Sakit belum mencakup aspek pendidikan dan penelitian.
8. Dosen di RS Jejaring Pendidikan belum dapat memanfaatkan logbook HRIS maupun Simetris.
9. Logbook referral peserta didik di RS
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 50
internasional5. Sistem logbook dosen sebagai rangkaian
sistem monitoring dan evaluasi tenaga pendidik. Sistem logbook HRIS untuk Dosen Kemenristek dan Dikti, tenaga kependidikan dan Simetris untuk Dosen Kemenkes dan Kemenristek dan Dikti
6. Logbook referral peserta didik sebagai rangkaian sistem monitoring dan evaluasi proses belajar mengajar, baik di RS pendidikan utama dan di RS jejaring pendidikan.
7. Tenaga kependidikan bersertifikasi keahlian dalam rangka meningkatkan kinerja
8. Dukungan bantuan dana bagi dosen yang mengikuti pendidikan Sp1, Sp2 dan SPP Pendidikan S3
9. Dukungan dana penelitian
Jejaring Pendidikan belum dapat digunakan sebagai evaluasi staf RS Jejaring.
Peluang (Opportunity)1. Calon dosen yang bukan dari jalur
Kemenristek dan Dikti dapat diusulkan melalui SK Rektor (Universitas)
2. Pengangkatan calon dosen selain dari CPNS dapat melalui kontrak
3. Tenaga pendidik yang memasuki masa pensiun dapat diangkat kembali
a. Profesor sebagai Profesor Emiritusb. Dosen bukan Profesor sebagai Dosen
Strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan:S/O1. Peningkatan jumlah dosen tidak tetap
yang sebanding dengan jumlah dosen tetap
2. Mengusulkan rekruitmen dosen pendidik dan tenaga kependidikan ke Fakultas dan rumah sakit
3. Pengangkatan tenaga pendidik dan kependidikan dengan sistem kontrak
W/O1. Rekrutmen calon tenaga pendidik
dilakukan secara simultan (3 tenaga pendidik per 5 tahun)
2. Mewajibkan tenaga pendidik untuk melanjutkan pendidikan konsultan, S3 dan bila memungkinkan sebagai guru besar
3. Memprogramkan tenaga pendidik dan
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 51
Luar Biasa4. FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi
memberikan peluang bagi tenaga pendidik untuk mengembangkan pendidikan berkelanjutan (konsultan dan S3)
5. FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi mendukung pengembangan kemampuan tenaga pendidik (keikutsertaan dalam simposium, workshop, fellowship)
6. Ketersediaan teknologi untuk membantu meningkatkan kompetensi dosen pendidik dan tenaga kependidikan.
7. Fakultas memberikan penghargaan bagi Doktor baru
8. Pembentukan divisi alergi imunologi dan psikosomatis dapat menambah jumlah tenaga pendidik.
4. Mengusulkan tenaga pendidik untuk melanjutkan pendidikan S3 dan SP2
5. Mengusulkan tenaga pendidik dan kependidikan agar dapat mengikuti seminar, workshop, fellowship
6. Penghargaan Doktor baru dari Fakultas memotivasi dosen pendidik untuk mengembangkan pendidikan berkelanjutan
7. Mengusulkan tekhnologi alat dan program yang menuntut peningkatan kemampuan dan ketrampilan tenaga pendidik
8. Pembukaan divisi psikosomatis dan alergi imunologi
9. Peningkatan jumlah peserta didik
kependidikan untuk mengikuti seminar, workshop, fellowship
4. Mengusahakan dukungan finansial dari fakultas, prodi, rumah sakit untuk pengembangan pendidikan berkelanjutan dan penelitian bagi tenaga pendidik
5. Mengusahakan dukungan finansial dari fakultas, prodi, rumah sakit untuk pengembangan pendidikan berkelanjutan dan penelitian bagi tenaga kependidikan
6. Meningkatkan peran serta aktif tenaga pendidik dalam organisasi nasional ataupun internasional sebagai pembicara, nara sumber, peneliti
7. Kewajiban tenaga pendidik untuk publikasi dan presentasi di acara nasional ataupun internasional
8. Mengusulkan Sistem Informasi untuk kegiatan dosen dalam proses pendidikan dan penelitian.
9. Mendukung kelengkapan untuk proses untuk mendapatkan NIDN
Ancaman (Threat)1. Tenaga pendidik sudah memasuki masa
pensiun atau dalam 5 tahun memasuki masa pensiun.
2. Dosen pendidik maupun tenaga kependidikan yang diangkat oleh Program Studi tidak bisa langsung
S/T1. Peningkatan formasi untuk dosen
pengajar2. Pengusulan ke Fakultas tentang
kejelasan status dosen pengajar3. Peningkatan minat dan kemauan tenaga
pendidik untuk pengembangan diri
W/T1. Mewajibkan tenaga pendidik untuk
melanjutkan pendidikan konsultan, S3 dan bila memungkinkan sebagai guru besar
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 52
mendapatkan SK Rektor3. Pengembangan kemampuan tenaga
pendidik yang didukung dari FK dan atau RS disesuaikan dengan kebutuhan FK dan atau RS.
sesuai dengan kompetensinya4. Peningkatan kompetensi pendidkan,
pembelajaran, pendampingan peserta didik
5. Rekruitmen calon tenaga pendidik dilakukan secara simultan( tenaga pendidik per 5 tahun
6. Prodi dan fakultas kedokteran menfasilitasi staf yang diusulkan mendapat SK rektor
7. Meningkatkan kerjasama dengan universitas baik di dalam dan luar negeri untuk pengembangan tenaga pendidik (fellowship, master, S3)
8. Menyelenggarakan event bertaraf regional, nasional atau internasional dengan mengundang pembicara / narasumber dari pusat pendidikan di luar PT/prodi sendiri
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 53
E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
1. Kurikulum; Rancangan, Isi dan ImplementasinyaKesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan: Kurikulum yang
digunakan disesuaikan dengan visi, misi, sasaran dan tujuan Prodi Spesialis
Ilmu Penyakit Dalam. Kurikulum disusun tidak hanya berdasarkan acuan
standar kompetensi yang sudah ditentukan namun mempertimbangkan pula
usulan dari seluruh civitas akademika, stakes holders dan alumni. Kurikulum
juga disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang kesehatan khususnya ilmu penyakit dalam.
Untuk menumbuhkan sikap profesional, inovatif, bermoral dan mandiri,
kurikulum Prodi Spesialis Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP juga memberikan
kuliah Komunikasi efektif, Etika dan Hukum Kedokteran, serta Metodologi
penelitian.
Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders : Untuk
mengetahui kesesuaian rancangan, isi, dan implementasi kurikulum dengan
tuntutan dan kebutuhan stakeholders (peserta didik dan alumni), maka
dilakukan evaluasi dengan beberapa cara. Evaluasi atau umpan balik dari
peserta didik dilakukan melalui dua cara, yaitu terstruktur dan tidak
terstruktur. Secara terstruktur dilakukan dengan cara mengumpulkan umpan
balik antara peserta didik dengan prodi yang dilakukan setiap kenaikan
tahap. Sedangkan yang tidak terstruktur dilakukan dengan cara dialog
informal antara peserta didik dengan dosen penasehat akademik, yang
kemudian hasilnya disampaikan ke prodi melalui rapat prodi.
Sedangkan umpan balik dari alumni yang sudah bekerja dilakukan
dengan cara menyelenggarakan temu alumni dan memberikan angket
tertulis tentang tuntutan dan kebutuhan yang perlu direspon oleh prodi.
Selain itu juga dilakukan diskusi tentang kurikulum, baik secara internal
maupun eksternal yang diselenggarakan tiap tahun bersamaan dengan
Rapat Kerja Pendidikan.
Untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan stakeholders, prodi berusaha
menyesuaikan rancangan, isi dan implementasi kurikulum secara bertahap,
seperti memodifikasi isi atau materi kuliah, dan memperbanyak praktek.
Umpan balik dari stakesholder diperoleh dari mengirimkan surat ke
pengguna lulusan.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 54
Kompetensi Lulusan yang Diharapkan: Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FK UNDIP mempunyai tujuan menghasilkan sumber daya manusia (dokter
spesialis) memiliki kompetensi :
a. Pengetahuan Medis (Medical knowledge)
Mampu melakukan investigasi dan evaluasi pelayanan medik terhadap
pasien, menilai dan memadukan dengan bukti2 ilmiah, meningkatkan
kemampuan memberikan pelayanan medik dalam praktik.
b. Komunikasi dan hubungan interpersonal ( Interpersonal and communication ).
Peserta didik diharapkan mampu untuk membangun hubungan etik,
terapetik dengan penderita, mendengar secara efektif, member
informasi secara non verbal, memberi penjelasan, mengajukan
pertanyaan, memiliki kemampuan menjelaskan secara tertulis, bekerja
secara efektif dengan orang lain sebagai anggota maupun pemimpin
dari suatu tim kesehatan atau kelompok professional.
c. Profesionalisme
Peserta didik harus mempu memperlihatkan komitmen untuk
mengemban tanggung jawab professional, sesuai prinsip etika dan peka
terhadap perbedaan budaya pada masyarakat.
d. Praktik berbasis sistem (system based practice)
Mampu memperlihatkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap
permasalahan, sistem pelayanan kesehatan, mampu secara efektif
menggunakan sumber daya dalam sistem pelayanan kesehatan agar
tercapai pelayanan yang optimal.
e. Penelitian
Mampu melakukan penelitian mandiri sesuai dengan bidang Ilmu
Penyakit
Peluang bagi mahasiswa: Kurikulum yang digunakan memberikan peluang
yang cukup bagi peserta didik untuk mencapai kompetensinya.Kurikulum
yang membuka peluang bagi peserta didik mengembangkan pribadinya
sesuai dengan minat dan konsentrasi yang diinginkan masih perlu
dikembangkan lebih lanjut, kuliah, materi, maupun metode pembelajarannya.
2. Pembelajaran
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 55
Mengajar: Strategi dan metode mengajar yang dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Memanfaatkan seoptimal mungkin sarana dan
prasarana yang dimiliki untuk proses pembelajaran. Strategi mengajar
yang digunakan berbentuk tatap muka dan non tatap muka. Dalam tatap
muka digunakan metode ceramah dan diskusi/bedside teaching dan
dalam bentuk non tatap muka diwujudkan dalam bentuk memberikan
tugas ilmiah.
Staf pengajar diberi kesempatan yang seluas-luasnya membuat hand-out
perkuliahan, modul, diktat, buku ajar, terjemahan, makalah, dan buku.
Staf pengajar juga diberi keleluasaan dalam menggunakan teknologi
pembelajaran seperti komputer, LCD, dan teleconference dan akses
internet.
Belajar: Peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran,
ditandai dengan tingginya frekuensi kehadiran dan intensitas interaksi
edukatif staf pengajar-peserta didik pada setiap kegiatan ilmiah.
Untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri, kepada peserta didik
diberi kesempatan secara mandiri menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan staf pengajar, atau dalam rangka pengembangan kemampuan
sesuai dengan kompetensi yang ditekuni. Program studi juga berusaha
melengkapi sarana belajar yang dapat dipakai oleh peserta didik
diantaranya adalah fasilitas internet, perpustakaan, video interaktif, akses
jurnal, dan teleconference.
Penilaian: Strategi dan metode penilaian dilakukan dengan
menyelenggarakan ujian tulis, ujian kasus, penilaian dengan metode Mini
Cex, DOPS, MSF dan CbD penugasan makalah/tinjauan pustaka,
penugasan karya akhir serta praktek pelayanan pasien di bangsal,
poliklinik, ICU/ICCU, IGD. Kriteria penilaiana mahasiswa antara lain
sebagai berikut:
Nilai ujian dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E
a. Rentang nilai dan bobotnya :
Huruf Rentang Nilai BobotA 85-100 4
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 56
B 70-84 3C 60-69 2D 50-59 1E <50 0
Nilai dibawah 70 harus mengulang
Selambat-lambatnya pada akhir tahun ke-6 atau pada sampai 12
semester, mahasiswa sudah harus menyelesaikan program sarjananya
dengan memenuhi syarat sebagai berikut :Semua Nilai diatas 70 dan
Telah menyelesaikan tugas akhir.
Evaluasi peserta didik tidak hanya pada pada aspek knowledge,
namun juga termasuk aspek ketrampilan dan perilaku. Evaluasi dilakukan
pada tiap tahapan pendidikan, dan evaluasi di tiapsub bagian pada
khusus pada tahap 2. Keputusan kelulusan dirapatkan dalam rapat
pendidikan dan kemudian dilakukan yudisium.
Penelaahan mengenai kepuasan peserta didik dilakukan dengan
menyelenggarakan evaluasi kegiatan akademik secara rutin kepada staf
pengajar dan karyawan. Penilaian meliputi kemampuan staf pengajar
dalam pengajaran, pelayanan akademik, dan evaluasi diri. Metode
penilaian dengan menggunakan angket atau pemberian umpan balik
Aspek-aspek yang diungkap dari kemampuan staf pengajar dalam
pengajaran terdiri dari penguasaan materi, metode mengajar, antusiasme
pengajar, relasi staf pengajar-peserta didik, penugasan/bacaan,
pengelolaan kelas, luas cakupan materi, interaksi antar kelompok, dan
kedisiplinan. Namun masih banyak yang harus ditingkatkan salah satunya
adalah memotivasi para staf untuk membuat buku ajar.
Pada aspek evaluasi diri peserta didik, diungkap banyaknya waktu
yang digunakan untuk membaca, kunjungan ke perpustakaan, dan
kehadiran kegiatan diskusi/ilmiah. Namun hendaknya kita harus
meningkatkan motivasi agar kunjungan ke perpustakaan bisa meningkat,
kendati demikian kami belum mempunyai data jumlah kunjungan
sehingga perlu sekali mendata secara rinci. Dilihat dari produktivitas
pembelajaran, penyelesaian studi, kualitas lulusan dalam yudisium, dan
kepuasan mahasiswa, maka hasil pembelajaran Prodi Spesialis Ilmu
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 57
Penyakit Dalam sudah baik. Indikasinya: IPK rata-rata diatas 3.00. Mutu
lulusan sudah mengalami kemajuan, yaitu dengan semakin pendeknya
masa studi dan meningkatnya Indeks Prestasi. Namun demikian kami
mengharapkan bahwa IPK cumlaude dapat diraih oleh banyak peserta
dan membenahi proses pembelajaran, meninjau kurikulum agar IPK dan
masa studi ,enjadi semakin baik capaiannya.
3. Suasana Akademik
Suasana akademik yang kondusif merupakan prasyarat bagi
terciptanya hubungan yang sehat dan harmonis antar staf dan peserta didik
untuk dapat merealisasikan berbagai potensi yang ada. Suasana akademik
didasarkan pada kompetisi dan kebersamaan yang sehat, keterbukaan dan
kepercayaan, serta dipersatukan oleh visi dan misi yang sama.
Suasana akademik pada seluruh staf dan peserta didik ini
dikembangkan terus menerus dari waktu ke waktu. Pengembangan ini
didasarkan pada kemampuan yang dimiliki dengan memanfaatkan
kesempatan-kesempatan baik internal maupun eksternal untuk mencapai
tujuan pendidikan..
Kuantitas kegiatan akademik staf pengajar bervariasi sesuai dengan
tugas yang diberikan prodi dan keaktifan staf pengajar dalam melaksanakan
tugas. Kegiatan akademik peserta didik berkaitan dengan jumlah sks yang
diambil dan intensitas keaktifan peserta didik mengikuti semua kegiatan
pembelajaran.
Setiap dosen Prodi Spesialis Ilmu Penyakit Dalammendapat tugas
sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya. Selain itu, mereka juga
mempunyai beberapa tugas tambahan dari Ketua Departemen sesuai
ketentuan dari Direktur RS Pendidikan. Aktivitas akademik para staf
dibuktikan dengan adanya surat tugas baik dari Dekan, KPS, Ka KSM, Ka
Bag maupun dari Ka Sub Bagian
9. Deskripsi SWOT untuk Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
a. Kekuatan (S):
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 58
1) Kualitas dan kuantitas staf pengajar yang cukup. ( sesuai standart nasional
kolegium )
2) Sudah memiliki metode penilaian yang terukur.
3) Memiliki log book PPDS yang disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi
( sudah masuk nomer 2 )
4) Memiliki log book penelitian, kartu kendali kegiatan ilmiah ( sudah masuk
nomer 2 )
5) Adanya penugasan staf pendidik yang jelas
6) Ada kriteria baku kelayakan kenaikan tahap
7) Memiliki Gugus penjamin mutu tingkat prodi
8) Memiliki Buku panduan peserta didik.
9) Ada SPO pendidikan
10) Lahan pendidikan mempunyai kualifikasi baik.
11) Dukungan sarana dan prasarana di RS pendidikan memadai.
12) Dukungan teknologi informasi yang memadai.
b. Kelemahan :1) Ada beberapa materi dari kurikulum yang belum mampu diampu sendiri
2) Masih ada beberapa SOP yang belum tersusun
c. Peluang (O)1) Kerjasama antar Institusi program studi Ilmu penyakit dalam
2) Prodi dapat mengembangkan kurikulum lokal sesuai dengan visi dan misi
dan kebutuhan terkini
3) Kebutuhan revisi buku panduan
4) Kebutuhan revisi Standar Operasional Prosedur (SOP)
d. Ancaman1) Jumlah pasien yang sesuai dengan standar kompetensi yang sudah di
tetapkan
2) Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian pesat Bila
tidak kita ikuti, maka Prodi akan mengalami ketertinggalan
3) Kesibukan dosen dalam berbagai aktivitas diluar prodi, yang mengakibatkan
minimnya intensitas interaksi edukatif di luar pembelajaran.
4) Berubahnya sistem evaluasi PPDS tingkat nasional
e. Strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pegembangannya :
1) Menyempurnakan BRP atau modul dengan sistem SKS untuk proses
pembelajaran
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 59
2) Keputusan dan kesepakatan berkaitan dengan proses pembelajaran dan
kurikulum dalam tiap rapat kerja pendidikan harus disosialisasikan secara
berkelanjutan
3) Perlu adanya bapak/ibu asuh supervisor, koordinator tiap-tiap tahap,
koordinator pendidikan sub bagian dan tim penjamin mutu untuk
menngkatkan kualitas peserta didik sehingga dapat meningkatkan proporsi
kelulusan
4) Meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit jejaring untuk memenuhi
ketersediaan pasien sesuai tingkat kompetensi yang diharapkan
5) Melanjutkan revisi BRP atau modul dengan sistem SKS untuk proses
pembelajaran
6) Melakukan pemerataan distribusi kegiatan penelitian untuk staf di sub
bagian bersama PPDS
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 60
DESKRIPSI SWOT STANDAR VKURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK
INTERNAL
EKSTERNAL
Strengths1. Kualitas dan kuantitas staf pengajar
yang cukup. ( sesuai standart nasional kolegium )
2. Sudah memiliki metode penilaian yang terukur.
3. Memiliki log book PPDS yang disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi ( sudah masuk nomer 2 )
4. Memiliki log book penelitian, kartu kendali kegiatan ilmiah ( sudah masuk nomer 2 )
5. Adanya penugasan staf pendidik yang jelas
6. Ada kriteria baku kelayakan kenaikan tahap
7. Memiliki Gugus penjamin mutu tingkat prodi
8. Memiliki Buku panduan peserta didik.9. Ada SPO pendidikan 10. Lahan pendidikan mempunyai
kualifikasi baik.11. Dukungan sarana dan prasarana di
RS pendidikan memadai.12. Dukungan teknologi informasi yang
Weakness1. Ada beberapa materi dari kurikulum
yang belum mampu diampu sendiri2. Masih ada beberapa SOP yang
belum tersusun
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 61
memadai.
Opportunities1. Kerjasama antar Institusi program studi
Ilmu penyakit dalam2. Prodi dapat mengembangkan
kurikulum lokal sesuai dengan visi dan misi dan kebutuhan terkini
3. Kebutuhan revisi buku panduan4. Kebutuhan revisi Standar Operasional
Prosedur (SOP)
Strategi Pemecahan masalah, perbaikan , dan pengembangan
S/O1. Menyempurnakan BRP atau modul
dengan sistem SKS untuk proses pembelajaran
W/O1. Keputusan dan kesepakatan berkaitan
dengan proses pembelajaran dan kurikulum dalam tiap rapat kerja pendidikan harus disosialisasikan secara berkelanjutan
Threat1. Jumlah pasien yang sesuai dengan
standar kompetensi yang sudah di tetapkan
2. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian pesat Bila tidak kita ikuti, maka Prodi akan mengalami ketertinggalan
3. Kesibukan dosen dalam berbagai aktivitas diluar prodi, yang mengakibatkan minimnya intensitas interaksi edukatif di luar pembelajaran.
4. Berubahnya sistem evaluasi PPDS tingkat nasional
S/T1. Perlu adanya bapak/ibu asuh
supervisor, koordinator tiap-tiap tahap, koordinator pendidikan sub bagian dan tim penjamin mutu untuk menngkatkan kualitas peserta didik sehingga dapat meningkatkan proporsi kelulusan
2. Meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit jejaring untuk memenuhi ketersediaan pasien sesuai tingkat kompetensi yang diharapkan
W/T
1. Melanjutkan revisi BRP atau modul dengan sistem SKS untuk proses pembelajaran
2. Melakukan pemerataan distribusi kegiatan penelitian untuk staf di sub bagian bersama PPDS
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 62
F. Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana
1. Pembiayaan Pengelolaan keuangan bagi penyelenggaraan pendidikan pada
Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Dalam diatur berdasarkan
sistem keuangan yang diterapkan ditingkat universitas. Di tingkat pusat
wewenang pengelolaan keuangan ada di Badan Pelaksanaan Harian
(BPH) dan universitas (Rektor).
Sementara Universitas bertanggung jawab dalam pengelolaan
dana untuk kegiatan operasional tridharma yang bersumber dari SPP
mahasiswa. Terkait dengan pembangunan gedung yang menjadi
tanggung jawab BPH, prodi ikut terlibat dalam perencanaan tata ruang
staf pengajar, perkuliahan, dan laboratorium.
Dana yang bersumber dari SPP dipergunakan untuk kegiatan
operasional tridharma, sebagian dikelola secara terpusat oleh
Unversitas dan sebagian oleh Fakultas dan Prodi. Dana yang dikelola
oleh universitas digunakan untuk pemeliharaan gedung,
penyelenggaraan kuliah dan ujian, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Sedangkan fakultas berwenang mengelola dana untuk
kegiatan operasional di fakultas dan unit kerja yang ada dibawahnya
seperti prodi dan laboratorium. Besarnya dana yang dikelola fakultas
ditentukan berdasarkan rencana anggaran yang diajukan fakultas dan
persetujuan universitas.
Secara internal fakultas membagi sebagian wewenang
pengelolaan dana pada unit kerja masing-masing. Program studi diberi
wewenang untuk mengelola dana kuliah umum, pengembangan
program studi, pengiriman staf pengajar untuk pelatihan,
seminar/lokakarya, dan pengembangan kegiatan akademik,
pembuatan handout/bahan ajar, serta pengembangan peserta didik.
Walaupun wewenang pengelolaan dana didelegasikan pada
unit kerja dibawah fakultas, pertanggungjawaban pemanfaatan dana
tetap melalui fakultas. Sedangkan pertanggungjawaban penggunaan
dan yang bersumber dari luar perguruan tinggi dilakukan masing-
masing unit kerja atau personil yang terlibat secara langsung pada
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 63
lembaga sumber dana. Dengan manajemen demikian maka dana
dapat dimanfaatkan secara efektif dan kontrol mudah dilakukan.
2. Sarana dan Prasarana
a. Ketersediaan dan Kualitas Gedung
Secara umum pemeliharaan dan pengawasan keamanan
seluruh gedung yang digunakan dalam proses pendidikan
merupakan tanggung jawab civitas akademika. Sementara
pemeliharaan dan pengawasan fasilitas menjadi tangung jawab
pengguna masing-masing gedung/unit.
b. Fasilitas Pendukung Pembelajaran dan Penelitian
Selain infrastruktur yang tersedia diatas, terdapat
beberapa fasilitas pendukung proses pembelajaran dan penelitian
seperti perpustakaan baik di Fakultas Kedokteran UNDIP maupun
perpustakaan khusus Prodi, pusat bahasa, dan pusat komputer.
Fasilitas ini dapat melayani berbagai kebutuhan dalam
pembelajaran mahasiswa seperti pelayanan analisis statistik,
internet, jurnal-jurnal terbaru, dan e-Learning. Berbagai sarana
pendukung tersebut diharapkan memberikan kemudahan bagi
peserta didik untuk melakukan pengembangan diri dan
memperlancar proses pembelajaran.
3. Deskripsi SWOT Standard 6
a. Kekuatan (Strengths):1) Memiliki sumber dana yang jelas berupa SPP. PRKP, SPI dari PPDS 1
2) Memiliki sumber dana pasti dari pemerintah berupa gaji dan tunjangan
3) Memiliki anggaran yang dapat dialokasikan untuk penelitian yang
ditunjang dari Fakultas
4) Memiliki anggaran cadangan (iuran kebersamaan) yang dapat
dialokasikan sewaktu-waktu untuk kegiatan pengabdian masyarakat
dengan peran serta dosen dan peserta didik
5) Memiliki MoU yang jelas
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 64
6) Memiliki sarana dan prasarana yang paripurna (Rumah Sakit dengan
Akreditasi JCI volume 5 dan Paripurna KAR, dan Ruang untuk belajar
mengajar)
7) Memiliki akses perpustakan baik fisik maupun digital yang memadai
8) Memiliki sistem akademik website, dan aplikasi pendukung kegiatan
belajar mengajar dengan fasilitas internet cepat dan dapat diakses
semua civitas akademika
9) Memiliki kasus yang bervariasi baik di tingkat Rumah Sakit pendidikan
utama maupun di Rumah Sakit jejaring dengan BOR sekitar 90%
10) Memiliki sarana dan prasarana yang representatif
b. Kelemahan (Weaknesses)1) Tidak mempunyai RKAT (Rancangan Kegiatan Akademik Tahunan)
2) Belum adanya koordinasi mengenai penelitian dan pembiayaan
penelitian
c. Peluang (Opportunities)
1) Pembiayaan dari masyarakat yang bersifat tidak mengikat
2) Dukungan pembiayaan dari lahan pendidikan menyediakan dana untuk
penelitian dan pengabdian masyarakat
3) Banyak rumah sakit yang menawarkan diri sebagai lahan pendidikan
4) Dana penelitian dari Institusi di luar UNDIP baik dalam maupun luar negri
5) Banyak organisasi dan lembaga sosial kemasyarakatan (LSM) yang
dapat dijadikan partner dalam kegiatan pengabdian masyarakat
d. Ancaman (Threats)
1) Kebijakan rumah sakit pendidikan dalam penataan sarana dan prasarana
belum terkoordinasi dengan program studi
e. Srategi Pemecahan Masalah, Perbaikan dan Pengembangan1) Memanfaatkan dana penelitian dari fakultas secara maksimal
2) Mendorong dan meningkatkan kemampuan dosen untuk melakukan
publikasi karya ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional
3) Meningkatkan kerjasama institusi dalam negeri dan luar negeri dalam hal
penelitian, pelatihan maupun pengabdian masyarakat
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 65
4) Meningkatkan kemitraan berupa pengiriman SDM untuk memberikan
bimbingan pada Universitas di luar UNDIP
5) Mengerjakan penelitian hibah dari universitas atau dikti yang belum
terserap oleh staff dan peserta didik
6) Meningkatkan kerjasama dengan organisasi dan lembaga sosial
kemasyarakatan (LSM) yang dapat dijadikan partner dalam kegiatan
pengabdian masyarakat
7) Membuat RKAT (Rancangan Kegiatan Akademik Tahunan) saat rapat
kerja tahunan
8) Menunjuk seorang bendahara selaku manager keuangan di tingkat
Program Studi
9) Membuat sebuah virtual account yang terkoordinasi dengan fakultas
10) Membentuk usaha mandiri
11) Menunjuk koordinator yang bertugas mengkoordinasi penelitian dan
pembiayaan penelitian
12) Mempermudah akses jurnal
13) Menambah kerjasama dengan rumah sakit jejaring
14) Mengubah sistem logbook peserta didik ke arah digital
15) Rumah sakit Kariadi dan rumah sakit jejaring memiliki sarana dan
prasarana yang paripurna dan kasus yang bervariasi dengan BOR
90% sehingga dapat menjadi media kerjasama dengan rumah
sakit daerah.
16) Adanya alokasi sumber dana yang cukup untuk penelitian
membuat peserta didik semakin meningkatkan daya saing untuk
meningkatkan penelitian yang lebih unggul
17) Dengan adanya alokasi dana dari fakultas dapat membuat koordinasi
dengan program studi untuk membuat penataan sarana dan prasarana
untuk menunjang pendidikan.
18) Merancang anggaran untuk menjalin kerja sama dengan rumah sakit
daerah
19) Merancang pembagian dana untuk masing-masing program studi
mengenai penelitian dan pengabdian masyarakat.
20) Membuat akun virtual yang bekerja sama dengan fakultas untuk
penataan sarana dan prasarana agar teroganisir dengan program studi
lebih baik.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 66
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 67
ANALISIS SWOT STANDAR VIPEMBIAYAAN, SARANA, DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI
Kekuatan (Strengths):1. Alokasi pembiayaan dari Fakultas
memadai2. Ada dukungan pembiayaan dari alumni
yang sifatnya tidak mengikat3. Memiliki perjanjian kerjasama yang jelas
dengan lahan pendidikan berkalifikasi baik
4. Memiliki akses perpustakan baik fisik maupun digital yang memadai
5. Memiliki sistem teknologi dan informasi yang memadai
6. Memiliki sarana dan prasarana yang representatif
Kelemahan (Weaknesses)1. Tidak mempunyai RKAT (Rancangan
Kegiatan Akademik Tahunan)2. Tidak adanya koordinasi mengenai
penelitian dan pembiayaan penelitian
Peluang (Opportunities)1. Pembiayaan dari masyarakat yang
bersifat tidak mengikat2. Dukungan pembiayaan dari lahan
pendidikan menyediakan dana untuk penelitian dan pengabdian masyarakat
3. Banyak rumah sakit yang menawarkan diri sebagai lahan pendidikan
4. Dana penelitian dari Institusi di luar
Strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan:
S/O1. Memanfaatkan dana penelitian dari
fakultas secara maksimal2. Mendorong dan meningkatkan
kemampuan dosen untuk melakukan publikasi karya ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional
W/O1. Membuat RKAT (Rancangan Kegiatan
Akademik Tahunan) saat rapat kerja tahunan
2. Menunjuk seorang bendahara selaku manager keuangan di tingkat Program Studi
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 68
INTERNAL
EKSTERNAL
UNDIP baik dalam maupun luar negri5. Banyak organisasi dan lembaga sosial
kemasyarakatan (LSM) yang dapat dijadikan partner dalam kegiatan pengabdian masyarakat
3. Meningkatkan kerjasama institusi dalam negeri dan luar negeri dalam hal penelitian, pelatihan maupun pengabdian masyarakat
4. Meningkatkan kemitraan berupa pengiriman SDM untuk memberikan bimbingan pada Universitas di luar UNDIP
5. Mengerjakan penelitian hibah dari universitas atau dikti yang belum terserap oleh staff dan peserta didik
6. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi dan lembaga sosial kemasyarakatan (LSM) yang dapat dijadikan partner dalam kegiatan pengabdian masyarakat
3. Membuat sebuah virtual account yang terkoordinasi dengan fakultas
4. Membentuk usaha mandiri5. Menunjuk koordinator yang bertugas
mengkoordinasi penelitian dan pembiayaan penelitian
6. Mempermudah akses jurnal 7. Menambah kerjasama dengan rumah
sakit jejaring8. Mengubah sistem logbook peserta didik
ke arah digital
Ancaman (Threats)1. Kebijakan rumah sakit pendidikan dalam
penataan sarana dan prasarana belum terkoordinasi dengan program studi
S/T1. Rumah sakit Kariadi dan rumah sakit
jejaring memiliki sarana dan prasarana yang paripurna dan kasus yang bervariasi dengan BOR 90% sehingga dapat menjadi media kerjasama dengan rumah sakit daerah.
2. Adanya alokasi sumber dana yang cukup untuk penelitian membuat peserta didik semakin meningkatkan daya saing untuk meningkatkan penelitian yang lebih
W/T1. Merancang anggaran untuk menjalin
kerja sama dengan rumah sakit daerah
2. Merancang pembagian dana untuk masing-masing program studi mengenai penelitian dan pengabdian masyarakat.
3. Membuat akun virtual yang bekerja sama dengan fakultas untuk penataan sarana dan prasarana agar teroganisir dengan program studi lebih baik.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 69
unggul
3. Dengan adanya alokasi dana dari fakultas dapat membuat koordinasi dengan program studi untuk membuat penataan sarana dan prasarana untuk menunjang pendidikan.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 70
G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
1. Penelitian
Dalam lima tahun terakhir, penelitian yang dihasilkan oleh staf
pengajar Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Dalam secara
kuantitas dan kualitas sudah cukup memadai. Hal ini bisa dilihat dari
indikator masih cukup banyaknya hasil penelitian yang dilakukan. Hanya
saja upaya publikasi jurnal di dalam dan luar negeri masih belum merata
ke seluruh staf pengajar. Penelitian dengan memanfaatkan dana dari
universitas belum dilaksanakan setiap tahun.
Topik atau judul penelitian yang dipilih oleh staf pengajar sesuai
dengan minat dan keahlian, sehingga sangat bermanfaat untuk dijadikan
sebagai bahan pengembangan materi belajar mengajar. Selain itu, hasil
penelitian dipublikasikan dalam jurnal fakultas yang dapat dibaca
peserta didik, sehingga peserta didik dapat mempelajari dan atau
membandingkan dengan hasil penelitian lainnya.
Selain penelitian inividual, beberapa penelitian dilakukan secara
kolektif, baik dengan sesama staf pengajar atau antara staf pengajar
dan peserta didik. Penelitian semacam ini biasanya memanfaatkan dana
penelitian baik mandiri maupun kompetitif. Adapun penelitian dalam
bentuk kerja sama dengan lembaga lain, baik dalam negeri maupun luar
negeri sampai saat ini belum pernah dilakukan.
Disamping staf pengajar, peserta didik diwajibkan melaksanakan
penelitian, baik untuk bahan penyusunan tugas akhir, maupun untuk
lomba karya ilmiah. Penelitian untuk bahan penulisan tugas akhir hanya
dilakukan peserta didik sekali selama studi sebagai persyaratan
kelulusan. Sedangkan penelitian sebagai bahan untuk lomba karya
ilmiah dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Hubungan kerjasama dan kemitraan dengan lembaga dalam
negeri sampai saat ini masih sangat terbatas dan perlu diadakan
peningkatan. Sedangkan dengan pihak luar negeri sampai saat ini
belum ada hubungan kerja sama di bidang penelitian.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 71
2. Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat
Dalam tiga tahun terakhir telah dilakukan berbagai kegiatan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat berupa mengikuti kegiatan
simposium dan workshop berbagai acara ilmiah yang terkait dengan
ilmu Penyakit Dalam serta penanganan pasien di lingkungan RSUP Dr
Kariadi termasuk berbagai tindakan spesialistik dan subspesialistik,
selain itu juga terlibat aktif secara aktif sebagai pelaksana dalam
kegiatan bermasyarakat seperti bakti sosial, menjadi narasumber pada
seminar serta keanggotaan pada berbagai tim kerja antar departemen
multidisiplin
.
3. Deskripsi SWOT Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
a. Kekuatan (Strengths):
1) Ada kerjasama dengan institusi pendidikan nasional maupun internasional
2) Ada kerjasama dengan institusi non pendidikan dalam rangka pengabdian
kepada masyarakat
3) Publikasi civitas akademika di muat di jurnal nasional dan internasional
4) Memiliki staf pendidik yang aktif sebagai peneliti
5) Memiliki akses jurnal nasional dan internasional
6) Mempunyai forum pertemuan ilmiah rutin
7) Memiliki forum pengabdian masyarakat rutin
8) Mempunyai banyak dosen dan peserta didik yang potensial
9) Adanya materi metodologi penelitian yang diberikan kepada peserta didik
b. Kelemahan (Weaknesses)
1) Belum ada program yang mendorong penelitian sampai mendapatkan hak
paten/HAKI
2) Sistem dokumentasi yang belum berjalan dengan baik
3) Beberapa dosen akan memasuki masa purna tugas
c. Peluang (Opportunities)
1) Pembiayaan dari masyarakat yang bersifat tidak mengikat
2) Lahan pendidikan menyediakan dana untuk penelitian dan pengabdian
masyarakat
3) Dana penelitian dari institusi di luar UNDIP, baik di dalam maupun luar
negeri
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 72
4) Kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian di luar UNDIP, baik di
dalam maupun luar negeri
d. Ancaman (Threats)
Akses informasi tawaran pembiayaan penelitian di luar masih terbatas
e. Srategi Pemecahan Masalah, Perbaikan dan Pengembangan
1) Mendorong dan meningkatkan minat dosen dan peserta didik untuk
melakukan penelitian
2) Mendorong dan meningkatkan kemampuan dosen untuk melakukan
publikasi karya ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional
3) Meningkatkan kerjasama institusi dalam negeri dan luar negeri dalam hal
penelitian, pelatihan maupun pengabdian masyarakat
4) Mendorong dosen untuk mengajukan HaKi atas karya ilmiah yang dihasilkan
5) Membuat agenda tahunan pengabdian masyarakat
6) Meningkatkan kemampuan bahasa inggris
7) Dengan adanya kewajiban melakukan publikasi di jurnal nasional maupun
internasional akan mendorong para dosen untuk segera mempublikasikan
karya ilmiahnya.
8) Dengan penguasaan bahasa ingris yang baik diharapakan dosen semakin
percaya diri untuk mengadakan kerjasama dengan institusi luar negri dan
mempublikasikan karya ilmiahnya di tingkat internasional
9) Dengan adanya pengh argaan akan meningkatkan minat dosen untuk
melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 73
10)
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 74
DESKRIPSI SWOT STANDAR VIIPENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA
Strengths:1. Ada kerjasama dengan institusi
pendidikan nasional maupun internasional2. Ada kerjasama dengan institusi non
pendidikan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat
3. Publikasi civitas akademika di muat di jurnal nasional dan internasional
4. Memiliki staf pendidik yang aktif sebagai peneliti
5. Memiliki akses jurnal nasional dan internasional
6. Mempunyai forum pertemuan ilmiah rutin7. Memiliki forum pengabdian masyarakat
rutin 8. Mempunyai banyak dosen dan peserta
didik yang potensial9. Adanya materi metodologi penelitian yang
diberikan kepada peserta didik
Weaknesses:
1. Belum ada program yang mendorong penelitian sampai mendapatkan hak paten/HAKI
2. Sistem dokumentasi yang belum berjalan dengan baik
3. Beberapa dosen akan memasuki masa purna tugas
Strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan:
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 75
INTERNAL
EKSTERNAL
Opportunities:
1. Pembiayaan dari masyarakat yang bersifat tidak mengikat
2. Lahan pendidikan menyediakan dana untuk penelitian dan pengabdian masyarakat
3. Dana penelitian dari institusi di luar UNDIP, baik di dalam maupun luar negeri
4. Kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian di luar UNDIP, baik di dalam maupun luar negeri
S/O
1. Mendorong dan meningkatkan minat dosen dan peserta didik untuk melakukan penelitian
2. Mendorong dan meningkatkan kemampuan dosen untuk melakukan publikasi karya ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional
3. Meningkatkan kerjasama institusi dalam negeri dan luar negeri dalam hal penelitian, pelatihan maupun pengabdian masyarakat
W/O
1. Mendorong dosen untuk mengajukan HaKi atas karya ilmiah yang dihasilkan
2. Membuat agenda tahunan pengabdian masyarakat
3. Meningkatkan kemampuan bahasa inggris
Ancaman (Threats)
1. Akses informasi tawaran pembiayaan penelitian di luar masih terbatas
S/T
1. Dengan adanya kewajiban melakukan publikasi di jurnal nasional maupun internasional akan mendorong para dosen untuk segera mempublikasikan karya ilmiahnya.
2. Dengan penguasaan bahasa ingris yang baik diharapakan dosen semakin percaya diri untuk mengadakan kerjasama dengan institusi luar negri dan mempublikasikan karya ilmiahnya di tingkat internasional
W/T
1. Dengan adanya pengh argaan akan meningkatkan minat dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 76
DESKRIPSI DAN ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT DALAM DEPARTEMEN KEDOKTERAN SPESIALIS FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO ILMU PENYAKIT DALAM SECARA KESELURUHAN
Untuk menilai potensi dan arah kinerja Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
Departemen Kedokteran Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
maka dilakukan analisis terhadap kekuatan (Strenght), Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) guna mengetahui kemungkinan
pencapaian atas visi yang telah dicanangkan. Analisis SWOT tersebut
ditampilkan pada tabel 1 sebagai berikut :
1. KEKUATANa. Adanya keselarasan Visi dan Misi dari Universitas Diponegoro, Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit dr. Kariadi dan Program Studi
Penyakit Dalam
b. Ada kesinambungan antara visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
c. Sistem pemilihan Ketua Program Studi sudah terstruktur mengacu pada aturan
Fakultas.
d. Memiliki keahlian dan jabatan akademik
e. Pembuatan SIA (Sistem Informasi Akademik) yang dapat memantau
kegiatan peserta didik
f. Pembuatan buku raport yang mengakomodir peran dosen wali dalam
memonitor peserta didik
g. Tenaga pendidik baik dari Kemenristek dan Dikti dan Kemenkes terdiri dari
tenaga profesional SpPD, SpPD konsultan, S3, dan guru besar, yang berdedikasi
tinggi dalam kependidikan. Total 46 tenaga pendidik terdiri dari :
1) guru besar
2) 33 SpPD konsultan
3) 7 doktor
4) menjalani pendidikan s3
5) 13 SpPD, 7 menjalani pendidikan konsultan
h. Rasio tenaga pendidik mencukupi dan memenuhi standar kompetensi profesi
dokter spesialis penyakit dalam baik dalam keilmuan, keahlian dan ketrampilan.
Per Januari 2017 adalah 1:2,12
i. Tenaga pendidik secara rutin mengikuti event regional, nasional dan
internasional baik sebagai pembicara, moderator ataupun peserta.
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 77
j. Kualitas dan kuantitas staf pengajar yang cukup. ( sesuai standart nasional
kolegium )
k. Ada kriteria baku kelayakan kenaikan tahap
l. Memiliki Gugus penjamin mutu tingkat prodi
m. Lahan pendidikan mempunyai kualifikasi baik.
n. Alokasipembiayaan dari Fakultas memadai
o. Ada dukungan pembiayaan dari alumni yang sifatnya tidak mengikat
p. Memiliki perjanjian kerjasamayang jelas dengan lahan pendidikan berkalifikasi
baik
2. KELEMAHANa. Sosialisasi belum dilakukan secara maksimal
b. Kurangnya pemahaman sivitas akademika mengenai visi, misi dan tujuan
Program Studi
c. Belum ada sistem regenerasi yang terstruktur dalam jabatan struktural akademik.
d. Belum ada persyaratan bahwa calon peserta didik sudah harus mengikuti
pelatihan yang nantinya akan menyokong proses pendidikan (contoh :
ACLS, BLS)
e. Jumlah peserta didik yang diterima belum terstandar, masih disesuaikan
dengan peserta didik yang lulus
f. Tenaga pendidik sudah memasuki masa pensiun (12 pensiun, 4 guru besar)
g. Tidak semua divisi mempunyai guru besar ( 5 guru besar, terdapat 9 divisi)
h. Ada beberapa materi dari kurikulum yang belum mampu diampu sendiri
i. Tidak adanya koordinasi mengenai penelitian dan pembiayaan penelitian
j. Belum ada program yang mendorong penelitian sampai mendapatkan hak
paten/HAKI
k. Beberapa dosen akan memasuki masa purna tugas
3. PELUANGa. Dukungan dari stakeholder untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
Program Studi
b. Banyak pendidik yang memiliki kerjasama dengan Perguruan Tinggi atau
Lembaga penelitian di dalam maupun luar negeri
c. Penilaian audit mutu internal untuk mengevaluasi pencapaian dari visi, misi,
tujuan dan sasaran Program Studi
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 78
d. Sistem Penjaminan Mutu Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Dalam selalu diperlukan untuk menilai terselenggaranya proses
pendidikan sesuai dengan target Program Studi
e. Rekruitmen dosen pendidik
f. Jumlah alumni yang banyak dan tersebar sehingga memungkinkan
kerjasama dengan beberapa RS pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan Dokter Spesialis
g. Rumah Sakit Pendidikan Utama (RSUP Dr. Kariadi) terakreditasi JCI
h. Calondosen yangbukan dari jalur Kemenristek dan Dikti
dapatdiusulkanmelalui SK Rektor (Universitas
i. FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi memberikan peluang bagi tenaga
pendidikuntukmengembangkan pendidikan berkelanjutan (konsultan dan S3)
j. FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi mendukung pengembangan kemampuan tenaga
pendidik (keikutsertaan dalam simposium, workshop, fellowship)
k. Kerjasama antar Institusi program studi Ilmu penyakit dalam
l. Pembiayaan dari masyarakat yang bersifat tidak mengikat
m. Dukungan pembiayaan dari lahan pendidikan menyediakan dana untuk penelitian
dan pengabdian masyarakat
n. Pembiayaan dari masyarakat yang bersifat tidak mengikat
o. Kerjasama denga lembaga-lembaga penelitian di luar UNDIP baik di dalam
maupun luar negri
4. ANCAMANa. Banyak pendidik yang merangkap jabatan struktural sehingga waktu untuk
pendidikan dan pelayanan berkurang
b. Kurangnya pemahaman stakeholder tentang pentingnya penjaminan mutu
c. Kurangnya sistem regenerasi kepemimpinan
d. Perbedaan proses pendidikan dan proses pelayanan (diagnosis penyakit dan
koding penyakit BPJS)
e. Tenaga pendidik sudah memasuki masa pensiun atau dalam 5 tahun memasuki
masa pensiun
f. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian pesat Bila
tidak kita ikuti, maka Prodi akan mengalami ketertinggalan
g. Akses informasi tawaran pembiayaan penelitian di luar masih terbatas
5. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH, PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 79
1) Meningkatkan kerjasama dengan Program Studi maupun Universitas lain baik
di dalam maupun luar negeri
2) Meningkatkan jumlah Rumah Sakit jejaring
3) Membuat mapping jabatan struktural dan fungsional masing-masing dosen dan
dievaluasi secara berkala
4) Berusaha menetapkan kuota jumlah peserta didik dalam tiap penerimaan
5) Mengusulkan dosen tidak tetap yang sebanding dengan jumlah dosen tetap
6) MengusulkanrekruitmendosenpendidikdantenagakependidikankeFakultasdanru
mahsakit
7) Mengusulkan tenaga pendidik dan kependidikan agar dapat mengikuti seminar,
workshop, fellowship
8) Pembukaan divisi psikosomatis dan alergi imunologi
9) Menyempurnakan BRP atau modul dengan sistem SKS untuk proses
pembelajaran
10) Memanfaatkan dana penelitian dari fakultas secara maksimal
11) Mendorong dan meningkatkan kemampuan dosen untuk melakukan publikasi
karya ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional
12) Mendorong dan meningkatkan minat dosen dan peserta didik untuk melakukan
penelitian
13) Mendorong dan meningkatkan kemampuan dosen untuk melakukan publikasi
karya ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional
14) Memanfaatkan forum pertemuan bersama stakeholder untuk sosialisasi dan
meningkatkan pemahaman mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran Program
Studi
15) Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk sosialisasi visi, misi, dan tujuan
Program Studi kepada sivitas akademika
16) Melakukan sosialisasi tentang tugas pokok dan fungsi baik secara structural
dan fungsional dengan menyusun Standar Operasional Prosedur
17) Memperbaiki system regenerasi yang terstruktur dalam jabatan struktural
akademik untuk meningkatkan rekruitmen dosen pendidik
18) Proses tes wawancara lebih mendalam untuk mengantisipasi kekurangan tes
psikologi
19) Berusaha menjaring masukan dari alumni melalui kuosioner tentang kebutuhan
ahli Penyakit Dalam di lapangan sebagai bahan pengembangan kurikulum pada
saat mengadakan CME.
20) Rekrutmen calon tenaga pendidik dilakukan secara simultan (3 tenaga pendidik
per 5 tahun)
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 80
21) Mewajibkan tenaga pendidik untuk melanjutkan pendidikan konsultan, S3 dan
bila memungkinkan sebagai guru besar
22) Meningkatkan peran serta aktif tenaga pendidik dalam organisasi nasional
ataupun internasional sebagai pembicara, nara sumber, penelitI
23) Kewajiban tenaga pendidik untuk publikasi dan presentasi di acara nasional
ataupun internasional
24) Keputusan dan kesepakatan berkaitan dengan proses pembelajaran dan
kurikulum dalam tiap rapat kerja pendidikan harus disosialisasikan secara
berkelanjutan
25) Membentuk usaha mandiri
26) Menunjuk koordinator yang bertugas mengkoordinasi penelitian dan
pembiayaan penelitian
27) Menambah kerjasama dengan rumah sakit jejaring
28) Mendorong dosen untuk mengajukan HaKi atas karya ilmiah yang dihasilkan
29) Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempermudah konsultasi dari
peserta didik kepada pendidik
30) Memfasilitasi stakeholder dengan memberikan pelatihan singkat tentang
system kepemimpinan..
31) Meningkatkan komunikasi antara bagian akademik dengan pihak RS
32) Mengusulkan formasi untuk dosen pengajar
33) Meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit jejaring untuk memenuhi
ketersediaan pasien sesuai tingkat kompetensi yang diharapkan
34) Rumah sakit Kariadi dan rumah sakit jejaring memiliki sarana dan prasarana
yang paripurna dan kasus yang bervariasi dengan BOR 90% sehingga dapat
menjadi media kerjasama dengan rumah sakit daerah
35) Adanya alokasi sumber dana yang cukup untuk penelitian membuat peserta
didik semakin meningkatkan daya saing untuk meningkatkan penelitian yang
lebih unggul
36) Dengan adanya kewajiban melakukan publikasi di jurnal nasional maupun
internasional akan mendorong para dosen untuk segera mempublikasikan
karya ilmiahnya.
37) Mengadakan sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi secara
berkala
38) . Meningkatkan keterlibatan aktif seluruh stakeholder dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan program studi
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 81
39) Rumah sakit pendidik utama yang terakreditasi SCI diharapkan dapat
mengakomodasi untuk meningkatkan kemampuan setara pelatihan ACLS dan
BCLS dan dapat memantau kondisi psikologi peserta didik.
40) Mewajibkan tenaga pendidik untuk melanjutkan pendidikan konsultan, S3 dan
bila memungkinkan sebagai guru besar
41) Melanjutkan revisi BRP atau modul dengan sistem SKS untuk proses
pembelajaran
42) Merancang anggaran untuk menjalin kerja sama dengan rumah sakit daerah
43) Merancang pembagian dana untuk masing-masing program studi mengenai
penelitian dan pengabdian masyarakat
44) Dengan adanya penghargaan akan meningkatkan minat dosen untuk
melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 82
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 83
DESKRIPSI DAN ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT DALAM DEPARTEMEN KEDOKTERAN SPESIALIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ILMU PENYAKIT DALAM SECARA
KESELURUHAN
INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN1 Adanya keselarasan Visi dan Misi dari
Universitas Diponegoro, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit dr. Kariadi dan Program Studi Penyakit Dalam
2 Ada kesinambungan antara visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
3 Sistem pemilihan Ketua Program Studi sudah terstruktur mengacu pada aturan Fakultas.
4 Memiliki keahlian dan jabatan akademik
5 Pembuatan SIA (Sistem Informasi Akademik) yang dapat memantau kegiatan peserta didik
6 Pembuatan buku raport yang mengakomodir peran dosen wali dalam memonitor peserta didik
7 Tenaga pendidik baik dari Kemenristek dan Dikti dan Kemenkes terdiri dari tenaga profesional SpPD, SpPD konsultan, S3, dan guru besar, yang berdedikasi tinggi dalam kependidikan. Total 44 tenaga pendidik terdiri dari :
a. 5 guru besar
KELEMAHAN1. Sosialisasi belum dilakukan secara
maksimal2. Kurangnya pemahaman sivitas
akademika mengenai visi, misi dan tujuan Program Studi
3. Belum ada sistem regenerasi yang terstruktur dalam jabatan struktural akademik.
4. Belum ada persyaratan bahwa calon peserta didik sudah harus mengikuti pelatihan yang nantinya akan menyokong proses pendidikan (contoh : ACLS, BLS)
5. Jumlah peserta didik yang diterima belum terstandar, masih disesuaikan dengan peserta didik yang lulus
6. Tenaga pendidik sudah memasuki masa pensiun (12 pensiun, 4 guru besar)
7. Tidak semua divisi mempunyai guru besar ( 5 guru besar, terdapat 9 divisi)
8. Ada beberapa materi dari kurikulum yang belum mampu diampu sendiri
9. Tidak adanya koordinasi mengenai penelitian dan pembiayaan penelitian
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 84
b. 33 SpPD konsultanc. 7 doktord. 3 menjalani pendidikan s3e. 11 SpPD, 7 menjalani pendidikan
konsultan8 Rasio tenaga pendidik mencukupi dan
memenuhi standar kompetensi profesi dokter spesialis penyakit dalam baik dalam keilmuan, keahlian dan ketrampilan. Per Januari 2017 adalah 1:2,12
9 Tenaga pendidik secara rutin mengikuti event regional, nasional dan internasional baik sebagai pembicara, moderator ataupun peserta.
10 Kualitas dan kuantitas staf pengajar yang cukup. ( sesuai standart nasional kolegium )
11 Ada kriteria baku kelayakan kenaikan tahap
12 Memiliki Gugus penjamin mutu tingkat prodi
13 Lahan pendidikan mempunyai kualifikasi baik.
14 Alokasipembiayaan dari Fakultas memadai
15 Ada dukungan pembiayaan dari alumni yang sifatnya tidak mengikat
16 Memiliki perjanjian kerjasamayang jelas dengan lahan pendidikan berkalifikasi baik
10. Belum ada program yang mendorong penelitian sampai mendapatkan hak paten/HAKI
11. Beberapa dosen akan memasuki masa purna tugas
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 85
PELUANG
1 Dukungan dari stakeholder untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
2 Banyak pendidik yang memiliki kerjasama dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga penelitian di dalam maupun luar negeri
3 Penilaian audit mutu internal untuk mengevaluasi pencapaian dari visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
4 Sistem Penjaminan Mutu Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam selalu diperlukan untuk menilai terselenggaranya proses pendidikan sesuai dengan target Program Studi
5 Rekruitmen dosen pendidik
6 Jumlah alumni yang banyak dan tersebar sehingga memungkinkan kerjasama dengan beberapa RS pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan Dokter Spesialis
7 Rumah Sakit Pendidikan Utama (RSUP Dr. Kariadi) terakreditasi JCI
8 Calondosen yangbukan dari jalur Kemenristek dan Dikti
Strategi Pemecahan masalah, perbaikan , dan pengembangan
S/O
1 Meningkatkan kerjasama dengan Program Studi maupun Universitas lain baik di dalam maupun luar negeri
2 Meningkatkan jumlah Rumah Sakit jejaring
3 Membuat mapping jabatan struktural dan fungsional masing-masing dosen dan dievaluasi secara berkala
4 Berusaha menetapkan kuota jumlah peserta didik dalam tiap penerimaan
5 Mengusulkan dosen tidak tetap yang sebanding dengan jumlah dosen tetap
6 MengusulkanrekruitmendosenpendidikdantenagakependidikankeFakultasdanrumahsakit
7 Mengusulkan tenaga pendidik dan kependidikan agar dapat mengikuti seminar, workshop, fellowship
8 Pembukaan divisi psikosomatis dan alergi imunologi
9 Menyempurnakan BRP atau modul dengan sistem SKS untuk proses pembelajaran
10 Memanfaatkan dana penelitian dari fakultas secara maksimal
11 Mendorong dan meningkatkan kemampuan dosen untuk melakukan
W/O
4. Memanfaatkan forum pertemuan bersama stakeholder untuk sosialisasi dan meningkatkan pemahaman mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi
5. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk sosialisasi visi, misi, dan tujuan Program Studi kepada sivitas akademika
6. Melakukan sosialisasi tentang tugas pokok dan fungsi baik secara structural dan fungsional dengan menyusun Standar Operasional Prosedur
7. Memperbaiki system regenerasi yang terstruktur dalam jabatan struktural akademik untuk meningkatkan rekruitmen dosen pendidik
8. Proses tes wawancara lebih mendalam untuk mengantisipasi kekurangan tes psikologi
9. Berusaha menjaring masukan dari alumni melalui kuosioner tentang kebutuhan ahli Penyakit Dalam di lapangan sebagai bahan pengembangan kurikulum pada saat mengadakan CME.
10. Rekrutmen calon tenaga pendidik dilakukan secara simultan (3 tenaga
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 86
dapatdiusulkanmelalui SK Rektor (Universitas
9 FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi memberikan peluang bagi tenaga pendidikuntukmengembangkan pendidikan berkelanjutan (konsultan dan S3)
10 FK UNDIP dan RSUP dr Kariadi mendukung pengembangan kemampuan tenaga pendidik (keikutsertaan dalam simposium, workshop, fellowship)
11 Kerjasama antar Institusi program studi Ilmu penyakit dalam
12 Pembiayaan dari masyarakat yang bersifat tidak mengikat
13 Dukungan pembiayaan dari lahan pendidikan menyediakan dana untuk penelitian dan pengabdian masyarakat
14 Pembiayaan dari masyarakat yang bersifat tidak mengikat
15 Kerjasama denga lembaga-lembaga penelitian di luar UNDIP baik di dalam maupun luar negri
publikasi karya ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional
12 Mendorong dan meningkatkan minat dosen dan peserta didik untuk melakukan penelitian
13 Mendorong dan meningkatkan kemampuan dosen untuk melakukan publikasi karya ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional
pendidik per 5 tahun)11. Mewajibkan tenaga pendidik untuk
melanjutkan pendidikan konsultan, S3 dan bila memungkinkan sebagai guru besar
12. Meningkatkan peran serta aktif tenaga pendidik dalam organisasi nasional ataupun internasional sebagai pembicara, nara sumber, peneliti
13. Kewajiban tenaga pendidik untuk publikasi dan presentasi di acara nasional ataupun internasional
14. Keputusan dan kesepakatan berkaitan dengan proses pembelajaran dan kurikulum dalam tiap rapat kerja pendidikan harus disosialisasikan secara berkelanjutan
15. Membentuk usaha mandiri16. Menunjuk koordinator yang bertugas
mengkoordinasi penelitian dan pembiayaan penelitian
17. Menambah kerjasama dengan rumah sakit jejaring
18. Mendorong dosen untuk mengajukan HaKi atas karya ilmiah yang dihasilkan
ANCAMAN1. Banyak pendidik yang merangkap jabatan
struktural sehingga waktu untuk pendidikan dan pelayanan berkurang
2. Kurangnya pemahaman stakeholder
S/T
1 Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempermudah konsultasi dari peserta didik kepada pendidik
2 Memfasilitasi stakeholder dengan
W/T
1 Mengadakan sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi secara berkala
2 . Meningkatkan keterlibatan aktif
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 87
tentang pentingnya penjaminan mutu
3. Kurangnya sistem regenerasi kepemimpinan
4. Perbedaan proses pendidikan dan proses pelayanan (diagnosis penyakit dan koding penyakit BPJS)
5. Tenaga pendidik sudah memasuki masa pensiun atau dalam 5 tahun memasuki masa pensiun
6. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian pesat Bila tidak kita ikuti, maka Prodi akan mengalami ketertinggalan
7. Akses informasi tawaran pembiayaan penelitian di luar masih terbatas
memberikan pelatihan singkat tentang system kepemimpinan..
3 Meningkatkan komunikasi antara bagian akademik dengan pihak RS
4 Mengusulkan formasi untuk dosen pengajar
5 Meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit jejaring untuk memenuhi ketersediaan pasien sesuai tingkat kompetensi yang diharapkan
6 Rumah sakit Kariadi dan rumah sakit jejaring memiliki sarana dan prasarana yang paripurna dan kasus yang bervariasi dengan BOR 90% sehingga dapat menjadi media kerjasama dengan rumah sakit daerah.
7 Adanya alokasi sumber dana yang cukup untuk penelitian membuat peserta didik semakin meningkatkan daya saing untuk meningkatkan penelitian yang lebih unggul
8 Dengan adanya kewajiban melakukan publikasi di jurnal nasional maupun internasional akan mendorong para dosen untuk segera mempublikasikan karya ilmiahnya.
3 seluruh stakeholder dalam 4 pengelolaan dan penyelenggaraan 5 program studi6 Rumah sakit pendidik utama yang
terakreditasi SCI diharapkan dapat mengakomodasi untuk meningkatkan kemampuan setara pelatihan ACLS dan BCLS dan dapat memantau kondisi psikologi peserta didik.
7 Mewajibkan tenaga pendidik untuk melanjutkan pendidikan konsultan, S3 dan bila memungkinkan sebagai guru besar
8 Melanjutkan revisi BRP atau modul dengan sistem SKS untuk proses pembelajaran
9 Merancang anggaran untuk menjalin kerja sama dengan rumah sakit daerah
10 Merancang pembagian dana untuk masing-masing program studi mengenai penelitian dan pengabdian masyarakat
11 Dengan adanya pengh argaan akan meningkatkan minat dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 88
REFERENSI
1. Direktorat Akreditasi LAM-PT Kes , 2016
2. Rencana strategis Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Universitas Diponegoro Tahun 2015-2019
3. Rencana strategis Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Tahun 2010-2014
4. Rencana Strategis Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam tahun
2016-2020
5. DIKTI, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Tinggi
6. Matriks penilaian Instrument Akreditasi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam tahun
2013
7. Panduan Pengisian Borang Akreditasi program studi Pendidikan Ilmu Penyakit
Dalam, Jakarta Tahun 2013
8. Borang Akreditasi yang diisi oleh program studi , Semarang
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 89
BUKU EVALUASI DIRI Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP 90