evaluasi audit kinerja terhadap akuntabilitas …

96
ii EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN TAKALAR SKRIPSI Oleh MUH. YUSRI HUSAIN NIM 105730498514 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

ii

EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITASPUBLIK PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

(PDAM) KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

Oleh

MUH. YUSRI HUSAIN

NIM 105730498514

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR

2020

Page 2: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

ii

EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITASPUBLIK PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

(PDAM) KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

Oleh

MUH. YUSRI HUSAIN

NIM 10573 04985 14

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna MemperolehGelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhamamdiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR

2020

Page 3: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

iii

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji dan syukur kepada ALLAH Subhanahu wata’ala, karenahanya izin dan karunianya maka skripsi ini dapat selesai, serta salam dan

sholawat kepada jungjungan Nabiullah, Rasulullah Muhammadshallallahualaihi wassalam yang telah berjuang mengorbangkan harta, jiwadan nyawanya untuk kita sebagai umat, sehingga kita berjalan di atas bumi

ini dengan nyaman aman dan bahagia, dan atas dukungan do’a dari orang –orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat terangpungkan dengan baik dan

tepat pada waktunya.

MOTTO HIDUP

Tidak ada kesuksesan melainkan dengan pertolongan ALLAH (Q.S Huud: 88)

“MAN JADDA WA JADA”

Siapa bersungguh sungguh pasti berhasil

“MAN SHABARA ZHAFIRA”

Siapa yang bersabar pasti beruntung

“MAN SARA ALA DARBI WASHALAH”

Siapa yang menapaki jalannya akan sampai ketujuan

“Setiap hembusan nafas yang diberikan ALLAH padamu bukan hanyaberkah, tapi juga tanggung jawab”

Page 4: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …
Page 5: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …
Page 6: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …
Page 7: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

ix

ABSTRAK

MUH YUSRI HUSAIN, Tahun 2020 Evaluasi Audit Kinerja Terhadap AkuntabilitasPublik PDAM Kabupaten Takalar, Skripsi Program Studi Akuntansi FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing OlehPembimbing I Hj.Ruliaty dan Pembimbing II Ismail Badollahi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Evaluasi Audit Kinerja TerhadapAkuntbilitas Publik PDAM Kabupaten Takalar 2016 sampai dengan tahun 2019.Jenispenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus denganpendekatan dekskriktif dan kualitatif. Data yang diolah adalah ringkasan hasil AuditKinerja PDAM Kabupaten Takalar tahun 2016 sampai dengan 2019 yang didapatkandari laporan tahunan PDAM takalar. Teknik menganalisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah menganalisis produksi air PDAM dan pelayanan kepadamasyarakat Kabupaten Takalar. Sedangkan teknik Analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah model Analisis interaktif yaitu, Reduksi, Sajian data,Penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja PDAMKabupaten Takalar bawa tingkat ketepatan sasaran program pelaksanaannya perluuntuk dilakukan peninjauan dengan baik namun kinerja PDAM tersebut telahberjalan efektif dalam pelayanan dan produksi ditahun 2016 sampai dengan 2019.

Kata Kunci : Evaluasi Audit Kinerja, PDAM Kabupaten Takalar.

Page 8: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

x

ABSTRACT

MUH YUSRI HUSAIN, 2019 Evaluation Make An Audit Of Performance To PublicAkuntabilitas of company of Area Drinking Water ( PDAM) Sub-Province ofTakalar,Thesis Faculty Of Economics and Business Department Of AccountingMuhammadiyah University of Makassar . Guided by Supervisor I Dr.Hj.Ruliaty.M.Mand Advisor II Dr. Ismail Badollahi,S.E,M.Si.Ak.Ca.Csp.

This study aims to Research aim to to know Evaluation Make An Audit OfPerformance To Public Akuntabilitas of company of Area Drinking Water ( PDAM)Sub-Province of Takalar 2016 until2019. Type of Research used in this research iscase study research withqualitative and descriptive approach. The data processed issummary result of Audit Performance company of Area Drinking Water( PDAM) Sub-Province of Takalar year 2016 to 2019 obtained from annual report company of AreaDrinking Water ( PDAM) Takalar. The research data techniques used in research isto analyse production irrigate company of Area Drinking Water ( PDAM) and serviceto Sub-Province society of Takalar. While the data analysis techniques used inresearch is to Analysis data model Analysisinteraktif that is, Discount, Source ofdata, Withdrawal of conclusion. Based on the data collection of performancecompany of Area Drinking Water ( PDAM) Sub-Province of Takalar that storey;levelaccuracy of its execution program target need to be [done/conducted] by sightingbetter but performance company of Area Drinking Water ( PDAM) have walkedeffective in year production and service 2016 up to 2019

Keyword : Evaluation Make an audit of Performance, company of Area DrinkingWater ( PDAM) Sub-Province of Takalar.

Page 9: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SubhanahuWata’ala atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepadahamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepadaRasulullah Shalallahualaihiwasallam beserta para keluarga, sahabat danpara pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisanskripsi yang berjudul “Evaluasi Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas PublikPDAM Kabupaten Takalar”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalammenyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Makassar

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasihkepada kedua orang tua penulis bapak Alm.HusainPanggeleng dan ibuSt.Bungaliah yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasihsayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yangsenantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini.Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan, dan doarestu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dancahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujudtanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pulapenghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikandengan hormat kepada :

1. Bapak Dr. H Abd Rahim, S.E.,MM., Rektor UniversitasMuhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, S.E.,MM, Dekan Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, S.E., M.Si. Ak. CA. CSP, selakuketua Program studi Akuntansi Universitas MuhammadiyahMakassar.

Page 10: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

viii

4. Ibu Dr. Hj. Ruliaty, M.M. selaku Pembimbing I yang senantiasameluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Dr. Ismail Badollahi , S.E., M.Si. Ak. CA. CSP., selakupembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalampenyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal telahbanyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikutikuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Makassar

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ProgramStudi Akuntansi Angkatan 2014 yang selalu belajar bersamayang tidak sedikit bantuanya dan dorongan dalam aktivitas studipenulis.

9. Terimah kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulissatu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran,motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapatmerangpungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa

Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karna itu,kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman,

penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demikesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaatbagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus BiruUniversitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fiiSabilil Haq, FastabikulKhairat, Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.

Page 11: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL .................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….... ii

HALAMAN MOTTO …………………………………………………. ............... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ………. ............................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………………. .... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK ……………………………………………...................................... ix

ABSTRACK ……………………………………………………………………… x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTARA GAMBAR …………………………………………………............... xiii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ..................................................................... 8

B. Kerangka Berfikir................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ................................................................... 30

B. Jenis Penelitian ..................................................................... 30

Page 12: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

xii

C. Sumber Data ......................................................................... 31

D. Sampling ............................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 32

F. Validitas Data ........................................................................ 33

G. Teknik Analisis Data.............................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian ..................................................................... 36

B. Sistem dan Prosedur Audit PDAM kabupaten Takalar.......... 52

C. Akuntabilitas Publik pada Perusahaan Air Minum PDAM Kab.

Takalar .................................................................................. 55

D. Audit Kinerja Pada Perusahaan Air Minum (PDAM) Kab.Takalar56

E. Pembahasan ......................................................................... 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 62

B. Saran..................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 13: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 1.1. Kerangka Berpikir 29

Gambar 1.2. Struktur Organisasi 42

Gambar 1.3. Flowchart 54

Page 14: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

1

BAB I

PENDAHULAUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan

peraturan Undang-undang Pelayanan Publik (secara resmi bernama

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik) adalah

undang-undang yang mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang

baik yang merupakan efektifitas fungsi-fungsi pemerintahan itu sendiri.

Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan atau korporasi

yang efektif dapat memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia,

mempromosikan kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, mengurangi

kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam

pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam kepercayaan pada

pemerintahan dan administrasi publik.

Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk

untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan

publik yang merupakan amanat Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, membangun kepercayaan masyarakat atas

pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan

kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh

warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik, sebagai

upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan

penduduk serta terwujudnya tanggung jawab negara dan korporasi dalam

1

Page 15: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

2

penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan norma hukum yang memberi

pengaturan secara jelas, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan

menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum

pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan

bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di

dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi

pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima

pelayanan publik (masyarakat).

Hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada

masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah

sebagai abdi masyarakat.Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah

“Excellent Service” yang berarti pelayanan yang sangat baik atau pelayanan

terbaik.

Menurut Ivancevich, Lorenzi, Skiner dan Crosby (Ratminto dan Atik

Septi Winarsih, 2010: 2) ”Pelayanan adalah produk-produk yang kasat ,atau

(tidak dapat di raba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan

menggunakan peralatan. Pelayanan Publik disimpulkan sebagai pemberian

pelayanan (melayani) yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan

publik (pemerintah) sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan dan

keperluan penerima pelayanan atau masyarakat maupun pelaksana

ketentuan peraturan perundang-undang yang mempunyai kepentingan pada

organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah

ditetapkan. Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara individual

akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan masyarakat.

Page 16: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

3

Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur

pemerintah dalam berbagai sektor pelayanan, terutama sektor publik yang

menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masyarakat,

kinerjanya masih belum seperti yang diharapkan. Adanya tuntutan terhadap

pelayanan publik yang memuaskan menyebabkan kinerja organisasi publik

mendapat sorotan dari masyarakat baik melalui media massa maupun

lembaga swadaya masyarakat. Hal inilah yang mendorong instansi-instansi

pemerintah untuk memperbaiki selalu kinerja organisasi untuk memberikan

pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945

bahwa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, negara wajib

melayani setiap warga negara dan penduduk dalam memenuhi kebutuhan

dasarnya. Begitu juga kebutuhan manusia akan air bersih sebagai yang

sangat vital untuk hidup manusia. Meskipun pada dasarnya air tersebut

termasuk dalam kategori benda bebas, dalam arti untuk memperoleh air tidak

memerlukan banyak pengorbanan, tetapi kadang harus melewati jasa

pelayanan dari PDAM.

PDAM merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang masuk dalam

kategori penyelenggara pelayanan yang bersifat profit dengan tugasnya

memberikan pelayanan air bersih kepada warga masyarakat pada suatu

daerah. PDAM sebagai salah satu instansi pemerintah yang berbentuk

BUMD memiliki jenis pelayanan yang termasuk dalam kelompok pelayanan

barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang

dalam hal ini adalah penyediaan air bersih.

Page 17: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

4

Sebagai sebuah organisasi, PDAM memiliki tujuan, visi, misi.Tujuan

adalah unsur mutlak yang harus dimilki oleh organisasi. Tujuan itu sendiri

tidak akan tercapai tanpa ada usaha-usaha yang mengarah pada pencapaian

tujuan. Sehingga untuk melihat berhasil/tidaknya suatu organisasi, dapat

diketahui dari sejauh mana tujuan organisasi itu telah tercapai sesuai dengan

rencana semula. Selain itu, sebagai instansi pemerintahan yang bertanggung

jawab untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka untuk melihat

sejauh mana kualitas PDAM dapat dilihat dari proses kinerjanya dalam

kegiatan penyedian air bersih.

Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Takalar (PDAM Takalar)

sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengemban

tugas dan kewajiban untuk mengelola air minum bagi kepentingan

masyarakat/pelanggan tidak luput dihadapkan pada tuntutan untuk

senantiasa mampu memberikan pelayanan yang unggul dalam upaya

meningkatkan kepuasan para pelanggan. Dalam hubungannya dengan jasa

pelayanan, tentunya perusahaan daerah tersebut harus berhati-hati dalam

memberikan pelayanan terhadap pelanggan agar tercipta kepuasan.

Kegiatan utama PDAM kabupaten Takalar sebagai penyedia air

bersih harus dilaksanakan karena PDAM satu-satunya perusahan daerah

yang diberi kewenangan oleh pemerintah untuk mengupayakan pemenuhan

kebutuhan air bersih bagi masyarakat.Dalam melaksanakan pelayanan air

bersih, PDAM Kabupaten Takalar membentuk cabang-cabang di wilayah

kerja agar mampu memberikan penyediaan air bersih secara maksimal

kepada penduduk atau masyarakat.

Page 18: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

5

Permasalahan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Takalar

menyangkut produksi dan distribusi air bersih. Kondisi geografis Kabupaten

Takalar yang kering dan berbukit-bukit mempengaruhi kualitas air tanah yang

ada di wilayah ini. Kualitas air yang kurang mengakibatkan tidak semua

penduduk dari total semua jumlah penduduk yang ada di kabupaten Takalar

mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM. Disamping itu kondisi

geografis yang berbukit menyebabkan pelayanan air bersih yang

dilaksanakan oleh PDAM tidak merata.

Selain menghadapi permasalahan utama yang menyangkut produksi

dan distribusi air bersih tersebut, PDAM juga menghadapi masalah-masalah

yang bersifat administratif antara lain adalah pendaftaran pelanggan baru

yang masih harus antri di dalam menunggu pelayanan pemasangannya.

Dengan demikian sebagai perusahaan pemerintah daerah, PDAM

selain bertugas untuk menyelenggarakan sebagian dari tugas dan wewenang

pemerintah daerah yakni menyediakan pelayanan dasar dan pelayanan

umum, harus dapat memberikan kontribusinya bagi daerah yang

bersangkutan dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah. Menurut

peraturan tersebut dapat dipahami bahwa PDAM menjalankan fungsi ganda

yaitu selain memiliki fungsi sosial juga memiliki fungsi ekonomi.Fungsi sosial

di sini ialah memberikan jasa dalam kegiatan penyediaan air bersih

sedangkan fungsi ekonominya adalah mencari laba.

Untuk menilai sejauh mana kualitas pelayanan kantor PDAM tersebut

maka dapat dilakukan penilaian terhadap kinerjanya. Selain itu, muncul

berbagai permasalahan baru yang menyangkut pemenuhan kebutuhan air

bersih, menuntut PDAM untuk lebih meningkatkan dan memperbaiki

kinerjanya.

Page 19: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

6

Pada dasarnya semua kegiatan kerja yang dilakukan oleh seseorang

ataupun badan hukum baik sektor publik atau sektor privat adalah pelayanan.

Semakin baik kinerja PDAM maka semakin baik pula pelayanan yang

diberikan sehingga akan mendapatkan hasil akhir yang memuaskan bagi

masyarakat. Melalui penelitian ini diharapkan nantinya akan memperoleh

gambaran mengenai kinerja Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Takalar

dalam kegiatan penyediaan air bersih bagi masyarakat.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

memilih judul “Evaluasi Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik

Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan yaitu: Bagaimana Evaluasi Audit Kinerja Terhadap

Akuntabilitas Publik di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten

Takalar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari peneliti ini antara lain: Untuk Mengetahui

Evaluasi Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik di Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

masukan bagi perkembangan ilmu manajemen publik khususnya

mengenai kinerja.

Page 20: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

7

b. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi kinerja.

c. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang

lainnya.

d. Untuk membantu meningkatkan sistem pelayanan pada perguruan

tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang

berkepentingan mengenai distribusi air bersih yang dilakukan oleh

PDAM Kabupaten Takalar.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak

sebagai bahan pemikiran untuk memperbaiki dan

pengembangan.kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas kepada

masyarakat.

c. Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar sarjana S-1 pada

jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 21: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

8

BAB Il

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Kinerja

Menurut (Sedarmayanti 2011: 260) mengungkapkan bahwa :

“Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja

seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara

keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya

secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah

ditentukan).”

“Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi, dan visi organisasi” (Depdiknas, 2012: 34). Kinerja menurut (Anwar

Prabu Mangkunegara 2009: 67).

“Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Anwar Prabu mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya seusai dengan tanggung jawab yang di berikan

kepadanya.

Kinerja atau performansi kerja merupakan suatu bentuk kesuksesan

seseorang untuk mencapai peran atau target tertentu yang berasal dari

perbuatannya sendiri. Menurut Miner dinyatakan bahwa dimensi kinerja

8

Page 22: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

9

adalah ukuran dan penilaian dari perilaku yang aktual di tempat kerja,

dimensi kinerja tersebut mencakup :

a. Quality of Output, kinerja dinyatakan baik apabila kualitas output yang

dihasilkan lebih baik atau paling tidak sama dengan target yang telah

ditentukan.

b. Quantity of Output, kinerja juga diukur dari jumlah output yang

dihasilkan. Seseorang individu dinyatakan mempunyai kinerja yang baik

apabila jumlah/kuantitas output yang dicapai dapat melebihi atau paling

tidak sama dengan target yang telah ditentukan dengan tidak

mengabaikan kualitas output tersebut.

Time at Work, dimensi waktu juga menjadi pertimbangan di dalam

mengukur kinerja seseorang. Dengan tidak mengabaikan kualitas dan

kuantitas output yang harus dicapai, seorang individu dinilai mempunyai

kinerja yang baik apabila individu dapat menyelesaikan pekerjaan. ”Kinerja

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya” secara tepat waktu( Anwar Prabu Mangkunegara

2009:67).

Menurut (Wibowo2010 : 7) mengemukakan bahwa : “Kinerja adalah

tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.”

Gilbert (1977), yang dikutip Soekidjo Notoatmodjo (2009:124)

mengemukakan bahwa : “Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh

seseorang sesuai dengan tugas dan fungsinya.”

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa

kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai sesuai

Page 23: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

10

dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan dalam kurun waktu

tertentu.

2. Indikator Kinerja

Untuk menilai kinerja organisasi ini tentu saja diperlukan indikator-

indikator untuk mengukurnya secara jelas.Sebagai pedoman, dalam menilai

kinerja organisasi harus dikembalikan pada tujuan atau alasan dibentuknya

sebuah organisasi.Misalnya, untuk sebuah organisasi privat/swasta yang

bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dan atau barang, maka ukuran

kinerjanya adalah seberapa besar organisasi tersebut mampu memproduksi

barang untuk menghasilkan keuntungan bagi organisasi.

Anwar Prabu Mangkunegara (2011:75) dimensi dan indikator kinerja

adalah sebagai berikut :

1) Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan

mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

2) Kuantitas

Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja

dalam satu harinya.Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan

kerja setiap pegawai itu masing-masing.

3) Tanggung Jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan

kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan

perusahaan.

Page 24: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

11

4) Kerjasama

Pegawai mampu bekerja sama dengan rekan kerjanya dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh organisasi atau instansi.

5) Inisiatif

Pegawai mempunyai kemampuan dalam mengerjakan tugas dan

mempunyai inisiatif.

Indikator kinerja yang dimaksud oleh LAN-RI dalam Pasolong

(2013:177) adalah ukuran kualitatif atau kuantitatif yang menggambarkan

tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang menggambarkan

tingkat pencapaian suatu sasaran atau suatu tujuan yang telah ditetapkan

dengan mempertimbangkan indikator masukan (input), keluaran

(outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits), dan dampak (impacts).

Indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang

dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk

menghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya

manusia, informasi, dan kebijakan atau peraturan perundang-undangan.

Indikator keluaran (outputs) adalah sesuatu yang dicapai dari suatu

kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik.

Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang

mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah

(efek langsung). Indikator manfaat (benefits) adalah sesuatu yang terkait

dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator dampak

(impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif

pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang ditetapkan.

Dwiyanto (dalam Pasolong2013:178) menjelaskan beberapa

indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik, yaitu:

Page 25: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

12

1).Produktivitas

yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga mengukur

efektifitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai

ratio antara input dengan output.

2).Kualitas Layanan

yaitu banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai

organisasi publik yang muncul karena ketidakpuasan publik terhadap

kualitas. Dengan demikian menurut Dwiyanto kepuasan masyarakat

terhadap layanan dapat dijadikan indikator kinerja birokrasi publik.

3). Responsivitas

yaitu kemampuan birokrasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan

mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimaksudkan sebagai

salah satu indikator kinerja karena responsivitas secara langsung

menggambarkan kemampuan birokrasi publik dalam menjalankan misi

dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

4).Responsibilitas

yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi publik

itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar

dengan kebijakan birokrasi, baik yang eksplisit maupun implisit.

5).Akuntabilitas

yaitu menunjuk seberapa besar kebijakan dan kegiatan birokrasi

publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.

Page 26: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

13

Efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik

itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun misi

organisasi.Akan tetapi pencapaian tujuan ini harus mengacu pada visi

organisasi.

A. Produktivitas

Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara kelurahan dan

masukan Pemerintah Daerah untuk menghasilkan keluaran yang

dibutuhkan oleh masyarakat.

B. Efisiensi

Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara keluaran dan

masukan.Idealnya Pemerintah Daerah harus dapat

menyelenggarakan suatu jenis pelayanan tertentu dengan masukan

(biaya dan waktu) yang sesedikit mungkin. Dengan demikian, kinerja

Pemerintah Daerah akan menjadi semakin tinggi apabila tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan dapat dicapai dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya dan dengan biaya yang semurah-murahnya.

C. Kepuasan

Kepuasan artinya seberapa jauh Pemerintah Daerah dapat

memenuhi kebutuhan karyawan dan masyarakat.

D. Keahlian Keadilan yang merata

Keahlian Keadilan yang merata artinya cakupan atau jangkauan

kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah harus

diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan

diberlakukan secara adil.

Indikator-indikator kinerja yang berorentasi pada hasil meliputi:

Page 27: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

14

1) Responsivitas

Yang dimaksud dengan responsivitas adalah kemampuan

perusahan untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun

agenda dan prioritas pelayanan, serta mengembangkan program-

program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan bahwa responsivitas ini

mengukur daya tanggap perusahaan terhadap harapan, keinginan

dan aspirasi serta tuntutan customers atau masyarakat.

2) Efektivitas

Adalah ukuran yang menunjukan seberapa besar tingkat

kesesuaian antara penyelenggara pemerintah dengan hukum atau

peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

3) Akuntabilitas

Adalah ukuran yang menunjukan seberapa besar tingkat

kesesuian antara penyelenggara pemerintah dengan ukuran-ukuran

eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki oleh stakeholders,

seperti nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.

4) Keadaptasian

Adalah ukuran yang menunjukan daya tanggap organisasi

terhadap tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungan.

5) Kelangsungan hidup

Artinya seberapa jauh Pemerintah Daerah atau progam pelayanan

dapat menunjukan kemampuan untuk terus berkembang dan

bertahan hidup dalam berkompetisi dengan daerah atau progam lain.

Page 28: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

15

6) Keterbukaan/transparansi

Keterbukaan atau transparansi adalah prosedur/tata cara

penyelenggaraan permerintah dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar

mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun

tidak diminta.

7) Empati

Adalah perlakuan atau perhatian Pemerintah Daerah terhadap isu-

isu yang sedang berkembang dalam masyarakat.

Berikut ini dijelaskan mengenai batas-batas terhadap indikator yang

telah dipilih sebagai tolak ukur keberhasilan, yaitu sebagai berikut:

a. Efektivitas

Menurut (Ravianto 2014:11), pengertian efektivitas adalah

seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang

menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Artinya,

apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan

perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya, maka dapat

dikatakan efektif.

Sedangkan Menurut (Gibson Bungkaes 2013:46), pengertian

efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi

individu, kelompok, dan organisasi. Semakin dekat prestasi mereka

terhadap prestasi yang diharapkan (standar), maka mereka dinilai

semakin efektif.

Suatu kegiatan atau aktivitas dapat dikatakan efektif bila

memenuhi beberapa kriteria tertentu.Efektivitas sangat berhubungan

dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan,

Page 29: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

16

ketepatan waktu, serta adanya usaha atau partisipasi aktif dari

pelaksana tugas tersebut.

Secara umum, beberapa tolak ukur atau kriteria efektivitas adalah

sebagai berikut:

1. Efektivitas keseluruhan, yaitu sejauh mana seseorang atau organisasi

melaksanakan seluruh tugas pokoknya.

2. Produktivitas, yaitu kuantitas produk atau jasa pokok yang dihasilkan

seseorang, kelompok, atau organisasi.

3. Efisiensi, yaitu ukuran keberhasilan suatu kegiatan yang dinilai

berdasarkan besarnya sumber daya yang digunakan untuk mencapai

hasil yang diinginkan.

4. Laba, yaitu keuntungan atas penanaman modal yang dipakai untuk

menjalankan suatu kegiatan.

5. Pertumbuhan, yaitu Suatu perbandingan antara keadaan organisasi

sekarang dengan keadaan masa sebelumnya (tenaga kerja, fasilitas,

harga, penjualan, laba, modal, market share, dan lainnya).

6. Stabilitas, yaitu pemeliharaan struktur, fungsi, dan sumber daya

sepanjang waktu, khususnya dalam masa-masa sulit.

7. Semangat kerja, yaitu kecenderungan seseorang berusaha lebih keras

mencapai tujuan organisasi, misalnya perasaan terikat, kebersamaan

tujuan, dan perasaan memiliki.

8. Kepuasan kerja, yaitu timbal-balik atau kompensasi positif yang

dirasakan seseorang atas peranannya dalam organisasi.

9. Penerimaan tujuan organisasi, yaitu diterimanya tujuan-tujuan

organisasi oleh setiap individu dan unit-unit di dalam suatu organisasi.

Page 30: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

17

10. Keterpaduan, yaitu adanya komunikasi dan kerjasama yang baik antar

anggota organisasi dalam mengkoordinasikan usaha kerja mereka.

11. Keluwesan adaptasi, yaitu kemampuan individu atau organisasi untuk

menyesuaikan diri terhadap perubahan.

12. Penilaian pihak luar, yaitu penilaian terhadap individu atau organisasi

dari pihak-pihak lain di suatu lingkungan yang berhubungan dengan

individu atau organisasi tersebut.

Adapun aspek-aspek efektivitas yang ingin dicapai dalam suatu

kegiatan. Mengacu pada pengertian efektivitas di atas, berikut adalah

beberapa aspek tersebut:

1. Aspek Peraturan/ Ketentuan

Peraturan dibuat untuk menjaga kelangsungan suatu kegiatan

berjalan sesuai dengan rencana.Peraturan atau ketentuan merupakan

sesuatu yang harus dilaksanakan agar suatu kegiatan dianggap sudah

berjalan secara efektif.

2. Aspek Fungsi/ Tugas

Individu atau organisasi dapat dianggap efektif jika dapat melakukan

tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan ketentuan.Oleh karena

itu, setiap individu dalam organisasi harus mengetahui tugas dan

fungsinya sehingga dapat melaksanakannya.

3. Aspek Rencana/ Program

Suatu kegiatan dapat dinilai efektif jika memiliki suatu rencana yang

akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tanpa

adanya rencana atau program, maka tujuan tidak mungkin dapat tercapai.

Page 31: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

18

4. Aspek Tujuan/ Kondisi Ideal

Yang dimaksud dengan kondisi ideal atau tujuan adalah target yang

ingin dicapai dari suatu kegiatan dengan berorientasi pada hasil dan

proses yang direncanakan.

Kelangsungan hidup, merupakan kriteria yang mengacu pada

tanggung jawab organisasi/perusahaan dalam memperbesar kapasitas

dan potensinya untuk berkembang.Dari beberapa definisi mengenai

konsep efektivitas di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

efektivitas merupakan indikator kinerja yang menunjukan sejauh mana

keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran, baik

jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan visi yang telah

ditetapkan.

Dalam penelitian ini indikator dari efektivitas PDAM dilihat dari

sejauh mana keberhasilan PDAM dalam upaya mencapai tujuannya

khususnya dalam kegiatan penyedian air bersih bagi masyarakat.

b. Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan provider untuk mengenali

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta

mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan

dan aspirasi masyarakat.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa Responsivitas ini mengukur

daya tanggap provider terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta

tuntunan costumers (Ratminto&Winarsih, 2018: 180-181).

Page 32: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

19

Ada beberapa indikator-indikator responsivitas meliputi :

a) Merespon setiap pelanggan/pemohon yang ingin mendapatkan

pelayanan. Dari hal ini mencakup sikap dan komunikasi yang baik

dari para penyedia layanan.

b) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cepat. Pelayanan

dengan cepat ini berkaitan dengan cekatan dan sukarela penyedia

layanan dalam menjawab pertanyaan dan memenuhi permintaan

pelanggan.

c) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan tepat. Yaitu

pelayanan yang diberikan sesuai dengan keinginan masyarakat

sehingga tidak ada yang merasa dirugikan atas pelayanan yang

didapatkan.

d) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cermat. Dalam

arti penyediaan layanan harus selalu fokus dan sungguh-sungguh

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

e) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan waktu yang tepat.

Berarti pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dapat

diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan sehingga dapat

memberikan kepastian pelayanan kepada masyarakat.

f) Semua keluhan pelanggan direspon oleh petugas. Berarti setiap

penyediaan pelayanan harus menyediakan akses kepada

masyarakat untuk dapat menyampaikan keluhan dan

mendapatkan solusi dari keluhan tersebut. Menurut (Ziethaml, dkk

dalam Hardiansyah, 2011: 46).

Page 33: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

20

Untuk dapat mengenali apa yang menjadi tuntutan, keinginan, dan

harapan masyarakat, maka sebuah organisasi dituntut untuk mengerti

kondisi masyarakat, karena dengan mengerti dan memahami kondisi

masyarakat tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk menghasilkan

sebuah produk (hasil) baik berupa barang maupun jasa yang dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat.

Demikian halnya dengan PDAM, keberhasilan dalam upaya

mencapai tujuan khususnya penyediaan air bersih juga ditentukan oleh

keselarasan antara pelayanan yang diberikan dengan harapan dan

keinginan masyarakat.

Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa responsivitas

menggambarkan kemampuan PDAM Kabupaten Takalar dalam

melaksanakan kinerjanya untuk mengatasi, menanggapi, dan memenuhi

kebutuhan, keluhan, serta tuntutan dari masyarakat mengenai air bersih.

c. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan dasar semua proses pemerintahan dan

efektivitas proses ini tergantung pada bagaimana mereka yang berkuasa

menjelaskan cara mereka melaksanakan tanggung jawab, baik secara

konstitusional maupun hukum.

Akuntabilitas merupakan syarat dasar untuk mencegah

penyalagunaan kekuasaan dan untuk memastikan bahwa kekuasaan

diarahkan untuk mencapai tujuan nasional yang lebih luas dengan

tingkatan efisiensi, efektivitas, kejujuran, dan kebijaksanaan tertinggi.

Akuntabilitas publik merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban

atas segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh seorang pemegang

Page 34: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

21

amanah terhadap orang atau bentuk yang meminta pertanggungjawaban

tersebut Akuntabilitas ini dilakukan sebagai bentuk transparansi dari pada

kegiatan operasional suatu perusahaan.

Menurut Mahmudi (2010: 23) adalah kewajiban agen (pemerintah)

untuk mengelolah sumber daya, melaporkan, dan mengungkapkan

segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber

daya publik kepada pemberi mandat (principal).

Menurut (Indra Bastian 2010:385) “Akuntabilitas publik adalah

kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk

menjawab, menerangkan kinerja, dan tindakan seseorang atau badan

hukum dan pimpinan kolektif atau organisasi kepada pihak yang memiliki

hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawaban.”

Sedangkan pengertian akuntabilitas publik menurut (Mardiasmo

2013:18) “Akuntabilitas publik adalah kewajiban pemegang amanah

(agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,

melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal)

yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban

tersebut. Dalam melakukan akuntabilitas publik, organisasi sektor publik

berkewajiban memberikan informasi sebagai bentuk pemenuhan hak-hak

publik.

Hak-hak publik itu antara lain:

1) Hak untuk tahu (right to know),

2) Hak untuk diberi informasi (right to be informed), dan

Page 35: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

22

3) Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be

listened to).

Organisasi sektor publik dituntut untuk tidak sekedar melakukan

akuntabilitas vertikal (vertical accountability), yaitu pelaporan kepada

atasan, akan tetapi juga melakukan akuntabilitas horizontal (horizontal

accountability), yaitu pelaporan kepada masyarakat luas.”.

Akuntabilitas publik merupakan kewajiban pejabat publik untuk

memberi penjelasan, keterangan, dan jawaban baik diminta atau tidak

kepada publik apa yang telah, sedang dan yang akan dilakukan oleh para

pejabat publik. Penjelasan, keterangan, dan jawaban tersebut harus

disampaikan secara terbuka dan transparan kepada publik dengan tujuan

agar masyarakat (publik) menjadi tahu tentang apa yang dilakukan oleh

peyelenggara pemerintah.

Harapan terhadap organisasi sektor publik pada saat ini telah

mengalami perubahan. Masyarakat semakin mengharapkan bahwa

perusahaan sektor publik untuk memiliki fokus terhadap kinerja dari sisi

akuntabilitas keuangan .Membahas masalah tertentu pembentukan tolak

ukur kinerja atau budaya kerja di sektor publik serta melakukan efisiensi

di dalam penggunaan penggunaan dana publik.

Acuan pelayanan yang digunakan oleh organisasi publik juga dapat

menunjukkan tingkat akuntabilitas pemberian pelayanan publik.Acuan

pelayanan yang dianggap paling penting oleh suatu organisasi publik

adalah dapat merefleksikan pola pelayanan yang dipergunakan yaitu pola

pelayanan yang akuntabel yang mengacu pada kepuasan publik sebagai

pengguna jasa.

Page 36: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

23

Hal ini berarti apabila perusahaan bidang sektor publik bergerak

ataupun ingin mengalami kemajuan menuju pelayanan yang baik, maka

perlu memperhatikan akuntabilitas, mekanisme pasar serta peningkatan

manajerial kebijaksanaan pada perusahaan mereka.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas PDAM

Kabupaten Takalar dalam kegiatan penyediaan air bersih merupakan

bentuk pertanggungjawaban PDAM sebagai penyelenggara layanan akan

kebutuhan air bersih kepada seluruh pihak yang memiliki hak dan

wewenang untuk meminta pertanggungjawaban tersebut baik secara

langsung maupun tidak langsung.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi publik

Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu

proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap

sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga

merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk

mencapai tujuan tertentu organisasi.

Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerja

sama diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka

mewujudkan tujuan organisasi.Sederhananya, kinerja merupakan produk dari

kegiatan administrasi, yaitu kegiatan kerjasama untuk mencapai tujuan yang

pengelolaannya biasa disebut sebagai manajemen.

Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, kinerja

organisasi selain dipengaruhi oleh faktor-faktor input juga sangat dipengaruhi

oleh proses-proses administrasi dan manajemen yang berlangsung. Sebagus

apapun input yang tersedia tidak akan menghasilkan suatu produk kinerja

Page 37: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

24

yang diharapkan secara memuaskan, apabila dalam proses administrasi dan

manajemennya tidak bisa berjalan dengan baik. Antara input dan proses

mempunyai keterkaitan yang erat dan sangat menentukan dalam

menghasilkan suatu output kinerja yang sesuai harapan atau tidak.

Mengingat bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor

input dan proses-proses manajemen dalam organisasi, maka upaya

peningkatan kinerja organisasi juga terkait erat dengan peningkatan kualitas

faktor input dan kualitas proses manajemen dalam organisasi tersebut.

Analisis terhadap kondisi input dan proses-proses administrasi maupun

manajemen dalam organisasi merupakan analisis kondisi internal organisasi.

Selain kondisi internal tersebut kondisi-kondisi eksternal organisasi juga

mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi kinerja organisasi.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut (Kasmir

2016: 65-71) menguraikannya sebagai berikut:

1. Kemampuan dan Keahlian

Merupakan kemampuan atau skill yang dimiliki seseorang dalam

melakukan suatu pekerjaan. Semakin memiliki kemampuan dan keahlian

maka akan dapat menyelesaikan pekerjaannya secara benar, sesuai

dengan yang telah ditetapkan. Artinya karyawan yang memiliki

kemampuan dan keahlian yang lebih baik pula demikian kemampuan dan

keahlian akan mempengaruhi kinerja seseorang.

2. Pengetahuan

Maksudnya adalah pengetahuan tentang pekerjaan. Seseorang

yang memiliki pengetahuan tentang pekerjaan secara baik akan

memberikan hasil pekerjaan yang baik, demikian sebaliknya. Jadi dapat

Page 38: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

25

disimpulkan bahwa pengetahuan tentang pekerjaan akan mempengaruhi

kinerja.

3. Rancangan Kerja

Merupakan rancangan pekerjaan yang akan memudahkan dalam

mencapai tujuannya. Artinya jika suatu pekerjaan memiliki rancangan

yang baik, maka akan memudahkan untuk menjalankan pekerjaan

tersebut secara tepat dan benar. Demikian pula sebaliknya, maka dapat

disimpulkan bahwa rancangan pekerjaan akan mempengaruhi kinerja

seseorang.

4. Kepribadian

Yaitu kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki

seseorang.Setiap orang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda

satu dengan yang lainnya. Seseorang yang memiliki kepribadian atau

karakter yang baik akan dapat melakukan pekerjaan secara sunguh-

sunguh penuh tanggung jawab sehingga hasil pekerjaan juga baik.

5. Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan dorongan bagi seseorang untuk

melakukan pekerjan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari

dalam dirinya atau dorongan dari luar dirinya (misalnya dari pihak

perusahaan), maka karyawan akan terangsang atau terdorong untuk

melakukan pekerjaan dengan baik. Pada akhirnya dorongan atau

rangsangan baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang akan

menghasilkan kinerja yang baik.

Page 39: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

26

6. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan perilaku seorang pemimpin dalam

mengatur, mengelola dan memerintah bawahanya untuk mengerjakan

suatu tugas dan tanggung jawab yang diberikannya.

7. Gaya Kepemimpinan

Merupakan gaya atau sikap seorang pemimpin dalam

menghadapi atau memerintah bawahannya.

8. Budaya Organisasi

Merupakan kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang berlaku

dan memiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Kebiasaan-

kebiasaan atau norma-norma ini mengatur hal-hal yang berlaku dan

diterima secara umum serta harus dipatuhi oleh segenap anggota suatu

perusahaan atau organisasi.

9. Kepuasan Kerja

Merupakan perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka

seseorang sebelum dan setelah melakukan suatu pekerjaan. Jika

karyawan merasa senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka

hasil pekerjaan akan baik pula.

10. Lingkungan Kerja

Merupakan suasana atau kondisi disekitar lokasi tempat bekerja.

Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana

serta hubungan kerja dengan sesama rekan kerja.

11. Loyalitas

Merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela

perusahaan dimana tempatnya bekerja. Kesetiaan ini ditunjukkan dengan

Page 40: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

27

terus bekerja sungguh-sungguh sekalipun perusahaannya dalam kondisi

kurang baik.

12. Komitmen

Merupakan kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan

atau peraturan perusahaan dalam bekerja. Komitmen juga dapat diartikan

kepatuhan karyawan kepada janji-janji yang telah dibuatnya. Atau dengan

kata lain komitmen merupakan kepatuhan untuk menjalankan keputusan

yang telah dibuat.

13. Disiplin Kerja

Merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya

secara sungguh-sungguh disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu,

misalnya masuk kerja selalu tepat waktu. Kemudian disiplin dalam

mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya sesuai dengan perintah

yang harus dikerjakan.karyawan yang disiplin akan mempengaruhi

kinerja.

B. Kerangka Berpikir

Kebutuhan akan air bersih termasuk kebutuhan dalam sektor publik dan

merupakan bagian dari perekonomian nasional yang dikendalikan oleh

pemerintah.

PDAM sendiri sebagai salah satu instansi pemerintah yang berbentuk

BUMD lazimnya memiliki misi untuk memberikan pelayanan publik yang

optimal pada bidang yang langsung berhubungan dengan kesejahteraan

rakyat. Sebagai instansi yang berbentuk BUMD, disamping memilki misi bagi

pelayanan publik, PDAM kadang-kadang diberi tugas sebagai salah satu

Page 41: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

28

komponen yang menggerakan perekonomian daerah, memberikan atau

membuka kesempatan kerja, dan sekaligus diharapkan mampu memberikan

kontribusi sebagai salah satu komponen bagi pemasukan kas daerah dari

keuntungan yang diperolehnya.

Namun dalam menjalankan tugas dan fungsinya sering kali PDAM

dihadapkan berbagai permasalahan khususnya dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat dalam kegiatan penyediaan air bersih.

Permasalahan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Takalar menyangkut

produksi dan distribusi air bersih.

Masalah yang berkaitan dengan produksi adalah kurangnya kuantitas air

tanah yang dikelola oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih

kepada seluruh penduduk, sedangkan wilayah Kabupaten Takalar yang

berupa perbukitan menyebabkan distribusi air bersih tidak merata. Hal ini

menimbulkan keluhan-keluhan dari masyarakat yang merasa kurang puas

terhadap pelayanan yang diberikan PDAM dalam kegiatan penyediaan air

bersih.

Untuk melihat sejauh mana pelayanan kantor PDAM dalam kegiatan

penyediaan air bersih tersebut, maka dapat dilakukan penilaian terhadap

kinerja dengan melihat indikasi-indikasi yang berkaitan dengan aktifitas yang

dilakukan oleh PDAM.

Dengan kinerja ini diharapkan mampu menjelaskan apakah PDAM

mampu melaksanakan tugas dan fungsi yang telah dikembangnya secara

optimal didalam memberikan pelayanan masyarakat sebagai pengguna jasa

pelayanan. Keberhasilan kinerja PDAM ini tidak terlepas dari faktor-faktor

yang mempengaruhi dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

Page 42: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

29

kinerja PDAM Tirta Dharma tersebut yang akan berimplikasikan pada

kepuasan masyarakat.

Dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja PDAM Tirta

Dharma tersebut yang akan diaplikasikan pada kepuasan masyarakat .

untuk lebih memperjelas kerangka pemikiran ini, akan di tulis dalam

bentuk gambar, seperti di bawah ini;

Gambar 1.1

Kerangka berfikir

TUJUAN BISNIS

KINERJA

Efektifitas Interaksi Responsivitas

EVALUASIPENGARUH

PERUBAHAN DARIHASIL AUDIT

AUDITKINERJAPENINGKATAN

BERKELANJUTAN

IMPLEMENTASI DAN PERBAIKANSERTA KEPUASAN MASYARAKAT

TERHADAP PRODUKSI

Page 43: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar,

dengan pertimbangan bahwa PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar

merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang mempunyai

kedudukan, fungsi, dan tugas yang cukup penting dalam kegiatan

penyediaan air bersih bagi masyarakat takalar dan sekitarnya.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan didukung data

kualitatif, dimana peneliti ini berusaha untuk mengungkapkan suatu fakta

atau realita fenomena sosial tertentu sebagaimana adanya dan memberikan

gambaran secara objektif tentang keadaan atau permasalahan yang mungkin

dihadapai

(Sugiono 2011:15) menyimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme,

diguanakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

lawannya experiment) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,

pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal,

teknik pengumpulan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari

pada generalisasi.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan kinerja yang

dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar dengan

30

Page 44: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

31

menggunakan beberapa indikator yaitu efektivitas, responsivitas dan

akuntabilitas dalam menilai kinerja PDAM Tirta Dharma kabupaten

Takalar.Sebagian data yang ada berupa kata-kata, namun disajikan pula data

yang berupa angka.data-data yang terkumpul ini dipaparkan dan dianalisis

sesuai dengan apa yang ditemui di lapangan.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1. Narasumber (Informan)

Jenis sumber data yang berupa manusia dalam penelitian

kualitatif dikenal sebagai informan. Posisi sumber data manusia

(narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki

informasinya. Peneliti di dalam memilih narasumber harus bisa

memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya dengan

kemungkinan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan

penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber (informan) adalah

pihak-pihak yang mengetahui informasi yang dibutuhkan yaitu pegawai

PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar serta calon pelanggan dan

pelanggan PDAM.

2. Dokumen dan Arsip

Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkelanjutan

dengan suatu peristiwa atau aktivitas dari PDAM Tirta Dharma Kabupaten

Takalar.

Page 45: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

32

D. Sampling

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Dalam purposive sampling, peneliti cenderung untuk memilih

informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahan secara

mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang dipercaya.

Pemilihan sampel ini diarahkan pada informan yang dipandang

memilki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

Selain itu juga digunakan teknik snowball sampling di mana pemilihan

informasi pada waktu itu lokasi penelitian berdasarkan petunjuk dari informan

sebelumnya, dan seterusnya bergulir sehingga didapatkan data yang lengkap

dan akurat.

Dalam hal ini sampel penelitiannya adalah karyawan PDAM yang

dianggap memiliki informasi yang mendalam mengenai permasalahan yang

dihadapi, yaitu karyawan PDAM di Bidang Umum baik dari tingkat direksi

maupun seksi-seksi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut (Sugiyono2013:224) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Adapun beberapa teknik pengumpulan

data sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara, Menurut (Esterberg dalam Sugiyono 2013:231)

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu.

Page 46: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

33

2. Teknik Pengamatan/Observasi, (Sutrisno Hadi dalam Sugiyono2013:145)

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.

3. Teknik Dokumentasi, Menurut (Sugiyono 2013:240) dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang

berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life

histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk

gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat

berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif.

4. Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

F. Validitas Data

Validitas data digunakan sebagai alat pembuktian bahwa data yang

diperoleh peneliti sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi di lapangan,

untuk menguji validitas data maka peneliti menggunakan metode triangulasi,

di mana untuk mendapatkan data tidak hanya diambil dari satu sumber saja

melainkan dari beberapa sumber.

Page 47: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

34

Untuk menguji validitas data menggunakan teknik tringulasi data atau

sumber. Triangulasi data adalah teknik memeriksa data yang memanfaatkan

sesuatu yang diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding sebagai data tersebut.

Dalam penelitian ini digunakan triangulasi data atau sumber yang mana

peneliti bisa memperoleh informasi dari narasumber (manusia) yang

berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga

informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi

dari narasumber lainnya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengolah data dari hasil

penelitian menjadi data, dimana data yang diperoleh, dikerjakan dan

dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menyimpulkan persoalan yang diajukan

dalam menyusun hasil penelitian.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisa interaktif (interactive model of analysis). Dalam model ini terdapat 3

komponen pokok, ketiga komponen tersebut yaitu:

1. Reduksi

Reduksi data merupakan komponen pertama analisis data yang

mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang

Page 48: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

35

tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan

peneliti dapat dilakukan.

2. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan informasi yang

memungkinkan kesimpulan. Secara singkat dapat berarti cerita sistematis

dan logis supaya makna peristiwanya menjadi lebih mudah dipahami

3. Penarikan Simpulan

Dalam awal pengumpulan data peneliti sudah harus mulai

mengerti apa arti dari hal-hal yang ia temui dengan mencatat peraturan-

peraturan sebab akibat, dan berbagai proporsi sehingga penarikan

kesimpulan dapat dipertanggung jawabkan.

Page 49: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma kabupaten Takalar

Provinsi Sulawesi Selatan senantiasa berupaya untuk untuk tetap eksis

dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.

Sebagai satu satunya peusahaan air minum yang melayani

penduduk di kabupaten takalar dan sekiranya secara khusus, dan

provinsi sulawesi selatan secara umum, PDAM Tirta Dharma harus

mampu mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi di daerah-

daerah tersebut.

Namun, dengan adanya keterbatasan sumber daya dan kapasitas

produksi maka perlu dilakukan analisa terhadap pemenuhan kebutuhan

air minum penduduk di daerah kabupaten takalar dan provinsi sulawesi

selatan secara keseluruhan. Perlu juga dilakukan peningkatan

pengelolaan perusahaan dengan sistem menejemen yang baik dan

professional agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di

masa yang akan datang.

Untuk itu, diperlukan penyusunan program-program kerja,

anggaran dan perencanaan strategis yang terpadu agar dapat digunakan

oleh pihak menejemen sebagai bahan referensi dalam pengambilan

keputusan dan pengembangan perusahaan.Program-program dan

perencanaan tersebut berguna untuk memberi arah terhadap

perkembangan dan perbaikan perusahaan.

36

Page 50: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

37

Beberapa dasar pendukung dalam penyusunan Busines Plan

PDAM Takalar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NO.16 tahun 2005

tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

2. Keputusan Menteri Dalam Negri Republik Indonesia

(KEPmendagri) No: 47 tahun 1999 tertanggal 31 Mei 1999 tentang

Dasar Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di

Indonesia.

3. Surat Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Takalar Provinsi No: 463/KPTS/PDAM-TKL/V/2015

tertanggal 01 Mei 2015 tentang Pembetukan Tim Business Plan

PDAM Takalar tahun 2015-2019.

2. Visi, Misi dan Tujuan PDAM

Sebagai sebuah organisasi, PDAM Kabupaten Takalar memiliki visi,

misi dan tujuan yang akan dicapai.

A. VISI

Terdepan dalam pelayanan dan menjadi perusahaan yang mandiri,

sehat, mampu mensejahterahkan karyawan serta menjadi kebanggaan

warga”Butta Panranuangku”.

B. MISI

1. Meningkatkan kinerja perusahaan menuju pelayanan

berorientasi 4 k.

2. Mengoptimalkan SPAM yang ada.

3. Meningkatkan dan memlihara ketersediaan pasokan air baku.

Page 51: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

38

4. Meningkatkan cakupan pelayanan air minum.

5. Meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja karyawan PDAM

Tirta Dharma.

Misi nomor 1 dan 2 menunjukkan keinginan perusahaan untuk

meningkatkan pelayanan baik dari segi kualitas, kuantitas, kontinuitas dan

keterjangkauan terhadap pelanggan PDAM Tirta Dharma.

Misi nomor 3 dan 4 menggambarkan maksud PDAM Tirta Dharma

yang mempunyai keinginan kuat untuk meningkatkan cakupan pelayanan

dan mempermudah akses layanan air minum untuk di wilayah Kabupaten

Takalar.

Misi nomor 5 merupakan perwujudan dan keinginan perusahaan

yang kuat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang

dimiliki, dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik (Standar

PDAM).

C. TUJUAN

Untuk memberikan arah pelaksanaan kegiatan peningkatan

pelayanan air minum agar sejalan dengan Visi dan Misi PDAM.

Untuk memudahkan evaluasi kegiatan yang ditetapkan dan

memudahkan penyusunan program baru yang dapat mengakomodasi

deviasi yang terjadi.

Tujuan yang dimaksud dalam hal ini merupakan penjabaran dari

pernyataan misi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam

kurung waktu tertentu. Berdasarkan misi di atas PDAM Kabupaten

Takalar mendefinisikan tujuannya sebagai berikut:

Page 52: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

39

Misi: Meningkatkan kinerja perusahaan.

Tujuan :meingkatakanfropitabilitas perusahaan dengan cara optimalisasi.

pendapatan dan efesiensi biaya.

Misi: Mengoptimalkan SPAM yang ada.

Tujuan: mengoptimalkan jaringan dan instalasi yang sudah ada dan

mengurangi tingkat kehilangan air untuk penambahan cakupan

pelayanan. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kuantinuitas dalam

rangka optimalisasi terhadap SPAM yang ada.

Misi: Meningkatkan ketersediaan air baku.

Tujuan: dalam rangka pemenuhan penambahan cakupan pelayanan di

semua sistem unit IKK, PDAM perlu melakukan alternatif penambahan

sumber air baku, dan memelihara stabilitas penggunaan sumber yang

saat ini telah dimanfaatkan oleh PDAM. Ketersediaan sumber produksi

baru untuk pengembangan cakupan telah ada layanan air minum.

Misi: Meningkatkan cakupan pelayanan air minum.

Tujuan: menambah jumlah pelanggan atau meningkatkan cakupan

pelayanan dengan pencapaian kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan.

Misi: Meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja karyawan PDAM.

Tujuan: menciptakan SDM yang terampil, terlatih dan handal serta

mampu melaksanakan kebijakan perusahaan. Meningkatkan dedikasi dan

loyalitas pegawai terhadap perusahaan.

1. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi dari PDAM Kabupaten Takalar berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Takalar No. 4 Tahun 2002, adalah sebagai

berikut:

Page 53: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

40

a. Tugas pokok

PDAM mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan air

minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang

mencakup aspek sosial, kesehatan, dan pelayanan umum.

b. Fungsi

Fungsi yang harus dijalankan oleh PDAM antara lain memberikan

pelayanan umum/ jasa kepada masyarakat dalam rangka pemenuhan

kebutuhan air bersih serta menyelenggarakan pemanfaatan

umum.Disamping itu PDAM juga berfungsi untuk mengelola

pendapatan meskipun bukan pencari laba.

2. Struktur Organisasi

PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah, dipimpin oleh seorang

Direktur yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Badan

Pengawas, Keanggotaan Badan Pengawas sebanyak-banyaknya 3 (tiga)

orang yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten yang pengangkatan dan

pemberhentianya ditetapkan dengan keputusan Bupati.

PDAM diselenggarakan atas azas Manajemen Ekonomi Perusahaan

dalam kesatuan Sistem Pembinaan Ekonomi Indonesia berdasarkan

Pancasila yang menjamin kelangsungan demokrasi ekonomi yang

berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan peningkatan alat Pendapatan Asli Daerah.

Tugas pokok PDAM adalah menyelenggarakan pengelolaan air

minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menyangkut

Page 54: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

41

aspek sosial, ekonomi, dan pelayanan umum. Untuk melaksanakan tugas

pokok tersebut pada pasal 3 keputusan ini, PDAM mempunyai fungsi :

a. Pengurusan dan pengelolaan air minum sesuai dengan kebijaksanaan

umum Pemerintah Kabupaten.

b. Pelaksanaan dan Penyelenggaraan segala usaha guna mewujudkan

peningkatan pelayanan penyediaan air minum untuk masyarakat

Kabupaten Takalar.

c. Perencanaan pengelolaan air minum dan pengembangan jaringan

pelanggan untuk meningkatkan pelayanan air minum secara umum

dan merata menurut kemampuan perusahaan.

Page 55: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

42

5. Bagan Struktur Organisasi PDAMTirta Dharma sebagai berikut :

Gambar 1.2Struktur Organisasi PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar

Tugas masing-masing bagian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

BUPATI TAKALAR

H.SYAMSARI, S.Pt., MM

DIREKTUR

JAMALUDDIN, SE

STAF AHLI

IRMA ARYANI, S.Sos

BAGIAN UMUM

PEMBUKUAN & REKENING

BAGIAN TEHNIK

MUH.RUSTAM NUR, SP

PERSONALIA

WANHAR, SE

HUMAS & TATA USAHA

MUH. ARSYAD

LOGISTIK

SALMAH, S.I.Kom

UNIT PELAYANAN

RAMLAH, S.I.Kom

BAGIAN KEUANGAN

SYAMSUAR DJAFARDEWI WARSYIDA, SE.MM

ASRIANA, SE

PRODUKSI

ABD. RAHMAN

AKUNTANSI & VERIFIKASI

BUDIASTUTY, SH

KAS & PENAGIHAN

JUNAEDI, ST

TRANSMISI & DISTRIBUSI

SAHABUDDIN

PERLATAN & PERAWATAN

SYAMSUDDIN

HUBLANG

AMIRUDDIN KASIM, S.Kom

INSTALASI PUSAT& IKK

5 KEPALA IKK

BADAN PENGAWAS

Drs. H. ARSYAD, MMACHMAD MUSHAWIR N SELAUALANG, SH

Page 56: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

43

A. Direktur

1) Direktur memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan 4 keputusan ini.

2) Direktur wajib memimpin dan mengelola PDAM secara profesional

sehingga dapat mendatangkan kontribusi pendapatan pada

daerah.

3) Dalam memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut

Direktur mempunyai tugas sebagai berikut :

a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan Perusahaan.

b) Merencanakan dan menyusun progam kerja Perusahaan 5

(lima) tahunan dan tahunan.

c) Melaksanakan dan pengelolaan kekayaan PDAM.

d) Melaksanakan pembinaan administrasi umum, teknik,

keuangan, kepegawaian serta melaksanakan pengawasan

dan pengembangan PDAM.

e) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan serta

kegiatan teknik PDAM.

f) Mewakili PDAM baik didalam maupun diluar pengadilan.

g) Menyampaikan laporan secara berkala mengenai seluruh

kegiatan PDAM kepada Bupati melalui Badan Pengawas

h) Mengevaluasi kinerja PDAM.

i) Menyelesaikan kewajiban PDAM yang menjadi

tanggungjawabnya.

Page 57: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

44

B. Bagian Administrasi Umum dan Keuangan

Bagian Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan dibidang administrasi umum,

ketatausahaan, kepegawaian, perabot dan perlengkapan PDAM serta

penyelenggaraan urusan dibidang pembukuan keuangan, anggaran

dan pelaporan.

Bagian Administrasi Umum dan Keuangan terdiri dari:

1) Sub Bagian Administrasi Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan:

a) Melaksanakan dan menyelenggarakan administrasi umum,

ketatausahaan yang meliputi surat menyurat, ekspedisi,

kearsipan, rumah tangga, menyusun statistik, pendataan,

perjalanan dinas pimpinan perjalanan dinas pegawai dan

urusan protocol.

b) Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian,

kesejahteraan pegawai dan pembinaan staf PDAM.

c) Menyusun dan menginventerisasi barang-barang milik

Perusahaan dan aset lain milik atau kekayaan PDAM.

d) Menyusun proses data, analisa data dan penyiapan bahan

untuk Pimpinan.

e) Melaksanakan pemeliharaan, perawatan barang-barang

inventaris dan pelaporan barang-barang PDAM.

f) Melaksanakan pengaturan pemakaian barang inventaris,

pakaian dinas dan kendaraan dinas untuk operasional PDAM.

g) Melaksanakan pengawasan dan pengamanan barang milik

PDAM.

Page 58: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

45

h) Melaksanakan pengadaan/pembelian barang dan jasa yang

dibutuhkan PDAM.

i) Melaksanakan penyelenggaraan administrasi pengadaan

barang, perabot, dan perlengkapan untuk kepentingan PDAM.

j) Melaksanakan dan menyelenggarakan pembukuan,

penyediaan penerimaan, penyimpanan dan distribusi

pengeluaran barang.

k) Melaporkan kegiatan secara berkala kepada atasannya.

2) Sub Bagian Pembukuan Keuangan, Anggaran dan Pelaporan

mempunyai tugas :

a) Melaksankan administrasi dan pengelolaan keuangan PDAM.

b) Menyusun laporan keadaan keuangan PDAM.

c) Menyusun evaluasi pelaksanaan kegiatan Perusahaan di

bidang keuangan.

d) Menyusun rencana kerja, rencana pendapatan dan anggaran

belanja PDAM.

e) Menyusun perencanaan pendapatan dan pengeluaran PDAM.

f) Menetapkan target pendapatan PDAM.

g) Membuat rencana anggaran dan pendapatan tiap tahun serta

rencana pembukuannya.

h) Melaksanakan dan menyelenggarakan pemeriksaan

keuangan, verifikasi dan pertanggungjawaban keuangan

PDAM.

Page 59: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

46

i) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelakasanaan

anggran perusahaan dan mengoptimalkan pendapatan.

j) Menyetorkan bagian dari laba bersih PDAM kepada

Pemerintah Daerah melalui Kas Daerah setiap tahunnya

sesuaiketentuan yang berlaku.

k) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

atasannya.

C. Bagian Teknik

Bagian teknik mempunyai tugas melaksanakan urusan dibidang

perencanaan teknik, teknik produksi, transmisi, distribusi, sambungan

pelanggan, peralatan meter air, mekanikal, elektrikal dan pengolahan

air serta kajian laboratorium. Bagian Teknik terdiri dari:

1) Sub Bagian Perencanaan Teknik mempunyai tugas :

a) Melaksanakan pendataan dan inventarisasi sumber air baku

dan air permukaan di Kabupaten Takalar yang akan diproduksi

PDAM Tirta Dharma.

b) Melaksanakan peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan

produk air minum secara optimal.

c) Melaksanakan pengumpulan data calon pelanggan untuk

perencanaan pengembangan pelayanan air minum.

d) Melaksanakan pengawasan pelaksanakan pemasangan dan

atau rehabilitasi sistem penyediaan air minum.

e) Merencanakan dan melaksanakan progam pengembangan

sistem transmisi maupun rehabilitasi.

Page 60: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

47

f) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan perkerjaan

pengembangan maupun rehabilitasi sistem dan pelayanan

sambungan kepada pelanggan.

2) Sub Bagian Transmisi, Distribusi dan Sambungan Pelanggan

mempunyai tugas :

a) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian aliran air pada

pipa transmisi, distribusi dan sambungan pelanggan.

b) Melaksanakan survey dan pengendalian kebocoran pada pipa

transmisi, distribusi dan sambingan kepada pelanggan.

c) Melaksanakan pengawasan dan mengadakan pengecekan

bangunan pada jalur transmisi dan distribusi.

d) Melaksanakan pengecekan instalasi sambungan pelanggan

serta menghimpun data sambungan pelanggan yang berada

pada daerah pelayanan.

e) Merencanakan program peningkatan pipa transmisi dan

bangunan, peningkatan sistem distribusi dan perlengkapan

serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

f) Melaksanakan penanggulangan penyadapan liar, sambungan

liar dan menganbil tindakan sesuai dengan ketentuan yang

belaku.

g) Melaksanakan pengawasan dan mengadakan pengecekan

bangunan pada pada jalur transmisi, distribusi dan sambungan

pelanggan.

h) Melaksanakan pengawasan pemasangan atau perbaikan pada

jalur transmisi, distribusi dan sambungan pelanggan.

Page 61: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

48

3) Sub Bagian Peralatan Meter, Mekanikal dan Elektrikal mempunyai

tugas sebagai berikut:

a) Menyelenggarakan pembuatan dan perawatan alat-alat tehnik

perbengkelan.

b) Melaksanakan pengawasan pemasangan dan atau perbaikan

peralatan teknis perbengkelan.

c) Memberikan bimbingan teknis kepada petugas lapangan

tentang penggunaan akan peralatan tehnik perbengkelan.

d) Melaksanakan pengujian, perbaikan, perawatan dan

penyimpanan meter air.

e) Melaksanakan pengawasan dan perawatan serta pendataan

peralatan meter air, administrasi, penelitian dan standarisasi

f) Mengadakan pengujian terhadap alat-alat teknik.

g) Melaksanakan perawatan dan perbaikan Mekanikal dan

Eletrikal sesuai ketentuan perusahaan.

h) Menghimpun dan menyusun data kondisi Mekanikal dan

Eletrikal.

i) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan dan pemasangan /

perbaikan Mekanikal dan Elektrikal.

4) Sub Bagian Pengolahan Air dan Laboratorium mempunyai tugas

sebagai berikut:

a) Melaksanakan penyusunan data statistik produksi dan

distribusi air secara berkala.

Page 62: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

49

b) Melaksanakan pengolahan air baku yang diproduksi

perusahaan untuk disalurkan pada pelanggan.

c) Melaksanakan pengendalian kualitas dan kuantitas produksi

air.

d) Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan

sumber dan instalasi.

e) Melaksanakan penelitian secara berkala berdasarkan analisa

laboratorium untuk mengendalikan mutu air yang memenuhi

kualitas standar kesehatan.

f) Melaksanakan pengawasan dan pemeliharaan peralatan

laboratorium.

g) Menyusun dan merencanakan program peningkatan kualitas

dan kuantitas air.

h) Menganalisa debit air dan sumber air permukaan untuk

peningkatan produksi pengolahan air PDAM.

D. Bagian Hubungan Pelanggaran

Bagian Hubungan Pelanggan mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemasaran produk dan hubungan

masyarakat serta perhitungan pemakaian air penagihan pemakaian

air oleh pelanggan serta pengaduan dari pelanggan. Bagian

Hubungan Pelanggan terdiri dari:

1) Sub Bagian Rekening dan Penagihan mempunyai tugas:

a) Mengurus dan mengelola data para pelanggan.

Page 63: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

50

b) Mengadakan perhitungan pemakaian air, merencanakan,

membuat, meneliti, mengatur dan mengawasi perputaran

rekening air, non air dan denda.

c) Melaksanakan penyelesaian pengaduan pelanggan tentang

rekening pemakaian air.

d) Menyelenggarakan dan melaksanakan penagihan rekening

penagihan air dan denda dari pelanggan yang belum

membayar sampai dengan batas waktu yang ditentukan.

e) Mengawasi kelancaran penagihan piutang air, non air.

f) Menyelenggarakan pelayanan administrasi yang berhubungan

dengan penagihan rekening air minum.

2) Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Pengaduan Pelanggan

mempunyai tugas:

a) Menyelenggarakan dan melaksanakan pemasaran produk

PDAM.

b) Menyelenggarakan dan melaksanakan penyuluhan dan

sosialisasi tentang peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan PDAM.

c) Melaksanakan dokumentasi hukum kegiatan PDAM.

d) Menerima pengaduan dan laporan dari masyarakat.

e) Menyampaikan laporan pengaduan kepada Direktur melalui

Kepala Bagian Hubungan Pelanggan untuk ditindak lanjuti.

f) Melaksanakan dan memberikan informasi kondisi sambungan

rumah/pelanggan.

Page 64: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

51

E. Cabang perusahaan

Cabang Perusahaan melaksanakan tugas pokok dan fungsi

PDAM Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 22

Cabang Perusahaan mempunyai tugas:

1) Mengadakan koordinasi dengan semua bagian agar dicapai hasil

kerja yang efektif dan efisien.

2) Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan mengevaluasi

kegiatan Cabang Perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.

3) Merencanakan dan menyusun mengenai pengembangan

pelayanan Cabang Perusahaan ke Unit Kecamatan.

4) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan administrasi keuangan

Cabang Perusahaan.

5) Melaksanakan teknik operasional di daerah kerjanya.

6) Melaksanakan pembinaan dibidang pelayanan pada unit untuk

kecamatan.

3. Cabang PDAM Tirta Dharma

Cabang Unit PDAM Tirta Dharma Daerah Kabupaten Takalar:

1. Pusat Pattallasang.

1. IKK Polut.

2. IKK Galesong.

3. IKK Sanrobone.

4. IKK Marbo.

5. IKK Polsel.

Page 65: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

52

B. Sistem dan Prosedur Audit PDAM Kabupaten Takalar

Sistem dan Prosedur Audit PDAM Kabupaten Takalar

penyelenggaraannya yang teratur atas kegiatan yang saling terkait, dalam

rangka menerapakan dan mempermudah pelaksanaan audit di

Perusahaan Air Minum (PDAM) Kab.Takalar.

wawancara bersama dengan Staf Ahli Perusahaan Air MinumPDAM Kab.Takalar “ Ibu IRMA ARYANI, S.sos mengatakanbahwa “ sistem Prosedur Audit tersusun atas Audit InternalLaporan Keuangan, surat Pemberitahuan pemeriksaan, danpemeriksaaan oleh bawasda/inspektorat.

Audit Internal Laporan Keuangan Setiap tanggal 31 Desember

audit internal mengaudit laporan keuangan pada Perusaan Air Minum

PDAM Kabupaten Takalar, kemudian membuat buku laporan keuangan

Perusahaan Air MInum PDAM Kabupaten Takalar yang akan

dilimpahkan selanjutnya oleh Audit Internal, Audit Internal menganalisis

apakah laporan Keuangan Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten

Takalar menyajikan secara wajar atau tidak wajar semua hal yang

material.

Posisi Keuangan pada 31 Desember, serta kinerja keuangan

serta arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,

menentukan apakah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK – ETAP)

Surat Pemberitahuan PemeriksaanPenyuratan yang dilakukan

setiap bulan januari oleh Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten

Takalar kepada audit eksternal Kantor Akuntan Publik AF

Rahman&Soetipjo WS, penyuratan ini bertujuan untuk pemeriksaan

dan memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil

Page 66: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

53

usaha, perubahan equitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum.surat pemberitahuan pemeriksaansebagai bukti

bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan SPAP,

dan sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari pihak – pihak

tertentu tapi yang lebih lengkapnya untuk tujuan kertas kerja

pemeriksaan :

a. Mendukung Opini Auditor mengenai kewajaran laporan keuangan.

b. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan

sesuai dengan Standar Operasional Prosedur dan Standar

Profesional Akuntan Publik.

c. Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari pihak – pihak

tertentu.

d. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit)

sehingga dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai

dengan, sesudah selesai suatu penugasan.

Bawasda/Inspektorat Badan Pengawas Daerah ini memiliki

peran untuk menganalisis atau mengaudit secara intern, setelah

mengaudit auditor memastikan laporan tersebut disajikan oleh

Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalar secara wajar dan

tidak ada modifikasi terhadap laporan tersebut dan sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas (SAK – ETAP)

BPKP yang memeriksa kinerja pada Perusahaan Air Minum

PDAM Kabupaten Takalar melaksanakan fungsi dan tugasnya untuk

mengaudit kinerja PDAM Kabupaten Takalar hampir bersamaan dengan

Bawasda/Inspektorat.

Page 67: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

54

Hasil wawancara bersama dengan Staf Ahli PDAM kab.Takalar “Ibu Irma Aryani, S.sos mengatakan bahwa “ Laporan AkuntanKeuangan pada perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalardiaudit dan diperiksa sekali dalam 2 ( dua ) Tahun dengan orangyang berbeda atau Independen. Audit Kinerja pada PerusahaanAir Minum diaudit oleh BPKP Provinsi hampir bersamaan denganpengauditan Laporan Keuangan oleh bawasda/inspektorat.

Dan hasil penelitian yang dilakukan tersebut dapat disimpulkan

bahwa Sistem dan Prosedur audit pada Perusahaan Air Minum

PDAM Kab.Takalarpenyelenggaraannya teratur, serta mampu

memperbaiki ketetapan waktu pengauditan dan memenuhi kebutuhan

informasi manajemen.

GAMBAR 1.3

Flowchart

PDAM KABUPATENTAKALAR

AUDITINTERNAL

LAPORANKEUANGAN

BAWASDA/INSPEKTORAT

AUDITEKSTERNAL

BPKP

OERASIONAL

KESELURUHAN

Page 68: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

55

C. Akuntabilitas Publik Pada Perusahaan Air Minum ( PDAM ) Kabupaten

Takalar

Pertanggung jawaban dan etika pada Perusahaan Air Minum

PDAM Kabupaten Takalar konsisten dan mampu menyelesaikan

problematika dan mengambil keputusan yang bijak.

Akuntabilitas Publik pada Perusahaan Air Minum PDAM

Kabupaten Takalar terbagi 4 aspek.

1. Audit Laporan Keuangan

Audit Laporan Keuangan pada Perusahaan Air Minum PDAM

Kabupaten Takalar yang di audit oleh Auditor, yaitu auditor eksternal

akuntan publik, dari kantor akuntan publik AF Rahman&Soetipjo WS,

kemudian hasil audit laporan keuangan lanjut diperiksa dan diaudit

kembali oleh Badan Pengawas Daerah (BAWASDA) atau Inspektorat

kota madya, kemudian audit dilanjutkan oleh Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Selatan (BPKP) untuk

menilai dan memberikan hasil Laporan Keuangan yang dilakukan

bersamaan dengan pemeriksaan oleh bawasda/inspektorat..

2. Audit Pajak

Audit Pajak Perusahaan Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Takalar

Hak dan Kewajiban PDAM Kabupaten Takalar tetap sama dengan PKP

pada umumnya setelah melaporkan usahanya sebagai PKP, maka ada

beberapa hal yang wajib dilakukan dalam penyerahan BPK atau JPK.

Kewajiban tersebut diantaranya adalah dalam pembuatan faktur pajak,

penyetoran PPN bila terdapat kurang bayar, dan pelaporan SPT masa

PPN.

Page 69: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

56

3. Inventaris

Inventaris Perusahaan Air MInum ( PDAM) Evaluasi jaringan pipa

serta menverifikasi fisik jumlah dan kondisi barang yang disimpan,

pengambilan stok atau pengecekan, seperti peralatan tehnik, pipa, serta

peralatan fisik yang lainnya.

4. Aset

Memberikan semua informasi dan alat analisa yang diperlukan

untuk mengelola aset yang ada agar menjadi lebih efektif dan dapat

memenuhi saat ini dan masa mendatang, pengelolaan aset pada

Perusahaan Air Minum (PDAM ) Kabupaten Takalar terus dioptimalkan.

D. Audit Kinerja pada Perusahaan Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar

Audit Kinerja pada Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten

Takalar, itu pengauditannya secara oprasional atau kesuluruhan, dan

ada 2 lembaga yang mengaudit dan menilai tingkat kesehatan kinerja

pada Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalar, yaitu BPPSPAM

(Badan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum)

dan Permendagri.

“Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan Staf Ahli padaPerusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalar “ Ibu IrmaAryani, S.sos mengatakan bahwa: “Penilaian tingkat kesehatankinerja BPPSPAM pada Perusahaan Air Minum PDAM KabupatenTakalar itu sudah diatur oleh PERMEN PU Nomor 18 Tahun2007, Sedangkan Penilaian tingkat kinerja pada PERMENDAGRIitu diatur Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1999”.

Berdasarkan wawancara diatas dapat dirangkumkan bahwa auditkinerja pada Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalar danpenilaiannya itu sudah sangat teratur dan sesuai standar operasionalprosedur (Sop).

Page 70: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

57

E. Pembahasan

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma di Kabupaten

Takalar, Penyelenggaraan tugas pelayanan publik di Kabupaten Takalar

diantaranya diselenggarakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta

Dharma Kabupaten Takalar yang merupakan Badan Usaha MIlik Daerah

(BUMD). Secara umum Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma

memiliki tugas dan fungsi sebagai penyedia layanan publik berupa

penyelanggaraan pelayanan air bersih yang mencakup keseluruhan wilayah

takalar.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, cakupan pelaksanaan

pelayanan air bersih melalui PDAM Tirta Dharma di Kabupaten Takalar

secara umum sudah diatas ketentuan, Millenium Development Goals

(MDG’s), khusus untuk wilayah takalar memang terjadi kendala dalam

pelayanan air bersih di wilayah tersebut. Namun pihak PDAM Tirta Dharma

telah mengupayakan pembenahan sistem layanannya.

Upaya optimalisasi layanan yang dilaksanakan oleh Perusahan

Daerah Air Minum Tirta Dharma di Wilayah Pelayanan Takalar terus

diupayakan salah satunya dengan pemasangan pipa induk agar masyarakat

takalar dapat terlayani secara optimal dan mendapatkan air sesuai

kebutuhan masing – masing rumah tangga dan juga untuk mengantisipasi

keluhan – keluhan dari masyarakat.

Pihak PDAM Tirta Dharma di wilayah takalar belum mencapai target

dalam pelayanan kepada pelanggan, namun upaya optimalisasi layanan

terus ditingkatkan oleh pihak PDAM Takalar itu sendiri. Tidak hanya itu,

masyarakat takalar yang juga menjadi pelanggan PDAM takalar juga

Page 71: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

58

membenarkan adanya kendala dalam pelayanan air bersih di wilayah

takalar.

Untuk wilayah yang berbukit memang sering terjadi kendala dalam

pelayanan air bersih bahkan warga di daerah tersebut mengeluhkan

gangguan karena lamanya air mati.Gangguan masalah air dalam jangka

waktu yang cukup lama mengakibatkan warga harus membeli air tangki.

Namun hal yang berbeda diungkapkan di wilayah takalar yang kontur tanah

yang datar seperti Kecamatan Pattalassang. Di daerah tersebut kondisi air

lancar dan tidak pernah mengalami gangguan serta tidak menyebabkan

keluhan dari pelanggan.

Perbedaan topografi wilayah Kecamatan Polongbangkeng Selatan,

dan Kecamatan Galesong memang menjadi kendala utama dalam

pemberian pelayanan air bersih oleh PDAM Tirta Dharma di wilayah

tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa masyarakat takalar memang sudah

memahami bahwa pelayanan air bersih yang dilaksanakan oleh pihak PDAM

Tirta Dharma di wilayah Polongbangkeng Selatan dan Galesong memang

terjadi kendala serta gangguan di dalamnya.

Namun sebagai pelanggan, masyarakat juga menginginkan

pelayanan yang prima agar nantinya sistem pipanisai baru yang

dicanangkan oleh PDAM Tirta Dharma dapat benar – benar tercipta dan

program inovasi dalam pelayanan publik ini benar – benar dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat Polongbangkeng Selatan dan Galesong. Di

samping itu pula pelayanan pengelolaan pengaduan pelanggan juga harus

Page 72: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

59

diperhatikan agar tercipta pelayanan yang prima dan tidak terkesan

setengah – setengah dalam praktik di lapangan.

Upaya Peningkatan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum

Tirta Dharma di Kabupaten Takalar, Pada hakikatnya pelayanan air bersih

memang sering terjadi kendala dalam pelayanan tersebut. Dibutuhkan

dukungan dan kerja sama serta komitmen dari pihak pemerintah,

Stakeholder dan masyarakat itu sendiri agar tercipta layanan yang optimal.

Berkaitan dengan pelayanan PDAM Takalar Tirta Dharma di wilayah

Kabupaten Takalar yang sering mengalami gangguan pihak PDAM Tirta

Dharma terus melakukan upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan air

bersih di wilayah tersebut.

Sampai saat ini upaya optimalisasi pelayanan air bersih oleh PDAM

Tirta Dharma di wilayah Kabupaten Takalar terus dilakukan dengan

peremajaan sistem serta infrastruktur pendukung pelayanan agar tercipta

pelayanan yang prima kepada masyarakat dan meminimalisir bentuk

keluhan dari masyarakat terkait pelayanan PDAM tersebut. Selain itu untuk

kedepannya pihak PDAM Tirta Dharma akan terus mengembangkan

cakupan pelayanannya agar seluruh pelanggan mendapatkan pelayanan

yang prima.

Bentuk Keluhan Pelanggan PDAM Tirta Dharma Tahun 2019,

dalam pelayanan air bersih dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma terdapat

berbagai keluhan pelanggan. Terkait dengan hal tersebut bahwa pelayanan

PDAM Tirta Dharma masih terjadi kendala dan belum optimal dalam hal

layanannya.

Page 73: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

60

Keluhan yang diklasifikasi menjadi 3 golongan yaitu yang Pertama

Golongan A (berkaitan dengan air mati, kecil dan kotor), yang Kedua

Golongan B (berkaitan dengan kebocoran pipa dirumah atau WmDoll), yang

Ketiga Golongan C yakni keluhan yang masuk diluar kedua golongan yang

ada yang dikategorikan dengan lain – lain.

Berdasarakan data dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma

dapat disimpulkan masih banyaknya pengaduan terkait pelayanan PDAM

Tirta Dharma menandakan kurang optimalnya pelayanan PDAM kepada

masyarakat sebagai pelanggan. Oleh karena hal tersebut perlunya

peningkatan kinerja pelayanan oleh PDAM Tirta Dharma sebagai penyedia

layanan agar terciptanya pelayanan yang prima terhadap masyarakat.

Penyelesaian Penanganan Keluhan Pelanggan PDAM Tirta

Dharma Tahun 2019, terkait penyelesaian penanganan keluhan pelanggan

PDAM Tirta Dharma dan masih banyaknya keluhan yang diadukan oleh

masyarakat. Pihak PDAM Tirta Dharma selaku pihak penyelanggara layanan

selalu melakukan pelayanan yang berorientasi dengan Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang berlaku dalam kinerja pelayanan PDAM Tirta Dharma

kepada Pelanggan.Keluhan menjadi aspek yang sangat penting karena

menuntut pegawai PDAM Tirta Dharma untuk lebih cepat dan responsive

dalam menangani laporan keluhan pelanggan tersebut.

Penyelesaian keluhan pelanggan di PDAM Tirta Dharma

berdasarkan permasalahannya yang digolongkan menjadi tiga golongan :

a. Golongan A yakni keluhan pelanggan terkait air mati, kecil dan

kotor.

Page 74: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

61

b. Golongan B yakni keluhan pelanggan terkait kebocoran pipa di

rumah atau water meter doll.

c. Golongan C yakni keluhan pelanggan yang tidak berkaitan

dengan kedua golongan yang lain

Berkaitan dengan air mati di wilayah pelayanan takalar pihak

PDAM Tirta Dharma, selalu mengupayakan agar masyarakat di wilayah

pelayanan tersebut mendapatkan air bersih. Salah satu upaya dari PDAM

Tirta Dharma Unit Takalar ialah dengan pengadaan air tangki yang

melayani pelanggan yang mengalami krisis air tersebut.

Dalam konteks ini menurut penulis yang terjadi di lapangan, dalam

penyelesaian keluhan pelanggan oleh pihak PDAM Tirta Dharma belum

terwujud secara optimal dan konprehensif karena masih terkendala hal –

hal teknis seperti belum memadaianya sistem pipanisai hal tersebut

menyebabkan terjadinya gangguan dalam pelayanan sehingga pelayanan

yang diberikan belum berhasil sepenuhnya.

Hal ini terlihat dengan masih banyaknya keluhan terkait

pelayanan air bersih yang belum mampu ditangani oleh pihak PDAM Tirta

Dharma selaku pihak penyedia layanan air bersih.

Meskipun sudah dilakukan upaya–upaya dari PDAM Tirta Dharma

untuk menanggapi keluhan–keluhan dari pelangggan namun tidaklah

menjamin bahwasanya akan terjadi peningkatan atau perbaikan yang

signifikan jika tidak diimbangi dengan optimalisasi pelayanan. Sehingga

masih ada kesan atau persepsi dari masyarakat adanya pembiaran atas

keterlambatan pelayanan yang diberikan.

Page 75: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

62

BAB V

PENUTUP

Pada bab terakhir ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil Analisis Data

dan Pengujian Hipotesis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta akan

diuraikan beberapa keterbatasan penelitian dan saran-saran yang bermanfaat

yang akan digunakan pada penelitian selanjutnya.

A. KesimpulanPerusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma Kabupaten Takalar

merupakan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang dimiliki oleh kota

takalar yang memberikan produk dan jasa penyediaan air bagi kebutuhan

masyarakat yang mempunyai tempat tinggal atau usaha di kota takalar.

Guna menjalankan tugas tersebut dengan baik, Perusahaan Daerah

Air Minum Tirta Dharma Kota Takalar berusaha meningkatkan pelayanan

dengan cara berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan dengan

memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada pelanggan. Pelayanan

yang baik dapat dikatakan baik jika pelayanan tersebut dilaksanakan sesuai

dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Berdasarkan hasil Audit Kinerja dan pengamatan yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran dan

perhitungan menunjukkan bahwa capaian kinerja PDAM kabupaten takalar

masuk dalam kategori kurang baik. Hasil ini ditentukan oleh indikator –

indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja PDAM Kabupaten Takalar.

Kinerja PDAM kabupaten takalar kurang baik, ditunjukkan dari hasil

audit kinerja dari BPPSPAM dan Permendagri, dari indikator – indikator yang

ditunjukkan serta buku laporan tahunan, yaitu laporan keuangan dan neraca.

62

Page 76: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

63

B. Saran1. Pentingnya memperbaiki kualitas air karena air yang dialirkan sampai

kepelanggan harus memenuhi standar kesehatan sehingga air yang

diterima pelanggan layak untuk dikonsumsi.

2. Perbaikan ini dapat mendistribusikan air selama 24 jam, dan jika ada

gangguan perlu dikonfirmasi kepada pelanggan.

3. Mengganti pipa yang sudah tua, untuk kelancaran distribusi juga

didukung peralatan yang layak, penggantian pipa juga akan menjadi

solusi untuk mengurangi tingkat kebocoran.

4. Adanya program baru untuk menarik pelanggan baru, seperti otongan

untuk sambungan baru bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

5. Jika tarif dasar air harus dinaikkan tentu harus diimbangi dengan

kualitas produkdan pelayanan PDAM kabupaten takalar, sehingga

besarnya biaya yang dikeluarkan pelanggan sesuai dengan hasil yang

seharusnya diterima.

Page 77: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

64

LAMPIRAN

1). Hasil Audit Kinerja dan Penilaian Tingkat Kesehatan pada Perusahaan

Air Minum PDAM Kab. Takalar Menurut BPPSPAM Tahun 2018

a). Indikator Aspek Keuangan

No Indikator Rumus Penilaianl.

1a.Aspek

keuanganROE

Laba (rugi) Bersih setelahpajak

---------------------------- x100%Jumlah Ekuitas

-2.925.176.451,00------------------- x 100%=7,4539.272.914.801,00

1b. Rasio Operasi Biaya operasi----------------------------------

Pendapatan Operasi

17.871.060.198------------------------- = 1,2114.728.359.701

2a. Cash Rasio Kas + Setara kas---------------------------- x

100%Utang Lancar

4.938.832.385------------- x 100% =7.131,6369.252.509

2b. EfektifitasPenagihan

Jumlah PenerimanRek Air-----------------------------x100%

Jumlah Rek Air

10.549.161.700,00----------------- x 100% =82,0912.851.172.000,00

3 Solvabilitas Total Aktiva---------------------------- x100%

Total Utang

39.342.167.310,00----------- x 100% =56.809,7469.252.509,00

No Indikator Bobot Nilai Hasill.

1a.AspekKeuanganROE

0,055 1 0,06

1b. Rasio Operasi 0,55 1 0,06

2a. Cash Rasio 0,55 5 0,28

2b. EfektifitasPenagihan

0,55 3 0,17

3 Solvabilitas 0,030 5 0,15

Page 78: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

65

b). Indikator Aspek Pelayanan

No Indikator Rumus Penilaianll.1.

AspekPelayanan

CakupanPelayanan Teknis

Jumlah PendudukTerlayani

-------------------------- x100%

Jumlah PendudukWilayah Pelayanan

81.630,00----------------- x 100% =27,86292.983,00

2. PertumbuhanPelanggan

Jmh Pelanggan Thn ini –Pelanggan Thn Lalu

-------------------------- x100%Pelanggan Tahun Lalu

678,00------------------- x 100% =4,33

15.648,003. Tingkat

PenyelesaianAduan

Jumlah PengaduanSelesai Ditangani

-------------------------- x100%Jumlah Pengaduan

626,00--------------- x 100% =100,00626,00

4. Kualitas AirPelanggan

Jumlah Uji Kualitas YgMemenuhi Syarat

-------------------------- x100%Jumlah Yang Diuji

18,00------------------- x 100% =3,49457,00

5. Konsumsi AirDomestik

Jmh Air Yang TerjualDomestik Setahun/12

-------------------------- x100%

Jumlah PelangganDomestik

260.949,75----------------------------

15.326,00

No Indikator Bobot Nilai Hasilll.1.

Aspek PelayananCakupan PelayananTeknis

0,050 2 0,10

2. Pertumbuhan Pelanggan 0,55 2 0,10

3. Tingkat PenyelesaianAduan

0,55 5 0,13

4. Kualitas Air Pelanggan 0,55 1 0,08

5. Konsumsi Air Domestik 0,030 2 0,10

Jumlah Nilai Aspek Keuangan dan Aspek Pelayanan

= 1,20

Page 79: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

66

c). Indikator Aspek Operasi

No Indikator Rumus Penilaianlll.1.

Aspek OperasiEffisiensiProduksi

Volume Produksi Rill(m3)

-------------------------- x100%

Kapasitas Terpasang

5.134.253----------------- x 100% =85,69

5.991.840

2. TingkatKehilangan Air

Distribusi Air – AirTerjual

-------------------------- x100%

Distribusi Air

1.251.700----------------- x 100% =25,134.981.187

3. Jam OperasiLayanan

Waktu Distribusi Air KePelanggan 1 Thun

--------------------------------365 hari

8.622--------------- = 23,62365

4. Tekanan AirSambunganPelanggan

Jumlah PelangganDilayani Dgn Tekanan >

0,7 Bar-------------------------- x100%Jumlah Pelanggan

0------------------- x 100% = -16.326

5. PenggantianMeter Air

Jumlah Meter YgDiganti/Dikalibrasithnybs-------------------------- x100%Jumlah Pelanggan

300------------------- x 100% =1,84

16.326

No Indikator Bobot Nilai Hasillll.1.

Aspek OperasiEffesiensi Produksi 0,070 4 0,28

2. Tingkat Kehilangan Air 0,070 4 0,28

3. Jam Operasi Layanan 0,080 5 0,40

4. Tekanan SambunganPelanggan 0,065

1 0,06

5. Penggantian Meter Air 0,065 1 0,07

Page 80: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

67

d). Indikator Aspek SDM

No Indikator Rumus PenilaianlV1.

Aspek SDMRasio JmhPegawai /

100Pelanggan

Jumlah Pegawai-------------------------- x100%

Jumlah Pelanggan

108----------------- x 100% =6,62

16,3262. Rasio Diklat

Pegawai /PeningkatanKompetensi

Jumlah Pegawai Yg IkutDiklat

-------------------------- x100%

Jumlah Pegawai

18-------------- x 100% =16,67

1083. Biaya Diklat

Terhadap BiayaPegawai

Biaya Diklat-------------------------- x100%

Biaya Pegawai

93.150.000,00------------------- x 100% =1,516.153.477.189,00

No Indikator Bobot Nilai HasilIV1.

Aspek SDMRasio Jmh Pegawai /100Pelanggan

0,070 5 0,35

2. Rasio Diklat Pegawai /Peningkatan Kompetensi

0,040 1 0.04

3. Biaya Diklat Terhadap Biaya

Pegawai

0,040 1 0,04

Jumlah Nilai Tingkat Kesehatan

= 2,72

Penilaian Tingkat Kesehatan Menurut BPPSPAM

= Kurang Sehat

Page 81: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

68

2). Hasil Audit Kinerja dan Penilaian Tingkat Kesehatan pada Perusahaan

Air Minum PDAM Kab. Takalar Menurut Permendagri Tahun 2017– 2018

PERHITUNGAN INDIKATOR KINERJA

TAHUN BUKU 2018

No NILAI KERJA PENJELASAN1.

2.

KLASIFIKASI KINERJA

NILAI KINERJA KINERJA>75 BAIK SEKALI>60 – 75 BAIK>45 – 60 CUKUP>30 – 45 KURANG<=30 TIDAK BAIK

PENILAIAN KINERJA

JUMLAHMAKSIMUMASPEK BOBOTINDIKATORNILAIKEUANGAN 45 1060OPERASIONAL 40 1047ADMINISTRASI 1510 36100 30143

ASPEK KEUANGAN

= Jumlah nilai yangdiperoleh

--------------------- x BobotMaksimun nilai

= = 22,50

ASPEK OPERASIONAL

= Jumlah nilai hasil yangdiperoleh

-------------------- x BobotMaksimun nilai = 21 ,28

ASPEK ADMINISTRASI

= Jumlah nilai hasil yangdiperoleh

-------------------- x BobotMaksimun nilai = 11 ,25

Nilai Kinerja = 55,03 (CUKUP)

Page 82: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

69

a). Indikator Aspek Keuangan

Tahun Buku 2018

No Indikator Rumus Penilaian BukuTahun 2018

Bobot Nilai

l.1.

AspekKeuanganRasio LabaTerhadapAktivaProduktif

Laba SebelumPajak----------------- x100%Aktiva Produktif

-2.925.176.451,00---------------- x100%39.342.167.310,00

-7,44% 1,00

1a. PeningkatanRasio LabaTerhadapAktivaProduktif

Rasio Laba ThdpAktiva ProduktifThn ini – Rasio

Laba ThdpProduktif Thn Lalu

-7,44% -5,72%

-1,71% -

2 Rasio LabaterhadapPenjualan

Laba SebelumPajak----------------- x100%Penjualan

-2.925.176.451,00---------------- x100%12.851.172.000,00

-22,76%

1,00

2a. PeningkatanRasio LabaTerhadapPenjualan

Rasio Laba ThdpPenjualan Thn Ini –Rasio Laba Thdp

Penjualan Thn Lalu

-22,76% -19,12%

-3,64 -

3. Rasio AktivaLancarTerhadapUtang Lancar

Aktiva Lancar-----------------------

Utang Lancar

7.968.512.965,00-----------------------

69.252.509,00115,06 1,00

4. Rasio UtangJangkaPajangterhadapEkuitas

Utang JangkaPanjang

----------------------Ekuitas

0,00-----------------------

39.272.914.801,000,00 5,00

5. Rasio totalAktivaTerhadapTotal Utang

Total Aktiva----------------------

Total Utang

39.342.167.310,00-----------------------

69.252.509,00

568,10 5,00

6. Rasio BiayaOperasiTerhadapPendapatanOperasi

Biaya Operasi---------------------

PendapatanOperasi

17.871.060.198,00-------------------------14.728.359.701,00

1,21 1,00

7. Rasio LabaOperasiSebelumBiaya

Laba/rugi OperasiSebelum Biaya

Penyusutan-------------------------

1.641.635.749,00------------------------- 0,00 5,00

Page 83: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

70

PenyusutanThdpAngsuranPokok danBunga JatuhTempo

(Ansuran Pokok +Bunga Jatuh

Tempo)0,00

8. Rasio AktivaProdukktifTerhadapPenjualan Air

Aktiva Produktif-----------------------

Penjualan Air

39.342.167.310,00-------------------------12.851.172.000,00

3,06 4,00

9. Jangka WaktuPenagihanPiutang

Piutang Usaha-----------------------Jumlah Penjualan

per hari

2.482.924.644,00-------------------------

40.912.110,2860,69 4,00

10. EfektifitasPenagihan

Rekening Tertagih------------------ x

100%Penjualan Air

10.549.161.700,00---------------- x100%12.851.172.000,00

82,09% 3,00

Jumlah Nilai Yang Diperoleh

= 30,00

Nilai Kinerja Aspek Keuangan Tahun 2018 = 22,50

Page 84: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

71

Tahun Buku 2017

No Indikator Rumus Penilaian BukuTahun 2017

Bobot Nilai

l.1.

AspekKeuanganRasio LabaTerhadapAktivaProduktif

Laba SebelumPajak----------------- x100%Aktiva Produktif

-2.416.571.173,00---------------- x100%42.245.968.267,00

-5,72% 1,00

1a. PeningkatanRasio LabaTerhadapAktivaProduktif

Rasio Laba ThdpAktiva ProduktifThn ini – Rasio

Laba ThdpProduktif Thn Lalu

-5,72% -7,39%

1,67% -

2 Rasio LabaterhadapPenjualan

Laba SebelumPajak----------------- x100%Penjualan

-2.416.571.173.00---------------- x100%12.636.399,00

-19,12%

1,00

2a. PeningkatanRasio LabaTerhadapPenjualan

Rasio Laba ThdpPenjualan Thn Ini –Rasio Laba Thdp

Penjualan Thn Lalu

-19,12% -28,08%

8,96% -

3. Rasio AktivaLancarTerhadapUtang Lancar

Aktiva Lancar-----------------------

Utang Lancar

8.172.084.990,00-----------------------

47.877.015,00115,06 1,00

4. Rasio UtangJangkaPajangterhadapEkuitas

Utang JangkaPanjang

----------------------Ekuitas

0,00-----------------------

39.272.914.801,000,00 5,00

5. Rasio totalAktivaTerhadapTotal Utang

Total Aktiva----------------------

Total Utang

42.198.091.252,00-----------------------

47.877.015,00882,39 5,00

6. Rasio BiayaOperasiTerhadapPendapatanOperasi

Biaya Operasi---------------------

PendapatanOperasi

17.350.223.062,00-------------------------14.821.361.106,00

1,17 1,00

7. Rasio LabaOperasiSebelumBiayaPenyusutanThdpAngsuranPokok dan

Laba/rugi OperasiSebelum Biaya

Penyusutan-------------------------(Angsuran Pokok +

Bunga JatuhTempo)

2.571.027.175,00-------------------------

0,00

0,00 5,00

Page 85: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

72

Bunga JatuhTempo

8. Rasio AktivaProdukktifTerhadapPenjualan Air

Aktiva Produktif-----------------------

Penjualan Air

42.245.968.267,00-------------------------12.636.935.399,00

3,34 4,00

9. Jangka WaktuPenagihanPiutang

Piutang Usaha-----------------------Jumlah Penjualan

per hari

2.989.523.082,00-------------------------

41.,170.447,5272,61 4,00

10. EfektifitasPenagihan

Rekening Tertagih------------------ x

100%Penjualan Air

10.202.941.400,00---------------- x100%12.636.935.399,00

80,74% 3,00

Jumlah Nilai Yang Diperoleh

= 30,00

Nilai Kinerja Aspek Keuangan Tahun 2017 = 22,60

Page 86: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

73

b). Indikator Aspek Operasi

Buku Tahun 2018

No Indikator Rumus Penilaian BukuTahun 2018

Bobot Nilai

ll.1a.

Aspek OperasiCakupanPelayanan

Jumlah PendudukTerlayani

----------------- x100%Aktiva Produktif

97.956---------------- x100%

292.983.

33,43% 3,00

1b. PeningkatanCakupanPelayan

CakupanPelayanan tahun

ini – CakupanPelayanan Tahun

Lalu

33,43%32,38%

1,06% 1,00

2. Kualitas AirDistribusi

Kualitas Air.Memnuhi syaratAir Minum.Memenuhi SyaratAir Bersih.Tidak MemenuhiSyarat Air Bersih.

MemenuhiSyarat Air Bersih

V 2,00

3. Kontinuitas Air Kontinuitas Air :-SemuaPelangganMendapat AliranAir 24 jam

-Belum SemuaPelangganMendapat Air 24Jam

V 1,00

4. ProduktifitasPemanfaatanInstalasiProduksi

KapasitasProduksi

------------------ x100%

KapasitasTerpasang

5.991.840,00---------------- x100%5.991.840,00

100,00% 4,00

5a. TingkatKehilangan Air

Jumlah m3 Airyang

Didistribusikan (-)Air Terjual

------------------ x100%

Jumlah m3 Airyang

Didistriibusikan

1.251.700,00----------------x100%4.981.187,00

25,13% 3,00

5b. PenurunanTingkatKehilangan Air

Rasio Tahun ini –Rasio Tahun Lalu 25,13%

22,12%-3,01% 0,00

6. PeneraanMeter Jumlah Pelanggan

Yang Meter Airnya

Page 87: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

74

Ditera----------------- x

100%Jumlah Seluruh

Pelanggan

0,00---------------- x100%16.326,00

0,000% 0,00

7. KecepatanPenyambunganBaru

<= 6 Hari Kerja>6 Hari Kerja

<= 6 Hari Kerja - 2,00

8. KemampuanPenangananPengaduanrata – rataperbulan

JumlahPengaduan Yang

Telah SelesaiDitangani

------------------ x100%

Jumlah SeluruhPengaduan

626---------------- x100%

626

100,00% 2,00

9. KemudahanPelayanan

TersedianyaService PointDiluar Kantor

Pusat

Tersedia - 2,00

10. RasioKaryawan per1.000Pelanggan

Jumlah Karyawan---------------- x

1.000Jumlah Pelanggan

108-------------- x1.000

16.326

6,62% 5,00

Jumlah Nilai Yang Diperoleh

= 25,00

Nilai Kinerja Aspek Operasional Tahun 2018 = 21,28

Page 88: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

75

Buku Tahun 2017

No Indikator Rumus Penilaian BukuTahun 2017

Bobot Nilai

ll.1a.

Aspek OperasiCakupanPelayanan

Jumlah PendudukTerlayani

----------------- x100%Aktiva Produktif

93.888---------------- x100%

289.978.

32,38% 3,00

1b. PeningkatanCakupanPelayan

CakupanPelayanan tahun

ini – CakupanPelayanan Tahun

Lalu

32,38%34,29%

-1,91% 0,00

2. Kualitas AirDistribusi

Kualitas Air.Memnuhi syaratAir Minum.Memenuhi SyaratAir Bersih.Tidak MemenuhiSyarat Air Bersih.

MemenuhiSyarat Air Bersih

V 2,00

3. Kontinuitas Air Kontinuitas Air :-SemuaPelangganMendapat AliranAir 24 jam

-Belum SemuaPelangganMendapat Air 24Jam

V 1,00

4. ProduktifitasPemanfaatanInstalasiProduksi

KapasitasProduksi

------------------ x100%

KapasitasTerpasang

5.991.840,00---------------- x100%5.991.840,00

100,00% 4,00

5a. TingkatKehilangan Air

Jumlah m3 Airyang

Didistribusikan (-)Air Terjual

------------------ x100%

JUmlah m3 Airyang

Didistriibusikan

1.021.584,00----------------x100%4.616.431,00

22,12% 3,00

5b. PenurunanTingkatKehilangan Air

Rasio Tahun ini –Rasio Tahun Lalu 22,12%

19,99%2,13% -

6. PeneraanMeter Jumlah Pelanggan

Yang Meter AirnyaDitera

----------------- x0,00

---------------- x 0,00% -

Page 89: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

76

100%Jumlah Seluruh

Pelanggan

100%15.648,00

7. KecepatanPenyambunganBaru

<= 6 Hari Kerja>6 Hari Kerja

<= 6 Hari Kerja - 2,00

8. KemampuanPenangananPengaduanrata – rataperbulan

JumlahPengaduan Yang

Telah SelesaiDitangani

------------------ x100%

Jumlah SeluruhPengaduan

358---------------- x100%

358

100,00% 2,00

9. KemudahanPelayanan

TersedianyaService Point Di

luar Kantor PusatTersedia - 2,00

10. RasioKaryawan per1.000Pelanggan

Jumlah Karyawan---------------- x

1.000Jumlah Pelanggan

99-------------- x1.000

15.648

6,33% 5,00

Jumlah Nilai Yang Diperoleh

= 24,00

Nilai Kinerja Aspek Operasional Tahun 2017 = 20,43

Page 90: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

77

b). Indikator Aspek Administrasi

Buku Tahun 2018

(Tahun Ini)

No. Indikator Rumus PenilaianBuku Tahun

2018

Bobot Nilai

III.1.

Aspek AdministrasiRencana JangkaPanjang (CorporatePlan)

SepenuhnyadipedomaniDipedomanisebagianMemiliki BelumdipedomaniTidak Memiliki

SepenuhnyadipedomaniDipedomanisebagianMemiliki BelumdipedomaniTidak Memiliki

V 3,00

2. Rencana Organisasidan Uraian Tugas

Sepenuhnyadipedomani

V 4,00

3. Prosedur OperasiStandar (SOP)

Dipedomanisebagian

V 3,00

4. Gambar NyataLaksana (As BuiltDrawing)

Dipedomanisebagian

V 3,00

5. Pedoman PenilaianKerja Karyawan

Tidak Memilki V 1,00

6. Rencana Kerja danAnggaranPerusahaan (RKAP)

Dipedomanisebagian

V 3,00

7. Tertib LaporanInternal

Tepat Waktu V 2,00

8. Tertib LaporanEksternal

Tepat Waktu V 2,00

9. Opini AuditorIndependen

Wajar TampaPengecualian

V 4,00

10. Tindak LanjutPemeriksaan TahunTerakhir

DitindakLanjuti,sebagianselesai

V 2,00

Jumlah Nilai Yang Diperoleh

= 27,00

Nilai Kinerja Aspek Administrasi Tahun 2018 = 11,25

Page 91: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

78

Buku Tahun 2017

(Tahun Lalu)

No. Indikator Rumus PenilaianBuku Tahun

2017

Bobot Nilai

III.1.

Aspek AdministrasiRencana JangkaPanjang (CorporatePlan)

SepenuhnyadipedomaniDipedomanisebagianMemiliki BelumdipedomaniTidak Memiliki

SepenuhnyadipedomaniDipedomanisebagianMemiliki BelumdipedomaniTidak Memiliki

V 3,00

2. Rencana Organisasidan Uraian Tugas

Sepenuhnyadipedomani

V 3,00

3. Prosedur OperasiStandar (SOP)

Dipedomanisebagian

V 3,00

4. Gambar NyataLaksana (As BuiltDrawing)

Dipedomanisebagian

V 3,00

5. Pedoman PenilaianKerja Karyawan

Tidak Memilki V 1,00

6. Rencana Kerja danAnggaranPerusahaan (RKAP)

Dipedomanisebagian

V 3,00

7. Tertib LaporanInternal

Tepat Waktu V 2,00

8. Tertib LaporanEksternal

Tepat Waktu V 2,00

9. Opini AuditorIndependen

Wajar TampaPengecualian

V 4,00

10. Tindak LanjutPemeriksaan TahunTerakhir

DitindakLanjuti,sebagianselesai

V 2,00

Jumlah Nilai Yang Diperoleh

= 26,00

Nilai Kinerja Aspek Administrasi Tahun 2017 = 10,83

Page 92: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

79

3). Hasil Laporan Laba Rugi dan Neraca pada Perusahaan Air Minum

(PDAM) Kabupaten Takalar Tahun 2018 dan 2019 (Dinyatakan Dalam Rupiah

Penuh, Kecuali Disajikan Lain)

A. Laporan Laba Rugi

Catatan

D 1D 2

D 3D 4D 5D 6

D 7D 8

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN TAKALARLAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Disajikan Lain)

PENDAPATAN OPERASIOANALUraian 31-Dec-18

Pendapatan Non Air

Jumlah Pendapatan Operasioanal

BEBAN OPERASIONALBeban Sumber Air

31-Dec-17

Pendapatan Penjualan Air 12.636.935.3992.184.425.707

14.821.361.106

1.333.397.568Beban Pengolahan AirBeban Transmisi dan DistribusiBeban Administrasi dan Umum

Jumlah Beban Operasional

LABA/(RUGI) OPERASIONAL

LABA/(RUGI) SETELAH PAJAK

12.851.172.001.877.187.701

14.728.359.701

1.618.611.0624.839.664.406

PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONALPendapatan Non OperasionalBeban Non Operasional

Jumlah Pendapatan/Biaya Non Operasional

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAKTaksiran Beban Pajak Penghasilan

(2.925.176.451)

(3.142.700.497)

5.614.797.4685.797.987.261

17.871.060.198

228.192.384

5.597.310.587

10.668.338

217.524.047

(2.925.176.451)-

4.775.173.6785.645.366.096

(2.416.571.173)

(2.416.571.173)

17.351.247.928

(2.529.886.822)

123.509.33710.193.688

113.315.649

Page 93: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

80

B.Neraca

Catatan

C 1C 2

C 3C4

C 5

C 6C 6

C 7C 8C 9

C 10C 11C 12

94.998.753

39.342.167.310

80.110.071.246

669.628.340

4.542.472.983

(2.395.163.046)

595.088.9258.127.084.990

(46.181.185.472)

33.928.885.774

(479.630.837)189.997.503

42.245.968.267

KEWAJIBAN DAN EKUITASKEWAJIBAN JANGKA PENDEK

69.252.509

31.278.655.592

(50..652.998.923)

669.628.340(574.629.587)

ASET TIDAK LANCAR

Akumulasi PenyusutanAset Tetap

Aset Tetap Bersih

Hutang Non Usaha

4.938.832.3855.012.222.928

(2.529.298.284)2.482.924.644

-546.755.936.

7.968.512.965

42.245.968.267

Hutang Pajak

PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Disajikan Lain)

ASETUraian 31-Dec-18

Kas dan Setara Kas

Akun Penyisihan Piutang Usaha

Persediaan

31-Dec-17

ASET LANCAR

Piutang Usaha

Piutang Usaha BersihPiutang Lain-Lain

5.384.686.128

2.989.523.082-

Jumlah Aset Lancar

laba (Rugi) Tahun BerjalanJumlah Ekuitas

TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS

81.931.654.515

69.252.509

3.564.482.30867.148.399.784

(28.514.790.840)(2.925.176.451)39.272.914.801

39.342.167.310

-

-

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

EKUITASPenyertaan Pemkab TakalarPenyertaan Pemerintah Pusat YBDS

Aset Tak Berwujud

TOTAL ASET

Hutang Usaha -

Akumulasi AmortisasiNilai Buku Aset Tidak Lancar

3.564.482.30867.148.399.784

(26.098.219.667)(2.416.571.173)42.198.091.252

47.877.0151.024.866

-46.852.149

-

Akumulasi Laba (Rugi) Tahun Lalu

Page 94: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

DAFTAR PUSTAKA

Anwar PrabuMangkunegara2011 : 75, LAN – RI Dalam pasolong 2013 :178 “, Indikator Kinerja “

Bogdan dalam sugiono2013 : 244 “ Teknik Analisis Data “

Ivancevich, Lorenzi, Skiner dan Crosby (Ratminto dan AtikseptiWinarsih)2010 : 2 “ Pelayanan Publik”

Kasmir2016 : 65 – 57 “ Faktor – Faktor Kinerja “

Keputusan Mentri Dalam NEgri Republik Indonesia ( Kep Mendagri) No.47 Tahun 1999 tertanggal 31 mei 1999 tentang dasar penilaianKinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia.

Mahmudi2010 : 23, Indra bastian 2010 : 3885, Mardiasmo 2013 : 18, “Akuntabilitas Publik “

Peraturan Daerah Kabupaten Takalar No. 4 tahun 2007 tentang tugasPokok dan Fungsi PDAM Kabupaten Takalar.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2005 tentangpengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Ratminto dan Winarsih2018 : 180 – 181, Ziethaml, dkk dalam Hardiansyah2011 : 46 “ REsponsivitas “

Ravianto2014 : 11, Gibson Bungkaes 2013 : 46 “ Efektivitas “

Sedaryamanti 2011 : 260, Depdiknas, 2012 : 34, Anwar PrabuMancanegara 2009 : 67, Wibowo 2010 : 7, SoekidjoNotoatmodjo2009 : 67 “ Kinerja “

Sugiono2011 : 65 – 71 “ Jenis Penelitian “

Sugiono 2013 : 224 “ Teknik Pengumpulan Data “, Esterberg dalamSugiono 2013 : 231 “ Teknik Wawancara “, SutrisnoHadi dalam

Page 95: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

sugiono 2013 : 145 “ Teknik Pengamatan “, sugiono 2013 : 240 “Teknik Dokumentasi “

Surat keputusan direksi perusahaan daerah air minum Kabupaten TakalarProvinsi No. 463/KPTS/PDAM/KL/v/2015 tertanggal di Mei 2015tentang pembentukan Tim Busines Plan PDAM Takalar tahun 2015– 2019.

Undang – undang Republik Indonesia No. 25 tahun 2009 tentangpelayanan publik.

Page 96: EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS …

BIOGRAFI PENULIS

Muh Yusri Husain panggilan yusri lahir di Takalar pada tanggal06 februari 1997 dari pasanagan suami istri bapak Alm.HusainPanggeleng dan ibu St.Bungaliah. peneliti adalah anak ke limadari 5 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di bontotala, Kelurahan.Maradekaya, Kecamatan.Patallassang,Kabupaten Takalar.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD NegeriPalleko II lulus tahun 2008, SMP Negeri I Polongbangkeng

Utara lulus tahun 2010, SMA Negeri I Takalar lulus tahun 2014, dan mulai tahun2014 mengikuti Program S1 Ekonomi Akuntansi kampus Makassar sampai dengansekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti ini masih terdaftar sebagaimahasiswa Program S1 Ekonomi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar

S1 AKUNTANSI Universitas Muhammadiyah Makassar.

RIWAYAT HIDUP

Penulis Skripsi Berjudul “ Evaluasi Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik PadaPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar.