euthanasia 24
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 euthanasia 24
1/63
PERMASALAHANETIKOMEDIKOLEGAL
DANTINJAUAN ISLAM
TERHADAP
EUTHANASIA
Dirwan Suryo Soularto
Fakultas KedokteranUMY
-
7/26/2019 euthanasia 24
2/63
Tujuan pembelajaran
Setelah membaca materi diharapkan dapatmemahami permasalahan etikomedikolegaldan tinjauan Islam terhadap euthanasiamencakup ! "engertian mati dan euthanasia# "erbedaan euthanasia pasi$ dan akti$# %spek etikomedikolegal euthanasia Identi$ikasi nilai moral dan hukum Islam terhadap
euthanasia#
Membandingkan macam&macam euthanasia darisudut pandang %l 'ur(an dan hadist
-
7/26/2019 euthanasia 24
3/63
Contoh Kasus Euthanasia
"emberian obat analgetik kepada pasien penderita kankerganas pada tahap akhir )metastase* yang tidak dapatdisembuhkan lagi dengan obat apapun dengan tujuan agarpasien tidak terlalu berat menderita sakit akibat kanker#
Tindakan ini seringkali disebut sebagai euthanasia tidaklangsung# Disebut euthanasiakarena dengan memberikan pil&pil analgetik semacam itu sedikitnya dapat mempercepatdatangnya kematian# Disebut tidak langsung karena kematianpasien sebenarnya tidak dikehendaki tenaga medis yangmemberikan pil itu# "emberian pil itu tetap dikategorikan sebagai
usaha perawatan dan pengobatan yang terbaik yang sesuaidengan perikemanusiaan#
-
7/26/2019 euthanasia 24
4/63
Contoh 2! "enghentian atau pencegahan penggunaan cara&
cara perawatan atau pengobatan yang +luar biasa,#Misalnya ! pasien yang menderita kerusakan ginjalmenolak usaha tenaga medis untuk mencuci darahatau menerima ginjal baru karena ia yakin bahwacara +luar biasa, itu akan membawa bebanfinansialyang terlalu berat bagi keluarganya#
Dalam hal ini tenaga medis harus menghormatikeputusan pasien walaupun hal itu akanmengakibatkan kematian pasien#
-
7/26/2019 euthanasia 24
5/63
Contoh 3!
-ayi - lahir premature di .S Daerah dan ibunya di rawat di
.uang Kelas III# Keadaan bayi - dangat buruk mengalamiRespiratory Distress Syndrom (RDS) dengan $rekuensi na$asyang tidak teratur dan memerlukan tindakan bantuan na$as yangterus menerus serta obser/asi ketat#
-ayi - telah 0 hari dirawat di ruang NICU (Neonatus Intensive
Care Unit) dan memerlukan biaya perawatan yang besar#1rangtua bayi tidak mampu bahkan obat&obatan yangdibutuhkan selama proses perawatan juga sering tidak dapattersedia karena tidak ada biaya#
"ada saat bayi memerlukan pemeriksaan diagnostik yang
segera ternyata biayanya juga cukup besar# 1rangtua bayitidak sanggup menyediakan biaya pemeriksaan dengan segera#"erawat memberi saran agar orangtua bayi - membuatpernyataan bahwa biaya pemeriksaan dan perawatan akandibayar kemudian#
-
7/26/2019 euthanasia 24
6/63
Contoh 4 :
Tn# % )22* dirawat di ruang I3U dengan perdarahan otak# Kesadaran komadipasang /entilator karena mengalami respiratory failure,juga dipasang in$us dan45T# Setelah satu minggu keluarganya menanyakan keadaan Tn# % yangmenurut pengamatannya belum ada perubahan membaik#
Dr# - hanya menjawab bahwa /entilator in$us dan 45T sangat diperlukan oleh Tn#% dan keadaannya sulit untuk disembuhkan hanya tinggal menunggu mujijat# %tasjawaban dr# - tampak keluarga pasien terdiam dan pasrah# Kemudian dr# -menulis instruksi di status pasien ! DNR (do not resuscitation),dan secara lisanberpesan pada penanggungjawab shi$t dan perawat yang bertugas merawat Tn# %
untuk menurunkan modul /entilator setiap harinya#
1leh karena tidak ada perawat yang tega untuk menurunkan modul /entilatormaka Tuan 6 salah satu keluarganya yang kebetulan dokter yang melakukannyadan denyut jantung Tn# % mulai menurun# Keesokan harinya penurunan modul/entilator dilanjutkan# "ada saat shi$t sore Tn# % meninggal tetapi sebelumnyatetap dilakukan resusitasi# "eristiwa tersebut di atas disebut +tindakan
kedokteran defensif seperti yang juga dilakukan di negara lain#
Dalam kasus ini apakah terjadi euthanasia pasif7 %pakah tindakan Tuan 6 dapatdibenarkan menurut pandangan etik dan hukum bukankah di satu sisi iamelaksanakan instruksi dokter )menurunkan /entilator* pada sisi lain melanggarinstruksi dokter )D4.*# Sipakah yang bertanggung jawab atas kematian Tn# %
-
7/26/2019 euthanasia 24
7/63
3ontoh 2 ! Tn# 6 )82 th* pasien dr# 4K dirawat di I33U dengan diagnosa 31"D %sthma
-ronchiale# "asien sudah berulangkali di rawat dengan penyakit yang sama#Selama 9 hari perawatan di I33U tersebut kondisi pasien sakit berat# 4apassangat sesak sangat gelisah dan sulit tidursehingga pasien merasa lebih
nyaman dalam posisi duduk sambil memeluk bantal#
Dari hasil pemantauan pasien hanya dapat tidur sekitar :&0 jam; hari denganposisi duduk dengan in$us terpasang De : ampul %minophylin :?&:0 tetes;menit# Untuk mengurangi sesak na$asnyapasien diberi terapi uap)nebuli@er* dan obat untuk mengurangi sesak 9 kali sehari dan jika perlu dengane
-
7/26/2019 euthanasia 24
8/63
.espon dari keluarga pasien ternyata menerima dan pasrahjika suami; ayah mereka meninggal# Kemudiandr#4Kmenginstruksikan kepada Tn#" untuk memberikan Dia@epam :?
mg ): ampul* intra/ena pelan&pelan# Tn# " menyadari bahwae$ek samping pemberian dia@epam adalah depresi pusatperna$asan mengakibatkan henti na$as dan meninggal# %kantetapi sesuai instruksi dr Tn#" melaksanakannya dan :2 menitkemudian pasien tampak tidak berdaya dan pasien dibaringkandalam posisi terlentang# Kurang lebih 9? menit berikutnya
pernapasan pasien lambat denyut jantung menurun pasienmengalami penurunan kesadaran#
Dalam kondisi seperti ini Tn# " beserta perawat lain melakukantindakan bantuan hidup dasar sebagai +F1.M%CIT%S, agar
keluarga pasien tidak curiga atau complain dengan tindakan/alium yang diberikan akhirnya pasien meninggal dunia#
-
7/26/2019 euthanasia 24
9/63
PANDANGANMEDIKOLEGAL
TENTANG MATI"engertian
KriteriaUji "enentuan
-
7/26/2019 euthanasia 24
10/63
SHARIAH ISLAM
(1) the reality of death according to the shariais the separation of the soul from the ody!
(") the reality of the separation of the soul
from the ody is such that the soul remainsin no part of the ody, and hence no part of
the ody contains any life#
Dr. Bakr Abu Zaid's (1) Fiqh an-Nawazil (2) (Vol. 1, .21!-2"#, Ar$i%l& No. , rin$&d b ak$abah ar-*ushd,*iad, 1+).
-
7/26/2019 euthanasia 24
11/63
KEMATIAN
-UK%4 S%TU TITIK TT%"I SU%TU".1SS MC%CUI T%E%"%4! M%TI KCI4IS
D%"%T DI.SUSIT%SI M%TI 1T%K
T%E%"! S.-.%C S.-CUM -%T%45 1T%K
M%TI -I1C15IS
M%TI SCUC. EUKUM UMUM4Y% M45IKUTI
"4D%"%T KD1KT.%4
-
7/26/2019 euthanasia 24
12/63
As&k &dik a$i &ak dik&/ban0kanna $&hnik r&susi$asi
an$un0-aru-o$ak, /aka $&radi &rubahandefnisi mati d&n0an b&rba0ai is$ilah s&ba0ai
b&riku$ Mati klinis(clinical death) k&adaan h&n$i naas a$au$idak ada &rnaasan son$an dan h&n$i an$un0 an0/&n0h&n$ikan s&luruh ak$i3i$as s&l&bral, $&$aib&rsia$ $idak ir&3&rsib&l.
Mati cerebral(cerebral death, cortical death)
k&rusakan ir&3&rsib&l dari s&r&bru/, $&ru$a/an&okor$&ks dan s$ruk$ur sura$&n$orial lainna, $&$ai/&dulla $&$a baik.
Mati otak(brain death) k&/a$ian s&r&bral an0dis&r$ai n&krosis k&s&luruhan o$ak $&r/asuk s&r&bru/,/id brain, dan ba$an0 o$ak.
Mati batang otak(brain stem death) k&/a$ian dari
-
7/26/2019 euthanasia 24
13/63
Mati secara biologis(biological death, panorganicdeath) k&adaan k&/a$ian an0 $idak daa$ di&lakkan s&$&lah sua$u
k&/a$ian klinis bila $idak dilakukan r&susi$asi an$un0-aru-
o$ak a$au bila usaha r&susi$asi $&lah /&n&rah. /&ruakan ros&s au$oli$ik ada s&/ua arin0an an0di/ulai dari s&l n&uron an0 /&nadi n&kro$ik dala/ wak$usa$u a/ $ana adana sirkulasi, diiku$i d&n0an an$un0,0inal, aru, dan li3&r an0 /&nadi n&kro$ik dala/ wak$udua a/ s&$&lah $idak adana sirkulasi, dan $&rakhir kuli$/&nadi n&kro$ik dala/ b&b&raa a/ a$au hari.
Social death sua$u PVS (persistent vegetative state)an0 /&nunukkan k&rusakan o$ak irr&3&rsib&l an0b&ra$ ada asi&n an0 $idak sadar dan $idak r&sonsi3&,$&$ai /asih ada ak$i3i$as 445, b&b&raa r&6&ks, dan/a/u un$uk b&rnaas son$an.
Penghentian resusitasis&ba0ai ban$uan /&dis adalah
-
7/26/2019 euthanasia 24
14/63
MATI KLINIS
E4TI 4%F%S > %4TU45&SI.KUC%SI
D45%4 -.E4TI4Y% %KTIGIT%S 1T%K
TT%"I TID%K I.G.SI-C
"%D% KM%TI%4 KCI4IS D%"%TDIC%KUK%4 .SUSIT%SI %4TU45 "%.U
D%4 D%"%T DIIKUTI D45%4 "MUCIE%4
SMU% FU45SI
84NA9*:8, 2++
-
7/26/2019 euthanasia 24
15/63
MATI SEREBRALDAN MATI OTAK
M%TI S.-.%C H K.US%K%4 I.G.SI-C
S.-.UM T.UT%M% 41K1.TKS 5 T4%45
M%TI 1T%K H M%TI S.-.%C > 4K.1SIS SIS%
-%5I%4 1T%K C%I4 T.M%SUK S.-CUM
1T%K T45%E D%4 -%T%45 1T%K SMU% .FCKS S%.%F 1T%K 45%TIF US%E% 4%F%S S"14T%4 45%TIF
84NA9*:8, 2++
-
7/26/2019 euthanasia 24
16/63
MATI SOSIAL
ST%TUS G5T%TIF Y5 M4T%")persistent /egetati/e state* SI4D.1M%%"%CIK%
K.US%K%4 1T%K -.%T I.G.SI-C TT%" TID%K S%D%. D%4 TID%K
.S"14SIF TT%"I 5 %KTIF D%4--.%"% .FCKS "1SITIF
MU45KI4 T.D%"%T D%U. S%D%.&TIDU.
84NA9*:8, 2++
-
7/26/2019 euthanasia 24
17/63
MATI BIOLOGISJARINGAN DAN SELULER
SC%CU M45IKUTI M%TI KCI4IS -IC%TID%K %D% .SUSIT%SI %4TU45 "%.U
KM%TI%4 %.I45%4 -.-D% "%D%
-.-%5%I 1.5%4 D45%4 U.UT%4 ! 1T%K %4TU45 5I4%C "%.U E%TI
84NA9*:8, 2++
-
7/26/2019 euthanasia 24
18/63
MASALAHETIKOMEDIKOLEGALKEMATIAN K%"%4K%E SS1.%45 D%"%T
DI4Y%T%K%4 M4I455%C
%"%K%E K.IT.I%4Y% -%5%IM%4%K%E ".1SDU. ; UI
"44TU%44Y%7
$%&'&''N %N%N*U$'N +'$*U $%'*I'N,
*IND'$'N %DI$ D''* -%RSI.'* /%-UNU0
'*'U /SI'2SI'
-
7/26/2019 euthanasia 24
19/63
Di Indonesia, Pernyataan IDI Tentang ati !"ampiran #urat
$eputusan P% IDI &o' : 23()P%)*'4)+)-+ merumuskan,
bah.a seseorang dinyatakan mati , /ika :
$ungsi spontan pernapasan dan jantung telahberhenti secara pasti atau irre/ersible atau
bila terbukti telah terjadi kematian batang otak#
;B :D:
-
7/26/2019 euthanasia 24
20/63
P.P. No ! TAHUN "!
meninggal dunia adalah keadaaninsani yang diyakini oleh ahli
kedokteran yang berwenang
bahwa $ungsi otak perna$asandan atau denyut jantung
seseorang telah berhenti
-%5%IM%4% -IC% "%SI4 D%C%M DUKU45%4
".%C%T%4 "4U4%45 KEIDU"%4 7
-
7/26/2019 euthanasia 24
21/63
KRITERIA MATI
-.E4TI4Y% SISTM ".4%F%S%4D%4 K%.DI1G%SKUC. Y5I..G.SI-C -UKTI E4TI 4%F%S SC%M% MI4 0? M4IT
-UKTI E4TI %4TU45 D%4 SI.KUC%SI ".CUK%E -UKTI I..G.SI-ICIT%S D45%4
MC%KUK%4 3". 7
M%TI4Y% -%T%45 1T%K
"%D% K%SUS "M-UKTI%4 3%.% ".T%M%TID%K D%"%T DIC%KUK%4 -UKTI FU45SI -%T%45 1T%K
.FCKS 4%F%S S"14T%4 DCC
-
7/26/2019 euthanasia 24
22/63
DIAGNOSIS M.B.O.
".%SY%.%T! "%SI4 K1M% D45%4 G4TIC%T1.
DI%541SIS > K.US%K%4 ST.UKTU.%C
1T%K Y%45 M4Y-%-K%4 K1M% KSKCUSI!
c 1-%T&1-%T%4
EI"1T.MI%
554 MT%-1CIK
TS! .FCKS -%T%45 1T%K 45%TIF
84NA9*:8, 2++
-
7/26/2019 euthanasia 24
23/63
TES BATANG OTAK
T%K -1CE %D%! "1STU. %-41.M%C
)DS.-.%SI DK1.TIK%SI* TID%K %D%
.FCKS 1KUC1&SF%C %T%U K%45
TS .FCKS -%T%45 1T%K T%K %D% .S"14S 3%E%Y% T%K %D% .FCKS K1.4% T%K %D% .FCKS GSTI-UC1&1KUC.
T%K %D% .S"14S M1T1. D%C%M DIST.I-USIS%.%F K.%4I%C TED .%45S%45 %DKU%T "%D%
%.% S1M%TIK T%K %D% .FCKS MU4T%E .FCKS -%TUK
84NA9*:8, 2++
-
7/26/2019 euthanasia 24
24/63
TES BATANG OTAK
TS E4TI 4%F%S! ".1KSI54IS%SI D45%4 :??= 10SC%M% :?
M4IT -.I 2= 310D%C%M 2= 10 SC%M% 2 M4IT
-.IKUT4Y% U4TUK M4%MI4 "a310%J%C! 29 k"a)A? Torr*
C"%SK%4 "%SI4 D%.I G4TIC%T1.# I4SUFC%SIK%4 T.%K% D45%4 :??= 10! 8C;M4IT
MC%CUI K%TT. I4T.%T.%K%C CJ%T K%.I4% C"%S D%.I G4TIC%T1. SC%M% :? M4IT ".IKS% "a310%KEI.
-
7/26/2019 euthanasia 24
25/63
PANDANGAN PRO#ESISAAT INI $ M%SIEK%E KIT% M4Y"%K%TI DFI4ISI
M%TI -%T%45 1T%K D%4 M45%4UT4Y%
S-%5%I S%%T KM%TI%4 Y%45 T"%T
)setelah memperoleh pengalaman selamaini*7 "45.TI%4 7
T%T% 3%.% "45UI%4 7
"41C%K%4 ".1FSI 7
"41C%K%4 M%SY%.%K%T 7
-
7/26/2019 euthanasia 24
26/63
P%n&%'tian Euthanasia %uthanatos)Yunani*/eu > /thanatos
Ear$iah ! &ood deathatau easy death ataumercy killing
Membiarkan sesorang mati dengan baik
Tindakan mengakhiri hidup seseorang atas
dasar kasihan karena menderita penyakit
kecideraan atau ketidakberdayaan yang tidak
mempunyai harapan lagi untuk sembuh *he mercy 3illing of the hoplessly ill, in4ured or
incapacitated
-
7/26/2019 euthanasia 24
27/63
Es%nsi Euthanasia (
Tindakan tersebut baikpositive actmaupunnegative act mengakibatkan kematian
Dilakukan pada saat yang bersangkutan masih
dalam keadaan hidup
"enyakitnya tidak ada harapan lagi untuk
disembuhkan dan sudah berada dalam stadium
terminal
Moti$nya karena yang melakukan merasa kasihan
melihat penderitaan yang berkepanjangan
Tujuannya untuk mengakhiri penderitaan
-
7/26/2019 euthanasia 24
28/63
EUTHANASIA
S45%% MC%KUK%4 TI4D%K%4
Y%45 M45%KI-%TK%4 KM%TI%4U4TUK M45E4TIK%4"4D.IT%%4
-
7/26/2019 euthanasia 24
29/63
Ma)a* Euthanasia
-erdasarkan cara melakukan ! uthanasia akti$
uthanasia pasi$
-erdasarkan orang yang membuatkeputusan untuk mati ! 5oluntary euthanasia
Involuntary euthanasia hysician2'ssited suicdie
-
7/26/2019 euthanasia 24
30/63
EUTHANASIA AKTI# +sPASI# %KTIF -.%.TI S45%% MC%KUK%4
TI4D%K%4 +"1SITIF, U4TUK
M45E4TIK%4 KEIDU"%4
"%SIF -.%.TI TID%K MC%KUK%4
TI4D%K%4 "1SITIF U4TUK
M45E4TIK%4 KEIDU"%4SD%45K%4 KM%TI%4 T.%DI
K%.4% "4Y%KIT4Y% ; %C%MI%E
D:N5 AND
-
7/26/2019 euthanasia 24
31/63
,OLUNTER +s IN,OLUNTER
G1CU4T. -.%.TI "%SI4 D45%4+--%S, MM-.IK%4 ".STUU%4%T%U MMI4T%4Y%
I4G1CU4T. -.%.TI TID%K S3%.%--%S MM-.IK%4 ".STUU%4%T%U TID%K D%"%T MM-.IK%4".STUU%4 T%"I DIDU5%M4YTUUI4Y%
)misalnya pada kasus T# Schia/o 7*
-
7/26/2019 euthanasia 24
32/63
As&k 4$ika 4u$hanasia
&nuru$ @od& 4$ik @&dok$&ran :ndon&sia,is$ilah &u$hanasia di0unakan dala/ $i0aar$i, ai$u B&rindahna k& ala/ baka d&n0an $&nan0
dan a/an, $ana &nd&ri$aan, un$uk an0b&ri/an d&n0an na/a Allah dibibir
@&$ika hidu b&rakhir, &nd&ri$aan si saki$
an0 dirin0ankan d&n0an /&/b&rikan oba$&n&nan0 &n0akhiri &nd&ri$aan dan hidu s&s&oran0
an0 saki$ d&n0an s&n0aa a$as&r/in$aanna s&ndiri dan k&luar0ana.
-
7/26/2019 euthanasia 24
33/63
Pro dan kontra terhadap pelaksanaan euthanasia, yaitu : Pihak yang tidak setuju , berpendapat bahwa euthanasia adalah
pembunuhan terselubung, dan bertentangan dengan sumpahdokter untuk selalu memelihara kehidupan manusia.
Pihak yang setuju, berpendapat bahwa euthanasia boleh
dilakukan atas persetujuan pasiendan bertujuan untukmeringankan penderitaan pasien.
Hal ini harus didasarkan perasaan kasihanterhadap merekayang sakit berat dan secara medis tidak mempunyai harapanuntuk pulih, serta adanya rasahormat terhadap manusia
dengan adanya suatu pilihan yang bebas sebagai hak asasimanusia. Kecuali, apabila pasien dalam keadaan tidak sadar,maka sekurang-kurangnya dokter harus meminta persetujuandari keluarga pasien.
Dengan demikian kita akan sampai pada permasalahan lain yaitu
tentang saat kematian, atau kapan pasien dianggap sudahmeninggal, dan kapan semua bantuan medis dapatdihentikan.
-
7/26/2019 euthanasia 24
34/63
I! "#IK P"$#I$%: K"&D&&$ P"$'&KI# ( P"$D")I#&&$$'&
I$*!)&+", $ HP" )"I" "/")" !")I$%
/!$#") K0P"#"$I P&I"$ D&$ 12"-I$)0"D3
&D/&$*" DI)"*#I/" P")$'&&$ ")I!, +")!&$%
&K#I 4 P&I 4 #I$D&K&$ PI#I H"$#IK&$ K"HID!P&$ 4 P"$%H"$#I&$ #I$D&K&$ 5 #")&PI:
)DI$&)' 5 "6#)&)DI$&)' #)""$# 4 *!)" ) *&)"
-
7/26/2019 euthanasia 24
35/63
&D/&$*"D DI)"*#I/"#")D&P D!& K"0!$%KI$&$: 0"$'&K&$ &P& '&$%
DIK"H"$D&KI$'& &P&+I& !!& I& K"HI&$%&$K0P"#"$I$'&
0"$!$7!K !))%" D"*II$
0&K") &P&+I& !! & I&K"HI&$%&$ K0P"#"$I$'&
-
7/26/2019 euthanasia 24
36/63
rdinary 8s "9traordinary 4 0enghentikan semua tindakan medis yang
e9traordinary tanpa menghentikan tindakanyang ordinary masih dianggap sebagai tindakanyang pasi
#indakan yang e9traordinary adalah semuatindakan medis, bedah atau obat-obatan yangtidak dapat diperoleh 5dilakukan tanpa biayaberlebih, susah payah atau ketidaknyamanan,
atau yang apabila dilakukan tidak menawarkanharapan 1perbaikan keadaan3 yang wajar
Dilemma "tika Kasus
-
7/26/2019 euthanasia 24
37/63
@&u$usan
&dis
@&u$usan&$is
;ilar @&u$usan @linis s&hari
Dilemma "tika Kasus1"!#H&$&I&3
-
7/26/2019 euthanasia 24
38/63
9&ori&$odolo0i 4$ika
@aidah Dasar oralol&h Childr&s danB&au%ha/ Principles-Based Ethics / Principlism / Common-
morality ethics. Ada asas an0 b&rosisi s&n$ral dala/ kasus
&$ika /&dik (bio/&dik) B&n&%&n%& Non/al&%&n%&
Au$ono/ 7us$i%&
@&s&i/ban0an k&- asas $&rs&bu$ dala/&n0a/bilan k&u$usan klinis
;us$aka Beacamph ! Childress, Principles o"
Biomedical Ethics, #$$%, ed-&, '"ord
-
7/26/2019 euthanasia 24
39/63
#kema :
$eputusan $linis %erdasarkan Pertimbangan 0tika
$asus 0DI#
-ene$icence
4on Male$icence
ustice
%utonomy
$eputusan
$linis
-
7/26/2019 euthanasia 24
40/63
@DB 1 (B&n&%&n%&)Kriteria Ad
aTidak ada
1.&nolon0
2.&na/in nilai okok harka$ dan /ar$aba$/anusia
".&/andan0 asi&nk&luar0a dan s&sua$u $aks&auh /&n0un$un0 dok$&r
.&n0usakan a0ar k&baikan/anaa$na l&bihbanak dibandin0kan d&n0an k&burukanna.
!.;a$&rnalis/& b&r$an00un0 awab kasih saan0#.&na/in k&hiduan baik /ini/al /anusia
.;&/ba$asan oal-Based
E.aksi/alisasi &/uasan k&baha0iaanr&&r&nsias&in
.ini/alisasi akiba$ buruk. -
-
7/26/2019 euthanasia 24
41/63
Kriteria Ada
Tidakada
11. &n0har0ai
12. 9idak /&narik honorariu/
1".aksi/alisasi k&uasan $&r$in00i s&%arak&s&lurushan
1.&n0&/ban0kan ro&si s&%ara $&rus-/&n&rus.
1!. &/b&rikan oba$ b&rkhasia$ na/un /urah1#. &n&rakan olden *le Principle
-
7/26/2019 euthanasia 24
42/63
KDB 2 (on!malefcence)
Kriteria Ada TidakAda
"# Menolong pasien emergensi
2# Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah$
a#Pasien dalam keadaan berbahaya.
b.Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan.
c.Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektifd.Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya
mengalami risiko minimal).
%# Mengobati pasien &ang luka#
'# Tidak membunuh pasien (tidak melakukaneuthanasia)
# Tidak menghinacaci maki#
*# Tidak memandang pasien sebagai ob+ek,#Mengobati secara tidak proporsional
-#Tidak mencegah pasien secara berbaha&a
.#Menghindari misrepresentasi dari pasien
"/# Tidak membaha&akan kehidupan pasien karenakelalaian
""# Tidak memberikan semangat hidup
"2# Tidak melindungi pasien dari serangan"%#Tidak melakukan white collardalam bidan
-
7/26/2019 euthanasia 24
43/63
KDB % Autonomi
Kriteria Ada TidakAda
"# Menghargai hak menentukan nasib sendiri0menghargai martabat pasien#
2# Tidak menginter1ensi pasien dalam membuatkeputusan (pada kondisi elekti)
%# Berterus terang
'# Menghargai pri1asi#
# Men+aga rahasia pribadi
*# Menghargai rasionalitas pasien#
,# Melaksanakan inormed consent
-# Membiarkann pasien de3asa dan kompetenmengambil keputusan sendiri#
.# T4dak menginter1ensi atau meghalangi outonomipasien#
"/# Mengcegah pihak lain menginter1ensi pasien danmembuat keputusan0 termasuk0 termasuk keluargapasien sendiri#
""# Sabar menunggu keputusan &ang akan diambilpasien pada kasus non emergensi#
"2# Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikanpasien#
KDB ' 6ustice
-
7/26/2019 euthanasia 24
44/63
KDB ' 6ustice
Kriteria Ada
TidakAda
"# Memberlakukan segala sesuatu secara uni1ersal
2# Mengambil porsi terakhir dari proses membagi &ang telahia lakukan#
%# Memberi kesempatan &ang sama terhadap pribadi dalamposisi &ang sama#
'# Menghargai hak sehat pasien (a7ordabilit&0e8ualit&0accessibilit&0a1ailabilit&08ualit&)
# Menghargai hak hukum pasien#
*# Menghargai hak orang lain#
,# Men+aga kelompok &ang rentan (&ang paling dirugikan)
-# Tidak melakukan pen&alahgunaan#
.# Bi+ak dalam makro alokasi#
"/# Memberikan kontribusi &ang relati sama dengankebutuhan pasien
""# Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan#
"2# Ke3a+iban mendistribusi keuntungan dan kerugian (bia&a0beban #0 sanki) secara adil
"%# Mengembalikan hak kepada pemilikn&a pada saat &angtepat dan kompeten#
"'# Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpaalasan sahtepat#
"# Menghormati hak populasi &ang sama!sama rentan
pen&akitggn kesehatan#"*# Tidak membedakan pela&anan pasien atas dasar SA9A0
&/a
-
7/26/2019 euthanasia 24
45/63
Dillema:tik
Dill&/a 4$ika @&u$usan @linisB&rdasarkan
;&r$i/ban0an4$ika
-ene$icence 4onmale$icence
Fust
ice
%utonomy
KasusMedis
Keputusan
KlinisKeputusan
Klinis
Keputusan
Klinis
-
7/26/2019 euthanasia 24
46/63
Con$oh @asus Dil&/a 4$ika
@asus-1 &oran0 lansia an0 $idak /au dibawa k&
* un$uk dirawa$ ol&h kar&na kondisinas&/akin /&nurun.
@asus-2
>aki-laki 12 $ahun d&n0an &rdarahan&idural (0&0ar o$ak) an0 harus dio&rasi,$ai oran0 $ua $idak /&/iliki biaa o&rasi
-
7/26/2019 euthanasia 24
47/63
MORAL DILEMMA-Kasus Euthanasia 1T141MI /s -4FI343 ;
414M%CFI343 E%K U4TUK TID%K DI.SUSIT%SI
E%K MMICIE T.%"I MI4IM%C E%K U4TUK M%TI -.M%.T%-%T
-4FI343 /s 414M%CFI343
D1SIS "45EIC%45 4Y.I D%"%T M4K%4"US%T 4%F%S
JITEE1CD B JITED.%J K%.4% %C%S%4
FI4%4SI%C )RI&0* *6 DI% 6R DU*7 *6 DI%7*
-
7/26/2019 euthanasia 24
48/63
&$odolo0i 4$ika @linikol&h 7ons&n dani&0l&r Clinical ethics / clinical analysis-based ethics/ +
Practical +pproach to Ethical ecisions in Clinicaledicine
;ada kasus klinik aaun, ada $oik an0&ss&nsial di&rha$ikan
:ndikasi /&dik ol&h dok$&r
;r&&r&nsi asi&n u$u hidu Fi$ur-$ur kon$&ks$rual an0 ada kai$anna d&n0an kasus
As&k k&luar0a, sosial, &kono/i, budaa, huku/, a0a/a,ad/inis$rasi.
;us$aka 7ons&n, A.*, i&0l&r, .,
-
7/26/2019 euthanasia 24
49/63
Principles-based ethicsPrima FacieT.Beauchamp & Childress (1994) & Veatch (1989)
%enefi1en1e
&on alefi1en1e
*utonomy
usti1e
Contetual features
uality of life
Clini1al De1ision
aking
Patients preference
Medical indicationValue-based medicine
EBM
-
7/26/2019 euthanasia 24
50/63
As&k >&0al 4u$hanasia &nuru$ =uku/ di :ndon&sia
Ps# %'' K;
-
7/26/2019 euthanasia 24
51/63
Ps# %%- K;
-
7/26/2019 euthanasia 24
52/63
PASAL /00 KUHP
-%.%45SI%"% M.%M"%S 4Y%J%1.%45 C%I4 %T%S ".MI4T%%4 1.%45
ITU S4DI.I Y%45 C%S DI4Y%T%K%4
D45%4 KSU455UE%4 E%TI DI%43%M
D45%4 "ID%4% "4%.% "%CI45 C%M%DU%-C%S T%EU4
Jadi,euthanasia aktif adalah pidana,
meskipun volunter
i l hd
-
7/26/2019 euthanasia 24
53/63
9inauan :sla/ $hd4u$hanasia
=ak =idu
8l&h kar&na i$u @a/i $&$akan (sua$u huku/) ba0i Bani :sra&l, bahwabaran0 siaa an0 /&/bunuh s&oran0 /anusia, bukan kar&na oran0 i$u(/&/bunuh) oran0 lain, a$au bukan kar&na /&/bua$ k&rusakan di /ukabu/i, /aka s&akan-akan dia $&lah /&/bunuh /anusia s&luruhna. Danbaran0 siaa an0 /&/&lihara k&hiduan s&oran0 /anusia, /aka s&olah-olah dia $&lah /&/&lihara k&hidu an /anusia s&/uan a. Dan
-
7/26/2019 euthanasia 24
54/63
=ak huku/ /a$i
=ai oran0-oran0 an0 b&ri/an, diwaibkan a$as ka/u qishaashb&rk&naan d&n0an oran0-oran0 an0 dibunuh oran0 /&rd&kad&n0an oran0 /&rd&ka, ha/ba d&n0an ha/ba dan wani$a d&n0an
wani$a. aka baran0 siaa an0 /&ndaa$ sua$u &/aaan darisaudarana, h&ndaklah (an0 /&/aakan) /&n0iku$i d&n0an %araan0 baik, dan h&ndaklah (an0 dib&ri /aa) /&/baar (dia$)k&ada an0 /&/b&ri /aa d&n0an %ara an0 baik (ula). Han0d&/ikian i$u adalah sua$u k&rin0anan dari 9uhan ka/u dan sua$urah/a$. Baran0 siaa an0 /&la/aui ba$as s&sudah i$u, /akaba0ina siksa an0 san0a$ &dih. (G. A>-Baqarah 1E)
-
7/26/2019 euthanasia 24
55/63
uthanasia %kti$ dan atau di luar kehendak
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan %llah)membunuhnya* melainkan dengan suatu )alasan* yang benar#
Dan barang siapa dibunuh secara d@alim maka sesungguhnyaKami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya tetapijanganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh#Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan#)'S# %l&Isra! 99*
-
7/26/2019 euthanasia 24
56/63
Eai orang&orang yang beriman janganlah kamu sepertiorang&orang ka$ir )orang&orang muna$ik* itu yangmengatakan kepada saudara&saudara mereka apabilamereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau
mereka berperang! Kalau mereka tetap bersama&samakita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh#%kibat )dari perkataan dan keyakinan mereka* yangdemikian itu %llah menimbulkan rasa penyesalan yangsangat di dalam hati mereka# %llah menghidupkan dan
mematikan# Dan %llah melihat apa yang kamu kerjakan#)'S %li Imran! :28*
-
7/26/2019 euthanasia 24
57/63
uthanasia sukarela
Eai orang&orang yang beriman janganlah kamu salingmemakan harta sesamamu dengan jalan yang batilkecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama&suka di antara kamu# Dan janganlah kamumembunuh dirimuL sesungguhnya %llah adalah Maha"enyayang kepadamu# )'S# %n&4isa ! 0*
AL 1URAN
-
7/26/2019 euthanasia 24
58/63
AL 1URAN
+Dan janganlah membunuh jiwa yang
diharamkan %llah melainkan dengan suatu
)alasan* yang benar, )'S %l Isra :!99*
+anganlah membunuh dirimu sendiri karenasesungguhnya %llah Maha "enyayang
kepadamu, )'S %l&4isa A!0*
+%llah tidak membebani seseorangmelainkan sesuai dengan kemampuannya,
)'S %l&-aNarah 0!0O8*
PANDANGAN PEMUKA
-
7/26/2019 euthanasia 24
59/63
PANDANGAN PEMUKAETIKA KEDOKTERAN ISLAM
there are no grounds $or the
justi$iable killing o$ a terminally illperson whether through
/oluntary acti/e&euthanasia or
physician assisted suicide inIslam#
Dr. Abdulaziz a%h&dina, ?ni3&rsi$ o Vir0inia, $ana$ahun
-
7/26/2019 euthanasia 24
60/63
Islamic law does not $orbidwithdrawal o$ the $utile and
disproportional treatment on thebasis o$ the consent o$ theimmediate $amily members who
act upon the pro$essional ad/iceo$ the physician in charge o$ thecase#
Dr. Abdulaziz a%h&dina, ?ni3&rsi$ o Vir0inia, $ana$ahun
-
7/26/2019 euthanasia 24
61/63
Kaidah hukum Islam +la dharar wa ladhirar, membenarkan pembiarankematian secara alamiah#
Jalaupun petugas medis wajibmenyediakan pelayanan medis sepanjangwaktu tetapi tindakan medis dapatdihentikan jika menurut pendapatnya tipis
atau nihil harapan bagi pasien untuksembuh 1rgani@ation o$ the Islamic 3on$erence(s Islamic
FiNh %cademy! .esolutions and .ecommendations):A?8&:A?E ; :O2&:O M*
I 2 i M 3i 2 A i ti
-
7/26/2019 euthanasia 24
62/63
Is2a*i) M%3i)a2 Asso)iation
Jhen the treatment becomes
$utile it ceases to be mandatory
The basic human rights o$hydration nutrition nursing pain
relie$ cannot be withheld#
-agaimana dengan %rti$icial 4utrition and Eydration 7
ISLAMIC CODE O#
-
7/26/2019 euthanasia 24
63/63
ISLAMIC CODE O#MEDICAL ETHICS -Ku4ait5"! Mercy killing like suicide $inds no support
e