evaluasi dampak kebijakan pemerintah dinas …

90
EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS PENDIDIKAN TENTANG SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR (Studi Sekolah Dasar Negeri 197/IV Jambi Timur Kota Jambi) SKRIPSI Oleh : YUNI SAFITRI SIP.162518 Pembimbing : Dra. Masnidar. M. EI Masburiyah, S. Ag. M.Fil I PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

1

EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS

PENDIDIKAN TENTANG SERTIFIKASI TERHADAP

KINERJA GURU SEKOLAH DASAR

(Studi Sekolah Dasar Negeri 197/IV Jambi Timur Kota Jambi)

SKRIPSI

Oleh :

YUNI SAFITRI

SIP.162518

Pembimbing :

Dra. Masnidar. M. EI

Masburiyah, S. Ag. M.Fil I

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

2

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yuni Safitri

NIM : SIP. 162518

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Syariah

Alamat : Jln Datuk Panglimo Suto, Rt.06 Desa Kunangan, Kecamatan

Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul:

“Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah Dinas Pendidikan tentang

Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar

Negeri 197/IV Jambi Timur Kota Jambi)”. Adalah hasil karya pribadi yang

tidak mengandung plagiarisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau

ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan

ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung

jawabkannya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

Jambi,13 Juli 2020

Yang Menyatakan

YUNI SAFITRI

SIP.162518

Page 3: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

3

Page 4: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

4

Page 5: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

v

MOTTO

Artinya “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit,

bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul

amanat itu dan mereka khawatir akan menghianatinya, dan

dipikullah amanat itu oleh manusia.Sesungguhnya manusia itu amat

zalim dan amat bodoh”. (Q.S. Al-Ahzab : 72)

Page 6: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kupersembahkan kepada Allah SWT, yang

maha Agung nan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Mahah

Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia

yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar

dalam menjalani kehidupan ini. Sedih, bahagia, dan haru

betemu orang0orang yang memberikan sejuta pengalaman

bagiku, yang telah memberikanwarna-warni kehidupanku.

Kubersujud dihadapanmu engkau masih memberikan

nikmatmu kepadaku sehingga karya ilmiah ini dapat

terselesaikan, segla puji bagimu ya Allah semoga

keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk

meraih cita-cita besarku.

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku

tercinta,Ayahanda Ahmad Rifai dan Ibu Samsiah yang tak

henti-hentinya memberikan dukungan, nasehat dan kasih

sayangnya tak pernah lekang dimakan zaman dan yang

selalu ikhlas dalam memberi perhatian, terimaksih untuk

indahnya kebersamaan, dan suka maupun duka dalam

menjalani hidup.Do’amu mengukuhkan jiwa ragaku dan

tanggungjawabmu menghapus kebutuhanku.Yang selalu

mendo’akan diriku agar mendapatkan kemudahan dalam

Page 7: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

vii

hidup ini dan selalu memberi motivasi serta dukungan untuk

kemajuan dalam skripsi secara moril maupun materil.

Semoga AllahSWT membalas segala budi baik kalian dan

kalian diberikemudahan di kemudian hari. Aamiin

Hidup ini terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri

tanpa melibatkan bantuan Robku dan orang lain. Tak ada

tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-

sahabat terbaik. Terimakasih kuucapkan kepada teman

sejawat saudara seperjuangan Ilmu Pemerintahan, tanpamu

teman akau tidak berarti, tanpamu teman aku takkan jadi

apa-apa.

Page 8: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah Dinas

Pendidikan tentang Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar (Studi

Sekolah Dasar Negeri 197/IV Jambi Timur Kota Jambi).”

Skripsi ini membahas tentang dampak kebijakan pemerintah Dinas Pendidikan

tentang sertifikasi terhadap kinerja guru sekolah dasar 197/IV Jambi Timur Kota

Jambi ”. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris dan

jenis penelitian ini menggunkan metode kualitatif dengan pengumpulan data yang

diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi:

bagaimana proses kebijakan sertifikasi guru terhadap kinerja guru Sekolah Dasar

dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan

kebijakan sertifikasi, serta bagaimana dampak kebijakan sertifikasi tehadapa guru

Sekolah Dasar 197/IV Jambi Timur Kota Jambi

Dari hasil penelitian yang ditemukan dilapangan bahwasanya dampak

kebijakan sertifikasi terhadap kinerja guru di SD Negeri 197/IV Jambi Timur

belum sesuai dengan peraturan Perundang-undangan. Dimana berdasarkan

peraturan perundang-undangan menyebutkan bahwa guru wajib memiliki

kualifikasi akademik kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani,

serta kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Namun, di SD

Negeri 197/IV Jambi Timur masih banyak guru yang belum memiliki kualifikasi

akademik kompetensi serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional dan masih banyak kendala lainnya. Adapun faktor

penghambat kinerja guru sertifikasi yaitu guru yang telah berumur lanjut yang

kurang memahami teknologi serta sarana dan prasarana.

Kata Kunci: Evaluasi, Kebijakan, Kinerja Guru, Sertifikasi Guru

Page 9: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT berkat

rahma dan hidayah- Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “Evaluasi

Dampak Kebijakan Pemerintah Dinas Pendidikan tentang Sertifikasi

terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar Negeri 197/IV

Jambi Timur Kota Jambi)”

Kemudian Shalawat dan salam saya limpahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing dan mendidik umatnya kejalan

yang benar, sehingga kita dapat merasakan indahnya Islam yang penuh dengan

ilmu pengetahuan.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pemerintahan pada

Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui penulisan ini

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’adi,MA. Ph. D Selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag, M.H selaku Dekan Fakultas Syari’ah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, M.A.,M.I.R., Ph. D, Bapak Dr. Ruslan Abdul

Ghani, S.H, M.Hum, dan Bapak Dr. H. Ishaq S.H., M.Hum Selaku

Wakil Dekan I, II, dan III dilingkungan Fakultas Syari’ah UIN Sultahn

Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Dr. Irmawati Sagala, M.Si dan Bapak Yudi Armansyah, M.Hum

selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Ibu Dra. Masnidar, M.EI selaku Dosen Pembimbin I dan Ibu

Masburiyah, S. Ag, M. Fil I,selaku Dosen Pembimbing II yang telah

Page 10: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

x

meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

memberikan Ilmu Pengetahuan kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Karyawan/ti dilingkungan Fakultas Syari’ah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Bapak dan Ibu Pimpinan Perpustakaan Fakultas Syari’ah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi beserta satafnya.

9. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang terlibat dalam

skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung membantu sehingga

skripsi ini dapat di selesaikan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata kesempurnaan, oleh

karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi

pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon

ampunan-nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya. Besar harapan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

dunia pendidikan. Amin.

Jambi,13 Juli 2020

Penulis

Yuni Safitri

SIP.162518

Page 11: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PERNYATAAN .................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................. ii

MOTTO ..................................................................................................................... iii

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL...................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 9

C. Batasan Masalah............................................................................................... 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 10

E. Kerangka Teori............................................................................................... 11

F. Kerangka Konseptual...................................................................................12

G. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 16

BAB II METODE PENELITIAN ........................................................................... 20

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 20

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................................................... 20

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 20

D. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................ 22

E. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 24

F. Jadwal Penelitian ............................................................................................ 25

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN... ................................. 27

A. Profil SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi ................................................ 27

B. Deskripsi Lokasi SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi ............................. 28

C. Keadaan Guru dan Staf................................................................................... 28

D. Visi dan Misi SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi ................................... 30

E. Pembagian Tugas Guru Penunjang SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi . 34

Page 12: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

xii

F. Struktur Organisasi SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi.......................... 33

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ........................................ 35

A. Proses Kebijakan Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar ... 35

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Kebijakan

Sertifikasi di Sekolah Dasar 197/IV Jambi Timur Kota Jambi ..................... 43

C. Dampak Kebijakan Sertifikasi terhadap Kinerja Guru di Sekolah Dasar

197/IV Jambi Timur Kota Jambi .................................................................... 50

1. Dampak Positif Sertifikasi Guru ............................................................. 50

2. Dampak Negatif ...................................................................................... 59

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 66

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 66

B. Saran ............................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 13: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

xiii

DAFTAR SINGKATAN

SPG : Sekolah Pendidikan Guru

PGA : Pendidikan Guru Agama

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMA : Sekolah Menengah Atas

RPE : Rencana Pekan Efektif

RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PSPL : Pemberian sertifikat pendidik secara langsung.

PF : Portofolio

PLGP :Pendidikan dan latihan profesi guru.

PPG : Pendidkkan profesi guru.

Page 14: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jadwal Penelitian............................................................................... 23

Tabel 2 :Profil Sekolah Dasar Negeri 197/IV Jambi Timur Kota Jambi ......... 25

Tabel 3: Daftar Guru dan Staf SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi ........... 26

Tabel 4 :Daftar Guru Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru di SD N 197/IV

Jambi Timur Kota Jambi .................................................................. 28

Table 5 :Jumlah Siswa di SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi .................... 2

Page 15: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru memiliki peran yang sangat besar dalam pendidikan, dipundaknya

dibebani suatu tanggung jawab atas mutu pendidikan. Maka dari itu guru harus

mengembangkan dirinya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan-

keterampilan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, dulu memungkinkan guru

tamat SPG, PGA menjadi guru Sekolah Dasar(SD), Diploma I dan Diploma II

menjadi guru di Sekolah Menengah Pertama(SMP), Madrasah Tsanawiyah

(MTs), demikian pula Diploma III menjadi guru di Sekolah Menegah

Atas(SMA), sekarang guru Sarjana dari berbagai perguruan tinggi bahkan

sudah banyak mereka yang magister dan juga doktor. Pengembangan diri

terhadap ilmu pengetahuan tidak cukup dengan ijazah yang sudah didapattetapi

selalu peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi.

Sekolah sekarang sudah dihadapkan pada persaingan yang tidak berskala

nasional akan tetapi sudah internasional, baik sekolah negeri maupun swasta.1

Di tengah-tengah perkembangan dunia yang begitu cepat dan semakin

kompleks dan canggih, prinsip-prinsip pendidikan untuk membangun etika,

nilai dan karakter peserta didik tetap harus di pegang. Akan tetapi perlu

dilakukan dengan cara yang berbeda atau kreatif sehingga mampu

mengimbangi perubahan kehidupan. Lewat pendidikan kita akan belajar

mengenai ilmu pengetahuan yang berkembang dan terus berkembang, tanpa

1Martinis Yamin Standarisasi Kinerja Guru (Jakarta: Gaung Persada, 2010), hlm.26

Page 16: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

2

batas. Lewat pendidikan pula kita dapat menguasai teknologi muktahir yang

membutuhkan tangan-tangan ahli yang terampil, pendidikan adalah modal

yang berharga untuk membangun sumberdaya manusia yang berkualitas. 2

Suatu bangsa tidak akan maju jika sumberdaya manusianya belum maju,

dan untuk membangun sumberdaya manusia yang berkualitas maka diperlukan

pendidikan yang maju pula. Keinginan untuk mendapatkan pendidikan yang

berkualitas tidak diimbangi dengan meningkatnya kualitas pendidikan di

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai permasalahan dalam dunia

pendidikan, masalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia,

sudah sangat sering dikeluhkan oleh masyarakat. Rendahnya kualitas sekolah

dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan rendahnya kualitas guru.3

Di tengah terpuruknya peradaban bangsa, gencarnya informasi, dan

lepasnya sekat bangsa lewat teknologi informasi, peran guru semakin strategis

untuk mengambil salah satu peran yang menopang pada tegaknya peradaban

manusia Indonesia pada waktu yang akan datang. Peran guru yang strategis,

menuntut kinerja guru yang profesional, dan mampu mengembangkan ragam

potensi yang terpendam pada diri anak didik.

Kualitas guru rendah menyebabkan kualitas sekolah rendah pula. Dalam

rangka peningkatan kualitas sekolah dan kualitas pendidikan pada umumnya,

diperlukan upaya peningkatan guru di sekolah secara bersugguh-sungguh

melalui strategi yang efektif dan efisien. Keberhasilan peningkatan

2Tias Prihtianti, Implementasi sertifikasi guru dalam meningkatkan profesional guru,

(Skripsi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret 2011), hlm.1 3Taufina C. Muna, Pengaruh profesionalisme guru mata pelajaran produktif dan

karakteristik siswa terhadap prestasi belajar siswa, (Skirpsi fakultas teknik sipil dan perencanaan

fakultas teknik Universitas Negeri Yogyakarta), hlm. 3

Page 17: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

3

profesionalisme guru, terukur dari meningkatnya kualitas penguasaan ilmu

yang ditekuni, keterampilan mengajar, informasi yang diakses dan teknologi

yang digunakan guru.4

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia bukan akibat rendahnya

input pendidikan, akan tetapi akibat proses pendidikan yang tidak maksimal

dan rendahnya kualitas guru. Proses yang tidak sempurna mengakibatkan

kualitas produk yang tidak baik, proses pendidikan di sekolah terletak di tangan

guru, bagaimana melaksanakan pembelajaran, penguasaan materi, komunikasi

yang dilakukan terhadap peserta didik, memberi motivasi belajar, menciptakan

pembelajaran yang kondusif, mengelola pembelajaran jika kualitas yang

dimiliki guru rendah. Dalam rangka ini pemerintah membuat kebijakan

peningkatan kualitas guru dengan melakukan sertifikasi guru.5

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.6

Pengertian “Sertifikasi” menurut Undang-undang nomor 14 tahun 2005

pasal 1 tentang guru dan dosen adalah pemberian sertifikat pendidik untuk guru

dan dosen. Sedangkan “Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai

pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.7

Sertifikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tanda atau

4Ibid, hlm. 2

5Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia (Jakarta: Gaung

Persada,2006), hlm.1 6Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosenpasal 1

7Ibid,hlm. 2

Page 18: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

4

surat keterangan (pernyataan) tertulis atau tercetak dari orang yang berwenang

yang bisa digunakan sebagai bukti pemilikan suatu kejadian.8 Sertifikasi guru

bertujuan untuk:

1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik

profesional,

2. Meningkatkan proses dan hasil pembelajaran,

3. Menigktakan kesejahteraan guru, serta

4. Meningkatkan martabat guru dalam rangka mewujudkan pendidikan

nasional yang bermutu.

Menjadi guru dibutukan skill keterampilan, dan kreativitas di luar

pekerjaan wajibnya mengajar di sekolah untuk meningkatkan kesejahteraan

keluarga. Peningkatan mutu guru lewat program sertifikasi ini sebagai upaya

peningkatan mutu pendidikan. Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru

bagus dengan di ikuti penghasilan yang bagus, di harapakan kinerja juga bagus.

Apabila kinerjanya bagus maka kegiatan belajar mengajar juga bagus.Untuk

mengetahui sertifikasi guru dalam meningkatkan profesional guru maka

diperlukan adanya suatu evaluasi dan dari implementasi sertifikasi guru.

Implementasi merupakan suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi

dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa

perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap.

Guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik berhak mendapat

tujangan profesi. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005

8Kamus Besar Bahasa Indonesia,http://KBBI.co.id, akses 2 September 2019

Page 19: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

5

tentang guru dan dosen Pasal 16 disebutkan bahwa guru yang memiliki

sertifikat pendidik berhak mendapatkan insentif tunjangan profesi. Besar

insentif tunjangan profesi yang dijanjikan oleh Undang-Undang Nomor 14

tahun 2005 tentang guru dan dosen adalah sebesar satu kali gaji pokok untuk

setiap bulannya. Oleh karena itu setelah guru memperoleh tunjangan profesi

kualitas/kinerja guru yang bersangkutan meningkat secara signifikan yang

selanjutnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.9

Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi terdapat dalam Undang-undang

nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 8 yang berbunyi “Guru

wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat

jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan

nasional” dan didalam Pasal 11 ayat 1 yang berbunyi :Sertifikasi pendidikyang

sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah

memenuhi persyaratan”. Dasar Hukum pelaksanaan sertifikasi guru yang lain

adalah:

1. Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam

jabatan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

4. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan

Kompetensi Guru.

Program sertifikasi menuntut guru harus mengajar minimal 24 jam tatap

muka sebagai persyaratan. Hal ini menyebabkan kebijakan baru bagi sekolah

pada jam pelajaran-pelajaran tertentu masih kurang. Namun untuk memenuhi

9Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen

Page 20: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

6

standar sertifikasi guru, sekolah membuat kebijakan penambahan jam pelajaran

bagi siswa sehingga guru yang belum memenuhi 24 jam pelajaran dalam

mengajar dapat terpenuhi. Bagi sekolah-sekolah yang mempunyai siswa yang

tidak terlalu banyak, guru-guru yang belum mencapai 24 jam harus mencari

jam pelajaran di sekolah lain untuk memenuhi standar.10

Dengan adanya kebijakan tersebut guru bersertifikasi yang mengajar

kurang dari 24 jam tatap muka berusaha untuk memenuhi standar dengan cara

membagi jam pelajaran ke sekolah lain, hal ini dikarenakan jumlah murid yang

tidak memadai. Terutama di Sekolah Dasar Negeri 197/IV Jambi Timur Kota

Jambi pada kondisi seperti ini kewajiban beban mengajar 24 jam mengajar per

minggu tidak terpenuhi, maka guru yang ada di SD tersebut tidak rela

tunjangan sertifikasinya tidak terbayarkan maka mencoba untuk mengajar di

sekolah lain. Dengan adanya kebijakan tersebut membuat guru kurang

profesional dalam proses belajar mengajar karena mereka dituntut untuk

mengajar 24 jam per minggu karena lebih mengutamakan atau fokus untuk

mendapatkan tunjangan sertifikasinya karena takut tidak terbayarkan jika

kurang dari 24 jam tatap muka per minggu.

Dan dampak dari kebijakan ini membuat para guru tidak kreatif, inovatif

dalam proses belajar mengajar. Padahal, guru seharusnya lebih profesional

dalam mendidik siswanya.Alih-alih meningkatkan kualitasnya sertifikasi guru

justru membuat guru terjebak pada persoalan administratif ketimbang subtansi.

Mereka yang bersertifikasi dinilai lebih sibuk dengan urusan kelengkapan

10

Widiyaka Netty Herawati, Evaluasi Program Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Sekolah

Menengah Pertama Negeri Di Dinas Pendidikan Kabupaten Kube Raya, (Skripsi: Program Studi

Administrasi Negara, Universitas Tanjungpura Pontianak), hlm. 45

Page 21: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

7

laporan agar tunjangan sertifikasi tidak hilang dari pada menyiapkan

pengajaran di sekolah dengan baik dan kreatif.

Adapun data-data Guru di SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi sebagai

berikut:

Tabel 111

Daftar Guru dan Staf di SD N 197/IV Jambi Kota Jambi

No. Nama Guru dan

Pegawai NIP JK

Status

Kepegawaian Jenis PTK

1. Muhammad

Syafei,S.Ag

19640606

198611 1 001 L IV/a

Kepala

sekolah/Guru

Kelas

2. D. Gultom, S.Pd 19580722

198203 2 003 L IV/a Guru Kelas

3. Demi Diana,

A.Ma.Pd

19621121

198406 2 001 P IV/a Guru Kelas

4. Mardiati,

A.Ma.Pd

19640905

198507 2 001 P IV/a Guru Kelas

5. Nurningsih,

A.Ma.Pd

19570803

198404 2 001 P IV/a

Guru

Pendais

6. Husnaini, A.Ma 19640905

198507 2 001 P IV/a Guru Kelas

7. Asmariyati, S.Pd 19621121

198406 2 001 P IV/a Guru Kelas

8. Anita W. nst,

S.Pd

19650723

199112 2 001 P IV/a Guru Kelas

9. A.Mutamassiqin,

S.Pd

19640905

198507 2 001 L IV/a Guru Kelas

10. Ricki Efriansyah, L Guru Honor

11

Dokumentasi Tata Usaha SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi, 2020

Page 22: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

8

S.Pd

11. Siti Lestari,

S.Pd.I P

Guru Honor

Kelas

12. Eny Wijaya,

S.Pd P

Guru Honor

Kelas

13. Rendy Rinaldo,

S.Pd L

Guru Honor

Kelas

14. Hanifah, SP P Guru Honor

Kelas

15. Santi Dwi.L, SE P Tata Usaha

Tabel 212

Daftar Guru Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru di SD 197/IV Jambi

Kota Jambi

No. Nama NIP JK Status

Kepegawaian Jenis PTK

1. Muhammad

Syafei,S.Ag

19640606

198611 1 001 L IV/a

Guru

Kelas

2. D. Gultom,

S.Pd

19580722

198203 2 003 L IV/a

Guru

Kelas

3. Demi Diana,

A.Ma.Pd

19621121

198406 2 001 P IV/a

Guru

Kelas

4. Mardiati,

A.Ma.Pd

19640905

198507 2 001 P IV/a

Guru

Kelas

5. Asmariyati,

S.Pd

19570803

198404 2 001 P IV/a

Guru

Kelas

6. Husnaini,

A.Ma

19640905

198507 2 001 P IV/a

Guru

Kelas

12

Dokumentasi Tata Usaha SD 197/IV Jambi Timur Kota Jambi, 2020

Page 23: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

9

Penelitian ini diadakan untuk melihat dampak dan faktor pemicu

penghambat dan keberhasilan kebijakan sertifikasi terhadap kinerja guru

sekolah dasar 197/IV Jambi Timur. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat

keberhasilan sertifikasi guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia dan meningkatkan profesionalisme guru khususnya di sekolah dasar

197/IV Jambi Timur Kota Jambi. Bertolak dari uraian di atas, peneliti

melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Dampak Kebijakan

Pemerintah Dinas Pendidikan tentang Sertifikasi terhadap Kinerja Guru

Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar Negeri 197/IV Jambi Timur Kota

Jambi)”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Proses Kebijakan Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru

Sekolah Dasar ?

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanan Kebijakan

Sertifikasi di Sekolah Dasar 197/IV Jambi Timur Kota Jambi?

3. Bagaimana Dampak Kebijakan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru di

Sekolah Dasar 197/IV Jambi Timur Kota Jambi?

B. Batasan Masalah

Dalam penulisan ini Agar tidak melebar dan mengembang kepokok

pembahasan yang lain penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti

khususnya Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah Dinas Pendidikan tentang

Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar Negeri

197/IV Jambi Timur Kota Jambi)

Page 24: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

10

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. TujuanPenelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah di uraikan di atas maka

tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui proses kebijakan sertifikasi guru terhadap kinerja guru

sekolah dasar

b. Untuk mengetahuiFaktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanan

kebijakan sertifikasi di Sekolah Dasar 197/IV Jambi Timur Kota Jambi.

c. Untuk mengetahui dampak kebijakan pemerintah Dinas Pendidikan tentang

sertifikasi terhadap kinerja guru di sekolah dasar 197/IV Jambi Timur Kota

Jambi

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan referensi

bagi dunia pendidikan atau peneliti selanjutnya yang ingin mendalami

studi/penelitian yang bertema sama.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk mengembangkan

penelitian ini lebih lanjut guna untuk kepentingan Ilmu Pengetahuan

khususnya studi Ilmu Pemerintahan UIN STS JAMBI.

3) Menambah dan memperluas wawasan atau pengetahuan di bidang

pendidikan mengenai sertifikasi guru.

4) Meningkatkan wacana bagi pengembangan ilmu pendidikan khususnya

bidang pendidikan.

Page 25: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

11

b. Manfaat Praktis

1) Bagi pemerintah dan masyarakat hasil penelitian ini dapat menjadi masukan

bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan kebijakan sertifikasi guru dalam upaya untuk meningkatkan

profesional guru.

2) Bagi guru hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi guru untuk mampu

mengembangkan potensi dan meningkatkan profesionalisme sebagai tenaga

pendidik.

3) Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman, pengetahuan

dan pengalaman teori ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah, serta

sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana.

4) Bagi mahasiswa hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk

pengetahuan baru mengenai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen.

D. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan uraian ringkasan tentang teori yang digunakan

dan cara menggunakan teori dalam menjawab pertanyaan penelitian.

1. Kebijakan Publik

Edward dan Sharkansky menyatakan bahwa kebijakan publik adalah

sesuatu yang dinyatakan dan dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh

pemerintah. Kebijakan publik itu berupa sasaran atau tujuan program-program

pemerintah.Nakamura dan Smallwood menyatakan bahwa kebijakan publik

Page 26: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

12

adalah serangkaian instruksi kepada para pelaksana kebijakan yang

menjelaskan tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.13

Gerston menyatakan bahwa kebjiakan publik merupakan upaya yang

dilswakukan oleh pejabat pemerintah pada setiap tingkatan pemerintah untuk

memecah masalah publik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa poses penentuan suatu

kebijakan mencakup lima tahapan, yaitu:

a. Mengidentifikasi isu-isu kebijakan publik

b. Mengembangkan proposal kebijakan public

c. Melakukan advokasi kebijakan publik

d. Melaksanakan kebijakan publik dan

e. Mengevaluasi kebijakan yang dilaksanakan14

James Anderson dalam bukunya “public policy-marketing” seperti yang

dikutip oleh Tim Simpul Demokrasi dan dituangkan dalam skripsi oleh Tri

Wahyuni mengartikan kebijakan publik adalah sebagai serangkaian kegitan

yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang

atau sekelmpok pelaku guna memecahkan suatu masalah. Dia juga

mengemukakan, kebijakan negara adalah kebijakan-kebijakan pemerintah.15

Menurut Andrson implikasi dari definisi ini bahwa kebijakan publik adalah:

a. Selalu mempunyai tindakan tertentu/tindakan yang berorientasi pada

tujuan

13

Martinis Yamin, Standarisasi Kinerja Guru (Jakarta: Gaung Persada, 2010), hlm. 91 14

Ibid, hlm 92 15

Tri Wahyuni, Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Kebijakan Publik (Konversi

Minyak Tanah Ke LPG Di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi Pada Tahun 2010).

(Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi 1433H/2012).h

Page 27: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

13

b. Berisi tindakan atau pola-pola tindakan pemerintah atau pejabat

c. Merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah bahkan

merupakan apa yang pemerintah maksud atau melakukan sesuatu atau

menyatakan melakukan sesuatu

d. Bersifat positif yang berarti merupakan beberapa bentuk tindakan

pemerintah mengenai masalah tertentu, dan bersifat negatif sebagai

keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu

e. Kebijakan publik setidak-tidaknya dalam arti positif didasarkan atau selalu

dilandaskan pada peraturan undang-undang yang bersifat memaksa

(otoritatif).16

Dari penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika berbicara

mengenai kebijakan public berarti itu untuk tujuan yang lebih baik sehingga

harus di ikuti, namun kenyataan di lapangan masih bayak yang tidak mengikuti

aturan kebijakan tersebut contoh kecilnya seperti masih banyaknya tenaga

pendidik yang belum sertifikasi dimana antara sertifikat pendidik dengan mata

pelajaran yang diampu oleh guru.

2. Teori Evaluasi

Charles O. Jones evaluasi merupakan suatu kegiatan yang dapat

mengandung pengertian yang besar nilainya serta dapat membantu dalam

menyempurnakan pelaksanaan kebijakan beserta perkembangannya. Pengertian

tersebut telah menjelaskan bahwakegiatan evaluasi dapat mengetahui apakah

pelaksanaan sebuah program telah sesuai dengan tujuan utama, yang kemudian

16

Ibid, hlm. 10

Page 28: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

14

kegiatan evaluasi tersebut akan dapat menjadi patokan atau tolak ukur

mengenai apakah suatu kebijakan atau kegiatan dapat dikatakan layak

diteruskan atau perlu diperbaiki atau dihentikan kegiatannya.17

Evaluasi merupakan bagian dari suatu sistem manjemen yaitu

perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa adanya

evaluasi, tentu tidak akan diketahui bagimana keadaan/kondisi objek evaluasi

tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta juga dengan hasilnya. Sedangkan

menurut Arikuto evaluasi merupakan sebuah proses untuk menentukan hasil

yang telah dicapai dari beberapa kegiatan yang direncanakan dan digunakan

untuk mendukung tercapainya sebuah tujuan.18

Menurut Abdul Majid evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian

program pendidikan, perencanaan suatu program subtansi pendidikan termasuk

kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru,

pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.

Menurut Malayu S.P Hasibuan Evaluasi pekerjaan (job evaluasi) adalah

menilai berat atau ringan, mudah atau sukar, besar atau kecil risiko pekerjaan

dan memberikan nama, rangking (peringkat), serta harga atau gaji suatu

jabatan. Untuk itu, dalam pengawasan/evaluasi ada beberapa hal yang harus di

perhatikan:19

a. Program Pengawasan

b. Evaluasi Diri

c. Evaluasi penyalahgunaan pendidikan dan tenaga kependidikan

17

Martinis Yamin, Standarisasi Kinerja Guru, (Jakarta: Gaung Persada, 2010) hlm. 60 18

Ibid, hlm. 61

19

Ibid, hlm. 61

Page 29: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

15

d. Akreditasi Sekolah/Madrasah

e. Sistem informasi manajemen Sekolah/Madrasah20

E. Kerangka Konseptual

1. Sertifikasi Guru

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses

pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen21

. Sedangkan sertifikat

pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru

dan dosen sebagai tenaga profesional. Menurut Suyanto “Sertifikasi guru

adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi

standar profesi guru”. Sertifikasi guru merupakan amanat undang-undang

republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sikdiknas. Pasal 61

menyatakan bahwa sertifikat dapat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi,

tetapi bukan sertifkat yang diperoleh melalui pertemuan ilmiah seperti seminar,

diskusi panel, lokakarya, dan simposium. Namun sertifikat kompetensi

diperoleh dari penyelenggaraan pendidikan dan lembaga pelatihan setelah lulus

uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditas

atau lembaga sertifikasi.22

Untuk memahami sertifikasi guru mengutip dari beberapa pasal dalam

undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen yaitu:

20

Ibid, hlm 62 21

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 22

Tias Prihtianti, Implementasi sertifikasi guru dalam meningkatkan profesional guru,

(Skripsi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas sebelas maret 2011), hlm.17

Page 30: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

16

a. Pasal 1 butir 11: Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik

kepada guru dan dosen.

b. Pasal 8: Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat

pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

c. Pasal 11 butir 1: Sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan

kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.

d. Pasal 16: Guru yang memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan

profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri nmaupun swasta dibayar

pemerintah.23

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan sertifikasi guru adalah proses

pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memnenuhi persyartan

tertentu yaitu memiliki kualifikasi akademik , kompetensi, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampun untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesehatan yang layak.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam Suatu penelitian tidak terlepas dari perolehan data melalui

referensi buku-buku atau literatur studi sertifikasi guru ini dilakukan untuk

memenuhi atau mempelajari serta mengutip pendapat-pendapat dari para ahli

yang ada hubungannya dengan permasalahan yang di teleti.

Sepanjang penelitian-penelitian mengambil buku-buku, skripsi, tesis dan

artikel yang berkaitan dengan Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah Dinas

23

Ibid, hlm 18

Page 31: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

17

Pendidikan tentang Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar (Studi

Sekolah Dasar 197/IV Jambi Timur Kota Jambi) dari berbagai penelitian yang

telah penulis telurusi yaitu:

1. Penelitian Skripsi yang berjudul “Kinerja Guru Bersertifikasi di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 22 Kota Jambi. Oleh Akrom Hasani, Prodi

Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Isalam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi Tahun 2017”

Kinerja Guru Bersertifikasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 22 Kota

Jambi yaitu Kinerja guru sertifikasi di sekolah Menengah Pertama Negeri

22 Kota Jambi sudah mengalami peningkatan setelah mengikuti sertifikasi

hampir semua guru sertifikasi disinii kinerjanya sudah sudah baik, mulai

dari menyusun rencana pembelajaran, dan menggunakan alat media

pembantu pembelajaran. 24

2. Penelitian skripsi yang berjudul “Evaluasi Program Sertifikasi Guru dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru. Oleh Tias Prihtianti tahun 2011”.

Evaluasi Program sertifikasi guru dalam meningkatkan profesional guru di

SMA N 1 Nguter yaitu kebijakan sertifikasi guru sebagai proses uji

kompetensi yang di rancang untuk mengungkapkan penguasaan

kompetansi seorang guru sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik

untuk meningkatkan profesional guru melalui uji kompetensi seperti

24

Akrom Hasani, Kinerja Guru Bersertifikasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 22

Kota Jambi, (Skripsi fakultas tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi 2017)

Page 32: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

18

pelatihan, seminar dan workshop sehingga kompetensi guru sebgai

pendidik dapat meningkat.25

3. Penelitian skripsi yang berjudul “ Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap

Kinerja Guru MTS N Mlinjon Klaten. Oleh Sri Lestari tahun

2010.Sertifikasi berpengaruh terhadap kinerja guru dengan melihat adanya

peningkatan pada kinerja guru setelah guru lulus sertifikasi misalnya

setelah sertifikasi guru menjadi lebih rajin, lebih disiplin dan selalu

berusaha meningkatkan kemampuan yang dimilikinya, selalu berusaha

dengan segala cara agar nilai yang diperoleh peserta didik dapat

meningkat.26

Sejauh penelusuran pustaka yang peneliti temukan dari beberapa karya

ilmiah di atas sudah pasti ada perbedaan dari penelitian sebelumnnya, karena

penelitian ini dilakukan di tempat dan waktu yang berbeda dan juga dari segi

pembahasan penulis mendalami tentang Evaluasi Dampak Kebijakan

Pemerintah Dinas Pendidikan tentang Sertifikasi terhadap Kinerja Guru

Sekolah Dasar. Dengan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan melakukan

wawancara.

Dengan demikian, meskipun diatas telah disebutkan adanya penelitian

dengan tema yang serupa dengan penelitian yang peneliti lakukan, akan tetapi

mengingat subjek, objek dan tempat penelitian yang berbeda, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tentang Evaluasi Dampak Kebijakan

25

Tias Prihtianti, Evaluasi Program sertifikasi guru dalam meningkatkan profesional

guru, (Skripsi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas sebelas maret 2011), hlm.34 26

Sri Lestari, Pengaruh Sertifikasi Guru Tehadap Kinerja Guru, (Skirpsi fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Page 33: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

19

Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar 197/IV

Jambi Timur Kota Jambi).

Page 34: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

20

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penenlitian

Lokasi penelitian dilaksanakan khususnya di Sekolah Dasar 197/IV

Jambi Timur Kota Jambi dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut penulis

dapat memperoleh data yang di perlukan untuk penelitian skripsi ini.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang

memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap,

pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau kelompok orang.27

Penelitian

ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan yuridis empiris yaitu

pendekatan penelitian lapangan secara langsung oleh peneliti sendiri. Yuridis

dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisa berbagai peraturan

perundang-undangan tentang sertifikasi guru sedangkan empiris digunakan

untuk melihat kenyataan sejauhmana dampak kebijakan sertifikasi guru

dilapangan.28

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu

data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

27

Lexc J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2018) , hlm.5 28

Subandi,Tjipo, Sosiologi,Suratakarta:BP-FKIP UMS, 2008,hlm. 1

Page 35: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

21

Menurut Suharsimi Arikunto, pengertian data primer adalah “Data yang

dikumpulkan melalui pihak pertama kepada pengumpul data yang biasanya

melalui wawancara, jejak dan lain-lain”.29

Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa sumber data primer merupakan sumber data yang langsung

memberikan data dari pihak pertama kepada pengumpul data yang biasanya

melalui wawancara. Data primer ini diperoleh dari :

1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi.

2) SD Negeri 197/IV Jambi Timur Kota Jambi.

3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh

secara tidak langsung atau melalui sumber perantara. Menurut Sugiyono

Sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca,

mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur,

buku-buku, serta dokumen.30

Jadi dapat dikatakan bahwa data sekunder adalah data yang digunakan

dari sumber-sumber yang terpercaya baik dari data ataupun mengutip dari

sumber lain seperti:

1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

2) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan

29

Jurnal Riset Akutansi – Volume VIII / No.2 / oktober 2016, hlm.11 30

Tim Penyusun, Jurnal Riset Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia: Vol. VIII,

No.2, Summer 2016, hlm. 23

Page 36: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

22

3) Buku-buku yang berkaitan dengan judul skripsi

4) Internet

2. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana

data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang

bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah.31

Sumber / objek data dalam penelitian ini meliputi:

a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi

b. Sekolah Dasar Negeri 197/IV Jambi Timur Kota Jambi.

D. Instrumen Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dari ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan makna dalam

suatu data tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah

yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam.32

Secara garis besar, tipe wawancara dapat dibedakan atas wawancara

terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur ialah

wawancara yang memerlukan administrasi suatu jadwal wawancara oleh

seorang pewawancara dan dilakukan bila peneliti mengetahui secara jelas dan

terperinci apa informasi yang dibutuhkan memiliki daftar pertanyaan yang

31

Ibid 32

Ibid, hlm. 190-191

Page 37: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

23

sudah ditentukan dan tersusun. Sedangkan wawancara tidak terstruktur ialah

wawancara yang tidak memiliki setting wawancara dengan skuensi pertanyaan

yang di rencanakan yang akan ditanyakan kepada responden.33

Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara

tersetruktur. Penulis memilih wawancara ini karena penulis ingin mendapatkan

datadan informasi yang lebih lengkap mengenai permasalahan yang terjadi

dengan lebih luas sehingga hasil yang didapat lebih representatif terhadap

masalah yang ada di lapangan. Adapun informan-informan yang peneliti

wawancari adalah sebagai berikut:

No Nama Tanggal Tempat

1. Muhammad Syafei 20 Juni 2020 Di Sekolah

2. Demi Diana, A.Ma.Pd 10 Maret 2020 Di Sekolah

3. Husnaini, A.Ma 10 Maret 2020 Di Sekolah

4. D. Gultom, S.Pd 05 Juli 2020 Di Sekolah

5. Mardiati, A.Ma.Pd 05 Juli 2020 Di Sekolah

6. Asmarianti, S.Pd 05 Juli 2020 Di Sekolah

7. Lutfi 04 Juni 2020 Disdik Kota Jambi

8. Dedi Armansyah 04 Juni 2020 Disdik Kota Jambi

2. Dokumentasi

Menurut guba dan Lincoln, mendefinisikan pengertian dokumentasi yaitu

setiap bahan yang tertulis ataupun film. Dan pengumpulan data dilakukan

dengan meneliti catatan-catatan tertulis, seperti dokumen, buku, dan catatan

yang berhubungan dengan pelayanan terpadu satu pintu baik dalam media

cetak maupun media social. Cara ini dilakukan terutama pada studi awal

penelitian yang memperjelas masalah yang akan diteliti. Teknik ini penelaahan

33

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, cet. ke 3(Bandung: Refika Aditama, 2012),

hlm.313

Page 38: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

24

terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan

penelitian, dokumen resmi, maupun foto-foto.

E. Teknik Analisis Data

1. Mereduksi Data

Mereduksi data ialah aktifitas peneliti dalam memilih dan memilah data

yang relavan untuk disajikan. Mereduksi data yang diperoleh dari hasil

wawancara, data wawancara ini telah yang telah direkam kemudian di

transkipkan dengan tujuan memudahkan peneliti memilih data-data yang sesuai

untuk di analisis. Mereduksi data yaitu data yang diambil merupakan data

penting tentang Sertifikasi Guru Sekolah Dasar.

2. Penyajian Data

Data yang disajikan secara sistematis agar lebih mudah dan memahami

karya ilmiah tentang Evaluasi Dampak Kebijakan Sertifikasi terhadap Kinerja

Guru Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar Negeri 197/IV Jambi Timur Kota

Jambi ).

3. Penarik Kesimpulan

Kesimpulan merupakan hasil akhir sebuah penelitian yang disusun sesuai

dengan tujuan penelitian. Kesimpulan yang baik adalah jawaban atas

perumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Dalam kesimpulan

dikemukakan secara singkat dan padat tentang kebenaran dan terbuktinya suatu

hipotesis atau sebaliknya.34

Kesimpulan ini merupakan data yang mengenai

34

Ibid, hlm 110

Page 39: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

25

dengan data yang bersangkutan mengenai sertifikasi guru bersertifikasi

pendidik.

F. Jadwal Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah dari segi waktu dan kegiatan, untuk itu

penulis membuat jadwal yang dilakukan secara 3 tahap yaitu :

Tahap pertama :

Tahap kedua :

Tahap ketiga :

Meliputi kegiatan penyusunan proposal, seminar proposal,

penyusunan instrument penelitian dan permohonan izin

riset.

Meliputi pengumpulan data lapangan, analisis data dan

penyusunan data.

Meliputi penyusunan skripsi, perbaikan dan penggandaan

skripsi

Page 40: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

26

Tabel 3

Jadwal Penelitian

Kegiatan

TAHUN 2019-2020

Okt Nov Des Jan Feb Mart April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan

Judul x

Pembuatan

Proposal x x x

Perbaikan

Proposal dan

Seminar

Surat Izin Riset X

Pengumpulan

Data x x x x X X

Pengolahan

Data X

Pembuatan

Laporan

Bimbingan dan

Perbaikan

Agenda dan

Ujian Skripsi X X

Perbaikan dan

Penjilitan

Page 41: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

27

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Sekolah DasarNegeri 197/IV JambiTimur Kota Jambi

Tabel 4

Profil Sekolah Dasar Negeri 197/IV35

No IDENTITAS SEKOLAH

1. Nama Sekolah SD Negeri 197/IV

2. NIS -

3. NSS 101100403034

4. NSB 0071118303012003

5. Alamat Sekolah Jln. Prabu Siliwangi

6. Kecamatan Jambi Timur

7. Kabupaten/Kota Kota Jambi

8. Provinsi Jambi

9. Kode Pos 36147

10 Telepon & Faksimili -

11. Email -

12. Status Sekolah Negeri

13. Kegiatan Belajar Mengajar Pagi

14. Nama Yayasan -

15. Nomor Akte Pendiri -

16. Tahun Berdiri Sekolah 1981

17. Luas Tanah/Bangunan -

18. Status Tanah/ Kepemilikan Negara

19. Status Bangunan Pemerintah

20. Nomor Sertifikat Tanah -

21. Status Akreditas/Tahun B

35

Dokumentasi Tata Usaha SD 197/IV Jambi timur Kota Jambi, 2020

Page 42: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

28

B. Deskripsi Lokasi SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi

Sekolah Dasar Negeri 197/IV Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi

berada di Jln. Prabu Siliwangi Rt. 22, Tanjung Sari, Kecamatan Jambi Timur,

Kota Jambi Provinsi Jambi, dengan luas tanah 1,295 M, dengan memiliki ruang

kelas 7 (Tujuh), dan memiliki satu ruang perpustakaan

C. Keadaan Guru dan Staf

Tabel 536

Daftar Guru dan Staf di SD N 197/IV Jambi Kota Jambi

No. Nama Guru dan

Pegawai NIP JK

Status

Kepegawaian Jenis PTK

1. Muhammad

Syafei,S.Ag

19640606

198611 1 001 L IV/a

Kepala

sekolah/Guru

Kelas

2. D. Gultom, S.Pd 19580722

198203 2 003 L IV/a Guru Kelas

3. Demi Diana,

A.Ma.Pd

19621121

198406 2 001 P IV/a Guru Kelas

4. Mardiati,

A.Ma.Pd

19640905

198507 2 001 P IV/a Guru Kelas

5. Nurningsih,

A.Ma.Pd

19570803

198404 2 001 P IV/a

Guru

Pendais

6. Husnaini, A.Ma 19640905

198507 2 001 P IV/a Guru Kelas

7. Asmariyati, S.Pd 19621121

198406 2 001 P IV/a Guru Kelas

8. Anita W. nst,

S.Pd

19650723

199112 2 001 P IV/a Guru Kelas

36

Dokumentasi Tata Usaha SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi, 2020

Page 43: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

29

9. A.Mutamassiqin,

S.Pd

19640905

198507 2 001 L IV/a Guru Kelas

10. Ricki Efriansyah,

S.Pd L Guru Honor

11. Siti Lestari,

S.Pd.I P

Guru Honor

Kelas

12. Eny Wijaya,

S.Pd P

Guru Honor

Kelas

13. Rendy Rinaldo,

S.Pd L

Guru Honor

Kelas

14. Hanifah, SP P Guru Honor

Kelas

15. Santi Dwi.L, SE P Tata Usaha

Tabel 637

Daftar Guru Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru di SD 197/IV Jambi

Kota Jambi

No. Nama NIP JK Status

Kepegawaian Jenis PTK

1. Muhammad

Syafei,S.Ag

19640606

198611 1 001 L IV/a

Guru

Kelas

2. D. Gultom,

S.Pd

19580722

198203 2 003 L IV/a

Guru

Kelas

3. Demi Diana,

A.Ma.Pd

19621121

198406 2 001 P IV/a

Guru

Kelas

4. Mardiati,

A.Ma.Pd

19640905

198507 2 001 P IV/a

Guru

Kelas

5. Asmariyati,

S.Pd

19570803

198404 2 001 P IV/a

Guru

Kelas

37

Dokumentasi Tata Usaha SD 197/IV Jambi Timur Kota Jambi, 2020

Page 44: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

30

6. Husnaini,

A.Ma

19640905

198507 2 001 P IV/a

Guru

Kelas

Tabel 738

Jumlah Siswa di SD N 197/IV Jambi Kota Jambi

Tingkat

Pendidikan

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

Tingkat 1 28 21 49

Tingkat 2 23 18 41

Tingkat 3 19 25 44

Tingkat 4 16 27 43

Tingkat 5 28 24 52

Tingkat 6 29 40 69

Total 143 155 298

D. Visi dan Misi SD N 197/IV Jambi Kota Jambi

1. Visi

Mewujudkan siswa-siswi yang berprestasi, beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta cinta terhadap lingkungan.39

2. Misi

Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan terencana , motivasi

guru/siswa agar kreatif dan inovatif, manajemen sekolah berkelanjutan,

kerjasama yang harmonis, menumbuhkan nilai agama, mewujudkan sekolah

hijau, mewujudkan siswa/i yang disiplin, menumbuhkan hubungan antara

orang tua, siswa dan masyarakat.40

38

Dokumentasi Tata Usaha SD 197/IV Jambi Timur Kota Jambi, 2020 39

Dokumentasi SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi,2020 40

Dokumentasi SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi, 2020

Page 45: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

31

E. Pembagian Tugas Guru Penunjang SD N 197/IV Jambi Kota Jambi

1. Kepala Sekolah

Tugas dan kewajiban kepala sekolah adalah sebagai berikut:

a. Kepala sekolah berfungsi sebagai pendidik, manager, pengelolah,

administrator (pendorong, pengayom dan pembimbing).

b. Kepala sekolah mempunyai tugas menyusun rencana dan program

sekolah, pembinaan kesiswaan, pembelajaran dan ketenagaan;

administrasi sekolah serta membina dan melaksanakan

kerjasama/hubungan dengan masyarakat.41

2. Guru Kelas

Tugas dan keajiban guru kelas, adalah sebagai berikut:

a. Guru bertugas mengelolah pembelajaran.

b. Guru bertanggungjawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakantugas belajar mengajar secara efektif dan efisien.

c. Tugas dan tanggungjawab seorang guru meliputi:

1) Menyusun program RPE (Rencana Pekan Efektif)

2) Menyusun program tahunan

3) Menyusun program semester

4) Menyusun program semester (silabus)

5) Menyusun program RPP

6) Menyusun program remidi dan pengayaan

41

Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bndung: Remaja Rosdakarya,

2013), hlm. 34

Page 46: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

32

7) Menyusun program analisis ulangan harian42

d. Guru bertugas untuk menyusun program pembelajaran/pendidikan siswa

untuk mencapai target kurikulum yang sudah ditentukan, dengan cara

antara lain :

1) Ulangan harian

2) Ulangan tengah semester

3) Ulangan kenaikan

4) Ulangan akhir sekolah

5) Ujian akhir nasional43

3. Tata Usaha

Tugas dan kewajiban tata usaha adalah melakukan urusan persuratan,

keuangan, kepegawaian dan kerumahtanggaan sekolah.44

4. Komite Sekolah

Tugas dankewajiban komite sekolah adalah sebagai mitra kerja kepala

sekolah untuk mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan, rekomendasi mengenai kebijaksanaan dan program

pendidikan, RAPBS, dukungan finansian dan lain-lain yang terkait dengan

pendidikan.45

5. Perpustakaan

42

Ibid,hlm. 35 43

A. Fatimah Suhartina, Evaluasi Dampak Kebijakan Sertifikasi Pada Guru SD 209

Ternate Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulu Kumba, (Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Makassar), hlm 34 44

Ibid, hlm 35 45

Ibid, hlm 36

Page 47: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

33

Tugas dan kewajiban pengelola perpustakaan adalah mengelolah

perpustakaan, antara lain; perencanaan pengadaan buku, investarisasi buku,

membuat catalog, penyusunan buku, mengatur pinjaman buku dan

pemeliharaan buku.46

6. Penjaga Sekolah

Tugas dan kewajiban penjaga sekolah adalah menjaga kebersihan,

keamanan sekolah, sebagai kurir dan pembantu umum.47

46

Wiiyaka Netty Herawati, Evaluasi Program Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Sekolah

Menengah Pertama Negeri Di Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, (Skripsi: Program Studi

Administrasi Negara Universitas Tanjungpura Pontianak), hlm 39 47Ibid, hlm 40

Page 48: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

34

F. Struktur Organisasi SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi48

48

Dokumentasi SD N 197/IV Jambi Timur Kota Jambi

TU/OPS

Hanifah, SP

Mardiati, A.Ma.Pd

Bendahara

Demi Diana, A.Ma.,Pd

D. Gultom, S.Pd

Siti Lestari, S.Pd.I

Asmarianti, S.Pd

Demi Diana, A.Ma.Pd

Anita W.NST, S.Pd

Husnaini, A.Ma

Kepala Sekolah

Muhammad Syafei, S.Ag

Wakil Kepala Sekolah

Mardiati,A.Ma.,Pd

Nurningsih,A.Ma.Pd Hanifah,SP Ricki EfriansyahS.Pd

Eny Wijayanti, S.Pd

Penjaga Sekolah

Memet

Ahmad MutamassiqinS.Pd

Rendy Rinaldo,S.Pd

Santi Dwi. L, SE

Page 49: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

35

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Proses Kebijakan Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah

Dasar

Lembaga penyelenggara sertifikasi telah diatur oleh Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2005, Pasal 11 (ayat 2) yaitu: perguruan tinggi yang memiliki

program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh

pemerintah. Pelaksanaan sertifikasi diatur oleh penyelenggara, yaitu kerjasama

antara Dinas pendidikan nasional daerah atau Dapertemen Agama Provinsi

dengan Perguruan tinggi yang ditunjuk. Kemudian pendanaan sertifikasi

ditanggung oleh pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana Undang-

undang Nomor 14 Tahun 2005, Pasal 13 (ayat1) pemerintah dan pemerintah

daerahwajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik

dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan

pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan

masyarakat.

Untuk menjalani program sertifikasi guru di Dinas Pendidikan Kota

Jambi harus melewati beberapa tahapan atau prosedur pelayanan sertifikasi

sebagai berikut.

Berdasarkan wawancara bersama Bapak Dedi Armansyah selaku subbag

sertifikasi di Dinas Pendidikan Kota Jambi:

“ Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5

Tahun 2012, guru yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti

sertifikasi melalui: (1) Pemberian sertifikat pendidik secara langsung

(PSPL), (2) Portofolio (PF), (3) Pendidikan dan latihan profesi

Page 50: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

36

guru(PLPG), (4) Pendidikan profesi guru (PPG). Khusus sertifikasi guru

dalam jabatan melalui PPG diatur dalam buku panduan tersendiri.”49

Berikut penjelasan tentang langkah – langkah persyaratan untuk dapat

mengikuti sertifikasi guru Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan Kota Jambi :

1. Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung (Pola PSPL)

Sertifikasi guru pola PSPL didahului dengan verifikasi dokumen. Peserta

sertifikasi guru pola PSPL sebagai berikut:

a. Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan

tinggi terakreditasi dalam bidang pendidikan atau bidang studi yang relevan

denganmata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya dengan

golongan paling rendah IV/b.50

b. Guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari

perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang pendidikan atau bidang studi

yang relevan dengan tugas yang diampunya dengan golongan paling rendah

IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan

IV/b.51

c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang sudah memiliki

kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam

bidang pendidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas bimbingan

dan konseling dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi

angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b.

49

Wawancara bersama Bapak Dedi Armansyah selaku subbag sertifikasi di Dinas

Pendidikan Kota Jambi, pada tanggal 04 Juni 2020 50

Djoko Santoso Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Buku 2 Pelaksanaan Teknis Sertifikasi

Guru Di Rayon LPTK (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan 2012), hlm 5 51

Ibid, hlm 6

Page 51: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

37

d. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang

sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi

terakreditasi dalam bidang pendidikan atau bidang studi yang relevan

dengan tugas kepengawasan dengan golongan paling rendah IV/b atau yang

memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau52

e. Guru yang mempunyai golongan paling rendah IV/c, atau memenuhi angka

kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c (melalui in passing)

Wawancara bersama bapak Dedi Armansyah selaku subbag sertifikasi

Dinas Pendidikan Kota Jambi:

“Dengan menerapkan pola PSPL itu tidak efektif dikarenakan guru hanya

dinilai dengan menyerahkan dokumen-dokumen sebagai persyaratan

untuk menerima sertifikat pendidik, yang berupa : 1) foyocopy ijazah, 2)

surat tugas atau surat izin belajar, 3) surat keputusan pangkat/golongan

terakhir, dan 4) surat keputusan tugas mengajar”.53

Jadi, penerapan pola PSPL tersebut tidak berjalan secara optimal

dikarenakan guru – guru hanya menyerahkan dokumen-dokumen untuk

mendapatkan sertifikasi. Karena tujuan sertifikasi itu sendiri menuntut para

guru agar lebih profesional dalam mengajar. Sehingga pemerintah selalu

mengupayakan dalam perubahan-perubahan pola persyaratan penerimaan

sertifikasi guru sekolah Dasar karena dianggap kurang efektif.

2. Penilaian Portofolio (Pola PF)

Sertifikasi guru PF dilakukan melalui penilaian dan verifikasi terhadap

kumpulan berkas yang mencerminkan kompetensi guru, Komponen penilaian

portofolio mencakup:

52

Ibid, hlm 7 53

Wawancara bersama bapak Dedi Armansyah selaku subbag sertifikasi Dinas Pendidikan

Kota Jambi, pada tanggal 04 Juni 2020

Page 52: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

38

1. Kualifikasi akademik

2. Pendidikan dan pelatihan.

3. Pengalaman mengajar

4. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran

5. penilaian dari atasan dan pengawas

6. prestasi akademik

7. karya pengembangan profesi

8. keikut sertaan dalam formulir ilmiah

9. pengalaman organisasi dibidang kependidikan dan sosial dan,

10. penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.54

Peserta sertifikasi pola PF adalah guru dan guru yang diangkat dalam

jabatan pengawas satuan pendidikan yang telah memenuhi persyaratan

akademik dan administrasi serta memiliki prestasi dan kesiapan diri. Sementara

itu, bagi guru yang telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi

namun tidak memiliki kesiapan diri untuk mengikuti sertifikasi melalui pola

PF, dibolehkan mengikuti sertifikasi pola PLPG setelah lulus ujian kompetensi

awal (UKA).55

Wawancara bersama Bapak Dedi Armansyah selaku subbag sertifikasi

Dinas Pendidikan Kota Jambi:

“Dengan diterapkannya pola PF diharapkan lebih baik lagi dari pola

sebelumnya. Akan tetapi dalam pelaksanaanya masih kurang efektif

dikarenakan banyak kecurangan-kecurangan guru yang memalsukan dokumen-

dokumen agar bisa lulus dalam penerimaan sertifikasi. Dan adanya oknum-

oknum baik dari pemerintah maupun dari guru tertentu dalam menaikkan

54

Petunjuk Pelaksanaan Teknis Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2012, hlm 7 55

Ibid, hlm 8

Page 53: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

39

nama-nama tertentu untuk masuk kedalam kuota sertifikasi dengan imbalan

tertentu.”56

Jadi pola PF inimasih jauh dari harapan yang diinginkan, dimana

seharusnya pemerintah dan guru harus saling berkontribusi dalam

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Bukan hanya mementingkan

kepentingan pribadi atau kelompok sehingga kualitas guru menurun.

3. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

Pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) merupakan pola sertifikasi

dalam bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh Rayon PLTK untuk

memfasilitasi terpenuhnya standar kompetensi guru peserta sertifikasi. Beban

belajar PLPG sebanyak 90 jam pembelajaran selama 10 hari dan dilaksanakan

dalam bentuk perkuliahan dan workshop menggunakan pendekatan

pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).

Perkuliahan dilaksanakan untuk penguatan materi bidang studi , model-model

pembelajaran, dan karya ilmiah. Workshop dilaksanakan untuk

mengembangkan, mengemas perangkat pembelajran dan penulisan karya

ilmiah. Pada akhir PLPG dilaksanakan uji kompetensi.57

Peserta sertifikasi pola PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru

kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor, serta

guru yang diangkatdalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memilih:

(1) Sertifikasi pola PLPG, (2) pola PF yang berstatus tidak mencapai passing

grade penilaian portofolio atau tidak lulus verifikasi portofolio (TLVPF), dan

56

Wawancara bersama Bapak Dedi Armansyah selaku subbag sertifikasi Dinas Pendidikan

Kota Jambi, pada tanggal 04 Juni 2020 57

Ibid, hlm 8

Page 54: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

40

(3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi pesyaratan (TPM) yang lulus

UKA.58

Sertifikasi guru pola PSPL, PF, dan PLPG dilakukan oleh Rayon LPTK

penyelenggara terdiri atas LPTK induk dan LPTK Mitra, Bagi Rayon LPTK

yang ditugasi oleh KSG untuk mensertifikasi mata pelajaran khusus dapat

didukung oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi yang relevan

sengan mata pelajaran yang disertifikasi. Penyelenggara sertifikasi guru

dikoordinasikan oleh konsorsium sertifikasi guru (KSG). Secara umum, alur

pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan sebagai berikut:59

a. Guru berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan

IV/b atau guru yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c,

mengumpulkan dokumen untuk diverifikasi asesor Rayon LPTK sebagai

persyaratan untuk menerima sertifikat pendidik secara langsung.

Penyusunan dokumen mengacu pada pedoman penyusunan portofolio.

LPTK penyelenggara sertifikasi guru melakukan verifikasi dokumen.

Apabila hasil verifikasi dokumen, peserta dinyatakan memenuhi persyaratan

(MP) maka yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik. Sebaliknya,

apabila tidak memenuhi persyaratan (TPM), maka guru menjadi peserta

sertifikasi pola PLPG.60

b. Guru berkualifikasi S-1/D-IV; atau belum S-1/D-IV tetapi sudah berusia

minimal 50 tahun dan memiliki masa kerja minimal 20 tahun, atau sudah

58

Petunjuk Pelaksanaan Teknis Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2012, hlm 11 59

Ibid,hlm 12 60

Ibid, hlm 12

Page 55: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

41

mencapai golongan IV/a; dapat memilih pola PF atau PLPG sesuai dengan

kesiapannya melalui mekanisme pada SIM NUPTK

c. Bagi guru yang memilih pola PF, mengikuti prosedur sebagai berikut.

1) Portofolio yang telah disusun diserahkan kepada Rayon LPTK melalui

LPMP untuk dinilai oleh asesor.

2) Apabila hasil penelitian portofolio peserta sertifikasi guru dapat

mencapai passing grade, dilakukan verifikasi terhadap portofolio yang

disusun. Sebaliknya, jika hasil penelitian portofolio peserta sertifikasi

guru tidak mencapai passing grade, guru yang bersangkutan menjadi

peserta pola PLPG setelah lulus UKA.

3) Apabila skor hasil penilaian portofolio mencapai passing grade, namun

secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus

melengkapi kekurangan tersebut (melengkapi kekurangan atau

MA).Misalnya: Ijazah belum dilegalisir, pernyataan peserta pada

portofolio sudah di tandatangani tanpa dibubuhi materai, dan

sebagainya.61

Dari ketiga pola diatas ternyata tidak memberikan dampak yang lebih

baik terhadap proses persyaratan penerimaan sertifikasi guru sekolah dasar

yang bertujuan meningkatkan profesionalisme guru. Oleh karena, itu

pemerintah telah membuat langkah-langkah baru yang diharapkan lebih efektif

dan lebih berjalan sesuai keinginan dimana diharapkan kualitas dan kinerja

guru akan lebih baik dan lebih bagus lagi kedepannya. Berikut tahapan-tahapan

61

Ibid, hlm 13

Page 56: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

42

yang diterapkan saat ini dalam prosedur persyaratan penerimaan sertifikasi

guru sekolah dasar sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Dedi

Armansyah Subbag bidang Sertifikasi di Dinas Pendidikan Kota Jambi:

“Pemerintah selalu mengupayakan agar pendidikan kita saat ini lebih

baik lagi, yang dimana untuk mendapatkan sertifikasi yang dulunya

hanya dari jumlah kompetensi atau dari nilai kompetensi yang dimiliki

guru sudah bisa mendapat sertifikasi kalau untuk sekarang mendapatkan

sertifikasi harus melalui tiga proses, dimana proses yang pertama adalah

Tri Tes melalui online kemudian Diklat dimana peserta yang sudah lulus

tri tes mengikuti diklat, ada beberapa lembaga Universitas yang di tunjuk

menteri yaitu di Padang, Medan dan Bengkulu. Proses diklat 2 bulan

menimba ilmu di kampus yang sudah ditetapkan, kemudian magang

diluar wilayah asal kemudian masuk ke kampus lagi membuat laporan

yang sudah dipelajari dengan waktu 2 bulan, dan yang terakhir adalah

Post tes, hasil lulus atau tidak nya di umumkan melalui online”.62

Dengan adanya tahapan-tahapan baru yang diterapkan saat ini, dimana

kebijakan sertifikasi guru ini diharapkan adanya perubahan yang diinginkan

pada Sekolah Dasar (SD) Negeri197/IV Jambi Timur Kota Jambi yang sudah

disertifikasi dan memperoleh sertifikat pendidik diharapkan dapat memberikan

dampak positif pada peningkatan mutu akademis maupun non akademis. Yang

dimaksud adanya peningkatan perubahan berdampak positif seperti adanya

perubahan perilaku yang positif, bertambah disiplin, bertambah bertanggung

jawab, semakin profesional, perangkat pembelajaran semakin lengkap,

motivasi kerja meningkat, dapat semakin giat untuk mengembangkan diri

sesuai perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan sebaliknya kepada

guru yang belum mendapatkan penerimaam sertifikasi juga diharapkan dapat

meningkatkan kualitas kinerja guru dalam proses belajar mengajar.

62

wawancara bersama bapak Dedi Armansyah, Tanggal 04 Juni 2020

Page 57: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

43

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan

Kebijakan Sertifikasi Di Sekolah Dasar 197/IV Jambi Timur Kota

Jambi

Sebuah program dapat dikatakan berhasil maupun gagal dalam mencapai

tujuan dari program itu sendiri tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor,

salah satunya seperti faktor penghambat dan keberhasilan, dan masih banyak

lagi faktor-faktor lainnya yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kebijakan

sertifikasi terhadap kinerja guru.

1. Faktor penentu keberhasilan program sertifikasi

Faktor penentu dalam keberhasilan program dapat berasal dari kondisi

lingkungan dimana program itu dijalankan dan dari kondisi program itu

sendiri.Dalam hal ini, faktor penentu keberhasilan program sertifikasi

meliputi:63

a. Konsistensi pemerintah dalam menjalankan program sertifikasi

Sebagai suatu kebijakan yang bersentuhan dengan berbagai kelompok

masyarakat akan mendapat berbagai tantangan dan tuntutan. Paling tidak

tuntutan dan tantangan akan muncul dari 3 sumber. Sumber pertama adalah

dalam penentuan lembaga yang berhak melaksanakan uji sertifikasi. Berbagai

lembaga penyelenggaraan pendidikan tinggi, khususnya dari pihak lembaga

pendidikan tenaga pedidikan swasta akan menuntut untuk diberikan hak

menyelenggarakan dan melaksanakan uji sertifikasi. Demikian juga akan

muncul tuntutan dari berbagai LPTK negeri.Tuntutan ini akan mempengaruhi

63

Ibid, hlm. 47

Page 58: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

44

penentuan yang mendasarkan pada objektivitas kemampuan suatu perguruan

tinggi. Konsistensi pemerintah juga diperlukan untuk menghadapi tuntutan

yang sekaligus tantangan bagi pelaksana Undang-undang yang muncul dari

kalangan guru sendiri. Mereka yang sudah senior atau mereka para guru yang

masih jauh dari persyaratan akan menentang dan menuntut berbagai

kemudahan agar bisa memperoleh sertifikat profesi tersebut.64

b. Peraturan hukum yang tegas

Dalam pelaksanaan sertifikasi, akan muncul berbagai penyimpangan dari

aturan main yang sudah ada. Adanya penyimpangan ini tidak lepas dari adanya

upaya berbagai piha, khususnya guru untuk mendapatkan sertifikat profesi

dengan jalan pintas. Penyimpangan yang muncul dan harus diwaspadai adalah

pelaksanaa sertifikat yang tidak benar. Oleh karenanya, begitu ada gejala

penyimpangan, pemerintah harus segera mengambil tindakan tegas. Seperti

mencabut hak melaksanakan sertifikasi dari lembaga yang dimaksud, atau

menetapkan seseorang tidak boleh menjadi penguji sertifikasi, dan lain

sebagainya.65

c. Pelaksanaan aturan atau UU yang konsekuen

Tuntutan dan tentangan juga akan muncul dari berbagai daerah yang

secara geografis memiliki tingkat pendidikan yang relatif tertinggal.

Pemerintah harus konsekuen bahwa sertifikasi merupakan standar nasional

yang harus dipatuhi.

64

Fadila, Dian Fitri, Evaluasi Program Sertifikasi Guru di SMP N 1 Kuala Mandaro

Kabupaten Kubu Raya, (Skripsi: Program Studi Administrasi FISIPOL Universitas

Tangjungpura), hlm.41 65

Ibid, hlm. 42

Page 59: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

45

d. Sarana dan Prasarana yang memadai baik yang berupa anggaran maupun

lembaga penyelenggara

Tidak sedikit anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Dalam hal ini,

pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyediakan anggaran yang

memadai, baik untuk pelaksanaan sertifikasi maupun untuk pemberian

tunjangan dalam hal sarana dan prasarana.66

Adapun selain adanya faktor penentu keberhasilan kebijakan sertifikasi

terhadap kinerja guru, dibutuhkan juga faktor pendukung guru-guru dalam

mewujudkan kinerjanya yang profesional. Faktor yang dapat mendukung guru

dalam mewujudkan kinerjanya sebagai guru yang profesional ada dua faktor

yaitu internal dan eksternal:

1) Faktor Internal : Tingkat pendidikan guru, kepribadian dan dedikasi,

kemampuan mengajar, kedisiplinan.

a) Tingkat pendidikan guru

Dalam menjalankan profesinya sebagai guru yang profesional, seorang

guru harus memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, tidak hanya sampai

disekolah menengah saja, namun harus sampai sarjana. Sehingga dalam

mewujudkan kinerja yang profesional sebagai seorang guru dapat berjalan

dengan maksimal.seorang guru yang memiliki tingkat pendidikan yang

tinggi telah mendapatkan banyak pengetahuan yang luas dan bahkan

keterampilan sehingga besar kemungkinan seorang guru akan dapat

memberikan hasil yang maksimal dalam melaksanakan tugasnya.

66

Ibid, hlm. 42

Page 60: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

46

Wawancara bersama Muhammad Syafei selaku kepala sekolah SD

197/IV Jambi Timur Kota Jambi:

“ Berdasarkan data guru yang ada saat ini untuk tingkat pendidikan

Strata satu (S1) ada empat orang, dan selebihnya ada sekitar lima orang

guru yang tingkat pendidkannya Diploma dua (D2), dan mereka juga

yang sudah mendapakan sertifikasi, seharusnya dengan mendapatkan

sertifikasi yang dimana guru-guru tersebut sudah mengikuti pelatihan-

pelatihan untuk lebih meningkatkan tingkat profesional guru baik dalam

proses belajar mengajar di sekolah, namun dalam proses belajar mengajar

masih banyak guru yang kurang profesioanal. ”67

Berdasarkan wawancara tersebut bisa dilihat tingkat pendiikan guru

sangat penting dan jika tidak diimbangi dengan ilmu yang didapat selama

pelatihan maka hasilnya pun tidak akan optimal. Tingakat pendidkan guru

merupakan salah satu faktor penentu keberhasian dalam meningkatkan

kinerja guru yang lebih profesional.

b) Kepribadian dan dedikasi

Kepribadian adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam

mewujudkan kinerja yang profesional karena dalam kepribadian seorang guru

akan tercermin bagaimana dia akan mengajarkan siswa-siswanya, sehingga

kepribadian baik akan dijadikan sebagai panutan oleh anak murid dan bahkan

guru-gur yang lainnya. Kemudian dedikasi juga tidak dapat dipisahkan dari

kepribadian seorang guru, apabila guru tersebut telah memiliki kepridian yang

baik maka otomatis dia juga akan berdedikasi terhadap profesinya sebagai guru

dan dengan begitu guru-guru yang lainpun ikut termotivasi dalam menjalankan

67

Wawancara bersama Bapak Muhammad Syafei selaku kepala sekolah pada Tanggal 20

Juni 2020

Page 61: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

47

tugasnya sebagai seorang pendidik yang akan menciptakan generasi yang

berjiwa pancasila.

c) Kemampuan mengajar

Kemampuan mengajar sangat penting dalam mewujudkan kinerja yang

profesional karena bagaimana tidak, apabila seorang guru tidak dapat mengajar

dengan biak, bagaimana pelajaran yang akan disampaikan dapat diterima oleh

anak didiknya. Seorang guru juga harus dapat mengembangkan isi kurikulum

agar dpat berjalan dengan maksimal, jika dengan tanpa kemampuan mengajar

seorang guru bagaikan burung tanpa sayap yang ingin terbang tinggi namun

tidak bisa karena tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya. Oleh

karena itu kemapuan mengajar sangatlah penting.

d) Kedisiplinan

Sebagai seorang guru yang akan mengajarkan tentang kedisiplinan kepada

anak muridnya, seorang guru juga harus terlebih dahulu memilki sikap tersebut

karena sikap kedisiplinn tersebut tidak bisa dibuat-buat dengan sengaja namun

harus terlatih sejak lama, sehingga ketika mengajar guru tersebut telah

memiliki sikap tersebut. Kedisiplinan sangat penting karena kedisiplinan yang

baik ditunjukkan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya akan

memperlancar pekerjaan guru dan memberikan perubahan dalam kinerja guru

kearah yang lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

2) Faktor Eksternal: Sarana dan prasarana, Jaminan kesejahteraaan,

Kemampuan manajerial kepala sekolah, Hubungan dengan masyarakat.

a) Sarana dan prasarana

Page 62: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

48

Sarana dan prasarana juga merupakan faktor pendukung yang sangat

penting dalam mewujudkan kinerja yang profesional karena sarana dan

prasarana yang ada di sekolah akan dapat menunjang proses pembelajaran

menjadi lebih efektif dengan sarana dan prasarana yang baik dan memadai.

Wawancara bersama Bapak Syafei selaku kepala sekolah :

“Untuk saat ini sarana prasarana di sekolah masih kurang memadai

seperti masih kurangnya buku dalam belajar, masih kurang paham nya

guru dalam mengoperasikan teknologi seperti menggunakan

komputer.”68

Dengan masih kurangnya sarana dan prasana di SD 197/IV Jambi Timur

Kota Jambi, sekolah mengaharapkan adanya kontribusi dari pemerintah

sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal.

b) Jaminan kesejahteraan

Jaminan kesejahteraan kepada guru akan membuat guru tetap semangat

dalam mencapai tujuannya yaitu memiliki kinerja yang profesional karena

dengan kinerja profsionalnya tersebut akan memberikannya jaminana

kesejahteraan seperti sertifikasi guru yang diberikan kepada guru-guru yang

telah profesional dalam bidang pendidikan, sehingga guru bersama-sama

memiliki motivasi untuk terus meningkatkan mutu dan kinerjanya dalam

mengajar.

c) Kemampuan Manajerial kepala sekolah

Guru dan kepala sekolah memiliki keterkaitan yang tidak dapat

terpisahkan karena mereka berada pada satu organisasi yaitu sekolah temoat

68

Wawancara besama Bapak Muhammad Syafei selaku kepala sekolah pada Tanggal 20

Juni 2020

Page 63: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

49

mereka melaksanakan tugasnya. Dimana kepala sekolah yang memilki

manajemen yang baik dalam pengawasaan terhadap guru-guru yang ada dalam

sekolah tersebut akan membuat kinerja guur menjadi tetap teratur tidak naik

turun sehingga hasil yang diinginkan dapat dicapai denga maksimal.

d) Hubungan dengan masyarakat

Masyarakat sebagai relasi dalam menciptakan pendidikan yang baik

memilki peran yang penting juga dalam membantu guru meningkatkan

kinerjanya yang profesional karena dimana masyarakatlah yang menyebabkan

pendidikan itu ada disana, karena masyarakat sangat membutuhkannya dalam

memenuhi kebutuhan pendidikan sehingga hubungan yang baik dengan

masyarakat sangat diperlukan, sehingga guru akan mendapatkan kepercayaan

dari masyarakat bahwa dia telah memiliki kinerja profesional yang patut

diberikan kepercayaan dalam mendidik anak-anak mereka.

2. Faktor Penghambat Guru-Guru Dalam Mewujudkan Kinerjanya Yang

Profesional

Faktor penghambat guru dalam mewujudkan kinerjanya ada 2 yaitu faktor

internal dan eksternal.

a. Faktor Internal yaitu berasal dari guru itu sendiri seperti kurangnya rasa

motivasi dalam mengajar sehingga kinerja yang dihasilkanpun mnejadi

kurang, motivasi yang tidak ada menyebabkan guru menjadi kurang

bersemangat dalam mengajar sehingga kurang efektif dalam proses

mengajar.

Page 64: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

50

b. Faktor Eksternal yaitu berasal dari orang tua siswa atau lingkungan

masyarakat, yang artinya dukungan dari masyarakatakan dapat membantu

guru dalam mewujudkan kinerja yang profesional, seperti pada faktor

keberhasilan dan pendukung diatas. Apabila faktor pendukung tersebut tidak

dapat berjalan dengan baik maka itulah yang akan menjadi faktor

penghambat. Begitupun dengan pengawasan dari kepala sekolah yang tidak

maksimal menyebabkan guru lalai dalam menjalankan tugasnya.

Dari penjelasan faktor-faktor diatas baik keberhasilan maupun

penghambat sangat berpengaruh besar terhadap kinerja guru yang dimana

hasilnya guru dituntut lebih profesional lagi dalam mengajar dikarenakan

pemerintah sudah memberikan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok guru agar

guru bersemangat dan profesionalnya meningkat. Namun untuk saat ini guru

masih banyak yang kurang profesional seperti, kurang disiplin datang tepat

waktu kesekolah. Masih kurangnya guru yang kreatif, inovatif dalam proses

belajar mengajar.

C. Dampak Kebijakan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Di Sekolah

Dasar 197/IV Jambi Timur Kota Jambi Dalam Usaha Meningkatkan

Profesionalisme Guru

Sertifikasi guru memiliki dampak Positif dan Negatif, diantaranya

sebagai berikut :

1. Dampak Positif Sertifikasi Bagi Guru

Sertifikasi guru memiliki dampak yang besar bagi guru dan sekolah,

antara lain :

Page 65: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

51

a. Motivasi Guru Mengajar Meningkat

Sertifikasi guru secara tidak langsug membuat guru semakin meningkat

kinerjanya dan semakin bersungguh-sungguh dalam mengajar. Hal sejalan

dengan pendapat Bapak Muhammad Syafei, S.Ag

“Banyak sekali manfaatnya, diantaranya yaitu penghasilan

meningkatprofesionalisme juga meningkat karena termotivasi, guru-

guru yang dulu bekerja sampingan, karena sudah mendapat tunjangan

sertifikasi akhirnya dilepas dan fokus belajar mengajar.”69

b. Model mengajar guru lebih variatif

c. Model mengajar guru lebih kreatif

Pembelajaran kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan

mengimajinasikan, melakukan inovasi dan melakukan hal-hal yang artistic

lainnya. Dikarakterkan dengan adanya keaslian dan hal yang baru, dibentuk

melalui suatu proses yang baru. Memiliki kemampuan untuk menciptakan,

dirancang untuk mesimulasikan imajinasi. Kreatif memiliki makna bahwa

pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta

didik.

Kreatifitas adalah sebagai kemampuan (berdasarkan data dan informasi

yang tersedia) untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan

banyak kemungkinanan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan

pada segi kuantitas, ketergantungan dan keragaman jawaban dan

menerapkannya dalam pemecahan masalah.

Pembelajaran ini merupakan proses yang mengharuskan guru untuk

dapat memotivasi dan memunculkan kreatifitas peserta didik selama proses

69

Wawancara dengan Bapak Muhammad Syafei, Pada Tanggal 20 Juni 2020

Page 66: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

52

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan beberapa metode dan strategi

yang variatif misalnya kerja kelompok, pemecahan problem dan sebagainya,

kriton membedakan ciri kepribadian kreatif ke dalam dua gaya

berfikir:Adaptor dan Inovator, kedua gaya tersebut merupakan pendekaatan

dalam menghadapi perubahan. Adaptor mencoba membaut sesuatu lebih baik,

menggunakannya, ada yang menggunakan metode, nilai, kebijakan, dan

prosedur. Mereka percaya pada standar dan konsesus yang diterima sebagai

petunjuk dalam pengembangan dan menerapkan ide-ide baru.

Inovator ialah suka merekontruksi masalah, berpikir mencertmati

pandangan pertama, yang mengartikan kreatifitas sebagai kemampuan, maka

yang di maksud kemampuan disini adalah kemampuan menggunakan gagasan-

gagasan atau ide-ide yang dilandasi oleh fakta dan informsi yang akurat dalam

memecahkan atau mengatasi suatu masalah, dengan demikian kreatifitas dalam

pengertian kemampuan hanya cukup dimensi kognitif.70

d. Kemampuan dan kompetensi guru menjadi lebih baik

Melihat pentingnya posisi guru dalam dunia pendidikan maka

sumberdaya manusia (SDM) yang unggul adalah hal mutlak dalam proses

pembelajaran. Seorang guru harus memenuhi standar pendidik yang dapat

dicapai dengan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat

pendidik. Hal ini tak bisa ditawar karena sudah diamanatkan dalam pasal 8

undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang

memberikan pengakuan bahwa guru adalah tenaga profesional, dan kepadanya

70

Hamzah B. Uno, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (PT Bumi Akasara, Jakarta,

2017)

Page 67: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

53

diberi sumber penghasilan (Tunjangan sertifikasi guru) atas keahlian,

kemahiran, atau kecakapan yang telah memenuhi standar mutu pendidikan.71

Hasil wawancara dengan Bapak D. Gultom, S.Pd menjelaskan bahwa:

”Dengan Tunjangan sertifkasi yang telah kami terima dari pemerintah,

maka sudah barang tentu kemampuan dan kompetensi mengajar kami

harus semakin ditingkatkan sesuai persyaratan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah. Berbagai cara senantiasa kami lakukan untuk meningkatkan

kemampuasn dan kompetensi tersebut, dan ini menjadi dorongan

kesadaran dalam diri atas apa yang telah diberikan (kesejahteraan)

kepada kami.”72

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa sebagai tenaga

profesional, tentu saja ada konsekuensinya atau standar kelayakan yang harus

ditempuh seorang guru (Pasal 8 UU No 14 tahun 2005)73

. Salah satunya

seorang guru wajib memiliki kompetensi dan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik.

Wawancara dengan Ibu Demi Diana, A.Ma.Pd

“Sertifikasi guru harusnya menjadikan guru-guru apat memfokuskan diri

dalam bidang profesinya sebagai guru. Tidak ada alasan lain bagi guru-

guru untuk tidak bekerja secara profesional apabila penghasilanya sudah

ditingkatkan. Saya pun demikian, saya harus memivu diri saya melalui

berbagai pelatihan yang mendukung peningkatan kompetensi saya selaku

guru”.74

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa guru yang

profesional adalah guru yang benar-benar ahli dalam bidangnya dan mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik sekaligus memiliki kompetensi dan

komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Wawancara dengan Ibu Mardiati, A.Ma.Pd

71

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 72

Wawancara dengan Bapak D. Gultom, Tanggal 05 Juli 2020 73

Pasal 8 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 74

Wawancara Dengan Ibu Demi Diana, Tanggal 10 Maret 2020

Page 68: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

54

“Setelah saya tersertifikasi saya merasakan bahwa kemampuan

kompetensi profesional saya, seperti penguasaan materi dan metode

pembelajaran suadah saya kuasai dalam proses belajar mengajar. Ini

menjadi penting sehingga siswa tidak bosan pada saat saya mengajar”.75

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa berdasarkan standar

nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa

yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

dalam standar nasional pendidikan.76

Wawancara dengan Ibu Husnaini, A.Ma :

“Sudah pasti harus meningkat, pada akhir PLPG kan dilakukan uji

kompetensi dengan mengacu pada rambu-rambu. Uji kompetensi

meliputi uji tulis dan uji kinerja (ujian praktik.Sudah seharusnya guru

yang dinyatakan lulus uji kompetensi secara profesioal memiliki

kompetensi mengajar yang sudah sesuai dengan tuntutan yang

dipersyaratkan. Tinggal bagaimana guru tersebut menyadari tugas dan

tanggungjawabnya di sekolah apalagi mereka mendapatkan tambahan

penghasilan sebesar 1 kali gaji perbulan”.77

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa sebagai seorang guru

apabila akan mengajukan sertifikasi harus melalui pelaksanaan pendidikan dan

latihan profesi guru (PLPG) yang didasarkan pada indikator esensial uji

kompetensi guru sesuai tuntutan minimal sebagai agen pembelajaran. Guru

profesional harus memahami standar kompetensi guru yang menjadi dasar

sertifikasi guru.

Hasil wawancara dengan ibu Asmarianti, S.Pd

75

Wawancara dengan Ibu Mardiati, Pada Tanggal 05 Juli 2020 76

UU No 14 tahun 2005 Pasal 28 Tentang Guru dan Dosen 77

Wawancara dengan Ibu Husnaini, Pada Tanggal 10 Maret 2020

Page 69: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

55

“Guru sertifikasi harus benar-benar meningkatkan kualitas

pembelajarannya. selama ini pemanfaatan teknologi dalam

pengembangan pemeblajaran masih banyak yang kurang paham

mengoperasikan teknologi seperti pengoperasian komputer, serta seorang

guru kadang menyuruh guru lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah tersertifikasi ini jangan terjadi lagi”78

Dari wawancara lanjutan, diketahui juga bahwa masih ada guru

sertifikasi yang kurang memahami standar kompetensi guru. Guru sertifikasi

hanya memahami kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian,

sedangkan kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru sertifikasi

kurang memahami.

Dari hasil wawancara dengan informan penelitian, dapat disimpulkan

bahwa adanya sertifikasi guru membawa dampak pada peningkatan

kemampuan dan kompetensi guru menjadi lebih baik. Mereka yang telah

dinyatakan lulus sertifikasi telah melalui uji kompetansi dasar guru.

e. Adanya perlindungan Profesi guru

Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005. tentang “guru dan

dosendisebutkan bahwa, “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik , mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.79

Undang-undang ini secara jelas dan tegas menyebutkan guru adalah

pendidik profesional. Kata profesional menunjukkan bahwa untuk menjadi

guru perlu memiliki kriteria tertentu. Seseorang ditetapkan menjadi guru

78

Wawancara dengan Ibu Asmarianti, Tanggal 05 Juli 2020 79

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Page 70: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

56

profesional setelah yang bersagkutan memiliki kualifikasi keahlian yang

dipersyaratkan. Seseorang dipandang telah memenuhi keahlian sebagai guru

setelah yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidikmelalui program

sertifikasi guru. Sebelum adanya sertifikasi guru hampir setiap orang dapat

menjadi guru. Dengan adanya sertifikasi guru ini berarti program sertifikasi

guru telah memberikan perlindungan bagi profesi guru.80

f. Meningkatkan Administrasi Pendidikan

Sertifikasi guru melalui penilaian portofolio dapat meningkatkan kijerja

guru dalam melaksanakan administrasi pendidikan. Seperti yang diungkapkan

oleh guru kelas Demi Diana, A.Ma.PdSD 197/IV jambi timur.

“Dalam menyusun portofolio, guru diwajibkan menyertakan dokumen-

dokumen administrasi pendidikan seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan administrasi pendidikan lainnya. Sebelum

adanya sertifikasi guru, sebagian besar guru enggan melaksanakan

administrasi pendidikan. Alasanya mereka tidak merasakan dan

memperoleh manfaatnya dari pelaksanaan administrasi pendidikan

tersebut”.81

g. Meningkatkan kesejahteraan dan martabat guru

Sertifikasi guru menjadi solusi bagi permasalahan pendidikan khususnya

guru, karena sebelum adanya sertifikasi gaji guru pas-pasan dan setelah adanya

sertifikasi guru kesejahteraan guru menjadi meningkat, seperti yang

dikemukakan oleh informan yaitu Bapak Muhammad Syafei, S.Ag

“Manfaat lain sertifikasi yaitu penghasilan menjadi meningkat sehingga

kesejahteraan guru meningkat. Dapat dikatakan sebelum mendapat

tunjangan sertifikasi gaji guru pas-pasan, dan mulai adanya sertifikasi

guru kini guru-guru yang telah lolos mampu untuk menabung untuk

keperluan, seperti membeli laptop, kuliah S2, dll”.82

80

Ibid 81

Wawancara dengan Ibu Demi Diana, Tanggal 10 Maret 2020 82

Wawancara Dengan Bapak Muhammad Syafei, Tanggal 20 Juni 2020

Page 71: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

57

h. Guru lebih profesional dan disiplin

Sertifikasi guru merupakan suatu langkah yang tepat untuk meningkatkan

profesionalisme dan kedisiplinan guru. Para guru sertifikasi disamping sudah

memperoleh beragam pelatihan selama program sertifikasi yang diikutinya

juga mendapat tambahan tunjangan profesi yang diharapkan dapat

membuatnya lebih disiplin dalam mengajar.83

Hasil wawancara dengan Bapak D. Gultom, S.Pd

“Dengan adanya kebijakan program sertifikasi guru, saya semakin lebih

giat mengajar, membuat perangkat dan analisis mengajar menjadi lebih

lengkap, lebih disiplin dalam mengajar, lebih giat menambah

pengetahuan, mengajar 24 jam pelajaran seminggu”.84

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa dengan adanya

kebijakan program sertifikasi guru, maka muncul kesadaran guru untuk

meningkatkan dan mengembangkan diri menuju guru yang profesional.

Meningkatkan kesejahteraan guru merupakan dampak dari sertifikasi guru dan

bukanlah merupakan tujuan yang utama dari sertifikasi guru, tetapi ini

diharapkan menjadi motivasi bagi guru.

Hasil wawancara dengan Ibu Mardiati, A.Ma.Pd

“Program sertifikasi guru ini menjadi acuan utama dalam kerangka

memotivasi kedisiplinan guru di sekolah disamping bertujuan untuk

meningkatkan kompetensi guru agar lebih profesional. Saya harus

memompa kegigihan saya, karena saya harus mengajar 24 jam

perminggu karena menjadi persyaratan bagi guru penerima tunjangan

sertifikasi”85

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan undang-

undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 pasal 35 ayat (1), disebutkan

83

Martinis Yamin, Standarisasi Kinerja Guru, (Jakarta: Gaung Persada, 2010), hlm. 84

Wawancara dengan Bapak D. Gultom,Tanggal 05 Juli 2020 85

Wawancara dengan Ibu Mardiati, Tanggal 05 Juli 2020

Page 72: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

58

ada 5 tugas guru yakni, merencanakan, melaksanakan (mengajar), menilai,

membimbing, dan tugas tambahan lainnya. Sedangkan pada ayat (2) juga

disebutkan bahwa beban kerja tersebut adalah 24 minimal dan maksimal 40

jam tatap muka.86

Hasil wawancara dengan Ibu Demi Dian, A.Ma.Pd

“Disamping 24 jam perminggu, kedisiplinan guru sertifikasi (termasuk

saya) dalam mempersiapkan seluruh perangkat pembelajaran sebelum

kegiatan belajar mengajar berlangsung, seperti silabus pembelajaran,

RPP, program tahunan, hingga program semester”.87

Hal senada dikemukakan dengan Ibu Husnaini, A.Ma

“Motivasi kedisiplinan guru sertifikasi diperlukan dalam menjaga

ketepatan waktu masuk kelas dan memulai pelajaran sesuai prosedur dan

roster pelajaran yang ditetapkan. Pelaksanaan PBM disini dilakukan

secara baik yang mencakup kagiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

penutup”.88

Dari hasil wawancara diatas, diketahui bahwa penyediaan perangkat

pembelajaran ini wajib bagi guru sertifikasi, baik PNS maupun GBPNS.

Karena sebagai guru profesional tidak ada beda bagi keduanya. Hanya saja

untuk guru GBPNS yang belum sertifikasi akan diberikan sedikit kelonggaran

waktu penyediaanya, namun bukan berarti GBPNS non sertifikasi boleh tidak

memiliki perangkat.

Dari keterangan yang penulis dapatkan dapat disimpulkan bahwa

pemberian tunjangan profesi kepada guru dapat diartikan sebagi bentuk

penambahan pendapatan yang dimiliki guru yang sudah diatur dalam kebijakan

yang dibuat oleh pemerintah. Dengan adanya suatu kebijakan mengenai

86

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 87

Wawancara dengan Ibu Demi Diana, tanggal 10 Maret 2020 88

Wawancara dengan Ibu Husnaini, tanggal 10 Maret 2020

Page 73: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

59

penerimaan tunjangan profesi maka guru dapat lebih meningkatkan kompetensi

dan tugas utama menjadi seorang guru. Dalam undang-undang republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan Dosen, serta peraturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang

menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional. Sebagai tenaga pendidik

yang berprofesional guru dipersyaratkan memepunyai kualifikasi akademik S1.

Tunjangan profesi ini dapat menjadi bukti pengakuan atas kompetensi guru

atau calon guru yang memenuhi standar untuk melakukan pekerjaan profesi

pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu.

2. Dampak Negatif

Pada awalnya salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk

mengatasi permasalahan rendahnya kualitas guru ini adalah dengan

mengadakan sertifikasi berbasis portofolio. Dengan adanya sertifikasi

pemerintah berharap kinerja guru akan meningkat dan pada gilirannya mutu

pendidikan nasional akan meningkat pula. Namun sertifikasi yang berbasis

portofolio tersebut menjadi keprihatinan benyak pigak. Hal ini dikarenakan

pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tidak lebih dari

penilaian terhadap tumpukan kertas.89

Kelayakan profesi guru dinilai

berdasarkan tumpukan kertas yang mampu dikumpulkan. Padahal untuk

membuat tumpukan kertas dizaman sekarang sangatlah muda. Tidak

mengherankan jika kemudian ada beberapa kepala sekolah yang menyeting

berkas portofolio guru disekolahnya tidak mencapai batas angka kelulusan.

89

Dian Fitri Fadila, Evaluasi Program Sertifikasi Guru di SMP Negeri 1 Kuala Mandor

Kabupaten Kubu Raya, (Skripsi: Program Studi Administrasi FISIPOL, Universitas Tanjungpura),

hlm. 33

Page 74: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

60

Mereka berharap guru-gurutersebut dapat mengikuti diklat sertifikasi. Dengan

mengikut diklat sertifikasi, maka banyak ilmu baru yang akan didapat secara

Cuma-Cuma. Dan pada gilirannya, ilmu yang mereka dapatkan di diklat

sertifikasi akan diterapkan di sekolah atau dikelas. Fenomena ini menerangkan

bahwa sertifikasi berbasis portofolio menyebabkan merosotnya kompetensi

guru.90

Fakta dilapangan sangat jelas bahwa untuk memperoleh sertifikasi guru,

hanya dengan menyerahkan portofolio. Padahal jika jika dilihat dari aspek

evaluasi, uji portofolio tidak menggambarkan kompetensi atau kemampuan

para guru sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 yang

menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pandagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

91Pelaksanaan program sertifikasi tujuan dasarnya adalah untuk meningkatkan

mutu pendidikan. Karena dengan meningkatnya kualitas pendidikan, maka

akan dapat pula mendongkrak kualitas pendidikan bangsa Indonesia saat ini.

Proses sertifikasi guru sering memiliki problematika yang berasal dari para

peserta sertifikasi sendiri bermunculan, karena para guru saling berlomba

melengkapi persyaratan sertifikasi dengan cara yan tidak benar. Terlebih syarat

sertifikasi hanya menyusun portofolio dan didalamnya berisi berbagai

dokumen mengenai kompetensi guru dalam berbagai bidang.92

90

Ibid, hlm. 34 91

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005Pasal 8 Tentang Guru dan Dosen 92

Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, (Jakarta: Gaung

Persada, 2013), hlm. 102

Page 75: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

61

Jika dalam standar Nasional pendidikan menyebutkan bahwa guru harus

mengembangkan kepribadiannya ke arah profesionalisme, Maka sertifikasi

berbasis portofolio dipandang dapat menghambat proses pengembangan

tersebut. Karena seperti yang dipaparkan di atas, bahwa sertifikasi selain untuk

meningkatkan kualitas guru dan pendidikan di Indonesia juga untuk

meningkatkan kesejahteraan guru itu sendiri. Dengan memberikan tunjangan

satu kali gaji pokok. Kalau proses sertifikasi dhanya dinilai dengan berkas

portofolio maka guru pun akan dengan instant melengkapinya.

Pengembangan diri yang meliputi standar profesi dan standar mental,

moral, sosial, spiritual, intelektual, fisik dan psikis membutukan proses yang

panjang, tidak bisa secara instant. Apalagi hanya dibuktikan dengan sertifikat

kegiatan-kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan kependidikan jekas tidak bisa

dijadikan standar pengembangan diri seorang guru. Pada akhirnya para guru

enggan berusaha mengembangkan dirinya sebagaimana yang dituntut dalam

undang-undang Guru dan Dosen serta standar pendidikan nasional.93

Tenyata implementasi sertifikasi guru dalam bentuk penilaian portofolio

ini kemudian menimbulkan polemik baru. Banyak para pengamat pendidikan

yang menyangsikan keefektifan pelaksanaan sertifikasi dalam rangka

meningkatkan kinerja guru. Bahkan ada yang berhipotesis bahwa sertifikasi

dalam bentuk penilaian portofolio tidak akan berdampak sama sekali terhadap

peningkatan kinerja guru, apalagi dikaitakan dengan peningkatan mutu

93

Martinis Yamin, Sertifikas Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Gaung Persada,

2006), hlm. 98

Page 76: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

62

pendidikan nasional.94

Semua guru berlomba ikut seminar dan lokakarya agar

mendapat sertifikat, legalisasi ijazah dengan cara scan, lengkap dengan tanda

tangan kepala sekolah dan cap sekolah. Salah satu penyebab penyimpangan

tersebut adalah lemahnya pengarsipan data sehingga pada saat dokumen

tertentu dibutuhkan, para guru kerepotan karena tidak terbiasa mengarsipkan.

Hal seperti ini bisa saja lulus dalam proses sertifikasi. Sebab tidak dapat

dipungkiri bahwasanya asesor sebagai orang yang menilai portofolio

melakukan kesalahan dan tidak cermat dalam melakukan penilaian.95

Selanjutnya diharapkan bagaimana menyelenggarakan program

sertifikasi guru agar lebih berbasis di kelas. Selama ini mereka yang mengikuti

PLPG kelihatannya tidak dirancang untuk mengamati kompetensinya mengajar

dikelas. Proses sertifikasi guru berjalan terpisah dengan peningkatan mutu

proses belajar-mengajar di kelas. Seperti yang di ungkapkan oleh guru SD

197/IV Kota Jambi,Ibu Mardiati, A.Ma.Pd

“Karena pada saat sertifikasi, guru benar-benar mempersiapkan diri agar

lolos, misalnya dengan membuat RPP disertai media pembelajaran. Akan

tetapi pada kenyataannya jarang sekali guru yang ketika melaksanakan

proses pembelajaran mereka benar-benar mempersiapkan RPP

sedemikian rupa. Akibatnya, penyelenggaraan program serttifikasi guru

tersebut tidak berdampak pada peningkatan mutu secara keseluruhan”. 96

Dalam melaksanakan suatu program, tidak selamanya bisa berjalan

dengan baik dan maksimal.Seringkali terdapat kendala yang dihadapi dalam

mengupayakan pelaksanaan program yang telah ditentukan. Berikut penulis

94

Ibid, hlm. 99 95

Ibid, hlm. 100 96

Wawancara Dengan Ibu Mardiati, Tanggal 05 Juli 2020

Page 77: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

63

jelaskan beberapa faktor atau dampak negatif dengan pemberian sertifikasi

pada guru, diantaranya :

1. Guru yang belum sertifikasi jam mengajar berkurang

2. Kecemburuan Sosial dikalangan masyarakat

3. Merosotnya Kompetensi Profesi

4. Miskin keterampilan dan kreatifitas

Guru bukanlah bagian dari sistem kurikulum, akan tetapi keberhasilan

kurikulum akan bergantung pada kemampuan, kemauan dan sikap profesional

tenaga guru. Jika dikaitkan persyaratan profesional seorang guru yang sesuai

dengan Standar Nasional Pendidikanyaitu, mampu merencanakan,

mengembangkan, melaksanakan, dan menilai proses pelajaran secara relevan

dan efektif maka seorang guru yang profesional akan mudah lolos sertifikasi

brbasis portofolio tanpa harus memanipulasi berkasnya. Karena sebelumnya ia

telah giat mengembangkan diri nya demi anak didiknya. Namun yang menjadi

persoalan adalah mereka, para guru yang melakukan kecurangan dalam

sertifikasi.97

Guru yang lolos sertifikasi dengan cara memanipulasi berkas portofolio,

akan tetap mengajar dengan seadanya. Guru yang terampil dan kreatif akan

mampu menguasai dan membawa situasi pembelajaran dengan bekal

keterampilandan ide-ide kreatifnya. Sehingga peserta didikpun lebih

mengikuti pembelajara, tidak jenuh dan berpikir bahwa guru tersebut adalah

orang yang handal dan mempunyai banyak pengalaman. Berbeda hal nya

97

A.Fatimah Suhartina, Evaluasi Dampak Kebijakan Sertifikasi Pada Guru SD 209

Ternate Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba, (Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Makassar), hlm. 45

Page 78: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

64

dengan guru yang tidak kreatif mereka miskin keterempilan dan kreatifitas

sehingga apa yang disampaikan sarasa kaku tanpa pengembangan konsep

pembahasan, penyajian pembelajaran hanya sebatas penyampaian secara

tekstual. 98

Dari hasil evaluasi di lapangan menunjukkan suara-suara tidak puas atas

kinerja guru setelah disertifikasi. Para guru yang sudah dinyatakan lulus

sertifikasi tidak menunjukkan kualifikasi mengajar yang lebih baik

dibandingkan dengan mereka yang belum lulus. Bahkan dalam kadar tertentu

para guru yang belum lulus menunjukkan kinerja yang baik karena mempunyai

harapan agar lulus sertifikasi. Mereka yang sudah lulus justru merasa sudah

aman karena semua cita-cintanya sudah kesampaian. Yang memprihatikan

terjadinya kesenjangan atau disharmoni antara guru-guru yang sudah lulus

sertifikasi dengan mereka yang belum lulus. Banyak guru senior di sekolah

dasar yang hanya berbekal ijazah sekolah pendidikan guru (SPG) yang sudah

bertahun-tahun mengajar tetapi tidak juga lulus sertifikasi. Sementara guru

baru bergelar sarjana (S1) yang baru beberapa tahun mengajar sudah

dinyatakan lulus dan memperoleh tunjangan sertifikasi.

Setelah proses sertifikasi bergulir tidak adanya alat evaluasi atau

mekanisme yang jelas yang mampu memetakan kinerja guru sebelum dan

setelah sertifikasi. Yang ada hanya ancaman kalau kelak ada evaluasi untuk

mencabut tunjangan sertifikasi kalau tidak memperbaiki kinerja dalam

98

Ibid, hlm. 46

Page 79: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

65

pengajaran. Sepertinya proses sertifikasi kurang mampu membangun etos kerja

guru tetapi justru membuat para guru haus tunjangan.

Bagaimanapun juga proses sertifikasi sudah berlangsung, yang kita

harapkan pemerintah mau mengevaluasi yang secara mendasar, terutama aspek

kinerja dan kontribusinya pada peningkatan kualitas pendidikan tidak sekedar

perbaikan kesejahteraan guru belaka. Para guru harus mempunyai

tanggungjawab moral bahwa tunjangan yang mereka terima adalah uang rakyat

yang harus memaksanya memperbaiki kualitas pengajaran dan kualitas

pendidikan. Bila sertifikasi sekedar diterjemahkan sebagai cara meningkatkan

tunjangan guru, apalagi sampai merusak mental guru hanya mengejar uang

belaka sudah saatnya pemberian tunjangan sertifikasi dikaji kembali. Tujuan

program itu lebih pada memperbaiki kinerja guru yang ujung-ujungnya adalah

perbaikan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Jika hanya guru yang

mendapat manfaat sementara peserta didik terabaikan tentu amatlah

mengecewakan.

Page 80: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penyajian data penelitian, maka secara umum dapat

disimpulkan bahwa kebijakan sertifikasi pada guru SD 197/IV Kota Jambi

telah memberikan dampak yang sejalan dengan tujuan sertifikasi guru yaitu

menciptakan guru yang profesional.

1. Proses kebijakan sertifikasi guru terhadapap kinerja guru sekolah dasar:

Pemberian sertifikat pendidikan secara langsung (Pola PSPL), Penilaian

Portofolio (Pola PF), pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG),

pendidikan profesi guru (PPG).

2. Faktor Keberhasilan dan penghambat. Untuk faktor keberhasilan

program sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri 197/IV Jambi Timur Kota

Jambi, sudah cukup memadai dan mendukung keberhasilan, dimana

kepala sekolah dan tenaga administrasi yang membantu guru sertifikasi

dalam meningkatkan kinerja guru sertifikasi dalam meningkatkan kinerja

guru sertifikasi untuk mencapai tujuan pendidikan serta meningkatkan

kinerjanya dalam proses pembelajaran, pengetahuan akademik yang

dimiliki guru setelah sertifikasi juga berperan penting untuk

meningkatkan kualitas kinerjanya dalam proses pembelajaran, begitupun

halnya dengan sarana dan prasarana juga mendukung dalam

meningkatkan kualtas kinerja guru sertifikasi.

Page 81: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

67

Faktor penghambat kinerja guru sertifikasi adalah faktor umur. Guru

sertifikasi yang berusia lanjut yang membuat para guru susah

menggunakan alat media seperti menggunakan leptop, infocus dalam

merencanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran, serta

sarana dan prasarana yang belum memadai juga berpengaruh dalam

kinerja guru sertifikasi.

3. Dampak kebijakan sertifikasi terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar

Negeri 197/IV Jambi Timur Kota Jambi. Dampak positif: Motivasi

guru mengajar meningkat, model mengajar guru lebih variatif, model

mengajar guru lebih kreatif, adanya perlindungan profesi guru,

meningkatkan kesejahteraan dan martabat guru, guru lebih profesional

dan disiplin. Dampak negatif: Guru yang belum sertifiksi jam

mengajar berkurang, kecemburuan sosial dikalangan masyarakat,

merosotnya kompetensi profesi, miskin keterampilan dan kreatifitas.

Page 82: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

68

B. Saran

Dari kesimpulan yang diajukan, maka disarankan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Kepada kepala sekolah agar dapat memberikan terobosan baru dalam

peningkatan profesionalisme guru dengan cara mengkaji ulang cara atau

prosedur pembuatan rencana pembelajaran, yang selama ini dibuat untuk

satu semester, apalagi satu tahun. Sebaiknya rencana pembelajaran dibuat

untuk setiap akan melaksanakan pembelajaran dan diperiksa oleh kepala

sekolah, sehingga ada perubahan atau perbaikan setiap saat pada program

pembelajaran.

2. Kepada pemerintah (Dinas terkait) agar dapat memperlancar pemberian

tunjangan profesi guru, dan untuk dinas terkait untuk lebih melaksanakan

perhatian-perhatian bagi guru-guru terutama dalam aspek pedagogik

maupun bidang studi. Agar guru selalu dapat meingkatkan kompetensinya

sebagai pendidik.

3. Kepada guru sertifikasi, agar jangan terlena dengan tunjangan sertifikasi

yang diterima yang dapat menganggu kelancaran tugas dan

tanggungjawabnya.

4. Kepada guru yang sudah mendapatkan tunjangan profesi agar terus

mengembangkan kompetensinya, baik, pedagogik, sosial, kepribadian dan

profesional.

Page 83: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

69

C. Kata Penutup

Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan segala nikmat serta melimpahkan taufik dan hidayah-

Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah di

program oleh Fakultas Syariah Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, shalawat dan salam penulis

limpahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW. Skripsi ini adalah hasil

maksimal penulis, namun penulis merasa banyak sekali kekurangan dalam

pengetikan penulisan skripsi ini, semua ini bukanlah hal yang disengaja.

Namun baru sampai disinilah kemampuan penulis.

Dengan selesainya BAB V ini maka selesai pula susunan karya ilmiah

ini, terimakasih kepada para pembimbing dan demikian jika terdapat salah satu

kekhilafan dalam penyebutan gelar, informasi, dan penulisan semua adalah

murni dari kekhilafan. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangatlah penulis harapkan, dan atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Jambi, Juli 2020

Penulis

Yuni Safitri

NIM:SIP162518

Page 84: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

70

Daftar Pustaka

A. Literatur

Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, Bandung :CV. Pustaka Setia 2008.

Lexc J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2018.

Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung

Persada,2006.

Martinis Yamin,Standarisasi Kinerja Guru,Jakarta: Gaung Persada, 2010.

Martinis Yamin, Pofesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung

Persada, 2013.

Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013.

Muslich Mansur, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, Jakarta:

Bumi Aksara, 2007.

Priansa, Donni, Kinerja dan Profesionalisme Guru, Bandung: Penerbit

Alfabeta, 2014.

Subandi,Tjipo,Sosiologi,Suratakarta: BP-FKIP UMS, 2008.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, cet. Ke-2, Jambi :

Syariah Press, 2014.

Trianto dan Tutik, Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi,

Kompetensi dan Kesejahteraan, Surabaya: Prestasi Pustaka 2007.

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, cet. ke 3, Bandung: Refika Aditama,

2012.

B. Peraturan Perundang-Undang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan

Page 85: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

71

C. Lainnya

A. Fatimah Suhartina, Evaluasi Dampak Kebijakan Sertifikasi Pada Guru SD

209 Ternate Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulu Kumba, Skripsi:

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.

Afidatun Nafiah, Evaluasi Kinerja Guru SMP Se-Kecamatan Kota Kendal

Pasca Sertifikasi, Skripsi Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Fadila, Dian Fitri, Evaluasi Program Sertifikasi Guru di SMP N 1 Kuala

Mandaro Kabupaten Kubu Raya, Skripsi: Program Studi Administrasi

FISIPOL Universitas Tangjungpura.

Dian Fitri Fadila, Evaluasi Program Sertifikasi Guru di SMP Negeri 1 Kuala

Mandor Kabupaten Kubu Raya, Skripsi: Program Studi Administrasi

FISIPOL, Universitas Tanjungpura.

Jurnal Riset Akutansi – Volume VIII / No.2 / oktober 2016.

Kamus Besar Bahasa Indonesia”,.http://KBBI.co.id, diakses 2 September 2019.

Ningrum Fauziah Yusup, Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam

Jabatan, Jurnal Administrasi Negara Volume 2. No. 1 Agustus 2017.

Sri Lestari, Pengaruh Sertifikasi Guru Tehadap Kinerja Guru, Skirpsi fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Taufina C. Muna, Pengaruh profesionalisme guru mata pelajaran produktif

dan karakteristik siswa terhadap prestasi belajar siswa, Skirpsi Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta.

Tesano, Hirarkhakisitas kedudukan peraturan menteri dengan peraturan

daerah dalam sistem peraturan perundang-undang di tinjau dari

undang-undang nomor 12 tahun 2011.

Tias Prihtianti, Implementasi sertifikasi guru dalam meningkatkan profesional

guru,Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret, 2011.

Tim Penyusun, Jurnal Riset Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia: Vol.

VIII, No.2, Summer 2016.

Tri Wahyuni, Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Kebijakan Publik

(Konversi Minyak Tanah Ke LPG Di Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi Pada Tahun 2010), Skripsi Program Studi Ilmu

Pemerintahan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi 1433H/2012.

Widiyaka Netty Herawati, Evaluasi Program Sertifikasi Guru Dalam Jabatan

Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Dinas Pendidikan Kabupaten

Kube Raya,Skripsi: Program Studi Administrasi Negara, Universitas

Tanjungpura Pontianak

Page 86: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

72

Lampiran I

Daftar Pertanyaan

A. Sekolah

1. Menurut bapak/ibu setelah menerima tunjangaan profesi atau sertifikasi,

apakah kemampuan atau kompetensi mengajar semakin meningkat?

2. Apakah ibu/bapak setelah menerima tunjangan profesi atau sertifikasi

menjadi lebih disiplin? (Misalnya tepat waktu dalam mengajar)

3. Bagaimana kesejahteraan bapak/ibu setelah menerima tunjangan profesi

atau sertifikasi?

4. Bagaimana kebutuhan komsumtif bapak/ibu setelah menerima tunjangan

profesi atau sertifikasi?

5. Apakah setelah menerima tunjangan profesi atau sertifikasi beban kerja

ibu/bapak semakin bertambah

Page 87: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

73

Lampiran II

DAFTAR INFORMASI

No Nama Tanggal Tempat

1. Muhammad Syafei 20 Juni 2020 Di Sekolah

2. Demi Diana,

A.Ma.Pd

10 Maret 2020 Di Sekolah

3. Husnaini, A.Ma 10 Maret 2020 Di Sekolah

4. D. Gultom, S.Pd 05 Juli 2020 Di Sekolah

5. Mardiati, A.Ma.Pd 05 Juli 2020 Di Sekolah

6. Asmarianti, S.Pd 05 Juli 2020 Di Sekolah

7. Lutfi 04 Juni 2020 Disdik Kota Jambi

8. Dedi Armansyah 04 Juni 2020 Disdik Kota Jambi

Page 88: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

70

Lampiran III

DOKUMENTASI

Gambar 1 Wawancara bersama bapak

D. Gultom, S.Pd

Gambar 2 Wawancara bersama

bapak Dedi Armansyah selaku

subbag bidang sertifikasi

Page 89: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

71

Gambar 3 Wawancara bersama bapak Muhamad Syafei selaku kepala

sekolah SDN 197/IV Jambi Timur Kota Jambi

Gambar 4 Wawancara bersama ibu Demi Diana, A.Ma.Pd

Page 90: EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DINAS …

72

CURICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Yuni Safitri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ tgl. Lahir : Kunangan, 01 Juni 1998

NIM : SIP.162518

Alamat : Jl. Datuk Panglimo Suto Rt.06 Desa

Kunangan Kec. Taman Rajo Kab. Muaro

Jambi

1. Alamat Asal : Jl. Datuk Panglimo Suto Rt.06 Desa Kunangan

Kec. Taman Kab. Muaro Jambi

2. Alamat Sekarang : Jl. Datuk Panglimo Suto Rt.06 Desa Kunangan

Kec. Taman Rajo Kab. Muaro Jambi

No. Telp/HP : 085767186091

Nama Ayah : Ahmad Rifai

Nama Ibu : Samsiah

B. Riwayat Pendidikan

1. SD/MI, tahun lulus : SD 87/IX Desa Kunangan, Tahun lulus 2010

2. SMP/MTs, tahun lulus : MTs N Talang Duku, Tahun lulus 2013

3. SMA/MA, tahun lulus : SMA N 9 Kota Jambi, Tahun lulus 2016

C. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia